web peran apoteker di puskesmas agoes noegraha

Upload: abdee-negara-putra-sahadewa

Post on 04-Feb-2018

230 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 Web Peran Apoteker Di Puskesmas Agoes Noegraha

    1/2

    Peran Apoteker di Puskesmas

    Author : Agoes Noegraha

    Abstract :

    Apoteker memiliki peran penting yang tidak tergantikan oleh tenaga kesehatan lain terkait manajemen obat

    dan perbekalan kesehatan. Salah satu contoh kegiatan manajemen yang dilakukan adalah melakukan yangmeliputi: perencanaan, permintaan obat ke Gudang Farmasi Kota, penerimaan obat, penyimpanan

    menggunakan kartu stok, pendistribusian dan pelaporan menggunakan.

    Berikut adalah beberapa uraian mengenai sistem manajemen obat dan alkes:

    a. Perencanaan dan Permintaan Obat

    Perencanaan pengadaan obat dan alkes di Puskesmas difasilitasi oleh dokumen Laporan Pemakaian dan

    Lembar Permintaan Obat (LPLPO). Dokumen penunjang dalam pengadaan obat dan alkes di Puskesmas

    antara lain adalah Buku Pemakaian Obat harian; Buku Register Obat; dan Kartu Stok Obat.

    Penggunaan obat dalam pelayanan harian dicatat dalam Buku Pemakaian Obat Harian. Buku ini mencakupinformasi tentang item obat dan jumlah obat yang digunakan setiap harinya. Jumlah pemakaian obat harian

    kemudian diakumulasikan dalam Buku Register Obat. Buku ini berisi informasi tentang item dan jumlah obat

    yang dipakai tiap bulan. Jumlah obat yang terpakai tiap bulan kemudian di rekapitulasi dalam Kartu Stok tiap

    item obat. Dari pengisian Kartu Stok akan didapatkan informasi tentang item obat, jumlah obat yang terpakai,

    dan sisa obat yang ada di gudang Puskesmas. Hasil pengisian Kartu Stok merupakan dasar untuk perencanaan

    pengadaan menggunakan LPLPO. Dari informasi yang ada pada Kartu Stok tiap-tiap item obat dapat diketahui

    ketersediaan obat di Puskesmas, dan jumlah pemakaiannya tiap bulan, sehingga dapat dijadikan sebagai dasar

    untuk permintaan akan item obat beserta jumlah yang diminta.

    b. Penerimaan Obat

    LPLPO terdiri atas rangkap tiga, satu lembar yang berwarna putih dikirimkan unuk Dinas Kesehatan

    Kota/Kabupaten, dua lembar yang berwarna kuning dan merah dikirimkan pada Gudang Farmasi

    Kota/Kabupaten sebagai laporan penggunaan obat dan permintaan atas obat. Item-item obat yang disetujui

    pengadaannya oleh Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten akan dikirimkan pada Puskesmas yang bersangkutan

    setiap dua bulan sekali melalui Gudang Farmasi Kota/Kabupaten. Lembar LPLPO yang berwarna kuning akan

    dikembalikan pada Puskesmas sebagai arsip. Item-item obat yang diminta tetapi tidak dapat terpenuhi

    pengadaannya akan disertakan keterangannya pada LPLPO.

    Item obat dan alkes yang diterima dicocokkan dengan LPLPO, kemudian dilakukan pengecekan terhadap

    tanggal kadaluarsa dan kondisi item. Obat dan alkes yang telah dicek disimpan dalam gudang dengan kondisiFirst In first Out (FIFO). Penerimaan item obat dan alkes dicatat dalam Kartu Stok.

    c. Manajemen SDM

    Apoteker berkoordinasi dengan kepala puskesmas berperan dalam pengaturan jadwal serta job descripton dari

    masing-masing SDM di kamar obat Puskesmas. Dalam hal pengaturan jadwal misalnya, karena jam layanan

    Puskesmas pagi dan sore, maka perlu adanya rolling SDM untuk ditempatkan pada jam pelayanan sore. Selain

    itu perlu diatur jadwal penempatan SDM di kamar obat Puskesmas Pembantu di Kelurahan Kemayoran.

    d. Pembuatan Protap Pelayanan Kefarmasian

    Untuk menjamin mutu pelayanan kefarmasian maka apoteker bisa membuat prosedur penerimaan resep,

    peracikan obat, penyerahan obat, dan pelayanan informasi obat. Prosedur tetap ini bisa dilihat di PedomanPelayanan Kefarmasian Di Puskesmas (Depkes, 2006).

    Page 1

  • 7/21/2019 Web Peran Apoteker Di Puskesmas Agoes Noegraha

    2/2

    Peran Apoteker di Puskesmas

    (end)

    Page 2