wawasan profesional konseling

5/7/2018 Wawasan Profesional Konseling - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/wawasan-profesional-konseling 1/107

PRAYITNO : Wawasan Profesinal Konseling 1

WAWASAN PROFESIONALWAWASAN PROFESIONAL

KONSELING KONSELING

Oleh : PrayitnoOleh : Prayitno

Universitas Negeri PadangUniversitas Negeri Padang

20092009




1. Apa ?1. Apa ?2. Untuk Apa ?2. Untuk Apa ?

3. Bagaimana ?3. Bagaimana ?

4. Di mana ?4. Di mana ?

5. Oleh siapa ?5. Oleh siapa ?

Wawasan Profesional Konseling




BAGIA N PERT AMA BAGIA N PERT AMA

�� PelayananPelayanan

�� PendidikanPendidikan

�� ProfesiProfesi

A P A I TU A P A I TU

KONSELING ?KONSELING ?




BAB IBAB I

KONSELINGKONSELING

ADA L AH PEL AYA N A N ADA L AH PEL AYA N A N




�� Trilogi Pelayanan : Trilogi Pelayanan :

Tindakan Tindakan

CintaCinta KompetensiKompetensi

Trilogi Trilogi

PelayananPelayanan




BAB IIBAB II

KONSELINGKONSELING ADA L AH PENDIDIK A N ADA L AH PENDIDIK A N




UU No. 20/2003 Pasal 1 Butir 1UU No. 20/2003 Pasal 1 Butir 1Pendidikan adalah usaha sadar dan terencanaPendidikan adalah usaha sadar dan terencanauntuk mewujudkanuntuk mewujudkan suasana belajar dandan

proses pembelajaran agar peserta didik agar peserta didik secara aktif mengembangkansecara aktif mengembangkan potensi dirinyadirinyauntuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,pengendalian diri,, kepribadian, kecerdasan,kepribadian, kecerdasan,

akhlak mulia, dan keterampilan yang diperlukanakhlak mulia, dan keterampilan yang diperlukandirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.




Komponen Pengertian PendidikanKomponen Pengertian Pendidikan

1.1. Usaha sadar dan terencanaUsaha sadar dan terencana

2.2. Suasana belajar dan prosesSuasana belajar dan proses

pembelajaran pembelajaran

3.3. Peserta didik aktif mengembangkanPeserta didik aktif mengembangkan

potensi diri potensi diri

4.4. Enam fokusEnam fokus

5.5. KebergunaanKebergunaan




�� A pa itu Belajar ? A pa itu Belajar ?

Belajar adalah usahaBelajar adalah usahauntuk menguasaiuntuk menguasai

sesuatu yang barusesuatu yang baru




�� Dimensi BelajarDimensi Belajar1.1. Dimensi tahuDimensi tahu

2.2. Dimensi bisaDimensi bisa

3.3. Dimensi mauDimensi mau

4.4. Dimensi biasaDimensi biasa

5.5. Dimensi ikhlasDimensi ikhlas




�� Pilar PembelajaranPilar Pembelajaran

1.1. Belajar untuk tahu (Belajar untuk tahu (to know to know ))

2.2. Belajar untuk bisa (Belajar untuk bisa (to doto do))

3.3. Belajar untuk hidup bersamaBelajar untuk hidup bersama((to live together to live together ))

4.4. Belajar untuk menjadi diriBelajar untuk menjadi diri

sendiri (sendiri (to be to be ))5.5. Belajar untuk beriman danBelajar untuk beriman dan

bertaqwa (bertaqwa (to believe in God to believe in God ))




�� Proses PembelajaranProses Pembelajaran

Komponen proses pembelajaran :Komponen proses pembelajaran :

1. peserta didik dan pendidik 1. peserta didik dan pendidik 2. tujuan pembelajaran2. tujuan pembelajaran

3. materi pembelajaran3. materi pembelajaran

4. tindakan pembelajaran4. tindakan pembelajaran

5. hasil pembelajaran5. hasil pembelajaran




�� Pilar PembelajaranPilar Pembelajaran

1.1. KewibawaanKewibawaan

((H

igh Touch H

igh Touch ))

2.2. KewiyataanKewiyataan

((H igh Tech H igh Tech ))




�� KewibawaanKewibawaan

1.1. Pengakuan dan penerimaanPengakuan dan penerimaan

2.2. Kasih sayang dan kelembutanKasih sayang dan kelembutan3.3. PenguatanPenguatan

4.4. Tindakan tegas yang mendidik Tindakan tegas yang mendidik

5.5. Pengarahan dan keteladananPengarahan dan keteladanan




�� KewiyataanKewiyataan

1.1. Materi pembelajaranMateri pembelajaran

2.2. Metode pembelajaranMetode pembelajaran3.3. A lat bantu pembelajaran A lat bantu pembelajaran

4.4. Lingkungan pembelajaranLingkungan pembelajaran

5.5. Penilaian hasilPenilaian hasil pembelajaran pembelajaran




�� Paradigma Pembelajaran : DCTParadigma Pembelajaran : DCT

C

T

D




�� Hasil Pembelajaran :Hasil Pembelajaran :

KaryagunaKaryaguna

MaknagunaMaknaguna DayagunaDayaguna

Triguna Triguna




�� Ideologi PembelajaranIdeologi Pembelajaran

1.1. Iman dan TaqwaIman dan Taqwa

2.2. Inisiatif Inisiatif

3.3. IndustriusIndustrius

4.4. IndividuIndividu5.5. InteraksiInteraksi




MottoMotto

�� PENDIDIK A N YA NG MEMBEL AJA RK A NPENDIDIK A N YA NG MEMBEL AJA RK A N

DA N PEMBEL AJA R A N YA NG DA N PEMBEL AJA R A N YA NG

MENGA KTIFK A NMENGA KTIFK A N

�� PENDIDIK A N YA NG MEMBEL AJA RK A NPENDIDIK A N YA NG MEMBEL AJA RK A N

DA N PEMBEL AJA R A N YA NG DA N PEMBEL AJA R A N YA NG

MEMPEKER JA K A NMEMPEKER JA K A N




BAB IIIBAB III

KONSELINGKONSELING

ADA L AH PROFESI ADA L AH PROFESI




(UU No. 20 / 2003 Pasal 39 A yat 2)(UU No. 20 / 2003 Pasal 39 A yat 2)

Menegaskan :Menegaskan :

´ Pendidik merupakan´ Pendidik merupakan

tenaga profesional µtenaga profesional µ




�� Pengertian Profesional :Pengertian Profesional :

UU No. 14/2005 tentang Guru dan DosenUU No. 14/2005 tentang Guru dan DosenPasal 1 Butir 4 :Pasal 1 Butir 4 :

P rofesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang P rofesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang

dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau

kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma

tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.




�� Komponen pengertian profesi :Komponen pengertian profesi :

1.1. Pekerjaan/kegiatanPekerjaan/kegiatan

2.2. Penghasilan untuk kehidupanPenghasilan untuk kehidupan

3.3. Kemahiran, kecakapan,Kemahiran, kecakapan,

keterampilanketerampilan

4.4. Standar mutu/normaStandar mutu/norma5.5. Pendidikan profesiPendidikan profesi




1.1. KeintelektualanKeintelektualan

2.2. Kompetensi yang dipelajariKompetensi yang dipelajari3.3. Objek praktis spesifik Objek praktis spesifik

4.4. Motivasi altruistik Motivasi altruistik

5.5. Komunikasi dan organisasiKomunikasi dan organisasi

profesi profesi

�� Ciri Profesi :Ciri Profesi :




Praktik Profesi

Dasar Keilmuan Substansi Profesi

Trilogi

Profesi

�� Trilogi Profesi Trilogi Profesi (umum)(umum)




Praktik Pendidikan

Profesi

Pendidik

Proses PendidikanPendidik

� Trilogi Profesi Pendidik




�� Jenis Profesi Pendidik Jenis Profesi Pendidik

11 22 33 44 55 66 77 88Ilmu PendidikanIlmu Pendidikan




Praktik Konseling

Profesi

Profesi Konselor

Substansi KonselingIlmu Pendidikan

�� Trilogi Profesi Konselor Trilogi Profesi Konselor




UNTUK A P A UNTUK A P A


�� KehidupanKehidupan

�� SasaranSasaran

�� FungsiFungsi

BAGIA N KEDU A BAGIA N KEDU A




BAB IV BAB IV

KONSELING KONSELING

UNTUK KEHIDUP A NUNTUK KEHIDUP A N




1.1. Hakikat ManusiaHakikat Manusia

2.2. Dimensi ManusiaDimensi Manusia

3.3. PancadayaPancadaya

�� Konseling untuk kehidupan :Konseling untuk kehidupan :

Menegakkan Harkat danMenegakkan Harkat danMartabat Manusia (HMM)Martabat Manusia (HMM)




�� Trilogi Trilogi HMMHMM

PancadayaPancadaya

KemanusiaanKemanusiaan

HakikatManusiaHakikatManusia Dimensi KemanusiaanDimensi Kemanusiaan

Trilogi Trilogi

HMMHMM




�� H akikat Manusia,H akikat Manusia, sebagaisebagai

makhluk yang :makhluk yang :

1.1. Beriman dan bertaqwaBeriman dan bertaqwa

2.2. Paling sempurnaPaling sempurna

3.3. Paling tinggi derajatnyaPaling tinggi derajatnya

4.4. Khalifah di muka bumiKhalifah di muka bumi

5.5. Penyandang HAMPenyandang HAM




�� Dimensi KemanusiaanDimensi Kemanusiaan

1.1. Dimensi KefitrahanDimensi Kefitrahan

2.2. Dimensi KeindividualanDimensi Keindividualan

3.3. Dimensi KesosialanDimensi Kesosialan

4.4. Dimensi KesusilaanDimensi Kesusilaan

5.5. Dimensi KeberagamaanDimensi Keberagamaan




�� Kata Kunci untuk UnsurKata Kunci untuk Unsur--unsurunsurDimensi Kemanusiaan :Dimensi Kemanusiaan :

1.1. KefitrahanKefitrahan :: benar & luhurbenar & luhur

2.2. KeindividualanKeindividualan :: potensi & perbedaan potensi & perbedaan

3.3. KesosialanKesosialan :: komunikasi &komunikasi &kebersamaankebersamaan

4.4. KesusilaanKesusilaan :: nilai & moralnilai & moral

5.5. KeberagamaanKeberagamaan :: iman & takwaiman & takwa




�� Pancadaya KemanusiaanPancadaya Kemanusiaan

1.1. Daya TaqwaDaya Taqwa

2.2. Daya CiptaDaya Cipta3.3. Daya RasaDaya Rasa

4.4. Daya KarsaDaya Karsa5.5. Daya KaryaDaya Karya




BAB V BAB V KONSELINGUNTUK KONSELINGUNTUK

MEN JADI PR IBADI MA NDIR I,MEN JADI PR IBADI MA NDIR I,SUKSES DA N K SUKSES DA N K--EE--SS




�� Pribadi yang MandiriPribadi yang Mandiri

1.1. Memahami dan menerima diriMemahami dan menerima diri

2.2. Memahami dan menerimaMemahami dan menerima

lingkunganlingkungan

3.3. Mengambil keputusanMengambil keputusan

4.4. Mengarahkan diriMengarahkan diri5.5. Mewujudkan diriMewujudkan diri




Pribadi SuksesPribadi Sukses

1.1. BerkompetensiBerkompetensi

2.2. BerusahaBerusaha3.3. BerdoaBerdoa

4.4. Bersyukur / IkhlasBersyukur / Ikhlas5.5. KonsistenKonsisten




�� Sasaran Konseling : KehidupanSasaran Konseling : Kehidupan

Efektif SehariEfektif Sehari--hari (KES)hari (KES)

1.1. Tujuan Tujuan

2.2. KompetensiKompetensi

3.3. HasilHasil

4.4. Nilai dan moralNilai dan moral5.5. KonteksKonteks




�� Karakteristik KESKarakteristik KES -- T T

1.1. Terhambat/terlambat/terhalang Terhambat/terlambat/terhalang

2.2. Terancam/tertindas Terancam/tertindas

3.3. Terugikan/terabaikan Terugikan/terabaikan4.4. Terlanjur/terlalu Terlanjur/terlalu

5.5. Ternoda/terhina Ternoda/terhina




�� Mengembangkan KES, danMengembangkan KES, dan�� Menangani KESMenangani KES--T T

�� A rah Pokok Konseling A rah Pokok Konseling




BAGIA N KETIGA BAGIA N KETIGA

BAGAIMA N A KONSELING BAGAIMA N A KONSELING

DIL A KS A N A K A NDIL A KS A N A K A N ??�� OrientasiOrientasi

�� FungsiFungsi

�� Prinsip, A sas, dan LandasanPrinsip, A sas, dan Landasan�� Modus dan FormatModus dan Format

�� PengelolaanPengelolaan




BAB VIBAB VIOR IENT A SI, FUNGSI,OR IENT A SI, FUNGSI,

PR INSIP, A S A S, DA NPR INSIP, A S A S, DA NL A NDA S A N PEL AYA N A NL A NDA S A N PEL AYA N A N

KONSELINGKONSELING




�� Orientasi Pelayanan KonselingOrientasi Pelayanan Konseling

1.1. Orientasi IndividualOrientasi Individual

2.2. Orientasi PerkembanganOrientasi Perkembangan

3.3. Orientasi PermasalahanOrientasi Permasalahan




Ketiga orientasi, yaitu orientasiKetiga orientasi, yaitu orientasiindividual individual ,, perkembangan perkembangan , dan, dan

permasalahan permasalahan , terpadu menjadi, terpadu menjadi

satusatu

�� KETERP ADU A NKETERP ADU A N

OR IENT A SIOR IENT A SI




Untuk mencapai kehidupan danUntuk mencapai kehidupan dan

sasaran tersebut, fungsisasaran tersebut, fungsikonseling adalah :konseling adalah :

1.1. Fungsi PemahamanFungsi Pemahaman2.2. Fungsi Pengembangan/PemeliharaanFungsi Pengembangan/Pemeliharaan

3.3. Fungsi PencegahanFungsi Pencegahan

4.4. Fungsi PengentasanFungsi Pengentasan

5.5. Fungsi A dvokasiFungsi A dvokasi




�� Prinsip Pelayanan KonselingPrinsip Pelayanan Konseling

1.1. Prinsip Integrasi PribadiPrinsip Integrasi Pribadi

2.2. Prinsip KemandirianPrinsip Kemandirian

3.3. Prinsip SosioPrinsip Sosio--KulturalKultural

4.4. Prinsip PembelajaranPrinsip Pembelajaran

5.5. Prinsip Efektif/EfisienPrinsip Efektif/Efisien




�� A sas Pelayanan Konseling A sas Pelayanan Konseling

1.1. A sas Kerahasiaan A sas Kerahasiaan

2.2. A sas Kesukarelaan A sas Kesukarelaan

3.3. A sas Kegiatan A sas Kegiatan

4.4. A sas Kemandirian A sas Kemandirian

5.5. A sas Keobjektifan A sas Keobjektifan




LandasanLandasan

Pelayanan KonsleingPelayanan Konsleing1.1. ReligiusReligius

2.2. PsikologisPsikologis

3.3. PedagogisPedagogis

4.4. SosioSosio--kulturalkultural5.5. KeilmuanKeilmuan--teknologiteknologi




BAB VIIBAB VIIMODUS DA N FOR MA TMODUS DA N FOR MA T

PEL A KS A N AA NPEL A KS A N AA N

PEL AYA N A N KONSELINGPEL AYA N A N KONSELING




�� Pendekatan Umum dalamPendekatan Umum dalam

Pelayanan KonselingPelayanan Konseling

1.1. Direktif Direktif

2.2. NonNon--direktif direktif

3.3. Eklektik Eklektik




�� Pendekatan Khusus dalamPendekatan Khusus dalam


1.1. Konseling Psikoanalisis Klasik (Freud)Konseling Psikoanalisis Klasik (Freud)

2.2. Konseling Ego ( A dler, Jung, Fromm)Konseling Ego ( A dler, Jung, Fromm)

3.3. Konseling Psikologi Individual ( A dler)Konseling Psikologi Individual ( A dler)

4.4. Konseling A nalisis Transaksional (Berne)Konseling A nalisis Transaksional (Berne)

5.5. Konseling Self (Rogers)Konseling Self (Rogers)




�� Pendekatan (Lanjutan)Pendekatan (Lanjutan)

6.6. Konseling Gestalt (Perls)Konseling Gestalt (Perls)

7.7. Konseling Behavioral (Skinner)Konseling Behavioral (Skinner)8.8. Konseling Realitas (Glasser)Konseling Realitas (Glasser)

9.9. Konseling RET (Ellis)Konseling RET (Ellis)

10.10. Konseling Pancawaskita (Prayitno)Konseling Pancawaskita (Prayitno)




�� Tahap Perkembangan Tahap Perkembangan

Kemampuan PelayananKemampuan Pelayanan1.1. Pragmatik Pragmatik

2.2. Dogmatik Dogmatik 3.3. Sinkretik Sinkretik

4.4. Eklektik Eklektik 5.5. MempribadiMempribadi




�� Teknik Konseling Teknik Konseling1.1. Teknik Umum Teknik Umum

1.1. Penerimaan1.1. Penerimaan

1.2. Sikap dan Jarak Duduk 1.2. Sikap dan Jarak Duduk 1.3. Kontak Mata1.3. Kontak Mata

1.4. Tiga1.4. Tiga ² ² M M

1.5. Kontak Psikologis1.5. Kontak Psikologis1.6. Penstrukturan1.6. Penstrukturan

1.7. A jakan Berbicara1.7. A jakan Berbicara




�� Teknik Konseling (lanjutan)Teknik Konseling (lanjutan)

1.8. Dorongan Minimal1.8. Dorongan Minimal

1.9. Refleksi :1.9. Refleksi :

-- IsiIsi

-- PerasaanPerasaan

1.10. Pertanyaan Terbuka1.10. Pertanyaan Terbuka

1.11. Penafsiran1.11. Penafsiran1.12. Konfrontasi1.12. Konfrontasi

1.13. Penyimpulan1.13. Penyimpulan




Teknik Konseling (lanjutan)Teknik Konseling (lanjutan)

1.14. Keruntutan1.14. Keruntutan

1.15. ´Pemfrustasianµ1.15. ´Pemfrustasianµ

1.16. ´Tidak Memaafkanµ1.16. ´Tidak Memaafkanµ1.17. Suasana Diam1.17. Suasana Diam

1.18. Tranferensi dan Kontra1.18. Tranferensi dan Kontra--tranferensitranferensi

1.19. Teknik Eksperiensial1.19. Teknik Eksperiensial1.20. Interpretasi PengalamanMasa Lalu1.20. Interpretasi PengalamanMasa Lalu

1.21. A sosiasi Bebas1.21. A sosiasi Bebas




2 . Teknik Khusus 2 . Teknik Khusus

2.1. Pemberian Informasi2.1. Pemberian Informasi

2.2. Pemberian Contoh :2.2. Pemberian Contoh : Umum & P ribadi Umum & P ribadi

2.3 A jakan untuk Memikirkan yang Lain2.3 A jakan untuk Memikirkan yang Lain

2.4. Perumusan Tujuan2.4. Perumusan Tujuan

2.5. Peneguhan Hasrat2.5. Peneguhan Hasrat

2.6. Latihan Penenangan :2.6. Latihan Penenangan :- - Sederhana Sederhana

- - P enuh P enuh




2 . Teknik Khusus (Lanjutan )2 . Teknik Khusus (Lanjutan )

2.7. Desensitisasi & Sensitisasi2.7. Desensitisasi & Sensitisasi2.8. Kursi Kosong2.8. Kursi Kosong

2.9. Permainan Peran/Dialog2.9. Permainan Peran/Dialog

2.10. Latihan Keluguan2.10. Latihan Keluguan2.11. Latihan Seksual2.11. Latihan Seksual

2.12. A nalisis Transaksional2.12. A nalisis Transaksional

2.13. A nalisis Gaya Hidup2.13. A nalisis Gaya Hidup2.14. Pemberian Nasihat2.14. Pemberian Nasihat

2.15. Kontrak 2.15. Kontrak




�� Modus Pelayanan Konseling :Modus Pelayanan Konseling :

Jenis Layanan Jenis Layanan

1.1. Layanan OrientasiLayanan Orientasi

2.2. Layanan InformasiLayanan Informasi

3.3. Layanan Penempatan/PenyaluranLayanan Penempatan/Penyaluran4.4. Layanan Penguasaan KontenLayanan Penguasaan Konten

5.5. Layanan Konseling PeroranganLayanan Konseling Perorangan

6.6. Layanan Bimbingan Kelompok Layanan Bimbingan Kelompok 7.7. Layanan Konseling Kelompok Layanan Konseling Kelompok

8.8. Layanan KonsultasiLayanan Konsultasi

9.9. Layanan MediasiLayanan Mediasi




1. Instrumentasi1. Instrumentasi

2. Himpunan Data2. Himpunan Data3. Konferensi Kasus3. Konferensi Kasus

4. Kunjungan Rumah4. Kunjungan Rumah

5. Tampilan Kepustakaan5. Tampilan Kepustakaan

6. A lih Tangan Kasus6. A lih Tangan Kasus

�� Modus Pelayanan Konseling :Modus Pelayanan Konseling :

Kegiatan PendukungKegiatan Pendukung




Pola Pelayanan KonselingPola Pelayanan Konseling

��BK Pola 17BK Pola 17��BK Pola 17 PlusBK Pola 17 Plus




S P OS P O

(Standar Prosedur Operasional)(Standar Prosedur Operasional)

1.1. PengantaranPengantaran

2.2. PenjajaganPenjajagan3.3. PengartianPengartian

4.4. PembinaanPembinaan5.5. PenilaianPenilaian




�� Format Pelayanan KonselingFormat Pelayanan Konseling

1.1. Format IndividualFormat Individual

2.2. Format Kelompok Format Kelompok

3.3. Format KlasikalFormat Klasikal

4.4. Format KolaborasiFormat Kolaborasi

5.5. Format LapanganFormat Lapangan

6.6. Format Jarak JauhFormat Jarak Jauh




BAB VIIIBAB VIII

PENGELOL AA NPENGELOL AA NPEL AYA N A N KONSELINGPEL AYA N A N KONSELING




�� Pengelolaan PelayananPengelolaan Pelayanan Konseling :Konseling :

PO A CPO A C

1.1. PlanningPlanning :: RPPRPP

2.2. OrganizingOrganizing: Penyiapan dan pengaturan: Penyiapan dan pengaturan

saranasarana

3.3. A ctuating A ctuating : Pelaksanaan kegiatan: Pelaksanaan kegiatan

4.4. ControlingControling :: -- penilaian penilaian

-- pengawasan pengawasan

-- pembinaan pembinaan




Tindak Lanjut Tindak Lanjut

PO A CPO A C PlusPlus




Pengelolaan Pelayanan Konseling di SekolahPengelolaan Pelayanan Konseling di Sekolah

PimpinanSekolah/Madrasah

POAC

TU

POAC

GuruPOAC

Wali KelasPOAC

KonselorPOAC

SISWA

P d lP d l




Perencanaan dalamPerencanaan dalam

Konteks W

aktuKonteks W

aktu

1.1. Rencana TahunanRencana Tahunan

2.2. Rencana SemesteranRencana Semesteran3.3. Rencana BulananRencana Bulanan

4.4. Rencana MingguanRencana Mingguan5.5. Rencana HarianRencana Harian




�� FokusFokus Hasil PelayananHasil Pelayanan : A KUR : A KUR

1.1. A cuan A cuan

2.2. KompetensiKompetensi

3.3. UsahaUsaha

4.4. RasaRasa : rasa diri, rasa sosial, rasa: rasa diri, rasa sosial, rasa

nilai/moralnilai/moral




BAGIA N KEEMP A TBAGIA N KEEMP A T

DI MA N A DI MA N A

PEL AYA N A N KONSELING PEL AYA N A N KONSELING

DIL A KS A N A K A N ?DIL A KS A N A K A N ?

�� Wilayah Wilayah

�� BidangBidang�� Setting Setting




BAB IXBAB IX WIL AYAH WIL AYAH

PEL AYA N A N KONSELINGPEL AYA N A N KONSELING




�� Wilayah Wilayah Pelayanan KonselingPelayanan Konseling

1.1. Pelayanan DasarPelayanan Dasar, untuk , untuk

keberadaan individu berkenaankeberadaan individu berkenaandengan :dengan :

-- kebutuhan dasarkebutuhan dasar

-- hubhubunganungan sosiososio--emosionalemosional

-- integrasi sosiointegrasi sosio--kulturalkultural




2. Pelayanan Pengembangan2. Pelayanan Pengembangan,, untuk untuk

perkembangan individu, berkenaan perkembangan individu, berkenaandengan :dengan : -- potensi potensi

-- bakat, minatbakat, minat

-- kompetensikompetensi3. Pelayanan Terap3. Pelayanan Terapuutik tik , untuk , untuk

pengentasan masalah individu, pengentasan masalah individu,

berkenaan denganberkenaan denganKESKES--T T

K di i KES d KESK di i KES d KES T d lT d l




�� Kondisi KES dan KESKondisi KES dan KES--T dalam T dalam

Wilayah Pelayanan Wilayah Pelayanan

WIL AYAH PEL AYA N A N WIL AYAH PEL AYA N A NKondisiKondisi

KESKES KESKES--T T A . A . PelayananDasar, terpenuhiPelayananDasar, terpenuhi--

nya:nya:

-- kebutuhan dasarkebutuhan dasar

-- sosiososio--emosionalemosional

-- sosiososio--kulturalkultural

............................

............................

............................

............................

............................

............................






Wilayah Pelayanan (Lanjutan) Wilayah Pelayanan (Lanjutan)


KESKES KESKES--T TB. Pelayanan Pengembangan :B. Pelayanan Pengembangan :

-- potensi potensi

-- bakatbakat

-- kompetensikompetensi

............................

............................

............................

............................

............................

............................






Wilayah Pelayanan Wilayah Pelayanan


KESKES KESKES--T TC. Pelayanan Teraputik :C. Pelayanan Teraputik :

-- ciri masalahciri masalah

-- kemandiriankemandirian

-- kesuksesankesuksesan

-- unsur HMMunsur HMM

............................

............................

............................

............................

............................

............................

............................

............................




�� Ciri Masalah dalamCiri Masalah dalam

KESKES--T T1.1. Sesuatu yang tidak disukai adanyaSesuatu yang tidak disukai adanya

2.2. Sesuatu yang ingin dihilangkanSesuatu yang ingin dihilangkan

3.3. Sesuatu yang menimbulkanSesuatu yang menimbulkan

hambatan/kesulitan dan/atauhambatan/kesulitan dan/ataukerugiankerugian




BAB XBAB X

BIDA NG DA NBIDA NG DA N SETTINGSETTING

TEMP A T TEMP A TPEL AYA N A N KONSELINGPEL AYA N A N KONSELING




�� Bidang Pelayanan KonselingBidang Pelayanan Konseling

1.1. Bidang Pengembangan PribadiBidang Pengembangan Pribadi

2.2. Bidang Pengembangan SosialBidang Pengembangan Sosial3.3. Bidang Pengembangan KegiatanBidang Pengembangan Kegiatan

BelajarBelajar

4.4. Bidang PeBidang Pengembanganngembangan KarirKarir




No. 1 s.d 4 di atas untuk individuNo. 1 s.d 4 di atas untuk individu

pada tingkat Pendidikan Dasar dan pada tingkat Pendidikan Dasar dan

Menengah, selanjutnyMenengah, selanjutnya, untuk a, untuk

individu dewasa :individu dewasa :

5.5. Bidang Kehidupan BerkeluargaBidang Kehidupan Berkeluarga

6. Bidang6. Bidang K Kehidupan Berehidupan Berpekerjaan pekerjaan

7. Bidang Kehidupan7. Bidang Kehidupan Berk Berkewarganegaraanewarganegaraan8. Bidang Kehidupan8. Bidang Kehidupan BBererkekeagamaanagamaan

�� P k d KES d KESP k d KES d KES TT




�� Penekanan pada KES dan KESPenekanan pada KES dan KES--T T

dalam Bidang Pelayanandalam Bidang Pelayanan

BIDA NG PEL AYA N A NBIDA NG PEL AYA N A N

Penekanan dalamPenekanan dalam

PelayananPelayananPengembanganPengembangan

KESKES

PenangananPenanganan

KESKES--T T

1. Pengembangan Pribadi1. Pengembangan Pribadi

2. Pengembangan Sosial2. Pengembangan Sosial

3. Pengembangan Keg. Belajar3. Pengembangan Keg. Belajar

4. Pengembangan Karir4. Pengembangan Karir

¥¥¥¥

¥¥¥¥

¥¥¥¥

¥¥¥¥

�� P n k n n p d KES d n KESP n k n n p d KES d n KES TT




�� Penekanan pada KES dan KESPenekanan pada KES dan KES--T T

dalam Bidang Pelayanan (Lanjutan) dalam Bidang Pelayanan (Lanjutan)

BIDA NG PEL AYA N A NBIDA NG PEL AYA N A N

Penekanan dalamPenekanan dalam

PelayananPelayananPengembanganPengembangan

KESKES

PenangananPenanganan

KESKES--T T

5. Kehidupan Berkeluarga5. Kehidupan Berkeluarga

6. Kehidupan Bekerja6. Kehidupan Bekerja

7. Kehidupan Berkewarganega7. Kehidupan Berkewarganega--

raanraan

8. Kehidupan Beragama8. Kehidupan Beragama

¥¥¥¥

¥¥

¥¥

¥¥¥¥

¥¥

¥¥




�� Setting Setting Pelayanan KonselingPelayanan Konseling

1.1. Setting Setting KeluargaKeluarga

2 .2 . Setting Setting SatuanSatuan PendidikaPendidikann : Dasar,: Dasar,

Menengah, TinggiMenengah, Tinggi

3.3. Setting Setting LembagaLembaga KerjaKerja

4.4. Setting Setting KelembagaanKelembagaan SosialSosial--kemasyarakatankemasyarakatan

5.5. Setting Setting Praktik Praktik PrivatPrivat

�� Trilogi OperasionalisasiTrilogi Operasionalisasi




�� Trilogi Operasionalisasi Trilogi Operasionalisasi

Pelayanan Konseling :Pelayanan Konseling :

Kondisi KES/KESKondisi KES/KES--T T

Bidang PelayananBidang Pelayanan Setting Setting PelayananPelayanan

OperasionalisasiOperasionalisasi


�� Keterkaitan Bidang danKeterkaitan Bidang dan




gg

Setting Setting Pelayanan denganPelayanan dengan

Kondisi KES/KESKondisi KES/KES--T TBidangBidang

PelayananPelayanan

Setting Setting KehidupanKehidupanKelKel Sat. PddSat. Pdd Lbg. KerjaLbg. Kerja Lbg. SosLbg. Sos--keskes PrivatPrivat

1.1. Pengb. PribadiPengb. Pribadi2.2. Pengb. SosialPengb. Sosial

3.3. Pengb. BelajarPengb. Belajar

4.4. Pengb. KarirPengb. Karir

5.5. Keh. BerkeluargaKeh. Berkeluarga6.6. Keh. BekerjaKeh. Bekerja

7.7. Keh. BerkwnKeh. Berkwn

8.8. Keh. BeragamaKeh. Beragama




SIA P A MEL A KS A N A K A NSIA P A MEL A KS A N A K A N


BAGIA N KELIMA BAGIA N KELIMA

�� Kualifikasi dan Kompetensi KonselorKualifikasi dan Kompetensi Konselor

�� PendidikanPendidikan ProfesiProfesi KonselorKonselor

�� Paradigma, V isi, dan MisiParadigma, V isi, dan Misi

�� Kewenangan BekerjaKewenangan Bekerja

�� Organisasi ProfesiOrganisasi Profesi




BAB XIBAB XI

KU A LIFIK A SI, KOMPETENSI,KU A LIFIK A SI, KOMPETENSI,DA N KE WEN A NGA NDA N KE WEN A NGA N

BEKER JA KONSELOR BEKER JA KONSELOR




�� Pertimbangan DasarPertimbangan Dasar

1.1. Konselor adalah pendidik Konselor adalah pendidik

2.2. Pendidik adalah tenaga profesionalPendidik adalah tenaga profesional

3.3. Pendidikan tenaga profesionalPendidikan tenaga profesional

melalui pendidikan profesimelalui pendidikan profesi




�� KemartabaKemartabatantan KonselorKonselor1.1. Pelayanan bermanfaatPelayanan bermanfaat

2.2. Petugasnya bermandatPetugasnya bermandat3.3. Diskusi secara sehatDiskusi secara sehat oleholeh

pemerintah dan masyarakat pemerintah dan masyarakat

�� K lifik i d n K mp t n iK lifik i d n K mp t n i




�� Kualifikasi dan KompetensiKualifikasi dan Kompetensi

KonselKonselororPermendiknas No.27/2008 : SK A KK Permendiknas No.27/2008 : SK A KK

1.1. KonselorKonselor = S1 BK + PPK = S1 BK + PPK

2.2. Kompetensi Konselor Pola 17Kompetensi Konselor Pola 17

3.3. Dalam 5 tahun : pengkonseloranDalam 5 tahun : pengkonseloran

Standar Kualifikasi Akademikdan Kompetensi Konselor




Standar KompetensiStandar Kompetensi

Kompetensi Inti Pola 17Kompetensi Inti Pola 171.1. Kompetensi Pedagogik Kompetensi Pedagogik

2.2. Kompetensi KepribadianKompetensi Kepribadian3.3. Kompetensi SosialKompetensi Sosial4.4. Kompetensi ProfesionalKompetensi Profesional

Dijabarkan menjadi : 76 kompetensiDijabarkan menjadi : 76 kompetensi




�� Segera DiSegera Di--konselorkonselor--kankan

Penyelenggara pendidikan yang satuanPenyelenggara pendidikan yang satuan

pendidikannya mempekerjakan konselor pendidikannya mempekerjakan konselor

wajib menerapkan standar kualifikasi wajib menerapkan standar kualifikasi

akademik dan kompetensi konselorakademik dan kompetensi konselor

sebagaimana diatur dalam Peraturansebagaimana diatur dalam Peraturan

Menteri paling lambat 5 tahun setelahMenteri paling lambat 5 tahun setelah

PeraturanMenteri ini berlaku. (Pasal 2) PeraturanMenteri ini berlaku. (Pasal 2)

�� JenisJenis Program PendidikanProgram Pendidikan




Jenis Jenis Program PendidikanProgram Pendidikan

di PTdi PT

1. Pendidikan A kademik 1. Pendidikan A kademik : S: S--1, S1, S--2,2, dandan SS--33

2. Pendidikan Profesi2. Pendidikan Profesi : Profesi Umum,: Profesi Umum,Profesi SpesialisProfesi Spesialis

3. Pendidikan V okasi3. Pendidikan V okasi : D: D--1, D1, D--2, D2, D--3,3,dan Ddan D--44




�� Pendidikan Profesi adalah :Pendidikan Profesi adalah :

�� Program Pendidikan Profesi KonselorProgram Pendidikan Profesi Konselor (PPK )(PPK )

1. 361. 36 ² ² 40 sks (sesudah S40 sks (sesudah S--11 BK BK ))

2. Orientasi2. Orientasi kerjakerja praktik praktik 3. Ijazah3. Ijazah dengan gelar profesi konselordengan gelar profesi konselor

4. Sertifika4. Sertifikatt profesi profesional bidang konselingonal bidang konseling

5.5. KewenanganKewenangan untuk praktik privatuntuk praktik privat




Kewenagan BekerjaKewenagan Bekerja KonselorKonselor

1.1. PenPengangkatangangkatan ´́FormalFormalµµ

-- satuan pendidikan formalsatuan pendidikan formal

-- satuan kelembagaansatuan kelembagaan kerja/kedinasankerja/kedinasan

2.2. Kegiatan/PenugasanKegiatan/Penugasan ´́NonNon--FormalFormalµµ

-- keluargakeluarga

-- satuan kelembagaan nonsatuan kelembagaan non--formalformal sosialsosial--

kemasyarakatankemasyarakatan3.3. Praktik Praktik Mandiri : Praktik PrivatMandiri : Praktik Privat




�� Paradigma, V isi, dan MisiParadigma, V isi, dan Misi

1.1. ParadigmaParadigma

-- Pelayanan profesional psikoPelayanan profesional psiko--pedagogis pedagogis

2.2. V isi V isi

-- Pelayanan dari ´P A UDµ sampai ´P A ULµPelayanan dari ´P A UDµ sampai ´P A ULµ

-- Tahun 2020 konselor pada semua Tahun 2020 konselor pada semua setting setting kehidupankehidupan

3.3. MisiMisi-- Penyiapan, penempatan dan pewujudanPenyiapan, penempatan dan pewujudan

kinerja profesional konselorkinerja profesional konselor

�� Pandangan MendasarPandangan Mendasar




�� Pandangan MendasarPandangan Mendasar

Konseling sebagai :Konseling sebagai :1.1. FilsafatFilsafat

2.2. Pandangan/jalan hidupPandangan/jalan hidup

3.3. SikapSikap

4.4. KomitmenKomitmen

5.5. A ksi (kegiatan nyata) A ksi (kegiatan nyata)6.6. Pandangan menduniaPandangan mendunia




BAB XIIBAB XII

OR GA NIS A SI PROFESIOR GA NIS A SI PROFESI




�� BatasanBatasan�� OrganisasiOrganisasi ProfesiProfesi adalahadalah perkumpulan perkumpulan

berbadanberbadan hukumhukum yang yang anggotaanggota dandan

pengurusnya pengurusnya adalahadalah pemegang pemegang gelargelar profesi profesidandan tenagatenaga profesional profesional

�� KeanggotaanKeanggotaan :: lulusanlulusan PPK PPK dandan GuruGuru

Pembimbing/BK Pembimbing/BK yang yang telahtelah luluslulus sertifikasisertifikasi(mendapat(mendapat predikat predikat pendidik pendidik profesional) profesional)

Trid rm Or ni iTrid rm Or ni i




�� Tridarma Organisasi Tridarma Organisasi

ProfesiProfesi1.1. Ikut serta mengembangkan ilmuIkut serta mengembangkan ilmu

dan teknologi profesidan teknologi profesi2.2. Menegakkan danMenegakkan dan

mengembangkan praktik profesimengembangkan praktik profesi

3.3. Menegakkan kode etik profesiMenegakkan kode etik profesi

K d E ik P f iK d E ik P f i




�� Kode Etik ProfesiKode Etik Profesi

1.1. A pa yang harus dilakukan A pa yang harus dilakukan

2.2. A pa yang tidak boleh dilakukan A pa yang tidak boleh dilakukan3.3. A pa yang dianjurkan untuk A pa yang dianjurkan untuk

dilakukandilakukan

�� Konselor dan Organisasi ProfesiKonselor dan Organisasi Profesi




Konselor dan Organisasi ProfesiKonselor dan Organisasi Profesi

1.1. Konseling adalah pendidikanKonseling adalah pendidikan; tiada; tiadakonseling tanpa pendidikan;konseling tanpa pendidikan;

2.2. Konselor adalah pendidik;Konselor adalah pendidik;

3.3. Pendidik adalah tenaga profesional;Pendidik adalah tenaga profesional;

konselor adalah tenaga profesional;konselor adalah tenaga profesional;4.4. Lulusan PPK adalah pemegang gelarLulusan PPK adalah pemegang gelar

profesional dan pemegang mandat profesional dan pemegang mandat pelayanan konseling pelayanan konseling

5.5. Organisasi profesi konseling mewadahi,Organisasi profesi konseling mewadahi,menghidupi dan menghidupkan paramenghidupi dan menghidupkan parakonselor profesional sebagai anggotanya.konselor profesional sebagai anggotanya.

KONSELINGDI DADAKUKONSELINGDI DADAKU




KONSELING DI DADA KUKONSELING DI DADA KU

Konseling di dadakuKonseling di dadakuProfesi di tangankuProfesi di tanganku

Raih KESRaih KES

Tuk kebahagiaan bersama Tuk kebahagiaan bersama

Konseling di dadakuKonseling di dadaku

Profesi di tangankuProfesi di tanganku

Raih KESRaih KES

Tuk kebahagiaan bersama Tuk kebahagiaan bersama

A yo maju, profesiku A yo maju, profesiku

A yo maju, konselorku A yo maju, konselorku

Logo KonselingLogo Konseling




Logo KonselingLogo Konseling

Lingkaran besar, lingkaran kecilLingkaran besar, lingkaran kecil

Menjadi satuMenjadi satu

Garis vertikal, garis mendatarGaris vertikal, garis mendatar


Keempat unsur, keempat unsurKeempat unsur, keempat unsur


Bulatan lengkap, paduan mantapBulatan lengkap, paduan mantap

Logo konselingLogo konseling

Konseling bermartabatKonseling bermartabat

2 x2 x

2 x2 x



Terima Kasih Terima Kasih

wawasan profesional konseling

Documents