wawancara dengan radio elshinta

11
Wawancara dengan Radio Elshinta TRANSKRIP WAWANCARA RADIO ELSHINTA DENGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA CIKEAS, BOGOR, JAWA BARAT 29 DESEMBER 2012 Dede Krisanti, Produser Eksekutif Radio Elshinta: Pendengar, sepanjang tahun 2012, perjalanan pemerintah yang dipimpin oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, mengalami berbagai tantangan hingga meraih berbagai pencapaian, di antaranya di bidang ekonomi dan hubungan internasional. Namun, ada juga beberapa PR yang masih perlu diselesaikan, sebut saja masalah bidang hukum, yaitu korupsi, dan bidang politik. Bagaimana Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, menjelaskan perjalanan pemerintah yang dipimpinnya sepanjang tahun 2012? Dan bagaimana outlook di tahun 2013? Saat ini, saya sudah bersama Presiden Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono. Apa kabar, Pak Presiden? Presiden Republik Indonesia, Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono: Alhamdulillah, baik. Dede Krisanti, Produser Eksekutif Radio Elshinta: Terima kasih, Pak, atas waktunya, sudah menyediakan dengan pendengar Elshinta di sini, yang sudah rindu untuk Bapak menjelaskan di sini, Pak. Presiden Republik Indonesia, Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono: Terima kasih kembali. Dede Krisanti, Produser Eksekutif Radio Elshinta: Selama tahun 2012, Pak Presiden, telah banyak pencapaian yang dilakukan oleh pemerintahan yang Bapak Presiden pimpin, baik di bidang politik, ekonomi, dan kesejahteraan rakyat. Bagaimana Bapak Presiden melihat kondisi politik, hukum, dan keamanan sepanjang tahun 2012, Pak? Dan memasuki tahun 2013 ini, seperti kita ketahui, banyak pihak menilai adalah sebagai tahun politik, Pak, karena fokus atau pusat perhatian masyarakat akan lebih ditujukan pada persiapan pemilu tahun 2014. Bagaimana pandangan Bapak Presiden menyikapi hal tersebut, khususnya terhadap jajaran pemerintahan yang berasal dari partai politik agar tetap bisa menjalankan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing, Pak Presiden?

Upload: muhammad-ali-al-hakim

Post on 25-Nov-2015

23 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Wawancara dengan Radio ElshintaTRANSKRIPWAWANCARA RADIO ELSHINTA DENGANPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA CIKEAS, BOGOR, JAWA BARAT29 DESEMBER 2012

Dede Krisanti, Produser Eksekutif Radio Elshinta:Pendengar, sepanjang tahun 2012, perjalanan pemerintah yang dipimpin oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, mengalami berbagai tantangan hingga meraih berbagai pencapaian, di antaranya di bidang ekonomi dan hubungan internasional. Namun, ada juga beberapa PR yang masih perlu diselesaikan, sebut saja masalah bidang hukum, yaitu korupsi, dan bidang politik.

Bagaimana Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, menjelaskan perjalanan pemerintah yang dipimpinnya sepanjang tahun 2012? Dan bagaimana outlook di tahun 2013? Saat ini, saya sudah bersama Presiden Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono.

Apa kabar, Pak Presiden?

Presiden Republik Indonesia, Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono:Alhamdulillah, baik.

Dede Krisanti, Produser Eksekutif Radio Elshinta:Terima kasih, Pak, atas waktunya, sudah menyediakan dengan pendengar Elshinta di sini, yang sudah rindu untuk Bapak menjelaskan di sini, Pak.

Presiden Republik Indonesia, Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono:Terima kasih kembali.

Dede Krisanti, Produser Eksekutif Radio Elshinta:Selama tahun 2012, Pak Presiden, telah banyak pencapaian yang dilakukan oleh pemerintahan yang Bapak Presiden pimpin, baik di bidang politik, ekonomi, dan kesejahteraan rakyat. Bagaimana Bapak Presiden melihat kondisi politik, hukum, dan keamanan sepanjang tahun 2012, Pak? Dan memasuki tahun 2013 ini, seperti kita ketahui, banyak pihak menilai adalah sebagai tahun politik, Pak, karena fokus atau pusat perhatian masyarakat akan lebih ditujukan pada persiapan pemilu tahun 2014. Bagaimana pandangan Bapak Presiden menyikapi hal tersebut, khususnya terhadap jajaran pemerintahan yang berasal dari partai politik agar tetap bisa menjalankan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing, Pak Presiden?

Presiden Republik Indonesia, Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono:Baik. Yang pertama, benar bahwa tahun 2012 ini banyak hal yang telah dapat kita capai. Tetapi terus terang, saya harus mengakui, masih banyak pula yang harus kita tingkatkan dan perbaiki. Artinya, pekerjaan rumah kita masih banyak. Bagaimanapun, politik relatif stabil. Kemudian, penegakan hukum sesungguhnya terus berjalan, meskipun pemberantasan korupsi masih menjadikan tantangan utama bagi bangsa ini. Dan kemudian, kalau ekonomi, di tengah-tengah krisis perekonomian global dewasa ini, alhamdulillah ekonomi kita tetap tumbuh secara baik. Tentu itu semua patut kita syukuri, dan harus kita jaga baik-baik di tahun-tahun mendatang.

Kalau yang menjadi perhatian publik, dan diangkat oleh Elshinta sekarang ini, bagaimana tahun depan atau bahkan tahun depannya lagi ketika bangsa ini kembali memasuki pemilihan umum? Apakah pemerintah masih bisa berkonsentrasi, mengingat amat banyak pejabat pemerintah, baik itu menteri, gubernur, bupati dan wali kota, yang berasal dari kalangan partai-partai politik?

Jawaban saya begini, Santi. Kita pernah mengalami dulu tahun 2008 dan 2009. Itu juga tahun politik, tahun pemilu. Pemerintah, alhamdulillah, waktu itu masih bisa menjalankan tugas-tugasnya. Saya berharap, tahun depan dan tahun depannya lagi, jajaran pejabat pemerintah, tentu mulai dari saya, Wakil Presiden, para menteri, sampai dengan gubernur, bupati, dan wali kota, tetap memprioritaskan, tetap mengutamakan untuk menjalankan tugas-tugas pemerintahan.

Saya tahu, pasti ada misi yang harus diemban selaku pejabat yang berasal dari partai-partai politik tertentu. Tetapi ingat, jangan dibalik, prioritasnya adalah melayani rakyat, prioritasnya menjalankan tugas-tugas pemerintahan, baik politik, hukum, ekonomi, hubungan internasional, dan sebagainya. Dan saya akan terus melihat. Ada alat saya untuk mengetahui sejauh mana jajaran pemerintah bisa membagi tugas dengan baik dan tetap mengutamakan tugas-tugas melayani rakyat kita.

Kemarin, berturut-turut saya melaksanakan evaluasi. Dewan Pertimbangan Presiden menyampaikan evaluasi dan rekomendasinya. Kepala UKP4 yang sangat aktif untuk mengobservasi dan mengevaluasi kinerja kementerian dan lembaga juga menyampaikan kepada saya apa yang sudah baik dan apa yang belum baik. Atas itu semua, saya sungguh ingin pejabat pemerintah, dari pusat sampai daerah, benar-benar lebih mengutamakan untuk menjalankan kebijakan dan program pemerintah, dan tetap melayani rakyat. Saya juga mengundang rakyat untuk memberikan penilaian kepada mereka semua.

Dede Krisanti, Produser Eksekutif Radio Elshinta:Baik. Kita beralih ke masalah penting juga, yaitu bidang ekonomi, Pak Presiden. Dalam bidang ekonomi, kita tahu bahwa, di bawah kepemimpinan Bapak Presiden, negara ini telah mencapai kemajuan dan pertumbuhan ekonomi yang luar biasa, Pak. Bagaimana kiat dan strategi pemerintah untuk tetap mempertahankan pencapaian yang sudah diraih selama ini, yang tentu tidak mudah, Pak Presiden, karena di tengah krisis global yang mungkin masih akan terus berlanjut? Akankah Indonesia dapat terhindar dari dampak krisis global sepanjang tahun 2013 mendatang, dengan tetap mempertahankan laju pertumbuhan ekonomi di atas 6,5%, Pak Presiden?

Presiden Republik Indonesia, Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono:Ya, saya harus berterus terang bahwa tahun depan tantangan di bidang perekonomian akan makin tinggi. Ya, saya tidak boleh selalu memberikan angin surga kepada rakyat. Saya harus jujur bahwa perekonomian global belum pulih. Bahkan, krisis yang terjadi di Eropa, belum pulihnya perekonomian di Amerika, dan juga penurunan pertumbuhan di negara-negara besar, seperti Tiongkok, India, dan Brazil, itu berpengaruh kepada semua perekonomian dunia, termasuk Indonesia.

Evaluasi yang kami lakukan, ekspor kita sangat menurun karena terpengaruh oleh perekonomian global itu. Alhamdulillah, investasi kita meningkat dengan tajam. Kemudian konsumsi atau keperluan masyarakat kita, yang juga menyumbang pertumbuhan, itu masih terjaga.

Saya memperkirakan bahwa, dengan kerja keras yang harus kita lakukan, dengan asumsi perekonomian global tidak lebih memburuk, insya Allah kita akan tetap mencapai pertumbuhan tahun depan di atas 6%, mudah-mudahan mendekati 6,5%, karena memang sangat tidak mudah. Negara-negara tetangga kita juga mengalami kesulitan.

Yang penting, yang penting, kita harus tahu apa komponen pertumbuhan itu. Komponen pertumbuhan itu, selama kita masih memelihara daya beli rakyat kita, masih mengonsumsi barang dan jasa, ekonomi akan tumbuh. Selama kita masih membelanjakan anggaran belanja kita dengan baik, itu juga menyumbang pertumbuhan. Selama kita bisa menggiatkan investasi yang alhamdulillah berjalan baik, ekonomi kita juga akan tetap tumbuh. Memang ekspor akan menurun, dan menurunnya ekspor menurunkan pula nilai pertumbuhan kita. Oleh karena itu, saya mengajak semua, dunia usaha, sektor riil, jajaran pemerintah, mari kita jaga komponen pertumbuhan ini. Dan terutama, mari kita pastikan daya beli rakyat itu terjaga. Oleh karena itu, inflasi atau stabilitas harga barang-barang harus kita jaga.

Dan kemudian di atas segalanya, karena yang kita kejar bukan hanya pertumbuhan, tapi juga penciptaan lapangan pekerjaan, kami akan bekerja sangat keras di tahun depan bersama-sama dengan dunia bisnis untuk menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih luas lagi.

Itulah penglihatan saya. Ekonomi tahun depan penuh dengan tantangan. Terus terang, tidak mudah. Tetapi dengan kerja keras, insya Allah, pertumbuhan kita masih tetap di atas 6%.

Dede Krisanti, Produser Eksekutif Radio Elshinta:Pak Presiden, untuk selama tahun 2012, kita melihat bahwa isu yang terjadi ini adalah tentang tenaga kerja, Pak Presiden. Bagaimana Bapak melihat isu tenaga kerja sepanjang tahun 2012 ini, yang diwarnai hubungan antara buruh dan pengusaha, Pak? Di beberapa perusahaan, juga banyak terjadi ketegangan antara pengusaha dengan serikat buruh. Terkait hal itu, tentu peran pemerintah sangat diharapkan, Pak Presiden, untuk membantu memfasilitasi agar dicapai kesepakatan antarmereka. Kebijakan apa, Pak, yang mungkin pemerintah lakukan dalam menyikapi hal tersebut?

Presiden Republik Indonesia, Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono:Ya, terus terang, isu antara tenaga kerja dan perusahaan ini menjadi isu yang mengemuka di negeri kita. Dan bahkan sebenarnya, di negara lain juga seperti itu situasinya. Dan benar, kalau tidak kita kelola dengan baik, sama-sama merugikan perekonomian kita. Oleh karena itu, saya ingin menyampaikan sekali lagi, Santi, bahwa posisi dan kebijakan pemerintah sudah sangat jelas.

Saya pernah mengatakan beberapa minggu yang lalu untuk didengar oleh seluruh rakyat Indonesia dan kalangan dunia usaha, termasuk serikat pekerja, bahwa era buruh murah itu sudah selesai. Bagaimanapun, demi keadilan, upah atau kesejahteran para pekerja harus terus meningkat dari tahun ke tahun. Nah, agar bisa meningkatkan upah dan kesejahteraan pekerja itu, perusahaan harus hidup dan tumbuh. Agar perusahaan tumbuh, pekerjanya juga harus produktif dan disiplin. Jadi, ada kait-mengait.

Oleh karena itu, pemerintah, pertama-tama, ingin upah buruh terus meningkat. Namun yang kedua, perusahaan juga jangan bangkrut, harus tetap tumbuh.

Nah dalam konteks keinginan untuk meningkatkan upah pekerja inilah, pemerintah telah memfasilitasi sebenarnya. Silakan dihitung dengan baik berapa keperluan untuk hidup layak bagi para pekerja itu. Dan kemudian, saya mengimbau dan mengajak dunia usaha untuk memenuhi. Manakala ada ketidakmampuan sejumlah perusahaan atau sektor bisnis tertentu, pemerintah akan mencarikan jalan keluarnya.

Ada instrumen, misalkan pemberian insentif fiskal bagi mereka yang betul-betul tidak mampu, dan ini tentu bisa dibicarakan dengan baik. Saya mendorong dulu bipartit antara serikat pekerja dengan dunia usaha. Bicarakan baik-baik, tanpa kekerasan, tanpa emosi karena yang kita inginkan dua-duanya menang: upah buruh makin meningkat, perusahaan juga makin berkembang. Itulah tujuan kita. Kalau ada deadlock, ada kebuntuan, maka pemerintah akan masuk. Insya Allah, tahun depan kita akan lebih aktif lagi.

Satu catatan sayasaya sudah sampaikan beberapa saat yang lalujangan ada aksi-aksi kekerasan, blokir, pendudukan, kemudian sweeping. Kalau itu terus berjalan, maka iklim investasi akan hancur. Kalau hancur, perusahaan akan bangkrut, akan terjadi PHK, semua merugi. Dan jangan ada yang mengompor-ngompori, memprovokasi karena yang ingin kita hadirkan adalah, sekali lagi, upah buruh dan kesejahteraannya meningkat, dan perusahaan juga berkembang. Di situlah, kita menetapkan tujuan kita.

Dede Krisanti, Produser Eksekutif Radio Elshinta:Baik, Pak Presiden. Kita kembali me-review. Di tahun 2012, Pak Presiden, hal juga yang memprihatinkan adalah masih terjadinya konflik, Pak, di beberapa tempat di Indonesia. Dalam tahun 2012 ini, masih ada konflik komunal atau konflik horizontal yang, antara lain, dipicu oleh sengketa atau perebutan kepemilikan lahan. Potensi konflik serupa, Pak, dikhawatirkan masih akan terjadi, Pak, di tahun 2013. Bagaimana Bapak Presiden melihat hal ini? Mengapa sih, Pak, sepertinya masyarakat ini tidak sabar dalam mengambil jalan kekerasan ketika menghadapi permasalahan semacam ini, Pak Presiden?

Presiden Republik Indonesia, Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono:Ya, kita harus menyadari bahwa negara kita ini majemuk: banyak agama, banyak suku, banyak etnis, banyak daerah. Dan kemajemukan itu, di satu sisi, kekayaan. Tapi di sisi lain, kerawanan. Artinya, sumber konflik ada di mana-mana.

Dari masa ke masa, kita alami situasi seperti ini, meskipun alhamdulillah kasus konflik komunal yang skalanya amat tinggi dulu di Poso, di Ambon, Maluku Utara, itu sudah bisa kita selesaikan. Nah, sekarang muncul lagi konflik horizontal, tadi benar, misalkan karena sengketa lahan atau juga karena isu identitas, apakah agama, etnis, yang ini tentu tidak boleh kita biarkan.

Saya sudah pernah berbicara di hadapan gubernur, bupati, dan wali kota, bahkan jajaran Komando Teritorial TNI, jajaran Kepolisian Daerah, semua, untuk mengelola kehidupan sosial yang rukun, yang harmonis, apabila ada keganjilan dan tanda-tanda untuk terjadinya konflik, jangan dibiarkan. Segera secara proaktif dikelola dengan baik, tuntas. Dengan demikian, tidak mudah terjadi benturan fisik di antara saudara-saudara kita yang berbeda identitas. Ini memerlukan kebersamaan, termasuk pemuka agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, untuk mereka bersama-sama jajaran pemerintah melakukan langkah-langkah pencegahan. Manakala terjadi konflik, cepat diselesaikan dan diatasi.

Dan benar, lahan ini juga menjadi isu yang mengemuka akhir-akhir ini. Ini karena kompleksitas permasalahan di bidang pertanahan dan lahan. Di masa yang lalusaya tidak tahu mengapaterjadi banyak sekali sertifikat yang ganda, yang akhirnya sekarang menjadi masalah yang serius. Oleh karena itu, saya sudah memberikan arahan sebenarnya, baik jajaran pemerintah pusat maupun daerah, agar dicarikan solusinya.

Contohnya, ada komunitas masyarakat yang ada di sekitar perkebunan. Manakala kehidupannya tidak baik, sementara areal perkebunan atau areal bisnis itu tumbuh dengan baik, maka ajaklah, carikanlah solusi untuk tidak meninggalkan komunitas itu. Dengan demikian, kalau ada ratusan ribu lahan yang digunakan untuk dunia usaha, termasuk BUMN-BUMN, tentu tidak baik kalau masyarakat lokal tertinggal atau ditinggalkan.

Saya ingin cari solusi seperti itu, mengajak semua berbesar hati untuk menerima kehadiran komunitas lokal itu menjadi bagian dari pertumbuhan. Dengan catatan, ketika ini sedang dicari solusinya, jangan main hakim sendiri, merusak, menduduki, menyerobot. Tambah parah situasinya, tambah buruk situasinya. Kita tidak ingin seperti itu. Dan sekali lagi, tolong, saya pesan kepada elemen-elemen tertentu, jangan memanas-manasi situasi. Bantulah pemerintah. Bersama-sama pemerintahlah untuk mencari solusi yang baik.

Jadi, itulah policy kita, dan saya akan lebih memberikan atensi nanti, tahun depan, agar kebersamaan pemerintah, nonpemerintah, dan masyarakat ini dapat diwujudkan untuk menyelesaikan lahan, dan juga untuk mencegah mudahnya terjadi benturan atau konflik komunal.

Dede Krisanti, Produser Eksekutif Radio Elshinta:Baik. Pak Presiden, kita akan lanjutkan wawancara ini, namun mohon waktu untuk jeda sebentar, Pak Presiden.

Pendengar, bagaimana Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, menjelaskan perjalanan pemerintahan yang dipimpinnya sepanjang tahun 2012 dan outlook 2013? Nantikan sesaat lagi.

Pendengar, kita lanjutkan kembali wawancara khusus kami bersama Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Pak Presiden akan menjawab dan menjelaskan bagaimana perjalanan pemerintah selama tahun 2012 dan outlook 2013.

Pak Presiden, kita beralih ke masalah internal pemerintahan Bapak. Isu reshuffle kabinet ini menjadi hal yang diperhatikan masyarakat juga, Pak. Dengan pengunduran diri Pak Andi Mallarangeng sebagai Menpora beberapa waktu lalu, masyarakat banyak menanyakan siapa yang akan menggantikan atau mengisi pos tersebut. Kemudian, karena sampai saat ini masih belum ditentukan kursi Menpora, sebagian pengamat melihat bahwa Bapak Presiden ini sedang mempertimbangkan justru melakukan reshuffle kabinet secara keseluruhan. Adakah informasi yang mungkin bisa disampaikan ke masyarakat terkait hal ini, Pak Presiden?

Presiden Republik Indonesia, Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono:Baik. Saya juga mendengar perhatian masyarakat luas tentang posisi Menpora yang ditinggalkan oleh Pak Andi Mallarangeng kemarin, dan bahkan dikaitkan dengan isu reshuffle kabinet. Hingga hari ini, saya belum berpikir untuk melakukan reshuffle.

Memang benar, sebagaimana yang saya lakukan setiap tahun, di akhir tahun selalu ada evaluasi menyangkut kinerja para menteri dan anggota kabinet sesuai kontrak kerja dan juga pakta integritas. Dan sebagaimana yang saya lakukan selama ini, reshuffle itu tentu memiliki alasan dan tujuan. Tujuannya tentu akan ingin membikin lebih efektifnya pemerintahan yang saya pimpin. Alasannya, manakala ada menteri yang memang tidak cukup efektif lagi mengemban tugasnya bersama-sama saya di pemerintahan.

Evaluasi sedang saya lakukan, sedang kami lakukan terhadap kinerja para menteri. Dan saya lebih bagus tidak buru-buru mengatakan bahwa akan ada reshuffle. Tetapi, sekali lagi saya katakan, ada atau tidak ada reshuffle itu berdasarkan alasan dan tujuan tadi.

Tentu, saya sedang mempersiapkan siapa pengganti Menteri Pemuda dan Olahraga. Ini posisi yang juga penting. Dan ingat, dalam era demokrasi multipartai ini, memang ada kebersamaan partai-partai politik, baik dalam pemerintah maupun di parlemen, yang disebut dengan koalisi. Meskipun saya harus mengatakan bahwa koalisi itu sering tidak solid gitu ya, tapi ya itulah keniscayaan politik sekarang ini. Kembali kepada posisi Menpora, tentu awal tahun depan nanti, akan saya angkat secara definitif siapa Menpora yang baru. Dan kemudian, kalau memang hasil evaluasi kami tidak perlu ada reshuffle, ya tidak perlu reshuffle.

Saya pikir itu yang saya perlu sampaikan sekarang ini, tetapi banyak sekarang yang mengirim pesan kepada saya, siap menjadi Menpora begitu. Baik, artinya banyak yang ingin berbakti kepada negara, tetapi kan kursinya cuma satu. Jadi kalau yang ingin sebelas, tentu ya mohon maaf tidak bisa memenuhi keinginan dari beliau-beliau yang ingin menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga.

Dede Krisanti, Produser Eksekutif Radio Elshinta:Baik. Kita beralih ke hubungan internasional, Pak Presiden. Beberapa kali saya mengikuti kegiatan Bapak, mengunjungi beberapa negara. Dan pada kesempatan itu, Indonesia mendapatkan panggung yang luar biasa, mendapatkan pujian yang luar biasa, yang membanggakan bangsa ini sebetulnya, Pak Presiden. Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini kan dilihat telah memainkan peranan yang sangat kontributif, Pak, bagi perdamaian dan keamanan regional dan internasional, baik dalam kerangka bilateral maupun melalui keanggotaan pada organisasi-organisasi internasional. Dan Indonesia juga memiliki peran yang sangat aktif, Pak, terutama dalam mengupayakan penyelesaian melalui diplomasi damai. Ini semua tentu sangat membanggakan bagi kami, bangsa Indonesia dan masyarakat Indonesia, Pak Presiden.

Bagaimana Bapak Presiden akan menjaga prestasi ini? Dan apakah Indonesia akan terus berada pada tempat terhormat di panggung internasional selama tahun 2013 mendatang dan tahun-tahun mendatang, Pak Presiden?

Presiden Republik Indonesia, Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono:Ya, kita berperan konstruktif di forum global itu adalah amanah konstitusi. Kemudian, sejak saya menjadi Presiden, saya lanjutkan dan jalankan politik bebas aktif kita. Dan dalam era masa kini, kita anut pula yang saya sebut dengan all-direction foreign policy. Kita berhubungan dengan semua negara, dengan harapan tidak ada satu musuh pun bagi bangsa ini. Sebaliknya, kita akan memiliki banyak kawan dalam hubungan internasional.

Alhamdulillah sebenarnya, tahun-tahun terakhir ini tujuan itu dapat kita capai. Kita akan terus berperan secara aktif di forum global ini. Kita akan terus berbuat yang terbaik di forum G20, Perserikatan Bangsa-Bangsa, APEC, dan rumah kita adalah ASEAN.

Di ASEAN sendiri, sebagaimana rakyat Indonesia ketahui, Indonesia sangat aktif untuk ikut menciptakan stabilitas dan keamanan di kawasan ini, untuk bersama-sama menjaga pertumbuhan perekonomian kawasan, dan juga mengembangkan hubungan people-to-people ataupun hubungan antarbangsa di kawasan ini.

Contoh, ketika situasi-situasi di Laut Cina Selatan mendidih, menghangat, kita bisa berperan secara aktif, dan ini juga disenangi, disukai oleh negara-negara besar atas peran konstruktif kita. Ketika ada pertikaian karena sengketa perbatasan antara Thailand dan Kamboja, kita juga bisa menengahi dengan bijak, dan alhamdulillah masalah itu selesai. Urusan Myanmar pun kita juga proaktif sehingga negara-negara Barat juga senang dengan peran kita. Pendek kata, sejauh ini, peran yang Indonesia mainkan bisa diterima oleh dunia maupun oleh kawasan.

Yang penting, mengapa dunia menghargai dan mengharapkan peran Indonesia? Karena sikap kita yang positif. Kita ingin menjadi bagian dari solusi, bukan masalah. Kemudian, di dalam negeri kita sendiri, mereka juga mengakui ada progres, ada kemajuan dalam reformasi, demokratisasi, ekonomi, stabilitas politik, dan sebagainya. Maka, kalau ditanyakan kepada saya, apakah masih bisa kita jaga peran seperti ini, maka mari kita bikin beres dalam negeri kita seperti sekarang ini. Makin ke depan, harus makin baik. Nah sementara itu, terus kita lanjutkan aktivitas peran kita, baik di forum kawasan Asia, Asia Timur, Asia Tenggara, Asia Pasifik, dan bahkan dunia. Saya kira itu yang mesti kita lakukan bersama ke depan.

Dede Krisanti, Produser Eksekutif Radio Elshinta:Dan yang membanggakan itu yang pernah Bapak lakukan ketika di London, Pak. Bapak melakukan diskusi bersama Perdana Menteri Inggris, kemudian Presiden Liberia, dan Presiden Republik Indonesia untuk MDGs tahun 2015. Bagaimana progresnya?

Presiden Republik Indonesia, Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono:Progresnya baik. Sebentar lagi, kita akan bertemu di Liberia, dan yang terakhir nanti bertemu di Indonesia sebelum kita serahkan ke Perserikatan Bangsa-Bangsa. Itu panel yang sangat penting karena dunia tentu ingin kerja sama baru pasca-MDGs tahun 2015 nanti juga kerja sama yang efektif. Ini berkaitan dengan kepentingan umat manusia sedunia. Ini berkepentingan dengan mengurangi kemiskinan sejagat. Alhamdulillah, kita diberikan peran yang begini besar. Dan ini semua, sekali lagi, karena PBB memberikan kepercayaan kepada Indonesia atas apa yang dilakukan selama ini.

Dede Krisanti, Produser Eksekutif Radio Elshinta:Baik. Kita beralih ke isu dalam negeri kembali, Pak Presiden.

Presiden Republik Indonesia, Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono:Silakan.

Dede Krisanti, Produser Eksekutif Radio Elshinta:Di mana mengenai masalah isu BBM bersubsidi. Nah, terkait dengan usulan untuk mencabut BBM bersubsidi ini, seiring dengan adanya dukungan dari Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia, apakah Bapak Presiden mempertimbangkan usulan atau pandangan yang sama terkait dengan pencabutan BBM bersubsidi?

Presiden Republik Indonesia, Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono:Bulan-bulan terakhir ini, sebenarnya saya menerima sejumlah usulan yang intinya, Sudahlah, naikkan saja harga BBM, Pak Presiden. Sudahlah, kurangi saja subsidi itu karena akan mengganggu sehatnya fiskal kita. Dan kalau itu bisa kita kurangi, bisa kita gunakan untuk membangun yang lain. Itu harapan mereka dan usulan konkret kepada saya. Meskipun usulannya tidak di depan publik, secara diam-diam begitu, tetapi saya katakan, Pemikiran apa pun patut saya dengar. Dan nanti, kalau Saudara mengusulkan seperti itu, ketika sudah mulai dibahas di tingkat publik, ya jangan pergi. Ikutlah menyampaikan karena pernah mengusulkan kepada saya. Nanti kalau balik kanan, malah repot. Inilah politik kita. Tetapi, saya dengar, saya perhatikan karena usulannya logis.

Begini. Saya pernah menaikkan harga BBM tiga kali: tahun 2005 dua kali, tahun 2008 satu kali, meskipun saya juga pernah menurunkan harga BBM tiga kali pula dalam sejarah di negeri ini. Pertimbangan saya untuk menaikkan harga BBM itu harus kuat dan alasannya harus sah. Misalnya, tanpa dilakukan kenaikan harga BBM, maka ekonomi kita akan merosot, dan merosotnya ekonomi itu akan tentunya akhirnya merugikan rakyat kita. Dan tidak ada cara lain, tidak ada alternatif lain, maka itulah yang saya ambil dulu dengan segala risiko. Apa pun, bismillah, saya ambil. Saya tidak menghitung untung rugi, tapi karena itu satu-satunya opsi.

Nah, kalau masih ada opsi lain sebenarnya, janganlah kita buru-buru menaikkan harga BBM. Mengapa? Begitu kita naikkan harga BBM, maka barang-barang akan naik harganya. Bagi rakyat kecil, itu akan sangat memberatkan hidupnya. Kemiskinan bisa meningkat. Dampak ikutan dari kenaikan BBM juga ke mana-mana, belum aspek sosial, aspek politik, bahkan aspek keamanan.

Saya selalu menimbang-nimbang cost and benefit, manfaat dan harga yang harus dibayar dari kebijakan itu. Oleh karena itu, saya akan lihat perkembangan harga minyak di dunia sekarang ini. Saya akan hitung sejauh mana APBN kita masih tetap sehat tanpa harus menaikkan BBM, sampai titik tertentu yang harus saya putuskan, apakah memang perlu ada kenaikan atau tidak. Kalau naiknya, berapa. Kalau tidak, juga seperti apa. Itulah yang menjadi landasan saya: rasional, betul-betul cermat karena menyangkut hajat hidup saudara-saudara kita, rakyat Indonesia.

Dede Krisanti, Produser Eksekutif Radio Elshinta:Baik. Terakhir, Pak Presiden, apa pesan atau hal penting yang ingin Bapak Presiden sampaikan kepada masyarakat, kepada bangsa Indonesia di tahun 2013 ini?

Presiden Republik Indonesia, Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono:Pertama-tama, tentu saya mengajak jajaran pemerintah sendiri. Marilah kita bekerja sekuat tenaga. Tantangan yang kita hadapi tidak makin ringan. Tapi percayalah, kalau kita kompak, kita bekerja keras, kita bersinergi antarpemerintah dengan lembaga negara yang lain, pusat dan daerah, maka banyak yang bisa kita lakukan. Kemudian, kepada masyarakat luas, tolonglah dukung upaya pemerintah agar itu bisa berjalan dengan baik.

Dan, khusus menghadapi tahun politik dan tahun pemilu, marilah kita berdemokrasi dengan baik. Masyarakat selama ini bisa berpartisipasi dalam pemilihan umum. Dan saya salut, saya berterima kasih. Jagalah seperti itu. Dan justru para elite politik, berilah contoh. Malu kepada rakyat, ketika rakyat tertib berdemokrasi, berpolitik, kalau elitenya justru yang sebaliknya. Mari kita bawa dan bangun demokrasi kita ini menjadi lebih berkualitas, lebih bermartabat, dan membawa keteduhan bagi semua.

Dede Krisanti, Produser Eksekutif Radio Elshinta:Baik. Terima kasih atas penjelasannya, Pak Presiden.

Dede Krisanti, Produser Eksekutif Radio Elshinta:Terima kasih pula.

Dede Krisanti, Produser Eksekutif Radio Elshinta:Pendengar, demikianlah penjelasan Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, mengenai perjalanan pemerintah yang dipimpinnya sepanjang tahun 2012, dan bagaimana outlook untuk tahun 2013.

Saya, Krisanti, mengucapkan terima kasih atas perhatian Anda. Semoga bangsa dan negara Indonesia akan lebih baik lagi untuk tahun depan. Selamat siang.