waveguide berstruktur gabungan antara loop -...
TRANSCRIPT
Optical Waveguide berstruktur gabungan antara Loop dan Directional berbasis
Mach Zehnder Interferometer
TA WINA (2013) 1
Wina Indra Lavina, Yono Hadi Pramono M.Eng Jurusan Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ITS, Surabaya 60111, INDONESIA
TUGAS AKHIR FISIKA 2013
Latar Belakang
2
Perkembangan teknologi Integrasi Optoelektronik
sirkuit
Struktur Pandu Gelombang
memiliki fungsi masing masing
Kombinasi struktur dan fungsi Pandu gelombang akan memberikan efek elekto-optik pada bahan linear
Propagasi gelombang dalam struktur ini dianalisa dengan metode simulasi beda hingga FDBPM Metode ini berhasil menganalisa propagasi pada banyak struktur. (Pramono,2000)(Asnawi,2003)(Fifin,2004)(mutmainnah 2006)
Asnawi (2004)
• “ANALISIS PANDU GELOMBANG MODEL INTERFEROMETER MACH ZEHDER DENGAN BAHAN SISISPAN BAHAN TAK LINEAR UNTUK GERBANG LOGIKA NOT
MUTMAINNAH (2006)
• “KARAKTERISTIK PANDU GELOMBANG OPTIS KOMBINASI LARIK DAN Y-BRANCH DENGAN CLADDING BAHAN TAK LINEAR UNTUK GERBANG LOGIKA X-OR”
WINA INDRA LAVINA(2012)
• “Optical Waveguide berstruktur gabungan antara Loop dan Directional berbasis Mach Zehnder Interferometer ”
Penelitian ini:
“Optical Waveguide berstruktur gabungan antara Loop dan Directional berbasis Mach Zehnder Interferometer ”
3
Permasalahan
4
1. Bagaimana pengaruh pemberian input kontrol berupa pandu gelobang lurus terhadap salah satu lengan pandu gelombang Mach Zehnder Interferometer (MZI)
2. Bagaimana karakteristik daya keluaran terhadap fungsi gap pada pandu gelombang gabungan loop dan directional berbasis Mach Zehnder Interferometer (MZI).
Tujuan
5
1. Mengetahui pengaruh pemberian input kontrol berupa
pandu gelobang lurus pada salah satu lengan pandu gelombang Mach Zehnder Interferometer (MZI)
2. Mengetahui Pengaruh gap pada daya keluaran pandu gelombang gabungan loop dan directional berbasis Mach Zehnder Interferometer (MZI).
Batasan Masalah
6
Gelombang optik yang dianalisa adalah TE nol (m=0) Pandu Gelombang MZI adalah pandu gelombang berbahan linear dan berstruktur slab, dimana tidak ada variasi indeks bias pada arah sumbu y Refleksi pada gelombang masukan dan keluaran diabaikan
Pandu Gelombang Optik
• Pandu Gelombang
berdasar bahan
• Pandu gelombang
berdasar indeks bias
kover dan substrat
Bahan linear
Bahan non linear
Asymetris
symetris
Perambatan Moda TE pada Pandu Gelombang Slab
• Moda TE (Transverse Electric) komponen medan listriknya tegak lurus terhadap bidang datang dan tidak mempunyai komponen medan listrik pada arah propagasi (nilai EX, = 0, Ez = 0 dan Hy = 0),. Diasumsikan pula bahwa tidak ada variasi indeks bias pada arah sumbu y
0222
2
2
knE
x
Ey
y
Mach Zehnder Interferometer
• Pada saat pandu gelombang MZI diberi berkas cahaya laser maka terbagi menjadi dua bagian, masing masing menjalar pada pandu gelombang yang identik dan akan bertemu kembali pada titik percabangan .
• Cahaya yang terpandu melalui kedua tangkai interferometer mempunyai fasa sama dan tidak berubah
Setup Parameter β,α, nf, ns, lebar film pandu (w), panjang divais (dl)
Perancangan Pandu Gelombang Y-Branching
Perancangan Struktur Pandu Gelombang Machzehnder Interferometer
Perancangan Struktur Pandu Gelombang Gabungan Loop dan Directional
Kalkulasi Numerik FD-BPM
Refrac dan Distribusi Intensitas
SFA 2013 (Linda Silvia) 10
Metodologi Penelitian
Perancangan Y-Branching
Gambar 3.1 Struktur Pandu GelombangY-Branching
Parameter Nilai
Koefisien Linear 0
Indeks Bias Film 1,492
Indeks Bias Substrat 1,490
Panjang dl1 300
Panjang dl2 200
Panjang dl3 600
β/k0 pada moda TE0 1,490994035834437
3
Lebar Pandu w 6
Panjang Gelombang 1,32
θ (teta) 0,859
Tabel 3.1 Parameter Pandu Gelombang Y-Branching
θ
dl1
dl2
dl3
Perancangan Mach Zehnder Interferometer
Gambar 3.2 Struktur Pandu Gelombang MZI
dl1
dl2
dl3
dl4
dl5
dl6
dl7
Parameter Nilai
Koefisien Linear 0
Indeks Bias Film 1,492
Indeks Bias Substrat 1,490
Panjang dl1 300
Panjang dl2 200
Panjang dl3 600
Panjang dl4 100
Panjang dl5 600
Panjang dl6 200
Panjang dl7 100
β/k0 pada moda TE0 1,4909940358344373
Lebar Pandu w 6
Panjang Gelombang 1,32
θ (teta) 0,859
Tabel 3.2 Parameter Struktur Pandu Gelombang MZI
Perancangan Pandu Gelombang Loop dan Directional
dl1
dl2
dl3
dl4
dl5
dl6
dl7
Parameter Nilai
Koefisien Linear 0
Indeks Bias Film 1,492
Indeks Bias Substrat 1,490
Panjang dl1 300
Panjang dl2 200
Panjang dl3 600
Panjang dl4 100
Panjang dl5 600
Panjang dl6 200
Panjang dl7 600
β/k0 pada moda TE0 1,4909940358344
373
Lebar Pandu w 6
Panjang Gelombang 1,32
θ (teta) 0,859
Tabel 3.3 Parameter Struktur Pandu Gelombang Gabungan Loop
dan Directional
Gambar 3.3 Struktur Pandu Gelombang Gabungan Loop
dan Directional
Diagram Alir Penelitian
SFA 2013 (Linda Silvia) 14
Mencari β untuk moda TE terhadap lebar pandu gelombang
Open file untuk data output
Do ik =1,ndd
Kalkulasi input
Selesai
Input file
Iterasi dengan FD-BPM
Mulai
Studi Literatur Setting Parameter
Output data field dan refrac
Kalkulasi daya output
Output Daya
Parameter Nilai
∆x 0,05 µm
∆y 1 µm
α 0
• Daya keluaran lengan kiri P11yout dan lengan kanan P2yout yaitu 0,0344 W/m dan 0,0345 W/m
• Kehilangan daya sebesar 3,096 % dan pada lengan kanan sebesar 2,813 %
SFA 2013 (Linda Silvia) 16
Hasil dan Analisa
Gambar 4.2 Distribusi Intensitas Y-Branching satu masukan
4.2 Hasil dan Analisa Perancangan Pandu Gelombang Y-Branching
• Daya pada bagian keluaran PMZI out pada dl7 yaitu 0,057 W/m dengan input PMZI in mula mula 0,071.
• kehilangan daya pada pandu gelombang MZI ini adalah 19,71%.
SFA 2013 (Linda Silvia) 17
Hasil dan Analisa
Gambar 4.2 Distribusi Intensitas Mach Zehnder Interferometer
4.3 Hasil dan Analisa Perancangan Pandu Gelombang MZI
Pandu Gelombang loop dan directional dengan satu input daya
• Fenomena ini terjadi karena terjadi coupling daya dari lengan sebelah kanan MZI mulai dari dl4 ke pandu gelombang lurus tanpa daya
4.3 Hasil dan Analisa Pandu Gelombang Loop dan Directional Satu Input
• untuk gap kurang dari 1,3 µm P2out mendominasi keluaran dengan nilai optimal pada gap sekitar 2 µm. Sedangkan untuk gap lebih dari 1,3 µm, P1out mendominasi keluaran perlahan lahan mendekati keadaan semula
SFA 2013 (Linda Silvia) 19
Hasil dan Analisa
Gambar 4.4 Karakteristik Daya Keluaran sebagai Fungsi Gap
4.3 Hasil dan Analisa Pandu Gelombang Loop dan Directional Satu Input
0
0.01
0.02
0.03
0.04
0.05
0.06
0.07
0 2 4 6 8 10 12d
aya
kelu
aran
(W
/m)
Gap (µm)
P1out
p2out
• Superposisi gelombang dalam lengan MZI sepanjang dl4 dengan pandu gelombang lurus menghasilkan nilai daya keluaran kecil pada P1out dan besar pada P2out
• Terjadinya Coupling daya akibat Superposisi moda tinggi dan moda nol yang mengakibatkan circle pada kedua pandu gelombang Gambar 4.8 Perambatan Intensitas cahaya Laser pada saat Gap 0 µm
• Perambatan intensitas yang menghasilkan nilai kedua keluaran sama besar yang diakibatkan superposisi kedua lengan menjadi berkurang sehingga keluaran dari MZI (P1out) menjadi besar
Gambar 4.9 Perambatan Intensitas cahaya Laser pada saat Gap 1,4 µm
• Nilai keluaran pada P1out menjadi optimum sedangkan pada P2out menjadi minimum.
• pandu gelombang lurus medan optik terkopling saat mencapai dl4 yang ditunjukkan intensitas optimum bewarna kuning pada dl4 hingga dl7
• Panjang kopling dl4 menjadi sangat penting peranannya dalam perolehan jumlah putaran optimal dan minimal antara kedua output. Jika dl4 hanya satu panjang kopling maka putaran optimal minimal hanya sekali terjadi
Gambar 4.10 Perambatan Intensitas cahaya Laser pada saat Gap 3,8
• jarak gap 20 µm lebih hampir tidak ada superposisi yang terjadi antara pandu gelombang MZI dengan pandu gelombang lurus. Dalam hal ini MZI tetap sefase karena tidak terpengaruh oleh gelombang dari pandu gelombang lurus
Gambar 4.11 Perambatan Intensitas cahaya Laser pada saat Gap 14 µm
Gambar 4.12 Perambatan Intensitas cahaya Laser pada saat Gap 20 µm
• Terlihat dalam gambar bahwa untuk gap kurang dari 1,4 µm P2out mendominasi keluaran dengan nilai optimal pada gap sekitar 0-0,1 µm. Sedangkan untuk gap lebih dari 1,4 µm, P1out mendominasi keluaran dengan nilai optimal pada saat gap dari 3,8 µm.
SFA 2013 (Linda Silvia) 24
Hasil dan Analisa
Gambar 4.4 Karakteristik Daya Keluaran sebagai Fungsi Gap
4.3 Hasil dan Analisa Pandu Gelombang Loop dan Directional
0
0.01
0.02
0.03
0.04
0.05
0.06
0.07
0.08
0.09
0.1
0.11
0 5 10 15 20 25D
aya
Ke
luar
an (
W/m
) Gap (µm)
P2out
P1out
• Panjang kopling dl4 menjadi sangat penting peranannya dalam perolehan jumlah putaran optimal dan minimal antara kedua output.
• pada panjang kopling 400 µm. P1out terjadi minimum dan P2out terjadi maksimum sehingga sangat bermanfaat bila dikembangkan dalam switching daya optik dan hal ini yang menjadi dasar mengapa memilih panjang kopling 400 µm
0
0.01
0.02
0.03
0.04
0.05
0.06
0.07
0.08
0.09
0.1
0.11
0 5 10 15 20 25D
aya
Ke
luar
an (
W/m
) Gap (µm)
p1out 400
p1out 200
p1out 100
Gambar 4.13 Pengaruh Panjang Kopling terhadap Daya Keluaran
Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan: 1. Pemberian input kontrol berupa pandu
gelobang lurus terhadap salah satu lengan pandu gelombang MZI dengan jarak dapat mempengaruhi fase pandu gelombang MZI maupun gelombang lurus .
2. Gap antara pandu gelombang MZI dan pandu gelombang lurus serta panjang kopling menjadi parameter penting yang menentukan keluaran yang ditunjukkan pada gambar 4.4 Diharapkan pandu gelombang ini dapat diaplikasikan untuk switch pada gerbang logika optik
TA 2013(Wina Lavina) 26