waste to energy · waste to energy challenges & opportunities shangri la hotel| december 18,...
TRANSCRIPT
WASTE TO ENERGY Challenges & Opportunities
Shangri La Hotel| December 18, 2017
Foto davidderrick
-- Strictly Confidential --
Environtmental Departement Of Jakarta Capital City
Pho
to: t
ahub
erita
.com
”Yang lebih penting, sampah bisa hilang, bisa bersih dari kota, dan menghasilkan energi.”
Presiden Joko Widodo
http://nasional.kompas.com/read/2016/02/05/16143021/Jokowi.Minta.Sampah.Hilang.di.Kota.Besar.dan.Diubah.Jadi.Energi 2
3
Jakarta Metropolitan Waste to Energy Background
+ 500 ton per year
9.6 Mio Citizens
1.2 Mio Commuters Bodetabek
± 50,000 Urbanization p.a
+
+
Population Waste TPS
more
7,000 ton of waste
per day
Source: BPS, BPS Jakarta & KCJ
Source: Jakarta Environment
Agency
Landfill
BANTARGEBANG
Bekasi, West Java
More than
6,500 ton of waste managed everyday
1000 – 1200 trip of garbage truck
Source: Environmental
Agency
Pollution
Limited Space and Long Distance
commute to dump Waste
Littering & Pollution: air, water, marine
& land.
Source: Jakarta Environmental
Agency
4
Waste to Energy Challenges & Opportunities
Challenges
1. Government Policies - Feed in Tariff for Waste to Energy & Tipping fee
2. Resistance and opposition from public and NGOs
3. Land Availabilities in Jakarta 4. Poor waste segregation - impact in calorific
value of waste 5. People of Jakarta produce more 7000 ton of
waste per day, and increase at about 500 ton per year until now Jakarta does not have the best solution for reduce it.
Opportunities
1. Profitable - if the right technology is employed
2. Success in MSW treatment lead to managing other waste business - sewage, industrial and hazardous waste
3. Increase in waste volume every year means more solution from different technology is needed
4. Managing thousand islands (pulau seribu) waste
5. Provide solution for 18 millions of old waste in Bantar Gebang
SOURCES AND COMPOSITION OF WASTE
KOMPOSISI % Organic 53.7501 Paper 14.9174 Plastic 14.0206 Wood 0.8707 Textile 1.1111
Rubber/ leather imitation 0.5235 Metal 1.8186 glass 2.4450
Building debris 0.0063 Hazardous 0.5590
Others (Batu,pasir,Pampers,Styrofoam,dll) 9.9777
PERUMAHAN, 60.5%
PASAR, 2.8%
PERKANTORAN, 22.5%
INDUSTRI, HOTEL, TOKO,
3.4%
LAIN2 (JALAN, TAMAN, STASIUN, TERMINAL), …
SEKOLAH, 0.2%
Kajian komposisi dan karakteristik sampah tahun 2011
TOTAL NUMBER OF WASTE IN FINAL DISPOSAL
1. Pengurangan sampah dari sumber
2. Memandang sampah sebagai sumber daya yang memiliki nilai ekonomi dan dapat dimanfaatkan (Waste to Energy/WTE, kompos/pupuk, bahan baku industri)
Reduction
Recycle
Reuse
Residu
Reduction
Recycle
Reuse
Residu
3. Kejelasan peran dan kewajiban stakeholder (Pemerintah, Masyarakat, dan Produsen/swasta)
The New Paradigm in Waste Management
Kondisi saat ini
Masih Bergantung pada Bantar Gebang
Pelayanan Sampah baru mencapai 85%
SARANA PRASARANA Jumlah angkutan belum maksimal
GRAND D E S I G N
KEPUASAN PUBLIK
Timbulan sampah besar dan tercampur
Berbasis masyarakat Berbasis bisnis Berbasis teknologi
ramah lingkungan
INSENTIF & DISINSENTIF Kewajiban Produsen
tentang pengolahan
kemasan ISO 14000 /
2008
- Komposting Gas methan
Listrik Energi terbarukan
-Bank sampah -Organik & non organik
Rencana pengelolaan kebersihan Akan datang
-Lembaga pengelolaan sampah / BLUD
LEGENDA : Central
ofA
3R ITF IPAL TPA
ITF SUNTER
ITF CAKUNG
IPAL + Central of 3R DURI KOSAMBI
TPA BT. GEBANG
ITF MARUNDA
IPAL + Central of 3R PULOGEBAN
G
Central of 3R PESANGRAHAN
Central of 3R PIK
Central of 3R RW SARI
Central of 3R CIJANTUNG
Central of 3R ASRAMA L. AGUNG
Central of 3R GEDONG
ITF Sunter di Tanjung Priuk distrik:
ITF Cakung Cilincing di Cakung distrik
ITF Marunda di Cilincing distrik: ka.
3R Pesanggrahan di Pesanggrahan district:
ITF Duri Kosambi di Kalideres Distrik
Sentral 3R (Reduce, Reuse, Recycle) Pantai
Indah Kapuk di Penjaringan distrik
Sentral 3R Rawasari di Cempaka Putih
District
Rencana Sentral 3R Pulo Gebang in District
Rencana Sentral 3R of Asrama Kebersihan
di Distrik Cengkareng
MASTER PLAN PENGELOLAAN SAMPAH(2012 – 2032)
10
Intermediate Treatment Facility Sunter Capacity 2.200 Ton/Day Completion 2021
Ringkasan Eksekutif
11
Deskripsi Proyek
• Lahan Sunter (3 Ha) Milik Pemda DKI Jakarta akan dijadikan lokasi ITF
• ITF Akan terintegrasi dengan PLTSA • Rencana Kapasitas Produksi Mencapai 2200 tpd Sampah
dengan Asumsi Produksi Listrik hingga 35 MW
Person In Charge (PIC) PT Jakarta Propertindo Direktur Pengembangan Bisnis
Total Investasi + USD 250,000,000 (Estimasi)
Skema Kerjasama
• Dengan Pemda : Penugasan, BOT 25 thn • Dengan calon mitra : Joint Venture dengan saham Jakpro
minimum 51%, untuk membangun EPC dan mengelola O&M. • Investasi Jakpro bertahap selama 29 bulan dengan tahapan
20% pada saat pembangunan, dan gradually meningkat pada saat pemeliharaan hingga 51% (Majority termasuk goodwill)
Nama Mitra Fortum Power Heat & Oy
Potensi Pendapatan
Feed in Tariff dengan Kapasitas 35 MW/Hour dan tipping fee untuk pengolahan sampah 2200 ton per hari Permen ESDM 44 thn 2015: Feed in tariff 15.95 Permen ESDM 50 thn 2017 Feed in tariff 6 cent (BPP Wilayah)
Status Tanah Milik Pemda DKI di bawah pengelolaan Dinas Lingkungan HIdup
*Ilustrasi
• Revisi Pergub tetap secara aktif dijalankan dan di tambahkan
Perpres percepatan di akhir
• Proactively terus memantau status Perpres 18 thn 2016 dengan Kemenko Kemaritiman
• Kajian FS telah selesai dibuat
• Dalam proses administrasi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan SKPD terkait terkait revisi pergub 50 2016.
• Rapat dengan Sekertaris Kabinet, KPPIP, Menko Kemaritiman terkait penugasan Jakpro dan sosialisasi draft final Revisi Perpres 18 dengan LSM lingkungan hidup.
• Pekerjaan Demolisasi Aset SPA Sunter sedang berlangsung dan akan selesai dalam waktu 30 hari (18 Nov 2017)
• Diselenggarakan Workshop untuk membahas skema pemanfaatan lahan dengan BPAD agar tidak menyalahi aturan
1. PERKEMBANGAN 2. NEXT STEPS
3. CRITICAL ISSUES
4. PERMOHONAN
• Detail perjanjian sewa lahan sunter yang masih harus didiskusikan lebih lanjut dengan dinas terkait.
• Agreement Finalisasi JO/JV dengan mitra membutuhkan kepastian nilai pemanfaatan lahan serta TF dan PPA.
• Pergub 50 tahun 2016 tidak dapat dikaitkan dengan Perpres 18 thn 2016 Karena sudah dibatalkan
• Tanpa adanya Perpres 18 Jakpro tidak memiliki dasar untuk program percepatan pembangunan PLTSa dan tidak dapat mengunakkan pasal 26 dalam Permen 50 thn 2017
• Dibutuhkannya kepastian skema lahan, tipping fee dan tariff PPA
• Dibutuhkan kepastian insentif tarif listrik oleh kementrian LH atau ESDM atau langsung B2B dengan PLN
• Dibutuhkan kepastian skema Pemanfaatan lahan Sunter dengan Pemprov DKI
• Terus berkoordinasi dengan Kementrian Koordinator Kemaritiman untuk terus memantau status Perpres
• JV Agreement target akan ditandatangani akhir bulan November/desember
• Konsultasi kepada BPKP, Kemendagri dan LKPP untuk memperkaya informasi dan penyempurnaan revisi PerGub No.50 Tahun 2016
• Sosialisasi ITF Sunter melalui Social Media (materi sudah siap)
• Revisi Atau Penerbitan Pergub dengan bantuan beberapa SKPD terkait dapat segera di finalisasikan
• Perjanjian untuk skema pengunaan lahan Sunter dengan BPAD dapat segera di finalkan
• Permohonan mengunakkan sebagian lahan kosong berdampingan dengan SPA Sunter selama masa konstruksi untuk keperluan assembly dan konstuksi
• Permohonan pengajuan besaran tipping fee kepada Gubernur dan DPRD DKI Jakarta
• Persetujuan tarif listrik PLTSa oleh Menteri ESDM (Permen ESDM no 50 thn 2017)
Current Updates
Latar Belakang
Data Proyek KPBU Waste to Energy (WTE) DKI Jakarta: • Skema Proyek : KPBU Unsolicited • PJPK : Gubernur DKI Jakarta atau didelegasikan kepada Pejabat es 1 atau es 2 • Lokasi : 3 Zona Jakarta (Non Sunter) • Dasar Hukum : UU 18 / 2008 & Perpres 38/2015
serta peraturan pelaksanaannya • Masa Konsesi : Konstruksi 36 bulan & O&M 20
tahun • Tipping fee : Maksimal Rp. 500.000 per ton
(harus segera ditetapkan dan didiskusikan dengan DPRD)
• Pengusul : 12 badan usaha telah mengusulkan
1. Menyiapkan lahan untuk pengolahan sampah rumah tangga dan sejenis rumah tangga yang dilengkapi dengan studi kelayakan dan AMDAL
2. Menyiapkan/menyusun rencana rinci (Detailed Engineering Design/DED) untuk seluruh prasarana dan sarana yang akan dibangun dengan mengikuti norma, standar, prosedur, dan kriteria yang berlaku baik secara nasional maupun internasional;
3. Mendapatkan seluruh perizinan yang diperlukan dalam pelaksanaan Pekerjaan ini sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
4. Merencanakan, membangun, menyediakan peralatan, mengoperasikan, dan memelihara infrastruktur pengelolaan sampah dengan teknologi insinerasi yang mampu menghasilkan energi listrik;
5. Melakukan pembuangan dengan truk tertutup menuju lokasi pengolahan limbah B3 yang memiliki izin dan/atau pengelolaan residu secara mandiri;
6. Tempat pengolahan limbah B3 harus dikuasai oleh Penyedia Jasa atau dikerjasamakan dengan penyedia jasa pengolahan residu yang berizin dan sesuai dengan peraturan perundangan-undangan;
7. Menyediakan pembiayaan yang diperlukan dalam melaksanakan dan memenuhi kinerja sebagaimana diatur dalam Perjanjian Kerjasama; dan
8. Menjaga kondisi lingkungan tempat pengolahan sampah sesuai ketentuan perundangan yang berlaku,
Ruang Lingkup Pekerjaan BUP KPBU WTE DKI Jakarta
Jumlah Sampah Maksimal per Zona Wilayah
• - Zona Pusat, maksimal suplai sampah sebesar 2200 ton/hari (ITF Sunter)
• - Zona Barat, maksimal suplai sampah sebesar 2200 ton/hari
• - Zona Utara, maksimal suplai sampah sebesar 2000 ton/hari
• - Zona Timur, maksimal suplai sampah sebesar 1500 ton/hari
Dinas Lingkungan Hidup sudah mempersiapkan proses pelelangan untuk
mencari badan usaha swasta yang berminat membangun ITF. Kualifikasi calon
badan usaha swasta yang dipersyaratkan adalah :
• Harus memiliki tanah seluas minimal 3,5 Ha,
• Mampu membangun tempat pengolahan sampah menjadi listrik dengan teknologi terbaru incinerator yang ramah lingkungan,
• Memiliki kemampuan modal yang kuat untuk membangun dan mengoperasikan tempat pengolahan sampah tersebut dengan masa kontrak selama 20 (dua puluh) tahun.
• Lokasi berada pada zona industri
TERIMA KASIH
17