wash in school

12
Daftar Isi Info Grafis Profil Kepala Dinas Pendidikan Kab. Barru Kunjungan Tim UNICEF dan Tim Indomaret Program WinS Wash In School-Bukan Sekedar Mimpi 1 2 4 7 9 No. 02 April 2016 Galeri 12 JURNAL AMPL KABUPATEN BARRU Bersama Kita Tingkatkan Sanitasi Sekolah Sosialisasi WinS Tingkat Kabupaten Wash In School Wash In School

Upload: others

Post on 28-Oct-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Wash In School

DaftarIsiInfoGrafis

ProfilKepalaDinasPendidikanKab.Barru

KunjunganTimUNICEFdanTimIndomaretProgramWinS

WashInSchool-BukanSekedarMimpi

1

2

4

7

9

No.02 April2016

Galeri12

JURNALAMPLKABUPATENBARRU

Bersama Kita TingkatkanSanitasi Sekolah

SosialisasiWinSTingkatKabupaten

Wash In SchoolWash In School

Page 2: Wash In School

INFOGRAFIS

WASHNewsApril20152

PROFIL

ash in School (WinS) atauWCuci Tangan Pakai Sabun(CTPS) di Sekolah adalah

p r o g r a m y a n g b e r t u j u a n meningkatkan akses sanitasi yangmemadai dan peningkatan perilakuhidupsehatdengansasaranyanglebihspesifiklagiyaknilingkungansekolah

dasardiKabupatenBarru.Programinimerupakan bagian dari programWASH UNICEF yang didukung olehIndomart.OutputdariprogramCTPSini adalah untuk mengintervensi 40sekolah dasar yang tersebar di 7kecamatan di Kabupaten Barru.Adalah DR. Ir. Abustan, M.Si yangmerupakan salah satu figur pejabaty a n g m e n d u k u n g p e n u h terlaksananyaprogramini. “Yang kita perlukan demimewujudkanPolaHidupBersihSehat(PHBS) adalah kepedulian dankonsistensiolehaparatpelaksanadaritingkat kabupaten sampai tingkatterkecil yakni desa/kelurahan. Diperlukan juga penguatan kapasitasdari semuastakeholder.”UcapDR. Ir.Abustan, M.Si ketika ditemui diruangankerjanya,didinaspendidikanKabupatenBarru. DR. Ir. Abustan, M.Si resmiditunjuk sebagai Kepala DinasPendidikan pada Tahun 2013. Soalpengalaman sosok Abustan yangmerupakanputraketigapasanganH.AndiBintangPamiringi(Alm)danIbuHj.AndiRukayaMaggalatunginitidakdiragukan lagi. Karier beliau sebagaiPNSdimulaisebagaistafpadaBidangEkososbudBappedaKabupatenBarru,kemudian diangkat menjadi KasiePenyusunan Program pada BagianPenyusunan Program Setda PemdaKabupaten Barru pada tahun 1995-1997.SetelahmenyelesaikanprogrammagisterpadaProgramPascasarjanaUNHAS program studi PerencanaanPembangunan Wilayah (IPW) padatahun1999, beliaudiangkatmenjadiKepala Bidang Ekososbud padaBappeda Kabupaten Barru untukperiode tahun 1999-2003. JabatanselanjutnyaadalahCamatKecamatan

DR.Ir.ABUSTAN,M.Si

KEPALA DINAS PENDIDIKAN

KABUPATEN BARRU

PENDUDUK YANG DIWAWANCARAIDI DAERAH PEDESAAN INDONESIA TIMUR

MENGGUNAKAN SABUN,AIR, DAN HANDUK BERSIH

UNTUK MENCUCI TANGAN

ADA LAGI NIH YANG LUCU,

29%MENGANGGAP

CUCI TANGAN ITU TIDAK SEHAT

13.6%MENGANGGAP CUCI TANGAN BUKANLAH PRIORITAS UTAMA

BAGI MEREKA

50%PENDUDUK INDONESIA TIMUR

MENCUCI TANGAN SETELAH BUANG AIR BESAR

UNICEF: Preleminary DRAFT Baseline Household Knowledge, Attitude and Practices (KAP) of Sanitation and Hand Washing Practices Survey Results - May 5, 2014.

UNICEF: Preleminary DRAFT Baseline Household Knowledge, Attitude and Practices (KAP) of Sanitation and Hand Washing Practices Survey Results - May 5, 2014.

UNICEF: Preleminary DRAFT Baseline Household Knowledge, Attitude and Practices (KAP) of Sanitation and Hand Washing Practices Survey Results - May 5, 2014.

UNICEF: Preleminary DRAFT Baseline Household Knowledge, Attitude and Practices (KAP) of Sanitation and Hand Washing Practices Survey Results - May 5, 2014.

UNICEF: Preleminary DRAFT Baseline Household Knowledge, Attitude and Practices (KAP) of Sanitation and Hand Washing Practices Survey Results - May 5, 2014.

HANYA

75.5%TIDAK MENCUCI TANGANKARENA MENGANGGAP

TANGANNYA BERSIH. HEBAT KAN!

42-47%

MAU TAHU CARA MENGURANGI TERKENA PENYAKIT DIARE?TERNYATA DENGAN MENCUCITANGAN SAJA

DAPAT MENGURANGITERKENA DIARE SEBESAR

Freeman et al (2014) Systematic Review: Hygiene and health: systematic review of handwashingpractices worldwide and update of health effects, Tropical Medicine and International Health, Vol 19 no 8 p906 916

BUDAYA BERJABAT TANGANDI INDONESIA DIKENAL SEBAGAI LAMBANG KEAKRABAN ANTAR SESAMA.

NAMUN DIBALIK ITU, TERDAPAT TANGAN KOTOR YANG TIDAK PERNAH DICUCI SETELAH BERAKTIVITAS SEHARI-HARI

Page 3: Wash In School

INFOGRAFIS

WASHNewsApril20152

PROFIL

ash in School (WinS) atauWCuci Tangan Pakai Sabun(CTPS) di Sekolah adalah

p r o g r a m y a n g b e r t u j u a n meningkatkan akses sanitasi yangmemadai dan peningkatan perilakuhidupsehatdengansasaranyanglebihspesifiklagiyaknilingkungansekolah

dasardiKabupatenBarru.Programinimerupakan bagian dari programWASH UNICEF yang didukung olehIndomart.OutputdariprogramCTPSini adalah untuk mengintervensi 40sekolah dasar yang tersebar di 7kecamatan di Kabupaten Barru.Adalah DR. Ir. Abustan, M.Si yangmerupakan salah satu figur pejabaty a n g m e n d u k u n g p e n u h terlaksananyaprogramini. “Yang kita perlukan demimewujudkanPolaHidupBersihSehat(PHBS) adalah kepedulian dankonsistensiolehaparatpelaksanadaritingkat kabupaten sampai tingkatterkecil yakni desa/kelurahan. Diperlukan juga penguatan kapasitasdari semuastakeholder.”UcapDR. Ir.Abustan, M.Si ketika ditemui diruangankerjanya,didinaspendidikanKabupatenBarru. DR. Ir. Abustan, M.Si resmiditunjuk sebagai Kepala DinasPendidikan pada Tahun 2013. Soalpengalaman sosok Abustan yangmerupakanputraketigapasanganH.AndiBintangPamiringi(Alm)danIbuHj.AndiRukayaMaggalatunginitidakdiragukan lagi. Karier beliau sebagaiPNSdimulaisebagaistafpadaBidangEkososbudBappedaKabupatenBarru,kemudian diangkat menjadi KasiePenyusunan Program pada BagianPenyusunan Program Setda PemdaKabupaten Barru pada tahun 1995-1997.SetelahmenyelesaikanprogrammagisterpadaProgramPascasarjanaUNHAS program studi PerencanaanPembangunan Wilayah (IPW) padatahun1999, beliaudiangkatmenjadiKepala Bidang Ekososbud padaBappeda Kabupaten Barru untukperiode tahun 1999-2003. JabatanselanjutnyaadalahCamatKecamatan

DR.Ir.ABUSTAN,M.Si

KEPALA DINAS PENDIDIKAN

KABUPATEN BARRU

PENDUDUK YANG DIWAWANCARAIDI DAERAH PEDESAAN INDONESIA TIMUR

MENGGUNAKAN SABUN,AIR, DAN HANDUK BERSIH

UNTUK MENCUCI TANGAN

ADA LAGI NIH YANG LUCU,

29%MENGANGGAP

CUCI TANGAN ITU TIDAK SEHAT

13.6%MENGANGGAP CUCI TANGAN BUKANLAH PRIORITAS UTAMA

BAGI MEREKA

50%PENDUDUK INDONESIA TIMUR

MENCUCI TANGAN SETELAH BUANG AIR BESAR

UNICEF: Preleminary DRAFT Baseline Household Knowledge, Attitude and Practices (KAP) of Sanitation and Hand Washing Practices Survey Results - May 5, 2014.

UNICEF: Preleminary DRAFT Baseline Household Knowledge, Attitude and Practices (KAP) of Sanitation and Hand Washing Practices Survey Results - May 5, 2014.

UNICEF: Preleminary DRAFT Baseline Household Knowledge, Attitude and Practices (KAP) of Sanitation and Hand Washing Practices Survey Results - May 5, 2014.

UNICEF: Preleminary DRAFT Baseline Household Knowledge, Attitude and Practices (KAP) of Sanitation and Hand Washing Practices Survey Results - May 5, 2014.

UNICEF: Preleminary DRAFT Baseline Household Knowledge, Attitude and Practices (KAP) of Sanitation and Hand Washing Practices Survey Results - May 5, 2014.

HANYA

75.5%TIDAK MENCUCI TANGANKARENA MENGANGGAP

TANGANNYA BERSIH. HEBAT KAN!

42-47%

MAU TAHU CARA MENGURANGI TERKENA PENYAKIT DIARE?TERNYATA DENGAN MENCUCITANGAN SAJA

DAPAT MENGURANGITERKENA DIARE SEBESAR

Freeman et al (2014) Systematic Review: Hygiene and health: systematic review of handwashingpractices worldwide and update of health effects, Tropical Medicine and International Health, Vol 19 no 8 p906 916

BUDAYA BERJABAT TANGANDI INDONESIA DIKENAL SEBAGAI LAMBANG KEAKRABAN ANTAR SESAMA.

NAMUN DIBALIK ITU, TERDAPAT TANGAN KOTOR YANG TIDAK PERNAH DICUCI SETELAH BERAKTIVITAS SEHARI-HARI

Page 4: Wash In School

WASHNewsApril20163

Barru pada tahun 2003-2004, danjabatanterakhirsebelummelanjutkanpendidikan di IPB adalah KepalaBadanPemberdayaanMasyarakatdarit a h u n 2 0 0 4 - 2 0 0 7 . B e l i a u menyelesaikanstudidoktoralnyapadaProgramStudiIlmu-ilmuPerencanaanPembangunanWilayahdanPerdesaan(PWD) sekolah pascasarjana InstitutPertanianBogor(IPB). Perhatiannya kepada programC T P S d i t u n j u k k a n m e l a l u i komitmennyaterhadapkegiatanWashI n S c h o o l ( W i n S ) d e n g a n mengeluarkan kebijakan pada Dinaspendidikan untuk Program CTPSsecara khusus dan Sanitasi secaraumum. Berkat kebi jakan yangdikeluarkannya untuk tahun 2015telah diintervensi 12 sekolahmelaluiprogramWashInSchool. “Intervensi di tahun 2015, kamimelibatkanUPTDsecaramaksimal.12sekolah hampir semuanya berfungsimeskipunmemangharusdiakuiuntukkedepannya dibutuhkan komitmenyang kuat dari semua pihak untukterus melakukan perbaikan dansinergitas program dan kegiatanpencapaiankinerjabukanhanyapadatataran outcomes , akan tetapi diharapkan bisa dicapai pada levelimpact dan benefit. Untuk mencapaiindikator kinerja dimaksud, makapadaTahunanggaran2015dilakukansinkronisasi program dan kegiatanmelalui intervensi pembangunansaranaairbersihdansanitasipada29sekolah yang terdiri dari 19 sekolahdasar(SD)dan10sekolahmenengahpertama (SMP) dengan anggaransebesarRp2.016.496.000,-” Pria kelahiran Kabupaten Bonetanggal4November1968yangpernahmenjajal kemampuannya di dua

negarabesardidunia,AmerikaSerikatd a n J e p a n g , i n i t i d a k h a n y a mengintervensi soal anggaran, namunjuga terlibat langsung pada programCTPSini. Abustanturutmencurahkanwaktudiantarakesibukannyauntukmengawaldan mengikuti rangkaian kegiatan-kegiatanpadaprogramCTPS,termasukmenjadi narasumber pada kegiatansosialisasi-sosialisasi pada programCTPS. Kedepannya juga harus adakomitmenbersamauntukmemasukkanprogram CTPS ini kedalam rencanapembangunanjangkamenengahdaerah(RPJMD)agarsampaitahun2021semuasekolahmemilikiCTPS.Jikahasilterbaikingin didapatkan semua instansi harusterlibat.PersoalanterbesardiIndonesiaadalah koordinasi sinkronisasi yangkurang, ada jargon di Barru yakni“SIBOLAKI” yang merupakan prinsiporang bugis yakni mengerjakanpekerjaan dengan satu pemahaman,namun ini yang hilang. Semogak e d e p a n n y a k o o r d i n a s i d a n kebersamaaninibisaterbangundenganbaik sehingga apa yang ingin dicapaiberhasilsecaramaksimal.”(Yani)

etiap orang berhak mendapatkanSpendidikan merupakan investasiterbesar suatu negara. Karena itu,

d em i menun j ang mu tu kua l i t a s pendidikan bukan yang baik, semuakelengkapan sarana dan prasarana disekolahjugaharusdiperhatikan,termasukaksesterhadapfasilitassanitasiyanglayak. Tapikini,fasilitassanitasiyanglayakdisekolah bukanlah lagi sekedar impian.Banyak hal yang bisa dilakukan untukmewujudkannya. Teknologi yang murahdengan hasil yang layak juga sudahtersedia. Bahkan lebih mudah untukmembangunnya. Ketersediaan air bersihjugabukanlagipenghalangbesarapabilakita mau sedikit lebih kreatif untukmendapatkannya. Sanitasi di sekolah menjadikan anaksebagai agen perubahan. Dengan adanya

TidakSekedarHarapan

WASHNewsApril20164

Wash In School

pengetahuantentangperubahanperilakudanaksessanitasiyang layakdisekolah,diharapkandapatmendorongsiswauntukmempengaruhi orang tuanya danmasya raka t d i s ek i t a rnya un tuk melakukan hal yang sama. Sanitasi disekolah juga pendukung programpercepatan pembangunan dan layanansanitasi. Tentu perlu partisipasi aktif darisemuapihakdidukungdengankomitmenyang kuat.Memang ini bukan pekerjaankecil. Ini adalah usaha besar danberkesinambungan. Oleh karena itu,program sanitasi di sekolah harusdirancang sedemikian rupa sehinggamampu menghasilkan anak didik yangsadar akan arti penting dari perilakuhidupbersihdansehat.(Darwis)

WinS

Yang kita perlukan demi mewujudkan Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS) adalah kepedulian dan konsistensi oleh aparat pelaksana dari tingkat kabupaten sampai tingkat terkecil yakni desa/kelurahan.

Lokasi:SDN12Bojo

Page 5: Wash In School

WASHNewsApril20163

Barru pada tahun 2003-2004, danjabatanterakhirsebelummelanjutkanpendidikan di IPB adalah KepalaBadanPemberdayaanMasyarakatdarit a h u n 2 0 0 4 - 2 0 0 7 . B e l i a u menyelesaikanstudidoktoralnyapadaProgramStudiIlmu-ilmuPerencanaanPembangunanWilayahdanPerdesaan(PWD) sekolah pascasarjana InstitutPertanianBogor(IPB). Perhatiannya kepada programC T P S d i t u n j u k k a n m e l a l u i komitmennyaterhadapkegiatanWashI n S c h o o l ( W i n S ) d e n g a n mengeluarkan kebijakan pada Dinaspendidikan untuk Program CTPSsecara khusus dan Sanitasi secaraumum. Berkat kebi jakan yangdikeluarkannya untuk tahun 2015telah diintervensi 12 sekolahmelaluiprogramWashInSchool. “Intervensi di tahun 2015, kamimelibatkanUPTDsecaramaksimal.12sekolah hampir semuanya berfungsimeskipunmemangharusdiakuiuntukkedepannya dibutuhkan komitmenyang kuat dari semua pihak untukterus melakukan perbaikan dansinergitas program dan kegiatanpencapaiankinerjabukanhanyapadatataran outcomes , akan tetapi diharapkan bisa dicapai pada levelimpact dan benefit. Untuk mencapaiindikator kinerja dimaksud, makapadaTahunanggaran2015dilakukansinkronisasi program dan kegiatanmelalui intervensi pembangunansaranaairbersihdansanitasipada29sekolah yang terdiri dari 19 sekolahdasar(SD)dan10sekolahmenengahpertama (SMP) dengan anggaransebesarRp2.016.496.000,-” Pria kelahiran Kabupaten Bonetanggal4November1968yangpernahmenjajal kemampuannya di dua

negarabesardidunia,AmerikaSerikatd a n J e p a n g , i n i t i d a k h a n y a mengintervensi soal anggaran, namunjuga terlibat langsung pada programCTPSini. Abustanturutmencurahkanwaktudiantarakesibukannyauntukmengawaldan mengikuti rangkaian kegiatan-kegiatanpadaprogramCTPS,termasukmenjadi narasumber pada kegiatansosialisasi-sosialisasi pada programCTPS. Kedepannya juga harus adakomitmenbersamauntukmemasukkanprogram CTPS ini kedalam rencanapembangunanjangkamenengahdaerah(RPJMD)agarsampaitahun2021semuasekolahmemilikiCTPS.Jikahasilterbaikingin didapatkan semua instansi harusterlibat.PersoalanterbesardiIndonesiaadalah koordinasi sinkronisasi yangkurang, ada jargon di Barru yakni“SIBOLAKI” yang merupakan prinsiporang bugis yakni mengerjakanpekerjaan dengan satu pemahaman,namun ini yang hilang. Semogak e d e p a n n y a k o o r d i n a s i d a n kebersamaaninibisaterbangundenganbaik sehingga apa yang ingin dicapaiberhasilsecaramaksimal.”(Yani)

etiap orang berhak mendapatkanSpendidikan merupakan investasiterbesar suatu negara. Karena itu,

d em i menun j ang mu tu kua l i t a s pendidikan bukan yang baik, semuakelengkapan sarana dan prasarana disekolahjugaharusdiperhatikan,termasukaksesterhadapfasilitassanitasiyanglayak. Tapikini,fasilitassanitasiyanglayakdisekolah bukanlah lagi sekedar impian.Banyak hal yang bisa dilakukan untukmewujudkannya. Teknologi yang murahdengan hasil yang layak juga sudahtersedia. Bahkan lebih mudah untukmembangunnya. Ketersediaan air bersihjugabukanlagipenghalangbesarapabilakita mau sedikit lebih kreatif untukmendapatkannya. Sanitasi di sekolah menjadikan anaksebagai agen perubahan. Dengan adanya

TidakSekedarHarapan

WASHNewsApril20164

Wash In School

pengetahuantentangperubahanperilakudanaksessanitasiyang layakdisekolah,diharapkandapatmendorongsiswauntukmempengaruhi orang tuanya danmasya raka t d i s ek i t a rnya un tuk melakukan hal yang sama. Sanitasi disekolah juga pendukung programpercepatan pembangunan dan layanansanitasi. Tentu perlu partisipasi aktif darisemuapihakdidukungdengankomitmenyang kuat.Memang ini bukan pekerjaankecil. Ini adalah usaha besar danberkesinambungan. Oleh karena itu,program sanitasi di sekolah harusdirancang sedemikian rupa sehinggamampu menghasilkan anak didik yangsadar akan arti penting dari perilakuhidupbersihdansehat.(Darwis)

WinS

Yang kita perlukan demi mewujudkan Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS) adalah kepedulian dan konsistensi oleh aparat pelaksana dari tingkat kabupaten sampai tingkat terkecil yakni desa/kelurahan.

Lokasi:SDN12Bojo

Page 6: Wash In School

WASHNewsApril20155

Pendidikan di sekolah tentutidak lepas dari dukunganorangtua murid. Orang tua

juga mempunyai peran pentinguntuk memberikan contoh yangbaik di rumah, seperti mencucitangan pakai sabun, sikat gigisesudahmakandansebelumtidur.O r a n g t u a j u g a b e r p e r a n menyediakansabun,sikatgigidanpastagigisertaaksesairbersihdanjambanuntukkepentinganPHBSdilingkunganrumahtangga. DisekolahsudahadaketentuanuntukmembentukKomiteSekolah(Kemendiknas Nomor: 044/U/2002).KomiteSekolahmerupakanwadahperanserta orangtua dan masyarakat dalammenya l u rkan a sp i ra s i t e rhadap penyelenggaraan pendidikan yangbermutu. Melalui Komite Sekolah,

Secara umum UKS (UsahaKesehatan Sekolah) bertujuanuntuk meningkatkan mutu

pendidikandanprestasibelajarpesertadidik dengan meningkatkan perilakuhidup bersih dan sehat serta derajatkesehatan peserta didik. Selain itu jugamenciptakan lingkungan yang sehatsehingga memungkinkan tumbuhkembang yang optimal dalam rangkapembentukan manusia Indonesia yangberkualitas. SDN Siddo yang terletak diDesa Siddo kecamatan Soppeng Riajadibawah binaan Puskesmas mangkosomerupakan Sekolah Pemenang LombaSekolah Sehat tingkat kabupaten Barrutahun 2015karena berhasil memenuhi

penerapan PHBS dapat ditingkatkan. Pengetahuan PHBS secaradetail dapat menjadi salahsatu agenda pertemuankomite sekolah. Melaluiwadah komite ini, orang tuadapat berpartisipasi dalampembangunan f a s i l i t a s sanitasi di sekolah untukm e n d u k u n g p r o s e s perubahan perilaku siswa-siswi. Keterlibatan merekadiwujudkan dalam bentuksumbangan tenaga, ikut

memberikanideuntukpembangunan,sertamemonitor proses pembangunan yangsedangberlangsung.Orangtuajugamenjadibagiandariprosespembentukansikapdanperilaku hidup bersih di rumah bagi anak-anakmereka.

UKSDISDNSIDDO

beberapa krietria dani nd i ka to r p en i l a i an Sekolah Sehat, denganmemilikiruanganUKSseluas 7 x 8 m, danfasilitas pelayanank e s e h a t a n y a n g cukup memada i , d idukung adanya dokterkecil sebanyak31 siswa yang sudah

dilatiholehpetugasdariPuskesmas bekerjasama

d e n g a n I k a t a n D o k t e r Indonesia(IDI).DalammelaksanakanTriasUKSyaitupendidikankesehatan,pelayanankesehatan dan pembinaan lingkungansekolah,pihaksekolahbekerjasamadenganPuskesmas untuk melakukan penyuluhankesehatan, khususnya PHBS di Sekolahkepadasiswa,danmelatihdokterkecildalamP3K,P3P,danjugamemberikanpenyuluhansederhana kepada murid-murid yanglainnya.(*Lynn)

WASHNewsApril20166

ekolah merupakan sarana tempat anak-anakSusia sekolah melaksanakan proses belajarmengajar, Kepala sekolah mempunyai

wewenanguntukmelaksanakanfungsikelembagaan,programkerja, kemitraan sertamemimpin sekolah.KepalasekolahdapatmemberdayakansetiapwargasekolahuntukikutberpartisipasidalamPHBS.PerankepalasekolahdimulaidarimenginformasikanPHBSserta fasilitas pendukungnya sepada guru dan jugakomite sekolah. Bekerjasama dengan guru, kepalasekolahmendiskusikanPHBSagarmasukkedalamkurikulum sekolah dan mengirimkan salah satuperwakilan guru untuk mendapatkan pelatihantentangPHBS.

Kepala sekolah juga berkewajibanmemastikan ketersediaan alat-alatpendukung PHBS, serta keberadaan

PeranOrangTuaMurid PeranKepalaSekolah

“Perubahanperilakuhidupbersihdansehatpadaanak-anaksekolahbisamenurunkanjumlahharianak-anaktidakmasuksekolah

sebanyak8haridalamsetahun”

fasilitas sanitasi yang layak di sekolah.Guru-guru termasuk guru pembina UKSmempunyai peran sebagai motor

penggerak pelaksanaankebijakan sekolah. Gurudihormati serta dipatuhioleh anak-anak didiknya,ketika berperan sebagaipembimbing, pengajar, pengawas, dan fasilitatatorpembiasaan PHBS. Guruj u ga be rpe ran meng -komunikasikan hasilnyakepada kepala sekolah danjuga komite sekolah. Perlukerjasamayangbaikantarakepala sekolah, guru dankomite sekolah untuk mendorong perubahanperilaku sertamenciptakanlingkungan sekolah yangbersihdansehat.(Darwis)Lokasi:SDN12Bojo

Page 7: Wash In School

WASHNewsApril20155

Pendidikan di sekolah tentutidak lepas dari dukunganorangtua murid. Orang tua

juga mempunyai peran pentinguntuk memberikan contoh yangbaik di rumah, seperti mencucitangan pakai sabun, sikat gigisesudahmakandansebelumtidur.O r a n g t u a j u g a b e r p e r a n menyediakansabun,sikatgigidanpastagigisertaaksesairbersihdanjambanuntukkepentinganPHBSdilingkunganrumahtangga. DisekolahsudahadaketentuanuntukmembentukKomiteSekolah(Kemendiknas Nomor: 044/U/2002).KomiteSekolahmerupakanwadahperanserta orangtua dan masyarakat dalammenya l u rkan a sp i ra s i t e rhadap penyelenggaraan pendidikan yangbermutu. Melalui Komite Sekolah,

Secara umum UKS (UsahaKesehatan Sekolah) bertujuanuntuk meningkatkan mutu

pendidikandanprestasibelajarpesertadidik dengan meningkatkan perilakuhidup bersih dan sehat serta derajatkesehatan peserta didik. Selain itu jugamenciptakan lingkungan yang sehatsehingga memungkinkan tumbuhkembang yang optimal dalam rangkapembentukan manusia Indonesia yangberkualitas. SDN Siddo yang terletak diDesa Siddo kecamatan Soppeng Riajadibawah binaan Puskesmas mangkosomerupakan Sekolah Pemenang LombaSekolah Sehat tingkat kabupaten Barrutahun 2015karena berhasil memenuhi

penerapan PHBS dapat ditingkatkan. Pengetahuan PHBS secaradetail dapat menjadi salahsatu agenda pertemuankomite sekolah. Melaluiwadah komite ini, orang tuadapat berpartisipasi dalampembangunan f a s i l i t a s sanitasi di sekolah untukm e n d u k u n g p r o s e s perubahan perilaku siswa-siswi. Keterlibatan merekadiwujudkan dalam bentuksumbangan tenaga, ikut

memberikanideuntukpembangunan,sertamemonitor proses pembangunan yangsedangberlangsung.Orangtuajugamenjadibagiandariprosespembentukansikapdanperilaku hidup bersih di rumah bagi anak-anakmereka.

UKSDISDNSIDDO

beberapa krietria dani nd i ka to r p en i l a i an Sekolah Sehat, denganmemilikiruanganUKSseluas 7 x 8 m, danfasilitas pelayanank e s e h a t a n y a n g cukup memada i , d idukung adanya dokterkecil sebanyak31 siswa yang sudah

dilatiholehpetugasdariPuskesmas bekerjasama

d e n g a n I k a t a n D o k t e r Indonesia(IDI).DalammelaksanakanTriasUKSyaitupendidikankesehatan,pelayanankesehatan dan pembinaan lingkungansekolah,pihaksekolahbekerjasamadenganPuskesmas untuk melakukan penyuluhankesehatan, khususnya PHBS di Sekolahkepadasiswa,danmelatihdokterkecildalamP3K,P3P,danjugamemberikanpenyuluhansederhana kepada murid-murid yanglainnya.(*Lynn)

WASHNewsApril20166

ekolah merupakan sarana tempat anak-anakSusia sekolah melaksanakan proses belajarmengajar, Kepala sekolah mempunyai

wewenanguntukmelaksanakanfungsikelembagaan,programkerja, kemitraan sertamemimpin sekolah.KepalasekolahdapatmemberdayakansetiapwargasekolahuntukikutberpartisipasidalamPHBS.PerankepalasekolahdimulaidarimenginformasikanPHBSserta fasilitas pendukungnya sepada guru dan jugakomite sekolah. Bekerjasama dengan guru, kepalasekolahmendiskusikanPHBSagarmasukkedalamkurikulum sekolah dan mengirimkan salah satuperwakilan guru untuk mendapatkan pelatihantentangPHBS.

Kepala sekolah juga berkewajibanmemastikan ketersediaan alat-alatpendukung PHBS, serta keberadaan

PeranOrangTuaMurid PeranKepalaSekolah

“Perubahanperilakuhidupbersihdansehatpadaanak-anaksekolahbisamenurunkanjumlahharianak-anaktidakmasuksekolah

sebanyak8haridalamsetahun”

fasilitas sanitasi yang layak di sekolah.Guru-guru termasuk guru pembina UKSmempunyai peran sebagai motor

penggerak pelaksanaankebijakan sekolah. Gurudihormati serta dipatuhioleh anak-anak didiknya,ketika berperan sebagaipembimbing, pengajar, pengawas, dan fasilitatatorpembiasaan PHBS. Guruj u ga be rpe ran meng -komunikasikan hasilnyakepada kepala sekolah danjuga komite sekolah. Perlukerjasamayangbaikantarakepala sekolah, guru dankomite sekolah untuk mendorong perubahanperilaku sertamenciptakanlingkungan sekolah yangbersihdansehat.(Darwis)Lokasi:SDN12Bojo

Page 8: Wash In School

WASHNewsApril20167

ermasalahan perilaku kesehatanPpadaanak-anakbiasanyaberkaitandengan kebersihan perseorangan

dan lingkungan, salah satunya adalahkebiasaaan mencuci tangan denganmemakaisabun.Cucitanganpakaisabun(CTPS)merupakancarasederhana,murahdan sangat efektif untuk menghindariberbagaipenyakit. Sebabada beberapapenyakit penyebab kematian yang dapatdicegah dengan cuci tangan yang benar,seperti penyakit Diare dan ISPA yangseringmenjadipenyebabkematiananak-anak. Demikian juga penyakit Hepatitis,Typhus dan Flu burung.Program WinSberupa pemberian bantuan sarana CTPSkepada40sekolahterpilih.TimkerjaWinSdari Pokja AMPL Kabupaten Barru yangterdiri dari BAPPEDA,Dinas Pendidikan,Dinas PU dan Dinas Kesehatan sebelummenentukansekolahyangterpilihterlebihdahulu melakukan beberapa rangkaiankegiatan untuk menentukan SekolahDasaryangmendapatkanbantuansarana

CTPS.UNICEFdanINDOMARETturutsertaberpartisipasi untuk menggaungkanpentingnyaCuciTanganPakaiSabun(CTPS)di lingkungan sekolah dasar denganmeluncurkan Program WinS tahun 2015-2016.DimulaidengansosialisasiCTPS,rapatkonsolidasipenentuansyarat-syaratsekolahyang akan terpilih,mengunjungi sekolahyangmasuk dalam seleksi sekolah terpilihuntukkemudiandilakukanpemeriksaandanseleksi, rapat penetapan sekolah yangterpilih.Dari68sekolahdasaryangdiseleksiterpilih 40 sekolah untuk mendapatkanbantuan Program WINs. Untuk periodepertama pada tahun 2015 sekolah dasaryang diintervensi sejumlah 12 sekolahAdapun 12 sekolah yang mendapatkanbantuansaranaCTPSyakni;SDIPalanro,SDICilellangSelatan,SDIBatupute,SDIToe,SDNMadello,SDNBallewe,SDNPadongko,SDNLipukasi,SDNCenterBottoe,SDIKompleksRalla, SDI Sikapa, SDI Ammerrung. SaranaCTPS di sekolah ini bersifat stimulan, dand iharapkan adanya keber lan ju tan kedepannyabagi penggunaan saranaCTPSdi sekolah. Melalui sarana CTPS ini jugadiharapkan bersifatmultiplayer effect bagimasyarakat sekolah pada khususnya danmasyarakat Kabupaten Barru padaumumnya dalam penyebaran pola hidupbersih dan sehat di kalangan setiapmanusia.(darwis)

WASHNewsApril20168

elaksanaan Sosialisasi Wash InPSchoolpadabulanSeptember2015di laksanakan di Aula Dinas

P e n d i d i k a n K a b u p a t e n B a r r u . Terc ip tannya pesan-pesan PHBS disekolahbagipesertasosialisasi(KepalaUPTDPendidikan,UPTDPuskesmas Se-Kabupaten Barru dan Pokja AMPL Kab.Barru.TerciptanyakesepahamanprogramWinS antara UPTD pendidikan, UPTDPuskesmasdanPokja AMPLKab.Barru.Dalam hal ini Dinas Pendidikan, DinasKesehatandanBappedaKab.Barrudalampertemuan ini ditekankan juga padapendataan sanitasi sekolah sehinggaterciptanya data sanitasi sekolah ditingkatSDSe-kabupatenBarru.Sosialisasiawaldilakukandenganmelakukansurveysekaligus roadshow ke sekolah-sekolahyangakanmenjaditargetlokasiprogram.Menjelaskan maksud dan tujuan dariprogram serta manfaat baik yang dapatdiperoleholehpihak sekolah jugawargasekolah secara keseluruhan. Sekolah

diharapkan untuk mengirimkan SuratPernyataan Minat Sekolah yang menjadirencana target program sekolah sebagaitanda kesediaan untuk mengikutiprogram WinS. Surat pernyataan inidibuatolehkepalasekolahdandikirimkankepada UPTD terkait. Tidak semuasekolah yang menjadi target sosialisasimemilikitingkatpengetahuanyangsamatentang sanitasi. Sehingga metodepenyampaian harus benar-benar diperhatikan agar mereka sadar dantertarik untuk mengikuti program ini.Keterbatasan tim karena ini merupakansosialisasi awal, maka jumlah sekolahyang akan dijadikan target sosialisasicukupbanyak. Jumlahsekolahterkadangtidaksebandingdengan jumlahpersonelyangmelakukansosialisasi.Apalagiuntukmelakukan sosialiasi diperlukan orangyangmemilikikeahliankomunikasiyangbaik.Tujuannyaagarmaksuddantujuandari program bisa tersampaikan denganbaik.(Darwis)

KEGIATAN

Bangun kesepahaman bersama antara UPTD dan pihak sekolah akan arti pentingnya perubahan perilaku dan akses fasilitas sanitasi yang layak di sekolah. Ini sangat penting supaya keberlangsungan pelaksanaan program bisa terjalin dan berjalan dengan baik.

SosialisasiWinSTingkatKabupaten

CuciTanganPakaiSabun,LebihBersihLebihSehat

Lokasi:SDNMadello

Lokasi:AulaDinasPendidikanKab.Barru Lokasi:AulaDinasPendidikanKab.Barru

Page 9: Wash In School

WASHNewsApril20167

ermasalahan perilaku kesehatanPpadaanak-anakbiasanyaberkaitandengan kebersihan perseorangan

dan lingkungan, salah satunya adalahkebiasaaan mencuci tangan denganmemakaisabun.Cucitanganpakaisabun(CTPS)merupakancarasederhana,murahdan sangat efektif untuk menghindariberbagaipenyakit. Sebabada beberapapenyakit penyebab kematian yang dapatdicegah dengan cuci tangan yang benar,seperti penyakit Diare dan ISPA yangseringmenjadipenyebabkematiananak-anak. Demikian juga penyakit Hepatitis,Typhus dan Flu burung.Program WinSberupa pemberian bantuan sarana CTPSkepada40sekolahterpilih.TimkerjaWinSdari Pokja AMPL Kabupaten Barru yangterdiri dari BAPPEDA,Dinas Pendidikan,Dinas PU dan Dinas Kesehatan sebelummenentukansekolahyangterpilihterlebihdahulu melakukan beberapa rangkaiankegiatan untuk menentukan SekolahDasaryangmendapatkanbantuansarana

CTPS.UNICEFdanINDOMARETturutsertaberpartisipasi untuk menggaungkanpentingnyaCuciTanganPakaiSabun(CTPS)di lingkungan sekolah dasar denganmeluncurkan Program WinS tahun 2015-2016.DimulaidengansosialisasiCTPS,rapatkonsolidasipenentuansyarat-syaratsekolahyang akan terpilih,mengunjungi sekolahyangmasuk dalam seleksi sekolah terpilihuntukkemudiandilakukanpemeriksaandanseleksi, rapat penetapan sekolah yangterpilih.Dari68sekolahdasaryangdiseleksiterpilih 40 sekolah untuk mendapatkanbantuan Program WINs. Untuk periodepertama pada tahun 2015 sekolah dasaryang diintervensi sejumlah 12 sekolahAdapun 12 sekolah yang mendapatkanbantuansaranaCTPSyakni;SDIPalanro,SDICilellangSelatan,SDIBatupute,SDIToe,SDNMadello,SDNBallewe,SDNPadongko,SDNLipukasi,SDNCenterBottoe,SDIKompleksRalla, SDI Sikapa, SDI Ammerrung. SaranaCTPS di sekolah ini bersifat stimulan, dand iharapkan adanya keber lan ju tan kedepannyabagi penggunaan saranaCTPSdi sekolah. Melalui sarana CTPS ini jugadiharapkan bersifatmultiplayer effect bagimasyarakat sekolah pada khususnya danmasyarakat Kabupaten Barru padaumumnya dalam penyebaran pola hidupbersih dan sehat di kalangan setiapmanusia.(darwis)

WASHNewsApril20168

elaksanaan Sosialisasi Wash InPSchoolpadabulanSeptember2015di laksanakan di Aula Dinas

P e n d i d i k a n K a b u p a t e n B a r r u . Terc ip tannya pesan-pesan PHBS disekolahbagipesertasosialisasi(KepalaUPTDPendidikan,UPTDPuskesmas Se-Kabupaten Barru dan Pokja AMPL Kab.Barru.TerciptanyakesepahamanprogramWinS antara UPTD pendidikan, UPTDPuskesmasdanPokja AMPLKab.Barru.Dalam hal ini Dinas Pendidikan, DinasKesehatandanBappedaKab.Barrudalampertemuan ini ditekankan juga padapendataan sanitasi sekolah sehinggaterciptanya data sanitasi sekolah ditingkatSDSe-kabupatenBarru.Sosialisasiawaldilakukandenganmelakukansurveysekaligus roadshow ke sekolah-sekolahyangakanmenjaditargetlokasiprogram.Menjelaskan maksud dan tujuan dariprogram serta manfaat baik yang dapatdiperoleholehpihak sekolah jugawargasekolah secara keseluruhan. Sekolah

diharapkan untuk mengirimkan SuratPernyataan Minat Sekolah yang menjadirencana target program sekolah sebagaitanda kesediaan untuk mengikutiprogram WinS. Surat pernyataan inidibuatolehkepalasekolahdandikirimkankepada UPTD terkait. Tidak semuasekolah yang menjadi target sosialisasimemilikitingkatpengetahuanyangsamatentang sanitasi. Sehingga metodepenyampaian harus benar-benar diperhatikan agar mereka sadar dantertarik untuk mengikuti program ini.Keterbatasan tim karena ini merupakansosialisasi awal, maka jumlah sekolahyang akan dijadikan target sosialisasicukupbanyak. Jumlahsekolahterkadangtidaksebandingdengan jumlahpersonelyangmelakukansosialisasi.Apalagiuntukmelakukan sosialiasi diperlukan orangyangmemilikikeahliankomunikasiyangbaik.Tujuannyaagarmaksuddantujuandari program bisa tersampaikan denganbaik.(Darwis)

KEGIATAN

Bangun kesepahaman bersama antara UPTD dan pihak sekolah akan arti pentingnya perubahan perilaku dan akses fasilitas sanitasi yang layak di sekolah. Ini sangat penting supaya keberlangsungan pelaksanaan program bisa terjalin dan berjalan dengan baik.

SosialisasiWinSTingkatKabupaten

CuciTanganPakaiSabun,LebihBersihLebihSehat

Lokasi:SDNMadello

Lokasi:AulaDinasPendidikanKab.Barru Lokasi:AulaDinasPendidikanKab.Barru

Page 10: Wash In School

Sanitasi dan Pengetahuan, Sikap danperilaku hygiene Siswa pada KabupatenTargetUnicefdiProvinsiSulawesiSelatan,untukkabupatenBarru,surveydilakukandi 25 sekolah dengan total sampelsebanyak800siswayangdiwakili32siswasetiapsekolah. Secara garis besar, hasil dari surveitersebutmenunjukkan bahwa lebih dari54% siswa yang disurvey mengetahuiadanyahubunganantaramencucitanganpakai sabun dengan kesehatan,bahwadenganmencucitanganpakai sabun dapat terbebasdari kuman penyebabpenyakit, dan sebanyak68% siswa laki-laki danperempuan semuanyapernahmenderitadiare. Berdasarkan j en i s kelamin,didapatkanbahwapengetahuan murid tentanghygiene dan sanitasi padamurid perempuan lebih baikdaripada murid laki-laki. Akan tetapi,walaupunpengetahuantentangpenyebabdiare sudah cukup baik , namunpengetahuan tentang pencegahan diaremasih sangat minim, hanya 14% yangmenjawab cuci tangan sebelum makan,dan 23% menjawab mengkonsumsimakananyangdiolahdenganbaik. Perilaku mencuci tangan sebelummakan juga sudah diterapkan oleh 94%

murid yang disurvey, namun cukupmengkhawatirkan karena hanya 22%murid perempuan yang mengetahuipentingnyamencucitangansetelahBuangAirBesar(BAB)danlebihburuklagipadamurid laki-laki karena hanya ada 16%yang mengetahui pentingnya mencucitangansetelahBAB. Pengetahuan tentang pentingnyamenjaga kebersihan dan hygieneperorangan umumnya diperoleh siswadari guru dan orangtua di rumah, danhanya 3% yang memperoleh informasitentang personal hygiene dari PetugasPuskesmas.Halinidapatdipahamibahwamurid yang menerima informasi darisekolah juga akan meneruskannya padakeluargadanlingkungannya.

H a s i l s u r v e y j u g a memberikan gambaran tentangmasihburuknyakondisitoiletdiSekolah, yang menyebabkanmayoritas siswa menahanuntuk tidak buang air disekolahsampaimerekatibadirumah. Hal ini dipicu olehketersediaansaranaairbersihyang sangat minim yang

menyebabkan toilet menjadikotordanberbau.

Sebagai penutup darirangkaian kunjungannya hari itu, Mr.Aidan Cronin menitipkan harapan padastakeholder yang terkait sanitasi secaraumumdansanitasisekolahsecarakhususdi Kabupaten Barru untuk mendukungsepenuhnyaprogramWinS ini, termasukdalampengembangan dan keberlanjutanprogramsehinggadapatterlaksanasecaramenyeluruh dan berkesinambungan.(*Lynn)

ndomaret sebagai sa lah satu Iperusahaan retail berskala nasionaltelah menunjukkan komitmen yang

k u a t d a l am mendu kun g u p aya p en i ngka t an d e ra j a t ke s eha t an masyarakatIndonesia,yangdimulaipadaanak usia sekolah. Unicef yang telahmemulaiprogramWashinSchool(WinS)atauCuciTanganPakaiSabun(CTPS)yangtelahdilaksanakansecarabertahapdi12(dua belas) SD/MI di tujuh kecamatanpada tahun 2015, dan selanjutnya dikembangkanmenjadi 28 SD/MIpadatahun2016. SebagaibagiandariProgramtersebut,padaSelasa,29Maret2016,pihakUnicefyang dihadiri oleh MR. Aiden CroninKepala unit Wash Unicef Jakarta danIndomaretyangdihadiriolehperwakilanIndomaret Pusat dan Kepala cabangIndomaretMakassar, beserta TimUnicefSul-Sel, POKJA AMPL Kab. Barru, danLemINAmelakukankunjungankesekolah

yangmenjaditargetWinS,duasekolahyangdikunjungi adalah SDN Madello di KecamatanBalusudanSDIToediKecamatanSoppengRiaja. Di SDN Madello, rombongan diterimaoleh Kepala Sekolah beserta staf guru dandidampingi pula dari Puskesmas yangdiwakili oleh petugas UKS, PromosiKesehatan , dan Sani tar ian . Dalamsambutannya,Assikin,kepalaSDNMadello,mengungkapkan rasa terimakasih kepadaUnice f dan Indomaret yang te lah member ikan kon t r ibus i t e rhadap peningkatan Perilaku Hidup Bersih danSehat pada siswa didiknya, denganmembangun sarana CTPS yang memenuhisyarat, dilengkapidenganairmengalirdansabun antiseptik, “Dengan adanya fasilitasCTPS ini, diharapkan agar siswa dapatmenerapkanPHBSdalamkeseharian,baikdisekolahmaupundilingkungankeluarganya”ungkapnya. Dalam sambutannya, pihak indomaretmengharapkan bahwa dukungan bukanhanya datang dari sekolah tetapi juga daripemerintahsetempatdanorang tua siswa,sehinggaprograminidapatterusberlanjutdankedepannyadiharapkanagarsiswatidaklagi menganggap bahwa CTPS itu hanyasebuah tugas yang diharuskan oleh gurumelainkanmenjadikebiasaanyangtertanamdalammindsetanak. Sambutanyanghangatdanmeriah jugaditerima pada kunjungan ke SDI Toe, parasiswayangtelahdilatihmenjadidokterkecilmenyuguhkan tari kreasi yang diadaptasidari7langkahmencucitanganpakaisabun.Selanjutnya MR. Aidan Cronin dari Unicefmenampilkan slide hasil survey tentang

WASHNewsApril20159 WASHNewsApril201510

K E M I T R A A N

KUNJUNGANUNICEFDANINDOMARETDALAMRANGKAPROGRAMWinS

DIKABUPATENBARRU

“Dengan adanya fasilitas CTPS ini, diharapkan agar siswa dapat menerapkan PHBS dalam keseharian, baik di sekolah maupun di lingkungan keluarganya”

Lokasi:SDIToe

Lokasi:SDNMadello

Page 11: Wash In School

Sanitasi dan Pengetahuan, Sikap danperilaku hygiene Siswa pada KabupatenTargetUnicefdiProvinsiSulawesiSelatan,untukkabupatenBarru,surveydilakukandi 25 sekolah dengan total sampelsebanyak800siswayangdiwakili32siswasetiapsekolah. Secara garis besar, hasil dari surveitersebutmenunjukkan bahwa lebih dari54% siswa yang disurvey mengetahuiadanyahubunganantaramencucitanganpakai sabun dengan kesehatan,bahwadenganmencucitanganpakai sabun dapat terbebasdari kuman penyebabpenyakit, dan sebanyak68% siswa laki-laki danperempuan semuanyapernahmenderitadiare. Berdasarkan j en i s kelamin,didapatkanbahwapengetahuan murid tentanghygiene dan sanitasi padamurid perempuan lebih baikdaripada murid laki-laki. Akan tetapi,walaupunpengetahuantentangpenyebabdiare sudah cukup baik , namunpengetahuan tentang pencegahan diaremasih sangat minim, hanya 14% yangmenjawab cuci tangan sebelum makan,dan 23% menjawab mengkonsumsimakananyangdiolahdenganbaik. Perilaku mencuci tangan sebelummakan juga sudah diterapkan oleh 94%

murid yang disurvey, namun cukupmengkhawatirkan karena hanya 22%murid perempuan yang mengetahuipentingnyamencucitangansetelahBuangAirBesar(BAB)danlebihburuklagipadamurid laki-laki karena hanya ada 16%yang mengetahui pentingnya mencucitangansetelahBAB. Pengetahuan tentang pentingnyamenjaga kebersihan dan hygieneperorangan umumnya diperoleh siswadari guru dan orangtua di rumah, danhanya 3% yang memperoleh informasitentang personal hygiene dari PetugasPuskesmas.Halinidapatdipahamibahwamurid yang menerima informasi darisekolah juga akan meneruskannya padakeluargadanlingkungannya.

H a s i l s u r v e y j u g a memberikan gambaran tentangmasihburuknyakondisitoiletdiSekolah, yang menyebabkanmayoritas siswa menahanuntuk tidak buang air disekolahsampaimerekatibadirumah. Hal ini dipicu olehketersediaansaranaairbersihyang sangat minim yang

menyebabkan toilet menjadikotordanberbau.

Sebagai penutup darirangkaian kunjungannya hari itu, Mr.Aidan Cronin menitipkan harapan padastakeholder yang terkait sanitasi secaraumumdansanitasisekolahsecarakhususdi Kabupaten Barru untuk mendukungsepenuhnyaprogramWinS ini, termasukdalampengembangan dan keberlanjutanprogramsehinggadapatterlaksanasecaramenyeluruh dan berkesinambungan.(*Lynn)

ndomaret sebagai sa lah satu Iperusahaan retail berskala nasionaltelah menunjukkan komitmen yang

k u a t d a l am mendu kun g u p aya p en i ngka t an d e ra j a t ke s eha t an masyarakatIndonesia,yangdimulaipadaanak usia sekolah. Unicef yang telahmemulaiprogramWashinSchool(WinS)atauCuciTanganPakaiSabun(CTPS)yangtelahdilaksanakansecarabertahapdi12(dua belas) SD/MI di tujuh kecamatanpada tahun 2015, dan selanjutnya dikembangkanmenjadi 28 SD/MIpadatahun2016. SebagaibagiandariProgramtersebut,padaSelasa,29Maret2016,pihakUnicefyang dihadiri oleh MR. Aiden CroninKepala unit Wash Unicef Jakarta danIndomaretyangdihadiriolehperwakilanIndomaret Pusat dan Kepala cabangIndomaretMakassar, beserta TimUnicefSul-Sel, POKJA AMPL Kab. Barru, danLemINAmelakukankunjungankesekolah

yangmenjaditargetWinS,duasekolahyangdikunjungi adalah SDN Madello di KecamatanBalusudanSDIToediKecamatanSoppengRiaja. Di SDN Madello, rombongan diterimaoleh Kepala Sekolah beserta staf guru dandidampingi pula dari Puskesmas yangdiwakili oleh petugas UKS, PromosiKesehatan , dan Sani tar ian . Dalamsambutannya,Assikin,kepalaSDNMadello,mengungkapkan rasa terimakasih kepadaUnice f dan Indomaret yang te lah member ikan kon t r ibus i t e rhadap peningkatan Perilaku Hidup Bersih danSehat pada siswa didiknya, denganmembangun sarana CTPS yang memenuhisyarat, dilengkapidenganairmengalirdansabun antiseptik, “Dengan adanya fasilitasCTPS ini, diharapkan agar siswa dapatmenerapkanPHBSdalamkeseharian,baikdisekolahmaupundilingkungankeluarganya”ungkapnya. Dalam sambutannya, pihak indomaretmengharapkan bahwa dukungan bukanhanya datang dari sekolah tetapi juga daripemerintahsetempatdanorang tua siswa,sehinggaprograminidapatterusberlanjutdankedepannyadiharapkanagarsiswatidaklagi menganggap bahwa CTPS itu hanyasebuah tugas yang diharuskan oleh gurumelainkanmenjadikebiasaanyangtertanamdalammindsetanak. Sambutanyanghangatdanmeriah jugaditerima pada kunjungan ke SDI Toe, parasiswayangtelahdilatihmenjadidokterkecilmenyuguhkan tari kreasi yang diadaptasidari7langkahmencucitanganpakaisabun.Selanjutnya MR. Aidan Cronin dari Unicefmenampilkan slide hasil survey tentang

WASHNewsApril20159 WASHNewsApril201510

K E M I T R A A N

KUNJUNGANUNICEFDANINDOMARETDALAMRANGKAPROGRAMWinS

DIKABUPATENBARRU

“Dengan adanya fasilitas CTPS ini, diharapkan agar siswa dapat menerapkan PHBS dalam keseharian, baik di sekolah maupun di lingkungan keluarganya”

Lokasi:SDIToe

Lokasi:SDNMadello

Page 12: Wash In School

GALERI

TimEditor KontributorAndiMulianiHerlinaDarwisCharllyR.Fischer

DarwisCharllyR.Fischer

AndiMulianiHerlinaSaharuddin(Chokkas)Moh.TakwinHeriyaniSyamsu

Sekretariat:KantorBappedaKab.BarruJln.IskandarunruNo2Kab.Barru

PembangunanSaranaCTPSdi12Sekolah

SDILIPUKASI SDIAMMERUNG SDISIKAPA

SDNBATUPUTESDIMADELLOSDNBALLEWE

SDIPALANRO SDICILELLANG SDITO’E

SDICENTERBOTTOE

SDICOMPRALLASDNPADONGKO