daftar isi - core.ac.uk · daftar isi ta’lim muta’allim, vol. iii nomor 06 tahun 2013 1....

99
DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language Teaching (A Case Study At Mim Al Furqan and Min Kelayan Banjarmasin) 221-242 Nida Mufidah 2. Bimbingan Aqidah Terhadap Anak Usia Prasekolah (Bimbingan Aqidah yang Dilakukan Orang Tua yang Berprofesi Guru Agama di Kota Banjarmasin) 243-270 M. Noor Fuady 3. Meningkatkan Prestasi Akademik Mahasiswa Fakultas Tarbiyah Jurusan Kependidikan Islam Prodi MPI dan BKI Melalui Alternatif Strategi Pembelajaran Presentation 271-294 Surawardi 4. Tujuan Pendidikan Islam dalam Perspektif Hadits 295-312 Abd. Basir 5. Pengembangan Tenaga Pendidik dan Kependidikan di Negara Jepang dan Sudan 313-338 Suraijiah 6. Kompetensi Pedagogik Guru Aqidah Akhlak dalam Mengelola Proses Pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Al Muhajirin Kota Banjarmasin 339-358 Burdjani, AS 7. Meningkatkan Pemberdayaan Perpustakaan Melalui Pelatihan Pengelolaan Perpustakaan pada Ponpes Al Falah Putera dan Puteri Banjarbaru Kalimantan Selatan 359-388 Nurjannah Rianie 8. Konsep Adil dalam Poligami Menurut Perspektif Hukum Islam 389-410 Hasbullah

Upload: doandang

Post on 16-Apr-2018

247 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

DAFTAR ISI

Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013

1. Challenges In The Implementation Of School-BasedCurriculum (Sbc) In The English LanguageTeaching (A Case Study At Mim Al Furqan andMin Kelayan Banjarmasin) 221-242Nida Mufidah

2. Bimbingan Aqidah Terhadap Anak Usia Prasekolah(Bimbingan Aqidah yang Dilakukan Orang Tuayang Berprofesi Guru Agama di Kota Banjarmasin) 243-270M. Noor Fuady

3. Meningkatkan Prestasi Akademik MahasiswaFakultas Tarbiyah Jurusan Kependidikan IslamProdi MPI dan BKI Melalui Alternatif StrategiPembelajaran Presentation 271-294Surawardi

4. Tujuan Pendidikan Islam dalam Perspektif Hadits 295-312Abd. Basir

5. Pengembangan Tenaga Pendidik dan Kependidikandi Negara Jepang dan Sudan 313-338Suraijiah

6. Kompetensi Pedagogik Guru Aqidah Akhlak dalamMengelola Proses Pembelajaran di MadrasahIbtidaiyah Al Muhajirin Kota Banjarmasin 339-358Burdjani, AS

7. Meningkatkan Pemberdayaan Perpustakaan MelaluiPelatihan Pengelolaan Perpustakaan pada Ponpes AlFalah Putera dan Puteri Banjarbaru KalimantanSelatan 359-388Nurjannah Rianie

8. Konsep Adil dalam Poligami Menurut PerspektifHukum Islam 389-410Hasbullah

Page 2: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

9. Proses Integrasi Nilai-Nilai Karakter dalamPembelajaran Matematika di Sekolah MAN 2Barabai 411-423Sessi Rewetty Rivilla

10.Kejenuhan Belajar Siswa pada Materi PendidikanAgam Islam Di SDN Sungai Salai Hilir KecamatanCandi Laras Utara Kabupaten Tapin 424-437Raihanatul Jannah

11.Nahu dan Balaghah dalam Perspektif IlmuLinguistik Modern 438-461Faisal Mubarak

Page 3: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

SCHOOL-BASED CURRICULUM (SBC) IN THE ENGLISH LANGUAGE TEACHING(A Case Study at MIM Al Furqanand MIN Kelayan Banjarmasin)

Nida MufidahBIMBINGAN AQIDAH TERHADAP ANAK USIA PRASEKOLAH (Bimbingan Aqidah

yang Dilakukan Orang Tua yang Berprofesi Guru Agama di Kota Banjarmasin)M. Noor Fuady

MENINGKATKAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA FAKULTAS TARBIYAHJURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM PRODI MPI DAN BKI MELALUI ALTERNATIF

STRATEGIPEMBELAJARAN PRESENTATION

Surawardi

TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM DALAMPERSPEKTIF HADITS

Abd. Basir

PENGEMBANGAN TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKANDI NEGARA JEPANG DAN SUDAN

Suraijiah

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU AQIDAH AKHLAK DALAM MENGELOLAPROSES PEMBELAJARAN DI MADRASAH IBTIDAIYAH AL MUHAJIRIN KOTA

BANJARMASINBurdjani, AS

MENINGKATKAN PEMBERDAYAAN PERPUSTAKAAN MELALUI PELATIHANPENGELOLAAN PERPUSTAKAAN PADA PONPESAL FALAH PUTERA DAN PUTERI BANJARBARU

KALIMANTAN SELATANNurjannah Rianie

KONSEP ADIL DALAM POLIGAMI MENURUTPERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Hasbullah

PROSES INTEGRASI NILAI-NILAI KARAKTER DALAM PEMBELAJARANMATEMATIKA DI SEKOLAH

MAN 2 BARABAISessi Rewetty Rivilla

Kejenuhan Belajar Siswa pada Materi Pendidikan Agam Islam Di SDN Sungai SalaiHilir Kecamatan Candi Laras Utara

Kabupaten TapinRaihanatul Jannah

Nahu dan Balaghah dalam Perspektif Ilmu Linguistik ModernFaisal Mubarak

Page 4: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

271

MENINGKATKAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWAFAKULTAS TARBIYAH JURUSAN KEPENDIDIKAN

ISLAM PRODI MPI DAN BKI MELALUI ALTERNATIFSTRATEGI PEMBELAJARAN PRESENTATION

Oleh: Surawardi

Abstrak

Penerapan strategi pembelajaran presentationmahasiswa di jurusan KI prodi BKI dan MPI semester VFakultas Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin tahunakademik 2012/2013 pada mata kuliah IPI dinyatakan berhasildengan hasil aktifitas dosen dan mahasiswa diakhir siklusyakni Baik sekali, hal ini dapat dilihat aspek yaitu: aktifitasdosen yaitu siklus I pertemuan pertama 70,37%, siklus Ipertemuan kedua 85,19%, siklus II pertemuan pertama92,59%, dan siklus II pertemuan kedua 96,29%. Hasil aktifitasbelajar siswa juga baik sekali hal ini dilihat dari: siklus Ipertemuan pertama 70%, siklus I pertemuan kedua 74%,siklus II pertemuan pertama 84%, dan siklus II pertemuankedua 90%. Sedangkan dalam penerapan strategipembelajaran presentation dapat meningkatkan prestasibelajar mahasiswa pada mata pelajaran IPI hal dapat dilihatdari prestasi belajar mereka yakni siklus I pertemuan pertamamemperoleh nilai rata-rata 67,86 di bawah indikatorketuntasan belajar, meningkat pada siklus I pertemuan keduamenjadi 70,77. Sementara pada siklus II Siklus II pertemuanpertama menjadi 73,64 juga masih di bawah indikatorketuntasan belajar, siklus II pertemuan kedua 76,39 di atasindikator ketuntasan belajar yang ditetapkan sebelumnya(75,00). Dengan demikian terjadi peningkatan nilai rata-ratahasil belajar dari siklus I dan siklus II.

Kata Kunci: Penerapan, strategi, pembelajaran,presentation dan peningkatan.

Penulis adalah Dosen Prodi KI Fakultas Tarbiyah danKeguruan IAIN Antasari Banjarmasin

Page 5: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

A. Latar Belakang MasalahUntuk meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran

pada Perguruan Tinggi Agama Islam termasuk IAIN dan UINperlu dilaksanakan kegiatan-kegiatan antara lain:1. Menyempurnakan kurikulum sesuai dengan perkembangan

mutakhir dalam bidang ilmu maupun kebutuhan masyarakat.2. Memperbaiki dan memperbaharui metode dan strategi belajar

mengajar, sehingga mahasiswa dirangsang untuk belajardengan inisiatif yang lebih besar, meliputi: kegiatan; perbuatankarya tulis ilmiah, kuliah kerja, widya wisata serta seminar.

3. Membina motivasi dalam rangka memperbaiki iklim belajardan mengajar yang meliputi: intensifikasi usaha bimbingan danpenyuluhan dan pemberian penghargaan kepada mahasiswadan staf pengajar/ Dosen yang berprestasi.

4. Mengadakan pengembangan (difersifikasi) pendidikan yangdisesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, meliputi usaha;pemupukan kelompok studi, membuka kemungkinanpengadaan jurusan baru serta pelaksanaan berbagai programpendidikan profesional.

5. Mengembangkan teknologi pendidikan yang tepat untukmempermudah pemindahan dan memungkinkan penyebarluasan ilmu pengetahuan secara lebih ekstensif, meliputipenggunaan/pengadaan; Alat-alat audio visual untukpendidikan, radio/telivisi/video,tape dan alat-alat lain yangserasi dengan kondisi dan potensi lingkungan PerguruanTinggi Agama Islam Swasta bersangkutan, serta latihanpenguasaan teknologi pendidikan yang tepat.

6. Mengadakan perluasan (ekstensifikasi) pendidikan meliputi:memberi kesempatan untuk mengikuti pendidikan nondegreedan latihan/kursus mengenai bidang ilmu tertentu.

7. Mengembangkan ilmu dan teknologi tepat untuk merangsanginovasi dan kreatifitas civitas academika yang meliputi:pengembangan teknologi pedesaan, bimbingan danpenyuluhan masyarakat dalam bidang tertentu sertapenyuluhan kesehatan lingkungan.1

1Departemen Agama RI, Pola Pembinaan Perguruan TinggiAgama Islam Swasta, (Jakarta: Proyek Pembinaan Perguruan TinggiAgama/ IAIN, tth.), h. 25.

Faisal Mubarak, Nahwu dan Balaghah ... 461

Muhammad Hassan, Madhol Fi Ilmillughah, (Qahiroh:Alimulkuthub, 1983), cet 1.

Yaqut, Mahmud Sulaiman, Nushus Wa Dirosat,(Iskandariyah: Dar Al Ma’rifah, 1994), cet. 1

Page 6: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

460 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 6 Tahun 2013

DAFTAR PUSTAKA

Abduttawwab, Ramdhon, Ushul Fi Fiqhi Al Lughah, (Mesir:Makatabah Khonizy, 1983), cet. 1

Al-Khuly, Muhammad Ali, Mu’jam Ilmu Lughah AnNazhary (Lubnan: Al- Maktabah, 1982) cet 1.

---------------, Asalib Tadrisu al Lughah al Arabiyyah,(Lubnan: Al- Maktabah, 1983) cet 1.

Amiel, Badie Ya’qub, Fiqhullughah al Arabiyyah, (Qahiroh:Dar al kuthub, 1987). Cet 1.

Anies Farihah, Nazariyyat Fi Allughah, (Beirut: Dar al-kitabal-Lubnany, 1973), cet 3.

Al-Rozhy, Abduh, Fiqh Lughah fil Kutub Al Arabiyyah,(Qahiroh: Dar al-Jamiah, 1993), cet 1.

As-Sa’ron, Mahmud, Al-Lughoh Wal Mujtama, (Qahiroh:Dar al-maarief, 1962), cet. 1

Al-Wa’r, Majin, Dirosat Lisaniyyah, (Suriah: Dar- attolas,1989), cet 1.

Darraj, Thontowi Muhammad, Afnanu Fil Ushul, (Qahiroh:Maktabah Nahdatussuruq, 1987), cet.1

Hassan, Tamma, Al Ushul Dirosah Ibistemulugiah,(Qahiroh: Hayiah Misriyah, 1982) Cet. 1

Ibnu Jinni, Al Khosois, (Qahiroh: Dar el kutub, 1952), cet 1.

Surawardi, Meningkatkan... 273

Bertolak dari hal di atas, maka salah satu yang secepatnyauntuk direspon dan disikapi adalah Memperbaiki danmemperbaharui metode dan strategi belajar mengajar, sehinggamahasiswa dirangsang untuk belajar dengan inisiatif yang lebihbesar. Berdasarkan pengamatan sementara bahwa dominasimetode perkuliahan adalah diskusi dan seminar. Dengan metodeini tidak ada yang salah dan keliru, namun ada kelemahanya yaknipengelolaan pembelajaran didominasi oleh mahasiswa yangterampil berbicara saja. Terampil berbicara adalah hanya salahsatu kecakapan yang diinginkan dalam perkuliahaan, akan tetapipenguasaan bahan justru juga sangat dipentingkan dalam sasaranpembelajaran. Memang logikanya terampil berbicara berartimenguasai bahan, tetapi berdasarkan pengamatan kelompokDosen penelitian Fakultas Tarbiyah jurusan KI baik prodi MPIdan BKI asumsi tersebut tidak semuanya benar. Hal iniberdasarkan pengalaman bahwa ketika diadakan ujian MiddleTest dan Final Test bahwa mahasiswa yang aktif dalam diskusidan seminar perkuliahaan ternyata masih ada nilai akademiknyadibawah mahasiswa yang tidak aktif diskusi dan seminar.Kelemahan lain dari metode diskusi dan seminar adalah: aktifitaskeaktifan mahasiswa dalam pembelajaran tidak merata mengingatketerbatasan waktu sekaligus kesempatan apalagi bahan yangdibahas cukup luas.

Dalam rangka menyikapi dan mengadakan pembaharuandalam pembelajaran maka metode apapun yang diterapkansebenarnya tidak ada yang keliru asal disesuaikan dengan materi,ketersediaan waktu, media dan sarana serta prasarana yangtersedia. Disamping itu pula untuk memberdayakan metodeperkuliahan yang diterapkan dalam pembelajaran perlu ditopangoleh alternatif strategi pembelajaran agar bisa memaksimalkankreatifitas dan aktifitas mahasiswa yang merata dalamperkuliahan. Mengingat hal inilah penulis mencoba mengadakanPenelitian Tindakan Kelas dengan judul: Meningkatkan PrestasiAkademik Mahasiswa Fakultas Tarbiyah JurusanKependidikan Islam Prodi MPI dan BKI Melalui AlternatifStrategi Pembelajaran Presentation.

Page 7: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

B. Identifikasi MasalahDari latar belakang masalah, dapat diidentifikasi masalah

sebagai berikut:1. Masih rendahnya prestasi akademik mahasiswa Fakultas

Tarbiyah jurusan Kependidikan Islam prodi MPI dan BKI.2. Masih belum meratanya aktifitas dan kreatifitasnya mahasiswa

dalam pembelajaran pada Fakultas Tarbiyah jurusan KI prodiMPI dan BKI.

3. Masih monotonnya penerapan metode perkuliahan yaknididominasi oleh metode Diskusi dan seminar pada mahasiswaFakultas Tarbiyah jurusan KI prodi MPI dan BKI.

4. Masih belum meratanya diterapkan alternatif strategipembelajaran selama perkuliahan dalam rangka menopangmetode yang diterapkan dalam perkuliahaan.

C. Rumusan MasalahRumusan masalah dalam Penelitian Tindakan Kelas

sebagai berikut:1. Apakah melalui alternatif strategi pembelajaran presentation

dapat meningkatkan prestasi akademik mahasiswa FakultasTarbiyah jurusan KI prodi MPI dan BKI?

2. Apakah melalui alternatif strategi pembelajaran presentationdapat meningkatkan aktifitas dan kreatifitas yang meratamahasiswa Fakultas Tarbiyah jurusan KI prodi MPI dan BKI?

F. Tujuan PenelitianAdapun tujuan Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan

adalah:1. Meningkatkan prestasi akademik mahasiswa Fakultas Tarbiyah

jurusan KI prodi MPI dan BKI.2. Dapat meningkatkan aktifitas dan kreatifitas bagi mahasiswa

Fakultas Tarbiyah jurusan KI prodi MPI dan BKI.

H. Temuan Hasil PenelitianPelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) oleh

peneliti dibagi menjadi dua siklus, dengan masing-masing siklusdua kali pertemuan atau tatap muka.1. Tindakan Kelas Siklus I Pertemuan Pertama

Tindakan kelas siklus I pertemuan pertama berlangsung

Faisal Mubarak, Nahwu dan Balaghah ... 459

mendapatkan kajian-kajian yang berharga dalam nahwuArab.

Perbedaan yang terpenting antara kajian sintaksismodern dan kajian sintaksis arab adalah terdapat didalamsintaksis arab yang berkisar seputar prinsif teori amil,sementara kajian modern bertujuan mengkaji struktur unsur-unsur kalimat secara structural sebagai sarana untukmenyatakan makna.oleh karena itu makna dianggap sebagaiunsur penting dalam kajian Sintaksis.

Dalam kajian nahwu terdapat Fiil Mudhari sesudahkata (حتى), mereka mengamati bahwa Fiil mudhari itumansubh, banyak orang yang mengatakan amil fiil mudhariitu adalah (حتى) akan tetapi kebanyakan ahli nahwumenyalahkan ini dengan alasan bahwa amil itu tidak beramalmelainkan dalam keadaan khusus, fiil ada amilnya dan isimjuga ada amilnya dan tidak ada yang beramal sekaligus dandisini para ahli nahu mengataka bahwa itu termasuk (حتى)amil bagi isim yaitu menjar kan isim dan disini kebanyakanahli nahwu mengatakan sesungguhnya struktur kata ( حتى +seyogyanya menafsirkan taqdir bagi sesuatu (فعل المضارعyang tidak ada dalam struktur itu yang dituntut oleh tandai`rab dan inilah yang menjadi perhatian linguistic moderndalam perbincangannya.

Perbedaan teori para lingguis modern tentang kalimatdengan teori kalimat menurut para ahli nahwu telahmembawa kajian-kajian yang belum mendapat hak perhatiandalam buku-buku gramatika tradisional.

Page 8: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

458 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 6 Tahun 2013

untuk membedakan bahasa yang digunakan dalam satukarya sastra dengan karya sastra yang lain.

4. Nahu dan SintaksisSintaksis adalah salah satu bagian dari ilmu

lingguistik modern, ia mengkaji tentang cara pembentukankalimat dari berbagai kata, misalnya ketika membandingkankalimat-kalimat berikut:

دمحم قام-الفتى قام-سلوى قامت-ھند قامت-ھائز قامتKita mengamati bahwa isim nomina yang mengiringi

fiil (verb): قام berada dalam posisi yang sama, yaitu fail(subjek) dalam kalimat itu sebagaimana pendapat menurutahli nahu,dari segi ini ia berfungsi sebagai subjek dalamkalimat, akan tetapi kita mengamati perbedaan yang nyatapada akhir isim-isim itu dari segi i`rabnya.dalam دمحم قام ktadapati fail diakhiri dengan dommah dan tanwin, sedangkandalam الفتى قام kita dapati fail tanpa dommah dan tanwin.halini sama kita dapati pada kata سلوى–ھند .

Perbedaan dalam tanda i`rab itu dapat di tafsirkandari dua asfek, yaitu asfek konstruksi kata dan asfek posisidalam konstruksi kalimat.apabila kita mengamati keduacontoh diatas tidak berubah, maka perubahan di siniditafsirkan dengan konstruksi kata.karena kata الفتى–سلوى adalah bentuk isim maqsur yang mengharuskan keduanyasama dan tanda i`rabnya tidak berubah.

Kalimat menurut ahli Nahwu. Menurut MahmudHijazi22: banyak orang yang mengatakan bahwa itu semuaadalah hasil jerih payah para ahli nahu bahasa Arab dankajian modern menambahkan kecermatannya dantafsirannya. Para ahli nahu arab mempunyai hasil karya yangpatut dihargai dalam kajian sintaksis, hal ini dapat kita lihatdalam kitab si bawaihi Gramatikal Arab yang paling klasikyang sampai kepada kita pada abad ke 2 H untuk

22Fiqh Lughah (Mesir: Dar elmakrifah, 1993), h. 82.

Surawardi, Meningkatkan... 275

selama 2 x 50 menit yang diuraikan dalam: persiapan, kegiatanbelajar-mengajar, dan hasil tindakan kelas. Sedangkan refleksidilakukan setelah siklus berakhir.

a. PersiapanSebelum melaksanakan tindakan kelas, dilakukan

persiapan. Pada tindakan kelas siklus I ini dipersiapkan perangkatpembelajaran sebagai berikut:1) Menyusun rencana pembelajaran (RPP) Ilmu Pendidikan Islam

yang memuat hal-hal berikut:a) Standar Kompetensi (SK), yaitu: Memahami secara

komprehensip pengertian dan ruang lingkup pendidikanIslam.

b) Kompetensi Dasar (KD), yaitu: Menjelaskan secarakomprehensip pengertian dan ruang lingkup IlmuPendidikan Islam.

c) Indikator, yaitu: Dapat menjelaskan secara komprehensippengertian dan ruang lingkup Ilmu Pendidikan Islam.

d) Tujuan Pembelajaran, yaitu: Mahasiswa dapat menjelaskansecara komprehensip pengertian dan ruang lingkup IlmuPendidikan Islam dengan benar.

e) Materi Pokok, yaitu: Pengertian dan ruang lingkup IlmuPendidikan Islam.

f) Metode/Strategi Pembelajaran, yaitu: ceramah, tanya jawabdan penugasan/ presentation.

2) Mempersiapkan alat, bahan, dan sumber belajar.3) Membuat alat evaluasi untuk mengukur kemampuan

mahasiswa dalam penguasaan materi.4) Membuat lembar observasi dosen untuk mengukur kegiatan

kegiatan dosen dalam pembelajaran, dan membuat lembarobservasi mahasiswa untuk mengukur aktivitas mahasiswadalam kegiatan belajar-mengajar (KBM).

b. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)Setelah persiapan selesai dilakukan, dosen melakukan

kegiatan belajar-mengajar sebagaimana disusun dalam RencanaPelaksanaan Pembelajaran (RPP). Dalam kegiatan belajar-mengajar ini, dosen membagi dalam tiga kegiatan, yaitu: kegiatanawal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.

Page 9: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

Adapun kegiatan awal yang dilakukan sebagai berikut:1) Dosen memberi salam2) Presensi mahasiswa3) Dosen menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

dikembangkan4) Dosen menuliskan judul materi yang akan dikembangkan di

papan tulis5) Dosen melakukan apersepsi

Kegiatan inti yang dilakukan sebagai berikut:1) Menyuruh mahasiswa membagi giliran presentasi materi

tentang ruang lingkup dan tujuan Ilmu Pendidikan Islam.2) Dosen memberikan petunjuk-petunjuk tentang tata cara

presentasi materi perkuliahan.3) Mahasiswa mempresentasikan materi perkuliahan secara

perorangan.4) Mahasiswa yang lain menyimak materi yang dipresentasikan5) Prisenter memberi kesempatan mahasiswa lainya untuk

menanggapi hasil presentasinya6) Presentasi memberi tanggapan7) Dosen Menambahkan dan menyempurnakan materi sesuai

dengan situasi dan kondisi yang berjalan.8) Dosen memberikan soal lengkap dengan panduannya yang

berhubungan dengan materi ruang lingkup dan tujuan IlmuPendidikan Islam.

9) Mahasiswa menulis jawaban pada kertas yang telah disediakanKegiatan akhir yang dilakukan sebagai berikut:

1) Dosen bersama mahasiswa menyimpulkan pelajaran2) Dosen menutup pembelajaran

c. Hasil Tindakan KelasKegiatan belajar-mengajar yang berlangsung selama 2 x

50 menit tersebut, dilihat dan diobservasi oleh temansejawat/observer. Observasi yang dilakukan oleh temansejawat/observer meliputi: kegiatan Dosen dalam pembelajarandan aktivitas mahasiswa dalam KBM (Kegiatan Belajar-Mengajar).

Hasil pengamatan atau observasi dari teman sejawatmengenai kegiatan dosen dalam pembelajaran siklus I pertama ini,dapat dilihat:

Faisal Mubarak, Nahwu dan Balaghah ... 457

penggunaan bentuk tertentu mendukung tujuan estetis? 4)Mengganti kritik sastra yang bersifat subyektif dan impresifdengan analisis. 5) Menggambarkan karakteristik khusussebuah karya sastra. 6) Mengkaji pelbagai bentuk gayabahasa yang digunakan oleh sastrawan dalam karyanya

Beberapa pakar sastra telah mengurai ruang lingkupstilistika. Pradopo misalnya, menjelaskan ruang lingkupstilistika meliputi intonasi, bunyi, kata dan kalimat sehinggalahirlah gaya intonasi, gaya bunyi, gaya kata dan gayakalimat21. Panuti Sudjiman menguraikan pusat perhatianstilistika adalah style, yaitu cara yang digunakan pembicaraatau penulis untuk menyatakan maksudnya denganmenggunakan bahasa sebagai style yang dapatditerjemahkan sebagai gaya bahasa. Dengan analisa stilistikakita dapat menduga siapa pengarang sebuah karya sastrakarena kita menemukan cirri-ciri pengguanaan bahasa yangkhas, kecenderungannya untuk secara konsistenmenggunakan struktur tertentu, gaya bahasa pribadiseseorang. Dalam konteks sekarang ini akan diupayakanpembahasannya dalam empat ranah; yaitu leksikal,gramatikal, gaya bahasa retoris, gaya bahasa kiasan,Manfaat Stilistika

Beberapa manfaat yang diperoleh dari menelaahstilistika antara lain: 1) Mendapatkan atau membuktikancirri-ciri keindahan bahasa digunakan dalam karya sastra. 2)Menerangkan keindahan sastra dengan menunjukkankeselarasan penggunaan ciri-ciri keindahan bahasa dalamkarya sastra. 3) Membimbing pembaca menikmati karyasastra dengan baik. 4) Menjadi acuan bagi sastrawan untukmeningkatkan mutu karya sastranya. 5) Mempermudah

21Rahmat Djoko Pradopo, Pengkajian Puisi, (Yogyakarta:Gadjah Mada University Press, 1987), h. 10.

Page 10: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

456 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 6 Tahun 2013

Bally (1865-1947) atau ahli stilistika Barat lainnya sehinggatidak berlebihan jika Abdul Qahir al-Jurjani (w.471 H.)disebut sebagai peletak pondasi stilistika.

Pada dasarnya antara Stilistika Arab dan Stilistikapada umumnya tidak ada ada perbedaan yang prinsipil.Yang membedakannya adalah bahwa Stilistika Arab ranahkajiannya teks Arab dan muncul dilatarbelakangi adanyakeinginan para ahli bahasanya untuk memahami teks-tekskeagamaan, sedangkan stilistika non Arab pada umumnyadilatarbelakangi oleh pemikiran filsafat Aristoteles. Dengankata lain, Stilistika Arab dilatarbelakangi oleh hadharah an-nash, sedangkan Stilistika pada umumnya dilatarbelakangioleh hadharah al-fikr. Adapun dalam perkembangannyahampir tidak bisa dibedakan. Apalagi setelah buku-bukuStilistika Barat banyak diterjemahkan ke dalam bahasa Arab,antara lain, oleh Ahmad Sulaiman dan Sholah Fadlol.Dengan demikian, teori dan analisis Stilistika Arab bisadigunakan untuk mengkaji teks-teks non Arab. Begitu pulasebaliknya, teori dan analisis Stilistika Barat bisadiaplikasikan untuk mengkaji teks-teks Arab.

Terdapat tiga pendapat tentang posisi stilistika: 1)Cabang Linguistik (Rene Wellek). Linguistik terbagi duamikrolinguistik (antara lain stilistika) dan makrolinguistik(interdisiplinair). 2) Penghubung anatara bahasa dan sastra(Stephen Ulman). 3) Fase Tengah antara Linguistic danKritik

Ada beberapa tujuan stilistika, antara lain: 1)Menerangkan hubungan antara bahasa dengan fungsi artisticdan maknanya. 2) Menentukan dan memperlihatkanpenggunaan bahasa sastrawan, khusus penyimpangan danpenggunaan linguistic untuk mendapatkan efek khusus. 3)Menjawab pertanyaan mengapa sastrawan mengekspresikandirinya dengan cara memilih cara khusus? Bagaimana efekestetis yang dapat dicapai melalui bahasa? Apakah fungsi

Surawardi, Meningkatkan... 277

P = 100% = 100% = 70,37%

Dari data prosentase tersebut di atas dapat dilihat bahwaproses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan dosen beradadalam katagori cukup dan masih belum sesuai dengan apa yangdirencanakan sebelumnya. Hal ini disebabkan adanya beberapaaspek yang masih belum optimal dan tidak dilaksanakan olehdosen sesuai dengan lembar observasi yang sudah dibuat, yaitu:memeriksa kesiapan siswa, menyampaikan tujuan pembelajaranyang akan dikembangkan, motivasi, melaksanakan pembelajaransecara runtut, mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yangrelevan, mengaitkan materi dengan realitas kehidupan,melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu. Adanyaaspek yang masih belum optimal ini disebabkan karena dosenmasih dalam tahap percobaan sehingga belum begitu terbiasamenerapkan pembelajaran dengan strategi presentation dansehingga perlu pembiasaan di kelas.

Walaupun demikian, data observasi yang ada pada tabelsecara umum menunjukkan bahwa proses belajar-mengajarberlangsung secara lancar, kondusif, dan tujuan pembelajarantercapai. Hal ini menunjukkan kemampuan dosen mengelola kelascukup baik. Namun demikian, pembelajaran perlu dilanjutkanpada tindakan kelas pertemuan kedua.

Hasil pengamatan atau observasi dari teman sejawatmengenai aktivitas mahasiswa dalam KBM siklus I pertemuanpertama ini, dapat dilihat:

P = 100% = 100% = 70%

Dari prosentase tersebut di atas dapat dilihat bahwaaktivitas siswa dalam kegiatan belajar-mengajar masih beradadalam katagori cukup. Hal ini karena masih ada beberapa aspekyang belum optimal, seperti: Penggunaan bahasa, Intonasi suara,kemampuan memberi tanggapan, keterbukaan terhadap pendapatorang lain, menyimpulkan pelajaran. Adanya aspek yang masihbelum optimal ini disebabkan karena pembelajaran denganstrategi presentation masih dalam tahap permulaan sehinggamahasiswa masih belum terbiasa dan perlu pembiasaan di kelas.

Page 11: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

Adapun aspek lainnya sudah lebih optimal, penguasaanmateri, cakupan bahan (materi), menjaga kontak mata denganaudience, menggunakan joke-joke yang menyenangkan, meberikesempatan untuk berdialog.

Adapun hasil belajar siswa dapat: Rendah: <60%,sedang: 60% s/d 79%, tinggi: 80% s/d 100%

Berdasarkan data, dapat dilihat bahwa Mahasiswa yangmemperoleh nilai antara 80 s/d 89 dalam katagori rendah yaitu 2orang (5,71%), mahasiswa yang memperoleh nilai antara 70 s/d79 dalam katagori rendah yaitu 18 orang (51,43%), danmahasiswa yang memperoleh nilai antara 60 s/d 69 dalamkatagori rendah yaitu 15 orang (42,86%). Mahasiswa yang tuntashanya 5 orang karena telah mencapai SKM (Standar KetuntasanMinimal) IPI yaitu 75,00, sebagian besar mahasiswa yaitu 30orang tidak tuntas karena belum mencapai SKM. Rata-rata nilaihasil tes formatif mahasiswa adalah 67,86. Hal ini berarti dibawah persyaratan tuntas belajar yang ditetapkan oleh kurikulumIPI yaitu rata-rata 75,00. Oleh karena itu tindakan kelas perludilanjutkan pada pertemuan kedua.

2. Tindakan Kelas Siklus I Pertemuan KeduaTindakan kelas siklus I pertemuan pertama berlangsung

selama 2 x 50 menit yang diuraikan dalam: persiapan, kegiatanbelajar-mengajar, dan hasil tindakan kelas. Sedangkan refleksidilakukan setelah siklus berakhir.

a. PersiapanSebelum melaksanakan tindakan kelas, dilakukan

persiapan. Pada tindakan kelas siklus I ini dipersiapkan perangkatpembelajaran sebagai berikut:1) Menyusun rencana pembelajaran (RPP) Ilmu Pendidikan Islam

yang memuat hal-hal berikut:a) Standar Kompetensi (SK), yaitu: Memahami secara

komprehensip objek formal dan Material IPI serta metodeIlmu Pendidikan Islam.

b) Kompetensi Dasar (KD), yaitu: Menjelaskan secarakomprehensip objek formal dan material serta metode IlmuPendidikan Islam.

c) Indikator, yaitu: Dapat menjelaskan secara komprehensipobjek formal dan material serta metode Ilmu Pendidikan

Faisal Mubarak, Nahwu dan Balaghah ... 455

unsur lainnya, dan salah satu unsur ada disebabkanada unsur lainnya.

b. Kata dalam nazm mengikuti makna, dan kalimat itutersusun dalam ujaran karena maknanya sudahtersusun terlebih dahulu dalam jiwa.

c. Kata harus diletakkan sesuai dengan kaidahgramatikanya sehingga semua unsur diketahuifungsi yang seharusnya dalam kalimat.

d. Huruf-huruf yang menyatu dengan makna, dalamkeadaan terpisah, memiliki karateristik tersendirisehingga semuanya diletakkan sesuai dengankekhasan maknanya, misalnya huruf ما / madiletakkan untuk makna negasi dalam kontekssekarang, huruf ال / la diletakkan untuk maknanegasi dalam konteks future.

e. Kata bisa berubah dalam bentuk ma'rifah, nakirah,pengedepanan, pengakhiran, حذف /ellipsis, danrepetisi. Semua diperlakukan pada porsinya dandipergunakan sesuai dengan yang seharusnya.

f. Keistimewaan kata bukan dalam banyak sedikitnyamakna tetapi dalam peletakannya sesuai denganmakna dan tujuan yang dikehendaki kalimat.

Apa yang dikemukakan al-Jurzani ini adalah sebagiankecil dari maha-karyanya yang tersebar dalam berbagaibuku. Ia telah menganalisis fungsi bunyi, kata dalamkalimat, dan fungsi semuanya dalam mengantarkan makna.Di dalamnya, diterangkan tentang pemilihan huruf,pemilihan kata, dan fungsinya dalam kalimat.

Jika diperhatikan cara kerja analisnya, khususnyadalam Kitab Dala'il al-I'jaz, akan didapati cara kerja analisisstilistika yang sangat cermat. Semua yang ia jelaskan,merupakan cara bahasan dalam stilistika modern. Ia telahmendahului teori-teori stilistika yang dikemukakan Charless

Page 12: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

454 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 6 Tahun 2013

pernyataan ini, ia kembangkan pada pemahamannya tentangstyle. Menurutnya, style sangat berhubungan denganpenuturnya. Tuturan itu dapat memberikan gambarantentang tujuan-tujuan yang ada pada diri penutur, tetapitujuan-tujuan tersebut hanya dapat diketahui melalui tuturan-tuturan. Dengan demikian, menurutnya, style berfungsisebagai pengungkap tujuan-tujuan tersebut.18

Pemahaman al-Baqilani tentang style mirippemahaman yang berkembang sekarang ini, yaitusebagaimana diungkapkan Buffon le style est l'hommememe (style adalah orangnya itu sendiri). Menurut al-Baqilani, style merupakan cara tersendiri yang ditempuholeh setiap penyair. Setiap penyair memilki style sendiri-sendiri.

Lebih lanjut, ia mengatakan style sangat berhubungandengan genre atau jenis sastra, sehingga al-Quran sendirimemiliki style tersendiri yang berbeda dari style Arablainnya. Sususnan al-Quran, termasuk unsur I'jaz, berbedadengan susunan tuturan orang-orang Arab. Ia memiliki styleyang berbeda dari apa yang dikenal orang-orang Arab19.

Abdul Qahir al-Jurjani (w.471 H.), sebagaimanaulama-ulama lainnya, membahas style dalam konteks I'jazal-Qur'an. Di antara teori-teorinya yang cemerlang adalahtentang nazm yang ia kemukakan dalam Kitab Dala'il al-I'jaz.20 Adapun teori tersebut dapat diintisarikan sebagaiberikut ini:

a. Nazm adalah saling keterkaitannya antara unsur-unsur kalimat, salah satu unsur dicantumkan atas

18Muhammad Abd. Latif, Qadaya al-Hadasah 'inda 'Abd al-Qahir al-Jurjaniy, (Cairo: tt ), h. 38.

19Al-Baqilani, 1978, I'jaz al-Qur'an, (Cairo), h. 38.20Abdul Qahir al-Jurzani, 2004, Kitab Dala'il al-I'jaz, (Cairo:

Maktabah al-Khanji), h. 55- 56.

Surawardi, Meningkatkan... 279

Islam.d) Tujuan Pembelajaran, yaitu: Mahasiswa dapat menjelaskan

secara komprehensip objek formal dan material sertametode Ilmu Pendidikan Islam.

e) Materi Pokok, yaitu: objek formal dan material sertametode Ilmu Pendidikan Islam.

f) Metode/Strategi Pembelajaran, yaitu: ceramah, tanya jawabdan penugasan/presentation

2) Mempersiapkan alat, bahan, dan sumber belajar.3) Membuat alat evaluasi untuk mengukur kemampuan

mahasiswa dalam penguasaan materi.4) Membuat lembar observasi dosen untuk mengukur kegiatan

kegiatan dosen dalam pembelajaran, dan membuat lembarobservasi mahasiswa untuk mengukur aktivitas mahasiswadalam kegiatan belajar-mengajar (KBM).b. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

Setelah persiapan selesai dilakukan, dosen melakukankegiatan belajar-mengajar sebagaimana disusun dalam RencanaPelaksanaan Pembelajaran (RPP). Dalam kegiatan belajar-mengajar ini, dosen membagi dalam tiga kegiatan, yaitu: kegiatanawal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.

Adapun kegiatan awal yang dilakukan sebagai berikut:1) Dosen memberi salam2) Presensi mahasiswa3) Dosen menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

dikembangkan4) Dosen menuliskan judul materi yang akan dikembangkan di

papan tulis5) Dosen melakukan apersepsi

Kegiatan inti yang dilakukan adalah sebagai berikut:1) Menyuruh mahasiswa membagi giliran presentasi materi

tentang ruang lingkup dan tujuan Ilmu Pendidikan Islam.2) Dosen memberikan petunjuk-petunjuk tentang tata cara

presentasi materi perkuliahan3) Mahasiswa mempresentasikan materi perkuliahan secara

perorangan.

Page 13: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

4) Mahasiswa yang lain menyimak materi yangbdipresentasikan

5) Prisenter memberi kesempatan mahasiswa lainya untukmenanggapi hasil presentasinya

6) Prisenter memberi tanggapan7) Dosen menambahkan dan menyempurnakan materi sesuai

dengan situasi dan kondisi yang berjalan.8) Dosen memberikan soal lengkap dengan panduannya yang

berhubungan dengan materi Ruang lingkup dan tujuan IlmuPensisikan Islam.

9) Mahasiswa menulis jawaban pada kertas yang telahdisediakan

Kegiatan akhir yang dilakukan adalah sebagai berikut:1) Dosen bersama mahasiswa menyimpulkan pelajaran2) Dosen menutup pembelajaran

c. Hasil Tindakan KelasKegiatan belajar-mengajar yang berlangsung selama 2 x

50 menit tersebut, dilihat dan diobservasi oleh temansejawat/observer. Observasi yang dilakukan oleh temansejawat/observer meliputi: kegiatan Dosen dalam pembelajarandan aktivitas mahasiswa dalam KBM (Kegiatan Belajar-Mengajar).

Hasil pengamatan atau observasi dari teman sejawatmengenai kegiatan dosen dalam pembelajaran siklus I pertemuankedua, dapat dilihat:

P = 100% = 100% = 85,19%

Dari data prosentase tersebut di atas dapat dilihat bahwaproses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan dosen beradadalam katagori baik. Namun ada beberapa hal yang masih belumoptimal yakni melaksanakan pembelajaran secara runtut,mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan,mengaitkan materi dengan realitas kehidupan, melaksanakanpembelajaran sesuai dengan alokasi waktu, memampuan memberitanggapan. Mengingat masih ada aspek yang masih belum optimaldilaksanakan maka dalam hal ini masih perlu dilanjutkan padasiklus kedua.

Hasil pengamatan atau observasi dari teman sejawatmengenai aktivitas mahasiswa dalam KBM siklus I pertemuan

Faisal Mubarak, Nahwu dan Balaghah ... 453

dengan kekhasannya. Berdasarkan temuan-temuannya itu, iaterapkan dalam menyusun teori-teori balagah dan nazm15.

Menurut Ibn Qutaibah (w. 267 H.), style ditentukanoleh tuntutan konteks, tema, dan penutur itu sendiri. Stylemenurutnya merupakan sekumpulan daya pengungkapankata atau kalimat yang bergantung pada tujuan tertentu daritujuan-tujuan tuturan. Dengan kalimat lain, langkah awaldari style adalah penetuan medan makna yang luas, lalupemilihan metode yang cocok untuk menggabungkankosakata-kosakata sehingga mampu mentransfer pemikiranyang ada pada benak si penutur. Dengan demikian,banyaknya style tergantung pada banyaknya situasi dankondisi, medan makna, dan kemampuan pribadi untukmenyusun tuturan16.

Al-Khattabi (abad ke-4 H.), dalam bukunya BayanI'jaz al-Qur'an telah menjelaskan style dan makna.Menurutnya banyaknya style disebabkan berubah-ubahnyatujuan, maka setiap tujuan berubah berubah pula stylenya.Demikian pula, perubahan style mengikuti perubahanmetode atau cara yang ditempuh penuturnya17.

Pada paroh kedua abad ke-4 al-Baqilani menyuarakanpendapat Asya'ariyahnya, ia berpendapat kalamullah itu adadua: pertama kalam/firman yang terdiri atas huruf dan suarayang diciptakan dan "baru", dan ini adalah al-Quran. Kedua,kalam nafsiy, yaitu firman yang melekat pada zat Allah, iaadalah satu substansi yang tidak bisa dibagi-bagi. Dari

15 Muhammad Zaglul Salam, 1982, Asar al-Qur'an fi Tatawwural- Naqd al-'Arabiy, (Cairo: Maktabah al-Syabab); Ahmad Abu Zaid, al-Manhiy al-I'tizaliy fi al-Bayan wa I'jaz al-Qur'an, h. 35

16Ibn Qutaibah, Ta'wil Musykil al-Qur'an, (Cairo: al-Halabi,1977), h. 11.

17Al-Khattabi, Bayan I'jaz al-Qur'an, (Cairo: Dar al-Ma'arif,1968), h. 66.

Page 14: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

452 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 6 Tahun 2013

sebagainya13. Pemilihan kata dan style penuturan yang khasini banyak mengejutkan para pujangga Arab saat itu. Diantara pujangga Arab yang terkagum dengan kekhasan styleal-Quran adalah al-Walid bin al-Mugirah.

Pada masa penyebaran Islam, masuklah berbagaisuku bangsa untuk memeluk agama Islam, lalu terjadilahdialog antara budaya dan agama-agama di sekitar merekadengan ajaran al-Quran. Dari dialog ini, muncul beberapapermasalahan antara lain apakah firman Allah itu makhluq(diciptakan) atau qadim (ada sejak dahulu), dan apakahfirman Allah itu sifat-Nya atau fi'il-Nya. Untuk menjawabpermasalahan-permasalahan tersebut, para ulama mencarijawabannya dari al-Quran dengan cara menganalisis aspek-aspek kebahasaannya. Aktivitas ini dilakukan terutama olehpara pemikir kalam (Mu'tazilah dan 'Asy'ariyyah)14. Dengandemikian, stilistika dalam budaya Arab bermula dariapresiasi mereka terhadap puisi dan pidato, lalu pembahasanaspek-aspek kebahasaan dalam al-Quran.

Di antara mereka, yang paling getol memperhatikanaspek retorika al-Quran, adalah al-Jahiz (abad ke-3 H.). Iatelah menulis tiga buah buku: Nazm al-Qur'an, An, danMasail min al-Qur'an. Ia menfokuskan pada aspek semantik,terutama kata-kata dalam konteks tertentu yang mengandungmakna tertentu pula, lalu al-i`jaz dan al-hazf (ellipsis).Menurutnya, al-Quran adalah teks bahasa yang penuh

13Muhammad Karim al-Kawwaz, Kalam Allah, al-Janib asy-Syfahi min az-Zahirah al- Quraniyyah, (London: Dar as-Saqi, 2002), h.33-40.

14Ahmad Amin, Duha al-Islam, (Cairo: Maktabah al-Nahdah al-Misriyyah, 1952), h. 163.

Surawardi, Meningkatkan... 281

kedua ini, dapat dilihat berikut ini:

P = 100% = 100% = 74%

Dari prosentase tersebut di atas dapat dilihat bahwaaktivitas mamasiswa dalam kegiatan belajar-mengajar masihberada dalam kategori cukup aktif. Namun sudah lebih aktif daripertemuan sebelumnya. Ada beberapa aspek yang sudah optimal,dalam pertemuan kedua pada siklus pertama ini seperti:Penggunaan bahasa, Intonasi suara. Sementara kemampuanmemberi tanggapan, keterbukaan terhadap pendapat orang lain,menyimpulkan pelajaran masih belum optimal.Adanya aspekyang masih belum optimal ini akan ditindak lanjuti padapertemuan kedua.

Adapun hasil belajar siswa dapat dilihat berikut ini:Berdasarkan data, dapat dilihat bahwa mahasiswa yangmemperoleh nilai antara 80 s/d 89 dalam katagori rendah yaitu 2orang (5,71%), mahasiswa yang memperoleh nilai antara 70 s/d79 dalam katagori rendah yaitu 19 orang (54,29%), danmahasiswa yang memperoleh nilai antara 60 s/d 69 dalamkatagori rendah yaitu 14 orang (40%). mahaiswa yang tuntas 10orang karena telah mencapai SKM (Standar Ketuntasan Minimal)IPI yaitu 75,00, sebagian besar siswa yaitu 25 orang tidak tuntaskarena belum mencapai SKM. Rata-rata nilai hasil tes formatifmahasiswa adalah 70,77. Hal ini berarti masih di bawahpersyaratan tuntas belajar yang ditetapkan oleh kurikulum IPIyaitu rata-rata 75,00. Oleh karena itu tindakan kelas perludilanjutkan pada siklus II.

3. Refleksi Siklus IBerdasarkan hasil observasi kegiatan dosen dalam

pembelajaran, observasi aktivitas mahasiswa dalam KBM, danhasil belajar tindakan kelas siklus I, maka dapat direfleksikan hal-hal sebagai berikut:a. Aktivitas dosen dalam kegiatan pembelajaran IPI dengan

penerapan model pembelajaran presntation di jurusan KIjurusan BKI semester V dan MPI semester III dinyatakanefektif, tetapi belum mencapai hasil pembelajaran yangmaksimal. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengamatan atau

Page 15: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

observasi siklus I dari teman sejawat terhadap kegiatanpembelajaran mencapai 85,19%. Dalam siklus I ini, adabeberapa aspek yang masih belum terlaksana sebagaimanayang telah direncanakan, yaitu: melaksanakan pembelajaransecara runtut, mengaitkan materi dengan pengetahuan lainyang relevan, mengaitkan materi dengan realitas kehidupan,melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu,memampuan memberi tanggapan. Oleh karena itu,pembelajaran perlu dilanjutkan pada siklus II. Diharapkanpada siklus II, dosen dapat melaksanakan beberapa aspekyang tidak terlaksana ini.

b. Aktivitas mahasiswa jurusan KI prodi BKI semester V danMPI semester III dalam IPI dengan penerapan modelpembelajaran presentation, cukup aktif, hal ini dapat dilihatpada observasi aktivitas siswa dalam KBM, yaitu 74%. Dalampembelajaran, masih ada beberapa aspek yang belum optimal,seperti: kemampuan memberi tanggapan, keterbukaanterhadap pendapat orang lain, menyimpulkan pelajaran masihbelum optimal. Adapun aspek lainnya sudah lebih optimalyakni ; Penguasaan materi, Cakupan bahan (materi),Penggunaan bahasa, Intonasi suara, Menjaga kontak matadengan audience, Menggunakan joke-joke yangmenyenangkan serta memberi kesempatan untuk berdialog.

c. Data hasil evaluasi pada siklus I menunjukkan nilai yangmasih kurang baik karena ada beberapa mahasiswa yangberada di bawah standar ketuntasan minimal (SKM) yangdiharapkan (75,00). Mahasiswa yang tuntas ada 10 orang,sebagian besar mahasiswa yaitu 25 orang tidak tuntas karenabelum mencapai SKM. Rata-rata nilai hasil tes formatifmahasiswa adalah 70,77. Hal ini berarti masih di bawahpersyaratan tuntas belajar yang ditetapkan oleh kurikulum IPIyaitu rata-rata 75,00. Oleh karena itu tindakan kelas perludilanjutkan pada siklus II.

Berdasarkan temuan tersebut, maka kegiatanpembelajaran IPI dengan penerapan model strategi presentationmahasiswa di jurusan KI prodi BKI semester V dan MPI masihbelum berhasil dan akan dilanjutkan pada siklus II. Diharapkanpada siklus II akan terjadi peningkatan hasil belajar secaraindividual maupun klasikal. Oleh karena itu dosen harus lebih

Faisal Mubarak, Nahwu dan Balaghah ... 451

keahlian dan kemampuan menulis atau menggunakan kata-kata secara indah (gaya bahasa).

Sedangkan stilistika adalah ilmu yang mempelajarigaya bahasa, atau sebagaimana diungkapkan antara lain,Joanna Thornborrow dan Shan Wareing dalam buku Patternsin Language menyebutkan bahwa:

Stylistics is a branch of linguistics which studies thecharacteristics of situationally-distinctive uses of language,with particular reference to literary language, and tries toestablish principles capable of accounting for the particularchoices made by individuals and social groups in their usedlanguage12."

Ilmu ini tumbuh subur dalam dua tradisi (Barat danArab). Dalam tradisi Barat kajian stilistika dipeloporiCharless Bally (1865-1947) dengan teori stilistikadescriptive ekspresivenya. Ia adalah murid Ferdinand deSaussure (1857-1913). De Saussure dikenal sebagai peletaklinguistik modern, sedangkan Bally adalah peletak stilistikamodern.

Dalam tradisi Arab stilistika mengalamiperkembangan. Berawal ada masa pra-Islam dengandikenalnya karya-karya puisi bernilai tinggi yang merekagelar di pasar 'Ukaz ataupun di sekitar Ka'bah. Pada masaIslam, bahasa indah terhimpun dalam al-Quran turun denganbahasa lisan yang banyak memilih kata-kata dan gaya/stylepenuturan yang lebih mengena dan memudahkan dalampenghafalan, seperti pengulangan kata atau kalimat,penggunaan lawan kata, keserasian bunyi akhir, dan

12 . Patterns in Language, An Introduction to Language andLiterary Gaya, (London: Routledge, 1998, hlm. 3).

Page 16: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

450 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 6 Tahun 2013

Semantik mempunyai objek berupa hubungan antarabenda (objek) dan simbul Linguistik, selain itu juga ilmu inimembahas sejarah perubahan makna –makna kata . semantiksebagai ilmu untuk mengungkapkan makna mempunyaibeberapa teori: 1) Conceptual Theory, Teory ini berpendapatbahwa makna adalah mental image si pembicara dari subyekyang dia bicarakan. 2) Reference atau coresfondence theory.Teori ini berpendapat bahwa makna adalah hubunganlangsung antara makna dan symbol-simbol acuannya. 3)Field Theory.Teori ini menafsirkan kaitan makna antara kataatau beberapa kata dalam kesatuan bidang semantic tertentu.selain itu pula semantik mengkaji kata dan makna, denotasidan konotasi, pola struktur leksikal dan tata urutantekstemoni. Hal ini selaras dengan garapan bidang ilmubalaghah, namun ada satu hal dalam semantik yang tidakdibahas yaitu ilmu badi ilmu yang mempelajari tata carayang membaguskan atau memperindah kalimat dan hal initidak menjadi objek kajian semantik.

3. Ilmu Statistika atau Ilm al-uslubSecara etimologi al-uslub artinya garisan di pelepah

kurma, jalan yang terbentang, aliran pendapat dan seni.Secara terminologi al-uslub artinya cara penuturan yangditempuh penutur dalam menyusun kalimat dan memilihkosa katanya10, dan ilmu yang mempelajarinya adalah ilmual-Uslub atau al-Uslubiyyah11. Dalam tradisi Barat ilmu inidikenal dengan Stilistika. Style berasal dari kata stilus(Latin), yaitu alat tulis pada lempengan lilin. Keahlianmenggunakan alat ini akan mempengaruhi jelas tidaknyatulisan itu. Pada waktu penekanan dititikberatkan padakeahlian menulis indah, maka style berubah menjadi

10Manahil al-Irfan fi Ulum al-Quran, (Dar- Misykat: Qahiroh,1997), h. 201.

11Al-Uslubiyyah, (Maktabah al-Ab: Qahirah), h. 38.

Surawardi, Meningkatkan... 283

aktif memberikan arahan dan bimbingan dalam kegiatanpembelajaran.

4. Tindakan Kelas Siklus II Pertemuan PertamaTindakan kelas siklus II pertemuan pertama berlangsung

selama 2 x 50 menit yang diuraikan dalam: persiapan, kegiatanbelajar-mengajar, dan hasil tindakan kelas. Sedangkan refleksidilakukan setelah siklus berakhir.

a. PersiapanSebelum melaksanakan tindakan kelas, dilakukan

persiapan. Pada tindakan kelas siklus II pertemuan pertama inidipersiapkan perangkat pembelajaran sebagai berikut:1) Menyusun rencana pembelajaran (RPP) IPI yang memuat hal-

hal berikut:a) Standar Kompetensi (SK), yaitu: Merumuskan Kegunaan

IPI.b) Kompetensi Dasar (KD), yaitu: Menjelaskan kegunaan

Ilmu pendidikan Islam.c) Indikator, yaitu: Dapat menjelaskan kegunaan Ilmu

Pendidikan Islam dengan benar.d) Tujuan Pembelajaran, yaitu: Mahasiswa dapat menjelaskan

kegunaan Ilmu Pendidikan Islam.e) Materi Pokok, yaitu: Kegunaan Ilmu Pendidikan Islam.f) Metode/Strategi Pembelajaran, yaitu: Ceramah, tanya

jawab/presentation.2) Mempersiapkan alat, bahan, dan sumber belajar.3) Membuat alat evaluasi untuk mengukur kemampuan siswa

dalam penguasaan materi.4) Membuat lembar observasi dosen untuk mengukur kegiatan

kegiatan dosen dalam pembelajaran, dan membuat lembarobservasi mahasiswa untuk mengukur aktivitas mahasiswadalam kegiatan belajar-mengajar (KBM).b. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

Setelah persiapan selesai dilakukan, dosen melakukankegiatan belajar-mengajar sebagaimana disusun dalam RencanaPelaksanaan Pembelajaran (RPP). Dalam kegiatan belajar-mengajar ini, dosen membagi dalam tiga kegiatan, yaitu: kegiatan

Page 17: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.Adapun kegiatan awal yang dilakukan sebagai berikut:

1) Dosen memberi salam2) Presensi mahasiswa3) Dosen menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

dikembangkan4) Dosen menuliskan judul materi yang akan dikembangkan di

papan tulis5) Dosen melakukan apersepsi

Kegiatan inti yang dilakukan adalah sebagai berikut:1) Menyuruh mahasiswa membagi giliran presentasi materi

tentang ruang lingkup dan tujuan Ilmu Pendidikan Islam.2) Dosen memberikan petunjuk-petunjuk tentang tata cara

presentasi materi perkuliahan3) Mahasiswa mempresentasikan materi perkuliahan secara

perorangan.4) Mahasiswa yang lain menyimak materi yang dipresentasikan5) Prisenter memberi kesempatan mahasiswa lainya untuk

menanggapi hasil presentasinya6) Prisenter memberi tanggapan7) Dosen Menambahkan dan menyempurnakan materi sesuai

dengan situasi dan kondisi yang berjalan.8) Dosen memberikan soal lengkap dengan panduannya yang

berhubungan dengan materi ruang lingkup dan tujuan IlmuPendidikan Islam.

9) Mahasiswa menulis jawaban pada kertas yang telahdisediakan

Kegiatan akhir yang dilakukan adalah sebagai berikut:1) Dosen bersama mahasiswa menyimpulkan pelajaran2) Dosen menutup pembelajaran

c. Hasil Tindakan KelasKegiatan belajar-mengajar yang berlangsung selama 2 x

50 menit tersebut, dilihat dan diobservasi oleh temansejawat/observer. Observasi yang dilakukan oleh temansejawat/observer meliputi: kegiatan dosen dalam pembelajarandan aktivitas mahasiswa dalam KBM (Kegiatan Belajar-Mengajar).

Hasil pengamatan atau observasi dari teman sejawat

Faisal Mubarak, Nahwu dan Balaghah ... 449

penerimaan bunyi bahasa, seperti fonetik artikulasi(pengucapan bunyi), fonetik akustis (perpindahanbunyi), fonetik auditoris (pengurutan bunyi). 2)Ilmu Funimat (Fonemik): ilmu ini membahasfungsi-fungsi bunyi dan prosesnya menjadi fonem-fonem serta pembagiannya yang di dasarkan padapembagian praktis suatu bahasa. 3) SejarahLinguistik: ilmu ini membahas perkembanganbahasa dari segi waktunya, serta hal-hal yangterjadi pada rentang waktu tersebut sepertiasimilasi, perubahan-perubahan pengaruhnya padabahasa lain atau sebaliknya. 4) Ilmu Shorf(Morfologi): ilmu ini membahas tentang morfemdan pembagiannya. 5) Ilmu Nahw (Sintaksis):ilmuini membahas urutan kata-kata pada suatu kalimat.6) Ilmu Balghah (Semantik).

b. Ilmu Lughah Tatbiqy (Linguistik terapan): bidangkajian ini mencakup pengajaran bahasa asing,terjemah, psikolingguistik dan sosiolingguistik.

Muhammad Al-Khuli mengatakan dalam bidanglingguistik ilmu balaghah termasuk dalam bidang ilmulingguistik teoritik.

2. Balaghah dan Semantik9

Balaghah merupakan salah satu cabang ilmu bahasaarab yang menguraikan bentuk-bentuk pengungkapan dilihatdari tujuannya, sebagian kajian wilayah ilmu ini terkaitdengan makna, sehingga selalu bersinggungan dengansemantik, menurut Mansur Pateda semantik berarti teorimakna atau teori arti, ilmu ini merupakan cabang sistimatikbahasa yang menyelidiki makna atau arti.

9Ilmu Addilalah mengkaji tentang makna kata serta ungkapandalam suatu pernyataan, Fiqhu Lughah, (Dar El Kutub-Qahiroh), h. 227.

Page 18: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

448 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 6 Tahun 2013

Demikian pula, ketika ilmu balaghah membahastentang makna kata yang meliputi tasybih, majaz, kinayah(ilmu bayaan), maka ilmu ini juga memiliki titik temudengan ilmu leksikologi dan ilmu mufradaat. Termasukjuga, ketika ilmu balaghah bagian ketiga (ilmu badi’) yangmembahas keindahan kata dan makna, maka ini juga jugahampir sama kajiannya dengan ilmu semiotika atau ilmuusluub yang sejatinya juga membahas gaya bahasa.

Dengan demikian, bisa dikatakan, bila kitamempelajari ilmu balaghah secara paripurna meliputi ketigabidangnya (ma’ani, bayan, badi’), maka sebenarnya kitatelah mempelajari linguistik murni secara lintas kajian.

Meski demikian luasnya kajian balaghah dan iaberada di mana-mana, akan tetapi, untuk mempelajaribalaghah di era kini, perlu juga dihubungkan dengan ilmulinguistik modern, mengingat linguistik modern yang terusberkembang, terutama pada obyek kajiannya yang seringdikaitkan dengan tindak tutur dan tindak berbahasa masakini.

Sedangkan balaghah yang hanya mempelajari obyekkajiannnya terbatas pada ayat-ayat al-Qur'an, hadis Nabi,puisi (syair) maupun prosa (natsr) ulama balaghah klasik,maka kondisi semacam itu tidak akan banyak membantupenguasaan bahasa secara luas. Di sisi lain, belajar balaghahyang terbatas pada kajian “tempo doeloe” juga akanmempersempit balaghah itu sendiri dan membuatnyastagnan.

Al-Khulli Dalam bukunya Asalib Tadrisu al-lughahal-Arabiyah, Mengemukakan tentang cabang-cabang ilmuLingguistik/ Ilmu Lughah dan membaginya menjadi duamacam yaitu:

a. Ilmu Lughah an-Nadzary atau (Linguistik teoritis):1) Ilmu Ashwat (Fonetik): ilmu yang membahastentang terjadinya proses penyampaian dan

Surawardi, Meningkatkan... 285

mengenai kegiatan dosen dalam pembelajaran siklus II pertemuanpertama ini, dapat dilihat:

P = 100% = 100% = 92,59%

Dari data prosentase tersebut di atas dapat dilihat bahwaproses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan dosen beradadalam katagori baik sekali. Beberapa aspek yang masih belumoptimal pada pertemuan sebelumnya sudah bisa dilaksanakan,dosen sudah bisa melaksanakan pembelajaran secara runtut,mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan danrealitas kehidupan. Namun demikian, masih ada beberapa aspekyang belum dilaksanakan, yaitu melaksanakan pembelajaransesuai dengan alokasi waktu, dan kemampuan memmberikantanggapan mahasiswa dalam pembelajaran hal ini disebabkankarena waktu presentasi individual mahasiswa yang banyak tersitasehingga dosen tidak memiliki waktu yang banyak dalammemberikan tanggapan terhadap pertanyaan mahasiswa dalampembelajaran. Oleh karena itu, pembelajaran perlu dilanjutkanpada tindakan kelas selanjutnya.

Hasil pengamatan atau observasi dari teman sejawatmengenai aktivitas siswa dalam KBM siklus II pertemuan pertamaini, dapat dilihat berikut ini:

P = 100% = 100% = 84%

Dari prosentase tersebut di atas dapat dilihat bahwaaktivitas mamasiswa dalam kegiatan belajar-mengajar sudahberada dalam kategori Baik. Atau bisa dikatakan aktif, ini berartijuga sudah lebih aktif dari pertemuan sebelumnya. Ada beberapaaspek yang sudah optimal, pada siklus kedua pertemuan pertamaini seperti: Penguasaan materi, cakupan bahan (materi),penggunaan bahasa, intonasi suara, memberi kesempatan untukberdialog serta kemampuan untuk memberikan tanggapan.Sementara aktifitas yang masih belum optimal adalah menjagakontak mata dengan Audience, menggunakan joke-joke yangmenyenangkan, keterbukaan terhadap pendapat yang lain sertamenyimpulkan pelajaran.Adanya aktifitas yang masih belumoptimal ini akan ditindak lanjuti pada pertemuan kedua.

Page 19: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

Adapun hasil belajar siswa dapat dilihat berikut ini:Keterangan klasifikasi nilai: Rendah: <60%, sedang: 60% s/d79%, tinggi: 80% s/d 100%.

Berdasarkan data, dapat dilihat bahwa mahasiswa yangmemperoleh nilai antara 80 s/d 89 dalam katagori rendah yaitu 2orang (5,71%), mahasiswa yang memperoleh nilai antara 70 s/d79 dalam katagori tinggi yaitu 28 orang (80%), dan mahasiswayang memperoleh nilai antara 60 s/d 69 dalam katagori rendahyaitu 5 orang (14,29%). Mahasiswa yang tuntas 18 orang karenatelah mencapai SKM (Standar Ketuntasan Minimal) IPI yaitu75,00. Adapun mahasiswa yang tidak tuntas 17 orang karenabelum mencapai SKM. Rata-rata nilai hasil tes formatifmahasiswa adalah 73,64. Hal ini berarti masih di bawahpersyaratan tuntas belajar yang ditetapkan oleh kurikulum IPIyakni rata-rata 75,00. Oleh karena itu tindakan kelas perludilanjutkan pada pertemuan selanjutnya.

5. Tindakan Kelas Siklus II Pertemuan KeduaTindakan kelas siklus II pertemuan kedua berlangsung

selama 2 x 50 menit yang diuraikan dalam: persiapan, kegiatanbelajar-mengajar, dan hasil tindakan kelas. Sedangkan refleksidilakukan setelah siklus berakhir.

a. PersiapanSebelum melaksanakan tindakan kelas, dilakukan

persiapan. Pada tindakan kelas siklus II pertemuan kedua inidipersiapkan perangkat pembelajaran sebagai berikut:1) Menyusun rencana pembelajaran (RPP) IPI yang memuat hal-

hal berikut:a) Standar Kompetensi (SK), yaitu: Memahami dasar-dasar

Pendidikan Islam.b) Kompetensi Dasar (KD), yaitu: Menjelaskan dasar-dasar

Pendidikan Islam.c) Indikator, yaitu: Dapat menjelaskan dasar-dasar Pendidikan

Islam. dengan benar.d) Tujuan Pembelajaran, yaitu: Mahasiswa dapat menjelaskan

dasar-dasar Pendidikan Islam.e) Materi Pokok, yaitu: dasar-dasar Pendidikan Islam.f) Metode/ Strategi Pembelajaran, yaitu: Ceramah, tanya

jawab/presentation.

Faisal Mubarak, Nahwu dan Balaghah ... 447

Pada perkembangan selanjutnya, semantik pun turutdiperluas kajiannya. Bahwa, bahasa tidak hanya sekedarmembahas bunyi, kata, kalimat dan makna. Tapi, lebihdaripada itu, ada hal lain yang juga penting dikaji yang itujuga mempengaruhi pemaknaan bahasa, penggunaan katadan penyampaian bunyi atau intonasi berbahasa. Hal ituadalah konteks. Yah, konteks atau siyaaq dinilai sebagai halurgen untuk dipelajari. Untuk mempelajari konteks itulahdiperlukan ilmu pragmatik, yakni ilmu yang membahaskonteks atau wacana berbahasa.

Kita bertanya di mana posisi ilmu balaghah? danuntuk menjawab pertanyaan ini perlu penulis kemukakanpendapat ahli bahasa tentang hal ini diantaranya adalahTamam Hasan mengatakan bahwa ilmu balaghah masukkategori ilmu lingguistik terapan bukan ilmu linguistic teoriini di karenakan karena ilmu linguistik teori masih bersifatmurni (internal) dan tidak berhubungan dengan situasikondisi seperti yang ada pada ilmu balaghah maka atas dasaritu kajian balaghah terletak pada stilistika atau terletak padailmu lughah nafsi dan ilmu lughah Ijtimai.

Kalau kita perhatikan sepintas lalu, tampaknya, ilmubalaghah tidak masuk dalam kajian linguistik, namun kalaukita perhatikan lebih mendalam sebenarnya, ilmu balaghahyang terdiri dari ilmu ma’ani, ilmu bayan dan ilmu badi’,telah ada dalam bagan linguistik di atas.

Ilmu Balaghah yang membahas makna kalimat dankonteksnya (ilmu ma’ani), secara ontologis danepistemologis, ada kesamaan dengan ilmu pragmatik. IlmuMa’ani juga terkait dengan semantik dan bahkan, ketikailmu ma’ani membahas bentuk-bentuk kalimat khabari daninsya’i, ia masih terkait juga dengan ilmu sintaksis (nahwu),ilmu morfologi (sharaf) dan ilmu fonologi (aswaat).

Page 20: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

446 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 6 Tahun 2013

Ketika dalam kajian bahasa juga dibahas tentang teoripembentukan kata, lalu lahirlah ilmu morfologi atau ilmusharaf. Ilmu ini membahas pembentukan kata, derivasi kata,struktur kata, kata plural dan tunggal, kata ganti atau dhamir,dan sebagainya.

Ketika bahasa mengkaji hal yang lebih luas daripadasekedar bunyi dan kata, tapi juga kalimat, maka diperlukanilmu nahwu atau ilmu sintaksis yang bertugas untukmempelajari susunan kalimat, kedudukan kata dalamkalimat, bentuk-bentuk gramatis dalam kalimat, dansebagainya. Di Indonesia, ilmu nahwu paling berkembangluas, terutama di dunia pesantren. Berbagai literatur mulaidari ringkas dan mudah hingga yang luas dan mendalam,juga dipelajari.

Pada tahap selanjutnya, bahasa pun tidak sekedarmembahas kalimat, kata atau bunyi. Namun, bahasa jugamembahas makna. Bahkan, makna dinilai sebagai halterpenting dari bahasa, mengingat bahasa sekedar sebagaialat komunikasi, dan dalam berkomunikasi pesanlah yangdisalurkan oleh pemberi pesan kepada penerima pesan.Pesan itu adalah makna, dan makna dalam linguistik dibahasdalam ilmu khusus, yakni ilmu semantik (ilmu makna).

Ilmu Semantik ini makin berkembang luas. Padaawalnya, ia hanya membatasi pada pembahasan makna tiapkata sehingga lahir ilmu vocabulary atau ilmu mufradaat. Disana, makna kata dikupas tuntas, dicari pengembanganmakna dari sebuah kata, penyempitan makna, perluasan,makna ganda, makna denotatif – konotatif, dan sebagainya.Pada perkembangan selanjutnya, kumpulan makna itu perludihimpun, diklasifikasikan, dan disimpan. Atas dasar ini,muncul ilmu leksikologi atau ilmu ma’ajim. Yakni, ilmuperkamusan sebagai pengembangan ilmu kosakata. Dalamilmu ini, dibahas model-model kamus, tehnik penulisan danpenyusunan kosakata, jenis-jenis kamus, dan sebagainya.

Surawardi, Meningkatkan... 287

2) Mempersiapkan alat, bahan, dan sumber belajar.3) Membuat alat evaluasi untuk mengukur kemampuan

mahasiswa dalam penguasaan materi.4) Membuat lembar observasi dosen untuk mengukur kegiatan

kegiatan dosen dalam pembelajaran, dan membuat lembarobservasi mahasiswa untuk mengukur aktivitas mahasiswadalam kegiatan belajar-mengajar (KBM).

b. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)Setelah persiapan selesai dilakukan, dosen melakukan

kegiatan belajar-mengajar sebagaimana disusun dalam RencanaPelaksanaan Pembelajaran (RPP). Dalam kegiatan belajar-mengajar ini, dosen membagi dalam tiga kegiatan, yaitu: kegiatanawal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.

Adapun kegiatan awal yang dilakukan sebagai berikut:1) Dosen memberi salam2) Presensi mahasiswa3) Dosen menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

dikembangkan4) Dosen menuliskan judul materi yang akan dikembangkan di

papan tulis5) Dosen melakukan apersepsi

Kegiatan inti yang dilakukan adalah sebagai berikut:1) Menyuruh mahasiswa membagi giliran presentasi materi

tentang ruang lingkup dan tujuan Ilmu Pendidikan Islam.2) Dosen memberikan petunjuk-petunjuk tentang tata cara

presentasi materi perkuliahan3) Mahasiswa mempresentasikan materi perkuliahan secara

perorangan.4) Mahasiswa yang lain menyimak materi yangb dipresentasikan5) Prisenter memberi kesempatan mahasiswa lainya untuk

menanggapi hasil presentasinya6) Presenter memberi tanggapan7) Dosen Menambahkan dan menyempurnakan materi sesuai

dengan situasi dan kondisi yang berjalan.8) Dosen memberikan soal lengkap dengan panduannya yang

berhubungan dengan materi Ruang lingkup dan tujuan IlmuPendidikan Islam.

Page 21: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

9) Mahasiswa menulis jawaban pada kertas yang telah disediakanKegiatan akhir yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1) Dosen bersama mahasiswa menyimpulkan pelajaran2) Dosen menutup pembelajaran

c. Hasil Tindakan KelasKegiatan belajar-mengajar yang berlangsung selama 2 x

50 menit tersebut, dilihat dan di-observasi oleh temansejawat/observer. Observasi yang dilakukan oleh temansejawat/observer meliputi: kegiatan dosen dalam pembelajarandan aktivitas mahasiswa dalam KBM (Kegiatan Belajar-Mengajar).

Hasil pengamatan atau observasi dari teman sejawatmengenai kegiatan dosen dalam pembelajaran siklus II pertemuankedua ini, dapat dilihat:

P = 100% = 100% = 96,29%

Dari data prosentase tersebut di atas dapat dilihat bahwaproses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan dosen beradadalam katagori baik sekali. Beberapa aspek yang masih belumoptimal pada pertemuan sebelumnya sudah bisa dilaksanakan,dosen sudah bisa melaksanakan pembelajaran secara runtut,mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan, danmengaitkan materi dengan realitas kehidupan. Ada beberapaaspek yang belum dilaksanakan, yaitu melaksanakanpembelajaran sesuai dengan alokasi waktu, dan kemampuanmemmberikan tanggapan mahasiswa dalam pembelajaran padasiklus kedua ini, hanya tinggal melaksanakan pembelajaran sesuaidengan alokasi waktu hal ini disebabkan karena waktu presentasiindividual mahasiswa yang banyak tersita sehingga dosen tidakmemiliki waktu yang banyak dalam memberikan tanggapanterhadap pertanyaan mahasiswa dalam pembelajaran. Disinilahletak kelemahan strategi presentation ini yang susahmengefektifkan waktu presentation, akan tetapi kelemahan initidak terlalu berarti karena secara umum aktifitas sudah baiksekali.

Hasil pengamatan atau observasi dari teman sejawatmengenai aktivitas mahasiswa dalam KBM siklus II pertemuankedua ini, dapat dilihat berikut ini:

Faisal Mubarak, Nahwu dan Balaghah ... 445

D. Pembahasan1. Ilmu Nahwu dan Balaghah dalam konteks lingguistik

modernDalam berbagai kamus umum, linguistik didefinisikansebagai ‘ilmu bahasa’ atau ‘studi ilmiah mengenai bahasa’(Matthews 1997). Dalam The New Oxford Dictionary ofEnglish (2003), linguistik didefinisikan sebagai berikut:

“The scientific study of language and its structure,including the study of grammar, syntax, and phonetics.Specific branches of linguistics include sociolinguistics,dialectology, psycholinguistics, computational linguistics,comparative linguistics, and structural linguistics.”

Chaedar Alwasilah7 mendefenisikan lingguistikadalah ilmu pengetahuan yang mempunyai obyek formabahasa lisan dan tulisan yang mempunyai ciri-ciri pemerlain,syarat-syarat: sistematik, rasional, empiris, umum, sebagianpemerian dari kenyataan struktur, pembagian, bagian-bagiandan aturan-aturan bahasa. Sedangkan Al-khully8 lingguistikadalah ilmu yang mempelajari bahasa. sedangkan hasansadilly dan hasan pringgodigdo lingguistik adalahpenelaahan bahasa secara ilmiah.

Pertama, Linguistik Teoritis, yaitu ilmu bahasa yangmembahas unsur-unsur utama tentang bahasa itu sendiri,sebab ketika bahasa mencakup kajian tentang suara ataubunyi bahasa berdasarkan hakikat bahasa adalah bunyi “al-Lughah hiya al-shawt”, maka lahir ilmu fonologi atau ilm al-ashwaat (ilmu yang mempelajari tentang bunyi). Ilmu Bunyiini berkembang luas hingga muncul ilmu fonetik, dan ketikailmu dihubungkan dengan penelitian terhadap al-Qur’an,muncul ilmu tajwid, ilmu qiraat, dan sebagainya.

7Linguistik Suatu Pengantar, ( Bandung: Angkasa,1993), h. 63.8Asalib Tadris Lughah al-Arabiyah, (Beirut: Dar al Kutub), h.

160.

Page 22: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

444 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 6 Tahun 2013

Lingguistik komparatif mengkaji bidang-bidanglingguistik tersebut dari segi Fonologi ia membahas bunyi-bunyi yang ada dalam bahasa-bahasa ini yang berasal darirumpun bahasa yang sama dengan berupaya mencapaikaidah-kaidah yang berlaku umum yang dapat menafsirkanperubahan-perubahan fonologis yang terjadi sepanjangzaman misalnya, semua bahasa Semit memiliki bunyi (الراء)tanpa perubahan.

b. Lingguistik HistorisLingguistik historis mengkaji perkembangan sebuah

bahasa lewat beberapa masa atau dengan makna yang lebihakurat, ia mengkaji perubahan dalam sebuah bahasasepanjang masa. Ada banyak masalah dalam bidangfonologi, morfologi, sintaksis dan semantic yang masukdalam kajian lingguistik historis; kajian bentuk jamak dalambahasa arab dengan menelusuri distribusinya dan persentasikeumumannya dalam berbagai tataran bahasa lewatbeberapa masa, Kajian jumlah istifham lewat beberapa masajuga juga termasuk kajian sintaksis historis.

c. Linggiustik DeskriftifLingguistik deskriptif mengkaji satu bahas atau satu

dialek secara ilmiah pada masa tertentu, akan tetapi lingguis,De Saussure, melalui kajiannya tentang teori bahasa –kemungkinan mengkaji satu bahasa dengan mengenalikonstruksi fonologi, morfologi, sintaksis dan semantiknya .

d. Lingguistik KonstrastifLingguistik Konstrastif adalah merupakan cabang

Lingguistik terbaru, ia berdasar pada kesulitan dalammemahami oleh pembelajar bahasa asing yang padamulanya berkaitan dengan dengan perbedaan-perbedaanantara bahasa asing dengan bahasa ibu.

Surawardi, Meningkatkan... 289

P = 100% = 100% = 90%

Dari prosentase tersebut di atas dapat dilihat bahwaaktivitas mamasiswa dalam kegiatan belajar-mengajar sudahberada dalam kategori Baik Sekali. Atau bisa dikatakan sangataktif, ini berarti juga bahwa aktifitas mahasiswa dalam kegiatansiklus dua pertemuan kedua sudah maksimal sehingga denganstrategi presentasi ini bisa diterapkan dalam pembelajarankhususnya di jurusan KI baik prodi MPI dan BKI FakultasTarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin. Mengenai aktifitas,menggunakan joke-joke yang menyenangkan dalam aktifitaspresentasi belum begitu maksimal hal ini menyangkut gaya ataustayle mahasiswa waktu presentasi memang terpaku pada materipresentasi dan keterbatasan waktu yang membuat mereka tidakbisa berkreasi dengan cara tersebut.

Adapun hasil belajar mahasiswa dapat dilihat berikut ini:Berdasarkan data, dapat dilihat bahwa mahasiswa yangmemperoleh nilai antara 80 s/d 89 dalam katagori rendah yaitu 2orang (5,71%), dan mahasiswa yang memperoleh nilai antara 70s/d 79 dalam katagori tinggi yaitu 33 orang (94,29%). Semuamahasiswa sudah tuntas karena telah mencapai SKM (StandarKetuntasan Minimal) IPI yaitu 75,00. Rata-rata nilai hasil tesformatif mahasiswa adalah 76,39. Hal ini berarti sudah mencapaipersyaratan tuntas belajar yang ditetapkan oleh kurikulum IPI,yaitu rata-rata 75,00.

6. Refleksi Siklus IIBerdasarkan hasil observasi kegiatan guru dalam

pembelajaran, observasi aktivitas mahasiswa dalam KBM, danhasil belajar tindakan kelas siklus II, maka dapat direfleksikanhal-hal sebagai berikut:a. Aktivitas dosen dalam kegiatan pembelajaran IPI dengan

penerapan model pembelajaran presentation di jurusan KIprodi BKI dan MPI semester V dinyatakan lebih aktif daripertemuan siklus I dan sudah mencapai hasil pembelajaranyang maksimal. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengamatanatau observasi dari teman sejawat terhadap kegiatanpembelajaran mencapai 96,29%. Dalam siklus II ini, aspek

Page 23: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

yang belum optimal pada siklus I sudah dilaksanakan dosen.Dosen sudah memberikan tanggapan mahasiswa dalampembelajaran hanya saja aspek melaksanakan pembelajaransesuai dengan alokasi waktu masih belum bisa terlaksanasecara maksimal. Namun inilah salah satu kelemahan strategipresentation dalam hal efektifitas waktu tetapi hasilnya sudahtuntas.

b. Aktivitas mahasiswa di jurusan KI prodi BKI dan MPIsemester V dalam pembelajaran IPI dengan penerapan modelpembelajaran presentation, juga lebih aktif dari siklus I, hal inidapat dilihat pada observasi aktivitas mahasiswa dalam KBM,yaitu 90%. Dalam pembelajaran hanya menggunakan joke-joke yang menyenangkan dalam aktifitas presentasi belumbegitu maksimal hal ini menyangkut gaya atau staylemahasiswa waktu presentasi memang terpaku pada materipresentasi dan keterbatasan waktu yang membuat merekatidak bisa berkreasi dengan cara tersebut.

c. Data hasil evaluasi pada siklus II menunjukkan nilai yanglebih baik dari siklus I. Semua siswa sudah tuntas karena telahmencapai SKM (Standar Ketuntasan Minimal) IPI yaitu75,00. Rata-rata nilai hasil tes formatif mahasiswa adalah76,39. Hal ini berarti sudah mencapai persyaratan tuntasbelajar yang ditetapkan oleh kurikulum IPI yaitu rata-rata75,00.

Berdasarkan temuan tersebut, maka kegiatanpembelajaran IPI dengan penerapan model pembelajaranpresentation di jurusan KI prodi BKI dan MPI semester Vdinyatakan berhasil karena berada di atas indikator ketuntasanbelajar (SKM) yang ditetapkan kurikulum IPI yaitu rata-rata75,00.

I. Simpulan1. Penerapan strategi pembelajaran presentation mahasiswa di

jurusan KI prodi BKI dan MPI semester V FakultasTarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin tahun akademik2012/2013 pada mata kuliah IPI dinyatakan berhasil denganhasil aktifitas dosen dan mahasiswa diakhir siklus yakniBaik sekali,hal ini dapat dilihat aspek yaitu: aktifitas dosenyaitu siklus I pertemuan pertama 70,37%, siklus I

Faisal Mubarak, Nahwu dan Balaghah ... 443

adanya pengetahuan linguistik yang mendasari. Bidang yangmendasari itu adalah bidang yang menyangkut struktur dasartertentu, yaitu struktur bunyi bahasa yang bidangnya disebutfonetik dan fonologi; struktur kata atau morfologi; strukturantarkata dalam kalimat atau sintaksis; masalah arti ataumakna yang bidangnya disebut semantik; hal-hal yangmenyangkut siasat komunikasi antar orang dalam paroleatau pemakaian bahasa, dan menyangkut juga hubungantuturan bahasa dengan apa yang dibicarakan, atau disebutpragmatik. Semakin melebarnya tantangan untuk studi dananalisis mengenai kebahasaan, membuka sebuah wawasanpemikiran dan pertanyan: Sampai sejauh mana ilmulinguistik berkembang.

2. Metode lingguistik ModernLingguistik modern telah memperkenalkan beberapa

metode sejak lahirnya pada abad 19 hingga sekarang yaitu:1) Lingguistik komperatif 2) Lingguistik deskriptif 3)Lingguistik Historis 4) lingguistik kontrastif6.

a. Lingguistik KomparatifLingguistik komparatif mengkaji sekelompok bahasa

yang berasal dari satu rumpun melalui studi komperatif.Studi komperatif itu mengacu pada adanya klasifikasi yangjelas terhadap bahasa-bahasa sampai rumpun bahasa.Kekerabatan antar bangsa belum dikenal secara ilmiah danakurat sampai ditemukan bahasa sansakerta di India. BahasaSansakerta telah dibandingkan dengan bahasa yunani danbahasa latin dan dalam bahasa semit para lingguis mengkajisekelompok bahasa Arab dengan temuan-temuanpeninggalan itu menampakkan bahasa-bahasa klasik tulispada prasasti-prasasti yaitu bahasa Akadis di Iraq, Bahasaarab selatan yaman dan bahasa Fenisia di Syiria.

6Ramdhan Abduttawab, (Beirut: Alimul Kutub, 1987), h. 27.

Page 24: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

442 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 6 Tahun 2013

seperti apa yang dibuat Chomsky, yaitu antara competence(apa yang secara intuisi diketahui penutur tentangbahasanya) dan performance (apa yang dilakukan penuturketika dia menggunakan bahasanya).

Ilmu linguistik sendiri sering disebut linguistikumum5, artinya ilmu linguistik tidak hanya menyelidikisalah satu bahasa saja tetapi juga menyangkut bahasa padaumumnya. Dengan memakai istilah de Saussure, dapatdirumuskan bahwa ilmu linguistik tidak hanya meneliti salahsatu langue saja, tetapi juga langage, yaitu bahasa padaumumnya. Sedangkan linguistik teoretis memuat teorilinguistik, yang mencakup sejumlah subbidang, seperti ilmutentang struktur bahasa (grammar atau tata bahasa) danmakna (semantik). Ilmu tentang tata bahasa meliputimorfologi (pembentukan dan perubahan kata) dan sintaksis(aturan yang menentukan bagaimana kata-kata digabungkanke dalam frasa atau kalimat). Selain itu dalam bagian inijuga ada fonologi atau ilmu tentang sistem bunyi dan satuanbunyi yang abstrak, dan fonetik, yang berhubungan denganproperti aktual seperti bunyi bahasa atau speech sound(phone) dan bunyi non-speech sound, dan bagaimana bunyi-bunyi tersebut dihasilkan dan didengar.

Menurut Verhaar (1999:9), setiap ilmu pengetahuanbiasanya terbagi atas beberapa bidang bawahan, misalnyaada linguistik antropologis atau cara penyelidikan linguistikyang dimanfaatkan ahli antropologi budaya, adasosiolinguistik untuk meneliti bagaimana dalam bahasa itudicerminkan hal-hal sosial dalam golongan penutur tertentu.Tetapi bidang-bidang bawahan tersebut mengandaikan

5Mahmud Hijazi mengungkapkan bahwa ilmu linguistik umummeletakkan prinsif-prinsif dasar dalam menganalisis bahasa dari segifonem, fenotik, serta morfologi, disamping itu juga memperhatikantentang hubungan bahasa dalam masyarakat, (Mesir: Dar-Al kutub, IlmuLughah Al Arabiyyah, 1996), h. 43.

Surawardi, Meningkatkan... 291

pertemuan kedua 85,19%, siklus II pertemuan pertama92,59%, dan siklus II pertemuan kedua 96,29%. Hasilaktifitas belajar siswa juga baik sekali hal ini dilihat dari:siklus I pertemuan pertama 70%, siklus I pertemuan kedua74%, siklus II pertemuan pertama 84%, dan siklus IIpertemuan kedua 90%.

2. Penerapan strategi pembelajaran presentation dapatmeningkatkan prestasi belajar mahasiswa di jurusan KIprodi BKI dan MPI semester V Fakultas Tarbiyah IAINAntasari Banjarmasin tahun akademik 2012/2013 padamata pelajaran IPI hal dapat dilihat dari prestasi belajarmereka yakni siklus I pertemuan pertama memperoleh nilairata-rata 67,86 di bawah indikator ketuntasan belajar,meningkat pada siklus I pertemuan kedua menjadi 70,77.Sementara pada siklus II Siklus II pertemuan pertamamenjadi 73,64 juga masih di bawah indikator ketuntasanbelajar, siklus II pertemuan kedua 76,39 di atas indikatorketuntasan belajar yang ditetapkan sebelumnya (75,00).Dengan demikian terjadi peningkatan nilai rata-rata hasilbelajar dari siklus I dan siklus II.

3. Ada Tiga faktor yang mempengaruhi penerapan strategipembelajaran presentation pada mata kuliah IPImahasiswajurusan KI prodi BKI dan MPI semester VFakultas Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin tahunakademik 2012/2013 yaitu: 1) Kegiatan guru dalampembelajaran berlangsung baik dan meningkat setiap siklus.2) aktivitas siswa lebih aktif dan antusias setiappertemuan. 3) Hasil belajar siswa yang meningkat setiappertemuan dan telah mencapai Standar Ketuntasan Minimalyang telah ditetapkan.

J. Daftar Pustaka

Bloom, 1956. Taxonomi of Educational Objectives, New York:Company, Inc.

Page 25: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

BSNP, 2006, Standar Isi, Badan Standart Nasional PendidikanJakarta.

Ismail. SM, 2008, Strategi Pembelajaran Agama Islam BerbasisPAIKEM, Rasail, Media Group Semarang.

Munthe, Barmawie, 2009, Desain Pembelajaran, Pustaka InsanMadani, Yogyakarta.

Rusyan, A. Thabrani, 1990. Profesionalisme TenagaKependidikan, Yayasan Karya Sarjana Mandiri, Bandung.

Sanjaya, Wina, 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi StandarProses Pendidikan, Kencana, Prenada Media GroupJakarta.

Silberman, M. 1996, Active learning: 101 Strategies to Teach AnySubject, Allyn Bacon.

Suryadi, A, 1983, Membuat Siswa aktif Belajar, Bina Cipta,Bandung.

Tachir, A. Malik, dkk. 1988 Memahami Cara Belajar Aktif,Jakarta, Rosda Jayaputra.

Tim Bakti Guru, Proses Belajar mengajar dengan Strategi CBSA,Jakarta, Rosda Jaya Putera, 1988.

Tim Instruktul PLPG, 2010, Pendidikan dan Pelatihan ProfesiGuru (PLPG), Sertifikasi Guru Agama dalam Jabatan ;LPTK Rayon 11, Banjarmasin.

TIM MDC Kal-Sel 2007, Pembelajaran PAKEM bagi GuruMadrasah (Materi pada Orientasi Guru Madrasah) Panlak.

Yamin, Martinis, 2007, Desain Pembelajaran Berbasis TingkatSatuan Pendidikan, Gunung Persada Press, Jakarta.

Zaini, Hisyam, dkk, 2007, Strategi Pembelajaran Aktif, CTLDIAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Faisal Mubarak, Nahwu dan Balaghah ... 441

bahasa Inggris istilah linggua memungut dari bahasa Prancisdan dalam bahasa Indonesia di sebut lingguistik.

Linguistik berarti ilmu bahasa. Ilmu bahasa adalahilmu yang objeknya bahasa. Bahasa di sini maksudnyaadalah bahasa yang digunakan sehari-hari (atau fenomenalingual). Karena bahasa dijadikan objek keilmuan maka iamengalami pengkhususan, hanya yang dianggap relevan sajayang diperhatikan (diabstraksi). Jadi yang diteliti dalamlinguistik atau ilmu bahasa adalah bahasa sehari-hari yangsudah diabstraksi, dengan demikian anggukan, dehem, dansemacamnya bukan termasuk objek yang diteliti dalamlinguistik.

Linguistik modern berasal dari Ferdinand deSaussure, yang membedakan langue, langage, dan parole(Verhaar, 1999:3). Langue adalah salah satu bahasa sebagaisuatu sistem, seperti bahasa Indonesia, bahasa Inggris.Langage berarti bahasa sebagai sifat khas manusia,sedangkan parole adalah bahasa sebagaimana dipakai secarakonkret (dalam bahasa Indonesia ketiga istilah tadi disebutbahasa saja dan mengacu pada konsep yang sama). Sejalandengan hal di atas, Robins (1992:55) mengatakan bahwalangue merupakan struktur leksikal, gramatikal, danfonologis sebuah bahasa, dan struktur ini sudah tertanamdalam pikiran penutur asli pada masa kanak-kanak sebagaihasil kolektif masyarakat bahasa yang dibayangkan sebagaisuatu kesatuan supraindividual. Dalam menggunakanbahasanya, penutur bisa berbicara di dalam lingkup langueini; apa yang sebenarnya diucapkannya adalah parole, dansatu-satunya kendali yang dapat dia atur adalah kapan diaharus berbicara dan apa yang harus ia bicarakan. Kaidahleksikal, gramatikal, dan fonologis telah dikuasai dandipakai, dan kaidah tersebut menentukan ruang lingkuppilihan yang dapat dibuat oleh penutur. Pembedaan ini

Page 26: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

440 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 6 Tahun 2013

substansinya adalah fenomena tulis. Juga defenisi Ibnu Jinnimenjelaskan bahwa bahasa memiliki fungsi sosial. Olehkarena itu, bahasa berbeda karena perbedaan kelompok.Maka dengan demikian defenisi bahasa menurut Ibnu Jinnimenjelaskan karekteristik bahasa dari satu aspek danfungsinya aspek lain.

Kajian bahasa pada umumnya tidak cukup mengenaliciri-ciri konstruksi bahasa, tetapi ia harus lengkap denganmengenali fungsi dalam kerangka masyarakat dan adaistilah-istilah yang mengklasifikasikan hubungan bahasadidalam masyarakat yang sama. Istilah-istilah klasifikasitingkatan bahasa seperti Lahjah (dialek)3, Fusha4 (baku), danAmmiyah (non-baku) dianggap istilah yang paling umum diNegara-negara yang bahasa nasionalnya tidak menjadikanukuranya yang utuh dalam kehidupan.

C. Lingguistik Modern1. Pengertian Lingguistik

Kata lingguistik adalah berasal dari bahasa latinLinggua artinya bahasa, dalam bahasa Roman yaitu bahasayang berasal dari bahasa-bahasa latin sedangkan dalam

3Kata Al Lahajat dalam Mu’jamul Wasith memiliki arti “al-lisanatau bahasa manusia, dikatakan si fulan fasihullahjat, wasadaqal lahjat,dan menurut ulama klasik lahjat memiliki arti perkataan atau al kalam ),مامن لھجة أصدق من أبي ذر) (Mesir: Maktabatussuruq, 2004), h. 841.Mengomentari hal ini Sulaiman Yaqut mengungkapkan bahwa istilahLahjah belumlah dikenal sebelumnya seperti mana yang ada pada saatini, akan tetapi mereka menggunakan kata lughah yang mengidentifikasibahasa suatu komunitas tertentu seperti: lughah Tamim, lughah Quraisy,lughah Thoyy.

4Bahasa Arab Fusha adalah bahasa Arab yang dipakai yangdipakai al-qur`an dan turas Arab secara keseluruhan dalam pergaulanresmi dan pengungkapan pemikiran secara umum, (Beirut: Alimu AlKutub, Fiqh al-Lughah al-Arabiyah wa khasaisuha, Beirut, 1982). h144.

Surawardi, Meningkatkan... 293

Page 27: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

Faisal Mubarak, Nahwu dan Balaghah ... 439

Sesungguhnya manusia telah mempraktekkan bahasasejak ribuan tahun yang merupakan umur manusia di mukabumi, kemudian manusia berfikir untuk membukukanbahasa dan melestarikannya kepada genarasi berikutnya.sepanjang masa masih banyak bangsa yang tidak menulis,padahal bahasa itu sudah sejak lama sejalan dengan lamanyamanusia sedangkan tulisan adalan relative baru.1

Lingguistik atau dalam bahasa Arab di sebut IlmuLughah adalah salah satu kajian bahasa secara ilmiah yangdi dalam nya mengkaji tentang: Fenologi, Morfologi,Sintaksis dan Semantik, namun yang menjadi pembahasankita dalam tulisan ini adalah bagaimana sebenarnyakedudukan Balaghah dan nahu dalam Perspektif IlmuLingguistik Modern dan tentu saja itu tertuju kepadaSintaksis dan Semantik pada tulisan ini.

B. Karakteristik Bahasa dan FungsinyaIbnu Jinni (1392 H) telah mendefenisikan bahasa

dengan pernyataannya: Bahasa adalah bunyi-bunyi yangdipakai oleh setiap kaum untuk menyatakan tujuannya2.Defenisi ini mengundang unsur-unsur pokok defenisi bahasadan sesuai dengan banyak defenisi modern tentang bahasa.Ia menjelaskan karekteristik bunyi bahasa dan menegaskanbahwa bahasa adalah bunyi dan dengan ini menghindarkankesalahan umum yang mengangap bahwa bahasa dalam

1Para ahli lingguistik memperhatikan makna bahasa diantaranyaadalah ungkapan Ibnu Jinni (391 H) dalam kitab Khosois yangmendefeniskan bahasa adalah sebagai bunyi yang digunakan oleh setiapkaum untuk menyampaikan maksudnya, (Qahirah, Dar-elkutub).Defenisi ini mendapat tanggapan yang positif dari para ahli bahasadiantaranya Mahmud Hijazi yang mengungkapkan bahwa defenisi iniadalah merupakan defenisi yang sangat mendalam yang mencakupsemua unsur bahasa, (Mesir, Dar Al Ma’rifah Al- Jamiyyah).

2Al Khosois, (Qahiroh: Dar-El Kutub,1952), h. 35.

Page 28: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

438

NAHU DAN BALAGHAH DALAM PERSPEKTIFILMU LINGUISTIK MODERN

Faisal Mubarak

ABSTRAK

Nahu dan Balaghah adalah merupakan khazanahdan warisan keilmuan yang memiliki posisi yangstrategis dalam keilmuan Islam. sebagai sebuah ilmubahasa, kedua ilmu ini tidak hanya memahami bahasadari sudut tata bahasa, lebih dari itu bahasa pun tidaksekedar membahas kalimat, kata atau bunyi. Namun,bahasa juga membahas makna. Bahkan, makna dinilaisebagai hal terpenting dari bahasa, mengingat bahasasekedar sebagai alat komunikasi, dan dalamberkomunikasi pesanlah yang disalurkan oleh pemberipesan kepada penerima pesan. Dan makna inilah yangdikaji dari sudut lingguistik yang disebut dengansemantik.

Kata Kunci: Nahu, Balaghah, Linguistik Modern.

A. PendahuluanManusia mengenal bahasa sejak masa lalu. Bahasa

merupakan fenomena yang membedakan manusia darimakhluk lain. Bahasa menjadi ciri khas manusia, Bahasamemungkinkan manusia dapat membentuk masyarakat danmengadakan peradaban, oleh karena itu, bahasa, masyarakatserta peradaban merupakan suatu fenomena yang terpadu.

Dosen Tetap Prodi PBA Fakultas Tarbiyah dan KeguruanIAIN Antasari Banjarmasin.

295

TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM DALAMPERSPEKTIF HADITS

Oleh: Abd. Basir

Abstrak

Tujuan pendidikan Islam yang sangat mendasar adalahmenciptakan manusia menjadi hamba Allah yang sebenar-benarnya. Yakni menjadikan seluruh kehidupanya mengabdihanya untuk Allah Swt.. Disamping itu, tujuan pendidikanIslam adalah menciptakan kehidupan yang seimbang antarakehidupan dunia dan akhirat. Pendidikan Islam juga bertujuanuntuk mengembangkan potensi manusia agar menjadi manusiayang sempurna (insan kamil).

Kata Kunci: Penghambaan kepada Allah, keseimbangan,pengembangan karakter dan potensi

A. PendahuluanPendidikan pada intinya merupakan sebuah proses sosial,

yang mana proses tersebut mengaktualkan suatu dimensi utamadari berbagai filsafat pendidikan. Peran penting dimensi sosialfilsafat pendidikanyang beranekaragam ini menunjukkan suatukonsep bagaimana individu-individu itu berada, atau menjadi,atau berhubungan dengan yang lain1.

Pendidikan dari sudut pandangan sosiologis tersebut,berarti pewarisan kebudayaan dari generasi tua kepada generasimuda yang bertujuan agar hidup masyarakat tetap berlanjut, ataudengan kata lain agar suatu masyarakat mempunyai nilai-nilai

Penulis adalah Dosen PAI Fakultas Tarbiyah dan KeguruanIAIN Antasari Banjarmasin.

1Mian Muhammad Tufail. 1966. Iqbal’s Philosophy andEducation. Edisi I. (Lahore: The Bazm-I-Iqbal), h. 98.

Page 29: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

296 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013

budaya yang senantiasa tersalurkan dari generasi ke generasi dansenantiasa terpelihara dan tetap eksis dari zaman ke zaman.2

Sementara tujuan pendidikan Islam sebenarnya adalahbagaimana menjadikan manusia mejadi hamba Allah Swt. yangsesungguhnya dalam arti mengabdikan diri kepada Allah Swt.yang teraktualisasi dalam kehidupan sebagai khalifatullah di atasmuka bumi. Hal tersebut dimaksudkan agar tujuan umumpendidikan Islam yakni kebahagian dunia akhirat tercapai. Untukitu, maka sebagai hamba Allah sekaligus khalifullah haruslahberakhlak mulia mencontoh akhlak Rasulullah Saw. sebagai suriteladan terbaik bagi manusia.

Pengembangan potensi yang sudah ada dalam dirimanusia perlu mendapatkan perhatian serius dalam rangkatercapainya tujuan pendidikan Islam sebagaimana disebutkan diatas.

Dalam makalah ini, penulis mencoba untuk melihat tujuanpendidikan Islam dalam perspektif hadits Rasulullah saw. yangrelevan dengan manusia sebagai hamba Allah, kebahagian duniaakhirat, pembentukan karakter dan pengembangan potensi.

B. Pembahasan1. Penghambaan Diri Kepada Allah

Hadits yang berhubungan dengan penghambaan dirikepada Allah Swt., sebagai berikut:

عليه وسلم صلى ا بن أيب رافع عن علي بن أيب طالبعن رسول ا عن عبـيد الذي فطر السماوات واألرض حنيفا أنه كان إذا قام إىل الصالة قال وجهت وجهي ل

رب العالمني ال شريك له من المشركني إن صاليت ونسكي وحمياي وممايت وما أ من المسلمني ٣.وبذلك أمرت وأ

“Diriwayatkan dari Ubaidillah bin Abi Rafi’ dari Ali bin AbiThalib r.a. dari Rasululllah Saw. Sesungguhnya apabila

2Hasan Langgulung, Asas-asas Pendidikan Islam, (Jakarta:Pustaka Al-Husna, 1987), h. 3.

3Imam Muslim, Shahis Muslim, pada bab Al-Doa fi shalati llailiwa qiyamihi, juz. 4, h. 169 versi Maktabah Syamilah.

Raihanatul Jannah, Kejenuhan Belajar ... 437

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid dan dian Andayani, Pendidikan Agama IslamBerbasis Kompetensi, Jakarta, Remaja Rosdakarya,2006.

Ahmadi, Abu dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan, Jakarta,Rineka Cipta, 2003.

Sabri, Alisuf, Psikologi Pendidikan, Jakarta, Pedoman IlmuJaya, 1996.

Arifin, Anwar, Memahami Paradigma Baru PendidikanNasional dalam Undang-undang Sisdiknas, Jakarta,Dirjen Kelembagaan Agama Islam, 2002.

Rahim, Husni, dkk., Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam,Jakarta, Depag 2001.

Ali, Mohammad Daud, Pendidikan Agama Islam, Jakarta,RajaGrafindo Persada, 2005.

Page 30: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

436 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 6 Tahun 2013

diperbaiki agar suasana belajar siswa menjadi nyaman. Baikdi kelas atau di luar kelas.

I. SimpulanDari uraian di atas, amaka dapat disimpulkan bahwa:

1. Kejenuhan Belajar Siswaa. Sebagian besar siswa beranggapan kadang-kadang

tidak memperhatikan bila guru sedang menjelaskanpelajaran.

b. Sebagian besar siswa tidak beraktifitas jika gurutidak ada di kelas.

c. Sebagian besar siswa kadang-kadang terlambatdalam mengerjakan tugas.

d. Sebagian siswa kadang-kadang merasa bosan saatbelajar.

e. Sebagian besar siswa kurang bbergairah dalambelajar.

2. Faktor-faktor yang MempengaruhiAda beberapa faktor yang mempengaruhi kejenuhan

belajar siswa, yaitu faktor latar belakang guru tidak sesuaidengan bidang studinya, penggunaan metode pembelajaranyang monoton, sarana atau media tidak ada penambahan dansuasana belajar masih kurang nyaman.

Abd. Basir 297Tujuan Pendidikan Islam ...

Rasulullah Saw berdiri untuksholat beliau berkata:”Akuhadapkan wajahku kepada Allah yang menciptakan langit danbumi dengan penuh ketulusan dan tidaklah aku tergolong orangmusyrik. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matikuuntuk Allah Tuhan pemelihara alam semesta, tidak ada syarikatbagi-Nya, demikianlah aku diperintahkan dan aku termasukorang yang berserah diri (kepada-Nya).4

Dari hadits di atas dapat dipahami dengan jelas, bahwatujuan pendidikan Islam secara umum adalah menjadikan manusiamenjadi hamba Allah sepenuhnya. Sebagai hamba Allah Swt.maka manusia harus mengabdikan dirinya sepenuhnya untukAllah. Sebagaimana firman Allah Swt. dalam surah Azzariyahayat 56:

نس إال لیعبدون ٥٦وما خلقت ٱلجن وٱإلDan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supayamereka mengabdi kepada-Ku”. (Q.S.51:56)

Dalam kitab Al-Inabah al-Kubra karya Ibnu Buthah,menjelaskan mengenaitafsir ayat di atas sebagai berikut:

حدثنا :حدثنا دمحم بن إمساعيل ، قال:حدثنا أبو شيبة عبد العزيز بن جعفر ، قاللئك أو :حدثنا أبو جعفر الرازي ، عن الربيع بن أنس ، عن أيب العالية:وكيع ، قال

لعمل « :يقول.الذين صدقوا وأولئك هم املتقون تكلموا بكالم اإلميان ، وحققوه اإلميان كالم وحقيقته العمل ، فإن مل :وكان احلسن يقول:قال الربيع بن أنس»

لعمل مل ينفعه القول ية :قال الشيخ.حيقق القول وحسبك من كتاب هللا عز وجل مجعت كل قول طيب ، وكل عمل صاحل ، قوله عز وجل:وما خلقت اجلن واإلنس

٥إال ليعبدون

4Terjemahan di atas penulis terjemahkan menurut versi penulissendiri.

5Al-Inabah al-Kubra Li Ibnil Buthah, bab Firman Allah: أولئكالذین صدقوا , juz 3, h. 100. Versi Maktabah Syamilah.

Page 31: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

298 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013

Diriwayatkan dari Abu Syaibah, dari Muhammad bin Ismail dariWaki’ ia berkata, diriwayatkan dari Abu ja’far Ar-Razi, dari Al-Rabi’ bin Anas, dari Abul ‘Aliyah ia berkata tentang ayat أولئك الذین صدقواوأولئك ھم المتقون adalah berkatalah dengan perkatan imandan benarkan iman tersebut dengan amal. Rabi’ bin Anas berkatamengutip perkatan al-Hasan bahwa iman itu sebuah perkataan danhakikatnya adalah amal perbuatan” Jika perkataan iman tidakdibenarkan dengan perbuatan, maka tidak ada manfaatnyaperkataan tersebut. Karena itu Ibnu Buthah berkata: cukuplahbagimu untuk memahami hal tersebut dengan satu ayat darifirman Allah yang menghimpun semuanya baik perkataan yangbaik sekaligus amal perbuatan yang sholeh adalah firman: وما خلقت الجن واإلنس إال لیعبدون yang artinya: “tidaklah Aku ciptakan jin danmanusia kecuali untuk menyembah-Ku”. Atau mengabdi kepada-Ku. Selanjutnya:

فإنه مجع يف هذه اآلية القول والعمل واإلخالص والطاعة لعبادته وطاعته، واإلميان ٦به وبكتبه ورسله

Sebab pada ayat tersebut terhimpunmaksud secara kesuluruhanbaik perkataan, perbuatan, keikhlasan, ketaatan untuk beribadahkepada-Nya dan menaati-Nya, beriman kepada-Nya, kepadakitab-kitab-Nya dan kepada para rasul-Nya. Uraian tersebut lebihjelas lagi dengan firman Allah Swt. dalam surah Al-Anbiya ayat25, sebagai berikut:

سول إال نوحي إل أنا وما أرسلنا من قبلك من ر ھ إال یھ أنھۥ ال إل٢٥فٱعبدون

Artinya: Dan Kami tidak mengutus seorang Rasulpun sebelumkamu melainkan Kami wahyukan kepadanya:"Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkanAku, Maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku".

Selanjutnya Allah Swt. berfirman kepada kekasihnya RasulullahSaw. dalam firman-Nya surah Al-An’am ayat 162-163:

6. Ibid

Raihanatul Jannah, Kejenuhan Belajar ... 435

e. Kurang Bergairah dan Motivasi dalam BelajarDari pernyajian data diketahui bahwa sebagian besar

siswa terkadang merasa kurang bergairah dalam belajar. Danalasan penyebabnya bermacam-macam jawabanya. Jawabanterbanyak yaitu kurang mengerti tujuan pelajaran, sudahtahu atau pernah belajar. Dalam hal ini yang harus dilakukanoleh guru adalah setiap pembelajaran akan dimulai selalumenjelaskan tentang tujuan pembelajaran.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejenuhan BelajarSiswa pada Materi PAIa. GuruLatar belakang guru bukan berasal dari bidang stui

PAI yaitu jurusan PGMI. Latar belakang guru ini memilikibanyak pengaruh terutama dalam kompetensinya mengajarPAI.

b. MetodeMetode adalah salah satu komponen dalam sebuah

pembelajaran. Dari penyajian data bahwa sebagian besarsiswa merasa bosan karena metode yang monoton sehinggabanyak memberikan pengaruh terhadap pembelajaran.

c. Sarana atau MediaDari penyajian data diketahui bahwa media dan

sarana yang sudah cukup. Namun hal itu perlu ditingkatkanlagi. Misalnya kalau bisa buku paket pelajaran PAIdipinjamkan satu persatu bagi siswa. Agar mereka lebihmudah belajar. Dengan begitu proses belajar mengajarmenjadi lancar dan siswa lebih semangat lagi dalam belajarkarena ada buku.

d. LingkunganDari penyajian data diketahui bahwa lingkungan

suasana belajar siswa cukup nyaman. Walaupun memangada siswa yang mengatakan tidak nyaman. Hal ini berartiguru juga harus memperhatikan apa saja yang perlu

Page 32: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

434 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 6 Tahun 2013

oleh guru. Dari penyajian data juga diketahui bahwa alasanmereka tidak memperhatikan ada berbagai jawaban.

b. Kurang Inisatif dan Keatif dalam MemanfaatkanWaktu Luang

Dari penyajian data terdahulu diketahui kebanyakansiswa bila ada waktu luang seperti gurunya tidak masuk,maka kebanyakan mereka hanya satai atau becanda dan yangmengisinya dengan belajar sendiri atau membaca buku diperpustakaan hanya sedikit. Hal ini menunjukkan bahwasiswa kurang kreatif dan inisiatif dalam memanfaatkanwaktu luang. Dalam hal ini perang uru untuk selalumemberikan arahan dan bimbingan kepada siswa agarmereka selalu semangat dalam belajar, baik itu ada gurunyaataupun tidak ada.

c. Terlambat atau Tidak Mengerjakan TugasDari penyajian data diketahui tentang alasan siswa

jika tidak mengerjakan tugas. Alasan mereka bermacam-macam, yang terbesar prosentasinya adalah malas dan jugakarena gurunya tidak hadir. Dan ada juga yang mengatakankarena suasana kelasnya ribut disebabka gurunya tidak adadi kelas. Alasan mereka ini menunjukkan bahwa merekasudah jenuh dalam belajar.

d. Mudah BosanDari penyajian data diketahui bahwa sebagian besar

siswa kadang merasa bosan dalam belajar. Alasan merekayang terbanyak yaitu metode atau cara mengajar guru yangmonoton, pelajarannya sulit, suasana kelas yang tidaknyaman. Dalam hal ini cara mengajar guru menjadi palingmudah membuat siswa bosan. Metode mengajar seharusnyamemang bervariasi. Tidak salahnya mencoba metode lainagar siswa merasakan perubahan belajar. Sehingga siswamenjadi semangat dalam belajar.

Abd. Basir 299Tujuan Pendidikan Islam ...

لمین رب ٱلع لك ١٦٢قل إن صالتي ونسكي ومحیاي ومماتي ال شریك لھۥ وبذل ١٦٣ٱلمسلمین أمرت وأنا أو

Artinya: “Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku,hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhansemesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikianItulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalahorang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepadaAllah)".

Dari penjelasan hadits dan ayat-ayat Alquran tersebutdapat diambil kesimpulan bahwa tujuan pendidikan Islam yangsangat mendasar adalah bagaimana proses pendidikan itudapatmenciptakan manusia menjadi hamba Allah yang sebenar-benarnya. Yakni menjadikan seluruh kehidupanya mengabdihanya untuk Allah Swt.

2. Tujuan Pendidikan Islam untuk kebahagian dunia akhirata. Hadits tentang Kebahagian Dunia dan Akhirat.

د بن حيىي احلساين ثـنا أبو اخلطاب ز ثـنا حممد بن أبيعدي عن محيد عن حد حد عليه وسلم عاد رجال من المسلمني قد صلى ا بت عن أنسأن رسول ا

عليه صلى ا وسلم هل كنت تدعو خفت فصار مثل الفرخ فـقال له رسول اله ه قال نـعم كنت أقول اللهم ما كنت معاقيب به يف اآلخرة فـعج بشيء أو تسأله إ

ال عليه وسلم سبحان ا صلى ا نـيا فـقال رسول ا تطيقه أو ال يل يف الدنـيا حسنة ويف اآلخرة حسنة وقنا عذاب تستطيعه أفال قـلت اللهم آتنا يف الد

له فشفاه ٧النارقال فدعا ا

“Diriwayatkan dari Abul Khattab Ziyad bin Yahya al-Hassany,dari Muhammad bin Abi Adi, dari Humaid, dari Tsabit, dari Anasra Sesungguhnya Rasulullah Saw. mengunjungi seorang laki-laki

7Imam Muslim, Shahih Muslim, bab Karahiatuddoabi ta’jililuqubah, juz 13, h. 194. Juga terdapat pada bab fadhlu al-doabiAllahumma fi al-dunya hasanah, juz 13, h. 198. Menurut versi MaktabahSyamilah.

Page 33: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

300 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013

muslim yang ditimpa musibah sakit. Rasulullah Saw. bersabdakepadanya: “Apakah engkau berdoa atau meminta sesuatukepada-Nya”, lelaki tersebut menjawab:” Ya, saya berkata: YaAllah sekiranya Engkau menyiksaku di akhirat lebih baikdisegerakan saja di dunia”. Maka Rasulullah Saw berkata “ Mahasuci Allah, engkau tidak akan sanggup. Kenapaengkau tidakberdoa, Ya Allah berikanlah kepadaku kebaikan di dunia dankebaikan di akhirat serta hindarkanlah aku dari siksa neraka.Maka Rasulullah Saw mendoakannya, maka disembuhkan olehAllah.

Diriwayatkan dalam kitab Jami’ as shahih Imam Bukharimeriwatkan sebuah hadits Rasulullah Saw. dari sahabat Anas ra.bahwa Rasulullah Saw. berdoa:

نـيا حسنة ويف اآلخرة حسنة وقنا عذاب النار ٨اللهم ربـنا آتنا يف الد

Artinya: “Ya AllahTuhan kami berikanlah kepada kami kebaikandi dunia dan kebaikan di akhirat dan hindarkanlah kamidari siksa neraka”.

Dari hadits di atas, bahwa sesungguhnya pendidikanIslam mengajarkan kepada manusia kehidupan yang seimbangantara kehidupan dunia dan kehidupan akhirat.

Suatu hal yang patut disayangkan adalah bahwakebanyakan ayat-ayat Alquran dipahami secara keliru. Contohnyahipotesa bahwa pendidikan Islam hanya mengajarkan ketuhanansemata, tanpa mengajarkan keduniaan, padahal pendidikan Islammengajarkan kedua-duanya. Inilah yang tidak ada padapendidikan barat. Sementara Pendidikan Islam menghendakikebahagian baik dunia maupun di akhirat. Firman Allah Swt.dalam surah Al-Baqarah ayat 201 berbunyi:

ن یقول ربنا ءاتنا في ٱلدنیا حسنة و في ٱألخرة حسنة وقنا عذاب ٱلنار ومنھم م٢٠١

8Imam Bukhari, Jami’ as- Shahih, bab Waminhum man YaquluRabbana…, juz,13, h. 469. Versi Maktabah Syamilah.

Raihanatul Jannah, Kejenuhan Belajar ... 433

Kualifikasi Data yaitu mengkualifikasikan ataumengumpulkan semua jawaban responden sesuai jenis datayang didinginkan.

b. Analisa DataSetelah data disajikan, diinterprestasikan kemudian

penulis menganalisis data secara kualitatif denganmenghubungkan permasalahan yang telah dirumuskanterdalu. Dengan analisis ini pokok-pokok permasalahanyang dapat tergambar antara hubungan yang satu denganyang lainnya, maka jelaslah dapat diketahui bagaimanakejenuhan balajar siswa pada materi Pendidikan AgamaIslam di SDN Sungai Salai Hilir Kecamatan Candi LarasUtara Kabupaten Tapin dan faktor-faktor yangmempengaruhinya terhadap penelitian tersebut.

Adapun teknik yang digunakan dalam analisis dataini adalah dengan taknik induktif. Teknik Induktif digunakanuntuk menarik kesimpulan umum berdasarkan kenyataankhusus. Dengan menggunakan teknik induktif ini segalakesimpulan khusus yang ditemukan berdasarkan hasilpenelitian pada sampel dapat dianggap sebagai peristiwa-peristiwa atau kenyataan yang berlaku umum pada populasi.

H. Temuan Hasil Penelitian1. Problematika Kejenuhan Belajar Siswa

a. Tidak Memperhatikan PelajaranDari penyajian data sebelumnya telah disebutkan

bahwa dari 50 siswa, mereka sebagian mengatakan kadang-kadag tidak memperhatikan dan juga ada yang mengatakansering dan yang tidak pernah prosentasinya hanya 20%. Halini menunjukkan bahwa rasa jenuh sudah mulai padasebagian siswa, walaupun hanya terkadang saja merekamerasa jenuh. Namun itu juga problem yang harus diatasi

Page 34: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

432 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 6 Tahun 2013

c. Teknik Pengumpulan Data1) Observasi

Observasi yaitu melihat dan menjajaki lokasipenelitian dan obyek yang akan diteliti.

2) AngketAngket yaitu memberikan daftar pertanyaan yang

disertai alternative jawaban kepada siswa untuk mengetahuikejenuhan belajar materi Pendidikan Agama Islam padasiswa dan faktor yang mempengaruhinya.

3) WawancaraWawancara yaitu memberikan pertanyaan-

pertanyaan kepada orang yang diwawancarai denganpertanyaan yang sudah dibuat. Wawancara ini ditujukankepada guru dan kepala sekolah.

4) DokumenterTeknik ini digunakan untuk mengetahui dan

melengkapi serta untuk menunjang data yang sudah adayaitu data yang sudah didokumenkan terutama latarbelakang obyek penelitian yaitu SDN Sungai Salai HilirKecamatan Candi Laras Utara Kabupaten Tapin.

Baik dari sejarah berdirinya, jumlah guru dan jumlahsiswa, serta jumlah kelas, kerangka dasar penelitian, dalampenelitian ini digali tentang kejenuhan belajar siswa padamateri Pendidikan Agama Islam di SDN Sungai Salai HilirKecamatan Candi Laras Utara Kabupaten Tapin.

4. Teknik Pengolahan Data dan Analisa Dataa. Teknik Pengolahan Data

1) EditingGuna teknik ini adalah untuk memeriksa kembali

data-data yang telah terkumpul untuk mengetahui apakahjawaban terkumpul lengkap dan dapat dimengerti ataubelum.

2) Klasifikasi Data

Abd. Basir 301Tujuan Pendidikan Islam ...

Artinya: “Di antara mereka ada orang yang bendoa: "Ya TuhanKami, berilah Kami kebaikan di dunia dan kebaikan diakhirat dan peliharalah Kami dari siksa neraka"

Dalam kitab Fadilah Tabligh karangan Maulana Zakariyadijelaskan maksud ayat di atas menurut penafsiran para sahabatdan tabi’in. Qatadah ra. berkata, “Kebaikan di dunia adalahkeselamatan dan keperluan hidup yang cukup”. Ali ra. Berkata,“Makna dari kebaikan di dunia adalah seorang isteri yangshalihah.” Hasan al-Basrirah r.a. berkata, “Makna dari kebaikan didunia adalah ilmu Islam dan Ibadah.” Su’udi raa. berkata, “Maknadari kebaikan dunia adalah harta yang halal.” Ibnu Umar ra,berkata, ”Makna kebaikan di duniaadalah anak-anak yangberbakti kepada orang tua dan menyayangi orang lain.” Ja’far ra.Berkata, “Kebaikan di dunia maknanya adalah badan yang sehat,rezeki yang cukup,pengetahuan tentang Alquran, kemenanganterhadap musuh Islam, dan bergaul dengan para shalihin.”9

Meskipun ada pendapat bahwa makna “kebaikan didunia” adalah kemajuan (dan penulis sependapat), itu punmaknanya adalah untuk keperluan ibadah. Tetapi kebaikan duniatidak berarti kita harus selalu menyibukkandiri kita dalamkeduniaan sampai kita melupakan akhirat; juga bukan berartibahwa kita harus menyibukkan diri dalam keakhiratan semata;Sebenarnyakeduniaan kitadapat dijadikan sarana ibadah. Dantidak ada larangan dalam Islam untuk mendapatkan keduniaan.Kita harus sadar bahwa memperoleh keduniaan sedikit ataubanyak bukanlah tujuan kita.

Sesungguhnya, maksud dari ayat di atas atau haditsNabi tentang kebaikan dunia dan kebaikan akhirat adalah agarkaum muslimin tidak hanya menumpuk kemewahan duniasehingga melupakan perintah-perintah Allah dan kehidupanakhirat. Betapapun sibuknya usaha keduniaan kita, usaha tersebutjangan sampai melebihi usaha untuk mencapai akhirat. Sekurang-

9Maulana Muhammad Zakariya al-Kandahlawi, HimpunanFadhilah Amal, Fadhilah Tabligh, terj. A.Abdurrahman Ahmad,(Yogyakata: Penerbit As-Shaf, 2003), h. 334.

Page 35: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

302 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013

kurangnya, usaha akhirat dan dunia hendaknya seimbang.10 Untuklebih jelasnya maksud keterangan tersebut adalah beberapa firmanAllah berikut ini:لنا لھۥ فیھا ما نشاء لمن نرید ثم جعلنا لھۥ جھنم یصلىھ ن كان یرید ٱلعاجلة عج ا م

دحورا ئك كان ١٨مذموما م ومن أراد ٱألخرة وسعى لھا سعیھا وھو مؤمن فأولشكورا س ١٩عیھم م

Artinya: “Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang(duniawi), Maka Kami segerakan baginya di dunia ituapa yang Kami kehendaki bagi orang yang Kamikehendaki dan Kami tentukan baginya nerakaJahannam; ia akan memasukinya dalam Keadaantercela dan terusir. dan Barangsiapa yang menghendakikehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengansungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, Makamereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasidengan baik.” (Q.S. Al-Isra: 18-19)

ن یرید ٱألخرة منك .... ن یرید ٱلدنیا ومنكم م ....م مArtinya: “di antaramu ada orang yang menghendaki dunia dan

diantara kamu ada orang yang menghendaki akhirat…”(Q.S. Ali Imran: 152)

عندهۥ حسن ٱلم .... ع ٱلحیوة ٱلدنیا وٱ لك مت ١٤اب ذArtinya: “... itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-

lah tempat kembali yang baik (surga)” (Q.S.Ali Imran:14)

ع ٱلدنیا قلیل وٱألخرة .... ٧٧خیر لمن ٱتقى وال تظلمون فتیال قل متArtinya: “.... katakanlah: "Kesenangan di dunia ini hanya

sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orangyang bertakwa, dan kamu tidak akan dianiayasedikitpun.” (Q.S. An Nisa: 77)

لذین یتقون أفال تعقل ٣٢ون وما ٱلحیوة ٱلدنیا إال لعب ولھو وللدار ٱألخرة خیر لArtinya: “Dan Tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-

main dan senda gurau belaka dan sungguh kampungakhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa.

10. Ibid, h.335

Raihanatul Jannah, Kejenuhan Belajar ... 431

(1) Tidak memperhatikan pelajaran(2) Kurang inisiatif dan kreatif dalam

memanfaatkan waktu luang(3) Terlambat/tidak mengerjakan tugas(4) Mudah bosan(5) Kurang bergairah dan motivasi dalam

belajar.b) Data tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi kejenuhan belajar siswa padamateri Pendidikan Agama Islam di SDNSungai Salai Hilir Kecamatan Candi LarasUtara Kabupaten Tapin, yang meliputi;(1) Faktor guru(2) Faktor metode(3) Faktor media/alat(4) Faktor lingkungan

2) Data SekunderData sekunder yaitu data mengenai latar belakang

obyek yang meliputi:a) Gambaran umum lokasi penelitianb) Jumlah siswa, guru dan sarana prasaranac) Jumlah karyawan dan data yang lain yang

menunjang.b. Sumber DataUntuk mengumpulkan data diatas penulis

menyalinnya (mengambil) melalui;1) Responden. Yaitu siswa kelas 5 dan 6 yang

ada di SDN Sungai Salai Hilir KecamatanCandi Laras Utara Kabupaten Tapin

2) Informan, terdiri dari orang tua siswa dankepala sekolah.

3) Dokumen-dokumen yang berkaitan dengandata yang digali oleh peneliti.

Page 36: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

430 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 6 Tahun 2013

Penelitian ini bertempat di SDN Sungai Salai HilirKecamatan Candi Laras Utara Kabupaten Tapin.

2. Subyek dan Obyek penelitian1. Subyek PenelitianDalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian

adalah siswa yang berada di kelas 5 dan 6. Dan hal ini dapatdilihat pada table dibawah ini:

Sumber data: TU SDN Sungai Salai Hilir

2. Obyek PenelitianYang menjadi obyek penelitian ini adalah kejenuhan

belajar siswa pada materi Pendidikan Agama Islam di SDNSungai Salai Hilir Kecamatan Candi Laras Utara KabupatenTapin dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

3. Data, Sumber Data dan Teknik PengumpulanDataa. DataData yang ingin digali dalam penelitian ini terdiri

dari data Primer dan data Sekunder, yaitu:1) Data Primer

a) Data yang berkenaan dengan kejenuhanbelajar siswa pada materi PendidikanAgama Islam di SDN Sungai Salai HilirKecamatan Candi Laras Utara KabupatenTapin yang meliputi:

No. Kelas L P23

V (lima)VI (enam)

169

817

25 25Jumlah keseluruhan 50

Abd. Basir 303Tujuan Pendidikan Islam ...

Maka tidakkah kamu memahaminya?” (Q.S. Al An’am:32)

Maksudnya: kesenangan-kesenangan duniawi itu hanyasebentar dan tidak kekal. janganlah orang terperdaya dengankesenangan-kesenangan dunia, serta lalai dari memperhatikanurusan akhirat. Firman Allah Swt.:

تھم ٱلحیوة ٱلدنیا وذر ٱلذین ٱتخذوا دینھم لعبا ولھوا وغرArtinya: ”Dan tinggalkan lah orang-orang yang menjadikan

agama mereka sebagai main-main dan senda gurau.Dan mereka telah ditipu oleh kehidupan dunia...”. (Q.S.Al-An’am: 70)

عزیز حكیم ... یرید ٱألخرة وٱ ٦٧تریدون عرض ٱلدنیا وٱArtinya: “...kamu menghendaki harta benda duniawiyah

sedangkan Allah menghendaki (pahala) akhirat(untukmu). dan Allah Maha Perkasa lagi MahaBijaksana”.(Q.S. Al-Anfal: 67)

ع ٱلحیوة ٱلدنیا في ٱألخرة إال قلیل ... أرضیتم بٱلحیوة ٱلدنیا من ٱألخرة فما متArtinya: “...apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia

sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahalkenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengankehidupan) diakhirat hanyalah sedikit”. (Q.S. At-Taubah: 38).

لھم فیھا وھم فیھا ال یبخسون من كان یرید ٱلحیوة ٱلدنیا وزینتھا نوف إلی ھم أعما ١٥ طل م ئك ٱلذین لیس لھم في ٱألخرة إال ٱلنار وحبط ما صنعوا فیھا وب أول

١٦كانوا یعملون Artinya: “Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan

perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada merekaBalasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurnadan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan.Itulahorang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecualineraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telahmereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telahmereka kerjakan”. (Q.S. Huud: 15-16)

ع ... ٢٦وفرحوا بٱلحیوة ٱلدنیا وما ٱلحیوة ٱلدنیا في ٱألخرة إال مت

Page 37: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

304 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013

Artinya: “... dan mereka bergembira dengan kehidupan di dunia,Padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan)kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yangsedikit).”(Q.S. Ar-Raad: 26)

ولھم عذاب عظیم ... ن ٱ لك بأنھم ٱستحبوا ٱلحیوة ٱلدنیا على ١٠٦غضب م ذ١٠٧...ٱألخرة

Artinya: “...maka kemurkaan Allah menimpanya dan baginyaazab yang besar. Yang demikian itu disebabkan karenaSesungguhnya mereka mencintai kehidupan di dunialebih dari akhirat…” (Q.S. An-Nahl: 106-107)

Dari ayat-ayat yang telah dituliskan di atas menyatakanbahwa barangsiapa mementingkan kehidupan dunia daripadakehidupan akhirat, tentu akan merugi. Jika keduanya tidak dapatdicapai, hendaknya akhirat lebih dipentingkan dan ditunaikankeperluannya. Maulana Zakaria menyatakan bahwa duniamemang perlu, tetapi tidaklah bijaksana jika kita duduk terus didalam WC, walaupun kita memerlukan tempat itu.11

Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa tujuanpendidikan Islam sebenarnya adalah pendidikan kesimbanganantara kehidupan dunia dan akhirat. Hal tersebut dilakukan untukterwujudnya kebahagian hidup di dunia dan kebahagian hidupselepas kematian.

3. Tujuan Pendidikan Islam untuk pembentukan karakterManusia yang berkarakter (berkhlak mulia) harus

menjadi tujuan utama dalam proses pendidikan Islam. Karena haltersebut adalah misi utama Rasulullah Saw beliau diutus kepermukaan bumi. Berkenaan dengan akhlak mulia sebagai tujuanpendidikan dapat dilihat dari hadis-hadis antara lain:

ا بعثت ملسو هيلع هللا ىلص: إمن عنه قال قال رسول ا ألمتم مكارم عن أىب هريـرة رضى ا١٢)رواه البيهقى(األخالق

11Ibid, h. 337.12Abu Bakar Ahmad Ibn al-Husayn Ibn 'Ali al-Bayhaqiy

(Selanjutnya disebut al-Bayhaqiy, Sunan), Sunan al-Bayhaqiy. Juz 2, h.472, dalam al-Maktabah al-Syâmilah.

Raihanatul Jannah, Kejenuhan Belajar ... 429

penelitian ini akaqn tergambar masalaha yag nyatamengenai problematik kejenuhan belajar siswa padamateri Pendidikan Agama Islam.

2. Siswa merupakan peserta didik yang harusdiperhatikan agar mereka dapat berkembangpotensinya dengan baik.

3. Sepengetahuan penulis, belum ada yang menelitipermasalahan yang sama.

E. Tujuan Penelitian1. Untuk mengetahui kejenuhan belajar siswa pada

materi Pendidikan Agama Islam di SDN Sungai SalaiHilir Kecamatan Candi Laras Utara Kabupaten Tapin.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhikejenuhan belajar siswa padaq metri PendidikanAgama Islam di SDN Sungai Salai Hilir KecamatanCandi Laras Utara Kabupaten Tapin.

F. Signifikansi Penelitian1. Sebagai bahan informasi bagi guru Agama Islan yang

ada disekolah terseut dalam memperbaiki daqnmengatasi masalah kejenuhan belajar.

2. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi kepalasekolah agar dapat meningkatkan kualitas belajarmengajar disekolah

3. Sebagai bahan bacaan dikepustakaan bagi fakultasTarbiyah atau bagi pihak lain yang memerlukan hasilpenelitian ini.

G. Metode Penelitian1. Jenis Penelitian

Jenis Penelitian ini yaitu Penelitian Lapangan yangmenggunakan metode deksriftif (deskriftif) kualitatif.

Page 38: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

428 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 6 Tahun 2013

3. Belajar adalah suatu aktivitas yang berlangsung dalaminteraksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkansejumlah perubahan dalam pengetahuan danpemahaman dan nilai-nilai sikap6. Yang dimaksudbelajar disini berusaha memperoleh kepandaian ilmupengetahuan Agama Islam agar mampumengaplikasikannya dalam ilmu kehidupan.

4. PAI Sekolah Dasar adalah upaya sadar dan terancanadalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal,memahami, menghayati, mengimani danmengamalkan ajaran agama Islam7, dan materi PAIdisini adalah bagi siswa SD, yang mana berisikantentang pelajaran agama yang bertujuan menjadikansiswa manusia yang berakhlak mulia dan bertakwa.

Jadi yang dimaksud dengan judul diatas adaqlahpermasalahan yang menimpa mahasiswa dalam prosesbelajar, yakni terkadang aadanya rasa jenuh dalam belajarmateri Pendidikan Agama Islam di SDN Sungai Salai HilirKecamatan Candi Laras Utara Kabupaten Tapin.

C. Rumusan MasalahUntuk menemukan gambaran yang jelas dari

pendidikan ini maka penulis merumuskan sebagai berikut:1. Bagaimana kejenuhan belajar siswa pada materi

pendidikan Agama Islam di SDN Sungai Salai HilirKecamatan Candi Laras Utara Kabupaten Tapin?

2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kejenuhanbelajar siswa pada materim pendidikan Agama Islamdi SDN Sungai Salai Hilir Kecamatan Candi LarasUtara Kabupaten Tapin.

D. Alasan Memilih Judul1. Mengingat pendidikan keagamaan sangat penting

untuk membentuk pribadi Muslim, serta diharapkan

Abd. Basir 305Tujuan Pendidikan Islam ...

Abu Hurairah r.a.meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. Bersabda:Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan kemuliaanakhlak.

عن جابر بن عبد هللا قال قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلمإن هللا بـعثين بتمام ١٣رواه الطرباىن.مكارم األخالق وكمال حماسن األفـعال

Dari Jabir bin Abdullah berkata, Rasulullah saw. Berkata'Sesungguhnya Allah mengutusku dengan tugas membinakesempurnaan akhlak dan kebaikan pekerjaan.

بن: قال مل يكن رسول ا شا ، وإنه كان -ملسو هيلع هللا ىلص -عن عبد ا فاحشا وال متـفح١٤يـقول: إن خياركم أحاسنكم أخالقارواه البخارى

Dari Abdullah bin Amr RA, berkata, “Nabi SAW bukan seorangyang keji dan bukan pula bersikap keji. Beliau bersabda,‘Sesungguhnya yang terbaik di antara kamu adalah yang palingbaik akhlaknya’.”

Ketiga hadis di atas menunjukkan dengan tegas bahwamisi utama Rasulullah Saw. adalah memperbaiki karakter manusiaagar berakhlak mulia. Beliau melaksanakan misi tersebut dengancara menghiasi dirinya dengan berbagai akhlak yang mulia danmenganjurkan agar umatnya senantiasa menerapkan akhlaktersebut dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan secara tegas, beliaumenyatakan bahwa kualitas iman seseorang itu dapat diukurdengan akhlak yang ditampilkannya.15 Itu berarti bahwa semakinbagus kualitas iman seseorang akan semakin baik pula akhlaknya.Dengan kata lain, akhlak seseorang yang jelek merupakanpertanda bahwa imannya tidak bagus.

13Al-Thabrani, Al-Mu'jam al-Awsath, Juz 7, h. 74, dalam al-Maktabah al-Syâmilah.

14Al-Bukhâriy, Op.cit., Juz 4, h. 2444; Muslim, Op.cit., Juz 4, h.1810 Sesuai dengan maksud hadis yang diriwayatkan oleh Abu Daud,Tirmizi dan Ahmad (lihat Abu Daud, 13: 412; Trmizi, 5: 5; dan Ahmad,16: 138).

15Lihat, Muhammad Athiyah al-Abrasyi, 'Azhamat al-RasulShalla Allah 'alayh wa Sallam, (Kairo: Dar al-Qalam, 1966), h. 169.

Page 39: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

306 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013

Rasulullah saw. telah memperlihatkan akhlak yang muliasepanjang hidupnya. Al-Abrasyi mengemukakan bahwa Nabi saw.adalahyang paling baik tingkah lakunya, pemuda yang palingbersih, manusia yang paling zuhud dalam hidupnya, hakim yangpaling adil dalam memutuskan perkara, prajurit yang palingberani dalam membela kebenaran, ikutan yang terbaik bagi orang-orang saleh dan para pendidik.16 Pribadi beliau merupakanpresentasi akhlak yang sesuai dengan Alquran.

Bila misi utama Rasulullah saw. Adalahmenyempurnakan kemuliaan akhlak, maka proses pendidikanseyogianya diarahkan menuju terbentuknya pribadi umat yangberakhlak mulia. Hal ini sesuai dengan penegasan Allah bahwaNabi saw. Adalah teladan utama bagi umat manusia (QS. Al-Ahzab: 21).

أسوة حسنة لمن وٱلیوم ٱألخر وذكر لقد كان لكم في رسول ٱ كان یرجوا ٱ كثیرا ٢١ٱ

Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suriteladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yangmengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) harikiamat dan dia banyak menyebut Allah.”

Untuk mencapai hal itu, akhlak mulia harus ditegaskandalam formulasi tujuan pendidikan. Para ahli pendidikan Islamtelah merumuskan tujuan pendidikan yang merangkum maksud-maksud hadis di atas, antara lain:a. Tujuan pendidikan Islam adalah terbentuknya insan kamil

yang di dalamnya memiliki wawasan kaffah agar mampumenjalankan tugas-tugas kehambaan, kekhalifahan danpewaris Nabi.17

b. Rumusan tujuan hasil keputusan seminar pendidikan IslamseIndonesia tanggal 7 s.d. 11 Mei 1960 di Cipayung, Bogor:Tujuan pendidikan Islam adalah menanamkan taqwa dan

16Abdul Mujib dan Yusuf Mudzakir, Ilmu Pendidikan Islam,(Jakarta: Kencana, 2006), Cet. 1, h. 85-86.

17M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam Suatu Tinjauan Teoritis danPraktis Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner, (Jakarta: Bumi Aksara,1991), h. 41.

Raihanatul Jannah, Kejenuhan Belajar ... 427

masalah kejenuhan belajar. Hal ini tentu membuat tandatanya kita, yaitu hal apa yang menyebabkan masalah itu.Adapun siswa yang biasanya mulai merasa ada rasa jenuhdalam belajar adalah siswa yang berada di kelas 5 dan 6. Halini dikarenakan siswa kelas 5 dan 6 sudah bersekolah cukuplama dan seiring mereka naik kelas maka pelajaranpunbertambah sehingga rasa lelah dan bosan mulai ada pada dirisiswa.

Menurut pengamatan penulis pada Sekolah DasarSungai Salar Hilir Kecamatan Candi Laras Utara KecamatanTapin ada beberapa indikator kejenuhan belajar siswa yaitu,siswa bosan dengan gaya mengajar guru dan metode yangdigunakan. Melihat latar belakang diatas maka penulistertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul“Kejenuhan Belajar Siswa pada Materi Pendidikan AgamaIslam di SDN Hilir Kecamatan Candi Laras UtaraKabupaten Tapin”.

B. Penegasan JudulUntuk lebih jelas dan menghindari dari kesalah

pahaman serta kekeliruan mengenai judul diatas, makapenulis memberikan penjelasan dan ketegasan sebagaiberikut:

1. Problematika adalah ; masih menimbulkan masalah,permasalahan4. Yang dimaksud problematika disiniadalah permasalahan kejenuhan belajar PendidikanAgama Islam.

2. Kejenuhan adalah padat atau penuh sehingga tidakdapat memuat apapun selain itu dapat berarti jemuatau bosan5. Yang dimaksud kejenuhan disini adlahkebosanan siswa dalam mengikuti pelajaran AgamaIslam.

Page 40: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

426 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 6 Tahun 2013

Pendidikan merupakan suatu sitem yang teratur danmengemban misi yang sangat luas yaitu segala sesuatu yangbertalian dengan perkembangan fisik, kesehatan,keterampilan, fikiran, perasaan kemauan, sosiall sampaikepada masalah kepercayaan atau keimanan. Hal inimenunjukkan bahwasekolah sebagai suatu lembagapendidikan formal mempuanyai muatan beban yang cukupberat dalam melaksanakan misi tersebut.3 Pendidikan bagiumat manusia merupakan sistem dan cara meningkatkankuaqlitas hidup dalam segala bidang.

Adapun didalam sekolah, orang yang sangat pentingperannya dalam mendidik para siswa adalah seorang guru.Guru merupakan pengajar dan pendidikan bagi siswadisekolah atau bisa dikatakan bahwa guru merupakan orangtua kedua setelah orang tua kandung. Sedangkan orang yangdididik guru itu disebut siswa, yang mana siswa merupakanobyek dari pendidikan yaitu dalam rangka membentuktingkah laku swiswa agar menjadi lebih baik.

Di dalam proses belajar mengajar tentu tidaksemuanya berjalan dengan lancar dan baik. Akan tetapi adakalanya berjalan dengan kendala dan masalah yangmengakibatkan hasil pembelajaran juga kurang baik. Salahsatu dari masalah yang itu adalah masalah kejenuhan belajar.Sebagai seorang guru yang bijak tentu kita harus pekaterhadap masalah ini. Bukan seorang guru yang baik jika iahanya mengajari siswa pada saat jam ia mengajar, lalukeluar bila waktunya telah habis. Akan tetapi seo0rang guruitu harus memperhatikan terhadap keadaan siswa, apakahsiswa sudah menerima dengan baik terhadap yangdisampaikan atau masih ada kesulitan. Oleh karena itupenting sekali bagi seorang guru mengetahui keadaan siswa.

Berdasarkan dari penjajakan awal dilapangan bahwaada sebagian siswa yang mempunyai masalah dalammenerima pelajaran, yakni pelajaran Agama Islam yaitu

Abd. Basir 307Tujuan Pendidikan Islam ...

akhlak serta menegakkan kebenaran dalam rangkamembentuk manusia yang berpribadi dan berbudi luhurmenurut ajaran Islam.

c. Rumusan tujuan pendidikan Islam yang dihasilkan dariseminar pendidikan Islam sedunia tahun 1980 di Islamabadadalah Education aims at the balanced growth of totalpersonality of man through the training of man's spirit,intellect, thr rational self, feeling and bodile sense.Education should, therefore, cater for the growth of man inall its aspects, spiritual, intellectual, imaginative, phisycal,scientific, linguistic, both individually and collevtively, andmotivate all this aspects toward goodness and attainment fperfection. The ultimate aim of education lies in therealization of complete submission to Allah on the level ofindividual, the community and humanity at large,18

Maksudnya, pendidikan seharusnya bertujuan mencapaipertumbuhan yang seimbang dalam kepribadian manusiasecara total melalui pelatihan spiritual, kecerdasan, rasio,perasaan, dan panca indera. Oleh karena itu, pendidikanseharusnya pelayanan bagi pertumbuhan bagi manusia dalamsegala aspeknya yang meliputi aspek spiritual, intelektual,imajinasi, fisik, ilmiah, linguistic, baik secara individu,maupun secara kolektif dan memotivasi semua aspektersebut kepada kebaikan dan pencapaian kesempurnaan.Tujuan akhir pendidikan bertumpu pada terealisasinyaketundukan kepada Allah SWT. baik dalam level individu,komunitas, dan manusia secara luas.

4. Tujuan Pendidikan Islam untuk pengembangan potensi diria. Hadits tentang manusia lahir atas dasar fhitrah

18M Arifin, Kapita Sekta Pendidikan Islamdan Umum, (Jakarta:Bumi Aksara, 1991), h. 4.

Page 41: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

308 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013

ملسو هيلع هللا ىلص عنه قال قال رسول ا عليه وسلم عن أىب هريـرة رضى ا قال النيب صلى ا سا رانه أو ميج يولدعلىالفطرةفأبـواه يـهودانه أويـنص 19رواه البخارىما من مولودإال

Artinya: “Dari Abu Hurairah ra. bahwa Nabi Muhammad Sawbersabda: Tidak ada seorang anak yang lahir kecualidilahirkan atas dasar fithrah, kedua orang tuanyamenjadikannya seorang yahudi, nasrani atau majusi”.(H.R. Bukhari dan lainnya)

Fithrah adalah berasal dari kata fathara yang berartimerobek, membelah atau menciptakan. Dan fithrah diartikansebagai sifat pembawaan.20 Sifat pembawaan dimaksud adalahsifat semula jadi yang telah Allah Swt. ciptakan bagi setiapmanusia yang lahir ke dunia, yaitu pembawaan tentangkeimanannya kepada Allah Swt.

Setelah ia lahir ke dunia maka yang semula adalah janin,berubah sebutannya menjadi manusia yang memiliki potensipembawaan yang harus dikembangkan sesuai dengan fihrahnya.Untuk mengembangkan fithrah manusia agar menjadi manusiayang sempurna, tentu diperlukan sebuah pendidikan yang tepatsesuai dengan petunjuk Allah Swt dan Rasul-Nya.

Apa sebenarnya hakikat manusia menurut agama Islam?Untuk menjawab pertanyaan tersebut tentu sulit dari mana kitamemulainya. Maka yang pertama sekali, yang perlu dipahamiadalah siapa manusia itu? Manurut Ahmad Tafsir mengutippendapat Al- Syaibani, bahwa manusia itu terdiri dari tiga unsur;jasmani, akal, dan ruhani itulah yang membangun manusia.21

Pendidikan menurut Al-Syaibani haruslahmengembangkan ketiga potensi manusia tersebut secara

19Al-Bukhary, Opcit, juz 5 h. 145. Maktabah Syamilah.20A.W. Munawwir, Kamus Al-Munawwir Arab-Indonesia

Terlengkap, (Yogyakarta: Pustaka Progressif, 1997), h. 1063.21Ahmad Tafsir, Filsafat Pendidikan Islam, Integrasi Jasmani,

Rohani dan kalbu Memanusiakan Manusia, (Bandung: Rosda, 2006), h.26 .

Raihanatul Jannah, Kejenuhan Belajar ... 425

Kata Kunci: Kejenuhan, Belajar, siswa

A. Latar Belakang MasalahPendidikan merupakan untuk memecahkan persoalan

suatu bangsa, karena tujuan pendidikan suatu bangsa sangaterat hubungannya dengan usaha mencerdaskan suatu bangsa,salah satu alternative yang dilakukan adalah melalui prosesbelajar mengajar dengan cara ini anak diharapkan dapatmenyerap pengetahuan sebanyak-banyaknya dan sekaligusmampu diperaktekkannya dalam kehidupan sehari-hari.Fungsi dan tujuan pendidikan nasional termuat dalamundang-undang RI No. 20 tahun 2003 tentang sistempendidikan nasional Bab 2 pasal 3 menjelaskan bahwa;

Pendidikan nasional berfungsi mengembang-kan kemampuan dan bentuk watak serta peradapanbangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskanpotensi peserta didik agar menjadi manusia yangberiman kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlakmulia,, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri danmenjadi warga negara yang demokratis sertabertanggung jawab.1

Dalam penddidikan Islam, pendidikan memiliki artidan peran yang sangat penting. Hal ini disebabkan iamemiliki tanggung jawab dan menentukan arah pendidikanIslam.2

Islam sangat tinggi menghargai ilmu pengetahuan,mendorong untuk mencari dan memuji orang-orang yangmengetahuinya sebagai mana firman Allah SWT dalam Al-qur’an surah Al-Mujadalah ayat 11. Dari ayat tersebut dapatkita ketahui bahwa ilmu sangatlah penting karena denganilmu agam sangat diperlukan dalam kehidupan.

Page 42: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

424

KEJENUHAN BELAJAR SISWA PADA MATERIPENDIDIKAN AGAM ISLAM DI SDN SUNGAI SALAI

HILIR KECAMATAN CANDI LARAS UTARAKABUPATEN TAPIN

Oleh: Raihanatul Jannah

ABSTRAK

Kejenuhan belajar adalah suatu kondisi mentalseseorang saat mengalami rasa bosan dan lelah yang amatsangat sehingga menyebabkan timbulnya rasa enggan, lesutidak bergairah untuk melakukan aktivitas belajar. Rumusanmasalah dalam penelitian ini adalah bagaimana problematikakejenuhan belajar siswa pada materi pendidikan agamaIslam di SDN Sungai Salai Hilir Kecamatan Candi LarasUtara Kabupaten Tapin dan faktor-faktor yangmepengaruhinya. Jenis penelitian yang digunakan adalahpenelitian diskriftif kualitatif.

Hasil penelitian tentang kejenuhan belajar siswa padamateri Pendidikan Agama Islam adalah Sebagian besarsiswa beranggapan kadang-kadang tidak memperhatikan bilaguru sedang menjelaskan pelajaran, Sebagian besar siswatidak beraktifitas jika guru tidak ada di kelas, Sebagian besarsiswa kadang-kadang terlambat dalam mengerjakan tugas,Sebagian siswa kadang-kadang merasa bosan saat belajardan Sebagian besar siswa kurang bergairah dalam belajar.Sedangkan faktornya yaitu faktor latar belakang guru tidaksesuai dengan bidang studinya, penggunaan metodepembelajaran yang monoton, sarana atau media tidak adapenambahan dan suasana belajar masih kurang nyaman.

Dosen Tetap Prodi PGMI Fakultas Tarbiyah dan KeguruanIAIN Antasari Banjarmasin.

Abd. Basir 309Tujuan Pendidikan Islam ...

seimbang,22 terarah, dan proporsional. Pendidikan Islam tidakhanya mementingkan satu atau dua potensi saja yang harusdikembangkan tetapisecara holistic. Pendidikan Islam tidak lainadalah mengembangakan ketiga potensi yang ada pada dirimanusian itu sendiri.

Orang Yunani, lebih kurang 600 tahun sebelum masehitetah mengingatkan bahwa tugas pendidikan ialah membantumanusia menjadi manusia. Tatkala kita mendidik seseorang,seringkali kita didik adalah otaknya saja, belum tentu kitamendidik mausianya, seringkali kita mendidik tangannya atauketrampilannya belum tentu manusianya, sehingga menghasilkankecerdasan dan keterampilanyang belum tentu menghasilkanmanusia yang cerdas dan terampil.

Suatu ketika serombongan orang Arab padang pasirdatang menemui Nabi Muhammad Saw. sambil berkata “YaRasulullah kami telah beriman.” Nabi yang mulia mengatakan“Janganlah kalian mengatakan kami telah beriman, katakan sajakami telah tunduk, sebab iman itu belum masuk ke dalam kalbukalian.” Iman yang begitu tinggi kedudukannya dalam kehidupanmanusia terletak di dalam kalbu, bukan di kepala atau di jasmani.

Manusia dikendalikan oleh world view-nya, karena imanadalah sesuatu world view maka manusia dikendalikan olehimannya. Iman letaknya di hati, maka dapat dikatakan manusiadikendalikan oleh hatinya.23 Kalau begitu kalbu inilah yangmenjadi sasaran pengembangan potensi dalam pendidikan Islam.Nabi Saw bersabda:

د مضغة إذا صلحت صلحاجلسد كلهوإذا فسدت فسد اجلسد كله أال وإن يف اجلس ٢٤أال وهي القلب

Artinya: “Ketahuilah! Sesungguhnya dalam diri manusia adasegumpal daging, kalau ia baik, maka baik seluruh

22Ibid.23Ibid.24Al-Bukhary, loc.cit, juz, 1, h. 90.

Page 43: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

310 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013

badannya, dan jika rusak maka rusak seluruh badannya,ketahuilah! Itu kalbu (hati).

Dari penjelasan di atas, sudah jelas bahwa pendidikanIslam bertujuan untuk mengembangkan potensi manusia agarmenjadi manusia yang sempurna. Yakni manusia yang memilkiiman yang sempurna, amal yang sholeh dan memilki keterampilansebagai bekal hidup di dunia, dan tercapai kesejahteraan dunia dankebahagian di akhirat.

C. SimpulanDari penjelasan hadits-hadits dan ayata-ayat Alquran

terdahulu dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan pendidikanIslam adalah terciptanya manusia sebagai hamba Allah danmenjadikan seluruh kehidupanya mengabdi hanya untuk AllahSwt. Disamping itu, bahwa tujuan pendidikan Islam adalahpendidikan kesimbangan antar kehidupan dunia dan akhirat,berakhlak mulia danmengembangkan potensi manusia agarmenjadi manusia yang sempurna.

D. Daftar Pustaka

Al-Abrasyi, Muhammad Athiyah, 'Azhamat al-Rasul Shalla Allah'alayh wa Sallam, Kairo: Dar al-Qalam, 1966.

Al-Bayhaqiy, Abu Bakar Ahmad Ibn al-Husayn Ibn 'Ali, Sunanal-Bayhaqiy. Juz 2, h. 472, dalam al-Maktabah al-Syâmilah.

Al-Qardawy, Yusuf. Sunnah, Ilmu Pengetahuan dan Peradaban.terj. Abad Badruzzaman. Yogya karta:Tiara Wacana, 2001.

Al-Thabrani, Al-Mu'jam al-Awsath, Juz 7, h. 74, dalam al-Maktabah al-Syâmilah.

Al-Tirmidhy, Abu ‘Isa Muhammad bin ‘Isa. Sunan al-Tirmidhy.Riyad: Maktabat al-Ma’arif, T.Th.

Sessi Rewetty Revilla, Proses Integrasi ... 423

Kunandar. 2007. Guru professional: Implementasi KurikulumTingkat Satuaan Pendidikan (KTSP) dan PersiapanMenghadapi Sertifikasi Guru. Jakarta: Raja GrafindoPersada.

Slavin, Robert E. 2005. Cooperative Learning Teori, Riset danPraktik. Bandung: Nusa Media.

Sulistyowati, Endah. 2012. Implementasi Kurikulum PendidikanKarakter. Yogyakarta: PT Citra Aji Parama.

Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning MengembangkanKemampuan Belajar Berkelompok. Bandung: Alfabeta

Page 44: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

422 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 6 Tahun 2013

guru memberikan nilai lebih kepada siswa yang lebih aktif dikelas, sedangkan selebihnya nilai siswa yang kurang aktifdianggap nilai rata-rata.

E. Daftar Pustaka

Amri, Sofan, Ahmad Jauhari dan Tatik Elisah. 2012.Implementasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran.Presatsi Pustaka.

Aunillah, Nurlina Isna. 2012. Panduan Menerapkan PendidikanKarakter di Sekolah. Jakarta: Laksana.

Azzet, Akhmad Muhaimin. 2011. Urgensi Pendidikan KarakterDi Indonesia Revitalisasi Pendidikan Karakter terhadapKeberhasilan Belajar dan Kemajuan Bangsa. Jogyakarta:Ar-Ruzz Media.

Chulsum, Umi dan Windy Novia. 2006 Kamus Besar bahasaIndonesia. Surabaya: Kashiko.

Dimyanti dan Modijono. 2002. Belajar dan Pembelajaran.Jakarta: Rineka Cipta.

Fitri, Agus Zaenal. 2012. Pendidikan Karakter berbasis Nilai danEtika di Sekolah, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Gunawan, Heri. 2012. Pendidikan Karakter Konsep danImplementasi. Bandung: Alfabeta.

Hamalik, Oemar. 1999. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta:Bumu Aksara.

Hollands, Roy. Kamus Matematika. Jakarta: Erlangga.

Khan, D. Yahya. 2010 Pendidikan Karakter Berbasis PotensiDiri. Yogyakarta: Pelangi Publishing.

Abd. Basir 311Tujuan Pendidikan Islam ...

Arifin, Muhammad, Ilmu Pendidikan Islam Suatu TinjauanTeoritis dan Praktis Berdasarkan PendekatanInterdisipliner, Jakarta: Bumi Aksara, 1991.

Barnadib, Sutari Imam. Pengantar Ilmu Pendidikan. Yogyakarta:Andi Offset, 1993.

Ibn Majah, Abu ‘Abd Allah Muhammad bin Yazid al-Qazwiny.Sunan Ibn Majah. Riyad: Maktabah al-Ma’arif, T.Th.

Ibnil Buthah, Al-Inabah al-Kubra, bab Firman Allah: أولئك الذینjuz 3, h. 100. Versi Maktabah,صدقوا Syamilah.

Imam Bukhari, Jami’ as- Shahih, bab Waminhum man YaquluRabbana…, juz,13, h. 469. Versi Maktabah Syamilah.

Imam Muslim, Shahis Muslim, pada bab Al-Doa fi shalati llaili waqiyamihi, juz. 4, h. 169versi Maktabah Syamilah.

Langgulung, Hasan. Asas-asas Pendidikan Islam.Jakarta: PustakaAl-Husna, 1987.

Mastuhu, Menata Ulang Pemikiran Sistem Pendidikan NasionalAbad 21. Yogyakarta: Safiria Insani Press, 2003.

Muhammad Tufail, Mian. Iqbal’s Philosophy and Education.Edisi I. Lahore: The Bazm-I-Iqbal, 1966.

Muhammad Zakariya, Maulana, al-Kandahlawi, HimpunanFadhilah Amal, Fadhilah Tabligh, terj. A.AbdurrahmanAhmad, Yogyakata, Penerbit As-Shaf, 2003.

Mujib, Abdul, dan Yusuf Mudzakir, Ilmu Pendidikan Islam,Jakarta: Kencana, 2006.

Munawwir, A.W., Kamus Al-Munawwir Arab-IndonesiaTerlengkap, Yogyakarta, Pustaka Progressif, 1997.

Page 45: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

312 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013

Qushairy, Muslim bin Hajjaj bin Muslim al-Naisabuty. SahihMuslim. Kairo: Dar al-Hadith, 1412 H / 1991 M.

Suharsono. Melejitkan IQ, IE & IS. Jakarta: Insani Press, 2001.

Tafsir, Ahmad, Filsafat Pendidikan Islam, Integrasi Jasmani,Rohani dan Kalbu Memanusiakan Manusia, Bandung,Rosda, 2006.

Wensink, A. J. al-Mu’jam al-Mufahrath li Al-faz al-Hadith al-Nabawiy. Leiden: E. J. Brill, 1967.

Sessi Rewetty Revilla, Proses Integrasi ... 421

sangatlah sulit, untuk mengatasi hal tersebut guru dalammemberikan penilaian afektif siswa adalah dimana memberikannilai yang lebih bagi siswa yang lebih aktif dan menonjol saatproses kegiatan pembelajaran berlangsung. Sedangkan siswa yangkurang aktif dianggap karakter mereka rata-rata. Sehingga dalampemberian nilai afektif siswa ini guru masih kurang objektifdalam memberikan penilaian terhadap karakter-karakter siswa.

D. Kesimpulan1. Perencanaan Pembelajaran

Berdasarkan RPP karakter yang dibuat oleh guruMatematika kelas XII IPA 1 di MAN 2 Barabai pada materigeometri transformasi sudah baik. Hal ini dapat dilihat adanyakesesuaian indikator dengan SK dan KD. Tujuan pembelajaransesuai dengan indikator dan pada tujuan pembelajaran memuatadanya karakter-karakter yang diharapkan. Materi pelajaran sesuaidengan indikator dan tujuan pembelajaran yang diinginkan.Begitupun juga dengan pemilihan model pembelajaran yangmenunjang tercapainya tujuan pembelajaran.

2. Pelaksanaan PembelajaranPelaksanaan pembelajaran Matematika pada materi

geometri transformasi kelas XII IPA 1 di MAN 2 Barabai dalammenerapkan karakter rasa ingin tahu, kerja keras, komunikatif,dan demokratis sudah terlaksana dengan baik. Hal ini dapat dilihatpenerapan pendidikan karakter pada setiap kegiatan pembelajaranbaik dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatanpenutup sudah menggambarkan pendidikan karakter yangdiinginkan. Meskipun masih ada kekurangan-kekurangan yangpenulis temukan.

3. Evaluasi PembelajaranPelaksanaan evaluasi pembalajaran yang berkaitan dengan

penilaian afektif terhadap siswa masih dirasakan sulit oleh guru.Karena banyaknya jumlah siswa yang ada dikelas XII IPA 1 dansetiap orang mempunyai sikap atau karakter yang berbeda-bedayang tidak bisa disamakan satu dengan yang lainnya. Untukmengatasi kendala tersebut, dalam memberikan nilai afektif siswa,

Page 46: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

420 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 6 Tahun 2013

Dalam permaianan siswa diajarkan dalam berkoordinasidengan teman-temannya. Bahkan mereka sering, saling memberidukungan dan motivasi kepada anggota kelompok masing-masing. Terlihat jelas selama proses pembelajara siswa salingmenghormati dan menghargai satu dengan yang lainnya.

5. Karakter DemokratisKarakter demokratis dalam pelaksanaan pembelajaran di

kelas XII IPA 1 dari kegiatan pendahuluan, sudah mulai terlihatdengan tidak adanya perbedaan dan perlakuan khusus dari guru,semuanya sama-sama mempunyai tanggung jawab dan hak. Guruketika menyampaikan materi dijelaskan kepada seluruh murid dansemua siswa diharapkan dapat menyimak dan memperhatikanpenjelasan guru. Ketika tugas dibagikan, guru dalam membimbingsiswa juga tidak memilah-milah kelompok yang mana yangdidahulukan diberikan bimbingan. Siapa bertanya beliau selaluberusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan muridnya.

Dalam permaianan siswa belajar membuat keputusanbersama dan menerima hasil keputusan yang telah ditetapkan.Dalam artian ketika memilih siapa yang mewakili kelompokmereka mereka memutuskan bersama-sama dan ketika siapa yangterpilih maju kedepan semuanya harus menerima dan memberidukungan. Walaupun ketika perwakilan kelompoknya hasilnyatidak memuaskan mereka harus meneima dengan lapang dada.

6. EvaluasiEvaluasi merupakan aspek yang penting karena berkenan

dengan tercapainya tujuan pembelajaran, dan penentuan tingkatkeberhasilan yang telah dicapai. Penilaian meliputi semua aspekdalam belajar, dimana fungsi dari penilaian bukan hanyapemberian angka atas hasil belajar namun juga sebagai umpanbalik bagi guru.

Berdasarkan penyajian data dapat dilihat bahwapelaksanaan evaluasi pada pelajaran pendidikan matematika padageometri transformasi pada penilaian afektifnya guru matematikamasih kesulitan dalam menilai sikap atau karakter siswa. Karenabanyaknya jumlah siswa dan untuk menilai karakter rasa ingintahu, kerja keras, komunikatif dan demokratis pada tiap siswa

313

PENGEMBANGAN TENAGA PENDIDIK DANKEPENDIDIKAN DI NEGARA JEPANG DAN SUDAN

Oleh: Suraijiah

Abstrak

Permasalahan pendidikan nasional yang muncul dansedang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini adalah masalahmutu pendidikan pada setiap jenjang. Berbagai usaha sudahdilakukan termasuk salah satunya melalui program sertifikasiguru dan dosen, namun hal itu nampaknya belum sepenuhnyabisa meningkatkan kualitas atau mutu pendidikan di Negaraini. Tulisan ini akan mencoba mempelajari dan menyajikanlangkah-langkah konkrit yang telah dilakukan oleh Negaralain terutama dari Negara Jepang dan Sudan dalam upayapengembangan tenaga pendidik dan kependidikannya,terutama yang berhubungan dengan sistem pendidikan yangada di negara tersebut dan berbagai kebijakan yang diambiluntuk mewujudkan kemajuan pendidikan di kedua negaratersebut. Hal ini diharapkan dapat menjadi bahan masukandan pertimbangan dalam rangka pengembangan pendidik dantenaga kependidikan di Negara kita.

Kata Kunci: pengembangan, pendidik dan kependidikan

A. PendahuluanSebagai suatu sistem, maka dalam proses pendidikan selalu

terkait beberapa komponen yang saling berhubungan satu denganyang lain dan saling mendukung dalam rangka pencapaian tujuanpendidikan. Komponen yang ada dalam system pendidikantersebut meliputi; murid sebagai raw input, guru dan tenagakependidikan lainnya, administrasi, kurikulum, keuangan, sarana,

Penulis adalah mahasiswa program S3 Pasca Sarjana IAINAntasari Banjarmasin.

Page 47: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

314 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013

politik, ekonomi, sosial budaya, keamanan, kependudukan sebagaienvironmental input. Salah satu komponen yang sangat berperandan amat menentukan dalam keberhasilan pendidikan adalahkeberadaan seorang pendidik atau guru. Karena bagaimanapunkesiapan suatu situasi pendidikan tanpa kehadiran seorang guru,hasilnya tidak dapat dipertanggung jawabkan. Guru menempatikeseluruhan sentral, sebab peranannya sangat menentukan, iaharus mampu menterjemahkan, menjabarkan, danmentransformasikan nilai-nilai dalam kurikulum kepada anakdidik.1

Melihat kedudukan seorang guru dalam proses pendidikanyang begitu menentukan, dimana guru merupakan unsur yangmempunyai peranan penting bagi terwujudnya pembelajaran, halini menunjukkan bahwa untuk meningkatkan keberhasilanpendidikan, maka komponen pendidik menjadi prioritas pertamauntuk dibina dan ditingkatkan profesionalnya.

Dunia pendidikan saat ini sudah memasuki eramillennium ketiga, tentunya ada banyak perbedaan corak dankarakter dari masa sebelumnya, terlebih lagi pada negara-negaramaju seperti; Amerika, Inggeris, Perancis, Australia, Jepang,Singapura, dan masih banyak lagi negara lainnya. Di sisi lain, adabanyak negara yang masih jauh ketinggalan pendidikannyadibandingkan dengan negara-negara maju tersebut. Perubahandalam dunia pendidikan tidak terlepas dari adanya kemajuandalam ilmu pengetahuan dan tekhnologi. “Pendidikan di masamendatang akan menjadi milik mereka yang dapat menangkapatau mengambil manfaat (teknologi) instruksional”.2

Dalam mewujudkan tujuan pendidikan, maka diperlukanketersediaan sejumlah tenaga pendidik atau guru-guru yangmampu menjalankan tugasnya dengan baik dan selalu siapmengembangkan dirinya agar tidak menjadi guru yangketinggalan zaman.

1Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar,(Bandung: Sinar Baru Algesindo, 1989), h. 1.

2Setijadi, Definisi Teknologi Pendidikan, (Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada, 1994), h. 26.

Sessi Rewetty Revilla, Proses Integrasi ... 419

untuk membuat kesimpulan yang telah mereka dapat dari prosespembelajaran yang telah berlangsung.

4. Karakter KomunikatifDalam pembelajaran Matematika pada materi geometri

transformasi dengan menggunakan model learning together.Karakter yang sangat menonjol dalam menggunakan modeltersebut adalah karakter komunikatif dimana dari awalpembelajaran guru sudah mengkodisikan terciptanya suasanakelas yang komunikatif. Dalam hal ini siswa terbagi atas beberapakelompok, dimana dalam hal itu terciptanya kerja sama, salingmenghargai dan menghormati satu sama lain.

Untuk menerapkan pendidikan karakter komunikatif padapeserta didik adapun yang dilakukan dalam kegiatan pendahuluan,guru ketika memasuki kelas selalu mengucapkan salam denganramah pada semua murid. Dimana seluruh siswa selalu menjawabsalam guru tersebut. Dalam hal tersebut guru berusaha membukakomunikasi dengan peserta didik dimana guru dalamberkomunikasi tidak menjaga jarak dengan murid.

Setelah guru membuka percakapan dengan mengucapkansalam. Guru memeriksa kehadiran siswa. Dimana dalammemeriksa kehadiran siswa. Jika masih ada siswa yang terlambatmaka guru menegur siswa tersebut dengan sopan untuk datangtepat waktu. Kemudian mempersilahkan siswa tersebut duduk kekursinya.

Dalam penyampaian materi dimana guru selalu dalammenjelaskan kepada murid-muridnya tidak membeda-bedakansatu dengan yang lainnya. Dan guru tidak memberi batasankepada siapa saja untuk bertanya kalau memang belum paham.Guru juga tidak menjaga jarak dalam berkomunikasi dengansiswa. Di mana guru ketika membimbing siswa dalammengerjakan LKS. Guru dengan sabar dan sopan memberikanpenjelasan jika masih ada yang belum jelas. Guru selalu siapmenerima keluh kesah dari semua murid. Bahkan semuakelompok didatangi dan ditanya bagaimana pekerjaankelompoknya.

Page 48: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

418 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 6 Tahun 2013

materi pelajaran yang disampaikan dan siswa ketika mengalamikesulitan menjawab LKS yang diberikan guru. Maka siswaberperan aktif untuk bertanya kepada guru, teman atau mencarisendiri pada buku matematika yang mereka miliki atau pada bukupedoman Matematika. Dalam kelompok mereka berbagi tugasuntuk menjawab soal. Karena waktu yang diberikan oleh gurutidak banyak.

Pada kegiatan akhir pembelajaran guru selalumengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan pelajaran.Masing-masing kelompok diberi kesempatan untukmenyampaikan kesimpulan yang mereka dapat. Meskipun dalammenyimpulkan pembelajaran ada sebagian kecil yang kurang aktifikut menyimpulkan pembelajaran. Dan hasil dari kesimpulanmasing-masing kelompok, guru berasama-sama siswa menarikkesimpulan apa yang telah diajarkan pada hari itu.

Dari secara keseluruhan kegiatan proses pembelajarandimana dari kegiatan pendahuluan samapai kegiatan penutup.Guru dalam menciptakan kerja keras sudah baik. Dimana diawal-awal pembelajaran ketika guru menyampaikan langkah-langkahmodel pembelajaran dan permaianan. Membuat semua kelompokberusaha menjadi yang terbaik dan mendapatkan nilai lebihdibandingkan yang lain. Guru dapat dikatakan selalumenyampaikan materi pembelajaran dan semua siswa jugamendengarkan dan bertanya jika masih belum mengerti baikbertanya pada guru, teman atau mencari sendiri dalam bukupedoman yang mereka miliki. Dalam hal ini guru jugamemfasilitasi murid dengan memberikan soal-soal yang beradapada tingkatan mudah, sedang dan susah dalam waktu 25 menit.Dalam hal ini guru memicu semangat dan kerja keras siswa untuklebih giat dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan guru dalamwaktu yang relatif singkat dan soal-soal yang cukup menantang.Dan mereka juga dituntut untuk memahami soal-soal yangdiberikan guru tersebut agar lebih teliti dalam menjawab soal-soalyang diberikan sehingga dalam persentasi di depan kelas merekatidak salah menjawab. Dan pada kegiatan penutup guru jugaselalu memberi kesempatan kepada masing-masing kelompok

Suraijiah, Pengembangan... 315

Seorang pendidik saat ini diharapkan memiliki kecakapandalam bidang administrasi, inovasi, motivasi, dan evaluasi yangakan dipakai ketika mendidik anak didiknya.3 Permasalahanpendidikan nasional yang muncul dan sedang dihadapi olehbangsa Indonesia saat ini adalah masalah mutu pendidikan padasetiap jenjang. Sementara berbagai usaha telah dilakukan dalammeningkatkan mutu pendidikan nasional, antara lain melaluiberbagai pelatihan dan peningkatan kompetensi guru, perbaikansarana dan prasarana pendidikan, dan peningkatan mutumanajemen sekolah. Namun dari berbagai usaha tersebutnampaknya belum menunjukkan peningkatan yang berartiterhadap mutu pendidikan, sebagian sekolah terutama di kota-kotamenunjukkan peningkatan mutu pendidikan yang cukupmenggembirakan, namun sebagian besar lainnya masihmemperihatinkan4

Pemerintah sudah melakukan berbagai upaya yang terkaitdengan peningkatan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan diIndonesia, yaitu dengan menjadikan guru sebagai pendidikprofessional. Guru yang professional harus menguasai bidangilmu pengetahuan yang akan diajarkan dengan baik dan harusmemiliki kemampuan menyampaikan atau mengajarkan ilmuyang dimilikinya (transfer of knowledge) secara efektif danefisien, serta harus berpegang teguh kepada kode etikprofessional, yaitu memiliki akhlak yang mulia.5 Namun tidaksalahnya untuk mengkaji mencoba melihat upaya pengembangantenaga pendidik dan kependidikan di Negara lain, sehingganantinya dapat dijadikan bahan masukan untuk pengambilankebijakan pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan diNegara kita. Untuk itu, pembahasan dalam makalah ini akan

3Suwito dan Fauzan, Sejarah Sosial Pendidikan Islam, (Jakarta:Prenada Media, 2005), h. 6.

4Departemen Pendidikan Nasional, Manajemen PeningkatanMutu Berbasis Sekolah, (Jakarta: t.p, 2001), h. 1.

5Abuddin Nata, Manajemen Pendidikan: Mengatasi KelemahanPendidikan Islam di Indonesia, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,2007), h. 141-142.

Page 49: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

316 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013

membicarakan tentang bagaimana pengembangkan tenagapendidik dan kependidikan yang ada di Negara Jepang dan Sudan.

B. Pengembangan Tenaga Pendidik dan Kependidikan diSudan1. Gambaran Umum Sistem Pendidikan Sudan6

a. Sistem PerkuliahanSistem perkuliahan di Sudan secara umum cukup

terprogram. Artinya perguruan tinggi mempunyai rencana lengkapyang matang mulai dari saat mahasiswa tersebut tercatat sebagaimahasiswa, permulaan kuliah, libur semester I, ujian semesterI,mulai kuliah semester II, dan seterusnya. Penyimpanganterhadap salah-satu poin dari program yang direncanakan tentuakan mengakibatkan terjadinya gangguan yang tidak sedikitterhadap program secara keseluruhan.

Pada umumnya diberbagai perguruan tinggi Sudanmenerapkan sistem dua semester. Mungkin satu-satunyaperguruan tinggi di Sudan yang masih menerapkan sistem satusemester adalah Pascasarjana Omdurman Islamic Universitiy.Banyak keutamaan yang diperoleh dari sistem dua semester iniyaitu antara lain bahwa materi yang akan diujikan belum sempatmenumpuk dan masih berada didalam ingatan, sehingga dalammenjawab soal ujian, tingkat akurasinya relatif lebih tinggi darisistem satu semester pertahun.

Sedangkan bahasa perkuliahan yang dipakai di semuaperguruan tinggi di Sudan adalah bahasa Arab Fusha. Walaupundi Sudan terdapat bahasa pasaran, akan tetapi mereka selalumelayani orang asing dengan menggunakan bahasa Arab Fushatersebut. Hal ini mungkin tidak diperoleh di Negara Arab lain.Selain itu, hampir di semua perguruan tinggi Sudan menerapkansystem hafalan. Malah di berbagai perguruan terutama perguruanIslam, diwajibkan menghafal sejumlah juz al-Qur’an atausejumlah hadits, baik untuk tingkat S1 maupun tingkat S2 dan S3.

6Komaruddin Hidayat, Belajar Islam di Timur Tengah,Direktorat Pembinaan Perguruan Tinggi Agama Islam.

Sessi Rewetty Revilla, Proses Integrasi ... 417

menemukan soal yang sulit mereka akan bertanya dan berdiskusipada sesama teman kelompoknya atau bertanya kepada guru.

Dalam pembelajaran pada tahap konfirmasi dimanamasing-masing kelompok akan mempersentasikan hasil kerjakelompok mereka. Pada kegiatan tersebut guru mengadakanpermainan yang dimana dalam permainan tersebut semua siswadituntut berperan aktif. Dan permainaan ini diperlukaankoordinasi yang baik dalam masing-masing kelompok. Karenapada peraturan permainan di mana ketika jawaban benar makabertambah point kelompoknya yaitu plus 10, dan kelompok yangmelempar pertanyaan berkurang menjadi minus 10. Begitupunsebaliknya, jika jawabanya salah maka kelompok yang melemparpertanyaan mendapatkan tambahan nilai plus 10 dan nilaikelompok yang dilempar pertanyaan berkurang minus 10. Dalamsistem point tersebut siswa terpacu untuk mendapatkan hasil yanglebih baik dari kelompok yang lain dan masing-masing kelompokharus menyiapkan anggota kelompoknya karena siapa sajamempunyai peluang yang sama untuk ditunjuk maju ke depankelas mempersentasikan jawabannya, dalam hal ini masing-masing murid akan lebih menyiapkan diri dan menggali lagipengetahuan yang mereka miliki, agar lebih unggul dari padakelompok yang lain.

Pada kegiatan akhir ketika guru selalu menyampaikanrencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya, dengan maksudsiswa dapat belajar dan menyiapkan bahan-bahan atau sumberpelajaran berikutnya dengan memberitahukan terlebih dulupelajaran berikutnya siswa menjadi lebih siap nantinya danmereka dapat belajar terlebih dulu atau mencari buku dan sumberlain di perpustakan sekolah atau media online (internet) untukmenambah referensi mereka.

3. Karakter Kerja KerasDalam karakter membangun kerja keras siswa, adapun

yang dilakukan siswa dimana ketika guru menyampaikanpembelajaran siswa dituntut untuk menyimak dan memperhatikanpenjelasan guru. Karena nantinya akan mempengaruhi padakegiatan pembelajaran selanjutnya. Ketika tidak memahami

Page 50: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

416 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 6 Tahun 2013

menemukan perbedaan pendapat dan peran guru adalahmembimbing dan mengarahkan siswa dalam bekerja kelompok.

2. Karakter Rasa Ingin TahuDalam membangun karakter rasa ingin tahu siswa. Dalam

pelaksanaan pembelajaran sudah dapat terlaksana dengan baik, inidapat dilihat dari proses pembelajaran dimana guru selalumenyampaikan indikator, tujuan pembelajaran, dalammenyampaikan rencana pembelajaran berikutnya. Walaupundalam penyampaian SK dan KD guru kadang-kadangmenyampaikan. Namun secara keseluruhan guru sudahmenciptakan suasana kelas yang mengundang rasa ingin tahusiswa.

Siswa selama proses pembelajaran, ketika gurumenyampaikan SK dan KD, indikator, tujuan pembelajaran, danpada kegiatan akhir ketika guru menyampaikan perencanaanpembelajaran berikutnya, siswa selalu memperhatikan danmendengarkan apa yang guru sampaikan, dan juga aktif bertanyajika ada yang mereka kurang pahami. Walaupun dalammenyampaikan SK dan KD tidak seluruh siswa memperhatikandan bahkan guru pernah tidak menyampaikan SK dan KDtersebut. Tapi secara keseluruhan selama proses pembelajaransiswa aktif dalam hal bertanya, menjawab soal-soal yangdiberikan, pada kegiatan permainan dan menyimpulkan pelajaran.

Guru di awal pembelajaran sudah membentuk siswadalam berbagai kelompok. Dalam hal ini guru menciptakansuasana kelas yang dapat memudahkan siswa untukberkomunikasi dalam bertukar pendapat dan berbagi ilmupengetahuan dengan teman sekelompoknya.

Pada kegiatan inti ketika guru menyampaikan materipembelajaran. Dalam hal ini guru kembali membangkitkan rasaingin tahu mereka dengan menayakan adakah yang belummengerti atau yang kurang dipahami. Dari tanggapan pertanyaanguru tersebut. Beberapa siswa bertanya apa yang mereka kurangpahami dalam materi yang disampaikan guru. Pada kegiatanelaborasi siswa lebih banyak bertanya ketika mereka menjawabsoal-soal LKS yang diberikan oleh guru, ketika mereka

Suraijiah, Pengembangan... 317

Jadwal waktu kuliah untuk program S1 biasanya mulaidari bulan September sampai dengan Desember pada semester 1dan Februari sampai bulan Mei untuk semester II. Untuk programS2 tidak ada jadwal waktu yang tetap untuk semua perguruan.Masing -masing lembaga memiliki jadwal waktu tersendiri sesuaidengan fasilitas yang dimiliki. Sedangkan untuk program S3 tidakada lagi tatap muka yang bersifat kolektif di kelas.

Waktu kuliah biasanya diadakan dipagi hari (jam 08:00sampai 14:00) untuk program S1 dan sore hari (jam 14:00 sampai18:00) untuk S2, kecuali KIIAL dimana program S2 jugadilaksanakan dipagi hari. Hari libur mingguan adalah hari jum’at;dan untuk program S2 memiliki dua hari libur, yaitu kamis danjum’at.

b. Sistem UjianSistem absensi masih diberlakukan secara umum di

Sudan. Seorang mahasiswa tidak diperkenanakan mengikuti ujian,bila jumlah kehadiranya kurang dari 75%. Namun demikian, bilaseorang mahasiswa yang dari segi kehadiranya tidak berhak ikutujian, akan diberikan dispensasi, bila yang bersangkutanmengajukan surat permohonan dengan alasan yang logis ataumengajukan surat keterangan sakit.

Mata ujian yang diujikan adalah semua materi yangdiperoleh dikelas dengan ditambah praktikum, sesuai denganfakultas dan jurusan yang diikuti. Untuk fakultas tarbiyah,praktikum terdiri atas praktek mengajar dan pembuatanpenggunaan media pendidikan; untuk Fakultas Syari’ah jurusanperadilan dilakukan praktikum hukum diperadilan. Di beberapaperguruan seperti di Alqur’anul Karim and Islamic SciencesUniversity dan Islamic University of Omdurman terdapat ujianhafal al-Qur’an. Sedangkan Kuliah Kerja Nyata (KKN) sepertilazimnya di Indonesia tidak begitu popular di Sudan, walaupunada yang melakukannya seperti KIIAL.

Beban studi yang diujikan berkisar antara 10 sampai 12materi per semester untuk program S1 dan 6 sampai 8 materiuntuk program S2 dengan sistem penilaian umum sebagai berikut:mumtaz (90-100), jayyid (70-80), maqbul (60-70), rashib (kurangdari 60). Nilai akhir yang diperoleh seorang mahasiswa diakhir

Page 51: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

318 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013

semester dan akhir tahun adalah gabungan dari semua nilai dibagidengan jumlah materi.

Pada umumnya di Sudan tidak diterapkan sistem, tetapiditerapkan sistem tingkat. Seorang mahasiswa yang mempunyaimateri yang tertinggal disatu semester tertentu harus lebih terlebihdahulu sebelum ujian semester berikutnya. Mahasiswa yang lulusbersih atau mempunyai dua materi hearing dinyatakan berhak naiktingkat.

Jumlah soal ujian yang diujikan juga relatif lebih banyakbila dibandingkan dengan apa yang diujikan di Negara Arab lain.Soal ujian tersebut disajikan dalam beberapa bentuk, sebagiannampaknya seperti sepele dan ringan seperti mengisi titik-titik,pilihan berganda, sedangkan sebagian yang lain berbentuk essai.Alas an pembuatan soal dengan jumlah relatif banyak antara lainadalah agar mewakili semua materi yang diajarkan sehingga dapatdiketahui sejauhmana penguasaan seorang mahasiswa terhadapmateri pelajaran yang diberikan sesuai dengan batas yangdigariskan dalam kurikulum. Namun ada kriteria bagi soal-soalyang diujikan tersebut yaitu bahwa soal ujian harus mewakilimateri kuliah dari A sampai Z. tidak ada materi kuliah yang tidakmendapat porsi dalam soal ujian. Selain itu, semua soal ujianharus diambil dari materi yang sudah disampaikan kepadamahasiswa, bukan dari benak dosen sendiri, sehingga mahasiswamerasa punya jaminan hati untuk menghafal. Dalam arti, jika iabelajar dengan baik, pasti ia dapat menjawab soal ujian. Lebihlanjut, soal ujian disajikan dalam berbagai bentuk, karena tidaksemua orang mempunyai kapasitas yang sama.

Untuk mendapatkan gelar sesuai dengan program yangdiambil seorang mahasiswa diwajibkan untuk melakukan risetilmiah. Betapapun untuk program S1 tidak diwajibkan menulisskripsi seperti lazimnya di Indonesia. Tetapi ia diwajibkan untukmenulis paper untuk beberapa materi kuliah dengan ketebalanantara 5- 25 halaman. Sedangkan, bagi mahasiswa S2 diwajibkanmenulis thesis. Ada dua jenis thesis yang biasa digunakan yaituthesis yang bersifat pelengkap dan yang bersifat berdiri sendiri.Yang dimaksud dengan thesis pelengkap adalah thesis yangtebalnya minimal 40 halaman dengan literatur minimal 40 buah

Sessi Rewetty Revilla, Proses Integrasi ... 415

B. MetodeMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

deskriptif kualitatif. Desain pengukuran penerapan pendidikankarakter dalam pembelajaran matematika pada materi geometritransformasi yang meliputi: Sangat baik, cukup baik, kurang baik.

C. Hasil Penelitian1. Perencanaan Pembelajaran

Rencana pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusunberdasarkan silabus yang telah dikembangkan oleh sekolah,Adapun RPP yang dibuat sudah memenuhi kreteria secara umumyaitu tersusun atas SK, KD, tujuan pembelajaran, karakter-karakter yang diinginkan, materi pembelajaran, metodepembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, sumber belajar, danpenilaian. Adapun RPP karakter yang dibuat guru adalahberdasarkan RPP yang sudah ada, dikembangkan dan disesuaikandengan kondisi siswa kelas XII IPA1 di MAN 2 Barabai.

Perumusan indikator yang dibuat oleh guru merupakanspesifik dari kompetensi dasar dan operasional yang dapatdijadikan ukuran untuk mengetahui ketercapaian hasilpembelajaran siswa. Pada indikator sudah terdapat kesesuianantara SK dan KD. Akan tetapi dalam pembuatan indikator gurubelum memuat unsur pendidikan karakter di dalamnya.Sedangkan dalam tujuan pembelajaran guru memuat karakter-karakter yang diinginkan yaitu rasa ingin tahu, kerja keras,komunikatif dan demokratis. Dan karakter-karakter yangdiinginkan tersebut terintegrasi pada langkah-langkah kegiatanpembelajaran. Adapun model yang guru pilih pada materigeometri transformasi adalah modellearning together yang dalammodel tersebut siswa dikelompokkan kecil-kecil untuk belajarbersama-sama. Dimana guru menginginkan terjadinya salingbekerja sama dan komunikasi antara siswa. Dalam hal itu siswadapat bertukar pikiran untuk memenuhi rasa ingin tahu merekadan ketika mereka mengalami kesulitan atau kurang paham dapatbertanya dengan teman sekelompoknya. Selain itu siswa diajarkanuntuk saling menghargai dan menghormati ketika mereka

Page 52: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

414 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 6 Tahun 2013

XI di SMA Negeri 1 Batu” pada tahun 2012, menunjukkan bahwapelaksanaan pendidikan karakter di SMAN 1 Batu sebatas padapenerapan di dalam dan di luar pembelajaran, akan tetapi belumterlaksana sesuai dengan tujuan pembelajaran. Penilaian atauevaluasi pendidikan karakter tersebut juga belum dilaksanakan,padahal evaluasi perlu dilakukan sebagai bahan acuan refleksi.Oleh karena itu diperlukan adanya penelitian lebih lanjutmengenai pelaksanaan pendidikan karakter yang terintegrasidalam kurikulum di sekolah.

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan penulis padasalah satu sekolah SMA/MA di kota Barabai yang melaksanakanpendidikan karakter adalah MAN 2 Barabai. Sekolah MAN 2Barabai yang berlokasi di Kabupaten Hulu Sungai Tengahtepatnya di kota Barabai. Sebagaimana informasi yang penulistemui berdasarkan observasi awal sudah melaksanakanpendidikan karakter sejak semester ganjil, kurang lebih satu tahun(pada tahun ajaran 2011/2012). Pada dasarnya pendidikankarakter yang dimaksud lebih terfokus pada aspek afektif siswa,dalam proses pembelajaran adanya integrasi nilai-nilai karakteryang telah direalisasikan di semua mata pelajaran dan tidakterkecuali pada pelajaran Matematika. Untuk itu penulis tertarikmeneliti bagaimana proses integrasi nilai-nilai pendidikankarakter dalam pembelajaran Matematika. Dalam penelitian inipeneliti tertarik meneliti kelas XII IPA 1 karena pada jurusan IPAmateri pelajaran matematika lebih banyak dibandingkan kelas XIIIPS, dan peneliti lebih memilih kelas XII karena sebentar lagiakan menyelesaikan pendidikan ditingkat SMA/MA untuk itusangat diperlukan pendidikan karakter pada diri setiap anakkarena mereka sebentar lagi akan benar-benar terjunkemasyarakat dan menempuh pendidikan yang lebih tinggi, ataspertimbangan tersebut peneliti tertarik untuk meneliti kelas XIIIPA 1. Diharapkan sekolah ini dapat menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain yang juga ingin melaksanakan pendidikan karakter.Dengan ini penulis mengangkat judul tentang. “Proses IntegrasiNilai-Nilai Karakter dalam Pembelajaran Matematika di SekolahMAN 2 Barabai Tahun Pelajaran 2013/2014”.

Suraijiah, Pengembangan... 319

buku dan diuji di tempat tertutup. Nilai dari thesis inidigabungkan kedalam nilai materi, sebagaimana materi lainya,kemudian dibagi dengan sejumlah materi yang diperoleh, laluditentukan nilai rata-rata yang diperoleh seorang mahasiswa.Sedangkan thesis yang sifatnya berdiri sendiri adalah thesisdengantebal minimal 75 halaman dan jumlah literatur minimal 40buah buku, dan diujikan di tempat terbuka dan nilainya menjadinilai yang tertulis dalam ijazah S2 yang diperoleh.

Adapun untuk program S3 diwajibkan menulis disertasidengan ketebalan minimal 150 halaman dan referensi minimal100 buah buku. Disertasi ini diujikan ditempat terbuka setelahdiumumkan satu minggu sebelum pelaksanaan ujian. Biasanya,sebelum memulai menulis disertasi untuk program S3, mahasiswadiwajibkan mengajukan ringkasan dari 40 literatur utama yangdigunakan dalam penulisan disertasi. Ringkasan ini diujikanditempat tertutup oleh tiga orang professor yang dihadiri olehdosen pembimbing. Mahasiswa, baru dinyatakan boleh menulisdisertasi setelah dinyatakan lulus dalam ujian komprehensifdiatas.

Harus dicatat pula bahwa tidak ada batasan maksimaldalam jumlah lembaran dan jumlah literatur yang digunakandalam penulisan thesis dan disertasi. Oleh karena itu akan sangatmemungkinkan seseorang menulis thesis S2 setebal 400 halamandengan literature lebih dari 200 buku; atau seseorang menulisdisertasi setebal 600 halaman dengan jumlah literatur lebih dari300 buku. Dalam penulisan ilmiah tersebut, baik thesis maupundisertasi, seorang mahasiswa tidak diwajibkan mengikuti sistempenulisan tertentu seperti lazimnya di beberapa lembagapendidikan tinggi Mahasiswa diperbolehkan memilih sistempenulisan yang menurutnya lebih baik. Untuk thesis, minimal 1tahun (dari tanggal disahkan) baru dapat diujikan dan maksimal 3tahun baru dinyatakan kadaluarsa, sedangkan untuk disertasiminimal 3 tahun baru dapat diujikan dan maksimal 6 tahun barudinyatakan kadaluarsa.

c. PerpustakaanHampir setiap perguruan tinggi di Sudan mempunyai

perpustakaan yang cukup memadai. Selain itu, pemerintah

Page 53: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

320 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013

menyediakan sebuah perpustakaan umum di pusat kota denganjumlah buku yang lumayan dan fasilitas cukup baik yang bukasetiap hari dari jam 08.00-18.00.

Semua perpustakaan milik perguruan tertentu padadasarnya juga terbuka untuk umum, walau dengan beberapapersyaratan tertentu dan fasilitas yang berbeda. Di antaraperpustakaan ada juga yang membuat jadwal pelayanan khususuntuk wanita, seperti perpustakaan Alqur’anul Karim and IslamicSciences University. Di antara perpustakaan yang ramaidikunjungi mahasiswa dan mempunyai jumlah buku yang cukupbanyak antara lain adalah perpustakaan Umum, DepartemenPendidikan Tinggi, Perpustakaan Islamic University of Africa,Perpustakaan Khartoum International Institute for ArabicLanguage (KIIAL), Perpustakaan Al Quranul Karim and IslamicSciences University dan Perpustakaan Islamic University ofOmdurman.

d. Perlakuan terhadap MahasiswaHubungan antara mahasiswa dengan yang lain, dan

mahasiswa dengan dosen atau pegawai memang cukup baik tanpamembedakan antara mahasiswa lokal maupun asing. Suatu halyang perlu dicatat bahwa dosen-dosen Sudan memiliki moral yangsangat baik dan pada umumnya low profile. Mereka tidak segan-segan menanyakan hasil penulisan kita dimana pun bertemu, baikdikampus ataupun di pasar maupun di rumah kediaman.

Bantuan materil juga tidak sedikit yang diberikan kepadamahasiswa asing, walaupun sebenarnya rakyat Sudan masihsangat kekurangan. Di antara lembaga yang selalu mengusahakanbeasiswa tersebut adalah WAMI. Oleh sebab itu, teman-temanyang melanjutkan S2 di Sudan (setelah menamatkan S1 di NegaraArab lainya dengan fasilitas beasiswa yang serba cukup) seringmenyanjung sikap pemurah pemerintah Sudan. Merekamengumpamakan sikap pemurah ini dengan anekdot tentangseorang yang memilki roti dan ia betul-betul membutuhkanya,

Sessi Rewetty Revilla, Proses Integrasi ... 413

“memberi tekanan pada nalar, dasar, dan pembentukan karaktersiswa serta juga memberi tekanan pada ketrampilan dalampenerapan matematika.”2 Oleh karena itu, Matematika dijadikansalah satu mata pelajaran di sekolah mulai dari SekolahDasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah MenengahPertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), sampai SekolahMenengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA). Di mana siswaditingkat SMA/MA bisanya tergolong masih labil. Usia-usiaremaja saat itu identik dengan masa pencarian jati diri. Dalam halpencarian jati diri dibutuhkan sosok teladan yang berkarakteristikdengan baik. Tidak jarang mereka tidak hanya mengidolakanselebriti yang terkenal dengan popularitasnya melainkan jugaorang-orang terdekatnya seperti keluarga, orang tua dan tidakmenutup kemungkinan guru mereka di sekolah. Oleh karena itu,sosok guru sangat lah diperlukan sebagai panutan bagi siswa-siswa mereka. Untuk itu guru haruslah mempunyai karakter yangbaik. Karena secara tidak langsung karakter guru memberikanefek yang signifikan pada karakter siswa. Dengan kata lainapabila guru memiliki karakter yang baik maka baik pulalahkarakter murid itu sendiri begitu juga sebaliknya. Sebagaimanaperibahasa yang sering kita dengar guru kencing berdiri dan muridkencing berlari. Oleh karena itu peran guru sangatlah diperlukanuntuk membentuk karakter siswa dan menjadi keteladanan bagimurid-muridnya.

Pada tahun 2010 pemerintah melalui KementerianPendidikan Nasional mencanangkan penerapan pendidikankarakter bagi semua tingkat pendidikan, baik mulai dari sekolahdasar hingga perguruan tinggi. Oleh karena itu, pendidikankarakter masih tergolong baru, jadi tidak semua sekolahmenerapkan pendidikan karakter.

Menurut hasil penelitian yang dilakukan Nabila NurulHawa dengan judul “Pelaksanaan Pendidikan Karakter yangSesuai dengan Tujuan Pembelajaran Geografi Kelas X dan Kelas

2Departemen Agama, Kurikulum Pendidikan Dasar GBPP MTsMata Pelajaran Matematika, (Jakarta: Direkturat Jendral PembinaanKelembagaan Agama Islam, 1997), h. 2.

Page 54: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

412 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 6 Tahun 2013

A. Latar Belakang MasalahKarakter adalah sikap pribadi yang stabil hasil proses

konsolidasi secara progresif dan dinamis, integrasi pernyataan dantindakan. Dalam pendidikan karakter mengajarkan kebiasaan caraberpikir dan perilaku yang membantu individu untuk hidup danbekerja bersama sebagai keluarga, masyarakat, dan bernegara danmembantu mereka untuk membuat keputusan yang dapatdipertanggungjawabkan. Pelaksanaan pendidikan karakter tidakdiserahkan kepada guru agama saja, karena pelaksanaanpendidikan karakter harus dipikul oleh semua pihak, termasukkepala sekolah, para guru, staf tata usaha, tukang sapu, penjagakantin, dan bahkan orang tua di rumah. Bahkan dalam langkahselanjutnya pendidikan karakter perlu dilaksanakan oleh seluruhlapisan masyarakat, di seluruh instansi pemerintah, ormas, partaipolitik, lembaga swadaya masyarakat, perusahan dan kelompokmasyarakat lainnya. Juga dalam pelaksanaannya, pendidikankarakter memerlukan peneladanan dan pembiasaan. Pembiasaanuntuk berbuat baik, pembiasaan untuk berperilaku jujur, tolong-menolong, toleransi, malu berbuat curang, malu bersikap malas,malu membiarkan lingkungan kotor. Karena karakter tidakterbentuk secara instan, tapi harus dilatih secara serius, terusmenerus dan proposional agar mencapai bentuk karakter yangideal.

Ada 18 nilai dalam pendidikan karakter menurutDepartemen Pendidikan Nasional adalah: Religius, jujur,toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasaingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargaiprestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca,peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.1

Salah satu pembelajaran dalam pendidikan yang sangatpenting adalah pembelajaran Matematika. Matematika merupakanbagian dari kurikulum pengajaran di sekolah dan salah satukomponen terpenting dibidang pendidikan yang harusdikembangkan. Dimana tujuan pendidikan Matematika adalah

1Agus Zaenal Fitri, Pendidikan Karakter berbasis Nilai danEtika di Sekolah, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), h. 40.

Suraijiah, Pengembangan... 321

tetapi membagi dua roti itu dan memberikan kepada orang lainyang padahal orang itu mempunyai sekeranjang roti.7

2. Gambaran Umum tentang Perkembangan Pendidikan diSudana. Tenaga Pendidik dan Peserta DidikSebagai salah satu Negara yang sedang berkembang,

Sudan memang termasuk Negara yang belum beruntungsebagaimana Negara-negara di wilayah Timur Tengah. SejakPerang Dunia II permintaan untuk pendidikan telah melebihisumber daya pendidikan Sudan. Pendidikan tinggi terbatas padaUniversity of Khartoum, kecuali kurang dari 1.000 siswa dikirimke luar negeri oleh orang tua kaya atau beasiswa pemerintah.Tingkat melek huruf dewasa pada tahun 1956 adalah 22,9 persen,dan, meskipun upaya dari pemerintah dalam memperbaharuipendidikan, pada tahun 1990 telah meningkat hanya sekitar 30persen. Selain itu, meningkatnya permintaan tenaga pendidikuntuk pendidikan menengah dan tinggi tidak dapat dipenuhi olehguru Sudan sendiri, yang lulus dari perguruan tinggi pelatihanguru elit di Bakht ar Rud Akibatnya, pendidikan di Sudan terusbergantung pada guru luar negeri yang mahal.

Ketika pemerintah Nimeiri mengambil alih kekuasaanpada tahun 1969, itu dianggap sebagai sistem pendidikan yangtidak memadai untuk kebutuhan pembangunan sosial danekonomi. Oleh karena itu, reorganisasi yang luas diusulkan, yangakhirnya akan membuat program wajib belajar sekolah dasar 6tahun dan lebih banyak perhatian pada pendidikan teknik dankejuruan di semua tingkatan. Pada akhir 1970-an, sistempendidikan pemerintah sebagian besar telah direorganisasi. Adabeberapa sekolah preprimary, terutama di daerah perkotaan.Sistem dasar terdiri dari kurikulum enam tahun di sekolah dasardan tiga tahun kurikulum di sekolah menengah pertama. Dari titikitu, siswa yang memenuhi syarat bisa pergi ke salah satu dari tigajenis sekolah: tiga tahun menengah atas, yang mempersiapkansiswa untuk pendidikan tinggi, sekolah teknik komersial dan

7Komaruddin Hidayat, Belajar Islam di Timur Tengah, (Jakarta:Dirjen Binbaga Islam Depag RI, t.h), h. 99-105.

Page 55: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

322 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013

pertanian, dan sekolahmenengahpelatihan guruyang dirancanguntuk mempersiapkan guru SD.

Selama tahun 1980, pemerintah mendirikan lebih banyaksekolah di semua tingkat dansekolah pelatihan guru, meskipun initidak pernah cukup untuk menyediakan staf yang memadai.Membangun sekolah dasar, pemerataan dalam distribusi sekolahmenengah, bahkan lebih penting adalah pengembangan kurikulumsekolah dasar yang diarahkan untuk pemberian pengalamanpraktis dengan memperhitungkan bahwa sebagian besar darimereka yang menyelesaikan enam tahun bersekolah tidakmelangkah lebih jauh. Asumsi yang realistis adalah bahwa sumberdaya Sudan yang terbatas dan bahwa pengeluaran pada tingkatpengeluaran post primary terbatas pada tingkat dasar,meninggalkan sebagian besar anak-anak Sudan denganpendidikan yang tidak memadai. Pada awal 1990-an situasi initidak berubah secara signifikan.

Pada pertengahan 1970-an, ada empat universitas, sebelasperguruan tinggi, dan dua puluh tiga lembaga di Sudan.Universitas-universitas berada di daerah ibukota, dan semualembaga-lembaga pendidikan tinggi berada di provinsi-provinsiutara. Perguruan tinggi yang khusus pemberian gelar-lembaga.Lembaga diberikan ijazah dan sertifikat untuk periode studikhusus lebih pendek daripada yang biasanya dituntut diuniversitas dan perguruan tinggi. Lembaga-lembaga postsecondary dan universitas Sudan telah memberikan sejumlahbesar orang-orang terdidik di beberapa bidang tetapi masihkekurangan personil teknis dan spesialis dalam ilmu yang relevandengan karakter negara yang sebagian besar warganya hidup dipedesaan.

Pada tahun 1980 dua universitas baru telah dibuka, satu diprovinsi Al Awsat di Wad Madani, yang lain di Juba di provinsiAl Istiwai, dan pada tahun 1981 dibuka sebuah universitas diDarfur. Pada tahun 1990 sebagian lembagatelah diupgrade keperguruan tinggi, dan sebagian telah menjadi badan otonom yangdisebut Institut Khartoum dari Sekolah Tinggi Teknik (jugadisebut sebagai Khartoum Politeknik). Beberapa afiliasinya

424

PROSES INTEGRASI NILAI-NILAI KARAKTERDALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

DI SEKOLAH MAN 2 BARABAI

Oleh: Sessi Rewetty Rivilla

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanapenerapan pendidikan karakter dalam pembelajaran matematikakhususnya pada materi geometri transformasi denganmenggunakan model learning together di kelas XII IPA 1 disekolah MAN 2 Barabai pada tahun pelajaran 2013/2014.Adapun karakter yang diteliti adalah rasa ingin tahu, kerjakeras, komunikatif dan demokratis. Penelitian ini menggunakanmetode kualitatif yang sifatnya deskriptif. Subjek dalampenelitian ini adalah guru yang mengajar di kelas XII IPA 1 diMAN 2 Barabai dan seluruh siswa kelas XII IPA 1 di MAN 2Barabai. Objek dalam penelitian ini adalah proses penerapanpendidikan karakter dalam pembelajaran Matematika di kelasXII IPA 1 Di MAN 2 Barabai.

Hasil analisis menunjukkan guru dalam membuat RencanaPelaksanaan Pembelajaran (RPP) karakter pada dasarnyaberasal dari RPP yang sudah ada, bedanya pada tujuanpembelajarannya yang memuat pendidikan karakter danterintegrasi pada kegiatan pembelajaran. Pada pelaksanaannyaguru dalam menciptakan suasana kelas yang mengundang rasaingin tahu, kerja keras, komunikatif dan demokratisdikategorikan baik. Evaluasi pembelajarannya guru dalammenilai karakter siswa berdasarkan keaktifan siswa dalammengikuti pelajaran.

Kata Kunci: Integrasi, nilai-nilai karakter, dan pembelajaranmatematika

Dosen Tetap Prodi Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah danKeguruan IAIN Antasari Banjarmasin.

Page 56: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

Suraijiah, Pengembangan... 323

berada di luar daerah ibukota, misalnya, College Teknik Mesin diAtbarah, timur laut dari Awsat.

Universitas tertua adalah University of Khartoum, yangdidirikan sebagai universitas pada tahun 1956. Pada tahun 1990itu terdaftar sekitar 12.000 siswa di program gelar mulai dariempat hingga enam tahun lama belajarnyadan cabang Khartoumdari Universitas Kairo dengan 13.000 siswa. Kurangnya prestisemencerminkan kenyataan bahwa sebagian besar mahasiswabekerja untuk mendukung diri mereka sendiri. Biaya kuliah hanyadi cabang Khartoum adalah gratis, sedangkan semua biaya diUniversitas Khartoum telah dibayar oleh pemerintah. Pada InstitutStudi Teknik Tinggi, yang memiliki 4.000 mahasiswa pada tahun1990, biaya kuliah adalah gratis, dan ada hibah bulananmembantu untuk membiayai tapi tidak sepenuhnya menutupibiaya-biaya lain. Universitas terkecil di wilayah ibukota adalahUniversitas Islam Omdurman, yang ada untuk melatih para hakimdan ulama Muslim.

The University of Juba, didirikan pada tahun 1977, luluskelas pertama pada tahun 1981. Hal itu dimaksudkan untukmemberikan pendidikan bagi pembangunan dan untuk layanansipil untuk Sudan selatan, meskipun itu terbuka untuk siswa dariseluruh negeri. Pada tahun pertama, ia mendaftarkan sejumlahbesar pegawai negeri dari selatan untuk pelatihan lebih lanjut,jelas dibutuhkan di daerah di mana banyak pegawai negerimemiliki kesempatan pendidikan sedikit di masa muda mereka.Setelah pecahnya permusuhan di selatan pada tahun 1983,universitas dipindahkan ke Khartoum, sebuah langkah yangsangat membatasi program instruksional, tetapi universitas terusberoperasi lagi di Juba pada akhir 1980-an. Al Jazirah adalahFakultas Pertanian dan Sumber Daya Alam juga dimaksudkanuntuk melayani negara secara keseluruhan, namun fokusnyaadalah konsisten dengan lokasi di daerah pertanian yang palingsignifikan di Sudan. Yang menarik adalah pertumbuhan dinamisdan perluasan Omdurman Ahlia Universitas. Ini didirikan olehakademisi, profesional, dan pengusaha pada tahun 1982 padaulang tahun ke seratus dari berdirinya kota Omdurman dandimaksudkan untuk memenuhi permintaan yang semakin

Page 57: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

324 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013

berkembang untuk pendidikan tinggi dan pelatihan. Universitasadalah menjadi non-pemerintah, pekerjaan yang berorientasi, danmandiri. Dukungan datang terutama dari sumbangan swasta,yayasan asing, dan pemerintah, yang menyetujui peruntukan tigapuluh hektar tanah utama di pinggiran barat Omdurman untukkampus. Kurikulumnya, diajarkan dalam bahasa Inggris danberorientasi pada pelatihan kerja yang berkaitan dengankebutuhan Sudan, telah menarik lebih dari 1.800 mahasiswa padatahun 1990. Penekanannya pada pelatihan di bidang administrasi,studi lingkungan, fisika dan matematika, dan ilmu perpustakaantelah terbukti populer.

Pendidikan untuk perempuan, secara tradisional,pendidikan anak perempuan adalah dari jenis yang palingsederhana, sering disediakan oleh khalwah, atau sekolah agama,di mana studi Alquran diajarkan. Sekolah dasar semacam itu tidakmempersiapkan anak perempuan perintis dari Syaikh BabikrBadri, pemerintah telah memberikan lima sekolah dasar untukanak perempuan pada tahun 1920. Ekspansi lambat, namun,mengingat bias untuk anak laki-laki dan konservatisme Sudanmasyarakat, dengan pendidikan terbatas pada tingkat SD sampai1940. Barulah pada tahun 1940 ada sekolah menengah pertamauntuk anak perempuan, Sekolah Menengah Girls Omdurmandibuka. Pada tahun 1955, ada sepuluh sekolah menengah untukanak perempuan. Pada tahun 1956, Sekolah MenengahOmdurman untuk Girls, dengan sekitar 265 siswa, sekolahmenengah gadis-gadis hanya dioperasikan oleh pemerintah. Padatahun 1960, 245 sekolah dasar untuk anak perempuan telahdidirikan, tetapi hanya 25 sekolah menengah atau umum SMP dan2 sekolah atas menengah. Tidak ada sekolah kejuruan untuk anakperempuan, hanya Training College Nurses dengan sebelas siswa,menyusui dianggap oleh banyak orang sebagai panggilanterhormat bagi perempuan Sudan. Selama tahun 1960-an dan1970-an, pendidikan anak perempuan membuat keuntungan yangcukup besar di bawah reformasi pendidikan yang disediakan1.086 sekolah dasar, 268 sekolah menengah, dan 52 sekolahkejuruan untuk anak perempuan pada tahun 1970, ketikapendidikan mengklaim gadis-gadis sekitar sepertiga dari total

Hasbullah, Konsep Keadilan... 409

KMKM, Papadaan; Perkawinan: Sebuah Solusi, Alternatif, danUpaya Antisifasi Problematika Sosial, Edisi XII N0. 46tahun 1997.

Malik ibn Anas, Mudawwanah al-Kubra, Beirut: Dar al-Fikr, t.t.,jld. V.

Murtadha, Muthahhari, Hak-hak Wanita dalam Islam, penerjamahM. Hashem, Jakarta: Lentera, 2001.

Shihab, Quraish, Tafsir al-Mishbah; Pesan, kesan dan Keserasianal-Quran, Jakarta: Lentera hati, 2004.

Sudarsono, Ilmu Filsafat suatu pengantar, Jakarta: PT. RinekaCipta, 2001.

UU Perkawinan dengan Penjelasannya, Jakarta: Pradya paramita,1980.

UU Pokok Perkawinan, Jakarta: Sinar Grafika, 2000.

Page 58: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

408 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013

1. Praktek poligami bukanlah hal yang baru tetapi sudahdipraktekkan sebelum risalah Nabi Muhammad saw.

2. Islam adalah Agama solusi hingga akhir zaman, sebelumketentuan ayat pada surah An-Nisa turun poligami sudahmenjadi budaya, selanjutnya Islam memberikan aturan yangtegas dalam poligami. Salah satu tujuan dibolehkan poligamiadalah mengayomi, memberikan kedamaian, ketenangan, danrasa aman. Oleh sebab itu, pernikahan kedua (isteri) danpernikahanseterusnya tidak boleh menyebabkan pernikahanyang pertama menjadi berantakan. Tujuan dari sebuahperkawinan harus tetap terjaga, yaitu membentuk keluargayang mawaddah, rahmah, dan sakinah.

3. Bahwa dalam kasus poligami dituntut adanya kerjasama yangbaik antara laki-laki dan perempuan. Ajaran agama Islam telahmemberikan arahan dan petunjuk (guidance) yang baik, tinggalbagaimana manusia memberikan pemaknaan yang baik danfungsional. Karena itu jika dengan berpoligami terjadikezaliman, maka poligami yang dilakukan menjadi haram.

H. Daftar Pustaka

As-Sarakhsi, Kitab al-Mabsut, Beirut: Dar al-Ma`rifah, 1409H/1989 M.

Asy-Syafi`i, al-Umm, Beirut: Dar al-Fikr, t.t., jld. V.

At-Tirmizi, al-Jami` as-Sahih, bab Nikah, Beirut: Dar al-Fikr, t.t..

Ensiklopedi Tematis, Dunia Islam, PT. Ichtiar Baru Van Hoeve,jld 1.

Hasan, Muhammad Tholhah, Islam Dalam Perspektif, SosioKultural, Jakarta: Lantabora Press, 2004.

Ibn Qudamah, al-Mugni wa Syarh al-Kabir, Beirut: Dar al-Fikr,1404 H/1984 M, jld., VII.

Ibn Rusyd, Bidayah al-Mujtahid wa Nihayah al-Muqtasid, jld. II.

Suraijiah, Pengembangan... 325

sumber daya sekolahyang tersedia. Ini perkembangan yang lambatdari pendidikan anak perempuan adalah produk dari tradisi negaraitu. Orang tua dari gadis Sudan cenderung memandang sekolahanak perempuan dengan kecurigaan bahwa akan merusak moralanak-anak perempuan mereka. Selain itu, preferensi diberikankepada anak-anak, yang dengan pendidikan bisa memajukan diridalam masyarakat untuk kebanggaan dan keuntungan darikeluarga. Nilai mereka tidak ditingkatkan di sekolah tetapi dirumah, dalam persiapan untuk pernikahan dan mahar yang disertaiupacara. Gadis itu adalah aset berharga dalam rumah sampaimenikah, baik di dapur atau di ladang. Akhirnya, banyak yangputus sekolah bahkan mereka hanya menginginkan pendidikandasar untuk anak perempuan mereka. Situasi ini agak suramseharusnya tidak mengaburkan upaya sukses sekolah sepertiAhfad University College di Omdurman, didirikan oleh BabikrBadri sebagai sekolah dasar untuk anak perempuan pada tahun1920 dan pada tahun 1990 itu telah berevolusi menjadiuniversitasutama wanita di Sudan dengan pendaftaran 1.800orang. Itu campuran program akademik dan praktis, seperti wanitaberpendidikan untuk mengajar di daerah pedesaan.

b. Reformasi Pendidikan di SudanPemerintah revolusioner Jenderal Bashir mengumumkan

reformasi pendidikan di Sudan pada September 1990. Dalamkonsultasi dengan para pemimpin Ikhwanul Muslimin dan guruIslam dan administrator, yang merupakan pendukung terkuat darirezimnya, Bashir menyatakan sebuah filosofi baru pendidikan.Dia mengalokasikan £ Sd400 juta untuk tahun akademik 1990-1991 untuk melaksanakan reformasi dan berjanji untukmelipatgandakan jumlah jika sistem pendidikan saat ini dapatdiubah untuk memenuhi kebutuhan Sudan. Filosofi pendidikanyang baru adalah untuk memberikan kerangka acuan bagireformasi. Pendidikan itu harus didasarkan pada keabadian sifatmanusia, nilai-nilai agama, dan sifat fisik. Hal ini hanya bisadicapai dengan kurikulum Muslim, yang di semua sekolah,perguruan tinggi, dan universitas akan terdiri dari dua bagian:sebuah wajib dan kursus opsional studi. Semua elemen penting

Page 59: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

326 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013

dari program wajib akan diambil dari Quran dan buku-buku yangdiakui hadits.

Apakah pemerintah bisa melaksanakan reformasimenyapu seluruh negeri tersebut dalam menghadapi oposisi daridalam pembentukan pendidikan Sudan dan kelangkaan sumberdaya untuk melaksanakan seperti proyek ambisius masih harusdilihat. Keanggotaan dalam Angkatan Pertahanan Populer, sebuahbadan paramiliter bersekutu dengan Front Islam Nasional,menjadi persyaratan untuk masuk universitas. Pada awal 1991,Bashir telah menetapkan bahwa jumlah mahasiswa menjadi duakali lipat dan Arab menggantikan bahasa Inggris sebagai bahasapengantar di universitas. Dia pecat sekitar tujuh puluh anggotafakultas di Universitas Khartoum yang menentang reformasi.8

3. Hasil Analisa PenulisSebagai Negara yang sedang berkembang dan banyak

diliputi kemelut perang saudara, Sudan memang masih banyakmembutuhkan pembenahan terhadap pendidikannya, terutamadalam rangka pemenuhanan tenaga pendidikan yang cukupberkualitas, meskipun demikian langkah cepat sudah diambil olehpihak pemerintah dalam rangka mengatasi keterbatasanpendidikan di Sudan, seperti memperbanyak pembangunanlembaga pendidikan, mengirim dan memberi beasiswa pendidikanke luar negeri, memperluas kesempatan pendidikan bagi anakperempuan, menyediakan dana yang sangat besar untukpengembangan pendidikan, dan mengambil tenaga pendidikan diluar dengan pembayaran yang tinggi untuk memenuhiketerbatasan tenaga kependidikan di Negara tersebut.

Langkah-langkah konkrit dari Negara tersebut dalampengembangan pendidikan terutama tenaga pendidik dankependidikan menunjukkan adanya perhatian dan pemahamanyang benar terhadap urgennya pendidikan sebagai solusi bagipenyelesaikan berbagai ketertinggalan yang dihadapi oleh Negaratersebut untuk menuju tercapainya kemakmuran dan kesejahteraan

8http://www.lupinto.com/country-guide:study/sudan/sudan63.html SWT17112002

Hasbullah, Konsep Keadilan... 407

yang lain terkatung-katung. dan jika kamu Mengadakanperbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), MakaSesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Atas dasar pernyataan ayat di atas, maka keadilan yangmungkin dapat direalisasikan oleh manusia adalah bersifat fisik,yaitu perbuatan dan perkataan. Penafsiran yang demikian inidibenarkan oleh ayat An-Nisa’ (4):19.

أیھا كرھا وال تعضلوھن ٱلنساء ءامنوا ال یحل لكم أن ترثوا ٱلذین یبینة وعاشروھن حشة م أن یأتین بف لتذھبوا ببعض ما ءاتیتموھن إال

ا ویجعل فعسى أن تكرھوا شی فإن كرھتموھن ٱلمعروف ب فیھ ٱ١٩ا كثیرا خیر

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamumempusakai wanita dengan jalan paksa[278] danjanganlah kamu menyusahkan mereka karena hendakmengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamuberikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukanpekerjaan keji yang nyata[279]. dan bergaullah denganmereka secara patut. kemudian bila kamu tidakmenyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkinkamu tidak menyukai sesuatu, Padahal Allahmenjadikan padanya kebaikan yang banyak.

[278] Ayat ini tidak menunjukkan bahwa mewariskan wanitatidak dengan jalan paksa dibolehkan. menurut adat sebahagianArab Jahiliyah apabila seorang meninggal dunia, Makaanaknya yang tertua atau anggota keluarganya yang lainmewarisi janda itu. janda tersebut boleh dikawini sendiri ataudikawinkan dengan orang lain yang maharnya diambil olehpewaris atau tidak dibolehkan kawin lagi.[279] Maksudnya: berzina atau membangkang perintah.

G. PenutupDari paparan di atas, dapat diambil simpulan sebagai

berikut:

Page 60: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

406 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013

a. Riwayat hadis tentang seorang suami dari Bani Saqif yangsebelum masuk Islam memiliki sepuluh orang isteri. Terhadapkasus ini Nabi bersabda:

41أمسك منهن اربعا وفارق سائرهن

b. Tuntutan keharusan berbuat adil terhadap para isterinya, Nabimencontohkan sikap adil terhadap para isterinya, sebagaimanadikemukakan A’isyah bahwa beliau adil dalam membagigiliran bersama mereka. Nabi bersabda:

خذىن فيما 42ا ال املكللهم هذا قسمى فيما املك فال

Bagi mereka yang berpoligami tetapi tidak berlaku adilberarti mereka telah melakukan tindak kezaliman. Nabimemberikan gambaran (ancaman) terhadap mereka yang zalimseperti dalam sabdanya:

ن) فمال إىل أحدهن ىف القسم جاء يوم القيامة من كان له زوجتان (امرأ٤٣مائالواحد شا قيه

Hadis ini menginformasikan bahwa seorang suami yangberpoligami tidak adil terhadap para isterinya akan menjadipincang sebagai tanda yang tidak bisa diingkari nanti di haripembalasan. Meskipun hukuman ini bersifat moral, tetapi seorangyang memiliki kualitas ketaqwaan yang baik tidak akanmelakukan kezaliman tersebut.

Dalam hal keadilan, asy-Syafi`i menambahkan bahwakeadilan itu bersifat materi bukan immateri (cinta dan kasihsayang) yang terkait dengan (perasaan) hati. Karena keadilanimmateri sangat sulit diwujudkan. Karena itu, Allah menegaskandalam firman-Nya: “Dan kamu sekali-kali tidak akan dapatBerlaku adil di antara isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangatingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalucenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan

41At-Tirmizi, al-Jami` as-Sahih, “bab Nikah”, (Beirut: Dar al-Fikr, t.t.), hadis no. 1059.

42Ibid., “bab Nikah”, hadis no. 1059.43Ibid., “bab Nikah”, hadis no. 1060.

Suraijiah, Pengembangan... 327

seperti yang telah dicapai oleh Negara yang sudah meraihkemajuan.

Crow and Crow dalam Ety Rohaity Rahayuningsihmenjelaskan bahwa “Modern educational theory and practice notonly are aimed at preparation for future but also are operative indetermining the pattern of present, by day attitude and behavior”9

Teori dan praktek pendidikan modern tidak hanya bertujuan untukmempersiapkan kehidupan masa depan tapi juga untukmenentukan pola yang muncul melalui sikap dan perilaku sehari-hari.

C. Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan diJepang1. Gambaran Umum Sistem Pendidikan Jepang

a. Tahap pendidikanSistem pendidikan tersusun atas lima tahap: taman kanak-

kanak (satu sampai tiga tahun), sekolah dasar (enam tahun),sekolah menengah pertama (tiga tahun), sekolah menengah atas(tiga tahun), dan univertsitas (pada umumnya empat tahun). Adajuga junior college (akademi) yang menyelenggarakan studiselama dua atau tiga tahun. Selain itu banyak universitasmenyediakan pendidikan pasca-sarjana untuk studi lanjutan.

b. Sistem pendanaanPendidikan diberikan secara cuma-cuma untuk semua

anak yang berusia antara 6-15 tahun, namun bagian terbesar darilulusan SMP mau meneruskan pelajaranya, dan nyatanya SMAsekarang menjadi bagian penting dari pendidikan anak. Padatahun 1986, 94% dari semua siswa masuk SMA, yaitu rasio yangsama dengan Amerika Serikat, dan 35% dari semua lulusan SMAmeneruskan pelajaranya ke Universitas. Rasio ini lebih kecil dariAmerika Serikat dimana hampir 50% masuk universitas, tetapilebih dari Negara Eropa Barat dimana angka rata-rata berkisarantara 20% dan 30%.

9Crow and Crow dalam Rohaity Poncorini, Sistem InformasiManajemen Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), h. 6-7.

Page 61: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

328 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013

Disamping akademi dan universitas, sebagian siswamasuk sekolah kejuruan. Universitas terbuka dibuka pada tahun1985 untuk memberikan kesempatan kepada orang dewasa untukmeneruskan pendidikan mereka dengan mendengarkan kuliahyang disiarkan melalui radio atau televisi.

Sebagaimana fasilitas pendidikan negeri yang tersedia,sekolah swasta terdapat disemua tahap sistem pendidikannya.Sekolah-sekolah ini secara khusus memegang peran yang sangatpenting dalam pendidikan prasekolah dan universitas, yang kedua-duanya berada di luar ruang lingkup sistem wajib. Sejak bulanMei tahun 1986 sebanyak 76% anak-anak taman kanak-kanak,dan 73% mahasiswa universitas, terdaftar di lembaga swasta, juga28% dari semua siswa sekolah menengah belajar di sekolahswasta.

Jumlah siswa jepang yang belajar di luar negeri terusmeningkat. Pada tahun 1986, 24.000 mahasiswa belajar di luarnegeri. Pada tahun yang sama, dijepang ada 15.000 mahasiswa,85% berasal dari Asia. Administrasi sistem pendidikan jepangdidesentralisasi; peran kementrian pendidikan pada umumnyamerupakan peran koordinasi. Tanggung jawab atas anggaransekolah, program pendidikan, penunjukan sekolah, danpengawasan sekolah-sekolah dasar dan menengah pertamaterletak di tangan badan-badan pendidikan setempat. Anggotabadan tersebut dipilih oleh kepala administratif dari otoritaspemerintah setempat.

c. Sistem pembelajaranMengenai pendidikannya, tiap sekolah mengatur

kurikulum pengajaranya sesuai dengan “pedoman pelajaran” yangdibuat dan diterbitkan oleh kementrian pendidikan. Bukupelajaran dipilih oleh badan-badan pendidikan setempat daribuku-buku yang disetujui oleh kementerian.

d. Sistem ketenagaanLatar belakang pendidikan merupakan faktor penting

dalam sistem kepegawaian seumur hidup Jepang. Untukmendapatkan pekerjaan diperusahaan top, yang bersangkutanharus lulus dari universitas top pula, hal mana berarti harus jugalulus dari SMA dan SMP yang cukup top. Karena persaingan

Hasbullah, Konsep Keadilan... 405

Kompilasi Hukum Islam (KHI) keadilan bagi suami yangingin berpoligami merupakan syarat utama. Hal ini dinyakan didalam pasal 55 ayat (2):“ Syarat utama beristeri lebih dari satu,suami harus mampu berlaku adil terhadap isteri-isteri dan anak-anak nya”.33 Bahkan, pada ayat 3 pasal tersebut ditegaskan:“Apabila syarat utama yang disebutkan pada ayat (2) tidakmungkin dipenuhi, suami dilarang beristeri lebih dari satu”.34

Sedangkan dalam UU Perkawinan disebutkan seorang pria bolehberisteri lebih dari satu dalam satu masa apabila dipenuhi berbagaipersyaratan tertentu dan diputuskan oleh Pengadilan, ajaranagama yang dianutnya mengizinkan dan sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan yang berlaku serta dikehendakioleh pihak-pihak yang bersangkutan.35

Di kalangan para ahli hukum Islam (fuqaha), sepertiMalikibn Anas,36 asy-Syafi`i,37 as-Sarakhsi,38 dan Ibn Qudamah39

(Ulama Hanabilah) poligami diperbolehkan bagi seorang suamiyang hendak melakukannya, dengan syarat sebagaimanaditetapkan al-Qur’an, yaitu: (1) tidak melebihi dari empat orangisteri (sebagai batas maksimal toleransinya).40 (2) memilikikemampuan untuk menafkahi para isterinya dan kemampuanberlaku adil di antara mereka. Ketentuan al-Qur’an tersebutdiperkuat oleh beberapa hadis antara lain:

33Kompilasi Hukum Islam (KHI), ayat 55, h. 25.34Ibid.35UU Pokok Perkawinan, (Jakarta: Sinar Grafika, 2000), h. 130,

134, 140.36Malik ibn Anas,Mudawwanah al-Kubra, (Beirut: Dar al-Fikr,

t.t.), jld. V, h. 21737Asy-Syafi`i, al-Umm, (Beirut: Dar al-Fikr, t.t.), jld. V, h. 129.38 As-Sarakhsi, Kitab al-Mabsut, (Beirut: Dar al-Ma`rifah, 1409

H/1989 M), jld. V, h. 217.39Ibn Qudamah, al-Mugni wa Syarh al-Kabir, (Beirut: Dar al-

Fikr, 1404 H/1984 M), h. 43640Ibn Rusyd, Bidayah al-Mujtahid wa Nihayah al-Muqtasid, jld.

II, h. 31.

Page 62: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

404 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013

utama/pokok. Kebajikan pokok itu ada empat, yaitu: 1)Kebijaksanaan, 2) Ketabahan, 3) Pengendalian diri, dan 4)Keadilan.28 Di samping itu ada pula kebajikan, yaitu:kejujuran, kesetiaan, dan kedermawanan.29 Menurut mereka,keadilan tidak akan dicapai meskipun yang memerintah orangyang baik dengan undang-undang yang baik pula jika tidak adakecenderungan hati etis sosial yang baik pada warga Negara,yaitu suatu perasaan kemasyarakatan yang tidak hanyaditujukan kepada kepentingan perorangan. Dalam pengertianini, susila adalah dasar dari tiap kehendak untuk bertindaksesuai hukum atau untuk melaksanakan hukum.30 Sebabkeadilan bukanlah reaksi terhadap suatu yang dikira tidak adil,melainkan keseimbangan kepentingan di atas daun neracaThenis.

2. Konsep Adil dalam PoligamiQuraisy Shihab menyatakan kebolehan poligami memiliki

syarat-syarat tidak ringan, di antaranya kemampuan berlaku adilantara para isteri dan anak-anak. Menurut beliau keadilan yangdituntut bukanlah keadilan mutlak, yakni keadilan secaramenyeluruh tetapi keadilan yang bersifat lahiriyah.31 Artinyaberlaku adillah sekuat kemampuan kamu yakni dalam hal-halyang bersifat material, dan kalaupun hati kamu lebih mencintaisalah seorang dari mereka, maka aturlah sedapat mungkinperasaan kamu agar tidak tertumpu pada seorang saja. Dan jikakamu setiap saat mengadakan perbaikan dengan menegakkankeadilan yang diperintahkan Allah dan takwa, yaitu menghindarisegala kecurangan serta memelihara dampak buruk, maka Allahakan mengampuni pelanggaran-pelanggaran kecil yang kamulakukan.32

28Ibid., h. 271.29Ibid.30Ibid., h. 273.31Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbah; Pesan, kesan dan

Keserasian al-Quran, (Jakarta: Lentera Hati, 2004), h. 581.32Ibid.

Suraijiah, Pengembangan... 329

dalam ujian masuk sangat sengit, semakin banyak siswa sekarangmengkuti sekolah bimbingan khusus. Sekolah-sekolah inididirikan untuk membantu para siswa memasuki sekolahpilihanya, dan ada untuk semua tingkatan mulai dari persiapantaman kanak-kanak sampai ujian masuk universitas.

Perubahan yang diadakan setelah restorasi Meiji danPerang Dunia II membuka jalan untuk penyebaran pendidikan diJepang, namun baru-baru ini muncul berbagai masalah di sekolah-sekolah; antara lain kekerasan, gertakan dan persaingan yangsengit untuk mendapatkan tempat di sekolah-sekolah terbaik.Disamping itu, semakin nyata bahwa sistemnya harus dirombakmenjadi suatu sistem yang lebih tepat untuk masyarakat jepang dimasa resturkturisasi industri, pengembangan teknologi daninternasionalisasi.

Pada tahun 1994, Majelis Nasional untuk PembaharuanPendidikan, yaitu sebuah komisi penasehat bagi perdana menteri,dibentuk untuk memikirkan masalah-masalah tersebut danmenentukan sasaran jangka panjang bagi sistem pendidikan. Padatahun 1987, majelis ini mengeluarkan rekomendasi berdasarkanprinsip menghargai individualitas keperluan akan menggalakkanpendidikan seumur hidup dan keperluan untuk menjawabinternasionalisasi masyarakat jepang dan revolusi informasi:1) Pada tingkat sekolah menengah pertama dan atas seharusnya

ditawarkan seleksi mata pelajaran yang lebih banyak variasi2) Sistem ujian masuk universitas harus diubah supaya masing-

masing universitas diizinkan melakukan ujiannya sendiri,3) Kesempatan pendidikan untuk orang yang tidak terdaftar di

sekolah, harus ditingkatkan,dan4) Sistem penerimaan siswa asing harus diperbaiki.10

2. Gambaran Umum tentang Perkembangan PendidikanJepanga. Pendidik dan Peserta Didik

10Chalidjah Hasan, Kajian Perbandingan Pendidikan,(Surabaya: Al Ikhlas, 1995), h.105-110.

Page 63: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

330 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013

Secara umum, keyakinan yang sudah mendarah dagingbahwa kerja keras dan ketekunan akan menghasilkan kesuksesandalam hidup. Jepang adalah masyarakat yang berpikiranpendidikan tinggi. Pendidikan adalah terhormat, dan prestasipendidikan merupakan prasyarat untuk sukses dalam pekerjaandan di masyarakat pada umumnya. Menyadari dari awal bahwapendidikan itu penting untuk pembangunan bangsa danmodernisasi, para pemimpin Meiji membentuk sistem pendidikanpublik untuk membantu Jepang mengejar ketinggalan denganBarat. Misi dikirim ke luar negeri untuk mempelajari sistempendidikan dari negara-negara Barat terkemuka. Misi ini danpengamat lainnya kembali dengan ide-ide desentralisasi, dewansekolah setempat, dan otonomi guru.

Serangkaian laporan yang diterbitkan antara tahun 1985dan 1987 oleh Dewan Nasional Reformasi Pendidikan. Laporanakhir diuraikan penekanan dasar dalam menanggapiinternasionalisasi pendidikan, teknologi informasi baru, dan mediadan penekanan pada individualitas, belajar sepanjang hayat, danpenyesuaian terhadap perubahan sosial. Untuk mengeksplorasiarah yang baru, dewan menyarankan bahwa perlu merancangpendidikan untuk abad kedua puluh satu, menyelenggarakansistem pembelajaran seumur hidup dan mengurangi penekananpada latar belakang pendidikan individu, meningkatkan dandiversifikasi pendidikan tinggi; memperkaya dan diversifikasipendidikan dasar dan menengah, meningkatkan kualitas guru,beradaptasi dengan internasionalisasi, beradaptasi dengan erainformasi, dan melakukan review terhadap administrasi dankeuangan pendidikan. Pengajaran tetap merupakan profesiterhormat, dan guru memiliki status sosial yang tinggi, yangberasal dari warisan budaya Jepang dan pengakuan publik.Masyarakat mengharapkan para guru untuk mewujudkan cita-citamereka untuk menanamkan moral dan pengembangan karakteranak-anak. Pendidikan moral formal kelas, instruksi informal, danbahkan kelas akademik semua dipandang sebagai tempat yang sahuntuk jenis pengajaran. Tanggung jawab guru untuk sekolah dansiswa sering melampaui kelas, dari halaman sekolah dan setelahjam sekolah.Gurudibayar, dan perbaikan secara berkala juga

Hasbullah, Konsep Keadilan... 403

a. Menurut M. Tholhah Hasan, secara umum adil itu adalah tidakberat sebelah, berpihak kepada kebenaran objektif, dan tidaksewenang-wenang.24 Cakupan makna ini menjadi ajaran setiapagama, menjadi pradigma dakwahnya, dan menjadi rujukanhubungan sosialnya.

b. Sa'id bin Jabir, seorang ulama hadis, mengatakan bahwa al-'adl mempunyai empat pengertian.25 (1) dalam bidang hukum,al-'adl berarti "berlaku adil". Dalam hal ini Allah SWTberfirman, "...Apabila menetapkan hukum di antara manusia,supaya kamu menetapkan dengan adil..." (QS.4:58). (2) Dalamperkataan, al-'adl berarti "benar dan jujur". Allah SWTberfirman, "...dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamuberlaku adil..." (QS.6:152). (3) Al-'adl berarti "tebusan". AllahSWT berfirman, "...Dan jika ia menebus dengan segala macamtebusan pun, niscaya tidak akan diterima itu daripadanya..."(QS.6:70). (4) Al-'adl bisa juga berarti "kemusyrikan". AllahSWT berfirman, "...Namun, orang-orang yang kafirmempersekutukan (sesuatu) dengan Tuhan mereka" (QS.6:1).

c. Menurut imam Syafi'i bahwa adil berarti "dapat dipercayadalam bidang agama, benar dalam berbicara, dan tidak pernahberbohong". Akan tetapi, adil dalam pengertian ini bukanberarti bahwa orang yang memiliki sifat itu sama sekali bebasdari dosa, karena tidak ada manusia yang demikian terjaga,Dalam hal ini, Sa'id bin Musayyab (15 H/637 M-94 H/713 M),tokoh tabiin Madinah, mengatakan bahwa tidak seorang pundari kalangan ulama dan penguasa yang bebas dari cacat. tetapiada di antara mereka yang cacatnya sangat sedikit sehinggatidak diperhitungkan. Imam Abu Yusuf, imam mujtahidMazhab Hanafi mengatakan.26

d. Menurut Aristoteles keadilan adalah kepentingan umummenjadi tujuan.27 Menurut Plato keadilan adalah kebajikan

24Ibid., h. 280.25Ibid. h. 281.26Ibid. h. 28227Sudarsono, Ilmu Filsafat Suatu Pengantar, (Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 2001), h. 272.

Page 64: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

402 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013

oleh pihak-pihak yang bersangkutan, hanya dapat dilakukanapabila berbagai persyaratan tertentu dan diputuskan olehpengadilan.21

Syarat utama seseorang berpoligami adalah izin dariPengadilan. Pengadilan sendiri baru dapat mnegizinkan apabila:a. Dikendaki oleh masing-masing pihak;b. Terpenuhi alasan untuk berpoligami sesuai dengan ketentuan

pasal 4 ayat (2);c. Terpenuhi syarat-syarat yang tercantum di dalam pasal 5 ayat

(1); dand. Hukum dan Agama dari yang bersangkutan tidak melarang

pelaksanaan perkawinan poligami tersebut.

F. Adil dalam Poligami1. Pengertian Adil

Al-'adl, dalam bahasa Arab digunakan juga kata al-'idl.Dalam bahasa Indonesia dua kata ini mempunyai arti yang sama,yakni keadilan. Namun dalam bahasa Arab keduanya digunakandalam konteks yang berbeda. Kata al-'adl digunakan dalamperkara keadilan yang menggunakan kalbu dan rasio sebagaiukurannya. Adapun al-'idl digunakan dalam kasus yang dapatdipantau dengan panca indra, seperti timbangan, hitungan, danukuran. Dalam mengukur dan menimbang, keadilan berarti"kesesuaian dengan ukuran yang sebenarnya. Dalam pembagian,keadilan berarti "kesamaan antara bagian-bagian dari barang yangdibagi".22

Kata al-adl berarti "tidak berat sebelah atau memihak",berpihak serta berpegang pada kebenaran", tidak sewenang-wenang atau zalim", dan "seimbang serta sepatutnya". Kata al-'adl mempunyai banyak arti.23

Al-Adl menurut para pakar sebagai berikut:

21Ibid, h. 9.22Muhammad Tholhah Hasan, Islam Dalam Perspektif, Sosio

Kultural, (Jakarta: Lantabora Press, 2004), cet. ke-3, h., 279.23Ibid.

Suraijiah, Pengembangan... 331

dibuat dalam gaji guru dan kompensasi. Gaji awal lebih baikdibandingkan dengan orang lain yang profesional kerah putih dandalam beberapa kasus lebih tinggi. Selain gaji, guru yangmemenuhi syarat untuk berbagai jenis tunjangan khusus danbonus (dibayar dalam tiga kali angsuran), yang berjumlah sekitarlima bulan gaji. Guru juga menerima tunjangan kesehatan danpensiun standar yang tersedia untuk sebagian besar gaji pekerja.Apakah untuk hadiah ekonomi, status sosial, atau keinginan untukmengajar, jumlah orang yang ingin masuk mengajar cukupbanyak sebanyak lima atau enam pelamar untuk setiap posisi satu.Papan prefektur dan badan-badan publik lainnya dapat memilihyang terbaik yang memenuhi syarat dari para pelamar. Pada akhir1980-an, sebagian besar guru baru memasuki profesi dengan gelarsarjana, meskipun sekitar 25 persen dari jumlah tenaga pengajar ditingkat SD tidak memiliki gelar sarjana. Program untuk calonguru di tingkat sarjana termasuk studi di pendidikan sertakonsentrasi dalam bidang akademik. Kebanyakan guru barumengambil jurusan dalam suatu mata pelajaran selain pendidikan,dan lulusan perguruan tinggi pendidikan masih minoritas. Setelahlulus, guru harus lulus ujian prefektur-tingkat untuk dilisensikanoleh dewan prefektur pendidikan.Perubahan juga terjadi selamatahun 1980 di in-service training dan supervisi guru baru. In-service training, terutama yang dilakukan di bawah naunganDepartemen Pendidikan. Setelah perdebatan yang cukup, danbeberapa oposisi dari Jepang Persatuan Guru (Nihon KyoshokuinKumiai-Nikkyoso), sebuah sistem baru pelatihan gurudiperkenalkan pada tahun 1989. Sistem baru menetapkan programsatu tahun pelatihan, diperlukan bagi guru baru untuk bekerja dibawah arahan seorang guru.

Persatuan Guru Jepang, didirikan pada tahun 1947, adalahpersatuan guru terbesar di akhir tahun 1980. Serikat buruhberfungsi sebagai federasi nasional serikat guru prefektur,meskipun masing-masing serikat memiliki otonomi yang cukupdan kekuatan sendiri dan orientasi politik. Secara historis, telahterjadi pertentangan yang cukup besar antara serikat pekerja danKementerian Pendidikan, karena berbagai faktor.

Page 65: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

332 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013

Departemen Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, danKebudayaan (sering disingkat menjadi Departemen Pendidikanatau Monbusho) merupakan otoritas utama atas pendidikan tinggi.Ini menyetujui pembentukan semua lembaga baru, baik negerimaupun swasta, dan langsung mengontrol anggaran dari semualembaga nasional dan lembaga penelitian afiliasi mereka. Selainitu, kementerian mengatur banyak aspek dari lingkunganuniversitas. Kementerian juga memberikan subsidi kepada swastalembaga pendidikan tinggi untuk operasidan membuat pinjamanjangka panjang untuk perbaikan bangunan fisik.

Departemen Pendidikan memiliki dua bidang utama daritanggung jawab yang berkaitan dengan pendidikan dan penelitian.Selain itu bertanggung jawab atas perguruan tinggi nasional danmembangun lembaga penelitian mereka, kementerian jugamempromosikan penelitian yang dilakukan di universitas dandidanai baik individu maupun lembaga. Sekitar setengah lusinlembaga penelitian, seperti Institut Nasional untuk PenelitianPendidikan dan Institut Nasional Pendidikan Khusus, juga dibawah pengawasan Kementerian langsung.

Internasionalisasi adalah masalah di setiap tingkatpendidikan, tetapi terutama untuk pendidikan tinggi. Jumlahmahasiswa yang belajar di Jepang dari negara-negara asing,terutama negara-negara Asia, meningkat. Pada tahun 1988 sekitar25.000 mahasiswa asing dari lebih dari 100 negara yang belajar diuniversitas di Jepang dan perguruan tinggi, dan pelayanan yangdiharapkan angka menjadi 100.000 pada awal abad kedua puluhsatu.

Kementerian ini juga bekerja untuk mengatur danmeningkatkan standar untuk mengajar mahasiswa asing danberusaha untuk meningkatkan pengaturan keuangan mereka danbiaya hidup mereka. Mulai tahun 1980-an, universitas di Jepangmendirikan cabang di Amerika Serikat, dan banyak sekolah diAmerika Serikat juga mendirikan cabang Jepang. DewanUniversitas membentuk subkomite pada sekolah pascasarjanayang terdiri dari akademisi, peneliti, dan eksekutif perusahaan.Banyak program untuk pertukaran ilmiah internasional danpeneliti asingdan mahasiswa pascasarjana asing di Jepang.

Hasbullah, Konsep Keadilan... 401

“ Pengadilan dapat memberikan izin kepada seorang suamiuntuk beristeri lebih dari satu apabila dihendaki-dikehendakioleh pihak-pihak yang bersangkutan”.18

Untuk mendapatkan izin tersebut, seseorang suami harusmengajukan permohonan tertulis kepada pengadilan di daerahtempat tinggalnya (pasal 4 ayat 1). Yang dimaksud denganpengadilan disini adalah Pengadilan Agama untuk yang beragamaIslam dan Pengadilan Negeri untuk lainnya. Pengadilan sendiritidak sembarangan memberikan izin. Ada beberapa syarat yangharus dipenuhi oleh seseorang yang ingin berpoligami. Di dalampasal 4 ayat (2) disebutkan:

“Pengadilan dimaksud ayat (1) pasal ini hanyamemberikan izin kepada seorang suami yang akan beristeri lebihdari satu apabila:a. Isteri tidak dapat menjalankan kewajiban sebagai isteri;b. Isteri mendapatkan cacat badan atau penyakit yang tidak dapat

disembuhkan;c. Isteri tidak dapat memberikan keturunan.19

Kemudian pada pasal 5 ayat (1) ditegaskan:“Untuk dapat mengajukan permohonan kepada pengadilan,sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat (1) harus dipenuhisyarat-syarat sebagai berikut:

a. Adanya persetujuan dari isteri/isteri-isteri;b. Adanya kepastian bahwa suami mampu menjamin keperluan

hidup isteri-isteri dan anak-anak mereka;c. Adanya jaminan bahwa suami akan berlaku adil terhadap

isteri-isteri dan anak-anak mereka.20

Selanjutnya, di dalam penjelasan UU no. 1 Tahun 1974tentang perkawinan pada Penjelasan Umum no. 4c dinyatakan:

“Undang-undang ini menganut asas monogami. Hanya apabiladikehendaki oleh yang bersangkutan, karena hukum danAgama dari yang bersangkutan mengizinkan seorang suamidapat beristeri lebih dari satu, meskipun hal itu dikehendaki

18Ibid.19Ibid, h. 8.20Ibid.

Page 66: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

400 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013

b) Penyebutan bilangan matsna, tsulasa, ruba’a hanya sekedarmenghilangkan kebingungan orang yang mungkin mengirabahwa kawin lebih dari satu orang isteri tidak dibolehkan.

c) Huruf wau dalam ayat tersebut tidak boleh dipalingkan dariarti aslinya.

5) Dari riwayat mutawatir, diketahui bahwa Rasulullah saw.memiliki isteri sembilan orang saja, dan dari riwayat lain adayang menyatakan sebelas orang isteri. Jadi indikasi penyebutanbilangan matsna …. Bukan untuk pembatasan seperti yangdikira. Sebab-sebab terjadinya perselisihan pendapat dalammenginterpretasi hukum ayat berpoligami, adalah: (1) Q.S. 4:3,pengertian aslinya bertentangan dengan hadis yangmenerangkan peristiwa Ghailan al-Tsaqafy dan peristiwa Qaisbin Harits; (2) kesahihan dua hadis tersebut menjadiperselisihan pendapat dikalangan ahli hadits; (3) Q.S. 4:3 itumerupakan mafhum adad, lalu adakah mafhum adad itumenjadi hujjah16

3. Menurut Undang-UndangPersoalan poligami di dalam hukum keluarga di Indonesia

secara khusus diatur dalam pasal 3, 4, dan 5, Undang-undang no.1 tahun 1974 tentang perkawinan. Prinsip yang dianut UU iniadalah monogami. Prinsif tersebut tercantum secara jelas padapasal 3 ayat (1) yang berbunyi:

“Pada asasnya dalam suatu perkawinan seorang pria hanyaboleh mempunyai seorang isteri. Seorang wanita hanya bolehmempunyai seorang suami”. 17

Meskipun demikian, tidak berarti UU ini menutup rapatkemungkinan terjadinya poligami. Kemungkinan poligamitersebut masih terbuka, namun dengan persyaratan yang cukupberat dan ketat.

Di dalam pasal 3 ayat (2) disebutkan:

16Op.cit., h., 0917UU Perkawianan dengan Penjelasannya, (Jakarta: Pradya

paramita, 1980), h. 7.

Suraijiah, Pengembangan... 333

b. Reformasi Pendidikan JepangUntuk tetap kompetitif dan untuk menjamin masa

depannya, Jepang perlu melakukan perubahan serius dalampendidikan dan penelitian struktur. Institusinya harus lebihfleksibel dan beragam dan kebutuhan untuk mendorongkreativitas dalam pendidikan yang akan mendorong teknologibaru.Tanggung jawab pendidikan sosial dibagi oleh semua tingkatpemerintahan, terutama oleh pemerintah daerah. Meningkatkanjumlah fasilitas pendidikan sosial, pelatihan staf, dan penyebaraninformasi tentang kesempatan belajar seumur hidup. Jepangadalah pembaca rakus. Toko buku terkenal penuh dari saat merekamembuka pintu mereka setiap hari dengan pembaca mencaribuku-buku dari berbagai judul mengejutkan asing maupun Jepang.Empat tim teratas surat kabar nasional saja memiliki sirkulasiharian gabungan (dengan dua edisi setiap hari) lebih dari 35 juta,dan ada empat harian berbahasa Inggris kertas juga. Meskipunpendidikan di Jepang berada dalam masa transisi dalam banyakhal, itu masih mempertahankan struktur organisasinyapascaperang. Bahkan dengan tekanan yang berkembang untukreformasi dan untuk lebih menekankan pada individualitas daninternasionalisasi di bidang pendidikan.11

3. Hasil Analisa PenulisJepang merupakan Negara yang memiliki kekuatan mental

untuk meraih sebuah kesuksesan. Ini merupakan salah satu modaldasar yang dapat mengantarkan Negara Jepang sebagai Negaramaju dan saat ini mampu bersaing dengan Negara lain yang sudahterdahulu meraih kesuksesan dan kemajuan. Sikap ini jugamemberikan warna dalam perkembangan pendidik dan pesertadidik yang selalu siap untuk maju dan berkreatifitas menujuindividualitas dan internasionalisasi. Adapun berbagai langkahkonkrit yang sudah dilakukan oleh pihak pemerintah dalamrangka membangun dan mengembangkan pendidikan di Jepang,seperti: 1) Kementerian langsung mengawasi Institut Nasionaluntuk Penelitian Pendidikan dan Institut Nasional Pendidikan

11http://www.1upinfo.com/country-guide-study/japan/japan96.html SWT16112002

Page 67: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

334 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013

Khusus; 2) merancang pendidikan untuk abad kedua puluh satu;3) menyelenggarakan sistem pembelajaran seumur hidup danmengurangi penekanan pada latar belakang pendidikan individu;4) meningkatkan dan diversifikasi pendidikan tinggi; 5)memperkaya dan diversifikasi pendidikan dasar dan menengah; 6)meningkatkan kualitas guru; 7) beradaptasi denganinternasionalisasi; 8) beradaptasi dengan era informasi;dan 9)melakukan review terhadap administrasi dan keuanganpendidikan.

D. PembahasanDari paparan di atas, dapat ditemukan titik perbedaan

antara proses pengembangan pendidikan di Negara Sudan danJepang.1. Sudan merupakan Negara yang diliputi dengan kemiskinan dan

perang saudara serta lingkungan budaya yang masihkonservatif. Sedangkan Jepang adalah Negara yangmemilikilatar belakang budaya yang maju dan memiliki perspektifpendidikan tinggi.

2. Pembangunan pendidikan di Sudan masih terhambat dengankekurangan SDM dan pendanaan serta serta sikap masyarakatyang kurang merespon terhadap eksistensi pendidikan.Sedangkan di Negara Jepang, tersedia SDM dan anggaranpendanaan untuk membangun pendidikan.

3. Pengembangan pendidikan di Sudan sangat lamban dan masihbelum meratanya pembangunan pendidikan di perkotaandengan di pedesaan. Sedangkan di Jepang, pendidikan sudahmemiliki lembaga yang menaunginya dan bertangggung jawabatas segala pengelolaan dan pengembangan pendidikan yaituDepartemen Pendidikan (Monbusho).Seorang tokoh pendidikan Jepang mengatakan bahwa

pembaruan yang menyeluruh terjadi di Jepang karena adanyapengaruh investasi pendidikan.12 Tidak dapat disangkal lagibahwa pendidikan merupakan kunci pembangunan dalam sebuah

12Sam M.Chan dan Tuti T.Sam, Kebijakan Pendidikan EraOtonomi Daerah, (Jakarta: Raja Grafindo di Persada, 2011), h. 53.

Hasbullah, Konsep Keadilan... 399

عن قيس بن احلارث قال أسلمت و عندي مثان نسوة فأتيت النيب -١فقال اخرت منهن أربعاصلى هللا عليه و سلم فذكرت ذلك له

عن الزهدي ساملعن ابن عمرقاألسلم عنالن الثقفي و حتته عشر -٢فأسلمت معه فأمره النيب أن خيتار منهن أربعانسوة ىف اجلاهلية

2) Memandang bahwa kebolehan berpoligami terbatas padasembilan orang. Pendapat kedua ini merupakan pendapatnyaan-Nakha’i, Ibnu Abi Laila, Qasim bin Ibrahim dan mazhabzahiry. Alasannya berdasarkan Q.S. An-Nisa: 3. Golongankedua ini tetap memandang huruf wau dalam ayat ini menurutmakna aslinya. Oleh karena wau itu fungsinya untukmenambah, maka dua ditambah tiga ditambah empat samadengan sembilan. Hal ini sesuai dengan perbuatan Rasulullahsaw yang mempunyai isteri sembilan orang. Perbuatan Rasulinilah yang menjadi karinah, petunjuk arti yang dimaksud daribilangan matsna....

3) Memandang kebolehan berpoligami terbatas sampai 18 orang,ini menurut pendapat kalangan Khawarij dan sebagian Syi’ah.Alasan juga berdasarkan Q.S. An-Nisa: 3. Mereka memahamiungkapan ayat matsna adalah dua-dua sama dengan empat,matsna adalah tiga-tiga sama dengan enam, dan ruba’a adalahempat-empat sama dengan delapan. Selain itu makna hurufwau pada ayat tersebut berfungsi menambah bilangan. Makaempat ditambah enam dan ditambah delapan sama dengandelapan belas.

4) Memandang kebolehan berpoligami tanpa ada batasannya dantergantung pada kesanggupan. Ini merupakan pendapatsebagian ulama yang berpegang kepada argumentasi sebagaiberikut:

a) Firman Allah QS. 4:3 adalah mutlak tanpa ada batasan.

Page 68: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

398 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013

memelihara keturunan dan isteri-isteri dari kemelaratan hidupyang dapat membawa mereka kepada perbuatan yang tidaklayak.13

3) Dalam tafsir al-Maraghy, “sesungguhnya telah dijelaskanbahwa kebolehan berpoligami sangat dipersempit karena iaadalah darurat. Ia dibolehkan kepada berhajat saja dengansyarat keyakinan diri untuk berlaku adil dan menghindari darikecurangan.14

4) Menurut Quraish Shihab, Surah An-Nisa:3 di atas tidakmemuat peraturan tentang poligami, karena poligami sudahdikenal dan dilaksanakan oleh orang-orang terdahulu sebelumayat ini diturunkan. Tidak pula mewajibkan atau menganjurkanpoligami. Ayat tersebut hanya berbicara tentang kebolehanpoligami dan itupun merupakan pintu kecil yang hanya dapatdilalui oleh orang yang membutuhkan dan dengan syarat-syarat tidak ringan.15

b. Tafsiran Terhadap Surah An-Nisa: 3Membicarakan soal hukum tentang jumlah wanita yang

boleh dikawini oleh laki-laki. Di bawah ini beberapa pendapatulama mengenai jumlah wanita yang dikawini seorang laki-laki,sebagai berikut:1) Kebolehan berpoligami itu terbatas empat orang saja.

Argumentasinya didasarkan firman Allah swt.Q.S. An-Nisa: 3.Hurufwau dalam kata wa matsna…. Menempati huruf auwyang artinya atau.Jadi huruf wau tidak menurut arti aslinyayaitu dan. Demikian pula arti matsna…. Arti yangdimaksudkan adalah dua, tiga, dan empat. Arti-arti ini tidakmenurut aslinya yaitu dua-dua, tiga-tiga, dan empat-empat.Yang menjadi qarinah di sini adalah:

13M. Abduh, Tafsir al-Manar, juz IV h. 357-358 dan h. 369-370.

14Al-Maragy, Tafsir al-Maraghy, juz IV, h. 181.15Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbah; Pesan, Kesan dan

Keserasian al-Quran, (Jakarta: Lentera hati, 2004), h. 324.

Suraijiah, Pengembangan... 335

Negara. Kemajuan yang dicapai dalam pendidikan akan menjjaditolok ukur kemajuan yang akan dicapai sebuah Negara. Ujungtombak dari setiap kebijakan pendidikan adalah pengembangantenaga pendidiknya, karena merekalah yang bertanggungjawabatas pencapaian tujuan dan pengembangan kurikulum di sekolah.

Hingga saat ini bangsa Indonesia sedang menghadapiberbagai tantangan yang berat, terutama dalam kontekspendidikan. Diantara tantangan itu adalah:1. Globalisasi di bidang budaya, etika, dan moral, sebagai akibat

dari kemajuan teknologi di bidang transfortasi dan informasi.2. Rendahnya tingkat sosial capital (sikap amanah).3. Mutu pendidikan yang masih rendah.4. Disparitas kualitas pendidikan antar daerah masih tinggi.5. Persaingan alumni dalam pekerjaan semakin ketat.6. Angka pengangguran lulusan sekolah dan perguruan tinggi

semakin meningkat.7. Tenaga asing meningkat.13

Dengan memperhatikan pengembangan pendidikan diSudan dan di Jepang, maka minimal ada tiga arah kebijakan yangdiambil terkait dengan pengembangan tenaga pendidik dankependidikan di Negara kita, yaitu:1. Kebijakan yang terkait dengan kesejahteraan tenaga pendidik

dan kependidikan;2. Kebijakan yang terkait dengan proses pengadaan dan

penempatan tenaga pendidik dan kependidikan;3. Kebijakan yang berhubungan dengan upaya peningkatan

profesionalitas tenaga pendidik dan kependidikan.Dalam hubungannya dengan kondisi pendidikan dewasa

ini, Tilaar menyatakan bahwa Pendidikan nasional dewasa inidihadapkan pada empat krisis pokok, yaitu berkaitan dengankuantitas, relevansi, atau efisiensi eksternal, elitism, danmanajemen. Lebih jauh dikemukakan bahwa sedikitnya adadelapan masalah pokok sistem pendidikan nasional: (1)menurunnya moral dan akhlak peserta didik, (2) pemerataan

13Muhaimin, Rekonstruksi Pendidikan Islam, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2009), h. 16-17.

Page 69: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

336 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013

kesempatan memperoleh pendidikan dan pemerataan kualitaspendidikan, (3) rendahnya mutu pendidikan di berbagai jenjangdan jenis pendidikan, (4) masih rendahnya efisiensi internalsistem pendidikan nasional, (5) masih rendahnya efisiensieksternal sistem pendidikan dan pelatihan, (6) kelembagaanpendidikan dan pelatihan, (7) manajemen pendidikan yang tidaksejalan dengan pembangunan nasional dan (8) sumber daya yangbelum professional.14

E. PenutupKajian teori, analisis dan pembahasan dalam makalah ini

menunjukkan bahwa masing-masing Negara memiliki karakteryang khas dalam berbagai upaya pengembangan pendidik dantenaga kependidikan, hal ini tentunya tidak terlepas dari kondisipolitik dan ekonomi, juga sosial budaya dari kedua Negaratersebut. Ada beberapa langkah konkrit yang telah dilaksanakanoleh kedua Negara tersebut dalam rangka pengembanganpendidikan khususnya tenaga kependidikannya yang bisa menjadibahan perbandingan dalam pengembangan tenaga pendidik dankependidikan di Indonesia, diantaranya:1. Pengiriman tenaga pendidik dan kependidikan untuk

pendidikan ke luar negeri.2. Perluasan kesempatan belajar bagitenaga pendidik dan

kependidikan.3. Penyediaan sarana dan prasarana bagi pengembangan tenaga

pendidik dan kependidikan.4. Penyediaan dana bagi upaya pengembangan tenaga pendidik

dan kependidikan.

F. Daftar Pustaka

Hasan, Chalidjah, Kajian Perbandingan Pendidikan, Surabaya, AlIkhlas, 1995.

14Samsul Nizar, Sejarah dan Pergolakan Pemikiran PendidikanIslam, (Ciputat: Ciputat Press Group, 2005), h. 214-215.

Hasbullah, Konsep Keadilan... 397

Poligami itu berpulang kepada individu masing-masingdan bukan urusan negara. Hal ini dikarenakan individu itu sendirilebih mengetahui dirinya mampu atau tidak dalam berlaku adil.Dan Undang-undang Negara tidak berwenang menghakimi kasus-kasus poligami ini.

c. Menurut Abdullah DarrasMenurut beliau sebagaimana monogami diperbolehkan,

maka demikian juga dengan poligami.d. Menurut Mahmud al-Aqqad

Kita mesti membolehkan poligami, karena berdasarkannash al-Quran yang membedakan antara perbuatan zina sebagaiprilaku kriminal dan poligami sebagai “rukhsah makruhah” yangdikecualikan syara dan dibolehkan dalam kondisi-kondisi yangtertentu saja.11

2. Menurut Para Mufassir dan Tafsiran terhadap Surah An-Nisa:3a. Menurut Para Mufassir

1) Dalam Fakhrurrazi, perkataan fi wahidah dibaca fawahidatandengan baris fathah, artinya maka mestilah atau pilihlahseorang isteri dan tinggalkan berpoligami karena hal ituberputar menurut keadilan. Maka, jika mampu berlaku adildiperbolehkan berpoligami.12

2) Dalam tafsir al-Manar, kebolehan berpoligami adalah daruratmenurut keperluan masing-masing. Sedangkan kaum priaumumnya terdorong melakukan poligami itu untukmemuaskan hawa nafsu dan bukan untuk kemaslahatan. Di sisilain, prinsip kesempurnaan adalah menjadi tujuan, yaitu:monogami. Maka dibolehkannya poligami dalam Islam ituadalah sebagai rukhshah, bukan diwajibkan maupundisunatkan. Maka, seseorang yang ingin berpoligamihendaknya melakukan alternatif sebagai berikut: (1) cukupberisteri satu apabila tidak sanggup berlaku adil; (2)mempelajari terlebih dahulu tentang kewajiban berlaku adil,

11Ibid., h. 8.12Fakhrurrazi, Tafsir Fakhrurrazi , jilid III h. 138.

Page 70: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

396 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013

Dalam Injil tidak termaktub adanya laranganberpoligami, hanya saja ada sebagin Surat Paulus menyatakanlarangan berpoligami. Pemeluk agama Masehi kuno berpoligamilebih dari satu orang isteri. Wester Mark menyatakan bahwapoligami itu telah diakui pihak gereja hingga abad ke-17 M.c. Arab Jahily

Berpoligami bagi bangsa Arab Jahili adalah suatu halyang dianggap biasa bahkan telah membudaya, bahkan merekatidak membatasi jumlah isteri yang dikawini.d. Agama Islam

Tidak ditemukan nabi dan rasul menyampaikan bahwaAllah swt. Mengaharamkan poligami, bahkan mereka melakukanpraktik poligami, seperti Nabi Ibrahim as., Daud as., Sulaiman as.,dan Nabi Muhammad saw. Allah swt. telah menetapkan nabi danrasul berpoligami, hal ini menandakan bahwa poligamidiperbolehkan Allah swt. Demikian pula isyarat-isyarat syariatNabi Muhammad saw. yang tidak dibatasi tempat, ruang, danwaktu,10 sebagaimana disebutkan di atas.

E. Pendapat Seputar Hukum Poligami1. Komentar para Ulama

a. Menurut Abdussalam MuhammadPoligami dalam Islam hukumnya boleh, karenanya bagi

siapa saja yang ingin berpoligami dua, tiga, dan empatdiperbolehkan selama mampu berlaku adil. Berlaku adil itubukanlah suatu yang mustahil bisa dilakukan. Sebagian manusiamenyangka bahwa berlaku adil itu adalah perbuatan yangmustahil bisa dilakukan, sangkaan ini sebenarnya salah. Adapunberlaku adil yang mustahil dilakukan manusia addalah berlakuadil secara mutlak. Sementara berlaku adil dalam Q.S. 4:3 ituadalah berlaku adil yang ditinjau dari segi materi.

b. Menurut Mahmud Syaltut

10KMKM, Papadaan; Perkawinan: Sebuah Solusi, Alternatif,dan Upaya Antisifasi Problematika Sosial, (Edisi XII N0. 46 tahun1997), h. 7.

Suraijiah, Pengembangan... 337

Hidayat, Komaruddin, Belajar Islam Di Timur Tengah, DirektoratPembinaan Perguruan Tinggi Agama Islam DirektoratJenderal Pembinaan Kelembagaan Agama IslamDepartemen Agama RI, 2005.

http://www.1upinfo.com/country-guide-study/japan/japan96.htmlSWT16112002

M. Chan, Sam dan Tuti T.Sam, Kebijakan Pendidikan EraOtonomi Daerah,Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2011.

Muhaimin, Rekonstruksi Pendidikan Islam, Jakarta, Raja GrafindoPersada, 2009.

Nizar, Samsul,Sejarah dan Pergolakan Pemikiran PendidikanIslam, Jakarta, Ciputat Press Group, 2005.

Setijadi, Definisi Teknologi Pendidikan, Jakarta, PT.RajagrafindoPersada, 1994.

Sudjana, Nana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung,Sinar Baru Algesindo, 1989.

Suwito dan Fauzan, Sejarah Sosial Pendidikan Islam, Jakarta,Prenada Media, 2005.

Page 71: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

338 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 Hasbullah, Konsep Keadilan... 395

pada hari akhirat nanti separuh tubuhnya akan lepas danterputus”.8 Bahkan, dalam berbagai kesempatan, Nabi SAWmenekankan pentingnya bersikap sabar dan menjaga perasaanistri. Teks-teks hadis poligami sebenarnya mengarah kepadakritik, pelurusan, dan pengembalian pada prinsip keadilan. Darisudut ini, pernyataan “poligami itu sunah” sangat bertentangandengan apa yang disampaikan Nabi. Apalagi dengan melihatpernyataan dan sikap Nabi yang sangat tegas menolak kehendakpoligami Ali bin Abi Thalib RA.

Nabi marah besar ketika mendengar putri beliau, Fatimah,akan dipoligami Ali bin Abi Thalib. Nabi pun langsung masuk kemasjid, naik mimbar dan berkhutbah di depan banyak orang,“Beberapa keluarga Bani Hasyim bin al-Mughirah meminta izinkepadaku untuk mengawinkan putri mereka dengan Ali bin AbiThalib,” sabda Nabi, “innî lâ ‘âdzan, (saya tidak akan izinkan),tsumma lâ ‘âdzan (sama sekali, saya tidak akan izinkan), tsummalâ âdzan illâ an ahabba ‘ibn Abî Thâlib an yuthalliq ‘ibnatî,(sama sekali, saya tidak akan izinkan, kecuali bila anak AbiThalib (Ali) menceraikan anakku dahulu).” Lalu Nabimelanjutkan, “Fâthimah bidh‘atun minnî, yurîbunî mâ ‘arâbahâwa yu’dzînî mâ ‘adzâhâ, (Fatimah adalah bagian dari diriku; apayang meresahkan dia, akan meresahkan diriku, dan apa yangmenyakiti hatinya, akan menyakiti hatiku juga).”9

3. Praktik Poligami Dalam Agama SamawiMelihat sejarah bangsa-bangsa terdahulu dan ajaran-

ajaran agama Samawi, terlihat bahwa Islam bukan agama yangpertama membenarkan poligami.a. Agama Yahudi

Syariat ajaran Yahudi membolehkan poligami tanpabatas, dan nabi-nabi dalam kitab Taurat tanpa terkecuali jugaberpoligami. Tertera dalam Taurat bahwa Nabi Sulaiman asberpoligami sampai setarus orang isteri, nabi Daud as berpoligamisampai 99 orang isteri.b. Agama Masehi

8Ibid., h.168, hadis nomor: 90499Ibid., h.162, hadis nomor: 9026

Page 72: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

394 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013

di medan perang Uhud dan banyak pula anak-anak yang sudahtidak berbapak lagi. Dihadapkan pada masalah ini, orang Islamdiarahkan untuk memecahkannya dengan memanfaatkan lembagayang telah ada dan lazim, yakni dengan mengawini dua, tiga atauempat wanita di antara janda-janda tersebut. Sebagai akibatnya,janda-janda dan anak-anak yatim tidak terlantar, melainkanterserap ke dalam berbagai keluarga. Kalaupun petunjuk Tuhanini menyiratkan suatu pembentukan hukum baru, hal itu bukanlahpemberian izin berpoligami, melainkan merupakan pembatasanjumlah istri sampai empat dan penetapan syarat lebih jauh, yaknibila suami tidak bisa bertindak adil terhadap seluruh istrinya,maka ia harus mempergauli mereka dengan baik atau beristri satusaja.5

Dalam kitab Jami` al-Ushul, Ibn al-Atsir menegaskanbahwa poligami yang dilakukan Nabi adalah upaya transformasisosial.6 Mekanisme poligami yang diterapkan Nabi merupakanstrategi untuk meningkatkan kedudukan perempuan dalam tradisifeodal Arab pada abad ke-7 Masehi. Saat itu, nilai sosial seorangperempuan dan janda sedemikian rendah sehingga seorang laki-laki dapat beristri sebanyak mereka suka. Sebaliknya, yangdilakukan Nabi adalah membatasi praktik poligami, mengkritikperilaku sewenang-wenang, dan menegaskan keharusan berlakuadil dalam berpoligami. Ketika Nabi melihat sebagian sahabattelah mengawini delapan sampai sepuluh perempuan, merekadiminta menceraikan dan menyisakan hanya empat. Itulah yangdilakukan Nabi kepada Ghilan bin Salamah ats-Tsaqafi RA, Wahbal-Asadi, dan Qais bin al-Harits. Dan, inilah pernyataan eksplisitdalam pembatasan terhadap kebiasan poligami yang awalnyatanpa batas sama sekali.7

Pada banyak kesempatan, Nabi justru lebih banyakmenekankan prinsip keadilan berpoligami. Dalam sebuahungkapan dinyatakan: “Barangsiapa yang mengawini duaperempuan, sedangkan ia tidak bisa berbuat adil kepada keduanya,

5Ibid.6Ibn Atsir, Jâmi’ al-Ushûl, juz XII, hlm. 108-179.7Ibid.

339

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU AQIDAH AKHLAKDALAM MENGELOLA PROSES PEMBELAJARAN

DI MADRASAH IBTIDAIYAH AL MUHAJIRINKOTA BANJARMASIN

Oleh: Burdjani AS

Abstrak

Kompetensi guru dalam mengajar terdiri dari kompetensipedagogik, profesional, sosial dan kompetensi kepribadian.Akan tetapi yang bersentuhan langsung dengan kompetensipembelajaran adalah kompetensi pedagogik. Oleh karena itu,kompetensi pedagogik harus menjadi dasar utama bagisuksenya sebuah pembelajaran. Menyikapi hal ini maka perluadanya kajian penelitian tentang kompetensi pedagogik tersebutsalah satunya adalah kajian tentang kompetensi pedagogik guruAqidah Akhlak dalam mengelola proses pembelajaran diMadrasah Ibtidaiyah Al-Muhajirin Banjarmasin dapat dilihatpada beberapa aspek, yakni: Kompetensi guru dalam memulai/membuka pelajaran dikategorikan cukup baik. Kompetensi gurudalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dikategorikan cukupbaik. Kompetensi guru dalam melaksanakan penilaian proses danhasil belajar dikategorikan kurang dan kompetensi guru dalammengakhiri pelajaran dikategorikan kurang.

Kata Kunci: Kompetensi, pedagogik, profesional, sosial dankepribadian

A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan JudulSeiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

yang semakin canggih, manusia dituntut untuk terus belajar danterus menambah ilmu pengetahuan serta pengalaman, agar tidakasing lagi terhadap perubahan zaman yang semakin maju.

Penulis adalah Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan ProdiPGMI dengan keahlian Psikologi perkembangan dan Agama.

Page 73: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

340 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013

Sehingga kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi harus diikutisesuai dengan masyarakat yang semakin maju ini, danmenyebabkan dunia pendidikan merupakan hal yang cukupkompleks dan dinamis. Kompleks karena melibatkan banyakkomponen, sedangkan dinamis karena pendidikan juga harusmampu berkembang sesuai dengan perkembangan zaman.

Pendidikan merupakan masalah fundamental dalampembangunan bangsa, yang erat hubungannya dengan usahamencerdaskan kehidupan bangsa. Salah satu wujud nyata dalamusaha mencerdaskan kehidupan bangsa itu adalah melaluikegiatan pembelajaran. Dengan cara ini anak diharapkan dapatmenyerap pengetahuan sebanyak-banyaknya dan sekaligus dapatmenerapkan dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.

Agar peran dan tugas guru dapat terwujud dengan sebaik-baiknya, maka hal yang inti adalah terletak pada kompetensi guru.Guru sebagai tenaga pengajar dan pendidik adalah figur sentraldalam kegiatan pembelajaran dan berlangsung tidaknya atauberhasil tidaknya kegiatan pembelajaran ditentukan oleh seorangguru. Sehingga mutu pendidikan amat ditentukan oleh mutugurunya. Mendiknas, Bapak Abdul Malik Fadzar menyatakandengan tegas bahwa” Guru adalah yang utama”.1

Peranan seorang guru ini semakin penting diaktualkan,apabila dihubungkan dengan fungsi dan tujuan pendidikannasional sebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang RI,No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional,yaitu:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuandan membentuk watak serta peradaban bangsa yangbermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agarmenjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepadaTuhanYang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

1Suparlan, Menjadi Guru Efektif, (Yogyakarta: Hikayat, April2003), h. 99.

Hasbullah, Konsep Keadilan... 393

(kawinilah) seorang saja,2 atau budak-budak yang kamumiliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepadatidak berbuat aniaya”. (QS. An-Nisa: 3).

2. Sekilas Tentang PoligamiBicara poligami dalam Islam, sosok baginda Nabi

Muhammad SAW yang akan pertama kali muncul di benak.Dalam catatan sejarah disebutkan, Nabi Muhammad SAWmemiliki sembilan orang istri. Namun, semenjak beliau menikahdengan Khadijah binti Khuwailid ra pada usia 25 tahun, beliautetap setia monogami hingga Khadijah wafat 28 tahun kemudian.3

Setelah dua tahun ditinggal wafat istri pertama beliau Khadijahbinti Khuwailid ra, Muhammad SAW kemudian menikah dengandelapan orang wanita yang semuanya janda kecuali seorang,Aisyah ra. Perkawinan Nabi Muhammad SAW tersebutberlangsung hingga beliau wafat 8 tahun kemudian. Jadi selama28 tahun Nabi Muhammad SAW sangat setia terhadap Khadijahwalau poligami pada saat itu adalah hal jamak terjadi dimasyarakat.4

Surat An-Nisa ayat 3 diwahyukan tidak untukmengesahkan poligami. Poligami tidak pernah diharamkan olehAllah. Ia dibolehkan oleh syariat seluruh nabi. Sebagian besarpara nabi beristri lebih dari satu. Sebelum ayat ini diturunkankepada Nabi saw., beliau telah beristri tiga (Saudah, Aisyah danUmmu Salamah ra). Sebagian besar sahabat juga berpoligami.Jadi tidak diperlukan lagi pengesahan atas suatu praktek yanghalal dan telah dikenal. Ayat tersebut di atas diturunkan ketikabanyak wanita Madinah ditinggal mati suami mereka yang gugur

Depag RI Al-Quran dan Terjamahnya (Jakarta: Yayasan PenyelenggaraPenerjamahan Al-Quran 1981-1982), pelita III, h., 115.

2Islam membolehkan poligami dengan syarat-syarat tertentu.Sebelum turun ayat ini poligami sudah ada, dan pernah pula dijalankanoleh para Nabi sebelum Nabi Muhammad saw. Ayat ini membatasipoligami sampai empat saja. Ibid.

3Ensiklopedi Tematis, Dunia Islam, PT. Ichtiar Baru VanHoeve, jld 1., h. 81-135.

4Ibid.

Page 74: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

392 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013

syarat yang tidak ringan. Oleh karena itu, pemahaman tentangajaran Islam terkait poligami dengan segala seluk-beluknya perludiketahui dengan benar oleh umat Islam agar tidak salah pahamterhadap ketentuan Islam dalam poligami.

B. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas, dirumuskan sebagai

berikut:1. Bagaimana kondisi sosial yang melatarbelakangi turunnya

surah an-Nisa: 4, dan interpretasi terhadap ayat tersebut?2. Bagaimana pendapat para ulama tentang hukum poligami?3. Bagaimana konsep keadilan dalam poligami?

C. Tujuan PenelitianBerdasarkan rumusan di atas, tulisan ini bertujuan

sebagai berikut:1. Mengetahui kondisi sosial yang melatarbelakangi turunnya

surah an-Nisa: 4,dan interpretasi terhadap ayat tersebut.2. Mengetahui pendapat para ulama tentang hukum poligami.3. Mengatahui konsep keadilan poligami.

D. Ayat yang Dijadikan Rujukan dan Sejarah SingkatPoligami1. Ayat Al-Quran yang sering dijadikan rujukan adalah surah

an-Nisa: 3 yang berbunyi:مى خفتم أال تقسطوا في وإن ن ٱنكحوا ف ٱلیت مثنى ٱلنساء ما طاب لكم م

لك أدنى نكم ذ أو ما ملكت أیم حدة ع فإن خفتم أال تعدلوا فو ث ورب وثل٣أال تعولوا

Artinya: “Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adilterhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamumengawininya), maka kawinilah wanita (lain) yangkamu senangi; dua, tiga, atau empat. Kemudian jikakamu takut tidak akan dapat berlaku adil,1 maka

1Berlaku adil adalah perlakuan yang adil dalam meladani istriyang bersifat lahiriyah, seperti: pakaian, tempat tinggal, dan giliran. Lih.

Burdjani AS, Kompetensi... 341

kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratisserta bertanggung jawab.2

Upaya pencapaian tujuan nasional tersebut seorang gurudituntut mempunyai kompetensi dalam melaksanakan tugasnyasebagai seorang pendidik, khususnya dalam kegiatanpembelajaran. Dan salah satu unsur yang amat penting dalammenunjang kelancaran kegiatan pembelajaran adalah melaluipengelolaan pembelajaran. “Kemampuan mengelola pembelajaranitu disebut sebagai kompetensi pedagogik”.3

Hal itu diperjelas di dalam Al-Qur’an surah Al-An’am:135, agar setiap orang selalu berbuat sesuai dengan kemampuanatau profesi yang dimilikinya.

Ayat tersebut berbunyi:قوم ٱعملوا على مكانتكم إني قبة ٱلدار قل ی عامل فسوف تعلمون من تكون لھۥ ع

لمون ١٣٥إنھۥ ال یفلح ٱلظBerdasarkan ayat di atas, dalam mengelola pembelajaran

seorang guru dituntut memiliki kompetensi dalam aktifitasmengajarnya. Kompetensi yang dimaksud menurut Depdiknasadalah “kemampuan merencanakan program belajar mengajar,kemampuan melaksanakan interaksi atau mengelola proses belajarmengajar, dan kemampuan melakukan penilaian”.4

Bila ketiga macam kompetensi itu dapat diketahui dandikuasai oleh guru, maka guru dapat melaksanakan pengajaran.Sebaliknya apabila guru tidak dapat mengetahui dan menguasaiketiga kompetensi tersebut sangat memungkinkan ditemukankesulitan dalam mengajar dan pada gilirannya akanmempengaruhi prestasi peserta didik.

Berdasarkan kenyataan tersebut, maka titik tolakkeberhasilan penyelenggaraan pengajaran banyak tergantungkepada guru, sedang guru yang dituntut adalah seorang guru yang

2Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Beserta Penjelasannya,(Bandung: Citra Umbara, 2003), h. 7.

3http://rasto.wordpress.com/2008/01/31/Kompetensi-guru.4Ibid.

Page 75: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

342 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013

mampu dan terampil dalam mengeloia proses pembelajaran. Danguru harus memperhatikan komponen dalam melaksanakan prosespembelajaran yang meliputi: memulai pelajaran, mengeloiakegiatan belajar mengajar, melaksanakan penilaian danmengakhiri pelajaran.

Pada studi pendahuluan yang penulis lakukan padaMadrasah Ibtidaiyah Al-Muhajirin Banjarmasin yang merupakansalah satu lembaga pendidikan tingkat dasar yang berada di bawahnaungan Kementerian Agama RI dan sederajat dengan sekolahdasar. Terlihat disana bahwa guru Akidah Akhlak yang mengajardi sekolah tersebut secara formal sudah memenuhi persyaratan,namun kompetensi yang mereka miliki masih belum maksimalseperti yang diharapkan. Hal ini terlihat masih kurangnyakompetensi mereka di dalam mengelola proses pembelajaran dikelas.

B. Definisi Operasional1. Kompetensi Pedagogik

Kompetensi menurut Usman adalah “suatu hal yangmenggambarkan kualifikasi atau kemampuan seseorang baik yangkualitatif maupun yang kuantitatif”.5 Sedangkan pedagogikadalah“ilmu atau seni dalam menjadi seorang guru. Istilah inimerujuk pada strategi pembelajaran atau gaya pembelajaran”.6

Adapun kompetensi pedagogik yaitu kompetensi para guru dalammengelola pembelajaran pesertadidik yang meliputi pemahamanterhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaanpembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan pesertadidik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yangdimilikinya.7

Kompetensi pedagogik yang penulis maksud disini adalahkemampuan pedagogik guru Akidah Akhlak dalam mengelolaproses pembelajaran yang meliputi dari tahapan: membuka

5Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung:Remaja Rosdakarya, 2005), h. 4.

6http//id.wikipedia.org/wiki/pedagogi7Http://www.suaramerdeka.com/harian/0512/26/opi4.htm

Hasbullah, Konsep Keadilan... 391

terjadi sebelum Islam tanpa batas dan tanpa aturan sertamenempatkan perempuan sebagai objek.

Di era moderen ini, ada kesimpulan dari sebagianpendukung gerakan Feminis, bahwa aspek negatif poligami lebihbesar daripada aspek positifnya. Dalam istilah agama, lebihbanyak mudharatnya ketimbang maslahatnya dan sesuai dengankaidah fiqhiyah segala sesuatu yang lebih banyak mudharatnyaharus dihilangkan. Mengingat dampak buruk poligami dalamkehidupan sosial, poligami dapat dinyatakan haram lighairih(haram karena eksesnya). Karena itu, perlu diusulkan pelaranganpoligami secara mutlak sebab dipandang sebagai kejahatanterhadap kemanusiaan (crime against humanity) dan pelanggaranterhadap hak asasi manusia.

Adanya praktik poligami yang tidak baik, bermula daritidak diperhatikannya ajaran Islam tentang poligami. Akibatnya,dalam beberapa kasus penyimpangan poligami menyengsarakanperempuan dan anak-anak serta oleh umat Islam sendiri, sehinggamembuat hikmah adanya poligami tidak dapat diwujudkan, malahsebaliknya mendatangkan penderitaan dan imej negatif.

Selanjutnya dalam dalam surah An-Nisa: 3 disebutkanbahwa suami boleh beristri lebih dari satu bahkan sampai emapatistri sekaligus apabila ia mampu berlaku adil terhadap istri-istridan anak-anaknya agar tidak terlantar. Selanjutnya kriteria wanitayang boleh dinikahi adalah wanita-wanita yang diperbolehkansecara syar’i dan yang disenangi. Akan tetapi, dalam Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang perkawinan disebutkan selainmampu berlaku adil harus mendapat izin dari istri yang pertama.Kemudian Pegawai Negeri Sipil wanita tidak diizinkan untukmenjadi isteri kedua, ketiga, atau keempat dari Pegawai NegeriSipil, dan Pegawai Negeri Sipil yang akan menjadi istri kedua;ketiga, atau keempat dari bukan Pegawai Negeri Sipil maka iawajib memperoleh izin lebih dahulu dari Pejabat.

Berdasarkan gambaran singkat di atas, bahwa ketentuanpoligami itu ada yang membolehkan dan ada tidak membolehkan.Ketentuan kebolehkan berpoligami itu berupa aturan atau batasansaja yang harus dilakukan kerena kebolehan itu terdapat hikmahdidalamnya, tetapi ada juga pendapat kebolehan itu harus dengan

Page 76: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

390 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013

diarahkan untuk memecahkannya dengan memanfaatkanlembaga yang telah ada dan lazim, yakni dengan mengawinidua, tiga atau empat wanita di antara janda-janda tersebut.Sebagai akibatnya, janda-janda dan anak-anak yatim tidakterlantar, melainkan terserap ke dalam berbagai keluarga.Ketentuan Allah ini bukanlah pemberian izin berpoligami,melainkan merupakan pengaturan/pembatasan jumlah istrisampai empat saja dan penetapan syarat lebih jauh, yakni bilasuami tidak bisa bertindak adil terhadap seluruh istrinya, makaia harus mempergauli mereka dengan baik atau beristri satusaja. Jika dipaksakan dan menimbulkan kemudaratan lebihbesar, maka hukum poligami tidak sah dan haram dilakukan.

Kata Kunci: Poligami, Hukum Islam, Adil.

A. PendahuluanPoligami adalah hak yang dimiliki seorang suami, dan

ketentuan ini ada dalam ketentuan hukum syara (lihat surah an-Nisa:3). Akan tetapi, bagi komunitas masyarakat Eropa danAmerika dalam perundang-undangan mereka sangat menentangpoligami dan disana banyak wanita-wanita menghabiskan umurmereka tanpa suami yang sah. Disisi lain, pada komunitasmasyarakat Asia terjadi perkembangan dan pertumbuhan praktikpelaksanaan poligami. Pada komunitas masyarakat semacam ini,pada umumnya para wanita hidup dengan pasangan suaminyayang sah.

Selanjutnya, secara historis, poligami telah dipraktikkanoleh para generasi terdahulu sebelum datang Islam yang dibawaoleh Nabi Muhammad saw. Poligami sudah menjadi kebiasaanumat manusia semenjak zaman primitif, dan budaya ini sudahumum dikenal di berbagai kalangan bangsa di dunia. Merekamelakukannya karena berbagai sebab dan kebutuhan. Kenyataanini membuktikan, bukan Nabi Muhammad yang memprakarsaipoligami. Islam hanyalah menetapkan batasan dan syarat-syaratpemberian batasan. Adanya syarat-syarat itu karena poligami yang

Burdjani AS, Kompetensi... 343

pelajaran, melaksanakan kegiatan belajar mengajar, melaksanakanpenilaian sampai pada mengakhiri pelajaran.

2. GuruGuru adalah pendidik professional dengan tugas utama

mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anakusia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, danpendidikan menengah.

3. Mata Pelajaran Akidah AkhlakYang dimaksud dengan mata pelajaran Aqidah Akhlak

adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didikuntuk mengenal, memahami, menghayati dan mengimani AllahSWT dan merealisasikannya dalam perilaku akhlak mulia dalamkehidupan sehari-hari melalui kegiatan bimbingan, pengajaran,latihan penggunaan pengalaman dan pembiasaan dalam kehidupanbermasyarakat yang majemuk dalam bidang keagamaan,pendidikan ini juga diarahkan pada peneguhan Akidah di satu sisidan peningkatan toleransi serta saling menghormati denganpenganut agama lain dalam rangka mewujudkan kesatuan danpersatuan bangsa.

Jadi yang dimaksud dengan judul ini adalah bagaimanaseorang guru mata pelajaran Aqidah Akhlak dalam hal membukapelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran, melaksanakanpenilaian proses dan hasil belajar kemudian mengakhiri pelajaranpada Madrasah Ibtidaiyah Al-Muhajirin Banjarmasin.

C. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang tersebut di atas, agar

penelitian benar-benar terarah maka penulis menetapkan rumusanmasalah yang akan dipecahkan, yakni: bagaimana kompetensipedagogik guru Aqidah Akhlak dalam mengelola prosespembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Al-Muhajirin Banjarmasin.

D. Tujuan Penelitian

Page 77: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

344 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentangkompetensi pedagogik guru Aqidah Akhlak dalam mengelolaproses pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Al-MuhajirinBanjarmasin yang dimulai dari membuka pelajaran, melaksanakankegiatan pembelajaran, melaksanakan penilaian proses sampaipada mengakhiri pelajaran.

E. Metode Peneltian1. Subjek dan Objek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitianadalah guru yang mengajar mata pelajaran Aqidah Akhlak diMadrasah Ibtidaiyah Al-Muhajirin Banjarmasin unit Indrasari,yang berjumlah 4 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat padatabel berikut:Tabel 3.1. Keadaan guru yang mengajar mata pelajaran Aqidah

Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah Al-MuhajirinBanjarmasin unit Indrasari Tahun 2009/ 2010.

No Nama Jabatan Bidang Studi MengajarKelas

1 2 3 4 51 Dra. Siti Jamilah Kepala Sekolah Aqidah Akhlak 4, 5, dan 6

2 Hainur Rasyid,S.Pd.I

Guru Tetap Aqidah Akhlak 3

3 Asiah A.Ma Guru Tetap Aqidah Akhlak 2

4 Hj. Sumiati,S.Pd.I

Guru Tetap Aqidah Akhlak 1B

5Karmila Yanti,S.Pd.I

Guru Tetap Aqidah Akhlak 1 A

Sedangkan objeknya adalah kompetensi pedagogik guruAqidah Akhlak dalam mengelola proses pembelajaran yangmeliputi: kemampuan dalam membuka pelajaran, melaksanakankegiatan pembelajaran, melaksanakan penilaian proses dan hasil

389

KONSEP ADIL DALAM POLIGAMI MENURUTPERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Oleh: Hasbullah

Abstrak

Perdebatan soal poligami, bagai perdebatan ayam dantelur. Sebuah persoalan yang sebenarnya sudah diketahuijawabannya, namun kecenderungan memunculkan jawabanalternatif sama kuat dan ngototnya. Bahkan, dalam suatu waktu,keduanya bisa dengan mudah saling bertukar wajah dan topeng.Sederet argumentasi akan dipergunakan guna mempertahankanke-egoan nafsunya. Kalau perlu mengatasnamakan Tuhansebagai penafsir kebenaran tunggal (despotik). Begitu pula akalsehat, terkadang suka tergoda dan tergilincir oleh bujukanegoisme nafsu, sehingga tanpa disadari akal sehat memintaperlindungan pada ego-nafsunya. Fenomena poligami adalahwujud konkrit dari pertarungan antara akal sehat dan ke-ego-annafsu manusia.

Wacana poligami sebenarnya bukan merupakan masalahbaru. Poligami dapat dikatakan telah berkembang sejak manusiahidup dalam berkelompok-kelompok, bersuku-suku, berbangsa-bangsa dan bernegara. Karena itu, praktek poligami padadasarnya bukan termasuk ajaran Islam sebagaimana diklaimdunia Barat, tetapi sudah menjadi kecenderungan seluruh umatmanusia dari berbagai strata sosial.

Surat An-Nisa ayat 3 yang sering dijadikan landasanpoligami sebenarnya tidak untuk menganjurkan poligami.Ketentuan Poligami ada dalam Islam. Ia dibolehkan oleh syariatseluruh nabi. Ayat tersebut di atas diturunkan ketika banyakwanita Madinah ditinggal mati suami mereka yang gugur dimedan perang Uhud dan banyak pula anak-anak yang sudahtidak berbapak lagi. Dihadapkan pada masalah ini, orang Islam

Dosen Tetap Prodi PBA Fakultas Tarbiyah dan KeguruanIAIN Antasari Banjarmasin.

Page 78: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

388 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013

H. Daftar Pustaka

Achdiat, Maman, Mengajar Yang Efektif, (Brosur), Bidangpendidikan Guru, Bandung: Kanwil Depdikbud Jabar, 1994.

Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran, Jakarta, PT RajaGrafindoPersada, 2007.

Bafadal, Ibrahim, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, Jakarta, PTBumi Aksara, 2008.

Bloom, Taxonomi of Educational Objectives, New York:Company, Inc.1956.

Forum Kajian Budaya dan Agama (FkBA), Pedoman PengelolaanPerpustakaan Madrasah, Yogyakarta: FkBA, 2000.

HS, Lasa, Membina Perpustakaan Madrasah dan Sekolah Islam,Yogyakarta, Adicita Karya Nusa, 2002.

Masruri, Anis, (ed.), Coursepack on School/TeacherLibrarianship (Kumpulan Artikel tentang PerpustakaanSekolah/Guru Pustakawan), Yogyakarta: Jurusan IlmuPerpustakaan dan Informasi Fakultas Adab UIN SunanKalijaga, 2006.

Mulyasa, E., Kurikulum yang Disempurnakan: PengembanganStandar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, Bandung:Remaja Rosdakarya, 2006.

Sinaga, Dian, Mengelola Perpustakaan Sekolah, Bandung, KiblatBuku Utama, 2007.

Tachir, Malik, dkk., Memahami Cara Belajar Aktif, Jakarta,Rosda Jayaputra, 1988.

Burdjani AS, Kompetensi... 345

belajar serta mengakhiri pelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Al-Muhajirin Banjarmasin.2. Data Penelitian

a. Data pokok tentang kompetensi pedagogik guru AqidahAkhlak dalam mengelola proses pembelajaran di MadrasahIbtidayah Al-Muhajirin Banjarmasin yang meliputi:1) Membuka pelajaran:

(a) Menyampaikan bahan pengait/apersepsi(b) Memberikan pre test

(c) Memotivasi siswa untuk melibatkan diri dalamkegiatan belajar mengajar

2) Melaksanakan kegiatan pembelajaran:(a) Menyampaikan bahan pelajaran(b) Menggunakan metode(c) Menggunakan alat peraga atau media(d) Melakukan interaksi belajar mengajar(e) Memberikan penguatan(f) Penggunaan waktu

3) Melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar.(a) Melaksanakan penilaian selama proses belajar

mengajar berlangsung(b) Melaksanakan penilaian pada akhir pelajaran

4) Mengakhiri pelajaran.(a) Menyimpulkan bahan pelajaran

(b) Melaksanakan post test(c) Memberikan tindak lanjut

b. Data penunjang, yaitu data tentang gambaran umum lokasipenelitian, meliputi:1) Gambaran umum lokasi penelitian2) Keadaan jumlah guru dan tenaga administrasi, siswa-

siswi serta sarana dan prasarana di Madrasah IbtidayahAl-Muhajirin Banjarmasin.

3. Sumber DataUntuk mendapat sumber data-data di atas, maka

penelitian ini mengambil sumber data, yaitu:a. Responden, yaitu seluruh guru yang mengajar mata pelajaran

Page 79: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

346 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013

Aqidah Akhlak.b. Informan dalam penelitian ini adalah kepala sekolah dan tata

usaha.c. Dokumen dalam penelitian ini adalah seluruh dukumen yang

berhubungan dengan penelitian ini.

4. Teknik Pengumpulan Dataa. Observasi

Denganteknikini,penulis berusaha mengumpulkan datatentang kompetensi pedagogik guru Aqidah Akhlak dalammengelola proses pembelajaran.

b. WawancaraDengan teknik ini penulis berusaha mengumpulkan datatentang kompetensi pedagogik guru Aqidah Akhlak dalammengelola proses pembelajaran yang meliputi kemampuandalam menggunakan metode, menggunakan alat peragaatau media, penggunaan waktu, melakukan penilaian prosesdan hasil belajar, serta gambaran umum lokasi penelitian.

c. DokumentasiDengan teknik ini penulis berusaha mengumpulkan datatentang gambaran umum lokasi penelitian.

5. Konsep PengukuranUntuk mengetahui kompetensi pedagogik guru Aqidah

Akhlak dalam mengelola proses pembelajaran di MadrasahIbtidaiyah Al-Muhajirin Banjarmasin apakah baik sekali, baik,cukup baik, kurang atau kurang sekali, maka diukur melaluibeberapa indikator. Pengukuran ini didasarkan pada teori dandisederhanakan dengan kondisi objektif. Hal ini dimaksudkanuntuk mempermudah memberikan penilaian. Keterangan Nilai:

5 = Kategori baik sekali4 = kategori baik3 = kategori cukup baik2 = kategori kurang1 = kategori kurang sekali

Nurjannah Rianie, Meningkatkan... 387

I. SimpulanDari analisis di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Terdapat peningkatan pemberdayaan perpustakaan Ponpes AlFalah Putera yang bergabung dengan Perpustakaan MadrasahAliyah Putera dalam hal: inventarisir dengan 102 buku yangterdiri dari 35 judul buku umum dan 68 buku agama. Sudahadanya klasifikasi dengan pembuatan call Number buku danadanya layanan sirkulasi dengan dibuatnya buku layanansirkulasi perpustakaan.

2. Terdapat peningkatan pemberdayaan perpustakaan MadrasahTsanawiyah Putera dalam hal: inventarisir meskipun hanyasebagian. Sudah adanya klasifikasidengan pembuatan callNumber buku dan adanya layanan sirkulasi dengan dibuatnyabuku layanan sirkulasi perpustakaan.

3. Terdapat peningkatan pemberdayaan perpustakaan Ponpes AlFalah Puteri yang bergabung dengan Perpustakaan MadrasahTsanawiyah Puteri dalam hal: inventarisir dengan Kitab 890judul, Buku Umum 858 judul dan Buku paket 2556 judul. Jadikoleksi keseluruhan berjumlah 4304 judul 7953 eks. Sudahadanya klasifikasi dengan pembuatan call Number buku, sudahdibuatnya kartu catalog meskipun hanya sebagian sertaadanyalayanan sirkulasi dengan dibuatnya buku layanan sirkulasiperpustakaan.

4. Terdapat peningkatan pemberdayaan perpustakaan MadrasahAliyah Puteri dalam hal: inventarisir meskipun hanyasebagian. Sudah adanya klasifikasi dengan pembuatan callNumber buku dan adanya layanan sirkulasi dengan dibuatnyabuku layanan sirkulasi perpustakaan.

5. Terdapat peningkatan pemberdayaan perpustakaan STAI AlFalah Banjarbaru dalam hal: inventarisir bahwa semua bukusudah terinventarisir dengan jumlah judul: 2154. Serta jumlahbuku keseluruhan: 2842adanya klasifikasi dengan pembuatancall Number buku, sudah dibuatnya kartu catalog dan lemarikatalog serta adanya layanan sirkulasi dan dan layananreferensi dengan dibuatnya buku layanan sirkulasi dan bukulayanan referensi perpustakaan.

Page 80: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

386 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013

5. Perpustakaan STAI Al FalahPemberdayaan perpustakaan pada Perpustakaan STAI Al

Falah jika dilihat dari aspek gedungnya sudah cukup representatif.Dikatakan sudah cukup representatif karena luas gedung yangsudah memadai ditambah lagi dengan posisinya yang strategisberada di depan, berdekatan dengan ruang kuliah, sudah layakdikatakan sebagai gedung perpustakaan yang representatif.

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun oleh kelompokpeneliti setelah mengikuti pelatihan, Perpustakaan STAI Al Falahsudah banyak kemajuan, koleksi/buku yang ada di Perpustakaansudah terinventaris dengan baik. Semua koleksi sudahdiklasifikasi sesuai subyeknya dan sudah dibuatkan callnumbernya. Koleksi STAI Al-Falah secara keseluruhan berjumlah2154 juduldan 2842 eks.

Untuk pembuatan kartu katalog sedangdalam proses.Mereka sedang memprogramkan otomasi perpustakaan secaraterpadu, dari administrasi sampai pelayanan. Buku-buku yangmereka koleksi sudah diberi barcode, sebagai langkah menujuperpustakaan terotomasi. Suatu kemajuan yang patutdibanggakan.

Perpustakaan STAI Al Falah memberikan layanan untukparadosen dan mahasiswa-mahasiswi dengan menggunakansistem terbuka, dengan Jadwal pelayanan sesuai hari kuliahyaituhariSenin, Selasa, Rabu, kamis, Sabtu dan Minggu dari jam 14.00(Siang) sampai 18.00 (Sore). Lama masa peminjaman selama 1Minggu. Selain layanan teknis mereka juga menyelenggarakanpelayanan sirkulasi dan referensi.

Dari beberapa kemajuan tersebut di atas menunjukkanbahwa pelatihan pengelolaan perpustakaan dapat meningkatkanpemberdayaan Perpustakaan STAI Al-Falah BanjarbaruKalimantan Selatan. Meningkatnya pemberdayaan perpustakaantersebut sekaligus juga menunjukkan meningkatnya kemampuanpengelola perpustakaan terutama dalam aspek; inventarisasi,klasifikasi, pembuatan call number dan barcode, pelayanansirkulasi, pengaturan dan pemeliharaan buku pada perpustakaan.

Burdjani AS, Kompetensi... 347

6. Teknik Pengolahan dan Analisis Dataa. Teknik Pengolahan Data

Dalam pengolahan data ini, ada beberapa teknik yangpenulis gunakan, yaitu: Editing, Klasifikasi data,Tabulating, Interpretasi Data. Kegiatan ini dilakukan untukmenafsirkan data-data yang disajikan dengan kategorisasisebagai berikut:5,00 : kategori baik sekali4,00-< 5,00 : kategori baik3,00-< 4,00 : kategori cukup baik2,00-< 3,00 : kategori kurang1,00-< 2,00 : kategori kurang sekali

b. Analisis DataPenganalisisan data menggunakan metode deskriptifkualitatif, yakni menggambarkan data ke dalam bentukuraian kalimat sesuai dengan desain pengukuran, denganpenarikan kesimpulan menggunakan metode induktif yaitudengan menyimpulkan data secara khusus untuk ditarikkesimpulan secara umum.

F. Penyajian DataUntuk mengetahui tentang bagaimana kompetensi

pedagogik guru Akidah Akhlak dalam mengelola prosespembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Al-Muhajirin Banjarmasin,penulis telah melakukan penelitian langsung kelapangan, sehinggadata yang diperlukan telah terkumpul. Dalam pengumpulannyapenulis menggunakan beberapa teknik yaitu observasi danwawancara.1. Memulai Pelajaran

Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung didalamkelas dimulai dengan aktivitas “memulai pelajaran”. Aktivitas inidimaksudkan untuk memberikan kesempatan dan kesiapan kepadasiswa untuk menerima pelajaran. Dalam memulai pelajaran iniada tiga hal penting yang harus dilakukan oleh guru, yaitukegiatan menyampaikan bahan apersepsi, memberikan pre testdan memotivasi siswa untuk melibatkan diri dalam kegiatan

Page 81: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

348 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013

belajat mengajar dikelas. Data yang diperoleh dari ketiga haltersebut akan diklasifikasikan sesuai dengan desain pengukuran.Akhirnya diperoleh data tentang baik tidaknya guru AkidahAkhlak dalam hal memulai pelajaran. Dapat diketahui bahwakemampuan guru dalam memulai pelajaran dengan kategori baikada 1 orang dengan rata-rata 4, kategori cukup baik ada 2 orangdengan rata-rata 3,67, dan kategori kurang ada 2 orang denganrata-rata 2,33.

Jadi untuk mengetahui bagaimana kemampuan gurudalam memulai pelajaran, maka penulis menggunakan rumus:

Mx = 16 = 3,20 (kategori cukup baik)5

2. Melaksanakan Kegiatan PembelajaranMengelola kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan

inti dari aktifitas mengajar, kegiatan ini meliputi: Menyampaikanbahan pelajaran, menggunakan metode, menggunakan alat peragaatau media, melakukan interaksi belajar mengajar, memberikanpenguatan dan penggunaan waktu.

Data yang diperoleh dari keenam hal tersebut akandiklasifikasikan sesuai dengan desain pengukuran. Akhirnyadiperoleh data tentang baik tidaknya guru Akidah Akhlak dalamhal mengelola kegiatan pembelajaran. Dapat diketahui bahwakemampuan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajarandengan kategori baik ada 2 orang dengan rata-rata 4, kategoricukup baik ada 2 orang dengan rata-rata 3,17, dan kategori kurangada 1 orang dengan rata-rata 2,83. Jadi untuk mengetahuibagaimana kemampuan guru dalam melaksanakan kegiatanpembelajaran, maka penulis menggunakan rumus:

Mx = 17,17 = 3,43 (kategori cukup baik)5

3. Melaksanakan Penilaian Proses dan Hasil BelajarMelaksanakan penilaian proses dan hasil belajar ini

terbagi dua, yaitu penilaian selama proses belajar mengajarberlangsung, dan penilaian pada akhir pelajaran.

Data yang diperoleh dari kedua hal tersebut akandiklasifikasikan sesuai dengan desain pengukuran. Akhirnyadiperoleh data tentang baik tidaknya guru Akidah Akhlak dalam

Nurjannah Rianie, Meningkatkan... 385

Dari beberapa kemajuan tersebut di atas menunjukkanbahwa pelatihan pengelolaan perpustakaan dapat meningkatkanpemberdayaan Perpustakaan Pondok Al Falah Puteri yangbergabung dengan Perpustakaan Madrasah Tsanawiyah Al FalahPuteri Banjarbaru Kalimantan Selatan. Meningkatnyapemberdayaan perpustakaan tersebut sekaligus juga menunjukkanmeningkatnya kemampuan pengelola perpustakaan terutamadalam aspek; inventarisasi, klasifikasi, pembuatan call number,pelayanan sirkulasi, pengaturan dan pemeliharaan bukupadaperpustakaan.

Segi positifnya, walaupun ada perubahan pimpinan,pengelola perpustakaan tidak dimutasi, sehingga pengelolaanperpustakaan dapat berkesinambungan.

4. Perpustakaan Madrasah Aliyah Al Falah PuteriBerdasarkan observasi yang dilakukan oleh kelompok

peneliti Pemberdayaan perpustakaan pada Perpustakaan MadrasahAliyah Al Falah Puteri dari segi gedung perpustakaan sudahcukup representatif hal ini bisa dilihat dari luas gedung yangsudah memadai ditambah lagi dengan posisinya yang berdirisendiri terpisah dari ruang belajar, namun jaraknya berdekatandengan ruang belajar dan kantin, sudah layak dikatakan sebagaigedung perpustakaan yang representatif.

Setelah mengikuti pelatihan, Perpustakaan MadrasahAliyah Al Falah Puteri sudah ada kemajuan, meskipun belumsignifikan. Sebagian Koleksi/buku yang ada di Perpustakaanmulai diinventaris dan diklasifikasi. Sedangkan pembuatan kartukatalog belum bisa dilaksanakan karena terbatasnya waktu yangdimiliki pengelola dan pengelola belum begitu paham caramengatalog serta belum ada anggaran untuk membeli kartu danlaci katalog yang sesuai standar. Perpustakaan sudah memiliki lacicatalog, tetapi ukurannya tidak sesuai dengan ukuran standarsebuah laci catalog.

Untuk pelayanan sirkulasi dan referensi sudahdilaksanakan dengan baik. Jadi, peningkatan pemberdayaanperpustakaan baru terlihat pada pelayanan dan hal tersebut jugamenunjukkan meningkatnya kemampuan pengelola perpustakaan/pustakawan hanya dalam aspek pelayanan.

Page 82: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

384 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013

3. Perpustakaan Pondok Al Falah Puteri yang bergabungdengan Perpustakaan Madrasah Tsanawiyah Al FalahPuteri

Pemberdayaan perpustakaan pada Perpustakaan PondokAl Falah Puteri yang bergabung dengan Perpustakaan MadrasahTsanawiyahAl Falah Puteri kalau dilihat dari aspek gedungnyasudahcukup representatif hal ini bisa dilihat dari luas gedung yangsudah memadai ditambah lagi dengan posisinya yang strategisberada di depan, terpisah dengan ruang belajar, berdekatan denganasrama dan ruang belajar, sudah layak dikatakan sebagai gedungperpustakaan yang representatif.

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun oleh kelompokpeneliti Setelah mengikuti pelatihan, Perpustakaan PondokPesantren Al Falah Puteri yang bergabung dengan PerpustakaanMadrasah Tsanawiyah Al Falah Puteri sudah ada kemajuan,koleksi/buku yang ada di Perpustakaan sudah terinventaris danterklasifikasi dengan baik, hal ini terlihat dari semua buku yangsudah memiliki call number. Koleksi tersebut dikelompokkanmenjadi 3 kelompok: Kitab berjumlah 890 judul, Buku Umum858 judul dan Buku paket 2556 judul. Jadi koleksi keseluruhanberjumlah 4304 judul 7953 eks. Semua koleksi tersebut sudahditata/disusun dengan rapi di rak buku yang tersedia.

Sedangkan pembuatan kartu catalog baru sebagiandilaksanakan karena terbatasnya waktuyang dimiliki pengelola.Selain memberikan layanan teknis, pengelola juga memberikanlayanan sirkulasi dan referensi, sehingga untuk membuat kartukatalog hanya ada sedikit waktu.

Perpustakaan Pondok Al Falah Puteri yang bergabungdengan Perpustakaan Madrasah Tsanawiyah Al Falah Puterimemberikan layanan untuk para ustadzah dan santriwati denganmenggunakan sistem terbuka, dengan Jadwal pelayanan sebagaiberikut: Pagi dari jam 08.00 sampai dengan 12.00 untukperpustakaan Pondok, dan Siang dari jam13.30 sampai17.00untuk perpustakaan MTs Al Falah Puteri.Untuk pelayanansirkulasi dan referensi sudah dilaksanakan dengan baik danpengunjungnya semakin meningkat rata-rata 100 orang per hari.

Burdjani AS, Kompetensi... 349

hal melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar,yaitudiketahui bahwa guru dalam melaksanakan penilaianproses danhasil belajar dengan kategori baik ada 1 orang dengan Rata-rata 4,dankategori kurang ada 4 orang denganrata-rata 2,5 dan 2.

Jadi untuk mengetahui bagaimana kemampuan guru dalammelaksanakan penilaian proses dan hasil belajar, maka penulismenggunakan ramus:

Mx = 13 = 2,6 (kategori kurang)5

4. Mengakhiri PelajaranPada kegiatan mengakhiri pelajaran ini ada tiga hal yang

harus dilaksanakan guru, yaitu menyimpulkan pelajaran,melaksanakan post test, memberikan tindak lanjut.

Data yang diperoleh dari ketiga hal tersebut akandiklasifikasikan sesuai dengan desain pengukuran. Akhirnyadiperoleh data tentang baik tidaknya guru Akidah Akhlak dalamhal mengakhiri pelajaran, yaitu bahwa guru dalam mengakhiripelajaran dengan kategori cukup baik ada 2 orang dengan rata-rata3 dan 3,33, kategori kurang ada 2 orang denganrata-rata 2,67, dankategori kurang sekali ada 1 orang dengan rata-rata 1,67.

Jadi untuk mengetahui bagaimana kemampuan guru dalammengakhiri pelajaran, maka penulis menggunakan rumus:

Mx = 13,34 = 2,67 (kategori kurang)5

G. Analisis DataSetelah disajikan data, maka langkah selanjutnya akan

dilaksanakan penganalisisan data sebagai berikut:1. Memulai Pelajaran

Dalam memulai pelajaran, komponen yang harusdilaksanakan oleh guru adalah menyampaikan bahan pengait atauapersepsi, memberikan pre test dan memotivasi siswa untukmelibatkan diri dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini sangatpenting sekali dimiliki oleh setiap guru, karena baik atau tidaknyaseorang guru dalam hal memulai pelajaran dapat dilihat dariketiga indikator tersebut. Oleh karena itu, sudah selayaknya bagi

Page 83: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

350 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013

seorang guru yang ingin memiliki kompetensi yang baik dalamhal memulai pelajaran haruslah memiliki kemampuan seperti yangsudah disebutkan diatas yakni: kemampuan dalam menyampaikanbahan pengait atau apersepsi, memberikan pre test danmemotivasi siswa agar terlibat aktif dalam kegiatan belajarmengajar. Apabila segala aspek tersebut diperhatikan dandilaksanakan dengan tepat, maka hasil yang didapat adalahmenciptakan pra kondisi bagi anak murid sehingga mental danperhatiannya terpusat pada apa yang dipelajarinya, maka itu akanmemberikan hal yang positif terhadap kegiatan belajar nantinya.

Dari data didapat bahwa guru-guru Akidah Akhlak dalammemulai pelajaran hampir semuanya menggunakan danmenerapkan apersepsi. Ada 1 orang guru mampu menggunakandengan kategori baik (skor 4), hal ini terlihat dari cara apersepsiyang diberikan yakni sesuai dengan bahan inti dan mendapatrespons siswa. Kemudian yang mendapat kategori cukup baik(skor 3,67) ada 2 orang guru, hal ini terlihat dari cara apersepsiyang diberikan yakni sesuai denganbahanintinamun tidakmendapat respon siswa.Sementara yang memberikan pre testdengan kategori kurang (skor 2,33) ada 2 orang guru, hal inikarena tidak ada bahan pengait yang disampaikan.

Kemudian dalam memberikan pre test pada saat kegiatanproses belajar mengajar berlangsung dilihat dari: diberikan sesuaidengan topik yang dibahas, bersifat meningkatkan motivasi siswa,diberikan dengan bahasa yang jelas dan benar, serta merupakankesepakatan siswa dan guru. Terlihat disana ada 1 orang gurudengan kategori baik (skor 4), hal ini karena satu indikator tidakdilakukan yakni bahasa yang diberikan kurang jelas.Kemudianada 2 orang guru dengan kategori cukup baik (skor 3), hal inikarena dua indikator tidak dilakukan karena kebanyakannya tidakada bersifat memotivasi siswa dan bahasa yang diberikan tidakbegitu jelas. Sementara yang memberikan pre test dengan kategorikurang (skor 2) ada 2 orang guru, hal ini terlihat dari cara pre testyang diberikan sesuai dengan topik yang dibahas tetapi tidakmeningkatkan motivasi siswa dan bahasa yang diberikan tidakbegitu jelas serta tidak ada kesepakatan antara siswa dan guru.

Nurjannah Rianie, Meningkatkan... 383

mengikuti pelatihan sama sekali. Selain itu petugas tersebut tidakhanya mengelola perpustakaan tetapi juga diperbantukan dibagian Tata Usaha Ponpes.

Koleksi buku di MTs Al Falah Putera terdiri dari koleksibuku paket dan fiksi. Total keseluruhanya adalah sekitar 7500exampler.

Perpustakaan MTs Al Falah Putera sebagai sumberbelajar memiliki satu sistem layanan yakni terbuka. Jampelayanan sesuai hari sekolah yaitu hariSenin, Selasa, Rabu,kamis, Sabtu dan minggu dari jam 14.00 (Siang) sampai 17.30(Sore), kecuali hariJum’at libur.

Setelah mengikuti pelatihan, perpustakaan MadrasahTsanawiyah Al Falah Putera belum terlihat banyak kemajuan yangsignifikan. Koleksi/buku yang ada di Perpustakaan mulaidiinventaris dan diklasifikasi dengan bantuanpihak kedua (pihaklain). Sedangkan pembuatan kartu katalog belum bisadilaksanakan karena terbatasnya waktuyang dimiliki pengeloladan pengelola belum begitu paham cara mengatalog serta belumada anggaran untuk membeli kartu dan laci katalog yang sesuaistandar. Untuk pelayanan sirkulasi dan referensi sudahdilaksanakan dengan baik. Jadi peningkatan pemberdayaanperpustakaan baru terlihat pada pelayanan dan hal tersebut jugamenunjukkan meningkatnya kemampuan pengelola perpustakaan/pustakawan hanya dalam aspek pelayanan.

Permasalahan yang sangat mendasar adalah pada PondokPesantren Al-Falah Putra (baik Pondok, maupun Madrasah tidakadanya tenaga ahli yang khusus mengelola perpustakaan, yangada hanyalah tenaga guru yang sudah sertifikasi mata pelajaranTIK yang kekurangan jam mengajar (24 jam dalam seminggu),diperbantukan di perpustakaan selama 12 jam seminggu, dankaryawan yang juga diperbantukan di bagian Tata Usaha. Yanglebih parah lagi, setiap pergantian pimpinan pondok pesantren,diadakan rolling secara menyeluruh. Akibatnya, terutama untukperpustakaan, mereka yang dilatih dan berpengalaman diperpustakaan dimutasi ke bagian lain, dan pengelolaanperpustakaan dimulai dari awal lagi.

Page 84: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

382 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013

terlihat pada koleksi/buku yang ada di Perpustakaan sudahterinventaris. Kitab-kitab yang sudah terinventaris berjumlah 102judul, Buku-buku umum berjumlah 35 judul dan 68 eks.

Adapun untuk klasifikasi juga sudah diklasifikasi dansudah dibuatkan call numbernya walaupun belum semua koleksiterklasifikasi, karena terbatasnya waktu pengelola. Sedangkanpembuatan kartu katalog belum bisa dilaksanakan karenaterbatasnya waktu yang dimiliki pengelola dan belum adaanggaran untuk membeli kartu dan laci katalog yang sesuaistandar.

Layanan Perpustakaan Pondok Al Falah Putera bersifatterbuka. Jam pelayanan adalah dari Pagi: 08.00-12.00 (Pondok)dan Siang: 13.30-17.00 (Madrasah Aliyah Al-Falah). Untukpelayanan sirkulasi dan referensi sudah dilaksanakan dengan baik.Sudah ada buku pengunjung/peminjam perpustakaan.

Dari beberapa kemajuan tersebut di atas menunjukkanbahwa pelatihan pengelolaan perpustakaan dapat meningkatkanpemberdayaan perpustakaan pada Ponpes Al-Falah Putera danPerpustakaan Madrasah Aliyah Al Falah Putera BanjarbaruKalimantan Selatan, meskipun tidak begitu maksimal.Meningkatnya pemberdayaan perpustakaan tersebut sekaligusjuga meningkatkan kemampuan pengelola perpustakaan/pustakawan dalam aspek; inventarisasi, klasifikasi, pembuatancall number, pelayanan sirkulasi dan referensi, pengaturan danpemeliharaan buku pada perpustakaan.

2. Perpustakaan Madrasah Tsanawiyah Al Falah PuteraPemberdayaan perpustakaan pada MTs Al Falah Putera

dalam hal gedung masih belum representatif hal ini bisa dilihatdari luas gedung yang sangat terbatas yaitu hanya 30 m2 (6 x 5m)dan kondisi bangunan perpustakaan yang belum layak dikatakangedung tetapi hanya menggunakan lokal belajar sebagaimanalayaknya lokal belajar, ditambah lagiruang baca yang menyatudengan layanan sirkulasi.

Untuk petugas perpustakaan MTs Al Falah Putera jugacukup memprihatinkan. Petugas lama dimutasi ke bagian lain,sedangkan yang sekarang tenaga baru yang belum memilikilatarbelakang pendidikan Perpustakaan, bahkan belum pernah

Burdjani AS, Kompetensi... 351

Kemudian dalam memotivasi siswa untuk melibatkan diridalam kegiatan belajar mengajar pada saat kegiatan proses belajarmengajar berlangsung dilihat dari: memberikan tujuan pelajaran,memberikan gambaran umum tentang inti bahan, memberigambaran tentang kegiatan yang dilakukan dan mengemukakankegiatan-kegiatan yang menarik. Terlihat semua guru sudahmelaksanakannya, tetapi dalam penerapan dan pelaksanaannya ituberbeda-beda. Ada 2 orang guru dengan kategori baik sekali (skor5), hal ini terlihat dari cara memberikan motivasi kepadasiswa,yakni memberikan tujuan pelajaran, memberikan gambaranumum tentang inti bahan, memberi gambaran tentang kegiatanyang dilakukan dan mengemukakan kegiatan-kegiatan yangmenarik. Kemudian ada 2 orang guru dengan kategori baik (skor4), hal ini karena mereka hanya memakai tiga komponen dariindikator yang ada, kebanyakan dari mereka tidak menggunakankegiatan yang menarik. Kemudian yang mendapat kategori cukupbaik (skor 3) ada 1 orang guru, hal ini karena dua indikator tidakdilakukan yakni tidak memberitahukan kegiatan yang harusdilakukan oleh siswa. Sedangkan yang berada pada kategorikurang (skor 2), tidak ada.

Dalam memulai pelajaran ini, hasilnya menunjukkanbahwa kemampuan guru dalam memulai pelajaran dengankategori baik ada 1 orang (Dra.Siti Jamilah), kategori cukup baikada 2 orang (Hj. Sumiati, S.Pd.I dan Karmila Yanti) dan kategorikurang ada 2 orang (Hainur Rasyid dan Asiah, A.Ma).

2. Melaksanakan Kegiatan PembelajaranMelaksanakan kegiatan pembelajaran merupakan bagian

yang paling penting dari semua kompetensi seorang guru yangprofesional. Walaupun seorang guru telah mempersiapkan bahanpengajaran dengan bagus, dan juga menguasai bahan pengajaran,apabila dalam pelaksanaannya tidak baik maka tujuan yangdiinginkan tidak akan tercapai. Melaksanakan kegiatan belajarmengajar ini meliputi kegiatan menyampaikan bahan pelajaran,menggunakan metode, menggunakan alat atau media, melakukan

Page 85: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

352 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013

interaksi belajar mengajar, memberikan penguatan, danpenggunaan waktu.

Menyampaikan bahan pelajaran pada saat kegiatan prosespembelajaran berlangsung dilihat dari: bahan yang disampaikanbenar tidak ada yang menyimpang, penyampaian benar dan tidaktersendat-sendat, penyampaian sistematis dan bahasanya jelasdipahami oleh siswa

Dari data diketahui bahwa guru-guru AkidahAkhlakdalam hal penyampaian bahan pelajaran. Ada 2 orang gurudengan kategori baik (skor 4), hal ini karena satu indikator tidakdilakukan karena kebanyakan mereka kurang sistematis dalampenyampaian bahan pelajaran. Sedangkan yang berada padakategori cukup baik (skor 3,17) ada 2 orang guru, hal ini karenadua indikator tidak dilakukan yakni tersendat-sendat dan kurangsistematis dalam penyampaian bahan pelajaran.

Kemudian dalam menggunakan metode pada saatkegiatan proses belajar mengajar berlangsung dilihat dari: caramenerapkannya tepat, sesuai dengan tujuan pembelajaran,membantu pemahaman siswa dan jenisnya bervariasi. Terlihat ada2 orang guru mampu menggunakannya dengan kategori cukupbaik (skor 3), hal ini karena dua indikator tidak dilakukankebanyakannya adalah kurang membantu pemahaman siswa danjenisnya tidak bervariasi. Sedangkan yang berada pada kategorikurang (skor 2) ada 3 orang guru, dalam hal ini karena hanya satuindikator saja yang digunakan dan kebanyakan adalah sesuaidengan tujuan pembelajaran.

Kemudian dalam menggunakan alat peraga atau mediapada saat kegiatan proses belajar mengajar berlangsung dilihatdari: cara memperagakan tepat, membantu pemahaman siswa,sesuai dengan tujuan serta jenisnya bervariasi. Terlihat semuaguru sudah menggunakannya tetapi dalam penerapan danpelaksanaannya itu berbeda-beda. Ada 2 orang guru mampumenggunakannya dengan kategori baik (skor 4), hal ini karena 1indikator tidak dilakukan kebanyakannya adalah jenisnya tidakbervariasi.Sedangkan yang berada pada kategori cukup baik (skor3) ada 2 orang guru, hal ini karena dua indikator tidak dilakukanyakni kurang membantu pemahaman siswa dan jenisnya tidak

Nurjannah Rianie, Meningkatkan... 381

Adapun Jadwal pelayanan STAI Al Falah sesuai harikuliah yaitu hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Sabtu dan Minggudari jam 14.00 (Siang) sampai 18.00 (Sore). Lama masapeminjaman selama 1 Minggu. Untuk lebih jelasnya bisa dilihatpada tabel berikut ini:

Tabel: 5NO SEBELUM

PELATIHANSESUDAHPELATIHAN

KETERANGAN

1 Belum adainventaris

Sudahterinventarisir

Semua buku sudahterinventarisir dengan jumlahjudul: 2154. Serta jumlah bukukeseluruhan: 2842

2 Klassifikasi Sudah dibuatcall Number

Sudah semua buku dibuat callNumbernya

3 Belum dibuatkatalog

Sudah dibuatkatalog

Kartu Katalog dan LemariKatalog

4 Belum adanyabukupengunjungpelayanansirkulasi danlayananreferensi

Sudah adanyabukupengunjungpelayanansirkulasi danlayananreferensi

1 buku pengunjung untuklayanan sirkulasi mahasiswadan 1 buku pengunjung untuklayanan referensi Dosen

G. Analisis Penelitian1. Perpustakaan Pondok Al Falah Putera yang Bergabung

dengan Perpustakaan Madrasah Aliyah Al Falah PuteraPemberdayaan perpustakaan pada Perpustakaan Pondok

Al Falah Putera sudah cukup representatif hal ini bisa dilihat dariluas gedung yang sudah memadai ditambah lagi dengan posisigedung yang terpisah dengan ruang belajar dan sudah layakdikatakan sebagai gedung perpustakaan.

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun oleh kelompokpeneliti Setelah mengikuti pelatihan,perpustakaan PondokPesantren Al Falah Putera yang bergabung dengan PerpustakaanMadrasah Aliyah Al Falah Putera sudah ada kemajuan. Hal ini

Page 86: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

380 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013

200 Agama

300 Ilmu-ilmu Sosial 222 283370 Pendidikan 396 548

400 Bahasa 88 107

500 Ilmu-ilmu Murni600 Ilmu Terapan700 Seni800 Sastra 1 6900 Geografi & Sejarah 1 52x0 Islam Umum 231 3092x1 Al-Qur'an 389 4612x2 Hadits 58 872x3 Tauhid/Ilmu Kalam 72 932x5 Akhlaq Tasawuf 19 252x6 Sosial Budaya Islam 39 702x7 Filsafat & pembaharuan

Islam267 416

2x8 Aliran/sekte 24 312x9 Sejarah Islam 29 35

2154 2842

Sedangkan pembuatan kartu catalog sedang diupayakan.Mereka sedang memprogramkan otomasi perpustakaan secaraterpadu, dari administrasi sampai pelayanan. Buku-buku yangmereka koleksi sudah diberi barcode, sebagai langkah menujuperpustakaan terotomasi. Suatu kemajuan yang patutdibanggakan.

Selain layanan teknis, Perpustakaan STAI Al Falah jugamenyelenggarakan pelayanan sirkulasi dan referensi untukparadosen dan mahasiswa-mahasiswi dengan menggunakansistem terbuka, artinya pengguna boleh masuk dan memilihsendiri buku-buku yang mereka perlukan di lemari dan rak buku.

Burdjani AS, Kompetensi... 353

bervariasi. Adapun yang berada pada kategori kurang (skor 2) ada1 orang guru, dalam hal ini karena hanya satu indikator saja yangdigunakan dan kebanyakan adalah sesuai dengan tujuan.

Kemudian dalam melakukan interaksi belajar mengajarmedia pada saat kegiatan proses belajar mengajar berlangsungdilihat dari: cara berbicara dengan sopan kepada siswa,mendorong terjadinya tukar pendapat antar siswa, membuat aturanyang sudah disepakati bersama, dan menunjukkan sikap adilkepada siswa. Ada 2 orang guru mampu melaksanakannya dengankategori baik sekali (skor 5), hal ini terlihat dari cara berbicaradengan sopan kepada siswa, mendorong terjadinya tukar pendapatantar siswa, membuat aturan yang sudah disepakati bersama,menunjukkan sikap adil kepada siswa. Sedangkan yang beradapada kategori baik (skor 4) ada 2 orang guru, hal ini karena satuindikator tidak dilakukan yakni tidak mendorong terjadinya tukarpendapat antar siswa.Adapun yang berada pada kategori cukupbaik (skor 3) ada 1 orang guru, hal ini karenadua indikator tidakdilakukan yakni tidak mendorong terjadinya tukar pendapat antarsiswa dan tidak ada peraturan yang dibuat.

Kemudian dalam memberikan penguatan itu, dalammemberikan penguatan, guru harus memperhatikan kepada siswapenguatan itu diberikan, kemudian cara pemberiannya harusbervariasi dan usahakan semuakegiatan baik diberikan penguatanserta penguatan diberikan secara wajar. Ada 2 orang guru mampumemberikannya dengan kategori baik sekali (skor 5), hal initerlihat karena guru memenuhi semua indikator yakni jenispenguatan bervariasi, diberikan pada waktu yang tepat, sebagianatau semua perbuatan baik diberi penguatan, dan caramemberikan wajar. Kemudian ada 2 orang guru dengan kategoribaik (skor 4), hal ini karena guru memberikan penguatan kurangsesuai dimana setiap perbuatan baik tidak diberikan penguatan.Sedangkan yang berada pada kategori cukup baik (skor 3) ada 1orang guru, hal ini karena mereka hanya mampu memberikanbeberapa kegiatan penguatan dan tidak melihat yang mana yangperlu diberikan penguatan.

Page 87: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

354 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013

Kemudian dalam penggunaan waktu pada saat kegiatanproses belajar mengajar berlangsung dilihat dari: sebagian kecilwaktu (10 menit) digunakan untuk pendahuluan, sebagian besarwaktu digunakan untuk kegiatan, sebagian kecil waktu (5-10menit) digunakan untuk mengakhiri pelajaran, dan pelajarandiakhiri tepat pada waktunya. Ada 1 orang guru dengan kategoribaik sekali (skor 5), dimana guru memenuhi semua indikator yangdisajikan, yaitu sebagian kecil waktu digunakan untukpendahuluan dan mengakhiri pelajaran, sebagian besar waktudigunakan untuk kegiatan inti, serta pelajaran diakhiri tepat padawaktunya. Kemudian ada 2 orang guru dengan kategori baik (skor4), karena tidak tepat dalam mengakhiri pelajaran.Sedangkanyang berada pada kategori kurang (skor 2) ada 2 orang guru, halini penulis lihat bahwa guru tersebut hanya memberikan bahanpelajaran.

Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran ini, hasilnyamenunjukkan bahwa kemampuan guru dalam melaksanakankegiatan pembelajaran dengan kategori baik ada 2 orang (Dra. SitiJamilah dan Asiah, A.Ma), kategori cukup baik ada 2 orang(Hainur Rasyid dan Hj. Sumiati, S.Pd.I) dan kategori kurang ada 1orang (Karmila Yanti).

3. Melaksanakan Penilaian Proses dan Hasil BelajarPenilaian proses dan hasil belajar dalam kegiatan belajar

mengajar merupakan suatu keharusan, karena hanya denganevaluasi keberhasilan siswa dapat kita ketahui, kelemahan danjuga kekurangannya. Dan juga keberhasilan dan kemampuan gurudapat terlihat dengan adanya penilaian itu dalam melaksanakanpengajaran.

Kegiatan penilaian ini terbagi pada penilaian selamakegiatan belajar mengajar berlangsung dan penilaian pada saatpelajaran berakhir, yang mana keduanya ini harus dilakukan olehguru.

Melaksanakan penilaian pada saat kegiatan proses belajarmengajar berlangsung dilihat dari: pertanyaan atau tugas yangdiberikan, sifat pertanyaan itu harus sesuai dengan bahan yangdibahas, jawaban atau tugas yang diberikan harus diberi balikan

Nurjannah Rianie, Meningkatkan... 379

sebuah catalog. Untuk pelayanan sirkulasi dan referensi sudahdilaksanakan yang dibuktikan dengan adanya buku pengunjunglayanan sirkulasi. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabelberikut ini:

Tabel: 4NO SEBELUM

PELATIHANSESUDAHPELATIHAN

KETERANGAN

1 Belum adainventaris

Sudahterinventarisir

Ketika penelitian belum semuabuku terinventarisir tetapipedomanya inventarisir sudahdiberikan

2 Klassifikasi Sudah dibuatcall Number

Belum semua buku dibuat callNumbernya krn keterbatasanwaktu dan biaya

3 Belum dibuatkatalog

Belum dibuatkatalog

Secara teoritis sudah diberikantetapi tidak dibuatnya katalogmenyangkut anggaranpembelian kartu dan lemarikatalog

4 Belum adanyabukupengunjungpelayanansirkulasi

Sudah adanyabukupengunjungpelayanansirkulasi

1 buku pengunjung untuklayanan sirkulasi

e. Perpustakaan STAI Al FalahSetelah mengikuti pelatihan,Perpustakaan STAI Al Falah

sudah banyak kemajuan, koleksi/buku yang ada di Perpustakaansudah terinventaris. Semua koleksi sudah diklasifikasi dan sudahdibuatkan call numbernya. Koleksi STAI Al-Falah yang sudahdiklasifikasi sebagai berikut:

No. Klas SubyekJumlahjudul

Jumlah buku

0 Karya umum 117 152

100 Filsafat 54 70

150 Psikologi 147 144

Page 88: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

378 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013

Sedangkan pembuatan kartu katalog baru sebagiandilaksanakan karena terbatasnya waktu yang dimiliki pengelola.Untuk pelayanan sirkulasi dan referensi sudah dilaksanakandengan baik dan pengunjungnya rata-rata 100 orang per hari.Untuk lebih jelasnya bias dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel: 3NO SEBELUM

PELATIHANSESUDAHPELATIHAN

KETERANGAN

1 Belum adainventaris

Sudahterinventarisir

Kitab 890 judul, Buku Umum858 judul dan Buku paket2556 judul. Jadi koleksikeseluruhan berjumlah 4304judul 7953 eks.

2 Klassifikasi Sudah dibuatcall Number

Belum semua buku dibuat callNumbernya krn keterbatasanwaktu dan beaya

3 Belum dibuatkatalog

Sudah dibuatkatalog

Baru sebagian bukuyang adakatalognya karenaketerbatasan waktu tetapipedoman pembuatan catalogsudah diberikan

4 Belumadanya bukupengunjungpelayanansirkulasi

Sudah adanyabukupengunjungpelayanansirkulasi

1 buku pengunjung untuklayanan sirkulasi dan tercatatrata-rata 100 org perhari

d. Perpustakaan Madrasah Aliyah Al Falah PuteriSetelah mengikuti pelatihan, Perpustakaan Madrasah

Aliyah Al Falah Puterisudah ada kemajuan, meskipun belumsignifikan, koleksi/buku yang ada di Perpustakaan sudahterinventaris, tetapi sebagian belum diklasifikasi. Sedangkanpembuatan kartu catalog belum bisa dilaksanakan karenaterbatasnya waktu dan pengelola belum begitu paham caramengatalog serta belum ada anggaran untuk membeli kartu danlaci katalog yang sesuai standar. Perpustakaan sudah memiliki lacicatalog, tetapi ukurannya tidak sesuai dengan ukuran standar

Burdjani AS, Kompetensi... 355

secara langsung baik oleh guru atau melalui siswa, dan untukperbaikan usahakan dipecahkan bersama-sama.

Pada data diketahui bahwa guru yang melaksanakanpenilaian selama proses belajar mengajar berlangsung, ada 1 orangguru dengan kategori baik (skor 4), hal ini karena guru ini mampumemberikan penilaian dengan melaksanakan tiga indikator dankebanyakan mereka tidakmelibatkan siswa secara keseluruhan.Kemudian ada 1 orang guru dengan kategori cukup baik (skor 3),hal ini karena mereka dalam memberikan penilaian hanyamelaksanakan dua indikator saja. Dalam observasi penulis melihatbahwa jawaban tidak diberikan balikan langsung serta dalammenyimpulkan pelajaran atau jawaban tidak bersama-sama.Sedangkan yang berada pada kategori kurang sekali (skor 1) ada 3orang, karena mereka sama sekali tidak melaksanakan penilaianproses dalam kegiatan belajar mengajar, mereka hanyamenyampaikan bahan pelajaran.

Dan komponen selanjutnya adalah mengadakan penilaianpada akhir pelajaran.Penilaian ini bisa dilaksanakan secara lisanatau tulisan tergantung pada guru yang bersangkutan. Dalamkegiatan melaksanakan penilaian akhir, ada empat indikator yangharus guru perhatikan yaitu: jenis penilaian sesuai dengankegiatan belajar mengajar yang diberikan, sesuai dengan tujuan,sesuai dengan bahan pelajaran dan hasilnya ditafsirkan. Terlihatada 2 orang guru dengan kategori baik (skor 4), hal ini karenamereka melaksanakan tiga indikator yang disajikan dan merekamelaksanakan penafsiran atau kejelasan dari hasil jawabansiswa.Sedangkan dengan kategori kurang sekali (skor 1) ada 3orang, hal ini karena mereka tidak melaksanakan penilaian padaakhir pelajaran.

Dalam melaksanakan penilaian proses dan hasil belajarini, hasilnya menunjukkan bahwa kemampuan guru dalammelaksanakan penilaian proses dan hasil belajar dengan kategoribaik ada 1 orang (Dra. Siti Jamilah), dan kategori kurang ada 4orang (Hainur Rasyid, Asiah, A.Ma, Hj. Sumiati, S.Pd.I danKarmila Yanti).

Page 89: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

356 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013

4. Mengakhiri PelajaranKegiatan akhir dari kegiatan belajar mengajar di dalam

kelas adalah kegiatan mengakhiri pelajaran.Kegiatan ini bergunasekali untuk guru dan siswa. Kalau pada guru dapat melihat dariinteraksi belajar mengajar yang dilakukannya, dan untuk siswamembantu dalam rangka menambah aktivitas lain bagi siswauntuk meningkatkan kualitas siswa.

Kegiatan mengakhiri pelajaran ini, guru harus melakukankegiatan menyimpulkan bahan, melaksanakan post test, danmemberikan tindak lanjut dari kegiatan belajar mengajar yangtelah dilaksanakan.

Dalam menyimpulkan bahan pelajaran guru harusmemperhatikan pada indikator penyimpulan, yaitu: kesimpulanharus jelas, menyangkut semua pelajaran yang diajarkan,dilakukan secara bersama-sama antara guru dengan siswa.

Pada tabel data diketahui bahwa guru menyimpulkanbahan pelajaran.Ada 2 orang guru dengan kategori kategori cukupbaik (skor 3), hal ini karena kesimpulan jelas, tetapi hanyamencakup sebagian dari pelajaran.Sedangkan dengan kategorikurang (skor 2) ada 3 orang, hal ini karena ada kesimpulan, tetapitidak jelas.

Kemudian dalam melaksanakan post test pada saatmengakhiri pelajaran dilihat dari: diberikan sesuai dengan topikyang dibahas, bersifat meningkatkan penguasaan siswa, diberikandengan bahasa yang jelas, benar serta merupakan kesepakatansiswa dengan guru. Ada 2 orang guru dengan kategori cukup baik(skor 3), hal ini karena dua indikator tidak dilakukan karenakebanyakannya tidak ada bersifat memotivasi siswa dan bahasayang diberikan tidak begitu jelas.Sedangkan yang kategori kurangsekali (skor 1) ada 3 orang guru, hal ini karena guru tidakmelakukan post test.

Kemudian dalam memberikan tindak lanjut pada saatmengakhiri pelajaran dilihat dari: tindak lanjut itu harus sesuaidengan pokok bahasan, bersifat meningkatkan penguasaan siswadan cara menggunakannya dengan bahasa yang jelas, sertamerupakan kesepakatan antara guru dengan siswa. Ada 2 orangguru dengan kategori cukup baik (skor 3), hal ini karena mereka

Nurjannah Rianie, Meningkatkan... 377

ada anggaran untuk membeli kartu dan laci katalog yang sesuaistandar. Untuk pelayanan sirkulasi dan referensi sudahdilaksanakan dengan baik. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat padatabel berikut ini:

Tabel: 2NO SEBELUM

PELATIHANSESUDAHPELATIHAN

KETERANGAN

1 Belum adainventaris

Sudahterinventarisir

Ketika penelitian belum semuabuku terinventarisirtetapipedomanya inventarisir sudahdiberikan

2 Klassifikasi Sudah dibuatcall Number

Belum semua buku dibuat callNumbernya krn keterbatasanwaktu dan beaya

3 Belum dibuatkatalog

Belum dibuatkatalog

Secara teoritis sudah diberikantetapi tidak dibuatnya catalogmenyangkut anggaranpembelian kartu dan lemarikatalog

4 Belumadanya bukupengunjungpelayanansirkulasi

Sudah adanyabukupengunjungpelayanansirkulasi

1 buku pengunjung untuklayanan sirkulasi

c. Perpustakaan Pondok Al Falah Puteri yang bergabungdengan Perpustakaan Madrasah Tsanawiyah Al FalahPuteri

Setelah mengikuti pelatihan, perpustakaan PondokPesantren Al Falah Puteri yang bergabung dengan PerpustakaanMadrasah Tsanawiyah Al Falah Puteri sudah ada kemajuan,koleksi/buku yang ada di Perpustakaan sudah terinventaris dandiklasifikasi dengan baik, hal ini terlihat dari semua buku yangsudah memiliki call number. Dengan pembagian Kitab 890 judul,Buku Umum 858 judul dan Buku paket 2556 judul. Jadi koleksikeseluruhan berjumlah 4304 judul 7953 eks.

Page 90: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

376 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013

anggaran untuk membeli kartu dan laci katalog yang sesuaistandar.

Untuk pelayanan sirkulasi dan referensi sudahdilaksanakan yang ditandai dengan adanya bukupengunjung/peminjam perpustakaan. Untuk lebih jelasnya bisadilihat pada tabel berikut ini:

Tabel: 1NO SEBELUM

PELATIHANSESUDAHPELATIHAN

KETERANGAN

1 Belum adainventaris

Sudahterinventarisir

102 judul buku yangterdiri dari 35 judul bukuumum dan 68 exs bukuagama

2 Klassifikasi Sudah dibuat callNumber

Belum semua buku dibuatcall Numbernya krnketerbatasan waktu danbiaya

3 Belum dibuatkatalog

Belum dibuatkatalog

Secara teoritis sudahdiberikan tetapi tidakdibuatnya catalogmenyangkut anggaranpembelian kartu danlemari katalog

4 Belumadanya bukupengunjungpelayanansirkulasi

Sudah adanyabuku pengunjungpelayanansirkulasi

1 buku pengunjung untuklayanan sirkulasi

b. Perpustakaan Madrasah Tsanawiyah Al Falah PuteraSetelah mengikuti pelatihan, perpustakaan Madrasah

Tsanawiyah Al Falah Putera belum terlihat banyak kemajuan yangsignifikan. Koleksi/buku yang ada di Perpustakaan mulaidiinventaris dan diklasifikasi dengan bantuan pihak kedua (pihaklain). Sedangkan pembuatan kartu katalog belum bisadilaksanakan karena terbatasnya waktuyang dimiliki pengeloladan pengelola belum begitu paham cara mengatalog serta belum

Burdjani AS, Kompetensi... 357

mampu melaksanakan semua indikator yang disajikan. Kemudianpada kategori kurang sekali (skor 1) ada 3 orang guru, hal inikarena mereka sama sekali tidak melaksanakan tindak lanjutdalammengakhiri pelajaran.

Dalam mengakhiri pelajaran ini penulis, hasilnyamenunjukkan bahwa kemampuan guru dalam mengakhiripelajaran dengan kategori cukup baik ada 2 orang (Dra.SitiJamilah dan Karmila Yanti), kategori kurang ada 2 orang (Asiah,A.Ma dan Hj. Sumiati, S.Pd.I), dan kategori kurang sekali ada1orang (Hainur Rasyid).

Jadi, dari hasil penggabungan setiap komponenkompetensi guru-guru yang diteliti, maka dapatlah diketahuibahwa kompetensi pedagogik guru Akidah Akhlak dalammengelola proses pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Al-Muhajirin Banjarmasin sebagai berikut:a. Memulai pelajaran:3,04 (Cukup baik)b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran: 3,40 (Cukup baik)c. Melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar: 2,71

(Kurang)d. Mengakhiri pelajaran: 2,52 (Kurang)

H. SimpulanKompetensi pedagogik guru Aqidah Akhlak dalam

mengelola proses pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Al-Muhajirin Banjarmasin dapat dilihat pada aspek-aspek berikut:1. Kompetensi guru dalam memulai/ membuka pelajaran

dikategorikan cukup baik.2. Kompetensi guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran

dikategorikan cukupbaik3. Kompetensi guru dalam melaksanakan penilaian proses dan hasil

belajar dikategorikan kurang dan4. Kompetensi guru dalam mengakhiri pelajaran dikategorikan

kurang.

Page 91: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

358 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013

I. Daftar Pustaka

Ahmadi, Abu dan Joko Tri Prasetya, Strategi Belajar Mengajar,Bandung, Pustaka Setia, 1997.

Ametembun, N.A, Guru dalam Administrasi Sekolah. Bandung,tp, 1991.

Daradjat, Zakiah, Metodologi Pengajaran Agama Islam. Jakarta,Bumi Aksara, 1994.

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar BahasaIndonesia. Jakarta, Balai Pustaka, 2001.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain, Strategi BelajarMengajar, Jakarta, Rineka Cipta, 2006.

Echols, John M dan Hasan Shadilly, Kamus Inggris-Indonesia.Jakarta, Gramedia, 1996.

Ladjid, Hafhi, Pengembangan Kurikulum Menuju KurikulumBerbasis Kompetensi. Jakarta, Quantum Teaching, 2005.

Mulyasa, E, Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung, RemajaRosdakarya, 2005.

_____, Menjadi Guru Profesional, Menciptakan PembelajaranKreatif dan Menyenangkan. Bandung, PT. RemajaRosdakarya, 2005.

M, Sardinian, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta,PT RajaGrafindo Persada, 2001.

Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Mengajar. Bandung, Sinar BaruAlgesindo, 1995.

Nurjannah Rianie, Meningkatkan... 375

10.00-12.00 Inventarisasi &katalogisasi

Sda

12.00-13.00 Istirahat Panitia13.00-15.00 Katalogisasi (Praktek) Dra. Hj. Nurjannah

Rianie2 Selasa/ 12

Mei 201209.00-11.00 Klasifikasi Laila Rahmawati,

S.Ag, M.Hum11.00-12.00 Klasifikasi (Praktek) Sda12.00-13.00 Istirahat13.00-15.00 Klasifikasi &

Katalogisasi (Praktek)Dra. Hj. Nurjannah

Rianie, M.Ag. & LailaRahmawati, S.Ag,

M.Hum3 Rabu/ 13 Mei

201209.00-11.00 Pasca katalogisasi Laila Rahmawati,

S.Ag, M.Hum11.00-12.00 Pelayanan Sirkulasi Sda12.00-13.00 Istirahat Panitia13.00-15.00 Pelayanan Referensi Dra. Hj. Nurjannah

Rianie, M.Ag.15.00-15.30 Penutupan Panitia

Berdasarkan hasil observasi/pengamatan tim peneliti,respon peserta terhadap pelatihan sangat positif. Semua pesertapelatihan mengikuti kegiatan pelatihan dari pembukaan sampaipenutupan secara aktif dan antusias. Mereka berharap akan adapelatihan lanjutan.

3. Pemberdayaan Perpustakaan Pondok Pesantren SetelahPelatihana. Perpustakaan Pondok Pesantren Al Falah Putera yang

bergabung dengan Perpustakaan Madrasah Aliyah AlFalah Putera

Setelah mengikuti pelatihan,perpustakaan PondokPesantren Al Falah Putera yang bergabung dengan PerpustakaanMadrasah Aliyah Al Falah Puterasudah ada kemajuan. Hal initerlihat pada sebagian koleksi/buku yang ada di Perpustakaansudah terinventaris. Kitab-kitab yang sudah terinventarisberjumlah 102 judul, Buku-buku umum berjumlah 35 judul dan68 eks buku agama.

Adapun untuk klasifikasi juga sudah diklasifikasi dansudah dibuatkan call numbernya walaupun belum semua koleksiterklasifikasi, karena terbatasnya waktu pengelola. Sedangkanpembuatan kartu katalog belum bisa dilaksanakan karenaterbatasnya waktuyang dimiliki pengelola dan belum ada

Page 92: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

374 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013

4) KoleksiKoleksi yang ada di perpustakaan ini cukup banyak dan

sudah diinventaris meskipun belum semuanya diklasifikasi.Jumlah koleksi secara keseluruhan sekitar 2100 judul.

2. Kegiatan Pelatihan untuk meningkatkan PemberdayaanPerpustakaan Pondok Pesantren

Berdasarkan observasi, wawancara dan dokumentasidalam penelitian diperoleh data bahwa pustakawan/pengelolaperpustakaan di lingkungan Ponpes Al Falah Putera dan puteriBanjarbaru berjumlah 12 orang, dan sebagian besar tenaga yangmengelola perpustakaan tersebut belum pernah dilatih tentangpengelolaan perpustakaan madrasah, mereka belum memahamitentang pengadaan dan pembinaan koleksi, penataan ruangan,pengolahan bahan pustaka (klasifikasi dan katalogisasi),pelayanan membaca, pemeliharaan buku dan sebagainya,sehingga Perpustakaan Ponpes Al Falah putera dan puteriBanjarbaru belum terkelola secara maksimal.

Untuk itu, dirancang suatu penelitian dalam bentukpelatihan pengelolaan perpustakaan sebagai upaya meningkatkanpemberdayaan perpustakaan Ponpes Putera dan puteri Al FalahBanjarbaru.

Kegiatan pelatihan ini diikuti semua pengelolaperpustakaan di lingkungan Pondok Pesantren Al Falah putera danputeri Banjarbaru yang berjumlah 12 orang, sebagai berikut:

Materi pelatihan tim peneliti titik beratkan padapengelolaan teknis, sedangkan untuk pengadaan dan pembinaankoleksi menurut tim masih belum relevan dengan kondisi saat ini.Adapun materinya bisa dilihat pada jadwal pelatihan di bawah ini:

Jadwal Kegiatan Pelatihan Teknis Pengelolaan PerpustakaanPondok Pesantren al-Falah Putera-Puteri Banjarbaru kal-sel

NO Hari/Tanggal Waktu MATERI NARA SUMBER

1 Senin/ 11 Mei2012

09.00-09.15 Pembukaan Dra. Hj. NurjannahRianie

09.15-10.00 Pengantar IlmuPerpustakaan

Sda

359

MENINGKATKAN PEMBERDAYAAN PERPUSTAKAANMELALUI PELATIHAN PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN

PADA PONPES AL FALAH PUTERA DAN PUTERIBANJARBARU KALIMANTAN SELATAN

Oleh: Nurjannah Rianie

Abstrak

Pelatihan pengelolaan perpustakaan Ponpes Al-FalahBanjarbaru Kalimantan Selatan dapat meningkatkanpemberdayaan perpustakaan pada Ponpes Al-Falah tersebut.Hal ini bisa dilihat dari indikator diantaranya. Pertama;Terdapat peningkatan pemberdayaan perpustakaan Ponpes AlFalah Putera yang bergabung dengan Perpustakaan MadrasahAliyah Putera dalam hal: inventarisir dengan 102 buku yangterdiri dari 35 judul buku umum dan 68 buku agama. Kedua;Sudah adanya klasifikasi dengan pembuatan call Number bukudan adanya layanan sirkulasi dengan dibuatnya buku layanansirkulasi perpustakaan. Kemudian Terdapat peningkatanpemberdayaan perpustakaan Madrasah Tsanawiyah Puteradalam hal: inventarisir meskipun hanya sebagian. Sudah adanyaklasifikasi dengan pembuatan call Number buku dan adanyalayanan sirkulasi dengan dibuatnya buku layanan sirkulasiperpustakaan. Ketiga; Terdapat peningkatan pemberdayaanperpustakaan Ponpes Al Falah Puteri yang bergabung denganPerpustakaan Madrasah Tsanawiyah Puteri dalam hal:inventarisir dengan Kitab 890 judul, Buku Umum 858 judul danBuku paket 2556 judul. Jadi koleksi keseluruhan berjumlah4304 judul 7953 eks. Sudah adanya klasifikasidenganpembuatan call Number buku, sudah dibuatnya kartu catalogmeskipun hanya sebagian sertaadanya layanan sirkulasi dengandibuatnya buku layanan sirkulasi perpustakaan. Keempat;Terdapat peningkatan pemberdayaan perpustakaan MadrasahAliyah Puteri dalam hal: inventarisir meskipun hanya sebagian.

Dosen Fakultas Tarbiyah Jurusan PGMI dengan KeahlianProfesi Keguruan

Page 93: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

360 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013

Sudah adanya klasifikasi dengan pembuatan call Number bukudan adanya layanan sirkulasi dengan dibuatnya buku layanansirkulasi perpustakaan. Kelima; Terdapat peningkatanpemberdayaan perpustakaan STAI Al Falah Banjarbaru dalamhal: inventarisir bahwa semua buku sudah terinventarisirdengan jumlah judul: 2154. Serta jumlah buku keseluruhan:2842 adanya klasifikasi dengan pembuatan call Number buku,sudah dibuatnya kartu katalog dan lemari katalog serta adanyalayanan sirkulasi dan layanan referensi dengan dibuatnya bukukeduanya.

Kata Kunci: Pemberdayaan, pelatihan, inventaris, klassifikasidan katalog

A. Latar Belakang MasalahPerpustakaan telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan

dari sekolah/madrasah tidak terkecuali pondok pesantren, karenaperpustakaan merupakan salah satu sumber belajar yang memilikiperanan penting dalam proses pembelajaran di sekolah/madrasahdan pondok pesantren. Hal ini seperti tertuang dalam UURI No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bab XI pasal 35ayat 1 “dalam penyelenggaraan pendidikan diperlukan, sarana danprasarana yang meliputi ruang belajar, tempat berolahraga, tempatberibadah, perpustakaan, laboratorium bengkel kerja, tempatbermain, tempat berkreasi dan sumber belajar lain yangdiperlukan untuk menunjang proses pembelajaran”.

Pentingnya perpustakaan juga ditegaskan dalam 8 StandarNasional Pendidikan (SNP) dalam Peraturan Pemerintah Nomor19 Tahun 2005. Perpustakaan termasuk dalam Standar Sarana danprasarana yakni Standar Nasional Pendidikan yang berkaitandengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempatberolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium,bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi serta sumber

Nurjannah Rianie, Meningkatkan... 373

3) Petugas/PengelolaPengelola Perpustakaan Madrasah Aliyah Al Falah Puteri

adalah dua orang ustazdah yang sekaligus menjadi pengelolaperpustakaan yaitu: Normas Saprianti, S.Pd.I dan Salamiah,S.Pd.I. Kedua pengelola perpustakaan ini belum pernah samasekali mengikuti pelatihan teknis perpustakaan.

4) KoleksiKoleksi yang ada di perpustakaan ini cukup banyak dan

sebagianterlihat masih baru. Buku-buku yang relatif lama sudahdiinventaris, tetapi sebagian yang baru belum diinventaris. Secarakeseluruhan jumlah koleksi baik buku paket maupun bacaanberjumlah sekitar 4013 buah.

e) Perpustakaan STAI Al Falah1) Gedung PerpustakaanGedung Perpustakaan Perpustakaan STAI Al Falah

memiliki luas sekitar 128 m (16 x 8 m). Posisi perpustakaanterletak sejajar dengan ruangan kuliah.

2) LayananPerpustakaan STAI Al Falah memberikanlayanan untuk

paradosen dan mahasiswa-mahasiswi dengan menggunakansistem terbuka, artinya pengguna boleh masuk dan memilihsendiri buku-buku yang mereka perlukan di lemari dan rak buku.

Adapun jadwal pelayanan STAI Al Falah sesuai harikuliah yaitu hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Sabtu dan Minggudari jam 14.00 (Siang) sampai 18.00 (Sore). Lama masapeminjaman selama 1 Minggu.

3) Petugas/PengelolaPerpustakaan STAI Al Falah dikelola oleh 3 orang

petugas yaitu: Fauziah, S.Pd.I, Nurul Hidayati, S.Pd.I danLailatan, S.Pd.I

Ketiga Pengelola Perpustakaan STAI Al Falah adalahguru yang sekaligus menjadi pengelola perpustakaan. Merekapernah mengikuti pelatihan teknis perpustakaan, sedangkanLailatan, S.Pd.I belum pernah sama sekali mengikuti pelatihanteknis perpustakaan.

Page 94: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

372 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013

pelatihan teknis perpustakaan, sedangkan tiga orang lainnyabelum pernah sama sekali mengikuti pelatihan teknisperpustakaan.

4) KoleksiKoleksi sudah diolah sebagian, dan koleksi keseluruhan

berjumlah sekitar 7953 buah.d) Perpustakaan Madrasah Aliyah Al Falah Puteri

1) Gedung PerpustakaanGedung Perpustakaan Madrasah Aliyah Al Falah Puteri

memiliki luas sekitar 56 meter persegi (7 x 8 m). Posisiperpustakaan terletak berdekatan dengan ruang belajar dan kantinserta kantor dewan guru.

2) LayananPerpustakaan Madrasah Aliyah Al Falah Puteri

memberikan layanan untuk para ustadzah dan santriwati denganmenggunakan sistem terbuka, artinya pengguna boleh masuk danmemilih sendiri buku-buku yang mereka perlukan di Lemari danrak buku.

Adapun jadwal pelayanan Madrasah Aliyah Al FalahPuteri sesuai hari sekolah yaitu hari Senin, Selasa, Rabu, kamis,Sabtu dan minggu dari jam 14.00 (Siang) sampai 17.30 (Sore),kecuali hari Jum’at libur. Lama masa peminjaman untuk bukupaket adalah satu semester, sedangkan untuk buku yang bukanbuku pelajaran selama 1 Minggu. Peminjaman menggunakanBuku peminjaman (Buku besar). Jumlah pengunjung lumayanbanyak, hal ini bisa dilihat dari grafik/tabel pengunjung dari bulanJanuari-Juni 2012 yang dihitung berdasarkan jumlah pengunjungdiprosentasikan dengan jumlah murid/santri Madrasah Aliyahsebagai berikut:No Bulan Jumlah Pengunjung1 Januari 25%2 Februari 40%3 Maret 35%4 April 30%5 Mei 45%6 Juni 15%

Nurjannah Rianie, Meningkatkan... 361

belajar lain yang diperlukan untuk menunjang prosespembelajaran termasuk penggunaan Teknologi Informasi.1

Perpustakaan merupakan suatu unit kerja yang memilikisumber daya manusia, ruang khusus dan kumpulan koleksi sesuaidengan jenis perpustakaannya.2 Setiap perpustakaandiselenggarakan dengan maksud dan tujuan tertentu, tergantungjenis perpustakaan. Undang-Undang No.43 Tahun 2007 tentangPerpustakaan Bab VII pasal 20 menyebutkan bahwa jenis-jenisperpustakaan terdiri atas Perpustakaan Nasional, PerpustakaanUmum, Perpustakaan Sekolah/Madrasah, Perpustakaan PerguruanTinggi dan Perpustakaan Khusus.

Perpustakaan sekolah/madrasah diselenggarakan dengantujuan utama sebagai sumber belajar yang merupakan bagian yangintegral dari sekolah/madrasah yang bersangkutan, pusatpenelitian, pusat membaca dan pusat belajar agama Islam.3

Perpustakaan sekolah menyediakan informasi dan ide-ide agarsiswa bisa eksis di dalam masyarakat yang berbasis teknologi daninformasi, seperti yang terjadi sekarang. Perpustakaan sekolahmembekali siswa dengan keterampilan belajar seumur hidup (lifelong learning) dan membangun imajinasi, mempersiapkan siswaagar bisa menjadi warga negara yang bertanggung jawab.4

Dari berbagai pernyataan di atas jelaslah bahwapeningkatan pemberdayaan perpustakaan sekolah/madrasah danpondok pesantren sebagai sumber belajar adalah sebuahkeharusan. Namun, pada kenyataannya, kondisi perpustakaan

1E. Mulyasa, Kurikulum yang Disempurnakan: PengembanganStandar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, (Bandung: RemajaRosdakarya, 2006), h. 43.

2Forum Kajian Budaya dan Agama (FkBA), PedomanPengelolaan Perpustakaan Madrasah, (Yogyakarta: FkBA, 200), h. 1.

3Lembaga Pemberdayaan Perpustakaan dan Informasi (LpPI)dan BEP Depag RI, Pedoman Pengelolaan Perpustakaan Madrasah,(Yogyakarta: BEP (Basic Education Project) Depag, 2001), h. 7-8.

4Anis Masruri (ed.), Coursepack on School/TeacherLibrarianship (Kumpulan Artikel tentang Perpustakaan Sekolah/GuruPustakawan), (Yogyakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan dan InformasiFakultas Adab UIN Sunan Kalijaga , 2006) , h. 9.

Page 95: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

362 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013

madrasah terlebih pondok pesantrenpada saat ini belum begitumenggembirakan. Direktur Madrasah dan Pendidikan Agama(Mapenda) Departemen Agama Republik Indonesia pada Seminarnasional di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 10Agustus 2006 menyebutkan bahwa jumlah perpustakaan madrasahdi Indonesia sangat jauh dari memadai. Madrasah Aliyah yangmemiliki perpustakaan yang layak hanya 35,95% dari jumlah2.053 perpustakaan MA. Madrasah Tsanawiyah yang memilikiperpustakaan yang layak hanya 24,1% dari 4.772 perpustakaanMTs. Madrasah Ibtidaiyah yang memiliki perpustakaan yanglayak angkanya lebih kecil lagi 10,5% dari jumlah 5.812perpustakaan MI.5

Menurut Sugiyanto yang dikutip oleh Saiful Haq,perpustakaan madrasah menghadapi berbagai masalah antara lainterbatasnya ruang, koleksi, petugas dan promosi.6 Berbagaipermasalahan di atas telah menarik perhatian, baik darimasyarakat maupun pemerintah. Departemen agama misalnya,melalui proyek pendidikan dasar atau BEF (Basic Educationproject) telah berupaya meningkatkan mutu pendidikan madrasah,termasuk peningkatan perpustakaan sebagai sarana pendidikan.

Peningkatan mutu pendidikan madrasah yang dilakukanpemerintah dalam hal peningkatan perpustakaan sebagai saranapendidikan selama ini belum menyentuh perpustakaan padamadrasah-madrasah yang terdapat di pondok pesantren. Pelatihanpustakawan dan suply tenaga pustakawan yang terdapat padamadarasah negeri saja belum merata di kalimanatan selatanbahkan berdasarkan penelitian kelompok peneliti pada tahunanggaran 2011 yang berkenaan dengan pemberdayaanperpustakaan madrasah yang mengambil tempat MTsN Model seKalimantan Selatan masih ada satu MTsN Model yang tidakmemiliki pustakawan yang berlatar belakang pendidikanperpustakaan.

5Rizal Saiful Haq dkk, Perpustakaan dan Pendidikan:Pemetaan Peran serta Perpustakaan dalam Proses Belajar Mengajar,(Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta, 2007), h. 41.

6Ibid., h. 43.

Nurjannah Rianie, Meningkatkan... 371

Baik Perpustakaan Pondok maupun MadrasahTsanawiyah Al Falah Puteri melaksanakan layanan Sirkulasi yaitupeminjaman dan pengembalian buku. Lama masa peminjamanuntuk buku paket adalah satu semester, sedangkan untuk bukuyang bukan buku pelajaran (buku bacaan) selama 3 hari denganjumlah buku yang boleh dipinjam maksimal 2 buku. Peminjamanmenggunakan kartu peminjaman yang dibedakan dengan warnakartu untuk membedakan antara Perpustakaan Pondok denganPerpustakaan Madrasah Tsanawiyah Al Falah Puteri. Bagisantriwati yang terlambat mengembalikan buku dikenakan sanksiberupa denda sebesar Rp 200,- / hari pada Perpustakaan Pondok,dan Rp.500,-/ hari pada Perpustakaan Madrasah TsanawiyahAlFalah Puteri. Jumlah pengunjung rata-rata setiap hari 50 orang.

3) Petugas/PengelolaPerpustakaan Pondok Al Falah Puteri yang bergabung

dengan Perpustakaan Madrasah Tsanawiyah Al Falah Puteridikelola oleh lima orang petugas yaitu:

No Nama Keterangan1. Hj. Noor Isnaniah Perpustakaan Pondok Al Falah Puteri2. Dra. Netty Rusiana, S.Pd.I Perpustakaan Pondok Al Falah Puteri3. Norsyafaah, S.Pd.I Perpustakaan MTs Al Falah Puteri4. Nor Aida, S.Pd.I Perpustakaan MTs Al Falah Puteri

Pengelola perpustakaan Pondok Al Falah Puteri sangatmencintai tugasnya sebagai pustakawan, yaitu pustakawan padaperpustakaan Pondok Al Falah Puteri. Yang satu Hj. NoorIsnaniah yang sudah mengelola perpustakaan selama 20 tahunmemang khusus mengelola perpustakaan. Sedangkan yangsatunya yaitu Dra. Netty Rusiana, S.Pd.Iyang sudah mengelolaperpustakaan selama 11 tahun adalah guru sertifikasi bidang studiPPKN yang kekurangan 2 jam mengajar. Untuk menutupikekurangan 2 jam dia mengelola perpustakaan setiap hari selama1 minggu dari jam 08.00 sampai 13.00, walaupun kekuranganmengajarnya hanya 2 jam. Pengelola Perpustakaan MadrasahTsanawiyah Al Falah Puteri juga demikian, walaupun pengalamankerja mereka masih relatif baru.

Dari keempat pengelola perpustakaan tersebut, hanya satuorang (Dra. Netty Rusiana, S.Pd.I) yang pernah mengikuti

Page 96: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

370 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013

perpustakaan.4) Koleksi

Koleksi yang ada di perpustakaan ini cukup banyak danterlihat masih baru, tetapi belum diinventaris. Secara keseluruhanjumlah koleksi baik buku paket maupun bacaan berjumlah sekitar7500 buah.

c) Perpustakaan Pondok Al Falah Puteri yang bergabungdengan Perpustakaan Madrasah Tsanawiyah Al FalahPuteri1) Gedung Perpustakaan

Gedung Perpustakaan Pondok Al Falah Puteriyangbergabung dengan Perpustakaan Madrasah TsanawiyahAlFalah Puteri memiliki luas100 m (12,5 x 8 m). Posisiperpustakaan terletak di sebelah kananmasukbangunan pondok.

Secara penampilan gedung, posisi gedung perpustakaansebagai sumber belajarsangat refresentatif karena posisinya yangstrategis berada di depan, berdekatan dengan asrama dan tidakjauh dari ruang belajar. Hal ini mendukung kenyamanan danketenangan ketika belajar dan membaca buku-buku yang ada diperpustakaan. Selain itu posisinya yang terpisah dari ruang belajarmencerminkan adanya perhatian khusus terhadap perpustakaansebagai sumber belajar yang bisa dimanfaatkan setiap saat dansetiap waktu oleh santriwati maupun ustadzah serta seluruh tenagapendidik dan kependidikan lainnya.

2) LayananPerpustakaan PondokAl Falah Puteriyang bergabung

dengan Perpustakaan Madrasah Tsanawiyah Al Falah Puteri jugamemberikan layanan untuk para ustadzah dan santriwati denganmenggunakan sistem terbuka, artinya pengguna boleh masuk danmemilih sendiri buku-buku yang mereka perlukan di lemari danrak buku.

Adapun jadwal pelayanan Perpustakaan Pondok Al FalahPuteri yang bergabung dengan Perpustakaan MadrasahTsanawiyah Al Falah Puteri, yaitu: Pagi: 08.00-12.00 untukperpustakaan Pondok, dan Siang: 13.30-17.00 untuk perpustakaanMTs Al Falah Puteri.

Nurjannah Rianie, Meningkatkan... 363

Beranjak dari kenyataan ini kalau ditelisik keberadaanperpustakaan madrasah yang terdapat di pondok pesantren tidakbernasib lebih baik dibandingkan dengan perpustakaan yangberada pada pengelolaan langsung oleh Kementerian Agama.Kemudian berdasarkan penjajakan sementara kelompok penelititentang pemberdayaan perpustakaan di Ponpes Putera dan PuteriAl Falah Banjarbaru memang sangat memprihatinkan.Perpustakaan tersebut dikelola secara insidentil oleh beberapaorang Ustadz/Ustadzah, belum lagi tenaga yang mengelolanyabelum pernah dilatih tentang pengelolaan perpustakaan madrasah,sehingga pada kenyataanya baik perpustakaan putera dan puteriPonpes Al Falah Banjarbaru belum ada pengelolaan yangmaksimal. Petugas perpustakaan belum memahami tentangpengadaan dan pembinaan koleksi, penataan ruangan, pengolahanbahan pustaka (klasifikasi dan katalogisasi), pelayanan membaca,pemeliharaan buku dan sebagainya.

Berdasarkan kenyataan itulah, penelitian dalam bentukpelatihan pengelolaan perpustakaan ini sangat perlu untukdilakukan mengingat pemberdayaan Ponpes sebagai aset yangsangat berharga dalam menunjang pembangunan SDM diKalimantan Selatan. Apalagi mengingat perpustakaankeberadaanya sebagai jantung dan urat nadinya bagi eksistensidan menjadi salah satu barometer penjamin mutu kualitas bagialumni Ponpes tersebut. Dengan harapan yang begitu tulus dalamrangka membantu memberdayakan perpustakaan Ponpes Puteradan Puteri Al Falah Banjarbaru peneliti berkeinginan mengadakanpenelitian dalam bentuk pelatihan yang diberi judul:Meningkatkan Pemberdayaan Perpustakaan MelaluiPelatihan Pengelolaan Perpustakaan pada Ponpes Al FalahPutera Dan Puteri Banjarbaru Kalimantan Selatan.

B. Identifikasi MasalahDari latar belakang masalah, dapat diidentifikasi masalah

sebagai berikut:1. Perpustakaan ponpes Al Falah Putera dan Puteri Banjarbaru

belum ada pengelolaan yang baik.

Page 97: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

364 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013

2. Petugas perpustakaan belum memahami tentang pengadaandan pembinaan koleksi.

3. Petugas perpustakaan belum memahami penataan ruangan4. Petugas perpustakaan belum memahami pengolahan bahan

pustaka (klassifikasi dan katalogisasi) yang meliputi monografidan terbitan berkala.

5. Petugas perpustakaan belum memahami pelayanan membaca.6. Petugas perpustakaan belum memahami pengaturan dan

pemeliharaan buku.

C. Rumusan MasalahSesuai dengan latarbelakang di atas, maka rumusan

masalah dalam penelitian kali ini sebagai berikut:1. Apakah melalui pelatihan pengelolaan perpustakaan dapat

meningkatkan pemberdayaan perpustakaan pada Ponpes Puteradan Puteri Al Falah Banjarbaru Kalimantan Selatan ?

2. Apakah melalui pelatihan pengelolaan perpustakaan dapatmeningkatkan kemampuan pengelola perpustakaan/pustakawan?

D. Tujuan PenelitianAdapun tujuan Penelitian ini dilakukan adalah:

1. Untuk mengetahui sejauhmana keberhasilan pemberdayaanperpustakaan melalui pelatihan pengelolaan perpustakaan padaPonpes Putera dan Puteri Banjarbaru Kalimantan Selatan.

2. Untuk mengetahui apakah melalui pelatihan pengelolaanperpustakaan dapat meningkatkan kemampuan pengelolaperpustakaan/pustakawan.

E. Metode Penelitian1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif denganmetode eksperimen berupa pelatihan yang dilakukan terhadappengelola perpustakaan untuk meningkatkan: (a) pemberdayaanperpustakaan dan (b) kemampuan pengelola perpustakaan/pustakawan dalam mengelola perpustakaan

Nurjannah Rianie, Meningkatkan... 369

perpustakaan ini sudah diinventaris secara terotomasi, tetapikarena kerusakan CPU akhirnya semua data hilang. Jadi harusmengulang lagi dari awal.

Tidak semua koleksi dimasukkan ke PerpustakaanPondok, Buku-buku yang baru (umumnya Kitab-kitab) yangberkualitas tidak dimasukkan ke Perpustakaan Pondok, tetapidisimpan di ruang guru, dengan tujuan sebagai bahan bacaanguru, tetapi dalam kenyataannya, menurut informan buku-bukutersebut jarang dipergunakan oleh guru/ustadzdan santri, karenaGuru/ustadz sudah mempunyai buku-buku pribadi, sedangkansantri merasa tidak berani meminjam buku-buku tersebut

b) Perpustakaan Madrasah Tsanawiyah Al Falah Putera1) Gedung Perpustakaan

Gedung Perpustakaan Madrasah Tsanawiyah Al FalahPutera memiliki luas30 m2 (6 x 5 m). Posisi perpustakaan terletakdi sudut kiri masuk bangunan sekolah berdekatan juga dengangedung belajar.

2) LayananPerpustakaan Madrasah TsanawiyahAl Falah Putera

memberikan layanan untuk para ustadz dan santri denganmenggunakan sistem terbuka, artinya pengguna boleh masuk danmemilih sendiri buku-buku yang mereka perlukan di Lemari danrak buku.

Adapun jadwal pelayanan Perpustakaan MadrasahTsanawiyah Al Falah Putera sesuai hari sekolah yaitu hari Senin,Selasa, Rabu, kamis, Sabtu dan minggu dari jam 14.00 (Siang)sampai 17.30 (Sore), kecuali hari Jum’at libur. Lama masapeminjaman untuk buku paket adalah satu semester, sedangkanuntuk buku yang bukan buku pelajaran selama 1 Minggu.Peminjaman menggunakan kartu peminjaman.

3) Petugas/PengelolaPengelola Perpustakaan Madrasah Tsanawiyah Al Falah

Putera adalah M.Abdan seorang ustazd dan karyawan Tata UsahaPonpes Al-Falah, yang baru saja ditugaskan di Perpustakaan, yaitusejak tanggal 10 Oktober 2011. Pengelola perpustakaan adalahalumnus Madrasah Aliyah Al Falah dan karena masih sangat baru,dia belum pernah mengikuti pelatihan tentang pengelolaan

Page 98: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

368 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013

dari ruang belajar mencerminkan adanya perhatian khususterhadap perpustakaan sebagai sumber belajar yang bisadimanfaatkan setiap saat dan setiap waktu oleh santri maupunustadz serta seluruh tenaga pendidik dan kependidikan lainnya.

2) LayananAdapun jadwal pelayanan perpustakaan di Pondok Al

Falah Putera yang bergabung dengan Perpustakaan MadrasahAliyah Al Falah Putera terbagi dua, yaitu: Pagi : 08.00-12.00(Pondok) dan Siang: 13.30-17.00 (Madrasah Aliyah Al-falah)

Perpustakaan memberikanlayanan untuk para ustadz dansantri menggunakan sistem terbuka, artinya pengguna bolehmasuk dan memilih sendiri buku-buku yang mereka perlukan dirak buku yang tersedia.

Peminjaman buku menggunakan Buku Besar. Masapeminjaman buku adalah 3 hari. Keterlambatan mengembalikanbuku diberi sanksi denda Rp 500,- /hari. Jumlah pengunjung Rata-rata perhari 20-30 orang. Subyek buku yang paling diminati ataupaling sering dipinjam adalah Fiksi, karena untuk Kitab yangdipelajari, setiap santri wajib memiliki.

3) Petugas/PengelolaDari hasil wawancara dan dokumentasi diperoleh data

bahwa Perpustakaan Pondok Al Falah Putera yang bergabungdengan Perpustakaan Madrasah Aliyah Al Falah Putera dikelolaoleh dua orang; seorang kepala perpustakaandan satu orang staf.Kepala Perpustakaan yaitu Bpk Widodo,S.Pd.I dibantu seorangstaf bernama Sugiani, S.Pd.I. Baik Kepala Perpustakaan maupunstafnya adalah tenaga guru yang sudah sertifikasi mata pelajaranTeknologi Informasi dan Komputer (TIK) yang kekurangan jammengajar (seharusnya 24 jam dalam seminggu), untuk menutupikekurangan tersebut mereka diperbantukan di perpustakaanselama 12 jam dalam seminggu. Kepala perpustakaan belumpernah mengikuti pelatihan perpustakaan, sedangkan BapakSugiani sudah pernah satu kali, tetapi menurut beliau belumbegitu faham, jadi masih perlu pelatihan lagi.

4) KoleksiKoleksi yang ada di perpustakaan ini cukup banyak, tetapi

belum diinventaris. Sebelumnya buku-buku yang ada di

Nurjannah Rianie, Meningkatkan... 365

Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif meskipun datayang dikumpulkan bisa saja bersifat kuantitatif, dimana uraiannyabersifat deskriptif dalam bentuk kata-kata, peneliti merupakaninstrumen utama dalam pengumpulan data, proses samapentingnya dengan produk. Perhatian peneliti diarahkan kepadapemahaman bagaimana berlangsungnya suatu kejadian atau efekdari suatu pelatihan.

2. Subjek dan Obyek PenelitianDalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian

adalah Segenap Pustakawan yang terdapat di Ponpes Putera danPuteri Al Falah Banjarbaru yang berjumlah 12 orang, yaitu:

No Nama Tempat Tugas1. Widodo,S.Pd.I Perpustakaan Pondok Al Falah Putera2. Sugiani, S.Pd.I. Perpustakaan Pondok Al Falah Putera3. M.Abdan Perpustakaan MTs Al Falah Putera4. Hj. Noor Isnaniah Perpustakaan Pondok Al Falah Puteri5. Dra. Netty Rusiana, S.Pd.I Perpustakaan PondokAl Falah Puteri6. Norsyafaah, S.Pd.I Perpustakaan MTs Al Falah Puteri7. Nor Aida, S.Pd.I Perpustakaan MTs Al Falah Puteri8. Normas Saprianti, S.Pd.I Perpustakaan MA Al Falah Puteri9. Salamiah, S.Pd.I. Perpustakaan MA Al Falah Puteri10. Fauziah, S.Pd.I Perpustakaan STAI Al Falah11. Nurul Hidayati, S.Pd.I Perpustakaan STAI Al Falah12. Lailatan, S.Pd.I Perpustakaan STAI Al Falah

Obyek penelitiannya yaitu Perpustakaan yang terdapat dilingkungan Pondok Pesantren Al-Falah Putera dan Puteri, yangberjumlah 5 yaitu:a. Perpustakaan Pondok Al Falah Putera yang bergabung dengan

Perpustakaan Madrasah Aliyah Al Falah Putera.b. Perpustakaan Madrasah Tsanawiyah Al Falah Putera.c. Perpustakaan Pondok Al Falah Puteri yang bergabung dengan

Perpustakaan Madrasah Tsanawiyah Al Falah Puteri.d. Perpustakaan Madrasah Aliyah Al Falah Puteri.e. Perpustakaan STAI Al Falah.

Page 99: DAFTAR ISI - core.ac.uk · DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013 1. Challenges In The Implementation Of School-Based Curriculum (Sbc) In The English Language

366 Ta’lim Muta’allim, Vol. III Nomor 06 Tahun 2013

3. Setting PenelitianPenelitian ini dilaksanakan di Perpustakaan Ponpes Al

Falah Putera dan Puteri Banjarbaru Kalimantan Selatan. Penelitianini nantinya akan dilaksanakan dengan cara mengadakan pelatihanterhadap para pengelola perpustakaan. Pada awal penelitiandilakukan observasi untuk merencanakan kegiatan pelatihanperpustakaan dengan menentukan jenis pelatihan yang diperlukanbaik yang bersifat teori maupun praktek sesuai dengan masalahyang ditemukan di perpustakaan Ponpes Al Falah Banjarbaru,sehingga dapat diketahui aspek-apek apa saja yang perludiperhatikan dan ditingkatkan.

4. Jenis Instrumen dan Cara PenggunaannyaSumber data dalam penelitian ini terdiri dari beberapasumber, antara lain:a. Pustakawan/ pengelola perpustakaan

Untuk mendapatkan data tentang hasil pelatihanpesertapelatihan perpustakaanserta respon mereka terhadapproses pelatihan berlangsung.

b. Pimpinan PondokUntuk melihat perubahan peningkatan pemberdayaanpengelolaan perpustakaan Ponpes dalam hal ini duaorang pimpinan Ponpes baik putera maupun puteriyang berperan sebagai observer.

5. Cara Pengumpulan Dataa. Format-format observasi digunakan dalam pelatihan

perpustakaan ini untuk memperoleh data kualitatiftentang:

1) Pelaksanaan kegiatan pelatihan perpustakaan.2) Aktivitas pustakawan/pengelola perpustakaan.

b. Wawancara, digunakan untuk mengetahui responpeserta terhadap proses pelatihan.

6. Indikator Kinerja dan Keberhasilana. Observasi: untuk kemajuan pemberdayaan perpustakaan

melalui pengelolaan yang teridiri dari: kemampuanpengelola perpustakaan/pustakawan dalam aspek;pengadaan dan pembinaan koleksi,penataan ruangan,

Nurjannah Rianie, Meningkatkan... 367

pengolahan bahan pustaka (klasifikasi dan katalogisasi)yang meliputi monografi dan terbitan berkala, pelayananmembaca, pengaturan dan pemeliharaan bukuperpustakaan pada Ponpes Putera dan Puteri Al FalahBanjarbaru Kalimantan Selatan.

b. Pedoman wawancara: untuk mengetahui responpuskawan terhadap pelatihan perpustakaan yangdiadakan.

7. Teknik Analisis DataData yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis dengan

menggunakan analisis kualitatif.Analisis kualitatif digunakan untukmenjelaskan peningkatan pemberdayaan perpustakaan yangmeliputi: kemampuan pengelola perpustakaan /pustakawan dalamaspek; penataan ruangan, pengolahan bahan pustaka(inventarisasi, klasifikasi dan katalogisasi), pelayanan membaca,pengaturan dan pemeliharaan buku perpustakaan padaPerpustakaan Ponpes Putera dan Puteri Al Falah BanjarbaruKalimantan Selatan.

F. Temuan Data1. Pemberdayaan Perpustakaan Pondok Pesantren (Sebelum

Pelatihan)a) Perpustakaan Pondok Pesantren Al Falah Putera yang

bergabung dengan Perpustakaan Madrasah Aliyah AlFalah Putera1) Gedung Perpustakaan

Berdasarkan datahasil observasi dan dokumen yangkelompok peneliti himpun Gedung Perpustakaan Pondok Al FalahPutera yang bergabung dengan Perpustakaan Madrasah Aliyah AlFalah Putera memiliki luas100 m (12,5 x 8 m) berdiri sendiri dantidak masuk bangunan kelas. Posisi perpustakaan terletak di sudutkananmasukberdekatan dengan gedung belajar.

Secara penampilan gedung, posisi gedung perpustakaansebagai sumber belajar sangat refresentatif karena posisinya yangstrategis berada di samping ruang belajar. Hal ini mendukungkenyamanan dan ketenangan ketika belajar dan membaca buku-buku yang ada di perpustakaan. Selain itu posisinya yang terpisah