waham yohana

20
Bab I Pendahuluan Pikiran normal mengacu kepada komponen ide dari aktifitas mental, proses untuk membayangkan, menilai, mengevaluasi, meramalkan, merencanakan, menciptakan dan kemauan. 1 Pikiran dibagi menjadi proses (bentuk) dan isi, proses dimaksudkan sebagai cara dimana seseorang menyatukan gagaan dan asosiasi yaitu bentuk dimana seseorang berpikir. Sementara isi pikiran dimaksudkan pada apa yang sesungguhnya dipikirkan oleh seseorang, gagasan, keyakinan, preokupasi, obsesi. 2 Gangguan berpikir umumnya dikenali dari pembicaraan dan tulisan. Hal ini dapat disimpulkan dari ketidakmampuan untuk menyelesaikan tugas. 3 Inti dari gangguan isi pikiran adalah keyakinan dan bentuk pendirian yang abnormal. Perkembangan dari ketidaknormalan mengenai keyakinan dan pendirian harus mempertimbangkan kultur seseorang. Keyakinan mungkin kelihatan tidak normal pada satu kultur atau subkultur mungkin secara umum dapat diterima oleh kultur yang lain. 1 Waham adalah merupakan salah satu gangguan dari isi pikiran. 2 Waham merupakan keyakinan tentang suatu isi pikiran yang tidak sesuai dengan kenyataannya atau tidak cocok dengan inteligensi dan latar belakang kebudayaannya meskipun sudah dibuktikan hal itu mustahil. Keyakinan tentang dirinya yang dikendalikan oleh suatu 1

Upload: sicilia-eha

Post on 08-Dec-2015

16 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

gangguan jiwa atau waham

TRANSCRIPT

Page 1: Waham Yohana

Bab I

Pendahuluan

Pikiran normal mengacu kepada komponen ide dari aktifitas mental, proses untuk

membayangkan, menilai, mengevaluasi, meramalkan, merencanakan, menciptakan dan

kemauan.1 Pikiran dibagi menjadi proses (bentuk) dan isi, proses dimaksudkan sebagai cara

dimana seseorang menyatukan gagaan dan asosiasi yaitu bentuk dimana seseorang berpikir.

Sementara isi pikiran dimaksudkan pada apa yang sesungguhnya dipikirkan oleh seseorang,

gagasan, keyakinan, preokupasi, obsesi.2

Gangguan berpikir umumnya dikenali dari pembicaraan dan tulisan. Hal ini dapat

disimpulkan dari ketidakmampuan untuk menyelesaikan tugas.3 Inti dari gangguan isi pikiran

adalah keyakinan dan bentuk pendirian yang abnormal. Perkembangan dari ketidaknormalan

mengenai keyakinan dan pendirian harus mempertimbangkan kultur seseorang.

Keyakinan mungkin kelihatan tidak normal pada satu kultur atau subkultur mungkin

secara umum dapat diterima oleh kultur yang lain.1 Waham adalah merupakan salah satu

gangguan dari isi pikiran.2

Waham merupakan keyakinan tentang suatu isi pikiran yang tidak sesuai dengan

kenyataannya atau tidak cocok dengan inteligensi dan latar belakang kebudayaannya meskipun

sudah dibuktikan hal itu mustahil.

Keyakinan tentang dirinya yang dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar

(delusion of control). Waham yang lain dapat berupa waham tentang dirinya yang dipengaruhi

oleh suatu kekuatan tetentu dari luar (delusion of influence), waham tentang dirinya yang tidak

berdaya dan pasrah pada kekuatan tertentu dari luar (delusion of passivity), dapat pula berupa

“delusional perception” suatu pengalaman inderawi yang tak wajar, yang bermakna sangat khas

bagi dirinya, biasanya bersifat mistik atau mukjizat. Tentang “dirinya”, hal ini dimaksudkan

bahwasanya secara jelas hal tersebut merujuk ke pergerakan tubuh/anggota gerak atau ke pikiran,

tindakan atau penginderaan khusus.Waham-waham menetap jenis lainnya, yang menurut budaya

setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil, misalnya perihal keyakinan agama

atau politik tertentu, atau kekuatan dan kemampuan diatas manusia

biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca, atau berkomunikasi dengan makhluk asing dari

dunia lain).

1

Page 2: Waham Yohana

Bab II

Isi

A. Definisi

Waham adalah keyakinan palsu, didasarkan kepada kesimpulan yang salah tentang

eksternal, tidak sejalan dengan intelegensia pasien dan latar belakang kultural, yang tidak dapat

dikoreksi dengan suatu alasan.2,3

Definisi ini untuk memisahkan waham-waham yang merupakan indikator dari penyakit

jiwa dari jenis-jenis lain keyakinan yang dipegang kuat yang ditemukan diantara orang-orang

yang sehat.3 Jadi pikiran waham hanya dapat dimengerti atau dievaluasi dengan sedikitnya

beberapa pengetahuan dari hubungan interpersonal pasien; seperti keterlibatan mereka terhadap

agama atau kelompok politik.1

Gangguan afektif dibedakan dengan gangguan waham. Gangguan mood bisa sejalan

dengan wahamnya. Tetapi gangguan waham tidak menunjukkan gejala afektif yang menetap

seperti gangguan mood.

B.Epidemiologi

Prevalensi gangguan waham di AS diperkirakan 0,03%. Prevalensi gangguan waham

lebih rendah dibandingkan dengan skizofrenia (1%) dan gangguan mood (5%). Rata –rata umur

yang terdiagnosa gangguan waham umur 18-90 tahun. Laki –laki lebih banyak ditemukan

terdiagnosa waham paranoid sedangkan perempuan lebih banyak ditemukan dengan waham

erotomania.4

C. Klasifikasi Waham

1. Waham menurut konsep dasarnya1

• Waham sistematis: Keyakinan yang palsu yang digabungkan oleh suatu tema atau

peristiwa tunggal, melibatkan situasi yang menurut pikiran dapat terjadi dikehidupan

nyata.1,4

• Waham yang kacau ( Bizarre Delusion) : Keyakinan palsu yang aneh, mustahil dan

sama sekali tidak masuk akal tidak berasal dari pengalaman hidup pada umumnya.1,4

2

Page 3: Waham Yohana

2. Waham berdasarkan klasifikasinya

Dalam defenisi waham, menegaskan bahwa keyakinan harus dipegang teguh. Namun

keyakinan mungkin saja tidak benar-benar dipegang sebelum atau sesudah waham telah

terbentuk sepenuhnya.

Walaupun beberapa waham telah terbentuk sepenuhnya dalam pikiran pasien dan dengan

keyakinan yang kuat waham lainnya berkembang lebih secara berangsur-angsur. Dengan cara

yang sama selama proses penyembuhan dari penyakitnya seorang pasien mungkin melewati

tahap dimana peningkatan keraguan tentang keyakinannya sebelum akhirnya menolak keyakinan

itu sebagai suatu hal yang palsu. Fenomena ini disebut waham parsial. Adalah cara yang sangat

aman menggunakan istilah waham parsial (hanya jika itu dikenali sebelumnya sebagai waham

komplit atau dengan melihat ke belakang) untuk mendapat perkembangan lebih lanjut menuju

waham komplit. Waham parsial terkadang ditemukan selama tingkat dini skizofrenia.3

3. Menurut Onsetnya

Waham juga dikategorikan dalam bentuk primer dan sekunder1

• Waham Primer ( autochthonous)

Merupakan salah satu waham yang muncul secara tiba-tiba dan dengan keyakinan

penuh namun tanpa peranan perilaku kejiwaan kearah itu. Contoh: Seorang pasien

mungkin secara tiba-tiba dan penuh keyakinan bahwa dia sedang mengalami

perubahan kelamin, tanpa pernah memikirkan hal itu sebelumnya dan tanpa ada ide

atau kejadian sebelumnya yang dapat dimengerti atas kesimpulan tersebut. Keyakinan

datang di dalam pikiran secara tiba-tiba dibentuk penuh dan dalam bentuk keyakinan

sempurna. Agaknya hal tersebut merupakan ekspresi langsung dari proses patologi

penyebab penyajit jiwa-satu gejala primer. Tidak semua waham primer dimulai

dengan suatu ide, suatu mood waham atau persepsi waham juga dapat muncul tiba-

tiba dan tanpa pendahuluan untuk menjelaskan hal tersebut. Tentu saja pasien untuk

mengingat saat-saat tepat dari sesuatu yang tidak biasa dan sering mempengaruhi

keadaan jiwa dan untuk alasan ini, merupakan hal yang sulit untuk meyakini apa yang

disebut primer.3

3

Page 4: Waham Yohana

• Waham Sekunder

Dimana keyakinan waham dapat dijelaskan atau dinilai sebagai perluasan dari

keyakinan kultur atau mood.1 Waham sekunder dapat dimengerti saat diperoleh dari

beberapa pengalaman yang tidak wajar sebelumnya. Akhirnya mungkin menjadi

beberapa jenis, seperti halusinasi (Contoh seseorang yang mendengar suara-suara

mungkin akan menjadi percaya bahwa ia telah diikuti) suatu mood (contoh seseorang

yang sebelumnya mengalami depresi mungkin percaya bahwa orang-orang berpikir ia

tidak berharga) atau existing delusion (contoh seseorang dengan waham bahwa ia

telah kehilangan seluruh uangnya akan mempercayai bahwa ia akan dipenjara karena

tidak bayar hutang).

Beberapa waham sekunder kelihatannya memiliki sebuah fungsi integratif

membuat pengalam asli menjadi lebih dapat dimengerti pasien seperti contoh pertama

diatas. Yang lainnya kelihatan sebaliknya menambah rasa penyiksaan atau kegagalan

seperti pada contoh ketiga.3

4. Pengalaman Waham Lainnya • Mood Waham

Saat seorang pasien pertama kali mengalami sebuah waham, ia juga memiliki

sebuah respon emosional dan mengartikan lingkungannya dengan cara yang baru.

Kadang-kadang kejadiannya terbalik.

Pengalaman pertama merupakan sebuah perubahan mood, seringkali sebuah

perasaan cemas dengan prasangka bahwa beberapa kejadian menakutkan akan terjadi

dan kemudian waham terjadi. Di Jerman, perubahan mood ini disebut washtimmung,

sebuah istilah yang biasanya diartikan sebagai mood waham.3

Dengan kata lain mood waham (Atmosfir waham) adalah suatu keadaan yang

membingungkan, suatu perasaan yang aneh atau gaib atau ganjil sedang terjadi

melibatkan pasien tapi dengan cara yang tidak spesifik.1

• Persepsi Waham

Mengacu kepada pengalaman dari penafsiran sebuah persepsi yang normal

dengan pengertian waham, yang mana hal ini memiliki makna pribadi yang begitu

besar bagi pasien.1 Contoh waham fregoli; illusion desosies sindrom capgras.3

4

Page 5: Waham Yohana

• Memori Waham

Adalah ingatan dari suatu kejadian adalah waham yang nyata.1

5. Waham Berdasarkan Temanya3

Waham dikelompokkan menurut temanya. Pengelompokan ini berguna karena ada beberapa

penyesuaian antara tema dan bentuk-bentuk utama penyakit jiwa.

• Waham Kejar

Sebuah waham dengan tema utama bahwa pasien diserang, diganggu, ditipu, disiksa atau

dilawan komplotan.1,4

• Waham Referensi

Keyakinan bahwa objek, kejadian atau orang memiliki sebuah makna pribadi bagi

pasien.3,5 Umumnya dalam bentuk negatif diturunkan dari ide referensi, dimana seseorang

secara salah merasa bahwa ia sedang dibicarakan orang lain.2

• Waham Kebesaran

Menunjukkan kepentingan, kemampuan, kekuatan, pengetahuan atau identitas yang

berlebihan atau hubungan khusus dengan dewa atau orang terkenal.2,5

• Waham rasa bersalah dan Ketidakberhargaan

Ditemukan lebih sering pada penyakit depresi dan terkadang disebut waham depresi.

Tema-tema yang khas adalah kesalahan yang kecil dari hukum pada masa yang lalu akan

ditemukan dan membawa malu pada pasien, atau kesalahannya akan membawa ganti rugi

pada keluarganya.3

• Waham Nihilistik

Merupakan keyakinan tentang ketiadaan beberapa orang atau sesuatu. Tapi pengertian ini

diperluas hingga termasuk ide-ide pesimis bahwa karier pasien berakhir, ia akan mati,

tidak memiliki uang atau bahwa dunia adalah merupakan sebuah malapetaka. Waham

nihilistik dihubungkan dengan derajat ekstrim dari mood depresi.3

5

Page 6: Waham Yohana

• Waham Somatik

Keyakinan palsu yang menyangkut fungsi tubuh pasien.2 Dimana pasien memiliki suatu

cacat fisik atau kondisi medis umum.4,6

• Waham Agama

Waham yang berisi nilai agama, lebih sering terjadi pada abad 19 daripada masa

sekarang, agaknya mencerminkan bagian terbesar bahwa agama dijalankan dalam

kehidupan orang-orang biasa dimasa lalu. Suatu keyakinan agama yang tidak biasa dan

dipegang dengan kuat ditemui diantara anggota kelompok agama minoritas, dapat

disarankan untuk berbicara kepada anggota yang lain sebelum menentukan apakah ide-

ide itu abnormal atau tidak.3

• Waham Cemburu

Keyakinan palsu yang didapatkan dari kecemburuan patologis bahwa kekasih pasien

adalah tidak jujur.2-6

• Waham Seksual atau Cinta (Erotomania)

Keduanya jarang terjadi namun jika terjadi hal ini sering terjadi pada wanita. Waham

mengenai hubungan seksual seringkali sekunder pada halusinasi somatik yang dirasakan

pada genital.3 Seorang wanita dengan waham cinta percaya bahwa ia dicintai oleh pria

yang biasanya tak dapat digapai, dari golongan status sosial yang lebih tinggi dan kepada

siapa dia belum pernah bicara.2,3

• Waham Pengendalian

Keyakinan bahwa tindakan, perasaan dan kemauan adalah benar-benar berasal dan

dipengaruhi atau diatur oleh orang atau kekuatan dari luar.2,3,5,7

a. Penarikan Pikiran ( thought witdrawal) Keyakinan bahwa pikirannya telah

ditarik keluar

b. Penanaman Pikiran ( thought insertion) Keyakinan bahwa beberapa

6

Page 7: Waham Yohana

pikirannya adalah bukan miliknya telah ditanamkan kedalam pikirannya oleh

kekuatan dari luar.

c. Penyiaran Pikiran ( thought broadcasting) Keyakinan bahwa pikirannya telah

diketahui oleh yang lain, seolah-olah setiap orang dapat membaca pikirannya.

d. Pengendalian pikiran ( thought control) Keyakinan bahwa pikiran pasien

dikendalikan oleh orang atau tenaga lain.

6. Kesesuaian antara Waham dengan mood2

• Waham sejalan dengan mood: Waham dengan isi yang sesuai dengan mood.

• Waham yang tidak sejalan dengan mood: Waham dengan isi yang tidak mempunyai

hubungan dengan mood atau merupakan mood netral.

D. Etiologi Waham

Rentang Respon Waham

Pikiran Logis Distorsi Pikiran Gangguan Pikiran

1. Persepsi Akurat 1. Ilusi 1.waham

2. Reaksi emosi berlebihan/kurang 2. Sulit

berespon

3. Perilaku aneh/ tidak biasa emosi

3. Perilaku

kacau,

Isolasi sosial

1. Faktor Biologis:

7

Page 8: Waham Yohana

Berbagai kondisi medis non psikiatrik dan zat dapat menyebabkan waham, jadi

menyatakan bahwa faktor biologis yang jelas dapat menyebabkan waham. Tetapi tidak

setiap orang dengan tumor memiliki waham. Keadaan neurologis yang paling sering

berhubungan dengan waham adalah keadaan yang mempengaruhi sistem limbik dan

ganglia basalis.2

2. Faktor Psikodinamika

Teori psikodinamika spesifik tentang penyebab dan evolusi gejala waham adalah

anggapan tentang orang yang hipersensitif dan mekanisme ego spesifik : formasi reksi,

proyeksi, dan penyangkalan.2

Freud mengambil teori dari pengamatannya terhadap autobiografi Daniel Paul

Schreber bahwa kecenderungan homoseksual yang tidak disadari itu dilawan dengan

penyangkalan dan proyeksi. Karena homoseksualitas secara sadar tidak dapat diterima

oleh beberapa pasien paranoid, perasaan pasien laki-laki tentang” Saya mencintainya

(laki-laki)” disangkal dan diubah oleh formasi reaksi menjadi” Saya tidak mencintainya

(laki-laki”; saya membencinya (laki-laki) itu. Hipotesis ini menyarankan bahwa pasien

yang memiliki waham kejar telah merepresi impuls homoseksualnya. Menurut teori

klasik dinamik dari impuls homoseksual adalah serupa untuk pasien wanita dan pasien

pria.1

3. Faktor Prediposisi

Genetis, di turunkan

Nurobiologis, adanya gangguan pada korteks prefrontal dan korteks limbic

Neurotransmitter, abnormalitas pada dopamin, serotonin dan glutamat, Pada

pasien dengan adanya gangguan waham ditemukan adanya hiperdopaminergik.

Psikologis, ibu pencemas, terlalu melindungi, ayah tak peduli

4. Faktor prepitasi

proses pengolahan informasi yang berlebihan

mekanisme penghantar listrik yang abnormal

8

Page 9: Waham Yohana

adanya gejala pemicu

E. Gejala klinik

Pasien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya tentang agama, kebesaran, kecurigaan,

keadaan dirinya berulang kali secara berlebihan tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.

Pasien tampak tidak mempunyai oang lain

Curiga

Bermusuhan

Merusak (diri, orang lain , lingkungan)

Takut, sangat waspada

Tidak tepat menilai lingkungan, realitas

Ekspesi wajah tegang

Mudah tersinggung

F. Patogenesis

Proses terjadinya waham disebabkan karena orang tersebut mengalami isolasi sosial yang akan

mengakibatkan seseorang akan mengalami waham dan apabila itu tidak cepat diatasi akan dapat

mengakibatkan resiko mencederai diri/oranglain dan lingkungan . perilaku yang mewakili upaya

untuk melindungi pasien dari pengalaman yang berhubungan dengan respon neurobiologist yang

maladaptif meliputi:2,8

1. Regresi : berhubungan dengan masalah proses informasi dan upaya untuk mengatasi

anxietas

2. Proyeksi: sebagai upaya untuk menjelaskan kerancuan persepsi

3. Menarik diri

4. Pada keluarga : mengingkari diri

G. Diagnosis

Pedoman diagnosis gangguan waham F 22.09

Waham merupakan satu-satunya cirri khas klinis atau gejala yang paling mencolok.

Waham-waham tersebut (baik tunggal maupun sebagai suatu system waham) harus ada

setidaknya 3 bulan lamanya, dan harus bersifat khas pribadi (personal) dan bukan budaya

9

Page 10: Waham Yohana

setempat

Gejala-gejala depresif atau bahkan suatu episode depresif yang lengkap/ “full blown”

mungkin terjasdi secara intermitten, dengan syarat bahwa waham-waham tersebut

menetap pada saat-saat tidak terdapat gangguan afektif

Tidak boleh ada bukti tentang adanya penyakit otak

Tidak boleh ada halusinasi auditorik atau hanya kadang-kadang saja ada dan bersifat

sementara

Tidak ada riwayat gejala-gejala skizofrenia (waham dikendalikan, siar pikiran,

penumpulan afek,dsb)

Menurut Diagnostic Manual of Mental Dissorder, Fourth Edition, Text Revision (DSM –IV)

criteria diagnostik gangguan waham adalah:4,5

Waham yang tidak aneh (yaitu melibatkan situasi yang terjadi dalam kehidupan nyata,

seperti sedang diikuti, diracuni, ditulari infeksi, dicintai jarak jauh, atau di khianati oleh

pasangan atau kekasih atau menderita sesuatu penyakit) selama sekurangnya satu bulan

Criteria A untuk skizofrenia tidak dipenuhi. Catatan: Halusinasi taktil dan cium

munngkin ditemukan pada gangguan delusional jika berhubungan dengan tema waham

Terlepas dari pengaruh waham atau percabangannya, fungsi tidak terganggu dengan jelas

dan kacau

Jika episode mood telah terjadi bersama-sama dengan waham, lama totalnya relative

singkat di bandingkan periode waham

Gangguan adalah bukan karena efek fisiologis langsung suatiu zat (misalnya obat yang

salah digunakan, suatu medikasi atau suatu kondisi medis umum.

H. Diagnosis Banding

1. Penyakit fisik dan neurologis sering disertai dengan waham (ganglia basalis, system

limbik)2,4,8

Delirium

Demensia

Penyalahgunaan alkohol

Skizofrenia

10

Page 11: Waham Yohana

Gangguan mood

I.Penatalaksanaan

Psikofarmaka:4

Haloperidol

Pimozide

Carbamazepin

Risperidone

Clozapin

Psikoterapi5

Perawatan di rumah sakit dilakukan dengan tujuan:

Pemeriksaa medis dan neurologis yng lengkap pada penderita untuk menentukan apakah

terdapat kondisi medis nonpsikiatrik yang menyebabkan waham

Kemampuan untuk pengendalian impuls kekrasan seperti bunuh diri dan membunuh

Perilaku penderita yang telah mempengaruhi kemampuanya untuk berfungsi dala

keluarga dan pekerjaanya

J. Perjalanan penyakit dan Prognosis

50% sembuh dengan pengobatan

20% pengurangan gejala

30% tidak ada perbaikan4

Faktor yang berhubungan dengan prognosis yang baik:4

Tingkat pekerjaan

Penyesuaian fungsional yang tinggi

Jenis kelamin (wanita)

Onset sebelum usia 30 tahun

Onset terjadi tiba-tiba

Lama penyakit singkat

Adanya factor pencetus

11

Page 12: Waham Yohana

Waham kejar, somatic, dan erotik

Bab III

12

Page 13: Waham Yohana

Kesimpulan

Waham adalah keyakinan yang salah, didasarkan kepada kesimpulan yang salah tentang

kenyataan eksternal, tidak sejalan dengan intelegensia pasien dan latar belakang kultural, yang

tidak dapat dikoreksi dengan suatu alasan. Gambaran waham berdasarkan konsep dasar

(sistematis dan bizarre), fiksasinya (parsial dan komplit), onsetnya (primer dan sekunder),

pengalaman waham (mood waham, persesi waham, memori waham), ternyata (kejar, referensi,

kebesaran, rasa bersalah dan ketidakberdayaan, nihilistik, omatik, agama, cemburu, erotomania,

waham pengendalian penarikan pikiran- penanganan pikiran-penyiaran pikiran- pengendalian

pikiran, waham terbagi kesesuaian antara waham dengan mood.

Berbagai kondisi medis non psikiatrik dan zat dapat menyebabkan waham, juga keadaan-

keadaan yang mempengaruhi sistim limbik dan ganglia basalis.Teori psikodinamika spesifik

tentang penyebab waham dan evolusi gejala waham adalah anggapan tentang orang yang

hiperensitif dan mekanisme ego spesifik formasi reaksi proyeksi dan penyangkalan. Waham

merupakan simtom positif yang dihubungkan dengan psikosis, idiopatik, kondisi neurologis dan

toksis metabolik.

Daftar Pustaka

13

Page 14: Waham Yohana

1. Yager J. Gitlin MJ. Clinical Manifestations of Psychiatric. Ed.S Sadock BJ, Sadock VA.

In Kaplan & Sadock’s Comprehensive Textbook of Psyhiatry. 7th Edition. Philadelphia.

Lippincott Williams & Wilkins. 2000: 797-802.

2. Kusua W. Trans, Synopsis of Psychiatry. By. Kaplan HI. Sadock BJ. Greeb JA, Jakarta,

Binarupa Aksara. 1997: 460 – 61; 736-42; 42: 757-71.

3. Gelder M. Gath D. Mayou R. Et al. Oxfoidr Textbook of Psychiatri. 3th Edition. New

York. Oxford University Press. Inc. 1996 : 9 – 15.

4. James A Bourgeois. Delusional Dissorder. Di unduh dari www.medscape.com.

5. American Psychiatric Association. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders

(DSM IV). Washingthon DC. 1994: 296-98.

6. Goldman HH. Foreman SA. Glossary of Psychiatry Sign and symptom Review of

General Psychiatry. Ed. Goldman HH. Singapore. Mc. Graw- Hill Companies. Inc.

2000:110-13.

7. Shelton RC. Deluisional Disorder. Current Diagnosis & Treatment in Psychiatry. Ed.

Ebbert MH. Loosen PT. Nurcombe B. Singapore. MCGraw Hill Companies. Inc. 2000:

281-82.

8. Cummings Jl. Clinical Neuropsychiatry. USA. Grune & Stratton. Inc. 1985: 168-171.

9. Maslim, Rusdi. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa. Rujukan Ringkas dari PPDGJ III.

Jakarta, 2001.

14