w.…  · web viewtren penggunaan komputer, internet, televisi, dan . smartphone. semakin melekat...

26
JURNAL PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP AKUN @ALEXANDRARHEAW (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Persepsi Follower Terhadap Virtual Social Identity Akun Tokoh Fiksi @alexandrarheaw di Media Sosial Twitter) Oleh: Nuraini Wulandari D0212078 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

Upload: others

Post on 27-Sep-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: W.…  · Web viewTren penggunaan komputer, internet, televisi, dan . smartphone. semakin melekat pada kehidupan masyarakat serta mengubah peradaban komunikasi. Internet sebagai

JURNAL

PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP AKUN @ALEXANDRARHEAW

(Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Persepsi Follower Terhadap Virtual

Social Identity Akun Tokoh Fiksi @alexandrarheaw di Media Sosial Twitter)

Oleh:

Nuraini Wulandari

D0212078

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2017

Page 2: W.…  · Web viewTren penggunaan komputer, internet, televisi, dan . smartphone. semakin melekat pada kehidupan masyarakat serta mengubah peradaban komunikasi. Internet sebagai

PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP AKUN @ALEXANDRARHEAW

(Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Persepsi Follower Terhadap Virtual

Social Identity Akun Tokoh Fiksi @alexandrarheaw di Media Sosial Twitter)

Nuraini Wulandari

Firdastin Ruthnia Yudiningrum

Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

AbstractThe emergence of social networking sites like Twitter give a space for self-

performance of someone in virtual world. By Twitter, someone can construct self identity in vitual space. This has encouraged the emergence new identities as @alexandrarheaw’s account. @alexandrarheaw is a fiction character from novel by Ika Natassa. By tweeting with only a limited characters, Ika Natassa seemed able to turn these figures become real.

This researchers are trying to find out about Followser perception of the virtual social identity of @alexandrarheaw as a fictional account in social media Twitter. The subjects of this study are the followers of @alexandrarheaw account on Twitter. This study used a qualitative approach with a descriptive as a research method. In collecting the data, the researchers uses in-depth interview through face to face, e-mail and conversations through instant messaging. By using purposive sampling technique, it has obtained 7 informants according to the criteria that have been determined. The data analysis uses Miles and Huberman interactive model. In examining the data validity, it uses data source triangulation.

From the obtained data and analysis, the results shown that in virtual world, message content becomes more important than who deliver. From the utilization, the followers consider @alexandrarheaw account as an entertainment that can make the readers having imagination in their mind. From the tweets and interaction with followers, this account is able to manipulate the public consciousness as if it was real.

Keyword: Twitter, Perception, Virtual Social Identity, Fiction, @alexandrarhew

Page 3: W.…  · Web viewTren penggunaan komputer, internet, televisi, dan . smartphone. semakin melekat pada kehidupan masyarakat serta mengubah peradaban komunikasi. Internet sebagai

Pendahuluan

Seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang

kian cepat, telah melahirkan teknologi baru. Tren penggunaan komputer, internet,

televisi, dan smartphone semakin melekat pada kehidupan masyarakat serta

mengubah peradaban komunikasi. Internet sebagai salah satu bentuk dari media

baru seakan mampu menembus batas sosiografi dan psikografi khalayak yang

sebelumnya terbatas oleh karakter dan wujud fisik madia konvensional.

Meyrowitz mengungkapkan bahwa lingkungan media baru atau yang

dikenal sebagai cyberspace telah membawa tawaran pemikiran baru terhadap

riset media yang tidak hanya berfokus pada pesan semata, tetapi mulai melibatkan

teknologi komunikasi itu sendiri, yang baik secara langsung maupun tidak

langsung memberikan fakta bahwa perangkat komunikasi berteknologi itu

merupakan bentuk dari lingkungan sosial.1

Kehadiran media siber dipandang sebagai bentuk cara berkomunikasi baru.

Gillmor menyatakan, bahwa pola komunikasi yang digunakan selama ini terdiri

dari one-to-many atau dari satu sumber ke banyak audience (seperti buku, radio,

dan TV), dan pola dari satu sumber ke satu audience atau one-to-one (seperti

telepon dan surat), maka pola komunikasi yang ada di media siber bisa menjadi

many-to-many dan few-to-few.2 Pada intinya, komunikasi tersebut terjadi karena

ada koneksi perangkat komputer dengan perangkat komputer lain yang saling

menghubungkan secara global.

Setiap inovasi diciptakan dapat memberikan manfaat bagi kehidupan

manusia. Salah satunya adalah kehadiran berbagai situs jejaring sosial di internet

seperti Twitter. Twitter merupakan layanan jejaring sosial yang memungkinkan

penggunanya mengirim dan membaca pesan berbasis teks hingga 140 karakter,

yang dikenal dengan sebutan kicauan (tweets). Hal ini membedakan Twitter

dengan jejaring sosial lainnya yang tidak membatasi postingan. Situs pesan 140

1 Meyrowitz dalam Nasrullah. (2014). Teori dan Riset Media Siber (cybermedia). Jakarta: Kencana. Hal. 15.

2 Gillmor dalam Nasrullah. (2014). Teori dan Riset Media Siber (cybermedia). Jakarta: Kencana. Hal. 23.

Page 4: W.…  · Web viewTren penggunaan komputer, internet, televisi, dan . smartphone. semakin melekat pada kehidupan masyarakat serta mengubah peradaban komunikasi. Internet sebagai

karakter ini diperkenalkan pada tahun 2006, dan sekarang lebih dari 200 juta

pengguna per bulan mem-posting 140 juta tweet setiap harinya.3

Twitter telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari interaksi para

penggunanya. Banyak pengguna Twitter yang berbagi tentang apa yang sedang

dilakukan, mengunggah foto, berhubungan dengan teman, mencari informasi,

hingga mengutarakan isi hati dengan berkicau di Twitter. Namun, berbeda dengan

yang dilakukan oleh Ika Natassa. Dia membuat akun Twitter dari tokoh-tokoh

fiksi dalam novelnya. Salah satunya adalah akun @alexandrarheaw. Dari kicauan

yang hanya terbatas oleh 140 karakter, Ika Natassa seolah mampu menghidupkan

tokoh-tokoh tersebut menjadi nyata.

Menurut Judith, dalam dunia nyata, konsep identitas dipahami dengan satu

paham bahwa ‘satu tubuh, satu identitas’. Identitas tersebut akan terpaku dalam

satu tubuh yang akan berkembang dan berubah seiring bertambahnya usia.

Sedangkan dalam dunia virtual sesorang, dapat dengan bebas menciptakan satu,

dua, tiga atau lebih, indentitas virtual sesuai dengan kemauan dan kemampuan.4

Identitas pada dasarnya merupakan sebuah jawaban dari pertanyaan

sederhana berbunyi “Siapakah saya?”. Pertanyaan tersebut dapat dijawab dengan

dua hal, yaitu apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka dan hal apa yang

ingin mereka sampaikan kepada orang lain tentang diri mereka. Dengan begitu

mereka mendapatkan gambaran tentang personal identity mereka. Namun, siapa

diri kita tidak hanya ditentukan oleh dua faktor tersebut. Orang lain juga berperan

dalam membentuk social identity yang didasari pada hal mengenai apa yang orang

pikirkan tentang kita, dan apa yang mereka katakan kepada kita.5

Dalam penelitian ini, peneliti lebih memfokuskan pada identitas sosial di

dunia virtual akun @alexandrarheaw yang dibentuk di media sosial Twitter.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi follower terhadap virtual 3 Ria Rahmawati. (2014). Twitter Sebagai Media Pertunjukan Diri Figur Publik melalui

Tweet dengan Tema Isu Pemilihan Presiden 2014 (Analisis Semiotika Akun Twitter @AHMADDHANIPRAST dan @GlenFredly). Semarang: UNDIP.

4 Judith dalam Yanti Dwi Astuti. (2015). Dari Simulasi Realitas Sosial hingga Hiper-realitas Visual: Tinjauan Komunikasi Virtual Melalui Sosial Media di Cyberspace. Jurnak Komunikasi PROFETIK Vol. 08 /No.22/Oktober 2015. Hal.19.

5 Thurlow dalam Fitrahman. (2012). Interpretasi Pengguna (Follower) Mengenai Virtual Social Identity Pemilik Akun yang Menjadi Selebriti (Studi pada Akun @poconggg). Depok: UI. Skripsi.

Page 5: W.…  · Web viewTren penggunaan komputer, internet, televisi, dan . smartphone. semakin melekat pada kehidupan masyarakat serta mengubah peradaban komunikasi. Internet sebagai

social identity pada akun @alexandrarheaw di Twitter. Aspek komunikasi yang

ingin diteliti dalam penelitian ini adalah komunikan atau khalayak. Di era media

siber, khalayak tidak sekedar diberikan ruang untuk berinteraksi di media massa

yang melakukan konvergensi ke internet, namun khalayak mulai turut terlibat

dalam produksi berita dan informasi.

Rumusan Masalah

Berdasar latar belakang di atas, rumusan masalah dari penelitian ini adalah

bagaimana persepsi follower terhadap virtual social identity pada akun

@alexandrarheaw di media sosial Twitter?

Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis persepsi follower terhadap

virtual social identity pada akun @alexandrarheaw di media sosial Twitter.

Tinjauan Pustaka

1. Komunikasi

Wilbur L. Schramm, seorang ahli komunikasi, dalam uraiannya, “how

communication works” menyatakan bahwa komunikasi berasa dari bahasa

latin yaitu kata communion atau common. Seseorang dikatakan

berkomunikasi apabila ia mencoba mebagikan informasi tentang suatu hal

agar si penerima maupun si pengirim sepaham atas suatu pesan tertentu.6

Salah satu pengertian komunikasi yang sering kali digunakan adalah pen

jelasan milik Laswell, komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dari

komuikator kepada komunikan melelui media yang menimbulkan efek

tertentu, yang dijelaskan dangan menjawab pertanyaan, who says what in

which channel to whom with what effecs.7

Sedangkan Thomas M. Scheidel mengemukakan bahwa komunikasi

digunakan untuk menyatakan dan mendukung identitas diri, untuk

6 S. M. Siahaan,(2000). Komunikasi: Pemahaman dan Penerapannya. Edisi I. Jakarta: Gunung Mulia. Hal.3.

7 Wiryanto, (2000). Teori Komunikasi Massa. Jakarta: PT Grasindo. Hlm3-10.

Page 6: W.…  · Web viewTren penggunaan komputer, internet, televisi, dan . smartphone. semakin melekat pada kehidupan masyarakat serta mengubah peradaban komunikasi. Internet sebagai

membangun kontak sosial dengan orang disekitar, dan mempengaruhi orang

lain untuk merasa, berfikir, atau berperilaku seperti yang diinginkan.8 Dari

beberapa pengertian tersebut, dapat dikatakan bahwa komunikasi sebagai

proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui

media yang menimbulkan efek tertentu. Komunikasi tidak hanya

menyampaikan dan menerima pesan, namun dalam komunikasi juga terjadi

perubahan sikap, pandangan, maupun perilaku komunikan terkait dengan

pesan yang disampiakan.

2. New Media

Dennis Mc Quail, dalam buku Mass Communication Theory,

menjelaskan bahwa new media adalah sebuah set berbeda dari teknologi

komunikasi yang memiliki fitur tertentu yang terbaru, dibuat dengan cara

digital dan banyak tersedia untuk digunakan oleh personal sebagai alat

komunikasi.9 Nocholas Gane dan David Beer memaparkan karakteristik

media baru, yaitu jaringan (network), Informasi (information), arsip (archive),

dan interaksi (interactivity).10

Keberadaan media baru (internet) menawarkan cara baru bagi

masyarakat dalam menyampaikan aspirasi, kritik, dan gagasan. Melalalui

internet, siapapun bebas berpendapat dan berargumen daripada di media

konvensional. Hal ini disebabkan beragam kelebihan yang ditawarkan

internet kepada penggunannya.

Salah satu aspek yang muncul dari perkembangan media baru dan

semakin eksisnya ruang siber yang dapat mempertemukan individu dengan

individu lain di ruang virtual dalam berkomunikasi yakni komunikasi yang

termediasi komputer. Perangkat teknologi modern pada dasarnya tidak hanya

8 Deddy Mulyana, (2005). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Hal.4

9 Dennis Mc Quail dalam Beyond Borders: Communication Modernity & History. (Jakarta: STIKOM The London School Public of Relation, 2010). Hal. 243.

10 Nocholas Gane dan David Beer dalam Nasrullah, (2014). Teori dan Riset Media Siber. Jakarta: Kencana. Hal.14.

Page 7: W.…  · Web viewTren penggunaan komputer, internet, televisi, dan . smartphone. semakin melekat pada kehidupan masyarakat serta mengubah peradaban komunikasi. Internet sebagai

menjadi media perantara dalam proses pengiriman pesan, tetapi sebagai

medium layaknya aspek serta lingkungan dalam komunikasi tatap muka.

Hanya saja komunikasi di dunia siber lebih banyak berupa teks. Komunikasi

termediasi komputer atau CMC merupakan proses komnikasi manusia

melalui komputer yang melibatkan khalayak, tersituasi dalam konteks

tertentu, di mana proses itu memanfaatkan media untuk tujan tertentu.11

Marc Smith menguraikan beberapa aspek dalam komunikasi di dunia

siber, yaitu:12

a. Komunikasi atau interaksi di dunia siber tidak mensyaratkan keberadaan

dan kesamaan antara pengguna (aspatial) media siber selagi fungsi

interaksi melalui media siber itu masih ada. Hal tersebut berarti bahwa

interaksi yang terjadi tidak selalu dalam waktu yang sama, pengirim dan

penerima tidak harus berada dalam lokasi yang sama.

b. Dalam media siber, interaksi dapat dikondisikan sesuai dengan keinginan

pengguna. Komunikasi dapat terjadi di ruang dan waktu yang sama dan

bisa juga berbeda.

c. Interaksi di dunia siber terjadi melalui medium teks. Teks dalam

bentukmya yang beragam dan juga melibatkan simbol menjadi medium

yang digunakan dalam berkomunikasi. Berbeda dengan komunikasi tatap

muka di mana tanda-tanda seperti ekspresi wajah atau intonasi suara

manjadi penentu dalam penyampaian dan penerimaan pesan, di dnia siber,

ekspresi dan intonasi diwakili oleh teks.

d. Intetaksi di dunia siber tidak mensyaratkan kesamaan seperti stats atau

tingkat pengetahuan.

3. Identitas di Dunia Virtual

11 Nasrullah, (2014). Teori dan Riset Media Siber. Jakarta: Kencana. Hal.79.12 Macr Smith. Ibid.

Page 8: W.…  · Web viewTren penggunaan komputer, internet, televisi, dan . smartphone. semakin melekat pada kehidupan masyarakat serta mengubah peradaban komunikasi. Internet sebagai

Dalam buku Life Beyond The Screen, Turkle mengatakan bahwa ketika

seseorang berada di ruang virtual, tidak ada orang yang tahu (kalau) orang

tersebut adalah anjing (bersifat anonymous). Pernyataan tersebut

memperlihatkan bagaimana luar biasanya media internet ketika memasuki

ruang interaksi antar manusia. Namun di balik itu, Turkle berusaha untuk

membuat pembacanya untuk berefleksi bahwa diri di ruang virtual bukan lagi

diri yang sifatnya tunggal dan tetap, tetapi diri bersifat multiple, dinamis dan

cair.13

Sebagai makhluk sosial, setiap individu melakukan interaksi sosial

dengan berbagi, membangun identitas dan eksistensi diri serta kredibilitasnya

di depan individu lainnya. Hal tersebut ternyata juga dibangun di ruang

virtual. Turkle menyatakan bahwa di ruang cyber sangat berbeda dari

kenyataan di mana individu akan menemukan dunia baru termasuk identitas,

baik yang essensial maupun non-essensial. Bahkan dalam kondisi yang lebih

ekstrem, identitas menjadi palsu, tersamarkan dan individu akan menjadi

individu lain di layar komputer.14

4. Virtual Social Identity

Goffman mengumpamakan suatu konsep panggung drama di mana

ruang pertunjukan itu selalu ada tempat yang dikatakan sebagai front-stage

(panggung depan) dan back-stage (panggung belakang). Di panggung

belakanglah setiap pemain menyembnyikan atau memiliki identitas dirinya

yang disebut sebagai personal identity, sementara yang ditampilkan di atas

panggung yakni identitas sosial atau social identity.15

Virtual sosial identity merupakan apa yang ditampilakan oleh seseorang

kepada orang lain dan interaksi yang terjalin di antara keduanya di dalam

sebuah dunia virtal. Ia hadir sebagai hasil interaksi dari mereka yang berada

di dunia virtual. Bentuk virtual social identity sendiri dapat berupa banyak

hal. Mulai dari e-mail, akun Facebook, Twitter, MySpace bahkan sampai

13 Nasrullah, (2014). Teori dan Riset Media Siber. Jakarta: Kencana. Hal.14514 Ibid. Hal.146.15 Goffman dalam Nasrullah. (2014). Teori dan Riset Media Siber (Cybermedia). Jakarta:

Kencana. Hal. 143.

Page 9: W.…  · Web viewTren penggunaan komputer, internet, televisi, dan . smartphone. semakin melekat pada kehidupan masyarakat serta mengubah peradaban komunikasi. Internet sebagai

karakter Second Life dalam game online merupakan contoh atau bentuk-

bentuk di mana orang-orang melihat dan mengidentifikasi siapa dirinya di

dunia virtual.

5. Persepsi

Penjelasan mengenai persepsi disampaikan oleh Mulyana, ia

menyebutkan bahwa persepsi merupakan proses internal yang memungkinkan

kita memilih, mengorganisasikan, dan menafsirkan rangsangan dari

lingkungan kita, dan proses tersebut mempengaruhi perilaku kita. Mulyana

menambahkan bahwa persepsi sendiri merupakan inti dari komunikasi,

sedangkan penafsiran (interpretasi) merupakan inti dari persepsi, yang identik

dengan penyandian balik (decoding).16

Persepsi terdiri dari tiga proses,yaitu: seleksi, organisasi, dan

interpretasi.17 Jalaluddin Rakhmat mengemukakan bahwa persepsi adalah

sebagai pengalaman tentang obyek, peristiwa, dan hubungan-hubungan yang

diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan manafsirkan pesan.18 Persepsi

dapat didefinisikan sebagai suat proses yang ditempuh individu untuk

mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera mereka agar memberikan

makna kepada lingkungan mereka.

Kemudian Rakhmat juga menyebutan beberapa faktor yang

mempengaruhi persepsi, yaitu faktor fungsional dan struktural. Kenneth A.

Andersen menyebutkan perhatian sebagai proses mental ketika stimuli atau

rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli yang

lainnya melemah. Perhatian dibentuk oleh dua faktor, yaitu faktor eksternal

dan faktor internal. Faktor eksternal meliputi gerak, intensitas stimuli,

kebaruan, dan perulangan. Sedangkan faktor internal meliputi faktor biologis

dan sosiopsikologis.19

16 Deddy Mulyana, (2000). Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hal.167.

17 Julia T. Wood, (2013). Komunikasi Teori dan Praktik (komunikasi dalam Kehidupan Kita). Jakarta: Salemba Humanika. Hal. 26-32.

18 Jalaluddin Rakhmat, (2013). Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hal.50.19 Ibid.

Page 10: W.…  · Web viewTren penggunaan komputer, internet, televisi, dan . smartphone. semakin melekat pada kehidupan masyarakat serta mengubah peradaban komunikasi. Internet sebagai

Metodologi

Peneliti memilih untuk menggunakan metode penelitian deskriptif

kualitatif dalam penelitian ini dengan tujuan menggali data secara mendalam,

mengkonstruksi realitas dan memahami maknanya. Dalam hal ini deskriptif

kualitatif digunakan untuk melihat bagaimana persepsi khalayak atau followers

dalam menerima pesan yang disampaikan komuniator. Penelitian terhadap

komunikan akan menggunakan teknik wawancara kepada narasumber sehingga

data yang dikumpul kan berupa kata-kata, kalimat atau gambar.

Penelitian ini menggunakan purposive sampling, karena dipandang lebih

mampu mengkap kelengkapan dan kedalaman data di dalam menghadapi realitas

yang tidak tunggal. Oleh karena itu, narasumber yang dijadikan informan adalah

followers dari akun @alexandrarheaw selaku komunikan. Penentuan sampel

komunikan dengan cara melihat followers yang aktif berinteraksi dengan

melakukan mention atau reply akun @alexandrarheaw dan memiliki karakteristik

sebagai berikut: Laki-laki / Perempuan, pengguna aktif Twitter (mengakses

Twitter lebih dari 1 Jam setiap harinya), mengikuti akun @alexandrarheaw.

Sajian dan Analisis Data

Julia T. Wood menyebutkan bahwa persepsi terdiri dari tiga proses, yaitu:

seleksi, organisasi, dan interpretasi.20 Oleh sebab itu, dalam pembahasan

dipaparkan mengenai terjadinya proses seleksi pesan terhadap apa yang

disampaikan akun @alexandrarheaw di Twitter, di mana proses tersebut akan

berlanjut dengan proses penyusunan kembali fakta-fakta yang diterima dan

kemudian diinterpretasikan oleh penerima pesan. Dari ketiga proses persepsi

tersebut, peneliti menganalisis apa yang menjadi persepsi para informan terhadap

virtual social identity pada akun @alexandrarheaw di media sosial Twitter.

1. Akun @alexandrarheaw Dipersepsi Sebagai Suatu Inovasi Baru

Para informan merupakan pengguna aktif Twitter, mereka dapat

menghabiskan waktu selama 1-3 jam untuk bermain Twitter. Di situs jejaring

sosial Twitter, semua orang bebas untuk berteman dengan siapa saja. 20 Julia T. Wood, (2013). Komunikasi Teori dan Praktik (komunikasi dalam Kehidupan Kita).

Jakarta: Salemba Humanika. Hal. 26-32.

Page 11: W.…  · Web viewTren penggunaan komputer, internet, televisi, dan . smartphone. semakin melekat pada kehidupan masyarakat serta mengubah peradaban komunikasi. Internet sebagai

Keputusan untuk memilih dengan siapa mereka berinteraksi merupakan hak

dari masing-masing individu. Beberapa informan menyatakan bahwa

keputusan mereka untuk mengikuti sebuah akun didasarkan pada isi atau

konten dari tweet atau kicauan yang dibagikan. Seperti yang dipaparkan oleh

Laras, bahwa dia lebih mementingkan isi pesan atau konten.

“Buat follow akun tertentu aku lebih liat ke konten yang mereka buat

sih. Aku lebih suka konten yang informatif dan yang menghibur.”21

Dari kicaun yang dilontarkan Alexandra ternyata dapat memberikan

hiburan tersendiri untuk pembacanya. Kisah-kisah yang diceritakan

Alexandra selalu menarik untuk disimak tidak mengherankan apabila para

informan ingin selalu mengetahui apa yang dilakukan tokoh dalam akun

tersebut. Di sini dapat dilihat bahwa melalui proses pembentukan pengalaman

yang kuat dari membaca novel-novel karya Ika Natassa membuat

pembacanya memiliki rasa ingin tahu yang besar mengenai kelanjutan dari

kisah para tokoh fiksi dalam novel.

Dari hasil wawancara dengan narasumber, mereka tidak merasa aneh

dengan adanya akun tokoh fiksi tersebut. Akun ini bahkan dipandang sebagai

suatu inovasi yang dapat mendekatkan pembaca dengan tokoh dalam cerita

itu sendiri. Para informan justru senang akan adanya akun @alexandrarheaw,

karena cerita-cerita yang ditulis dan terbatas oleh karakter dapat membuat

mereka larut dalam kisahnya.

Menurut informan, yang unik dari akun @alexandrarheaw adalah

sosok Alexandra itu sendiri. Dia adalah sebuah karakter novel fiksi dan

ternyata mempunyai akun Twitter dan bahkan aktif berkicau sampai sekarang.

Hal ini dapat dikaitkan dengan pernyataan Sherry Turkle mengenai siapapun

bisa menjadi apapun di dunia maya.22

21 Hasil wawancara dengan Erdila K. Larasaty pada Kamis, 28 Juli 2016 pukul 19.00 WIB bertempat di Arjes Kitchen.

22 Nasrullah, (2014). Teori dan Riset Media Siber. Jakarta: Kencana.

Page 12: W.…  · Web viewTren penggunaan komputer, internet, televisi, dan . smartphone. semakin melekat pada kehidupan masyarakat serta mengubah peradaban komunikasi. Internet sebagai

2. Akun @alexandrarheaw Dipersepsi Sebagai Tokoh Nyata

Twitter berada di sebuah dunia virtual yang memiliki karakteristik yang

khas jika dibandingkan dengan dunia nyata. Twitter memungkinkan jutaan

bahkan milyaran orang di seluruh dunia untuk berkumpul dalam waktu yang

bersamaan. Timeline berfungsi sebagai ruang untuk berinteraksi, mencari

informasi, dan hiburan. Twitter memungkinkan adanya interaksi yang real-

time, apa yang muncul di Twitter dapat tersiar ke seluruh penjuru dunia dalam

hitungan detik. Terkait dengan karakter oppennes dan conversation dari

social media, maka dari temuan data diketahui bahwa para informan

melakukan interaksi terhadap @alexandrarheaw dengan melakukan mention

dan retweet untuk mendapat tanggapan dari @alexandrarheaw.

Para informan mengungkapkan alasan mereka ingin berinterkasi

langsung dengan akun @alexandrarheaw. Beberapa diantaranya merasa

terbawa dengan kisah yang disampaikan Alexandra sehingga mereka tidak

bisa menahan untuk tidak berkomentar.

Kepiawaian Ika Natassa dalam mengelola akun tersebut dengan

bercerita seputar kehidupan rumah tangga Alexandra membuat pembacanya

hanyut dalam kisah yang disuguhkan. Para informan menyadari bahwa

@alexandrarheaw merupakan tokoh fiksi. Namun, terkadang mereka ikut

larut dalam kisahnya. Foto-foto dan video yang diunggah semakin membuat

mereka berfikir bahwa tokoh tersebut nyata. Setting waktu yang dibuat real-

time, serta lokasi-lokasi yang disebutkan merupakan lokasi yang sebenarnya

ada, seolah menggiring mereka untuk berfikir bahwa tokoh tersebut nyata.

Dari kicauan dan interaksi dengan para followers, dapat dikatakan

bahwa akun @alexandrarheaw mampu memanipulasi kesadaran khalayak

yang menganggap ilusi yang ada seolah-olah kenyataan dan hidup. Karena

dia hidup, makan akun tersebut dianggap sebagai entitas yang bisa diajak

berinteraksi atau bercakap-cakap.

Page 13: W.…  · Web viewTren penggunaan komputer, internet, televisi, dan . smartphone. semakin melekat pada kehidupan masyarakat serta mengubah peradaban komunikasi. Internet sebagai

3. Virtual Social Identity Dapersepsikan Sebagai Realitas yang Semu

Identitas merupakan suatu konsep tentang siapa diri kita yang dapat

membuat kita menjadi unik dibandingkan dengan individu lain. Menurut

informan, yang unik dari akun @alexandrarheaw adalah sosok Alexandra itu

sendiri. Dia adalah sebuah karakter novel fiksi dan ternyata mempunyai akun

Twitter dan bahkan aktif berkicau sampai sekarang. Hal ini dapat dikaitkan

dengan pernyataan Sherry Turkle mengenai siapapun bisa menjadi apapun di

dunia maya.23 Salah satu informan memandang akun tersebut sebagai suatu

terobosan baru:

“Yang jelas ini sesuatu yang baru. Kadang orang punya dua akun

Twitter dengan maksud supaya bisa fokus sama fungsinya. Tp Twitter

Alex ini awalnya dari novelnya Ika Natassa. Kalau yang lain biasanya

novel tamat, cerita selesai kita jadi lupa sama tokohnya. Tapi akun Alex

ini sudah bertahan mungkin 5 tahun dan tetap hidup. Jadi bukan aneh

sih, tapi inovasi. Tidak ada yg tahu akun Alex bertahan sampai kapan.

Yang jelas sampai Ika Natassa bosan. Tapi caranya dia menghidupkan

akun itu yang menarik.”24

Twitter memungkinkan adanya interaksi yang real-time, apa yang

muncul di Twitter dapat tersiar ke seluruh penjuru dunia dalam hitungan

detik. Terkait dengan karakter oppennes dan conversation dari social media,

maka dari temuan data diketahui bahwa para informan melakukan interaksi

terhadap @alexandrarheaw dengan melakukan mention dan retweet untuk

mendapat tanggapan dari @alexandrarheaw.

Identitas di dunia virtual menjadi sangat fleksibel. Jenis kelamin, nama,

kebangsaan, dan penampilan tidak memerlukan hubungan dengan dunia

nyata. Identitas virtual juga dapat berubah-ubah sesuka hati. Hal ini yang juga

terjadi pada akun @alexandrarheaw, penampilan fisik, dan nama yang

23 Nasrullah, (2014). Teori dan Riset Media Siber. Jakarta: Kencana.24 Hasil wawancara dengan Dwi Sayekti melalui percakapan via LINE pada Selasa, 2

Agustus 2016.

Page 14: W.…  · Web viewTren penggunaan komputer, internet, televisi, dan . smartphone. semakin melekat pada kehidupan masyarakat serta mengubah peradaban komunikasi. Internet sebagai

ditampilkan tidak memiliki hubungan dengan ciri-ciri yang dimiliki oleh si

pembuat akun tersebut.

Dari hasil wawancara dengan narasumber, dapat dikatakan bahwa

mereka tidak merasa aneh dengan adanya akun tokoh fiksi tersebut. Akun ini

bahkan dipandang sebagai suatu inovasi yang dapat mendekatkan pembaca

dengan tokoh dalam cerita itu sendiri. Para informan justru senang akan

adanya akun @alexandrarheaw, karena cerita-cerita yang ditulis dan terbatas

oleh karakter dapat membuat mereka larut dalam kisahnya. Ditambah dengan

foto-foto dan video yang diunggah di Twitter semakin membuat follower-nya

berfikir bahwa tokoh tersebut nyata.

Jika dilihat dari kerangka Communication Theory of Identity (CTI),

maka identitas @alexandrarheaw di Twitter dapat kita gambarkan dalam

beberapa tingkatan. Tingkatan pertama adalah personal layer, akun

@alexandrarheaw menunjukkan dirinya sebagai seorang banker yang cerdas

dan mandiri. Dia dapat dengan seimbang mengurus antara kehidupan karir

serta keluarga. Tingkatan kedua adalah enacted layer, tingkatan ini

didasarkan pada pandangan orang lain tetang diri kita. Para informan

memandang Alexandra sebagai seorang yang apa adanya, ceplas-ceplos,

mandiri, smart, hebat, dan merpakan sosok wanita karir modern. Dalam

tingkatan relasional, para follower menilai @alexandrarheaw sesuai dengan

apa yang ditampilkan. Pada tingkatan communal, identitas dibentuk terutama

oleh komuniatas yang lebih besar, yaitu semua pengguna Twitter yang

mengikuti akun @alexandrarheaw.

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti menemukan beberapa

poin untuk menjawab rumusan masalah, peneliti dapat menyimpulkan bahwa:

1. Dari hasil wawancara dengan para informan, mereka menganggap bahwa

keberadaan akun @alexandraheaw merupakan suatu hiburan dan informasi.

Kisah Alexandra yang menarik dan menghibur mampu membuat pembaca

untuk terus mengikuti tweets yang disuguhkan. Walaupun mengetahui bahwa

Page 15: W.…  · Web viewTren penggunaan komputer, internet, televisi, dan . smartphone. semakin melekat pada kehidupan masyarakat serta mengubah peradaban komunikasi. Internet sebagai

akun tersebut merupakan akun dari tokoh fiksi, tetapi para follower terkadang

ikut larut dalam kisahnya. Foto-foto dan video yang diunggah semakin

membuat mereka berfikir bahwa tokoh tersebut nyata. Setting waktu yang

dibuat real-time, serta lokasi-lokasi yang disebutkan merupakan lokasi yang

nyata, menggiring mereka untuk berfikir bahwa tokoh tersebut benar ada.

2. Followers akun @alexandraheaw menganggap bahwa dalam dunia virtual,

siapa yang berbicara menjadi tidak lebih penting dari pesan apa yang akan

disampaikan. Saat berada di dunia maya, individu tidak dapat melihat satu

sama lain. Mereka hanya melihat teks dan representasi grafis dari lawan

bicara mereka melalui layar komputer pribadi, laptop, dan smartphone.

Dalam konteks new media khususnya di media sosial, isi pesan manjadi lebih

penting dibandingkan dengan siapa yang menyampaikan.

3. Di dunia virtual, identitas dapat dimanipulasi sedemikian rupa untuk

kepentingan tertentu. Di dunia virtual, seseorang dapat berpura-pura menjadi

orang lain atau tidak menampilkan identitas yang sebenarnya. Artinya dia

bereksperimen dengan identitas yang dimiliki. Ini berarti bahwa virtual social

identity itu semu. Kebenarannya dapat dipertanyakan apakah sesuai dengan

realitas atau tidak. Virtual social identity juga tidak selalu sama dengan

identitas asli karena kebaradaan identity play yang disebutkan sebelumnya

yang menungkinkan seseorang untuk membuat identitas baru yang lebih

menarik.

4. Dari kicauan dan interaksi dengan para followers, dapat dikatakan bahwa

akun @alexandrarheaw mampu memanipulasi kesadaran khalayak yang

menganggap ilusi yang ada seolah-olah kenyataan dan hidup. Karena dia

hidup, maka akun tersebut dianggap sebagai entitas yang bisa diajak

berinteraksi atau bercakap-cakap. Interaksi sebagai proses yang terjadi di

antara pengguna dan perangkat teknologi tidak bisa dilepaskan dari

kehidupan sehari-hari. Perangkat teknologi telah meremediasi ke dalam ruang

dan waktu, tempat kerja dan rumah, sampai pada segala sisi kehidupan yang

khalayak sendiri terkadang tidak bisa lagi secara sadara membedakan mana

kahidupan nyata (offline) dan mana yang tidak (online).

Page 16: W.…  · Web viewTren penggunaan komputer, internet, televisi, dan . smartphone. semakin melekat pada kehidupan masyarakat serta mengubah peradaban komunikasi. Internet sebagai

Saran

Setelah peneliti melakukan analisis terhadap persepsi follower pada akun

tokoh fiksi @alexandrarheaw di Twitter, maka beberapa saran yang peneliti

rekomendasikan sebagai berikut:

1. Di era digital sekarang ini semakin banyak orang yang menemukan

kenikmatan berbagi mengenai berbagai hal melalui media sosial. Interaksi

yang terjadi di dunia maya dapat memenuhi kebutuhan akan informasi dan

komunikasi. Hendaknya seseorang tidak hanya berbagi di dunia maya saja,

namun juga dapat berperan aktif menciptakan keseimbangan dalam interaksi

sosial di masyarakat.

2. Untuk penelitian selanjutnya, peneliti menyarakan untuk meneliti dari aspek

komunikan dan komunikator. Sehingga dapat diketahui apakah tujuan dari

komunikator dapat diterima oleh komunikan dengan baik, serta mengetahui

bagaimana proses pembentukan pesan yang membuat para follower tidak bisa

membedakan mana yang nyata dan tidak,.

3. Agar individu maupun institusi menyadari potensi dari sosial media dan

memanfaatkannya secara maksimal. Keberadaan akun tokoh fiksi ini dapat

menjadi terobosan baru karena dengan keterbatasan karakter 140 kata bisa

menghadirkan cerita yang membuat hanyut para pembaca dalam kisahnya.

Daftar Pustaka

Astuti, Yanti. (2015). Dari Simulasi Realitas Sosial hingga Hiper-realitas Visual: Tinjauan Komunikasi Virtual Melalui Sosial Media di Cyberspace. Jurnal Komunikasi PROFETIK Vol. 08 /No.22/Oktober 2015.

Fitrahman. (2012). Interpretasi Pengguna (Follower) Mengenai Virtual Social Identity Pemilik Akun yang Menjadi Selebriti (Studi pada Akun @poconggg). Depok: UI. Skripsi.

Mulyana, D. (2005). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nasrullah, R. (2014). Teori dan Riset Media Siber. Jakarta: Kencana.Quail, D. M. (1996). Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Jakarta: Penerbit

Erlangga.Rahmawati, R. (2014). Twitter Sebagai Media Pertunjukan Diri Figur Publik

melalui Tweet dengan Tema Isu Pemilihan Presiden 2014 (Analisis

Page 17: W.…  · Web viewTren penggunaan komputer, internet, televisi, dan . smartphone. semakin melekat pada kehidupan masyarakat serta mengubah peradaban komunikasi. Internet sebagai

Semiotika Akun Twitter @AHMADDHANIPRAST dan @GlenFredly). Semarang: UNDIP.

Rakhmat, J. (2013). Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosakarya.Siahaan, S. M. (2000). Komunikasi: Pemahaman dan Penerapannya. Edisi I.

Jakarta: Gunung Mulia.Wiryanto. (2000). Teori Komunikasi Massa. Jakarta: PT Grasindo.Wood, J. T. (2013). Komunikasi Teori dan Praktik (Komunikasi dalam Kehidupan

Kita) . Jakarta: Salemba Humanika.