vvt

3
VVT-i VVT i-VTEC i-dsi Pada mobil-mobil keluaran baru pada bagian samping atau belakang terdapat emblem VVT, i-VTEC, i-dsi sebenarnya apakah arti dari semua huruf-huruf itu? Ya, semua t artinya teknologi yang dianut pada mobil tertentu. Pada pabrikan TOYOTA memiliki teknologi VVT-i (Variable Valve Timing inteligent), HONDA juga memiliki i- VTEC(inteligent Variable Valve Timing and Lift Electronic Control) dan i-dsi (int Dual and Sequential Ignition), seakan tidak mau kalah SUZUKI juga memiliki teknol VVT (Variable Valve Timing). VVT / VVT-i Merupakan teknologi yang dikembangkan oleh Suzuki dan Toyota. Cara kerja dari ked teknologi ini adalah dengan memanfaatkan overlap dalam pembukaan katup masuk. Pad putaran mesin masih rendah atau konstan maka overlap yang terjadi dalam katup mas begitu besar. Tetapi saat mesin sedang membutuhkan tenaga besar maka overlap buka katup akan lebih besar. Tujuan terjadinya overlap dalam katup masuk adalah bertuj mempercepat masuknya campuran BBM dan udara saat mesin sedang membutuhkan tenaga dan agar dapat terjadinya EGR (Exhaust Gas Recirculation) yang mana walaupun camp BBM sudah terbakar tetapi ada saat dimana gas hasil pembakaran masih memiliki kad (molekul Hidrokarbon). Gas hasil pembakaran yang masih memiliki HC yang tinggi, m dapat dibakar lagi agar nantinya gas yang keluar dari knalpot dapat lebih ramah l Cara kerja dari overlap ini adalah berdasarkan tekanan hidrolik oli dalam mesin. Toyota overlap terjadi saat putaran mesin sudah melewati rpm 2000 V-tec Merupakan teknologi hasil perkembangan pabrikan Honda. Apabila VVT-i dan VVT memiliki nama teknis yaitu Cam Phassing, V-tec ini memiliki nama teknis yaitu Cam Changing. Dari nama teknisnya saja sudah berbeda, maka tidak heran jika cara kerj juga berbeda. V-tec ini juga bekerja berdasarkan putaran mesin. Tetapi pada V-tec putaran mesin sedang dalam putaran rendah, maka katup yang digunakan juga katup y memiliki cam lobe (besar tonjolan, untuk membuka katup) yang kecil. Hingga saat p mesin menjadi tinggi, maka secara hidrolis katup yang memiliki cam lobe kecil aka dan digantikan dengan katup yang memiliki Cam Lobe yang lebih besar. Sehingga Wak untuk katup membuka lebih lama, alhasil udara dan BBM yang masuk ke dalam mesin j menjadi lebih banyak. Sehingga tenaga yang dibutuhkan dapat terakomodir. i-dsi i-dsi juga merupakan teknologi hasil perkembangan HONDA. Berbeda dengan V-tec dan VVT-i, i-dsi ini tida k “bermain” dengan katup. Melainkan “bermain” dengan sistem pengapian. Apabila pada biasanya setiap silinder hanya dilayani dengan satu buah membakar campuran BBM yang ada. Maka pada teknologi ini setiap silinder diakomodi dengan dua buah busi. Sehingga pada mesin 4 silinder, jumlah busi ada 8buah. Teta menurut dosen saya, teknologi i-dsi ini 4 busi pertama memang bekerja layaknya bu pada mobil yang lain. Tetapi 4busi lainnya di letakkan pada sistem exhaust, sehin piston melakukan langkah buang. 4 busi yang kedua ini akan menyala dengan tujuan buang ke knalpot dapat semakin ramah lingkungan.

Upload: nash-wibowo

Post on 21-Jul-2015

93 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

VVT-i VVT i-VTEC i-dsiPada mobil-mobil keluaran baru pada bagian samping atau belakang terdapat emblem VVT-i, VVT, i-VTEC, i-dsi sebenarnya apakah arti dari semua huruf-huruf itu? Ya, semua tulisan artinya teknologi yang dianut pada mobil tertentu. Pada pabrikan TOYOTA memiliki teknologi VVT-i (Variable Valve Timing inteligent), HONDA juga memiliki iVTEC(inteligent Variable Valve Timing and Lift Electronic Control) dan i-dsi (intelligent Dual and Sequential Ignition), seakan tidak mau kalah SUZUKI juga memiliki teknologi VVT (Variable Valve Timing). VVT / VVT-i Merupakan teknologi yang dikembangkan oleh Suzuki dan Toyota. Cara kerja dari kedua teknologi ini adalah dengan memanfaatkan overlap dalam pembukaan katup masuk. Pada saat putaran mesin masih rendah atau konstan maka overlap yang terjadi dalam katup masuk tidak begitu besar. Tetapi saat mesin sedang membutuhkan tenaga besar maka overlap bukaan katup akan lebih besar. Tujuan terjadinya overlap dalam katup masuk adalah bertujuan untuk mempercepat masuknya campuran BBM dan udara saat mesin sedang membutuhkan tenaga dan agar dapat terjadinya EGR (Exhaust Gas Recirculation) yang mana walaupun campuran BBM sudah terbakar tetapi ada saat dimana gas hasil pembakaran masih memiliki kadar HC (molekul Hidrokarbon). Gas hasil pembakaran yang masih memiliki HC yang tinggi, masih dapat dibakar lagi agar nantinya gas yang keluar dari knalpot dapat lebih ramah lingkungan. Cara kerja dari overlap ini adalah berdasarkan tekanan hidrolik oli dalam mesin. Pada mobil Toyota overlap terjadi saat putaran mesin sudah melewati rpm 2000 V-tec Merupakan teknologi hasil perkembangan pabrikan Honda. Apabila VVT-i dan VVT memiliki nama teknis yaitu Cam Phassing, V-tec ini memiliki nama teknis yaitu Cam Changing. Dari nama teknisnya saja sudah berbeda, maka tidak heran jika cara kerjanya pun juga berbeda. V-tec ini juga bekerja berdasarkan putaran mesin. Tetapi pada V-tec ini saat putaran mesin sedang dalam putaran rendah, maka katup yang digunakan juga katup yang memiliki cam lobe (besar tonjolan, untuk membuka katup) yang kecil. Hingga saat putaran mesin menjadi tinggi, maka secara hidrolis katup yang memiliki cam lobe kecil akan di geser dan digantikan dengan katup yang memiliki Cam Lobe yang lebih besar. Sehingga Waktu untuk katup membuka lebih lama, alhasil udara dan BBM yang masuk ke dalam mesin juga menjadi lebih banyak. Sehingga tenaga yang dibutuhkan dapat terakomodir. i-dsi i-dsi juga merupakan teknologi hasil perkembangan HONDA. Berbeda dengan V-tec dan VVT-i, i-dsi ini tidak bermain dengan katup. Melainkan bermain dengan sistem pengapian. Apabila pada biasanya setiap silinder hanya dilayani dengan satu buah busi untuk membakar campuran BBM yang ada. Maka pada teknologi ini setiap silinder diakomodir dengan dua buah busi. Sehingga pada mesin 4 silinder, jumlah busi ada 8buah. Tetapi menurut dosen saya, teknologi i-dsi ini 4 busi pertama memang bekerja layaknya busi-busi pada mobil yang lain. Tetapi 4busi lainnya di letakkan pada sistem exhaust, sehingga saat piston melakukan langkah buang. 4 busi yang kedua ini akan menyala dengan tujuan agar gas buang ke knalpot dapat semakin ramah lingkungan.

i-DSI dan VTEC, Dua Honda Jazz yang Beda KerjaMAKASSAR,Upeks--Honda Jazz cukup diminati masyarakat, hampir setiap ruas jalan dilalui kendaraan yang dipasarkan dengan harga antara Rp152 juta hingga Rp160 juta itu. Mobil yang menyediakan Enam pilihan warna yang tersedia, yakni Rallye Red, Satin Silver Metalic, Ice Blue Metalic, Vivid Blue Pearl, Nighthawk Black Pearl, Satelite Silver Metalic itu, ternyata beredar dalam Dua tipe, yakni Honda Jazz i-DSI dan Honda Jazz VTEC. Keduanya hampir tidak ada perbedaan jika dilihat sepintas. Tapi jika diamati mesinnya memiliki perbedaan. Honda Jazz VTEC dari Honda Jazz i-DSI adalah sosok luar yang lebih sport, lewat penggunaan front lower skirt, side lower skirt, dan rear lower skirt, serta tailgate spoiler. Selain itu, pada bagian belakang kiri terdapat tulisan VTEC, dan Honda Jazz VTEC menggunakan pelek (velg) baru berukuran 15 inci. Walaupun sama-sama menggunakan mesin 1.5 Liter, 4 silinder segaris (inline), tetapi cara kerja mesin Honda Jazz i-DSI dan Honda Jazz VTEC berbeda. Seperti namanya, Honda Jazz i-DSI menggunakan mesin yang bekerja dengan teknologi intelligent Dual and Sequential Ignition (i-DSI), di mana setiap silinder dilengkapi dengan Dua busi yang menyala secara berurutan. Sementara Honda Jazz VTEC menggunakan yang bekerja dengan teknologi variable valve timing and lift electronic control (VTEC), dimana lama (timing) dan besaran (lift) bukaan katup masuk (intake valve) disesuaikan dengan putaran mesin. Kedua mesin yang disandang Honda Jazz itu sama-sama irit dalam mengonsumsi bahan bakar dan mempunyai kelebihan sendiri-sendiri. Daya yang dihasilkan mesin i-DSI memang tidak sebesar yang dihasilkan VTEC, tetapi torsi maksimum sudah muncul pada putaran mesin rendah, yakni 2.700 putaran mesin per menit (rpm). Dengan demikian, mesin i-DSI terasa lebih bertenaga di putaran mesin rendah. Sedangkan mesin VTEC lebih bertenaga pada putaran mesin tinggi, mengingat torsi maksimum muncul pada 4.800 rpm. Dengan demikian, penggunaan mesin VTEC sangat cocok untuk melakukan kegiatan sport atau balap. Meskipun itu tidak berarti mesin VTEC tidak cocok untuk penggunaan sehari-hari. Yang agak berbeda adalah pada Honda Jazz VTEC pengendara harus membiasakan diri untuk menginjak pedal gas agak dalam. Sesuatu hal yang tidak perlu dilakukan oleh pengendara Honda Jazz i-DSI. Sama seperti pada Honda Jazz i-DSI, tenaga dan torsi Honda Jazz VTEC itu juga diteruskan melalui persneling manual dengan 5 tingkat kecepatan atau melalui persneling otomatik dengan continuously variable transmission (CVT), yang dilengkapi dengan steermatic, yang memiliki 7 tingkat kecepatan. CVT menjamin akselerasi berlangsung secara halus tanpa terputus, sementara steermatic memungkinkan pengendara untuk menaikkan dan menurunkan gigi persneling secara manual dengan menekan tombol plus dan minus yang terdapat di palang setir. Tenaga dan torsi besar yang dihasilkan mesin VTEC tentunya juga memerlukan usaha ekstra untuk memberhentikan mobil yang menyandang mesin tersebut. Itu sebabnya Honda Jazz VTEC menggunakan rem cakram (disc brake) di depan dan belakang. Pada Honda Jazz i-DSI hanya rem depan yang menggunakan rem cakram, sedangkan rem belakang menggunakan rem teromol. Menurut Service Advisor Honda Remaja Jaya Makassar, Muhammad Thamrin kepada Upeks di ruang kerjanya, Kamis (18/5) kemarin, Honda Jazz I-DSI itu lebih irit dengan sistem pengapian Delapan busi jika dibandingkan varian VTEC dengan sistem penyuplai bahan bakar. "Varian I-DSI memiliki mesin cukup pintar karena hanya menggunakan Dua sistem pengapian saja. Jika mesim mobil varian VTEC itu justeru dapat dikatrol dengan secara elektronik," ujar Muhammad Thamrin. Atas keunggulan teknologi yang dimiliki I-DSI itu dapat memantik sejumlah pelaku transportasi untuk

mencoba memakainya. Apalagi dengan spesifikasi mesin kendaraan, Empat silinder, segaris Delapan katub dengan isi silinder 1,497 dalam transmisi Continuely Variable Transmision (CVT). Kontruksi mesin I-DSI tidak lagi menggunakan oli. Sebagai bukti, sejak hadir 2006 cukup laris dengan permintaan para pelanggan bukan hanya wilayah Makassar juga luar Makassar. Apalagi dengan harganya cukup terjangkau dengan kelengkapan showroom dan onderdil terdekat di kota Makassar.