volume: 9 nomor: 1,2004 issn : 1693 - 671x

8
dentika DENTAL JOURNAL VOLUME: 9 NOMOR: 1,2004 ISSN : 1693 - 671X dentika DENTAL JOURNAL Vol. 9 No.1 Him. 1 - 70 Medan Juli 2004 ISSN 1693 - 671X

Upload: others

Post on 03-Jan-2022

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: VOLUME: 9 NOMOR: 1,2004 ISSN : 1693 - 671X

dentikaDENTAL JOURNAL

VOLUME: 9 NOMOR: 1,2004 ISSN : 1693 - 671X

dentika DENTAL JOURNAL Vol. 9 No.1 Him. 1 - 70Medan

Juli 2004ISSN

1693 - 671X

Page 2: VOLUME: 9 NOMOR: 1,2004 ISSN : 1693 - 671X

dentikaDENTAL JOURNAL

1-5

Volume: 9, Nomor : 1, 2004 ISSN 1693 - 671X

Daftar lsi (Contents)

I. Pengaruh bahan pit dan fisur silen glass ionomer terhadap dekalsifikasi email(The effect of glass ionomer sealant on enamel decalcification)

Didin Erma Indahyani, Sulistyani, Roedybudi Raharjo .

2. Indeks periodontal dan hubungannya dengan kebiasaan merokok pada pegawai Dinas PertanianTingkat I Sumatera Utara(Periodontal index and its relation with habitual smoking of the employers at the Agricultural ofDepartment Regional! North Sumatera)

Lina Natamiharja, Gronycke .

3. Ketidakscsuaian ukuran kon guta perea dengan ukuran International Standard Organization(The difJerences of gutta-percha cone sizes with the International Standard Organizations Size)

Epita Sarah Pane, Tuti Pasaribu .

4. Perawatan periodontal pada pasien dengan keluhan cstctik (Iaporan kasus)(Treatment of periodontal with esthetic compliance-case report)

Hasanuddin Thahir ..

5. Prosedur pengasahan gigi geligi rahang bawah yang antagonisnya single denture dengan alat bantutemplate polivinil siloksan (laporan kasus)(Procedure recontouring of natural teeth with polyvinyl siloxane template aids opposing singledenture- case report)

Mohammad Zulkarnain .

6. Status klinis leukoplakia mulut setelah berhenti merokok dan rcsponnya tcrhadap vitamin A topikal(laporan kasus)(Clinical status of oral leukoplakia after cessation ofsmoking and its response to topical vitamin Aadministration-case report)

Sayuti Hasibuan, Siti Aliyah .

7. Perawatan malokJusi klass 111skeletal dengan pesawat inverted labial bow (Iaporan kasus)(The treatment of skeletal class III malocclusion with inverted labial bow appliance-case report)

Nurhayati Harahap ..

8. Pleomorfik adenoma pada palatum (Iaporan kasus)(Pleomorphic adenoma in palate-case report)

Olivia Avriyanti Hanafiah, Herman Hambali ..

9. Pemakaian sedatif hipnotika midazolam pada pasien-pasien bedah mulut minor (Iaporan kasus)(The use of sedative hypnotic midazolam on minor surgical patients-case report)

Shaukat Osmani Hasbi. .

10. Periodontitis dan hubungannya dengan penyakitjantung koroner(Relationship of periodontitis and coronary heart disease)

Poernomo Agoes Wibisono ..

II. Peranan saliva pengganti pada penderita xerostomia(The role of saliva substitue on xerostomia patient)

Wilda Hafny Lubis, Ika Andryas : ..

12. Persiapan jaringan pendukung lunak sebelum pembuatan gigitiruan lepasan pada pasien diabetesmelitus(Soft supporting tissues management of diabetic patients prior to removable denture fabrications)

Siamat Tarigan, Hadiatul Aimah ..

6-12

13-20

21-26

27-32

33-38

39-45

46-51

52-55

56-59

60-65

66-70

Page 3: VOLUME: 9 NOMOR: 1,2004 ISSN : 1693 - 671X

dentikaDENTAL JOURNAL

Volume: 9, Nomor : 1, 2004 ISSN: 1693 - 671X

Ucapan Terima Kasih

Kepada para mitra bestari dentika Dental Journal yang telah mengevaluasi artikel-artikeldentika Dental Journal Volume 9 Nomor 1 Tahun 2004, kami mengucapkan banyakterima kasih:

1. Prof. E. H. Sundoro, drg., Sp.KG 2 artikel(Konservasi Gigi, UI)

2. Prof. Dr. M. Rubianto, drg., MS., Sp.Perio 2 artikel(Periodonsia, UNAIR)

3. Dr. Sunawan, drg 3 artikel(Prostodonsia, UI)

4. Dr. Harmas Yazid Yusuf, drg., Sp.BM I artikel(Bedah Mulut, UNP AD)

5. Gus Perrnana Subita, drg., PhD., Sp.PM 1 artikel(PenyakitMulut, VI)

6. Prof. Ismet Danial Nasution, drg., PhD 2 artikel(Prostodonsia, USU)

7. Prof. Monang Panjaitan, drg., MS 2 artikel(Kesehatan Gigi Masyarakat, USU)

8. Prof. Lina Natamiharja, drg., SKM 2 artikel(Kesehatan Gigi Masyarakat, USU)

9. Prof. Sugiarti Pitojo, drg 2 artikel(Penyakit Mulut, USU)

10. Nazruddin, drg., PhD 1 artikel(Ortodonsia, USU)

t 1. S. Hamzah Daliemunthe, drg., Sp.Perio 2 artikel(Periodonsia, USU)

Page 4: VOLUME: 9 NOMOR: 1,2004 ISSN : 1693 - 671X

Pengaruh bahan pit dan fisur silen glass ionomer terhadap dekalsifikasi email(Didin Erma Indahyani, Sulistyani, Roedybudi Raharjo)

PENGARUH BAHAN PIT DAN FISUR SILEN GLASSIONOMER TERHADAP DEKALSIFlKASI EMAIL

Didin Erma Indahyani*, Sulistyani**, Roedybudi Raharjo**

·Bagian Biologi MulutFakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember

Jl. Kalimantan 37 Kampus Tegal Boto, Jember 6812 t"Bagian Pedodonsia

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas JernberJl, Kalimantan 37 Kampus Tegal Boto, Jember 68121

Abstract

The glass ionomer cement has been used as fissure sealant, because it contains fluoride. Fluor applicationcould reduce caries processes by preventing enamel decalcification. The aim of the study was to knowtooth enamel decalcification degree after glass ionomer application on pit and fissure of tooth surface in-vitro. The samples of this study were maxillary first premolars post-orthodontic extraction, and weredivided into two groups. The first group was applied with type rn glass ionomer cement on pit and fissureof tooth surface. The second group was applied without type III glass ionorner cement. Enameldecalcification was examined by spectrophotometer. Data was analyzed using t-test, The result of the studyrevealed that there was a significant difference (P<O.05) between the first and the second group, in whichcalcium dissolved on the tooth that was applied with glass ionomer cement lower than the tooth withoutglass ionomer cement application.

Key words: enamel decalcification, pit & fissure sealant, glass ionomer cement.

Untuk mengatasi karies oklusalyang prevalensinya semakin meningkatsetiap tahun, banyak usaha yangdilakukan antara lain pemberian fluoridadengan tujuan agar terjadi prosesremineralisasi, tetapi hasilnya kurangefektif.' Untuk mengatasi hal ini telahdikembangkan pencegahan khusus untukkaries oklusal dengan menutup pit danfisur yang dalam di permukaan oklusalatau disebut dengan pit dan fisur silen,yang berbahan dasar resin. 4

Sekarang telah berkembang pulaglass ionomer sebagai bahan dasar silen.Pemakaian glass ionomer sebagai silendirasa menguntungkan karena glassionomer dapat melekat pada struktur gifidan mampu melepaskan fluor. ,6

PENDAHULUAN

Akhir-akhir uu upaya pence-gahan karies banyak dilakukan dibeberapa negara maju. Hal ini dapatdilihat dengan terj adinya penurunanangka kejadian kanes (DMF) pada anak-anak usia sekolah umur 5-7 tahun, yaitudari 7,1 menjadi 3,07 antara tahun 1971sid 1986, akan tetapi pada peri ode waktuyang sarna terjadi peningkatan kariesdari 49% menjadi 58% pada DMFpermukaan oklusal. I Peningkatan kariespada daerah oklusal terse but diakibatkanoleh kompleksnya morfologi permukaanoklusal yang menyebabkan plak bakterisuIit dibersihkan secara mekanis.i

Page 5: VOLUME: 9 NOMOR: 1,2004 ISSN : 1693 - 671X

Evaluasi klinis mernbuktikan bahwa gigimolar yang diaplikasikan pit dan fisursilen dengan glass ionomer mengalamipenurunan insiden karies bila diban-dingkan dengan gigi molar yang tidakdiaplikasi dengan silen glass ionomer.Hal ini disebabkan oIeh karena sifatglass ionomer yang tahan terhadapbahan yang bersifat abrasif dan sikatgigi, sehingga mampu bertahan menu-tupi pit dan fisur gigi molar sertakemampuannya untuk melepaskan fluorsebagai penyebab menurunnya insidenkaries pada gigi molar tersebut.'Aplikasi fluor secara topikaI telahdiketahui mampu mengurangi dekalsifi-kasi email karena mengubah hidroksia-patit dalam gugus email menjadifluorapatit, yang lebih tahan terhadapasam. Selain itu fluorida bersifatmenghambat perlekatan plak padapermukaan email gigi."

Belum diketahui tentang tingkatdekalsifikasi email pada gigi yangdiaplikasi bahan pit dan fisur silendengan bahan glass ionomer. Olehkarena itu perlu dilakukan penelitianmengenai hal tersebut. Tujuan penelitianini adalah untuk mengetahui tingkatdekalsifikasi email pada gigi setelahdiaplikasi bahan glass ionomer pada pitdan fisurnya yang dalam di pennukaanoklusal secara in vitro, sehinggaefektivitas pencegahan karies dengancara menutup pit dan fisur yang dalamdapat diketahui. Diharapkan penelitianim dapat memberikan informasimengenai efektivitas pencegahan penya-kit jaringan keras gigi, sehingga upayapencegahan karies dapat dilakukansedini mungkin dan seefektif mungkin,dapat digunakan sebagai dasar pengem-bangan penelitian lebih lanjut, sertadapat memecahkan masalah sumberdayamanusia yang baik dan cerdas dengan

2

dentika Dental JoumalVol 9, No.1, 2004: 1-5

meningkatkan kesehatan secara mak-simal.

BAHAN DAN CARA KERJA

Kriteria SampeJJenis penelitian ini adalah eksperi-

mental laboratoris menggunakan posttest only control group design. Sampelpenelitian terdiri atas 40 gigi premolarpertama rahang atas yang telah dicabutkarena perawatan ortodonsi. Kriteriasampel adalah bebas karies dan disimpandalam larutan thymol 0,1% sebelumdigunakan untuk penelitian. Bahansealant yang dipakai adalah glassionomer (GC Fuji III) (GC AmericanInc. Chicago 111).8

Cara KerjaEmpat puluh gigr premolar

pertama rahang atas yang telah dicabutkarena perawatan ortodonsi, perrnukaanoklusalnya dibersihkan dengan pumisdan disikat sampai bersih. Untukmengecek kebersihannya dibasahidengan disclosing agent. Gigi yang telahbersih dikeringkan dan dibersihkandengan dentin conditioner. Dua puluhgigi diberi glass ionomer padapermukaan oklusalnya. Aplikasi glassionomer dilakukan sesuai denganpetunjuk pabrik.' Kemudian masing-masing gigi dimasukkan dalam botolsteril yang berisi larutan demineralisasiyaitu asam asetat dengan pH 4 selama 4minggu. Lima mikroliter larutan sampeldiambil dari tiap botol dan diuji tingkatpelepasan kalsiumnya pada minggu ke-4dengan menggunakan SpektrofotometerSerapan Atom.9

Untuk mengetahui perbedaandekalsifikasi email antara 2 kelompoktersebut dilakukan uji t dengan duasampel bebas.

Page 6: VOLUME: 9 NOMOR: 1,2004 ISSN : 1693 - 671X

Pengaruh bahan pit danfisur silen glass ionomer terhadap dekalsifikasi email(Didin Erma Indahyani, Sulistyani, Roedybudi Raharjo)

HASIL PENELITIAN

Pada Tabel 1 dapat dilihat reratapelepasan kalsium pada gigi yang tidakdiaplikasi bahan silen (kontrol) lebihtinggi daripada gigi yang di aplikasikandengan bahan silen (perlakuan), yaitupada kontrol reratanya 1,276 sedangkanpada perlakuan mempunyai rerata 0,66.

Tabel t. Rerata pelepasan kalsium pad a gigiyang diaplikasi dan tidak diaplikasibahan silen setelah direndam denganlarutan asam (n=20).

Kelompok Hasil Analisis StatistikRerata Standar deviasi

Aplikasi bahansilen 0,660 0,134

(perlakuan)Tanpa aplikasi

bahan silen 1,276 0,298(kontrol)

Uji t menunjukan adanya per-bedaan yang bermakna (p<0,05) antaragigi yang diaplikasi dengan bahansealant dan tidak diaplikasi bahansealant. Hal ini berarti rerata pelepasankalsium pada gigi yang yang diaplikasibahan silen Iebih rendah dibandingkandengan gigi yang tidak diaplikasi denganbahan silen.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitiandapat dilihat bahwa pelepasan kalsiumsetelah perendaman dalam larutan asamselama 4 minggu lebih banyak terjadipada gigi yang tidak diaplikasikandengan bahan silen. Pelepasan ini terjadioleh karena asam yang digunakansebagai bahan pelarut dapat menye-babkan demineralisasi pada permukaanemail gigi. Hal ini seperti dikatakan olehKidd dkk bahwa proses demineralisasiemail gigi dapat terjadi pada pH yang

rendah (di bawah 5) dalam waktu 1-3menit.l'' Proses demineralisasi ini terjadidalam beberapa tahap. Reaksi deminera-lisasi ini adalah sebagai berikut:

CaIO(P04)6(OH)2 + 8H- + 10H20 ¢:>

6CaHP04, 2H20 + 4Ca2-

Ti~ dua ion H- melepaskan suatu ionCa + dari apatit email yang terlarut.Dengan ini terbentuk fosfat sekunderyang cukup larut. Apabila pembentukanasam diteruskan maka terjadi reaksiyang berlanjut yaitu :

2CaHP04.2HzO + 2W ¢:>

Ca(lhP04)2 + Ca2+ + 4H20

Dengan dernikian terbentukfosfat primer dengan baik yang menye-babkan kalsium lepas. II Kandungankalsium yang terdapat pada email adalah37% dan fosfatnya adalah 55,5% darijumlah total kandungan anorganik email(96-97%).IZ Apabila perendaman gigi didalam asam tersebut dilakukan selama 4minggu, maka pelepasan kalsium emailmenjadi besar.

Bahan silen yang dipakai padapenelitian ini adalah glass ionomer.Glass ionomer mempunyai sifatkelarutan yang rendah dalam air jugamampu melepaskan fluor dalam strukturgigi. Mineral email terdiri atas kristal-kristal dan mempunyai struktur sepertikisi-kisi khas hidroksiapatit. Akan tetapiemail bukan hidroksiapatit murni karenamengandung juga fase non apatit(kalsium fosfat dan karbonat amorf) danion atau molekul tambahan diserap kepermukaan kristalnya yang luas. Sangatpenting dimengerti bahwa emailmerupakan struktur yang porus sehinggamemungkinkan ion berdifusi. Komposisikisi-kisi hidroksiapatitnya memangdapat bervariasi di seluruh gigi, yang

3

Page 7: VOLUME: 9 NOMOR: 1,2004 ISSN : 1693 - 671X

akan mempengaruhi bentuk strukturnya.Hal ini terjadi dengan beberapa cara,yang salah satunya adalah kisi-kisikristal mampu mengganti spesies ionlain yang sesuai muatan dan ukurannya.Jadi kisi-kisi kalsium dapat diganti olehion radium, stronsium, timah danhidrogen; fosfat dapat diganti dengankarbon at, sedangkan gugus hidroksiloleh ion fluor.'

Setelah erupsi dan selama hidupemail terus menyerap fluor lingkungan-nya sekitar. Penyerapan fluor dipenga-ruhi oleh keadaan baik atau tidaknyaemail. Pelepasan fluorida dari glassionomer terbukti dapat mengurangiproses karies pada gigi. 13 Pada awalnyapelepasan fluor tersebut sangat cepat,kemudian akan menurun secara perlahanpada beberapa minggu sampai bulan."Permukaan email yang terletak 7,5 urndari bahan silen mengandung fluorsebanyak 2,250 ppm, sedang enamelyang terletak 10 urn dan 60 urnkonsentrasi fluoridanya dapat mencapai2,800 dan 1,500 ppm. IS Fluorida yangdilepaskan kemudian diserap permukaanenamel (CaF2) menjadi bentuk apatit(FA atau FHA).16 CaF2 dapat berubahmenjadi fluoro-hidroksiapatit melaluiproses kimia yang berlangsung perlahan-lahan. Pertama CaF2 akan larut melepaskalsium dan ion fluorapatida akanberikatan dengan mineral gigi menjadifluorhidroksi apatit. Disamping itu ionfluorida akan berikatan dengan mineralgigi menjadi fluorhidroksiapatit yangakan berpengaruh terhadap kelarutanemail terhadap asam.!"

Aplikasi dengan glass ionomerke permukaan gigi akan mengalamipelepasan, menyebabkan fluor yangterlepas secara perlahan-lahan. Fluoryang lepas dari glass ionomermenyebabkan hidroksi apatit yangterdapat dalam email menjadi fluor

4

dentika Dental Joum.'Vol 9, No.1, 2004: 1-5

apatit. Fluor apatit lebih tahan terhadapasam dibandingkan hidroksi apatit,akibatnya kalsium yang terlepas lebihrendah pada gigi yang diaplikasi dengang-lassionomer.

Dari hasil dan pembahasanpenelitian iru disimpulkan bahwapelepasan kalsium lebih banyak terjadipad a gigi yang tidak diaplikasi denganbahan silen glass ionomer, sehinggadapat dikatakan bahwa fisur silendengan bahan glass ionomer cementdapat mengurangi proses terjadinyakaries.

Ucapan Terima Kasih.Diucapkan banyak terima kasih

kepada Departemen Pendidikan Nasio-nal, Universitas Jember, LembagaPenelitian yang telah memberikan danapenelitian ini

Daftar Pustaka

I. Werner WC, Pereira Ac, Eklund SA. Cost-effectiveness study of a school-based sealantprogram. J Dent for Child 2000; 93-7.

2. Pereira AC, Pardi V, Basting RT, MenighimMDC, Pinelli C, Ambrosano GMB, et al.Clinical evaluation of glass ionomers usedas fissure sealants: twenty-four-monthresults., J Dent For Child 2001; 168-74

3. Kidd EAM, Joyston-Bechal S. Dasar-dasarkaries: Penyakit dan penanggulangannya.Alih bahasa. Narlan Sumawita, SafridaFaruk, Jakarta: EGC, 1992: 5-10.

4. Wendt LK, Koch G. Fissure sealant inpermanent first molars after 10 years, SwedDentJ 1988; 12(5):181-5.

5. Seppu L, Forss H. Resistance of occlusalfissures to demineralization after loss ofglass-ionomer sealants in vitro. Pediat Dent1991; 13: 39-41.

6. Hicks 1M, Flaitz CM. Caries formation invitro around a fluoride-releasing pit andfissure sealant in primary teeth. J Dent forChild 1998; 161-8.

7. Djamil MS. Mekanisme fluor menghambatkerja enzim air liur. J Ked Gigi, Ed. KhususKPPIKG XlI 2000; 7: 1-6.

Page 8: VOLUME: 9 NOMOR: 1,2004 ISSN : 1693 - 671X

13. Hicks MJ, Flaitz CM. Caries-like lesionformation around fluoride-releasing sealantand glass ionomer. Am J Dent 1992; 5: 329-34.

14. Reteif DH, Bradley EL, Denton JC. Enameland cementum fluoride uptake from a glassionomer cement, Caries Res 1990; 18: 250-7.

t 5. Jensen OE, Billings RJ, Featherstone lB.Clinical evaluation of fluroshield pit andfissure sealant. Clin Prev Dent 1990; 12: 24-8.

16. Ogaard B, Rolla G.S Retention of fluoridaon sound and in demineralization enamel in-vivo, in factors 'relating to demineralizationof teeth. Oxford: IRL Press Ltd, 1986; 191-9.

17. Feagin F. Calcium, phosphat and fluoridadepotition on enamel surface. Calc Tiss Res1971; 8: 154-64.

Pengaruh bahan pit dan fisur silen glass ionomer terhadap dekalsifikasi email(Didia Erma Indahyani, Sulistyani, Roedybudi Raharjo)

8. Komatsu H, Shimokobe H, Kawakami S.Caries-preventive effect of glass ionomersealant reapplications: Study presents three-year result. 1 Am Dent Assoc 1994; 125:543-9.

9. Sutjiati R, Sulistiyani. Dekalsifikasi enameldi tepi breket ortodonsia. Majalah Ked Gigi2001; 34(3a): 170-3.

10. Kidd EAM, Smith BGN. Why restore teeth.In: Pickard HM pickard's manual ofoperative dentistry, 6th Ed. Oxford: OxfordUniversity Press, 1990; 5-7.

11. Huis in 't Veld JHJ, Helderman WHV,Dirks OB. Plak Gigi dalam I1mu KedokteranGigi Pencegahan, Alih bahasa. SutatmiSurya, Yogyakarta: Gadjah Mada UniversityPress, 1993; 59-3.

12. Rensburg N. Composition of teeth dalamoral biology. Chichago: QuintessencePublishing Co Inc, 1995; 369.

5