vol 63/xiii/ mei - jun 2018 edisi 3 2018.pdfngan badai yang di awali air bah yang menghantam mobil...

39
VOL 63/XIII/ MEI - JUN 2018 www.kpk.go.id ISSN 2086-0919

Upload: dinhdiep

Post on 23-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: VOL 63/XIII/ MEI - JUN 2018 Edisi 3 2018.pdfngan badai yang di awali air bah yang menghantam mobil dan bangunan di jalan raya kota New York. Suhu berkurang secara dras-tis, kemudian

VOL 63/XIII/MEI - JUN 2018www.kpk.go.id

ISSN 2086-0919

Page 2: VOL 63/XIII/ MEI - JUN 2018 Edisi 3 2018.pdfngan badai yang di awali air bah yang menghantam mobil dan bangunan di jalan raya kota New York. Suhu berkurang secara dras-tis, kemudian

VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 | INTEGRITO | 1

(mim

pi) citarum H

arum

VOL 63/Xiii/mEi-JuN

2018 WW

W.KpK.GO.iD vol 62/Xiii/

MEi - JUN 2018www.kpk.go.id

issN 2086-0919

8KANALIMPLIKASI KODIFIKASI

RANCANGAN KITAB UNDANG-

UNDANG HUKUM PIDANA

20JEJAK KASUSKORUPSI SDA RUGIKAN NEGERI

22TATAP MUKASARIBAN, DUTA RELAWAN

KEBERSIHAN BANDUNG

24GAGASPEMBERANTASAN KORUPSI

SEKTOR SDA

26PORTALTOLAK PELEMAHAN, KPK

SURATI PRESIDEN

34MOZAIKSEKOLAH GRATIS JURU PARKIR

UNPAD

36CENDEKIAMEMBAGI SAMA BANYAK,

MENIMBANG SAMA BERAT

40KHUSUSJATUH BANGUN LEMBAGA

ANTIKORUPSI DI DUNIA

60TELADANSATRIO BUDIHARDJO “BILLY”

JOEDONO

64PERINTISPETABENCANA.ID BPBD

PEMPROV DKI JAKARTA

70SULURPENYELIDIKAN

71KABAR WPBERBAGI KEBAHAGIAAN HARI

RAYA

UTAMA 10

(MIMPI) CITARUM HARUM

DAFTAR ISI

ILUSTRASI COVER MENGURUSI SUNGAI CITARUM YANG PENUH SAMPAH.Grafis: INTEGRITO/IS

TAK TANGGUNG-TANGGUNG. JOKOWI KELUARKAN PERPRES NO.15 TAHUN 2018.

Page 3: VOL 63/XIII/ MEI - JUN 2018 Edisi 3 2018.pdfngan badai yang di awali air bah yang menghantam mobil dan bangunan di jalan raya kota New York. Suhu berkurang secara dras-tis, kemudian

2 | INTEGRITO | VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 | INTEGRITO | 3

Seorang klimatologis, Jack Hall, memperingatkan para petinggi di Amerika Serikat bahwa akan ada penurunan suhu udara ekstrem. Penurunan suhu udara ini akan

mempengaruhi cuaca sehingga akan mun-cul badai yang membahayakan. Peringatan ini ia dasari dengan pengamatan dan pene-litian yang sangat rinci. Para petinggi di Ne-geri Abang Sam tak percaya, mereka merasa hanya membuang dana jika harus mencegah badai ini.

“Yang saya tahu, kalau kita tidak segera bertindak, maka yang me-nerima akibatnya adalah anak cucu kita kelak,” kata Jack Hall pasrah saat peringatannya tak diindahkan.

Sayangnya hitungan Jack benar, beberapa ne-gara mengalami krisis. Musim yang seharusnya belum masuk musim di-ngin tiba-tiba terjadi hal aneh. Bongkahan balok-balok es yang besar me-luncur dari langit menimpa rumah dan mobil penduduk.

Bencana berlanjut de-ngan badai yang di awali air bah yang menghantam mobil dan bangunan di jalan raya kota New York. Suhu berkurang secara dras-tis, kemudian menghasilkan salju yang lebat. Semua penduduk yang ma-sih ada di kota itu, mencoba bertahan di perpustakaan kota. Buku-buku yang ada, terpaksa dibakar untuk menghangatkan diri. Banyak korban berjatuhan karena para pe-nguasa di sana memilih untuk tidak melaku-kan apapun meski sudah ada peringatan dari Jack.

Perubahan iklim ini disebut-sebut akibat perbuatan manusia yang tidak

merawat bumi. Satu-satunya planet yang bisa menjadi tempat tinggal manusia, rusak. Meski peringatannya tak diindahkan, Jack Hall tetap memberi saran dan mencari cara menanggulangi bencana alam yang terjadi.

Semangat Jack Hall seperti perjuangan lembaga antikorupsi di dunia yang terus mengalami jatuh bangun. Lembaga anti-korupsi terus berusaha tak gontai meski berkali-kali dihantam badai. Bukan badai es balok atau air bah seperti di film The Day Af-ter Tomorrow.

Badai penghantam pemberantasan ko-rupsi biasanya datang dari sekitarnya, yang

terdekat, yang me-rasa terancam

dengan apa yang di-

l a k u -k a n p a r a

p e m -b e r a n -

tas ko-rupsi. Tak

seperti pe-rubahan iklim

yang muncul karena perbuatan

manusia yang tak men-jaga bumi. Badai ini nongol justru karena ada

pihak yang sibuk men-jaga kebe-naran. Persa-

m a a n n y a adalah jika tidak dilawan, badai ini akan membesar, meng-hancurkan dan memakan banyak korban.l

BADAIPINDAH KERJA KE KPKPertanyaan : Nikki Wirawan

Dengan Hormat,Bersama dengan ini saya ingin

bertanya, saya adalah pegawai di daerah dan mempunyai kemauan untuk pindah bekerja di KPK. apakah saya bisa pindah ke KPK? Kalau bisa, bagaimana prosedurnya dan saya harus berkomunikasi dengan siapa di KPK?.

Mohon penjelasan dan bantuannya.Terima Kasih..

Jawaban: Terima kasih atas email yang

dikirimkan kepada kami dan ketertarikan untuk bergabung dengan lembaga ini.Sebagai informasi, bahwa status pegawai KPK terdiri dari Pegawai Tetap dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang Dipekerjakan.1. Untuk penerimaan/rekrutmen

menjadi pegawai Tetap melalui proses rekrutmen pegawai

2. Untuk penerimaan/rekrutmen menjadi Pegawai Negeri yang dipekerjakan, apabila KPK memang membutuhkan beberapa posisi yang memang harus diisi dari jalur Pegawai Negeri, KPK akan mengirimkan surat pemberitahuan ke instansi/lembaga terkait mengenai posisi-posisi yang kosong beserta persyaratan jabatan dan batas waktu pengiriman kandidat dari instansi/lembaga terkait untuk ditindak lanjuti dan diberitahukan ke internal lembaga tersebut.

SWARA TAJUKKICAU

@susenotasminSaya suka dengan kerja KPK, maka RKUHP harus di kawal, saya takut nanti KPK nya jadi gak ada gigi nya lagi.

@argolumaksoSetelah ini, KPK tetap harus berprinsip tiada kata maaf buat para koruptor, garong uang rakyat. Maju terus KPK ...

@martinusnussah Teruslah Bekerja Dengan ,Tegas,Berani,Tanpa Pandang Bulu,Rakyat DibelakangKPK.

@yohanes_tukan KPK sbg lembaga negara yg menangani pemberantasan korupsi jgn sampai dilemahkan atau dihancurkan. #SaveKPK

@ASobyyk16Trimaksh kpk atas ucapan selamatnya, smoga kpk trs istiqomah dlm menegakkan hukum

@FCorua saveKPK... Bravo KPK... Jangan tebang pilih... Jgn takut sama pemimpin yg kadernya banyak korupsinya!

@taofan_pratamaSelamat ya. GO KPK!

@Hitler97978236 Cakep KPK…cakeeeppp!! Berantas semua pejbat kotor!

@rehan_sudrajat tetap semangatttt KPK,rakyat mendukung pastii

@Boy34376590 Rakyat pasti dukung KPK, Brantas korupsi sampai habis, klo bisa koruptor kakap juga OTT, banyak kasus besar tidak tuntas malah hilang dari permukaan.

@Desacerdas1Pantau dan tangkap koruptor2 pembuat miskin rakyat, jangan kendor KPK!!

Penanggung Jawab: Pimpinan KPK; Pengarah: Sekretaris Jenderal dan Kepala Biro Humas KPK; Pemimpin Redaksi: Yuyuk Andriati Iskak; Redaktur Pelaksana: Tri Artining Putri; Redaktur: Zulkarnain Meinardy; Staf Redaksi: Evi Tresnawati, Siti Sharatassyah. Kontributor: Afriyeni, Budi Prasetyo, Euodia Widya Lestari, Galuh Ayu Puspita, Shantika Embun Diniakbari; Desain & Layout: MM.Setiawan; Grafis & Foto: Iman Santoso, Indra Gunawan; Pengolahan Data: Ashani Saroso, Sicilia Julianty Hutabarat; Fotografer: Dian H Baay, Sheto Risky Prabowo, Siti Sharatassyah; Sirkulasi: Venny Irliani Amanah. Alamat Redaksi: Komisi Pemberantasan Korupsi, Jln. Kuningan Persada Kav. 4, Jakarta Selatan 12950; Telepon: (021) 2557 8300, Faks (021) 5289 2456; Email: [email protected]; Website: www.kpk.go.id; Facebook: Komisi Pemberantasan Korupsi; Twitter: @KPK_RI; Instagram: @official.kpk

VOL 62/XIII/MAR-APR 2018 | INTEGRITO | 3

Page 4: VOL 63/XIII/ MEI - JUN 2018 Edisi 3 2018.pdfngan badai yang di awali air bah yang menghantam mobil dan bangunan di jalan raya kota New York. Suhu berkurang secara dras-tis, kemudian

4 | INTEGRITO | VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 | INTEGRITO | 5

R A N A

VOL 61/XIIIJAN-FEB 2018 | INTEGRITO | 54 | INTEGRITO | VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 VOL 62/IV/MEI-JUN 2018 | INTEGRITO | 5

INTE

GR

ITO

/SR

P

Kolaborasi - Saut Situmorang (Kiri) dan Mike, Vokalis Marjinal (Kanan) berbagi panggung dalam peluncuran album kompilasi Kita Perangi Korupsi (KPK) di halaman Gedung Merah Putih KPK, Jumat (04/05).

Page 5: VOL 63/XIII/ MEI - JUN 2018 Edisi 3 2018.pdfngan badai yang di awali air bah yang menghantam mobil dan bangunan di jalan raya kota New York. Suhu berkurang secara dras-tis, kemudian

KILAS KILAS

6 | INTEGRITO | VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 | INTEGRITO | 7

Pada Rabu (6/6), Komisi Pembe-rantasan Korupsi mengadakan semiloka dengan tema Pemba-

lakan Liar dan Wilayah Adat di Papua. Diskusi ini diikuti oleh Gakkum KLHK, Tim Korsup GNPSDA Papua (KPK), Kepolisian Daerah Papua, Kejaksaan Tinggi Papua, Dinas Kehutanan Papua,

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo dan Wakil Ketua KPK Laode M

Syarif menemui Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) dan 9 Hakim Konsti-tusi di Gedung Mahkamah Konstitusi, Senin (04/06).

Pertemuan tersebut guna melan-jutkan kajian Sistem Manajemen Perkara di MK yang sempat tertunda. Sebelumnya, kajian ini sudah sempat berjalan selama satu bulan di tahun 2017 namun harus berhenti untuk menghindari konflik kepentingan da-

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengundang perwakilan dari enam kementerian dan 20

inspektorat di seluruh Indonesia un-tuk memberikan sosialisasi mengenai Survei Penilaian Integritas (SPI) 2018 di Gedung Merah Putih KPK pada Selasa (22/5).

Survei Penilaian Integritas ber-manfaat untuk mengidentifikasi area rawan korupsi. Dalam sambutannya Ketua KPK Agus Rahardjo mengharap-kan dengan adanya SPI, setiap lem-baga dapat mengetahui kelemahan lembaganya. Skor SPI bisa menjadi acuan seperti halnya Corruption Perception Index (CPI) menilai setiap negara di dunia.

Survei Penilaian Integritas akan melewati 9 tahap yang dimulai dari sosialisasi, penetapan target, peng-umpulan data, Focus Group Discus-sion (FGD), observasi, analisis data, penetapan indeks, penetapan reko-mendasi, sosialisasi hasil, dan tidak lanjut rekomendasi. Pengumpulan data yang akan bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) akan ber-langsung pada bulan Juli-Agustus, sementara Nilai Indeks Integritas akan disosialisasikan pada bulan Februari di tahun 2019l

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menerima audiensi dari Himpunan Mahasiswa

Islam (HMI) di Gedung Merah Putih KPK pada Rabu (23/5). Wakil Ketua KPK Laode M Syarif menemui 6 perwakilan dari HMI yang dipimpin oleh Ketua HMI R Sadam Al Jihad.

Dalam pertemuan itu HMI me-nyampaikan dukungannya kepada

PERTEMUAN KPK DENGAN 9 HAKIM KONSITUSI

KPK SOSIALISASIKAN SURVEI PENILAIAN INTEGRITAS 2018

KPK GELAR SEMILOKA PEMBALAKAN LIAR HUTAN PAPUA

KPK TERIMA AUDIENSI HMI

INTE

GR

ITO

/SS

KPK GELAR DISKUSI DISERTASI PEMBERANTASAN KORUPSI

INTE

GR

ITO

/SS

Komisi Pemberantasan Korupsi mengundang Dosen Admi-nistrasi Publik Universitas

Indonesia, Dr. Vishnu Juwono untuk memaparkan disertasi yang Ia buat berjudul Berantas Korupsi: Sejarah Politik Reformasi Pemerintahan dan Inisiasi Anti-Korupsi di Indonesia

1945-2014. Paparan dan diskusi ini bertujuan

untuk memberikan gambaran isi disertasi kepada pegawai KPK sehingga dapat memperluas wawasan pegawai serta memperkuat jaringan dengan narasumber yang terkait dalam proses disertasi tersebut.

INTE

GR

ITO

/SS

INTE

GR

ITO

/PR

O

lam proses Judicial Review Pansus Hak Angket KPK.

Dalam pertemuan itu, Wakil Ketua KPK Laode M Syarif menyampaikan 8 temuan sementara dari hasil pene-litian selama satu bulan ditahun lalu dan dilanjutkan dengan sesi diskusi guna kelancaran proses penelitian yang akan dilakukan oleh tim pene-litian dan pengembangan (Litbang) KPK. Ketua KPK Agus Rahardjo berpesan agar kode etik dapat dibuat selengkap mungkin agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkanl

KPK dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia. KPK dan HMI merencanakan beberapa kerja sama yang akan tertuang dalam sebuah Momerandum of Understanding (MOU). Syarif berpesan kepada HMI agar menjaga independensi agar tidak dimanfaatkan oleh kepenting-an-kepentingan politikl

Disertasi yang telah diselesaikan Vishnu di Department of Interna-tional History of the London School of Economics, London, rencananya akan dijadikan buku dengan bantuan kerja sama Penerbit Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) dan TIFA Fundationl

WWF Papua, Bappeda Provinsi papua, Kanwil BPN Papua, Dirjen Planologi, Jerat Papua (CSO), KIPPRA, serta aka-demisi dari Universitas Cendrawasih.

Semiloka ini digelar untuk mengetahui kondisi terbaru situasi hutan dan perkembangan penetapan wilayah adat di Papua dari berbagai

pihak terkait, memetakan tantangan dan gagasan solusi penyelamatan hutan dan pengakuan wilayah adat di Papua, serta memetakan strategi penegakan hukum yang berpihak ter-hadap masyarakat hukum adatl

Page 6: VOL 63/XIII/ MEI - JUN 2018 Edisi 3 2018.pdfngan badai yang di awali air bah yang menghantam mobil dan bangunan di jalan raya kota New York. Suhu berkurang secara dras-tis, kemudian

KANAL KANAL

8 | INTEGRITO | VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 | INTEGRITO | 9

Sejak per-tama kali d i i n i s i a s i berdasarkan

resolusi seminar Hukum Nasional tahun 1963, pro-yek perumusan rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) terus dilaksanakan hingga hari ini. Dalam proses perkembang-annya, muncul ide dari tim peru-mus untuk memasukan pengaturan tindak pidana khusus ke dalam RKUHP. Dalam bab tindak pidana khusus di buku kedua RKUHP, dima-sukkan beberapa tindak pidana khu-sus yang sebelumnya telah diatur dalam undang-undang di luar RKUHP seperti tindak pidana korupsi, tindak pidana berat Hak Asasi Manusia (HAM), tindak pidana pencucian uang, tindak pidana lingkungan hidup, serta tindak pidana narkotika dan psikotropika.

Masuknya sebagian tindak pidana khu-sus ke dalam RKUHP membuat salah satu tu-juan kodifikasi menjadi tidak terpenuhi, yaitu penyatuan semua ketentuan hukum pidana ke dalam satu kitab undang-undang. Hal ini dapat terjadi karena tindak pidana khusus sebelumnya sudah diatur di luar RKUHP. Jika pengaturan tindak pidana khusus juga dimasukkan kedalam RKUHP berarti akan ada dua undang-undang berbeda yang mengaturnya. Integrasi tindak pidana khusus ke dalam RKUHP mengakibat-kan hilangnya ketentuan pidana yang bersifat

khusus (lex specialis) yang telah ditetapkan

di undang-undang pindana khusus.

Awal Juni lalu, KANAL

KPK meng-u n d a n g

r e k a n -rekan me-

dia untuk berdiskusi

dalam Dialog KanalKPK dengan tema

“Implikasi Kodifikasi terhadap Kejahatan Luar Biasa dan Terorganisir

dalam RKUHP”. Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi

(KPK) Laode Muhammad Syarif, Kepala Ba-dan Narkotika Nasional (BNN) Heru Winarko, Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manu-sia (Komnas HAM) Mohammad Choirul Anam, dan akademisi yang juga seorang mantan Hakim Asep Iwan Iriawan hadir sebagai narasumber bersama host Kepala Bagian Perancangan Per-aturan dan Produk Hukum KPK Rasamala Ari-tonang.

“KPK berharap RKUHP tidak menimbulkan masalah dalam penegakan hukum,” ujar Syarif.

Korupsi, lanjut dia, merupakan kejahatan luar biasa yang memang didefinisikan sebagai se-rious crime. Jika itu masuk kedalam KUHP maka korupsi dianggap sebagai kejahatan biasa. Peran KPK juga tidak dijelaskan dengan baik sehingga

IMPLIKASI KODIFIKASI RANCANGAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA

PERMASALAHAN APA LAGI YANG AKAN TIMBUL JIKA DELIK-DELIK TINDAK PIDANA KHUSUS TETAP MASUK KEDALAM RKUHP ? SIMAK PENJELASANNYA DALAM DIALOG KANAL KPK “IMPLIKASI KODIFIKASI RKUHP” YANG DAPAT DISAKSIKAN HANYA DI KANAL.KPK.GO.ID

dapat membuat ketidakpastian di kemudian hari.

“Akan ada dua undang-undang yang ber-laku dengan ancaman pidana yang berbeda, ini bisa menimbulkan ketidakpastian hu-kum,” kata Syarif.

Permasalahan tidak berhenti sam-pai delik tindak pidana korupsi. Per-masalahan ini juga ditemui dalam delik lain, yaitu Hak Asasi Ma-nusia (HAM) dan Narkotika. M e -nurut Komisioner Komnas H A M Mohammad Choirul Anam wewenang K o m -nas HAM untuk melakukan penindakan terha-dap pelanggaran HAM bisa terganggu karena pengaturan yang ada dalam RKUHP.

“Bahkan Komnas HAM tidak bisa lagi mengurus kasus-kasus HAM yang sudah sangat lama karena ada kadalu-arsa yang diatur dalam RKUHP, pada-hal dalam konteks pelanggaran HAM berat ha-rusnya tidak mengenal kadaluarsa,” ujar Anam.

Atas alasan itu, Komnas HAM menolak delik pidana khusus dimasukkan kedalam RKUHP.

Permasalahan lain juga ditemukan di BNN. Kepala BNN Heru Winarko khawatir akan kebi-jakan memasukan delik pidana narkoba dalam RKUHP.

Menurut dia ada penanganan terhadap nar-koba ini berbeda dengan yang lainnya. Di dalam-nya ada pertimbangan apakah pelaku akan dire-habilitasi atau langsung dihukum pidana.

“Kalau di KUHP jadi diberlakukan umum dan hanya akan dimasukkan ke penjara,” ujar Heru. Padahal, kata dia, sebagian besar pengguna

narkoba harus direhabilitasi terlebih dahulu. Soalnya, jika pelaku langsung

dipenjara justru akan memperburuk ke-adaan pelaku.

Ketika delik narkoba dimasukkan ke da-lam RKUHP yang berarti menggunakan un-dang-undang yang bersifat umum, BNN akan kesulitan melakukan penindakan dan berko-laborasi dalam pihak lain termasuk jaringan internasional. Tindak pidana narkoba sangat berkembang dengan cepat dan membutuhkan undang-undang yang dinamis.

Masuknya delik-delik tindak pidana khu-sus kedalam RKUHP dianggap melemahkan wewenang lembaga-lembaga yang menindak

kejahatan luar biasa. Menurut seorang akademisi yang juga seorang mantan Hakim Asep Iwan Iriawan, kejahatan luar biasa lebih baik diatur diluar KUHP.

Asep menjelaskan beberapa alasan delik tindak pidana khusus yang merupakan ke-jahatan-kejahatan luar biasa tidak disatukan de-ngan tindak pindana yang bersifat umum dalam RKUHP. Salah satunya akan membingungkan proses penegakan hukum di Indonesia.

“Kalau ada dua undang-undang, akan mem-bingungkan dan tidak jelas. Jaksa akan menggu-nakan undang-undang yang mana?” ujar Asepl

DIALOG KANAL RKUHP

Page 7: VOL 63/XIII/ MEI - JUN 2018 Edisi 3 2018.pdfngan badai yang di awali air bah yang menghantam mobil dan bangunan di jalan raya kota New York. Suhu berkurang secara dras-tis, kemudian

10 | INTEGRITO | VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 | INTEGRITO | 11

(Mimpi) Citarum Harum

LABEL SUNGAI TERKOTOR DI DUNIA VERSI WORLD BANK SERTA AKSI DUA WARGA NEGARA ASING MENYUSURI SAMPAH DENGAN KAYAK PLASTIK TERSEBAR CEPAT MELALUI MEDIA SOSIAL. CITRA NEGATIF SUNGAI CITARUM KINI VIRAL HINGGA MANCANEGARA. PROGRAM REVITALISASI PUN DIGARAP. TAK TANGGUNG-TANGGUNG, JOKOWI KELUARKAN PERATURAN PRESIDEN PERCEPATAN PENGENDALIAN PENCEMARAN DAS CITARUM.

U T A M A

UTAMA

Greenpeace Indonesia menyebut Cita-rum sebagai sungai terpanjang di Jawa Barat. Ada 12 wilayah administrasi kabupaten/kota yang dialiri oleh Citarum. Sekitar 420.000 hektar lahan pertanian disuplai kebutuhan irigasinya dari sungai yang menjadi saksi se-jarah lahirnya kerajaan Hindu tertua di Nu-santara, Kerajaan Tarumanegara.

Meski Greenpeace Indonesia dan juga be-berapa instansi terkait lingkungan menyebut Citarum sebagai sungai sepanjang 300 kilo-meter, namun menurut Dosen Geodesi, Ins-titut Teknologi Bandung, Heri Andreas me-ngatakan ukuran luas Sungai Citarum yang sebenarnya belum diketahui.

“Belum ada yang meneliti dengan kom-prehensif berapa ukuran wadah Citarum, kita sebut saja ember lah, apakah embernya besar, apakah kecil, atau ternyata embernya bocor dimana-mana.”

Ia pun membocorkan hasil penelitian-nya kepada Integrito mengenai Citarum yang sudah ia kerjakan sejak 2008 dan masih ber-langsung hingga saat ini. Dari hasil penelitian Heri Andreas, masalah utama Sungai Cita-rum sangatlah sederhana, yaitu banjir. Jum-lah air yang masuk tidak seimbang dengan

besarnya wadah atau yang diistilahkannya sebagai ember.

“Kalau air yang datang, kita enggak bisa salahkan because it’s given from God. Tapi yang jadi masalah ialah pengelolaan airnya tidak dilakukan dengan baik oleh pemerin-tah. Air dari atas yang datang banyak, tapi air di permukaan tidak dimanfaatkan, malah air dalam tanah yang disedot habis-habisan. PDAM kita pun ngambil air dari dalam tanah, harusnya kan enggak boleh.  Harusnya dibuat penyulingan seperti di Singapura untuk pe-manfaatan air permukaan sungai,” kata Heri.

Ada pula usaha lainnya yang sudah dila-kukan pemerintah dalam menangani ban-jir yaitu pengerukan kemudian mencegah sedimentasi. Namun dalam Pikiran Rakyat hal 4, tanggal 27 Mei 2016, Kepala Balai Be-sar Wilayah Sungai (BBWS) Yudha Meliawan mengatakan hasil pengerukan (tanah/sedi-men) tidak dibuang ke luar sungai, tapi di tepi sungai. Itu artinya bertolak belakang untuk memperluas wadah, malah mempersempit ember.

Lebih jauh Heri menyayangkan sikap pemerintah yang belum serius dalam mena-ngani isu air, banyak program dibuat hanya

HULU CITARUM – Pembersihan hulu sungai Citarum di daerah Cisanti, Kab.Bandung, Jawa Barat.

KOM

UN

ITA

S C

ITA

RU

M L

ESTA

RI

KOM

UN

ITA

S C

ITA

RU

M L

ESTA

RI

Sudah satu dekade lalu Bank Dunia membuat pernya-taan yang mengejutkan bagi bangsa Indonesia de-ngan menobatkan Sungai Citarum sebagai sungai terkotor di dunia. Sungguh penobatan ironi yang tidak

kita inginkan sebagai sebuah bangsa, namun

kita tak punya cukup alasan untuk menampik pernyataan tersebut.

Citarum telah menjadi sumber kehidupan bagi penduduk Jawa Barat dan sebagian wi-layah di DKI Jakarta yang menggantungkan hidup dari sungai ini. Air merupakan sumber kehidupan bagi umat manusia. Semua makh-luk hidup tanpa terkecuali membutuhkan air untuk melanjutkan hidup.

“Tapi yang jadi masalah ialahpengelolaan airnya tidak dilakukan dengan baik oleh pemerintah,”

Heri Andreas, Dosen Geodesi, Institut Teknologi Bandung,

Page 8: VOL 63/XIII/ MEI - JUN 2018 Edisi 3 2018.pdfngan badai yang di awali air bah yang menghantam mobil dan bangunan di jalan raya kota New York. Suhu berkurang secara dras-tis, kemudian

12 | INTEGRITO | VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 | INTEGRITO | 13

UTAMA

THE

JAK

AR

TA P

OST

UTAMA

sebatas formalitas capaian kinerja. Hasil kajian Komisi Pemberantasan Ko-

rupsi pun mengatakan hal yang sama. Se-lebihnya, masih ada 23 persoalan lain yang ditemukan tim Litbang KPK dalam kajian Sistem Pengelolaan Sumber Daya Air, Ka-wasan Hulu, tahun 2017.

Alih fungsi lahan, masalah kebijakan (sis-tem), masalah kelembagaan (setiap pihak menjadi part of the games), salah tafsir da-lam menerjemahkan aturan dalam undang-undang, yang memberikan izin usaha namun malah mengenyampingkan dokumen AM-DAL. Bahkan dengan alasan pembangunan yang dipercepat, sejumlah fasilitas publik seperti sempadan/badan sungai, kawasan lindung dan seterusnya dapat dimanfaatkan untuk kepentingan tersebut.

Kontras dengan hal di atas, kebijakan pengendalian terhadap pemegang izin yang melanggar sepertinya sangat sulit dilaksana-kan. Dengan sejumlah alasan, pemegang izin yang melanggar tidak mudah untuk diberikan sanksi. Terkadang pelanggaran sudah di de-pan mata, namun sayang pemerintah tidak berdaya untuk melakukan tindakan korektif.

Semua persoalan tersebut nyatanya be-lum menghasilkan perhatian serius dari pe-merintah hingga sebuah aksi nekat dua kakak beradik asal Perancis. Agustus 2017 lalu men-jadi momentum awal perubahan besar-besa-ran bagi Sungai Citarum.

Gary Bencheghib dan saudaranya Sam,

adalah penggagas Make A Change World, se-buah gerakan kepedulian yang tercetus dari keresahan mereka terhadap sampah plastik yang mencemari lingkungan di hampir selu-ruh negara. Gary dan Sam kemudian mem-buat video dokumenter Sungai Citarum. Me-reka mengarungi sungai menggunakan kayak yang mereka buat dengan limbah botol plas-tik.

Dan benar adanya, dalam video yang me-reka unggah di YouTube dengan judul “We’re Kayaking Down The World’s Most Polluted River, The Citarum River”, tampak jelas me-reka mengayuh dalam tumpukan sampah plastik yang mengenaskan di atas permukaan air hitam pekat.

Akibat video yang begitu cepatnya viral hingga mancanegara, satu bulan kemudian mereka mengunggah video tanggapan yang datang dari pemerintah. “The Indonesian Goverment Responded With An Emergency Plan To Clean Up The Citarum River.

Direktur Pengelolaan Sampah Kemen-terian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) R. Sudirman mengatakan dirinya sudah membuat usulan penerapan tanggap darurat untuk penanganan sampah di Cita-rum. Dikatakannya, KLHK akan menyiapkan road map tentang pelaksanaan dan penyiapan kebijakan tentang pemulihan kondisi sungai.

Dalam berbagai kumpulan artikel berita, dikatakan bahwa tujuan Gary dan Sam bukan untuk mendapat respons dari pemerintah.

Lebih dari itu, mereka menginginkan agar ke-sadaran masyarakat dapat terbangun dalam jangka panjang. Bahwa membuang sampah plastik ke sungai akan membuat sungai seko-tor dan semengenaskan yang tergambar da-lam video tersebut.

Selang sebulan sejak video tanggapan tersebut beredar, pemerintah tengah meng-godok program penataan Sungai Citarum, tepatnya 15 Oktober 2017 diselenggarakan rapat koordinasi (rakor) pertama kali yang diikuti oleh kementerian/lembaga terpilih beserta Sekretariat Kabinet Republik Indo-nesia di Kementerian Koordinator Bidang Ekonomi dan Kemaritiman. Tak berhenti sampai di situ, pada 16 Januari 2018, Presi-den Joko Widodo memimpin rapat terbatas dengan sejumlah kementerian/lembaga juga Pemda dan TNI/Polri di Graha Wiksa Praniti, Kota Bandung.

Buah dari rapat terbatas tersebut, Jokowi mendatangi Situ Cisanti yang merupakan hulu dari Sungai Citarum pada 22 Februari 2018. Ia mencanangkan “Penanggulan Pen-cemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Su-ngai Citarum” sebagai payung hukum dalam pelaksaan program dan kegiatan secara terin-tegrasi di Sungai Citarum.

Hingga pencanangan tersebut berlan-jut, Deputi SDM, Iptek, dan Budaya Maritim, Kementerian Koordinator Bidang Kemariti-

man, Safri Burhanuddin, mengatakan perlu dibuat suatu keputusan yang lebih kuat dari hanya sekadar pencanangan saja, di samping itu peraturan tersebut bisa diterbitkan de-ngan sesegera mungkin.

“Waktu itu presiden langsung menugas-kan Pak Menko untuk memimpin, nah agar segera bisa memimpin kan butuh aturan, maka kita lihat aturan apa yang bisa dikelu-arkan karena masing-masing kementerian/lembaga sebenarnya sudah punya program untuk ngurusin Citarum,” ujarnya kepada In-tegrito di kantornya.

Pada 14 Maret 2018, lahirlah Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2018 tentang Per-cepatan Pengendalian Pencemaran dan Ke-rusakan Daerah Aliran Sungai Citarum seba-gai aturan yang dirasa paling tepat. Menurut Safri, Perpres ini akan berfungsi sebagai diri-jen yang menyinergikan dan mengalokasikan program yang sudah ada dari masing-masing kementerian/lembaga serta Pemda terkait.

Ada lima hal yang difokuskan dalam Perpres ini, yaitu upaya terobosan dan pe-nguatan program yang telah dilakukan, ke-terpaduan antarinstansi dan pemangku ke-pentingan, integrasi kewenangan pusat dan daerah (provinsi, kabupaten/kota), pelibatan TNI: Operasi Militer Selain Perang (OMSP), serta pencegahan dan penegakan hukum se-cara terpadul

Berburu Plastik– Menggunakan sampan kecil, Gary Bencheghib mengumpulkan sampah plastik untuk didaur-ulang.

Rehabilitasi Citarum – Presiden RI Joko Widodo bersama Menteri Negara

Lingkungan Hidup Siti Nurbaya dalam pencanganan gerakan

rehabilitasi sungai Citarum.

KOM

UN

ITA

S C

ITA

RU

M L

ESTA

RI

Page 9: VOL 63/XIII/ MEI - JUN 2018 Edisi 3 2018.pdfngan badai yang di awali air bah yang menghantam mobil dan bangunan di jalan raya kota New York. Suhu berkurang secara dras-tis, kemudian

14 | INTEGRITO | VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 | INTEGRITO | 15

UTAMA

Bisakah kita membayangkan jika di sebuah restoran tidak ada seorang kepala koki? Tentunya tempat itu tidak akan bisa disebut sebagai

restoran melainkan hanya dapur. Dapur men-jadi tempat pemenuhan kebutuhan makan dan minum yang selalu menghadirkan ke-nikmatan, kelezatan dan juga bau sedap bagi penghuninya. Namun dapur juga bisa meng-hadirkan bau busuk, kotor dan tumpukan

piring tak terbilas. Berbeda dengan restoran, kepala koki mengelola dapurnya menjadi ter-tata setiap waktu.

Ilustrasi di atas hanya sepotong kecil ten-tang kondisi Citarum. Konsep tentang sungai erat kaitannya dengan ruang. Artinya perlu ada pengelolaan dari hulu hingga hilir. Gawat jika tak terurus. Banyak orang ingin meman-faatkan sungai namun masa bodoh dengan perawatannya. Akhirnya sungai menjadi bau,

BERSINERGI URUS CITARUM

UTAMA

kotor, tercemar, dan sangat mengenaskan. Itu semua tergambar jelas dari banyaknya pemberitaan tentang sungai terpanjang di Jawa Barat ini. Salah satu pemberitaan yang paling memperihatikan adalah julukan seba-gai sungai terkotor di dunia oleh surat kabar Washington Post, Maret 2017. Bahkan dibuat video dokumenter oleh warga asing hingga viral.

Perhatian publik dan pemerintah serupa tentang sektor sumber daya air: minim. Da-lam kurun waktu 1-26 Juli 2017, dari 733 isu yang banyak diangkat media hanya ada 6 isu yang terkait dengan sumber daya air. Isu tersebut pun dikemas dalam bentuk berita kejadian dan bukan ulasan yang mendalam. Demikian halnya dengan perhatian pemerin-tah, sektor ini jadi prioritas ke sekian jika di-bandingkan dengan sektor lain.

“Coba kita lihat, ada nggak calon kepala daerah atau pemimpin yang menjadikan air

sebagai program yang dikampanyekan atau menjadikan air sebagai tolak ukur keberha-silan kepemimpinan dia? Hampir nggak ada saya rasa,” ujar Direktur Penelitian dan Pe-ngembangan KPK, Wawan Wardiana.

Krusialnya lagi, sungai sebagai sum-ber kehidupan bagi masyarakat dan dunia usaha berpotensi menyebabkan konflik ke-pentingan dalam pengelolaannya. Tumpang tindih regulasi menjadi salah satu masalah dalam penanganan Sungai Citarum. Hal ter-sebut mengemuka saat pertemuan dan disku-si tim Litbang KPK dengan Pemeritah Kabu-paten Bandung.

Belum lagi ketidakpastian payung hukum dalam pengelolaan sumber daya air, akibat Undang Undang Nomor 7 Tahun 2004 yang dianulir oleh Mahkamah Konstitusi (MK) menyebabkan pengelolaan air kembali me-ngacu pada Undang Undang Nomor 11 Tahun 1974 yang lebih mengacu pada pengairan.

Keluarnya Peraturan Presiden No. 15 Ta-hun 2018 pada 14 Maret lalu kemudian men-jadi satu aturan yang dapat mewadahi semua regulasi yang tumpang tindih tersebut.

“Kami butuh ada komando,” ujar Safri Burhanuddin Deputi Bidang Koordinasi SDM, Iptek, dan Budaya Maritim, Kemen-terian Koordinator Bidang Kemaritiman, ke-pada integrito.

Persoalan Citarum membuat seluruh kementerian/lembaga terkait, pemerintah daerah dan pemerintah pusat bersatu padu serta saling berbenah. Safri menjabarkan yang akan dilakukan oleh Tim DAS Citarum

DALAM KAJIAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI (KPK) TENTANG SISTEM PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR, KAWASAN HULU, PERMASALAHAN UMUM PENGELOLAAN DAS MENYEBUTKAN BANYAK PIHAK JADI PART OF THE GAMES. TUMPANG TINDIH TUGAS ANTAR PEMANGKU KEPENTINGAN JADI URUSAN. LEWAT PERATURAN PRESIDEN NOMOR 15 TAHUN 2018, PERMASALAHAN INI TERJAWAB. DALAM SATU KOMANDO, SEMUA PIHAK KOMPAK BERBENAH.

“Coba kita lihat, ada nggak calon kepala daerah atau pemimpin yang menjadikan air sebagai program yang dikampanyekan atau menjadikan air sebagai tolak ukur keberhasilan kepemimpinan dia? Hampirnggak ada saya rasa,

Wawan Wardiana, Direktur Penelitian dan

Pengembangan KPK

Page 10: VOL 63/XIII/ MEI - JUN 2018 Edisi 3 2018.pdfngan badai yang di awali air bah yang menghantam mobil dan bangunan di jalan raya kota New York. Suhu berkurang secara dras-tis, kemudian

16 | INTEGRITO | VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 | INTEGRITO | 17

UTAMA

JALAN AKHIR CITARUM

UTAMA

yang kerap dikenal sebagai program Citarum Harum.

“Kami klasifikasikan dulu permasalahan dominan di sepanjang DAS Citarum; ada hulu, tengah, dan hilir. Ketiganya punya per-masalahan yang berbeda-beda,” kata dia.

Ada alih fungsi lahan, sedimentasi, masa-lah banjir, limbah peternakan, limbah domes-tik, limbah industri, dan limbah medis, itu se-mua ialah permasalahan yang terjadi di hulu Citarum. Sedangkan di bagian tengah sungai, permasalahan yang ditemukan lebih kom-pleks seperti perikanan budidaya keramba apung di 3 waduk, cemaran logam berat, dan adanya bakteri e-coli. Dan untuk bagian hilir sama dengan hulu sungai persoalan sedimen-tasi, limbah rumah tangga, limbah domestik, dan juga limbah medis masih banyak ditemu-kan. Namun di hilir juga ditemukan limbah industri dan perusakan kawasan mangrove.

Dari hasil paparan Tim DAS Citarum yang Integrito peroleh, akibat erosi yang ter-jadi di hulu menyebabkan sedimentasi dan pendangkalan pada wilayah hilir yang juga berdampak langsung menjadi banjir di wila-yah cekungan Bandung (kota dan kabupaten Bandung). Erosi tersebut pun diakibatkan karena seluas 2.692,09 Ha lahan di hulu di-nyatakan sangat kritis sementara 456.399,27 Ha lainnya berstatus kritis, agak kritis dan berpotensial kritis.

Persoalan banjir ini juga serupa dengan hasil temuan penelitian oleh salah satu Dosen Geodesi ITB yang juga meneliti Sungai Cita-rum sejak 2008, Heri Andreas. Ia memapar-kan masalah klasik Citarum ialah banjir, selain alih fungsi lahan, banjir diperparah akibat penurunan tanah di mana air dalam tanah terus menerus disedot.

“Air tanah diambil, dikonsumsi jadi bikin tambah banjir, sedangkan air permukaan dibiarkan begitu saja dan jadi banjir juga. Manajemen air di Citarum jadi masalah yang pelik,” ujar dia.

Untuk itu tim percepatan yang meng-gandeng Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam eksekusinya, kemudian melibatkan komunitas serta masyarakat untuk menye-lesaikan satu persatu masalah di hulu ter-sebut. Adapun pembagiannya ialah merunut pada 22 sektor DAS Citarum. Bagian hulu terbagi menjadi 9 sektor, yaitu Situ Cisanti, Pacet-Maruyung, Maruyung-Cikarau, Negla-sari-Rancabuana, Rancabuana-Bojongsoang, Sapan-Cijagra, Cijagra-Jembatan Cilampeni, Jembatan Cilampeni-Curug Jompong, dan

Anak Sungai Kota Bandung. Adalah komunitas Citarum Lestari yang

ikut membantu program pembibitan lahan gundul di daerah sektor 1 sekitar Gunung Wayang, Situ Cisanti, Kab. Bandung. Wendy salah satu pegiat komunitas Citarum Lestari menceritakan pergerakannya sejak 22 Janu-ari 2018. Kegiatan yang pertama kali dilaku-kan ialah membeli hasil panen petani yang menggunakan lahan hutan menjadi lahan ta-naman kebun seperti wortel, kentang, daun bawang dan lainnya. Bersama dengan TNI dengan cara patungan, mereka membeli hasil panen petani tersebut agar lahan bisa dita-nami bibit pohon besar.

Lahan di hulu Citarum seharusnya dimi-liki oleh Perhutani, pohon-pohon besar me-mang tak terlihat lagi, katanya masyarakat sudah masuk kawasan dan mengambil alih lahan. Alasan tersebut diungkapkan oleh Saf-ri. Ia pun gemas kenapa ada pembiaran dari Perhutani yang tugas pokoknya seharusnya penghijauan lahan.

“Kalau mau ungkap yang dulu-dulu tak akan selesai, kami sepakat sekarang untuk hi-jaukan kembali,” kata Safri.

Untuk penegakan hukum di per-masalahan tengah dan hilir sungai yaitu lim-bah industri pun sangat gencar hingga men-jadi sorotan media di bulan Agustus lalu. Pemerintah dalam hal ini Tim DAS Citarum sudah menyosialisasikan kepada pihak ter-kait untuk lebih mengontrol IPAL pabrik. Safri menyayangkan sikap beberapa kemen-terian/lembaga/pemerintah daerah terkait yang asal kasih izin ke pengusaha dan men-gabaikan pengawasan terhadap jumlah pro-duksi dengan pengelolaan limbahnya.

Adanya Perpres Nomor 15 Tahun 2018 ini diakui Safri bukan saja program pembenahan Sungai Citarum namun juga kementerian/lembaga terkait.

“Ada komitmen semua pihak, Kajati, Ka-polda, gubernur, dan menteri, semuanya ber-komitmen,” kata dia.

Tim DAS Citarum yang dikenal dengan program Citarum Harum ini menargetkan tujuh tahun dapat memulihkan kondisi Ci-tarum. Sinergisitas antarpemangku kepen-tingan, dunia usaha, komunitas, serta masya-rakat diperlukan guna mewujudkan target tersebut. Perlu kerja cerdas bukan hanya kerja keras untuk menangani pengusaha yang nakal membuang limbahnya meski sudah di-peringatkan. Serta dibutuhkan konsistensi dan komitmen di dalam sanubari, agar sebuah

ADANYA TIM DAS CITARUM MENJADI JALAN AKHIR BAGI KISAH CITARUM. PASALNYA TIM INI TELAH DIBUNGKUS DALAM PERATURAN PRESIDEN, YANG

ARTINYA KEPALA NEGARA SAMPAI HARUS URUS SUNGAI. “MENYULAP” CITARUM MENJADI BERSIH MEMANG BUKAN PEKERJAAN RINGAN. NAMUN BUKAN JADI

HAL MUSTAHIL. ASAL PENEGAKAN HUKUM TERUS MENGAUM, SUNGAI CITARUM DAPAT SELAMAT.

P eraturan Presiden (Perpres) menjadi bab akhir untuk per-jalanan panjang tata kelola Su-ngai Citarum yang carut marut. Aturan ini menjadi upaya tero-

bosan dan penguatan terhadap program-program yang telah dilakukan oleh ke-menterian/lembaga terkait sebelumnya. Serta dukungan penuh TNI sebagai tugas pokok dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP). Pencegahan dan penegakan hu-kum pun jadi lebih terarah.

“Peraturan Presiden ini kan lebih cen-derung mengalokasi semua peraturan mereka (kementerian/lembaga), semua rencana kegiatan mereka menjadi satu, disinergikan, harus ada dirijennya. Ka-lau kita bicara ini orkestra, kapan harus terompet bunyi, kapan harus bunyi drum kira-kira gambarannya seperti itu biar ng-gak kerja sendiri-sendiri,” ujar Deputi Bi-dang Sumber Daya Manusia, IPTEK, dan Budaya Maritim, Safri Burhanuddin.

Sinergi antar instansi dan pemangku kepentingan untuk membersihkan Sungai Citarum tentu bukan soal kerja sama main-main. Jika sebelumnya ada program Bestari Harum yang menjadi program pemerin-tah daerah Jawa Barat dengan tujuan yang sama, kali ini Perpres lahir bukan hanya un-tuk mewujudkan Citarum kembali harum.

Kawasan pejalan kaki, bersantai di ping-gir sungai, melihat indahnya pemandangan hulu sungai yang begitu mewah dengan ten-angnya air, hutan yang lebat dengan kilauan matahari yang menghangatkan, menjadi

cita-cita lain dari Perpres ini. Citarum bisa menjadi salah satu destinasi pariwisata yang wajib dikunjungi dalam tujuh tahun ke depan.

Program Citarum Harum sudah ber-jalan kurang lebih lima bulan. Program ini bergerak tanpa anggaran khusus, hanya memanfaatkan dana dari kementerian/lembaga terkait sesuai program yang sudah ada. Penganggaran khusus justru dibuat untuk pelibatan TNI karena tim DAS Cita-rum membutuhkan bantuan 7.100 personil hingga beberapa tahun ke depan. Hingga saat ini TNI telah menurunkan 1.850 per-sonil.

Dalam tujuh tahun ke depan ada ta-hapan yang harus dilalui. Pertama, mena-ngani persoalan solid waste. Di tahap ini akan dilakukan pembibitan. Tahap kedua lebih banyak untuk menjaga, mengontrol, dan mengawasi, apalagi bagi penegakan hu-kum. Tahun ke tujuh bibit pohon di hulu su-dah bisa menjadi hutan kembali dan sungai sudah bersih dengan jalan setapak yang akan dibangun rapi agar nyaman bagi orang berjalan kaki seperti di Singapura.

Sungai Citarum tidak hanya menjadi sungai terpanjang di Jawa Barat melain-kan sebagai sungai dengan letak geografis paling strategis. Ia menghubungkan tujuh kabupaten; Kab. Bandung, Kab. Bandung Barat, Kab. Cianjur, Kab. Purwakarta, Kab. Karawang, Kab. Bogor, Kab. Bekasi, serta dua kota yaitu Kota Bandung dan Kota Ci-mahi. Jutaan manusia menjalankan ke-hidupan berawal dari sungai inil

NU

SAN

TAR

A.ID

Page 11: VOL 63/XIII/ MEI - JUN 2018 Edisi 3 2018.pdfngan badai yang di awali air bah yang menghantam mobil dan bangunan di jalan raya kota New York. Suhu berkurang secara dras-tis, kemudian

18 | INTEGRITO | VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 | INTEGRITO | 19

UTAMA UTAMA

GRAFIS: INTEGRITO/IS

“YANG KITA BUTUH KERJA SAMA DAN SATU KOMANDO”

DEPUTI BIDANG SUMBER DAYA MANUSIA, IPTEK, DAN BUDAYA MARITIMKEMENTERIAN KOORDINATOR KEMARITIMAN

SAFRI BURHANUDDIN

Bagaimana awal terbentuknya Peraturan Presiden?

Jadi awalnya kegiatan daerah. Jawa Barat punya program Bestari yang sudah tiga-empat tahun berjalan. Artinya jauh sebelum-nya sudah ada program untuk penanganan Citarum terpadu antara Bappenas dengan kementerian lain. Cuma ada yang mereka keluhkan. Saat itu Pak Gubernur bertemu de-ngan Pak Menko Maritim, “Pak, kami semua sudah kerja pak, tapi kerja masing-masing. Yang kami butuh adalah kerja sama dan satu komando. Kalau satu kerja di hulu, tidak kasih tahu yang di hilir, akhirnya nggak nyambung. Masing-masing kerja tapi hasil tidak optimal.”

Lalu Pak Menko mendapat berita ka-lau Sungai Citarum masuk sebagai sungai terjorok di dunia, langsung ditanya ke Pak Gubernur (Jabar) ada apa sebenarnya. Akhir-nya Pak Gubernur terus terang, mereka sudah kerja, sudah taruh dana tapi hasil belum maksimum, kira-kira seperti itulah. Makanya beliau minta bantuan ke Pak Menko. Waktu itu datang Presiden kan, langsung menugas-

kan Pak Menko untuk segera memimpin. Kami buat Perpres atau Kepres

atau sejenisnya. Setelah kami amati yang paling tepat Perpres,

karena setiap kementerian/lembaga sudah punya tugas

masing-masing terhadap Ci-tarum. Perpres ini kan lebih

cenderung mengalokasi semua peraturan mereka, semua rencana kegiatan mereka menjadi satu, disin-ergikan.

Roadmap dari Perpres itu apa saja?

Ujungnya kami me-manage limbah,

revitalisasi. Maka kita identifikasi

ada tiga jenis limbah:

1. Limbah alam,

yaitu sedimentasi. Kami pelajari limbah alam terjadi karena pola tanam yang ti-dak tepat, tanaman kentang dan tanaman wortel yang ditanam di lereng di hutan itu seharusnya hutannya harus hijau tapi dibongkar dan ditanami kentang dan wortel. Tanaman sayur tidak mengikat tanah jadi begitu hujan itu tanah terge-rus ke bawah masuk ke sungai, terjadi sedimentasi.

2. Limbah domestik. Sekitar 70 persen sampah domestik masuk ke sungai, ke-napa? Karena antar satu kawasan ke ka-wasan lain tidak terkontrol. Dia (warga) enggak mungkin membiarkan sampahn-ya setiap hari di depan muka rumahnya, dia pikir karena sungai mengalir nanti sampahnya dibawa sungai. Akhirnya kita jadi magician, bisa berjalan di atas sungai karena terlalu padatnya sampah.

3. Sampah industri yaitu berupa cairan. Ini yang bisa kita lihat karena hampir keba-nyakan besar industri di Jawa Barat khu-susnya di Citarum itu, langsung dibuang tidak mengolah limbahnya. Berarti apa? Ini masalahnya di penegakan hukum.

Nah tiga masalah ini harus dibenahi maka dibuatlah tim. Kami sinergikan dan ujungnya wilayah itu bisa jadi destinasi yang indah un-tuk pariwisata.

Sejak Perpres diterbitkan, apa yang su-dah dilakukan?

Solid wasted relatif langsung bisa kami selesaikan. Saya ndak katakan 100 persen bersih tapi secara umum sudah kelihatan ben-tuk sungainya. Hanya butuh 2-3 bulan, 6.000 orang yang direncanakan itu sudah turun dibagi beberapa sektor untuk dibersihkan. Target utama kami kan dari hulu ke sungai/bendungan Saguling, karena Saguling adalah pembatas pertama sebelum dia menuju ke laut. Ada Saguling, Cirata, Jati Luhur, nah dibawah Saguling inilah target kita untuk be-sihkan solid waste-nya. Kira-kira gambaran-nya begitu dan itu sudah kami angkat, kami sudah punya masing-masing bidang.

Di mana peran masing-masing kemen-terian/lembaga yang ditunjuk dalam Perpres?

Untuk operasional di lapangan ada teman-teman dari daerah (Jabar) khususnya Tentara Nasional Indonesia (TNI). Kami punya dana yang terakhir adalah Rp67 miliar sampai akhir tahun ini. Dana ini untuk teman-teman TNI saja untuk biaya perawatan, membersih-kan, dan sosialisasi selama satu tahun. Tidak ada dana khusus untuk Perpres, selebihnya menggunakan dana masing-masing kemen-terian/lembaga sesuai programnya. Nanti kita sinergikan.

Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi mengarahkan 700.000 mahasiswa untuk menjadi KKN tematik sepanjang Su-ngai Citarum tergantung isunya apa, seka-rang sudah turun sekitar 5.000 dan itu bergulir kan setiap 40 hari berganti rangkaian tematik. Di samping itu Menristek Dikti telah membantu memberi-kan insinerator pengolah limbah, menaruh di salah satu sektor 8, daerah Kopo Margahayu itu agar sampah-sampah yang dikelola masya-rakat bisa dibakar tanpa harus dibuang ke sungai lagi, jadi tadi-nya kan karena tidak tertampung sampahnya, dia buang ke sungai, nah sekarang kami siapkan insineratornya.

Untuk penegakan hukum dari teman-teman Kodam sudah bergerak, 71 kasus sudah kami laporkan kepada Polda. Selama (Perpres) dibentuk, dari 71 kasus itu sudah ada ke pengadilan itu 9 kasus. Kemarin dari Kajati itu melaporkan 9 sudah diajukan, itu yang kami terima, kami juga pantau.

Penegakan hukumnya lagi gencar ya, Pak?

Iya, karena tanpa penegakan hukum sampai kapan pun tidak akan bersih. Contoh saya kasih tahu orang pabrik, dampak pabrik mereka. Lalu saya jelaskan bahwa dari jum-lah BPJS Kesehatan yang disiapkan negara kurang lebih Rp9 triliun, yang dihabiskan masyarakat di Jawa Barat sepanjang Citarum hampir Rp1,9 triliun. Jadi untuk membayar kesehatan masyarakat di sekitar Citarum diambil 20 persen dari total anggaran masya-rakat. Itu baru kesehatan, belum infrastuktur yang harus diperbaiki. Jadi bukannya me-nguntungkan negara kalau caranya begini.

Rata-rata mereka itu pertama waktu dia bangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) produksi dia misalkan cuma 100 ton, untuk mengolah 100 ton dia butuh 80-90 kubik air nah produksinya meningkat 2-3 kali lipat tapi Ipalnya nggak meningkat, tidak ada kontrol, tidak ada pengawasan, dibiarkan jalan, mungkin ada mungkin nggak ada, saya nggak tahu kenapa bisa produksi meningkat tapi Ipal nggak meningkat, kan logikanya ha-rus sama dong.

Penegakan hukum itu hanya dari limbah pabrik saja pak, tata kelola lahan di hulu?

Tugas pokok Perhutani adalah penghi-jauan, kenapa digundulin, itu kan pertanyaan. Tadinya saya juga heran, tapi okelah yang

lalu biarlah berlalu, karena kalau mau ungkap yang lalu-lalu kan susah,

tidak selesai kita kerja, habis waktu kita. Oke sekarang kita

sepakat ya hijaukan kembali. Dan ada komandonya sangat tegas kan jadi enak kita kerja, yang repot kan kalau komandonya tidak tegas

alias ragu-ragu, jalan nggak jalan nggak.

Program Perpres ini diharap-

kan 7 tahun bisa mewujudkan Cita-rum Harum?

Iya 7 tahun, karena pertama kita harus ada proses pembibitan, pembibitan itu butuh 2 tahun baru ditanam, nah kalau sudah ditanam, kan baru kita mulai pembibitan tahun ini, kalau 2018 kita nanam sampai 2020 dan itu baru ketinggian 2 meter. Untuk dia jadi hutan kan butuh 4-5 tahun baru kita bisa lihat hasilnya tapi untuk kebersihan sungai dalam 2 tahun sudah bersih. Tapi untuk menjadi hijau total semua kita butuh sekitar 7 tahun habis itu kita benahi semua river banknya, mengatur kembali buat jalan-jalan untuk orang wisata. Kita atur kembali.

Solusi, harapan dan saran?Solusi utama kalau kita lihat sederhana

kok, kita sudah rencanakan, kita sudah buat semua program, kalau penegakan hukum-nya nggak jalan, semua solusi ini gagal, harus ada penegakan hukum. Makanya kami bilang sama temen-temen khususnya di penegakan hukum ekologis gini ya tegakkan kembali, siapa pun dia, siapapun di belakangnyal

18 | INTEGRITO | VOL 63/IV/MEI-JUN 2018

Page 12: VOL 63/XIII/ MEI - JUN 2018 Edisi 3 2018.pdfngan badai yang di awali air bah yang menghantam mobil dan bangunan di jalan raya kota New York. Suhu berkurang secara dras-tis, kemudian

INTEGRITO INTEGRITO

KORUPSI SDA RUGIKAN NEGERITanah subur, kaya sumber daya alam, itulah kekuatan Indonesia. Pesonanya memikat bukan ha-nya untuk wisata dan investasi, tapi juga objek korupsi. Suap hingga pencucian uang dilakukan tanpa basa-basi. Semua dilakukan demi pundi-pundi pribadi. Kehancuran lingkungan terlanjur tak terobati.

*Harga Beras 11.936, Rata- rata harga beras di tingkat grosir Indonesia, Juli 2018 (versi Badan Pusat Sta-tistik)

Rp1.209 Triliun

Kasus

Suap alih fungsi la-han hutan menjadi kebun sawit Provinsi Riau. TPK Suap Pem-bahasan RAPBD.P TA 2014 dan atau RAPBD TA 2015 Prov. Riau

Rp1.209 Triliun

Kasus

Suap Satuan Kerja Khusus Pelaksanaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) pada Tahun 2012 – 2013 dan tindak pidana pencucian uang (TPPU)

Rp1.209 Triliun

Kasus

Suap Penerbitan Izin Usaha Hasil Peman-faatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Ta-naman (IUPHHK-HT) di Kabupaten Siak, Riau kepada sejum-lah perusahaan yang tidak sesuai dengan ketentuan Tahun 2001 sampai dengan Tahun 2003

Rp1.209 Triliun

Kasus

TPK terkait dengan penilaian dan pe-ngesahan Badan Kerja Usaha Peman-faatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Ta-naman (BKUPHHK-HT) pada areal yang diberikan IUPHHK-HT kepada sejumlah perusahaan pada tahun 2001-2006 di Kab Pelalawan dan pada tahun 2001-2007 di Kab. Siak

Rp1.209 Triliun

Kasus

Suap Penerbitan 15 Izin Usaha Hasil Pe-manfaatan Hasil Hu-tan Kayu pada Hutan Tanaman (IUHPHHK-HT) di Kab. Pelala-wan

Rp1.209 Triliun

Kasus

Suap Izin Usaha Per-kebunan & Hak Guna Usaha (HGU) milik perkebunan PT Cipta Cakra Murdaya dan PT Hardaya Inti Plan-tations di Kecamatan Bukal Kab. Buol Sulawesi Tengah

Rp1.209 Triliun

Kasus

Suap pemberian Rekomendasi Tukar Menukar Kawasan Hutan di Kabupaten Bogor atas nama PT Bukit Jonggol Asri

KATA MEREKATeguh Surya - GreenpeaceTentang vonis Annas Maamun: “Kalau cuma tuntutan enam tahun, pantas saja pejabat masih senang korupsi.” Ia menilai, tuntutan enam tahun ter-lalu rendah mengingat kejahatan korupsi SDA seperti hutan memberikan dampak sangat buruk dan bersifat multidimensi. Ia berdampak bukan hanya pada lingkungan, tetapi memicu persoalan sosial (konflik), bencana ling-kungan menahun, pemiskinan dan lain-lain.

Tama S Langkun - Koordinator Divisi Hukum dan Monitoring Peradilan Indonesia Corruption Watch (ICW) Korupsi SDA ini kerugiannya unlimited, banyak sekali, kalau korupsi peng-adaan barang dan jasa, uangnya habis korupsi selesai, tapi kalau SDA dia tidak akan berhenti sampai SDA-nya habis,

Nur Hidayati - Direktur Eksekutif WalhiPemerintah harus melihat kerusakan alam akibat praktik-praktik korupsi. Pe-merintah harus menghentikan pemberian izin di sektor sumber daya alam. Itu yang menurut kami menjadi penting agar kerugian negara itu tidak se-makin besar. Akibat berbagai kerusakan lingkungan yang menyebabkan juga bencana ekologis

Erasmus - Deputi II Sekjen AMAN (Aliansi Masyarakat Adat Nusantara)Proses perizinan menjadi salah satu area yang rawan korupsi di sektor SDA. Praktik korupsi di wilayah adat kerap diiringi intimidasi terhadap Masyarakat Adat, terutama saat terjadi proses pembangunan dan penerbitan izin-izin konsesi dimana sangat jarang melibatkan unsur Masyarakat Adat

Rizal Malik - CEO WWF IndonesiaWWF telah kerja selama 55 tahun di Ujung Kulon untuk menjaga Badak ber-cula. Tapi kalau ternyata terjadi tata kelola yang buruk, dengan 1 tanda ta-ngan saja atau satu izin berburu seluruh usaha 55 tahun itu akan sia-sia. Bah-kan satu tahun, kalau kita biarkan orang berburu Badak untuk mengambil culanya, 67 Badak, mungkin akan punah dalam waktu kurang dari 30 hari

Rp357 Triliun 300 Juta Ton=KORUPSI SDA RUGIKAN NEGERI

-

*Harga Beras 11.936, Rata- rata harga beras di tingkat grosir indonesia, Juli 2018 (versi Badan Pusat Sta-tistik)

KATA MEREKATeguh Surya - GreenpeaceTentang vonis Annas Maamun: “Kalau cuma tuntutan enam tahun, pantas saja pejabat masih senang korupsi.” Ia menilai, tuntutan enam tahun ter-lalu rendah mengingat kejahatan korupsi SDA seperti hutan memberikan dampak sangat buruk dan bersifat multidimensi. Ia berdampak bukan hanya pada lingkungan, tetapi memicu persoalan sosial (konflik), bencana ling-kungan menahun, pemiskinan dan lain-lain.

Tama S Langkun - Koordinator Divisi Hukum dan Monitoring Peradilan Indonesia Corruption Watch (ICW) Korupsi SDA ini kerugiannya unlimited, banyak sekali, kalau korupsi peng-adaan barang dan jasa, uangnya habis korupsi selesai, tapi kalau SDA dia tidak akan berhenti sampai SDA-nya habis,

Nur Hidayati - Direktur Eksekutif WalhiPemerintah harus melihat kerusakan alam akibat praktik-praktik korupsi. Pe-merintah harus menghentikan pemberian izin di sektor sumber daya alam. Itu yang menurut kami menjadi penting agar kerugian negara itu tidak se-makin besar. Akibat berbagai kerusakan lingkungan yang menyebabkan juga bencana ekologis

Erasmus - Deputi II Sekjen AMAN (Aliansi Masyarakat Adat Nusantara)Proses perizinan menjadi salah satu area yang rawan korupsi di sektor SDA. Praktik korupsi di wilayah adat kerap diiringi intimidasi terhadap Masyarakat Adat, terutama saat terjadi proses pembangunan dan penerbitan izin-izin konsesi dimana sangat jarang melibatkan unsur Masyarakat Adat

Rizal Malik - CEO WWF IndonesiaWWF telah kerja selama 55 tahun di Ujung Kulon untuk menjaga Badak ber-cula. Tapi kalau ternyata terjadi tata kelola yang buruk, dengan 1 tanda ta-ngan saja atau satu izin berburu seluruh usaha 55 tahun itu akan sia-sia. Bah-kan satu tahun, kalau kita biarkan orang berburu Badak untuk mengambil culanya, 67 Badak, mungkin akan punah dalam waktu kurang dari 30 hari

Rp357 Triliun 300 Juta Ton=

JEJAK KASUS

JEJAK KASUS

GRAFIS: ISPENGOLAHAN DATA: ETS

INTEGRITO INTEGRITO

Total Kerugian Negara Beras

Tanah subur, kaya sumber daya alam, itulah kekuatan Indonesia. Pesonanya memikat bukan hanya untuk wisata dan investasi, tapi juga objek korupsi. Suap hingga pencucian uang dilakukan tanpa basa-basi. Semua dilakukan demi pundi-pundi pribadi. Kehancuran lingkungan terlanjur tak terobati.

Rp3,1 Triliun

Kasus

Suap alih fungsi la-han hutan menjadi kebun sawit Provinsi Riau. TPK Suap Pem-bahasan RAPBD.P TA 2014 dan atau RAPBD TA 2015 Prov. Riau

Rp153,4 Triliun

Kasus

Suap Satuan Kerja Khusus Pelaksanaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) pada Tahun 2012 – 2013 dan tindak pidana pencucian uang (TPPU)

Rp301,654 Miliar

Kasus

Suap Penerbitan Izin Usaha Hasil Peman-faatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Ta-naman (IUPHHK-HT) di Kabupaten Siak, Riau kepada sejum-lah perusahaan yang tidak sesuai dengan ketentuan Tahun 2001 sampai dengan Tahun 2003

Rp265 Miliar

Kasus

TPK terkait dengan penilaian dan pe-ngesahan Badan Kerja Usaha Peman-faatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Ta-naman (BKUPHHK-HT) pada areal yang diberikan IUPHHK-HT kepada sejumlah perusahaan pada tahun 2001-2006 di Kab Pelalawan dan pada tahun 2001-2007 di Kab. Siak

Rp1,209 Triliun

Kasus

Suap Penerbitan 15 Izin Usaha Hasil Pe-manfaatan Hasil Hu-tan Kayu pada Hutan Tanaman (IUHPHHK-HT) di Kab. Pelala-wan

Rp3 Miliar

Kasus

Suap Izin Usaha Per-kebunan & Hak Guna Usaha (HGU) milik perkebunan PT Cipta Cakra Murdaya dan PT Hardaya Inti Plan-tations di Kecamatan Bukal Kab. Buol Sulawesi Tengah

Rp201,82 Triliun

Kasus

Suap pemberian Rekomendasi Tukar Menukar Kawasan Hutan di Kabupaten Bogor atas nama PT Bukit Jonggol Asri

Page 13: VOL 63/XIII/ MEI - JUN 2018 Edisi 3 2018.pdfngan badai yang di awali air bah yang menghantam mobil dan bangunan di jalan raya kota New York. Suhu berkurang secara dras-tis, kemudian

22 | INTEGRITO | VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 | INTEGRITO | 23

Bumi dan manusia, interaksi simbiosis mutualisme yang ha-rus benar-benar menguntung-kan satu sama lain. Bumi harus dijaga dengan baik agar manu-

sia bisa menikmati hasil alam yang disedia-kan bumi. Sariban adalah salah satu manu-sia yang masih berusaha menjaga simbiosis mutualisme ini. Meski telah berusia 75 ta-hun, ia tetap bertekad untuk menciptakan perubahan di kota kembang agar setiap orang menghargai pemberian Tuhan lewat bumi.

Ia ingin mendidik dan mewarisi ling-kungan yang bersih kepada generasi muda. Tanpa lelah, setiap hari Sariban bersama sepeda kumbang peninggalan Belanda ber-keliling kota Bandung untuk membersih-kan sampah. Sifat rendah hati Sariban sa-ngat terasa ketika pria kelahiran Magetan ini di wawancara oleh tim Integrito pada akhir Juni.

TATAP MUKA

“SEMUA ORANG HARUS IKUTAN BERSIH-BERSIH”

SARIBAN, DUTA RELAWAN KEBERSIHAN BANDUNG

Mengapa mendedikasikan diri menjadi relawan peduli lingkungan hidup bersih?

Awal mulanya, saya diwarisi oleh orang tua untuk selalu bersih-bersih kampung halaman saya di Magetan, Jawa Timur. Saat kami ke kota Bandung tahun 1963, saya jadi ingin mengingatkan orang bahwa kebersihan itu adalah sebagian dari iman. Itulah dasarnya

FOTO-FOTO: INTEGRITO/SRP

TATAP MUKA

saya tertarik untuk membersihkan lingkugan hidup. Terus saya jadi relawan kota Bandung sejak 1983. Berarti sudah 35 tahun dan masih berjalan sampai sekarang.

Mengapa menjaga lingkungan sangat penting?

Sekarang gini, sebenarnya Tuhan itu sudah menciptakan alam semesta ini. Maka jangan dirusak, jangan dikotori. Karena pasti akan diminta pertanggungjawabannya. Jika kita tidak menjaga lingkungan dampaknya akan besar sekali. Contohnya, kalau misal-nya ada hujan besar dan kali penuh sampah, akhirnya akan terjadi banjir. Itu kan bahaya, akan ada banyak penyakit datang. Kalau ling-kungan bersih dilihatnya kan juga enak.

Kalau kita enggak jaga lingkungan, bumi pasti akan marah sama kita. Itu pasti terjadi kalau manusianya sudah tidak peduli, sudah merusak, dan mengotori lingkungan nantinya lingkungan akan rusak dan dampaknya justru akan dirasakan sendiri oleh seluruh manusia yang ada di bumi.

Bapak juga melakukan aksi cabut paku dari pohon, mengapa Bapak melakukan itu?

Saya mimpi di jalan Diponegoro itu ada pohon yang dipasangi reklame yang menggu-nakan paku. Menurut saya paku itu menyakiti

pohon. Pada kenyataannya pohon kan enggak bisa protes, apalagi menangis, tapi kalau ma-nusia dipaku begitu pasti kesakitan. Jadi saya mulai cabutin paku dari pohon.

Hingga saat ini saya sudah mengumpul-kan hampir 1 ton paku dan ada di gudang saya. Saya kumpulin untuk diwariskan ke anak cucu agar mereka ingat kalau kita tidak boleh memaku pohon. Pohon tidak boleh disakiti karena pohon itu berguna untuk menyimpan air dan mengeluarkan oksigen untuk bumi kita. Tahun 2004, saya senang ada yang mela-rang memaku pohon.

Sepeda kumbang Bapak antik sekali, su-dah dipakai sejak kapan?

Sepeda ini peninggalan dari masa pen-jajahan Belanda yang sudah menjajah kita 350 tahun. Sekarang ini saya pakai sebagai alat perjuangan saya untuk peduli keber-sihan lingkungan di Bandung, Jawa Barat. Saya dapat sepeda ini tahun 1972 waktu kerja di Rumah Sakit Mata Cicendo, Bandung. Ini warisan dari Kepala Rumah Sakit. Waktu itu sepeda ini untuk mengantar surat.

Siapa saja yang sudah terpengaruh de-ngan aksi Bapak?

Sudah banyak. Dari Mahasiswa, dari ge-rakan anak-anak sekolah juga banyak yang ikut. Sudah banyak sekali generasi muda yang ngikutin jejak saya. Sekarang gerakan ini bernama Gerakan Pungut Sampah. Biasanya mereka melakukannya setiap hari

minggu di area Car Free Day.

Sudah dapat berapa banyak peng-hargaan? Bagaimana rasanya dapat ba-nyak penghargaan?

Sudah tidak bisa dipajang di ruang tamu karena saking banyaknya. Jadi saya kumpulin saja. Ada sekitar 60 penghargaan. Bagi saya se-mua penghargaan berkesan. Saya melakukan ini tidak mencari penghargaan, tapi mencari PE-RU-BA-HAN. Itu menjadi tujuan utama, perubahan dari kotor menjadi bersih.

Pak Sariban kan usianya sudah senja, mengapa masih tetap semangat?

Sebagai orang tua, saya harus mendidik generasi muda untuk hidup bersih. Anak cucu kita di kemudian hari jangan diwarisi lingkungan yang kotor, harus diwarisi dengan lingkungan yang bersih. Sampai detik ini saya masih semangat menjadi relawan. Sekarang saya juga ditetapkan sebagai Duta Relawan Kebersihan Kota Bandung. Semoga saya bisa menjalankan amanah dengan baik.

Sampai kapan akan melakukan aksi bersih-bersih?

Selama saya diberi kekuatan dan ke-sehatan. Mungkin sampai akhir hayat. Karena bagi saya kebersihan itu sangat sangat sangat penting sekali. Karena kalau bumi bersih,

hasilnya juga akan dinikmati oleh ma-nusia di seluruh dunia. Harapan

saya, manusia jangan hanya jadi “penon-

ton” tapi juga harus jadi “pe-

main”. Semua orang harus

ikutan bersih-bersihl

SSU

PIM

AG

E.C

OM

KR

IYA

MED

IA.W

OR

DPR

ESS.

CO

M

Page 14: VOL 63/XIII/ MEI - JUN 2018 Edisi 3 2018.pdfngan badai yang di awali air bah yang menghantam mobil dan bangunan di jalan raya kota New York. Suhu berkurang secara dras-tis, kemudian

24 | INTEGRITO | VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 | INTEGRITO | 25

Sudah banyak studi yang menyim-pulkan bahwa negara-negara (berkembang) dengan limpahan sumber daya alam yang luar biasa justru terjebak pada korupsi yang

sistemik. Benua Afrika adalah contoh yang banyak menjelaskan fenomena kutukan SDA. Berbagai konsep telah diperkenalkan untuk menggambarkan keadaan yang kontradiktif itu. Logisnya, negara dengan kekayaan alam yang melimpah tentu dapat dengan mudah membangun untuk kemakmuran rakyatnya. Namun faktanya tidak demikian karena ko-rupsi yang menggurita justru banyak terjadi di berbagai negara dengan kantong SDA yang sangat besar.

Indonesia pada era Orde Baru sangat me-nikmati era harga minyak dunia yang tinggi. Kita sebagai produsen minyak kala itu men-dapatkan income yang cukup b e -sar, bahkan SDA menjadi tulang punggung pen-dapatan negara. Na-mun kita semua pasti paham bagaimana rezim Orde Baru di-kelola. Korupsi yang massif terjadi b e r s a m a a n d e n g a n eksploi-t a s i b e s a r -

besaran atas SDA kita. Hal ini berbeda de-ngan nasib negara miskin SDA yang lebih ba-nyak mengandalkan pajak rakyatnya sebagai pemasukan utama, namun sebaliknya, nega-ra-negara ini dikenal sebagai negara yang le-bih bersih dari korupsi.

Mengapa demikian? Fenomena ini bisa dijelaskan dalam kerangka rent seeking be-havior dan level akuntabilitas vertikal pejabat publik di negara-negara kaya SDA dan yang bergantung pada pajak. Penjelasannya, SDA merupakan sesuatu yang diberikan dari alam, dan pejabat negara memiliki otoritas penuh untuk mengaturnya, tanpa banyak campur tangan dari pihak luar, termasuk warga ne-gara. Karena itu, otoritas negara untuk meng-atur, baik itu izin atas eksplorasi dan eksploi-tasi melahirkan perilaku perburuan rente.

Maka dari itu, berbagai perusahaan tam-bang berlomba-lomba menyuap pejabat ne-gara, dengan nilai yang kadang sangat fantas-

tis untuk mendapatkan izin atau kontrak. Pada saat yang sama, isu

pengelolaan SDA a d a l a h

isu yang kompleks, rumit dan sangat teknis sehingga banyak warga negara yang tidak terlalu memahaminya. Karena adanya celah pengetahuan yang lebar, fungsi pengawasan menjadi tidak berjalan efektif.

Sementara itu, kontribusi warga negara terhadap negara tidak terlalu dapat dijelas-kan pada negara yang kaya SDA, sehingga tuntutan warga atas negara juga tidak terlalu tinggi. Hal ini berbeda dengan situasi di ne-gara yang penghasilan utamanya berasal dari pajak. Karena warga yang membayar pajak, dan berkontribusi langsung kepada negara, maka warga negara memiliki ikatan yang le-bih kuat, dan sekaligus basis legitimasi yang memadai untuk menuntut pertanggungja-waban pengelolaan sumber daya publik ke-pada pejabat negara. Barangkali, hal inilah yang juga menyebabkan negara-negara yang bergantung pada pajak rakyat dikenal sebagai negara yang lebih bersih.

Indonesia sendiri sebenarnya telah ber-anjak dari negara yang tergantung pada pen-dapatan sektor SDA ke negara yang men-dorong pemasukan pajak lebih besar. Hal itu sudah terlihat dari b e b e r a p a tahun belakangan, d i m a n a kontribusi pajak untuk pem-

b a n g u n a n memiliki porsi yang lebih be-

sar dibandingkan pendapatan sektor lain, ter-masuk SDA. Namun demikian, karena SDA di Indonesia juga masih sangat besar, maka pemberantasan korupsi pada sektor ini bisa dilakukan setidaknya dengan menggunakan dua pendekatan. Pendekatan pertama ada-lah penguatan sistem antikorupsi pada pe-ngelolaan sektor SDA. Kombinasi penegakan hukum dan penyediaan early warning system pada proses terbitnya izin dan kontrak dari negara kepada sektor swasta bisa membantu menekan praktik suap.

Sedangkan pendekatan kedua adalah me-lalui strategi pengurangan eksploitasi atas SDA secara bertahap dan mengganti keter-gantungan atas SDA pada sumber-sumber lain yang lebih berjangka panjang. Dalam hal ini, kebijakan atas sektor energi sebagai misal dapat diterapkan untuk mengurangi korupsi. Misalnya saja, mengganti ketergantungan pada batu-bara sebagai sumber utama pem-bangkit listrik dengan sumber matahari. Pada saat kebijakan negara diterapkan untuk me-ngurangi penggunaan batu-bara, secara oto-matis perilaku perburuan rente pada industri batu-bara bisa dikurangi. Namun sayangnya, Indonesia nampaknya masih berkutat pada pendekatan pertama, yang efektifitasnya ma-sih terus dipertanyakan luas karena korupsi yang seakan tak berhenti pada sektor SDAl

PEMBERANTASAN KORUPSI SEKTOR SDA

Oleh :Adnan Topan HusodoKoordinator ICW

GAGAS

Page 15: VOL 63/XIII/ MEI - JUN 2018 Edisi 3 2018.pdfngan badai yang di awali air bah yang menghantam mobil dan bangunan di jalan raya kota New York. Suhu berkurang secara dras-tis, kemudian

PORTAL PORTAL

26 | INTEGRITO | VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 | INTEGRITO | 27

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menolak masuknya pasal-pasal tindak pidana korupsi

dalam Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP). Wakil Ketua KPK, Laode Muham-mad Syarif mengatakan bahwa ren-cana pengesahan RKUHP tak akan berakibat merugikan upaya pem-berantasan korupsi. Namun, KPK memandang masih terdapat aturan yang beresiko memperlemah KPK dan pemberantasan korupsi.

Syarif mengatakan, KPK te-lah mengirimkan lima surat ke-pada Presiden, Ketua Panitia Kerja RKUHP Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), dan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemen-kumham).

“KPK menolak dimasukannya tindak pidana khusus, termasuk tindak pidana korupsi kedalam RKUHP dan meminta agar tindak pidana korupsi seluruhnya tetap diatur dalam undang-undang khu-sus di luar KUHP,” ujar Syarif.

Terdapat sejumlah persoalan yang dianggap beresiko bagi KPK maupun pemberantasan korupsi dikemudian hari. Salah satunya

Komisi Pemberan-tasan Korupsi (KPK) menerima kedatangan Koalisi Masyarakat

Sipil dalam rangka mendukung KPK dengan sebuah petisi yang berjudul #KPKDalamBahaya, Tarik Semua Aturan Korupsi dari Rancangan Kitab Undang-Un-dang Hukum Pidana (RKUHP) di Gedung Merah Putih KPK, Selasa (05/06).

Ketua KPK Agus Rahardjo menemui perwakilan masyakakat sipil dari Indonesian Corruption Watch (ICW), Transparancy In-ternational Indonesia (TI-I), In-donesian Legal Roundtable, dan Pemuda Muhamaddiyah. Selain perwakilan dari Koalisi Masyara-kat Sipil, Mantan Pimpinan KPK Periode 2007-2011 Mochammad Jasin juga hadir untuk mendu-kung KPK.

Koalisi Masyarakat Sipil mengajak masyarakat untuk menandatangi petisi yang bisa di akses di situs change.org agar Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Pemerintah menarik semua aturan mengenai tindak pidana korupsi dari RKUHP yang akan segera disahkan pada 17 Agustus 2018 mendatang.

delik-delik khusus seperti Tipikor, Narkotika, Pelanggaran HAM, Pen-cucian uang, dan Tindak Pidana Te-rorisme di atur seluruhnya diluar KUHP.

Syarif mengatakan bahwa ko-rupsi adalah kejahatan yang luar biasa dan dapat berakibat buruk terhadap bangsa ini. Keseriusan seluruh elemen bangsa dalam pem-berantasan korupsi sangat dibutuh-kan. Sikap dan aturan yang mem-perlemah pemberantasan korupsi tentu akan berakibat buruk bagi masa depan bangsa ini.

“Sinyal pemberantasan korupsi kami sampaikan secara tegas dan jelas. Karena pesan pemberantasan korupsi tidak dapat disampaikan dengan setengah hati,” kata Syarifl

“KPK menolak dimasukannya tindak pidana khusus, termasuk tindak pidana korupsi kedalam RKUHP dan meminta agar tindak pidana korupsi seluruhnya tetap diatur dalam Undang-undang khusus di luar KUHP,”

“Jangan sampai ketika ini disahkan membuat KPK menjadi tidak berdaya. Kita harus menyadarkan masyarakat lewat media bahwa korupsi adalah musuh bersama”

Dialog - Wakil Ketua KPK, Laode M. Syarif dalam Dialog KanalKPK mengenai Implikasi KodifikaI R-KUHP bersama rekan-rekan media

Menurut anggota koalisi, masuknya pasal korupsi dalam RKUHP, dapat mengancam eksis-tensi KPK maupun upaya pem-berantasan korupsi di Indonesia. Jika delik korupsi dimasukan dalam KUHP, maka hanya Kejak-saan dan Kepolisian yang dapat menangani kasus korupsi. Pada akhirnya KPK hanya akan men-jadi Komisi Pencegahan Korupsi.

Dalam 7 jam, sudah 48 ribu masyarakat Indonesia yang ikut menandatangani petisi yang akan diserahkan kepada Presiden RI Joko Widodo.

Ketua KPK Agus Rahadjo mengucapkan terima kasih ke-pada masyarakat atas dukungan yang begitu besar untuk KPK.

“Kita sudah merasakan berta-hun-tahun menderita karena ko-rupsi. Mari kita berjalan bersama agar pemberantasan korupsi ke-depan lebih baik,” kata Agus.

Mantan Pimpinan KPK Pe-riode 2007-2001 Mochammad Jasin prihatin mengenai rencana pengesahan RKUHP. Menurut dia, pemerintah harus mendu-kung KPK dalam pemberantasan korupsi yang sudah di anggap ex-tra ordinary crime.

“Jangan sampai ketika ini

disahkan membuat KPK menjadi tidak berdaya. Kita harus menya-darkan masyarakat lewat media bahwa korupsi adalah musuh ber-sama,” ujar Jasin.

Aktivis ICW Lola Easter dan Aktivis ILR Erwin Natosimal Oemar sepakat bahwa DPR dan Pemerintah harus transparan de-ngan proses penyusunan RKUHP yang dirasa sangat terburu-buru. Simbolik petisi yang telah ditan-datangani lebih dari 48 ribu orang diberikan kepada Ketua KPK Agus Rahardjo sebagai simbol ma-syakarakat berdiri bersama KPK dan menentang upaya pelemahan terhadap KPKl

Petisi – Koalisi Masyarakat Sipil menyerahkan simbol dukungan dari 35 ribu masyarakat kepada KPK

SIKAP KPK TERHADAP RKUHP

Tolak Pelemahan, KPK Surati Presiden

#KPKDALAMBAHAYA PETISI SELAMATKAN KPK DARI RKUHP

Dalam 7 Jam, Kpk Terima Dukungan Dari 48 Ribu Masyarakat

adalah kewenangan kelem-bagaan KPK.

“Undang-Undang KPK menentukan bahwa mandat KPK adalah memberantas korupsi sebagaimana diatur dalam UU Tindak Pidana Ko-rupsi (Tipikor), bukan dalam KUHP. Sementara di RKUHP tidak ada penegasan soal ke-wenangan lembaga KPK,” ujar Syarif.

Syarif mengatakan banyak hukuman yang justru meringankan masa tahanan dan tidak mengatur denda pengganti bagi koruptor. De-ngan hadirnya delik Tipikor dalam KUHP akan menimbulkan ketidak-pastian hukum, karena tak ada kon-sep dan parameter yang jelas.

KPK menghargai semangat untuk mengkonsolidasikan dan mensistematisasi RKUHP, namun kepentingan penegak hukum harus menjadi prioritas. Sehingga pene-gak hukum bisa memilih mana yang lebih efektif.

Menurut Syarif, pengaturan delik korupsi secara keseluruhan di UU Tipikor saat ini dinilai lebih efektif, sehingga KPK mengusulkan agar pemerintah mengeluarkan

Laode Muhammad Syarif, Wakil Ketua KPK

Mochammad Jasin, Pimpinan KPK Periode 2007-2001

INTE

GR

ITO

/DH

B

INTE

GR

ITO

/DL

Page 16: VOL 63/XIII/ MEI - JUN 2018 Edisi 3 2018.pdfngan badai yang di awali air bah yang menghantam mobil dan bangunan di jalan raya kota New York. Suhu berkurang secara dras-tis, kemudian

PORTAL PORTAL

28 | INTEGRITO | VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 | INTEGRITO | 29

Pimpinan Komisi Pembe-rantasan Korupsi (KPK), Laode M. Syarif menghadiri Regional

Conference on Effectiveness of Anti-Corruption Agencies and Financial Intelligence Units in Fighting Corruption and Money Laundering in Africa, Senin (7/5)  di Mauritius. Konferensi tersebut dihadiri oleh lembaga antikorupsi dan Financial Intelligence Unit (FIUs) dari sejumlah negara Afrika dan perwakilan dari African Deve-lopment Bank.

KPK hadir sebagai pembicara atas undangan Independent Com-mission Against Corruption – ICAC Republik Mauritius.

“Negara-negara Afrika ingin mendengarkan dan belajar dari pengalaman KPK dalam mencegah dan memberantas korupsi,” kata Laode.

Selain menjadi narasumber da-lam konferensi tersebut, kehadiran pimpinan KPK di Mauritius juga sekaligus melakukan penandatan-ganan Nota Kesepahaman Bersama (MoU) antara KPK dan ICAC Mau-

ritius. Penandatanganan dilakukan oleh Laode M. Syarif dan pihak ICAC Mauritius diwakili oleh DR. Navin Beekarry.

Nota kesepahaman yang   me-rupakan MoU pertama antara KPK dan ICAC Mauritius mencakup ruang lingkup antara lain:

1. Berbagi pengetahuan terkait strategi antikorupsi dan pen-cucian uang;

2. Capacity building melalui pela-tihan, proyek, lokakarya, semi-nar dan konferensi khususnya dalam penerapan standar hukum internasional dalam perang melawan korupsi dan pencucian uang;

3. Berbagi pengetahuan tentang teknik investigasi yang efektif dan praktik terbaik dalam pengumpulan informasi dan operasi intelijen untuk men-deteksi pelanggaran korupsi dan pencucian uang;

4. Pertukaran informasi dan in-telijen dalam penyidikan kasus korupsi dan pencucian uang;

5. Kegiatan-kegiatan lainnya bi-lamana dipandang perlu.

Laode mengatakan, KPK me-mandang MoU ini penting men-gingat terus berkembangnya mo-dus korupsi dengan segala metode penyembunyian hasil korupsi yang melewati batas-batas negara.

“Sebelumnya, dalam pengungkapan kasus e-KTP, KPK dibantu oleh otoritas di Mauritius hingga akhirnya aliran dana Setya Novanto bisa terungkap dan terbukti di pengadilan,” ungkap Laodel

KERJASAMA INTERNASIONAL

KPK Jalin Kerjasama Dengan Icac Mauritius

SIMBOL KERJASAMA – Wakil Ketua KPK Laode M.Syarif (kiri) dan DR.Novrin Beekarry menandatangani MOU antara KPK dan ICAC Mauritius.

“Sebelumnya, dalam pengungkapakan kasus e-KTP, KPK dibantu oleh otoritas di Mauritius hingga akhirnya aliran dana Setya Novanto bisa terungkap dan terbukti di pengadilan,”

Perlawanan terhadap korupsi bisa dilakukan dengan segala cara. Sejumlah musisi berko-

laborasi membuat sebuah album bertajuk “KPK: Kita Perangi Korupsi” sebagai simbol perla-wanan terhadap korupsi. Album tersebut berisi lagu milik OM PMR, Navicula, Marjinal, Iksan Skuter, My Stereo Ill, Simponi, Sisir Tanah, dan Tapak Rasta. Seluruh lagu bercerita tentang keprihatinan terhadap maraknya praktik korupsi di Indonesia.

Sebagai bentuk apresiasi, Ko-misi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggagas prosesi pelun-curan album KPK dalam sebuah Mini Konser yang dilaksanakan pada Jumat (04/05) di depan ge-dung Merah Putih KPK yang me-rupakan simbol perlawanan ter-hadap korupsi.

Acara yang dimulai sore hari itu dibuka oleh Wakil Ketua KPK Saut Situmorang. Dalam sambu-tannya, Saut yang mewakili lima Pimpinan KPK berterima kasih kepada semua musisi yang sudah bekerja keras dalam proses pem-buatan album ini dalam upaya mendukung KPK dan memberan-

MINI KONSER PELUNCURAN ALBUM KOMPILASI PERANGI KORUPSI

Bersihkan Indonesia Dari Korupsi Lewat Lagu

dengan penampilan-penampilan dari OM PMR, Navicula, Marji-nal, Iksan Skuter, My Stereo Ill, Simponi, Sisir Tanah, dan Tapak Rasta. Mereka membawakan lagu yang terdapat di album Kompilasi Perangi Korupsi dan deretan lagu hits mereka.

Tidak ketinggalan, Wakil Ke-tua KPK Saut Situmorang juga turut berpartisipasi dalam kon-ser tersebut dengan berkolaborasi dengan Marjinal. Saut ikut mengi-si dengan alunan saksofon di lagu Hukum Rimba yang merupakan salah satu lagu andalan Marjinal.

Album Kompilasi Perangi Ko-rupsi dibagikan gratis kepada ko-munitas-komunitas yang datang sebagai upaya menggerakkan masyarakat untuk bersama-sama melawan korupsil

tas korupsi.“Hari ini mereka datang de-

ngan visi misi yang sama, yaitu membersihkan Indonesia dengan cara mereka, tentunya lewat se-buah lagu,” kata Saut.

Dalam kesempatan yang sama, pengagas album KPK, Mikail Is-rafil yang juga merupakan vokalis dari band Marjinal mengatakan bahwa proses pembuatan album ini dibuat dengan dana swadaya dan memakan waktu satu tahun dalam proses pembuatannya.

“Ini adalah satu bentuk kon-tribusi dari kawan-kawan pekerja seni yang memiliki kegelisahan yang sama dan berharap negeri ini bersih dari korupsi,” ujar dia.

Mike – begitu ia biasa di-sapa, berharap album ini dapat mengedukasi masyarakat Indo-nesia agar bisa satu suara meme-rangi korupsi. Ia kemudian mewa-kili rekan-rekan musisi yang ikut bergabung dalam album ini me-nyerahkan 10 keping CD album Kompilasi Perangi Korupsi ke-pada KPK yang diwakili oleh Wa-kil Ketua KPK Saut Situmorang sebagai prosesi peluncuran album tersebut.

Peluncuran album ini diisi

INTE

GR

ITO

/SR

P

INTE

GR

ITO

/MM

S

“Ini adalah satu bentuk kontribusi dari kawan-kawan pekerja seni yang memiliki kegelisahan yang sama dan berharap negeri ini bersih dari korupsi,”

Mikail Israfil,Vokalis band Marjinal

PELUNCURAN ALBUM – Wakil Ketua KPK Saut Situmorang bersama para musisi indie meluncurkan album kompilasi “Kita Perangi Korupsi”.

Laode Muhammad Syarif, Wakil Ketua KPK

Page 17: VOL 63/XIII/ MEI - JUN 2018 Edisi 3 2018.pdfngan badai yang di awali air bah yang menghantam mobil dan bangunan di jalan raya kota New York. Suhu berkurang secara dras-tis, kemudian

PORTAL PORTAL

30 | INTEGRITO | VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 | INTEGRITO | 31

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meng-ajak Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) un-

tuk berpartisipasi dalam menjaga, menghitung kerugian negara aki-bat kerusakan hutan dan mem-buat laporan demi memberantas korupsi di sektor Sumber Daya Alam.

Kegiatan yang dilakukan di gedung Merah Putih KPK itu di-laksanakan selama dua hari yaitu pada tanggal 30 & 31 Mei 2018. Rangkaian acara tersebut ter-diri dari workshop yang memberi pembekalan kepada masyarakat sipil tentang cara menghitung ke-rugian negara dari kerusakan ling-kungan akibat korupsi.

Dosen Institut Pertanian Bo-gor dan ahli perhitungan keru-gian dampak lingkungan, Basuki Wasis, memberi gambaran kepada masyarakat tentang realita di la-pangan yang kini terjadi di In-donesia. Basuki menunjukkan betapa rusaknya lingkungan yang disebabkan korupsi. Basuki me-ngatakan kerusakan lingkungan menyebabkan kerugian lintas ekosistem negara.

“Memang membuang limbah ke sungai itu menjadi murah, tapi ikan-ikan dan sawah menjadi mati karena tingkat keasamannnya sa-ngat tinggi dan yang membayar

WOKRSHOP & DISKUSI PUBLIK KORUPSI SDA

Lingkungan Hancur Musabab Korupsi

tersebut akan mewariskan ke-rusakan yang tidak terpulihkan yaitu berupa lubang tambang dan ongkos yang tidak akan terbayar-kan.

Jika dihubungkan dengan Pe-milihan Kepala Daerah, ada in-dikasi para politikus akan men-cari sponsor dari perusahaan tambang. Imbalannya, izin bisa diperpanjang sehingga para per-usahaan ini bisa tetap beroperasi.

“Artinya ada ruang-ruang un-tuk orang yang memiliki niat jahat untuk mensponsori atau mem-berikan politik ijon kepada para kandidat agar memiliki uang yang digunakan untuk biaya kampa-nye,” kata Merah.

Wakil Ketua KPK Laode M syarif mengatakan KPK sudah melakukan banyak kajian dan mendapatkan banyak laporan. Namun sangat sulit untuk men-cari bukti bahwa kerusakan ling-kungan ini disebabkan oleh ko-rupsi.

“Membuktikan kerusakan lingkungan lebih gampang dari pada membuktikan tindak pidana korupsi. Penjahat sekarang itu le-bih pintar,” ujar Syarif.

Maka, kata dia, menjadi ak-tivis lingkungan dan antikorupsi itu harus tahan banting, jangan pernah menyerahl

DISKUSI – Wakil Ketua KPK Laode M Syarief dan Saut Situmorang berdiskusi dengan Lembaga Swadaya Masyarakat Bidang SDA dan Anggota Bawaslu

Dalam 14 tahun perjala-nannya, Komisi Pembe-rantasan Korupsi (KPK) tak lepas dari peran

stakeholder dan jasa dari pegawai da pimpinannya terdahulu. Untuk menjaga silaturahmi, KPK meng-undang alumni pimpinan dan pejabat struktural KPK yang ter-gabung dalam Forum Komunikasi Alumni KPK dalam kegiatan KPK Mendengar dan Peluncuran Buku 14 tahun Perjalanan KPK pada Rabu (23/05).

Acara yang diselenggarakan di Gedung Merah Putih KPK itu di-hadiri oleh lima pimpinan KPK, Agus Rahardjo, Alexander Mar-wata, Basaria Pandjaitan, Saut Situmorang, dan Laode M Syarif. Pimpinan KPK Jilid I Taufiequra-chman Ruki, Erry Riyana Hard-japamekas, Tumpak Hatorangan Panggabean, Mantan Juru Bicara KPK Johan Budi dan pejabat struktural KPK serta Ketua DPR Bambang Soesatyo turut mengha-diri acara tersebut.

Rangkaian acara dimulai de-ngan sesi KPK mendengar, lima pimpinan KPK mendengar saran dan kritik dari alumni pimpinan dan pejabat struktural KPK. Da-lam kegiatan ini, Ketua KPK Agus Rahardjo menyampaikan bahwa KPK membutuhkan banyak ma-

TEMU ALUMNI DAN PELUNCURAN BUKU 14 TAHUN KPK

Dokumentasi Pemberantasan Korupsi

Dalam sambutannya, penyu-sun buku 14 tahun KPK yang merupakan Ketua KPK Jilid I Taufiequrachman Ruki mengata-kan ada delapan ribu foto yang terkumpul untuk dimuat dalam buku ini. Namun banyak foto yang tidak bisa dimasukan karena ber-bagai alasan. Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan peluncuran buku ini dapat menggambarkan perjuangan alumni KPK pada waktunya dan bisa menjadi peng-ingat untuk selalu menjaga KPK.

Peluncuran buku dilakukan dengan prosesi penyerahan buku 14 Tahun KPK kepada Ketua KPK Agus Rahardjo, Ketua DPR Bam-bang Soesatyo, Wakil Ketua KPK Jilid I Erry Riyana Hardjapame-kas, dan dua pewarta foto yang telah berkontribusi dalam penyu-sunan buku ini, Seto Wardhana dan Desca Situmorang.

Acara dilanjutkan dengan buka puasa bersama dengan Alum-ni Pimpinan KPK, karyawan KPK dan media serta ramah tamah un-tuk menguatkan tali silaturahmi. Selain dengan Forum Komunikasi Alumni, KPK juga menggelar buka puasa bersama dengan stakeholder lain seperti dengan para Aparat Pe-negak Hukum pada Selasa (22/05), Buka puasa bersama Media pada Jumat (25/05), dan Komunitas serta Organisasi Lembaga Swada-ya Masyarakat pada Senin (28/05)l

“Kami akan terus menjaga agar apa yang dilakukan masih tetap on track, maka kita butuh saran dan kritik dari semua elemen,”

“Membuktikan kerusakan lingkungan lebih gampang dari pada membuktikan tindak pidana korupsi.”

sukan. “Kami akan terus menjaga agar

apa yang dilakukan masih tetap on track, maka kita butuh saran dan kritik dari semua elemen,” ujar Agus.

Wakil Ketua KPK Jilid I Tumpak Hatorangan Panggabean mengapresiasi kinerja KPK saat ini masih seperti dahulu.

“Terus terang saya amati dari luar apa yang dilakukan KPK ma-sih pada jalurnya dengan prinsip yang sama,” ujar Tumpak. Tumpak bahkan mengapresiasi kinerja ke-lima pimpinan saat ini walaupun ujian semakin berat untuk KPK. Ia mengatakan sudah banyak yang ditangkap KPK tapi itu ti-dak membuat koruptor bergetar, perilaku koruptif tidak berku-rang. Malah sekarang semakin ba-nyak hambatan untuk KPK dalam memberantas korupsi.

Kegiatan dilanjutkan dengan peluncuran buku 14 Tahun KPK dan Diskusi yang turut meng-undang karyawan KPK dan me-dia. Buku 14 Tahun KPK memiliki tema “Yang Tercecer Dikamar Gelap” dan berisi kumpulan foto perjalanan KPK yang belum per-nah dipublikasikan. Dalam buku tersebut, terdapat 70 foto yang berasal dari pewarta foto dan tim dokumentasi KPK.

akibatnya adalah masyarakat di lingkungan sekitar,” ujar Basuki.

Basuki menjelaskan betapa besarnya kerugian negara akibat kerusakan hutan, kerugian tam-bang emas ilegal, dan kerugian sosial ekonomi karena tumpahan minyak ke laut. Menurut hitungan ilmiah yang ia lakukan, kerusakan hutan akibat tambang, dapat me-nyebabkan kerugian negara seba-nyak Rp12.151 triliun. Kerugian tambang emas ilegal mencapai Rp 35 triliun pertahun. Jika dihitung, kerugian sosial ekonomi masyara-kat karena tumpahan minyak bisa mencapai Rp 303 milliar.

Selain workshop, pada hari kedua, KPK menggelar diskusi publik “Korupsi Sumber Daya Alam di Tahun Politik”. Dalam diskusi ini, masyarakat bisa ber-diskusi dengan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang, Wakil Ketua KPK Laode M Syarif, Koordinator Jaringan Advokasi Tambang (JA-TAM) Merah Johansyah, Seker-taris Jenderal Aliansi Masyarakat Adat (AMAN) Rukka Somboling-gi, dan Anggota Badan Pengawas Pemilu M. Afifuddin.

Diskusi dimulai dengan pa-paran dari Koordinator JATAM Merah Johansyah mengenai se-baran Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang masih aktif hingga tahun 2043. Menurutnya hal

Agus Rahardjo, Ketua KPK

BERJABAT TANGAN – Mantan Wakil Ketua KPK Taufiequrachman Ruki (kiri) dan Ketua KPK Agus Rahardjo (kanan) berjabat tangan saat prosesi peluncuran buku 14 tahun KPK.

INTE

GR

ITO

/DH

B

Laode Muhammad Syarif, Wakil Ketua KPK

Page 18: VOL 63/XIII/ MEI - JUN 2018 Edisi 3 2018.pdfngan badai yang di awali air bah yang menghantam mobil dan bangunan di jalan raya kota New York. Suhu berkurang secara dras-tis, kemudian

PORTAL PORTAL

32 | INTEGRITO | VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 | INTEGRITO | 33

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali mendapat Opini Wajar Tanpa Pengecualian

(WTP) dari Badan Pemeriksa Keu-angan (BPK) atas Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas Lapo-ran Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) Tahun 2017. Peringkat Opi-ni  WTP ini sudah diraih oleh KPK sejak tahun 2006.

Tahun ini BPK memberikan Opini WTP terhadap 80 laporan keuangan kementerian/lembaga (91 persen), Opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) sebanyak 6 laporan keuangan kementerian/lembaga sedangkan Opini Tidak Menyatakan Pendapat (TMP) di-berikan kepada 2 laporan kemente-rian lembaga.

Anggota I BPK Agung Firman Sampurna mengatakan pemeriksa-an atas LKPP ini  bertujuan untuk memberikan opini atas kewajaran laporan keuangan sesuai standar

akuntansi pemerintahan. Ia me-minta Pimpinan Lembaga/Kemen-terian untuk dapat mempertahan-kan peningkatan prestasi WTP di lingkungannya masing-masing.

“Yang wajib menjadi perhatian ke depan adalah terkait bukti kepe-milikan aset yang harus lengkap dan jelas sehingga ketika diuji dan audit dapat dipertanggungjawabkan se-cara penuh,” ungkap Agung.

Dalam acara tersebut, Pimpi-nan KPK Saut Situmorang didam-pingi oleh Plt. Kepala Biro Perenca-naan dan Keuangan Isnaini dan Plt. Direktur Pengawas Internal Djoni Suratno beserta fungsional pen-damping. Djoni menyampaikan, pencapaian opini WTP tahun 2017 melalui proses perjuangan yang ti-dak mudah di internal KPK.

“Kami masih menghadapi tiga permasalahan yang harus segera di-tindaklanjuti yaitu kurangnya SDM yang memahami aturan pengada-an, pengelolaan persediaan barang

rampasan, dan piutang uang peng-ganti,” jelas Djoni.

Penyerahan LHP ini merupa-kan rangkaian dari agenda penyam-paian LHP, LKPP Tahun 2017 di Istana Negara yang dihadiri oleh Pimpinan KPK Basaria Panjaitan pada Senin (4/6).

Dalam acara tersebut Presiden RI Joko Widodo menyampaikan dirinya tidak akan pernah bosan mengingatkan semuanya untuk memperbaiki dan membenahi ser-ta menjaga dan memaksimalkan pengelolaan keuangan negara.

“Ini adalah pertanggungja-waban konstitusional kita kepada negara serta tentang pertang-gungjawaban kita kepada rakyat, masyarakat bahwa yang namanya uang negara uang rakyat harus di-gunakan sepenuhnya untuk kepen-tingan rakyat dan dibersihkan dari tangan-tangan kotor,” kata Jokowil

HASIL AUDIT BPK RI

KPK Raih Kembali Opini WTP

PENGHARGAAN – Wakil Ketua KPK Laode Saut Situmorang saat menerima predikat opini WTP

“Ini adalah pertanggungjawaban konstitusional kita kepada negara serta tentang pertanggungjawaban kita kepada rakyat,...”

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meng-gelar Anti-Corruption Film Festival (ACFF-

EST) 2018. Melalui festival film ini, KPK mendorong masyarakat untuk melakukan gerakan anti-korupsi dengan film sebagai pe-nyampai pesan.

Wakil Ketua KPK, Saut Situ-morang mengatakan memberan-tas korupsi tak melulu harus de-ngan cara represif. Masyarakat, kata dia, bisa ikut memberantas korupsi dengan menyebarkan idenya melalui film. Cara ini di-harapkan bisa lebih efektif untuk merangkul berbagai kalangan ma-syarakat.

“Kami sangat berharap akan banyak ide kreatif yang masuk, ini akan terlihat juga sebagai du-kungan terhadap pemberantasan korupsi,” kata Saut di Gedung Me-

ANTI-CORRUPTION FILM FESTIVAL (ACFFEST) 2018

KPK Ajak Masyarakat Buat Film Antikorupsi

orang juri dari KPK. Sebanyak tujuh ide cerita yang

paling menarik akan mendapat bantuan dana produksi sebesar Rp 20 juta. Tak hanya dana pro-duksi, tujuh skenario yang terpil-ih juga berhak mengikuti movie camp selama 3 hari, coaching clin-ic dari pembuat film profesional, fasilitas online editing di Jakarta, dan pendampingan mentor lokal.

Para pembuat film akan di-berikan waktu produksi tiga bu-lan sejak Agustus-November 2018. Karya mereka kemudian akan diputarkan selama dua hari dan ditutup dengan Malam Pen-ganugerahan ACFFEST 2018 di Jakarta, November mendatang. Persyaratan proposal film ACFF-EST 2018, dapat dilihat di acch.kpk.go.id/acffest2018 atau bit.ly/acffest2018.l

rah Putih KPK, Jakarta, Kamis, 28 Juni 2018.

ACFFEST 2018 mengusung tagline “Integrity Starts From You, Make Your Movie”. Melalui tagline tersebut, KPK ingin me-nekankan bahwa integritas harus dimiliki oleh semua insan, tanpa kecuali. Termasuk para pegiat kreatif. Integritas bisa dituangkan melalui karya-karya mereka.

Dalam festival film tahun ini, KPK fokus ke kompetisi ide ce-rita film pendek. KPK membuka kesempatan untuk para pembuat film mengirimkan idenya. Pendaf-taran akan dibuka sejak 28 Juni-20 Agustus 2018. KPK meng-hadirkan tiga orang juri untuk menilai ide cerita film dalam fes-tival ini. Tiga orang jurinya adalah penulis skenario, Jujur Prananto; sutradara film The Seen and Un-seen, Kamila Andini; dan satu

INTE

GR

ITO

/SR

P

“Kami sangat berharap akan banyak ide kreatif yang masuk, ini akan terlihat juga sebagai dukungan terhadap pemberantasan korupsi,”

Saut Situmorang,Wakil Ketua KPK

TIM JURI – Direktur Dikyanmas KPK Sujanarko (kiri), Wakil Ketua KPK Saut Situmorang, Jujur Prananto, dan Kamila Andini (kanan) saat launching ACFFEST 2018.

Joko Widodo, Presiden RI

INTE

GR

ITO

/SR

P

Page 19: VOL 63/XIII/ MEI - JUN 2018 Edisi 3 2018.pdfngan badai yang di awali air bah yang menghantam mobil dan bangunan di jalan raya kota New York. Suhu berkurang secara dras-tis, kemudian

34 | INTEGRITO | VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 | INTEGRITO | 35

MOZAIKMOZAIK

Anak itu kini berusia 42 tahun dan sudah mendirikan sekolah gratis agar tidak ada lagi anak yang berse-mbunyi di balik tembok seperti

dia. Namanya Undang Suryaman. Ia berprofesi sebagai juru parkir di Fakultas Ilmu Komunikasi Uni-versitas Padjadjaran, Jatinangor sejak 1992.

Ia masih ingat betul rasa iri dan malu yang harus ia tahan dari teman-temannya yang bisa bersekolah. Namun ia sadar harus menekan segala perasaan itu dan men-jalani nasibnya. Ketika yang lain bersekolah, ia harus menjadi kuli untuk membantu orang tuanya.

Segala rasa yang campur aduk itu kini berubah menjadi rasa syukur. Jika tidak me-rasakan rasa malu dan iri itu, mungkin seko-lah gratis miliknya tak berdiri. Termasuk pro-fesinya saat ini yang menjadi juru parkir, yang membuat Undang leluasa ngobrol dengan para mahasiswa di Universitas Padjadjaran.

“Meski saya enggak kuliah, tapi saya

bangga bisa belajar dari teman-teman maha-siswa,” kata Undang.

Dengan modal ini, ia kemudian mulai menyusun rencana membangun sekolah

gratis di kampung Babakan Loa, Ran-caekek.

Undang yang biasa disapa Bang Jack ini menemukan re-alita bahwa ternyata hingga ta-hun 2012 masih banyak orang

tua yang tidak menyekolahkan anaknya karena keadaan ekonomi

yang tidak mendukung. “Saya jadi memikirkan solusi untuk

mereka yang ingin belajar,” ujar dia.Kondisi keuangan sempat membuatnya

ragu untuk mendirikan sekolah gratis. Na-mun ia langsung yakin bisa membuat sekolah gratis ketika dukungan penuh datang dari ke-luarganya.

“Bahkan istri saya ikut mengajar sampai saat ini,” kata Undang.

Sekolah gratis yang diberi nama TPA Rau-datul Jannah itu mulai beroperasi sejak 2012 dengan jumlah 18 murid. Saat itu, Bang Jack

harus menumpang di Masjid Raudatul Jan-nah selama empat tahun.

Halangan bukan hanya datang dari kon-disi keuangan. Lingkungan sekitarnya juga menguji niat baik Bang Jack. Semakin hari semakin banyak yang komplain tentang seko-lahnya karena dia dan keluarganya dianggap tak punya pengalaman sama sekali di dunia pendidikan.

Dukungan dari sang istri, Yani, yang se-lalu menguatkannya. Setelah empat tahun menumpang di Masjid Raudatul Jannah, se-kolah gratis yang di dirikan Bang Jack pindah ke sebuah rumah kontrakan. Lokasi ini ha-nya bertahan setahun karena ia tak sanggup membayar sewanya. Bang Jack bahkan harus meliburkan sekolah selama sepekan untuk mencari tempat agar anak-anak bisa melan-jutkan sekolah.

Setelah berunding dengan keluarganya, sang mertua mempersilakan rumahnya un-tuk digunakan sampai TPA Raudatul Jannah mendapatkan tempat baru. Sebuah ruangan sebesar 5x4 meter di rumah sang mertua ia gunakan untuk ruang kelas. Tak cukup. Ia ke-mudian juga menggunakan sebuah ruangan 3x4 meter di rumahnya.

Bang Jack membiayai sekolah gratis ini dari hasil pekerjaan sebagai juru parkir. Se-telah seharian menjadi juru parkir, setiap pukul 17.00, ia bersama istrinya menjadi kuli cuci mobil selama dua tahun.

Ia mengatakan berbuat baik tak harus melulu bermodal uang banyak. Ia merasa niat baiknya justru hadir dari ujian putus sekolah yang diberikan kepadanya.

“Perbuatan baik bisa terlaksana dengan modal niat dan tenaga,” ujar Bang Jack.

Awal tahun 2016, Bang Jack mendapat dana dari beberapa donatur. Ia merasa sangat takjub karena tak semua donatur ia kenal.

Kini TPA Raudatul Jannah memiliki se-buah bangunan 3 lantai dengan luas tanah 140 meter persegi dan luas bangunan 120 me-ter persegi. Bangunan tersebut didirikan di Kampung Babakan Loa RT 03/12, Desa Ran-caekek Kulon, Kecamatan Rancaekek, Kabu-paten Bandung.

Walaupun belum 100 persen pemba-ngunannya, lantai dasarnya sudah bisa di-gunakan untuk kegiatan belajar mengajar dengan 2 kelas dan 1 ruangan bermain. Ren-cananya ia akan menggunakan lantai 2 untuk aula, ruang komputer dan perpustakaan. Lan-tai 3 akan dijadikan taman hidroponik agar para siswa mengenal tumbuhan.

Hingga saat ini, sekolah gratis Bang Jack sudah memiliki 220 anak didik dan beberapa guru tenaga pengajar yang berasal dari pihak keluarga, tenaga pendidik, remaja masjid, komunitas, dan relawan dari universitas-uni-versitas ternama di Indonesia.

Dias, seorang mahasiswa Universitas Ins-titut Teknologi Bandung (ITB), merupakan seorang relawan yang ikut membantu Bang Jack mengajar anak-anak didiknya. Bersama 15 temannya yang tergabung dalam Skhole ITB, Dias mengajarkan nilai-nilai akademik dan pendidikan karakter.

“Kami bangga bisa menjadi relawan yang membawa perubahan, kami juga kagum de-ngan semangat belajar mereka,” ujar Dias.

Menjadi relawan, lanjut Dias, adalah sa-lah satu bentuk syukur terhadap kehidupan-nya yang bisa mengenyam pendidikan hingga tingkat universitas. Karena, kata dia, ternyata sangat banyak anak yang tidak sekolah akibat kekurangan biaya.

Rasa syukur juga dirasakan oleh Parsiyah. Ibu 3 anak ini merasa terbantu dengan ada-nya sekolah gratis yang didirikan Bang Jack. Ia tak punya cukup uang untuk membiayai sekolah anaknya. Kemudian Bang Jack me-nawarkan anak Parsiyah yang berusia enam tahun untuk sekolah gratis di TPA Raudatul Jannah.

Perempuan berusia 47 tahun ini tak me-nolak. Ia tak masalah mengetahui Bang Jack tak punya pengalaman di bidang pendidikan.

“Saya cuma ingin anak saya bisa sekolah,” kata Parsiyah.

Apalagi, kata dia, lokasi TPA Raudatul Jannah dekat dengan rumahnya. Setelah ber-sekolah di sekolah gratis Bang Jack, ia merasa ada perkembangan kepribadian anaknya ke arah yang lebih baik.

Hingga kini Bang Jack masih menjadi juru parkir di Universitas Padjadjaran. Ia da-pat ditemui setiap hari kerja dari 08.00-17.00. Perjuangannya tidak akan berhenti.

“Sekarang malah semakin banyak orang yang tidak saya kenal banyak membantu Raudatul Jannah,” kata dia kemudian terse-nyuml

BERBUAT BAIK TAK HARUS BANYAK UANG

SEKOLAH GRATIS JURU PARKIR UNPAD

SEORANG ANAK LAKI-LAKI BERUSIA 12 TAHUN ITU SENGAJA BERDIRI DI BALIK TEMBOK. DARI SANA, IA MEMPERHATIKAN ANAK-ANAK SEUSIANYA YANG MENGENAKAN TAS RANSEL DAN SERAGAM PUTIH BIRU. IA BERSEMBUNYI SAMBIL MENYIMPAN RASA MALU DARI ANAK-ANAK YANG BARU PULANG SEKOLAH. ORANG TUANYA TAK SANGGUP LAGI MEMBIAYAINYA SEKOLAH. PADAHAL IA MASIH SANGAT INGIN MENJADI ANAK SEKOLAHAN.

INTE

GR

ITO

/SR

P

INTE

GR

ITO

/SR

P

Page 20: VOL 63/XIII/ MEI - JUN 2018 Edisi 3 2018.pdfngan badai yang di awali air bah yang menghantam mobil dan bangunan di jalan raya kota New York. Suhu berkurang secara dras-tis, kemudian

36 | INTEGRITO | VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 | INTEGRITO | 37

CENDEKIA

SEBAGAI SALAH SATU SUKU TERTUA DI SUMATERA, HINGGA SAAT INI TAK ADA ASAL-USUL YANG TERVALIDASI TENTANG SUKU REJANG. SEJARAH ASAL-USUL SUKU REJANG TELAH TERHAPUS, HILANG, ATAU TIDAK TERCATAT. SEHINGA YANG TINGGAL ADALAH BEBERAPA SPEKULASI SEJARAH MENGENAI ASAL-USUL SUKU INI. SELAIN ITU, ADA BEBERAPA CERITA RAKYAT YANG TIDAK DAPAT TERBUKTI KEBENARANNYA.

Ada beberapa tulisan tentang asal-usul suku Rejang. Pada ta-hun 1779, Jhon Marsden yang merupakan seorang sarjana Inggris menulis buku “The His-

tory of Sumatera”. Dua ratus tahun kemudian yakni pada tahun 1960-1966, Mohammad Ho-esein yang merupakan putra asli Rejang, yang menjabat sebagai Gubernur Sumatera Sela-tan menuangkan asal-usul suku Rejang dalam naskah “Tembo dan Adat Rejang Tiang IV”.

Tahun 1932, seorang putra Bengkulu me-nyusun disertasi “De Rejang” yang kemudian dibukukan oleh M.A. Yaspan, seorang sarjana Australia dari Australia National Univer-sity yang mengadakan penelitian pada tahun 1961-1963. Ia menuangkannya dalam buku “From Patriliny To Matriliny, Structural Change Amongst The Rejang Of Southwest

Sumatera”.Penelitian terbaru dilakukan oleh se-

orang profesor pada tahun 2006. Richard Mc Ginn menyimpulkan asal usul orang Rejang adalah daerah Tonkin Indochina, (India Be-lakang) sekitar 1.200 tahun yang lalu melalui Kalimantan, mereka pindah ke Sumatera.

Pada waktu itu, mereka berlayar menuju Serawak (Kalimantan Utara) dan sebagian menetap di sana hingga sekarang keturunan mereka masih tetap berbahasa Rejang, dan ada juga sebuah sungai yang bernama sungai Rejang.

Dari sana mereka berlayar melalui pulau Bangka dan Belitung, menuju sungai Musi kemudian menyimpang ke kanan ke hulu Sungai Rawas hingga ke daerah yang paling hulu, sebagian ada yang tinggal di sana. Ter-akhir mereka menuju hulu Sungai Rawas dan

SUKU REJANG

MEMBAGI SAMA BANYAK, MENIMBANG SAMA BERAT

CENDEKIA

Saat ini berbagi sudah tidak mau lagi sama banyak, menimbang tidak mau sama berat, menakar sudah tidak mau lagi sama rata.

menuju Gunung Hulu Tapus sehingga mene-tap di sana.

Dari banyaknya penelitian tentang asal-usul ini, sejarah suku bangsa Rejang dapat dibagi menjadi dua bagian: Rejang Purba dan Rejang Modern.

Sejarah Rejang Purba dimulai dari masa kedatangan kelompok bangsa Mongolia di Bintunan Bengkulu Utara pada tahun 2090 SM hingga sebelum kedatangan para Ajai di pertengahan abad ke 14 masehi.

Sejarah Rejang Modern dimulai dari masa kedatangan dan kepemimpinan para Ajai di Renah Skalawi (1348) hingga sekarang.

Disebut Rejang Purba karena dalam ku-run waktu 2090 SM hingga pertengahan abad-14 M itu kehidupan suku Rejang ma-sih sangat primitif, hidup selalu berpindah-pindah (nomaden). Kemudian mereka mulai hidup menetap dalam kelompok masyarakat “kumunal” di pedalaman hutan rimba yang tertutup dunia luar dengan peralatan hidup teknologi yang masih sangat sederhana, dan menganut animisme.

Setelah bertahun-tahun hidup di dalam hutan, mereka mulai hidup menetap dan mendirikan sebuah perkampungan yang di-beri nama ”Kutai Nuak” di daerah utara Na-pal Putih, perbatasan antara Kabupaten Leb-ong dan Bengkulu Utara sekarang.

Namun bentuk masyarakatnya masih ke-lompok masyarakat “kumunal”. Artinya, se-tiap anggotanya belum mempunyai hak milik perorangan.

Suku Rejang memiliki sebuah falsafah hi-dup yaitu pegong pakeui, adat cao beak nioa pinang yang berpusat ibarat beneu. Bertun-tun ibarat jalai ( jala ikan), menyebar ibarat jala, tuntunannya satu.

Jika sudah berkembang asalnya rejang tetap satu. Maksud beneu adalah satu pohon, tapi di dahan daunnya kait-mengait walau-pun ada yang menyebar atau menjalar jauh. Walaupun pergi ke tempat yang jauh tapi tahu akan jalinan/hubungan kekeluargaan-nya. Bisa kembali lagi dari mana asal mereka berada.

Pegong pakeui juga mengajarkan bahwa kita sebagai manusia mempunyai hak yang sama. Jika kita sama-sama memiliki, maka kita membaginya sama rata. Jika kita mena-kar (membagi), misalnya membagi beras, kita menakarnya sama rata atau sama banyaknya.

Jika melakukan pembagian berdasarkan timbangan, beratnya harus sama berat. Itulah pegong pakeui orang rejang.

Amen bagiea’ samo kedaou, ameun betimbang samo beneug, amen betakea samo rato. Artinya jika membagi sama banyak, jika menimbang sama berat, jika menakar sama rata. Itulah cara adat rejang.

Sayangnya saat ini adat istiadat mulai hi-lang. Hilangnya budaya asli Rejang memudar-kan pegong pakeui. Saat ini berbagi sudah ti-dak mau lagi sama banyak, menimbang tidak mau sama berat, menakar sudah tidak mau lagi sama rata.

Siapa yang berkuasa dan gagah itulah yang memegang kekuasaan. Manusia dalam berperilaku sudah tidak terkontrol lagi yang akhirnya mendatangkan bencana bagi manu-sia itu sendiri.

“Do’oba penyebab na banjir, ite manusio yo membabi buta amen muka’ imbo. Coa lak mikut aturan igai, nak tebing nuka, do’o ba asaiku imbo yo usak. Kalau zaman uku sapei tiak uku nak mindas igai, zaman nenek uku coa pernah ngusak. Dejamin coagen imbo gi usakne” (Itulah penyebab yang mendatang-kan banjir, karena manusia membabi buta da-lam membuka hutan. Tidak mengikuti aturan lagi, tebing dibuat lahan, nah itulah barang-kali hutannya bakal rusak.)

Alangkah baiknya jika kita menerapkan falsafah Suku Rejang tentang pembagian sama rata karena sebagai manusia kita semua punya hak yang sama. Hilangnya falsafah ini membuat ketidakadilan terjadi di mana-ma-na. Kurang rasa adil ini yang juga bisa menjadi cikal bakal perilaku koruptifl

36 | INTEGRITO | VOL 63/IV/MEI-JUN 2018

Page 21: VOL 63/XIII/ MEI - JUN 2018 Edisi 3 2018.pdfngan badai yang di awali air bah yang menghantam mobil dan bangunan di jalan raya kota New York. Suhu berkurang secara dras-tis, kemudian

38 | INTEGRITO | VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 | INTEGRITO | 39

RESENSI RESENSI

Perubahan politik pada tahun 1998, yang kemudian dikenal dengan sebutan reformasi, telah menghantarkan jatuhnya rezim orde baru. Salah satu mandat refor-

masi adalah penegakan hukum dan pemberantasan korupsi yang terjadi sangat masif dan terkoordinasi.

Ada ciri khas tertentu yang terlihat pada diri se-orang Bambang Widjojanto. Selain menulis sendiri bahan yang ingin di presentasikan, BW –begitu ia biasa disapa, selalu melengkapi dan memperba-harui pengetahuannya dengan berbagai informasi yang didasarkan dari hasil kajian atas suatu isu di bidang pemberantasan korupsi.

Tulisan yang dikumpukan dan ada di dalam buku ini adalah refleksi dari sebagian topik materi yang di diskusikan ketika membahas suatu masa-lah atau di dalam waktu senggang. Dalam buku Berantas Korupsi Reformasi ini, penulis mengkritisi gerakan pemberantasan korupsi. Soalnya, pada era reformasi yang konon berintikan demokratisasi ter-sebut ternyata korupsi bukannya surut melainkan semakin gila.

Berita mengenai korupsi sudah tidak asing bagi kita. Hampir setiap hari berita me-ngenai korupsi di negeri ini selalu meng-hiasi pemberitaan disemua media massa.

Hampir semua sektor eksekutif, legislatif, yudikatif, sampai swasta pernah terjerat kasus korupsi.

Di tengah situasi itu, kerja para jurnalis men-dukung gerakan antikorupsi juga tidak pernah berhenti. Tidak hanya sekadar menjadi pemburu berita dan menginformasikan kepada khalayak, jurnalis juga bagian dari gerakan antikorupsi. Tidak sedikit dari mereka yang bahkan juga menghabis-kan waktu untuk menilik perkara korupsi layaknya seorang penyelidik.

Semangat antikorupsi tidak akan menyebar dengan baik tanpa dukungan media massa. Media memang sudah seharusnya berada di garda terde-pan dalam upaya menyebarkan pesan antikorupsi ke seluruh Indonesia. Lewat media, masyarakat bisa mengetahui kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia

KPK sudah dianggap sebagai kantor kedua, bahkan rumah kedua. Tidak sedikit dari mereka yang menghabiskan waktu di KPK. Dalam kurun waktu yang cukup lama, banyak kenangan dan pengalaman yang dimiliki para jurnalis yang nge-pos di KPK. Dalam buku ini, tertuang sedikit cerita pengalaman dan kenangan para jurnalis selama meliput KPK. Bahkan ada kisah dari jurnalis yang bahkan sudah ngepos di KPK sejak kantor KPK ma-sih di Jalan Veteran.

Buku ini adalah kumpulan 35 cerita dari 32 Jurnalis dari berbagai media yang ngepos di KPK. Walaupun banyak dari mereka yang bukan penulis dalam media cetak atau online, mereka tetap ber-usaha menuangkan kenangan dan cerita mereka didalam tulisan. Gambaran mengenai tantangan saat meliput, kekaguman terhadap KPK, masukan dan kritik untuk KPK tertuang didalam buku Serpi-han Kisah Jurnalis Tiang Bendera yang di koordina-tori oleh Sabir Lahulu, wartawan Koran Sindo dan Kuswandi, wartawan Jawa Pos.

Menjadi jurnalis sebagai bagian dari pembe-rantasan korupsi ternyata juga mempertaruhkan nyawa sang jurnalis. Pemberitaan yang mereka tuliskan dapat menjadi boomerang dan meng-ancam keselamatan mereka. Dalam buku setebal 252 halaman ini, ada sebuah kisah yang menggam-

Buku ini memuat berbagai pandangan penulis sejak mulai menjadi komisioner KPK 2011-2015 dan pasca pengabdiannya yang kembali mengajar dan menjadi aktivis antikorupsi. Dalam buku ini digambarkan tentang bagaimana upaya gerakan pemberantasan korupsi di Indonesia, termasuk se-mua yang telah dilakukan oleh individu, kelompok masyarakat baik yang tergabung dalam organi-sasi formal maupun hanya sebatas paguyuban-paguyuban dalam melakukan perlawanan terhadap praktik korupsi.

Buku ini disajikan dalam bentuk bagian-bagian yang akan memudahkan pembaca dalam meng-ikuti perjalanan yang telah dilakukan dan kejadian pada setiap periode, beserta upaya pencegahan maupun perlawanan baik secara hukum maupun kultural yang dilakukan oleh masyarakat maupun para aparat penegak hukum. Buku ini akan mem-perkaya informasi dan pengetahuan mengenai kegiatan pemberantasan korupsi yang ditulis lang-sung oleh komisioner KPK tahun 2011 – 2015

Keunggulan buku ini adalah susunan bab da-lam buku yang sistematis, sehingga pembaca dapat mengikuti perkembangan materi-materi yang disampaikan mulai dari permulaan hingga akhir. Selain itu banyaknya sumber literatur yang dikutip dapat menjadi tambahan informasi bagi para pem-baca buku ini yang ingin menambah wawasannya untuk menjaring lebih banyak informasi.

Buku ini cukup menggambarkan arti penting-nya KPK bagi bangsa ini. Selain itu keberadaan KPK yang dirasa “cukup mengganggu” bagi para koruptor digambarkan dengan jelas di sini melalui kisah-kisah kriminalisasi yang dialami oleh bebe-rapa pejabat KPK yang dikenal dengan cicak versus buaya (hal. 252).

Akhirnya buku ini ditutup dengan pertanyaan penting, The Next Level (dalam pemberantasan Korupsi)?. Perang melawan korupsi, merupakan perang bangsa Indonesia dengan tingkat kom-pleksitas yang tinggi. Perang ini bisa berlangsung dalam scenario “semua melawan semua”, seperti yang dibahasakan oleh Thomas Hobbes dengan “Bellum Omnium Contra Omnes”. Satu hal penting yang dicatat dalam buku ini adalah membangkit-kan kesadaran para pembaca untuk memahami perang melawan korupsi bukanlah perang antara KPK dengan pelaku tindak pidana korupsi dan pihak-pihak yang berada dibelakangnya. Tetapi perang melawan korupsi adalah perang bangsa ini untuk memberantasan kebatilan di bumi Indonesia tercinta inil

barkan seorang jurnalis yang nyaris terbunuh oleh orang yang tak dikenal.

Bukan hanya kisah mengerikan namun kisah yang lucu, haru bahkan romantis bahkan ada di buku ini. Kisah jurnalis yang menemukan tambatan hatinya di gedung KPK bahkan tertuang dalam buku ini. Kisah – kisah yang ada dalam buku ini sangat menarik dan bisa menjadi pelajaran pen-ting untuk mahasiswa yang bercita – cita menjadi jurnalis. Bagaimana perjuangan seorang jurnalis mendapatkan berita dan menunggu narasumber tertuang dalam buku ini. Pemberantasan korupsi bukan hanya tugas KPK dan penegak hukum semata, tapi juga perlu melibatkan partisipasi aktif dari semua pihak termasuk jurnalisl

SERPIHAN KISAH JURNALIS TIANG BENDERA

Penulis :

Jurnalis Pos Liputan KPK

Penerbit :

PUSAT DATA DAN ANALISA TEMPO

Tahun Terbit :

2018

Kolasi :

252 halaman

ISBN :

978-602-98117-8-0

Judul :

SERPIHAN KISAH JURNALIS TIANG

BENDERA

BERANTAS KORUPSI REFORMASI

Penulis :

BAMBANG WIDJOJANTO

Penerbit :

INTRANS PUBLISHING

Kolasi :

304 HALAMAN

Tanggal Terbit :

JAN 3, 2018

ISBN :

9786026293367

Judul Buku :

“BERANTAS KORUPSI REFORMASI”

Page 22: VOL 63/XIII/ MEI - JUN 2018 Edisi 3 2018.pdfngan badai yang di awali air bah yang menghantam mobil dan bangunan di jalan raya kota New York. Suhu berkurang secara dras-tis, kemudian

40 | INTEGRITO | VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 | INTEGRITO | 41

KHUSUS Korupsi merupakan kejahatan luar biasa yang dapat merusak sebuah bangsa secara sistemik. Diperlukan berbagai cara untuk memberan-

tasnya hingga tuntas. Salah satunya adalah membentuk sebuah lembaga antikorupsi. Namun dalam perjalanannya, upaya pem-berantasan korupsi tidaklah berjalan mulus. Halang rintang kerap dijumpai oleh lembaga antikorupsi yang sedang berjuang menyem-buhkan penyakit yang mengotori hati para penjahat berkerah putih.

Lembaga antikorupsi di dunia memiliki kisah perjuangannya masing-masing. Upaya pemberantasan korupsi sering dihalangi de-ngan berbagai cara. Ada saja oknum yang me-rasa bahwa kehadiran lembaga antikorupsi akan menghalangi kepentingannya untuk memperkaya diri sendiri. Kemudian mereka akan melakukan berbagai siasat untuk mele-mahkan wewenang lembaga antikorupsi atau bahkan membubarkannya.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) misalnya. Lembaga antikorupsi di Indonesia ini tak jarang harus menghadapi banyak rin-tangan. Rintangan boleh dilancarkan, tapi kerja KPK tak bisa dihentikan begitu saja.

Sebelum KPK dibentuk, Corruption Per-ception Index (CPI) Indonesia hanya mem-peroleh skor 19 poin. Perlahan tapi pasti, 15 tahun berlalu Indonesia kini memiliki skor 37. Masih jauh dari kata sempurna, namun kinerja KPK sudah mulai diperhitungkan dan

GALANG KEKUATAN, LAWAN PELEMAHAN

JATUH BANGUN LEMBAGA ANTIKORUPSI DI DUNIA

TANTANGAN MEMBERANTAS KORUPSI TAK HANYA TERJADI DI INDONESIA. SELURUH DUNIA MERASAKAN SEGALA GANGGUAN YANG SERUPA. TEROR, PENYERANGAN, HINGGA PELEMAHAN LEWAT JALUR HUKUM. NAMUN SEMANGAT MEMBERANTAS KORUPSI JUGA SERUPA DI MANA-MANA. PELEMAHAN BOLEH DILANCARKAN, TAPI PERLAWANAN AKAN TERUS DIUPAYAKAN.

diakui di mata dunia. Di sisi lain, ada pihak yang menganggap kinerja KPK menggangu kepentingan para koruptor. Sehingga ada yang mulai mencari trik yang tepat untuk me-lemahkan KPK.

Upaya pemberantasan korupsi memang sering kali mengalami drama. Bagai kisah di sebuah film, lembaga antikorupsi harus diha-dapkan dengan berbagai situasi yang rumit, menegangkan, mencekam, hingga menyedih-kan.

Teror, kriminalisasi, intimidasi, pele-mahan lewat kebijakan pemerintah, bahkan pembunuhan. Koruptor bahkan tidak takut melakukan hal-hal ekstrim seperti teror. Hal ini terjadi karena pemerintah setempat sering kali menganggap sepele pelaku teror yang mengancam nyawa penyidik atau pega-wai lembaga antikorupsi. Bahkan di beberapa negara, upaya pemberantasan korupsi atau penyelesaian kasus korupsi jutsru dihalangi oleh pemerintah.

Seperti yang terjadi di Maladewa. Sejak Anti Corruption Commision (ACC) didirikan pada 16 Oktober 2008, ACC hanya mampu menyelesaikan satu kasus dalam rentang waktu empat tahun. Padahal ACC adalah lembaga yang memiliki wewenang untuk me-nyelidiki tindak pidana korupsi serta men-ciptakan kesadaran publik. Para aktivis anti-korupsi di Maladewa menduga, kegagalan ini terjadi karena adanya campur tangan Presi-den Mohamed Nasheed dan pejabat peme-

40 | INTEGRITO | VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 | INTEGRITO | 41

Page 23: VOL 63/XIII/ MEI - JUN 2018 Edisi 3 2018.pdfngan badai yang di awali air bah yang menghantam mobil dan bangunan di jalan raya kota New York. Suhu berkurang secara dras-tis, kemudian

42 | INTEGRITO | VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 | INTEGRITO | 43

lembaga antikorupsi di Afghanistan, Anti-Corruption Criminal Justice Centre Af-ghanistan (ACJC) yang dibentuk pada 20 Juni 2016 oleh Presiden Mohammad Ashraf Ghani. Setelah setahun menunaikan tugas-nya memberantas korupsi, dua pejabat ACJC dibunuh pada 10 April 2017. Afghanistan me-mang dikenal negara yang sangat korup dan hanya memperoleh skor 15 dalam CPI.

Masih banyak lagi kisah jatuh bangun-nya lembaga antikorupsi yang semakin berat dalam menghadapi tantangan. Namun per-juangan melakukan jihad demi negara yang bersih dari korupsi tetap dilakukan. Deretan kejadian yang dihadapi oleh lembaga anti-korupsi di dunia seperti memberikan suatu gambaran bahwa semakin diakui kinerja se-buah lembaga antikorupsi makan akan se-banyak musuh yang bermunculan dan rin-tangan yang kini kerap disebut Corruptor Fight Backl

rintah.Drama pemberantasan korupsi juga ter-

jadi di Korea Selatan. Awal tahun 2008, Korea Selatan mengangkat Lee Myung Bak sebagai Presiden. Myung Bak yang berlatar belakang pengusaha ini adalah mantan CEO Hyundai Engineering and Construction. Pada tahun yang sama, Myung Bak membubarkan Korea Independent Commission Against Corrup-tion (KICAC).

Menurut dia, KICAK telah mengganggu hubungan pemerintah dengan pengusaha. Bahkan sang komisioner KICAC saat itu, Kim Geo-sung dijadikan tersangka oleh pemerin-tah Korea Selatan. Bagaikan karma, sepuluh tahun setelah membubarkan KICAK, Lee Myung Bak resmi ditahan karena kasus ko-rupsi. Dia didakwa atas serangkaian kasus pe-nyuapan, penyalahgunaan wewenang hingga penggelapan uang.

Kisah paling tragis pernah dialami oleh

KHUSUS

KHUSUS

BERTAHAN HADAPI PELEMAHAN

OPTIMISME PEMBERANTASAN KORUPSI

MESKI DITERPA BERBAGAI KRISIS, PELEMAHAN, DAN SERANGAN, SEMANGAT ANTIKORUPSI TERUS DIKIBARKAN DI PENJURU DUNIA. BERBAGAI UPAYA

PELEMAHAN TERHADAP LEMBAGA ANTIKORUPSI BAGAIKAN DRAMA YANG TAK KUNJUNG USAI. SETIAP EPISODE PELEMAHAN SEMAKIN MENUNJUKAN PIHAK-

PIHAK YANG HENDAK MELEMAHKAN UPAYA PEMBERANTASAN KORUPSI.

Seperti urat malu yang telah pu-tus, penjahat kerah putih masih saja pura-pura tidak bersalah dan berdalih mengatasnamakan ke-pentingan khalayak. Segala upaya

yang dilakukan setiap lembaga antikorupsi di dunia bukannya membuat koruptor jera, tapi malah mencari celah dengan melemahkan lembaga-lembaga tersebut.

Berbagai rintangan yang diluncurkan jus-tu membuat mental pemberantasan korupsi semakin kuat bagi insan lembaga antikorupsi atau masyarakat. Semakin sering diserang, akan semakin bersatu dan semakin siap ber-perang melawan korupsi. Memang, membe-rantas kejahatan luar biasa ini butuh kolab-orasi yang luar biasa agar cita-cita terbebas dari korupsi bisa terwujud.

Selain Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang ada di Indonesia, lembaga-lem-baga pemberantas korupsi di negara lain juga pernah menghadapi berbagai rintangan. Mulai dari teror, pemecatan komisioner lem-baga, hingga pembubaran.

KOREA SELATANKorea Selatan menjadi salah satu contoh

negara yang berhasil dalam memberantas korupsi. Korea Independent Commission Against Corruption (KICAC) berdiri pada ta-hun 2002. Lembaga ini memiliki kewenangan untuk melakukan pemberantasan korupsi dengan fungsi pencegahan dan penegakan hukum.

Dalam 6 tahun, KICAC mampu men-dorong kenaikan CPI Korea Selatan dari skor 45 ke skor 56 tahun 2008.

Saat skor CPI mencapai 56, Korea Selatan resmi melantik seorang Presiden baru bernama Lee Myung Bak. Ia adalah seorang pengusaha yang sempat menjadi Chief Executive Officer (CEO) Hyundai Engineering and Construction dari tahun 1988.

Belum genap setahun, Lee jadi Presiden, ia membuat sebuah kebijakan yang sangat kontroversial, yaitu membubarkan KICAC. Lee menganggap lembaga antirasuah itu mengganggu hubungan pemerintah dengan

Demonstrasi - Masyarakat Korea Selatan menuntut Presiden Park Geun Hye turun dari jabatannya karena telah korupsi

Page 24: VOL 63/XIII/ MEI - JUN 2018 Edisi 3 2018.pdfngan badai yang di awali air bah yang menghantam mobil dan bangunan di jalan raya kota New York. Suhu berkurang secara dras-tis, kemudian

44 | INTEGRITO | VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 | INTEGRITO | 45

KHUSUS KHUSUS

pengusaha. Tak tanggung-tanggung, komis-ioner KICAC saat itu, Kim Geo Sung dijadi-kan tersangka.

Setelah KICAC bubar, dibentuklah An-ti-corruption and Civil Rights Commision (ACRC) pada 29 Februari 2008. Lembaga ini adalah gabungan antara lembaga antikorupsi, Ombudsman, dan Komisi Banding Adminis-tratif. Fungsinya terbatas, yaitu memperbaiki sistem pelayanan publik dan hanya melaku-kan upaya pencegahan dalam pemberantasan korupsi.

Bagai karma, sepuluh tahun setelah KICAC dibubarkan tepatnya tahun 2018, Lee Myung Bak ditangkap atas tuduhan ko-rupsi, penyalahgunaan wewenang, serta suap.

Lee Myung Bak bukan satu-satunya peja-bat tinggi yang dijebloskan ke penjara. Satu tahun sebelumnya, mantan Perdana Menteri Korea Selatan Lee Wan Koo mengundurkan diri karena terlibat dalam skandal korupsi yang menyeret nama Presiden Park Geun Hye. Park ditahan sebagai tersangka kasus korupsi saat masih menjabat menjadi Pre-siden. Ia lalu dimakzulkan oleh Mahkamah Konstitusi Korea Selatan pada 10 Maret 2017.

Kasus korupsi dan tindakan pemakzulan Park memperbaiki persepsi publik terhadap penegakan hukum di Korea Selatan. Menurut Presiden Insitut Asia Timur Lee Sook Jong, mengatakan sebelumnya kepercayaan publik terhadap penegakan hukum di Korea Selatan sangat buruk.

Bergantinya KICAC menjadi ACRC, tak membuat pemberantasan korupsi di Negeri Ginseng terhambat. Mereka terus berjuang menanamkan integritas kepada seluruh pen-duduk Korea Selatan.

Setelah KICAC dibubarkan, memang tak ada lonjakan kenaikan skor CPI Korea Sela-tan. Namun ACRC tetap menjaga Korea Sela-tan supaya tak semakin korup dan membuat skor CPI terjun payung.

Hingga tahun 2017, skor CPI Korea Se-latan mencapai 54 dan berada di peringkat 51 dari 180 negara. Dalam mempertahan CPI, ACRC berwenang untuk menetapkan dan berkoordinasi mengenai kebijakan anti-korupsi dengan pemerintah. ACRC juga ber-wenang untuk mengevaluasi praktik integ-ritas di lembaga negara maupun di sektor swasta.

Wakil Ketua ACRC Lee Geon Lee meng-akui bahwa sekarang lembaganya bukan se-buah lembaga yang independen. Maka, kata dia, untuk meningkatkan skor CPI, ACRC butuh partisipasi yang masif dari masyarakat, perushaan, pegawai pemerintah, dan seluruh instansinya.

Saat ini, kata Lee, Korea Selatan memiliki target untuk menjadi 20 negara paling bersih dari korupsi di dunia.

Menurut dia, salah satu strategi ampuh adalah menindak orang yang memiliki pe-ngaruh besar bagi masyarakat umum seperti pengusaha, politisi, atau pejabat.

“Kita harus menegakan hukum lebih ke-tat karena dia di anggap sebagai orang yang memimpin negara,” ujar Lee.

Untuk memerangi korupsi, Pemerintah Korea Selatan terus mengambil langkah-langkah strategis. Mulai dari undang-undang tentang perlindungan kepentingan publik, perlindungan terhadap Whistle Blower, digi-talisasi layanan publik, hingga menanamkan integritas dalam berbagai cara melalu strategi pencegahan yang dilakukan oleh ACRC.

NIGERIALain Negara lain drama. Nigeria memiliki

Economic and Financial Crimes Commision (EFCC) sebagai lembaga pemberantas ko-rupsi. EFCC berwenang untuk mencegah, melakukan investigasi, mengadili, dan meng-hukum kejahatan korupsi. EFCC juga harus berkoordinasi dengan berbagai lembaga yang terlibat dalam perang melawan korupsi.

Kehadiran EFCC tahun 2003 meningkat-kan skor CPI Nigeria secara signifikan. Dari 14 pada 2003 hingga berhasil menyentuh 27 pada 2008.

Pimpinan EFCC, Nuhu Ribadu, memba-wa pemberantasan korupsi semakin menun-jukan taringnya. Tahun 2016, EFCC telah

menginvestigasi dan menangkap banyak pe-jabat negara karena kasus korupsi. Lembaga ini menangkap dan menyelidiki 31 dari 36 gu-bernur di negara bagian Nigeria karena ter-indikasi korupsi. Ribadu berhasil membuat EFCC menjadi lembaga antikorupsi yang di-takuti dan menjadi badan antikorupsi terbaik di Afrika.

Sayang, segala prestasi Ribadu justru ber-buah pahit. Ia mendapat banyak tekanan dari pemerintah dan terpaksa mundur pada Januari 2008. Ia bahkan harus lari ke Ame-rika Serikat karena menerima ancaman pem-bunuhan terkait dengan sepak terjangnya di EFCC.

Pada tahun yang sama, pemerintah me-nunjuk komisioner baru yaitu Farida Waziri. Pergantian pimpinan EFCC ini dianggap tak efektif. Media dan aktivis antikorupsi di Ni-geria menilai upaya pemberantasan korupsi di Nigeria menjadi lemah dibandingkan masa kepemimpinan Ribadu.

Pelemahan ini, dinilai dari stagnannya skor CPI yang diperoleh Nigeria dari tahun 2009 hingga 2017. Skor CPI Nigeria hanya bergerak di kisaran angka 25-28 poin.

Senasib dengan Ribadu, tahun 2011 Pre-siden Nigeria Goodluck Ebele Jonathan memecat Farida Waziri dengan alasan untuk merevitalisasi perjuangan melawan korupsi. Sebagai gantinya, Presiden menunjuk wakil ketua EFCC Ibrahim Lamorde untuk men-jadi kepala komisi yang baru.

Aktivis antikorupsi di Nigeria mengkri-tik EFCC yang menurut mereka saat ini telah berada dibawah pengaruh politisi.

Wakil Presiden Transparansi Nigeria, Ez-enwa Nwagu mengatakan bahwa kebijakan ini memang menjadi wewenang Presiden un-

tuk merekrut atau memecat. “Saya tidak masalah tentang siapa yang

berada di Institusi ini, yang lebih penting ten-tang bagaimana kita memperkuat lembaga ini untuk menangani isu korupsi,” ujar Nwagu.

RUMANIATransparancy International menempat-

kan Rumania sebagai salah satu negara paling korup di Uni Eropa. Namun, hingga tahun 2017 Rumania membuat kemajuan pesat da-lam upaya pemberantasan korupsi. Negara ini menjadi salah satu yang berhasil mening-katkan skor CPI dengan sangat signifikan.

Tahun 2002 Rumania hanya memperoleh skor 26. Lima belas tahun kemudian, Ruma-nia sudah berhasil memperoleh skor 48. Per-sis dengan sebuah pepatah: semakin tinggi pohon, semakin kencang angin menerpa. Pencapaian ini, bukan membuat pemberan-tasan korupsi semakin gencar.

Sebaliknya, setelah pencapaiannya, lem-baga antikorupsi di sana: National Anti-corruption Directorate (DNA), malah harus menghadapi pelemahan. Perdana Menteri Rumania Sorin Mihai Griendeanu membuat sebuah kebijakan yang dianggap melemah-kan undang-undang antikorupsi di Rumania.

Undang-undang baru yang dibuat sang perdana menteri bertujuan untuk melakukan subkoordinasi DNA ke dalam pemerintahan. Kebijakan tersebut juga membuat terduga korupsi baru akan dihukum penjara jika ke-rugian uang negara mencapai US$47.000 atau setara Rp 650 juta. Kebijakan kontroversial itu juga berisi putusan untuk membebaskan dan mengurangi masa tahanan puluhan peja-bat dari kasus korupsi. Ini justru akan memu-kul mundur perkembangan pemberantasan

Ditangkap – Mantan Presiden Korea Selatan Park Geun Hye ditahan sebagai tersangka kasus korupsi.

20022003

20042005

20062007

20082009

20102011

20122013

20142015

20162017

20022003

20042005

20062007

20082009

20102011

20122013

20142015

20162017

20022003

20042005

20062007

20082009

20102011

20122013

20142015

20162017

20022003

20042005

20062007

20082009

20102011

20122013

20142015

20162017

45

43

50

5655 54

53

INDONESIA

51

54

45

50

5655 55 54 54

20022003

20042005

20062007

20082009

20102011

20122013

20142015

20162017

RUMANIA

Corruption Perception Index Rumania Sumber : Transparancy InternationalGrafis : INTEGRITO/IS

Page 25: VOL 63/XIII/ MEI - JUN 2018 Edisi 3 2018.pdfngan badai yang di awali air bah yang menghantam mobil dan bangunan di jalan raya kota New York. Suhu berkurang secara dras-tis, kemudian

46 | INTEGRITO | VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 | INTEGRITO | 47

KHUSUS KHUSUS

korupsi di Rumania.Kebijakan ini memicu demonstrasi besar-

besaran yang dilakukan oleh 500 ribu orang yang turun ke jalan. Masyarakat memprotes dan meminta perdana menteri mencabut un-dang-undang yang tidak pro pemberantasan korupsi ini. Akhirnya, beleid tersebut dica-but oleh Griendeanu pada Sabtu, 4 Februari 2018.

DNA berdiri tahun 2002, dan memiliki sebuah kantor pusat di Bucharest dengan be-berapa kantor cabang di 15 wilayah. Lembaga ini memiliki tugas untuk menyelidiki dugaan korupsi yang dilakukan oleh pejabat publik, politisi, anggota parlemen termasuk pegawai publik.

Menurut Manager Riset Transparancy International Indonesia (TII) Wawan Suyat-miko, kondisi yang terjadi di Rumania hampir mirip dengan yang dialami oleh Komisi Pem-berantasan Korupsi (KPK) di Indonesia.

“Tingkat kepercayaan publik di sana ter-hada DNA, sangat tinggi mencapai 69 persen, skor CPI lagi naik, dan sekarang malah mau dilemahkan,” ujar Wawan kepada integrito di Kantor TI Indonesia.

Tahun 2015, DNA berhasil menangkap 1.250 koruptor. Di antaranya ada beberapa politisi dan pengusaha tingkat tinggi yang memiliki dampak sosial yang besar seperti Perdana Menteri Victor Ponta, 5 Menteri, dan 21 anggota parlemen.

Satu tahun kemudian 2016 DNA berha-sil membawa 1.270 koruptor ke pengadilan. Di antaranya terdapat 3 Menteri, 17 anggota parlemen, 47 walikota, 16 hakim, dan 21 CEO.

Tahun 2017 DNA bahkan berhasil menye-ret mantan Presiden Dewan Perwakilan, dan

997 koruptor lainnya. Keberhasilan ini malah membuat para

koruptor gerah dan mengambil sebuah siasat untuk melemahkan DNA. Pertengahan tahun 2018 ini, Menteri Kehakiman Rumania Tu-dorel Toader menyerukan pengunduran diri Kepala Jaksa Rumania Laura Codruta Kovesi yang juga pimpinan DNA.

Seperti dilansir situs Aljazeera.com, Kovesi ditekan untuk mundur karena di-tuduh bertindak di luar tanggung jawabnya dan tidak menghormati otoritas parlemen. Ia bahkan dianggap merusak citra Rumania di tingkat internasional. Tuduhan itu bera-sal dari politisi yang berada di bawah partai berkuasa. Mereka menuduh tindakan Laura bermotif politik.

Dalam sebuah wawancara dengan The New York Times, Laura Kovesi mengatakan ketika independensi DNA menghilang, maka pekerjaan mereka akan semakin sulit.

Menurut Profesor Ilmu Politik Babes-Bolyai University, Sergiu Miscoiu, pemerin-tah harus segera mencari pengganti yang sama persis dengan Laura.

“DNA harus dipimpin oleh seseorang yang sederhana, keras, Rendah hati, seorang jaksa dengan track record yang baik, dan ber-tanggung jawab besar. Tidak mudah ditemu-kan tapi ada beberapa,” ujar Sergiu.

Meskipun sudah dipecat, Laura tetap op-timistis dengan pemberantasan korupsi di Rumania. Ia akan tetap menjadi Jaksa walau-pun telah meninggalkan DNA.

“Apa yang telah berhasil kami demonstra-sikan ke lembaga publik Rumania itu legal. Dan YA, korupsi dapat dikalahkan. Episode hari ini bukan sebuah kekalahan,” ujar Laura dalam sebuah wawancara dengan The New York Times.

ITALIAKehadiran mafia di Italia menjadi salah

satu tantangan terbesar pemberantasan ko-rupsi di negara terkorup di eurozone. Italia telah berkomitmen untuk memberantas ko-rupsi sejak 1996. Saat itu, pemerintah Ita-lia mendirikan dua badan ahli dengan tujuan mengusulkan kerangka upaya pemberan-tasan korupsi. Kedua komisi tersebut telah menguraikan banyak penelitian dan menyen-tuh poin-poin penting yang dapat berguna untuk kerangka kerja pencegahan korupsi di Italia. Namun semua pekerjaan mereka di-abaikan. Dua tahun setelah dibentuk, dua ba-dan tersebut dibubarkan.

Tahun 2008 Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi membubarkan The Italian High Commissioner Againts Corruption. Sebuah komisi antikorupsi independen yang diben-tuk sejak 2004. Sejak awal dibentuk, lembaga ini memang kurang mendapatkan dukungan finansial dari pemerintah Italia.

Berlusconi membubarkan lembaga ini dengan alasan pekerjaan yang dilakukan ti-dak efisien dan dapat dikerjakan oleh kemen-terian lain. Sebelum lembaga itu dibubarkan, dua komisioner lembaga tersebut telah men-gundurkan diri. Mereka mengundurkan diri karena merasa lembaga tersebut terlalu ber-gantung dan dikendalikan oleh pemerintah.

Pembubaran The Italian High Commis-sioner Againts Corruption berpengaruh ba-nyak terhadap skor CPI Italia. Setelah lem-baga tersebut dibubarkan, CPI Italia merosot dari 48 ke 43 dalam waktu setahun.

Hingga tahun 2012 korupsi telah mene-lan uang negara sebanyak 60 Milliar Euro per tahun. Menurut survei, 64 persen penduduk Italia menggambarkan upaya pemerintah da-lam memberantas korupsi tidak efektif.

Seperti yang di kutip dari Forbes, para mafia di Italia memainkan peran kunci dalam korupsi publik dan swasta. Jaringan korupsi di Italia memang melibatkan politik, bisnis, dan mafia sebagai “an unholy triangle”.

Pada pemerintahan Mario Monti, pe-merintah meluncurkan Undang-undang Antikorupsi pada 6 November 2012. Bersa-maan dengan Undang-Undang Antikorupsi, National Anticorruption Authority (ANAC) dibentuk sebagai lembaga antikorupsi yang memiliki kekuatan investigasi.

Sebagai bentuk upaya untuk memperkuat langkah-langkah pencegahan korupsi, pe-merintah memperbaharui Undang-Undang Antikorupsi pada 11 Agustus 2014. Dalam revisi undang-undang ini, pemerintah dan pihak swasta didorong untuk lebih transpa-ran terhadap masyarakat. Mereka wajib me-nyediakan akses informasi yang lengkap me-ngenai organisasinya, profil jajaran direktur yang ditunjuk, hingga laporan keuangan di situsnya.

Undang-undang ini juga memperluas pe-nerapan kejahatan korupsi serta meningkat-kan sanksi seperti durasi kurungan penjara, sanksi denda untuk kejahatan tertentu se-perti suap, penyuapan dalam proses peradi-lan, asosiasi mafia, hingga laporan keuangan palsu.

Semenjak ANAC didirikan, Italia telah

Protes – 500 Ribu warga Rumania melakukan aksi protes kepada pemerintah

melakukan perubahan yang cukup signifikan. Setelah 5 tahun bekerja, ANAC meningkat-kan skor CPI Italia dari 42 ke 50.

Namun saat ini Italia masih menghadapi musuh terbesar mereka: mafia. Menurut se-orang Jaksa di Italia Nicola Gratteri saat ini politisi bahkan bergantung dengan mafia.

“Dua puluh tahun lalu bos mafia yang per-gi ke politisi untuk meminta bantuan, tetapi sekarang para politisi yang pergi kerumah bos mafia untuk meminta suara dengan imbalan sebuah kontrak,” ujar Gratteri.

Dikutip dari EuroNews, Presiden Ita-lia Sergio Mattarella berjanji aka memerangi mafia dan memberantas korupsi.

“Memerangi mafia dan korupsi adalah prioritas mutlak. Korupsi di Italia telah men-capai tingkatan yang tidak bisa ditoleransi. Korupsi telah menggerus sumber daya yang seharusnya digunakan rakyat,” ujar Mat-tarella

Dari deretan peristiwa yang sudah ter-jadi, lembaga antikorupsi memang tidak bisa berdiri sendirian. Butuh dukungan besar dari masyarakat dan seluruh pemangku kepen-tingan. Soalnya, musuh yang harus dilawan adalah orang-orang yang memiliki pengaruh besar dan pintar.

Krisis dan pelemahan boleh saja terjadi. Tapi semangat pemberantasan korupsi juga akan terus menguat dan berlipat gandal

Penolakan – Unjuk rasa masyarakat Italia untuk menolak keberadaan mafia

Dari deretan peristiwa yang sudah terjadi, lembaga antikorupsi memang tidak bisa berdiri sendirian

Page 26: VOL 63/XIII/ MEI - JUN 2018 Edisi 3 2018.pdfngan badai yang di awali air bah yang menghantam mobil dan bangunan di jalan raya kota New York. Suhu berkurang secara dras-tis, kemudian

48 | INTEGRITO | VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 | INTEGRITO | 49

KHUSUS KHUSUS

Komitmen pemberantasan ko-rupsi di Indonesia sudah dimulai sejak tahun 1957. Namun per-jalanan memberantas korupsi tidak serta merta mulus. Apa-

lagi banyak kebiasaan korup yang dianggap lumrah. Akibatnya, korupsi di Indonesia jadi menggurita di setiap sendi kehidupan. Prak-tik korupsi semakin liar menambah jumlah kerugian negara dan kesengsaraan rakyat.

KHUSUS

TAK GONTAI DITEMPA BADAI

OPTIMISME PEMBERANTASAN KORUPSI

DITERPA SERANGAN BERTUBI-TUBI, DILEMAHKAN DARI BERBAGAI SISI, PEMBERANTASAN KORUPSI TETAP MENUNJUKAN SEMANGAT DAN SIKAP OPTIMISTIS DEMI NEGERI YANG BEBAS KORUPSI.

Dalam buku Sosiologi Korupsi: Sebuah Penjelajahan dengan Data Kontemporer (1996), Syed Hussein Alatas menyimpulkan alasan utama penyebab korupsi yakni faktor individual. Ia menyebutkan korupsi di Indo-nesia bukan akibat buruknya implementasi undang-undang dan peraturan, melainkan faktor-faktor yang ada di luar struktur peme-rintahan. Dalam hal ini individu-individunya. Jika orang-orang yang korup menguasai pe-

merintahan apapun jabatannya, maka dipas-tikan strukturnya akan tercemar.

Max Weber dalam Economic and Society: An Outline of Interpretive Sociology (1978) menjelaskan bahwa seorang pemimpin da-lam birokrasi bertipe patrimonial ( jabatan berdasarkan waris) punya kecenderungan untuk menganggap kekuasaan politik seba-gai bagian dari milik pribadi. Sehingga dalam penggunaannya banyak melakukan diskresi. Pemahaman atau persepsi pemimpin terha-dap kekuasaan akan mempengaruhi perilaku kepemimpinannya.

Berdasarkan survei dari Transparancy International (TI), Indonesia selalu masuk kedalam peringkat sepuluh besar negara ter-korup di dunia sejak 1998 hingga 2004 dengan perolehan skor Corruption Perception Index (CPI) hanya 19 poin. Angka tersebut cukup untuk menggambarkan tingkat perilaku ko-ruptif di Indonesia saat itu. Betapa banyak kong-kalikong yang dilakukan oknum-ok-num yang sudah dirasuki keserakahan demi meraih kekayaan semata.

Pembentukan KPK dimulai tahun 2002 sebagai trigger mechanism dalam upaya pem-berantasan korupsi. Menurut Sekretaris Jen-dral Transparancy International Indonesia (TI-I) Dadang Tri Sasongko, KPK memiliki kontribusi penting dalam pemberantasan ko-rupsi terutama dalam membuat gerakan anti-korupsi menjadi lebih bergema.

Selama 15 tahun KPK berdiri, Indonesia berhasil meningkatkan skor CPI dari 19 di ta-hun 2002 hingga berhasil meraih 37 poin di tahun 2017. Menurut Dadang pertumbuhan skor CPI Indonesia sedikit lambat karena be-lum maksimalnya sinergi para pemangku ke-pentingan.

“KPK tidak bisa kerja sendirian, sebaik apapun kinerjanya, Indonesia tidak akan mencapai target skor CPI jika tidak didu-kung,” ujar Dadang.

Pemerintah memang telah melakukan be-berapa rekomendasi KPK dengan membuat regulasi dan birokrasi yang sederhana dan da-pat menutup celah terhadap korupsi. Hal itu membuat iklim usaha di Indonesia menjadi lebih baik jika dilihat dari kenaikan 10 poin

INDONESIA

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

2011

2012

2013

2014

2015

2016

2017

19

3736 37

34323230

282826

2324

22201919

...Indonesia selalu masuk kedalam peringkat sepuluh besar negara terkorup di dunia sejak 1998 hingga 2004 dengan perolehan skor Corruption Perception Index (CPI) hanya 19 poin. Angka tersebut cukup untuk menggambarkan tingkat perilaku koruptif di Indonesia saat itu.

Corruption Perception Index Indonesia, Sumber : Transparancy InternationalGrafis : INTEGRITO/IS

Page 27: VOL 63/XIII/ MEI - JUN 2018 Edisi 3 2018.pdfngan badai yang di awali air bah yang menghantam mobil dan bangunan di jalan raya kota New York. Suhu berkurang secara dras-tis, kemudian

50 | INTEGRITO | VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 | INTEGRITO | 51

KHUSUS KHUSUS

pada indikator “kemudahan berusaha” dalam penelitian Transparancy International. Na-mun sayangnya, hal tersebut tidak di imbangi dengan penegakan hukum yang tegas.

Hingga pertengahan tahun 2018 KPK te-lah melakukan 14 Operasi Tangkap Tangan (OTT). Ini menunjukan pemberantasan ko-rupsi di Indonesia harus lebih “galak” dari sebelumnya. Maraknya OTT yang terus di-gencarkan KPK bahkan belum cukup untuk membuat koruptor takut.

Sebaliknya, upaya penindakan yang dilakukan KPK bukan men-dapatkan dukungan. Menurut aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW) Lola Easter, ki-nerja KPK malah membuatnya semakin dimusuhi pejabat-pe-jabat korup. Masalahnya, para pejabat korup ini sangat mungkin untuk melakukan hal-hal yang mele-mahkan KPK.

“Orang-orang ini bukanlah orang sem-barang, mereka punya akses, punya kepen-tingan untuk melemahkan KPK agar tidak sekuat sekarang,” ujar Lola.

Praktik anti terhadap pemberantasan korupsi ini, jelas menunjukan kuatnya domi-nasi politik-elit koruptor. Sehingga ketika ada pengganggu, mereka akan melancarkan serangan dan berbagai siasat untuk mele-mahkan lembaga antikorupsi.

Teror, kriminalisasi, hingga pelemahan

lewat proses legislasi merupakan upaya-upaya pelemahan yang pernah ditujukan ke-pada KPK. Namun lembaga antirasuah ini tetap berdiri tegak dan tidak menyerah da-lam memberantas korupsi. Salah satu yang membuat KPK bertahan adalah besarnya du-kungan dari masayarakat.

“KPK itu semacam pembawa harapan,” ungkap Lola.

Kepala Divisi Hukum dan Monitoring Peradilan ICW ini mengatakan bahwa

KPK telah menguak banyak kasus korupsi bahkan yang tidak terja-

mah dimasa lampau.Sebagai aktivis, Lola me-

mandang KPK sebagai mitra kritis dalam pemberantasan korupsi. KPK dianggap berbeda

dengan lembaga pemerintahan lain yang tertutup dengan aktivis

dan masyarakat sipil. “Itu alasannya sampai sekarang

kami masih bisa percaya KPK, karena masih membuka diri dengan masyarakat sipil,” ujar Lola.

Hasil survei Transparancy International menunjukan KPK memperoleh skor sem-purna atau 100 dalam indikator kepercayaan publik. Hal ini dapat menggambarkan besar-nya kepercayaan dan dukungan masyarakat untuk KPK.

Akademisi dan Mantan Hakim, Asep Iwan Iriawan mengatakan bahwa kekuatan

terbesar KPK itu berasal dari rakyat. “Kalau rakyat bergerak akan lebih kuat

dan hebat,” kata Asep.Dukungan dan gerakan rakyat terbukti

dalam sejarah pelemahan terhadap KPK. Seperti yang terjadi tahun 2012, KPK meng-ajukan pengadaan gedung baru ke Dewan Perwakilan Rakyat yang tak kunjung disetu-jui. Masyarakatlah yang bergerak dengan me-ngumpulkan koin untuk gedung baru KPK.

“Kami tidak mungkin berkantor di sini kalau tidak ada komitmen koin sumbangan,” kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah.

Koin-koin itu, kata Febri, merupakan simbol dukungan dari masyarakat untuk KPK.

Tahun ini, KPK kembali menghadapi upaya pelemahan lewat Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana atau yang dikenal dengan RKUHP. Masuknya delik korupsi dan kejahatan-kejahatan luar biasa lainnya dalam RKUHP dapat menciptakan ketidakpastian hukum. Selain itu, akan mem-batasi wewenang KPK dan lembaga-lembaga yang menangani kejahatan luar biasa.

Awal Juni lalu, masyarakat tergerak lewat sebuah petisi dalam situs change.org. Hanya dalam 7 jam, petisi dengan judul “KPK da-lam bahaya, tarik semua aturan korupsi dari RKUHP,” sudah ditandatangani 48 ribu ma-syarakat Indonesia secara online.

Hingga kini sudah lebih dari 100 ribu ma-syarakat Indonesia yang menandatangani petisi itu, dan berhasil membuat Presiden RI Joko Widodo menunda pengesahan RKUHP.

Banyak pihak yang menganggap ran-

cangan undang-undang ini akan membahay-akan bahkan bisa membubarkan KPK. Pada-hal para aktivis sepakat bubarnya KPK akan membawa kehancuran bagi Indonesia. Si-tuasi politik juga diprediksi akan tak terken-dali karena tidak ada lagi sosok “pengawal” pejabat publik dari korupsi.

“Dari semua lembaga yang ada di republik ini, rakyat hanya percaya KPK. Kalau KPK dimatikan, kita mau percaya dengan siapa lagi?” kata Iwan.

“Saya benar-benar enggak bisa ngebayangin kerusakan sistemik yang akan muncul kalo KPK sampai hilang. Jangan sampai hal itu terjadi,” kata Lola.

Pemberantasan korupsi bukanlah sebuah tugas yang mudah. Namun optimisme harus selalu dijaga. Butuh perjuangan tiada henti demi membuat jera para koruptor. KPK tidak bisa berdiri sendirian menghadapi koruptor, KPK butuh komitmen dari semua pihak ter-masuk pemerintah dan masyarakat.

Nelson Mandela pernah mengatakan bahwa segala sesuatu akan selalu tampak ti-dak mungkin sampai hal tersebut selesai. Hal ini mengajarkan kita bahwa Indonesia bisa berbebas dari korupsi jika semua pihak te-rus menjaga optimisme, kerja keras, dan ko-laborasi dalam memberantas korupsi hingga pada akhirnya Indonesia benar-benar bersih dari korupsi.

“Kita harus tetap semangat jihad untuk menegakan kebenaran. Walaupun besok lan-git runtuh, hukum harus tetap ditegakkan,” ujar Iwanl

Kekuatan Lembaga Antikorupsi di Indonesia. Sumber : Transparancy International (Strengthening Anti-Corruption Agencies in Asia Pacific)

Save KPK – Aksi Masyarakat dalam mendukung Komisi Pemberantasan Korupsi yang sedang diterpa badai

Page 28: VOL 63/XIII/ MEI - JUN 2018 Edisi 3 2018.pdfngan badai yang di awali air bah yang menghantam mobil dan bangunan di jalan raya kota New York. Suhu berkurang secara dras-tis, kemudian

52 | INTEGRITO | VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 | INTEGRITO | 53

KHUSUS KHUSUS

P emberantasan korupsi selalu mengalami gejolak cobaan tiada henti, termasuk yang dialami Komisi Pemberantasan Ko-rupsi (KPK). Sejak berdiri tahun

2002, halangan dan rintangan tiada ber-henti menguji keteguhan hati setiap insan KPK yang berjuang memberantas korupsi. Menurut salah satu pimpinan jilid II, Mo-chammad Jasin, upaya pelemahan KPK dimuali karena mulai ada pihak-pihak yang merasa kepentingannya terganggu. Meski sudah purna tugas, ia pun tetap membela KPK dari segala upaya pelemahan. Berikut wawancara Integrito bersama Mochammad Jasin di Gedung Merah Putih KPK pada a-khir Juni ini:

“ANTIKORUPSI BUKAN SEKADAR TUGAS, TAPI HARUS DIJIWAI”

PIMPINAN KPK JILID II, MOCHAMMAD JASIN

Bagaimana Bapak menilai segala tan-tangan dan cobaan saat menjadi Pimpinan KPK?

Ini merupakan keniscayaan bahwa se-telah KPK menunjukkan kinerjanya dalam penindakan maupun pencegahan korupsi yang keduanya di istilahkan dengan pembe-rantasan korupsi. Semakin kami bekerja, se-makin banyak pihak yang tidak senang karena terganggu kepentingannya.

Pimpinan KPK itu harus menjadi yang terdepan untuk memberikan semangat ke-pada seluruh jajarannya. Pada saat itu yang di-serang adalah pimpinannya. Jadi kalau pimpi-nannya tidak lengkap maka tidak terpenuhi dengan apa yang disebut collective colegial. Pimpinan KPK merupakan pihak yang paling

bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi dari lembaga ini.

Dari sekian banyak tantangan dan inter-vensi, mana yang paling diingat?

Dulu ada kasus rekayasa seakan-akan pimpinan KPK menerima uang. Ini yang ka-sus PT. Masaro Radiokom tentang pengadaan radio komunikasi yang ada di hutan oleh Kementerian Kehutanan. Karena langsung 3 pimpinan yang dituduh menerima suap dari Anggodo. Disebut-sebut duit itu dikasih ke Anggodo, dan Anggodo menyerahkan ke Ari Mulyadi dan katanya di serahkan ke pimpinan KPK melalui Yulianto. Jadi “katanya, katanya, katanya” terus.

Bagaimana menyikapinya? Menyikapinya ya harus fight karena

memang tidak menerima itu. Kebetulan ada sadapan. Jadi (dia mengatakan) dokumen yang disusun itu adalah dokumen palsu. Jadi pertolongan yang luar biasa dari yang maha kuasa yang membuka ini, kasus rekayasa ini. Ternyata rekayasa Tuhan lebih hebat dari pada rekayasa manusia. Kebenaran pasti akan terungkap. Keluarlah malam itu Pak Bibit dan Pak Chandra yang dituduh itu. Itu yang sangat berkesan.

Apa alasan Bapak masih membela KPK sampai saat ini, kan sudah enggak jadi pimpinan?

Tangkap tangan yang dilakukan KPK masih terus berjalan dan bahkan semakin meningkat. Itu menunjukan korupsi ini masih terjadi di mana-mana. Maka apabila KPK ini terganggu dalam melaksanakan tugasnya karena dari aspek legalnya sudah dipreteli kewenangannya maka saya merasa harus membela.    

Saya sudah mengabdi di KPK itu kan 8 tahun. Empat tahun pertamanya kan sebagai direktur, periode 4 tahun keduanya kan seba-gai unsur pimpinan, sehingga harus peduli. Saya harus melawan dengan segala resiko. Bukan berarti purna tugas lalu tak membela KPK. Saya harus membela, jiwanya tetap jiwa antikorupsi.

Menurut Bapak, bagaimana dukungan masyarakat untuk KPK saat ini?

Masyarakat dan pegiat LSM yang anti-korupsi saya kira sangat mendukung KPK. Salah satu dukungan yang paling baru adalah ramai-ramai menolak Rancangan Kitab

Undang-Undang Hukum PIdana. KPK bisa terancam dengan KUHP baru apabila ma-syarakat tidak bersuara. Kita harus datang ke KPK. Disampaikan ke publik. Media itu cukup membantu kita dan masyarakat menjadi sadar bahwa KPK dalam bahaya. Memang harus disuarakan. Saya datang ke KPK dengan tidak memiliki niat apapun kecuali membela KPK dan kelangsungan pemberantasan korupsi yang efektif dan efisien.

Bapak masih terus optimistis terhadap usaha pemberantasan korupsi ke depan-nya?

Ya optimistis dong, jadi saya selalu ber-kordinasi dengan pegiat antikorupsi dan saya selalu mendukung mereka sepanjang mereka itu bagus cara berpikirnya. Mudah-mudahan semua selalu mendukung KPK.

Salah satu yang sedang terjadi saat ini adalah pasal delik korupsi harus dikeluarkan dari KUHP dan diserahkan ke undang-undang yang mengaturnya, maka kita optimis bahwa KPK akan tetap berjalan bagaimana seperti biasa.

Jadi perjuangan yang paling kita capai, ultimate target-nya bahwa pasal-pasal yang mengatur 14 delik korupsi yang hanya dican-tumkan 8 atau 9 pasal itu (di KUHP) tidak usah dicantumkan di situ secara detaill

Page 29: VOL 63/XIII/ MEI - JUN 2018 Edisi 3 2018.pdfngan badai yang di awali air bah yang menghantam mobil dan bangunan di jalan raya kota New York. Suhu berkurang secara dras-tis, kemudian

54 | INTEGRITO | VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 | INTEGRITO | 55

LHKPN YANG BOLEH DIKETAHUI PUBLIK

Rubrik Konsultasi ini diasuh oleh Direktorat LHKPN KPKKLINIK LHKPN

PertanyaanApakah semua Laporan Harta Kekayaan Pe-nyelenggara Negara (LHKPN) yang diterima Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) boleh diketahui publik?

Lisna, Jakarta

Jawaban:Dokumen LHKPN bersifat rahasia, jadi ti-

dak semua dokumen yang diterima KPK boleh diketahui publik. Yang boleh diketahui publik hanya pengumuman yang dicetak di lembaran berita negara dengan format tersendiri. Untuk mengetahui pengumuman LHKPN, publik da-pat mengakses di acch.kpk.go.idl

MENYERAHKAN LHKPN DI DAERAH

Pertanyaan:Apakah KPK punya unit kerja untuk mene-rima LHKPN di daerah?

Partomo, Solo

Jawaban:Sampai saat ini KPK tak punya unit kerja

di daerah, tapi KPK bekerja sama dengan ins-tansi untuk membentuk unit pengelola LHKPN dari unsur instansi tersebut yang salah satu tugasnya adalah membantu penyampaian LHKPN di setiap instansi sehingga penyam-paiannya tak harus langsung ke KPK yaitu bisa melalui jasa titipan atau kolektif di setiap instansil

KLINIK LHKPNRubrik Konsultasi ini diasuh oleh Direktorat LHKPN KPK

PEGAWAI KPK LAPOR LHKPN

PertanyaanApakah KPK juga lapor LHKPN? Yang tidak lapor, kena sanksi juga enggak?

Daria, BogorJawaban:

Sesuai dengan aturan internal KPK, selu-ruh pegawai KPK wajib melaporkan LHKPN tanpa kecuali. Bagi yang tidak menyampaikan akan dikenakan sanksi peringatan dan tun-jangan hari tua ditunda pencairannya sampai pegawai tersebut menunaikan kewajibannyal

KEPATUHAN TNI

PertanyaanBagaimana tingkat kepatuhan penyerahan kepatuhan TNI?

Fred, Jakarta

Jawaban:Mengenai tingkat kepatuhan

penyerahan LHKPN TNI per 31 Maret 2017, jumlah wajib lapor di lingkungan TNI yang telah melapor-kan LHKPN kepada KPK sebanyak 191 orang dari total keseluruhan 406 wajib LHKPN dimana Mabes TNI Angkatan Laut menempati persentase tertinggi dengan tingkat pelaporan sebanyak 72 persenl

HARGA KERIS

PertanyaanSaya mendapat warisan keris, bagai-mana ya memperkirakan nilai keris ini di LHKPN?

Domi, Surabaya

Jawaban:Untuk pengisian nilai keris, di dalam isian

LHKPN wajib lapor dapat memasukan ke-dalam kategori barang-barang antik ataupun barang seni. Nilai dari barang tersebut dapat diperkirakan dengan menggunakan jasa balai lelang. Jika tidak, dapat diperkirakan sendiri yang mengacu pada harga pasar yang sewa-jarnya. Intinya harus tetap di isi nilainya, baik nilai perolehannya maupun nilai pada saat pelaporanl

Page 30: VOL 63/XIII/ MEI - JUN 2018 Edisi 3 2018.pdfngan badai yang di awali air bah yang menghantam mobil dan bangunan di jalan raya kota New York. Suhu berkurang secara dras-tis, kemudian

56 | INTEGRITO | VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 | INTEGRITO | 57

Bagi para pembaca yang ingin menyampaikan pertanyaan seputar gratifikasi, bisa dikirimkan

melalui surel: [email protected]

Pertanyaan:PNS terima Surat Keputusan (SK) pasti di-minta sejumlah uang. Ini termasuk gratifikasi atau uang ongkos pengganti ya?

Suprapto, Jakarta

Jawaban:Kalau diminta itu pemerasan, itu pidana

yang serius, kalau senang sama senang ada kesepakatan memberi nilai tertentu, itu suap. Kalau tidak diminta tapi memberi uang, itu gratifikasi. Ketiganya pidana. Maka sebaiknya dihindari pemberian-pemberian semacam ini karena ketiganya merupakan bentuk pelang-garan hukum. Jadi praktik-praktik semacam ini harus dihilangkan. Semuanya sudah digaji kokl

KLINIK GRATIFIKASIRubrik Konsultasi ini diasuh oleh Direktorat Gratifikasi KPK

GRATIFIKASI YANG JARANG DIKETAHUI ORANGPertanyaan:Apa sih macam gratifikasi yang jarang dikenal orang?

Anjar Prasetyo, Semarang

Jawaban:Dalam Pasal 12B Undang Undang Nomor

20 Tahun 2001, bentuk-bentuk gratifikasi adalah meliputi pemberian uang, barang, rabat atau diskon, komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan fasilitas penginapan,

Rubrik Konsultasi ini diasuh oleh Direktorat Gratifikasi KPKKLINIK GRATIFIKASI

Pertanyaan:Ada teman yang naik jabatan dan pindah ke biro lain, kami sepakat untuk saweran Rp500 ribu per orang untuk dia. Saweran semacam ini diperbolehkan atau termasuk gratifikasi yang dilarang?

Aan, Bogor

Jawaban:Bentuk-bentuk gratifikasi yang tidak wa-

jib dilaporkan sebagaimana tersebut dalam pedoman pengendalian gratifikasi Komisi Pem-berantasan Korupsi (KPK) sebagai turunan peraturan KPK No 2 Tahun 2014 antara lain pemberian sesama pegawai dalam rangka pisah sabut, promosi jabatan, ulang tahun, dan pensiun yag tidak dalam bentuk uang atau setara uang yang paling banyak Rp300 ribu per pemberian per orang dengan total pembe-rian satu juta rupiah dalam satu tahun dari pemberi yang sama.

Melihat dari pertanyaannya, maka itu termasuk gratifikasi yang wajib dilaporkan karena sudah melebihi batas kewajaran dalam aturan KPKl

SAWERAN UNTUK ATASAN

UANG UNTUK TERIMA SK PNS

pengobatan cuma-cuma, dan sebagainya. Dite-rima dalam dan luar negeri dilakukan dengan sarana elektronik dan non elektronik.

Frasa “fasilitas lainnya” dalam penjelasan pasal ini adalah fasilitas dalam bentuk apapun yang diterima pegawai negeri atau penyeleng-gara negaral

Page 31: VOL 63/XIII/ MEI - JUN 2018 Edisi 3 2018.pdfngan badai yang di awali air bah yang menghantam mobil dan bangunan di jalan raya kota New York. Suhu berkurang secara dras-tis, kemudian

PORTAL

VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 | INTEGRITO | 5958 | INTEGRITO | VOL 63/IV/MEI-JUN 2018

KLINIK PENGADAAN

Alternatif SanggahPertanyaan

Dalam pasal 109 Perpres 4 Tahun 2015, pada ayat (7), di poin b disebutkan dalam pe-laksanaan eTendering tidak diperlukan sang-gahan kualifikasi. Apakah ada cara alternatif lain bagi penyedia yang ingin melakukan sang-gah?

Rasyid, PalembangJawaban

Dalam hal terdapat dugaan penyimpangan prosedur maupun KKN, dan/atau pelanggaran lainnya dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa Pemerintah termasuk pada tahap prakualifi-kasi, Pihak Penyedia tetap dapat menyampaikan keberatan melalui penyampaian Pengaduan ke-pada APIP atau LKPPl

Rubrik konsultasi ini merupakan hasil kerjasama dengan: Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa (LKPP)

Pengukuran Kinerja PeyediaPertanyaan

Dalam pasal 109A Perpres 4 Tahun 2015, pada ayat (1), disebutkan bahwa percepatan pelaksanaan eTendering dilakukan dengan memanfaatkan Informasi Kinerja Penyedia barang/jasa. Apakah LKPP sendiri atau sa-lah satu ULP memiliki sistem informasi yang dimaksud tersebut? Bagaimana cara peng-ukuran kinerja penyedia tersebut?

Donna, DepokJawaban

Sampai saat ini LKPP terus mengembang-kan Sistem Informasi Kinerja Penyedia (SiKAP) agar dapat dimanfaatkan secara optimal oleh para stakeholder. Pada masa mendatang, SiKAP diharapkan mampu mengakomodir fungsi peni-laian kinerja penyedia yang dilakukan oleh PPKlProgress RUU

PengadaanPertanyaan

Sampai saat ini sudah sampai manakah progres rancangan undang-undang pengadaan barang/jasa pemerintah? Apa sajakah kendala dalam realisasi hal tersebut?.

Ilham, Jakarta

JawabanPada Desember 2016 telah dilakukan ra-

pat dengan BPHN, dan berdasarkan hasil rapat bahwa RUU Pengadaan seharusnya diinisiasi oleh pemerintah. Namun berdasarkan arahan Presiden dan Wapres bahwa saat ini aturan pengadaan barang/jasa cukup di level Perpres (RUU belum dirasa urgensinya), sehingga RUU Pengadaan Barang/Jasa tidak lagi masuk ke da-lam Program Legislasi Nasionall

Tahukah? Barnaul, sebuah kota di Siberia, memilih seekor kucing menjadi wali kota. Masyarakat Mernaul

memilih Barsik si kucing karena me-rasa tidak pernah puas dengan politi-kus yang selama ini memerintah.

“Publik sudah tidak tahu haru percaya kepada siapa lagi,” kata Yevg-eny Kuznetsov, seorang pensiunan. Ia mengatakan salah satu alasannya adalah begitu banyak politikus yag berperilaku korup sehingga masyara-kat merasa tak bisa percaya lagi.

Publik juga percaya dipilihnya Barsik sebagai wali kota akan mening-katkan industri pariwisata Barnaul. “Ini akan menjadi proses pembentukan sistem politik Barnaul, dan kami yakin Barsik tidak akan menyerah dengan ambisi politiknya,” kata salah satu warga.l

KUCING JADI WALI KOTA

Tahukah? Seorang direk-tur keuangan di Buckshaw Village, Chorley, Inggris, bernama Matthe Farrimond

menilep uang perusahaannya seba-nyak Rp6,9 miliar untuk memelihara kucing. Ia mengumpulkan uang seba-nyak itu dengan 12 kali transaksi.

Semua ia ambil dari uang perusahaan, termasuk uang yang

KORUPSI RP6,9 MILIAR UNTUK PELIHARA KUCING

TEM

PO.C

O.ID

seharusnya digunakan sebagai sumbangan amal. Posisinya sebagai direktur keuangan memudahkan Farrimond untuk menandatangani berbagai dikumen amal sekaligus menggelapkan dananya.

Selain membeli kucing mahal bersertifikat, Farrimond juga membeli mobik dan rumah mewah dengan uang curiannya itu. Untuk menebus

kesalahannya, Farrimond dituntut penjara selama empat tahun dan me-ngembalikan semua dana curiannya.

“Dia harusnya memang malu karena telah korupsi. Tapi lebih malu lagi karena yang dia ambil adalah sebagian besar dana untuk amal,” kata Kate Riley, salah satu penyidik untuk kasusnyal

TAHUKAH?

FELI

NEV

A.C

OM

Page 32: VOL 63/XIII/ MEI - JUN 2018 Edisi 3 2018.pdfngan badai yang di awali air bah yang menghantam mobil dan bangunan di jalan raya kota New York. Suhu berkurang secara dras-tis, kemudian

60 | INTEGRITO | VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 | INTEGRITO | 61

KORUPSI ADALAH

PERSOALAN MENTAL

LEPAS MENJADI MENTERI PERDAGANGAN, SATRIO BUDIHARDJO JOEDONO

MENINGGALKAN WARISAN SEBUAH ALBUM. ALBUM INI

IA SUSUN BERSAMA SANG ISTRI SELAMA DUA TAHUN

MENJABAT SEBAGAI MENTERI PERDAGANGAN PADA 1993-1995.

ISINYA BUKAN FOTO ATAU MUSIK, MELAINKAN CEK DARI BERBAGAI

MACAM BANK DENGAN NOMINAL YANG JUGA BERAGAM.

“I ni album kenangan saya terhadap upaya-upaya pe-nyogokan kepada diri saya selama masa menjabat,” ungkapnya usai dipecat

oleh Presiden Soeharto dari jabatan sebagai Menteri Perdagangan. Ia dipecat karena me-nolak keinginan keluarga Cendana terkait dengan rencana penyelenggaraan mobil na-sional.

Masih saat menjabat jadi Menteri Per-dagangan, ia selalu membawa tas kerjanya yang berwarna cokelat. Beberapa kalangan menganggap tas tersebut sudah lusuh dan tak pantas dibawa seorang menteri. Saat meng-hadap Presiden ke istana, salah satu petugas menggantinya dengan tas baru. Namun Billy –begitu ia biasa disapa, tetap membawa tas cokelatnya.

Tas lusuh ini pun kerap menemaninya ke acara-acara bilateral atau multilateral, untuk bertemu dengan Menteri Perdagangan dari berbagai negara. Ia tak canggung mengempit tas lusuh ini di depan menteri negara-negara lain.

Konsistensinya ini tak hanya berlaku un-tuk menolak sogokan berupa cek dan pema-kaian tas lusuh. Ia dikenal sebagai menteri yang tegas. Ia tidak pernah melayani doku-men yang tak memenuh persyaratan lengkap.

“Selamanya, dua kali dua adalah empat, bukan delapan,” kata dia menyebutkan prin-sip hidupnya.

Menurut para pegawai di Kementerian Perdagangan masa kepemimpinannya, Billy dikenal kurang akrab dengan pejabat eselon satu di bawahnya, Para pejabat tinggi itu di-laporkan harus antre untuk bertemu dengan-nya. Demikian juga terhadap kalangan bisnis.

Setelah menjadi Menteri Perdagangan selama 1993-1995, Billy kemudian menjabat sebagai Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) selama 1998-2004. Ia selalu disebut sebagai Ketua BPK yang paling dikenang se-panjang sejarah.

Salah satu hasil kerjanya yang cukup feno-menal adalah ketika ia memaparkan temuan dalam audit investigasi dana Bantuan Likui-ditas Bank Indonesia (BLBI). Dari hasil audit ditemukan banyak penyimpangan baik dalam penyaluran maupun penggunaan dana BLBI.

Tanpa sungkan Billy mengungkap pe-nyimpangan-penyimpangan tersebut. Kon-sistensi ini ia jaga bahkan hingga sudah tak menjabat jadi Ketua BPK.

Semasa hidupnya Billy dikenal sebagai

SATRIO BUDIHARDJO “BILLY” JOEDONO

TELADAN

60 | INTEGRITO | VOL 61/XIII/JAN-FEB 2018 VOL 61/XIII/JAN-FEB 2018 | INTEGRITO | 61

TELADAN

IND

OPR

OG

GR

ES.C

OM

pejabat negara yang sangat sederhana. Saat masih tinggal di kompleks perumahan men-teri, ruang tamunya tak menunjukkan ke-mewahan. Ruang tamunya hanya berhiaskan rangkaian bunga di meja tamu. Di garasinya ada tiga mobil, hanya satu yang dimiliki Billy. Sebuah mobil tua. Dua mobil lainnya adalah mobil dinasnya sebagai menteri dan pin-jaman dari Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi (BPPT).

Semasa menjadi menteri, di ruang ker-janya tersusun guci keramik dan beberapa tulisan. Billy mengaku membelinya secara kredit.

Ia juga tak pernah memakai fasilitas pen-gawalan sebagai menteri atau Ketua BPK. Sewaktu jadi menteri, juga tak memakai aju-dan dan pengawal. Ia bercerita, sebelum ope-rasi pemotongan colon (usus besar) akibat kanker, setiap minggu ia jalan kaki sekitar 2 jam.

Rutenya adalah dari rumah di Patra Ku-ningan ke Jalan Rasuna Said, Casablanca, dan Jalan Sudirman. Ia jalan sendiri tanpa penga-wal. Billy merasa senang karena banyak orang yang menyapanya.

“Jadi, saya heran kalau ada menteri yang dikawal. Saya yang Ketua BPK saja bebas ke-luyuran,” kata dia kemudian tertawa.

Pada tahun 1996, berat badan Billy susut tujuh Kilogram akibat kanker usus besar yang ia derita. Akibatnya, ia harus kehilangan usus besarnya sepanjang 50 sentimeter. Hanya dua pekan setelah operasi, ia sudah nongol di kantor seperti biasa.

Ia sangat keras terhadap penyakit di tu-buhnya. Kehilangan usus besar bukan sesu-atu yang harus diratapi.

“Kanker itu seperti korupsi, memang ha-rus dipotong,” kata dia seperti dikutip Ma-jalah Tempo.

Ia mengatakan korupsi adalah persoalan mental, bukan gaji. Billy menyebutkan ada sebuah survei yang menunjukkan orang yang tidak korup bukanlah yang paling tinggi ga-jinya. Tapi yang paling baik mentalnya.

“Persoalan lain adalah tidak tegasnya pe-negakan hukum, akibatnya hampir di semua jajaran birokrasi terjadi korupsi,” kata Billy.

Pria berambut putih ini mengatakan se-lama ia menjadi Ketua BPK, ia mendapat data bahwa rata-rata penyimpangan anggaran be-sarnya 20 persen. Rata-rata terjadi di setiap proyek dan departemen (sekarang kemen-terian).

“Memang tak semua penyimpangan ang-

Page 33: VOL 63/XIII/ MEI - JUN 2018 Edisi 3 2018.pdfngan badai yang di awali air bah yang menghantam mobil dan bangunan di jalan raya kota New York. Suhu berkurang secara dras-tis, kemudian

62 | INTEGRITO | VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 | INTEGRITO | 63

TELADAN

62 | INTEGRITO | VOL 62/XIII/MAR-APR 2018

Sembilan tahun sudah Hivi! berkarya di industri musik Indonesia. Tiga tahun ter-akhir, Hivi! memilih untuk meninggalkan major label dan menjadi musisi indie. Grup

music yang terdiri dari dari Ilham Aditama (Vokalis), Neida Aleida (Vokalis), Febrian Nindyo (Vokal & Gi-tar), dan Ezra Mandira (Vokal & Gitar) memilih jalur independen karena kapok dengan kerjasama yang tidak transparan.

Mereka pernah mencium gelagat indikasi tin-dak pidana korupsi di industri musik. Kurangnya transparansi laporan keuangan membuat mereka mencium gelagat korupsi. Dengan sedikit investi-gasi, mereka menemukan fakta bahwa honor me-reka dipotong tidak sesuai dengan perjanjian.

Mereka menduga ada oknum yang menyalahgunakan ja- batannya. Dengan terulangnya kejadian serupa membuat merek a belajar dan meng-ambil sikap untuk berbisnis secara indi-penden. Tujuannya agar mereka bisa berbisnis secara bersih dan membuat la-poran keuangan yang trans-paran.

“Semua bisa tahu, semua bisa pegang laporan-nya, jadi ketahuan potongannya berapa, tidak ada yang terselubung,” kata Febri saat ditemui di salah satu coffe shop di Jakarta.

Berdiri secara independen bersama 20 orang rekan kerja dan mengelola brand mereka sendiri. Menjadi musisi indie membuat mereka lebih per-caya dan lebih leluasa dalam menjalankan bisnis mereka di industri musik.

“Kalau transparan, bisa menimbulkan trust di dalam band nya. Jadi kru juga tak perlu takut ada keuangan yang digelapkan,” kata Febri.

Menjadi musisi indie juga membuat Hivi! lebih bebas dalam berkarya. Mereka merasa bisa lebih memberikan inspirasi kepada generasi muda. Me-

HIVI!

JADI INDIE UNTUK TRANSPARANSI

“Kalau transparan, bisa menimbulkan

trust di dalam band nya. Jadi kru juga

tak perlu takut ada keuangan

yang digelapkan,”

JEDA

reka mempunyai visi menjadikan musik sebagai alat untuk mencari teman pembelajaran dan ber-bagi kebaikan.

Sebagai bentuk konkret, mereka selalu meng-ajak HiFriends --sebutan untuk fans Hivi! untuk ber-tukar pikiran tentang berbagai hal positif.

“Misi awal kami adalah menimbulkan ke-sadaran bahwa kita itu anak muda yang harus peduli sama negeri sendiri, dan harus memaksimal-kan potensi diri agar bisa punya prestasi yang baik,” kata Febri.

Menurut mereka, perilaku jujur dan peduli terhadap negeri sendiri harus dibiasakan dari kegiatan sehari-hari. Karena kejujuran adalah salah satu cara untuk terhindar dari korupsi.

“Kalau cinta sama negeri sendiri, maka tidak akan korupsi,” kata dial

garan bisa disebut sebagai korupsi, tapi seki-tar 5 persen yang diindikasikan korupsi su-dah kami laporkan ke polisi dan kejaksaan,” kata dia seperti yang dikutip Majalah Tempo.

Salah satu yang ia sebutkan adalah kasus kucuran BLBI yang tak jelas penyelesaian-nya. Ia menyebut uang kucuran itu masuk ke kantong pihak tertentu.

“Yang menanggung pembayarannya ada-lah rakyat Indonesia dan uangnya diambil dari dana untuk membangu gedung sekolah, jalan, rumah sakit, dan lain-lain,” kata dia.

Dalam kasus ini, kata dia, koruptor

yang dihukum cuma segelintir. Padahal, kata dia, BPK sudah memberikan laporan yang sa-ngat detil.

Mantan Sekretaris Jenderal BPK, Hendar Ristriawan mengenang Billy sebagai sosok yang berintegritas dan pekerja keras. Hendar mengatakan penunjukan pejabat struktural BPK pada masa kepemimpinan Billy, didasar-kan pada tes psikologi dan objektivitas tinggi.

“Pola rekrutmennya harus menggunakan menggunakan lembaga independen,” kata Hendar.

Menteri Keuangan Sri Mulyani juga me-rasa kehilangan pria yang ia nilai memiliki in-tegritas tinggi ini.

“Pak Billy Joedono itu adalah senior di Fakultas Ekonomi UI dan beliau juga adalah ketua BPK. Dari apa yang disumbangkan, be-liau termasuk orang baik di dalam memba-

ngun suatu tata kelola keuangan yang baik,” ungkap Sri Mulyani sehari setelah pria ke-

lahiran Kota Pangkalpinang ini mening-gal pada 16 April 2017.

Billy meninggal di RS Me-distra Jakarta, Minggu 16

April sekitar pukul 23.30 WIB. Sejak 2004, pria yang  juga pernah men-

jabat Duta Besar RI un-tuk Prancis ini mengidap kanker usus. Billy mening-galkan satu istri, Ani Chae-

rani.Salah satu keponakannya,

Mardiani Joedono menilai sang paman sebagai orang yang punya prinsip tegas da-lam hidupnya.

“Om orang yang lurus dalam pekerjaan, pintar, dan

memegang prinsip,” kata dial

VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 | INTEGRITO | 63

Page 34: VOL 63/XIII/ MEI - JUN 2018 Edisi 3 2018.pdfngan badai yang di awali air bah yang menghantam mobil dan bangunan di jalan raya kota New York. Suhu berkurang secara dras-tis, kemudian

64 | INTEGRITO | VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 | INTEGRITO | 65

PERINTIS

Jebolnya tanggul Johannes Latu-harhary tahun 2013 lalu membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta berbe-nah. Betapa tidak, saat itu Presiden

Joko Widodo menetapkan Jakarta berstatus darurat banjir. Kejadian itu mengakibatkan 20 korban meninggal dunia dan 33.500 warga terpaksa mengungsi. Kerugian hingga Rp 20 triliun tak dapat terhindarkan.

BPBD DKI Jakarta kemudian membuat sebuah inovasi yang dapat membantu ma-syarakat untuk mengetahui lokasi banjir di seluruh Jakarta. Soalnya saat itu, BPBD DKI Jakarta tak bisa menginformasikan ke masya-rakat lokasi dan titik yang tergenang banjir sehingga tidak bisa dilalui.

“Padahal kalau saat itu ada informasi akan sangat membantu masyarakat,” ujar Ke-pala Unit Pelaksana Teknis Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta, M. Ridwan.

Untuk memenuhi kebutuhan informasi

ini, BPBD DKI Jakarta membuat Petaben-cana.id sebagai wadah untuk menginforma-sikan daerah yang tergenang banjir. Pada awalnya BPBD hanya mengandalkan Twitter untuk mengumpulkan informasi dari ma-syarakat. Pertimbangannya adalah pengguna Twitter yang sangat banyak di DKI Jakarta.

Situs ini kemudian berkembang berkat bantuan dari University of Wollongong, Aus-tralia dan sokongan dana dari United States Agency for International Development (US-AID). BPBD DKI Jakarta kemudian memba-ngun situs resmi Petabencana.id yang terin-tegrasi dengan media sosial.

Proses pembangunannya cukup singkat, mulai dibangun sejak medio 2014, situs ini sudah bisa diluncurkan di Australia dan In-donesia pada akhir tahun yang sama.

Sebelum mendapat sokongan dana, sis-tem pelaporan banjir ini hanya mengan-dalklan media sosial Twitter. Masyarakat ha-nya tinggak mengetik akun @petabencanaid dengan tagar #banjir. Kemudian admin akun

Monitor - M. Ridwan memantau platform Petabencana.id dari layar utama kantor BPBD DKI Jakarta

PERINTIS

PETABENCANA.ID BPBD PEMPROV DKI JAKARTA

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA MEMANFAATKAN MEDIA SOSIAL UNTUK BERBAGI INFORMASI BANJIR. MASYARAKAT BISA MELIHAT SECARA LANGSUNG WILAYAH YANG TERKENA BANJIR BESERTA INFORMASI LENGKAP YANG TELAH TERVERIFIKASI HANYA DENGAN SATU ‘KLIK’.

GUNAKAN SENSOR MANUSIA PETAKAN BANJIR

akan langsung me-retweet. Namun ternyata jika hanya menggunakan tagar #banjir, ter-lalu banyak data yang masuk dan tak tersar-ing.

“Bahkan ada yang mengunggah laporan namun infonya palsu atau menggunakan foto lama,” ujar pria yang biasa disapa Iwan ini.

Untuk mengurangi banjir data yang tak tersaring, kini petabencana,id mengembang-kan dan memperbaiki sistem. Kali ini dengan bantuan dari Urban Risk Lab, Massachusetts Institute of Technology, Petabencana.id bisa bebas dari Informasi palsu dan masyarakat dapat melaporkan dari banyak medium.

Tak hanya dari Twitter, kini masyarakat juga bisa melapor melalui telegram, situs, dan aplikasi Qlue milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Saat melapor secara online, masyarakat akan diberikan Kartu Laporan untuk mengisi rincian kejadian mulai dari lokasi, hingga do-kumentasi dari lokasi kejadian. Setelah data tersebut diunggah, tim BPBD akan melaku-kan verifikasi lewat sistem Risk Evaluation Matrix (REM). Langkah terakhir adalah vali-dasi. Setelah itu, informasi yang valid akan langsung diinformasikan kembali kepada masyarakat.

Bentuk informasinya akan tampil berupa gambar air dalam peta yang diberi warna se-suai klasifikasi ketinggian air. Bila ketinggian genangan air berada di antara 10-70 sentime-ter, wilayah tersebut akan ditandai dengan warna kuning. Untuk ketinggian 71-150 sen-timeter akan diwarnai dengan warna orange, dan merah untuk ketinggian genangan air le-bih dari 150 sentimeter.

Iwan mengatakan BPBD telah mensosialisasikan pelaporan Petabencana.id ini kepada Lurah di seluruh wilayah Jabodetabek. Lurah dipilih karena mereka adalah orang pertama yang akan dimintai konfirmasi terkait laporan dari masyarakat.

Petabencana.id kini juga sudah terintegrasi dengan aplikasi Qlue sehingga laporan akan diperbaharui dalam waktu cepat. Saat curah hujan tinggi dan banyak wilayah yang tergenang, Petabencana.id bisa menerima dari 100 hingga lebih dari 1.000 laporan. Sedangkan jika curah hujan sedang normal, hanya ada 10 sampai 200 laporan per hari.

Laporan yang tervalidasi sangat dibutuh-kan oleh warga Jakarta. Salah satunya adalah Rally Marina, seorang penyiar radio 105.8 Most FM. Sebelum mengenal Petabencana.

id Rally mencari informasi lewat media sosial atau aplikasi chat Whatsapp. Informasi ter-sebut akan ia siarkan lewat radio saat siaran. Namun, Rally sering ragu karena informasi tersebut belum terjamin betul dan terverifi-kasi.

“Petabencana.id membantu saya untuk memberikan Informasi yang valid untuk pen-dengar,” kata penyiar yang juga berprofesi se-bagai pembalap nasional ini.

Hal yang sama juga turut dirasakan oleh Muhammad Rinaldi, warga Komplek Pondok Mitra Lestari di daerah Bekasi yang sering mengalami banjir. Hampir setiap tahun Aldi harus menjadi korban banjir.

Setiap hujan deras, Aldi selalu merasa was-was apakah rumahnya akan tergenang atau tidak. Adanya Petabencana.id sangat membantunya untuk mengetahui keadaan sekitar rumah dan jalan mana yang tergenang banjir.

Aldi sangat mengharapkan Petabencana.id membuat sebuah aplikasi yang akan me-mudahkan masyarakat melaporkan keadaan banjir atau kejadian bencana disekitarnya.

“Kalau perlu ada notifikasi yang disebar-kan ke masyarkat jika akan ada potensi banjir saat curah hujan yang tinggi,” ujar Aldi.

Menanggulangi bencana banjir harus dilaksanakan bersama-sama. BPBD selalu mengedukasi masyarakat untuk saling men-jaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan men-jaga sistem drainase mereka. Itu sangat pen-ting untuk menanggulangi banjir.

Ridwan berharap agar warga juga ikut berkolaborasi dengan cara aktif melaporkan setiap kejadian di sekitarnya. “Toh itu ber-guna buat kita semua,” ujar Iwanl

Page 35: VOL 63/XIII/ MEI - JUN 2018 Edisi 3 2018.pdfngan badai yang di awali air bah yang menghantam mobil dan bangunan di jalan raya kota New York. Suhu berkurang secara dras-tis, kemudian

EKSPRESI

BEBERAPA PUISI INI, ABAH YOYOK, ABDUL AZIZ H. M. EL BASYROH, ADE UBAIDIL, AGUS SIGHRO BUDIONO, ALLIEFZAM BILLAH, ARDI SUSANTI, MENGGAMBARKAN INDONESIA YANG MIRIS AKAN DAMPAK KORUPSI. SEMUA KARYA INI TERANGKUM DALAM BUKU “PUISI MENOLAK KORUPSI”.

66 | INTEGRITO | VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 | INTEGRITO | 67

EKSPRESI

KEPADA SEBAGIAN RAKYAT INDONESIA Oleh: Abah Yoyok

Saudaraku, sebangsa dan setanah airBukan retorika bukan pula madu tipu dayaBahwa rakyatku adalah sur-gakuItulah semangat di setiap langkah dan perilaku.

Sudah kukecap segala nikmatKarena kau pembayar pajak yang taatMenanggung beban derita, kalian sungguh kuatCukuplah bagimu nanti, surga di akhirat

Saudaraku, sebangsa dan setanah airTak usah iri, apalagi dengkiWalau perut keroncongan dililit laparRenovasi WC sampai milyaran, itu semata demi kenyamananKalau wakilnya nyaman, insya Allah rakyat pasti aman

Saudaraku, sebangsa dan setanah airApabila fasilitas jabatan diuta-makan,Bukan berarti kesengsaraan diabaikanPercayalah, bila kami sudah tercukupkanMaka sejahtera buat kalian akan kami pikirkan

Meskipun sekedar ritual dan serimonialKami masih punya iman pu-nya moralKami sadar bahwa tangan, kaki, dan segala tingkah lakuAkan dipertanggungjawabkan di hadapan tuhanKami masih punya rasa takut pada tuhanKarena itu

Mana mungkin kami tega menyakiti kalianKalau toh ada yang sampai hati berbuat demikianItu pasti perbuatan setan

DI NEGRIKU Oleh: Agus Sri Danardana

Tak ada lagi puisiBerhala-berhala gentayanganSusupi eksekutif, legislatif, pun yudikatifMenggergasiTabalkan segala perihIdeologi banciPolitik intimidasiEkonomi liberalisasiSosial manipulasiBudaya anak tiriHankam jeruji lidiHukum koboiPanggung demo-crazy

MEMANG DEMIKIAN-LAH ADANYA NEGRIKU Oleh: Agus Sighro Budiono

Memang demikianlah adanya negrikuNegeri buihbuih yang menga-pung dihantam gelombang tak berkesudahanNegeri seribu kutukan dari anak-anak yang ditelantarkanNegeri hujatan dan pujianYang dicoretkan di dinding-dinding trotoarDi kertaskertas kumal dan korankoran murahan

Memang demikianlah adanya negerikuNegeri para pemimpi, yang dipimpin oleh penyanyiDiwakili para selebriti hobi nampang di televisi

Memang demikianlah adanya negerikuDihari kebebasanmu, kubiar-kan merahputihmuDi tiang tertinggi halaman jiwakuKarena hanya inilah satusatu-nya tanah airku

NEGERI SAMPAH Oleh: AlliefZam Billah

Mustahil musa membelah samudera tanpa tongkatMenyibak kemusykilan de-ngan keyakinanSeperti Muhammad menggenggam mentariDan menghentikannya

Seberapa jauh kau telah berjalanMengitari sisi-sisi kemanu-siaanmuSedang bulan dan bumiBertaut matahari

Negeri terjajah amarahNegeri sampah negeri sum-pah serapahDi sudut manakah di negeri ini kau tinggal?

Mencakar muka sendiriDemi alirkan darah sejarahSebab telah kehilangan cara sederhana: mengukir nama-nama

Lalu ke mana lagi langkahkan kakiSaat jalanan tertutup kabutSedang perang sudah dimulai

Rembang, 8.02.12

Page 36: VOL 63/XIII/ MEI - JUN 2018 Edisi 3 2018.pdfngan badai yang di awali air bah yang menghantam mobil dan bangunan di jalan raya kota New York. Suhu berkurang secara dras-tis, kemudian

EKSPRESI EKSPRESI

68 | INTEGRITO | VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 | INTEGRITO | 69

Page 37: VOL 63/XIII/ MEI - JUN 2018 Edisi 3 2018.pdfngan badai yang di awali air bah yang menghantam mobil dan bangunan di jalan raya kota New York. Suhu berkurang secara dras-tis, kemudian

TAHUKAH?

VOL 63/IV/MEI-JUN 2018 | INTEGRITO | 7170 | INTEGRITO | VOL 63/IV/MEI-JUN 2018

Pada edisi integrito Vol62/XII/, dijelaskan mengenai prosedur pengaduan perkara tindak pidana korupsi di Komisi Pemberantasan

Korupsi (KPK). Pada edisi kali ini, integrito akan membahas tahapan selanjutnya dari pengumpulan data/informasi yang sudah terverifikasi, yaitu Penyelidikan.

Penyelidikan berarti serangkaian tin-dakan mencari dan menemukan sesuatu keadaan atau peristiwa yang berhubungan dengan kejahatan dan pelanggaran tindak pidana atau yang diduga sebagai perbuatan pidana, apakah peristiwa yang ditemukan dapat di-lakukan penyidikan atau tidak sesuai dengan cara yang diatur oleh KUHAP dalam pasal 1 butir 5. Dapat diartikan bahwa penyelidikan berfungsi untuk mengumpulkan bukti-bukti permulaan dari sebuah peristiwa tindak pidana korupsi yang didapat dari Intelijen maupun hasil pengaduan masyarakat.

Proses penyelidikan di KPK diatur pada pasal 6 huruf c UU Nomor 30 Tahun 2002, yaitu Komisi Pemberantasan Korupsi mempunyai tugas: melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan terhadap tindak pidana korupsi. Dan untuk dapat melakukan seluruh proses penyelidikan dengan baik, KPK diberikan kewenangan sesuai pasal 12 UU Nomor 30 Tahun 2002 untuk;

1. Melakukan penyadapan dan merekam pembicaraan.

2. Memerintahkan kepada instansi yang terkait untuk melarang seseorang beper-gian ke luar negeri.

3. Meminta keterangan kepada bank atau lembaga keuangan lainnya tentang ke-adaan tersangka atau terdakwa yang se-dang diperiksa.

4. Memerintahkan kepada bank atau lem-baga keuangan lainnya untuk memblokir rekening yang diduga hasil dari korupsi milik tersangka, terdakwa, atau pihak lain yang terkait.

5. Memerintahkan kepada pimpinan atau atasan tersangka untuk memberhenti-kan sementara tersangka dari jabatan-

nya.6. M e -minta data

kekayaan dan data perpajakan

tersangka atau terdakwa kepada instansi yang ter-

kait.7. Menghentikan

sementara suatu transaksi keuangan, transaksi perda-

gangan, dan per-janjian lainnya atau

pencabutan semen-tara perizinan, lisensi

serta konsesi yang di-lakukan atau dimiliki

oleh tersangka atau terdakwa yang diduga

berdasarkan bukti awal yang cukup ada hubung-

annya dengan tindak pidana korupsi yang sedang diperiksa.

8. Meminta bantuan Interpol Indonesia atau instansi penegak hukum negara lain untuk melakukan pencarian, penang-kapan, dan penyitaan barang bukti di luar negeri.

9. Serta, meminta bantuan kepolisian atau instansi lain yang terkait untuk mela-kukan penangkapan, penahanan, peng-geledahan, dan penyitaan dalam perkara tindak pidana korupsi yang sedang di-tanganil

PENYELIDIKANSULUR

Menyambut Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah Wadah Pegawai Ko-misi Pemberantasan

Korupsi (WPKPK) memberikan paket kepada pegawai alih daya (outsourcing). Pegawai alih daya itu terdiri dari petugas kebersihan, pengemudi, petugas keamanan, pramubakti dan pramusaji.

Paket lebaran langsung di-berikan oleh Ketua KPK Agus Rahardjo kepada perwakilan-perwakilan setiap pegawai alih daya di gedung penunjang KPK pada Rabu (6/6). Dalam acara tersebut juga berlangsung acara bazar sayuran murah untuk semua pegawai KPK.

Sebelum terlaksananya acara tersebut sudah terkumpul dana untuk pendidikan sebesar

36,450 juta Rupiah untuk 39 anak pegawai alih daya. Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo mengatakan pemberian paket lebaran ini sengaja dipublikasikan dalam rangka transparasi kegiatan WPKPK.

“Kami harus sampaikan, ban-tuan ini hasil dari pengumpulan dana mulai dari komisioner, pejabat struktural dan pegawai serta tidak dibebankan anggaran negara,” kata dia.

Yudi mengatakan isi paket yang diberikan terdiri dari per-lengkapan ibadah, sembako dan makanan ringan.

“Penyediaan paket bingkisan begitu sangat sederhanan. Kami harap jangan dilihat dariharga, tapi apresiasi kami untuk sesama,” kata dial

Berbagi Kebahagiaan Hari Raya

BERBAGI - Ketua KPK Agus Rahardjo memberikan pake lebaran kepada salah satu petugas alih daya yang bekerja di KPK

“Penyediaan paket bingkisan begitu sangat sederhanan. Kami harap jangan dilihat dari harga, tapi apresiasi kami untuk sesama,”

INTE

GR

ITO

/MM

KABAR WP

Yudi Purnomo, Ketua WP KPK

70 | INTEGRITO | VOL 63/IV/MEI-JUN 2018

Page 38: VOL 63/XIII/ MEI - JUN 2018 Edisi 3 2018.pdfngan badai yang di awali air bah yang menghantam mobil dan bangunan di jalan raya kota New York. Suhu berkurang secara dras-tis, kemudian

72 | INTEGRITO | VOL 63/IV/MEI-JUN 2018

Oh, indah pemandangan” Demikian syair lagu yang digubah Pak Kasur dan dipopulerkan oleh Tasya. Barisan lirik itu pasti masih sangat akrab pada

ingatan anak-anak Indonesia yang lahir tahun 90-an (yang saat ini tentu sudah tidak anak-anak lagi). Lagu ini adalah gambaran dari imajinasi atas pemandangan alam Indonesia.

Gembira sekali rasanya jika imajinasi yang tertuang dalam lagu itu, terus ada di negeri tercinta, INDONESIA. Sayang seribu sayang, pemandangan alam Indonesia telah terganti de-ngan tumpukan sampah plastik, galian tambang yang menganga, hutan yang gundul akibat pene-bangan dan pembakaran ilegal, aliran sungai ber-ubah hitam akibat limbah domestik dan industri yang menyengat hidung. Udara sejuk dan semilir angin berubah sumpek akibat asap beracun yang dihembuskan kendaraan dan pabrik. Sampah dan limbah cair beracun juga merusak pantai dan terumbu karang sehingga biota laut yang kaya kian hari makin berkurang dan sangat susah untuk dipulihkan.

Intinya, memandang alam dari atas bukit, tak lagi bisa melihat ‘permadani’ di kaki langit. Mirisnya, perubahan pemandangan ini terjadi akibat perbuatan tangan-tangan manusia yang tak peduli. Mereka tidak risih memelihara kebia-saan buruk seperti: buang sampah sembarangan, mengalirkan limbah industri tanpa diolah ke su-ngai dan laut, bahkan menebang dan membakar hutan tanpa merasa bersalah walaupun mereka sadar sedang melakukan perbuatan ilegal dan biadab. Mereka rela merusak lingkungan dan sumber daya alam negeri, demi mengisi saku baju dan celana yang tak pernah penuh.

Hati kecil mereka seharusnya tau bahwa se-mua perbuatan itu sangat bertentangan dengan nilai-nilai integritas dan jauh sekali dari perilaku dasar manusia yang seharusnya menjaga dan

merawat bumi dan seluruh isinya. Tapi sayang, masih terus dilakukan, demi gaya hidup mewah. Benar sekali apa yang dikatakan oleh Mahatma Gandhi bahwa “earth provides enough to satisfy every man’s needs, but not every man’s greed (bumi menyediakan cukup untuk memenuhi kebutuhan manusia, tapi tidak cukup untuk me-menuhi keserakahan manusia)”.

Orang sering lupa bahwa dampak perusakan alam sangat merugikan negara dan kelangsungan hidup anak negeri. Dari kasus illegal logging saja, kerugian negara yang terjadi mencapai kisaran Rp 30-42 triliun per tahun, belum lagi jika kita memasukan tambang dan perikanan, pasti men-capai ratusan triliun. Kerusakan lingkungan juga menciptakan bencana dan petaka yang tak ternilai harganya: banjir, kerusakan tanah, keke-ringan, kelangkaan dan menurunnya kualitas air, serta udara dan laut yang tercemar sehingga tidak mampu lagi menopang kehidupan bumi dan selu-ruh makhluk dengan baik.

Kerusakan-kerusakan di atas mengakibatkan menurunnya kualitas ekosistem alam Indonesia. Bahkan ekosistem global, karena rusaknya hutan tropis Indonesia yang merupakan paru-paru du-nia juga berdampak langsung pada kualitas iklim global.

Mari hentikan segala kebiasaan dan perilaku yang merusak alam dan lingkungan. Ayo berhenti berbuat curang kepada alam dan sesama manu-sia. Mulailah kebiasaan baik dengan merawat alam, membuang jauh keserakahan dan perilaku curang, agar anak negeri masa depan bangsa da-pat menyaksikan dan memuja alam Indonesia. Para pujangga negeri selalu menyebut nusantara sebagai “a string of emeralds on the equator (un-taian manikam di khatulistiwa)”. Jangan biarkan Indonesia dirusak para bedebah serakah, karena anak cucu kita berhak mewarisi alam Indonesia yang indah dan terawat asril

LAODE M SYARIF

OH, INDAH PEMANDANGAN

TERAS K-4

“Memandang alam dari atas bukit. Sejauh pandang kulepaskan. Sungai tampak berliku. Sawah hijau membentang. Bagai permadani di kaki langit.

Gunung menjulang. Berpayung awan.”

Kontak Layanan Pengaduan Masyarakat KPK:

Jln. Kuningan Persada Kav. 4

Jakarta Selatan 12950

PO BOX 575 Jakarta 10120

Gedung Merah Putih KPK

Telepon : (021) 2557 8389

Faks : (021) 2557 8415

SMS : 0855 8575 575

0811 959 575

E-mail : [email protected]

KWS : http://kws.kpk.go.id

Page 39: VOL 63/XIII/ MEI - JUN 2018 Edisi 3 2018.pdfngan badai yang di awali air bah yang menghantam mobil dan bangunan di jalan raya kota New York. Suhu berkurang secara dras-tis, kemudian

(MIM

PI) CITARUM

HARU

MVO

L 63/XIII/MEI-JU

N 2018 W

WW

.KPK.GO.ID

Anti-corruptionLearning CenterCorruption Eradication Commission of Indonesia

Pusat Edukasi Antikorupsi(Anti-corruption Learning Center)Komisi Pemberantasan Korupsi

Jalan H. R. Rasuna Said kav. C-1Jakarta Selatan 12920DKI JakartaIndonesia

Tel. : +62 21 2550 8300e-mail: [email protected].: http://www.aclc.kpk.go.id