visualisasi estetis penari gambyong dalam karya …lib.unnes.ac.id/30500/1/2401411041.pdfkata kunci...

44
i VISUALISASI ESTETIS PENARI GAMBYONG DALAM KARYA SENI LUKIS PROYEK STUDI Diajukan dalam Rangka Menyelesaikan Studi Strata 1 untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Cindy Ari Anggraeni 2401411041 Program Studi Pendidikan Seni Rupa Jurusan Seni Rupa FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017

Upload: doanmien

Post on 09-Jun-2019

290 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: VISUALISASI ESTETIS PENARI GAMBYONG DALAM KARYA …lib.unnes.ac.id/30500/1/2401411041.pdfKata kunci : Tari Gambyong, Seni Lukis Cat Minyak, ekspresionistik Proyek studi ini bertujuan

i

VISUALISASI ESTETIS PENARI GAMBYONG

DALAM KARYA SENI LUKIS

PROYEK STUDI

Diajukan dalam Rangka Menyelesaikan Studi Strata 1

untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Cindy Ari Anggraeni

2401411041

Program Studi Pendidikan Seni Rupa

Jurusan Seni Rupa

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2017

Page 2: VISUALISASI ESTETIS PENARI GAMBYONG DALAM KARYA …lib.unnes.ac.id/30500/1/2401411041.pdfKata kunci : Tari Gambyong, Seni Lukis Cat Minyak, ekspresionistik Proyek studi ini bertujuan

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Proyek studi ini telah dipertahankan di hadapan sidang panitia ujian

proyek studi Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri

Semarang, pada :

Hari : Senin

Tanggal : 8 Mei 2017

Panitia Ujian Skripsi

Ketua

Dr. Sri Rejeki Urip, M.Hum.

NIP. 196202211989012001

Sekretaris

Drs. Onang Murtiyoso, M.Sn.

NIP. 196702251993031002

Penguji I

Drs. Moh. Rondhi, M.A.

NIP. 195310031979031002

Dosen Pembimbing II/ Penguji II

Mujiyono, S.Pd., M.Sn.

NIP. 197804112005011001

Dosen Pembimbing I/ Penguji III

Dr. Triyanto, M.A

NIP. 195701031983031003

Mengetahui,

Dekan FBS UNNES

Prof. Dr. Agus Nuryatin, M.Hum.

NIP. 196008031989011001

Page 3: VISUALISASI ESTETIS PENARI GAMBYONG DALAM KARYA …lib.unnes.ac.id/30500/1/2401411041.pdfKata kunci : Tari Gambyong, Seni Lukis Cat Minyak, ekspresionistik Proyek studi ini bertujuan

iii

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya:

Nama : Cindy Ari Anggraeni

NIM : 2401411041

Prodi / Jurusan : Pendidikan Seni Rupa / Seni Rupa

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa proyek studi yang berjudul:

“Visualisasi Estetis Penari Gambyong dalam Karya Seni Lukis” yang saya

tulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan ini benar-benar merupakan karya saya sendiri, yang saya hasilkan

setelah melalui pembimbingan, pameran dan pemaparan/ujian. Semua kutipan,

baik yang langsung maupun tidak langsung, baik yang diperoleh dari sumber

kepustakaan, wahana elektronik, maupun sumber lainnya, telah disertai

keterangan mengenai identitas sumbernya dengan cara sebagaimana yang lazim

dalam penulisan karya ilmiah.

Semarang, 10 Mei 2017

Cindy Ari Anggraeni

NIM. 2401411041

Page 4: VISUALISASI ESTETIS PENARI GAMBYONG DALAM KARYA …lib.unnes.ac.id/30500/1/2401411041.pdfKata kunci : Tari Gambyong, Seni Lukis Cat Minyak, ekspresionistik Proyek studi ini bertujuan

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto :

Wanita juga bisa berkarya dan menjadi orang hebat, karena karya seorang wanita

lahir dari rangkaian emosi kebahagiaan, kesedihan, kekhusukan dan cinta.

(Cindy Ari Anggraeni)

Persembahan :

Proyek studi ini saya

persembahkan kepada kedua

orang tua saya, Bapak Deden

Setiawan dan Ibu Muslikah

yang selalu mendoakan dan

memberi dukungan materi

maupun motivasi.

Page 5: VISUALISASI ESTETIS PENARI GAMBYONG DALAM KARYA …lib.unnes.ac.id/30500/1/2401411041.pdfKata kunci : Tari Gambyong, Seni Lukis Cat Minyak, ekspresionistik Proyek studi ini bertujuan

v

PRAKATA

Alhamdulillahirabbil‘alamin, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat

Allah SWT atas ridho dan karunia-Nya. Karena hanya atas ridho-Nyalah segala

upaya penulis dalam menyelesaikan proyek studi yang berjudul “Visualisasi

Estetis Penari Gambyong dalam Karya Seni Lukis” ini terselesaikan sampai pada

titik akhir. Laporan proyek studi ini ditujukan untuk memenuhi persyaratan

akademik guna menyelesaikan program studi Pendidikan Seni Rupa Strata Satu

Universitas Negeri Semarang.

Proyek Studi ini tentunya tidak akan terselesaikan dengan tangan penulis

sendiri. Uluran tangan dari banyak pihak sangat membantu penulis. Oleh karena

itu, Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Kedua orang tua penulis, Bapak Deden Setiawan dan Ibu Muslikah yang

senantiasa medoakan dan memberi dukungan materi dan motivasi.

2. Pembimbing 1 Bapak Dr. Triyanto, M.A yang telah meluangkan waktu,

tenaga, dan pikiran untuk memberi banyak opini, kritik dan saran dalam

pembuatan proyek studi ini .

3. Pembimbing 2 Bapak Mujiyono, S.Pd, M.Sn yang juga telah meluangkan

waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberi banyak opini, kritik dan saran

dalam pembuatan proyek studi ini.

4. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Seni Rupa yang telah membekali ilmu

pengetahuan yang sangat membatu penulis dalam berkarya.

5. Sahabat-sahabatku yang lucu dan aneh, serta pacarku yang selalu

Page 6: VISUALISASI ESTETIS PENARI GAMBYONG DALAM KARYA …lib.unnes.ac.id/30500/1/2401411041.pdfKata kunci : Tari Gambyong, Seni Lukis Cat Minyak, ekspresionistik Proyek studi ini bertujuan

vi

memberikan inspirasi, semangat, cercaan dan cerita.

6. Rekan-rekan seni rupa angkatan 2011 yang telah membantu dalam

memepersiapkan penyelenggaraan pameran proyek studi.

7. Semua pihak yang telah membantu penyusunan proyek studi ini, yang

tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis berharap semoga laporan proyek studi ini dapat bermanfaat bagi

Penulis dan berbagai pihak yang membacanya, serta dapat dijadikan inspirasi

bagi mahasiswa seni rupa dalam pengkajian nila-nilai budaya jawa.

Semarang, 10 Mei 2017

Penulis,

Cindy Ari Anggraeni

NIM. 2401411041

Page 7: VISUALISASI ESTETIS PENARI GAMBYONG DALAM KARYA …lib.unnes.ac.id/30500/1/2401411041.pdfKata kunci : Tari Gambyong, Seni Lukis Cat Minyak, ekspresionistik Proyek studi ini bertujuan

vii

SARI

Anggraeni, Cindy Ari. 2017. Visualisasi Estetis Penari Gambyong dalam Karya Seni Lukis. Proyek Studi, Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan

Seni, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Dr. Triyanto, M.A

dan Pembimbing II: Mujiyono S. Pd., M. Sn.

Kata kunci : Tari Gambyong, Seni Lukis Cat Minyak, ekspresionistik

Proyek studi ini bertujuan menghasilkan karya seni lukis bergaya ekspresionistik

dengan pendekatan representatif yang menampilkan subjek penari Gambyong dalam

bentuk visualisasi gerak dan atribut busana yang indah. Selain itu, melalui subjek penari

Gambyong yang menampilkan visualisasi estetis gerak dan atribut busananya, karya seni

lukis ini mengkomunikasikan nilai keluwesan, kelembutan, kelincahan dan keerotisan

penari yang memikat. Karya seni lukis tercipta dengan adanya media berkarya berupa

bahan, alat dan teknik. Penulis menggunakan pisau palet untuk menggoreskan cat minyak

yang dicampur linseed oil dan terpentin di atas kanvas dengan menggunakan teknik

campuran basah dan kering. Metode berkarya seni lukis melalui pencarian ide, proses

berkarya (tahap konseptualisasi dan visualisasi) dan pengemasan karya. Proyek studi ini

menghasilkan dua belas karya seni lukis. Karya penulis merepresentasikan gerakan tari

Gambyong yang halus dan luwes menunjukkan sikap seorang wanita yang ramah, lembut

dan anggun. Busana yang serba ketat membantu gerakan-gerakan halus agar terlihat

dengan jelas kelincahan dan keluwesan gerak yang bersifat erotis serta memikat. Penulis

menyarankan bagi perupa-perupa khususnya mahasiswa Seni Rupa UNNES yang

memilih proyek studi untuk memilih tema kebudayaan Indonesia. Kebudayaan

Indonesia sangat kaya dan menarik untuk diangkat sebagai tema berkarya seni, dengan

demikian kita juga turut menjaga dan melestarikan kebudayaan Indonesia.

Page 8: VISUALISASI ESTETIS PENARI GAMBYONG DALAM KARYA …lib.unnes.ac.id/30500/1/2401411041.pdfKata kunci : Tari Gambyong, Seni Lukis Cat Minyak, ekspresionistik Proyek studi ini bertujuan

viii

Abstract

Keywords : Gambyong Dance, Oil Painting, Expressionistic Painting

This study project aims to produce a painting of expressionistic style with a representative approach that shows the subject of Gambyong dancers in the form of visualization of motion and beautiful fashion attributes. In addition, through the subject of Gambyong dancers who display a visualization of the aesthetic movement and fashion attributes, this painting communicates the value of flexibility, the softness,the agility and the erotic of the Gambyong dancer. Artwork created by the media include materials, tools and techniques. I used a palet knife to apply oil paint mixed with linseed oil and turpentine on a canvas using a mixture of wet and dry technique. The method work of painting through the search of ideas, the process of work (the stage of conceptualization and visualization) and packaging of the work. This study project produces twelve paintings. The movements of Gambyong dance represent smoothness and suppleness that shows the attitude of a woman who is friendly, gentle and graceful. The Clothing which is too tight helps the smooth movements to be seen clearly with agility and fluidity of motion that is erotic and enthralling. I suggests for artists especially Arts students of Semarang State University who choose study project to use the theme of Indonesian culture. Indonesian culture is very rich and interesting to be appointed as the theme of artwork, thus we also take care and preserve the culture of Indonesia.

Page 9: VISUALISASI ESTETIS PENARI GAMBYONG DALAM KARYA …lib.unnes.ac.id/30500/1/2401411041.pdfKata kunci : Tari Gambyong, Seni Lukis Cat Minyak, ekspresionistik Proyek studi ini bertujuan

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii

SURAT PERNYATAAN ............................................................................... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ iv

PRAKATA ...................................................................................................... v

SARI ................................................................................................................ vii

ABSTRACT .................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi

BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang Pemilihan Tema ........................................................... 1

1.2 Latar Belakang Pemilihan Karya ........................................................... 4

1.3 Tujuan Pembuatan Proyek Studi ........................................................... 6

1.4 Manfaat Pembuatan Proyek Studi ......................................................... 6

BAB 2 KONSEP BERKARYA ..................................................................... 7

2.1 Pengertian Seni Lukis ............................................................................ 7

2.2 Pengertian Penari Gambyong ................................................................ 11

2.3 Unsur-unsur Rupa dan Prinsip-prinsip Pengorganisasian Karya Rupa . 15

2.3.1 Unsur-unsur Rupa ............................................................................... 15

2.3.2 Prinsip-prinsip Pengorganisasian Karya Rupa……… ....................... 19

Page 10: VISUALISASI ESTETIS PENARI GAMBYONG DALAM KARYA …lib.unnes.ac.id/30500/1/2401411041.pdfKata kunci : Tari Gambyong, Seni Lukis Cat Minyak, ekspresionistik Proyek studi ini bertujuan

x

BAB 3 METODE PENCIPTAAN KARYA ............................................ 24

3.1 Pemilihan Media .................................................................................. 24

3.1.1 Bahan ......................................................................................... 24

3.1.2 Alat ............................................................................................ 30

3.1.3 Teknik ........................................................................................ 34

3.2 Proses Penciptaan Karya ...................................................................... 36

3.2.1 Pencarian Ide ............................................................................. 36

3.2.2 Proses Berkarya ......................................................................... 37

3.2.3 Pengemasan Karya .................................................................... 44

BAB 4 HASIL KARYA ............................................................................. 45

4.1 Karya 1 “Srisig” .................................................................................... 45

4.1.1 Spesifikasi Karya ........................................................................ 45

4.1.2 Deskripsi Karya .......................................................................... 45

4.1.3 Analisis Karya ............................................................................. 46

4.2 Karya 2 “Seblak Sampur” ................................................................... 51

4.2.1 Spesifikasi Karya ....................................................................... 51

4.2.2 Deskripsi Karya ......................................................................... 51

4.2.3 Analisis Karya ............................................................................ 52

4.3 Karya 3 “Ulap-ulap” ............................................................................ 57

4.3.1 Spesifikasi Karya ....................................................................... 57

4.3.2 Deskripsi Karya ......................................................................... 57

4.3.3 Analisis Karya ............................................................................ 58

Page 11: VISUALISASI ESTETIS PENARI GAMBYONG DALAM KARYA …lib.unnes.ac.id/30500/1/2401411041.pdfKata kunci : Tari Gambyong, Seni Lukis Cat Minyak, ekspresionistik Proyek studi ini bertujuan

xi

4.4 Karya 4 “Pilesan” ............................................................................... 63

4.4.1 Spesifikasi Karya ....................................................................... 63

4.4.2 Deskripsi Karya ......................................................................... 63

4.4.3 Analisis Karya ............................................................................ 64

4.5 Karya 5 “pilesan 2” ............................................................................ 69

4.5.1 Spesifikasi Karya ....................................................................... 69

4.5.2 Deskripsi Karya ......................................................................... 69

4.5.3 Analisis Karya ............................................................................ 70

4.6 Karya 6 “Lampah tiga” ....................................................................... 75

4.6.1 Spesifikasi Karya ....................................................................... 75

4.6.2 Deskripsi Karya ......................................................................... 75

4.6.3 Analisis Karya ............................................................................ 76

4.7 Karya 7 “Gajah Ngoling” ................................................................... 81

4.7.1 Spesifikasi Karya ....................................................................... 81

4.7.2 Deskripsi Karya ......................................................................... 81

4.7.3 Analisis Karya ............................................................................ 82

4.8 Karya 8 “Magak” ................................................................................ 87

4.8.1 Spesifikasi Karya ....................................................................... 87

4.8.2 Deskripsi Karya ......................................................................... 87

4.8.3 Analisis Karya ............................................................................ 88

4.9 Karya 9 “Ukel Pakis” ......................................................................... 93

4.9.1 Spesifikasi Karya ....................................................................... 93

4.9.2 Deskripsi Karya ......................................................................... 93

Page 12: VISUALISASI ESTETIS PENARI GAMBYONG DALAM KARYA …lib.unnes.ac.id/30500/1/2401411041.pdfKata kunci : Tari Gambyong, Seni Lukis Cat Minyak, ekspresionistik Proyek studi ini bertujuan

xii

4.9.3 Analisis Karya ............................................................................ 94

4.10 Karya 10 “Ukel Karna” .................................................................... 99

4.10.1 Spesifikasi Karya ..................................................................... 99

4.10.2 Deskripsi Karya ....................................................................... 99

4.10.3 Analisis Karya .......................................................................... 100

4.11 Karya 11 “Ngembat” ......................................................................... 105

4.11.1 Spesifikasi Karya ..................................................................... 105

4.11.2 Deskripsi Karya ....................................................................... 105

4.11.3 Analisis Karya .......................................................................... 106

4.12 Karya 12 “Trap Alis” ......................................................................... 111

4.12.1 Spesifikasi Karya ..................................................................... 111

4.12.2 Deskripsi Karya ....................................................................... 111

4.12.3 Analisis Karya .......................................................................... 112

BAB 5 PENUTUP ......................................................................................... 117

5.1 Simpulan ............................................................................................... 117

5.2 Saran ..................................................................................................... 118

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 120

LAMPIRAN ................................................................................................... 122

Page 13: VISUALISASI ESTETIS PENARI GAMBYONG DALAM KARYA …lib.unnes.ac.id/30500/1/2401411041.pdfKata kunci : Tari Gambyong, Seni Lukis Cat Minyak, ekspresionistik Proyek studi ini bertujuan

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Kanvas ......................................................................................... 24

Gambar 3.2 Spanram ...................................................................................... 25

Gambar 3.3 Plamir .......................................................................................... 26

Gambar 3.4 Cat Minyak .................................................................................. 27

Gambar 3.5 Linseed oil ................................................................................... 28

Gambar 3.6 Terpentin ..................................................................................... 29

Gambar 3.7 Bensin .......................................................................................... 30

Gambar 3.8 Pensil ........................................................................................... 30

Gambar 3.9 Kuas ............................................................................................ 31

Gambar 3.10 Palet .......................................................................................... 32

Gambar 3.11 Kain Lap .................................................................................... 33

Gambar 3.12 Pisau Palet ................................................................................. 34

Gambar 4.1.1 Karya 1”Srisig” ........................................................................ 4

Gambar 4.1.2 Unsur rupa dan Prinsip Pengorganisasian Unsur Rupa

Karya 1 .................................................................................... 49

Gambar 4.2.1 Karya 2 “Seblak Sampur” ........................................................ 51

Gambar 4.2.2 Unsur rupa dan Prinsip Pengorganisasian Unsur Rupa

Karya 2 .................................................................................... 55

Gambar 4.3.1 Karya 3 ”Ulap-ulap .................................................................. 57

Gambar 4.3.2 Unsur rupa dan Prinsip Pengorganisasian Unsur Rupa

Karya 3 .................................................................................... 61

Gambar 4.4.1 Karya 4 “Pilesan” ..................................................................... 63

Page 14: VISUALISASI ESTETIS PENARI GAMBYONG DALAM KARYA …lib.unnes.ac.id/30500/1/2401411041.pdfKata kunci : Tari Gambyong, Seni Lukis Cat Minyak, ekspresionistik Proyek studi ini bertujuan

xiv

Gambar 4.4.2 Unsur rupa dan Prinsip Pengorganisasian Unsur Rupa

Karya 4 .................................................................................... 67

Gambar 4.5.1 Karya 5 “Pilesan 2” .................................................................. 69

Gambar 4.5.2 Unsur rupa dan Prinsip Pengorganisasian Unsur Rupa

Karya 5 .................................................................................... 73

Gambar 4.6.1 Karya 6 “Lampah Tiga” ........................................................... 75

Gambar 4.6.2 Unsur rupa dan Prinsip Pengorganisasian Unsur Rupa

Karya 6 .................................................................................... 79

Gambar 4.7.1 Karya 7 “Gajah Ngoling” ......................................................... 81

Gambar 4.7.2 Unsur rupa dan Prinsip Pengorganisasian Unsur Rupa

Karya 7 ................................................................................... 85

Gambar 4.8.1 Karya 8 “Magak” ..................................................................... 87

Gambar 4.8.2 Unsur rupa dan Prinsip Pengorganisasian Unsur Rupa

Karya 8 .................................................................................... 91

Gambar 4.9.1 Karya 9 “Ukel Pakis” ............................................................... 93

Gambar 4.9.2 Unsur rupa dan Prinsip Pengorganisasian Unsur Rupa

Karya 9 .................................................................................... 97

Gambar 4.10.1 Karya 10 “Ukel Karna” .......................................................... 99

Gambar 4.10.2 Unsur rupa dan Prinsip Pengorganisasian Unsur Rupa

Karya 10 ................................................................................ 103

Gambar 4.11.1 Karya 11 “Ngembat” .............................................................. 105

Gambar 4.11.2 Unsur rupa dan Prinsip Pengorganisasian Unsur Rupa

Karya 11 ................................................................................ 109

Page 15: VISUALISASI ESTETIS PENARI GAMBYONG DALAM KARYA …lib.unnes.ac.id/30500/1/2401411041.pdfKata kunci : Tari Gambyong, Seni Lukis Cat Minyak, ekspresionistik Proyek studi ini bertujuan

xv

Gambar 4.12.1 Karya 12 “Trap Alis” ............................................................. 111

Gambar 4.12.2 Unsur rupa dan Prinsip Pengorganisasian Unsur Rupa

Karya 12 ................................................................................ 115

Page 16: VISUALISASI ESTETIS PENARI GAMBYONG DALAM KARYA …lib.unnes.ac.id/30500/1/2401411041.pdfKata kunci : Tari Gambyong, Seni Lukis Cat Minyak, ekspresionistik Proyek studi ini bertujuan

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Keputusan Pembimbing ......................................................... 123

Lampiran 2. Biodata Penulis ................................................................................ 124

Lampiran 3. Desain Poster Pameran ................................................................... 127

Lampiran 4. Desain Katalog Karya ..................................................................... 128

Lampiran 5. Desain Banner Pameran .................................................................. 129

Lampiran 6. Kuratorial Pameran ........................................................................ 130

Lampiran 7. Foto Pelaksanaan Pameran ............................................................. 131

Page 17: VISUALISASI ESTETIS PENARI GAMBYONG DALAM KARYA …lib.unnes.ac.id/30500/1/2401411041.pdfKata kunci : Tari Gambyong, Seni Lukis Cat Minyak, ekspresionistik Proyek studi ini bertujuan

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pemilihan Tema

Seni merupakan salah satu unsur kebudayaan dalam suatu masyarakat. Oleh

karena itu, seni tak dapat terlepas dari kehidupan manusia sebagai bagian dari

masyarakat yang berbudaya. Dengan adanya seni, manusia dapat

mengekspresikan diri sebagai proses kreatif yang memang merupakan suatu

kebutuhan manusia. Menurut Rondhi (2002 : 9) berekspresi merupakan kebutuhan

dasar setiap manusia. Setiap orang selalu ingin mengungkapkan apa yang

dipikirkan dan apa yang dirasakannya. Seni merupakan salah satu sarana yang

tepat untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan tersebut.

Selain sebagai sarana berekspresi, seni juga merupakan sarana untuk

berkomunikasi kepada orang lain. Rondhi (2002 : 10) menjelaskan bahwa

kebutuhan berkomunikasi dengan orang lain merupakan kebutuhan personal yang

tidak bisa diabaikan. Kebutuhan untuk berbagi rasa dengan orang lain merupakan

kebutuhan sosial intregatif yang sama pentingnya dengan kebutuhan individual

intregatif.

Sebagai manusia yang hidup dalam masyarakat berbudaya, penulis

sangatlah tertarik pada wacana kebudayaan. Salah satunya yaitu seni tari

tradisional yang syarat dengan nilai-nilai kebudayaan Jawa, khususnya Jawa

Tengah. Oleh karena itu, penulis sangat ingin mengekspresikan seni tari

tradisional ke dalam karya seni lukis. Seni tari tradisional yang penulis pilih

sebagai inspirasi dalam berkarya seni lukis yaitu tari Gambyong.

Page 18: VISUALISASI ESTETIS PENARI GAMBYONG DALAM KARYA …lib.unnes.ac.id/30500/1/2401411041.pdfKata kunci : Tari Gambyong, Seni Lukis Cat Minyak, ekspresionistik Proyek studi ini bertujuan

2

Perkembangan tari Gambyong tidak terlepas dari nilai estetis yang

mengungkapkan keluwesan, kelembutan, dan kelincahan wanita. Nilai estetis ini

terdapat pada keharmonisan dan keselarasan antara gerak dan ritme, khususnya

antara gerak dan irama kendang (Widyastutieningrum, 2004).

Menurut Sedyawati (dalam Wiyastutieningrum, 2002:8-9), sebagai bentuk

tari hasil perpaduan tari rakyat dan tari istana atau kraton, tari Gambyong

mempunyai bentuk yang khas. Sifat spontan dan komunikatif dari tari rakyat,

berpadu dengan sifat halus, luwes, dan lembut dari tari istana. Selain itu, tari

Gambyong mempunyai gerakan-gerakan yang menarik, banyak berliku dan

bersifat luwes, memikat dan lincah, serta bernilai teknik cukup tinggi.

Widyastutieningrum (2002:9) menjelaskan bahwa tari Gambyong

memiliki daya tarik yang sangat kuat karena keindahan gerak-geraknya yang

bersifat erotis, dari susunan gerak menunjukkan sifat-sifat gerak yang penuh

gairah dan serba pamer. Motif-motif gerak dalam tari Gambyong merupakan

gerak-gerak non-representatif (Tan Wadhag) atau gerak-gerak yang sangat

distilisasi, sehingga tari tersebut mempunyai teba tafsir yang lebih luas bagi

penonton/penikmat. Selain itu, motif gerak yang bervariasi dengan tempo gerak

yang cepat serta cekatan, menjadikan tari Gambyong lebih dinamis. Kekhasan

motif-motif gerak tari Gambyong yang dapat menimbulkan kesan erotis

menjadikan penyajian tari Gambyong menarik untuk dinikmati para

penonton/penikmat.

Sumargono (2001) menjelaskan bahwa gerak tari Gambyong secara umum

terdiri dari bagian awal, isi, dan akhir yang di dalam istilah tari Jawa gaya

Page 19: VISUALISASI ESTETIS PENARI GAMBYONG DALAM KARYA …lib.unnes.ac.id/30500/1/2401411041.pdfKata kunci : Tari Gambyong, Seni Lukis Cat Minyak, ekspresionistik Proyek studi ini bertujuan

3

Surakarta disebut maju beksan, beksan, dan mundur beksan. Bagian awal gerak

tari ini berupa maju kapang-kapang pacak yang berkarakter bergas, sedikit

wibawa, dan terselip keanggunan sehingga rasa geraknya menep dan sareh selaras

dengan rasa iringan yang anggun. Pada bagian beksan terbentuk harmoni antara

gerak, gendhing, dan pacak penari yang sareh menunjukkan rasa menep, perbawa

dan riang sedikit kenes yang merupakan kedewasaan jiwa. Pada bagian akhir atau

mundur beksan hampir sama dengan bagial awal menghadirkan suasana riang,

kenes, anggun dan gembira.

Selain keindahan gerak, penari Gambyong memiliki keindahan dari segi

busana yang dikenakan pada saat menari. Menurut Widyastutieningrum (2002)

busana dan rias tari Gambyong mempunyai peranan yang mendukung ekspresi

penari dan juga faktor penting untuk suksesnya penyajian. Bentuk tata rias

sederhana menghasilkan wajah cantik dan tampak alami sehingga menarik untuk

dilihat. Sementara itu, busana penari Gambyong yang disebut angkinan atau

kembenan, menjadikan lekuk-lekuk tubuh penari tampak terbentuk. Dengan

demikian, bagian-bagian tubuh yang digerakan kelihatan jelas, sehingga gerak

seperti ogek lambung yang bevolume kecil dapat tampak jelas. Bentuk busana ini

memungkinkan juga memberikan keleluasaan gerak sesuai dengan perwujudan

dan kelincahan penari Gambyong. Dengan penggunaan kain yang diwiru, maka

pada saat berjalan atau bergerak, lipatan kain (Wiron) itu akan membuka dan

menutup serta terlihat hidup, sehingga dapat memperkuat kesan kenes. Maka

busana yang dianggap sesuai untuk ekspresi tari Gambyong adalah busana

angkinan dengan gelung gedhe. Bagian bahu dibuat terbuka, bahkan kadang-

Page 20: VISUALISASI ESTETIS PENARI GAMBYONG DALAM KARYA …lib.unnes.ac.id/30500/1/2401411041.pdfKata kunci : Tari Gambyong, Seni Lukis Cat Minyak, ekspresionistik Proyek studi ini bertujuan

4

kadang payudara dinaikkan sehingga tampak montok, yang disebut glathik

mungup (lekukan payudara tampak seperti gelatik muncul).

Dari penjelasan mengenai keindahan gerak dan busana penari Gambyong

di atas memperkuat keinginan penulis untuk mengekspresikan visualisasi estetis

gerak dan busana penari Gambyong tersebut ke dalam karya seni lukis. Hal ini

dikarenakan adanya getaran-getaran kekaguman dalam diri penulis ketika melihat

penari Gambyong berlenggak-lenggok. Tak hanya membuat penonton berdesir,

secara visualitas gerak tari dan balutan busana yang dikenakan penari Gambyong

memang sedap dipandang dan patut didokumentasikan dalam karya seni lukis.

Selain dapat dipandang sebagai karya seni lukis, juga dapat menambah kekayaan

budaya dalam bentuk dokumentasi.

1.2 Latar Belakang Pemilihan Karya

Berkomunikasi dan berinteraksi dengan publik merupakan sesuatu yang

diharapkan oleh penulis. Sebagai sarana berkomunikasi dan berinteraksi tersebut,

penulis memilih seni lukis. Ada beberapa faktor yang penulis pertimbangkan

sebagai alasan memilih seni lukis sebagai sarana dalam mengungkapkan gagasan.

Pertama, seni lukis merupakan salah satu cabang seni rupa yang penulis

kuasai. Dibandingkan dengan karya seni rupa yang lain seperti seni patung, seni

gambar, seni instalasi, dan lain sebagainya, seni lukis membutuhkan penghayatan

yang mendalam baik itu dari segi konsep maupun teknik. Teknik dalam melukis

khususnya dengan bahan cat minyak membutuhkan kepekaan estetik yang tinggi

untuk mempertimbangkan pemberian warna, goresan-goresan artistik, komposisi,

dan lain sebagainya. Menurut penulis, hal-hal tersebut adalah proses yang

Page 21: VISUALISASI ESTETIS PENARI GAMBYONG DALAM KARYA …lib.unnes.ac.id/30500/1/2401411041.pdfKata kunci : Tari Gambyong, Seni Lukis Cat Minyak, ekspresionistik Proyek studi ini bertujuan

5

menyenangkan karena prosesnya panjang dan melalui beberapa tahapan membuat

penulis banyak belajar dan konsentrasi, sehingga secara tidak langsung

meningkatkan kepekaan estetis penulis dalam hal melukis. Selain itu penulis

merasakan perbedaan ketika membuat karya seni lukis yang prosesnya lebih

bervariasi dibandingkan karya seni gambar yang dominan berupa garis. Oleh

karena itu, penulis memilih seni lukis dengan proses pengerjaan yang kompleks.

Kedua, seni lukis sangat populer dibandingkan dengan seni rupa lainnya

dan paling diminati. Hal ini dapat kita telaah bahwa seni lukis paling banyak dan

paling sering diadakan dalam sebuah pameran. Begitu juga mahasiswa Seni Rupa

UNNES khususnya lebih banyak menampilkan karya seni lukis dalam proyek

studi mereka. Di samping itu, pasar seni lukis yang mendapat apresiasi tinggi

membuat seni lukis menjadi sesuatu yang dihargai secara ekonomis. Harga

lukisan yang cukup tinggi, menjadi prospek yang positif bagi pekerja seni.

Dalam menempuh masa studi sebagai mahasiswa seni rupa, penulis

mendapat beberapa mata kuliah yang mendukung kemampuan dalam melukis

baik itu praktik maupun teori. Di antara beberapa mata kuliah praktik, penulis

tertarik pada seni lukis. Di samping itu, selama menempuh mata kuliah seni lukis

penulis membuat beberapa karya seni lukis baik itu sebagai tugas maupun sebagai

tugas ujian. Dari hasil penilaian karya oleh dosen pengampu mata kuliah, penulis

mendapat nilai B. Berdasarkan alasan-alasan tersebut penulis memutuskan untuk

melilih seni lukis sebagai sarana mengekspresikan ketertarikan pada seni tari

traditional dengan menghadirkan penari Gambyong sebagai subjek karya.

Page 22: VISUALISASI ESTETIS PENARI GAMBYONG DALAM KARYA …lib.unnes.ac.id/30500/1/2401411041.pdfKata kunci : Tari Gambyong, Seni Lukis Cat Minyak, ekspresionistik Proyek studi ini bertujuan

6

1.3 Tujuan Pembuatan Proyek Studi

Adapun tujuan dari proyek studi yang berjudul “Visualisasi Estetis Penari

Gambyong dalam Karya Seni Lukis” ini adalah sebagai berikut.

1.3.1 Ingin membuat karya seni lukis bergaya ekspresionistik dengan

pendekatan representatif yang menghadirkan subjek penari Gambyong

dalam bentuk visualisasi gerak dan atribut busana yang indah.

1.3.2 Ingin mengkomunikasikan ketertarikan penulis terhadap visualisasi estetik

gerak dan atribut busana penari Gambyong yang mampu mengekspresikan

nilai keluwesan, kelembutan, dan kelincahan penari melalui karya seni

lukis.

1.4 Manfaat Pembuatan Proyek Studi

Hasil proyek studi ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi berbagai pihak.

Manfaat karya seni lukis sebagai tugas akhir/ proyek studi adalah sebagai berikut.

1.4.1 Menambah bahan referensi atau ide bagi perupa-perupa lainya baik secara

teknik seni lukis cat minyak dengan gaya ekspresionistik maupun konsep

tentang tari tradisional khususnya tari Gambyong.

1.4.2 Menjadi objek apresiasi oleh masyarakat pada umumnya dan penikmat

seni pada khususnya, untuk merasakan nilai-nilai keluwesan, kelembutan

dan kelincahan serta nilai-nilai esensi seni lukis ekspresionistik yang

bersubject matter tari Gambyong.

1.4.3 Sebagai dokumentasi visualisasi estetik gerak dan atribut busana penari

Gambyong dalam bentuk karya seni lukis ekspresionistik.

Page 23: VISUALISASI ESTETIS PENARI GAMBYONG DALAM KARYA …lib.unnes.ac.id/30500/1/2401411041.pdfKata kunci : Tari Gambyong, Seni Lukis Cat Minyak, ekspresionistik Proyek studi ini bertujuan

7

BAB 2

KONSEP BERKARYA

2.1 Pengertian Seni Lukis

Menurut Rondhi (2002:9) berekspresi merupakan kebutuhan dasar setiap manusia.

Setiap orang selalu ingin mengungkapkan apa yang dipikirkan dan apa yang

dirasakannya. Seni merupakan sarana yang tepat untuk mengungkapkan pikiran

dan perasaan tersebut. Menurut Sahman (1993:187) seni adalah

kemampuan,teknik, atau membuat sesuatu. Seni juga perbuatan atau kegiatan

dalam berbagai perumusan yaitu ekspresi, komunikasi, imitasi, desain,

interpretasi, subtitusi, atau simbolisasi. Batasan lain pengertian seni adalah

sebagai implikasi dan konsekuensi adanya kegiatan kreatif.

Salah satu bentuk seni rupa adalah seni lukis. Pada dasarnya seni lukis

merupakan bahasa ungkapan dari pengalaman estetis dengan menggunakan

ungkapan warna, garis, tekstur, raut, gelap terang, dan sebagainya guna

mengungkapkan emosi atau mengekspresikan gerak dari kondisi subjektif

seseorang. Seni lukis merupakan salah satu bentuk ungkapan pengalaman,

khususnya pengalaman estetis dari manusia. Menurut Sunaryo dan Sumartono

(2006: 3) seni lukis sering diartikan sebagai ungkapan perasaan dan pikiran pada

suatu bidang datar melalui susunan garis, bidang atau raut, dan warna atas hasil

pengamatan dan pengalaman estetis manusia. Sedangkan menurut Sahman (dalam

Sunaryo dan Sumartono, 2006:3) memandang kegiatan melukis adalah

memulaskan pigmen atau cairan warna di atas permukaan datar (kanvas, panel,

dinding, kertas) untuk menghasilkan sensasi atau ilusi ruang, gerak, tekstur, dan

Page 24: VISUALISASI ESTETIS PENARI GAMBYONG DALAM KARYA …lib.unnes.ac.id/30500/1/2401411041.pdfKata kunci : Tari Gambyong, Seni Lukis Cat Minyak, ekspresionistik Proyek studi ini bertujuan

8

bentuk maupun tegangan yang dihasilkan dari kombinasi unsur-unsurnya, agar

dapat mengekspresikan berbagai makna atau nilai subjektif.

Seni lukis pada umumnya dipandang sebagai ungkapan pribadi, karena

bersifat personal dan merupakan pencerminan pribadi penciptanya. Seni lukis

pada saat ini mengalami banyak perkembangan bahkan pada media dan bahan

yang digunakan. Para pelukis tidak hanya memakai cat dalam membuat

lukisannya melainkan bergantung pada keinginan pelukis.

Seni lukis merupakan bentuk realisasi ide dalam sebuah karya seni. Setiap

bentuk yang muncul dalam sebuah karya seni tidak harus sama dengan wujud

aslinya (realistis), namun dapat berupa gambaran dari sang pencipta karya seni.

Ditinjau dari segi cara berkaryanya seni lukis dapat dibedakan menjadi beberapa

jenis di antaranya karya mural, karya seni lukis dengan menggunakan penyangga,

karya seni lukis berdasarkan teknik pembuatan dan sebagainya. Sedangkan

berkaitan dengan gaya, gaya seni dikelompokkan ke dalam gaya (1) ketepatan

objek, (2) susunan formal, (3) emosional, dan (4) fantasi (Sunaryo dan

Sumartono, 2006: 9).

Dalam karya lukis itu sendiri, sekarang ini sudah berkembang menjadi

berbagai macam aliran (lukis realistik, ekspresif, impresif, abstrak, kubistik, dll.),

aliran-aliran tersebut di atas tentunya dalam penggunaan bahwa lukis dasar

banyak yang menggunakan bahan dasar cat minyak, cat air, akrilik sampai pada

penggunaan media campuran. Dari berbagai macam gaya dalam melukis, penulis

memilih gaya ekpresionistik.

Page 25: VISUALISASI ESTETIS PENARI GAMBYONG DALAM KARYA …lib.unnes.ac.id/30500/1/2401411041.pdfKata kunci : Tari Gambyong, Seni Lukis Cat Minyak, ekspresionistik Proyek studi ini bertujuan

9

Penganut paham ekspresionisme memiliki dalil bahwa “Art is an

expression of human feeling” atau seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan

manusia. Aliran ini terutama bertalian dengan apa yang dialami oleh seseorang

seniman ketika menciptakan suatu karya seni. Perintis aliran ini Benedetto Croce

(1866-1952) menyatakan bahwa seni adalah pengungkapan dari kesan-kesan (art

is expression of impresion). Menurut Croce ekspresi sama dengan intuisi. Intuisi

adalah pengetahuan intuitif yang diperoleh melalui pengkhayalan tentang hal-hal

individual yang menghasilkan gambaran angan-angan (images) (The Liang Gie

dalam Mahfud, 2013).

Ekspresionistik mengutamakan curahan batin secara bebas. Bebas dalam

menggali objek yang timbul dari dunia batin, imajinasi dan perasaan.

Ekspresionistik juga didefinisikan sebagai kebebasan distorsi bentuk dan warna

untuk melahirkan emosi ataupun sensasi. Ekspresionis yang menjelajahi jiwa dan

pancaran emosi yang keluar merupakan cara yang baik untuk melukiskan

emosinya kepada orang lain. Tokoh pelukis ekspresionisme di Indonesia adalah

Affandi (Toekio dalam Mahfud, 2013).

Ekspresionistik mengacu pada seni yang mengandung perasaan subjektif

seniman dengan menekankan pada kinerja dan pengalaman diri. subjektivitas

menyebabkan bentuk berlebihan, distorsi, bahkan keanehan dari proses berpikir

untuk melampiaskan emosi mereka. Hal tersebut menegaskan dunia nyata hanya

berlaku objektivitas. Pada awal abad ke-20 di negara-negara Nordic terjadi tren

artistik, krisis sosial-budaya dan kebingungan spiritual tercermin dalam era

kerusuhan sosial yang sangat kuat. Beberapa faktor yang mempengaruhi

Page 26: VISUALISASI ESTETIS PENARI GAMBYONG DALAM KARYA …lib.unnes.ac.id/30500/1/2401411041.pdfKata kunci : Tari Gambyong, Seni Lukis Cat Minyak, ekspresionistik Proyek studi ini bertujuan

10

ekspresionisme seni yaitu seni barbar Jermanik awal, seni Gothic dari Abad

Pertengahan, Renaissance di Baoci, Bruegel bersama pelukis lainnya yang

melakukan deformasi berlebihan pada gambar dan gambar absurd dengan efek

artistik. Faktor tersebut telah mengungkapkan kecenderungan ekspresionis yang

kuat (Swewe, 2015)

Menurut (Rahayu, 2014) lukisan ekspresionistik berusaha menggambarkan

atau melukiskan aktualitas yang sudah didistorsikan ke arah suasana bentuk dan

warna guna melahirkan emosi ataupun sensasi. Gambaran tragedi, emosi, berbagai

dinamika dan peristiwa direkam pelukis untuk divisualisasikan ke permukaan

kanvas. Aliran ini mengutamakan curahan batin sendiri secara bebas dan

mengungkap perwatakan atas suatu gejala, lebih jauh sampai kepada

pengungkapan renungan batin yang bebas dari kenyataan di luar dirinya.

Ciri-ciri lukisan ekspresionistik, adalah sebagai berikut:

o Cara melukis lebih mengutamakan ekspresi perasaan atau ekspresi batin

pelukis dari pada kemiripan objek yang digambar.

o Dipengaruhi oleh seni tradisional.

o Sifat lukisan subjektif (menurut imajinasi pelukis).

o Objek lukisan dihasilkan dari imajinasi atau ekspresi batin/perasaan pelukis.

o Cara penggambaran dengan menyederhanakan garis-garis (Purwito, 2014).

Sekarang ini lukisan ekspresionistik berkembang di seluruh dunia. Corak

lukisan ekspresionistik ada yang figuratif hingga abstrak. Metode berkaryanya ada

yang menggunakan kuas, tetesan cat, hingga menggunakan tubuh sebagai alat

mengekspresikan warna. Lukisan ekspresionistik figuratif maupun abstrak

Page 27: VISUALISASI ESTETIS PENARI GAMBYONG DALAM KARYA …lib.unnes.ac.id/30500/1/2401411041.pdfKata kunci : Tari Gambyong, Seni Lukis Cat Minyak, ekspresionistik Proyek studi ini bertujuan

11

berkembang juga di Indonesia. Affandi adalah pelukis ekspresionis terkemuka

Indonesia. Penulis memilih gaya ekspresionistik dengan pendekatan representatif

melalui subjek penari Gambyong yang menunjukkan keluwesan gerak dan

keindahan atribut busana yang melengkapi penampilan penari.

Karya seni lukis yang penulis buat tidak berupa goresan liar dan

keabstrakan bentuk seperti gaya ekspresionistik yang telah dibuat oleh seniman-

seniman terdahulu. Tidak seperti Affandi dengan goresan yang sangat bebas,

karya penulis lebih ke lukisan ekspresionistik figuratif yang menyajikan subjek

secara representatif dengan pendistorsian di beberapa bagian tubuh subjek penari.

Bagian-bagian yang didistorsi yaitu tangan yang lebih dipanjangkan, kaki yang

dipanjangkan, wajah penari yang dibuat lonjong dan lekukan tubuh dengan sikap

tribangga. Selain itu, nilai ekspresif dalam karya penulis ditunjukkan dengan

warna-warna yang kuat dan cerah dengan goresan pisau palet yang memberi efek-

efek tertentu yang artistik.

2.2 Pengertian Penari Gambyong

Penari adalah orang yang melakukan atau mempunyai pekerjaan menari.

Beberapa ahli mendefinisikan penari berdasarkan sudut pandang berbeda. Penari

adalah orang yang pernah/sedang menari di atas pentas/dihadapan penonton atau

mereka yang profesinya nanti dalam dunia tari sebagai pemain/aktor pada suatu

pentas tari (Rosjid dan Iyus dalam Artaluki, 2011:11).

Menurut Soedarsono (dalam Widyastutieningrum, 2002:16) penari dapat

disebut seniman interpretatif atau seniman penafsir. Dalam hal ini seorang penari

yang menyajikan tari itu menafsirkan atau menginterpretasikan karya tari dari

Page 28: VISUALISASI ESTETIS PENARI GAMBYONG DALAM KARYA …lib.unnes.ac.id/30500/1/2401411041.pdfKata kunci : Tari Gambyong, Seni Lukis Cat Minyak, ekspresionistik Proyek studi ini bertujuan

12

seorang koreografer.

Menurut konsep tari tradisional Jawa, penari adalah seseorang yang dapat

memadukan tiga unsur, yaitu wiraga, wirama, dan wirasa secara harmonis. Dalam

konsep ini ditunjukkan adanya hubungan yang erat antara gerak tari seorang

penari, iringan tari, dan penjiwaan penari sesuai dengan karakter tari yang

disajikan (Widyastutieningrum, 2002:16).

Tari Gambyong merupakan perkembangan bentuk tari Taledhek atau

Tayub. Gambyong dapat juga berarti tarian tunggal yang dilakukan oleh wanita

dan dipertunjukkan untuk permulaan penampilan tari atau pesta tari, sedangkan

gambyongan mempunyari arti golekan (boneka yang terbuat dari kayu) yang

menggambarkan wanita menari dalam pertunjukkan wayang kulit sebagai

penutup. Gambyong mengungkapkan keluwesan wanita dan bersifat erotis. Istilah

Gambyong pada mulanya adalah nama seorang penari Tayub atau Taledhek

Barangan, yang memiliki kemampuan tari dan vokal (suara) yang sangat baik

sehingga sangat terkenal (Widyastutieningrum, 2004:34).

Asal mula kata Gambyong awalnya merupakan nama dari seorang

waranggana atau wanita yang terpilih (wanita penghibur) yang pandai serta

piawai dalam membawakan tarian indah serta lincah. Nama lengkap dari

waranggana tersebut di atas ialah Mas Ajeng Gambyong (Sedyawati, 1984:130).

Konon tari Gambyong tercipta berdasarkan nama seorang penari jalanan

(Taledhek) yang bernama si Gambyong yang hidup pada zaman Sinuhun Paku

Buwono IV di Surakarta (Widyastutieningrum, 2004:4). Ronggowarsito (dalam

Widyastutieningrum, 2004:4) mengungkapkan adanya penari ledhek yang

Page 29: VISUALISASI ESTETIS PENARI GAMBYONG DALAM KARYA …lib.unnes.ac.id/30500/1/2401411041.pdfKata kunci : Tari Gambyong, Seni Lukis Cat Minyak, ekspresionistik Proyek studi ini bertujuan

13

bernama Gambyong yang memiliki kemahiran dalam menari dan kemerduan

dalam suara sehingga menjadi pujaan kaum muda pada zaman itu.

Nilai estetis tari Gambyong akan muncul apabila penarinya menjiwai dan

mampu mengekspresikan dengan sempurna, sehingga muncul ungkapan tari yang

erotis-sensual. Ungkapan itu akan tercapai apabila disajikan oleh penari yang

memenuhi kriteria joged Mataram dan hastha sawanda. Dengan demikian diduga

kuat, ungkapan erotis-sensual tari Gambyong ini menjadi daya tarik, sehingga

berkembang di masyarakat Jawa. Selain itu, juga dipengaruhi oleh sifat-sifatnya

yang njawani, situasional, dan fleksibel (Widyastutieningrum, 2004).

Widyastutieningrum (2002) menjelaskan konsep joged Mataram terdiri

dari empat prinsip yaitu; (1) Sewiji/sawiji (konsentrasi tanpa menimbulkan

ketegangan jiwa); (2) Greget (dinamik atau semangat di dalam jiwa seseorang);

(3) Sengguh (percaya pada kemampuan diri sendiri tanpa menjurus pada

kesombongan); (4) Ora mingkuh (pantang mundur dalam menjalankan kewajiban

sebagai penari).

Widyastutieningrum (2002) menjabarkan konsep hastha swanda (delapan

prinsip penyajian tari), yakni konsep untuk menunjuk kriteria bagi seorang penari.

Apabila dijabarkan konsep hastha sawanda itu sebagai berikut.

1. Pacak mengacu pada penampilan fisik penari yang sesuai dengan bentuk dasar

atau pola dasar dan kualitas gerak tertentu, sesuai dengan karakter yang

dibawakan. Pacak pada pokoknya mengenai sikap dasar, posisi tubuh, posisi

lengan, tangan, dan kepala,

Page 30: VISUALISASI ESTETIS PENARI GAMBYONG DALAM KARYA …lib.unnes.ac.id/30500/1/2401411041.pdfKata kunci : Tari Gambyong, Seni Lukis Cat Minyak, ekspresionistik Proyek studi ini bertujuan

14

2. Pancat mengacu pada gerak peralihan yang telah diperhitungkan secara

matang, sehingga enak dilakukan dan dilihat. Pancat pada dasarnya

merupakan aturan mengenai gerak tungkai dan gerak ujung kaki dalam

berpindah tempat.

3. Ulat mengacu pada pandangan mata dan ekspresi wajah sesuai dengan

karakter peran yang dibawakan serta suasana yang diinginkan. Sikap dasar

arah pandang mata bagi penari putri terbatas pada dua sampai lima langkah

kaki dan mengarah ke bawah.

4. Lulut mengacu pada gerak yang menyatu atau melekat dengan penarinya,

seolah-olah gerak yang dilakukan tidak dipikirkan lagi. Yang hadir dalam

penyajian tari bukan pribadi penarinya, melainkan keutuhan tari yang

disajikan. Keutuhan tari merupakan perpaduan antara gerak, iringan, dan

karakter tari yang diwujudkan.

5. Luwes adalah kualitas gerak yang sesuai dengan bentuk dan karakter tari yang

disajikan. Penari mencapai kualitas gerak tanpa canggung, selalu rapi, tenang,

dan menyenangkan. Luwes berarti mampu atau terampil bergerak secara

sempurna dan menimbulkan kesan yang menyentuh penonton

(Widyastutieningrum, 2002:18).

6. Wiled adalah garap variasi gerak, atau pengembangan pola gerak yang ada

berdasarkan kemampuan penari.

7. Wirama mengacu pada hubungan gerak dan iringan tari, dan alur tari secara

keseluruhan.

Page 31: VISUALISASI ESTETIS PENARI GAMBYONG DALAM KARYA …lib.unnes.ac.id/30500/1/2401411041.pdfKata kunci : Tari Gambyong, Seni Lukis Cat Minyak, ekspresionistik Proyek studi ini bertujuan

15

8. Gendhing menunjuk pada penguasaan iringan tari, meliputi : bentuk-bentuk

gendhing, pola tabuhan, rasa lagu, irama, tempo, rasa seleh, kalimat lagu, dan

juga penguasaan tembang/vokal(Widyastutieningrum, 2002:18-19).

Tingkatan kemampuan seseorang sebagai penari pemula, madya, atau

utama, ditentukan oleh kriteria yang tercakup dalam hasta sawandha itu dengan

bobot yang berbeda. Untuk penari pemula dan madya, misalnya, belum dituntut

wiled (Widyastutieningrum, 2002:19).

Dari beberapa pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa Penari

Gambyong adalah seorang wanita yang memenuhi syarat sebagai penari dan

melakukan gerak tari Gambyong di atas pentas dengan keindahan dan

kelincahannya dalam suatu pertunjukkan tari. Menjadi seorang penari harus

memiliki rasa percaya diri sehingga dapat melakukan pertunjukkan tanpa harus

berpikir untuk melakukan gerakan dan memiliki rasa mantap untuk melakukan

gerakan secara sempurna.

2.3 Unsur-unsur Rupa dan Prinsip-prinsip Pengorganisasian Unsur Rupa

2.3.1 Unsur-unsur Rupa

Dalam pembuatan sebuah karya seni tidak terlepas dari unsur-unsur pembuat

karya seni tersebut. Unsur rupa adalah sebuah atau sesuatu hal yang harus ada

dalam setiap pembuatan karya seni. Dapat dikatakan bahwa unsur rupa dalam

setiap karya seni rupa sifatnya memaksa dan mengikat dalam proses penciptaan

karya seni.

2.3.1.1 Garis

Garis dalam unsur seni rupa merupakan salah satu unsur dasar yang sangat

Page 32: VISUALISASI ESTETIS PENARI GAMBYONG DALAM KARYA …lib.unnes.ac.id/30500/1/2401411041.pdfKata kunci : Tari Gambyong, Seni Lukis Cat Minyak, ekspresionistik Proyek studi ini bertujuan

16

penting sebagai media ungkap yang efektif dan efisien sebagai bentuk

pengucapan isi dan perasaan manusia serta memberikan kesan gerak/ritme dan

menciptakan kontur. Dengan adanya suatu garis, maka karya seni dapat terwujud.

Kaitannya dengan seni lukis, Sunaryo (2002:7-8) menjelaskan

beberapa pengertian tentang garis. Pertama, garis merupakan tanda yang

memanjang dan membekas pada satu permukaan. Kedua yaitu garis

merupakan batas suatu bidang atau permukaan, bentuk atau warna. Sebagai

unsur visual, garis memiliki arti sebagai tanda memanjang yang membekas pada

permukaan, seperti goresan kapur pada papan tulis dan tarikan pena pada

selembar kertas.

Penulis menciptakan garis dari penggunaan sebagian pembatas bidang,

pertemuan dua warna dan juga pertemuan arah cahaya (gelap-terang). Unsur

kegarisan pada subjek karya penulis banyak menggunakan garis-garis

lengkung pada bagian tubuh subjek penari. Ada pula beberapa garis lurus

pada bagian lengan dan kaki.

2.3.1.2 Warna

Warna merupakan suatu kualitas yang memungkinkan seseorang dapat

membedakan dua objek yang identik berupa bentuk, tekstur, raut, dan

kecerahan. Warna terkait langsung dengan perasaan dan emosi (Sunaryo,

2002:10).

Adanya sistem susunan warna agar tercipta paduan komposisi warna

dalam kombinasi yang harmonis. Secara teoritis susunan warna berikut dipandang

sebagai paduan warna harmonis, yaitu susunan warna monokromatik,

Page 33: VISUALISASI ESTETIS PENARI GAMBYONG DALAM KARYA …lib.unnes.ac.id/30500/1/2401411041.pdfKata kunci : Tari Gambyong, Seni Lukis Cat Minyak, ekspresionistik Proyek studi ini bertujuan

17

polikromatik, susunan warna analogus dan susunan warna kontras. Selain itu,

berdasarkan sifatnya warna dibagi menjadi warna dingin dan warna panas/hangat.

Penulis menggunakan warna kontras antara latar belakang dan subjek agar

terlihat lebih dramatis, juga untuk menunjukan subjek utama dalam lukisan.

Penulis juga menggunakan warna analogus, warna hangat, warna dingin, atau

kombinasi warna hangat dan dingin dengan pemilihan warna-warna cerah.

2.3.1.3 Tekstur

Pengertian tekstur secara umum adalah kualitas permukaan suatu benda. Dalam

buku Paparan Perkuliahan Mahasiswa Nirmana I (2002:18) Sunaryo menyatakan,

“Tidak selamanya kesan yang ditimbulkan oleh suatu tekstur nampak sama jika

dilihat dan diraba. Ada kalanya sebuah tekstur nampak halus jika dilihat dengan

mata, tapi berkesan kasar apabila diraba, demikian pula sebaliknya. Atas dasar

itu, kemudian dibedakan menjadi tekstur nyata dan tekstur semu.” Tekstur semu

adalah sebuah kesan yang dapat dirasakan melalui indera penglihatan namun jika

diraba tidak ada, sedangkan tekstur nyata merupakan tekstur yang benar-benar

dapat dirasakan melalui indera peraba.

Penulis menggunakan tekstur semu seperti pada wajah yang terdiri dari

hidung, mata, bibir yang jika dilihat permukaannya tidak sama datar dengan pipi

dan seluruh bagian wajah, namun jika diraba semua bagian tersebut tidak ada.

Tekstur nyata tercipta karena penggunaan pisau palet dalam melukis. Penggunaan

pisau palet yang ekspresif ketika menggoreskan cat pada kanvas memberikan

tekstur nyata dengan tingkat tebal tipis cat yang berbeda.

Page 34: VISUALISASI ESTETIS PENARI GAMBYONG DALAM KARYA …lib.unnes.ac.id/30500/1/2401411041.pdfKata kunci : Tari Gambyong, Seni Lukis Cat Minyak, ekspresionistik Proyek studi ini bertujuan

18

2.3.1.4 Raut

Menurut Sidik (dalam Prasetyo, 2009:17), raut dapat diartikan sebagai daerah dari

luas, warna, garis atau ketiganya dan mampu mempunyai dimensi yang dapat

diukur. Raut dapat juga penulis katakan sebagai daerah sapuan warna dan

memiliki luas. Dari segi bentuknya ada berbagai macam raut, antara lain raut

organis, raut geometris, dan raut tak beraturan. Dalam berkarya seni rupa

biasanya dikenal sebagai penggambaran suatu subjek. Namun dalam

kenyataannya tergantung dari keinginan senimannya. Subjektivitas seniman

berubah menjadi ekspresif personal yang dapat dilukiskan sebagai subjek visual.

Penggunaan garis lengkung pembentuk raut sangat dominan dikarenakan garis

lengkung sangat luwes dan fleksibel menurut penulis.

Dalam karya seni lukis yang penulis buat, terdapat beberapa raut di

antaranya raut organis, raut geometris, dan raut tak beraturan. Raut organis

terbentuk dari raut bola mata, bibir, dan kontur wajah. Raut geometris

terbentuk dari motif kain bawahan atau jarit, meski tidak berbentuk sempurna

tetapi goresan dari setiap warnanya membentuk persegi/persegi panjang. Raut

tak beraturan terdapat pada torehan warna-warna yang berbeda pada latar

belakang dengan goresan yang ekspresif sehingga membentuk raut yang tidak

beraturan.

2.3.1.5 Ruang

Ruang adalah sesuatu yang mengelilingi bentuk, ruang memiliki dimensi luas,

sempit bahkan tinggi. Dalam desain dwimatra ruang hadir sebagai latar

belakang sosok atau figur (Sunaryo, 1993:15-16). Ruang dapat dikatakan sebagai

Page 35: VISUALISASI ESTETIS PENARI GAMBYONG DALAM KARYA …lib.unnes.ac.id/30500/1/2401411041.pdfKata kunci : Tari Gambyong, Seni Lukis Cat Minyak, ekspresionistik Proyek studi ini bertujuan

19

daerah yang mengelilingi bentuk, lebih jauh lagi ruang adalah suatu dimensi di

mana suatu benda berada. Ruang dapat bersifat nyata, yaitu ruang yang

sesungguhnya, tetapi ruang juga dapat bersifat semu seperti halnya ruang yang

kita lihat pada cermin atau gambar.

Dalam karya penulis, ruang terbentuk dari kesan gelap terang yang

membentuk dimensi pada figur. Kesan ruang terlihat dari gelap terang yang

terdapat pada wajah dan tubuh secara keseluruhan. Selain itu, ruang terbentuk dari

warna pada latar belakang yang kontras dengan subjek dan warna gelap di bagian

bawah lukisan sehingga menciptakan suatu latar tertentu di sekitar subjek.

2.3.1.6 Gelap Terang

Setiap bentuk objek baru dapat dilihat jika terdapat cahaya, cahaya adalah sesuatu

yang berubah-ubah derajat intensitasnya, maupun sudut jatuhnya (Sunaryo,

1993:14).

Dalam karya penulis gelap terang diterapkan pada figur penari. Gelap

terang dipengaruhi dimensi warna value dan intensity. Value merupakan gelap

terang warna akibat hubungan dengan campuran hitam (shade) dan putih (tint).

Intensity menunjuk pada cerah kusamnya daya pancar warna. Intensitas yang rendah

menjadikan warna gelap dan kusam, sedangkan warna dengan intensitas penuh

menjadi cerah dan mencolok.

2.3.2 Prinsip-prinsip Pengorganisasian Unsur Rupa

Dalam menyusun unsur-unsur rupa diperlukan prinsip-prinsip pengorganisasian

unsur rupa agar komposisi karya seni lukis memiliki nilai estetis yang harmonis.

Dengan demikian, unsur-unsur rupa dalam karya seni tertata dengan baik dan

Page 36: VISUALISASI ESTETIS PENARI GAMBYONG DALAM KARYA …lib.unnes.ac.id/30500/1/2401411041.pdfKata kunci : Tari Gambyong, Seni Lukis Cat Minyak, ekspresionistik Proyek studi ini bertujuan

20

membentuk kesatupaduan yang indah ketika dilihat. Prinsip-prinsip pengorganisasian

unsur rupa yang mendukung karya penulis adalah sebagai berikut.

2.3.2.1 Keseimbangan

Menurut Faviker (dalam Bastomi, 1992:71) ada tiga jenis keseimbangan, yaitu:

(1) keseimbangan simetri atau keseimbangan setangkup yang merupakan

keseimbangan belah dua sama berat; (2) keseimbangan asimetri yaitu

keseimbangan yang bertentangan dengan keseimbangan simetri karena bagian

kanan kiri pada karya tidak sama beratnya, namun jika dilihat dari kesan visualnya

tetap memiliki nilai yang seimbang; (3) keseimbangan radial yaitu keseimbangan

memusat, keseimbangan ini terjadi karena dalam satu desain ada dua unsur yang

menjadi pusat dari unsur-unsur lainnya. Bagian-bagian itu tetap seimbang karena

unsur yang lain saling beraturan dan berkelanjutan. Dalam berkarya seni lukis,

penulis menggunakan keseimbangan asimetri dengan menyajikan bentuk

keseimbangan dari pengaturan penggunaan warna dan arah gerak subjek yang

ditampilkan.

2.3.2.2 Irama

Irama dalam seni rupa, berbeda dengan irama pada seni musik, irama di seni rupa

merupakan susunan bentuk dan warna. Menurut Sunaryo (1993:23), irama

merupakan prinsip desain yang berkaitan dengan pengaturan unsur-unsur rupa

sehingga dapat membangkitkan kesatuan rasa gerak. Dapat dikatakan pula

irama adalah gerak unsur-unsur rupa dari satu unsur ke unsur yang lain, baik

menyangkut warna, bentuk, bidang dan garis.

Dalam karya penulis, terdapat irama mengalur dan irama repetitif. Irama

Page 37: VISUALISASI ESTETIS PENARI GAMBYONG DALAM KARYA …lib.unnes.ac.id/30500/1/2401411041.pdfKata kunci : Tari Gambyong, Seni Lukis Cat Minyak, ekspresionistik Proyek studi ini bertujuan

21

mengalur terbentuk dari kombinasi penggunaan garis lengkung dan bentuk garis

tubuh yang memiliki alur berkelok-kelok. Irama repetitif terdapat pada

pengulangan bentuk seperti motif kain jarit dan rangkaian bunga melati yang

dipakai sebagai asesoris penari.

2.3.2.3 Kesebandingan

Proporsi atau kesebandingan berarti hubungan antara bagian dengan keseluruhan.

Hubungan yang dimaksud bertalian dengan ukuran, yaitu besar kecilnya bagian,

luas sempitnya bagian, panjang pendeknya bagian, atau tinggi rendahnya

bagian. Keseimbangan merupakan prinsip desain yang mengatur hubungan unsur-

unsur, termasuk hubungan dengan keseluruhan, agar tercapai kesesuaian

(Sunaryo, 1993:23).

Penulis membuat perbandingan bentuk subjek dengan mempertimbangkan

proporsi manusia secara nyata sehingga masih terlihat sedikit realistik sebagai

sosok manusia. Dalam mengolah figur penari, penulis melakukan sedikit

pendistorsian pada tangan, kaki, dan wajah yang dibuat lebih panjang serta

penstilasian bentuk penari dengan menggunakan postur atau sikap tubuh

tribangga. Sikap tubuh tribangga yaitu sikap tubuh dengan tiga tekukan sehingga

figur penari terlihat lebih luwes. Sikap tubuh tribangga biasanya digunakan pada

relief-relief candi.

2.3.2.4 Pusat Perhatian

Sunaryo (1993:23) menjelaskan bahwa pusat perhatian merupakan penekanan

pada salah satu unsur visual tertentu pada sebuah karya seni. Pada karya proyek

studi ini pusat perhatian terdapat pada figur penari khususnya bagian wajah

Page 38: VISUALISASI ESTETIS PENARI GAMBYONG DALAM KARYA …lib.unnes.ac.id/30500/1/2401411041.pdfKata kunci : Tari Gambyong, Seni Lukis Cat Minyak, ekspresionistik Proyek studi ini bertujuan

22

yang menampilkan ekspresinya. selain itu, penggunaan warna yang kontras antara

latar belakang dan figur penari memberikan efek terpusat pada sosok penari.

2.3.2.5 Keserasian

Menurut Sunaryo (2002:32) keserasian (harmony) merupakan prinsip desain yang

yang mempertimbangkan keselarasan antarbagian dalam suatu keseluruhan

sehingga cocok satu dengan yang lain, serta terdapat keterpaduan yang tidak

saling bertentangan. Susunan yang harmonis menunjukkan adanya keserasian

dalam bentuk raut, garis, warna, dan tekstur. Semuanya berada dalam

kesatupaduan untuk memperoleh suatu tujuan atau makna.

Keserasian mencakup 2 jenis, yakni keserasian fungsi dan keserasian

bentuk. Keserasian fungsi menunjukkan adanya kesesuaian di antara objek-objek

yang berbeda, karena berada dalam hubungan simbol, atau karena adanya

hubungan fungsi (Graves dalam Sunaryo, 2002:32). Keserasian bentuk merupakan

jenis keserasian karena adanya kesesuaian raut, ukuran, warna, tekstur, dan aspek-

aspek bentuk lainnya. Untuk mencapai keserasian bentuk, dapat diperoleh dengan

cara memadukan unsur-unsur secara berulang, memadukan unsur-unsur yang

memiliki kemiripan, atau memadukan unsur-unsur yang berbeda tetapi terdapat

suatu unsur yang mengikat agar perbedaan yang ada tidak tampak bertentangan

(Graves dalam Sunaryo, 2002:33).

Keserasian dalam karya penulis terdapat pada keserasian bentuk dan

keserasian fungsi. Keserasian bentuk tercipta dari bentuk figur yang lebih banyak

menggunakan bentuk, garis, dan kontur lengkung. Bentuk-bentuk lengkung dan

berkelok-kelok selaras dengan adanya irama mengalur. Keserasian fungsi

Page 39: VISUALISASI ESTETIS PENARI GAMBYONG DALAM KARYA …lib.unnes.ac.id/30500/1/2401411041.pdfKata kunci : Tari Gambyong, Seni Lukis Cat Minyak, ekspresionistik Proyek studi ini bertujuan

23

mencakup atribut busana dan asesoris yang dikenakan penari sehingga

melengkapi penampilan estetis subjek sebagai penari Gambyong. Kain wiron

yang membuka dan menutup pada saat penari bergerak, sampur yang digerakan

sampai terbang mengikuti arah gerak penari, cundhuk mentul dan bunga melati

yang dironce melengkapi keindahan gerak penari Gambyong.

2.3.2.6 Kesatuan

Kesatuan adalah hubungan antara bagian-bagian secara menyeluruh dari

unsur-unsur visual pada karya seni bagai satu kesatuan yang utuh (Sunaryo,

1993:27). Dalam hal ini, kesatuan adalah pengorganisasian elemen-elemen visual

yang menjadi satu kesatuan organik, serta ada harmoni antara bagian-bagian

dengan keseluruhan untuk mencapai suatu arah tujuan.

Penulis tetap memperhatikan unsur-unsur rupa dan prinsip-prinsip

pengorganisasian unsur rupa dalam karya seni lukis yang penulis buat. Hadirnya

unsur-unsur rupa dan prinsip pengorganisasian unsur rupa menunjukkan proses

kreatif penulis dalam berkarya seni lukis yang dalam prosesnya membutuhkan

kepekaan estetis. Kesatuan merupakan hasil yang tercipta dari kombinasi unsur

rupa yang dikomposisikan dengan menggunakan prinsip-prinsip pengorganisasian

unsur rupa sehingga unsur-unsur rupa tersusun dengan baik dan terlihat indah.

Page 40: VISUALISASI ESTETIS PENARI GAMBYONG DALAM KARYA …lib.unnes.ac.id/30500/1/2401411041.pdfKata kunci : Tari Gambyong, Seni Lukis Cat Minyak, ekspresionistik Proyek studi ini bertujuan

117

BAB 5

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan deskripsi dan analisis karya dapat disimpulkan sebagai berikut.

Pertama, proyek studi ini menghasilkan karya seni lukis bergaya ekspresionistik

dengan pendekatan representatif yang menampilkan subjek penari Gambyong

dalam bentuk visualisasi gerak dan atribut busana yang indah. Penulis

menekankan nilai ekspresionistik pada penggambaran penari Gambyong dengan

sedikit pendistorsian pada tangan, kaki, dan wajah yang lebih dipanjangkan serta

menggunakan sikap tubuh tribangga (tiga tekukan)agar terlihat luwes. Selain itu,

penggunaan warna-warna cerah dan kontras memberi kesan dramatis. Sapuan

pisau palet yang ekspresif membuat efek-efek yang tak terduga dan tekstur yang

tidak rata pada lukisan.

Kedua, melalui subjek penari Gambyong yang menampilkan visualisasi

estetis gerak dan atribut busananya, karya seni lukis ini mengkomunikasikan nilai

keluwesan, kelembutan, kelincahan dan keerotisan penari yang memikat. Gerakan

tari Gambyong yang halus dan luwes menunjukkan sikap seorang wanita yang

ramah, lembut dan anggun. Busana yang serba ketat membantu gerakan-gerakan

halus agar terlihat dengan jelas kelincahan dan keluwesan gerak yang bersifat

erotis serta memikat. Pemakaian assesoris memiliki arti tersendiri seperti cundhuk

mentul yang selalu bergerak-gerak melambangkan kehidupan manusia yang selalu

berubah-ubah, kadang berada diatas, kadang berada dibawah, kadang susah,

Page 41: VISUALISASI ESTETIS PENARI GAMBYONG DALAM KARYA …lib.unnes.ac.id/30500/1/2401411041.pdfKata kunci : Tari Gambyong, Seni Lukis Cat Minyak, ekspresionistik Proyek studi ini bertujuan

118

kadang senang, kadang kurang, kadang lebih, tetapi harus tetap menyelaraskan

kehidupan sosial dan dirinya. Rangkaian bunga melati putih yang dironce

melambangkan kesucian, kemurnian, ketulusan dan keanggunan yang sederhana,

melati putih juga dapat melambangkan keindahan dalam kerendahan hati.

5.2 Saran

Dalam perencanaan proyek studi penulis banyak memikirkan tema untuk

berkarya, pada akhirnya penulis memilih tema kebudayaan untuk membuat karya

seni lukis. Pada saat proses pembutan karya seni lukis ini, penulis menemukan

beberapa kesulitan yang sebelumnya tidak terpikirkan. Dalam membuat figur

penari penulis membutuhkan beberapa kali percobaan untuk mendapat figur yang

luwes dan indah dipandang. Penulis juga mengalami kesulitan dalam

menyesuaikan warna latar belakang dan subjek. Pada awal pembuatan karya

penulis memberi warna terlebih dahulu pada subjek kemudian latar belakang.

Pada saat memberi warna latar belakang seringkali warna tidak cocok dengan

subjek dan penulis harus menggantinya hingga beberapa kali.

Berdasarkan kesulitan yang penulis alami, disarankan bagi perupa-perupa

khususnya mahasiswa Seni Rupa UNNES baik pendidikan maupun non-

pendidikan yang memilih proyek studi untuk memilih tema kebudayaan

Indonesia. Kebudayaan Indonesia sangat kaya dan menarik untuk diangkat

sebagai tema berkarya seni, dengan demikian kita juga turut menjaga dan

melestarikan kebudayaan Indonesia. selain itu, dalam berkarya seni lukis sangat

disarankan untuk membuat figur manusia yang luwes dan tidak kaku dengan cara

mengeksplorasi subjek melalui berbagai pendekatan untuk meningkatkan

Page 42: VISUALISASI ESTETIS PENARI GAMBYONG DALAM KARYA …lib.unnes.ac.id/30500/1/2401411041.pdfKata kunci : Tari Gambyong, Seni Lukis Cat Minyak, ekspresionistik Proyek studi ini bertujuan

119

kualitas figur. Pendekatan gubahan bentuk seperti stilasi, distorsi, dan deformasi

sangat membantu dalam pencapaian bentuk figur yang luwes dan menarik. Dalam

pewarnaan latar belakang harus sesuai dan mendukung subjek dalam lukisan.

Oleh karena itu, penulis meyarankan pewarnaan latar belakang dilakukan terlebih

dahulu sebelum pewarnaan subjek. Cara ini sangat efektif dan efisien, serta

memudahkan penyesuaian warna subjek dengan latar belakang.

Page 43: VISUALISASI ESTETIS PENARI GAMBYONG DALAM KARYA …lib.unnes.ac.id/30500/1/2401411041.pdfKata kunci : Tari Gambyong, Seni Lukis Cat Minyak, ekspresionistik Proyek studi ini bertujuan

120

DAFTAR PUSTAKA

Anditya, 2008. Cara Pintar menguasai Desain 3D Minimalis dengan ArchiCAD 10. Jakarta : PT Elex Media Computindo.

Artaluki A, Evi. 2011. “Profil Penari Gambyong Laki-laki Sedap Malam di Desa

Mageru Kidul Plumbungan Kecamatan Karangmalang Kabupaten

Sragen”. Skripsi, Jurusan Seni Tari, Fakultas Bahasa dan Seni,

Universitas Negeri Semarang.

Bastomi, Suwaji. 1992. Wawasan Seni. Semarang: IKIP Semarang Press.

Ermawati, dkk. 2008. Tata Busana untuk SMK Jilid 1. Jakarta : Direktorat

Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal

Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan

Nasional.

Hambor, Rahman Rohim. 2005. Panduan Dasar Melukis dengan Cat Minyak. Jakarta : Kawan Pustaka.

Indonesia Berkarya, 2015. “Macam-macam Gerakan Tarian”, dalam http://inndonesiaberkarya.blogspot.co.id/2015/03/macam-macam-gerakan-tarian.html

Junaidi. 2013. “Menafsir Gerak Memaknai Tari”, dalamhttp://www.riaupos.co/1193-spesial-menafsir-gerak,-memaknai-tari.html#.VgwQiOztmko

Mahfud, Edi. 2013. “Aliran Ekspresionisme”, dalam

http://www.bijeh.com/2013/12/aliran-ekspresionisme.htmlNinggar, Solha. 2012. “Gerak Tari”, dalam

http://gagasa.blogspot.co.id/2012/10/gerak-tari.htmlPrabekti, Ratih. 2012. “Rias Karakter Tokoh Rampak Kera dalam Pergelaran

“The Futuristic of Ramayana”. Proyek Akhir. Program Studi Tata Rias

dan Kecantikan, Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana, Fakultas

Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta.

Prasetyo, Singgih Adi. 2009. “Perjalanan Psikologi Sang Lebah dalam Karya

Lukis”. Proyek Studi. Jurusan Seni Rupa Unnes, Fakultas Bahasa dan

Seni, Universitas Negeri Semarang.

Purwito, Antonuis Eko. 2011. “Aliran Seni Rupa Ekspresionisme”, dalamhttp://antoniusekopurwito.blogspot.co.id/2014/01/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html

Rahayu, Hilda Putri. 2014. “Seni Lukis Ekspresionisme”, dalam

http://hildaputrirahayu.blogspot.co.id/2014/10/seni-lukis-ekspresionisme.html

Rondhi, Moh dan Anton Sumartono. 2002. “Tinjauan Seni Rupa I”. Bahan Ajar.Jurusan Seni Rupa Unnes, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri

Semarang.

Sahman, Humar. 1993. Mengenali Dunia Seni Rupa. Semarang: IKIP Semarang

Press.

Sediyawati, Edi. 1984. Tari, Tinjauan dari Berbagai Segi. Jakarta : Pustaka Jaya.

Page 44: VISUALISASI ESTETIS PENARI GAMBYONG DALAM KARYA …lib.unnes.ac.id/30500/1/2401411041.pdfKata kunci : Tari Gambyong, Seni Lukis Cat Minyak, ekspresionistik Proyek studi ini bertujuan

121

Sumargono. 2009.”Estetika Tari Gambyong Solo Minulya Karya S.Maridi”. Acintya Jurnal Penelitian Seni Budaya 1/1:21. Surakarta. Institut Seni

Indonesia Surakarta

Sunaryo, Aryo. 1993. “Desain Dasar I”. Bahan Ajar. Jurusan Seni Rupa Unnes,

Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang.

Sunaryo, Aryo. 2002. “Nirmana 1”. Bahan Ajar. Jurusan Seni Rupa Unnes,

Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang.

Sunaryo, Aryo dan Anton Sumartono. 2006. “Seni Lukis Dasar”. Bahan Ajar.Jurusan Seni Rupa Unnes, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri

Semarang.

Susanto, Mikke. 2002. Diksi Rupa : Kumpulan Istilah Seni Rupa. Yogyakarta :

Kanisius

Susanto, Mikke. 2012. Diksi Rupa : Kumpulan Istilah dan Gerakan Seni Rupa.

Yogyakarta : DictiArt Lab.

Ratih, Endang E.W. 2001.” Fungsi Tari sebagai Seni Pertunjukkan”. Harmonia Jurnal Pengetahuan dan Pemikiran Seni . Jurusan Sendratasik, Fakultas

Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang.

Widyastutieningrum, Sri Rochana. 2004. Tari Gambyong Seni rakyat Menuju Istana. Surakarta : Citra Etnika

Widyastutieningrum, Sri Rochana. 2002. “Nilai-nilai Estetis Tari Gambyong”.Jurnal Greget 1/2:3. Surakarta. Institut Seni Indonesia Surakarta

https://id.wikipedia.org/wiki/Terpentinhttp://id.swewe.net/word_show.htm/?447368_1&Ekspresionisme