vision

11
VISION Laporan ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Umum I Disusun oleh M. Ichsandri Ihsan 190110140058 Annisa Sri Wandini 190110140060 Nisa Indah Pertiwi 190110140062 Hasbie Al Aziz 190110140124 Siska Hamelia Putri 190110140126 Alya Yasmin 190110140138 Fakultas Psikologi

Upload: annisa-sri-wandini

Post on 29-Sep-2015

223 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

Psikologi mengenai persepsi dan sensai penglihatan

TRANSCRIPT

VISIONLaporan ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Umum I

Disusun olehM. Ichsandri Ihsan190110140058Annisa Sri Wandini190110140060Nisa Indah Pertiwi190110140062Hasbie Al Aziz190110140124Siska Hamelia Putri190110140126Alya Yasmin190110140138

Fakultas Psikologi Universitas PadjadjaranJatinangor2015VISIONPenerimaan Stimulus

Transduksi adalah proses perubahan energy menjadi pesan-pesan neural atau impuls neural. Pada proses penglihatan, energy cahaya (foton) yang masuk ke mata dalam bentuk gelombang elektromagnetik dikonversikan menjadi pesan-pesan neural yang diteruskan ke otak untuk diinterpretasikan. Proses transduksi itu sendiri terjadi saat cahaya diserap oleh fotopigmen di mata kita, yaitu sel kerucut dan batang, penyerapan ini akan menghasilkan pesan neural/impuls neural.Cahaya dan WarnaSumber :http://www.google.com/imgres?imgurl=http://www.saft7.com/techtips/light/light02.jpg Panjang gelombang cahaya yang bisa dilihat manusia ada pada kisaran 400-700 nm (cahaya tampak). Panjang gelombang adalah jarak dari puncak gelombang yang satu ke puncak gelombang yamg lain. Warna dengan panjang gelombang yang paling panjang adalah biru dan warna dengan panjang gelombang yang paling pendek adalah merah. Jadi, perbedaan warna yang dipancarkan terjadi karena faktor perbedaan panjang gelombang masing-masing warna.Unsur lain dari cahaya yang memengaruhi tampilan warna yang kita lihat adalah amplitude. Semakin tinggi amplitude, semakin cerah warna yang dihasilkan. Sebaliknya, semakin rendah amplitude, semakin pudar/pucat warna yang dihasilkan.Mata Sumber : http://www.google.com/imgres?imgurl=http://www.penyakit.info/wp-content/uploads/2012/10/penyakit-mata.jpg1. KorneaKornea berfungsi untuk melindungi mata dan menangkap cahaya masuk ke mata.2. PupilPupil berfungsi untuk mengatur cahaya masuk ke mata. 3. IrisIris berfungsiuntuk mengontrol perbesaran pupil serta memberi warna pada mata. Warna pada iris ditentukan oleh faktor genetic setiap orang.

4. Lensa Lensa berfungsi untuk memfokuskan cahaya agar bayangan objek tepat jatuh ke retina. Daya akomodasi adalah kemampuan lensa untuk merubah bentuk menjadi cembung dan pipih dalam rangka mengatur focus dalam proses penglihatan.

5. Retina Retina berfungsi untuk tempat jatuhnya bayangan. Pada retina, terdapat reseptor cahaya (fotopigmen) yaitu sel batang dan sel kerucut. Ada juga bagian retina yang disebut Retina Neural Layers yaitu lapisan-lapisan retina yang berfungsi untuk membantu proses encoding dan analisis informasi sensoris.Sel batangSel kerucut

Peka terhadap warna hitam, putih, dan abu-abu.Peka terhadap warna selain hitam, putih, dan abu-abu

Berfungsi saat kita berada di lingkungan yang minim cahayaBerfungsi saat kita berada di lingkungan yang bercahaya cukup

Tidak berhubungan banyak dengan sel bipolar, satu sel bipolar berhubungan dengan beberapa sel batangBanyak berhubungan dengan sel bipolar, satu sel kerucut terhubung dengan satu sel bipolar sehingga sel kerucut mempunyai area lebih luas untuk menerima impuls

Letak di peripheralLetak di tengah

Membantu mengenali warna-warna

Mencerna detail lebih baik

Blind spot adalah bagian dari retina tidak ada saraf reseptor. Sedangkan Fovea adalah titik jatuhnya bayangan di tengah retina dimana banyak sel reseptor.6. Saraf optikSaraf optik adalah saraf yang menghantarkan informasi dari mata ke otak.

Proses Informasi Visual

Proses informasi visual dimulai ketika retina menangkap bayangan. Setelah energy cahaya diubah menjadi impuls neural, hal itu akan memicu aktivasi sel bipolar dan kemudian mengaktivasi juga sel ganglion. Impuls disalurkan melalui saraf-saraf optic ke thalamus dan berujung di korteks visual otak (Lobus Oksipital). Neuron-neuron yang terdapat pada korteks visual menerima informasi dari masing-masing sel ganglion yang ada di retina. Jadi, untuk masing-masing stimulus atau objek, bagian korteks yang aktif akan berbeda. Feature detector adalah sel saraf di otak yang menanggapi hal-hal spesifik seperti garis, sudut, bentuk, dan gerakan dari stimulus. Feature detector pun bertugas untuk menyalurkan informasi ke area korteks lain dimana supercell clusters berada untuk merespon pola-pola yang lebih kompleks. Parallel processing adalah pengolahan aspek-aspek visual secara bersamaan. Aspek-aspek visual terbagi menjadi empat subdimensi, yakni warna (color), pergerakan (motion), bentuk (form), dan kedalaman (depth). Jika kita sudah mendapatkan informasi dari keempat aspek tersebut, maka kita baru bisa mengenali objek yang kita lihat. Proses mengenali objek ini disebut rekognisi, dimana otak menginterpretasikan konsep gambar berdasarkan informasi gambar. Jadi, jika ada seseorang yang salah satu bagian otak khusunya bagian korteks visual rusak, ia tidak akan mampu mengenali objek yang ia lihat secara utuh. Salah satu gejala gangguan yang timbul adalah blindsight, yaitu adanya area buta dalam jangkauan kemampuan melihat seseorang.Teori-teori warna1. Teori Trikromatik Young-Helmholtz Teori Trikromatik (three-color) Young-Helmholtz menyatakan retina memiliki tiga jenis reseptor warna yang masing-masing sensitif terhadap salah satu dari ketiga warna, yaitu merah, hijau, dan biru. Kita dapat melihat warna lain saat terjadinya kombinasi dari dua atau tiga warna tersebut, seperti kita dapat melihat kuning hasil kombinasi dari warna merah dan hijau.Metamers adalah perpaduan dua warna berbeda yang mengasilkan satu warna baru yang identic. Contohnya jika kita mencampur warna merah dan hijau akan menghasilkan warna kuning. Warna kuning yang dihasilkan akan sama atau identic dengan warna kuning murni. Saat metamers terjadi, kita tidak bisa membedakan mana warna kuning murni dan mana warna kuning hasil campuran merah dan hijau karena tampilan keduanya sama. Hal itu disebut loses information. Loses information sekilas memang dipandang dapat merugikan, tetapi pada kenyataannya setiap hari kita menerima begitu banyak informasi sehingga kita perlu mengeliminasi informasi-informasi yang tidak kita butuhkan. Proses eliminasi inilah yang menciptakan metamers.2. Teori Opponent-process Teori opponent-process mengatakan bahwa sel reseptor visual menganalisis tiga set lawan warna yaitu merah-hijau, kuning-biru, dan hitam-putih. Sel yang dirangsang warna hijau akan dihambat warna merah, dan begitu juga pada ketiga lainnya.

Pertanyaan:1. apakah orang buta bisa berimajinasi atau membayangkan sesuatu?2. Apa yang dimaksud dengan two-track mind dan bagaimana prosesnya?3. Saat memandang matahari mengapa kita merasa buta sesaat? Apakah terjadi kerusakan pada mata?4. Orangnya yang matanya tidak fokus (yang mempunyai kelainan atau juling), apakah hal yang dilihat sama dengan orang yang matanya fokus?5. Kenapa warna primer pada teori trikomatik itu merah, hijau, biru padahal yang umumnya kita tahu itu merah, kuning, hijau?

Sumber: 1. Myers, D. G.(2009). Psychology Ninth Edition in Modules. New York: Worth.2. Nolen-Hoeksema, S., Fredrickson, B. L., Loftus, G. R., Wagenaar, W. A.(2009). Atkinson&Hilgards Introduction to Psychology. Hampshire: Wadsworth.