DAFTAR ISI ANNUAL REPORT 2013 Table of Content Annual Report 2013

- Visi & Misi Vision & Mission - Sekilas Prima Bank A Glance of Prima Bank - Penghargaan

Awards - Sambutan Presiden Komisaris

Forewords from the President Commissioner - Sambutan Presiden Direktur

Forewords from the President Director - Struktur Organisasi

Organization Structure - Jaringan Kantor

Office Network

- Mitra Usaha Partners

- Produk & Jasa

Product & Service - Susunan Pengurus

Management Structure - Pejabat Eksekutif dan Pejabat Bank

Executive Officers and Bank Officers - Strategi dan Kebijakan Manajemen

Strategic and Management Policy

- Arah Kebijakan Bank The Direction of Bank Policy

- Langkah-langkah Strategis yang akan ditempuh Strategic performance - Target Jangka pendek dan jangka menengah Short and long term target - Kebijakan management

Management policy - Kebijakan Manajemen risiko dan kepatuhan Risk Management & Compliance Policy - Strategi Pengembangan Bisnis Business Development Strategic - Strategi pengembangan SDM & Kebijakan Remunerasi

Human Resource Strategic & Remuneration Policy - Perkembangan Usaha Bank

Development of Bank’s Business - Laporan Manajemen

Management Report - Peristiwa Penting Tahun 2013

Important Event in 2013 - Laporan Tata Kelola Perusahaan

Good Corporate Governance - Manajemen Risiko

Risk Management

- Laporan Auditor Independen Independent auditor’s Report

VISI dan MISI Vision and Mission

VISI Prima Bank berkomitmen dalam memberikan pelayanan yang prima terhadap kebutuhan keuangan masyarakat melalui produk perbankan yang berkualitas MISI Menjadikan Prima Bank sebagai Bank yang sehat, berkembang, terpercaya dan memainkan peranan penting dalam perekonomian nasional dengan kualitas sumber daya manusia profesional, berpegang pada kode etik perbankan dan pengembangan produk perbankan yang berkualitas seiring dengan kemajuan teknologi dalam era globalisasi

VISION Prima Bank has commitment in giving prime service toward society financial needs through quality banking product. MISSION Making Prima Bank a healthy, developed, entrusted Bank, and has important role in national economical growth with quality of professional human resources, holds on banking ethic code, and development of quality banking product along with technology progress in globalization era.

Sekilas Prima Bank A Glance of Prima Bank

PT. Prima Master Bank (Prima Bank) merupakan bank umum swasta nasional yang berdiri pada tanggal 06 Juli 1990 dengan ijin usaha dari Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia tanggal 13 Pebruari 1991, No.160/KMK.013/1991. Prima Bank beroperasi sebagai bank umum pada tanggal 01 Maret 1991. Saat ini Prima Bank telah berkembang menjadi 24 kantor yang tersebar di wilayah Surabaya, Sidoarjo, Malang, Jakarta, Jember, Denpasar, Mataram, Semarang, Tangerang, Bekasi dan Depok dengan total karyawan kurang lebih 337 orang. Saat ini bank berusaha untuk mengembangkan usaha dengan menambah beberapa fasilitas untuk memudahkan nasabah menggunakan pelayanan Prima Bank, namun tetap berpegang teguh pada prinsip kehati-hatian. Prima bank menekankan segementasi usaha pada sektor usaha kecil dan menengah, serta memiliki motto : “Prima dalam Layanan, Mitra menuju Sukses”

PT. Prima Master Bank (Prima Bank) is a national private commercial bank was established on 06 July 1990 with a business license from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia on 13 February 1991, No.160/KMK.013/1991. Prima Bank operates as a commercial bank on March 1, 1991. Prima Bank has grown to 24 offices in Surabaya, Sidoarjo, Malang, Jakarta, Jember, Denpasar, Mataram, Semarang, Tangerang, Bekasi and Depok with total employees approximately 337. Banks are expanding the business by adding some features to facilitate the customers of Prima bank, and still adhere to the principle of prudence Prima Bank keeps the business segmentation on small and medium business sector. Prima bank motto : “Prime in Service, Partner to be Success“

Penghargaan Awards

Sambutan Presiden Komisaris Forewords from the President Commisioner

Sambutan Presiden komisaris Kami mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas seluruh pencapaian kinerja pada tahun 2013 sehingga Bank mampu mencapai hasil yang baik dan hampir semua aspek dalam Rencana Bisnis Bank 2013 dapat terpenuhi. Pada tahun 2013 pertumbuhan ekonomi Indonesa hanya tumbuh sebesar 5,78% menurun dibandingkan tahun 2012 sebesar 6,23%. Meski mengalami penurunan, namun ekspor pada triwulan IV-2013 menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, hal ini disebabkan negara-negara yang tadinya terdampak krisis global seperti China dan Amerika Serikat mulai pulih. Hal ini menunjukkan perekonomian global berdampak pada ekonomi Indonesia tertutama ekspor dan sektor lain pendukung, yaitu usaha kecil dan menengah yang juga bangkit. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada semester ke dua tahun 2013, juga sempat terguncang dikarenakan menurunnya nilai rupiah terhadap beberpa mata uang asing lainnya, disamping itu nilai Index Harga Saham Gabungan juga sempat melemah bahkan terpuruk. Meskipun telah mengalami peningkatan di kuartal I tahun 2014, hal Ini juga memberikan dampak secara langsung pada kinerja Bank untuk mencapai target dalam rencana bisnis Bank. Sekali lagi puji syukur kami haturkan karena dengan kondisi ekonomi makro yang kurang menggembirakan tersebut, pertumbuhan Bank pada akhir 2013 cukup memuaskan, antara lain asset bank yang meningkat sebesar 18,27% dari tahun sebelumnya, Pinjaman meningkat sebesar 21,58% dari tahun sebelumnya serta laba yang meningkat sebesar 46,53% dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan sektor pemberian kredit hingga akhir tahun 2013 mencapai sekitar 21,99%. Pertumbuhan kredit tersebut terutama disalurkan dalam bentuk kredit modal kerja sebesar 76,09%, kredit investasi sebesar 19,65% dan Kredit Konsumsi sebesar 4,26%.

Forewords from the President Commisioner We express our praise and gratitude to Almighty God for all the work achievements in 2013, so that Bank was able to achieve good product and almost all aspects in Bank Business Plan in the year of 2013 could be fulfilled. In 2013 Indonesian economic development only grew in the amount of 5.78% decreasing compared with the year 2012 as much as 6.23%. In spite of decreasing,the export in the fourth semester in 2013 showed the significant growth. This was caused by the countries which had suffered from the global crisis effects before , such as China and United States of America which started to recover. This condition points out that the global economy influences Indonesia especially exports and other sector supports like small and medium- businesses araise. The economic growth of Indonesia in the 2nd semester of the year 2013 also shaked because of the Rupiah value which decreased towards several other currents, beside that the composite index weakened until getting worse.Although it has increased in the first semester in the year of 2014, it also gives the effect directly to improve/update the bank progressively to achieve the plan of the bank business. Once again we express our praise and gratitude although the condition of macro economy does not satisfy, the growth of bank at the end of 2013 was satisfying enough such as the bank asset grew as much as 18.27% from the previous year. Loan became more as much as 21.58% from the previous year and the benefit became 46.53% from the previous year. The credit growth until the year 2013 reached 21.99% .The credit growth was especially distributed in the form of credit for working capital as much as 76.09 % , investment credit as much as 19.65% and consumption credit as much as 4.26%.

Dari sisi penghimpunan dana masyarakat, jumlah dana pihak ketiga (DPK) pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 27,24%. Pertumbuhan DPK yang masih kuat tersebut terutama kontribusi dari pertumbuhan tabungan dan deposito yang cukup stabil, meskipun harus dicapai dengan suku bunga yang cukup tinggi karena mengimbangi kondisi pasar dengan tingkat likuiditas yang ketat, dimana hal ini juga menekan laju rentabilitas Bank. Sementara dari sisi permodalan, rasio kecukupan modal bank (CAR/Capital Adequacy Ratio) masih tercatat jauh di atas batas minimum yang ditetapkan sebesar 8%.

Total keseluruhan modal disetor Prima Master Bank menjadi sebesar Rp 200 miliar dari 175 Miliar pada tahun sebelumnya. Prima Master Bank berhasil meraih kinerja usaha yang menggembirakan, antara lain :

- Total asset Bank meningkat sebesar 18,52%

menjadi Rp 2.070 miliar dari sebesar Rp 1.750 miliar di akhir tahun 2012.

- Penyaluran kredit meningkat sebesar 21,99 %

menjadi Rp.1.590 Milliar dari Rp. 1.303 Milliar di akhir tahun 2012, sehingga salah satu fungsi intermediasi bank berjalan dengan baik.

- Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) di tahun

2013 berhasil ditingkatkan sebesar 27,24% menjadi sebesar Rp 1.668 miliar dari sebesar Rp 1. 311 miliar di akhir tahun 2012.

- Rasio Kecukupan Modal (CAR) mencapai 15,38%

merupakan salah satu unsur yang menunjukkan tingkat kesehatan Prima Master Bank. Kondisi permodalan yang kuat memberikan peluang bagi Prima Master Bank untuk melakukan ekspansi usaha dan menjalankan fungsi intermediasi secara optimal, sejalan dengan misi yang diembannya.

Pada akhir tahun 2013, Prima Bank secara umum telah mencapai target yang telah ditetapkan dalam rencana bisnis bank, meski terdapat beberapa target yang tidak tercapai, Bank tetap akan menegaskan komitmennya untuk meraih kinerja yang lebih baik lagi di tahun mendatang, meskipun di tahun 2014 boleh dikatakan tahun yang cukup berat bagi perkembangan usaha, dimana diwarnai juga dengan beberapa agenda politik, seperti pemilihan anggota legislatif dan pemilihan presiden. Prima Master Bank tetap teguh dalam menjalankan komitmennya untuk menjaga keseimbangan antara kinerja usaha dengan praktek tata kelola perusahaan yang baik serta kinerja keuangan yang menjadi salah satu elemen penting dalam keberhasilan.

From the side of third party fund, the amount of the third party fund in 2013 increased 27.24%. The strong growth of the fund especially the contribution of deposit was stabilized enough although it had to be reached with high interest to the market condition with the range of tight liquidity in which it also reduced the progress of the bank rentability. Meanwhile from the capital side, the Ratio of Capital Adequacy was listed far beyond the minimum limit which was set in 8%.

Totally all the paid in capital from Prima Master became 200 billions from 175 billions the year before. Prima Master Bank has succeeded to get the enthusiastic business working such as :

- All bank assets increased as much as 18.52% to

become IDR 2.070 billions from IDR 1.750 billions at the end of the year 2012.

- The credit distribution increased as much as 21.99% to become IDR 1.590 billions from 1.303 billions at the end of 2012. Because of that one of the bank intermediation functions ran well.

- The collection of third party fund of the year 2013 was successful to improve as much as 27.24% to become IDR 1.668 billions from IDR 1.311 billions at the end of 2012.

- The ratio of capital adequacy which achives 15.38% is one of the elements which shows the health ra nge of Prima Master Bank. The condition of the strong capital gives chance to expand the business and do the function of intermediation optimally, in accordance with the mission which is done.

At the end of 2013 Prima Master Bank reached the target which had been set in the bank plan, although there were several unsuccessful targets. Bank still claims the commitment to do the better working in the future year although the year of 2014 was so difficult for the development business where it is followed by several political agendas like the choice of the legislative members and president.

Prima Master Bank is still firm in doing commitment to keep the equility between the business working and the management ,also the financial working which becomes one of the important element in success.

Semua anggota Dewan Komisaris telah mengambil peran penting dalam memantau, mengevaluasi dan menyempurnakan efektivitas praktek tata kelola perusahaan yang baik di Prima Master Bank guna mendukung serta mencapai kinerja Bank yang lebih baik. Dengan bantuan Komite-komitenya, yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi, serta semua anggota Dewan Komisaris yang ikut berpartisipasi untuk memastikan terciptanya pengawasan menyeluruh atas Bank. Dewan Komisaris berpendapat bahwa jajaran Manajemen perlu terus melanjutkan upaya meraih kinerja yang semakin baik dan mencapai semua target yang telah ditetapkan. Sebagai penutup, Dewan Komisaris, menyampaikan terima kasih kepada Bank Indonesia atas bimbingannya serta penghargaan setinggi-tingginya kepada Direksi dan seluruh karyawan atas dedikasi dan kontribusinya, dan khususnya kepada segenap mitra usaha, relasi dan pemegang saham atas dukungannya. Meskipun harus menghadapi berbagai tantangan, harus tetap berfokus menangkap peluang untuk meningkatkan kinerja Prima Master Bank ke-depan.

All the commissioner members have played role in , observing, evaluating and making perfect the implementation effect of good business in Prima Master Bank used to support and reach the better bank working. With the committee help such as Audit Committee, Risk monitoring Committee, Renumeration and nomination Committee, also all commissioners participate tomake sure to create the supervision of a bank.

The commissioner think that those who are in charge of management need efforts to make better working and achieve all the targets which have been stated. As the closing of my foreword, the Board of the Cmmissioner Staffs wish to thank to Bank Indonesia because of the guidance,also the high appreciation to the Director and all the employees to the dedication and contribution, especially all the business partners, relations, shareholders for their support. Although we must face a lot of challenges, we must still focus on catching the opportunity to improve Prima Master Bank in the future.

Sambutan Presiden Direktur Forewords from the President Director

Sambutan Presiden Direktur Kami mengucapkan puji dan syukur atas berkat dan rahmat Tuhan Yang Maha Esa kepada prima bank, sehingga sepanjang tahun 2013 prima bank dapat tumbuh dengan sehat, secara umum mencapai target yang telah ditetapkan. Pada tahun 2013, Manajemen dan unit bisnis telah bekerja keras untuk meningkatkan penghimpunan Dana Masyarakat sehingga bertumbuh dari Rp 1.311 miliar di akhir 2012 menjadi Rp 1.668 miliar di akhir 2013 atau meningkat 27,24%. Demikian pula penyaluran dana dalam bentuk kredit juga meningkat 21,99% dari Rp 1.303 miliar di akhir tahun 2012 menjadi Rp 1.589 miliar di akhir 2013. Tentunya ini menghasilkan Total Aset Bank yang bergerak naik mencapai Rp 2.070 miliar atau meningkat 18.27% selama tahun 2013. dan menghasilkan pertumbuhan yang sangat signifikan. Laba bersih setelah pajak meningkat 46,53% dibandingkan tahun 2012 menjadi Rp. 13,27 miliar. Prima Bank tetap berkomitmen menjadi bank yang berfokus pada retail dan segmentasi usaha terhadap UMKM dimana telah terbukti lebih tangguh dan sesuai dengan kapabilitas bank, usaha tersebut tentunya memerlukan usaha kerja keras dan komitmen seluruh jajaran organisasi Bank, untuk dapat mewujudkannya. Prima Bank terus berusaha untuk meningkatkan dan mengoptimalkan kinerja saat ini. Salah satunya dengan usaha peningkatan kualitas pada setiap sumber daya manusia melalui pelatihan maupun training secara berkesinambungan. Bank melakukan pengkiinian pada setiap pedoman yang dimilki oleh bank guna mendukung peningkatan kualitas bank agar sejalan dengan ketentuan yang dipersyaratkan dalam GCG dan fungsi kontrol yang lebih baik.

Foreword s from the President Director

We express praise and gratitude to Almighty God to his blessing and grace to Prima Master Bank, so that all the year of 2013 Prima Master Bank could grow healthily in general to get the stated targets In 2013 Management and business unit worked hard to increase the third party fund gathering to grow from IDR 1.311 billions at the end of 2012 to become IDR 1.668 billions at the end of 2013 or to increase 27.24%. The distribution of funds in the form of loans also increase 21.99% from IDR 1.303 billions at the end of 2012 to Rp 1.589 billions at the end of 2013. Without doubt It resulted all bank assets which fluctuated to raise IDR 2.070 billions or 18,27% during the year of 2013 and caused the significant growth. The netto profit after tax increased 46.53% compared with the year 2012 to be IDR13.27 billions. Prima Master Bank still has commitment to be the bank focusing on the retails and segment business to small and medium one where it has proved that they are stronger and match with the bank capability. This effort certainly needs to be implemented seriously and there is the commitment from all the staffs of Bank organization to be able to realize them. Prima Master Bank continuously has effords to improve and optimalize the working right now.One of them is the efford of increasing quality on each human resource through the continuous trainings . Bank updates each policies owned by the bank used to support the bank quality improvement in order that they match with the rules which are required in GCG and the function of better controlling.

Dalam kesempatan yang baik ini, kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan jajaran Direksi serta seluruh karyawan yang telah bekerja keras mewujudkan cita-cita bersama ini. Tidak lupa kami berterima kasih juga kepada seluruh mitra usaha yang telah berjalan seiring dengan setia bersama Prima Master Bank.

Semoga Tuhan senantiasa melimpahkan rahmat dan perlindungan-Nya kepada kami untuk dapat melalui tahun-tahun mendatang dengan lebih baik.

Djaki Djajaatmadja President Director

In this good opportunity we wish to thank to the shareholders, Board of Commisioner and a series of directors, also all the employees who has worked so hard to realize the goal together. We don’t forget either to thank to all business partners who have run with high loyality together with Prima Master Bank.

May God always give grace and protection to us to be able to work through the years to come better.

Struktur Organisasi Organization Structure

Jaringan Kantor Office Network

Bank memiliki 24 kantor yang terdiri dari kantor pusat, kantor cabang utama, 8 Kantor Cabang, 13 kantor cabang pembantu dan 2 kantor kas.

Kantor Pusat / Head Office Jembatan Merah 15-17, Surabaya 60175 telp. 031-3531253 fax. 031-3520437 Kantor Cabang Utama / Main Branch Office Jembatan Merah 15-17, Surabaya 60175 telp. 031-3531253 fax. 031-3520437 Jaringan Kantor Surabaya, Sidoarjo & Gresik Network Offices in Surabaya, Sidoarjo & Gresik

- Kertopaten 39 A, Surabaya 60145

telp. 031-3764383 fax. 031-3725902

- Prof. Dr. Moestopo 79 A, Surabaya 60285 telp. 031-5911393 fax. 031-5911494

- Darmo Indah Timur SS-12, Surabaya 60187 telp. 031-7316950 fax. 031-7310424

- Ngagel Jaya Selatan 169-III, Surabaya 60284 telp. 031-5040508 fax. 031-5040465

- Kutisari 8 B-C, Surabaya 60291 telp. 031-8480301 fax. 031-8480297

- Mojopahit 18-20, Sidoarjo 61216 telp. 031-8059270 fax. 031-8059274

- HR Muhammad, Ruko Surya Inti Permata II Blok C-3, Surabaya 60226 telp. 031-7340130 fax. 031-7340131

- Pasar Kembang No. 4-6, Ruko Grand Flower Blok A-1, Surabaya 60253 telp. 031-5329007 fax. 031-5329008

- Raya Tropodo no.70, Waru- Sidoardjo 61256 telp. 031- 8676511 fax . 031-8676512

- Veteran no.34 – Gresik 61122 telp. 031-3991488 fax. 031-3991489

- Kenjeran 301 i – Surabaya 60134 telp. 51505151 fax. 51505155

- Kantor Kas – Jembatan Merah

Garuda, Plasa Jembatan Merah Lt. Dasar Blok B No. 46, Surabaya 60175 telp. 031-3556010

- Kantor Kas – Pasar Atom

Jln. Bunguran No.45, Pasar Atom Mall lt.3 BB-26, Surabaya telp. 031-3539056

Semarang - Ahmad Yani no. 197-A

Semarang 50242 Telp : 024 – 8456282 Fax. 024- 8456286

Jakarta - Mangga Dua Raya, Ruko Wisma Eka Jiwa No.

22, Jakarta Pusat 10730 telp. 021-6247248 fax. 021-6247245

- Raya Jatinegara Timur No. 68 C, Jakarta Timur 13310

telp. 021-8564027 fax. 021-8564028

- RE Martadinata no.20 - Ruko no.6 Desa

Karang Baru RT002 /RW 006 Kecamatan Cikarang Utara

Bekasi 17530 telp. 021-89100555 fax . 021-89111555

- H.O.S Cokroaminoto no.8 - Ruko Baru Kelurahan Karang Timur RT 002 / RW 004 kecamatan Karang Tengah,

Tangerang 15157 telp. 021- 73450607 fax. 021- 73450611 - Margonda Raya no.36 B – Depok 16423 telp. 021 – 77202242 fax. 021 - 7754063 Malang - Jaksa Agung Suprapto 40, Ruko Celaket Blok A

5-6, Malang 65111 telp. 0341-359583 fax. 0341-359585

Jember - Sultan Agung 44, Jember 68131

telp. 0331-411491 fax. 0331-411498

Denpasar - Panglima Besar Sudirman No. 7-X Blok D,

Denpasar, Bali 80114 telp. 0361-248828 fax. 0361-248845

Mataram – Lombok - Pejanggik C-12 Lingkungan Kampung Jawa

Cakranegara Barat, Mataram 83231 telp. 0370-640946 fax. 0370-634911

Mitra Usaha Partners

Perusahaan-perusahaan sebagai mitra usaha bank yang telah telah bekerja sama dengan Bank secara sinergi guna meningkatkan kinerja serta kemajuan usaha bank, antara lain :

The companies as the partner business of bank have worked together sinergically to improve the working and the progress of bank business,such as:

a. PT. Telkom Penyediaan jasa jaringan telekomunikasi bagi operasional harian bank, juga fasilitas Billing Payment.

b. PT. Icon+ Perusahaan yang menyediakan jasa koneksi data maupun internet bank, sehingga bank dapat terkonsolidasi dalam satu jaringan online.

c. PT. IBM Indonesia Perusahaan yang menyediakan jasa dalam pengadaan perangkat keras Bank antara lain server dan desktop komputer termasuk periperalnya.

d. PT. Smartbit Perusahaan yang menyediakan jasa dalam maintenance router dan Catalyst Cisco System

e. PT. Warna Bintang Kreasi Perusahaan yang bekerja sama dengan bank dalam pengadaan core banking system serta jasa pemeliharaannya.

f. PT. Dymar Jaya Bekerja sama dalam pemeliharaan Hardware Security Modul.

g. PT. Oracle Perusahaan yang menyediaan jasa dalam supporting & update license oracle system khususnya untuk BI-RTGS G2.

h. KAP Drs. J. Tanzil & Rekan Kantor akkuntan publik yang menyediakan jasa melakukan fungsi audit atas laporan keuangan publikasi Bank.

i. PT. Asuransi Wahana Tata Perusahaan asuransi yang mengcover risiko-risiko atas inventaris bank.

j. PT. Lintas Arta Perusahaan yang menyediakan frame relay fasilitas ATM Bank.

a. PT. Telkom The provider of telecommunication network service for the bank operational, also the facility of Billing Payment.

b. PT. Icon +

The company supplies the service of data connection or the bank internet, so the bank can consolidate in on- line net work.

c. PT. IBM Indonesia

The company supplies the service providing the bank hardwares such as server and computer desktop including peripheral.

d. PT. Smarbit The company provides service in the router maintenance and Catalyst Cisco System.

e. PT. Warna Bintang Kreasi

The company which co-works with the bank in providing core banking system and the maintenance service.

f. PT. Dymar Jaya

Working with the maintenance of Hardware Security modul.

g. PT. Oracle

The company which supplies the service in supporting and updating licence oracle system especially for BI-RTGS G2.

h. KAP Drs. J. Tanzil & Rekan The Office of public accountant to supply the service of doing the function of audit to the publication of financial report of the bank.

i. PT. Wahana tata Insurance The insurance company covers the risks of bank inventory.

j. PT. Lintas Arta

The company supplies the facility of frame relay for ATM bank.

k. PT. Travest Perusahaan yang membantu proses switching maupun pemeliharaan ATM.

l. PT. ALTO Perusahaan yang menyediakan fasilitas ATM Bank

m. PT. Jagoan Hosting Perusahaan yang membantu dalam menyediakan domain hosting Bank

n. PT. Pratama Wisesa Mandiri Perusahaan yang membantu dalam penyediaan jasa Driver dan Keamanan Bank.

o. PT. Srikandi Inti Lestari Perusahaan yang membantu dalam penyediaan jasa Driver dan Operator Bank.

p. PT. Multi Clean Jaya Lestari Perusahaan yang membantu dalam penyediaan jasa Driver dan Office Boy Bank.

q. PT. Sentra Support Service Perusahaan yang membantu dalam penyediaan jasa teknisi Bank

k. PT. Travest

The Company helps the process of switching or ATM maintenance.

l. PT. ALTO

The company provides the facility of Bank ATM m. PT. Jagoan Hosting

The company helps in providing the Bank hosting n. PT. Pratama Wisesa Mandiri

The company helps in providing the driver and security service.

o. PT. Srikandi Inti Lestari

The company helps in providing the driver and Operator service.

p. PT. Multi Clean Jaya Lestari

The company helps in providing the driver and office boy service.

q. PT. Sentra Support Service

The company helps in providing the technician service

Produk dan Jasa Product & Service

Produk dan Jasa Product & Service

Produk dan Jasa Product & Service

Susunan Pengurus Management Structure

Dewan Komisaris / Board of Commissioners

Gita Riady - Presiden Komisaris

Warga negara Indonesia, saat ini menjabat Presiden Komisaris Independen Prima Master Bank sejak tahun 2008 sampai sekarang, serta menjadi anggota Komite Audit, Pemantau Risiko dan Ketua Komite Remunerasi. Pernah menjabat sebagai Direktur Prima Master Bank sejak tahun 1996. Memulai karir sebagai dosen fakultas ekonomi universitas Widya Mandala pada tahun 1983 serta pernah menjabat sebagai pemimpin kantor di beberapa bank. Meraih gelar MBA pada tahun 1993 melalui AIMES graduate school dan gelar Sarjana Ekonomi Manajemen pada tahun 1985 di Universitas Widya Mandala- Surabaya.

Direksi / Board of Directors

Djaki Djajaatmadja - Presiden Direktur Warga Negara Indonesia, saat ini menjabat sebagai Direktur Utama Prima Master Bank sejak tahun 2000 sampai sekarang, sebelumnya menjabat sebagai Direktur Prima Master Bank sejak tahun 1990 sampai dengan tahun 2000. Mengawali karir sebagai konsultan manajemen dan auditor mulai tahun 1981 serta meraih gelar sarjana Ekonomi Akuntansi di Universitas Airlangga pada tahun 1982.

Gita Riady – Commisioner President He is an Indonesian citizen. This time he has the function of Independent commissioner President of Prima Master Bank since 2008. Until now he has become a member of Audit and risk monitoring comitee and head of renumeration comitee. He has ever been as a director of Prima Master Bank since the year of l996. He started as a lecture of economy faculty at the University of Wydia mandala in l983 and als o has become a head of office in several banks. He got the title of MBA in l993 through AIMES GRADUATE SCHOOL and the title of Management Economy in l985 in Wydia Mandala University.

Djaki Djajaatmadja – Director President He is an Indonesian Citizen. This time he has become of the Main Director of Prima Master bank since 2000 up to now.Before that he had become a director of Prima Master Bank since l990 until 2000.He started his career as Management consultant starting from l981 also he got the title of Accountancy Economy in Airlangga University consultant and accountancy since in l982.

Theo MP Nugroho – Komisaris Warga Negara Indonesia, saat ini menjabat Komisaris Independen Prima Master Bank sejak tahun 2007 sampai sekarang, serta sebagai Ketua Komite Audit, Ketua Pemantau Risiko dan anggota komite Remunerasi. Memulai karier dari tahun 1988 dan meraih gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Wijaya Kusuma-Surabaya. Sebelum bergabung dengan Prima Bank, pernah menjabat sebagai pimpinan kantor di beberapa bank mulai tahun 1993.

Agustinus Tranggono Prawoto – Direktur Warga Negara Indonesia, saat ini menjabat sebagai Direktur Komersial Prima Master Bank sejak tahun 2012 sampai sekarang, sebelumnya menjabat sebagai Direktur Kepatuhan sejak tahun 2000 hingga tahun 2012 di Bank Prima. Mengawali karir pada tahun 1984 sebagai dosen di Universitas Petra dan meraih gelar sarjana Ekonomi Akuntansi di Universitas Airlangga pada tahun 1985.

Theo MP Nugroho – Commissioner He is an Indonesian citizen.This time He has becomed the Prima Master Bank Independent commissioner since 2007 until now also as a part of a head of risk monitoring comitee, a member of Audit and Renumeration Commitee .He started his carrier from the year l988 and he got a title of economy from Wijaya kusuma University-Surabaya before joining Prima Master Bank. He has ever been as the head of office in several banks starting in l993.

Agustinus Tranggono Prawoto – Director He is an Indonesian citizen. This time he becomes the director of commerce since 2012 until now. Before that he had become the director of compliance since 2000 until 2012 in Prima Master Bank. He started his careen since l984 as a lecture of Petra Univesity and got the title of Accountancy Economy In Airlangga University in l985.

Andy Wongsonegoro – Komisaris Warga Negara Indonesia, saat ini menjabat sebagai Komisaris Prima Master Bank sejak tahun 2012 sampai sekarang, serta menjadi anggota Komite Pemantau Risiko dan Audit, sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Komersial di Prima Master Bank sejak tahun 2000 mengawali karir di bidang perbankan sejak tahun 1979 serta meraih gelar Diploma bidang Business di Ngee Ann Technical College–Singapore.

Edhi Hartanto Anggono – Direktur

Warga Negara Indonesia, saat ini menjabat sebagai Direktur Kepatuhan Prima Master Bank sejak tahun 2012 sampai sekarang, sebelumnya menjabat Kepala Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) Prima Master Bank sejak tahun 1995 sampai tahun 2012. Mengawali karir sebagai konsultan manajemen pada tahun 1988 dan meraih gelar sarjana Ekonomi/Akuntansi pada tahun 1990 di Universitas Airlangga – Surabaya.

Andy Wongsonegoro – Commissioner He is an Indonesian citizen. This time he has the function of Prima Master bank commissioner since 2012 until now, also become a member of Audit and risk monitoring comitee. Before that he has ever been a director of Commerce in Prima master Bank since 2000. He started his carreer in the bank field since l979 .he also got the tile of diploma in the field of Business in Ngee Ann Technical College, Singapore.

Edhi Hartanto Anggono – Director He is an Indonesian citizen. Now he is a director of compliance in Prima Master Bank since 2012 up to ow. Before that he has been a head of Intern Audit Unit of Prima Master Bank sice l995 until 2012. He started his career as Management consultant in l988 and got The title of Economy and Accountancy in l990 in Airlangga Uiversity, Surabaya.

Kepala Divisi dan Pejabat Eksekutif Head of Division & Executive Officer

Andreas Hartanto, Kepala Divisi Teknologi Informasi Warga Negara Indonesia. Mulai berkarir sejak 1987, bergabung dengan Prima Master Bank pada tahun 1990. Saat ini menjabat sebagai Kepala Divisi Information Teknologi, meraih gelar sarjana informatika pada tahun 1990 di Sekolah Tinggi Teknik-Surabaya.

Hariyanto , Kepala Divisi Komersial Warga Negara Indonesia. Mulai berkarir di bidang perbankan sejak tahun 1984 dan sejak tahun 1993 bergabung dengan Prima Master Bank. Saat ini menjabat sebagai Kepala Divisi komersial dan meraih gelar sarjana ekonomi pada tahun 1989 di Universitas Putra Bangsa-Surabaya.

Andreas Hartanto, The Head of Information Technology Division He is an Indonesian citizen. He started his career in bank since l987 and since l990 joining with Prima Master Bank. Now he becomes as the head of information technology division and got the title of informatic bachelor in l990 in Sekolah Tinggi Teknik, Surabaya.

Hariyanto , The Head of Commercial division He is an Indonesian citizen. He started his career in bank since l984 and since l993 joining with Prima Master Bank.now he becomes as the head of Commerce division and got the title of Economy bachelor in l989 in Putra Bangsa university,Surabaya.

Eko Soebroto Hary , Kepala Divisi Operasi Warga Negara Indonesia. Mulai berkarir di bidang perbankan sejak tahun 1983 dan sejak tahun 1990 Bergabung dengan Prima Master Bank. Saat ini menjabat sebagai Kepala Divisi Operasi dan meraih gelar sarjana Universitas Putra Bangsa-Surabaya.

Agus Budianto , Kepala Divisi Treasury Warga Negara Indonesia. Mulai berkarir di bidang perbankan sejak tahun 1980 dan sejak tahun 1993 Bergabung dengan Prima Master Bank. Saat ini menjabat sebagai Kepala Divisi Treasury dan telah meraih gelar sarjana Ekonomi/Manajemen tahun 1984 di Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin.

Eko Soebroto Hary , The Head of Operation Division He is an Indonesian citizen. He started his career in bank since l983 and since l990 joining with Prima Master Bank. Now he becomes as the head of operation division and got the bachelor degree in Putra Bangsa University, Surabaya.

Agus Budian to , The Head of Treasury Division He is an Indonesian citizen. He started his career in bank since l980 and since l993 joining with Prima Master Bank. Now he becomes as the head of treasury division and got the title of economic-management bachelor in 1984 in University of Lambung Mangkurat, Banjarmasin.

Daniel R Tantono, Kepala Biro Direksi Warga Negara Indonesia. Mulai berkarir di bidang perbankan sejak tahun 1988 dan sejak tahun 2004 bergabung dengan Prima Master Bank. Saat ini menjabat sebagai Kepala Biro Direksi dan meraih gelar sarjana S2 Management & Teknologi pada tahun 1999 di Global Institute of Management.

Linus Susantio , Kepala Divisi Komersial Warga Negara Indonesia. Mulai berkarir di bidang perbankan sejak tahun 1987 dan sejak tahun 2012 Bergabung dengan Prima Master Bank. Saat ini menjabat sebagai Kepala Divisi Komersil dan meraih gelar sarjana Ekonomi di Universitas Surabaya pada tahun 1986.

Daniel R Tantono , The Head of Bureau Directors He is an Indonesian citizen. He started his career in bank since l988 and since 2004 joining with Prima Master Bank. Now he becomes as the head of bureau directors and got the title master of management & technology in l999 in Global Institute of Management.

Linus Susantio , The Head of Commercial Divison He is an Indonesian citizen. He started his career in bank since l987 and since 2012 joining with Prima Master Bank. Now he becomes as the head of commerce division and got the title of economic bachelor in 1986 in Surabaya University.

Widia Utami, Kepala Satuan Kerja Audit Internal Warga Negara Indonesia. Sejak tahun 2012 bergabung dengan Prima Master Bank. Saat ini menjabat sebagai Kepala Satuan Kerja Audit Internal. Sebelumnya berkarir sebagai Auditor sejak tahun 2002 dan meraih gelar sarjana Ekonomi/Akuntansi pada tahun 2000 di Universitas Pancasila-Jakarta.

Kuswana Widyanata , Kepala Satuan Kerja Manajemen Risiko Warga Negara Indonesia. Memulai berkarir di bidang perbankan sejak tahun 1989 dan sejak tahun 1993 bergabung dengan Prima Master Bank. Saat ini menjabat sebagai Kepala Satuan Kerja Manajemen Risiko dan meraih gelar sarjana S2 jurusan Manajemen Stratejik pada tahun 2008 di Universitas Katolik Widya Mandala-Surabaya.

Widia Utami, The Head of Audit Intern Unit She is an Indonesian citizen. Since 2012 she has joining with Prima Master Bank. Now she becomes as the head of intern audit. Before joinging Prima master bank, she as external auditor and got the title of economic-management bachelor in 2000 in Pancasila University, Jakarta.

Kuswana Widyanata , The Head of Risk Management Unit He is an Indonesian citizen. He started his career in bank since l989 and since l993 joining with Prima Master Bank. Now he becomes as the head of risk management and got the postgraduate title of strategic-management bachelor in 2008 in Widya Mandala Catholic University, Surabaya.

Arief Setio Widodo , Kepala Satuan Kerja Kepatuhan Warga Negara Indonesia. Memulai berkarir di bidang perbankan sejak tahun 1989 dan sejak tahun 2008 bergabung dengan Prima Master Bank. Saat ini menjabat sebagai Kepala Satuan Kerja Kepatuhan dan meraih gelar sarjana MIPA pada tahun 1989 di Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya.

Arief Setio Widodo , The Head of Compliance Unit He is an Indonesian citizen. He started his career in bank since l989 and since 2008 joining with Prima Master Bank. Now he becomes as the head of compliance unit and got the title of science bachelor in 1989 in Institute of Technology 10 November.

Pejabat Bank Bank Officer

Bidang-Bidang di Kantor Pusat Data Center Anggoro Baruna

System and Procedure Sonny D.L.O

Int’l Ops and Treasury Settlement Ignatius Panggih N

Financial Accounting & Reporting Santike

Operation Support Mudy Rahayu

Human Resources Administration Lucia Djajaatmadja

Human Resources Development Shirley L Isabella

System and Hardware Support Didik Basuki R

Financial Information & Control AA. Gede Dharmaputra

General Affair Olivia Rully

Credit Analyst Budi Sentosa

Remedial Didik Tri Harsono

Pemimpin Kantor Kantor Cabang Utama Darmaisah

Cabang Surabaya – Kertopaten R. Satrio Edhi Joerwanto

Cabang Surabaya – Dharmahusada Hendrik Liman

Cabang Jakarta – Mangga Dua Hartono

Cabang Malang – J.A Suprapto Cai Huat

Cabang Jember – SultanAgung Penika Cahya Hadanta

Cabang Denpasar – Sudirman I.Gede Maharthama

Cabang Mataram - Lombok Langga Djaja Widjaja

Cabang Semarang – Ahmad Yani Catharina R. Handayani

Capem Surabaya – Darmo Indah Johanes Thedi

Capem Surabaya – Ngagel Edy Anthony Widjaja

Capem Surabaya – Kutisari Jimmy Handoko

Capem Surabaya – HR Muhammad Ali Hoedy

Capem Sidoarjo – Mojopahit Surjani

Capem Surabaya – Pasar Kembang Tuti Herjati

Capem Tropodo – Waru – Sidoarjo Oktaviani wijaya *

Capem Gresik – Veteran Elfi Nadliroh

Capem Kenjeran – Surabaya Ivan L Weinar

Capem Jakarta – Jatinegara A.A. AP Virawati

Capem Jakarta - Tangerang Dhanny Kurniawan Lay

Capem Jakarta - Margonda Anita Gusniasih

Capem Jakarta - Cikarang Nathanael Suji

Kantor Kas Surabaya – Jembatan Merah Ani Puspitaningsih

Kantor Kas Surabaya – Pasar Atom Lim Sulistyowati

* Caretaker.

Strategi dan Kebijakan Manajemen

Strategic and Management Policy

Langkah-langkah Strategis yang akan ditempuh Bank A. Arah Kebijakan Bank

1. Meningkatkan kepatuhan dan pemenuhan komitmen

Bank terhadap perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku, sehingga Bank memperoleh predikat yang baik dalam penilaian Good Corporate Governance (GCG).

2. Tetap mengutamakan penyaluran kredit kepada debitur UMKM dengan fokus segmentasi usaha ritel.

3. Pengembangan infrastruktur teknologi informasi guna mendukung rencana bisnis.

4. Meningkatkan penerapan manajemen risiko, secara berkesinambungan sehingga membentuk budaya risiko yang lebih baik dibandingkan dengan periode sebelumnya.

5. Meningkatkan kualitas dan pengembangan SDM dengan pelatihan dan penempatan yang lebih fokus, sehingga dapat mendukung pencapaian kinerja yang diharapkan.

6. Bekerjasama dengan pihak eksternal (jasa keuangan) guna merealisasikan inovasi rencana pelayanan.

7. Peningkatan fitur produk dana pihak ketiga yang sudah ada.

8. Mengajukan ulang ijin dan melanjutkan rencana pengoperasian ATM serta sistem pembayaran biller (SPB) yang tertuang dalam RBB tahun sebelumnya.

B. Langkah-langkah strategis yang akan ditempuh Ban k Langkah-langkah strategis yang akan ditempuh Bank sesuai dengan arah kebijakan Bank ke depan, yaitu : 1. Meningkatkan kepatuhan dan pemenuhan komitmen

Bank a. Menerapkan secara berkesinambungan Program

Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme Bank (APU & PPT) dengan melaksanakan beberapa hal, antara lain : 1. Meningkatkan penerapan program APU &

PPT. 2. Melaksanakan sosialisasi penerapan program

APU & PPT secara berkesinambungan, khususnya untuk petugas front liner.

b. Meningkatkan pemantauan dan pemenuhan

terhadap komitmen Bank sesuai hasil pemeriksaan secara periodik yang dilakukan oleh Bank Indonesia, sehingga bank dapat beroperasi dengan lebih baik dan sehat.

2. Meningkatkan penyaluran kredit pada debitur UMKM dengan lebih mengutamakan segmen ritel.

The Steps of The strategy which is implemented by a bank :: A. Direction of Bank Policy 1. Improving compliance and fulfillment of the Bank 's

commitment to the law and regulations, so that the Bank obtained a good title in the assessment of Good Corporate Governance (GCG).

2. Fixed priority lending to MSME borrowers with a focus on retail segment.

3. Development of information technology infrastructure to support the business plan.

4. Improving the application of risk management, so as to form continuous culture better risk than ever before.

5. Improving the quality of human resources development and training and placement with a more focused, so as to support the achievement of expected performance.

6. Cooperation with external parties (financial services) in order to realize the innovation of the service plan.

7. Improving product features third-party funds that already exist.

8. Asking re- license and continuing operation of the ATM and plans biller payment system ( SPB ) is contained in the Business Plan prior year.

B. The Steps of The strategy which is implemented by a bank ic Steps Will be Taken by Bank The strategic steps that will be taken by the Bank in accordance with the Bank's future policy direction , namely : 1. Improving compliance and fulfillment of the Bank's

commitment a. Applying continuous Anti-Money Laundering and

Counter-Terrorism Financing Bank (AML&CTF) by carrying out a few things , among others : i. Increasing application of AML & CTF. ii. Implement socialization application of AML &

CTF programs on an ongoing basis , especially for those front liners.

b. Improving monitoring and compliance with the Bank's commitment corresponding periodic examination conducted by Bank Indonesia , so that banks can operate better and healthier.

2. Increasing lending to MSME borrowers to prefer the

retail segment.

3. a. Mengoptimalkan Teknologi Informasi pada sistem

operasi bank sejalan dengan pengoperasian ATM dan Sistem Pembayaran Biller (SPB).

b. Melakukan penyempurnaan infrastrukturTI c. Pengembangan Sistem Pelaporan XBRL untuk

pelaporan ke BI.

4. Melakukan sosialisasi penerapan manajemen risiko agar terbentuk budaya risiko mulai dari lini dasar organisasi, serta melakukan sosialisasi yang berkaitan dengan regulasi baru.

5. Meningkatkan kualitas dan pengembangan SDM

dengan pelatihan-pelatihan yang berkesinambungan terkait dengan operasional bank secara keseluruhan, baik yang dilakukan secara internal maupun bekerja sama dengan pihak eksternal yang kompeten.

6. Merealisasikan rencana jasa pelayanan pengiriman uang dengan pihak ketiga yang diharapkan : - Dapat meningkatkan layanan Bank terhadap

nasabah dengan semakin bertambahnya jaringan kantor bank dan tuntutan layanan nasabah.

- Sebagai back up transaksi RTGS dan SKNBI. - Merupakan peningkatan produk-produk jasa bank.

7. Pengembangan inovasi produk simpanan Dana Pihak

Ketiga agar lebih menarik dan tersegmentasi, sehingga dapat mengikuti tuntutan umum yang ada di pasar.

8. Bersama-sama dengan pihak eksternal mengoptimalkan seluruh layanan jaringan ATM bank dan Sistem Pembayaran Biller (SPB) dimana diperiode sebelumnya telah terjalin kerjasama dengan pihak ALTO.

C. Target jangka pendek dan jangka menengah

a. Target Jangka Pendek, terdiri dari : 1. Meningkatkan pertumbuhan dana pihak ketiga

sebesar 16% dan perkreditan sebesar 12% pada tahun 2014.

2. Peningkatan fungsi pelayanan. - Optimasi pengoperasian ATM dan Sistem

Pembayaran Biller (SPB) - Pelayanan jasa pengiriman uang melalui

kerjasama dengan pihak ketiga - Pengembangan inovasi produk simpanan

Dana Pihak Ketiga

3. Peningkatan kualitas dan pengembangan SDM. - Pemberian training/pelatihan secara

berkesinambungan dengan prioritas disesuaikan dengan profil risiko Bank dan pengembangan karir karyawan.

- Menambah sarana dan prasarana pelatihan.

3.a. Optimizing Information Technology on the operating system in line with the bank's ATM deployment and Biller Payment System (SPB).

b. Improving the information and technology infrastructure. c. Development of XBRL Reporting System for reporting to BI. 4. Doing socialization of risk management in order to

form the culture of risk ranging from the basic line of the organization, as well as to socialize with regard to the new regulations.

5. Improving quality and human resource development

with continuous training related to overall bank operations, whether conducted internally or in cooperation with external parties competent.

6. Realizing plan remittance services to third parties who

are expected to : a. Can improve bank services to customers with the

increasing network of bank offices and customer service demands.

b. As a back up and SKNBI RTGS transactions. c. An increase in bank service products.

7. Development product innovation deposits Deposits to

be more attractive and segmented, so as to follow the general demands in the market.

8.Together with external parties to optimize all the

bank's ATM network services and Biller Payment System (SPB) which the previous period has been established in cooperation with the ALTO.

C. Short and Medium Term Target

a. Short-term targets , consisting of : 1. Increasing deposits growth of 16% and

lending by 12% in 2014.

2. Improved service function. - Optimization of the operation of the

ATM and Biller Payment System ( SPB ) - Remittance services through third-party

cooperation. - Development of product innovation

deposits.

3. Improved quality and human resources development. - Provision of training / training on an

ongoing basis with priorities tailored to the risk profile of the Bank and employee career development.

- Increase training facilities.

4. Peningkatan fungsi kepatuhan.

a. Dilakukan dengan cara senantiasa menjaga kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku, antara lain : - Menjaga KPMM diatas 12%. - Mempertahankan pencapaian NPL

dibawah ketentuan 5%. - Menjaga tingkat GWM Primer 8%, GWM

Sekunder 4%, dan LDR dalam kisaran target 92% atau sesuai ketentuan BI.

- Pemenuhan penerapan APU & PPT.

b. Pemenuhan komitmen Bank terhadap hasil pemeriksaan eksternal dan internal.

5. Peningkatan penerapan tata kelola yang baik.

Dilakukan dengan cara mempertahankan pencapaian predikat komposit Good Corporate Governance (GCG) pada peringkat 2(dua) dengan predikat baik.

b. Target Jangka Menengah

Meningkatkan permodalan melalui penambahan dana setoran modal dari Pemegang Saham, agar Bank berkembang lebih dinamis.

D. Kebijakan Manajemen

1. Tetap menerapkan prinsip kehati-hatian dalam

menghimpun dana dan menyalurkannya. 2. Mempertahankan tingkat kesehatan Bank sesuai

regulasi yang berlaku. 3. Mempertahankan dan meningkatkan penerapan Good

Corporate Governance yang lebih baik. 4. Meningkatkan pelayanan melalui realisasi

pengoperasian ATM dan Sistem Pembayaran Biller. 5. Pemenuhan program penerapan Anti Pencucian Uang

dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU & PPT) bagi Bank Umum.

E. Kebijakan manajemen risiko dan kepatuhan Kebijakan manajemen risiko Bank, meliputi : - Proses manajemen risiko. - Faktor-faktor risiko. - Profil risiko.

a. Proses Manajemen Risiko

Merupakan suatu rangkaian proses pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan dimana terdiri dari : 1. Identifikasi Risiko

Langkah ini untuk mengetahui risiko-risiko yang melekat pada setiap aktivitas fungsional dari jenis risiko yang ada.

4. Increased compliance functions. a. Done by continuing to maintain

compliance with regulatory requirements, among others : - Keeping CAR above 12%.

Maintaining the NPL under the terms of the achievement of 5%.

- Maintain the level of 8% reserve requirement Primary, Secondary GWM 4%, and LDR in the target range 92% or in accordance with BI.

- Fulfillment application of AML & CTF.

b. Fulfillment of the Bank 's commitment to internal and external examination results.

5. Improved implementation of good governance. Done by maintaining the achievement of composite predicates of Good Corporate Governance (GCG) at rank 2 (two) with a good rating.

b. Medium-Term Targets

Increasing the capital through additional capital from shareholders, in order to develop the bank dinamycally.

D. Policy Management

1. Continue to apply the precautionary principle in collecting funds and distribute it.

2. Maintaining appropriate levels of health regulations applicable Bank.

3. Maintain and improve the implementation of good corporate governance better.

4. Improve services through the realization and operation of ATM Biller Payment System.

5. Fulfillment of program implementation of Anti-Money Laundering and Combating the Financing of Terrorism (AML&PPT) for Commercial Banks.

E. The risk management and compliance policies

The Bank's risk management policies, including : - The process of risk management. - Risk factors. - The risk profile.

a. Risk Management Process

Is a series of risk management implementation process conducted which consist of : 1. Identification of Risk This step is to know the risks inherent in the

functional activity of each type of risk.

2. Pengukuran Risiko Langkah ini untuk memisahkan risiko mana yang

mempunyai dampak rendah dan dampak tinggi, menentukan solusi dari dampak risiko yang ada baik dampak rendah maupun dampak tinggi dan untuk mengukur profil risiko.

3. Pemantauan Risiko Langkah ini untuk melihat sejauh mana efektifitas

dari pelaksanaan proses manajemen risiko sebelumnya sehingga bila ada hal-hal yang perlu dilakukan perubahan ataupun tambahan kebijakan dapat dilakukan.

4. Sistem Informasi

Merupakan bagian dari sistem informasi manajemen yang diperlukan dalam rangka penerapan manajemen risiko yang efektif. Sistem informasi ini mengelola seluruh kertas kerja, self assessment dari setiap unit bisnis, sehingga mampu menghasilkan satu kesatuan laporan tentang penerapan manajemen risiko, dimana laporan ini dipergunakan sebagai pertanggung jawaban dari SKMR kepada Direktur Kepatuhan maupun kepada komite terkait manajemen risiko (Komite Pemantau Risiko dan Komite Manajemen Risiko).

5. Pengendalian

Langkah ini untuk menentukan apakah suatu prosedur pada aktivitas bank sudah berjalan dengan baik atau belum dengan lebih memperhatikan risiko-risiko yang melekat sehingga dapat meminimalkan risiko yang terjadi.

Khusus pada risiko operasional ada tambahan dalam melakukan proses manajemen risiko, yaitu Mitigasi Risiko dimana proses ini dilakukan setelah proses pengukuran risiko. Proses ini dilakukan dengan 2(dua) tahapan : a. Mengurangi risiko

Proses dan aktivitas perbankan yang ada mengandung suatu risiko, tetapi proses dan aktivitas tetap harus dijalankan, maka guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dilakukan penyesuaian dengan melihat kondisi bank yang ada. Proses yang dilakukan untuk mengurangi risiko dalam aktivitas bank meliputi penyesuaian operasional, perubahan struktur, penyesuaian sistem dan prosedur, penyempurnaan sistem informasi teknologi, penyesuaian produk, pengembangan sumber daya manusia dan lain-lain.

2. Measuring Risk This step is to separate the risks which have a low impact and high impact, determine the solution of the existing risks impact both low impact and high impact and to measure the risk profile.

3. Monitoring Risk

This step is to see how far the effectiveness of the implementation of the risk management process in advance so that if there are things that need to be changed or additional policies do.

4. System Information

Is part of the management information system is required in order to implement an effective risk management . The information system manages all the paper work, self-assessment of each business unit, so as to produce a unified report on the implementation of risk management , where it was used as the accountability of SKMR to the Director of Compliance and committees related to risk management (Risk Oversight Committee and the Committee Risk Management).

5. Control

This step is to determine whether a procedure in bank activities are already well underway or yet more attention to the inherent risks so as to minimize the risk of that happening.

Special at operasional risk, there are additional operational risks in the risk management process , namely Risk Mitigation in which the process is carried out after the risk assessment process. This process is carried out with 2 (two) phases : a. Reducing the risk

Processes and existing banking activities containing a risk, but the process and activity remains to be executed, then in order to anticipate unwanted adjustment by looking at the condition of the existing banks.

The process is done to reduce the risk in the bank's activities include operational adjustments, changes in the structure, the adjustment systems and procedures, improvement of information systems technology, product customization, development of human resources and others.

b. Menghindari risiko atau mengalihkan risiko Proses dan aktivitas perbankan yang ada mengandung suatu risiko, tetapi risiko ini dapat dihindari atau dialihkan dengan bantuan pihak ketiga untuk menanggung risiko yang ditimbulkan dari proses dan aktivitas ini. Proses pengalihan risiko meliputi penjaminan pemberian kredit dengan diasuransikan, penanganan permasalahan dari sistem komputerisasi.

Penerapan manajemen risiko telah disesuaikan dengan tujuan, kebijakan usaha, ukuran dan kompleksitas usaha serta kemampuan bank.

Faktor-Faktor Risiko Pengelolaan faktor risiko yang telah ditetapkan/dijalankan dan tetap akan dijalankan di waktu yang akan datang meliputi : 1. Risiko Kredit

Pengelolaan risiko kredit adalah pengendalian risiko dengan menerapkan prinsip kehati-hatian atas pemberian kredit yang sehat pada setiap pengajuan kredit oleh counterparty, peninjauan secara berkala terhadap kebijakan kredit secara konsisten dilakukan guna mengantisipasi perubahan kondisi yang ada.

Bank selalu melakukan monitoring terhadap setiap proses pemberian kredit, mulai dari pembuatan proposal kredit hingga pencairan kredit serta pemantauan atas penggunaan kredit, agar Bank dapat mengidentifikasi lebih dini bilamana terdapat potensi kredit bermasalah yang disebabkan kualitas debitur yang kurang baik. Disamping itu Bank juga memberikan pelatihan berkala untuk meningkatkan kualitas Account Officer dalam hal analisa kredit.

2. Risiko Pasar

Pengendalian risiko pasar dilakukan oleh komite asset-liabilities (ALCO) dan Unit Kerja Treasury. Kebijakan yang diambil guna mengantisipasi timbulnya kerugian akibat pergerakan suku bunga dan nilai tukar antara lain dengan menjaga gap repricing asset-liabilities, penetapan masa repricing pada asset-liabilities agar mudah disesuaikan dengan perubahan suku bunga pasar. Bank melakukan kajian atas pergerakan suku bunga, sehingga bank diharapkan mampu mengoptimalkan laba melalui penetapan suku bunga bank yang mampu bersaing dengan kompetitor bank.

b. Avoiding the risk , or transferring the risk

Processes and existing banking activities containing a risk, but this risk can be avoided or transferred with the help of a third party to bear the risk arising from these processes and activities.

The process of transferring credit risk guarantee covers the insured, the management issues of the computerized system.

Application of risk management has been adapted to the purpose, business policy, as well as the size and complexity of the bank's capabilities. Risk Factors Management of risk factors have been established / run and still be run in the future include : 1. Credit Risk

Management of credit risk is the risk control by applying the precautionary principle for the provision of healthy credit on each credit application by counterparties, regularly review the credit policy has consistently done in anticipation of changes in existing conditions.

Banks are always monitoring the process every loan, ranging from making a proposal to loan disbursement and monitoring of the use of credit, so that the Bank can identify it early if there is a potential problem loans due to poor quality borrowers. Besides, the Bank also provide regular training to improve the quality of the Accounts Officer in the case of credit analysis.

2. Market Risk

Market risk management is done by the asset - liabilities committee (ALCO) and the Unit of Work Treasury. Measures taken in anticipation of losses arising from movements in interest rates and exchange rates, among others, to maintain the asset - liabilities repricing gap, the determination of repricing period of the asset - liabilities to be easily adapted to changes in market interest rates. Bank conducted a study on the movement of interest rates, so banks are expected to optimize profit through setting interest rates that can compete with acompetitor bank.

3. Risiko Likuiditas Langkah yang ditempuh untuk menjaga agar risiko likuiditas tetap rendah adalah menjaga kecukupan primary-secondary reserve, pengaturan gap maturitas antara kredit dan struktur pendanaan, penempatan dana pada low risk instrument, memantau unused facility, memantau pergerakan dana, diversifikasi sumber dana guna mengurangi ketergantungan, menjaga ketersediaan credit line antar bank dengan memelihara hubungan baik antar bank.

4. Risiko Operasional

Upaya memitigasi risiko dilakukan dengan peningkatan kompetensi karyawan melalui pendidikan dan pelatihan berkala serta peningkatan fungsi kontrol pada aktivitas operasional sehari-hari, sehingga mampu mengeliminir risiko operasional dan mengoptimalkan operasional bank.

5. Risiko Hukum

Pengendalian risiko hukum dilakukan dengan konsisten mematuhi ketentuan/ kelengkapan yang disyaratkan dalam perjanjian kredit, kontrak pengikatan agunan, menjaga kelemahan perikatan.

6. Risiko Reputasi

Risiko reputasi dikendalikan dengan penanganan keluhan nasabah dengan baik dan secara konsisten melaksanakan transparansi setiap produk yang ditawarkan.

7. Risiko Strategik

Perubahan eksternal yang terjadi diantisipasi dengan rapat-rapat koordinasi yang membahas perubahan dan kemungkinan dampak yang terjadi pada Bank sehingga dapat dilakukan pencegahan dan antisipasi sebelum pengambilan keputusan bisnis.

8. Risiko Kepatuhan

Pengendalian risiko dengan meningkatkan fungsi pengawasan oleh Satuan Kerja Kepatuhan secara konsisten, membuat kebijakan internal yang mengacu kepada ketentuan dan peraturan yang berlaku, melaksanakan fungsi kontrol terhadap pelaksanaan kepatuhan oleh Satuan Kerja Audit Internal (SKAI).

Profil Risiko Puncak dari penerapan manajemen risiko adalah profil risiko, dimana dalam profil risiko ini bank mengetahui tingkatan risiko-risiko yang ada baik yang mempunyai dampak rendah maupun tinggi dan mengetahui trend perkembangan dari risiko-risiko ini menurun atau meningkat dibandingkan dengan risiko-risiko yang sejenis pada periode yang lalu, sehingga bank dapat melakukan antisipasi untuk pengurangan risiko di masa yang akan datang untuk tingkatan risiko yang tinggi.

3. Liquidity Risk

Steps to be taken to keep the liquidity risk is kept low to maintain adequate primary - secondary reserve, setting the maturity gap between credit and financing structures, the placement of funds in low risk instruments, monitoring the unused facility, monitor the movement of funds, diversification of funding sources to reduce dependence, keeping availability of credit lines between banks to maintain good relations between banks.

4. Operational Risk

To mitigate the risk carried by improving the competence of employees through education and periodic training as well as increased operational control functions on the day-to- day activities, so as to eliminate operational risks and optimize the bank's operations.

5. Legal Risk

Legal risk control are done consistently comply with the provisions/completeness required in the credit agreement, the contract binding collateral, maintain engagement weakness.

6. Reputation Risk

Reputation risk is controlled by handling customer complaints properly and consistently implement the transparency of each product offered.

7. Strategic Risk

External changes that occur with the anticipated coordination meetings to discuss the changes and the likely impact that occurred at the Bank so that it can be done prevention and anticipation before making business decisions.

8. Compliance Risk

Control risk by improving the function of oversight by the Compliance Unit consistently, making the internal policy which refers to the applicable rules and regulations, carry out the functions of control over the implementation of the compliance by the Internal Audit Unit (Internal Audit).

Risk Profile The culmination of the application of risk management is risk profile, where the risk profile of the bank to know the extent there are risks that have either low or high impact and know the trend of the development of these risks decreased or increased compared with similar risks in the period ago, so that the bank can anticipate for risk reduction in the future for a high level of risk.

Pelaksanaan tugas Fungsi Kepatuhan yang telah dilakukan mencakup hal-hal, sebagai berikut : a. Membuat langkah-langkah dalam rangka mendukung

terciptanya Budaya Kepatuhan pada seluruh kegiatan usaha Bank pada setiap jenjang organisasi.

Bank juga telah melakukan upaya-upaya terkait terciptanya budaya kepatuhan antara lain meliputi : 1. Pembuatan Piagam Kepatuhan (Compliance

Charter). 2. Pembuatan Kode Etik Kepatuhan (Compliance

Code of Conduct). 3. Pembuatan Kebijakan Kepatuhan berupa Standar

Kepatuhan. 4. Melakukan sosialisasi “Strategi Anti Fraud” dan

Standar Kepatuhan

b. Melakukan Identifikasi, pengukuran, monitoring dan pengendalian terhadap Risiko Kepatuhan dengan mengacu pada Peraturan Bank Indonesia, mengenai Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum.

Bank melakukan upaya-upaya sebagai berikut : - Penilaian sendiri (self assessment) menilai kepatuhan

perkreditan nominal Rp. 500 juta keatas (efektif 15 Nopember 2013 dari ketentuan sebelumnya mulai Rp 1 milyar).

- Pembuatan daftar kuesioner untuk mengetahui tingkat pemahaman terkait peraturan Bank Indonesia.

c. Menilai dan mengevaluasi efektivitas, kecukupan dan kesesuaian kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur yang dimiliki oleh Bank dengan Peraturan Perundangan yang berlaku. Dilakukan melalui uji kepatuhan terhadap peraturan tersebut.

d. Melakukan review dan/atau merekomendasikan

pengkinian dan penyempurnaan kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosesur yang dimiliki oleh Bank agar sesuai dengan ketentuan yang berlaku baik yang direkomendasikah oleh Internal Bank ataupun dari hasil pemeriksaan oleh Bank Indonesia dan atau Pihak Eksternal.

Bank senantiasa melakukan pemantauan pelaksanaan prosedur yang telah diterbitkan berdasarkan pertimbangan Internal Bank, rekomendasi dari Akuntan Publik dan rekomendasi dari Bank Indonesia.

e. Melakukan upaya-upaya, untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur serta kegiatan usaha Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan-peraturan yang berlaku.

The implementation of the Compliance Function task that has been done includes things, as follows : a. Making steps in order to support the creation of the

Compliance Culture in all bank business activities at every level of the organization.

The Bank has also made efforts associated creation of a culture of compliance include the following : 1. Create charter compliance. 2. Creat Compliance Code of Conduct. 3. Making a Compliance Policy in the form of

Compliance Standard. 4. Socializing "Anti-Fraud Strategy" and compliance

standard. b. Doing identification, measurement , monitoring and

control of Risk Compliance with reference to the Regulation of Bank Indonesia, on the Application of Risk Management for Commercial Banks.

Bank undertake the following measures : - Assessment (self-assessment) to assess

compliance nominal credit of IDR 500 millions or more (effective 15 November 2013 from the previous provisions from USD 1 billions).

- Making a list of questionnaire to determine the level of understanding related to Bank Indonesia regulations.

c. Assess and evaluate the effectiveness, adequacy

and appropriateness of policies, regulations, systems and procedures which are owned by the bank with applicable Laws. Done through testing compliance with these regulations.

d. Conduct a review and / or recommend updating and

refinement of policies, regulations, systems and prosesur owned by the Bank to conform to the applicable provisions of either the Bank or the Internal direkomendasikah by the results of the examination by Bank Indonesia and or External.

Bank continues to monitor the implementation of procedures that have been issued by the Internal Bank's consideration, recommendations of the Public Accountants and the recommendation of Bank Indonesia.

e. Make efforts to ensure that the policies, rules,

systems, and procedures as well as the Bank's business activities are in accordance with Bank Indonesia regulations and applicable regulations.

Antara lain dilakukan membuat resume / ringkasan setiap peraturan baru dan mengingatkan hal-hal penting yang perlu dilakukan oleh Bank terkait peraturan dan atau surat edaran baru tersebut.

f. Melakukan tugas-tugas lainnya terkait dengan Fungsi

Kepatuhan

Dilakukan dengan melakukan sosialisasi APU dan PPT setiap tahun, bertindak sebagai contact person untuk permasalahan Kepatuhan Bank dan mengikuti pelatihan dan sosialisasi yang diadakan pihak ekstern.

F. Strategi pengembangan bisnis

Strategi pengembangan bisnis Bank yang akan dilaksanakan sampai dengan akhir tahun 2014 guna memenuhi sasaran penyampaian rencana kerja Bank dengan mempertimbangkan kecenderungan risiko (risk appetite) dan toleransi risiko (risk tolerance) yang ditetapkan sebagai berikut :

1. Mengakumulasi laba berjalan untuk memperkuat

struktur permodalan, sehingga ketentuan CAR yang berlaku dapat dipenuhi.

2. Pengembangan inovasi produk simpanan Dana Pihak Ketiga.

3. Menindaklajuti proses realisasi peroperasian dan mengoptimalkan ATM dan Sistem Pembayaran Biller (SPB) melalui jaringan ALTO.

4. Pengembangan produk layanan berupa kiriman uang tunai cepat dan aman yang bekerjasama dengan pihak ketiga.

5. Meningkatkan fungsi Asset and Liability Committee

(ALCO), dengan melakukan manajemen risiko likuiditas dan manajemen risiko pasar.

6. Mengidentifikasi pasar dari nasabah yang telah ada

sehingga dapat dilakukan peningkatan penyerapan kredit maupun dana bagi Bank (customer get customer).

7. Menyempurnakan Standard Operating Procedures

(SOP) dan menambah SOP baru terkait dengan pengoperasian ATM dan SPB.

8. Menyempurnakan Business Continuity Plan (BCP).

9. Mengembangkan infrastruktur teknologi informasi guna

mendukung rencana bisnis.

Among others, to create a resume/summary of any new regulations and to remind the important things that need to be done by the Bank or the relevant regulations and the new circular.

f. Perform other tasks related to the Compliance

Function Done with socializing AML & CTF each year, acting as a contact person for issues Bank Compliance and training and socialization are held external parties. F. Business development strategy

Bank's business development strategy to be implemented until the end of 2014 in order to meet the target of delivering business plan taking into account the Bank's risk propensity (risk appetite) and risk tolerance (risk tolerance) is defined as follows :

1. Accumulate profit goes to strengthen the capital

structure, so that the applicable provisions of the CAR can be met.

2. Development product innovation deposits Deposits . 3. Follow up the realization processes and optimize

peroperasian ATM and Biller Payment System (SPB) through a network of ALTO.

4. Development product services such as cash

shipments quickly and safely in collaboration with third parties.

5. Improve the function of Asset and Liability Committee

(ALCO), to conduct the management of liquidity risk and market risk management.

6. Identify market from existing customers so it can be

increased uptake of credit or funds for banks (customer get customer).

7. Improving the Standard Operating Procedures (SOP)

and adding new SOP associated with the operation of the ATM and SPB.

8. Improving Business Continuity Plan (BCP). 9. Developing information technology infrastructure to

support the business plan.

G. Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kebijakan Remunerasi

1. Pengembangan organisasi sejalan dengan rencana

serta perkembangan usaha bank. 2. Bank melakukan review berkala atas kebijakan

remunerasi yang telah dilaksanakan, meliputi kenaikan gaji berkala tahunan, besaran tunjangan hadir. Disamping itu Bank akan melakukan penyempurnaan sistem penggajian yang lebih transparan dan fair dengan melakukan kerja sama dengan pihak ketiga yang kompeten.

3. Guna pengembangan karyawan, Bank mengadakan

pelatihan secara berkesinambungan terhadap ketentuan-ketentuan yang ada guna meningkatkan pemahaman dan kompetensi karyawan.

G. Human Resources Development Strategy and

Remuneration Policy

1. Development organization in line with the business plan and the development banks.

2. Banks conduct periodic review of remuneration

policies that have been implemented , including annual salary increase, the amount of attendance allowances. Besides, the Bank will make improvements payroll system more transparent and fair to do the same work with reputable third parties.

3. For employee development, the bank conducts

training on an on going basis to the existing provisions in order to improve the understanding and competence of employees.

I

Perkembangan Usaha Bank Development of bank’s Business

Ikhtisar Keuangan / Financial Overview (Audited dan dalam jutaan Rupiah / Audited & in million rupiahs)

Keterangan

Des 2011

Des 2012

Des 2013

Total Aset Simpanan dari Nasabah Pinjaman diberikan Ekuitas Modal Disetor Modal Disetor Lainnya Saldo Laba Laba Operasional Pendapatan Bunga Beban Bunga Pendapatan Bunga Bersih Laba/Rugi Sebelum Pajak Laba/Rugi Setelah Pajak

1.238.349

985.797 885.707 153.917 100.000

50.000 3.828 4.082

113.805 71.364 42.441 5.561 4.133

1.750.398 1.310.658 1.303.303

212.974 175.000

25.000 12.864

9.287 158.525

92.998 65.527 10.556

9.057

2.070.110 1.667.733 1.589.705

226.246 200.000

- 26.116 16.543

210.439 128.902

81.537 17.781 13.271

Total Assets

Deposits from Customers Loans Equity

Capital Stock Additional Paid in Capital

Retained Earning Operating Income

Interest Income Interest Expense

Net Interest Income Income Before Tax Expenses

Net income

Rasio Keuangan Tingkat Pengembalian atas Aset Tk. Pengembalian atas Ekuitas Rasio Kredit thd Dana Pihak Ketiga Rasio Kecukupan Modal Beban Operasional / Pendapatan Operasional (BOPO) Aset Produktif Bermasalah Rasio Kredit Bermasalah-Gross Margin Bunga Bersih

0,52 3,59

89,85 16,03 96,32

1,33 1,47 4,55

0.70 5.96

99.44 17.05 94.08

1.22 1.31 4.98

0.92 6.40

95.32 15.38 92.14

2.11 2.24 4.71

Return On Assets(ROA) Return On Equity(ROE)

Loan to Deposit Ratio(LDR) Capital Adequacy Ratio(CAR)

Operational Expense to Operational Income Ratio

Productive Assets Classified Non Performing Loans-Gross

Nett Interest Margin(NIM)

Perkembangan Usaha Bank

Development of Bank’s business

Dalam jutaan Rupiah In million Rupiah

Laporan Manajemen Management Report

Perkembangan Usaha dan Kinerja Bank Tahun 201 3

1. Struktur Usaha Bank Saham PT. Prima Master Bank sebesar 2.000.000 (dua juta) yang dikeluarkan oleh perseroan, yaitu : a. PT. Hartamas Lestari dengan jumlah

kepemilikan 1.000.000 (satu juta lembar) saham.

b. PT. Multi Artacipta Serasi dengan jumlah kepemilikan 1.000.000 (satu juta lembar) saham.

2. Total Aset

Pertumbuhan total aset tumbuh sebesar 18,27% dari tahun sebelumnya, disebabkan adanya pertumbuhan penyaluran kredit dan penghimpunan Dana Pihak ketiga (DPK)

3. Dana Pihak Ketiga

Mengalami pertumbuhan 27,24% dari tahun sebelumnya menjadi Rp. 1.668 Milyar, dengan rincian : Komposisi dana pihak ketiga terbanyak ada pada produk deposito dibandingkan dengan tabungan dan giro, hal ini dipicu dengan adanya kondisi ekonomi makro yang kurang kondusif, antara lain kenaikan suku bunga BI dan persaingan ketat diantara usaha sejenis. Bank selalu mengusahakan hal ini berimbang antara dana mahal deposito dengan dana murah tabungan dan giro, dengan demikian biaya bunga bank dapat ditekan agar lebih efisien, sehingga diharapkan dapat meningkatkan rentabilitas.

4. Kredit Diberikan

Penyaluran kredit mengalami pertumbuhan sebesar 21,99% sehingga kredit yang diberikan mencapai Rp.1.590 Milyar. Bank tetap berpegang teguh pada prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit dan melakukan monitoring secara ketat terhadap kredit dalam jumlah besar dan terhadap debitur yang diperkiraan terkena dampak langsung maupun tidak langsung terhadap krisis keuangan global.

5. Laba

Pertumbuhan laba meningkat dibanding dengan periode sebelumnya pada akhir tahun 2013 bank berhasil membukukan laba sebesar Rp.13.271 Miliar, dibandingan dengan akhir tahun 2012 hanya sebesar Rp 9.057 Miliar

Business D evelopment and Bank Performance in 2013

1. Structures Business Bank

Shares of PT. Prima Master Bank is 2,000,000 ( two million ) issued by the company , namely : a. PT. Hartamas Lestari with the amount of

ownership is 1,000,000 (one million shares) shares.

b. PT. Multi Artacipta serasi with the amount of ownership is 1,000,000 (one million shares) shares.

2. Total Assets

Growth in total assets grew by 18.27% from the previous year , due to growth in lending and raising third party funds (DPK)

3. Third Party Fund Experienced growth of 27.24% from the previous year to IDR 1.668 billion, with details : The composition of most existing third-party funds on deposit products than the savings and current accounts, it is triggered by the presence of macro-economic conditions that are less conducive, among others, the BI rate hikes and tough competition among similar business. Bank always strive for this balance between funding expensive deposits with low funds and savings accounts, thus the cost of bank interest can be reduced to make it more efficient, which is expected to improve profitability.

4. Loan The loan portfolio grew by 21.99% to reach IDR 1.590 Billion. Bank remains committed to the principle of prudence in lending and strict monitoring of the large credit and the debtor is estimated affected directly or indirectly to the global financial crisis.

5. Earning Increased profit growth compared with the previous period at the end of 2013 the bank recorded a profit of IDR 13.271 billion, compared with the end of 2012 was only IDR 9.057 Billion.

6. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Sampai dengan akhir tahun 2013 bank berhasil membentuk Cadangan Kerugian Penurunan Nilai sebesar Rp. 17.182 Miliar.

7. Sistem penilaian Tingkat Kesehatan Bank

berbasis risiko Penilaian Tingkat Kesehatan Bank dengan perhitungan pendekatan berdasarkan risiko (Risk-based Bank Rating) merupakan penilaian yang komprehensif dan terstruktur terhadap hasil yang terintegrasi dengan profil risiko dan kinerja yang meliputi penerapan tata kelola yang baik, rentabilitas, dan permodalan. Tahun akhir tahun 2013 dan boleh dikatakan selama tahun kerja 2013 bank berhasil mencapai peringkat komposit dengan katagori sehat.

8. Permodalan

Bank menggunakan metode perhitungan modal minimum dengan metode standard, dimana Modal dibandingkan dengan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Kredit, Operasional dan Pasar. Rasio modal bank dibandingkan dengan ATMR pada akhir tahun 2013 mencapai angka 15.38%, dan modal bank saat ini lebih besar dibandingkan dengan ketentuan regulator yaitu 9-10% sesuai dengan profil risiko bank pada peringkat komposit 2 (dua)

9. Kualitas Aset

Tingkat Non-Performing Loan (NPL) Gross Bank pada akhir tahun 2013 sebesar 2.24%, peningkatan ini juga salah satunya dipicu dengan kondisi ekonomi makro yang kurang kondusif disemester 2 (dua) tahun 2013, namun bank telah melakukan upaya penanganan kredit bermasalah secara intensif, sehingga NPL Bank diusahakan menurun di triwulan I tahun 2014.

10. Manajemen

Bank telah melakukan self assesment terhadap penerapan Good Corporate Governance dan terus mengembangkan dan meningkatkan penerapannya dengan menyesuaikan pedoman yang telah dikeluarkan oleh regulator keuangan, bank mengetahui bahwa itu adalah indikator yang baik dalam menghadapi risiko-risiko yang dapat muncul dalam kegiatan usaha bank. Komite-komite telah melaksanakan tugasnya dengan baik mengacu pada ketentuan sebagaimana diatur dalam PBI No.11/25/PBI/2009 tentang perubahan atas PBI No.5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank serta PBI No. 9/12/PBI/2007 tentang Penerapan Good Corporate Governance bagi Bank.

6. Impairment Provision

As of the end of 2013 the bank successfully established impairment provision amount to IDR. 17.182 Billion.

7. Risk Based Bank Rating Risk Based Bank Rating is a comprehensive and structured assessment of the results is integrated with risk and performance profiles that include the implementation of good governance, profitability, and capital. Year- end 2013 and may be said for the work in 2013 the bank achieved a composite ranking with healthy category.

8. Capital Bank calculations using the minimum capital standard method, where the capital compared to Risk Weighted Assets (RWA) Credit, Operational and Market . The bank's capital ratio compared with the RWA at the end of 2013 reached 15,38 %, and the capital of the bank is currently larger than the provisions of the regulator that is 9-10 % according to the risk profile of the bank's composite rating of 2 (two).

9. Asset Quality The level of Non Performing Loan (NPL) Gross Bank at the end of 2013 at 2.24%, this increase also was triggered by macroeconomic conditions that are less conducive half of 2 (two) in 2013 , but the bank has made efforts to address problem loans intensively, thus endeavored to decline in NPL Bank first quarter of 2014.

10. Management The Bank has conducted a self -assessment on the implementation of good corporate governance and continue to develop and improve its application by adjusting the guidelines issued by the financial regulator, the bank knows that it is a good indicator in the face of risks that may arise in the business of banks. Committees have been carrying out their duties properly refers to PBI Regulation No.11/25/PBI/2009 on amendments PBI No.5/8/PBI/2003 the Application of Risk Management for Bank and PBI No. 9/12/PBI/2007 Implementation of Good Corporate Governance for Banks.

Sepanjang tahun 2013 Bank tetap konsisten menjalankan setiap peraturan Bank Indonesia. Bank menyesuaikan sistem dan teknologi mengikuti format yang diminta Bank Indonesia. Pemeriksaan berlapis untuk menghindari kesalahan dan keterlambatan laporan, sebagai salah satu mekanisme dual control yang memadai. Bank senantiasa berupaya memperbaiki pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan memperhatikan kompetensi SDM melalui langkah-langkah yang terprogram. Promosi ke tingkat yang lebih tinggi senantiasa dilakukan kepada personil yang berpotensi dan mempunyai keinginan untuk berkembang, disamping pengembangan kebijakan remunerasi dengan melihat berbagai aspek perhitungan antara lain index inflasi juga kesetaraan dengan industri sejenis dan peer group bank.

Pelatihan penerapan program Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT) dilakukan dalam rangka mendukung program anti money laundering dan pencegahan pendanaan terorisme, konsisten dilaksanakan dengan harapan dimengerti dan dilaksanakan serta menambah pengetahuan dan wawasan serta budaya kepedulian dan kepatuhan khususnya petugas front liner. Bank terus berupaya mengadakaan Pelatihan internal yang terkait dengan penerapan PSAK 50 & 55 (revisi 2006), disamping mengikutsertakan pelatihan yang diadakan pihak eksternal dengan maksud untuk meningkatkan kompetensi SDM dalam mendukung penerapan PSAK 50 & 55 (revisi 2006), sehingga diharapkan perhitungan akuntasi bank aan selalu sejalan dengan perkembangan tersebut.

11. Teknologi Informasi

Core Banking System yang digunakan Bank senantiasa dikembangkan penyempurnaannya untuk menjalankan aktifitas operasional terutama pedoman pemakaian dan standarisasi laporan yang disesuaikan dengan format ketentuan laporan ke Bank Indonesia, antara lain : dalam rangka penerapan PSAK 50 & 55 (revisi 2006) dan program penerapan Anti Pencucian Uang (APU)/ Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT).

12. Rentabilitas Sepanjang tahun 2013 pertumbuhan bank dapat mencapai komponen rentabilitas sebagai berikut : - Return on Assets (ROA) sebesar 0,92%. - Return on Equity (ROE) sebesar 6,40%. - Net Interest Margin (NIM) sebesar 4,71%. - Tingkat Efisiensi Bank (BOPO) mencapai

92,14%.

Throughout 2013 the Bank remained consistent run every Bank Indonesia regulations. Bank adjust their systems and technology to follow the format requested by Bank Indonesia. Examination plated to avoid errors and delays in reporting, as one of dual control mechanisms are adequate. Bank continually strives to improve the management of the Human Resources (HR) with regard HR competencies through programmed steps. Promotion to a higher level is always made to personnel who have the potential and desire to grow, in addition to the development of remuneration policies by looking at various aspects of the calculation of the inflation index also include equality with similar industry and peer group banks. Training program implementation of Anti -Money Laundering (AML) and Counter-Terrorism Financing (CTF) is done in order to support the anti-money laundering and Counter-Terrorism Financing program, consistent with the expectation carried understood and implemented as well as increase knowledge and insight as well as cultural awareness and compliance officers, especially front liners. Bank continues to conduct internal training related to the implementation of SFAS 50 & 55 (revised 2006), in addition to training conducted involving external parties with a view to enhancing the competency of human resources in support of the application of SFAS 50 & 55 (revised 2006), so expect the bank accounting calculation aan always in line with these developments .

11. Information Technology Core Banking System which is used by the Bank perfected continuously developed to perform operational activities, especially the use of guidelines and standardized reporting format tailored to the provision of reports to Bank Indonesia, among others : in the framework of the application of SFAS 50 & 55 (revised 2006) and the application of the Anti -Money Laundering program (AML)/Counter Terrorism Financing(CTF).

12. Profitability Throughout the year 2013 the growth of the bank can achieve profitability following components : - Return on Assets (ROA) of 0.92%. - Return on Equity (ROE) of 6.40%. - Net Interest Margin (NIM) of 4.71%. - Level of Efficiency Bank (CIR) reached 92.14%.

13. Likuiditas

Kondisi likuiditas sepanjang tahun 2013 dikategorikan masih dalam koridor batas yang aman. Tingkat Loan to Deposit (LDR) mencapai 95,32 %. Struktur dana pihak ketiga masih didominasi simpanan deposito dengan tingkat pengendapan yang tinggi karena cenderung untuk diperpanjang. Bank tetap berusaha mengupayakan perbaikan fitur produk bank terutama diupayakan kepada peningkatan perolehan dana murah. Bank juga selalu mempertahankan mismatch maturity antara asset dan liabilities yang dimiliki sesuai dengan risk tolerance bank dengan demikian maka kondisi likuiditas dapat dikatakan masih dalam koridor yang aman.

14. Giro Wajib Minimum (GWM)

Bank senantiasa selalu menjaga likuiditas dengan baik, sehingga Bank selalu memenuhi ketentuan persyaratan Giro Wajib Minimum yang dipersyaratkan, per Desember 2013 posisi GWM bank sebesar 8,07%.

15. Transaksi Hubungan Istimewa

Pada tahun 2013 tidak terdapat pemberian kredit terhadap pihak terkait bank.

16. Pelaksanaan Prinsip Kehati-hatian

Sepanjang tahun 2013, Dewan Komisaris dan Direksi telah menjalankan fungsinya dengan sebaik-baiknya. Memahami peran pengawasan yang dilakukan atas usaha operasional Bank. Merekomendasikan praktek-praktek yang sehat dan tidak melebihi kewenangan yang telah ditetapkan. Kegiatan usaha Bank dapat diawasi dan dikendalikan secara efektif, rapat-rapat strategik seperti rapat koordinasi, rapat komite dilakukan secara rutin.

13. Liquidity Liquidity conditions during the year 2013 is still considered a safe limit in the corridor. The level of loan-deposit ratio (LDR) reached 95.32 %. The structure is still dominated by third-party fund deposits with a high deposition rate because it tends to be extended. Banks still trying to advocate for improvements to the product's features, especially banks attempted to increase in the acquisition of low funds. Banks also always maintain the maturity mismatch between assets and liabilities held in accordance with the bank's risk tolerance and thus can be said liquidity conditions are still in the safe corridor.

14. Minimum Reserve Requirement (GWM) Bank always maintain good liquidity, so that the Bank has always complied with the requirements of Statutory required, by December 2013 the position of the bank minimum reserve requirement by 8.07%.

15. Transactions with Related Parties In 2013 there were no loans to related parties of the bank.

16. Implementation of the Precautionary Principle Throughout the year 2013, the Board of Commissioners and Board of Directors have to function as well as possible. Understanding the role of surveillance carried out on the business operations of the Bank. Recommends that healthy practices and does not exceed the established authority. Bank's business activities can be monitored and controlled effectively, strategic meetings such as coordinating meetings, committee meetings conducted regularly.

17. SUMBER DAYA MANUSIA

Rencana pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) adalah program rutin dan beresinambungan, dalam tahun 2013 Bank terus berusaha meningkatkan patihan-pelatihan intern dan ekstern. Secara umum, pelatihan-pelatihan yang diadakan mencakup materi antara lain : 1. Bidang operasional

- BI-RTGS - XBRL-LSMK - ATM Card Management

2. Bidang Manajemen dan Umum - Dasar-dasar pasar modal - Mengetahui business pelanggan - Initial Public Offering - Training for Trainer

3. Bidang Kredit dan Hukum - Analisa Kredit

4. Bidang Pengawasan - Fraud Auditing - Startegi Anti Fraud dan Kepatuhan

5. Bidang Pemasaran - Selling Skil & Product Knowledge Bank - Service excellence

6. Bidang komputer & System - AS/400 for Bank operating System - ATM hardware maintenance

7. Bidang Kepatuhan - Program APU dan PPT - Sosialisasi Kepatuhan

Komposisi Sumber Daya Manusia Berdasarkan Tingkat Pendidikan dan Jabatan :

17. HUMAN RESOURCES Human Resources (HR) development plann is a continous and regular program, in 2013 the Bank continues to improve internal and external trainings. In general , the training materials held include, among others : 1. Operational region

- BI-RTGS - XBRL-LSMK - ATM Card Management

2. Management and General region - Basic Capital Market - How to Know Your Customer Business - Initial Public Offering - Training for Trainer

3. Credit and the Legal region - Credit Analysis

4. Supervision region - Fraud Auditing - Anti Fraud Strategy & Compliance

5. Marketing region - Selling Skil & Product Knowledge Bank - Service excellence

6. Computer & System region - AS/400 for Bank operating System - ATM hardware maintenance

7. Sector Compliance - AML and CTF Program - Socialization Compliance

Composition of Human Resources by Education Level and Position :

TINGKAT PENDIDIKAN

JUMLAH

EDUCATION LEVEL

< SMA 10 < Senior High School SMA 48 Senior High School D3/D2/D1 42 D3/D2/D1 S1 226 S1 S2 11 S2 Jumlah 337 Total

Peristiwa Penting Tahun 2013 Important Event in 2013

Pemaparan tentang Pasar Modal (Juni 2013)

Pelatihan Manajemen Rrisiko (September 2013)

Kebersamaan dalam outing (Oktober 2013)

Rapat Kerja (Oktober 2013)

Pelatihan/Training 2013

Beauty Class

Pasar Modal

APU/ PPT

Sumber Daya Manusia

Sosialisasi Ketentuan Umum dan Intern Pelatihan Intern

Pameran produk bank dalam pameran UMKM (Mei 2013)

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Laporan Manajemen Risiko Risk Management Report

Laporan Auditor Independen Independent Auditor’s Report