visi dan misi pembangunan ekonomi dalam · pdf filememiliki visi dan misi guna mengantisipasi...

6
VISI DAN MISI PEMBANGUNAN EKONOMI DALAM PERSPEKTIF OTONOMI DAERAH Oleh : Andeka Rocky Tanaamah Membangun perekonomian daerah tidak terlepas dari visi dan misi yang dimiliki/diembankan oleh pemerintah daerah. Di era reformasi setiap daerah dituntut agar memiliki visi dan misi guna mengantisipasi implementasi otonomi daerah. Setiap daerah dihadapkan pada persoalan-persoalan yaitu : 1). Kualitas Sumber Daya Manusia. 2). Pengembangan-potensi-potensi sumber daya alam guna memenuhi kebutuhan-kebutuhan daerah. 3). Berkurangnya subsidi pusat. 4). Minimnya sumber daya alam yang dimiliki. 5). Peningkatan pengangguran akibat krisis ekonomi. 6). Efisiensi pegawai negeri guna menghemat APBD. 7). Berkurangnya Pendapatan Asli Daerah yang di peroleh. Dan sebagainya yang merupakan persoalan-persoalan daerah. Persoalan-persoalan di atas merupakan masalah yang harus segera di atasi. Setiap pemimpin dituntut agar mempunyai visi dan misi yang jelas dan terarah dalam membangun human resources daerahnya. Tanpa visi dan misi yang kuat daerah tersebut berada dalam keadaan yang tidak terkontrol dan tidak terarah. Nanus (1992) mengatakan Avision in realistic, credible, attrative future for yor organizationVisi senantiasa berurusan dengan masa depan yang lebih dikehendaki oleh organisasi. Didalam visi mengandung arti pandangan/wawasan tentang jati diri yang berorientasi ke depan. Visi merupakan pedoman yang merupakan gambaran masa yang akan datang guna mencapai tujuan. Misi merupakan kegiatan-kegiatan yang digunakan untuk melaksanakan visi yang telah disepakati. Gultom (1995), mengatakan misi merupakan tugas atau kewajiban yang harus dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Oleh karena itu, Nanus (1992), mengatakan dalam mewujudkan visi sebuah organisasi 1

Upload: trannhi

Post on 06-Feb-2018

215 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: VISI DAN MISI PEMBANGUNAN EKONOMI DALAM · PDF filememiliki visi dan misi guna mengantisipasi implementasi otonomi daerah. ... akan datang guna mencapai tujuan. Misi merupakan kegiatan-kegiatan

VISI DAN MISI PEMBANGUNAN EKONOMI DALAM PERSPEKTIF OTONOMI DAERAH

Oleh : Andeka Rocky Tanaamah

Membangun perekonomian daerah tidak terlepas dari visi dan misi yang

dimiliki/diembankan oleh pemerintah daerah. Di era reformasi setiap daerah dituntut agar

memiliki visi dan misi guna mengantisipasi implementasi otonomi daerah. Setiap daerah

dihadapkan pada persoalan-persoalan yaitu : 1). Kualitas Sumber Daya Manusia. 2).

Pengembangan-potensi-potensi sumber daya alam guna memenuhi kebutuhan-kebutuhan

daerah. 3). Berkurangnya subsidi pusat. 4). Minimnya sumber daya alam yang dimiliki.

5). Peningkatan pengangguran akibat krisis ekonomi. 6). Efisiensi pegawai negeri guna

menghemat APBD. 7). Berkurangnya Pendapatan Asli Daerah yang di peroleh. Dan

sebagainya yang merupakan persoalan-persoalan daerah.

Persoalan-persoalan di atas merupakan masalah yang harus segera di atasi. Setiap

pemimpin dituntut agar mempunyai visi dan misi yang jelas dan terarah dalam

membangun human resources daerahnya. Tanpa visi dan misi yang kuat daerah tersebut

berada dalam keadaan yang tidak terkontrol dan tidak terarah.

Nanus (1992) mengatakan “ Avision in realistic, credible, attrative future for yor

organization” Visi senantiasa berurusan dengan masa depan yang lebih dikehendaki oleh

organisasi. Didalam visi mengandung arti pandangan/wawasan tentang jati diri yang

berorientasi ke depan. Visi merupakan pedoman yang merupakan gambaran masa yang

akan datang guna mencapai tujuan. Misi merupakan kegiatan-kegiatan yang digunakan

untuk melaksanakan visi yang telah disepakati. Gultom (1995), mengatakan misi

merupakan tugas atau kewajiban yang harus dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Oleh

karena itu, Nanus (1992), mengatakan dalam mewujudkan visi sebuah organisasi

1

Page 2: VISI DAN MISI PEMBANGUNAN EKONOMI DALAM · PDF filememiliki visi dan misi guna mengantisipasi implementasi otonomi daerah. ... akan datang guna mencapai tujuan. Misi merupakan kegiatan-kegiatan

memerlukan seorang pemimpin yang berindak sebagai juru bicara dan Change agent bagi

visi tersebut. Oleh karena itu seorang pemimpin harus mempunyai Visionary Leadership

di tengah masyarakat dan daerahnya. Dalam mewujudkan visionary leadaeship Ihalauw

(1998) mengatakan ada tiga syarat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin yaitu : 1).

Mengkomunikasikan visinya agar menjadi milik semua anggota dari organisasi. 2).

Membangun jejaring baik didalam maupun diluar organisasi dalam rangka

menumbuhkan rasa percaya dan konsensus terhadap visi tersebut. 3).

Mempersonafikasikan visi dengan jalan membuat semua indakan dan perilaku konsisten

dengan visi tersebut. Dengan visi dan misi yang kuat serta terarah menyebabkan daerah

tersebut dapat melakukan perencanaan secara sistematis dan terpadu guna membangun

perekonomian daerahnya.

Visi dan Misi Perekonomian.

Luas wilayah Kabupaten Sumba Timur adalah 7500 kilometer persegi. dengan

jumlah penduduk 174.984 jiwa, dan rata-rata tingkat kepadatan penduduk adalah 440

jiwa perkm2 (Sumba Timur Dalam Angka, 1999). Distribusi PDRB Kabupaten Sumba

Timur pada tahun 1998 antara lain : sektor pertanian 43,63%, sektor pertambangan dan

galian 2,11%, sektor industri pengolahan 1,91%, sektor listrik dan air minum 0,37%,

sektor kontruksi 9,22%, sektor perdagangan 15,04%, sektor pengangkutan dan

komunikasi 7,75%, sektor keuangan persewaan dan jasa Perusahaan 4,05%, dan sektor

jasa-jasa 15,87% (Sumba Timur Dalam Angka, 1999).Pertumbuhan ekonomi Kabupaten

Sumba Timur mengalami penurunan pada tahun 1996 (8,19%). 1997 (3,61%). 1998 (-

5%). Berdasarkan data tersebut pada tahun 1998 dapat dikatakan tidak mengalami

pertumbuhan ekonomi sama sekali.

2

Page 3: VISI DAN MISI PEMBANGUNAN EKONOMI DALAM · PDF filememiliki visi dan misi guna mengantisipasi implementasi otonomi daerah. ... akan datang guna mencapai tujuan. Misi merupakan kegiatan-kegiatan

Jika ditinjau dari segi kontribusi PDRB, sektor pertanian menyumbangkan

43,63% terhadap PDRB. Hal ini menunjukkan betapa dominannya sektor pertanian

Kabupaten Sumba Timur. Merujuk dari data di atas, sektor pertanian mengalami

peningkatan pertumbuhan sebesar 3,45% terhadap PDRB ( tahun 1997 ;40.08%, tahun

1998 ; 43,63 %). Merujuk dari data diatas, akan timbul pertanyaan apakah sektor

pertanian sudah menunjang tingkat perekonomian Kabupaten Sumba Timur ?. Meskipun

memberikan kontribusi yang cukup besar, secara teori kita dapat menganggap sektor

pertanian merupakan sektor yang cukup potensial untuk dijadikan topangan

perekonomian daerah. Hal ini dapat dibuktikan melalui teori Location Quantion maupun

teori Shif Share. Namun secara emperikal sektor pertanian bisa dikatakan bukan

merupakan sektor yang cukup potensial di dalam menopang perekonomian Kabupaten

Sumba Timur. Karena sebahagian besar masyarakat Sumba Timur masih berada dibawah

garis kemiskinan ( Meskipun anggapan miskin belum dapat di terima secara umum oleh

masyarakat Sumba Timur). Hal ini juga di buktikan melalui : 1). Tingkat pertumbuhan

ekonomi sebesar –5% pada tahun 1998. 2). Pendapatan perkapita masyarakat sebesar Rp.

1.481. 743. ( data ini masih di ragukan kesahihannya sebab bisa terjadi data yang di

tampilkan merupakan data yang salah/kesalahan data).3). tentunya menjadi sangat ironis

ketika sektor pertanian mengalami peningkatan sebesar 3.45 % tetapi tingkat

pertumbuhan ekonominya sebesar –5 %.

Mengacu paparan data di atas dapat disimpulkan pada tahun 1998 pemerintah

Kabupaten Sumba Timur tidak melakukan upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi.

Atas dasar itu, Pemerintah Kabupaten Sumba Timur harus memiliki Visi dan Misi

perekonomian yang jelas dan terarah. Terutama dalam membangkitkan pertumbuhan

3

Page 4: VISI DAN MISI PEMBANGUNAN EKONOMI DALAM · PDF filememiliki visi dan misi guna mengantisipasi implementasi otonomi daerah. ... akan datang guna mencapai tujuan. Misi merupakan kegiatan-kegiatan

ekonomi. Pemerintah harus melakukan pembenahan-pembenahan secara cepat didalam

mengantisipasi otonomi daerah.

Pemerintah Kabupaten Sumba timur tidak hanya menyandarkan diri pada sektor

pertanian sebagai sektor utama penopang perekonomian, tetapi di perlukan

pemberdayaan potensi-potensi pada sektor lain. Membangun Visi dan Misi Pembangunan

ekonomi Kabupaten Sumba Timur tentunya tidak hanya bertumpu pada sektor pertanian,

tapi harus juga berorientasi pada sektor lain. Memang di sadari sektor pertanian

merupakan fundamen utama di dalam menopang pembangunan ekonomi Kabupaten

Sumba Timur. Pada sisi lain pembangunan visi dan misi pembangunan ekonomi

Kabupaten sumba timur perlu juga memperhatikan dan lebih menekankan sektor-sektor

Perdagangan, sektor komunikasi dan pengangkutan, sektor keuangan dan jasa, serta

sektor pariwisata sebagai landasan pembangunan ekonomi kabupaten Sumba Timur. Visi

dan misi pembangunan ekonomi harus di letakkan dalam kerangka pembangunan

berbasiskan pada ekonomi kerakyatan. Dengan Visi dan misi perekonomian yang

bertumpu pada perekonomian rakyat, maka akan melibatkan partisipasi masyarakat

kabupaten Sumba Timur.

Di dalam membangun visi dan misi, tentunya Kabupaten Sumba Timur akan

berhadapan dengan berbagai tantangan yang harus dihadapi. Umbu Tagela (2000),

mengatakan tantangan yang harus dihadapi oleh masyarakat sumba timur terbagi dalam

tantangan mikro dan tantangan makro. Adapun tantangan makro yaitu : 1). Perubahan

ekonomi bisnis dari ekonomi Nation State (Protektif) ke ekonomi tanpa batas (Borderless

word). 2). Munculnya kekuatan ekonomi pasar. 3). Berkurangnya campur tangan

pemerintah akibat semakin menguatnya peranan swasta. Adapun tantangan mikro adalah

4

Page 5: VISI DAN MISI PEMBANGUNAN EKONOMI DALAM · PDF filememiliki visi dan misi guna mengantisipasi implementasi otonomi daerah. ... akan datang guna mencapai tujuan. Misi merupakan kegiatan-kegiatan

:1). Kesiapan pelaku ekonomi dan bisnis dalam memasuki era persaingan bebas. 2).

Kesiapan institusi dalam penyediaan jasa-jasa dan akses-akses terhadap berbagai fasilitas.

3). Kemudahan informasi dan fasilitas penunjang melalui pelayanan pemerintah.

Tantangan-tantangan tersebut merupakan faktor yang harus di perhatikan dalam

membangun visi dan misi perekonomian masyarakat Kabupaten Sumba Timur.

Di dalam membangun visi dan misi perekonomian tentunya tidak terlepas dari

faktor-faktor antara lain : 1). Mentalitas pemimpin maupun pejabat pemerintah kabupaten

Sumba Timur, masalah mentalitas merupakan faktor kunci di dalam membangun

perekonomian Kabupaten Sumba Timur. 2). Kualitas sumber daya manusia yang

dimiliki. Masalah kualitas SDM merupakan faktor yang relatif susah untuk di ukur, sebab

kualitas tidak hanya di tentukan dari tingkat pendidikan, tetapi kualitas SDM juga di

tentukan oleh tingkat kepakaran dan pengalaman seseorang. Oleh karena itu Pemerintah

perlu mengembangkan dan meningkatkan SDM secara berkesinambungan. 3). Faktor

keteladanan pemimpin, pejabat, serta tokoh agama maupun masyarakat Kabupaten

Sumba Timur. 4). Peranan media masa dalam mengontrol pelaksanaan pembangunan

ekonomi dalam koridor visi dan misi pemerintah daerah. 5). Kritik dan saran secara

sistematis guna mengontrol implementasi visi dan misi pembangunan ekonomi.

Kesimpulan

Visi dan misi dalam membangun perekonomian Kabupaten Sumba Timur

sangatlah penting dalam menentukan arah dan langkah kebijakan perekonomian Sumba

Timur. Visi dan misi akan berjalan dengan baik jikalau ada pengontrolan secara ketat dari

berbagai komponen masyarakat Sumba Timur.

5

Page 6: VISI DAN MISI PEMBANGUNAN EKONOMI DALAM · PDF filememiliki visi dan misi guna mengantisipasi implementasi otonomi daerah. ... akan datang guna mencapai tujuan. Misi merupakan kegiatan-kegiatan

Kepada pemerintah daerah Kabupaten Sumba Timur terutama Bapak Mehang

Kunda sebagai Bupati, tentunya harus secepatnya memikirkan visi dan misi

perekonomian yang dapat berbasis pada ekonomi kecil dan menengah. Mengutip

perkataan Nanus (1992), “Where there is no vision, the people perish”

ANDEKA ROCKY TANAAMAH MAHASISWA JURUSAN STUDI PEMBANGUNAN

FE-UKSW-SALATIGA

6