vinca sejarah kampung batik laweyan

2
SEJARAH KAMPUNG BATIK LAWEYAN Kampung Batik Laweyan adalah salah satu kawasan heritage di Kota Solo. Kampung lawas ini serat dengan cerita sejarah kehidupan masyarakat Kota Solo Tempoe Doeloe. Memasuki kampung Laweyan dan berjalan diantara tembok-tembok membuat saya seakan terlempat ke masa lalu. Tembok-tembok tua dengan warna yang memudar itu menjadi saksi mata kejayaan Batik Laweyan. Daerah Laweyan dulu banyak ditumbuhi pohon kapas dan merupakan sentra industri kain tenun dan bahan pakaian. Kain-kain hasil tenun dan bahan pakaian ini disebut dengan Lawe, sehingga daerah ini kemudian disebut dengan nama LAWEYAN. Sejarah Laweyan seperti ditulis oleh RT Mlayadipuro dimulai sejak 600 tahun yang lalu, sebelum munculnya kerajaan pajang diawal abad ke-15 M. Lokasi desa Laweyan awalnya disebelah utara pasar Laweyan (sekarang kampung lor pasar mati). Setelah Kyai Ageng Henis meninggal dan dimakamkan di pesarean Laweyan, rumah tempat tinggal Kyai Ageng Henis ditempati oleh cucunya yang bernama Bagus Danang atau Mas Ngabehi Sutowijoyo. Sewaktu Pajang dipimpin Sultan Hadiwijaya (Jaka Tingkir) pada tahun 1568, Sutowijoyo lebih dikenal dengan sebutan Raden Ngabehi Loring Pasar kemudian pindah ke Mataram (Kota Gede) dan menjadi Raja pertama Dinasti Mataram Islam dengan sebutan Panembahan Senopati. Disekitar Kamoung Batik Laweyan terdapat sarana cukup lengkap dan obyek menarik bagi wisatawan. Mulai dari Hotel dan Homestay, Restoran/Cafe, Gedung pertemuan,

Upload: valentinoandreasfebrianto

Post on 31-Jan-2016

219 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Vinca Sejarah Kampung Batik Laweyan

TRANSCRIPT

Page 1: Vinca Sejarah Kampung Batik Laweyan

SEJARAH KAMPUNG BATIK LAWEYAN

Kampung Batik Laweyan adalah salah satu kawasan heritage di Kota Solo. Kampung lawas ini serat dengan cerita sejarah kehidupan masyarakat Kota Solo Tempoe Doeloe. Memasuki kampung Laweyan dan berjalan diantara tembok-tembok membuat saya seakan terlempat ke masa lalu. Tembok-tembok tua dengan warna yang memudar itu menjadi saksi mata kejayaan Batik Laweyan. Daerah Laweyan dulu banyak ditumbuhi pohon kapas dan merupakan sentra industri kain tenun dan bahan pakaian. Kain-kain hasil tenun dan bahan pakaian ini disebut dengan Lawe, sehingga daerah ini kemudian disebut dengan nama LAWEYAN.

Sejarah Laweyan seperti ditulis oleh RT Mlayadipuro dimulai sejak 600 tahun yang lalu, sebelum munculnya kerajaan pajang diawal abad ke-15 M. Lokasi desa Laweyan awalnya disebelah utara pasar Laweyan (sekarang kampung lor pasar mati). Setelah Kyai Ageng Henis meninggal dan dimakamkan di pesarean Laweyan, rumah tempat tinggal Kyai Ageng Henis ditempati oleh cucunya yang bernama Bagus Danang atau Mas Ngabehi Sutowijoyo. Sewaktu Pajang dipimpin Sultan Hadiwijaya (Jaka Tingkir) pada tahun 1568, Sutowijoyo lebih dikenal dengan sebutan Raden Ngabehi Loring Pasar kemudian pindah ke Mataram (Kota Gede) dan menjadi Raja pertama Dinasti Mataram Islam dengan sebutan Panembahan Senopati.

Disekitar Kamoung Batik Laweyan terdapat sarana cukup lengkap dan obyek menarik bagi wisatawan. Mulai dari Hotel dan Homestay, Restoran/Cafe, Gedung pertemuan, Masjid, Laweyan Batik Training Centre, Pusat Pelatihan Budaya Jawa, pasar dan koperasi. Khusus bagi rombongan yang akan berwisata ke Kampung Laweyan dapat menghubungi koordinator wisata: (0271) 712-276.

Terdapat juga Go Traditional yaitu 100 Sanggar Seni, Artshop, Bengkel Kerajinan Betradisi di Jogja-Solo.

NAMA: VINCA VILOLITA C

KELAS: XB

NO : 21