leslytirsa201142056.files.wordpress.com · web viewsetiap perusahaan tentu ingin berusaha...
TRANSCRIPT
Penggunaan Metode Stepping Stone
untuk Meminimalkan Biaya Distribusi
Oleh : Lesly Sopaheluwakan
NIM : 2011-42-056
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
4
2014
5
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Setiap perusahaan tentu ingin berusaha memperoleh laba semaksimal mungkin
melalui berbagai cara atau kebijakan yang diterapkan agar siklus hidup perusahaan
masih bisa tetap berjalan baik. Oleh karena itu, manajer perusahaan dalam mengambil
keputusan-keputusannya ditujukan untuk meningkatkan laba. Hal ini bisa tercapai
apabila perusahaan mampu melakukan peningkatan angka penjualan dan penghematan
biaya operasional. Salah satu strategi bisnis yangmempengaruhi kelancaran perusahaan
dalam kegiatan operasinya adalah masalah distribusi. Secaragaris besar, pendistribusian
dapat diartikan sebagai salah satu bagian dari proses pemasaran barangdan jasa yang
bertujuan untuk mempermudah pemindahan barang dari tangan produsen ke tangan
konsumen.
Faktor distribusi berkaitan erat dengan biaya transportasikarena kegiatan
transportasi adalah sarana yang digunakan untuk mendistribusikan barang. Perhatian
pada distribusi memberikan dampak positif terhadap biaya transportasi. Dampak pada
biaya transportasi terjadi melalui alokasi distribusi barang yang dapat meminimalkan
total biaya transportasi.
Model transportasi adalah masalah pemrograman linier khusus yang dapat
dikatakan paling penting. Perusahaan yang menjadikan model transportasi sebagai alat
strategi akan mempunyai keunggulan dalam merebut persaingan dengan perusahaan-
perusahaan lain yang sejenis. Hal ini karena tidak semua perusahaan mampu melakukan
6
penghematan biaya operasional khususnyadistribusi barang. Dalam hal ini perusahaan
dituntut untuk meminimalkan total biaya transportasi.Model transportasi adalah masalah
pemrograman linier yang pertama kali dicetuskan oleh Hitchcock (1941) dan kemudian
dijelaskan dengan lebih mendetail oleh Koopmans (1947). Pendekatan pertama
diberikan oleh Kantorovich (1939). Formula pemrograman linier dan metoda
sistematisnya pertama kali diberikan oleh Dantzig (1947).
Suatu perusahaan memerlukan pengelolaan data dan analisis kuantitatif yang
akurat, cepat serta praktis dalam penggunaannya. Dalam perhitungan secara manual
membutuhkan waktu yang lebih lama, sementara pertimbangan efisiensi waktu dalam
perusahaan sangat diperhatikan. Dengan demikian diperlukan adanya suatu alat, teknik
maupun metode yang praktis, efektif danefisien untuk memecahkan permasalahan
tersebut.
Pengadaan material dalam rangka pelaksanaan suatu proyek lebih dipengaruhi oleh
komponen biaya dan waktu dibanding dengan komponen mutunya. Biaya suatu proyek,
dalam hal pengadaan material, efisiensinya sangat dipengaruhi oleh perencanaan
transportasi yang akan dilakukan. Halini disebabkan biaya kegiatan pendistribusian
material ke lokasi proyek berhubungan langsung dengan transportasi yang sudah
direncanakan. Berdasarkan hal ini maka peneliti mengambil judul “Penggunaan Metode
Stepping-Stone untuk Meminimalkan Biaya Distribusi".
B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka permasalahan
pokok yang akan dibahas pada penelitian ini adalah : bagaimana menentukan jumlah
barang yang harus dikirim dengan biaya minimum dengan metode stepping stone?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui penghematan biaya
transportasi distribusi dengan menggunakan metode Stepping Stone .
7
D. Penjelasan Istilah
Adapun beberapa istilah yang digunakan oleh penulis yang berkaitan erat dengan
konsep penelitian antara lain :
1. Model transportasi adalah model untuk menentukan sebuah rencana transportasi
sebuah barang dari sejumlah sumber ke sejumlah tujuan.
2. Metode Stepping Stone adalah suatu teknik yang berulang untuk berpindah dari
suatu solusi awal yang layak ke solusi yang optimal dalam metode transportasi.
8
BAB II
Pembahasan
A. Model Transportasi Pada umumnya,masalah transportasi berhubungan dengan distribusi suatu produk
tunggal dari beberapa sumber, dengan penawaran terbatas, menuju beberapa tujuan,
dengan permintaantertentu,pada biaya transpor minimum.Asumsi dasar model ini
adalah bahwa biaya transport pada suatu rute tertentu proporsional dengan banyaknya
unit yang dikirim.Definisi unit yang dikirim sangat tergantung pada jenis produk yang
diangkut,yang penting,satuan penawaran dan permintaan akan barang yang diangkut
harus konsisten.
Model Transportasi merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengatur
distribusi dari sumber-sumber yang menyediakan produk yang sama ke tempat- tempat
yang membutuhkan secara optimal dengan biaya yang termurah . Alokasi produk ini
harus diatur sedemikian rupa karena terdapat perbedaan biaya-biaya alokasi dari satu
sumber atau beberapa sumber ke tempat tujuan yang berbeda.
Sebuah model transportasi dapat dibayangkan seperti contoh berikut. Misalnya,
suatu produk yang dihasilkan pada tiga pabrik(sumber) harus didistribusikan ke tiga
gudang (tujuan). Setiappabrik memiliki kapasitas produksi tertentu, dan setiap gudang
memiliki jumlah permintaantertentu terhadap produk itu. Dengan diketahuinya biaya
transpor per unit dari masing-masing pabrik ke masing-masing gudang, masalahnya
adalah menentukan jumlah barang yang harusdikirim dari masing-masing gudang,
dengan tujuan meminimumkan biaya transpor.
Persyaratan (kendala) masalah ini adalah bahwa permintaan pada setiap gudang
harus dipenuhi tanpa melebihi kapasitas produksi setiap pabrik.Karena bentuk masalah
9
transportasi yang khas, maka dapat ditempatkan dalam suatu bentuk tabel khusus
yangdinamakan tabel transportasi.
Bentuk umum tabel
Ke T U J U A NPenawara
n1 2 . . . j . . . n
S
U
M
B
E
R
1 X11 . . .. . .
X1n S 1
2X 2 2
. . .
X21 . . . X2n
S 2
. . .
. . . . . .
. . .
. . .
. . .
i . . . . . . S 1
. . .
. . .
.. .
. . .
. . .
. . .
m Xm1
Xm2 . . . Xm1 . . . Xmn S n
Permintaan D 1 D2 . . . D j . . . Dn ∑Si =∑Dj
Keterangan:
Cij: biaya transpor per unit dari sumber i ke tujuan j
Cmn: biaya transpor per unit dari sumber m ke tujuan n
Xmn: jumlah barang yang diangkut dari sumber m ke tujuan n
Dn: permintaan dari tujuan n
10
Ci2
C22C21
Ci1
C2nC21
Cij CinCm
2
C12C11 C1nC11
Sn: penawaran dari sumber m
∑Si =∑Dj: menunjukkan kenyataan bahwa penawaran sama dengan permintaan
Sumber ditulis dalam baris-baris dan tujuan dalam kolom-kolom. Tabel itu punyam x n
kotak. Biaya transpor per unit (cij) dicatat pada kotak kecil di bagian kanan atas setiap
kotak. Permintaan dari setiap tujuan terdapat pada baris paling bawah, sementara
penawaran setiap sumber dicatat pada kolom paling kanan. Kotak pojok kiri bawah
menunjukkan kenyataan bahwa penawaran sama dengan permintaan. (S=D). Variabel
Xij pada setiap kotak menunjukkan jumlah barang yang diangkut dari sumber i ke
tujuan j (yang akan dicari).
Untuk meminimumkan biaya distribusi model transportasi terlebih dahulu dicari solusi
layak dasar awal. Solusi layak dasar awal dapat dicari dengan 3 metode yaitu North
West Corner, Least Cost, dan Aproksimasi Vogel. Setelah solusi layak dasar awal
diperoleh, kemudian dilakukan perbaikan untuk mencapai solusi optimum dengan
menggunakan metode stepping stone untuk meminimumkan biaya distribusi.
B. Metode Stepping Stone
Setelah solusi layak dasar awal diperoleh dari masalah transportasi ,langkah berikutnya
adalah menekan kebawah biaya transport dengan memasukan variabel nonbasis (yaitu
alokasi barang ke kotak kosong) ke dalam solusi. Proses evaluasi variabel yang
memungkinkan terjadinya perbaikan solusi dan kemudian mengalokasikan kembali
dinamakan metode stepping stone.
Beberapa hal penting dalam kaitan dengan penyusunan jalur stepping stone,yaitu :
1. Arah yang diambil,bisa searah jarum jam maupun berlawanan arah dalam
membuat jalur tertutup.
2. Hanya ada satu jalur tertutup untuk setiap kotak kosong
3. Jalur harus hanya mengikuti kotak terisi (dimana terjadi perubahan arah),
kecuali pada kotak kosong yang sedang dievaluasi
11
4. Baik kotak terisi maupun kotak kosongdapat dilewati dalam penyusunan jalur
tertutup.
5. Suatu jalur dapat melintasi dirinya sendiri
6. Sebuah penambahan dan pengurangan yang sama besar harus kelihatan
padasetiap baris dan kolom pada jalur itu.
Semua variabel nonbasis(kotak kosong) dievaluasi dengan cara yang sama untuk
menentukan apakah mereka akan menurunkan biaya dan karena itu menjadi calon
entering variable. Jika tak ada calon (semua kotak kosong memiliki Cij positif),berarti
solusi telah optimum.
C. Penggunaan stepping stone untuk meminimalkan biaya distribusi
Dengan menggunakan solusi awal yang diperoleh ,yang belum optimum akan
ditunjukan evaluasi masing-masing variabel nonbasis melalui metode stepping stone.
Tujuan dari jalur ini adalah untuk mempertahankan kendala penawaran dan permintaan
sambil dilakukan alokasi ulang barang ke suatu kotak kosong.
Contoh: Sebuah perusahaan Negara berkepentingan mengangkut pupuk dari 3 pabrik ke
tiga pasar. Kapasitas supply ketiga pabrik, permintaan pada tiga pasar dan biaya
transport per unit adalah sebagai berikut:
PabrikP a s a r
Penawarana b c
1 8 5 6 120
2 15 10 12 80
3 3 9 10 80
Permintaan 150 70 60 280
12
Dengan menggunakan solusi awal yang diperoleh melalui metode North West Corner diperoleh solusi layak dasar awal yaitu
Z = (8 × 120) + (15 × 30) +(10 × 50) +(9 × 20) +(10 × 60) = 2.690
Selanjutnya dari solusi awal ini akan dioptimumkan dengan menggunakan metode Stepping Stone.
Masalah transportasidiatas diilustrasikan sebagai suatu model jaringan
Sumber volume yg diangkut (Xij) tujuan
Supply DemandS1=120 D1=150
S2=80 D2=70
S3=80 D3=60
Misalkan Xij : banyaknya unit barang yang dikirim dari pabrik i (i=1,2,3)ke pasar j
(j=a,b,c), maka minimumkan
Z = 8X1a + 5X1b+ 6X1c+15X2a+ 10X2b+12X2c+3X3a+ 9X3b+ 10X3c
Dengan syarat X1a+ X1b+ X1c=120 (supply pabrik 1)
X2a+ X2b+ X2c=80 (supply pabrik 2)
X3a+ X3b+ X3c=80 (supply pabrik 3)
Xa1 + Xb1 + Xc1 =150 (permintaan pasar a)
Xa2+ Xb2+ Xc2=70 (permintaan pasar b)
Xa3 + Xb3+ Xc3=60 (permintaan pasar c)
Semua Xij ≥0
13
1
2
3
a
b
c
Setiap kotak
kosong menunjukan suatu variabel nonbasis. Bagi variabel nonbasis yang akan
memasuki solusi, harus memberi sumbangan dalam penurunan nilai fungsi tujuan.
Variabel X1bsecara sembarang dipertimbangkan sebagai entering variabel yang
mungkin. Dengan cara ini, sekarang terdapat 71 unit di kolom kedua yang merupakan
suatu penyimpangan dari kendala permintaan. Akibatnya,satu unit harus dikurangkan
dari X2b atau X3b pada kolom 2. Mengurangkan satu dari X2b menghasilkan 49, dan
karena itu kolom kedua punya 70 unit lagi. Tetapi sekarang baris dua memiliki 79 unit,
yang menyimpang dari persyaratan penawaran. Akibatnya,satu unit harus ditambahkan
ke X2a sehingga penawaran baris kedua menjadi 80 unit. Namun, kolom satu sekarang
punya 151 unit yang dialokasikan. Sehingga satu unit harus dikurangkan dari X1a agar
kolom satu sesuai dengan kendala permintaan.
Baris satu sekarang terpenuhi meskipun satu unit telah dikurangkan dari X 1a,tetapi
sesungguhnya satu unit telah ditambahkan pada X1b.
14
Ke
dari
a b c Penawaran
1120
-1 +1120
230
+1
50
-180
320 60
80
permintaan 150 70 60 280
8 5 6
1015 12
93 10
Kotak kosong jalur tertutup
X1b X1b X2b X2a X1aX1b
(+1) (-1) (+1) (-1) (+1)
Pengurangan dan penambahan biaya dapat diringkas sebagai berikut:
Cij = +C1b– C2b+ C2a– C1a
= 5 – 10 + 15 – 8
= +2
Sehingga, jika 1 unit direalokasikan ke X1b, akan mengakibatkan kenaikan biaya
transport sebesar 2. Karena itu X1bseharusnya tidak dipilih sebagai entering variabel
karena ia menaikan biaya, bukan menurunkan.Selanjutnya diplih lokasi lain sebagai
calon entering variabel.
Pengurangan dan penambahan biaya sebagai berikut:
Cij = +C1b – C3b + C3a – C1a
= 5 – 9 + 3 – 8 = -7
15
KeDari a b c Penawaran
1
-1
120
+1
120
230 50
80
3 +1 +1 -1 20
60 80
Permintaan 150 70 60 280
8
15
65
1210
3 109
Pengurangan dan penambahan biaya adalah sebagai berikut:
Cij = + C3a – C2a + C2b – C3b
= 3 – 15 + 10 – 9
= -11
Tabel A berikut meringkas bermacam-macam metode stepping stone untuk semua kotak
kosong,sementara tabel B memberikan perubahan biaya yang dihasilkan dari masing-
masing jalur.
Tabel A
Kotak kosong Jalur tertutupX12 X12 X22 X21 X11 X12X13 X13 X33 X32 X22 X21 X11 X13X23 X23 X33 X32 X22 X23X31 X31 X21 X22 X32 X31X12 X12 X32 X31 X11 X12
Tabel B
Cij Jalur penambahan dan pengurangan biaya Perubahan biaya
C12 5 – 10 + 15 – 8 = +2
16
KeDari A b c Penawaran
1 120
120
2
30-1
50+1
80
3 +1 +1 -1 20
60 80
Permintaan 150 70 60 280
8
15
65
1210
3 109
C13 6 – 10 + 9 – 10 +15 – 8 = +2
C23 12 – 10 + 9 – 10 = +1
C31 3 – 15 + 10 – 9 = -11
C12 5 – 9 +3 – 8 = -7
Dari analisis biaya semua variabel nonbasis pada tabel diatas hanya X31 yang
memiliki perubahan biaya negative (C31= -11),sehingga X31 jika dimasukan ke solusi
yang ada akan menurunkan biaya. Jika terdapat dua atau lebih variabel nonbasis yang
dengan nilai Cij negative, maka dipilih satu yang memiliki perubahan menurunkan biaya
yang terbesar. Jika terdapat nilai kembar pilih secara sembarang.
Karena telah ditentukan X31 adalah entering variabel,kemudian harus ditetapkan
berapa yang akan dialokasikan ke X31 . Jumlah yang dialokasikan ke X31 dibatasi oleh
penawaran sebesar 80 dan permintaan sebesar 150.
X31 = minimum [X21 , X32 ] = min [30,20] = 20 dan secara umum realokasi Xij =
minimum [Xij pada jalur tertutup]. Suatu realokasi 20 unit ke X31 menghasilkan tabel
baru sebagai berikut dengan X32 sebagai leaving variabel .
17
Ke
Daria b c Penawaran
1120
120
230
-20
50
+2080
3+20
20
-20
6080
Permintaan 150 70 60 280
8 5 6
1015 12
93 10
18
Ke
Daria b c Penawaran
1120
120
210 70
80
320 60
80
Permintaan 150 70 60 280
8 5 6
1015 12
93 10
Ke
Daria b c Penawaran
1120
120
210
-10
70
+1080
320
+10
60
-1080
Permintaan 150 70 60 280
8 5 6
1015 12
93 10
19
Ke
Daria b c Penawaran
1120
120
270 10
80
330 50
80
Permintaan 150 70 60 280
8 5 6
1015 12
93 10
Ke
Daria b c Penawaran
1
120
-50 +50120
270 10
80
330
+50
50
-5080
Permintaan 150 70 60 280
8 5 6
1015 12
93 10
Solusi
optimal,memberikan nilai Cij positif untuk semua kotak kosong. Sehingga, solusi tak
dapat diperbaiki lagi.
Z = (8 x 70) + (6 x 50) + (10 x 70) + (12 x 10) + (3 x 80) = 1.920
Jaringan pengiriman dengan dengan biaya minimum dari masalah transportasi pupuk
ditunjukan pada gambar dibawah ini.
Sumber pengiriman tujuanSupply (i) (Xij) demand
(X1a +X1b)120 X1a=70 150(X1a+X3a) X1c=50
(X2b +X2c)80 X2b=70 70(X2b ) X2c =10
(X3a)80 X3a=80 60(X1c+X2c)
20
1 a
2 b
3 c
Ke
Daria b c Penawaran
170 50
120
270 10
80
380
80
Permintaan 150 70 60 280
8 5 6
1015 12
93 10
Jadi, solusi optimum dari masalah transportasi diatas dengan metode stepping stone adalah Z = (8 x 70) + (6 x 50) + (10 x 70) + (12 x 10) + (3 x 80) = 1.920
21
BAB III
Penutup
A. KesimpulanDari hasil pembahasan dapat diambil kesimpulan bahwa setelah didapat solusi layak
awal, untuk menentukan solusi optimum biaya transportasi distribusi dapat
menggunakan Metode Stepping-Stone, dan metode ini dapat meminimalkan biaya
distribusi.
B. Saran Diharapkan metode stepping stone dapat dipakai untuk meminimalkan biaya
transportasi distribusi setelah dicari solusi layak awal yang diharapkan dilakukan
dengan teliti.
22
DAFTAR PUSTAKA
Taha, H., 1997 “Riset Operasi”, Binarupa Aksara, Jakarta.
Aminudin, 2005. Prinsip-Prinsip Riset Operasi, Erlangga, Jakarta.
23