karyatulisilmiah.com · web viewpembagian keuntungan diantara para perusahaan angota kartel diatur...

25
Pasar Oligopoli ( Kurva Demand Bengkok Dan Kartel ) Disusun guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ekonomi Mikro II Disusun oleh kelompok 7: 1. Ayu Fitri Apriliyani (090810101082) 2. Lisa Ayu Mayliana (090810101088) 3. Yumnu Nisa (090810101092) JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI

Upload: vanngoc

Post on 10-Apr-2018

219 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: karyatulisilmiah.com · Web viewPembagian keuntungan diantara para perusahaan angota kartel diatur oleh kartel itu sendiri. Kartel dengan tujuan membagi pasar. Dalam model ini ada

Pasar Oligopoli ( Kurva Demand Bengkok Dan Kartel )

Disusun guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ekonomi Mikro II

Disusun oleh kelompok 7:

1. Ayu Fitri Apriliyani (090810101082)

2. Lisa Ayu Mayliana (090810101088)

3. Yumnu Nisa (090810101092)

JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI JEMBER

2011

Page 2: karyatulisilmiah.com · Web viewPembagian keuntungan diantara para perusahaan angota kartel diatur oleh kartel itu sendiri. Kartel dengan tujuan membagi pasar. Dalam model ini ada

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kegiatan unit ekonomi terdiri dari masyarakat (rumah tangga konsumen) dan rumah

tangga produsen yang dipisahkan oleh dua pasar yaitu pasar output (barang dan jasa) dan pasar

input (factor produksi).

Pasar output memegang peranan penting dalam menentukan jenis barang apa yang akan

dihasilkan, berapa jumlahnya dan untuk siapa. Sedangkan pasar input berperan untuk

menentukan cara menghasilkannya.

Harga yang dapat diterima oleh kedua unit ekonomi itu akan menentukan pilihan untuk

semuanya. Harga yang diterima kedua belah pihak disebut sebagai harga keseimbangan.

Harga suatu barang ditentukan oleh permintaan pasar dan penawaran pasar akan barang

bersangkutan. Keadaan ini hanya berlaku dalam bentuk pasar tertentu, yaitu bentuk pasar

persaingan (pasar kompetitif).

Salah satu bentuk pasar persaingan ialah pasar oligopoly. Oligopoly adalah keadaan

dimana hanya ada beberapa produsen atau perusahaan (misalnya antara 2 -10) yang berada di

pasar, yang bekerjasama untuk menguasai pasar baik secara independent maupun diam – diam.

Oligopoli dapat dibedakan antara lain oligopoly dengan diferensiasi produk (misalnya industri

kosmetik, industry mobil di Indonesia) dengan oligopoly tanpa diferensiasi produk (misalnya

industry seng, industry pipa besi, dsb). Sedangkan pasar yang hanya terdiri dari 2 (dua)

perusahaan saja disebut dengan pasar duopoly.

Page 3: karyatulisilmiah.com · Web viewPembagian keuntungan diantara para perusahaan angota kartel diatur oleh kartel itu sendiri. Kartel dengan tujuan membagi pasar. Dalam model ini ada

Pada umumnya dalam pasar oligopoli terdapat beberapa perusahaan raksasa yang

memiliki pangsa pasar (market share) 70 sampai 80 persen dan disamping itu terdapat pula

perusahaan dengan pangsa pasar yang kecil. Beberapa perusahaan yang termasuk golongan

pertama(yang menguasai pasar )sangat saling mempengaruhi satu sama lain. Disamping itu

keputusan dan tindakan dari salah satu perusahaan besar sangat mempengaruhi kebijakan

peruhaan-perusahan lainnya. Sikap ini menyebabkan setiap perusahaan harus mengambil

keputusan secara berhati-hati dalam merubah harga, membuat desain, merubah teknik produksi.

Pada perekonomian yang sudah maju, pasar yang bersifat oligopolistik banyak di jumpai karena

teknologi sudah sangat modern. Teknologi modern pada umumnya akan mencapai efisiensi

optimum hanya jika jumlah produksi yang dihasilkan besar sekali. Keadaan ini secara otomatis

akan menimbulkan kecenderungan pengangguran sejumlah perusahaan yang melakukan kegiatan

industry.

Sebagai akibat dari hubungan saling mempengaruhi yang sangat erat tersebut, pengusaha

di pasar oligopoli (oligopolis) harus membuat perhitungan yang cermat terhadap reaksi dari

perusahaan lain bila mereka berniat menurunkan atau menaikan harga komoditasnya. Bila suatu

perusahaan menurunkan harga, upaya yang dilakukannya akan menyebabkan pelanggan

perusahaan-perusahaan lain berpindah membeli komoditas yang dihasilkan oleh perusahaan yang

menurunkan harga tersebut. Sebaliknya bila suatu perusahaan menaikan harga, produksi

perusahaan-perusahaan lain menjadi relatif lebih murah. Sebagai akibatnya perusahaan yang

menaikan harga akan berkurang pelanggannya karena sebagian atau seluruh pelanggan mereka

membeli komoditas yang dihasilkan oleh perusahaan lain, sedangkan perusahaan lain yang tidak

menaikan harga akan bertambah banyak pelanggannya.

Dalam pasar oligopoli tidak terdapat keseragaman sifat-sifat perusahaan dalam berbagai

industri. Kelakuan perusahaan-perusahaan dalam pasar oligopoli akan sangat berbeda jika dalam

pasar hanya terdapat tiga perusahaan, dibandingkan jika dalam pasar terdapat lima belas

perusahaan. Saling ketergantungan yang ada menyebabkan tindakan suatu perusahaan(misalnya

menurunkan harga) akan berdampak nyata terhadap para pesaingnya sehingga kemungkinan para

pesaing juga akan melakukan hal yang sama.

Page 4: karyatulisilmiah.com · Web viewPembagian keuntungan diantara para perusahaan angota kartel diatur oleh kartel itu sendiri. Kartel dengan tujuan membagi pasar. Dalam model ini ada

Oleh karena perbedaaan – perbedaan tersebut kita tidak dapat membuat suatu analisis

yang bersifat umum, untuk menerangkan perilaku produsen dalam pasar oligopoly. Dalam pasar

oligopoly paling tidak dapat dibedakan dua keadaaan yang dapat menganalisis perilaku

perusahaan atau produsen yakni dalah satunya ialah pasar oligopoly tanpa kesepakatan atau

dengan kata lain tidak terdapat kesepakatan diantara perusahaan-perusahaan di dalam pasar

oligopoly (non collusive oligopoly)

Di samping penjelasan penting diatas yang baru dijelaskan pasar oligopoli mempunyai

ciri khas yaitu :

1. Menghasilkan komoditas standar atau komoditas berbeda corak.

Pada perusahaan–perusahaan yang menghasilkan komoditas berbeda corak,

komoditas yang di hasilkan pada umumnya adalah komoditas akhir. Contoh dari pasar

oligopoli yang menghasilkan komoditas akhir adalah industri mobil, industri rokok dan

sebagainya.

2. Kekuasaan menentukan harga ada kalanya lemah dan ada kalanya sangat tangguh.

Dari kedua kemungkinan ini, mana yang akan terealisasi tergantung kepada bentuk

kerjasama dari perusahaan-perusahaan dalam pasar oligopoli. Tanpa adanya kerjasama di

antara perusahaan-perusahaan yang beroperasi di pasar, kekuasaan menentukan harga

meenjadi lebih terbatas.

3. Pada umumnya pasar oligopoli perlu melakukan promosi iklan yang intensif terutama bila

perusahaan oligopoli tersebut menghasilkan komoditas yang berbeda karakteristik. Kegiatan

promosi iklan yang dilakukan secara aktif akan dapat menciptakan tujuan yakni menarik

pembeli baru dan mempertahankan pembeli lama.

Page 5: karyatulisilmiah.com · Web viewPembagian keuntungan diantara para perusahaan angota kartel diatur oleh kartel itu sendiri. Kartel dengan tujuan membagi pasar. Dalam model ini ada

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana penentuan harga output dalam pasar oligopoly yang tidak bergabung (non

collusive oligopoly) dalam model kurva permintaan bengkok atau The Kinked –

Demand Model ?

Bagaimana menentukan teori harga – output dalam pasar oligopoly yang bergabung

(dalam kaitannya menggunakan model penggabungan yaitu Kartel) ?

Page 6: karyatulisilmiah.com · Web viewPembagian keuntungan diantara para perusahaan angota kartel diatur oleh kartel itu sendiri. Kartel dengan tujuan membagi pasar. Dalam model ini ada

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Penentuan harga output dalam pasar oligopoly yang tidak bergabung (non collusive

oligopoly) dalam model kurva permintaan bengkok atau The Kinked – Demand Model

Jika di dalam pasar oligopoly tidak terdapat kesepakatan diantara produsen yang

terdapat dipasar maka setiap tindakan yang dilakukan oleh suatu perusahaan akan

memancing perusahaaan lain. Apabila suatu perusahaan menurunkan harga maka,

perusahaan yang lain juga ikut menurunkan harga, sebab jika ia tidak ikut menurunkan

harga maka ia dapat kehilangan pelanggannya yang beralih pada perusahaaan yang

menurunkan harga produknya. Sebaliknya yang terjadi apabila suatu perusahaan menaikkan

harga produknya maka hal ini tidak akan diikuti oleh perusahaan yang lain sebab jika

perusahaan yang lain ikut menaikkan harga maka ia akan kehilangan banyak pelanggannya,

karena pelanggan akan berpindah menuju perusahaan yang menjual produk dengan harga

murah. Sehingga dapat disimpulkan dari asumsi diatas bahwasanya “dalam pasar non

collusive oligopoly penurunan ataupun kenaikan harga produk akan mendorong

perusahaaan lain untuk ikut menurunkan atau menaikkan harga” . Dalam hal ini

penurunan harga oleh suatu perusahaan yang diikuti dengan perusahaan yang lain, tetapi

aksi menaikkan harga yang cenderung tidak diikuti oleh pesaingnya mengakibatkan suatu

perusahaan menghadapi kurva permintaan yang patah atau bengkok (The Kinked Demand

Curve). Model ini pertama kali dikemukakan oleh seorang ekonom P. Sweezy pada tahun

1939. Sweezy dalam modelnya menggunakan kurva permintaan bengkok atau The Kinked-

Demand Curve sebagai alat analisanya. The Kinked Demand Curve , yaitu kurva permintaan

untuk mengantisipasi apabila terjadi kenaikan harga dan kurva permintaan untuk

mengantisipasi apabila terjadi penurunan harga. Pada model ini juga ditegaskan bahwa

perubahan pada biaya jarang sekali diimbangi dengan perubahan pada harga pasar,

Page 7: karyatulisilmiah.com · Web viewPembagian keuntungan diantara para perusahaan angota kartel diatur oleh kartel itu sendiri. Kartel dengan tujuan membagi pasar. Dalam model ini ada

dan bila perubahan pada harga pasar benar – benar terjadi dipasar oligopoly cenderung

terjadi dalam skala yang cukup besar. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut

Kurva D1 adalah kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan oligopoly dengan

asumsi apabila ia merubah ( menaikkan atau menurunkan ) harga maka perusahaan lain

tidak memberikan reaksi terhadap perubahan harga tersebut. Sedangkan kurva D2

merupakan kurva permintaan yang dihadapi pada perusahaan oligopoly dengan asumsi

perubahan harga produk yang dilakukannya akan diikuti oleh perusahaan lain yang ada

dalam industry yang sama. Misalkan perusahaan berada pada tingkat harga mula – mula Po,

jumlah permintaan yangdihadapi adalah sebayak Qo. Jika perusahaan tersebut menurunkan

harga produknya, maka jumlah permintaan akan suatu produk tersebut akan bertambah.

Seandainya penurunan harga Po ke P1 tersebut tidak diikuti oleh perusahaan lain maka

permintaan yang di hadapinya akan bertaabah sebesar Qa. Namun apabila perusahaan –

perusahaan lain dalam pasar oligopoly tersebut ikut menurunkan harga seperti yang telah di

lakukan oleh perusahaan pertama maka permintaan output yang dihadapi hanya cukup pada

Qb. Kenaikan ini hanya disebabkan oleh substitution effect dan income effect dari

pelanggannya.

Page 8: karyatulisilmiah.com · Web viewPembagian keuntungan diantara para perusahaan angota kartel diatur oleh kartel itu sendiri. Kartel dengan tujuan membagi pasar. Dalam model ini ada

Sebaliknya jika yang terjadi adalah suatu perusahaan berusaha menaikkan harganya

sebesar P2, sedangkan perusahaan lain tidak ikut dalam menaikkan harga atas produknya

yang dijual dan perusahaan lain itu tetap menjualnya dengan harga Po maka perusahaan

pertama ini akan banyak mengalami kehilangan pelanggan dan jumlah barang yang dapat

dijual hanya mampu bertahan pada Qd. Akan tetapi, jika perusahaan yang lain ikut

manaikkan harga , maka ia hanya akan mampu menjual jumlah output pada Qc, meskipun

resiko ia akan kehilangan konsumen atau pelanggan masih tetap terjadi.

Dengan asumsi bahwa suatu perusahaan tidak ingin kehilangan pelanggannya dan senang

ketika mendapat pelanggan yang baru maka perusahaan oligopoly tersebut akan berperilaku

sebagai berikut:

1. Mereka akan ikut menurunkan harga apabila ada perusahaan yang lain

didalam pasar yang ikut menurunkan harganya, sehingga ia tidak akan

kehilangan pelanggannya.

2. Mereka tidak akan ikut menaikkan harga, apabila perusahaan yang lain

menaikkan harga dari produk yang mereka jual. Karena apabila mereka tidak

ikut menaikkan hrga maka mareka akan mendapat tambahan pelanggan dari

perusahaan pertama yang telah menaikkan harga tersebut.

Maka berdasar asumsi tersebut diatas maka kurva permintaan dari perusahaan

oligopoly adalah berupa kurva bengkok (The Kinked Demand Curve) seperti yang telah

ditunjukkan oleh kurva d b D2 pada gambar diatas.

Page 9: karyatulisilmiah.com · Web viewPembagian keuntungan diantara para perusahaan angota kartel diatur oleh kartel itu sendiri. Kartel dengan tujuan membagi pasar. Dalam model ini ada

MODEL KURVA PERMINTAAN BENGKOK ( THE KINKED DEMAND

CURVE)

SOAL !!

Misalnya seorang produsen oligopoly (non collusive oligopoly) apabila ia

menaikkan harga produk yang dijualnya , maka kurva yang dihadapinya

mempunya fungsi : Q1 = 280 – 40P1 atau P1 = 7 – 0,025Q1. Dan untuk penurunan

harag, fungsi permintaannya : Q2 = 100 10P2 atau P2 = 10 – 0,1Q2. Dimana Q =

output , dan P = harag dalam milyar rupiah. Jika fungsi biaya produksi totalnya

adalah : TC = 2Q + 0.025Q2 , maka :

a. Berapakah jumlah output yang terjual dan harga penjualan output

produsen oligopoly ?

b. Karena produsen non collusive oligopoly menghadapi kinked demand

curve, maka berapakah batas atas dan batas bawah dari terputusnya MR?

PENYELESAIAN :

a. Patahan kurva terjadi pada titik potong antara kurva demand D1 dan D2.

Sehingga pada titik potong tersebut akan diperoleh Q1=Q2=Q dan D1=D2.

Dan jika P1=P2, sehingga : 7 – 0,025Q = 10 – 0,1Q atau 0,075 = 32

Q = 3 : 0,075 = 40 unit,

P1 = 7 – 0,025 (40) = 6 M,

P2 = 10 – 0,1 (40) = 6 M.

b. Batas atas dan batas bawah dari terputusnya kurva MR yang diskontinyu.

MR1=dTR1/dQ1

Karena TR1= P1 . Q1 = ( 7 – 0,025Q1)Q1 = 7Q1 – 0,025Q1 maka :

MR1=7 - 0,025Q1 ,

Page 10: karyatulisilmiah.com · Web viewPembagian keuntungan diantara para perusahaan angota kartel diatur oleh kartel itu sendiri. Kartel dengan tujuan membagi pasar. Dalam model ini ada

MR2=dTR2/dQ2

Karena TR2= P2 . Q2 = ( 10 – 0.1Q2)Q2 = 10Q2 – 0,1Q22 maka :

MR2=10 – 0,2Q2

Jadi, MR1= 7 – 0,05 (40) = 7 – 2 = 3 M, dan

MR2= 10 – 0,2 (40) = 10 – 8 = 2 M.

2.2 Menentukan teori harga – output dalam pasar oligopoly yang bergabung (dalam

kaitannya menggunakan model penggabungan yaitu Kartel)

Kartel adalah kesepakatan diantara produsen-produsen yang independen untuk

mengkoordinasi keputusan mereka, sehingga masing-masing dari anggota kartel dapat

memperoleh keuntungan monopoli. Kesepakatan dapat berupa pembatasan atau kuota produksi,

daerah penjulana maupun kesepakatan harga. Dengan bentuk kartel, diharapkan mereka dapat

mengurangi rasa ketidakpastian terhadap perilaku perusahaaan perusahaan pesaing. Dalam

prakteknya, kartel seringkali mengalami kegagalan. Beberapa factor yang menyebabkan

kegagalan kartel adalah sebagai berikut :

1. Masing-masing perusahaan memiliki dorongan yang kuat untuk melanggar

kesepakatan kartel

2. Anggota kartel biasanya akan berselisih pendapat mengenai kesepakatan kartel yang

di inginkan terutama mengenai jumlah output, harga, pembagian pangsa pasar dan

pembagian keuntungan.

3. Ancaman dari pemain-pemain baru karena keuntungan yang di peroleh oleh anggota

kartel

Page 11: karyatulisilmiah.com · Web viewPembagian keuntungan diantara para perusahaan angota kartel diatur oleh kartel itu sendiri. Kartel dengan tujuan membagi pasar. Dalam model ini ada

Contoh dari kartel adalah OPEC, yaitu organisasi dari Negara-negara pengekspor minyak

yang didirikan pada tahun 1960. Sebagai sebuah kartel, OPEC adalah perusahaan dominan dalam

menetapkan harga minyak dunia.

Kartel dalam prakteknya ada dalam beberapa macam bentuk, yaitu kartel dengan tujuan

memaksimumkan keuntungan pasar ( industry profit maximization cartel ) dan kartel dengan

tujuan membagi pasar ( the sharing of the market cartel ).

Kartel dengan tujuan memaksimumkan keuntungan pasar .

Dalam kasus ini disumsikan pembentukan kartel adalah bertujuan

memaksimumkan keuntungan mereka secara bersama – sama. Suasana ini mirip

dengan suasana monopolis yang mempunyai dengan beberapa perusahaan, karena

pada hakikatnya monopolis ini juga ingin memaksimumkan keuntungan. Dalam

model ini barang atau produk yang dijual oleh oligopolis bersifat homogeny

dalam arti barang yang dihasilkan salah satu oligopolis dapat mengganti atau

diganti secara sempurna oleh barang yang dihasilkan oleh oligopolis lain, yang

biasa juga disebut sebagai istilah oligopoly murni (pure oligopoly).

Masalahnya saat ini tidak hanya terletak pada bagaimana menentukan

harga jumlah output yag harus diproduksi agar keuntungan pasar meksimum

tetapi juga terletak pada penentuan jatah output yang harus diproduksi oleh

masing – masing produsen anggota dan juga pembagian keuntungan diantara

mereka. Kartel memiliki kurva – kurva ongkos produksi yang sama dengan kurva

– kurva yang sam dimiliki oleh kuva oligopolies. Dari penjumlahan kurva – kurva

MC yang dimiliki oleh oligopolies yang ada dipasar dapatlah diperoleh kurva MC

kartel. Untuk meningkatkan tingkat output optimal bagi kartel kurva MC haruslah

digabungkan dengan kurva MR yang ada di pasar. Output timal terjadi pada

waktu kurva MC tepat berpotongan dengan kurva MR dan memotongnya dari

bawah.

Page 12: karyatulisilmiah.com · Web viewPembagian keuntungan diantara para perusahaan angota kartel diatur oleh kartel itu sendiri. Kartel dengan tujuan membagi pasar. Dalam model ini ada

Lihatlah gambar berikut

Dalam gambar ini dimisalkan dipasar hanya ada dua oligopolies yang masing – masing

struktur ongkos seperti yang digambarkaoleh gambar 4.64 (a) dan (b). kurva – kurva MC yang

ad digambar tersebut kalau dijumlahkan dapat diperolehkuva MC yang ada pada gambar 4.64

(c). kurva MC ini merupakan kurva MC kartel.

Dengan kurva permintaan pasar tertentu atau misalkan kurva DD maka output optimal,

yaitu output yang menghasilkan keuntungan pasar maksimum yang dapat ditentukan. Output

optimal tersebut terjadi pada tingkat output Q = Q1 + Q2 , yaitu pada waktu kurva MR

berpotongan denagn kurva MC kartel. Dari gambar 4.64 dapat disimpulkan bahawa perusahaan

yang mempunyai struktur ongkos lebih rendah akan memproduksi output dalam jumlah yang

lebih banyak, meskipun demikian belum tentu berarti bahwa perusahaan yang memproduksi

output dalam jumlah yang lebih besar akan mendapatkan bagian keuntungan yang lebih bayak.

Pembagian keuntungan diantara para perusahaan angota kartel diatur oleh kartel itu sendiri.

Kartel dengan tujuan membagi pasar.

Dalam model ini ada dua konsep dasar yang dapat digunakanuntuk

pembagian pasar, yaitu : melaui kesepakatan tingkat harga jual atau non price

competition serta melalui penetapan kuota atau determination of quotas.

Page 13: karyatulisilmiah.com · Web viewPembagian keuntungan diantara para perusahaan angota kartel diatur oleh kartel itu sendiri. Kartel dengan tujuan membagi pasar. Dalam model ini ada

Dalam pembagian pasar melalui perjanjan pasar tingkat harga jual,

perusahaan anggota kartel yang posisinya lemah akan setuju menerima harga

umum yang berlaku dipasar sebagai harga jualnya. Harga yang betul – betul

diterima oleh masing – masing perusahaan anggota kartel ditetapkan melalui

proses tawar – menawar dimana ada satu tendensi perusahaan yang mempunyai

struktur ongkos rendah akan mmengusulkan tingkat harga jual yang murah dan

perusahaan anggota kartel yang mempunyai struktur ongkos tinggi akan

mengusulkan tingkat harga jual yang tinggi pula .

Untuk lebih jelasnya, lihatlah gambar berikut ini

Dalam gambar ini diandaikan perusahaan B mempunyai struktur ongkos yang lebih

rendah dibanding A. Dengan demikian perusahaan B mempunyai dorongan untuk menentukan

harag yang lebih rendah dari harga yang ditetapkan monopolis. Sehingga perusahaan B akan

mendorong perusahaan A untuk keluar dari pasar. Oleh sebab inilah, be tuk kartel kedua ini

sering disebut dengan bentuk penggabungan yang tidak stabil.

Ketidakstabilan model ini juga dicerminkan oleh keadaan meskipun semua perusahaan

anggota kartel memiliki struktur ongkos yang sama jika ada satu diantaranya yang menetapkan

harga sedikit lebih rendah dari tingkat harga yang ditentukan kartel (Pm).

Page 14: karyatulisilmiah.com · Web viewPembagian keuntungan diantara para perusahaan angota kartel diatur oleh kartel itu sendiri. Kartel dengan tujuan membagi pasar. Dalam model ini ada

Akibatnya kurva permintaan yang dihadapi perusahaan ini akan lebih elastic dan

keuntungannya pun akan juga meningkat. Oleh karenanya model ini menjadi sangat tidak stabil

terkecuali kalau kartel belum – belum disiplin dan mengenakan sanksi yang cukup berat bagi

perusahaan – perusahaan anggota yang melanggar ketentuan – ketentuan yang telah ditentukan.

Kartel yang kurang disiplin banyak mengalami kegagalan.

Sedangkan pada metode kedua dimana pembagian pasar melalui perjanjian penetapan

kuota dapat dilakukan dengan suatu perjanjian yang berisi kesepakatan mengenai jumlah yang

dapat dijual oleh masing – masing perusahaan anggota kartel pada tingkat harga yang telah

ditetapkan. Contoh misalanya di pasar hanya ada dua perusahaan yang masing – masing

mempunyai struktur ongkos yang sama. Dalam hal ini masing – masing perusahaan akan

menerima harga jual seperti halnya harga monopolis dan masing – masing akan menerima

bagian setengah dari pasar.

Dalam gambar 4.66 berikut ini, harga monopolis adalah (Pm) dan kuota yang disepakati

oleh masing – masing perusahaan adalah Q1 = Q2 = ½ Qm.

Disini jelas terlihat bahwa pembagian pasar berdasarkan kuota dengan memperhatikan

struktur ongkos produksi masing – masing perusahaan adalah tidak stabil. Pembagian pasar

untuk perusahaan – perusahaan yang mempunyai struktur ongkos yang berbeda ditentukan

berdasarkan kekuatan tawar – menawar. Kuota yang akhirnya diterima masing – masing

perusahaan ditentukan oleh dua hal yaitu, struktur ongkos produksi dan kemampuan tawar –

manawar pada waktu membentuk kartel.

Page 15: karyatulisilmiah.com · Web viewPembagian keuntungan diantara para perusahaan angota kartel diatur oleh kartel itu sendiri. Kartel dengan tujuan membagi pasar. Dalam model ini ada

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan untuk pasar oligopoly model kartel yang

tergabung adalah model pasar yang tertutup. Sebab apabila masuk kepasar bebas maka akibatnya

perusahaan anggota kartel tidak dapat mem[erkirakan secara pasti perilaku perusahaan baru yang

masuk kepasar tersebut. Secara teori memang tidak ada kepastian bahwa perusahaan yang baru

tersebut akan menjadi anggota kartel. Sebaliknya , apabila kartel tersebut cukup menguntungkan

maka hal itu akan menarik perusahaan – perusahaan baru untuk masuk pasar. Dimana dalam hal

ini perusahaan baru tersebut ada tendensi untuk tidak menjadi anggota kartel, karena dengan cara

demikian mereka akan lebih baik sebab berarti kurva permintaan mereka lebih elastic. Artinya

mereka menetapkan harga lebih rendah dari harga yang ditetapkan oleh kartel akibatnya, mereka

akan menarik pelanggan yang banyak.

Dengan demikian, dapat disimpulkan, bahwa kartel seharusnya menyadari akan

bahayanya apabila perusahaan – perusahaan baru akan memasuki pasarnya. Untuk merintangi

masuknya beberapa perusahaan – perusahaan baru tersebut kartel dapat mengambil kebijakan

dengan menetapkan harga yang tidak terlalu tinggi, sehingga tidak akan menarik perusahaan –

perusahaan baru untuk masuk ke pasar atau dapat juga dilakukan dengan jalan melakukan perang

harga (price war) terhadap erusahaan – perusahaan baru yang telah berusaha memasuki pasarnya.

Page 16: karyatulisilmiah.com · Web viewPembagian keuntungan diantara para perusahaan angota kartel diatur oleh kartel itu sendiri. Kartel dengan tujuan membagi pasar. Dalam model ini ada

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan Dalam pasar non collusive oligopoly penurunan ataupun kenaikan harga produk

akan mendorong perusahaaan lain untuk ikut menurunkan atau menaikkan harga.

Kegiatan ini akan mengakibatkan suatu perusahaan menghadapi kurva permintaan

yang patah atau bengkok (The Kinked Demand Curve). Model ini pertama kali

dikemukakan oleh seorang ekonom P. Sweezy pada tahun 1939.

Perilaku perusahaan oligopoly adalah sebagai berikut:

1. Mereka akan ikut menurunkan harga apabila ada perusahaan yang lain

didalam pasar yang ikut menurunkan harganya, sehingga ia tidak akan

kehilangan pelanggannya.

2. Mereka tidak akan ikut menaikkan harga, apabila perusahaan yang lain

menaikkan harga dari produk yang mereka jual. Karena apabila mereka

tidak ikut menaikkan hrga maka mareka akan mendapat tambahan

pelanggan dari perusahaan pertama yang telah menaikkan harga tersebut.

Kartel adalah kesepakatan diantara produsen-produsen yang independen untuk

mengkoordinasi keputusan mereka, sehingga masing-masing dari anggota kartel

dapat memperoleh keuntungan monopoli.

Beberapa factor yang menyebabkan kegagalan kartel adalah sebagai berikut :

1. Masing-masing perusahaan memiliki dorongan yang kuat untuk

melanggar kesepakatan kartel

Page 17: karyatulisilmiah.com · Web viewPembagian keuntungan diantara para perusahaan angota kartel diatur oleh kartel itu sendiri. Kartel dengan tujuan membagi pasar. Dalam model ini ada

2. Anggota kartel biasanya akan berselisih pendapat mengenai kesepakatan

kartel yang di inginkan terutama mengenai jumlah output, harga,

pembagian pangsa pasar dan pembagian keuntungan.

3. Ancaman dari pemain-pemain baru karena keuntungan yang di peroleh

oleh anggota kartel .

Kartel dalam prakteknya ada dalam beberapa macam bentuk, yaitu kartel dengan

tujuan memaksimumkan keuntungan pasar ( industry profit maximization cartel )

dan kartel dengan tujuan membagi pasar ( the sharing of the market cartel ).

3.2 SARAN

Dalam pasar oligopoly, seharusnya antar perusahaan yang tergabung dapat

bekerja sama dengan baik dalam menentukan harga jual produk, tempat atapun adanya

kebebasan untuk perusahaan lain yang ingin bergabung guna pencapaian keuntungan

maksimum. Serta meningkatkan kegiatan iklan atau promosi produk yang dijualnya

secara lebih aktif guna menarik pembeli baru dam mempertahankan pembeli lama.

Sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan karena keberadaan pasar ini.

Untuk menghindari kegagalan kartel, para perusahaan yang tergabung dalam

anggota kartel baik perusahaan lama maupun perusahaan baru yang akan bergabung

harusnya mempunyai kesepakatan atau komitmen mengenai jumlah output, harga,

pembagian pangsa pasar dan pembagian keuntungan yang telah dibuat, sehingga

pelanggaran – pelanggaran kartel ini dapat dicegah.

Page 18: karyatulisilmiah.com · Web viewPembagian keuntungan diantara para perusahaan angota kartel diatur oleh kartel itu sendiri. Kartel dengan tujuan membagi pasar. Dalam model ini ada

DAFTAR PUSTAKA Fathorrazy M., Saleh M., 2005, Buku Ajar Pengantar Ekonomi Mikro, Fakultas Ekonomi

Universitas Jember:Jember

Sudarman Ari,1999,Teori Ekonomi Mikro Jilid II, Universitas Gajah Mada:Yogyakarta

Boediono, Pengantar Ilmu Ekonomi

Muir Sahibul,2007,Ekonomi Manajerial Pasar Oligopoli,Universitas Mercu Buana