adetrooper.files.wordpress.com · web viewklik apikasi geoda yang sudah terinstal di dekstop...

13
A. LANGKAH –LANGKAH MENGGUNAKAN APLIKASI GEODA 1.Klik apikasi Geoda yang sudah terinstal di dekstop ,dengan cara meng-Klik 2x 2. Kemudian akan muncul kotak seperti dibawah ini 3. Klik file, lalu pilih New Project From Pilih ESRI Shapefile 4. Cari file “Denpasar dengue.shp” dalam komputer anda Lalu klik Open

Upload: truongliem

Post on 11-Apr-2018

229 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

A. LANGKAH –LANGKAH MENGGUNAKAN APLIKASI GEODA

1. Klik apikasi Geoda yang sudah terinstal di dekstop ,dengan cara meng-Klik 2x

2. Kemudian akan muncul kotak seperti dibawah ini

3. Klik file, lalu pilih New Project From Pilih ESRI Shapefile

4. Cari file “Denpasar dengue.shp” dalam komputer anda Lalu klik Open

5. Maka akan muncul gambar peta seperti dibawah ini

6. Lalu klik kanan pada gambar pilih SAVE IMAGE AS lalu type file ganti dengan BMP atau PNG,klik OK

7. Untuk menampilkan Peta selanjutnya, Klik map, Pilih Quantile Map pilih angka 2

8. Kemudian akan keluar kotak dialog variable setting, pilih IR_2010 lalu klik OK

9. Maka akan muncul peta seperti dibawah ini.

10. Klik Options atau klik kanan kursor, Pilih Save Image As, Lalu Pilih tempat untuk menyimpan dan beri nama pada file name isi kolom save as type dengan BMP dan Klik save

11. Untuk melihat kejadian kasar pada suatu daerah, Klik Map Pilih Rates-Calculated

Map Pilih Raw Rate.

12. Kemudian akan muncul kotak dialog seperti dibawah ini. Pada Event Variable pilih

IR_2010. Pada Base variable pilih POP_2010, lalu Klik OK

13. Maka akan muncul peta seperti dibawah ini, yang akan menunjukkan kejadian kasarpada suatu daerah.

14. Untuk melihat daerah degan resiko berlebih, Klik Map Pilih Rates Calculate Map

Pilih Excess Risk

15. Kemudian akan muncul kotak dialog seperti dibawah ini. Pada Event Variable pilih

IR_2010. Pada Base variable pilih POP_2010 Klik OK

16. Maka akan muncul peta seperti dibawah ini, yang akan menunjukkan kejadian daerah

dengan resiko berlebih.

17. Lalu Klik Space Pilih Univariate Local Moran’s I

18. Setelah itu akan muncul kotak dialog seperti dibawah ini. First Variable (X) klik

POP_2010 Klik OK

19. Pada kotak dialog “Select Weights”, masukkan queen.GAL yang sebelumnya sudah

ada di komputer anda.

20. Maka akan muncul kotak seperti dibawah ini, centang pada pilihan Significance Map,

Cluster Map, dan Moran Scatter Plot Klik OK

21. Maka akan muncul peta seperti dibawah ini.

Hasil Analisis

1. Raw rate

Dari analisis data peta yang saya lakukan penyebaran penyakit DBD di kota denpasar didapatkan angka kasar diantaranya : 10 kecamatan yang mempunyai resiko rendah, 11 kecamatan mempunyai resiko tingkat sedang, 11 kecamatan memiliki angka kejadian kasar yang tinggi, dan 11 kecamatan memiliki insidence rate angka kejadian kasar sangat tinggi.Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa angka kejadian kasar kasus DBD dari tiap-tiap daerah berbeda karena dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain seperti ada tidaknya penderita imigran, iklim yang mendukung perkembangan vektor, kebersihan lingkungan tiap daerah, kondisi masyarakat, dll.

2. Exceess Risk Map

Berdasarkan pemetaan angka resiko berlebih kejadian kasus DBD di Kota Denpasar, didapatkan hasil yaitu :

Terdapat 21 kecamatan dengan angka resiko <0,25-1,00 yang termasuk dalam kasus DBD dengan resiko rendah, dan terdapat 19 kecamatan dengan angka resiko >1.00-2.00 yang termasuk dalam kasus DBD dengan resiko sedang, dan terdapat 3 kecamatan dengan angka resiko >4.00 yang termasuk dalam kasus DBD dengan resiko tinggi.

3. LISA Significant Map

Berdasarkan peta diatas, analisis data LISA Significance Map didapatkan hasil bahwa terdapat 4 daerah beresiko terjadi kasus DBD (p nya bernilai 0.05) dengan pengaruh atau mendapatkan faktor-faktor resiko dari daerah-daerah tetangga dari 4 wilayah tersebut.

4. LISA Cluster Map

Dari hasil gambar peta diatas menunjukkan bahwa hasil analisis data LISA Cluster Map didapatkan hasil bahwa baik daerah yang bersentuhan, maupun tidak tetap mempengaruhi antara satu daerah dengan daerah yang lain. Dan hasil pemetaan, antara lain sebegai berikut :

a) High-high = 1 kecamatan

b) Low-low = 2 kecamatan

c) Low-high = 0 kecamatan

d) High-low = 0 kecamatan

e) Not significant = 38 kecamatan

A. KesimpulanBerdasarkan pemetaan dan analisis yang saya lakukan , dapat disimpulkan bahwa

angka kejadian kasus DBD Di Kota Denpasar terbilang tinggi. Banyak daerah-daerah

yang memiliki angka resiko kejadian kasus DBD tinggi. Hal itu mengindikasikan perlunya

dilakukan upaya-upaya untuk menurunkan angka kejadian kasus DBD.