jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · web viewdiskripsi...

54
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GOLONGAN PUTIH (GOLPUT) DI KELURAHAN SUNGAI JANG KECAMATAN BUKIT BESTARI PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Bidang Ilmu Pemerintahan Oleh : RINO KURNIAWAN NIM.100565201100 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

Upload: ngotu

Post on 18-Apr-2018

228 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · Web viewDiskripsi tentang kependudukan di Kelurahan Sungai Jang Kecamatan Bukit Bestari dapat dibagi

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GOLONGAN PUTIH

(GOLPUT) DI KELURAHAN SUNGAI JANG KECAMATAN BUKIT

BESTARI PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH KOTA

TANJUNGPINANG TAHUN 2012

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Syarat UntukMemperoleh Gelar Sarjana Bidang Ilmu Pemerintahan

Oleh :

RINO KURNIAWANNIM.100565201100

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2014

Page 2: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · Web viewDiskripsi tentang kependudukan di Kelurahan Sungai Jang Kecamatan Bukit Bestari dapat dibagi

2

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Golongan Putih (Golput) di Kelurahan Sungai Jang Kecamatan Bukit Bestari Pada Pemilihan Umum Kepala

Daerah Kota Tanjungpinang Tahun 2012

OlehRino Kurniawan

ABSTRAK

Pemilihan umum merupakan sarana bagi rakyat untuk menyalurkan aspirasinya dalam menentuan wakil-wakilnya baik di lembaga legislatif maupun eksekutif juga sebagai sarana ikut serta berpartisipasi dalam kegiatan politik. Fenomena tingginya angka Golput dan kecenderungan yang terus meningkat pada era reformasi ini lebih menunjukkan meluasnya apatisme rakyat terhadap proses rekruitmen pemilihan pemimpin di daerah-daerah di seluruh Indonesia, apatisme ini muncul karena sudah berkali-kali dikecewakan pada Pemilu, Pilpres, maupun pilgub atau pilkada. Tingginya angka Golput pada pemilihan umum kepala daerah Kota Tanjugpinang Tahun 2012 khususnya di Kelurahan Sungai Jang. Oleh karena itu dalam penelitian ini menggali faktor-faktor perilaku tidak memilih (Golput) di Kelurahan Sungai Jang pada pemilihan umum kepala daerah Kota Tanjungpinang pada tahun 2012.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Penentuan informan dilakukan dengan menggunakan purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Adapun konsep teoritis yang digunakan yaitu menurut Eef Saefullah Fattah Golput dapat terjadi karena empat faktor yakni faktor secara teknis, faktor secara teknis politis, faktor secara politis dan faktor secara ideologis.

Hasil penelitian menunjukkan tingginya Golput yang terjadi di Kelurahan Sungai Jang terjadi karena Golput secara teknis-politis yakni golput disebabkan adanya kelebihan daftar pemilih tetap yang mana penduduk yang terdaftar banyak tidak ada di tempat salah satu faktor ini terjadi dikarenakan dulunya di Kelurahan Sungai Jang banyak terdapat penduduk transit dari luar daerah Kota Tanjungpinang dan memiliki dokumen kependudukan di Kelurahan Sungai Jang. Selain itu Golput di Kelurahan Sungai Jang juga di sebabkan Golput secara teknis, yakni golput disebabkan adanya penduduk yang bekerja pada saat hari pemilihan, dan kondisi cuaca hujan sehingga masyarakat enggan untuk menggunakan hak pilih, Selain itu hasil temuan menunjukkan bahwa di beberapa wilayah Kelurahan Sungai Jang pada saat hari hujan mengalami banjir, sehingga menghambat warga untuk melakukan pemilihan.

Kata Kunci : Perilaku tidak memilih, Golput, Pemilihan Umum

2

Page 3: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · Web viewDiskripsi tentang kependudukan di Kelurahan Sungai Jang Kecamatan Bukit Bestari dapat dibagi

3

Factors Influencing the behavior did not vote in the Sungai Jang Village District of Bukit Bestari In regional election Tanjungpinang In 2012

By : Rino Kurniawan

ABSTRACT

The general election is a means for people to channel their aspirations in determining both their representatives in the legislative and executive as well as a means to join and participate in political activities. The phenomenon of the high number of abstain and increasing trend in the reform era is more indicative of the widespread apathy of the people towards the election of a leader in the recruitment of regions throughout Indonesia, it appears as apathy has repeatedly let down at the General Election, Presidential Election, and Guvernur election. The high number of abstain in elections of regional heads Tanjugpinang City in 2012, especially in Sungai Jang Village. Therefore in this study to explore behavioral factors do not vote (abstain) in the Village of Sungai Jang at the election of regional heads Tanjungpinang in 2012.

This research uses descriptive qualitative research method. Determination of informants done using purposive sampling, the sampling technique with particular consideration. The theoretical concepts used are according to EEF Saefullah Fattah, behavior can occur because not choose four factors ie factors technically, technically political factors, political factors and factors ideologically.

The results showed that the high abstain occurred in the Sungai Jang Village occur due to technical-political abstain abstention such as the excess of the final voters list which listed many residents do not have in place any of these factors occur once in the Sungai Jang village because there are many residents transit from outside the area Tanjungpinang and has a population documents in the Sungai Jang Village. In addition, in the Sungai Jang Village also caused abstain technically, the abstention due to residents who work on the day of the election, and rainy weather conditions so that people are reluctant to use their right to vote, in addition the findings indicate that in some areas of the Sungai Jang Village during the rainy days of flooding, thereby inhibiting residents to do the election.

Keywords: Behavior not vote, abstain, General Election

3

Page 4: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · Web viewDiskripsi tentang kependudukan di Kelurahan Sungai Jang Kecamatan Bukit Bestari dapat dibagi

4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemilihan umum merupakan sarana bagi rakyat untuk menyalurkan

aspirasinya dalam menentuan wakil-wakilnya baik di lembaga legislatif maupun

eksekutif juga sebagai sarana ikut serta berpartisipasi dalam kegiatan politik.

Demokrasi di indonesia mengalami perubahan yang signifikan pasca runtuhnya

rezim orde baru. Kehidupan berdemokrasi menjadi jauh lebih baik, rakyat dapat

dengan bebas mengeluarkan pendapat dan ikut berpartisipasi dalam kegiatan

politik yang sangat dibatasi pada orde baru.

Melalui azas-azas yang terdapat dalam pilkada langsung yaitu azas

langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil maka pemilihan kepala daerah

langsung dianggap telah memenuhi parameter demokrasi. Pilkada bukan saja

berfungsi sebagai sarana untuk mengganti, akan tetapi juga berfungsi sebagai

media penyalur aspirasi rakyat,mengubah kebijakan-kebijakan, mengganti

sebagaian pemerintahan yang ada dan meminta pertanggungjawaban publik.

Dalam hal ini, ada beberapa tahapan yang harus dilalui dalam proses pemilihan

kepala daerah yaitu dimulai dari tahap pendaftaran, penyaringan, penetapan

pasangan calon, rapat paripurna khusus, pengiriman berkas pemilihan, pengesahan

dan pelantikan (Thubang, 2005:7).

Pemilihan kepala daerah langsung ini merupakan salah satu bentuk

penghormatan terhadap kedaulatan rakyat, karena malalui pemilihan kepala

daerah langsung ini menandakan terbukanya ruang yang cukup agar rakyat bebas

4

Page 5: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · Web viewDiskripsi tentang kependudukan di Kelurahan Sungai Jang Kecamatan Bukit Bestari dapat dibagi

5

memilih pemimpinnya. Melalui pelaksanaan otonomi daerah sebagai media untuk

menyebarkan sistem demokrasi yang semakin disempurnakan, termasuk

pemilihan kepala daerah memacu tumbuhnya kekuatan pro demokrasi di daerah.

Hal ini dikarenakan, melalui pemilihan kepala daerah yang secara langsung ini

akan melahirkan aktor-aktor demokrasi di daerah, yang kemudian diharapkan

mampu melakukan gerakan-gerakan baru bagi perubahan.

Fenomena tingginya angka golput dan kecenderungan yang terus

meningkat pada era reformasi ini lebih menunjukkan meluasnya apatisme rakyat

terhadap proses rekruitmen pemilihan pemimpin di daerah-daerah di seluruh

Indonesia, apatisme ini muncul karena sudah berkali-kali dikecewakan pada

pemilu pilpres maupun pilgub atau pilkada. (Saksono, Gatut, 2013:95)

Secara historis, golput sesungguhnya telah menjadi bagian dari dinamika

politik semenjak pemilu nasional tahun 1955. Berbeda dengan situasi pada masa

1970-1990an, golput justru dipicu oleh tekanan politik yang dilakukan oleh golkar

terhadap masyarakat supaya memilih Golkar. Masyarakat memilih golput, karena

jika diketahui memilih partai yang lain, maka yang bersangkutan akan dihukum

(Saksono ,Gatut,2013:50). Sementara fenomena golput yang terjadi pada pemilu

2004, di mana partai yang ikut serta sebagai kontestan pemilu pada saat itu

mencapai 48 partai, lebih disebabkan oleh perasaan kecewa masyarakat atas sikap

kurang populis pemerintah maupun anggota legislatif. Yaitu tidak adanya

perubahan signifikan yang dilakukan oleh pemerintah maupun anggota legislatif

yang berorientasi pada pemenuhan kepentingan masyarakat banyak (Muhaimin,

2011 : 38)

5

Page 6: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · Web viewDiskripsi tentang kependudukan di Kelurahan Sungai Jang Kecamatan Bukit Bestari dapat dibagi

6

Dalam setiap pelaksanaan pemilu khususnya pilkada, justru masyarakat

yang tidak menggunakan hak pilihnya selalu ada dan cendrung meningkat dari

setiap pelaksanaan pilkada. Salah satu yang terjadi pada pilkada saat ini adalah

tingginya angka pemilih yang tidak ikut memilih (Golput) dalam pemilihan

tersebut khususnya pilkada yang dilaksanakan di wilayah Kota Tanjungpinang.

Tingginya angka Golput di Kota Tanjungpinang dapat di lihat dari hasil Pilkada

langsung yang pertama di lakukan di Kota Tanjungpinang tahun 2007 yaitu

jumlah Daftar Pemilih Tetap yaitu 124.075 pemilih, yang menggunakan hak pilih

yaitu 67.159 (54,13%) sedangkan yang tidak menggunakan hak pilih yaitu 56.916

(45,87%) (KPU Kota Tanjungpinang).

Dari data di atas menunjukkan Golput pada pemilihan Kepala Daerah

Kota Tanjungpinang pada tahun 2007 cukup tinggi. Kemudian tingginya angka

Golput atau masyarakat yang tidak menggunakan hak pilihnya juga dapat dilihat

pada pemilihan kepala daerah Kota Tanjungpinang pada tahun 2012. Hal ini dapat

dilihat dari hasil rekapitulasi dalam pelaksanaan pilkada Kota Tanjungpinang

tahun 2012, dari DPT yang berjumlah 153.481 pemilih, yang menggunakan hak

pilihnya yaitu 87.290 (56,87%), sedangkan yang tidak menggunakan hak

pilinhnya (Golput) sebanyak 66.191(43,13%) (Data KPU Kota Tanjungpinang).

Tabel 1.1Rekapitulasi Suara Pemilu Kota Tanjungpinang Tahun 2012

Nama Jumlah TPS

DPT Suara Sah

Tidak Sah

Tidak Hadir

KEC. BUKIT BESTARI 109 43309 23.918 660 18.731Kel. TPI Timur 22 7845 4.422 134 3.289

Kel. Tanjung Ayun Sakti 23 9129 4.765 123 4.241Kel. Dompak 7 1793 1.363 19 411Kel. Seijang 33 13340 7.001 218 6.121

Kel. Tg. Unggat 24 11202 6.367 166 4.669

6

Page 7: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · Web viewDiskripsi tentang kependudukan di Kelurahan Sungai Jang Kecamatan Bukit Bestari dapat dibagi

7

Nama Jumlah TPS

DPT Suara Sah

Tidak Sah

Tidak Hadir

KEC. TPI TIMUR 113 51.683 28.922 806 21.955Kel. Melayu Kota Piring 22 11.920 5.969 150 5.801Kel. Kampung Bulang 23 6.467 3.346 70 3.042

Kel. Air Raja 7 7.426 4.205 110 3.111Kel. Pinang Kencana 33 13.660 7.211 208 4.791

Kel. Bt.9 24 12.210 8.191 256 5.210

Nama Jumlah TPS

DPT Suara Sah

Tidak Sah

Tidak Hadir

KEC. TPI BARAT 101 41.371 22.709 612 18.050Kel. TPI Barat 40 13.735 7.672 259 5.804Kel. Kemboja 23 12.227 6.044 116 6.067

Kel. Kampung Baru 30 8.328 4.681 135 3.512Kel. Bukit Cermin 18 7.081 4.312 102 2.667

Nama Jumlah TPS

DPT Suara Sah

Tidak Sah

Tidak Hadir

KEC. TPI KOTA 41 17.118 9.493 170 7.455Kel. TPI Kota 15 6.052 2.888 51 3.113

Kel. Kampung Bugis 15 6.159 3.392 47 2.720Kel. Senggarang 7 3.035 1.976 28 1.031Kel. Penyengat 4 1.874 1.237 44 591

TOTAL KESELURUHAN 364 153.481 85.042 2.248 66.191

Sumber : KPU Kota Tanjungpinang Tahun 2012Pada Tabel 1.1 dapat dijelaskan, Daftar Pemilih Tetap yang tertinggi

terdapat di Kelurahan Pinang Kencana, Kelurahan Tanjungpinang Barat, dan

Kelurahan Sei Jang. Namun tingkat pemilih yang tidak menggunakan Hak

Pilihnya (Golput) yaitu di Kelurahan Sei Jang, Kecamatan Bukit Bestari. Hal ini

dapat dilihat dari jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang berjumlah 13.340

orang yang hanya menggunakan hak pilihnya yaitu 7.219 orang, sedangkan yang

tidak menggunakan hak pilihnya 6.121 orang (46%) suara.

Menurut Ahmad dalam Sahlan, Marwan (2012:223) Golput digunakan

untuk merujuk pada sebuah peristiwa sebagai berikut:

1.Orang yang tidak menghadiri tempat pemungutan suara sebagai bentuk perotes.

7

Page 8: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · Web viewDiskripsi tentang kependudukan di Kelurahan Sungai Jang Kecamatan Bukit Bestari dapat dibagi

8

2.Orang yang menghadiri tempat pemilihan suara tetapi tidak menggunakan

hakpilihnya secara benar dan,

3.Orang yang menggunakan hakpilihnya namun menusuk bagian yang putih.

Fenomena Golput di Kelurahan Sungai Jang menunjukkan suara yang

sangat signifikan. hal ini di karenakan Daftar Pemilih Tetap yang tinggi dengan

tingkat Golput yang tinggi pula. Selain itu melihat penduduk sebagai pekerjaan di

Kelurahan sei jang yaitu tingkat penduduk yang bekerja di kelurahan Sungai Jang

sangat tinggi yaitu 15.062 orang (77,4%), dan belum/tidak bekerja yaitu 4.403

orang (22,6%) (Monograf Kelurahan Sungai Jang Tahun 2013). Hal ini

menunjukkan bahwa keseharian penduduk di Kelurahan Sungai jang sangat padat

dengan 77,4% penduduk bekerja. Sehingga dengan keseharian padat, biasanya

penduduk menghabiskan waktu libur untuk beristirahat. Hal ini menyebabkan

golput menjadi tinggi di Kelurahan Sungai Jang.

Selain itu jika di bandingkan dengan kelurahan lain di Kota

Tanjungpinang yang memiliki Daftar Pemilih Tetap yang tinggi yaitu di

Kelurahan Pinang Kencana, melihat penduduk berdasarkan pekerjaan bahwa

tingkat penduduk yang bekerja di kelurahan Pinang Kencana cukup tinggi yaitu

18.709 orang (75,6%), dan belum/tidak bekerja yaitu 6.055 Orang (24,4%)

(Monograf Kelurahan Pinang Kencana tahun 2013). Hal ini menunjukkan bahwa

dari Daftar Pemilih Tetap yang tinggi di Kelurahan Sungai Jang dan Kelurahan

Pinang Kencana. Namun tingkat persentase Kelurahan Sungai Jang penduduk

yang bekerja sangat tinggi yaitu 77,4% dibandingkan dengan Kelurahan Pinang

Kencana yaitu 75,6%. Hal ini menunjukkan bahwa penduduk di Kelurahan Sungai

Jang memiliki keseharian yang padat dengan bekerja. Dengan keseharian yang

8

Page 9: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · Web viewDiskripsi tentang kependudukan di Kelurahan Sungai Jang Kecamatan Bukit Bestari dapat dibagi

9

padat biasanya penduduk menghabiskan waktu libur untuk beristirahat. Hal ini

dapat menjadikan kelurahan di Sei Jang pada pemilihan umum yang di

selenggarakan hari libur menyebabkan golput menjadi tinggi di Kelurahan Sungai

Jang. Selain itu melihat pendidikan yang tinggi yang menjadikan sikap pemilih

dalam menentukan pilihan memiliki banyak pertimbangan, berikut penduduk

kelurahan Sungai Jang berdasarkan tingkat pendidikan.

Berdasarkan dari berbagai persoalan tersebut di atas maka penelitian ini

tentang faktor-faktor golput menjadi penting. Sehingga penulis tertarik untuk

melakukan kajian yang lebih detail tentang hal tersebut dalam penelitian berjudul:

“FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GOLONGAN PUTIH

(GOLPUT) DI KELURAHAN SUNGAI JANG KECAMATAN BUKIT

BESTARI PADA PEMILUKADA WALIKOTA TANJUNGPINANG

TAHUN 2012”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, peneliti mengemukakan

rumusan masalah sebagai berikut, faktor-faktor apakah yang mempengaruhi

golput di Kelurahan Sungai Jang Kecamatan Bukit Bestari pada pemilukada Wali

Kota Tanjungpinang Tahun 2012 ?

C. Tujuan Penelitian

9

Page 10: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · Web viewDiskripsi tentang kependudukan di Kelurahan Sungai Jang Kecamatan Bukit Bestari dapat dibagi

10

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor

yang mempengaruhi golput pada Pemilukada Wali Kota Tanjungpinag Tahun

2012 di Kelurahan Sungai Jang Kecamatan Bukit Bestari Kota Tanjungpinang.

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini maka diharapkan dapat memberikan manfaat:

1. Kegunaan praktis

Dapat memberikan masukan bagi pemerintah daerah setempat, khususnya bagi

Kota Tanjungpinang agar dapat menurunkan tingkat Golput dalam

pelaksanaan pemilukada di Kota Tanjungpinang.

2. Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk penerapan ilmu yang telah

peneliti pelajari terutama dalam bidang ilmu pemerintahan, khususnya dalam

memperkaya ilmu pengetahuan tentang fakto-faktor yang mempengauhi

Golput dalam pemilukada.

3. Kegunaan Akademis

Sebagai karya tulis untuk menyelesaikan studi tingkat sarjana di Fakultas Ilmu

Sosial Dan Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjngpinang serta dapat

menjadi referensi ataupun acuan bagi peneliti lain yang ingin melakukan

penelitian dengan permasalahan yang sama di masa yang akan datang.

E.Konsep Operasional

10

Page 11: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · Web viewDiskripsi tentang kependudukan di Kelurahan Sungai Jang Kecamatan Bukit Bestari dapat dibagi

11

Konsep operasional merupakan upaya bagaimana cara mengukur suatu

variabel, sedangkan fungsi dari konsep operasional adalah sebagai alat untuk

mengidentifikasi fenomena yang diamati dengan jelas, logika atau penalaran yang

digunakan penelilti untuk menerangkan fenomena yang diteliti atau dikaji.

Konsep yang dioperasionalkan dalam penelitian ini adalah faktor yang

mempengaruhi golput pada pemilukada Wali Kota Tanjungpinang tahun 2012.

Faktor golput dalam pemilukada Wali Kota Tanjungpinang tahun 2012

merupakan suatu keputusan sebagian masyarakat Sungai Jang terhadap ketidak

puasan kinerja pemerintahan yang terjadi saat ini. Untuk melihat bagaimana

faktor-faktor yang mempengaruhi golput masyarakat Sungai Jang, peneliti

mengacu pada pendapat Eef Saifullah Fatah (dalam KH. Abdurahman Wahid,

Halim HD,dkk, 2009 : 71-72) menjabarkan faktor-faktor golput menjadi 4, antara

lain:

1. Golput secara teknis, yakni Golput yang disebabkan pribadi/orang yang sudah

terdaftar, namun berhalangan hadir ke tempat pemilihan antara lain:

a. Memiliki pekerjaan lebih pada saat pemilu

b. Letak Lokasi TPS

c. Kondisi Cuaca

2. Golput secara teknis-politis, Golput yang disebabkan seseorang tidak dapat

memilih karena adanya kesalahan administrasi (lembaga statistik,

penyelenggara pemilu) maupun kesalahan pribadi sehingga orang tersebut

tidak terdaftar sebagai pemilih, antara lain :

a. Tidak terdaftar sebagai pemilih tetap

b. Adanya kelebihan Daftar Pemilih Tetap

11

Page 12: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · Web viewDiskripsi tentang kependudukan di Kelurahan Sungai Jang Kecamatan Bukit Bestari dapat dibagi

12

c. Tidak mendapat surat undangan pemilih

3. Golput secara politis, yakni Golput yang disebabkan oleh seseorang yang

tidak memiliki pilihan dari kandidat yang tersedia, sehingga menganggap

pemilu legislatif/pemilukada tidak akan membawa perubahan dan perbaikan.

a. Belum sesuai dengan pilihan mengenai calon kandidat yang tersedia;

b. Tidak akan membawa perubahan

4. Golput secara ideologis, yakni Golput yang dikarenakan tidak percaya

terhadap mekanisme demokrasi (liberal) dan tak mau terlibat di dalamnya

karena alasan fundamentalisme agama atau alasan politik-ideologi lain.

a. Tidak percaya dengan mekanismedemokrasi.

b. Bertentangan dengan unsure keagamaan.

F.Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yakni berupaya menyajikan

gambaran yang terperinci mengenai suatu situasi khusus di lokasi penelitian. Mely

G. Tan (Silalahi, 2010: 28) menjelaskan bahwa penelitian yang bersifat deskriptif

bertujuan menggambarkan secara tepat sifat-sifat individu, keadaan, gejala, atau

kelompok tertentu antara suatu gejala dengan gejala lainnya dalam masyarakat.

Melalui metode kualitatif ini, peneliti berusaha mengembangkan pemahaman

yang mendalam tentang permasalahan penelitian berdasarkan pada data-data yang

di dapatkan serta pemahaman yang berkembang diantara orang-orang yang

menjadi informan penelitian, kemudian dianalisis dengan teori yang telah ada.

2. Lokasi Penelitian

12

Page 13: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · Web viewDiskripsi tentang kependudukan di Kelurahan Sungai Jang Kecamatan Bukit Bestari dapat dibagi

13

Dalam penelitan ini, penulis mengambil lokasi di Kelurahan Sungai Jang

Kecamatan Bukit Bestari Kota Tanjungpinang.

3. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah:

a. Data primer

Data primer adalah data yang peneliti dapat secara langsung dari

responden yaitu warga di Kelurahan Sei Jang Kecamatan Bukit Bestari Kota

Tanjungpinang. Data yang diperoleh yaitu hasil wawancara atau observasi

tentang faktor-faktor yang mempengaruhi golput dalam pemilukada Wali

Kota Tanjungpinang tahun 2012.

b. Data sekunder

Data sekunder berupa buku-buku referensi yang mendukung

penelitian ini. Data sekunder merupakan data yang berisikan informasi dan

teori-teori yang digunakan untuk mendukung penelitian. Peneliti

memperoleh data sekunder dari literatur, buku dan internet, serta data yang

diperoleh dari dokumentasi yang dibutuhkan.

4. Informan

Informan adalah seorang yang dalam penelitian menjadi nara sumber

untuk memberikan data atau orang yang memberikan keterangan. Penentuan

Informan dilakukan dengan menggunakan purposive sampling, yaitu teknik

penentuan sampel dengan perimbangan tertentu (Sugiyono, 2009:85).

Informan dalam penelitian ini meliputi :

Tabel 1.2Informan Penelitian

13

Page 14: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · Web viewDiskripsi tentang kependudukan di Kelurahan Sungai Jang Kecamatan Bukit Bestari dapat dibagi

14

No. Informan Jumlah1 KPUD Kota Tanjungpinang 1 Orang2 Lurah Sungai Jang 1 Orang3 RT/RW di Kelurahan Sungai Jang 3 orang4 Ketua PPS/KPPS di Kelurahan Sungai Jang 2 orang5 Masyarakat yang tidak menggunakan Hak pilih

pada pilkada Kota Tanjungpinang pada tahun 2012

7 Orang

Sumber : Olahan 2014

Dari tabel 1.4 di atas, adapun informan pada penelitian ini adalah Komisi

Pemilihan Umum Daerah Kota Tanjungpinang yakni informan KPUD Kota

Tanjungpinang merupakan informan kunci pada penyelenggaraan pemilihan

umum Walikota dan Wakil Walikota Tanjungpinang tahun 2012. Kemudian

informan pada penelitian ini yakni lurah Sungai Jang yakni Bpk. Bobby Satya

Kifana, S.STP yang mana merupakan informan yang mengetahui obyek penelitian

dari penelitian yang di lakukan penulis yakni di lingkungan administrasi

Kelurahan Sungai Jang.

Kemudian informan penelitian dari RT/RW di kelurahan Sungai Jang,

serta ketua PPS dan KKPS TPS 313 untuk Kelurahan Sungai Jang yakni Bpk.

Wiliam dan Bpk.Untung Pramono yang merupakan informan kunci pada

penelitian ini karena informan memiliki peran penting dan mengetahui kejadian

pada pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Tanjungpinang tahun 2012 untuk di

Kelurahan Sungai Jang. Dan kemudian Pemilih yang tidak menggunakan hak

pilih pada pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Tanjungpinang tahun 2012.

5. Teknik Dan Alat pengumpulan data

14

Page 15: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · Web viewDiskripsi tentang kependudukan di Kelurahan Sungai Jang Kecamatan Bukit Bestari dapat dibagi

15

Untuk mengumpulkan data penelitian, maka digunaka teknik yaitu:

a. Wawancara/Interview

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara

melakukan tanya-jawab dengan responden/informan yang tujuannya untuk

mendapatkan informasi dan data-data yang diperlukan Peneliti. Teknik ini

dilakukan secara lisan atau percakapan langsung tanpa alat tulis.

b. Observasi

Observasi merupakan suatu proses yang kompleks dan sulit, yang

tersusun dari berbagai proses biologis dan proses psikologis diantaranya

yang terpenting adalah melalui pengamatan, ingatan dan catatan kecil

penelitian lapangan (fiedl note).(Sugiyono,2009:145))

1. Teknik Analisa Data

Menurut Boddan dan Biklen (dalam Irawan 2006:70), analisis data

adalah proses mencari dan mengatur secara sistematis hasil interview, catatan

di lapangan dan bahan-bahan lain yang di dapatkan. Metode yang digunakan

dalam penulisan ini penulis lebih menitikberatkan pada analisa secara

kualitatif yaitu dengan menelaah seluruh data, baik data primer maupun data

skunder yang kemudian disusun dan di Klasifikasikan, lalu di Interpretasikan

sesuai dengan pemahaman peneliti.

Dalam prosesnya, analisis data dalam penelitian ini menggunakan

model yang telah di kembangkann oleh Miles dan Huberman Miles yang

mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisa data kualitatif dilakukan secara

interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga data

15

Page 16: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · Web viewDiskripsi tentang kependudukan di Kelurahan Sungai Jang Kecamatan Bukit Bestari dapat dibagi

16

sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu reduksi data, penyajian data,

penarikan kesimpulan.

BAB II

16

Page 17: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · Web viewDiskripsi tentang kependudukan di Kelurahan Sungai Jang Kecamatan Bukit Bestari dapat dibagi

17

TINJAUAN PUSTAKA

A. Faktor- faktor yang mempengaruhi golput

Menurut Efriza, (2012:548) kaum golput menggunakan hak pilih

dengan tiga kemungkinan :

1) Menusuk lebih dari satu gambar partai.

2) Menusuk bagian putih dari kartu suara.

3) Tidak mendatangi kotak suara dengan kesadaran untuk tidak menggunakan

hak pilih.

Memilih dalam pemilu sepenuhnya adalah hak. Kewajiban mereka

dalam kaitan dengan hak pilih ialah menggunakannya secara

bertanggungjawab dengan menekankan kaitan sumber penyerahan suara

kepada tujuan pemilu, tidak hanya membatasi pada penyerahan suara kepada

salah satu kontestan pemilu

Jadi berdasarkan hal di atas, golput adalah mereka yang dengan

sengaja dan dengan suatu maksud dan tujuan yang jelas menolak memberikan

suara dalam pemilu. Dengan demikian, orang-orang yang berhalangan hadir di

Tempat Pemungutan Suara (TPS) hanya karena alasan teknis, seperti jauhnya

TPS atau terluput dari pendaftaran, otomatis dikeluarkan dari kategori golput.

Begitu pula persyaratan yang diperlukan untuk menjadi golput bukan

lagi sekedar memiliki rasa enggan atau malas ke TPS tanpa maksud yang

jelas. Pengecualian kedua golongan ini dari istilah golput tidak hanya

memurnikan wawasan mengenai kelompok itu, melainkan juga sekaligus

17

Page 18: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · Web viewDiskripsi tentang kependudukan di Kelurahan Sungai Jang Kecamatan Bukit Bestari dapat dibagi

18

memperkecil kemungkinan terjadinya pengaburan makna, baik di sengaja

maupun tidak.

Menurut Agus Riewanto (dalam Muhaimin,2012:85-86) membagi

tipologi golput menjadi tiga, yaitu :

a. Golput ideologis, adalah golput yang dilatarbelakangi oleh sikap

penolakan atas apapun produk kekuasaan khususnya dan sistem sosial

politik pada umumnya. Ancaman golput ideologis dimungkinkan lahir dari

kalangan masyarakat berpengatahuan wacana sosial politik.

b. Golput Politis, adalah golput yang dilakukan akibat pilihan-pilihan politik.

Golongan dalam tipologi golput politis ini adalah masyarakat yang pada

umumnya terjebak pada lingkaran alienasi, yaitu perasaan terasingkan dari

politik atau pemerintahan. Kemunculan kelompok ini bisa lahir dari

kalangan kaum politisi yang gagal dalam merebut posisi tertentu dalam

politik.

c. Golput pragmatis, adalah golput yang muncul berdasarkan kalkulasi

rasional bahwa aktifitas memilih tidak akan berdampak lebih baik pada

diri pemilih. Artinya pemilihan pemimpin atau caleg yang keseringan

membuat masayarakat tidak mau untuk berpartisipasi ketika

kesejahtraannya kurang terjamin.

Menurut Fatah (dalam KH. Abdurahman Wahid, Halim HD,dkk,

2009 : 71-72) menjabarkan faktor-faktor golput menjadi 4, antara lain:

1. Golput secara teknis, yakni mereka yang karena sebab-sebab teknis tertentu

(seperti keluarga meninggal, ketiduran, dan lain-lain) berhalangan hadir ke

18

Page 19: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · Web viewDiskripsi tentang kependudukan di Kelurahan Sungai Jang Kecamatan Bukit Bestari dapat dibagi

19

tempat pemungutan suara, atau mereka yang keliru mencoblos sehingga

suaranya dinyatakan tidak sah.

2. Golput secara teknis-politis, seperti mereka yang tidak terdaftar sebagai

pemilih karena kesalahan dirinya atau pihak lain (lembaga statistik,

penyelenggara pemilu).

3. Golput secara politis, yakni mereka yang merasa tak punya pilihan dari

kandidat yang tersedia atau tak percaya bahwa pemilu legislatif/pemilukada

akan membawa perubahan dan perbaikan.

4. Golput secara ideologis, yakni mereka yang tak percaya pada mekanisme

demokrasi (liberal) dan tak mau terlibat di dalamnya entah karena alasan

fundamentalisme agama atau alasan politik-ideologi lain.

BAB III

19

Page 20: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · Web viewDiskripsi tentang kependudukan di Kelurahan Sungai Jang Kecamatan Bukit Bestari dapat dibagi

20

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Kondisi Geografi dan Demografi di Kelurahan Sungai Jang

a. Kondisi Geografis Kelurahan Sungai Jang

1. Letak dan Luas Wilayah

Letak Kelurahan Sungai Jang, Kecamatan Bukit Bestari Kota

Tanjungpinang adalah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Tanjungpinang Timur dan

Kelurahan Kp. Bulang.

b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Dompak dan Kelurahan

Tanjung Ayun Sakti

c. Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Tanjung Ayun Sakti.

d. Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Melayu Kota Piring dan

Kelurahan BT IX.

Adapun luas wilayah Kelurahan Sungai Jang Kecamatan Bukit Bestari

adalah (4.557.430 M²) ±456 Ha, yang sebagian besar terdiri dari daratan dan

lautan.

2. Peta Wilayah

Kelurahan Sungai Jang Kecamatan Bukit Bestari mempunyai peta wilayah sebagai berikut :

Gambar 3.1Peta Wilayah Kelurahan Sungai Jang

20

Page 21: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · Web viewDiskripsi tentang kependudukan di Kelurahan Sungai Jang Kecamatan Bukit Bestari dapat dibagi

21

b. Kondisi Demografi

Jumlah penduduk Kelurahan Sungai Jang berdasarkan data bulan

Desember 2013 adalah berjumlah 19.465 Jiwa. Diskripsi tentang kependudukan di

Kelurahan Sungai Jang Kecamatan Bukit Bestari dapat dibagi menjadi komposisi

penduduk menurut Jenis Kelamin, kelompok Umur, Pendidikan, Mata

Pencaharian, dan Agama. Yang dapat di lihat sebagai berikut:

Tabel 3.1Jumlah Penduduk Kelurahan Sungai Jang

No. KK Jenis Kelamin JumlahLaki-Laki Perempuan

1. 5.533 9.752 9.713 19.465Sumber : Monografi Kelurahan Sungai Jang 2013

Dari Tabel 3.2 di atas Kepala Keluarga yang terdaftar di Kelurahan Sungai

Jang yaitu 5.533. Jumlah penduduk di Kelurahan Sungai Jang berdasarkan jenis

kelamin, penduduk laki-laki lebih banyak yaitu 9.752 orang (%) dan jumlah

penduduk Perempuan 9.713 orang (%).

B. Perilaku Tidak Memilih (Golput) di Kelurahan Sungai Jang

21

Page 22: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · Web viewDiskripsi tentang kependudukan di Kelurahan Sungai Jang Kecamatan Bukit Bestari dapat dibagi

22

Fenomena perilaku tidak memilih (golput) di Kelurahan Sungai Jang

pada pemilihan umum kepala daerah Kota Tanjungpinang tahun 2012

merupakan wilayah yang memiliki jumlah Daftar Pemilih Tetap tertinggi yaitu

sebanyak 13.340 orang. Dibandingkan dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap

yang tinggi lainnya seperti di Kelurahan Pinang Kencana dan Kelurahan

Tanjunginang Barat, fenomena Golput di Kelurahan Sungai Jang merupakan

yang tertinggi pada pemilihan umum Kepala Daerah Kota Tanjungpinang

tahun 2012. Adapun data hasil pemilihan untuk di Kelurahan Sungai Jang

pada pemilihan kepala daerah Kota Tanjungpinang tahun 2012 sebagai

berikut:

Tabel 3.2Rekapitulasi Suara Pemilih di Kelurahan Sungai Jang pada Pemilihan

Umum Kepala Daerah Kota Tanjungpinang tahun 2012

No. TPS

Jumlah DPT Pemilih Yang Hadir

Persentase (%)

Pemilih Tidak Hadir

Persentase (%)

308 323 198 61,3 125 38,7309 216 131 60,6 85 39,4310 442 256 57,9 186 42,1311 246 130 52,9 116 47,1312 343 194 56,6 149 43,4313 555 186 33,5 369 66,5314 466 232 49,8 234 50,2315 555 313 56,4 242 43,6316 532 269 50,6 263 49,4317 416 270 64,9 146 35,1318 488 220 45,1 268 54,9319 386 207 53,6 179 46,4320 202 109 54 93 46321 366 204 55,7 162 44,3322 304 227 74,7 77 25,3323 435 309 71 126 29324 360 179 48,7 181 50,3325 239 138 57,7 101 42,3326 245 137 55,9 108 44,1327 517 265 51,3 252 48,7328 461 196 42,5 265 57,5329 346 165 47,7 181 52,3

22

Page 23: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · Web viewDiskripsi tentang kependudukan di Kelurahan Sungai Jang Kecamatan Bukit Bestari dapat dibagi

23

330 474 264 55,7 210 44,3331 345 197 57,1 148 42,9332 374 186 49,7 188 50,3333 534 270 50,6 264 49,4334 492 244 49,6 248 50,4335 444 234 52,7 210 47,3336 442 246 55,7 196 44,3337 468 234 50 234 50338 527 320 60,7 207 39,3339 459 308 67,1 151 32,9340 338 176 52,1 162 47,9

Jumlah

13.340 7.214 54,1% 6.126 45,9%

Sumber : KPU Kota Tanjungpinang tahun 2012

Berdasarkan tabel 3.8 diatas menunjukkan bahwa jumlah daftar

pemilih tetap di Kelurahan Sungai Jang pada pemilihan Walikota dan Wakil

Walikota Tanjungpinang tahun 2012 yaitu sebanyak 13.340 orang, adapun

jumlah pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya (Golput) yaitu sebanyak

6.126 orang dan yang menggunakan hak pilihnya yaitu sebanyak 7.214 orang.

dari hal ini menunjukkan bahwa tingkat pemilih tidak menggunakan hak

pilihnya di Kelurahan Sungai Jang cukup tinggi. Selain itu melihat angka

tingkat angka Golput di Kelurahan Sungai Jang penulis melihat juga dari hasil

rekapitulasi suara Pemilihan Gubernur Kepulauan Riau tahun 2010 dan

Pemilihan Legislatif Kota Tanjungpinang tahun 2009. Berikut tabel

rekapitulasi suara pilgub 2010 dan pileg 2009.

Tabel 3.3Rekapitulasi Suara Pemilihan di Kelurahan Sungai Jang pada Pemilihan

Gubernur Kepulauan Riau tahun 2010 dan Pemilihan Legislatif Kota Tanjungpinang tahun 2009

Keterangan Jumlah DPT

Yang Hadir

Persentase (%)

Tidak Hadir

Persentase (%)

Pemilihan Legislatif Kota Tanjungpinan

10.956 6.760 61,7 4.196 38,3

23

Page 24: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · Web viewDiskripsi tentang kependudukan di Kelurahan Sungai Jang Kecamatan Bukit Bestari dapat dibagi

24

g Tahun 2009Pemilihan Gubernur

Kepri Tahun 2010

12.204 6.323 51,8 5.881 48,2

Sumber : KPU Kota Tanjungpinang

Dari tabel 3.9 diatas menunjukkan bahwa untuk di Kelurahan Sungai

Jang pada pemilihan legislatif Kota Tanjungpinang tahun 2009 yaitu jumlah

daftar pemilih tetap sebanyak 10.956 orang, pemilih yang menggunakan hak

pilih sebanyak 6.760 orang (61,7%) dan pemilih yang tidak menggunakan hak

pilih (golput) sebanyak 4.196 orang (38,3%). Hal ini menunjukkan bahwa

pada pemilu legislatif Kota Tanjungpinang tahun 2009 untuk di Kelurahan

Sungai Jang pemilih yang tidak menggunakan hak pilih (golput) hanya

sebanyak 38,3% (KPU Kota Tanjungpinang).

Namun pada pemilihan Gubernur Kepulauan Riau tahun 2010 untuk di

Kelurahan Sungai Jang angka pemilih yang tidak menggunakan hak pilih

mengalami peningkatan yakni dari jumlah DPT sebanyak 12.204 orang,

pemilih yang menggunakan hak suaranya sebanyak 6.323 orang (51,8%) dan

pemilih yang tidak menggunakan hak pilih (golput) sebanyak 5.881 orang

(48,2%). Dari hal ini menunjukkan bahwa pada pemilihan gubernur peovinsi

kepri tahun 2010 pemilih di Kelurahan Sungai Jang yang tidak menggunakan

hak pilih mengalami peningkatan yang signifikan yakni sebnyak 48,2% (KPU

Kota Tanjungpinang).

Melihat hasil pemilihan legislatif Kota Tanjungpinang tahun 2009 dan

pemilihan gubernur Provinsi Kepri tahun 2010 mengalami peningkatan yang

signifikan terhadap pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya. Hal ini

24

Page 25: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · Web viewDiskripsi tentang kependudukan di Kelurahan Sungai Jang Kecamatan Bukit Bestari dapat dibagi

25

terjadi pula pada pemilihan Walikota dan Wakil Walikota tanjungpinang tahun

2012.Fenomena ini mungkin disebabkan oleh banyak faktor seperti faktor

teknis, faktor teknis-politis, faktor politik, dan faktor idelogi seperti yang

diungkapkan oleh Eef Saefullah Fattah. Dengan tingginya fenomena pemilih

yang tidak menggunakan hak pilih (golput) di Kelurahan Sungai Jang

menunjukkan bahwa pemilih masih banyak masyarakat yang kurang sadar arti

penting pemilu tersebut.

25

Page 26: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · Web viewDiskripsi tentang kependudukan di Kelurahan Sungai Jang Kecamatan Bukit Bestari dapat dibagi

26

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Fenomena Perilaku Tidak Memilih (Golput) di Kelurahan Sungai Jang

Kelurahan Sungai Jang merupakan salah satu wilayah dengan

kepadatan penduduk yang tinggi di Kota Tanjungpinang. Tingkat

heterogenitas yang tinggi yakni terdiri dari berbagai macam suku, agama dan

kepercayaan menjadikan hal yang kompleks pada pemilih di Kelurahan

Sungai Jang. Adapun jumlah penduduk di Kelurahan Sungai Jang yang

tercatat hingga 2013 yakni sebanyak 19.465 orang.

Perilaku pemilih di Kelurahan Sungai Jang pada pemilihan umum

kepala daerah Kota Tanjungpinang tahun 2012 merupakan wilayah yang

memiliki jumlah Daftar Pemilih Tetap tertinggi yaitu sebanyak 13.340 orang.

Dibandingkan dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap yang tinggi lainnya seperti

di Kelurahan Pinang Kencana dan Kelurahan Tanjunginang Barat, fenomena

Golput di Kelurahan Sungai Jang merupakan yang tertinggi pada pemilihan

umum Kepala Daerah Kota Tanjungpinang tahun 2012. Adapun jumlah

pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya (Golput) yaitu sebanyak 6.121

orang (46%) dan yang menggunakan hak pilihnya yaitu sebanyak 7.219 orang

(54,%) dari hal ini menunjukkan bahwa tingkat pemilih yang tidak

menggunakan hak pilihnya di Kelurahan Sungai Jang cukup tinggi.

Fenomena ini dapat disebabkan oleh banyak faktor seperti faktor

teknis, faktor teknis-politis, faktor politik, dan faktor idelogi seperti yang

diungkapkan oleh Eef Saefullah Fattah. Dengan tingginya fenomena pemilih

26

Page 27: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · Web viewDiskripsi tentang kependudukan di Kelurahan Sungai Jang Kecamatan Bukit Bestari dapat dibagi

27

yang tidak menggunakan hak pilih (golput) di Kelurahan Sungai Jang

menunjukkan bahwa pemilih masih banyak masyarakat yang kurang sadar arti

penting pemilu tersebut.

B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Golongan Putih (Golput) di Kelurahan Sungai Jang Kecamatan Bukit Bestari Pada Pemilu Walikota dan Wakil Walikota Tanjungpinang tahun 2012

1. Golput Secara Teknis

Golput secara teknis yaitu disebabkan pribadi/orang yang sudah terdaftar,

namun berhalangan hadir ketempat pemilihan.

a. Pekerjaan Pada Saat Pemilu

Pada pemilihan umum kepala daerah Kota Tanjungpinang

khususnya pemilih di Kelurahan Sungai Jang, merupakan kelurahan yang

memiliki penduduk terbanyak di Kota Tanjungpinang. Pemilih memiliki

peran penting dalam menetukan regenerasi kepemimpinan selanjutnya

dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang dapat membawa perbaikan.

Penduduk di Kelurahan Sungai Jang dalam kesehariannya berdasarkan

tingkat pekerjaan memiliki kesibukan dalam bekerja yang cukup padat.

Menurut Eef Saifullah Fatah Golput secara teknis yaitu dapat disebabkan

oleh memiliki pekerjaan/urusan pribadi yang tidak dapat ditinggalkan,

sehingga pemilih pada saat hari pemilihan tidak dapat menggunakan hak

suaranya.

b. Letak Tempat Pemungutan Suara (TPS)

Perilaku tidak memilih (Golput) juga tidak terhindarkan dari faktor

letak lokasi TPS dengan lingkungan pemilih. Lokasi TPS yang memiliki

jarak tempuh yang jauh menjadikan masyarakat enggan untuk

27

Page 28: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · Web viewDiskripsi tentang kependudukan di Kelurahan Sungai Jang Kecamatan Bukit Bestari dapat dibagi

28

menyalurkan suaranya. Faktor-faktor teknis seperti ini dapat pula

mempengaruhi pemilih tidak menentukan pilihan pada pemilu.Untuk

lokasi rumah warga di Kelurahan Sungai Jang merupakan wilayah

perumnas yang cukup padat. Selain itu lokasi rumah warga tidak terlalu

terpencar.

c. Kondisi Cuaca

Menurut Eef Saifullah Fattah kondisi cuaca yang tidak mendukung

seperti hujan, secara teknis dapat mempengaruhi pemilih berhalangan

hadir untuk menentukan pilihan pada pemilihan umum. Pada pemilihan

walikota dan Wakil Walikota Tanjungpinang tahun 2012, hujan disertai

petir terjadi pada hari pemilihan tanggal 31 Oktober 2012. \

2. Golput Secara Teknis-Politis

Menurut Eef Saifullah Fatah Golput secara teknis-politis yaitu Golput

yang disebabkan seseorang tidak dapat memilih karena adanya kesalahan

administrasi (lembaga statistik, penyelenggara pemilu) maupun kesalahan

pribadi sehingga orang tersebut tidak terdaftar sebagai pemilih.

a. Tidak Terdaftar Sebagai Pemilih Tetap

Secara teknis-politis pemilih tidak dapat memilih karena adanya

kesalahan administrasi yakni dapat berupa tidak terdaftar sebagai pemilih

tetap.Hal demikian menjadikan pemilih tidak dapat memberikan suaranya

pada saat pemilu.

b. Adanya Kelebihan Daftar Pemilih Tetap

28

Page 29: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · Web viewDiskripsi tentang kependudukan di Kelurahan Sungai Jang Kecamatan Bukit Bestari dapat dibagi

29

Adanya kelebihan daftar pemilih tetap merupakan kesalahan

asdministrasi dalam pemilihan umum, hal ini menjadikan golput secara

teknis-politis. Fenomena ini telah terjadi di wilayah-wilayah daerah di

Indonesia baik mengenai pemilih ganda dan pemilih yang tidak ada

ditempat dikarenakan perpindahan penduduk.Hal ini dapat menjadikan

potensi di salah gunakan oleh kelompok atau individu yang

berkepentingan.

C. Tidak Mendapatkan Surat Undangan Pemilih

Perilaku tidak memilih pada saat pemilihan umum menurut eef

Saifullah Fattah secara teknis-politis dapat terjadi karena kesalah

administrasi terhadap tidak sampainya surat undangan pemilih kepada

pemilih bersangkutan untuk hadir di TPS setempat. Mengenai hal ini

terhadap tingginya angka pemilih tidak melakukan hak pilihnya (golput) di

Kelurahan Sungai Jang,

3. Golput Secara Politis

Menurut Eef Saifullah Fattah, golput secara politis, yakni golput yang

disebabkan oleh seseorang yang tidak memiliki pilihan dari kandidat yang

tersedia, sehingga menganggap pemilu legislatif/pemilukada tidak akan

membawa perubahan dan perbaikan.

a. Belum adanya pilihan yang sesuai terhadap kandidat yang ada

Persepsi pemilih dalam menentukan pilihan berbeda-beda, namun dalama

hal kandiat calon yang di tampilkan oleh partai politik dalam pemilihan

umum menimbulkan persepsi di tengah masyarakat sebagai pemilih.calon

kandidat yang memiliki kualitas memiliki peran penting untuk di pilih dan

29

Page 30: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · Web viewDiskripsi tentang kependudukan di Kelurahan Sungai Jang Kecamatan Bukit Bestari dapat dibagi

30

tidak dipilih oleh masyarakat. Dari indikator belum adaya pilihan yang

sesuai terhadap kandidat yang ada oleh pemilih di Kelurahan Sungai Jang

yang tidak menggunakan hak pilih (golput) pada pemilihan umum

Walikota dan Wakil Walikota Tanjungpinang tahun 2012.

b. Tidak Membawa Perubahan

Golput secara politis dapat juga disebabkan karena pemilih tidak

percaya kepada pemimpin yang akan mereka pilih baik itu dipemilihan

kepala daerah atau pemilihan lainnya dapat membawa perubahan terhadap

kesejahteraan dan memberikan perbaikan taraf hidup masyarakat. Selain

itu pemilih juga tidak percaya dengan janji politik yang diungkapkan

kandidat dapat terwujud sebagaimana harapan yang diinginkan.

4. Golput Secara Ideologis

Golput secara ideologis, yakni Golput yang dikarenakan tidak percaya

terhadap mekanisme demokrasi (liberal) dan tak mau terlibat di dalamnya

karena alasan fundamentalisme agama atau alasan politik-ideologi lain.

a. Tidak Percaya Mekanisme Demokrasi

Golput secara ideologis juga dapat disebabkan oleh pemilih tidak

percaya dengan mekanisme demokrasi.Mekanisme domkrasi di Indonesia

tampak dari pemilihan umum secara langsung, yakni pemilih diharuskan

memberikan suaranya secara langsung dan tidak boleh diwakikan.

Berkaitan dengan perilaku tidak memilih (Golput) di Kelurahan Sungai

Jang pada pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Tanjungpinang tahun

2012.

b. Bertentangan dengan unsur keagamaan

30

Page 31: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · Web viewDiskripsi tentang kependudukan di Kelurahan Sungai Jang Kecamatan Bukit Bestari dapat dibagi

31

Golput secara ideologis juga dapat disebabkan oleh ideology yang

dianut oleh seorang individu, seperti ideology yang diajarkan dalam

agama.Pertentangan sistem pemilihan umum dengan nilai keagamaan

dapat menjadikan individu tidak menggunakan hak pilihnya, karena

mengganggap bahwa sistem yang dijalankan tidak sesuai dengan

pemahaman yang didapatkan dari ajaran agamanya.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

31

Page 32: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · Web viewDiskripsi tentang kependudukan di Kelurahan Sungai Jang Kecamatan Bukit Bestari dapat dibagi

32

Berdasarkan hasil analisa latar belakang dan hasil penelitian penulis

yakni dari berbagai literature dan hasil wawancara, maka penulis menarik

kesimpulan dari ke empat faktor-faktor yakni golput secara teknis, golput

secara teknis politis, golput secara politis, dan golput secara ideology. Faktor

yang mempengaruhi golput di kelurahan Sungai Jang yang paling dominan

adalah Golput secara teknis-politis yakni golput disebabkan adanya kelebihan

daftar pemilih tetap yang mana penduduk yang terdaftar sebagai penduduk

dalam administrasi Kelurahan Sungai Jang banyak tidak ada di tempat, selain

itu banyak undangan pemilih yang tidak terbagikan dikarenakan penduduk

yang sudah terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) tidak ada ditempat

administrasi Kelurahan Sungai Jang.

Selain itu Golput di Kelurahan Sungai Jang juga di sebabkan Golput

secara teknis, yakni golput disebabkan kondisi cuaca hujan sehingga

masyarakat enggan untuk menggunakan hak pilih. Selain itu hasil temuan

menunjukkan bahwa di beberapa wilayah Kelurahan Sungai Jang pada saat

hari hujan mengalami banjir, sehingga menghambat warga untuk melakukan

pemilihan. Selain itu golput di Kelurahan Sungai Jang juga di sebabkan

secara teknis yakni karena adanya penduduk yang bekerja pada saat hari

pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Tanjungpinang tahun 2012. Dari

hasil penelitian menunjukkan bahwa pekerjaan di sektor swasta dan wirausaha

yakni pemilih tidak memiliki hari libur serta bekerja berdasarkan target untuk

memenuhi keuntungan baik bagi perusahaan maupun untuk usahanya sendiri

sehingga pada saat hari pemilihan Walikota dan Wakil Walikota

Tanjungpinang tahun 2012.

32

Page 33: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · Web viewDiskripsi tentang kependudukan di Kelurahan Sungai Jang Kecamatan Bukit Bestari dapat dibagi

33

B. Saran

a. Bagi penyelenggara Pemilu agar dapat berperan aktif dalam sosialisasi

hingga seluruh masyarakat dan pelosok wilayah administrasi pemilihan

agar masyarakat lebih sadar akan pentingnya menggunakan hak pilihnya

dalam pemilu. Hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa adanya DPT

yang lebih namun penduduk sudah tidak ada ditempat sehingga

kedepannya perlu adanya pembenahan terhadap pendataan kependudukan

setempat.

b. Bagi kelurahan Sungai Jang harus dapat menuntaskan pemilih yang

terdaftar sebagai penduduknya namun sudah tidak ada ditempat.

c. Bagi RT/RW di kelurahan Sungai Jang harus berperan aktif terhadap

warga yang keluar masuk wilayah administrasinya dan diperlukan

pendataan yang intensif terhadap perpindahan penduduk yang terjadi.

d. Penulis mengharapkan adanya penyuluhan pendidikan politik kepada

masyarakat lebih ditingkatkan.

e. Perlunya perbaikan sanitasi di wilayah kelurahan Sungai Jang yang sering

terkena banjir sehingga aktifitas masyarakat dapat berjalan dengan lancar.

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku-Buku

33

Page 34: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · Web viewDiskripsi tentang kependudukan di Kelurahan Sungai Jang Kecamatan Bukit Bestari dapat dibagi

34

Bratakusuma, Supriady, Deddy dan Solihin, Dadang, 2002, Otonomi

Penyelenggaraan Pemerintah Daerah, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Budhiardjo, Miriam, 2002, Partisipasi Dan Partai Politik, Jakarta : PT.Gramedia

Damsar, 2010, Pengantar Sosiologi Politik, Jakarta: Kencana Prenada Media

Group

Efriza, 2012, Politcal Explore Sebuah Kajian Ilmu Politik, Bandung: Alfabeta

Firmanzah, 2008, Marketing Politik, Jakarta : Yayasan Obor Indonesia

Irawan, Prasetya, 2006, Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Untuk Ilmu-Ilmu

Sosial, Depok : FISIP UI

Kansil, 2006, Memilih Dan Dipilih, Jakarta : PT. Pradya Paramita

Kaligis, 2009, Perkara-Perkara Politik Dan Pilkada di Pengadilan, Bandung :

PT. Alumni

KH. Abdurrahman Wahid, Halim HD, dkk, 2009, Mengapa Kami Memilih

Golput, SAGON

Pasolong, Harbani, 2010, Kepemimpinan Birokrasi, Jakarta : Alfabeta

Pradhanawati, Ari, 2005, Pilkada Langsung Tradisi Baru Demokrasi Lokal,

Surakarta : Mediatama.

Prihatmoko, J,Joko, 2005, Pilkada Secara Langsung, Yogyakarta : Pustaka

Pelajar

Putra, Fadillah, 2003, Paradigma Kritis dalam Studi Kebijakan Publik,

Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Muhaimin,2012. Golput Dalam Kaum Santri,Jokjakarta : Pustaka Pelajar

Salosa, S, Daniel,2005, Mekanisme, Persyaratan, Dan Tata Cara Pilkada Secara

Langsung, Yogyakarta: Media presindo

Sahlan,Sartono dan Marwan,Aawaludin, 2012 ,Nasib demokrasi Lokal Di Negri

Bar-Bar,Semarang:Tahafa Media.

Saksono ,Gatut, 2013, Golput dan Masa Depan Bangsa,yokyakarta :Elmatera

Sembiring, Sentosa, 2009, Himpunan Peraturan Perundang-undangan Republik

Indonesia, Pemerintahan Daerah (Pemda),Bandung : Nuansa Aulia.

34

Page 35: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · Web viewDiskripsi tentang kependudukan di Kelurahan Sungai Jang Kecamatan Bukit Bestari dapat dibagi

35

Shadily, Hasan, dkk, 1999, Ensiklopedia Umum, Jakarta: Yayasan Dana Buku

Franklin

Silalahi, Ulber, 2010, Metode Penelitian Sosial, Bandung : PT. Refika Aditama

Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R &D.

Suhelmi, Ahmad, 2001,Pemikiran Politik Barat, Jakarta : Gramedia Pustaka

Utama.

Surbakti, Ramlan. 2010. Memahami Ilmu Politik, Jakarta : Gramedia widiasarana

Indonesia.

Thubang, Hadi, Syamsul, 2005, Pilkada, Bima Swagiri: Citra Tuba.

Umar, Husein, 2011, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta :

Rajawali Pers

B. Jurnal atau Penelitian terdahulu :

Arianto, Bismar 2011, Jurnal Ilmu Politik Dan Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Dwijato, Tauchid, 2008, Fenomena Golput pada Pilgub Jateng 2008-2013, Universitas

Diponegoro Semarang, Skripsi

Handayani, Nunuk, 2011, Fenomena Golput dalam Pemilihan Bupati Tuban Tahun 2006

dalam Prespektif Islam, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta,

Tesis

Irawan, Prastya, 2006, Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial,

Jakarta : DIA FISIP UI

Mardatillah, 2010, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Muculnya Golput, Universitas

Sumatera Utara Medan. Skripsi

C. Instansi dan Peraturan Perundang-Undangan

- KPU Kota Tanjungpinang

- Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

35

Page 36: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · Web viewDiskripsi tentang kependudukan di Kelurahan Sungai Jang Kecamatan Bukit Bestari dapat dibagi

36

- Undang-undang Nomor 10 Tahun 2008 tentang Peraturan Komisi Pemilihan

Umum.

- Undang-undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2011 tentang

penyelenggaraan pemilihan umum.

- Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 2005 tentang Cara Pemilihan, Pengesahan,

Pengangkatan, Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

36