martinyunianto.files.wordpress.com · web viewberbagai jenis keterampilan yang tercantum dalam...

56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian Sekolah Luar Biasa Wiyata Dharma I terletak di Jalan Magelang Km 17. Tempel, Sleman 55552. Sleman ini adalah salah satu dari empat sekolah yang didirikan oleh Yayasan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Wiyata Dharma. Sekolah Luar Biasa ini berdiri sejak tanggal 3 Oktober 1985. Lebih dari dua dasawarsa sudah SLB B Wiyata Dharma 1 Tempel Sleman menapakkan langkahnya dalam generasi muda bangsa khususnya yang mengalami hambatan dalam pendengaran. SLB B Wiyata Dharma I Tempel Sleman adalah berstatus swasta. Banyak kejuaraan yang diperoleh siswa-siswi SLB B ini dalam berbagai lomba, mulai dari tingkat sekolah sampai tingkat daerah. Sekalipun sekolah ini swasta, tetapi peran pemerintah sangat besar dalam pembiayaan 47

Upload: phungtuyen

Post on 12-May-2018

230 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Sekolah Luar Biasa Wiyata Dharma I terletak di Jalan Magelang Km

17. Tempel, Sleman 55552. Sleman ini adalah salah satu dari empat

sekolah yang didirikan oleh Yayasan Lembaga Kesejahteraan Sosial

(LKS) Wiyata Dharma. Sekolah Luar Biasa ini berdiri sejak tanggal 3

Oktober 1985. Lebih dari dua dasawarsa sudah SLB B Wiyata Dharma 1

Tempel Sleman menapakkan langkahnya dalam generasi muda bangsa

khususnya yang mengalami hambatan dalam pendengaran.

SLB B Wiyata Dharma I Tempel Sleman adalah berstatus swasta.

Banyak kejuaraan yang diperoleh siswa-siswi SLB B ini dalam berbagai

lomba, mulai dari tingkat sekolah sampai tingkat daerah. Sekalipun

sekolah ini swasta, tetapi peran pemerintah sangat besar dalam

pembiayaan penyelenggaraan pendidikan baik melalui himpunan biaya

swadana, beasiswa, maupun bentuk lain.

SLB B Wiyata Dharma I dibangun di atas tanah yang begitu luas.

Dilengkapi dengan asrama dan kelas-kelas untuk kegiatan belajar

mengajar yang tertata dengan baik. Beberapa fasilitas penunjang

kebutuhan asesibilitas tunanetra menyuarakan kemegahannnya, tidak mau

ketinggalan dengan fasilitas bagi orang awas. Oleh karena hal itu, tak

heran apabila setiap hari kita dapat menemukan suasana yang

menyenangkan di sekolah ini.

47

2. Visi dan Misi

Visi: Terwujudnya anak tunarungu yang cerdas, terampil, mandiri dan

berakhlak mulia.

Misi:

(a) Menanamkan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

(b) Menerapkan manajemen qalbu, yaitu mengatur, memilih dan memilah

sikap yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

(c) Mengembangkan dan menerapkan pengetahuan dan keterampilan

melalui pengalaman langsung sesuai dengan bakat dan minat peserta

didik.

(d) Mewujudkan pembelajaran yang aktif dan kreatif

(e) Menumbuhkan semangat berkarya bagi semua warga sekolah.

(f) Mendorong peserta didik untuk mengenali potensi dirinya.

(g) Mengembangkan pendidikan budaya dan berkarakter bangsa untuk

menumbuhkan sikap kemandirian dan jiwa kewirausahaan.

3. Keadaan Fisik

Kondisi fisik sekolah ini cukup baik dan layak digunakan sebagai

tempat belajar yang efektif. Bangunan gedung-gedungnya sudah maju,

karena semua menggunakan dinding bata. Ditambah dengan pengecatan

ruangan yang membiru apik, menambah suasana segar di lingkungan

sekolah. Adapun fasilitas sekolah adalah :

48

a. Ruang Kelas

Ruang kelas terdiri dari tiga bangunan. Enam ruang kelas untuk Taman

Kanan-kanak, enam ruang untuk sekolah dasar, tiga ruang untuk

sekolah lanjutan tingkat pertama, dan tiga ruang kelas untuk sekolah

menengah tingkat atas.

b. Ruang Guru

Berada di antara ruang BKPBI dan dapur. yang berfungsi untuk

kordinasi antar guru dan persiapan mengajar.

c. Ruang Tata Usaha

Berada diantara ruang kepala Sekolah dan ruang tamu sekolah.

Berfungsi sebagai tempat mengurus admnistrasi dan manajerial

sekolah.

d. Ruang Kepala Sekolah

Berada di samping ruang Tata Usaha.

e. Ruang Tamu

Berada di samping ruang Tata Usaha. Lengkap dengan meja kursi

tamu dan deretan piala berbagai kejuaran, menuujukkan kualitas

sekolah.

f. Ruang Aula

Berada di paling depan, di sebelah pintu masuk (gerbang) utama

sekolah. Ruang ini sebagai tempat pertemuan besar.

49

g. Ruang Dapur

Berada di dekat ruang guru. Cukup kecil. yakni ukuran 1.5 meter x 3.

tetapi terdapat berbagai keperluan dapur yang lengkap.

h. Kamar Kecil/Kamar Mandi

Sekolah ini memiliki sepuluh buah kamar mandi. yang terletak

menyebar untuk kepentingan guru, siswa dan penghuni asrama.

i. Tempat Parkir

Dibangun cukup untuk menampung kendaraan para guru dan staf

sekolah. Berada di dekat asrama.

j. Ruang BKPBI

Adalah tempat pengembangan kemampuan pendengaran para siswa.

Ruang BKPBI memiliki beberap alat musik, seperti keyboard, bass,

drum, ketipung, kencrung.

k. Ruang Artikulasi

Sekolah juga memiliki ruang artikulasi. Ruangan ini berfungsi untuk

melatih pengucapan anan tunarungu. Ruangan dibangun seluas 1.5

meter x 2 meter.

l. Ruang Keterampilan

Terdapat perlengkapan menjahit, salon, dan komputer.

m. Sanggar Kerja

Sanggar kerja tempat para siswa berlatih keterampilan kayu. Terdapat

alat-alat pertukangan kayu yng lengkap.

50

n. Musholla

Merupakan tempat ibadah bagi kaum muslim. Terdapat sajadah dan

alat ibadah.

o. Perpustakaan

Perpustakaan terletak di samping ruang artikulasi. Terdapat ruang baca

di perpustakaan. Buku-buku di perpustakaan terdiri dari buku untuk

para siswa maupun para guru, mulai dari buku kurikulum sampai buku

untuk siswa taman kanak-kanak.

p. Kantin Sekolah

Kantin ini lebih efektif digunakan untuk para penghuni asrama. yakni

siswa-siswi SLB. Sedangkan guru maupun tamu sekolah biasanya

menikmati masakan yang diolah di dapur sekolah ataupun beli di luar

sekolah. Kantin ini memiliki seorang pengelola kantin yang juga

tinggal di asrama.

q. Gudang Sekolah

Terletak di bagian belakang asrama, berukuran 4m x 4 m. Di dalamnya

terdapat berbagai peralatan yang sudah tidak layak digunakan seperti

alat- alat olahraga, gamelan, alat-alat pertukangan. dll.

B. Deskripsi Subjek Penelitian

Seluruh siswa SLTPLB SLB-B yang menjadi subjek ada 9 siswa

terdiri dari kelas VII ada 3 siswa, kelas VIII ada 3 siswa dan kelas IX ada 3

siswa. Dari 9 siswa tersebut dua di antaranya adalah perempuan seperti

tampak pada daftar berikut:

51

1. Subyek 1

a. Identitas Subyek

Nama : FH (Samaran)

Jenis kelamin : Laki-laki

Umur : 15 tahun

Kelas : VII

Nama orangtua : Bpk ED/Ibu AR

b. Gambaran Kondisi Subyek

Subyek yang bernama FH mengalami ketunarunguan total. Subyek ini

sekarang duduk di kelas VII SLTPLB-B, secara fisik tidak

menunjukkan kecacatan yang nyata, tinggi badan 169 cm dengan berat

52 kg. Subyek merupakan tipe anak yang pendiam dan suka rajin

belajar pinter nilai bagus, pada subyek memiliki kemampuan dalam

dibidang tenis meja dan bulu tangkis.

2. Subyek 2

a. Identitas Subyek 2

Nama : YA

Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur : 13 tahun

Kelas : VII

Nama Orangtua : Bpk SU/Ibu

b. Gambaran kondisi subyek

Subyek yang bernama YA mengalami ketunarunguan total. Subyek ini

sekarang duduk di kelas VII SLTPLB-B, secara fisik tidak

menunjukkan kecacatan yang nyata, tinggi badan 143 cm dengan berat

52

47 kg. Subyek merupakan tipe anak yang peringan dan hoby sepakbola

juara menang, pada ini subyek memiliki kemampuan dalam dibidang

tenis meja dan sepakbola.

3. Subyek 3

a. Identitas Subyek 3

Nama : DP

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 17 tahun

Kelas : VII

Nama Orangtua : Bpk YA/Ibu SM

b. Gambaran kondisi subyek

Subyek yang bernama DP mengalami ketunarunguan total. Subyek ini

sekarang duduk di kelas VII SLTPLB-B, secara fisik tidak

menunjukkan kecacatan yang nyata, tinggi badan 147 cm dengan berat

49 kg. Subyek merupakan tipe anak yang pendiem dan membersih

meja kursi ruang disekolah, subyek memiliki kemampuan dalam

dibidang keterampilan menjahit.

4. Subyek 4

a. Identitas Subyek 3

Nama : SK

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 20 tahun

Kelas : VIII

Nama Orangtua : Bpk SU/Ibu SA

53

b. Gambaran kondisi subyek

Subyek yang bernama SK mengalami ketunarunguan total. Subyek ini

sekarang duduk di kelas VIII SLTPLB-B, secar fisik tidak

menunjukkan kecacatan yang nyata, tinggi badan 145 cm dengan berat

badan 50 kg. Subyek merupakan tipe anak yang periang, subyek tidak

memiliki kemampuan yang menonjol sehingga kemampuannya bisa

dibilang biasa-biasa saja, namun anak tersebut rajin dalam megikuti

setiap pembelajaran dan kegiatan disekolah.

5. Subyek 5

a. Identitas Subyek

Nama : NA

Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur : 19 tahun

Kelas : VIII

Nama Orangtua : Bpk TU/Ibu TI

b. Gambaran kondisi subyek

Subyek yang bernama NA mengalami ketunarunguan total. Subyek ini

sekarang duduk di kelas VIII SLTPLB-B, secara fisik tidak

menunjukkan kecacatan yang nyata, tinggi badan 168 cm dengan berat

40 kg. Subyek merupakan tipe anak yang pendiam, subyek memiliki

kemampuan di bidang matematika dan keterampilan dalam membuat

bingkai photo yang terbuat dari papan. Selain itu juga, anak tersebut

memiliki kemampuan dalam bidang olaraga seperti berenang, bulu

tangkis, voly dan tenis meja.

54

6. Subyek 6

a. Identitas Subyek

Nama : RW

Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur : 19 tahun

Kelas : VIII

Nama Orangtua : Bpk NU/Ibu RU

b. Gambaran kondisi subyek

Subyek yang bernama RW mengalami ketunarunguan total. Subyek ini

sekarang duduk di kelas VIII SLTPLB-B, secara fisik tidak

menunjukkan kecacatan yang nyata, tinggi badan 160 cm dengan berat

badan 45 kg. Subyek merupakan tipe anak yang periang, subyek

memiliki kemampuan dalam bidang kesenian terutama melukis dan

mewarnai.

7. Subyek 7

a. Identitas Subyek

Nama : FDP

Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur : 19 tahun

Kelas : VIII

Nama Orangtua : Bpk SU/Ibu RU

b. Gambaran kondisi subyek

Subyek yang bernama FDP mengalami ketunarunguan total. Subjek

yang bernama FDP ini merupakan siswa yang paling pandai di kelas

VIII SLTPLB-B, secar fisik subjek ini terlihat kurang sehat dan

55

terkesan lemah, dengan tinggi badan 165 cm dan berat badan 38 kg.

Subyek merupakan tipe anak yang pendiam dan kurang suka

melakukan kegiatan yang berhubungan dengan olahraga. Namun

subjek ini sangat rajin dalam mengikuti setiap pembelajaran di kelas,

sehingga dialah siswa yang paling pandai di kelas, kemampuan di

bidang akademiknya sangat bagus.

8. Subyek 8

a. Identitas Subyek

Nama : SN

Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur : 17 tahun

Kelas : IX

Nama Orangtua : Bpk HI/Ibu HI

b. Gambaran kondisi subyek

Subyek yang bernama SN mengalami ketunarunguan total. Subjek

yang bernama SN ini sekarang duduk di kelas IX SLTPLB-B, secara

fisik tidak menunjukkan kecacatan, justru terlihat aktif dalam

kesehariannya, memiliki tinggi badan 161 cm dengan berat 40 kg.

Subjek ini merupakan tipe anak yang bisa dikatakan tidak bisa diam

dan senang bergerak kesana kemari, subyek memiliki kemampuan di

bidang keterampilan khususnya dalam pengelasan besi membuat teralis

jendela, serta bidang kayu seperti membuat meja dan papan. Selain itu

subjek tersebut memiliki kemampuan dalam bidang olaraga khususnya

dalam sepakbola dan lari.

56

9. Subyek 9

a. Identitas Subyek

Nama : DU

Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur : 21 tahun

Kelas : IX

Nama Orangtua : Bpk SU/Ibu MA

b. Gambaran kondisi subyek

Subyek yang bernama DU mengalami ketunarunguan total. Subjek

yang bernama DU ini duduk di kelas IX SLTPLB-B, secara fisik tidak

menunjukkan kecacatan dan memiliki badan yang cukup sehat dan

paling gemuk diantara teman sekelasnya, dengan tinggi badan 160 cm

dan berat badan 45 kg. Subjek ini merupakan tipe anak yang agak

pendiam dan malu dengan orang yang belum dikenalnya. Subjek ini

memiliki kemampuan dalam bidang olahraga khususnya bola voli dan

tenis meja.

C. Deskripsi Hasil Analisis Data tentang Jenis-jenis Keterampilan yang

Diminati Anak Tunarungu

Pendidikan keterampilan di SLTPLB SLB-B Wiyata Dharma 1 Tempel

merujuk pada silabus yang sudah dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan

Nasional. Jenis-jenis keterampilan yang ada di dalam silabus yang diterbitkan

oleh Depdiknas di antaranya adalah membatik, ukir kayu, komputer, dan

kerajinan kulit. Berbagai jenis keterampilan yang tercantum dalam silabus

57

hanyalah model saja sehingga pihak sekolah dapat memberikan pendidikan

keterampilan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan sekolah bersangkutan.

Berdasarkan survey di SLTPLB SLB Wiyata Dharma 1 Tempel

diketahui jenis keterampilan yang diajarkan terbatas pada empat keterampilan

tersebut. Jenis keterampilan yang diajarkan di sekolah tidak selalu diminati

oleh siswa, sebaliknya jenis keterampilan yang diminasti siswa tidak selalu

ada atau diajarkan di sekolah.

1. Jenis Keterampilan yang Diajarkan di SLTPLB SLB-B Wiyata

Dharma 1 Tempel

Data tentang jenis keterampilan yang diajarkan di sekolah

didapatkan dari observasi dokumen dan angket. Angket ditujukan kepada

semua siswa di sekolah ini. Hasil observasi dokumen memperlihatkan

bahwa ada 7 jenis keterampilan yang diajarkan yaitu 1) membatik, 2)

menjahit, 3) ukir kayu, 4) kerajinan kulit, 5) tata boga, 6) pertanian, 7)

komputer. Pembelajaran keterampilan diberikan secara bertahap dari kelas

VII hingga kelas IX.

a. Keterampilan yang diajarkan di kelas VII

1) Keterampilan membatik

Keterampilan ini meliputi keterampilan dalam memahami

alat dan bahan serta keterampilan memahami aneka ragam batik

cab dan membuat lembaran untuk alas. Pembelajaran membatik

terdiri dari banyak kegiatan. Menurut hasil angket diketahui bahwa

tidak setiap siswa mendapatkan pembelajaran yang sama persis

58

sehingga tidak setiap anak merasa telah diajarkan suatu jenis

keterampilan dalam membatik. Dari tiga siswa kelas VII,

keterampilan yang diterima berbeda, yiatu: 1 siswa mendapatkan

keterampilan mengenal alat untuk membatik cap, mengenal bahan

dan membuat ragam hias batik, 1 siswa hanya mendapatkan

keterampilan mengenal bahan dan membuat ragam hias batik, 1

siswa lagi hanya menerima keterampilan mengenal bahan untuk

membuat batik cap.

Praktik keterampilan membatik di kelas VII meliputi:

Materi : membuat batik jumputan

Langkah-langkah membuat jumputan dengan proses satu

pewarnaan

(a) Mempersiapkan bahan dan alat batik jumputan

(b) Kain di pola atau diberi tanda untuk membuat motif jumputan

(c) Kain diikat / dijahit / dilipat sesuai pola atau tanda yang ada

pada kain

(d) Kain dicelup warna batik

(e) Ikatan / jahitan / lipatan pada kain dibuka

(f) Kain diseterika.

Keterampilan ini diberikan kepada siswa kelas VII sebanyak 3

siswa yaitu FH, YA dan DP. Hasil pendidikan keterampilan

membatik sudah cukup. Dari tiga siswa tersebut, YA tidak tertarik

pada keterampilan menjahit.

59

2) Keterampilan ukir kayu

Keterampilan ukir kayu meliputi keterampilan dalam

memotong kayu, mengukur kayu, dan mengenal jenis dan sifat

kayu. Keterampilan mengenal kayu terdiri dari keterampilan siswa

untuk mengenal bagian-bagian kayu dan mengenal macam-macam

cat kayu. Tiga siswa merasa dua keterampilan tersebut diajarkan,

tetapi keterampilan mengenal kualitas kayu tidak diajarkan. Terkait

dengan keterampilan mengukur kayu, siswa-siswa tidak

mendapatkan pelajaran yang sama: ada 1 siswa yang hanya

diajarkan alat ukur panjang, 2 siswa diajarkan untuk

mengidentifikasi alat ukur kayu. Terkait dengan keterampilan

memotong kayu, ada 2 siswa yang merasa sudah diajarkan, tetapi

ada 1 siswa yang merasa belum diajarkan. Keterampilan

memotong kayu meliputi keterampilan memotong kayu berbagai

bentuk dan ukuran, mengikir gergaji/menajamkan dan

keterampilan membedakan jenis gergaji tangan. Terkait

keterampilan menggambar teknik, hanya ada 2 siswa yang merasa

sudah mendapatkan pelajaran.

Keterampilan ini diberikan kepada siswa kelas VII sebanyak

3 siswa yaitu FH, YA dan DP. Hasil pendidikan keterampilan

kayu melatih ketiga siswa ini untuk membuat kerajinan ukiran

kayu.

60

3) Keterampilan kerajinan kulit

Keterampilan kerajinan kulit di kelas VII meliputi

keterampilan menipiskan bahan dompet, menjahit bahan dompet,

merakit bahan dompet, serta menghias bahan dompet. Terkait

dengan keterampilan menipiskan bahan dompet, seluruh siswa

mengaku tidak mendapatkan pelajaran keterampilan kulit kecuali

merakit bahan dompet dan menghias bahan dompet. Keterampilan

merakit bahan dompet meliputi memilih alat dan mamahami teknik

rakit.

Keterampilan kerajinan kulit diberikan kepada siswa kelas

VII sebanyak 3 siswa yaitu FH, YA dan DP. Hasil pendidikan

keterampilan kerajinan kulit membuat ketiganya tahu bagaimana

cara menipiskan bahan dompet, menjahit bahan dompet, merakit

bahan dompet, serta menghias bahan dompet.

4) Keterampilan komputer

Keterampilan komputer meliputi pengenalan komputer,

keterampilan memanfaatkan menu bar pop up sesuai dengan

fungsinya, keterampilan memulai dengan program MS Word, dan

keterampilan mengoperasikan komputer sesuai dengan fungsi

peralatannya. Terkait dengan keterampilan komputer, semua siswa

hanya mendapatkan keterampilan mengenal fungsi-fungsi setiap

perangkat keras dan keterampilan dalam memanfaatkan komputer.

61

Keterampilan komputer diberikan kepada siswa kelas VII

sebanyak 3 siswa yaitu FH, YA dan DP. Hasil pendidikan

keterampilan komputer membuat ketiganya tahu bagaimana cara

mengoperasikan komputer menggunakan program MS word.

b. Keterampilan yang diajarkan di kelas VIII

Keterampilan yang diajarkan di kelas VIII merupakan kelanjutan

dari keterampilan yang diajarkan di kelas VII. Karena itu,

keterampilannya sama, hanya saja lebih mendalam.

1) Keterampilan membatik

Keterampilan ini meliputi memahami pewarnaan batik cap

pertama dan keterampilan mamahami cara menembok cat.

Pembelajaran membatik kelas VIII terdiri dari banyak kegiatan,

yaitu

(a) Mengenal alat dan bahan pewarna

(b) Mencelup batik kain cap

(c) Menyiapkan bahan untuk menembok

(d) Menembok warna batik cap sesuai motif.

Menurut hasil angket diketahui bahwa setiap siswa mendapatkan

pembelajaran yang sama persis sehingga semua siswa kelas VIII

merasa telah diajarkan berbagai jenis keterampilan dalam

membatik. Praktik keterampilan membatik diberikan sebagai

berikut:

62

Materi : membuat batik jumputan

Langkah-langkah membuat jumputan dengan proses satu

pewarnaan

(a) Mempersiapkan bahan dan alat batik jumputan

(b) Kain di pola atau diberi tanda untuk membuat motif jumputan

(c) Kain diikat / dijahit / dilipat sesuai pola atau tanda yang ada

pada kain

(d) Kain dicelup warna batik

(e) Ikatan / jahitan / lipatan pada kain dibuka

(f) Kain diseterika.

Keterampilan membatik diberikan kepada siswa kelas VIII

sebanyak 3 siswa yaitu SK, NA dan RW. Hasil pendidikan

keterampilan membatik membuat ketiganya tahu bagaimana

mengenali alat dan bahan pewarna, mencelup batik kain cap,

mnyiapkan bahan untuk menembok dan menembok warna batik

cap sesuai motif.

2) Keterampilan ukir kayu

Keterampilan ukir kayu meliputi keterampilan menggunakan

ketam, menggambar teknik, dan menyambung berbagai bentuk

sambungan kayu. Dalam hal menggunakan ketam, siswa diajarkan

memasang rumah ketam, menggunakan ketam sesuai fungsinya

dan merawat mengasah ketam. Dalam hal menggambar teknik

siswa diajarkan terampil menggunakan alat-alat gambar teknik dan

terampil menggambar perspektif. Terkait dengan keterampilan

63

menyambung berbagai sambungan kayu, siswa diajarkan

menyiapkan bahan dan alat untuk membuat sambungan, membuat

konstruksi sambungan berupa logam dan purus, membuat berbagai

sambungan sudut dan membuat sambungan dengan penguat

lem/paku/pasak.

Keterampilan ukir diberikan kepada siswa kelas VIII

sebanyak 3 siswa yaitu SK, NA dan RW. Hasil pendidikan

keterampilan ukir membuat ketiga siswa tersebut tahu bagaimana

menggunakan ketam, menggambar teknik, dan menyambung

berbagai bentuk sambungan kayu.

3) Keterampilan kerajinan kulit

Keterampilan kerajinan kulit di kelas VIII tidak diajarkan

kecuali hanya menjahit bahan dompet. Keterampilan ini meliputi

memilih bahan, alat dan menyambung bahan. Keterampilan kulit

yang diberikan kepada siswa kelas VIII sebanyak 3 siswa yaitu SK,

NA dan RW hanya cara menjahit dan membuat dompet . Hasil

pendidikan keterampilan kulit membuat ketiga siswa tersebut tahu

cara membuat dompet.

4) Keterampilan komputer

Keterampilan komputer di kelas VIII meliputi keterampilan

dalam menghasilkan data dalam bentuk print out, mengedit data

yang sudah tersimpan atau diketik, melakukan modifikasi

pengolahan data dan mengetik sederhana. Dalam hal keterampilan

64

komputer, ada 1 siswa yang merasa sudah mendapat semua

pelajaran keterampilan komputer mulai dari

(a) Mengetahui fungsi printer

(b) Melakukan print

(c) Memanggil atau membuka file yang telah tersimpan

(d) Mengedit data yang telah diketik

(e) Menyimpan hasil perbaikan dengan file lama atau baru

(f) Memperkenalkan berbagai jenis dokumen yang dapat diolah

dengan MS Word

(g) Melakukan pengolahan kata dalam berbagai bentuk font

(h) Membuat tabel sederhana dengan MS Word

(i) Mengatur margin

(j) Mengatur bentuk halaman dokumen

(k) Mengetik kata sederhana pada halaman kosong

(l) Menyimpan hasil ketikan dengan memberi nama file

Sedangkan dua siswa lainnya tidak mendapatkan pembelajaran

keterampilan komputer dengan lengkap. Satu siswa hanya

mendapatkan dua keterampilan yaitu mengetik sederhana dan

mengedit data yang sudah tersimpan atau diketik.

c. Keterampilan yang diajarkan di kelas IX

1) Keterampilan batik

Keterampilan batik cap di kelas IX terdiri dari

keterampilan memahami pewarnaan batik cap kedua, dan

65

keterampilan mamahami teknik melorod. Semua siswa kelas IX

mengaku telah mempelajari semua jenis keterampilan membatik

cap meliputi:

(a) Melorod lilin/malam dikain batik

(b) Mengeringkan kain batik

(c) Menyelesaikan pekerjaan

(d) Membersihkan tempat kerja batik cap

(e) Memahami komposisi pewarna

(f) Mencuci kain batik cap

(g) Mengeringkan kain batik cap

Praktik keterampilan membatik di kelas IX yang telah

diajarkan meliputi:

Materi : membuat batik tulis dengan 2 proses pewarnaan

Langkah-langkah membuat batik tulis dengan 2 proses pewarnaan

(a) Mempersiapkan bahan dan alat batik tulis

(b) Kain dipola sesuai motif yang dikehendaki

(c) Kain di canting klowong, sesuai dengan pola motif yang dikain

(d) Kain di canting isen-isen sesuai isen-isen yang ada pada motif.

(e) Kain ditembusi, sesuai dengan pola yang ada pada kain yaitu

pada bagian dalam kain.

(f) Kain dicelup warna batik pertama

(g) Kain setelah kering, kain dicanting tembok pada pola motif

yang diinginkan.

66

(h) Kain ditembusi lagi

(i) Kain dicelup warna batik yang kedua yaitu warna yang lebih

tua.

(j) Kain diseterika

Keterampilan membatik diberikan kepada siswa kelas IX

sebanyak 3 siswa yaitu FDP, SN dan DU. Hasil pendidikan

keterampilan membatik membuat ketiga siswa tersebut tahu

bagaimana melorod lilin, mencuci dan mengeringkan batik cap.

2) Keterampilan ukir kayu

Keterampilan ukir kayu yang diajarkan di kelas IX meliputi

keterampilan merakit produk kayu, menggunakan scrool, dan

keterampilan melakukan finishing kayu. Berdasarkan angket

siswa, diketahui bahwa dua siswa merasa hanya diajarkan

keterampilan scrool yang meliputi keterampilan membuat berbagai

huruf/angka dan motif tembus dan kemahiran membuat hasil

kerajinan. Hanya ada 1 siswa yang merasa sudah diajari semua

jenis keterampilan ukir kayu yang meliputi:

(a) Menentukan bahan finishing

(b) Menyiapkan alat-alat yang digunakan untuk proses finishing

(c) Menghaluskan permukaan benda kerja

(d) Melakukan proses penyelesaian akhir (finishing)

(e) Merawat alat-alat yang digunakan untuk proses finishing kayu

(f) Membuat berbagai huruf/angka dan motif tembus

67

(g) Mahir membuat hasil kerajinan

(h) Menyiapkan bahan-bahan bantu untuk merakit

(i) Merakit bahan sesuai dengan gambar kerja/desain

(j) Menggunakan klem sesuai fungsinya.

Keterampilan membatik diberikan kepada siswa kelas IX

sebanyak 3 siswa yaitu FDP, SN dan DU. Hasil pendidikan

keterampilan membatik membuat ketiga siswa tersebut tahu

bagaimana merakit produk kayu, menggunakan scrool, dan

keterampilan melakukan finishing kayu.

3) Keterampilan kerajinan kulit

Keterampilan kerajinan kulit yang diajarkan di kelas IX

hanyalah teknik menipiskan bahan topi, memotong bahan topi, dan

keterampilan mendesain pola topi. Tapi dua siswa dari tiga siswa

merasa tidak diajari dengan keterampilant tersebut. Keterampilan

kerajinan kulit diberikan kepada siswa kelas IX sebanyak 3 siswa

yaitu FDP, SN dan DU. Hasil pendidikan keterampilan kerajinan

kulit membuat ketiga siswa tersebut tahu bagaimana teknik

menipiskan bahan topi, memotong bahan topi, dan keterampilan

mendesain pola topi.

4) Keterampilan komputer

Keterampilan komputer yang diajarkan di kelas IX meliputi :

(a) Memahami program MS Excel

68

(b) Menghasilkan pekerjaan dalam bentuk printout dengan MS

Excel

(c) Mengolah data sederhana

(d) Mengedit data yang sudah tersimpan atau diketik

(e) Melakukan modifikasi pengolahan data

(f) Memanfaatkan menu bar dan menu popup sesuai fungsinya

(g) Mengoperasikan scanner

Dari 3 siswa kelas IX, tidak semua siswa merasa sudah diajari

semua keterampilan di atas. Satu siswa merasa sudah diajari

dengan keterampilan:

(a) Mengetahui cara mengoperasikan MS Excel melalui menu

program

(b) Membuka program MS Excel dan mengakhirinya

(c) Mengaktifkan scanner

(d) Mentransfer objek menjadi data file (doc)

(e) Membuat berbagai format dengan MS Excel

(f) Mengatur margin dan layout halaman

(g) Mengatur daerah worksheet yang akan dicetak

(h) Melakukan print out dalam huruf cetak

(i) Membuat format sederhana pada worksheet baru

Sedangkan dua siswa yang lain diajarkan keterampilan berikut:

(a) Mengetahui cara mengoperasikan MS Excel melalui menu

program

69

(b) Membuka program MS Excel dan mengakhirinya

(c) Membuat berbagai format dengan MS Excel

(d) Mengatur margin dan layout halaman

(e) Membuka kembali file yang telah disimpan

(f) Mengedit data yang sudah dimasukkan

(g) Membuat format sederhana pada worksheet baru.

Keterampilan computer diberikan kepada siswa kelas IX

sebanyak 3 siswa yaitu FDP, SN dan DU. Hasil pendidikan

keterampilan komputer membantu ketiga siswa tersebut tahu

bagaimana mengoperasikan MS word dan MS excel.

Data di atas memperlihatkan bahwa tidak setiap siswa

mendapatkan semua jenis keterampilan yang persis sama meskipun

berada dalam satu kelas. Hal ini tidak lepas dari keterbatasan dari

kemampuan berkomunikasi selama pembelajaran dan minat dan

ketertarikan yang juga berbeda-beda. Siswa yang berminat akan

banyak bertanya dan belajar sehingga mendapatkan keterampilan

yang lebih baik daripada siswa yang lainnya.

2. Jenis Keterampilan yang Diminati di SLTPLB Wiyata Dharma 1

Tempel

Pendidikan keterampilan idealnya diajarkan sesuai dengan minat,

bakat dan potensi dari para siswa sendiri. Ada keterampilan yang sangat

diminati karena siswa memang sangat tertarik, meskipun siswa juga tetap

70

tertarik dengan berbagai jenis keterampilan lainnya sehingga setiap siswa

pada saat bersamaan tertarik dengan berbagai keterampilan.

a. Jenis keterampilan yang diminati siswa kelas VII

Tabel 11. Keterampilan yang diminati masing-masing siswa Kelas VII

No Nama Kelas Keterampilan yang diminati

Tertarik Tidak tertarik

1. FH VII Membuat masakan/kue,

menjahit, kerajinan tangan, desain, reparasi,

tanaman hias

Cetak foto, perikanan, pertanian sayuran

2. YA VII Boga, membuat dompet, tas,

asesoris, desain ruangan/taman, reparasi kulkas,

komputer, memotret dan

pertanian

Menjahit pola, mebel, service sepatu

3. DP VII Membuat aneka minuman,

menjahit pola, membuat tas,

membuat meja/kursi,

reparasi sepatu/komputer/

HP

Membuat kue, dompet/ikan

pinggang, desain, mebel lemari/jok, reparasi kulkas/ac, cetak foto,tanaman

hias.

Tabel 2 memperlihatkan bahwa siswa-siswa memiliki minat yang

beragam. Ada siswa yang memiliki minat sama, ada pula yang tidak

sama. Dari berbagai jenis keterampilan yang ditawarkan kepada para

siswa kelas VII ada yang tidak diminati oleh siswa meskipun tidak

71

semua siswa begitu. Salah satu siswa yang paling banyak menyatakan

tidak tertarik pada berbagai jenis keterampilan adalah siswa bernama

DP. Hal ini tampak pada analisis grafik berikut:

Grafik 1. Keterampilan yang paling diminati siswa kelas VII

Sumber: Data primer diolah, 2012

Gambar 1 memperlihatkan bahwa jenis keterampilan yang paling

diminati di kelas VII yaitu keterampilan reparasi yang diminati oleh

seluruh siswa yang berjumlah 3 anak.

a. Jenis keterampilan yang diminati oleh siswa-siswa kelas VIII

Siswa kelas VIII juga memiliki minat yang berbeda-beda. Ada

yang senang dengan jenis keterampilan tertentu, tapi ada juga yang

tidak senang seperti tampak pada Tabel 3.

72

Tabel 12. Keterampilan yang diminati masing-masing siswa kelas VIII

No Nama Kelas Keterampilan yang diminati

Tertarik Tidak tertarik

1 SK VIII Memasak,membuat pola, tas/asesoris, desainer

busana/taman, membuat meja/almari, reparasi kulkas/ac,fotografi,

pertanian

Membuat kue/minuman, dompet, ikat pinggang,

desain interior, memperbaiki jok

2 NA VIII Memasak, membuat/menjahit pola,

tas, busana, memperbaiki jok, reparasi kulkas/hp,

memotret

Membuat kue/minuman, ikat pinggang/asesoris,

ruangan/taman reparasi ac/cetak foto

3 RW VIII Membuat kue, pola,tas tata busana, meja/kursi/almari, reparasi kulkas, cetak foto, editing, pertanian sayuran

Membuat aneka minuman, dompet,

ikat pinggang/asesoris, desain interior,

membuat jok,reparasi ac/HP, memotret,

tanaman hias.

Kelas VIII walaupun memliki minat yang beragam, tetapi ada

kesamaan yang menarik yaitu sama-sama tidak senang dengan

kerajinan kulit seperti membuat tas, dompet dan ikat pinggang. Mereka

juga tidak tertarik dengan keterampilan membuat aneka kue atau

minuman seperti ditegaskan pada grafik 2 berikut:

73

Grafik 2. Keterampilan yang paling diminati siswa kelas VIII

Sumber: Data primer diolah, 2012

Gambar 2 memperlihatkan bahwa tiga siswa kelas VIII memiliki

minat yang sama pada empat jenis keterampilan. Pembelajaran

keterampilan dengan minat yang sama lebih memudahkan guru

maupuan siswa. Para siswa dapat saling membantu dalam menguasai

keterampilan yang mereka minati bersama.

b. Jenis keterampilan yang diminati oleh siswa-siswa IX

Minat siswa terhadap jenis keterampilan yang ada dalam silabus

untuk siswa kelas IX memperlihatkan minat yang beragam seperti

tampak pada Tabel 4.

74

Tabel 13. Keterampilan yang diminati masing-masing siswa kelas IX

No Nama Kelas Keterampilan yang diminati

Tertarik Tidak tertarik

1 FDP XI Menjahit pola, membuat meja kursi/lemari,

reparasi komputer/HP, fotografi, tanaman hias

Membuat kue/makanan/minuman, membuat pola, kerajinan

tangan/kulit, desainer, jok, reparasi kulkas/ac,

pertanian sayuran.

2 SN XI Membuat minuman, menjahit, membuat tas, busana desain interior,

membuat almari, reparasi kulkas,

pertanian sayuran

Membuat asesoris, meja kursi,reparasi komputer,

memotret

3 DU XI Membuat kue/minuman, menjahit, interior, jok, tas, busana desain interior, membuat almari, reparasi kulkas, pertanian sayuran

Membuat asesoris/pernak/pernik

Dari tigas siswa kelas IX, ada satu siswa yang hampir tertarik dengan

semua jenis keterampilan yaitu siswa bernama DU. Dirinya hanya tidak

berminat pada satu jenis keterampilan yaitu membuat asesoris atau pernak-

pernik. Jenis keterampilan yang diminati seluruh siswa kelas IX yaitu tata

busana dan reparasi seperti tampak pada grafik 3 berikut.

75

Grafik 3. Keterampilan yang paling diminati siswa kelas IX

Sumber: Data primer diolah, 2012

Grafik 3 menjelaskan bahwa keterampailan yang disenangi oleh

tiga siswa kelas XI yaitu keterampilan tata busana dan keterampilan

reparasi. Keterampilan yang hanya diminati oleh dua siswa yaitu fotografi,

Apabila dilihat dari berbagai jenis keterampilan yang ada dalam

silabus maupun yang sudah diajarkan di seksolah, tampak ada jenis

keterampilan yang sangat diminati seperti ditunjukkan pada Tabel 5

berikut:

76

Tabel 14. Data Pendidikan Keterampilan yang Paling DiminatiJenis keterampilan Kelas

VIIKelas VIII

Kelas IX

Jumlah peminat

1. Keterampilan bogaa Membuat kue/makanan ringan 1 1b Membuat aneka minumanc Memasak 1 1 3 5

2. Keterampilan menjahita Membuat pola 2 2b Menjahit pola 2 2

3. Keterampilan kerajinan tangana Membuat dompet 1 2 3b Membuat ikat pinggang 1 2 3c Membuat tas 1 1d Membuat

pernak-pernik/asesoris4. Keterampilan mendesain

a Desainer tata busana 1 1 1b Desain ruangan (interior)c Desainer taman (eksterior) 2 2

5. Keterampilan meubela Membuat meja/kursi 1 1 1 3b Membuta almari 1 1 2c Memperbaiki jok mobil/motor 1 1

6. Keterampilan service/reparasia Reparasi sepatu 1 1 2b Reparasi kulkas 2 2c Reparasi AC 1 2 3d Reparasi komputer 3 1 4e Teknisi HP 1 1 2

7. Fotografi a Memotret b Cetak foto 2 2c Editing 1 1 2

8. Pertanian a Perikanan 1 1 2b Tanaman hias 1 1 2c Sayur mayur 1 1 1 3

Ada lima siswa dari sembilan siswa di SLTPLB ini yang

menyatakan sangat tertarik dengan keterampilan memasak, ada 4

77

siswa yang sangat tertarik dengan keterampilan komputer.

Sedangkan jenis keterampilan yang paling diminati oleh sebagian

siswa adalah keterampilan kulit, pertanian sayuran, reparasi AC dan

membuat meja/kursi. Jenis keterampilan yang paling diminati oleh

siswa-siswa tunarungu seperti tampak pada Grafik 4

Sumber: Data primer diolah, 2012

Grafik 4 memperlihatkan bahwa keterampilan memasak paling

banyak dipilih, yaitu dipilih oleh 5 dari 9 siswa yang ada.

Keterampilan reparasi computer dipilih oleh 4 siswa. Keterampilan-

keterampilan seperti membuat dompet, ikat pinggang, dan membuat

meja kursi masing-masing dipilih oleh 3 orang.

D. Pembahasan Hasil Penelitian Jenis-jenis Keterampilan yang Diminati

Anak Tunarungu

78

Grafik 4. Keterampilan yang Paling Diminati

Tidak semua siswa mendapatkan pembelajaran keterampilan yang

persis sama antara satu siswa dengan siswa lain. Siswa yang memiliki minat

akan lebih banyak belajar dan bertanya sehingga guru memberikan pelajaran

lebih banyak daripada siswa yang lain. Guru memberikan kesempatan kepada

siswa secara berbeda-beda didasarkan pada kemampuan siswa karena pada

dasarnya karakteristisk masing-maisng siswa berbeda pula dilihat dari tingkat

inteligensinya. Anak tunarungu ada yang memiliki inteligensi tinggi, rata-rata

dan rendah (Permanarian Somad dan Tati Herawati (1996: 35). Di samping

itu, siswa-siswa tidak memiliki minat yang selalu sama. Model pembelajaran

seperti ini ada benarnya karena setiap siswa akan mendapatkan pembelajaran

sesuai dengan kompetensi, minat dan bakatnya.

Berdasarkan angket tentang keterampilan yang diminati, tampak bahwa

pelajaran keterampilan yang diajarkan di sekolah belum tentu diminati oleh

siswa. Kegiatan belajar mengajar dalam proses pembelajaran idealnya

menjalankan prinsip, di antaranya yaitu: a) berpusat pada siswa, b) belajar

dengan melakukan (Departemen Pendidikan Nasional, 2004: 1-2). Belajar

sambil melakukan dalam pembelajaran keterampilan bagi anak tunarungu

sudah tepat.

Keterbatasan sarana dan SDM pengajar menyebabkan banyak

keterampilan yang juga diminati tetapi tidak diajarkan di sekolah. Tidak

mudah bagi sekolah untuk memberikan pembelajaran keterampilan yang

spesifik kepada masing-masing siswa karena keterbatasan SDM guru ataupun

sarana prasarana pembelajaran keterampilan yang dimiliki. Berdasarkan

79

tingkat ketertarikannya, keterampilan yang paling diminati oleh para siswa

adalah memasak (5 siswa), reparasi komputer (4 siswa) dan keterampilan

seperti membuat dompet, ikat pinggang, service AC, dan bertani sayur mayur

(masing-masing 3 siswa).

Jenis keterampilan yang paling diminati oleh siswa yaitu memasak (5

siswa) sudah diajarkan di sekolah, sedangkan keterampilan reparasi komputer

(4 siswa) tidak diajarkan di sekolah. Hal ini memperlihatkan perlunya

pendidikan keterampilan memasak ditambah dan diberikannya pembelajaran

reparasi komputer. Jenis keterampilan seperti keterampilan membuat kerajinan

dari kulit seperti membuat ikat pinggang dan dompet cukup disukai, tetapi

keterampilan menjahit justru hanya disukai ole dua orang siswa saja. Namun

demikian perlu ada pertimbangan lain bahwa keterampilan yang diajarkan

tidak hanya memperhatikan aspek minat tetapi juga kebutuhan. Menjahit dan

reparasi adalah keterampilan yang dapat menjadi keterampilan untuk

menolong diri sendiri. Hal ini sejalan dengan salah satu tujuan pendidikan

bagi anak tunarungu yaitu self-help skill development, meningkatkan

kemampuan untuk mengurus diri sendiri (Fallen dan Umansky (1989: 147-

148).

Ada beberapa pelajaran keterampilan yang diajarkan ternyata kurang

diminati oleh sebagian siswa seperti membuat tas, dompet dan ikat pinggang.

Tetapi ada pula keterampilan yang tidak diminati di kelas VIII justru diminati

oleh siswa kelas lain. Dengan demikian pembelajaran keterampilan secara

berkelompok berdasarkan minat anak terhadap jenis keterampilan tertentu,

80

tidak harus didasarkan pada kelas yang sama. Minat siswa tunarungu tersebut

dapat ditingkatkan agar pembelajaran keterampilan yang ada di sekolah dan

sangat dibutuhkan tersebut diterima dengan baik oleh siswa-siswa. Hal ini

sejalan dengan pendapat Leong, L (2005: 5) bahwa minat dapat ditingkatkan

dengan menciptakan kegiatan yang menarik, salah satu cara yang dapat

digunakan adalah dengan menciptakan aktivitas yang menarik minat siswa

atau dengan memberikan hadiah atas keberhasilan yang telah dicapainya.

81

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan tentang pelajaran keterampilan yang

diajarkan dan pelajaran keterampilan yang diminati oleh siswa-siswa SLTPLB

SLB-B Widya Dharma I Tempel, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Keterampilan yang diajarkan di sekolah meliputi : keterampilan membatik,

keterampilan ukir kayu, keterampilan komputer, keterampilan kerajinan

kulit, keterampilan memasak, keterampilan pertanian. Dari semua jenis

keterampilan yang diajarkan, tidak setiap siswa merasa tertarik dengan

keterampilan-keterampilan tersebut.

2. Keterampilan yang diminati oleh siswa-siswa meliputi: keterampilan yang

diminati oleh siswa-siswa kelas VII yaitu: boga, membuat dompet, tas,

asesoris, desain ruangan/taman, reparasi kulkas, komputer, memotret dan

pertanian. Keterampilan yang diminati siswa-siswa kelas VIII, yaitu:

memasak,membuat pola, tas/asesoris, desainer busana/taman, membuat

meja/almari, reparasi kulkas/ac, fotografi, dan pertanian. Keterampilan

yang diminati siswa-siswa kelas IX, yaitu: membuat kue/minuman,

menjahit, membuat tas, busana desain interior, membuat almari, reparasi

kulkas, pertanian sayuran.

82

Dari semua jenis keterampilan yang diminati siswa, keterampailan yang

tidak diajarkan adalah pertanian tanaman hias, membuat jok, fotografi,

teknisi HP/Komputer, reparasi, dan desainer.

B. Saran

1. Bagi sekolah, sebaiknya mengajarkan keterampilan sesuai dengan minat

dan bakat siswa-siswa sehingga lebih bermanfaat bagi siswa bersangkutan

sebagai bekal dalam kehidupannya setelah lulus sekolah. Sekolah juga

sebaiknya menyediakan sarana pendidikan keterampilan yang sesuai

dengan kebutuhan dan minat siswa.

2. Bagi siswa, sebaiknya tetap mempelajari berbagai keterampilan di sekolah

secara maksimal dengan mempertimbangkan aspek manfaat keterampilan

dalam kehidupan, bukan semata-mata masalah suka atau tidak suka, agar

menjadi bekal bekerja atau hidup mandiri.

83