vertigo pada wanita 46 tahun dengan kemungkinan kelainan serebeler

4
VERTIGO PADA WANITA 46 TAHUN DENGAN KEMUNGKINAN KELAINAN SEREBELER Abstrak Vertigo adalah perasaan seolah-olah penderita bergerak atau berputar, atau seolah-olah benda di sekitar penderita bergerak atau berputar, yang biasanya disertai dengan mual dan kehilangan keseimbangan yang disebabkan karena gangguan pada system keseimbangan. Anamnesis merupakan sarana paling penting untuk diagnosis vertigo, karena meskipun telah digunakan peralatan diagnosis paling canggih, sumber utama diagnosis masih bertumpu pada anamnesis. Telah dilakukan pemeriksan terhadap pasien wanita berumur 46 tahun dengan keluhan jalan sempoyongan, pusing berputar. Pusing terutama pada keadaan perubahan posisi, misal dari duduk ke berdiri atau setelah bangun tidur. Uji Romberg (+) mata terbuka dan tertutup, Tandem Gait (+) pasien cenderung mau jatuh. Pasien mendapat terapi simtomatik dan terapi latihan maneuver Brandt Daroff. Kata kunci : Vertigo, Tandem Gait, Romberg Kasus Seorang wanita berumur 46 tahun datang ke poliklinik saraf RSUD Salatiga dengan keluhan utama pusing berputar. Pusing berputar mulai dirasakan kambuhan sejak 3 bulan yang lalu. Pusing berputar biasanya timbul jika pasien telah duduk lama kemudian berdiri. Kadang-kadang setelah bangun tidur juga dirasakan keluhan serupa. Kadang pusing dirasakan sangat berat sehingga rasanya akan jatuh tapi terkadang juga hanya ringan. Terkadang sampai pasien jalan sempoyongan. Setiap keluhan itu muncul berlangsung antara 10- 30 detik. Pusing dirasakan tidak setiap hari, tapi paling tidak dalam 1 minggu pasien merasakan serangan ini 2-3 kali. Serangan pusing berputar dirasakan tanpa ada gejala lain yang mengikuti. Pasien bekerja sebagai guru TK. Pasien mengaku sebelumnya tidak ada riwayat trauma kepala dan riwayat penyakit stroke, tumor kepala, kejang, epilepsi juga disangkal.

Upload: quamila-fahrizani-afdi

Post on 18-Dec-2014

20 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

vertigo dan kemungkinan kelainan serebeler

TRANSCRIPT

Page 1: Vertigo Pada Wanita 46 Tahun Dengan Kemungkinan Kelainan Serebeler

VERTIGO PADA WANITA 46 TAHUN DENGAN KEMUNGKINAN KELAINAN SEREBELER

 

Abstrak

            Vertigo adalah perasaan seolah-olah penderita bergerak atau berputar, atau seolah-olah benda di sekitar penderita bergerak atau berputar, yang biasanya disertai dengan mual dan kehilangan keseimbangan yang disebabkan karena gangguan pada system keseimbangan. Anamnesis merupakan sarana paling penting untuk diagnosis vertigo, karena meskipun telah digunakan peralatan diagnosis paling canggih, sumber utama diagnosis masih bertumpu pada anamnesis.

Telah dilakukan pemeriksan terhadap pasien wanita berumur 46 tahun dengan keluhan jalan sempoyongan, pusing berputar. Pusing terutama pada keadaan perubahan posisi, misal dari duduk ke berdiri atau setelah bangun tidur. Uji Romberg (+) mata terbuka dan tertutup, Tandem Gait (+) pasien cenderung mau jatuh. Pasien mendapat terapi simtomatik dan terapi latihan maneuver Brandt Daroff.

Kata kunci : Vertigo, Tandem Gait, Romberg

Kasus

            Seorang wanita berumur 46 tahun datang ke poliklinik saraf RSUD Salatiga dengan keluhan utama pusing berputar. Pusing berputar mulai dirasakan kambuhan sejak 3 bulan yang lalu. Pusing berputar biasanya timbul jika pasien telah duduk lama kemudian berdiri. Kadang-kadang setelah bangun tidur juga dirasakan keluhan serupa. Kadang pusing dirasakan sangat berat sehingga rasanya akan jatuh tapi terkadang juga hanya ringan. Terkadang sampai pasien jalan sempoyongan. Setiap keluhan itu muncul berlangsung antara 10-30 detik.  Pusing dirasakan tidak setiap hari, tapi paling tidak dalam 1 minggu pasien merasakan serangan ini 2-3 kali. Serangan pusing berputar dirasakan tanpa ada gejala lain yang mengikuti. Pasien bekerja sebagai guru TK. Pasien mengaku sebelumnya tidak ada riwayat trauma kepala dan riwayat penyakit stroke, tumor kepala, kejang, epilepsi  juga disangkal.

            Pada pemeriksaan didapatkan keadaan pasien baik, kesadaran komposmentis. GCS E4 V5 M6. Tanda vital tekanan darah 100/70 mmHg, suhu 36,5oC, nadi 76 x/menit, pernafasan 20x/menit. Pemeriksaan reflek cahaya +/+, pupil diameter 2 mm isokor, reflek kornea +/+. Pemeriksan laseque, patrick,  kontra patrick, dan Lhermite semua negatif. Tidak didapatkan kaku kuduk dan tanda meningeal lain (brudzinski 1 dan 2, kernig). Pada pemeriksaan nervus cranialis semua normal. Uji Romberg (+) mata terbuka dan tertutup, Tandem Gait (+) pasien cenderung mau jatuh, Uji Unterberger (-), Test Telunjuk-Hidung (-).

Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang pada pasien ini.

Diagnosis

            Vertigo

Page 2: Vertigo Pada Wanita 46 Tahun Dengan Kemungkinan Kelainan Serebeler

Terapi

            Setelah ditentukan diagnosis, selanjutnya ditentukan terapi yang diberikan pada pasien. Antivertigo (Betahistin) 1-0-1, Tramadol 0,5mg+Paracetamol 300mg+ Diazepam 0,1mg 1-0-0, Vitamin 1-0-0. Dan terapi latihan maneuver Brandt Daroff.

Diskusi

Sistem keseimbangan tubuh kita dibagi menjadi 2 yaitu sistem vestibular (pusat dan perifer) serta non vestibular (visual [retina, otot bola mata], dan somatokinetik [kulit, sendi, otot]).

Sistem vestibular sentral terletak pada batang otak, serebelum dan serebrum. Sebaliknya, sistem vestibular perifer meliputi labirin dan saraf vestibular. Labirin tersusun dari 3 kanalis semisirkularis dan otolit (sakulus dan utrikulus) yang berperan sebagai reseptor sensori keseimbangan, serta koklea sebagai reseptor sensori pendengaran. Sementara itu, krista pada kanalis semisirkularis mengatur akselerasi angular, seperti gerakan berputar, sedangkan makula pada otolit mengatur akselerasi linear.

Vertigo bisa disebabkan oleh kelainan di dalam telinga, di dalam saraf yang menghubungkan telingan dengan otak dan di dalam otaknya sendiri. sVertigo juga bisa berhubungan dengan kelainan penglihatan atau perubahan tekanan darah yang terjadi secara tiba-tiba.

Vertigo timbul mendadak pada perubahan posisi, misalnya miring ke satu sisi pada waktu berbaring, bangkit dari tidur, membungkuk atau waktu menegakkan kembali badan, menunduk atau menengadah. Serangan berlangsung dalam waktu singkat, biasanya kurang dari 30 detik. Serangan berupa Penderita merasa seolah-olah dirinya bergerak atau berputar; atau penderita merasakan seolah-olah benda di sekitarnya bergerak atau berputar. Pada beberapa kasus vertigo sering disertai gejala mual dan muntah.

Pemeriksaan fisik yang dapat dilakukan diantaranya pemeriksaan nistagmus, Pemeriksaan Neurologis Fungsi vestibuler/serebeler: Uji Romberg, Tandem Gait, Uji Unterberger, Past-pointing test (Uji Tunjuk Barany), Uji Babinsky-Weil, Tes Menulis Vertikal; Pemeriksaan Khusus Oto-Neurologi: Uji Dix Hallpike, Tes Kalori.

Pasien ini didiagnosis vertigo berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Didapatkan pusing berputar jika pasien duduk lama kemudian berdiri, kadang setelah bangun tidur, rasanya akan jatuh tapi terkadang juga hanya ringan, terkadang sampai pasien jalan sempoyongan, berlangsung antara 10-30 detik.

Pada uji Romberg mata terbuka dan tertutup didapat hasil positif, dan pada uji Tandem Gait pasien cenderung mau jatuh. Pada uji Romberg, penderita berdiri dengan kedua kaki dirapatkan, mula-mula dengan kedua mata terbuka kemudian tertutup. Dibiarkan pada posisi demikian selama 20-30 detik. Harus dipastikan bahwa penderita tidak dapat menentukan posisinya (misalnya dengan bantuan titik cahaya atau suara tertentu). Pada kelainan vestibuler hanya pada mata tertutup badan penderita akan bergoyang menjauhi garis tengah kemudian kembali lagi, pada mata terbuka badan penderita tetap tegak. Sedangkan pada kelainan serebeler badan penderita akan bergoyang baik pada mata terbuka maupun pada mata tertutup. Pada uji Tandem Gait, penderita berjalan lurus dengan tumit kaki kiri/kanan diletakkan pada ujung jari kaki kanan/kiri ganti berganti. Pada kelainan vestibuler

Page 3: Vertigo Pada Wanita 46 Tahun Dengan Kemungkinan Kelainan Serebeler

perjalanannya akan menyimpang, dan pada kelainan serebeler penderita akan cenderung jatuh.

Setelah ditentukan diagnosis, selanjutnya ditentukan terapi yang diberikan pada pasien. Mertigo No. X 1-0-1 (Betahistin mesylate, I: vertigo & pusing pada penyakit meniere, vertigo perifer), Tramadol 0,5mg+Paracetamol 300mg+ Diazepam 0,1mg No. V 1-0-0, Neurodex No. V 1-0-0 (vit B1, 100mg, vit B6 200mg, vit B12 250 mcg). Dan terapi latihan manuver Brandt Daroff. Pasien duduk tegak di tepi tempat tidur dengan kedua tungkai tergantung.  Lalu dengan  kedua mata tertutup baringkan tubuh dengan cepat kesalah satu sisi, pertahankan selama 30 detik, setelah itu duduk tegak kembali.  Setelah 30 detik baringkan dengan cepat kesisi lain, pertahankan selama 30 detik, lalu duduk tegak kembali. 

Kesimpulan

            Tanda dan gejala yang didapatkan pada pasien kali ini sesuai dengan diagnosis vertigo. Kemungkinan karena adanya gangguan sereberal, namun untuk memastikannya perlu pemeriksaan lebih jauh. Diagnosis dapat ditegakkan dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang cermat. Terapi yang diberikan pada keadaan ini meliputi pemberian obat-obatan simtomatik dan terapi latihan maneuver Brandt Daroff.

Referensi

1.      Joesoef, AA. Diagnosis Vertigo.  Vertigo Patofisiologi, Diagnosis dan terapi.  Kelompok Study vertigo PERDOSSI.  Cetakan pertma, 1999, hal 19 – 38.

2.      Sedjawidada R. Patofisiologi Tinitus dan Vertigo. Dalam: Simposium Tinitus dan Vertigo. Perhimpunan Ahli Telinga Hidung dan Tenggorok Indonesia cabang DKI Jakarta, 14 Desember 1991

Penulis

Yessi Susanti, bagian Ilmu Penyakit Saraf RSUD Salatiga