ventilasi mekanik

15

Click here to load reader

Upload: ayu-melin

Post on 29-Jun-2015

628 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: VENTILASI MEKANIK

VENTILASI MEKANIK

1. Sebutkan indikasi pemasangan ventilator mekanik?

Pembahasan

Banyak faktor yang mempengaruhi keputusan untuk dilakukan ventilasi mekanis. Karena tidak

ada modus ventilasi mekanik yang dapat menyembuhkan penyakit, pasien harus memiliki

masalah mendasar yang dapat diselesaikan dengan bantuan ventilasi mekanis. Intervensi ini tidak

boleh dijalankan tanpa pertimbangan bijaksana karena intubasi dan ventilasi tekanan positif

berpotensi membahayakan.

Ventilasi mekanik ditunjukkan ketika ventilasi spontan pasien tidak cukup untuk

mempertahankan hidup. Selain itu, diindikasikan sebagai alat untuk mengontrol ventilasi pada

pasien kritis dan sebagai profilaksis kolapsnya fungsi fisiologis lainnya. Indikasi fisiologis

termasuk insufisiensi pernapasan atau mekanis dan pertukaran gas tidak efektif.

indikasi umum untuk ventilasi mekanik meliputi:

Bradypnea atau apnea dengan pernapasan

Cedera paru-paru akut dan sindrom gangguan pernapasan akut

Takipnea (> tingkat pernapasan 30 napas per menit)

Vital kapasitas kurang dari 15 mL / kg

Ventilasi yang lebih besar dari 10 L / menit

Tekanan Arteri parsial oksigen (PaO 2) dengan tambahan fraksi oksigen inspirasi (Fio 2)

kurang dari 55 mm Hg

Alveolar-arteri gradien tekanan oksigen (Aa DO 2) dengan oksigen 100% lebih besar dari

450 mm Hg

Kelelahan otot pernafasan

Obtundation atau koma

Hipotensi

Tekanan parsial akut karbon dioksida (RAPP 2) lebih besar dari 50 mm Hg dengan pH

arteri kurang dari 7,25

Penyakit neuromuscular

Kecenderungan nilai-nilai ini mempengaruhi penilaian klinis. Peningkatan keparahan penyakit

akan mendorong klinisi untuk mempertimbangkan mulai ventilasi mekanis.

http://emedicine.medscape.com/

Page 2: VENTILASI MEKANIK

Ventilasi mekanik ditunjukkan ketika pasien spontan ventilasi tidak memadai untuk

mempertahankan hidup. Hal ini juga diindikasikan sebagai profilaksis untuk kolaps fungsi

fisiologis lain, atau pertukaran gas tidak efektif di paru-paru. Karena ventilasi mekanis hanya

berfungsi untuk memberikan bantuan untuk bernafas dan tidak menyembuhkan penyakit, kondisi

yang mendasari pasien harus diperbaiki dan harus menyelesaikan dari waktu ke waktu. Selain

itu, faktor lain harus dipertimbangkan karena ventilasi mekanik bukanlah tanpa komplikasi

indikasi medis umum meliputi:

Luka paru akut (termasuk ARDS , trauma)

Apnea , termasuk kasus dari intoksikasi

Penyakit paru obstruktif kronis ( COPD )

respiratori asidosis akut dengan tekanan parsial karbon dioksida (PCO 2)> 50 mmHg dan

pH <7,25, yang mungkin karena kelumpuhan diafragma akibat sindrom Guillain-Barre ,

Myasthenia Gravis , saraf tulang belakang cedera, atau efek dari anestesi dan relaksan

otot obat

Peningkatan kerja pernapasan yang dibuktikan secara signifikan takipnea , retractions,

dan tanda-tanda fisik lain dari distress pernapasan

Hipoksemia dengan tekanan parsial oksigen arteri (PaO 2) dengan tambahan fraksi

oksigen inspirasi (Fio 2) <55 mm Hg

Hipotensi termasuk sepsis , syok , gagal jantung kongestif

Neurologis penyakit seperti Muscular Dystrophy dan Amyotrophic Lateral Sclerosis

http://en.wikipedia.org

2. Apa yang anda ketahui tentang ventilator mekanik tekanan positif? Dan jelaskan fase-fase dalam

ventilator tekanan positif!

Pembahasan

Ventilator tekanan positif menggunakan sumber tenaga, yang dikenal dengan mekanisme

kemudi. Mekanisme ini memaksa udara untuk masuk ke paru-paru selama insprasi, sedangkan

akspirasi terjadi secara pasif.

Ventilator tekanan positif menggembungkan paru-paru dengan mengeluarkan tekanan

positif pada jalan nafas dengan demikian mendorong alveoli untuk mengembang selama

Page 3: VENTILASI MEKANIK

inspirasi. Pada ventilator jenis ini diperlukan intubasi endotrakeal atau trakeostomi. Ventilator ini

secara luas digunakan pada klien dengan penyakit paru primer.

Terdapat tiga jenis ventilator tekanan positif yaitu :

Siklus tekanan (pressure cycle)

Ventilator bersiklus tekanan (pressure cycle) adalah ventilator tekanan positif

yang mengakhiri inspirasi ketika tekanan preset telah tercapai. Dengan kata lain siklus

ventilator hidup, mengantarkan aliran udara sampai tekanan tertentu yang telah

ditetapkan seluruhnya tercapai, dan kemudian siklus mati. Pada titik tekanan ini, katup

inspirasi tertutup dan ekshalasi terjadi dengan pasif. Secara klinis saat paru pasien

menjadi lebih kaku (kurang komplain) volume udara yang diberikan ke pasien kadang

menurun secara drastic. Akibatnya, untuk meyakinkan ventilasi permenit yang adekuat

dan untuk mendeteksi berbagai perubahan pada komplain dan tahanan paru, kita harus

sering memonitor tekanan inspirasi, kecepatan dan Vt ekshalasi. Bila tekanan yang diset

telah tercapai maka fase inspirasi selesai, berubah ke fase ekspirasi. (Anonym, 2007)

Kerugian pada type ini bila ada perubahan komplain paru, maka volume udara

yang diberikan juga berubah. Sehingga pada pasien yang setatus parunya tidak stabil,

penggunaan ventilator tipe ini tidak dianjurkan.

Ventilator tekanan bersiklus dimaksudkan hanya untuk jangka waktu pendek di

ruang pemulihan. (Tanjung, 2007)

Siklus waktu (time cycle)

Ventilator bersiklus waktu adalah ventilator yang mengakhiri atau mengendalikan

inspirasi setelah waktu ditentukan. Volume udara yang diterima klien diatur oleh

kepanjangan inspirasi dan frekuensi aliran udara. Ventilator ini digunakan pada neonatus

dan bayi. (Tanjung, 2007)

Prinsip kerja dari ventilator type ini adalah cyclusnya berdasarkan waktu ekspirasi

atau waktu inspirasi yang telah ditentukan. Waktu inspirasi ditentukan oleh waktu dan

kecepatan inspirasi (jumlah napas permenit). Ventilator time-cycled bekerja pada prinsip

dasar bahwa bila waktu praset selesai, inspirasi diakhiri. Waktu ekspirasi (jumlah napas

per menit). Normal ratio I:E (inspirasi:ekspirasi) 1:2. (Hudak and Gallo, 1997). Bila

waktu yang diset telah tercapai maka fase inspirasi selesai, berubah ke fase ekspirasi.

(Anonym, 2007)

Page 4: VENTILASI MEKANIK

Siklus volume (volume cycle).

Ventilator bersiklus volume yaitu ventilator yang mengalirkan volume udara pada

setiap inspirasi yang telah ditentukan. Jika volume preset telah dikirimkan pada klien,

siklus ventilator mati dan ekshalasi terjadi secara pasif. Ventilator volume bersiklus

sejauh ini adalah ventilator tekanan positif yang paling banyak digunakan. Ventilator

volume yang paling sering digunakan pada unit kritis. (Tanjung, 2007)

Prinsip dasar ventilator ini adalah cyclusnya berdasarkan volume, bila volume udara yang

ditujukan diberikan pada pasien, inspirasi diakhiri. Ini mendorong volume sebelum

penetapan (Vt) ke paru pasien pada kecepatan pengesetan. Keuntungan volume cycled

ventilator adalah perubahan pada komplain paru pasien tetap memberikan volume tidal

yang konsisten. (Hudak and Gallo, 1997) Bila volume tidal yang diset telah tercapai

maka fase inspirasi selesai, berubah ke fase ekspirasi. (Anonym, 2007)

Setiap ventilator memiliki 4 fase dasaryang harus dipenuhi dalam menyediakan sebuah siklus

ventilator pada pasien yang terdiri dari :

1. Fase Inspirasi

2. Fase Perubahan inspirasi-ekspirasi

3. Fase Ekspirasi

4. Fase Perubahan ekspirasi-inspirasi

Dalam setiap fase dimanipulasi oleh operator.

1. Fase Inspirasi

Selama fase inspirasi, tekanan positif akan menciptakan gradient tekanan yang

nantinya akan menimbulkan pemompaan paru. Tekanan dalam jalan napas, alveoli dan

ruang intrapleural menjadi positif selama inspirasi. Hal itu berkebalikan dengan yang

teradi saat pernapasan spontan. Tekanan positif ini menyebabkan paru-paru terpompa dan

terjadi ekspansi cavitas toraks. Tekanan positif ini menyebakan banyak komplikasi dalam

mekanisme ventilasi seperti barotrauma dan membahayakan hemodinamik.

Page 5: VENTILASI MEKANIK

2. Fase Perubahan inspirasi-ekspirasi

Ventilator dibedakan oleh mekanisme siklus ventilasi dari fase inspirasi sampai fase

ekspirasi. Banyak ventilator saat ini yang dilengkapi oleh 3 fungsi dari 4 siklus mekanik

yaitu volume, aliran, waktu dan tekanan.

- Siklus ventilasi volume

Pada ventilasi volume alur ventilasi dari akhir inspirasi dan dimuali pada awal

ekspirasi ketika volume yang telah ditetapkan di salurkan ke pasien waktu yang

diperlukan untuk mengirim tekanan flow rate dan tekanan yang mengembang sudah

ditentukan. Pada saat volume yang telah diantisipasi dan kecepatan pernafasan yang

telah ada pada ventilator, flow rate dari pernafasan itu harus disesuaikan sewajarnya

sehingga volume tidal yang dikirim sesuai dengan waktu pernafasan yang diinginkan.

Jumlah dari tekanan yang diinginkan dikirim ke volume tidal yang telah ditentukan,

puncak tekanan inspirasi (PIP) akan berubah tergantung pada pemenuhan dan factor

resisten dan harus dimonitor dengan cermat oleh petugas klinik. Sebagai penurunan

pemenuhan ataw kenaikan resisten, PIP akan meningkat, kerena walaupun dibawah

tekanan ini ventilator tetap melanjutkan pengiriman kepada volume yang dimasukkan

- Siklus ventilasi waktu

Dalam siklus ventilasi waktu inspirasi diakhiri dan ekspirasi dimulai setelah interval

waktu yang diantisipasi telah dicapai. Peredaran bisa dikontrol pada mekanisme

waktu yang singkat atau dengan mengatur laju dan menetapkan rasio inspiratori atau

ekspiratori, atau persentasi dari waktu ekspiratori. Mekanisme dari kedua hal tersebut

memberitahu ventilator untuk mengedrakan dari inspirasi ke ekspirasi setelah waktu

yang ditentukan telah habis. Ketika peredaran berlangsung, tekanan jalan nafas telah

tercapai, laju inspirasi, dan volume tidal akan bervariasi berdasarkan pada nafas-demi

nafas. Pada waktunya siklus ventilasi dari volume tidak telah dibagi oleh laju gas

dkalikan dengan wkatu inspiratori( volume = laju x waktu). Karena waktu telah

dikontrol, laju harus disesuaikan untuk mencapai volume tidal yang ditentukan

sebelum siklus ventilator. Perubahan dalam hambatan jalan nafas dan pulmonar,

pemenuhan akan merubah tekanan dari pola nafas dan bisa juga mengurangi volumen

tidal sampai ventilator mampu mengirim aliran yang konstan dibawah kondisi paru

yang bervariasi.

Page 6: VENTILASI MEKANIK

- Siklus ventilasi tekanan

Dalam siklus ventilasi tekanan inspirasi berakhir dan ekspirasi dimulai ketika

penentuan tekanan maksimal dari pola nafas telah dicapai. Volume terkirim

kecapatan aliran, dan waktu inspiratori semuanya berbeda berdasarkan nafas demi

nafas. Volume dikirim ditetapkan oleh kumpulan dari aliran tekanan, laju aliran,

pemenuhan dari paru pasien, pola nafas, dan perlawanan lintasan menuju ke

ventilator. Awal dari peredaran tkanan dipilih ketika volumen tidal yang dihirup telah

dimonitor. Tekanan kemudian disesuaikan hingga volumen tidal yang diterima telah

tercapai, laju aliran telah disesuaikan ketika kecepatan respiratori telah diambil

kepada pertimbangan untuk mencapai waktu inspiratori yang diinginkan jika

karakteristik dari paru pasien memburuk, volumen tidal akan turun dan waktu

inspiratoria akan menjadi lebih pendek. Peningkatan dari peredaran tekanan adalah

mekanisme awal untuk memperbaiki masalah ini. Peningkatan dari laju kecepatan

bisa juga membantu.

- Siklus ventilasi aliran

Pada siklus ventilasi aliran inspirasi diakhiri dan ekspirasi dimulai ketika laju aliran

terhambat dan diantisipasi dengan presentase dari jumlah puncaknya. Laju aliran

yang kritis ketika peredaran terjadi adalah “akhir” dari laju aliran. Volume dari paru-

paru berbeda nafas demi nafas. Volume yang dikirim kepada paru-paru pasien

ditentukan dengan memilih tekanan yang dihasilkan dan dengan memenuhi

perlawanan dari paru-paru pasien. Pada awal dari inspiratori laju aliran berjumlah

maksimum tetapi pada saat paru-paru terisi udara, tekanan dalamnya akan meningkat

dan laju aliran akan menurun (karena perlawanan ke aliran). Ketika kecepatan aliran

akhir telah tercapai, ventilator beredar pada tahap ekspiratori. Tekanan yang

dihasilkan mendukung secara keseluruhan dari tahap inspiratori, tidak seperti

perederan tekanan, dimana itu akan berangsur-angsur meningkat dan mencapai

puncaknya pada akhir dari inspirasi. Peredaran laju cenderung lebih nyaman untuk

pasien daripada peredaran tekanan karena pada peredaran tekanan pasien mempunyai

derajat control yang lebih besar dari peredaran laju respratorik. Sebagai contoh cara

dari ventilasi yang dijalankan oleh asas ini adalah laju aliran, dukungan tekanan

ventilasi. Peredaran aliran ventilator adalah dimulai dengan cara yang sama dengan

Page 7: VENTILASI MEKANIK

peredaran ventilator. Tekanan awal yang dihasilkan dipilih ketika volume tidal yang

dihembuskan telah diawasi. Tekanan lalu disesuaikan sampai volume tidal yang

diterima telah dicapai. Laju aliran disesuaikan ketika laju respiratori diambil dalam

sebuah pertimbangan, sehingga volume tidal dikirim dalam waktu inspiratori yang

nyaman. Jika pemenuhan paru-paru pasien menurun atau perlawanan meningkat,

volume tidal akan menurun dan waktu inspiratori lebih singkat, inilah mengapa

respon dari peredaran tekanan berespon terhadap kondisi ini. Kompensasi dari

penurunan tekanan tidal disesuaikan oleh menaiknya yang dihasilkan..

- Batas menuju inspirasi

Batasan variabel untuk inspirasi adalah nilai yang ingin dicapai, volume, aliran yang

tidak bisa melebihi. Sebagai contoh, peredaran volume ventilator kemungkinan

mempunyai mekanisme batasan tekanan yang dirancang untuk mencegah tekanan

pada jalan nafas yang berlebihan. Mekanisme keamanan ini ditempatkan dalam kasus

perubahan besar yang terjadi dalam karakteristik paru, tensión pneumothorak, atau

dalam kasus malfungsi ventilator. Batasan tekanan biasanya diatur pada 10cm H2O

diatas puncak tekanan inspiratori. Ketika batasan telah dicapai, sebuah tanda bahaya

dari pendengaran atau penglihatan (atau keduanya) memberi sebuah tanda bahaya dan

menghasilkan volume dikirim tetapi saluran menuju atmosfer.ketika peredaran

volume ventilator masih berlangsung tetapi tekanan dibatasi. Contoh lain adalah

dalam sebuah cara dukungan tekanan dari ventilasi, dimana nafas tekanan dibatasi

tetapi alirannya diedarkan. Batasan variabel tidak harus dicampur dengan siklus

variabel. Batas variabel mempunya batas pengaturan maksimal tetapi tidak beredar

ventilator dari inspiratori menuju ketahap ekspiratori.

3. Fase Ekspirasi

Variable yang dikontrol selama waktu ekspirasi dalam ventilator dikenal dengan

sebutan “baseline variable”. Ini digunakan pase ventilator-ventilaor saat ini., tekanan

adalah variable yang dikontrol selama ekspirasi. Ekspirasi terjadi secara pasif karena

elastisitas recoil paru selama ventilasi mekanis., tetapi ekspirasi pasien secara pasif

dikontrol oleh “baseline pressure”. Di tekanan akhir ekspirasi mungkin tidak seimbang

dengan tekanan atmosfer atau mungkin di atas tekanan atmosfer, yang dikenal dengan

PEEP. Beberapa tingkatan dari tekanan positif selalu diperhatikan pada pasien dengnan

Page 8: VENTILASI MEKANIK

gangguan paru pada akhir ekspirasinya. PEEP meningkatkan fungsi residual capacity

(FRC) dengan meningkatkan penerimaan dan stabilitas alveoli.

Beberapa system ventilator memperbolehkan penggunaan sebuah perlambatan ekspirasi,

yang meningkatkan tahanan aliran selama ekspirasi. keterlambatan ekspirasi awalnya

dikembangkan untuk meniru pernapasan lewat bibir, yang sering diobservasi pada pasien

dengan penyakit pernapasan obstruksi kronik. Menciptakan sebuah tahanan aliran

ekspirasi mencegah kolapsnya jalan napas secara premature dan terjebaknya gas dalam

paru. Perlambatan ekspirasi meningkatkan kesempurnaan pengosongan paru,sedangkan

PEEP meningkatkan FCR.

4. Fase Perubahan ekspirasi-inspirasi

Ketika fase ekspirasi telah selesai, maka terajadi perubahan selanjutnya yaitu

dimulainya fase inspirasi. Fase ini mungkin dimulai oleh pasien atau oleh ventilator dan

ini dasar untuk pengklasifikasian model ventilator yaitu dibantu ventilator atau dikontrol

ventilator. Variable yang diukur oleh ventilator dan yang dibedakan pada permulaan

napas dikenal dengan variable pemacu. Faktor pencetus yang paling banyak digunakan

adalah waktu dan tekanan. ketika waktu adalah pemacunya, ventilator akan memacu

napas setelah interval waktu preset, yang ditentukan oleh frekuensi respirasi. Ketika

tekanan adalah pemicunya, usaha pernapasan spontan pasien menurunkan tekanan dalam

perjalanan inspirasi dan awal inspirasi. Usaha inspirasi negative yang harus pasien

pergunakan untuk mengawali ispirasi dikenal dengan sensitifitas ventilator. Sensitifitas,

sebuah pengaturan ventilator dikontrol oleh klinis. Jalan terakhirnya, ventilator dapat

dipacu ke dalam fase inspirasi secara manual. Mekanisme siklus eksternal diaktifasi oleh

klinis, seluruh mechanisme siklus lainnya dikesampingkan dan pengontrolan napas

disampaikan.

3. Hal apa yang perlu diperhatikan saat mengatur setting ventilator mekanik? Jelaskan!

Pembahasan

Yang perlu diperhatikan saat mengatur setting ventilator mekanik, antara lain :

Jenis ventilasi (volume bersiklus, tekanan bersiklus, tekanan negative)

Cara pengendalian (kontrol, bantu/kontrol, intermitent mandatory ventilation)

Pengesetan volume tidal dan frekuensi

Page 9: VENTILASI MEKANIK

Pengesetan FIO2 (fraksi oksigen yang diinspirasi)

Tekanan inspirasi yang dicapai dan batasan tekanan

Pengesetan sigh (biasanya 1,5 kali dari volume tidal dan berkisar dari 1 sampai 3 / jam) jika

memungkinkan

Adanya air dalam selang, terlepasnya sambungan, atau terlipatnya selang

Humidifikasi (humidifier dengan air)

Alarm (fungsi yang sesuai)

PEEP (tekanan akhir-ekspiratori positif) atau tingkat dukungan tekanan, jika memungkinkan

Catatan : jika terjadi malfungsi sistem ventilator, dan jika masalah tidak dapat diidentifikasi dan

diperbaiki dengan cepat, maka perawat harus siap untuk menventilasi pasien dengan bag resusitasi

manual sampai masalah teratasi

( Smeltzer & Bare, 2001 : 659)

4. Apa yang dimaksud dengan PEEP? Serta jelaskan indikasi dan kontraindikasi penggunaan PEEEP!

PEEP merupakan modus yang digunakan dengan menahan tekanan akhir ekspirasi positif dengan

tujuan untuk mencegah Atelektasis. Dengan terbukanya jalan nafas oleh karena tekanan yang

tinggi, atelektasis akan dapat dihindari. PEEP digunakan untuk mempertahankan tekanan jalan

nafas pada akhir ekspirasi, sehingga terjadi meningkatkan pertukaran gas didalam alveoli.

Pemakaian PEEP yang dianjurkan adalah 5 - 20 cmH2O.

Tekanan positif biasanya dilakukan pada siklus ventilasi tetapi hal ini digunakan untuk efek

fisiologis pada akhir ekspirasi. Dengan memanfaatkan tekanan positif pada akhir ekspirasi, PEEP

merekrut atelectaksis alveoli, lebih dalam dengan memisahkan alveoli dan melembungkannya

kembali alveoli yang sudah paten, menyeimbangkan alveolar dan penutupan jalan nafas yang

lebih kecil saat ekspirasi, dan mendistribusikan kembali cairan paru. PEEP mendistribusikan

kembali cairan ekstravaskular paru dari alveoli ke ruang perifaskular, dimana dampak dari

kelebihan cairan paru pada pertukaran gas telah dikurangi. Melalui mekanisme ini, PEEP

mengurangi penyaluran intrapulmoner, meningkatkan kapasitas fungsional residual (FRC),

meningkatkan pemenuhan, menurunkan jarak difusi untuk oksigen, dan meningkatkan

oksigenasi.

Indikasi pemberian PEEP biasanya pada klien yang menederita ARDS dan gagal jantung

kongestif yang massif dan pneumonia difus. Efek samping dapat menyebabkan venous return