vct dessy tias
TRANSCRIPT
![Page 1: VCT Dessy Tias](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072015/55cf9b6c550346d033a602bb/html5/thumbnails/1.jpg)
LAPORAN MANAJEMEN KEGIATAN
VCT DAN CST DI GRIYA ASA PKBI
KOTA SEMARANG
Disusun oleh:
Yuanika Adiningtyas 207.315.011
Dessy Natalia 207.315.092
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN
GRIYA ASA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN
NASIONAL ‘VETERAN’ JAKARTA
SEMARANG
2009
![Page 2: VCT Dessy Tias](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072015/55cf9b6c550346d033a602bb/html5/thumbnails/2.jpg)
BAB I
PENDAHULAN
1.1 Latar Belakang
Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan
gejala penyakit akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh oleh virus yang
disebut HIV. Penderita penyakit infeksi menular seksual dan HIV/AIDS
semakin hari cenderung semakin bertambah. Menurunkan prevalensi IMS dan
HIV/AIDS serendah mungkin adalah salah satu upaya dalam pengendalian IMS
dan HIV. Salah satu upaya untuk menurunkan prevalensinya adalah dengan
pemeriksaan secara berkala dengan atau tanpa gejala oleh tenaga kesehatan
yang sudah dilatih sehingga semua kasus dapat ditangani dengan tepat dan
benar menggunakan obat yang efektif.
Salah satu kota di Jawa Tengah yang memiliki angka infeksi menular
seksual dan HIV/AIDS yang cukup tinggi adalah Semarang. Oleh karena itu,
hal ini mendorong sebagian orang, khususnya para tenaga kesehatan di kota
Semarang untuk melakukan upaya-upaya untuk dapat mengurangi angka
tersebut.
Untuk mengurangi angka kesakitan IMS dan HIV AIDS di Jawa
Tengah, PKBI Jawa Tengah dan Dinas Kesehatan membentuk Griya ASA pada
tanggal 10 Januari 2002.3 Salah satu kegiatan yang dilakukan di Griya ASA
adalah Voluntary Conselling Testing (VCT) dan Care Support and Treatment
(CST). VCT adalah sebuah pintu masuk bagi seseorang untuk dapat mengetahui
status HIV nya secara dini dengan sukarela sehingga penanggulangannya dapat
dilakukan secara tepat.
VCT dilakukan untuk menjangkau orang-orang yang berisiko tinggi,
seperti : para WPS, homoseks, IDU dan waria dengan cara melakukan kontak
langsung, tatap muka secara intensif kepada orang yang berperilaku berisiko
1
![Page 3: VCT Dessy Tias](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072015/55cf9b6c550346d033a602bb/html5/thumbnails/3.jpg)
tinggi di lingkungan mereka dan bersifat rahasia. Kegiatan tersebut meliputi pre
konseling, tes HIV dan konseling pasca tes.
Pencegahan penyakit infeksi menular dan HIV/AIDS di wilayah
Sunan Kuning ditujukan kepada para WPS dan mucikari. Kepada para mucikari
agar selalu mengingatkan anak asuhnya (WPS) untuk rutin melakukan skrining-
VCT dan menganjurkan penggunaan kondom kepada para tamunya. Kepada
para WPS, yaitu dengan memberikan informasi seputar infeksi menular seksual
dan HIV/AIDS dan mengajak WPS agar rutin melakukan skrining-VCT dan
para pelanggan agar selalu menggunakan kondom.
Sementara itu CST dilakukan apabila hasil dari VCT dinyatakan positif.
Tujuan CST adalah memberikan layanan perawatan, dukungan, pengobatan
bagi ODHA agar dapat hidup positif/berkualitas, mengurangi kesakitan &
kematian
1.2.Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Memberikan bantuan pada seseorang sedini mungkin mengetahui status
HIV nya sehingga dapat melakukan tindakan pencegahan penularan HIV dan
membuka akses layanan yang dibutuhkan
1.2.2. Tujuan Khusus
1. Melakukan tindakan pencegahan penularan HIV, yang meliputi orang
HIV (+) , Ibu hamil HIV (+), HIV (-) (pasangan seks baru/ mitra IDU)
2. Membuka akses layanan yang dibutuhkan, seperti : Pelayanan medis,
pelayanan sosial, pelayanan spiritual, pelayanan ekonomi, pelayanan
legal, dllMembantu mengenali perilaku atau kegiatan yang dapat
menjadi sarana penularan virus HIV atau AIDS.
3. Memberikan dorongan moril untuk perubahan perilaku yang lebih
sehat dan aman.
2
![Page 4: VCT Dessy Tias](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072015/55cf9b6c550346d033a602bb/html5/thumbnails/4.jpg)
1.3.Manfaat
Adapun manfaat dilakukan VCT adalah :
1. Menerima keadaan terinfeksi HIV dan penyelesaiannya
2. Perencanaan dan perawatan untuk masa depan
3. Perencanaan dan promosi perubahan prilaku
4. Normalisasi HIV/AIDS dan mengurangi stigma dan diskriminasi
5. Pelayanan pencegahan infeksi HIV dari ibu ke bayi
6. Memfasilitasi kegiatan sebaya dan dukungan
7. Memfasilitasi pelayanan medis (infeksi oportunistik,IMS,ARV dan TB)
8. Memfasilitasi akses pelayanan sosial
3
![Page 5: VCT Dessy Tias](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072015/55cf9b6c550346d033a602bb/html5/thumbnails/5.jpg)
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Sasaran
Sasaran VCT adalah :
1. Kelompok resiko tinggi WPS non lokalisasi, diantaranya :
• WPS jalanan (200 WPS)
• WPS panggilan (50 WPS)
• WPS panti pijat (400 WPS)
2. Kelompok resiko tinggi WPS lokalisasi
3. Klien rujukan
4. ODHA dan keluarganya serta masyarakat yang berada di wilayah sunan
kuning.
2.2.Target
Seluruh Wanita Pekerja Seks (WPS) di wilayah resosialisasi Sunan
Kuning Semarang, resosialisasi WPS Gambilangu, Nonlokalisasi seperti Panti
Pijat, WPS jalanan, dan WPS panggilan dimana setiap WPS melakukan VCT
3x dalam 1 tahun atau dalam 3 bulan sekali.
Selain itu, VCT dilakukan pada pasangan WPS, minimal 6 bulan sekali
jika pasangan tiap melakukan hubungan seks selalu memakai kondom dan 3
bulan sekali pada pasangan WPS yang sulit dipantau kepatuhannya
menggunakan kondom.
2.3. Strategi
Strategi yang digunakan untuk kegiatan VCT adalah :
1. Strategi option in
2. Strategi option out
4
![Page 6: VCT Dessy Tias](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072015/55cf9b6c550346d033a602bb/html5/thumbnails/6.jpg)
Strategi option in
Strategi option out
Yaitu strategi dimana kegiatan VCT menjadi satu alur dengan pelayanan IMS.
Adapun kegiatan yang dilakukan adalah konseling pre test , tes lab HIV ,
konseling post test dan mempromosikan layanan MK ( manajemen kasus dan
merujuk yang reaktif kepada MK.
5
![Page 7: VCT Dessy Tias](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072015/55cf9b6c550346d033a602bb/html5/thumbnails/7.jpg)
1. Konseling pre test diantaranya :
Alasan Tes HIV
Pengetahuan klien tentang HIV-AIDS
Kajian Tingkat Resiko
Penilaian issue bunuh diri
Diskusi kemungkinan hasil tes
Kebutuhan dan dukungan lebih lanjut
2. Melakukan test lab HIV
a. Tes Antibodi HIV
Rapid Test
ELISA
Western Blot
b. Tes Antigen HIV
PCR
3. Konseling pasca test diantaranya :
Analisa Kesiapan Klien
Manajemen reaksi emosi & dukungan reaksi psikologis
Perencanaan dukungan & perawatan
Info layanan klinik, KDS, MK, ARV
Rencana penurunan resiko
Rujukan konseling ke MK, KDS, Layanan Kesehatan, PL,
PMTCT.
6
![Page 8: VCT Dessy Tias](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072015/55cf9b6c550346d033a602bb/html5/thumbnails/8.jpg)
4. Mempromosikan layanan MK (Manajeman Kasus) dan merujuk yang reaktif
kepada MK.
Melakukan konseling lanjutan bila dirasa perlu, seperti :
Konseling tentang kepatuhan berobat
Konseling untuk mengungkapkan status HIV/AIDS klien kepada
pasangan.
CST bisa dilakukan apabila hasil VST dinyatakan positif.
CST ( Care support treatment )
Adapun tujuannya adalah Memberi layanan perawatan, dukungan, pengobatan
bagi ODHA agar dapat hiduppositif/ berkualitas, mengurangi kesakitan dan
kematian.
CARE / PERAWATAN
Akut, kronis, & paliatif à Perawat
SUPPORT / DUKUNGAN
Psikologis, sosial, ekonomi, spritual, hukum à Konselor, MK, Buddies
TREATMENT / PENGOBATAN
Infeksi oportunistik, penyakit terkait HIV, ARV à Dokter umum,
spesialis.
7
![Page 9: VCT Dessy Tias](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072015/55cf9b6c550346d033a602bb/html5/thumbnails/9.jpg)
ODHA
Bantuan Hukum
•Pemberdayaan Odha•Advokasi oleh Odha•Mengurangi stigma dan diskriminasi
DukunganSosio-ekonomi
•Bantuan kredit•Usaha kreatif Odha•PMT
Pelayanan medis &Perawatan
•Profilaksis•Pengobatan Infeksi Opp.•Pengobatan antiretroviral
Dukungan psiko-sosial
•Konseling•Kelompok dukungan Odha•Bimbingan rohani
Pelayanan dan Dukungan Terpadu
BCC
IMS
VCT
Hasil tes negatif
Hasil tes positif
MK
Care
Support
Treatment
8
![Page 10: VCT Dessy Tias](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072015/55cf9b6c550346d033a602bb/html5/thumbnails/10.jpg)
2.4. Prinsip Konseling dan Tes HIV Sukarela
Adapun prinsip dari VCT adalah sebagai berikut :
a. Persetujuan klien (Informed Consent)
Konseling dan tes hanya dilakukan atas dasar sukarela, bersifat
pribadi dan tanpa paksaan atau tekanan dari siapapun.
b. Kerahasiaan
Hasil tes HIV diberikan melalui tatap muka saat konseling pasca
tes dan dijamin kerahasiaannya.
c. Tidak diskriminasi
Kita tidak akan mendapatkan perlakuan diskriminasi dalam
pelayanan konseling dan tes HIV karena dilakukan dalam suasana
bersahabat.
d. Klien center
Semua keputusan di dalam konseling yang menentukan adalah
klien sendiri.
9
![Page 11: VCT Dessy Tias](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072015/55cf9b6c550346d033a602bb/html5/thumbnails/11.jpg)
KlinikIMS
KlinikTB
IntervensiBCC:IDU/Heterosex/homosexKomunitas/tni/polriPenjaraPanti rehabdll
VCT
KlinikANC
UGD
BangsalDi RS
MK
Konselinglanjutan
Supportgroup
BCC for PLWHA
PengobatandanPerawatanakut
Pengobatandan perawatankronis
nutrisi
Pengobatandanperawatanpaliatif
hospice
Community/Home based care
Gambar 1.Alur VCT dan CST
2.5 Permasalahan
Masalah-masalah yang dihadapi dalam VCT adalah
WPS jalanan kurang menyadari tentang manfaat VCT
Kesadaran klien untuk hidup sehat masih rendah terutama klien
di kalangan WPS
Adanya stigma dan diskriminasi masyarakat bagi ODHA
Kesadaran klien untuk pemakaian kondom 100% masih rendah
Ketidaksiapan klien dalam menerima hasil
Mobilitas WPS jalanan tinggi sehingga kesulitan dalam
melakukan post konseling
10
![Page 12: VCT Dessy Tias](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072015/55cf9b6c550346d033a602bb/html5/thumbnails/12.jpg)
2.6. Data
2.6.1 Jumlah Klien
Jumlah klien yang mendapatkan pelayanan manajemen kasus
pada bulan Mei 2009 adalah sebanyak 35 orang klien reaktif dan 30
klien non reaktif yang baru dirujuk bulan ini. Klien reaktif terdiri dari 12
orang klien WPS lokalisasi, 5 orang WPS tidak langsung yang tersebar
di bebarapa panti pijat, 2 orang WPS jalanan, 8 orang klien ex-WPS, 2
orang pasangan kelompok risti, 5 orang ibu rumah tangga dan 1 orang
ex-IDU. Klien yang non reaktif rujukan konselor semuanya adalah
WPS. Jumlah Klien yang telah tes CD4 adalah 22, dan klien yang
memenuhi syarat ARV tetapi belum terapi ARV ada 3 orang. Pada bulan
ini ada 3 orang klien reaktif baru, dan 1 orang klien meninggal dunia.
Klien reaktif menurut tipe kelompok dampingan :
WPS EX-
WPS IRT
Pasangan
Kelompok
Risti
EX-
IDUSK GBL PP JALANAN
9 3 5 2 8 5 2 1
11
![Page 13: VCT Dessy Tias](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072015/55cf9b6c550346d033a602bb/html5/thumbnails/13.jpg)
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Semakin hari, jumlah penderita HIV dikota Semarang semakin
meningkat seperti fenomena gunung es.
Untuk mengurangi angka kesakitan IMS, HIV AIDS dan adanya
perubahan perilaku, Griya ASA melaksanakan program VCT.
Strategi yang digunakan agar manajemen VCT berjalan lancer
adalah strategi option out yaitu dimana kegiatan VCT menjadi
satu alur dengan pelayanan IMS.
Kegiatan yang dilakukan adalah konseling pre test , tes lab HIV ,
konseling post test dan mempromosikan layanan MK
( manajemen kasus dan merujuk yang reaktif kepada MK.
Sasaran dari VCT adalah individu ataupun kelompok yang
mempunyai perilaku berisiko. Baik lokalisasi maupun
nonlokalisasi.
Jika hasil yang didapatkan positif maka dilakukan CST.
IX. Saran
Membangun kerjasama yang lebih erat antar lembaga dalam
menangani kasus IMS dan HIV AIDS
Meningkatkan kesadaran dan pengetahuan individu dan
kelompok berisiko dengan harapan dapat terjadinya perubahan
perilaku.
12
![Page 14: VCT Dessy Tias](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072015/55cf9b6c550346d033a602bb/html5/thumbnails/14.jpg)
DAFTAR PUSTAKA
1. Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jenderal P2M & PLP dan
KSPMSI: Pedoman Penatlaksanaan Penyakit Menular Seksual, Jakarta,
2004
2. Hand out Program pencegahan IMS, HIV dan AIDS melalui
Komunikasi Perubahan Perilaku dan pelayanan klinik IMS secara
komprehensif di antara WPS se - Kota Semarang.
3. anonym. Outreach . diunduh dari www.kpa.com. Diakses tanggal 19
Desember 2008
4. anonym. Data HIV AIDS. Diunduh dari www.pkbi.com. Diakses
tanggal 19 Desember 2008.
13