variabel costing (akmen)

6
Variabel costing Kalkulasi biaya produksi variabel (variable costing) ialah pengorbanan sumber daya untuk menghasilkan barang atau jasa dimana diperhitungkan biaya variabel saja, yang terdiri dari biaya bahan langsung, upah langsung, dan biaya overhead pabrik variabel. Ketiga unsur biaya itu langsung berhubungan dengan volume kegiata produksi, maka disebut kalkulasi biaya produk langsung (direct costing) Kegunaan variable costing adalah untuk : 1. Membebankan seluruh biaya tetap kepada perhitungan laba rugi 2. Perencanaan laba 3. Pengambilan keputusan reduksi biaya 4. Memisahkan beban (expenses) menurut perilaku biaya 5. Memudahkan menyusun laba rugi segmen tingkat unit, tingkat batch, tingkat produksi Perbedaan atau pengaruh penggunaan pada Variabel Costing atau Absorption Costing (Full Costing) yaitu : Jika kita menggunakan metode variabel costing maka biaya tetapnya hanya pada periode berjalan saja sedangkan jika menggunakan metode absorption costing maka biaya tetap yang sebelumnya telah mengalami proses pada periode sebelumnya akan diakumulasikan kembali pada periode berjalan karena pada metode ini beranggapan persediaan awal pada periode berjalan telah mengalami proses produksi pada periode sebelumnya dan itu harus diperhitungkan pada periode berjalan.

Upload: arsykeiway

Post on 12-Jul-2016

16 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

akmen

TRANSCRIPT

Page 1: Variabel Costing (Akmen)

Variabel costingKalkulasi biaya produksi variabel (variable costing) ialah pengorbanan sumber daya

untuk menghasilkan barang atau jasa dimana diperhitungkan biaya variabel saja,

yang terdiri dari biaya bahan langsung, upah langsung, dan biaya overhead pabrik

variabel. Ketiga unsur biaya itu langsung berhubungan dengan volume kegiata

produksi, maka disebut kalkulasi biaya produk langsung (direct costing)

Kegunaan variable costing adalah untuk :

1. Membebankan seluruh biaya tetap kepada perhitungan laba rugi

2. Perencanaan laba

3. Pengambilan keputusan reduksi biaya

4. Memisahkan beban (expenses) menurut perilaku biaya

5. Memudahkan menyusun laba rugi segmen tingkat unit, tingkat batch,

tingkat produksi

Perbedaan atau pengaruh penggunaan pada Variabel Costing atau

Absorption Costing (Full Costing)  yaitu :

Jika kita menggunakan metode variabel costing maka biaya tetapnya hanya

pada periode berjalan saja sedangkan jika menggunakan metode absorption costing maka biaya tetap yang sebelumnya telah mengalami proses pada periode

sebelumnya akan diakumulasikan kembali pada periode berjalan karena pada

metode ini beranggapan persediaan awal pada periode berjalan telah mengalami

proses produksi pada periode sebelumnya dan itu harus diperhitungkan pada

periode berjalan.

Penggunaan Laporan Variabel Costing1. Evaluasi Kinerja Manajer

Evaluasi terhadap para manajer sering dikaitkan dengan profitabilitas

unit-unit yang berada dalam kendali mereka. Bagaimana laba berubah dari

satu periode ke periode berikutnya, dan bagaimana laba akrual dan laba yang

sering direncanakan seringkali digunakan sebagai petunjuk terhadap

kemampuan manajerial. Namun, agar dapat menjadi petunjuk yang bermakna,

laba harus mencerminkan usaha manajerial. Misalnya apabila seorang manajer

telah bekerja keras dan berhasil meningkatkan penjualan sementara biaya

Page 2: Variabel Costing (Akmen)

tidak berubah, maka laba harus meningkat melebihi periode sebelumnya, yang

mengisyaratkan keberhasilan. Secara umum, apabila kinerja laba diharapkan

mencerminkan kinerja manajerial, maka manajer dapat mengharapkan

berlakunya hal-hal berikut ini :

Apabila pendapatan penjualan meningkat dari satu periode ke periode

berikutnya , sementara faktor-faktor lainnya tetap, maka laba akan

meningkat

Apabila pendapatan penjualan menurut dari satu periode ke periode

berikutnya , sementara faktor-faktor lainnya tetap , maka laba akan

menurun

Apabila pendapatan penjualan tidak berubah dari satu periode ke periode

berikutnya, sementara faktor-faktor lainnya tetap, maka laba tidak akan

berubah

Yang menarik, laba menurut kalkulasi biaya variabel selalu mengikuti

hubungan antara penjualan dan laba diatas; menurut biaya absorpsi, kadang-

kadang, tidak demikian halnya.

2. Untuk Pelaporan dan Evaluasi Kinerja SegmenManfaat kalkulasi biaya variabel untuk evaluasi kinerja telah meluas dari

sekedar pengevaluasian manajer. Manajer harus mampu mengevaluasi

berbagi aktivitas yang menjadi tanggung jawab mereka. Misalnya, manajer

harus secara terus menerus mengevaluasi kontribusi laba dari pabrik, lini

produk, dan wilayah penjualan.

Laporan kontribusi laba dari berbagai aktivitas atau unit-unit lainnya

dalam suatu organisasi disebut pelaporan segmen (segmented reporting).

Pelaporan segmen yang disusun berdasarkan kalkulasi biaya absorpsi. Untuk

mengevaluasi berbagai aktivitas yang berbeda dalam suatu perusahaan,

seorang manajer membutuhkan lebih dari sekedar ikhtisar informasi yang

terdapat dalam laporan laba rugi divisi. Namun, laporan laba rugi divisi

bukanlah satu-satunya sistem akuntansi manajerial yang harus disediakan.

Segmentasi yang lebih baik diperlukan oleh para manajer untuk menjalankan

tanggung jawab mereka dengan benar. Divisi terdiri dari pabrik-pabrik yang

berbeda. Pabrik menghasilkan produk, dan informasi mengenai profitabilitas

produk adalah penting.

Page 3: Variabel Costing (Akmen)

Para manajer perlu mengetahui profitabilitas berbagai segmen dalam

suatu perusahaan agar mampu membuat berbagai evaluasi dan keputusan

yang berhubungan dengan eksistensi berkelanjutan setiap segmen, tingkat

pendanaan, dan seterusnya. Segmen (segment) adalah entitas yang

berorientasi laba di dalam organisasi. Laporan segmen mampu menyediakan

informasi yang berharga mengenai berbagai biaya yang dapat dikendalikan

adalah biaya yang dapat dikendalikan oleh manajer segmen. Biaya yang dapat

dikendalikan adalah biaya yang dapat dipengaruhi oleh manajer, karena itu ,

manajer yang tidak memiliki tanggung jawab atas suatu biaya tidak boleh

bertanggung jawab terhadap biaya tersebut.

3. Biaya RelevanBiaya relevan adalah biaya masa mendatang dalam berbagai alternatif

untuk mengambil keputusan manajemen, biaya relevan sering disebut biaya

diferensial yaitu biaya yang berbeda-beda akibat adanya tingkat produksi yang

berbeda yang mengakibatkan perbedaan biaya tetap. Kedua jenis biaya

hakikatnya sama, yakni berbagai alternatif biaya yang disebabkan oleh tingkat

produksi.

Biaya relevan merupakan hasil pengolahan data historis oleh akuntan

intern, atau oleh ahli yang lainnya. Ia disebut relevan karena berhubungan erat

dengan pengambilan keputusan manajemen. Ia merupakan biaya masa

mendatang karena digunakan untuk menyusun anggaran, perencanaan laba,

dan pengendalian kegiatan yang bertumpu kepada program kerja jangka

pendek dan jangka panjang.

Metode harga pokok variabel

Dengan menggunakan Metode Variable Costing,

Biaya Overhead pabrik tetap diperlakukan sebagai period costs dan bukan

sebagai unsur harga pokok produk, sehingga biaya overhead pabrik tetap

dibebankan sebagai biaya dalam periode terjadinya.

Page 4: Variabel Costing (Akmen)

Dalam kaitannya dengan produk yang belum laku dijual, BOP tetap tidak

melekat pada persediaan tersebut tetapi langsung dianggap sebagai biaya

dalam periode terjadinya.

Penundaan pembebanan suatu biaya hanya bermanfaat jika dengan

penundaan tersebut diharapkan dapat dihindari terjadinya biaya yang sama

periode yang akan datang.

Manfaat Informasi yang Dihasilkan oleh Metode Variable Costing Laporan keuangan yang disusun berdasar metode Variable Costing bermanfaat

bagi manajemen untuk :

 

(1)             Perencanaan laba jangka pendek

(2)             Pengendalian biaya dan

(3)             Pembuatan keputusan.

  

Perencanaan laba jangka pendek Dalam jangka pendek, biaya tetap tidak berubah dengan adanya perubahan

volume kegiatan, sehingga hanya biaya variabel yang perlu dipertimbangkan oleh

manajemen 

Pengendalian BiayaBiaya tetap dalam variable costing dapat dikelompokkan ke dalam dua

golongan yakni : discretionary fixed cost dan committed fixed cost.

Discretionary fixed cost merupakan biaya yang berperila- ku tetap karena

kebijakan manajemen. Dalam jangka pendek biaya ini dapat dikendalikan oleh

manajemen.

Sedangkan committed fixed cost merupakan biaya yang timbul dari pemilikan

pabrik, ekuipmen dan organisasis pokok. Dalam jangka pendek biaya tersebut tidak

dapat dikendalikan oleh manajemen.

 

Pengambilan KeputusanPihak manajemen dengan menggunakan metode variable costing dapat

menentukan pengambilan keputusan misal dalam hal pesanan khusus.