valuasi ekonomi hutan mangrove di pulau dompak kota

8
Valuasi ekonomi hutan mangrove …. Linda Wati Zen, Fitria Ulfa ISSN: 2086-8049 Dinamika Maritim Volume IV(1) 45-52 45 VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU DOMPAK KOTA TANJUNGPINANG PROPINSI KEPULAUAN RIAU Linda Waty Zen dan Fitria Ulfah Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang E-mail: [email protected] ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui manfaat dan nilai ekonomi ekosistem hutan mangrove di Pulau Dompak, mengkuantifikasi total nilai pemanfaatan (use value) dan nilai bukan pemanfaatan (non-use value) ekosistem hutan mangrove, serta merumuskan strategi pengelolaan hutan mangrove yang berkelanjutan dengan tetap memperhatikan aspek fungsi dan peran mangrove. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode kuantitif deskriptif serta penjelasan kualitatif untuk menggambarkan tentang karakteristik ekosistem hutan mangrove. Analisis kuantitatif berdasarkan data angka menjelaskan tentang Nilai ekonomi ekosistem hutan mangrove. Hasil penelitian menemukan bahwa manfaat ekosistem hutan mangrove di Pulau Dompak terdiri dari manfaat langsung berupa hasil hutan (kayu log) , penangkapan ikan, kepiting, udang dan siput laut (gonggong) , manfaat tidak langsung berupa penahan abrasi dan manfaat pilihan berupa nilai keanekaragaman hayati. Nilai manfaat ekonomi total hutan mangrove di Pulau Dompak adalah sebesar Rp 88.257.253.176,20 per tahun atau sebesar Rp 169.725.486,88 per hektar per tahun yang terdiri nilai manfaat langsung sebesar Rp 53,131,453,176.20 per tahun ( 60,20 %).Nilai manfaat tidak langsung diperoleh sebesar Rp 35,040,000,000.00 ( 39,70 %) dan nilai manfaat pilihan sebesar Rp 85,800,000.00 (0,10 %). Kata kunci : hutan mangrove, Pulau Dompak, manfaat, nilai ekonomi ABSTRACT The purpose of this study was to determine the benefits and economic value of mangrove forest ecosystems on Dompak island, quantifies the total value of the utilization (use value) and the value is not use (non-use value) of mangrove forest ecosystems, as well as formulating strategies of sustainable management of mangrove forests while attention to aspects of the function and role of mangroves. The method used in this research is descriptive quantitative method and qualitative explanations to describe the characteristics of mangrove forest ecosystems. Quantitative analysis based on the data rate describes the economic value of mangrove forest ecosystems. The study found that the benefits of the mangrove forest ecosystem on the Dompak island consists of direct benefits such as forest products (wood logs), catching fish, crabs, shrimp and sea slugs (“gonggong”), indirect benefits in the form of retaining abrasion and benefits of options such as biodiversity values. Total value of the economic benefits of mangrove forests in densely packed island is Rp 88,257,253,176.20 per year or Rp 169,725,486.88 per hectare per year consisting of direct benefit value of Rp 53,131,453,176.20 per year (60.20%). Indirect benefits derived value of Rp 35,040,000,000.00 (39.70%) and the option value of benefits Rp 85,800,000.00 (0.10%). Keywords : mangrove forest, Dompak island, benefit, economic value.

Upload: hoangngoc

Post on 13-Jan-2017

246 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: valuasi ekonomi hutan mangrove di pulau dompak kota

Valuasi ekonomi hutan mangrove ….

Linda Wati Zen, Fitria Ulfa ISSN: 2086-8049

Dinamika Maritim Volume IV(1) 45-52

45

VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU

DOMPAK KOTA TANJUNGPINANG PROPINSI

KEPULAUAN RIAU

Linda Waty Zen dan Fitria Ulfah

Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan

Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang

E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui manfaat dan nilai ekonomi

ekosistem hutan mangrove di Pulau Dompak, mengkuantifikasi total nilai pemanfaatan (use

value) dan nilai bukan pemanfaatan (non-use value) ekosistem hutan mangrove, serta

merumuskan strategi pengelolaan hutan mangrove yang berkelanjutan dengan tetap

memperhatikan aspek fungsi dan peran mangrove. Metode yang digunakan dalam penelitian

ini adalah Metode kuantitif deskriptif serta penjelasan kualitatif untuk menggambarkan

tentang karakteristik ekosistem hutan mangrove. Analisis kuantitatif berdasarkan data angka

menjelaskan tentang Nilai ekonomi ekosistem hutan mangrove. Hasil penelitian

menemukan bahwa manfaat ekosistem hutan mangrove di Pulau Dompak terdiri dari

manfaat langsung berupa hasil hutan (kayu log) , penangkapan ikan, kepiting, udang dan

siput laut (gonggong) , manfaat tidak langsung berupa penahan abrasi dan manfaat pilihan

berupa nilai keanekaragaman hayati. Nilai manfaat ekonomi total hutan mangrove di Pulau

Dompak adalah sebesar Rp 88.257.253.176,20 per tahun atau sebesar Rp 169.725.486,88

per hektar per tahun yang terdiri nilai manfaat langsung sebesar Rp 53,131,453,176.20 per

tahun ( 60,20 %).Nilai manfaat tidak langsung diperoleh sebesar Rp 35,040,000,000.00 (

39,70 %) dan nilai manfaat pilihan sebesar Rp 85,800,000.00 (0,10 %).

Kata kunci : hutan mangrove, Pulau Dompak, manfaat, nilai ekonomi

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine the benefits and economic value of

mangrove forest ecosystems on Dompak island, quantifies the total value of the utilization

(use value) and the value is not use (non-use value) of mangrove forest ecosystems, as well

as formulating strategies of sustainable management of mangrove forests while attention to

aspects of the function and role of mangroves. The method used in this research is

descriptive quantitative method and qualitative explanations to describe the characteristics of

mangrove forest ecosystems. Quantitative analysis based on the data rate describes the

economic value of mangrove forest ecosystems. The study found that the benefits of the

mangrove forest ecosystem on the Dompak island consists of direct benefits such as forest

products (wood logs), catching fish, crabs, shrimp and sea slugs (“gonggong”), indirect

benefits in the form of retaining abrasion and benefits of options such as biodiversity values.

Total value of the economic benefits of mangrove forests in densely packed island is

Rp 88,257,253,176.20 per year or Rp 169,725,486.88 per hectare per year consisting of

direct benefit value of Rp 53,131,453,176.20 per year (60.20%). Indirect benefits derived

value of Rp 35,040,000,000.00 (39.70%) and the option value of benefits Rp 85,800,000.00

(0.10%).

Keywords : mangrove forest, Dompak island, benefit, economic value.

Page 2: valuasi ekonomi hutan mangrove di pulau dompak kota

Valuasi ekonomi hutan mangrove ….

Linda Wati Zen, Fitria Ulfa ISSN: 2086-8049

Dinamika Maritim Volume IV(1) 45-52

46

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Hutan mangrove merupakan

salah satu sumberdaya pesisir dan laut

yang sangat bermanfaat dalam

mendukung kehidupan penting di

wilayah pesisir dan lautan. Fungsi

ekologis hutan mangrove diantaranya

adalah penyedia makanan bagi biota

perairan, tempat pemijahan (spawning

ground) bagi bermacam-macam biota,

pelindung terhadap abrasi , angin taufan

dan tsunami, penyerab limbah, pencegah

intrusi air laut dan sebagainya.Fungsi

ekonomis hutan mangrove diantaranya

sebagai penyedia kayu bakar, daun-daun

untuk obat, bahan bakar, alat penangkap

ikan, bahan baku kertas dan sebagainya.

Pulau Dompak merupakan salah

satu kategori pulau kecil di Propinsi

Kepulauan Riau, yang terletak

disebelah Selatan Kota Tanjungpinang.

Pulau Dompak memiliki potensi

sumberdaya mangrove yang cukup luas,

dimana dari seluruh total ekosistem

mangrove di Kota Tanjungpinang

sebanyak 27,6 persen terdapat di Pulau

Dompak. Kegiatan pembangunan yang

cukup pesat di Kota Tanjungpinang

menjadikan pulau Dompak sebagai salah

satu kawasan pengembangan pusat kota.

Pulau Dompak dengan luas

lebih kurang 957 ha telah ditetapkan

menjadi daerah perkantoran dan pusat

pemerintahan daerah Propinsi Kepulaun

Riau. Beragam aktifitas pembangunan di

kawasan pulau Dompak menyebabkan

terjadinya penurunan kualitas

lingkungan yang dapat merusak

lingkungan kawasan Perairan di Pulau

Dompak.

Sampai saat ini, kebanyakan

manusia khususnya para perencana dan

pengambil keputusan menghargai nilai

manfaat ekosistem alamiah hanya dari

segi manfaat langsung (direct-use

value), padahal Nilai Ekonomi Total

suatu ekosistem alamiah terdiri dari nilai

penggunaan (use-value) dan nilai bukan

penggunaan (non-use value), sehingga

mereka memberikan penilaian yang

rendah terhadap keberadaan ekosistem

mangrove. Oleh sebab itu, begitu mudah

mereka mengkonversi ekosistem

alamiah ( hutan mangrove) menjadi

peruntukan lain ( Dahuri, 2003).

Penilaian ekonomi dari

ekosistem hutan mangrove di Pulau

Dompak Kota Tanjungpinang perlu

dilakukan sehingga dapat memberikan

gambaran tentang nilai ekonomi

ekosistem mangrove di Pulau Dompak

tersebut, serta dapat dirumuskan strategi

pengelolaan hutan mangrove yang

berkelanjutan dengan tetap

memperhatikan aspek fungsi dan peran

mangrove.

Tujuan penelitian Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui manfaat dan nilai

ekonomi ekosistem hutan

mangrove di Pulau Dompak

2. Mengkuantifikasi total nilai

pemanfaatan (use value) dan

nilai bukan pemanfaatan

(non-use value) ekosistem

hutan mangrove.

3. Merumuskan strategi

pengelolaan hutan mangrove

yang berkelanjutan dengan

tetap memperhatikan aspek

fungsi dan peran mangrove.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan

sebagai sumber informasi tentang

kondisi dan potensi sumberdaya

mangrove pulau Dompak sehingga

bermanfaat bagi pemerintah dalam

merumuskan strategi kebijakan

pengelolaan ekosistem mangrove yang

berkelanjutan di Pulau Dompak Kota

Tanjungpinang Propinsi Kepulaun Riau.

METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat Penelitian

Lokasi dari penelitian ini adalah

kawasan pulau Dompak yang terletak di

daerah administrasi Kota Tanjungpinang

Propinsi Kepulauan Riau. Penelitian

Page 3: valuasi ekonomi hutan mangrove di pulau dompak kota

Valuasi ekonomi hutan mangrove ….

Linda Wati Zen, Fitria Ulfa ISSN: 2086-8049

Dinamika Maritim Volume IV(1) 45-52

47

dilaksanakan pada bulan Juni sampai

Oktober 2013.

Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam

penelitian ini terdiri dari data primer dan

data sekunder. .Data primer diperoleh

melalui observasi dan wawancara. Data

tersebut meliputi data variabel valuasi

ekonomi hutan mangrove, profil

masyarakat, pandangan responden

terhadap hutan mangrove, interaksi

masyarakat dengan hutan

mangrove. Sedangkan d Data sekunder

diperoleh dari Kantor Kelurahan

Dompak, mencakup monografi

meliputi data penduduk (KK, jumlah

jiwa, dll).

Pengumpulan data dan informasi

dilakukan melalui wawancara, observasi

lapangan, yang meliputi :

1. Wawancara langsung dengan

responden tentang masalah yang

diteliti dengan menggunakan

pedoman wawancara berupa daftar

pertanyaan

2. Observasi : melakukan pengamatan

secara langsung pada obyek yang

diteliti, yaitu pengamatan secara

langsung tentang kondisi ekologi

hutan mangrove, serta tingkat

pemanfaatan langsung terhadap

hutan mangrove.

Metode Pemilihan Responden

Metode pemilihan sampel/

responden yang digunakan

adalah purposive sampling,yaitu metode

pengambilan sampel berdasarkan

pertimbangan tertentu atau sengaja,

dimana yang menjadi sasaran responden

penelitian adalah masyarakat yang

bermukim di Pulau Dompak yang terdiri

dari 193 KK. Responden yang dipilih

adalah masyarakat yang sering

berasosiasi dengan mangrove yang

tinggal di pesisir Pulau Dompak. Jumlah

responden penelitian ini adalah

sebanyak 23 orang.

Analisis Data

Metode Penelitian yang

digunakan adalah Metode kuantitif

deskriptif serta penjelasan kualitatif

untuk menggambarkan tentang

karakteristik ekosistem hutan mangrove.

Analisis kuantitatif berdasarkan data

angka menjelaskan tentang Nilai

ekonomi ekosistem hutan mangrove.

Valuasi Ekonomi Hutan Mangrove

Penilaian ekonomi sumberdaya

mangrove dilakukan dengan

menggunakan tahap sebagai berikut:

(Bakosurtanal, 2005 & Bann,1998 ) :

1. Identifikasi manfaat dan fungsi-

fungsi sumberdaya hutan mangrove

2. Kuantifikasi besarnya dampak

3. Dampak kuantitatif dinyatakan

dalam nilai uang (rupiah)

4. Analisis ekonomi.

Identifikasi dan Fungsi Sumberdaya

Hutan Mangrove

Nilai ekonomi sumberdaya mangrove

dibagi menjadi nilai penggunaan (use-

value) dan nilai non penggunaan (non-

use value). Nilai penggunaan dibagi

menjadi dua yaitu nilai langsung (direct-

use value) dan nilai tidak langsung (

indirect- use value). Sedangkan nilai

non-penggunaan dibagi menjadi tiga,

yang meliputi nilai manfaat langsung

(option value), nilai manfaat keberadaan

(existence value) dan nilai warisan

(bequest value) (Fauzi, 2004). Nilai

manfaat langsung (direct-use value)

Nilai manfaat langsung adalah nilai yang

dihasilkan dari pemanfaatan secara

langsung dari suatu sumberdaya.

Manfaat langsung diartikan sebagai

manfaat yang dapat dikonsumsi.

Nilai manfaat langsung hutan mangrove

dihitung dengan persamaan :

DUV = ∑ DUV i

Keterangan : DUV = Direct Use Value

DUV 1 = manfaat kayu ( Rp/th)

DUV2 = manfaat penangkapan ikan

(Rp/th)

DUV3 = manfaat penangkapan udang

(Rp/th)

DUV4 = manfaat penangkapan kepiting

(Rp/th)

DUV5= manfaat penangkapan siput laut

(gonggong) (Rp/th)

Page 4: valuasi ekonomi hutan mangrove di pulau dompak kota

Valuasi ekonomi hutan mangrove ….

Linda Wati Zen, Fitria Ulfa ISSN: 2086-8049

Dinamika Maritim Volume IV(1) 45-52

48

1) Nilai manfaat tidak langsung

(indirect-use value)

Manfaat tidak langsung adalah

manfaat dari suatu sumberdaya

(mangrove) yang dimanfaatkan secara

tidak langsung oleh masyarakat.

Manfaat tidak langsung dapat berupa

manfaat fisik yaitu penahan abrasi air

laut.

Penilaian hutan mangrove secara fisik

dapat diestimasi dengan fungsi hutan

mangrove sebagai penahan abrasi.

(Rp/th)

2) Nilai manfaat pilihan (option value)

Manfaat pilihan yaitu nilai ekonomi

yang diperoleh dari potensi pemanfaatan

langsung maupun tidak langsung dari

sebuah sumberdaya/ekosistem di masa

datang yaitu berupa nilai Biodiversity (

Rp/th).

Menurut Ruitenbeek ( 1992), hutan

mangrove Indonesia mempunyai nilai

biodiversity sebesar US $ 1.500 per

km2.

Nilai manfaat pilihan ini diperoleh

dengan persamaan :

OV = US $ 15 per ha x luas hutan

mangrove

Keterangan : OV = Option Value (nilai pilihan)

Kuantifikasi Manfaat Ke dalam

Nilai Uang

Setelah seluruh manfaat dapat

diidentifikasi, maka selanjutnya adalah

mengkuantifikasi seluruh manfaat ke

dalam nilai uang dengan beberapa nilai,

yaitu :

1. Nilai pasar

Pendekatan ini digunakan untuk

menghitung nilai ekonomi dari

komoditas-komoditas yang langsung

dapat dimanfaatkan dari sumberday

mangrove

2. Harga tidak langsung

Pendekatan ini digunakan untuk menilai

manfaat tidak langsung dari hutan

mangrove.

3. Contingent Value Method

(CVM)

Pendekatan ini digunakan untuk

menghitung nilai dari suatu sumberdaya

yang tidak dijual dipasar, contohnya

nilai keberadaan.

4. Nilai Manfaat Ekonomi Total

Teknik perhitungan untuk menilai

ekonomi suatu sumberdaya, mengacu

pada metode valuasi ekonomi atau Total

Economi Value (TEV) (Dahuri, 2003).

Nilai manfaat ekonomi total dari hutan

mangrove merupakan penjumlahan dari

seluruh nilai ekonomi dari manfaat

hutan mangrove yang telah diidentifikasi

dan dikuantifikasikan.

Secara matematis dapat dirumuskan

dalam persamaan sebagai berikut ;

TEV = DUV + IUV + OV Keterangan :

TEV = Total Economi Value ( Total Nilai

Ekonomi)

DUV = Direct Use Value ( Nilai

Penggunaan langsung)

IUV= Indirect-Use Value (Nilai

Penggunaan Tidak langsung)

OV = Option Value ( Nilai pilihan)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kondisi Umum Daerah Penelitian

Letak Administratif

Kependudukan

Jumlah penduduk kelurahan Dompak

terbilang cukup sedikit yaitu sekitar

2.679 jiwa, terdiri dari penduduk yang

berjenis kelamin laki-laki sebanyak

1.395 jiwa dan penduduk yang berjenis

kelamin perempuan sebanyak 1.284 jiwa

sehingga kelurahan Dompak hanya

memiliki 13 buah Rukun Tetangga dan 4

buah Rukun Warga. Pulau Dompak

yang sebagian besar berupa hutan hanya

dihuni sejumlah kecil penduduk. Pulau

Dompak didiami oleh 193 KK. .(Pemko

Tanjungpinang, 2011).

Kondisi Umum Perairan Pulau

Dompak

Kondisi perairan Pulau Dompak mampu

menunjang kehidupan hutan mangrove.

Berdasarkan hasil penelitian Lestari, et

al (2012) diketahui bahwa suhu

perairan di lokasi penelitian rata-rata 29

°C. Secara umum kisaran suhu yang

diperoleh merupakan kisaran yang

masih dapat mendukung kehidupan

Page 5: valuasi ekonomi hutan mangrove di pulau dompak kota

Valuasi ekonomi hutan mangrove ….

Linda Wati Zen, Fitria Ulfa ISSN: 2086-8049

Dinamika Maritim Volume IV(1) 45-52

49

mangrove (baku mutu suhu sebesar 28 –

32 °C). Sedangkan nilai kekeruhan di

Perairan Pulau Dompak cukup tinggi

jika dibandingkan dengan nilai ambang

baku mutu untuk kehidupan biota laut

menurut KepMenLH Nomor 51 Tahun

2004 (< 5 NTU).

Kecepatan arus pada lingkungan

perairan kawasan mangrove di Pulau

Dompak berkisar antara 0,104 – 0,13

m/s. Jika hutan mangrove masih banyak

maka arus perairan semakin kecil

sampai ke pantai, sehingga keberadaan

hutan mangrove harus selalu dijaga

kelestariannya supaya tidak terjadi

abrasi.

Nilai salinitas berkisar antara 30 – 30,5

‰. Menurut baku mutu (KEPMENLH,

2004) bahwa mangrove dapat

berkembang secara optimum pada

salinitas sampai dengan 34‰. Oksigen

terlarut (DO) di perairan Pulau Dompak

berkisar antara 6,77 – 8,99 mg/l. Nilai

ini masih dalam kisaran baku mutu

menurut MENLH, 2004 ( > 5 mg/l).

Kadar pH di lokasi penelitian berkisar

antara 7,6 – 7,7. Nilai pH pada lokasi

penelitian berada pada nilai optimum

baku mutu menurut MENLH, 2004 (7-

8,5). Hal ini berarti bahwa pH di lokasi

penelitian berada pada kondisi yang

sehingga masih baik untuk menunjang

kehidupan hutan mangrove.

Valuasi Ekonomi Hutan Mangrove

Nilai Manfaat Langsung Hutan

Mangrove

Berdasarkan hasil identifikasi di

lokasi penelitian, manfaat langsung dari

ekosistem hutan mangrove yang dapat

dihitung nilainya adalah potensi kayu

(nilai kayu log) ,manfaat penangkapan

hasil perikanan; terdiri dari ikan,

kepiting, udang dan gonggong (siput

laut).

Nilai Kayu Log

Hutan mangrove di Pulau Dompak

memiliki luas mencapai 520 hektar.

Nilai manfaat kayu log yang dihasilkan

hutan mangrove dihitung berdasarkan

volume kayu mangrove per ha tahun

dikali dengan harga kayu mangrove.

Untuk menentukan volume kayu total

dihitung dengan menggunakan Metode

Meyer ( metode factor kulit kayu) (FAO

1994 dalam Kustanti, 2011).

Dari hasil survey dilokasi penelitian di

dapatkan rata-rata diameter pohon

Rhizopora sp adalah 23,73 cm maka

berdasarkan metode Meyer volume total

(termasuk kulit kayu) Rhizopora sp

dengan rata-rata diameter 25 cm adalah

0,4989 ( FAO, 1994 dalam Kustanti,

2011). Nilai manfaat kayu mongrove di

Pulau Dompak dapat dilihat pada table

dibawah ini.

Tabel 1. Nilai Manfaat Hutan

Mangrove sebagai Kayu Log

Sumber : data primer setelah diolah

Dari table diatas terlihat bahwa

dengan memperhitungkan biaya

operational untuk penebangan dan

pengangkutan sebesar Rp 55.000/m3

maka didapatkan nilai ekonomi hutan

mangrove di Pulau Dompak sebagai

produsen kayu log adalah Rp.

26,494,084,500.00.

Nilai Ikan

Manfaat langsung yang dapat dikonsumi

adalah manfaat penangkapan ikan.

Penangkapan ikan dilakukan dengan

menggunakan peralatan yang tergolong

sederhana seperti pancing dan jarring.

Penangkapan ini juga dilakukan dengan

menggunakan armada penangkapan

yang sederhana berupa perahu

berukuran kecil/sampan yang

dilengkapi dengan mesin kapal

berkuatan kecil, sehingga jarak

penangkapan (fishing ground) nya pun

terbatas di sekitar perairan pulau

Dompak.

Biaya/harga Satuan Nilai

Harga kayu

mangrove

Rp/m3 150,000.00

Biaya

Operasional

Rp/m3 55,000.00

Laba Kotor Rp/m3 95,000.00

Produksi

kayu/ha

m3 536.32

Luas hutan

total

ha 520.00

Produksi total m3 27885.10

Nilai Kayu Rp 26,494,084,500.00

Page 6: valuasi ekonomi hutan mangrove di pulau dompak kota

Valuasi ekonomi hutan mangrove ….

Linda Wati Zen, Fitria Ulfa ISSN: 2086-8049

Dinamika Maritim Volume IV(1) 45-52

50

Nilai manfaat bersih

penangkapan ikan mencapai Rp.

5,956,986,956,52. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada table berikut ini.

Tabel 2. Nilai Manfaat Langsung Hasil

Penangkapan Ikan Biaya/harga Satuan Nilai

Tangkapan Ikan Kg/trip 1,584.13

Harga Jual Ikan Rp/kg 25,217.39

Biaya Operasional Rp/trip 11,086.96

Frekwensi

penangkapan

Trip/thn 325.00

Nilai manfaat ikan Rp/thn 5,956,986,956.52

Sumber : Data primer setelah diolah

Nilai Kepiting

Manfaat langsung yang dapat dikonsumi

dari ekosistem mangrove di Pulau

Dompak selain daripada ikan adalah

penangkapan kepiting bakau (Scylla sp).

Kepiting bakau yang hidup di ekosistem

mangrove ditangkap dengan

menggunakan peralatan perangkap

(bubu). Meskipun hasil tangkapan tidak

banyak untuk setiap kali melakukan

penangkapan, tetapi nelayan setempat

setiap hari melakukan penangkapan

kepiting.

Tabel 3. Nilai Manfaat Langsung Hasil

Penangkapan Kepiting Biaya/harga Satuan Nilai

Tangkapan kepiting Kg/trip 859.30

Harga Jual kepiting Rp/kg 35.000.0

0

Biaya Operasional Rp/trip 7,134,78

2.61

Frekwensi

penangkapan

Trip/thn 288.52

Nilai manfaat kepiting Rp/thn 5,666,870,128.00

Sumber : Data primer setelah diolah

Dari hasil perhitungan manfaat

hasil penangkapan kepiting di peroleh

nilai manfaat langsung hail penangkapan

kepiting adalah sebesar Rp

5,666,870,128 per tahun.

Nilai Udang

Udang (Peneus sp) merupakan biota

perairan disekitar ekosistim hutan

mangrove yang memiliki nilai ekonomis

yang tinggi, sehingga ditemukan banyak

masyarakat pulau Dompak yang

melakukan penangkapan udang,

Masyarakat Pulau Dompak

menggunakan jaring untuk menangkap

udang di sekitar hutan mangrove Pulau

Dompak. Hasil tangkapan untuk setiap

kali penangkapan adalah 3,96 kg,

sedangkan frekwensi penangkapan per

tahun adalah 274,43 trip.

Hasil perhitungan nilai manfaat

langsung dari hasil penangkapan udang

yang dilakukan oleh nelayan di

P,Dompak disajikan pada table dibawah

ini.

Tabel 4.Nilai Manfaat Langsung Hasil

Penangkapan Udang Biaya/harga Satuan Nilai

Tangkapan udang Kg/trip 1,085.74

Harga Jual udang Rp/kg 62,173,91

Biaya Operasional Rp/trip 6,540,521.74

Frekwensi

penangkapan

Trip/thn 274,43

Nilai manfaat

udang

Rp/thn 11,766,076,809.

07

Sumber : Data primer setelah diolah

Hasil perhitungan manfaat

langsung penangkapan udang diperoleh

nilai manfaat langsung penangkapan

udang di Pulau Dompak adalah sebesar

Rp. 11.766.076.809 per tahun.

Nilai Siput Laut (Gonggong)

Siput laut (gonggong) Strombus

sp merupakan salah satu biota khas

Kepulauan Riau. Gonggong termasuk

salah satu jenis moluska Gastropoda

yang digemari oleh masyarakat untuk

dikonsumsi baik oleh masyarakat

setempat maupun wisatawan. Siput ini

ditangkap mulai dari yang berukuran

kecil sampai yang berukuran besar.

Siput laut ( Gonggong) Strombus sp

hidup pada substrat lumpur dan berpasir.

Pulau Dompak merupakan

salah satu kawasan di Tanjungpinang

yang merupakan habitat bagi siput laut

Gonggong. Di Pulau ini sekaligus

menjadi salah satu daerah penangkapan

siput laut Gonggong bagi masyarakat

sekitarnya.

Besarnya nilai manfaat langsung

yang dihasilkan dari penangkapan siput

laut (gonggong) di ekosistem hutan

Page 7: valuasi ekonomi hutan mangrove di pulau dompak kota

Valuasi ekonomi hutan mangrove ….

Linda Wati Zen, Fitria Ulfa ISSN: 2086-8049

Dinamika Maritim Volume IV(1) 45-52

51

mangrove Pulau Dompak dapat dilihat

pada table berikut.

Tabel 5. Nilai Manfaat Langsung

hasil penangkapan Siput Laut

(Gonggong) Biaya/harga Satuan Nilai

Tangkapan

Gonggong

ekor /trip 1,385.22

Harga Jual

Gonggong

Rp/100

ekor

28,043.48

Biaya

Operasional

Rp/trip 3,365,217.39

Frekwensi

penangkapan

Trip/thn 336.52

Nilai manfaat

Gonggong

Rp/thn 3,247,434,782.61

Sumber : Data primer setelah diolah

Manfaat penangkapan siput laut

(gonggong) diperoleh sebesar Rp

3,247,434,782.61 per tahun

Nilai Manfaat Total

Nilai manfaat total dari hutan

mangrove merupakan penjumlahan dari

seluruh manfaat hutan mangrove yang

telah diidentifikasi dan dikuantifikasi ke

dalam bentuk nilai uang (rupiah). Jenis

manfaat hutan mangrove Pulau Dompak

terdiri dari manfaat langsung yaitu

produksi kayu, penangkapan ikan,

penangkapan kepiting, penangkapan

udang, dan penangkapan siput laut

(gonggong) , manfaat tidak langsung

sebagai penahan abrasi dan manfaat

pilihan. Nilai fungsi dan manfaat

tersebut memberikan gambaran

keseluruhan dari fungi yang dimiliki

oleh kawasan hutan Pulau Dompak.

Nilai manfaat (ekonomi) total hutan

mangrove Pulau Dompak adalah sebesar

Rp 88,262,330,976.20 per tahun atau

sebesar Rp 169,735,251.88 per hektar

per tahun. Dari nilai ekonomi total

tersebut dapat diketahui bahwa manfaat

langsung memiliki nilai yang paling

besar dibandingkan dengan manfaat

lainnya yaitu sebesar Rp

53,131,453,176.20 per tahun ( 60,20 %).

Nilai manfaat tidak langsung diperoleh

sebesar Rp 35,040,000,000.00 ( 39,70

%) sedangkan nilai manfaat pilihan

diperoleh sebesar Rp 90,877,800.00

(0,10 %).

Untuk lebih jelasnya tentang besarnya

nilai seluruh manfaat hutan mangrove

berdasarkan jenis-jenis manfaatnya serta

persentase masing-masing nilai manfaat

tersebut terhadap total manfaat dapat

dilihat pada Tabel dibawah ini.

Tabel 6. Nilai Manfaat Total Hutan

Mangrove di Pulau Dompak Jenis Manfaat Nilai Manfaat

(Rp/tahun)

Persen

tase

(%)

Manfaat Langsung

Produksi Kayu 26,494,084,500.00 30.02

Penangkapan

Ikan

5,956,986,956.52 6.75

Penangkapan

Kepiting

5,666,870,128.00 6.42

Penangkapan

Udang

11,766,076,809.07 13.33

Penangkapan

Siput Laut

(gonggong)

3,247,434,782.61 3.68

Manfaat Tidak

Langsung

35,040,000,000.00 39.70

Manfaat Pilihan 90,877,800.00 0.10

Nilai Ekonomi Total 88,262,330,976.20 100.00

Sumber : Data primer setelah diolah

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan :

Berdasarkan hasil penelitian Valuasi

Ekonomi Hutan Mangrove di Pulau

Dompak Kota Tanjungpinang dapat

disimpulkan :

1. Manfaat ekosistem hutan mangrove

di Pulau Dompak terdiri dari manfaat

langsung berupa hasil hutan (kayu log) ,

penangkapan ikan, kepiting, udang dan

siput laut (gonggong) , manfaat tidak

langsung berupa penahan abrasi dan

manfaat pilihan berupa nilai

keanekaragaman hayati.

2. Nilai manfaat ekonomi total hutan

mangrove di Pulau Dompak adalah

sebesar Rp 88.257.253.176,20 per tahun

atau sebesar Rp 169.725.486,88 per

hektar per tahun, terdiri nilai manfaat

langsung sebesar Rp 53,131,453,176.20

per tahun ( 60,20 %).Nilai manfaat tidak

langsung diperoleh sebesar Rp

35,040,000,000.00 ( 39,70 %) dan nilai

manfaat pilihan sebesar Rp

85,800,000.00 (0,10 %).

3. Strategi pengelolaan ekosistem

hutan mangrove di Pulau Dompak

adalah menjaga fungsi dan peranan

ekosistem mangrove melalui

pengembangan ekowisata mangrove,

Page 8: valuasi ekonomi hutan mangrove di pulau dompak kota

Valuasi ekonomi hutan mangrove ….

Linda Wati Zen, Fitria Ulfa ISSN: 2086-8049

Dinamika Maritim Volume IV(1) 45-52

52

mata pencaharian altenatif bagi nelayan

atau wanita nelayan, alternatif potensi

pemanfaatan hutan mangrove seperti

pemanfaatan buah mangrove, penerapan

peraturan tentang pentingnya menjaga

kelestarian ekosistem mangrove, dengan

pengawasan yang ketat baik oleh pihak

pengelola maupun dengan partisipasi

masyarakat setempat.

Saran :

Mengingat besarnya nilai manfaat hutan

mangrove maka saran dari hasil

penelitian ini yaitu :

1. Dalam perencanaan wilayah

pulau Dompak seharusnya

memperhitungkan nilai ekonomis-

ekologis ekosistem hutan mangrove,

mengingat besarnya potensi ekonomi

ekositem hutan mangrove yang besar,

jika dimanfaatkan dengan baik akan

memberikan manfaat yang lebih

maksimal bagi masyarakat.

2. Pengambil kebijakan sepatutnya

memahami penilaian sumberdaya pesisir

karena pemahaman nilai yang baik dan

utuh terhadap sumberdaya akan

memberikan umpan balik yang positif

bagi pembangunan wilayah.

3. Perlu dikaji potensi dan tingkat

pemanfaatan kepiting, udang serta siput

laut gonggong diperairan Pulau Dompak

karena biota tersebut merupakan biota

laut yang memiliki nilai ekonomis tinggi

dan punya peran yang penting dalam

kawasan perairan disekitar ekosistem

hutan mangrove. Potensi ini perlu

dikelola secara lestari agar dapat

dimanfaatkan secara berkelanjutan.

4. Perlu dikembangkan konsep

ekowisata di Pulau Dompak, mata

pencaharian altenatif bagi nelayan atau

wanita nelayan, alternatif potensi

pemanfaatan hutan mangrove seperti

pemanfaatan buah mangrove, penerapan

peraturan tentang pentingnya menjaga

kelestarian ekosistem mangrove, dengan

pengawasan yang ketat baik oleh pihak

pengelola maupun dengan partisipasi

masyarakat setempat.

DAFTAR PUSTAKA

Astuti, J, M.Nurdin, A.Munir 2008.

Valuasi Ekonomi SUmberdaya

Alam dan Lingkungan Pesisir

kota Bontang Kalimantan

Timur. Analisis vol.5.no.1 Maret

2008. ISSN 0852-8144. Hal 53-

64

Bann, Camille,1998. The Economic

Valuation of Mangroves ; A

Manual for Researchers.Ottawa

Canada, Special Paper .

EEPSEA, International

Development Research Centre.

Bakosurtanal. 2005. Pedoman

Penyusunan Neraca dan Valuasi

Ekonomi Sumberdaya Alam

Pesisir dan Laut. Pusat Survei

Sumberdaya Alam Laut

BAKOSURTANAL.Cibinong.

Dahuri , 2003. Keanekaragaman Hayati

Laut, PT.Gramedia Pustaka

Utama Jakarta

Fauzi, Ahmad. 2004. Ekonomi

Sumberdaya Alam dan

Lingkungan: Teori dan

Aplikasi, PT. Gramedia

Pustaka Utama. Jakarta.

Harahab, Nurdin. 2011. Valuasi

EKonomi Ekosistem Hutan

mangrove dalam

Perencanaan Wilayah Pesisir.

Berkala Penelitian Hayati

Edisi Khusus 7A hal, 59-67.

Kustanti, Asihing., 2011. Manajemen

Hutan Mangrove.

PT.Penerbit IPB Press.

Bogor.

Kordi, M.G.H. 2012. Ekosistem

Mangrove Potensi, Fungsi

dan Pengelolaan. PT.Rineka

Cipta. Jakarta

Lestari, F., Linda W.Z & Lily V., 2012.

Identifikasi Kondisi

Ekosistem Mangrove dan

Karakteristik Sosial Ekonomi

Masyarakat di Pulau

Dompak Kota

Tanjungpinang Propinsi

Kepri. Laporan