vaksin hepatitis tutor fix
DESCRIPTION
jnmTRANSCRIPT
![Page 1: Vaksin Hepatitis Tutor Fix](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082408/55cf9aad550346d033a2dad8/html5/thumbnails/1.jpg)
[ ] 115070507111007
TUGAS SOAL (MODUL) TUTORIAL FSO 2 – HEPATITIS
VAKSIN HEPATITIS A
A. IMUNISASI AKTIF
Saat ini, vaksin yang banyk digunakan adalah Havrix dan Vaqta serta Twinrix (kombinasi yang
berisi vaksin hepatitis B dan A). Semua jenis vaksin tersebut diberikan secara intramuscular. Baik Havrix
maupun Vaqta diberikan dalam dua dosis. Dosis pertama diberikan pada kunjungan pertama dan dosis
kedua 6-12 bulan kemudian. Volume vaksin yang diberikan tergantung umur. Volume per dosis
sebanyak 0,5 cc diberikan pada seseorang yang berumur 1 -18 tahum dan sebesar 1 cc bagi yang
berumur lebih dari 18 tahun. Apabila diperlukan vaksin kombinasi hepatitis A dan B (pilihannya adalah
Twintrix). Dosis diberikan pada bulan ke-0, ke-6, dan ke-12.
![Page 2: Vaksin Hepatitis Tutor Fix](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082408/55cf9aad550346d033a2dad8/html5/thumbnails/2.jpg)
[ ] 115070507111007
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dan American Academy of Pediatric
merekomendasikan vaksinasi dimulai pada anak yang berusia di atas setahun. Sementara, beberapa
Negara lainmenganut pemberian vaksin di atas dua tahun. Alasannya adalah pada usia di bawah dua
tahun anak telah mendapatkan kekebalan pasif dari ibunya sehingga respons antibody terhadap vaksin
akan menurun.
Begitu seseorang mendapatkan vaksinasi hepatitis A maka dalam tubuhnya akan muncul
antibodi yang dapat memproteksi tubuh terhadap virus hepatitis A yaitu anti-HAV. Kadar yang dianggap
memberikan proteksi diperkitakan > 10 mIU/ml. Dalam sebulan setelah pemberian vaksin hepatitis A
akan terbentuk konsentrasi antibody protektif. Berdasarkan perhitungan matematis diprediksi bahwa
daya lindung vaksin hepatitis A dapat mencapai 25 tahun apabila vaksin diberikan secara lengkap (2
dosis).
B. IMUNISASI PASIF
Pada pencegahan hepatitis A sebelum terpapar antigen HBA , immunoglobulin diberikan secara
im dengan dosis 0,02 ml/kg untuk imunisasi pasif selama kurang dari 3 bulan. Jika dosis 0,06 ml/kg maka
durasi proteksi terhadap infeksi HBA adalah lebih dari 3 bulan dan kurang dari 5 bulan. Jika diinginkan
proteksi melebihi 5 bulan maka immunoglobulin dapat diberikan lagi. Orang yang mendapat manfaat
dari vaksin ini adalah seseorang yang tidak mendapat vaksin hepatitis A dalam 4 minggu dari paparan,
seperti wisatawan internasional yang berkunjung ke daerah endemis. Pemberian immunoglobulin im
dalam 2 minggu dari paparan dapat menurunkan insiden hepatitis A sampai 90%.
Pada pencegahan hepatitis A setelah terpapar antigen HBA , maka immunoglobulin yang
diberikan secara im efektif melindungi dari hepatitis A jika diberikan dalam 2 minggu dari paparan. Jika
0,02 ml/kg diberikan selama waktu inkubasi, proteksi terhadap hepatitis A mencapai 85%. Vaksinasi ini
direkomendasikan untuk orang yang kontak dengan penderita akut hepatitis A seperti keluarga,
pasangan, staff dan anak anak di tempat penitipan, dan pengolah makanan di restoran.
VAKSIN HEPATITIS B
A. IMUNISASI AKTIF
Vaksin Hepatitis B diberikan dengan cara injeksi intramuscular. Pada orang dewasa dianjurkan
agar vaksin disuntikkan pada musculus deltoid. Tempat penyuntikan ini lebih memberikan keberhasilan
vaksinasi dari pada suntikan di bokong di mana vaksin sering terserap ke jaringan lemak. Pada bayi
![Page 3: Vaksin Hepatitis Tutor Fix](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082408/55cf9aad550346d033a2dad8/html5/thumbnails/3.jpg)
[ ] 115070507111007
sebaiknya dipilih paha bagian antero-lateral. Pada pasien dengan kecenderungan berdarah misalnya
hemofilia, suntikan dapat diberikan subkutan. Cara ini dapat memberikan lebih banyak reaksi lokal dan
kadang-kadang terbentuk nodules. Maka dari itu suntikan subkutan ini hanya diberikan kepada mereka
yang mempunyai kecenderungan perdarahan.
Pada pencegahan hepatitis B sebelum terpapar antigen HBV, maka dapat diberikan imunisasi
aktif yaitu memberikan HBsAg yang telah diinaktifkan dan tidak lagi infeksius. Secara umum, vaksin
diberikan 3 kali pemberian. Vaksinasi diberikan dengan jadwal 0, 1, 6 (kontak pertama, q bulan, dan 6
bulan kemudian Beberapa vaksin hepatitis B yang tersedia di Indonesia dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
Khusus vaksinasi untuk bayi baru lahir diberikan dengan jadwal berikut :
Dosis pertama : sebelum umur 12 jam
Dosis kedua : umur 1 – 2 bulan
Dosis ketiga : umur 6 bulan
Setelah sesorang mendapatkan 3 dosis vaksinasi hepatitis B, maka ada baiknya perlu dinilai
tingkat keberhasilannya. Pada umumnya, tingkat keberhasilan vaksinasi hepatitis B, pemeriksaan yang
diperlukan adalah mengukur kadar anti-HBs Antibodi terhadap virus hepatitis B :
Kadar anti-HBs < 10 IU (tidak memberikan proteksi)
Kadar anti HBs 10 – 100 IU (proteksi cukup kuat)
Kadar anti HBs > 100 IU(proteksi kuat)
B. IMUNISASI PASIF
![Page 4: Vaksin Hepatitis Tutor Fix](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082408/55cf9aad550346d033a2dad8/html5/thumbnails/4.jpg)
[ ] 115070507111007
Pada pencegahan hepatitis B setelah terpapar antgen HBV, bagian tubuh terluka yang
berhubungan langsung dengan darah, cairan tubuh lain atau sekret dari pengidap HBsAg sehingga perlu
segera mendapat vaksinasi pasif dengan hepatitis B immunoglobulin sebanyak 0,06 ml/kg berat badan
dalam waktu 24 jam dan selanjutnya dalam waktu 7 hari dimulai suntikan vaksin hepatitis B seperti biasa
atau ke tiga suntikan diberikan berselang waktu satu bulan.
Pada bayi yang lahir dari ibu pengidap HBsAg, hari pertama diberikan suntikan (i.m.) vaksinasi
pasif 0,5 ml hepatitis B immunoglobulin. Hepatitis B immunoglobulin dalam waktu singkat segera
memberikan proteksi meskipun jangka pendek (3-6 bulan). Hepatitis B immunoglobulin yang tersedia di
Indonesia adalah Bayhep.
Soal
PG telah mendapat vaksinasi komplit untuk HBV. Setelah uji lab, ternyata PG tidak merespon
vaksinasi HBV. Mengapa dan bagaimana tindakan selanjutnya?
Jawab :
Pada umumnya hanya 90 % dari semua individu yang mendapat vaksin hepatitis B akan memberikan
respons anti-Hbs. Ada beberapa faktor yang menyebabkan tidak ada respon vaksinasi HBV, diantaranya
adalah :
1. Imunokompetensi
Sembilan puluh lima persen individu dewasa muda yang imunokompeten menunjukkan respons
terhadap vaksin Hepatitis B. Individu yang immunocompromise, misalnya penderita kanker,
penderita HIV, dan penderita yang mendapat obat-obatan imunosupresif memberikan respons
yang bervariasi antara 10-70%.
2. Umur
Pada individu yang imunokompeten keberhasilan vaksinasi berbanding terbalik dengan usia
individu tersebut. Misalnya pada usia lanjut respons hanya terjadi pada 50-70% individu
3. Tempat suntikan
Misalnya suntikan di pantat memberikan respons yang lbih rendah dibandingkan dengan
disuntikkan di deltoid
4. Penyimpanan vaksin
Imunogenitas vaksin yang pernah beku sangat menurun
5. Faktor genetic
![Page 5: Vaksin Hepatitis Tutor Fix](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082408/55cf9aad550346d033a2dad8/html5/thumbnails/5.jpg)
[ ] 115070507111007
Menurut penelitian respons terhadap vaksin Hepatitis B normal bila terdapat gen imun respons
yang dominan pada MHC complex utama. Bila gen tersebut tidak ada, respons terhadap vaksin
Hepatitis B akan terganggu atau tidak terjadi. Hal ini dipengaruhi oleh HLA, misalnya pad
individu HLA0B8, SCO1, DR3, B44, DR7, dan FC31 banyak ditemukan pada individu nonresponder
atau hiporesponder
Tindakan bila tidak ada respons terhadap vaksin hepatitis B adalah :
1. Dilakukan pemeriksaan anti-HBc. Bila anti-HBc positif tidak perlu dilakukan vaksin karena
walaupun anti-HBs negative, individu bersangkutan tidak akan terkena infeksi HBV lagi.
Demikian pula hanya sebagian dari individu yang anti-HBc positif akan memberikan respons
terhadap vaksinasi
2. Bila anti-HBc negative dapat diberikan vaksin yang sama dengan dosis lebih tinggi (2x lipat) atau
diberikan vaksin dengan desain yang lain, misalnya bila semula dipakai vaksin yang mengandung
protein S, pada ulangan vaksin digunakan vaksin yang mengandung pre-S.