· v kata pengantar segala puji dan syukur senantiasa penulis ucapkan kepada tuhan yesus kristus...

151
i DESKRIPSI PENYAJIAN GONDANG TANGIANG/TONGGO-TONGGO DALAM UPACARA RITUAL SIPAHA SADA PARMALIM DI KOTA MEDAN SKRIPSI SARJANA Dikerjakan O L E H NAMA : BENARDUS SIMBOLON NIM : 140707044 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA PROGRAM STUDI ETNOMUSIKOLOGI MEDAN 2019

Upload: others

Post on 03-Feb-2020

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

i

DESKRIPSI PENYAJIAN GONDANG TANGIANG/TONGGO-TONGGO

DALAM UPACARA RITUAL SIPAHA SADA PARMALIM DI KOTA MEDAN

SKRIPSI SARJANA

Dikerjakan

O

L

E

H

NAMA : BENARDUS SIMBOLON

NIM : 140707044

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

PROGRAM STUDI ETNOMUSIKOLOGI

MEDAN

2019

Page 2:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

i

Page 3:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

i

Page 4:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

iv

Formatted: Font: (Default) Times New Roman,12 pt, Bold

Formatted: Left

Formatted

Page 5:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

v

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus

atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan hidup penulis

sampai pada hari ini sehingga penulis dapat menyusun sebuah tulisan skripsi sarjana

dengan judul : DESKRIPSI PENYAJIAN SEPULUH GONDANG

TANGIANG/TONGGO-TONGGO DALAM UPACARA RITUAL SIPAHA SADA

PARMALIM DI KOTA MEDAN. Ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana dari Program Studi Etnomusikologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas

Sumatera Utara.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada :

1. Universitas Sumatera Utara yang telah menyediakan wadah kepada seluruh

mahasiswa untuk mengemban ilmu, dan berbagai program bantuan beasiswa,

sehingga memudahkan penulis dapat menggunakannya untuk memenuhi

perlengkapan dan keperluan selama mengikuti perkuliahan. Semoga USU

semakin maju dan menciptakan SDM yang berguna bagi masyarakat dan

bangsa Indonesia.

2. Bapak Prof Dr. Runtung, SH. M.Hum., selaku rektor di Universitas Sumatera

Utara, dan bapak Dr. Budi Agustono, M.S., selaku dekan di Fakultas Ilmu

Budaya, Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Arifninetrirosa SST., M.A selaku ketua Program Studi Etnomusikologi

selama mengikuti perkuliahan dikampus. Terimakasih atas arahan dan

bimbingan yang telah ibu berikan selama mengemban ilmu di Program Studi

Etnomusikologi.

Formatted

Page 6:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

vi

4. Ibu Dra. Heristina Dewi, M. Pd. , selaku dosen dan sebelumnya menjabat

sebagai Sekretaris di Jurusan Etnomusikologi yang telah banyak memberikan

arahan dan bimbingan kepada penulis terkhusus diawal masa studi sebagai

mahasiswa baru.

5. Bapak Drs.Torang Naiborhu, M.Hum., selaku dosen pembimbing I penulis

dalam menyelesaikan tulisan skripsi ini. Terimakasih atas segala bimbingan

bapak selama menulis skripsi ini sehingga tulisan ini dapat selesai dengan

waktu yang kita inginkan, terimakasih atas waktu yang telah bapak berikan

untuk membimbing penulis ditengah padatnya pekrerjaan kantor bapak, dan

terimakasih juga atas motivasi maupun arahan selama mengikuti perkuliahan

di Prodi Etnomusikologi. Semoga bapak dan keluarga diberi kesehatan dan

senantiasa dalam lindungan Tuhan Yesus Kristus.

6. Bapak Drs. Setia Dermawan Purba,M.Si selaku dosen pembimbing II penulis

dalam menyelesaikan tulisan skripsi ini. Terimakasih atas waktu yang telah

bapak berikan ditengah kesibukan bapak, penulis selaku anak bimbingan bapak

dapat berkunjung kerumah untuk membahas tulisan skripsi ini. Semoga bapak

dan keluarga diberi kesehatan dan senantiasa dalam lindungan Tuhan Yang

Maha Esa.

7. Staf pengajar di Program Studi Etnomusikologi, Bapak Drs. Muhammad

Takari, M.Hum Ph.D, Bapak Drs. Bebas Sembiring, M.Si., Bapak Drs.

Irwansyah M.A, Bapak Prof. Drs Mauly Purba M.A., Ph.D, Bapak Drs. Fadlin

M.A, Bapak Drs. Perikuten Tarigan M.A, Ibu Dra. Rithaony M.A, Ibu Dra.

Page 7:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

vii

Frida Deliana M.Si, yang sudah banyak memberikan ilmu yang sangat

berharga dalam perkuliahan penulis. Semoga bapak, ibu dan seluruh keluarga

diberi kesehatan dan senantiasa dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa.

8. Dosen Praktek di Program Studi Etnomusikologi, Tulang Marsius Sitohang,

dan Ibu Wawa selaku staf pegawai yang telah banyak membantu penulis untuk

melengkapi setiap administrasi penulis di Program Studi Etnomusikologi.

9. Penulis mengucapkan beriu terimakasih kepada Ibunda yang sangat luar biasa,

N. Br Malau yang tetap setia dan tabah memberikan dukungan moril maupun

materi, dan selalu memberikan arahan dan bimbingan tanpa mengenal ruang dan

waktu. penulis mengucapkan terimakasih yang tak terhingga pengorbanan dan

doa yang selalu Ibu panjatkan dari penulis lahir sampai saat ini, penulis telah

banyak melakukan kesalahan namun kasih mu tidak perna berkesudahan

khususnya dalam menuntut ilmu di Perguruan Tinggi. Tersenyum lah selalu

ibuku tersayang kini cita-cita mu telah tercapai menyekolahkan anak mu hingga

ke perguruan tinggi dengan susah payah dan dengan seluruh jerih payah,cucuran

keringat serta air mata yang selalu engkau alami.tersenyumlah ibu impiann mu

sudah tercapai,

10. Kepada saudara-saudara yang sangat penulis banggakan, abang penulis

Ronaldo hotmarjanji Simbolon, kakak penulis Rohendi, Simbolon Riana

Simobolon, Junita simbolon serta adik tersayang penulis Relajusi jusi

Simbolon. Terimakasih atas semangat yang telah kalian berikan, semoga kita

Page 8:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

viii

tetap kompak dan menjadi kebanggan bagi orangtua kita dan bagi orang-orang

disekitar kita.

11. Para informan penulis dan narasumber khususnya Wanri Lumban Raja, Amang

boru Hotli Sitorus, Tulang Poltak Simanjuntak dan seluruh nya yang telah

membantu dan memberikan informasi terkait isi dari skripsi ini. Semoga data

dan informasi yang sudah berikan menjadi ilmu pengetahuan bagi para

pembaca khususnya bagi para penulis. Kiranya Tuhan memberkati saudara

beserta keluarga sehingga kita bisa bertemu pada kesempatan berikutnya.

12. Sahabat-sahabat penulis stambuk 2014 di Program Studi Etnomusikologi,

terkhusus Reinhard Pangondian Hutapea S.Sn, Adi Candra Silitonga S.Sn,

Jhonson Pasaribu, S.Sn, Hendri Tinaro T. S.Sn, Septi A Saragi S.Sn, Ananta

Anggraini Sitio S.Sn Terimakasih untuk kebersamaan kita dalam menempuh

pendidikan di Etnomusikologi dan juga menjadi rekan penulis dalam setiap

kepanitiaan yang dilaksanakan dikampus, semoga kita bisa bertemu dalam

kesempatan baik berikutnya. serta adik junior yang telah bersedia meluangkan

waktu membantu proses penyelesaian penulisan skripsi ini terkhusus Ivan

Sanjaya siahaan, Mesran Sinaga, April Gunawan S, Ilham Siregar dan Irvan

Limbong serta seluruh adik-adik junior di Etnomusikologi.

13. Rekan-rekan di Paduan Suara Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, Nova

Gurning, Dewi Sinaga, Fany Saragi Falen sihotang, pasu harianto H dan

teman-teman dari Program Studi lain yang tidak dapat saya sebutkan satu

persatu. Semoga organisasi ini menguatkan ikatan persaudaraan kita.

Page 9:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

ix

Kemudian abang-abang pelatih, bang Jefri Hutagalung, Gok Malau,

Sudarsono Malau, kak Harti Silitonga dan lain-lain terimakasih untuk setiap

ilmu dan motivasi yang telah kalian berikan. Terimakasih kepada semua rekan-

rekan untuk kebersamaan kita dalam belajar bernyanyi dan berorganisasi.

Semoga organisasi ini akan lebih baik lagi kedepannya sesuai dengan yang kita

harapkan.

14. Kepada sahabat, saudara dan keluarga yang tidak bisa saya sebutkan satu

persatu, terimakasih untuk setiap dukungan dan motivasinya sehingga

penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Tulisan ini susun sejak 05 maret 2018 dan diselesaikan pada rabu 16

januari 2019. Skripsi sarjana ditulis langsung oleh penulis dengan penuh

perjuangan serta pengorbanan yang sangat besar baik moril maupun materi.

”keterbatasan bukanlah alasan untuk berhenti mengejar apa yang menjadi cita-

cita dan harapan, Tuhan selalu punya rancangan yang terindah” ini lah yang

menjadi motivasi penulis untuk tetap berjuang dan berusaha untuk

menyelesaikan tulisan ini.

Penulis memang terlahir sebagai seorang penyandang disabilitas netra

(tunanetra) oleh karna itu penulis banyak mendapatkan bantuan dari para

sahabat-sahabat yang selalu bersedia dan ikhlas memberikan waktu dan tenaga

untuk mendukung penulis dalam proses pencarian dan pengumpulan data di

berbagai daera yang menjadi lokasi penelitian penulis. Berada diantara sahabat

Page 10:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

x

dan saudara yang selalu memberikan semangat sangat memberikan efek positif

kepada penulis untuk tetap berusaha.

Penulis mengucapkan termakasih yang sebesar-besarnya kepada

saudara Johnson pasaribu S.Sn sebagai sahabat yang selalu bersedia

memberikan waktu dan tenaga untuk membantu penulis dalam menyelesaikan

setiap tugas dan tanggungjawab sebagai mahasiswa. terimakasi penulis

ucapkan kepada Tuhan telah di anugerahkan seorang teman yang selalu

bersedia membantu penulis sejak mmeulai studi hingga menyelesaikan studi di

Etnomusikologi. Penulis berdoa agar Tuhan Yesus Kristus selalu menyertai

dan memberkati saudara dan keluarga sehingga kita dapa betemu kembali

dilainkesempatan.

Penulis mengucapkan trimakasih yang sebesar-besarnya kepas saudara

Adi Candra silitonga S.Sn. begitu banyak kebaikan yang penulis telah terima

baik materi atau pun moral. Penulis sangat bersyukur kepada tuhan atas

kerendahan hati,ketulusan hati, dan juga keikhlasan saudara yang selalu

membantu penulisdalam hal apa pun termasuk keikhlasan saudara hampir

setiap hari membonceng saya pergi dan pulang kampus. Penulis juga

mengucapkan terimaksaih telah membantu dan mendukung peruses

penyelesaian tulisan ini. Terimakasi untuk waktu penelitan yang panjang dan

jau hingga sampai di porsea. Tak ada yang bias penulis lakukan membalas

setiap yang telah saudara berikan, penulis berdoa semoga saudara dan seluruh

Page 11:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

xi

keluarga tetap diberkati dan dilindungi oleh Tuhan Yesus Kristus sehingga kita

dapat bertemu kembali dalam kesempatan yang lain.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada saudara Reinard

Pangondian Hutapea S.Sn terimakasih untuk waktu kebersamaan yang telah

saudara berikan terkhusus dalam proses penyelesaian skripsi ini. Terimakasi

untuk waktu,tenaga sertakebersamaan yang telah saudara berikan. Saudara

selalu rwela membantu membawa saya serta menemani saya untuk mengurus

semua urusan kampus. Penulis beruntung mendapat sahabat seperti saudara

yang tidak perna berkata lelah dalam membantu saya. Penuli berdoa semoga

Tuhan Yesus kristus selalu menyertai saudara dan keluarga sehingga kita dapat

bertemu kembali di lain kaesempatan.

Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada adik-

adik junior di etnomusikologi, kepada Ivan siahaan, mesran sinaga, april

gunawan siahaan, irvan limbong dan semua yang tidak dapa saya sebutkan satu

persatu. Terimakasih untuk waktu dan kebersamaan kalin yang membantu

tahap demi tahap penyelesaian tulisan ini, tak ada yang bias penulis lakukan

kecuali berdoa kepada Tuhan yang maha Esa agar selalu memberkati serta

melindungi saudara dan keluarga supaya kita dapat bertemu di lain

kesempatan.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini belum sesempurna sesuai dengan

yang diharapkan, masih banyak data dan informasi yang perlu ditambahkan dan

dilengkapi, terutama teknik penulisan yang mungkin masih sangat berantakan,

Page 12:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

xii

kemudian. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari

pembaca sehingga tulisan ini dapat disempurnakan kembali pada kesempatan

yang akan datang. Jika ada kesalahan dalam ucapan serta perilaku yang kurang

berkenan kepada saudara-saudara, penulis meminta maaf yang sebesarnya

Demikianlah yang bisa penulis sampaikan, semoga skripsi ini bisa bermanfaat

khususnya bagi mereka yang ingin mengenal, mempelajari dan mengetahui budaya

masyarakat Batak Toba terkhusus ajaran aliran kepercayaan parmalim.

Terimakasih.

Penulis

Benardus Simbolon

Nim: 140707044

Page 13:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

xiii

ABSTRAKSI

Skripsi sarjana ini berjudul “Fungsi dan Penggunaan 10 (sepuluh) Gondang

Tangiang/Tonggo-tongggo dalam Upacara Ritual Sipaha Sada Parmalim di Kota

Medan. Parmalim adalah salah satu aliran kepercayaan di Indonesia yang telah menjadi

bagian dari ungkapan spiritual oleh masyarakat Batak Toba. Pada aktivitas

kepercayaannya, parmalim memiliki tujuh upacara ritual peribadatan yang wajib

dilaksanakan oleh setiap umat parmalim,yaitu Mar Ari Sabtu, Martutu Aek, Pasahat

Tondi, Mardebata, Mangan Napaet,Sipaha Sada, dan Sipaha Lima. Berdasarkan

ketujuh upacara ritual tersebut, penulis mengambil satu upacara ritual yang menjadi

fokus kajian dalam tulisan ini yaitu upacara ritual Sipaha Sada. Upacara ritual Sipaha

Sada merupakan upacara yang dilakukan sekali setahun pada awal tahun berdasarkan

kalender batak yang bertujuan untuk memperingati hari kelahitran tuhan

Simarlimbulubosi yang dipercayai oleh umat parmalim sebagai tuhan yang diutus

untuk menyelamatkan umat parmalim. Pada upacara tersebut terdapat enam kelompok

gondang yang dimainkan berdasarkan masing-masing prosesi upacara yaitu, Gondang

Alu-alu, Gondang Tangiang/tonggo-tonggo, Gondang Parningotan, Gondang Pangharoanan, Gondang Laho Manortor, dan Gondang Panggohi. Berdasarkan

keenam kelompok gondang diatas, penulis mengambil satu kelompok gondang sebagai

objek dalam tulisan ini yaitu, Gondang Tangiang/tonggo-tonggo. Gondang

Tangiang/tonggo-tonggo merupakan gondang yang dimainkan, untuk mengiringi

pelafalan tangiang/tonggo-tonggo (doa) dalam prosesi pasahat hon pelean

(penyampaian persembahan). Gondang ini terdiri dari sepuluh repertoar gondang yang

dimainkan berdasarkan urutan tangiang/tonggo-tonggo yang sudah ada. Fungsi

gondang dalam prosesi tersebut, adalah sebagai pengantar dan penyempurna doa dan

persembahan dari umat parmalim kepada ke seluruh tokoh spiritual yang terpanggil

dalam sepuluh tangiang/tonggo-tonggo tersebut. Berdasarkan penelitian yang telah

dilakukan oleh penulis yang berlandaskan pada teori sepuluh fungsi musik yang telah

dikemukakan oleh Allan P Merriam dalam bukunya berjudul, The Anthropology Of

Music terdapat tiga fungsi yang terkandung dalam gondang tersebut yaitu, fungsi musik

sebagai komunikasi, fungsi musik sebagai perlambangan dan fungsi musik sebagai

reaksi jasmani. (1) fugsi musik sebagai komunikasi yaitu, menyampaikan pelean somba

serta meminta/memohon berkat (2) fungsi musik sebagai perlambangan yaitu gondang

hasapi menandakan bahwa umat parmalim melaksanakan pamelean somba

(penyembahan dan persembahan) serta gondang hasapi dalam upacara tersebut

merupakan, gondang parhinaloan (lambang persebahan permohonan) (3) fungsi musik

sebagai reaksi jasmani yaitu, manortor yang dilakukan oleh uluan atau ruas sebagai

reaksi jasmani akan gondang yang sedang dimainkan.

Kata Kunci: Parmalim, Tangiang/tonggo-tonggo, Sipaha Sada, Upacara Ritual,

Gondang

Page 14:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

xiv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... i

PENGESAHAN PEMBIMBING ................................................................................. ii

PERSETUJUAN PROGRAM STUDI ........................................................................ iii

KATA PENGANTAR .................................................................................................. iv

ABSTRAKSI ................................................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1

1.2 Pokok Permasalahan ............................................................................... 10

1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................... 11

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................. 11

1.5 Konsep dan Teori ................................................................................... 12

1.5.1 Konsep ......................................................................................... 13

1.5.2 Teori ............................................................................................. 14

1.5.3 Tinjauan Pustaka........................................................................... 15

1.6 Metode Penelitian ................................................................................. 15

1.7 Lokasi Penelitian .................................................................................. 16

BAB II GAMBARAN UMUM PARMALIM KOTAA MEDAN .............................. 18 2.1 Parmalim di Kota Medan ....................................................................... 18

2.2 Lokasi dan Tempat Peribadatan ............................................................ 19

2.3 Struktur Kepengurusan Parmalim ......................................................... 21

2.3.1 Raja Pargonggom .......................................................................... 24

2.3.2 Raja Partahi....................................................................................24

2.3.3 Raja Pangumei ..............................................................................25

2.3.4 Raja Namora .................................................................................25

2.4 Keanggotaan .......................................................................................... 26

2.5 Struktur Peribadatan .............................................................................. 30

2.5.1 Mar ari sabtu ................................................................................. 31

2.5.2 Martutu Aek .................................................................................. 32

2.5.3 Pasahat Tondi ............................................................................... 34

2.5.4 Mangan Na Paet ............................................................................ 36

2.5.5 Mardebata ..................................................................................... 38

2.5.6 Sipaha Sada ................................................................................... 40

2.5.7 Sipaha Lima .................................................................................. 42

2.5.8 Kalender Batak ............................................................................. 44

BAB III DESKRIPSI UPACARA RITUAL SIPAHA SADA ............................. 51 3.1 Upacara Ritual Sipaha Sada .................................................................. 51

3.2 Komponen Upacara ............................................................................... 53

3.2.1 Tempat Penyajian Upacara Sipaha Sada ...................................... 54

Page 15:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

xv

3.2.2 Waktu Penyajian ........................................................................... 57

3.2.2.1 Ari Robu .......................................................................... 57

3.2.2.2 Ari Pangharoanan ............................................................58

3.2.2.3 Ari Panantion .................................................................. 58

3.2.3 Alat-alat dan Perlengkapan upacar ritual sipaha sada ................. 59

3.2.3.1 Peralatan Upacara Ritual Sipaha Saja ............................. 59

3.2.3.2 Bahan-bahan Perlengkapan Upacara Sipaha Sada .......... 63

3.2.4 Pendukung Upacara Ritual Sipaha Sada ...................................... 69

3.3 Pelaksanaan Upacra Ritual Sipaha Sada ................................................74

3.3.1 Persiapan upacara ritual sipaha sada ............................................ 75

3.3.1.1 Hadomuan ......................................................................... 75

3.3.1.2 Robu .................................................................................. 76

3.3.2 Jalannya Upacara Sipaha Sada ..................................................... 77

3.3.2.1 Ari Robu .......................................................................... 77

3.3.2.2 Ari Pangharoanan ............................................................ 80

3.3.2.3 Ari Panantion ...................................................................93

BAB IV DESKRIPSi DAN FUNGSI SEPULUH GONDANG

TANGIANG/TONGGO-TONGGO DALAM UPACARA RITUAL

SIPAHA SADA ............................................................................................................. 96

4.1 Deskripsi Gondang Tangiang/Tonggo-tonggo ...................................... 96

4.1.1 Gondang Tangiang/Tonggo-tonggo ............................................ 86

4.1.1.1 Debata Mulajadi Nabolon ............................................... 98

4.1.1.2 Debata Natolu ................................................................. 98

4.1.1.3 Siborunadeakparujar ..................................................... 100

4.1.1.4 Nagapadoaniaji ............................................................. 101

4.1.1.5 Boru Saniangnaga ......................................................... 101

4.1.1.6 Patuan Raja Uti ............................................................. 102

4.1.1.7 Tuhan Simarlimbulubosi .............................................. 102

4.1.1.8 Raja Nopatpuluopat ...................................................... 103

4.1.1.9 Raja Sisingamangaraja ................................................. 104

4.1.1.10 Raja Nasiakbagi .......................................................... 104

4.1.2 Tangiang/tonggo-tonggo ........................................................... 105

4.1.2.1 Tamiang ........................................................................ 106

4.1.2.2 Tangiang/tonggo-tonggo ............................................... 107

4.2 Fungsi Gondang Tangian/tonggo-tonggo ............................................ 114

4.2.1 Fungsi Musik Sebagai Komunikasi

(menyampaikan pelean somba serta meminta/memohon ............ 115

berkat) ........................................................................................ 115

4.2.2 Fungsi Musik Sebagai Perlambangan ...................................... 115

4.2.3 Fungsi Musik Sebagai Reaksi Jasmani ..................................... 116

4.2.4 fungsi musik sebaagai pengesahan lembaga sosial dan upacara

agama (gondang persyaratan mutlak dalam upacara) .............. 117

Page 16:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

xvi

4.2.5 fungsi musik sebagai pengintegrasian masyarakat (gondang

sebagai ritual) ........................................................................... 117

4.2.6 fungsi musik sebagai penghayatan estetis (manortor dengan

serentak mengikuti alunan gondang) ........................................ 118

BAB V PENUTUP ...................................................................................................... 119 5.1 Kesimpulan ........................................................................................... 119

5.2 Saran ..................................................................................................... 120

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 121

DAFTAR INFORMAN .............................................................................................. 123

LAMPIRAN

Page 17:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Parmalim adalah salah satu aliran kepercayaan yang telah menjadi

bagian dari ungkapan spiritual lokal di Indonesia yang berasal dari tanah

Batak. Berdasarkan etimologi kata, Parmalim berasal dari dua suku kata

bahasa Batak Toba yaitu “par” berarti orang yang melaksanakan atau bisa

juga diartikan sebagai suatu arti kata yang menunjukan identitas seseorang,

dan “malim” berarti suci. Berdasarkan etimologi kata tersebut, dapat di

artikan bahwa Parmalim adalah orang-orang yang memeluk aliran

kepercayaan yang suci (Hirosue dalam Irwansyah 2016: 33).

Berdasarkan informasi yang di terima oleh penulis, parmalim terbagi

menjadi dua sekte yang berbeda yaitu parmalim partali-tali nabontar dan

parmalim partali-tali nabirong. Kedua parmalim tersebut merupakan ajaran

agama yang berasal dari tanah batak. berdasarkan penjelasan dari beberapa

narasumber yang menjadi informan dalam tulisan ini mengatakan bahwa

kedua parmalim berbeda.

parmalim partali-talii nabontar iyalah parmalim yang menganut

ajaran kepercayaan yang di ajarkan oleh Raja nasiakbagi yang merupakan

utusan dari Debata Mulajadi Nabolon untuk mengajarkan kebenaran bagi

umat parmalim, oleh karna itu parmali yang menganut ajaran tersebut sering

mengatakan bahwa mereka adalah parmalim nasiak bagi.

Formatted

Page 18:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

2

Penjelasan tentang parmalim partali-tali nabontar tidak dapat diperoleh

karena minimnya orang yang mengetahui keberadaan mereka yang sulit

untuk ditemu karena parmalim partali-tali nabirong tersebut tidak mudah

untuk di temui karena mereka merahasiakan identitas mereka.

Aliran kepercayaan tersebut tidak mudah untuk di temui karena

mereka merahasiakan identitas mereka.

Aliran kepercayaan parmalim yang menjadi opjek kajian dalam

tulisan tersebut adalah parmali partali-tali nabontar atau yang sudah lazim

dikenal dengan sebutan parmalim. Dalam aktifitas aliran kepercayaannya,

Parmalim memiliki tujuh ritual peribadatan yang wajib dilaksanakan,

sebagai suatu cara untuk bertemu dengan Tuhan untuk menyampaikan

persembahan berupa sesajian-sesajian dan juga menyampaikan doa dan

permohonan mereka. Berikut ini adalah tujuh ritual komunal Parmalim

1. Mar ari sabtu

Mar ari sabtu adalah satu upacara ritual yang dilaksanakan

setiap satu minggu sekali tepatnya pada hari sabtu. Upacara ritual

tersebut diadakan di rumah ibadah Parmalim yang disebut bale

pasogit partonggoan Parmalim apa bila dipusat, dan di bale

parsantian Parmalim apa bila di punguan (cabang) Parmalim

Page 19:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

3

2. Martutu Aek

Martutu aek adalah upacara ritual pemandian Parmalim yang

bertujuan untuk memberi dan mensahkan nama seorang anak bayi

yang baru lahir. Upacara ritual ini dilaksanakan apa bila umur bayi

tersbut sudah mencapai 1 (satu) bulan, upacara tersebut di adakan di

sekitar mata air yang dekat dengan rumah tempat tinggal orang tua

dari bayi tersebut.

3. Pasahat Tondi

Pasahat tondi adalah satu upacara ritual peribadatan

Parmalim yang bertujuan untuk mendoakan orang yang sudah

meninggal dunia. Upacara ritual tersebut dilaksanakan tiga puluh

hari setelah hari meninggal orang tersebut yang di adakan di rumah

keluarga dari orang yang sudah meniggal.

4. Mangan Na Paet

Mangan Na Paet adalah satu upacara ritual yang dilakukan

dengan memakan makanan yang rasa nya pahit dan kemudian

berpuasa selama dua puluh empat jam penuh. Upacar ritual tersebut

dilaksanakan satu kali satu tahun pada setiap akir bulan di akhir

tahun.

Upacara ritual ini dilaksanakan dengan tujuan untuk

mengingat dan merenungkan kembali segala pelanggaran dan

Page 20:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

4

perbuatan yang salah, serta menyesali segala perbuatan tersebut,

ingin bertobat dan berjanji dengan kesungguhan hati untuk tidak

melakukannya kembali.

5. Mardebata

Mardebata adalah upacara ritual peribadatan Parmalim yang

bersifat khusus, yaitu berdasarkan keadaan dan situasi yang terjadi

sddalam hidup seseorang. upacara ritual ini dilaksanakan sebagai

media pnyampaian permohonan pengampunan dosa yang menurut

orang tersebut dosanya sudah terlalu banyak sehingga harus

memohon pengampunan dosa.

Mardebata juga dapat dlakukan sebagai media penyampaian

ucapan syukur kepada Debata Mulajadi Nabolon atas segala berkat

dan suka cita yang di terimanya. Upacara tersebut diadakan di

beberapa tempat yang disesuaikan dengan latar belakang

pelaksanaan upacara tersebut.

6. Sipaha sada

Sipaha sada adalah upacara ritual peribadatan Parmalim

yang bertujuan untuk memperingati hari kelahiran Tuhan

Simarimbulubosi. Upacara ritual tersebut dilaksanakan pada hari

pertama sampai pada hari ke tiga di bulan sipaha sada (bulan

pertama) berdasarkan kalender batak. Upaacara ritual tersebut di

Page 21:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

5

adakan di bale pasogit partonggoan parmali (rumah peribadata

Parmalim pusat).

7. Sipaha Lima

Sipaha lima adalah satu upacara ritual Parmalim yang di

laksanakan satu tahun saekali di bale pasogit partonggoan

Parmalim. Upacara tersebut di laksanakan dengan menyampaikan

pelean bolon (persembahan akbar) kepada seluruh pemilik kerajaan

malim, sebagai ungkapan ucapan syukur atas berkat yang telah

diterima secara keseluruhan selama satu tahun. Upacara ritual

tersebut dilaksanakan pada pertengahan bulan sipaha lima (bulan ke

lima) berdasarkan kalender batak.

Kajian pada skripsi ini adalah gondang pada upacara ritual Sipaha

sada, yakni fungsi dan penggunaan sepuluh Gondang Tangiang/tongo-

tonggo dalam upacara ritual yang telah dilaksanakan pada 15-17.02.2018 di

Kota Medan.

Seperti dijelaskan sebelumnya, Sipaha sada adalah upacara ritual

peribadatan Parmalim yang dilaksanakan untuk memperingati dan

merayakan hari kelahiran Tuhan Simarimbulubosi ke dunia. Tuhan

Simarumbulubosi adalah figur seorang Raja yang dipercaya sebagai

penyelamat umat manusia yang diutus oleh Debata Mulajadi Nabolon.

Upacara ritual Sipaha sada berlangsung selama tiga hari ya itu pada

ari artia (hari pertama), ari suma (hari kedua) dan ari anggara (hari ketiga)

Page 22:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

6

di bulan sipaha sada pada kalender batak. Upacara ritual ini diadakan di

Bale Pasogit Partonggoan yang di pimpin langsung oleh Ihutan Parmalim

(pemimpin utama Parmalim) dan di hadiri oleh seluruh ruas (umat

Parmalim), Upacara ini biasanya dilaksanakan pada siang hari yaitu pada

pukul 13:30 wib.

Di dalam pelaksanaan upacara tersebut, terdapat ensambel gondang

hasapi yang akan memainkan seluruh repertoar gondang yang ada selama

pelaksanaan upacara. Gondang hasapi merupakan salah satu ensambel

musik yang berasal dari batak toba, alat musik yang digunakan dalam

ensambel ini juga memiliki makna sebagai gondang parhinaloan atau

gondang permohonan.

Ensambel gondang hasapi terdiri dari lima instrumen musik yaitu

sebuah hasapi ende dan sebuah hasapi doal (lute kordofon), garantung

(Xlyofon), sarune etek (single reed aerofon), dan hesek (idofon).

Berdasarkan fungsinya dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu sebagai

pembawa melodi diantaranya hasapi ende, garantung, dan sarune etek dan

sebagai pembawa ritme konstan adalah hasapi doal dan hesek.

gondang merupakan salah satu persyaratan dalam melaksanakan

upacara ritual sipaha sada yang berfungsi untuk memainkan seluruh

repertoar yng digunakan dalam upacara tersebut, selain itu, gondang juga

merupakan bagian dari seluruh persembahan yang akan di persembahkan.

Gondang yang dimainkan dalam upacara ritual Sipaha Sada dibagi menjadi

lima bagian, Gondang tersebut wajib dimainkan secara berurutan, yaitu:

Page 23:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

7

1. Gondang alu-alu (gondang pembuka)

gondang ini adalah gondang pembuka upacara yang dimainkan

sebanyak tiga kali yaitu alu-alu kepada raja Nasiakbagi, alu-alu kepada

Raja naopatpulhopat dan alu-alu kepada Debata Mulajadi Nabolon

sebagai permohonan izin akan pelanksanaan upacara.

2. Gondang Tangiang/Tonggo-tonggo (gondang untuk berdoa)

Gondang tangiang/tonggo-tonggoan adalah gondang yang

dimainkan pada saat prosesi pembacaan tangian/tonggo-tonggo untuk

menyampaikan pelean somba (sesajian sembah) kapada seluruh pemilik

kerajaan malim. Gondang ini teridiri dari sepuluh repertoar gondang

yang berbeda dan terbagi mejadi dua bagian yaitu gondang pertama

sampai kelima ditujukan kepada pemilik kerajaan malim di banua

ginjang (benua atas), dan gondang keenam sampai kesepuluh di tujukan

kepada pemilik kerajaan malim di banua tonga (benua tengah).

Kesepuluh gondang tersebut sudah baku dan dimainkan secara

berurutan yaitu:

1. Gondang Debata Mulajadi Nabolon

2. Gondang Debata Natolu

3. Gondang SiBoruDeakParujar

4. Gondang NagaPadohaniAji

5. Gondang BoruSaneangNaga

6. Gondang Patuan Raja Uti

Page 24:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

8

7. Gondang Tuhan Simarimbulubosi

8. Gondang Raja Naopatpuluopat

9. Gondang Raja Sisingamangaraja

10. Gondang Raja nasiakbagi.

3. Gondang parnignotan (gondang peringatan)

Gondang parningotan adalah gondang yang di mainkan sebagai

peringatan akan salah seorang leluhur parmalim yang pernah berjuang

memimpin dan dan mempertahankan ajaran Parmalim.

4. Gondang pangharoanan Tuhan Simarimbulubosi

Gondang Pangharoan Tuhan Simarimbulubosi merupakan

Gondang yang dimainkan sebagai peringatan akan kelahiran Tuhan

simarimbulubosi ke dunia. gondang ini terdiri dari dua belas reportoar

gondang yang berbeda-beda, yang ditujukan kepada Tuhan

Simarimbulubosi yang mnceritakan riwayat hidupNya, yaitu

1. gondang inanta namanubuhon Tuhan simarimbulubosi

2. gondang hatutubuni Tuhan simarimbulubosi,

3. gondang pangharoan Tuhan simarimbulubosi,

4. gondang didang-didang Tuhan simarimbulubosi.

5. gondang haposoon ni Tuhan simarimbulubosi.

6. sabda/ulaonna ni Tuhan simarimbuubosi.

7. gondang habengeton ni Tuhan simarimbulubosi.

Page 25:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

9

8. gondang panghongkoppon ni Tuhan simarimbulubosi.

9. gondang hasiak bagion ni Tuhan simarimbulubosi.

10. gondang hamonangan ni Tuhan simarimbulubosi.

11. gondang parolop-olopan ni Tuhan simarimbulubosi.

12. gondang hasahatan-sitio-tio ni Tuhan simarimbulubosi

5. Gondang manortor (gondang untuk manortor)

Gondang manortor merupakan gondang yang digunakan pada

saat seluruh ruas menari. Tarian tersebut sebagai ungkapan syukur

mereka kepada Tuhan Debata atas berkat yang di berikan melalui Tuhan

Simarimbulubosi yang diutusnya untuk menyelamatkan manusia.Tai-

tarian atau tor-tor yang di sajikan pada upacara ini disesuaikan dengan

tari tor-toryang telah disepakati bersama oleh seluruh peserta yang akan

manortor, baik kelompok ibu, kelompok bapak, dan kelompok anak

muda.

6. Gondang panggohi (gondang penutup)

Gondang panggohi adalah gondang yang disajikan sebagai

gondang penutup upacara. Gondang tersebut dimainkan sebanyak

sepuluh kali pengulangan yang ditujukan kepada seluruh pemilik

kerajaan malim. gondang tersebut di mainkan secara berurutan sesuai

urutan tangiang/tonggo-tonggo.

Page 26:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

10

Berdasarkan penjelasan diatas, penulis tertarik untuk

mendeskripsikan penyajian sepuluh Gondang Tangiang/tongo-tonggo dalam

upacara ritual Sipaha Sada, yaitu gondang ke dua yang disajikan pada saat

pelaksanaan upacara tersebut.

Gondang tersebut digunakan pada prosesi penyampaian

tangiang/tonggo-tonggo yang dilakukan oleh ihutan yang sedang memimpin

upacara. Berdasarkan hasil wawan cara penulis dengan beberapa informa,

gondang tersebut merupakan media penyampai dan penyempurna doa yang

di sampaikan pada saat itu kepada seluruh pemilik kerajaan malim yang

terpanggil dalam tangian/tonggo-tonggo.

Tangiang/tonggo-tonggo merupakan salah satu prosesi yang wajib

dalam setiap upacara ritual peribadatan Parmalim, namu gondang dalam

prosesi tersebut hanya akan dimainkan pada upacara ritual yang wajib

mengunakan gondang saja, baik gondang sabangunan atau gondang

hasapi, repertoar yang akan dimainkan sama saja.

Oleh karena itu, tulisan ini diberi judul: “deskripsi penyajian

Sepuluh Gondang Tangiang/Tonggo-Tonggo Dalam Upacara Ritual

Sipaha Sada Parmalim Di Kota Medan”.

1.2 Pokok Permasalahan

Sesuai dengan judul tulisan di atas, terdapat beberapa pokok

permasalahan yang akan di dijelaskan dalam tulisan ini. Pokok-pokok

permasalahan tersebut adalah:

Page 27:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

11

1. Bagaimana jalannya upacara ritual Sipahasada Parmalim di kota

Medan.

2. Apa fungsi dari sepuluh Gondang Tangiang/tonggo-tonggo dalam

upacara ritual sipaha sada pada umat Parmalim di Kota Medan.

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mendeskripsikan jalannya upacara ritual sipaha sada

Parmalim di kota Medan.

2. Untuk mendeskripsikan fungsi sepuluh Gondang Tangiang/tonggo-

tonggo dalam upacara ritual sipaha sada Parmalim.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Sebagai pembelajaran mengenai ritual sipaha sada Parmalim bagi

setiap pembaca.

2. Sebagai referensi bagi peneliti lainnya yang mempunyai keterkaitan

dengan topik penelitian

3. Untuk menambah dokumentasi mengenai upacara ritual sipaha sada

Parmalim di Program studi etnomusikologi, Fakultas Ilmu Budaya,

Universitas Sumatera Utara.

4. Sebagai pengaplikasian atau pengembangaan ilmu yang telah di

peroleh penulis selama berkuliah di program studi Etnomusikologi,

Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.

Page 28:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

12

1.5 Konsep dan Teori

1.5.1 Konsep

Untuk memberikan pemahaman yang sama dalam tulisan ini, perlu

diuraikan kerangka konsep yang digunakan sebagai landasan yaitu; fungsi

dan penggunaan sepuluh gondang tangiang/tonggo-tonggo dalam upacara

ritual sipaha sada. Parmalim adalah satu aliran kepercayaan yg berasal dari

tanah batak. Parmalim berasal dari dua suku kata bahasa batak yaitu par

yang berarti orang yang memeluk/orang yang melaksanakan, sedangkan

malim adalah suci, berdasarkan defenisi di atas Parmalim berarti orang-

orang yang memeluk dan melaksanakan aliran kepercayaan yang suci.

Dalam aktivitas kepercayaannya Parmalim memiliki 7 (tujuh) upacara ritual

peribadatan yang wajib di laksanakan. Ritual-ritual tersebut memiliki arti

dan tujuan yang berbeda-beda.

Upacara ritual adalah aktivitas manusia yang berhubungan dengan

aliran kepercayaan. Upacara ritual yang di maksud dalam kajian ini adalah

upacara ritual sipaha sada Parmalim, yaitu upacara yang dilaksnakan sekali

satu tahun pada bulan sipaha sada (bulan pertama) berdasarkan kaalender

Batak. Di dalam perhitungan waktu kalender Batak, terdapat dua belas

bulan dalam satu tahun masing-masing bulan diberi nama berdasarkan

urutan angka yaitu sipaha sada/bulan satu, sipaha dua/bulan dua, sipaha

tolu/bulan tiga, sipaha opat/bulan empat sipaha lima/bulan lima, sipaha

onom/bulan enam, sipaha pitu/bulan tujuh, sipaha walu/bulan delapan,

Page 29:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

13

sipaha sia/bulan sembilan, sipaha sampulu/bulan sepuluh, sipaha sampulu

sada/bulan sebelas, sipaha sampulu dua/bulan dua belas.

Sipaha sada yang dimaksud dalam kajian ini adalah upacara ritual

yang bertujuan untuk memperingati hari kelahiran Tuhan Simarimbulubosi

yang jatuh pada hari ke dua di bulan sipaha sada (bulan pertama). Bulan

sipaha sada jatuh pada bulan Februari tepatnya pertengahan bulan Februari

berdasarkan kalender Masehi.

Di dalam pelaksanaan upacara ritual sipaha sada terdapat ensambel

gondang hasapi yang digunakan untuk memainkan seluruh repertoar yang

terdapat dalam upacara tersebut, gondang juga memiliki arti sebagai

upacara ritual, alat musik, ensambel musik, dan repertoar lagu. Konsep

gondang dalam kajian ini adalah sebagai repertoar lagu yaitu sepuluh

gondang tangiang/tongo-tongo dalam upacara ritual sipaha sada.

Tangiang/tongo-tongo adalah doa yang di panjatkan oleh seluruh

umat Parmalim melalui uluan (pemimpin upacara) kepada seluruh pemilik

kerajaan malim yang berada di banua ginjang (benua atas), banua tonga

(benua tengah), dan banua toru (benua bawah) untuk menyampaikan

pelean somba (sesajian sembah).

Fokus kajian dalam tulisan ini adalah deskripsi penyajian sepuluh

gondang tangiang/tonggo-tonggo dalam upacara ritual sipaha sada

Parmalim.deskripsi penyajian yang dimaksud adalah penjelasan secara

rinci mengena tata cara penyajian kesepulu gondang tangia/tonggo-tonggo

tersebut.

Page 30:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

14

1.5.2 Teori

Teori merupakan landasan dalam berfikir. Dalam hal ini penulis

menggunakan beberapa teori sebagai pondasi. Untuk mengkaji fungsi

kesepulu gondang tersebut penulis menggunaka teori use and fungtion oleh

Allan P. Merriam dalam bukunya The Anthropology of Music. Pada buku

tersebut dijelaskan 10 (sepuluh) fungsi dan penggunaan musik yaitu: (1)

fungsi pengungkapan emosional (the funtion of emotional), (2) fungsi

penghayatan estetis (the funtion of aesthetic enjoyment), (3) fungsi hiburan

(the funtion of entertainment), (4) fungsi komunikasi (the funtion of

comunication), (5) fungsi perlambangan (the funtion of symbolic

representation), (6) fungsi reaksi jasmani (the funtion of physical response),

(7) fungsi yang berkaitan dengan norma-norma sosial (the funtion of

enforcing coformity to social norms), (8) fungsi pengesahan lembaga sosial

dan upacara agama (the funtion of validation of social institution and

religious rituals), (9) fungsi kesinambungan budaya (the function of

contribution to the continuity and stability of culture), dan (10) fungsi

pengintegrasian masyarakat (the funtion of contribution the integration of

society).

Untuk mengkaji upacara ritual sipaha sada, penulis menggunakan

teori yang dikemukakan oleh Koentjaraningrat (1984: 243) yang

menyatakan bahwa komponen upacara ada 4, yaitu : (1) tempat upacara, (2)

saat upacara, (3) alat-alat perlengkapan upacara, dan (4) pendukung dan

pemimpin upacara. Sehingga penulis akan mendeskripsikan secara bertahap

Page 31:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

15

bagaimana penyajian upacara tersebut dan apa komponen-komponen yang

mendukung di dalamnya.

1.5.3. Tinjauan Pustaka

Sebagai acuan dan tambahan referensi untuk memperoleh data yang

kongkrit dan untuk menghindari kesamaan pokok pembahasan dalam

menulis, penulis mengunakan beberapa buku. diantaranya tulisan Irwansyah

Harahap yang menulis buku dengan judul “Hata Ni Debata”. Buku ini berisi

tentang sejarah dan perkembangan Parmalim secara umum, secara khusus

bagian yang membahas makna kata Parmalim: Berdasarkan etimologi kata,

Parmalim berasal dari dua suku kata bahasa Batak Toba yaitu “par” berarti

orang yang melaksanakan, dan “malim” berarti suci. Jadi Parmalim adalah

orang yang memeluk aliran kepercayaan yang suci.

Kemudian Ibrahim Gultom menulis buku dengan judul “Agama

Malim di tanah Batak”. Secara umum buku ini membahas keberadaan

Parmalim di tanah batak, terkhusus deskripsi keseluruhan ritual peribadatan

Parmalim.

1.6 Metode Penelitian

Metode penelititan adalah suatu rancangan kegiatan yang akan di

lakukan untuk memperoleh data/informasi yang akurat bertujuan untuk

menyelesaikan sebuah penelitian. oleh karena itu, di dalam tulosan ini

digunakan metode penelitian deskriptif yang bersifat kualitatif yaitu metode

Page 32:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

16

yang di kemukakan oleh Koentjaraningrat (1990: 29) mengemukakan

bahwa metode penelitian yang bersifa deskriptif adalah metode penelitian

yang bertujuan untuk memaparkan secara tepat sifat-sifat suatu individu,

keadaan, gejala atau kelompok tertentu untuk menentukan frekuensi atau

penyebaran dari suatu gejala ke gejala lain dalam suatu masyarakat.

Menurut Nawawi dan Martini (1995: 209) metode penelitian kualitatif

adalah rangkaian atau proses menjaring data (informasi) yang bersifat

sewajarnya mengenai suatu masalah dalam kondisi aspek atau bidang

kehidupan tertentu pada objeknya.

Ada dua hal yang esensial untuk melakukan aktivitas penelitian

dalam disiplin Etnomusikologi yaitu (Nettl 1964: 62-64) kerja lapangan

(field work) dan kerja laboratorium. Kerja lapangan ini meliputi pemilihan

informan, pendekatan dan pengumpulan data, pengumpulan dan perekaman

data, latar belaksang perilaku sosial ataupun mempelajari seluruh pemakaian

musik. Kerja laboratorium (desk work), kerja laboratorium meliputi

pengolahan data yang didapat dari lapangan, menganalisis dan membuat

hasil dari keseluruhan data-data yang diperoleh.

1.7 Lokasi Penelitian

Adapun tempat yang menjadi lokasi penelitian penulis, berada di

kota Medan. Tepatnya di Komplek Istana Parmalim jl. Air bersih ujung,

kelurahan Sudi rejo, Kecamatan Medan teladan. komplek ini merupakan

cabang rumah peribadatan Parmalim di kota medan yang berpusatat di desa

Page 33:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

17

Huta tinggi, kecamatan lagu boti, kabupaten toba samosir.Untuk

mendukung informasi mengenai upacara ini, maka penulis memilih lokasi

tersebut sebagai lokasi penelitian, Karena lokasi tersebut berada di daerah

yang mudah di jangkau, informan yang mudah untuk di temui, dan juga

upacara ritual sipaha sada yang telah di laksanakan pada tgl 16-17 februari

2018 di lokasi tersebut.

Page 34:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

18

BAB II

GAMBARAN UMUM PARMALIM DI KOTA MEDAN

2.1 Parmalim di Kota Medan

Seperti telah di jelaskan pada bab sebelumnya bahwa Parmalim

adalah satu aliran kepercayaan yang telah menjadi bagian dari ungkapan

spiritual lokal di Indonesia yang berasal dari tanah Batak. Defenisi

Parmalim menurut Parmalim itu sendiri adalah ima sada ugamo na

pinatuat ni Debata Mulajadi Nabolon tu liat ni portibiona na

marhajongjongan di tano batak, yang berarti bahwa Parmalim adalah satu

ajaran agama yang telah di turunkan oleh Tuhan Debata ke dunia yang

berkedudukan di tanah batak.

Pada tahun 1921, Parmalim telah mendapat izin dan perizinan dari

pemerintahan kolonial Belanda untuk mendirikan satu rumah peribadatan

Parmalim yang disebut dengan bale pasogit partonggoan. rumah peribadat

tersebut didirikan oleh indung bolon Parmalim (ihutan Parmalim pertama)

di desa Huta tinggi, kecamatan Lagu boti, kabupaten Tobasa.

Aliran kepercayaan ini telah menyebar ke beberapa daerah diluar

dari tanah batak. pada umumnya, persebaran tersebut terjadi karena adanya

perpindahan penduuk masyarakat batak toba ke berbagai daerah untuk

bekerja, malanjutkan pendidikan dan sebagainya. Terkusus bagi pemeluk

aliran kepercayaan Parmalim, mereka menyebar ke beberapa daerah dan

mendirikan rumah peribadatan di daerah yang mereka tinggali.

Page 35:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

19

Salah satu daerah yang menjadi lokasi persebaran Parmalim adalah

kota Medan. Parmalim di daerah ini sudah ada mulai sekitar tahun 1970 an,

yang bertempat di Jl Jaya 2 Simpang limun Medan Amplas, lokasi tersebut

menjadi tempat berkumpulnya umat Parmalim pertama yang berdomisili di

daerah Kota Medan dan sekitarnya. Pada awalnya mereka hanya berjumlah

sekitar 4 (empat) kepala keluarga saja. Mareka melasankan rituaal

peibadatan di lokasi tersebut yakni di rumah Raja Marnangkok naipospos

yang pada saat itu sebagai ihutan Parmalim huta tinggi laguboti, karena

pada saat itu mereka belum memiliki rumah peribadatan di daerah tersebut.

2.2. Lokasi dan Tempat Peribadatan

Seiring dengan berjalannya waktu, umat Parmalim di Kota Medan

semakin bertamabah. Hal ini terjadi karena perpindahan penduduk dari

daerah tanah batak menuju kota Medan hingga pada saat ini masih

berlangsung secara berlahan. Semakin bertambah nya umat Parmalim

tersebut, maka kebutuhan akan rumah peibadatan pun semakin mendesak.

Pada tahun 2005, sebuah rumah peribadatan Parmalim di kota

Medan mulai di dirikan, pemmbanguna tersebut bertujuan untuk memenuhi

kebutuhan umat Parmalim aknn rumah peribadatan yang dapat digunakan

untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan keagamaan.

Pembangunan rumah peribadatan tersebut dimulai pada Rabu. 04.

05. 2005, yaitu peletakan batu pertama bale parsantian (rumah peribadatan

Parmalim cabang) oleh Raja Marnangkok naipospos yang pada saat itu

Page 36:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

20

sebagai ihutan Parmalim huta tinggi. Bangunan tersebut di dirikan di atas

lahan seluas 1591 M2 yang berlokasi di jl. Air bersih ujung, kelurahan Sudi

rejo, Kecamatan Medan Teladan. Tanah tersebut merupakan lahan ibah dari

salah seorang ruas Parmalim yang memiliki kemampuan finansial,

sehingga beliau membebaskan lahan tersebut sebagai kompek bale

parsantian Parmalim di kota medan.

Keberadaan Parmalim di jalan air bersih tersebut pada awalnya

mengalami penolakan dari masyarakat sekitar. Penolakan tersebut berupa

keberatan ketidak setujuan masyarakat sekitar akan kehadiran Parmalim di

lingkungan mereka, dengan alasan bahwa mereka takut, kehadiran

Parmalim tersebut membawa pengaruh buruk bagi anak dan sanak saudara

mereka, yang mengatakan bahwa Parmalim itu ajaran yang sesat dan tidak

baik berada di lingkungan mereka.

Berbagai usaha dilakukan oleh umat Parmalim agar penolakan

tersbut tidak berlarut-larut, usaha yang mereka lakukan adalah pendekatan

pribadi dengan mendatangi ke rumah-rumah penduduk dan juga pendekatan

perkelompok dengan tujuan untuk menjelaskan bahwa pandangan mereka

terhadap Parmalim pada saat itu tidak benar adanya. Penolakan tersebut

berlangsung beberapa lama yang mengakibatkan tertundanya pembangunan

bale partsintian tersebut.

Dengan perjuangan dan usaha-ussaha yang telah dipebuat, maka

penolakaan tersebut berangsur berubah menjadi respon yang positif.

Hingga pada saat ini, keberadaan Parmalim di jalan air bersik ujung tersebut

Page 37:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

21

telah diterima di lingkungan masyarakat sekitar baik secara pribadi,

kelompok, maupun secara atministrasi negara.

Bale parsantian Parmalim yang berada di jalan air bersih kota

Medan diresmikan pada Kamis, 23, 06, 2011 oleh Raja Marnangkok

naipospaspos selaku ihutan Parmalim huta tinggi pada saat itu. Peresmian

tersebut di hadiri oleh seluruh ruas Parmalim cabang kota medan, utusan

dari punguan Parmalim di luar dari kota Medan, masyarakat setempat,

pemerintah setenpat, pemerintah daerah, dan pihak kepolisisan.

Bale parsantian adalah istilah atau nama rumah peribadatan

Parmalim di cabang, istilah tersebut berlaku untuk semua rumah

peribadatan Parmalim cabang yang ada di berbagai daerah.. Adapun ritual

peribadatan yang wajib di laksanakan di bale parsantian tersebut adalah

upacara ritual mar ari sabtu, yaitu upacara ritual yang wajib dilaksanakan

satu kali satu minggu oleh seluruh umat Parmalim dimana pun berada.

2.3. Struktur Kepengurursan Parmalim

Bale parsantian Parmalim yang di dirikan di Jalan Air bersih ujung

merupakan salah satu cabang bale pasogit partonggoan Parmalim huta

tinggi yang berada di luar dari tanah batak, bale parsantian tersebut menjadi

pusat pelaksanaan peribadatan serta kegiatan keagamaan umat Parmalim di

kota medan dan sekitarnya.

Pada awalnya, bale pasogit partonggoan di dirikan di huta tinggi

lagu boti, bale pasogit partonggoan tersebut menjadi pusat dari seluruh

Page 38:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

22

punguan Parmalim yang ada. Rumah peribadatan tersebut di dirikan oleh

indung bolon (ihutan pertama Parmalim) yakni Raja mulia naipospos atas

perintah guru nya raja Nasiakbagi.

Kepemimpinan pusat Parmalim huta tinggi berlangsung selama 4

(empat) generasi kepemimpinan yang di wariskan secara turun temurun

oleh keturunan dari indung bolon Parmalim yakni Rja mulia naipospos

sebagai generasi pertama, kemudian di wariskan kepa Raja Ungkap

naipospos sebagai generasi ke dua, dan kemudian di diwariskan kepada Raja

Marnangkok naipospos sebagai generasi ketiga, dan di wariskan kembali

kepada Raja Poltak naipospos sebagai generasi ke empat ihutan Parmalim

huta tinggi.

Raja Poltak naipospos (ihutan Parmalim generasi ke empat) bersama

sebahagian umat Parmalim huta tinggi yang meneruskan kepmimpinan dari

ayahnya Raja Marnangkok naipospos (generasi ketiga ihutan Parmalim)

pindahan ke desa si onggang, kecamatan lumban julu, Kabupaten Tobasa

untuk meneruskan ajaran dan seluruh aktivitas kepercayaan Parmalim.

Dengan adanya perpindahan tersebut, maka lokasi pusat

kepemimpinan Parmalim pun di tetapkan di Desa Si Onggang, lumban julu,

Tobasa. Dengan beberapa punguan yang ikut mendukung lokasi tersebut

sebagai pusat kepemimpinan Parmalim. Salah satu punguan tersebut adalah

punguan Parmalim Kota Medan.

Page 39:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

23

Sistem kepengurusan Parmalim pada dasarnya telah di susun dan

terstruktur dalam sa/tu sistem yang di anut Parmalim. Sistem tersebut

memiliki makna dan filosopi tersendiri bagi umat Parmalim, sistem

tersebut telah ada tersusun dan terlaksana jauh sebelum aliran kepercayaan

tersebut dihimpun dalam satu kelompok yang disebut Parmalim. sistem

kepengurusan ini lah yang di gunakan dalam struktur kepemimpinan

Parmalim di pusat atau pun di cabang untuk mengetur segala hal yang

berhubungan dengan keberlangsungan seluruh kegiatan spiritual maupun

non spiritual Parmalim.

Adapun struktur kepemimpinan tersebut adalah sebuah sistem yang

disebut dengan suhi ni ampang na opat, yaitu sistem yang di bentuk dan

diberkati oleh Debata Mulajadi Nabolon untuk menajalankan kerajaan

malim di banua ginjang (banua atas). Sistem suhi ni ampang na opat terdiri

dari empat pemimpin yang berkedudukan sama dan memiliki fungsi yang

berbeda.

Suhi ni ampang na opat tersebut di turunkan langsung oleh Debata

Mulajadi Nabolon melalui Debata na tolu kepada patuan raja malim untuk

menjalankan kerajaan malim di banua tonga (benua tengah).

Berikut adalah pengertian dan fungsi masing-masing aitem dari sistem suhi

ni ampang na opat.

Page 40:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

24

2.3.1. Raja Pargonggom

Raja pargonggom adalah satu figur pemimpin dari sistem suhi ni

ampang na opat yaitu sebagai ketua, dan bertugas sebagai pembawa atau

pemimpin seluruh ritual-ritual peribadatan Parmalim baik di cabang maau

pun di pusat. Raja pargonggom yang memimpin di pusat disebut sebagai

ihutan Parmalim (pemimpin utama Parmalim), sedangkan raja

pargonggom yang memimpin di setiap punguan disebut ulu punguan

(pimpinan cabang Parmalim).

Yang menjadi raja pargonggom/ulu punguan di kota medan mulai di

didirikan nya punguan tersebut hingga pada saat ini adalah amang Rinsan

simanjuntak. Beliau lah yang menjadi ulu punguan pertama yang memimpin

di pungusn tersebut. beliau di pilih langsung oleh ihutan Parmalim pada

saat itu berdasarkan kriteria dan petunjuk yang diterima oleh ihutan dari

Debata Mulajadi Nabolon.

2.3.2. Raja Partahi

Raja partahi adalah satu figur pemimpin dari ke empat suhi ni

ampang na opat yang bertugas sebagai perancana atau perancang segalah

sesuatu yang berhubungan dengan keberlangsungan kegiatan dan masa

depan Parmalim. Yang menjadi pengemban tugas sebagai raja partahi sejak

di dirikannya punguan Parmalim kota medan hingga pada saat ini adalah

amang Lambok manurung. Beliau juga di hunjuk langsung oleh ihutan

Page 41:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

25

Parmalim pada saat itu berdasarkan kriteria dan petunjuk yang diterima oleh

ihutan dari Debata Mulajadi Nabolon.

2.3.3. Raja Pangumei

Raja pangumei adalah figur satu pemimpin dari sistem suhi ni

ampang na opat yang berfungsi sebagai penasehat. Raja pangume bertugas

menyelesaikan segala pertikayan, dan permasalahan di tengah-tangah umat

Parmalim. Yang menjadi pengemban tugas sebagai raja pengumei sejak

didirak nya punguan Parmalim kota medan hingga pada saat ini adala

amang Jonga gultom beliu juga dihunjuk langsung oleh ihutan Parmalim

pada saat itu berdasarkan kriteria dan petunjuk yang diterima oleh ihutan

dari Debata Mulajadi Nabolon.

2.3.4. Raja Namora

Raja namora adalah figur satu pemimpin dari sistem suhi ni ampang

na opat yang bertugas sebagai pemegang dan pengatur sistem ke uangan

yang disebut sebagai sitiop puro atau pemegang harta dari satu punguna

atau pun Parmalim pusat. Yang menjadi pengemban tugas sebagai raja

mamora sejak di dirikan nya punguan Parmalim Kota Medan adalah amang

Demson butarbutar beliau juga dipilih langsung oleh ihutan pada saat itu

berdasarkan kriteria dan petunjuk yang diterima oleh ihutan dari Debata

Mulajadi Nabolon.

Page 42:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

26

Keempat fungsi dari sistem suhi ni ampang na opat tersebut

terdapat di pusat atau pun di cabang Parmalim, sistem dan fungsi nya sama,

hanya saja skala, ruang lingkup kerja dan fungsi dari suhi ni ampang na

opat yang di pusat lebih luas karena mencakup ruas Parmalim keseluruhan,

sedangkan di cabang hanya mengatur ruas punguan masing-masing.

Seluruh jajaran kepemimpinan Parmalim yang terdapat di punguan

Parmalim di hunjuk langsung oleh ihutan Parmalim, dan tidak ada masa

periode kepemimpinan. Kepemimpinan tersebut berakhir apa bial sudah

tidak mampu lagi untuk melakukan tugas atau di berhentikan oleh ihutan

Parmalim karena adanya penyimpangan

Suhini ampang naopat

Raja namora Raja pangumei Raja partahi Raja pargomgom

Suhi ni ampang naopat punguan

Parmailim

Raja namora Raja pangumei Raja partahi Raja pargomgom

Ruas

pParmalim

Page 43:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

27

2.4. Keanggotaan

Parmalim adalah orang yang menganut kepercayaan dari leluhur

masyarakat batak toba, ya itu satu aliran kepercayaan yang mempercayai

bahwa Debata Mulajadi Nabolon sebagai tuhan yang maha kuasa dan

pencipta alam semesta. Kata Parmalim sendiri berasal dari dua suku kata

bahasa baatak, yaitu “par” yang berarti orang yang melaksanakan atau

pelaku, dan “malim” adalah suci.

Berdasarkan etimologi kata tersebut dapat di artikan bahwa

Parmalim adalah sebutan terhadap orang-orang yang menganut aliran

kepercayaan yang suci. Istilah Parmalim sendiri lazim di kenal di kalangan

orang banyak sebagai satu nama aliran keperacayaan, namun hal tersebut

tidak menjadi persoalan bagi umat Parmalim, mereka menganggap bahwa

itu hanya sebuah nama saja yang tidak akan mempengaruhi pelaksanaan

kegitana mereka.

Setiap orang yang telah menerima dan percaya kepada Debata

Mulajadi Nabolon sebagai tuhan yang maha kuasa, kemudian melaksanakan

ritual-ritual peribadatan, memberikan pelean (persembahan), dan

melaksaanakan hamalimon (ajaran Parmalim), maka seseorang tersebut

dapat dikatakan seorang Parmalim.

Parmalim juga memiliki istilah tersendiri yang digunakan untuk

menyatakan bahwa seseorang tersebut adalah salah satu bagian dari anggota

permalim yaitu ruas. Apa bila diartikan secara makna kata, ruas berarti

Page 44:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

28

anggota dari satu kelompok aliran kepercayaan tertentu. Istilah ini berasal

dari bahasa batak, ruas juga dapat di artikan sebagai peserta.

Seorang umat Parmalim dapat di katakan sebagai seorang Parmalim

apabila orang tersebut telah tercatat sebagai anggota kelompok Parmalim

yang dikenal dengan istilah ruas Parmalim. Ruas Parmalim yang tercatat

sebagai anggota kelompok bale pasogit partonggoan disebut sebagai ruas

Parmalim bale pasogit partonggoan, sedangkan anggota yang tercatat di

tiap-tiap cabang di sebut ruas pungan Parmalim yang dibagi berdasarkan

punguan Parmalim di daerah masing-masing.

Dinyatakan sebagai ruas pamalim pusatt atau pun punguan, apa bila

seorang tersebut telah mengalami dua proses inisiasi yang secara otomatis

akan menjadikannya ruas Parmalim, yaitu apa bila seorang laki-laki

menikah dengan seorang perempuan dan melaksanakan pamasumasuon

(pemberkatan nikahan) yang dilaksanakan di bale pasogit partonggoan atau

pun di bale parsantian yang di pimpin oleh ihutan Parmalim atau pun ulu

punguan dengan di hadiri oleh sanak saudara, kaeluarga dan ruas permalim

lainnya. Dengan dilaksanakan nya pamasumasuon tersebut maka kedua

mempelai dinyatakan resmi dna tercatat sebagai ruas Parmalim di pusat

maupundi punguan, yakni mempelai pria sebagai ruas ama (anggota

kelompok bapak), dan mempelai wanita sebagai ruas ina (anggota

kelompok ibu).

Berikutnya apa bila seorang anak lahir, tumbuh dan berkembang di

ditengah-tangah keluarga yang berlatar belakang raus Parmalim yang

Page 45:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

29

terdaftar di pusat atau pun punguan maka secara otomatis anak tersebut

adalah ruas Parmalim yang di sebut tunas naimbaru. Istilah tersebut di

gunakan untuk menyebut anggota kelompok naposo (pemuda) Parmalim.

Anggota kelompok naposo Parmalim yang disebut dengan tunas

naimbaru adalah setiap pemuda baik laki-laki atau perempuan yang ikut

serta dalam kegitana-kegiatan keagamaan yang dilaksanakan Parmalim

pusat ataupun punguan, dan menyatakan diri nya sebagai Parmalim, yang

artinya bahwa setiap pemuda yang mempercayai ajaran Parmalim dan mau

mengikuti ajarannya maka dia dapat di nyatakan ruas Parmalim sebagai

tunas naimbaru.

Istilah tunas naimbaru berasal dari bahasa batak toba yaitu “tunas”

yang berarti bibit, sedangkan “naimbaru” adalah yang baru. Jika diartikan

berdasarkan arti kata dalam bahasa batak, tunas naimbaru berarti bibit yang

baru. Namun makna tunas naimbaru yang dimaksud adalah generasi

pemuda Parmalim yang akan meneruskan ajaran Parmalim di masa yang

akan datang.

Jumlah ruas punguan Parmalim Kota Medan mulai sejak

dibentuknya punguan tersebut yakni ssekitar tahun 1970 an hingga pada

saat ini (2018) telah berjumlah kurang lebih seratus kepala keluarga atau

sekitar empat ratus jiwa. jumlah tersebut tidak termasuk ruas yang telah

pinda, meninggal, keluar dari Parmalim, dan juga simpatisan (anggota yang

tidak terdaftar secara atministrasi), melainkan hanya jumlah dari ruas yang

Page 46:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

30

aktif, menetap, dan tercatat secara atministrasi di punguan Parmalim Kota

Medan.

Ruas punguan Parmalim Kota Medan pada umumnya yang

berdomisili disekitar Kota Medan tetapi ada juga yang berdomisili di

pinggiran dan bahkan di luar dari Kota Medan seperti Tebing tinggi, Tanah

karo, Deli serdang, Medan Belawan dan lain-lain. Ruas tersebut pada

umunya memiliki mata pencaharian atau pekerjaan yang sama seperti

penduduk pada umumnya.

2.5. Struktur Peribadatan

Dalam aktifitas kepercayaannya, Parmalim memiliki tujuh ritual

komunal peribadatan yang wajib dilaksanakan oleh umat Parmalim. Seluruh

upacara ritual tersebut di laksanakan sebagai salah satu cara untuk bertemu

dengan Tuhan Debata Mulajadi Nabolon dan seluruh pemilik kerajaan

malim lainnya, untuk menyampaikan pelean berupa sesajian-sesajian dan

juga untuk menyampaikan doa dan permohonan mereka.

Seluruh upacara ritual tersebut memiliki makna dan tujuan yang

berbeda-beda, hal tersebut dapat di lihat dari beberapa hal yang menjadi

bagian penting dalam upacara tersebut yakni waktu dan tempat pelaksanaan

upacara, proses penyajian upacara, perlengkapan dan pendukung upacara

serta latar belakang dilaksanakan nya upacara tersebut.

Page 47:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

31

Berikut ini adalah deskripsi singkat ke tujuh upacara ritual komunal

Parmalim secara umum.

2.5.1. Mar ari sabtu

Mar ari sabtu adalah upacara ritual yang telah terjadwal dan wajib

dilaksanakan setiap satu minggu sekali, yakni pada hari sabtu. Upacara

ritual tersebut di adakan di tiap rumah peribadatan Parmalim yang ada di

daerah masing-masing, seperti bele psdogit psrtonggosn apa bila di pusat

atau di bele parsantian apa bila di punguan.

Berikut adalah dasar pelaksanaan upacara ritual mar ari sabtu.

(a). Ganup jumpang ari sabtu ingkon marpungu Parmalim tu punguan

naung tinontuho di ingananna be.

Ayat ini menjelaskan bahwa setiap umat Parmalim harus datang dan

berkumpul dalam satu rumah peribadatan Parmalim untuk melaksanakan

ritual peribadata mar ari sabtu, yaitu upacara yang dilaksanakan setiap satu

kali dalam satu minggu tepat nya pada hari sabtu.

(b).Ndang jadi ukahonon manang na aha namarupahon ulaon siapari

manang ngongong sambing di jabu di na sadari I alana patik mandok oloan

aturan,

Pada ayat ini menjelaskan bahwa setiap umat Parmalim tidak boleh

bekerja pada hari sabtu. Tidak boleh bekerja berariti tidak melaksanakan

pekerjaan yang menjadi rutinitas sehari hari melainkan pergi ke runah

peribadatan untuk mengikuti ritual mar ari sabtu.

(c). Aturan on niulahon marhite daupa dohot pangurason pinasahat marhite

tangiang manang tonggo-tonggo laho manopoti dosa. Arion tinontuhon ni

raja nasiak bagi ari pamujian paradianan gabe aturan.

Pada patik ayat yang ketiga mengandung makna dari pelaksanaam

ritual mar ari sabtu, yaitu bukan saja sebagai wadah perkumpulan untuk

sekedar berdoa, melainkan sebagai wadah permohonan penghapusan akan

dosa yang telah di perbuat selama satu minggu. permohonan tersebut

disampaikan melalui pelean dan pembacaan tangiang/tonggo-tonggoan

sebagai media permohonan.

Page 48:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

32

(d). Angka pangalaho , sangkap manang naung niulahon sian napininsang

ni patik nagabe dosa, ingkon topotan mai marhite aturan dibagasan ugamo

malim pinasahat marhite tangian managtonggo-tonggo.

Dalam ayat yang ke empat dijelaskan bahwa dalam melakukan

upacara ritual mar ari sabtu harus lah dengan hati yang tulus, ikhlas dan

bertekat untuk tidak melakukan dosa-dosa yang sebelumnya, karena upacara

ritual tersebut adalah salah satu ritual yang berfungsi sebagai wadah

permohonan penghapusan dosa.

(e).Ingkon himbul, polin ,gomos, jala tulus do roha marningot laos

manopoti dosa naung niulahon di ari naung salpu,laho masuk tu dalan

pardomuan ingkon iasdo jala malim.

Ayat yang ke lima ini mengatakan bahwa didalam melaksanakan

mar ari sabtu, jiwa harus ikhlas, hati tegar, tulus dan fokus kepada Tuhan

serta bersih dan suci untuk datang melaksanakan marari sabtu

2.5.2. Martutu Aek

Martutu aek adalah satu upacara ritual Parmalim yang bersifat

pengesahan. upacara ritual tersebut di laksanakan dengan tujuan

penyambutan kelahiran seorang anak, pemberian serta pengesahan nama

anak tersebut. Berdasarkan kepercayaan Parmalim, setiap manusia memiliki

tondi (roh) yang berasal dari Debata Mulajadi Nabolon, dan bila waktunya

tiba, tondi tersbut akan kembali kepada debata mula jadi nabolon sebagai

pemilik tondi tersebut.

Sebagai umat Parmalim, harus lah mengucap syukur untuk setiap

pemberian dari Debata, kelahiran seorang anak adalah satu anugrah dan

kebahagiaan yang besar bagi setiap umat, maka sudah sepantasnya lah

mengucap syukur kepada Debata Mulajadi Nabolon atas anugerah tersebut.

Mar tutu aek juga dapat di artikan sebagai bentuk dari ungkapan

ucapan syukur umat Parmalim, karena di dalam upacara ritual tersebut juga

Page 49:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

33

dilakukan pelafalan tonggo-tonggoan yang bertujuan untuk menyampaikan

ucapan syukur tersebut dalam bentuk pelean (sesajian-sesajian).

Berikut ini adalah dasar pelaksanaan martutuaek

(a). Dung pe gok umur ni posoposo isabulandi ari naung tinitidisim

dipungka manang disahapho/n goarni posoposo i.

Pada ayat ini dijelaskan bahwa, setelah bayi yang lahir genap

berumur satu bulan, barulah boleh diberi dan disahkan namanya dalam satu

upacara ritual yang telah ditentukan.

(b). Aturan nadiulahon marhite daupa dohot pangurason.anggir dua

dibagasan mangkuk puti sada rupia lima atas abit nabontar paradatan on

ma bagian ni guru ihutan.

Pada ayat ini dijelaskan bahwa, aturan peribadatan dilaksanakan

dengan menyampaikan persembahan berupa dupa dan aek pangurason

dengan dua buah jeruk purut didalamnya, dan ada juga parbuesanti yang

didalamnya ada lima uang satu rupiah, serta lima hasta kain putih dan juga

paradatan yang diserahkan kepada tuan guru ihutan selaku pimpinan.

(c). Ndang boi boanon posoposo i tu aek ianggo so di partutuaek dope.

Pada ayat ini dijelaskan bahwa, bayi yang baru lahir tidak boleh

dibawa kemata air sebelum dilaksanakan martutu aek kepada bayi tersebut.

(d). Molo tung pinaksa ni tingki gabe tarboan posoposo i tari par huta

manang aek dinamamungka boarna ndang baenon be posoposo i tu aek.

Pada ayat ini dijelaskan bahwa, apabila keadaan terpaksa seorang

anak dibawa bepergian dan kebetulan melewati mata air, pada waktu

penabalan namanya si anak tidak perlu lagi dibawa kemata air untuk

memandikanya.

(e). Ndang adong si dalian marhantangkanghon ala ni hapogoson so

mangoloi aturan di ugamo malim ai tarsurat di pustaha habonaron ni pis

na mantat neang ma hapalna mantat dokdok na.

Pada ayat ini dijelaskan bahwa, tidak ada alasan apapun untuk tidak

menaati aturan agama malim termasuk alasan kemiskinan karena martutu

aek telah terlulis dalam pustaha habonaron.

(f). Suhhut aturan siulahonon asing dipunguan ari sabtu ingkon ihuta ni

ugamo malim manang wakilna pasahatonsa.

Pada ayat ini dijelaskan bahwa, setiap upacara yang terdapat dalam

peraturan agama malim harus dipimpin oleh ihutan kecuali marari sabtu.

Page 50:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

34

2.5.3. Pasahat Tondi

Pasahat tondi adalah upacara ritual Parmalim yang bertujuan untuk

mendoakan orang yang sudah meninggal. Pasahat todi, berasal dari bahasa

batak yaitu “pasahat” yang berarti penyampaian atau penyerahan,

sedangkan “tond”i adalah arwah atau roh. berdasarkan pemaknaan kata

tersebut dapat di artikan bahwa pasahat tondi berarti penyampaian atau

penyerahan roh kepada Debata Mulajadi Nabolon sebagai pemilik roh

tersebut.

Berdasarkan konsep ajaran Parmalim, setiap manusia memiliki tondi

yang telah ada sejak manusia itu di lahirkan dan roh tersebut, akan tetap

berada dalam diri manusia tersebut selama dia hidup dan akan kembali

kepada pemiliknya apabila manusia tersebut meniggal dunia.

Kedatangan atau kehadiran tondi tersebut dikenal dengan istilah

haroanan tondi yang terjadi tepat pada hari hatutubu (kelahiran) seorang

anak, yang di rayakan, di sahkan, dan di doakan dalam upacara ritual

martutu aek. Sedangkan hamatean adalah peristiwa yang terjadi dimana

tondi telah keluar dan meninggalkan tubuh manusia tersebut untuk kembali

pada pemilik nya. Tubuh manusia yang telah di tinggalkan oleh tondi di

sebut dengan istilah Bangke (jenazah). Tondi yang telah meniggalkan

tubuhnya harus di serahkan kembali kepada pemilik nya yaitu Debata

Mulajadi Nabolon dengan melaksanakan upaacara ritual pasahat tondi, dan

apa bila tondi yang tidak diserahakan, maka tondi tersebut akan menangis

dan terus menunggu diserahkan melalui upacara tersebut.

Page 51:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

35

Berikut ini adalah pelaksanaan pasahat tondi:

(a). Ndang jadi matektek ilu jala ndang jadi tangisan manang andungan

mamereng marujung ngolu rodi namate sotung ramun tarambat tondina tu

debata (haporseaon)

Pada ayat ini dijelaskan bahwa tidak boleh menangisi bahkan

meratapi orang yang sudah meninggal dunia, hal ini dipercaya akan

menghambat perjalan roh menuju tempat dimana dia akan di tempatkan

Debata.

(b). Ndang jadi mangan saleleng dihuta dope bangke ondeng (haramunon)

Pada ayat ini dijelaskan bahwa, ketika jenazah masih dirumah atau

belum dikebumikan, umat Parmalim dilarang makan dirumah tersebut.

(c). Ingkon jolo diuras jala diboahon do tu Nagapadohaniaji na jumujung

tano on, laho manghurak tano kuburan namatei.

Pada ayat ini dijelaskan bahwa sebelum pemakaman dilaskanakan,

tanah kuburan terlebih dahulu di sucikan dengan aek pangurason dan

memohon izin kepada Nagapadohaniaji sebagai penguasa tanah, sebelum

tanah tersebut digali.

(d). Ingkon di didi do bangke i ias, dohot abit nabotar pangusana. Dung

ias, diabiti dohot abit nabotar, pamasukhon tu batangna.

Pada ayat ini dijelaskan bahwa setiap orang yang telah meninggal

harus dimandikan sampai bersih, kemudian jenazah dibungkus dengan kain

putih lalu dimasukan dalam kepeti jenazah untuk dikuburkan.

(e). Dung ditamianghon jala dipangidohon hasesaan ni dosa namate I sian

debata diuras do muse bangke I, ipe asa ditutup batangna mamboan tu

udean.

Pada ayat ini dijelaskan bahwa sebelum penutupan peti jenazah,

terlebih dahulu jenazah didoakan agar dosanya dihapus dan disucikan

kembali. setelah itu barulah peti jenazah ditutup dan dibawa kepemakaman.

(f). Pitu ari pitu borngin,ingkon manguras do dijabu tiniggalhon ni bangke

i.

Pada ayat ini dijelaskan bahwa rumah yang menjadi tempat

persemayaman jenazah, harus disucikan dengan aek pangurason selama

tujuh hari tuju malam.

Page 52:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

36

2.5.4. Mangan Na Paet

Mangan na paet adalah upacara ritual peribadatan Parmalim yang

dilaksanakan setiap akhir tahun berdasarkan perhitungan kalender batak.

Mengan na paet berasal dari bahasa batak yaitu “mangan” yang berarti

makan, “paet” yang berarti pahit. Berdasarkan etimologi kata tersebut,

mangan na paet dapat di artikan sebagai satu upacara ritual yang dilakukan

dengan memakan makanan yang rasanya pehit.

Mangan napaet adalah satu upacara ritual peribadatan Parmalim

yang di ajarkan oleh Tuhan simarimbulubosi sebagai salah satu aturan yang

wajib di laksanakan oleh setiap umat Parmalim, untuk mengingat,

merenungkan, menyesali, serta bertobat dari perilaku yang salah yang telah

di lakukan selama satu tahun terakhir. dan dilaksanakan pada ari hurung

(hari ke 29) di bulan hurung/bulan lamadu (bulan ke 12/13), yang

dilaksanakan di bale pasogit partonggoan atau di bale parsantian

Parmalim.

Mangan na paet bukan sekedar upacara ritual yang dilakukan

dengan memakan makana yang pahit, namun memiliki makna sebagai

simbol hapaeton (kepahitan/penderitaan) yang di alami oleh malim deebata

(orang suci utusan Tuhan) untuk memperjuangkan umat Parmalim, dan juga

sebagai bukti penyesalan dan permohonan pengampunan atas dosa-dosa

yang telah dilakukan selama satu tahun penuh.

Upacara ritual ini dilaksanakan pada siang hari, dimulai dengan

memakan makanan yang memiliki rasa yang pahit seperti daun pepaya, biji

Page 53:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

37

jeruk purut, rimbang, dan lain sebagainya yang dilakukan secara bersama.

keanmudian dilanjutkan dengan puasa (tidak makan dan tidak minum)

selama dua puluh empat jam penuh, dan di akhiri pada esok hari nya ari

ringkar (hari ke tiga puluh) dengan mangan na tonggi (memakan makana

yang manis) yang di lakukan bersama-sama di rumah peribadatan tersebut.

Berikut ini adalah dasar pelaksanan mangan na paet:

(a). ganup jumpang ujung ni taon di bulan hurung di ari hurung,ingkon

martpungu Parmalim tu inganan balepasogit pamujianmanang di bale

parsantian laho manopoti dosa.

Pada ayat ini dijelaskan bahwa pada setiap akhirt tahu taparnya pada

aei hurung, bulan hurung/bulan lamadu berdasaarkan kalender batak,

diharuskan bagi umat Parmalim untuk berkumpul di bale pasogit

partonggoan atau di bale parsantian untuk bribadah sebagai penghapusan

akan dosa-dosa selama satu tahun.

(b). ingkon diparhatutu rohado naung paet, ngilu jala siakpanghilalaan

alani dosa naung ni ullahon sian bona taon sahat ro diujung ni taon.

Pada ayat ini mnyatakan bahwa dalam peribadatan harus menghayati

serta merasakan betul kepahitan dan kepedihan yang diakibatkan oleh dosa-

dosa yang telah diperbuat mulai dari awal higga pada akhir tahun.

(c). ala ni hinapaet, hinalungun, dohot hinasiak ni panghilalaan hinorhon ni

dosa jadi manganhin ma tudutudu ni napaet humbahen jadi aturan.

Pada ayat ini dikatakan bahwa kepahitan, kesedihan dan penderitaan

yang di alami adalah buah dari dosa yang telah diperbuat. karna itu

perasaan menderita terhadap dosa tersebut harus dirasakan melalui makanan

yang rasanya pahit, dan harus sungguh-sungguh menjadikan peribadatan

mangan napaet sebagai tempat untuk bertoubat.

(d). ndang jadi panganon manang aha sipanganonnapabitonghon butuhadi

ari mangan napaet I, dohot namarupahon halomoan ni diri.

Dalam ayat ini dijelaskan bahwa pada upacara mangan napaet, tidak

boleh memakan makanan yang mengenyakan atau harus berpuasa dan juga

tidak boleh melakukan hal-hal yang bersifat memuaskan diri.

Page 54:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

38

(e). naung manghatopothon dosana, nang so marhasaksion ditongtonga ni

jolma,alai manghatindakhon dibagashabadiaon ni Tuhanpos do roharoha

dapotan hangoluan ni tondi do ibana sogot jala ndang matahut

dipangunjunan.

Pada ayat ini dijelaskan bahwa orang yang telah melaksanakan

penebusan dosa, dan mengamalkan yang baik walau pun tidak diketahui

orang lain maka yakin lah bahwa dia akan memperoleh hidup yang

bersyukur dan tidak takut akan cobaan hidup yang akan dihadapi nya.

2.5.5. Mardebata

Mardebata adalah upacara ritual yang bersifat kusus daan wajib

dilaksanakanoleh umat Parmalim. upacara ini dilaksanakan sebagai salah

satu media permohonan pengampunan akan dosa yang telah di lakukan oleh

seorang umat Parmalim. Dosa tersebut berupa pelanggaran yang telah di

lakukan terhadap patik. Seperti membunuh, tidak ikut melaksanakan ritual

peribadatan dan pelanggaran-palanggaran lainnya.

Upacara ritual tersebut dilaksanakan sebagai bentuk penyesalan dan

rasa bersalah, serta ingin bertobat. maka upacara ritual mardebata dilakukan

sebagai satu ungkapan kesungguhan janji untuk tidak melakukan kembali

dosa-dosa tersebut. Mardebata juga dapat di artikan sebagai media

pengungkapan ucapan syukur terhadap berkat yang telah di terima seperti

umur panjang kelimpahan rezeki, sembuh dari penyakit dna berkat sukacita

lainnya.

Upacara ritual mardebata dapat di laksanakan di dalam atau di luar

rumah, di dalam atau di luar rumah peribadatan Parmalim. tergantung

kondisi dan keadaan suhut (tuan rumah pelaksana upacara), dan disesuaikan

dengan hal-hal yang melatar belakangi pelaksaan upacara tersebut. Didalam

Page 55:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

39

pelaksanaan upacara ritual mardebata, terdapat 2 (dua) ensambel gondang

yang berbeda. gondang tersebut berfungsi sebagai media penghantar dan

penyempurna doa serta pelean (persembahan) kepada Debata Mulajadi

Nabolon. Ke dua ensambel gondang ini di gunakan berdasarkan fungsi dan

makna gondang, serta hal-hal yang melatarbekangi pelaksanaan upacara

ritual tersebu.

Ebsambel yang pertama adalah Ensambel gondang hasapi yang memiliki

makna sebagai gondang parhinaloan, yaitu sebagai gondang permohonan,

di gunakan pada pelaksanaan mardebata yang berlatar belakang

permohonan pengampunan dosa dan peneguhan janji pertobatan, serta

pemohonan kesehatan dan permohonan berkat.

Ensambel yang kedua adalah endambel gondang sabangunan atau

yang lazim dikenal sebagai gondang bolon. Ensambel ini memiliki nakna

sebagai gondang pengucapan syukur yang di gunakan dalam upacara ritual

mardebata yang berlatar belakang pengungkapan ucapan syukur kepada

Debata mulajadi Nabolon atas segala kelimpahan berkat serta kebaikan Nya.

Kedua ensambel tersebut akan memainkan seluruh repertoar gondang yang

di gunakan dalam setiap prosesi pelaksanaan upacara ritual mardebata.

Berikut ini adalah dasar pelaksanaan upacara ritual mardebata.

(a). pustaha Habonaron manoranghon manang ise na mipo manang lupa di

patik ni patuan raja malim, sipajongjonghona hau sarungmarneak

(langgatan) topaonna sitompion, halanggoan gondang bolon, patupaonna

ulosjugia nasopipot,dohot surisuri pandapotan , parbue santi,daung

malingas,manuk lahu bini, hambing puti, dohot lombu sitiotio.

Pada ayat ini dijelaskan tentang pelean yang harus dipersembahkan

apabila seseorang melanggar patik. Pelean tersebut berupa kambing putih,

Page 56:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

40

ayam jantan, parbesanti, dan lembu yang sehat. Pelean tersebut di sajikan di

atas langgatan untuk di persembahkan kepada sluruh pemilik kerajaan

malim.,

(b). adong do pardebataan , dalan dohot manusanuaa pasupasu sian

ompunta debata.

Pada ayat ini dijelaskan bahwa mardebata juga dapat dilakukan

sebagai ungkapan syukur atas berkat yang telah diterima dari debata.

Seperti berkat umur panjang dan kebahagian hidup yang dilaluinya.

2.5.6. Sipaha sada

Upacara ritual Sipaha sada adalah upacara peribadatan Parmalim

yang wajib di laksanakan satu kali saatu tahun ntuk memperingati hari

kelahiran Tuhan Simarimbulubosi, yaitu pada ari suma dan ari anggara di

bulan Sipaha sada berdasarkan peerhitungan pada kalendir batak.

Sipaha sada berasal dari bahasa batak yaitu ”sipaha” berarti

keterangan yang menunujukan bahwa suatu objek tersebut memiliki urutan,

dan ”sada” adalah angka 1 (satu). Berdasarkan pengertian di atas, Sipaha

sada adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan bulan 1 (satu) atau

bulan pertama.

Upacara ritual sipaha sada adalah upacara yang di laksanakan secara

terpusat yaitu di bale pasogit partonggoan dan di hadiri oleh seluruh umat

Parmalim dari setiap punguan. Upacara ritual ini dolaksanakan untuk

memperingati dan merayakan hari lahirnya Tuhan Simarimbulubosi ke

Dunia sebagai utusan Debata Mulajadi Nabolon untuk menyelamatkan umat

manuia dari belenggu-belengu dosa.

Page 57:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

41

Simarimbulubosi sendiri lahir pada ari suma pada bulan sipaha

sada. Dia lahir sebaga seorang anak manusia yang mendapat anugrah dari

Debata Mulajadi Nabolon berupa sahala Debata Mulajadi Nabolon (roh

kuasa ketuhanan Nya). Sahala tersebut membuktikan bahwa

Simarimbulubosi adalah anak dari Debata yang di utus sebagai raja yang

akan mengajarkan hamalimon, habonaran, serta menjadi penyelamat bagi

umat Nya.

Berikut ini adalah dasar pelaksanaan upacara ritual sipaha sada:

(a). Dihatindakhon raja nasiakbagi di suma, di anggara, di bulan sipaha

sada hasosorang ni tuhan, manjalo somba sian angka na porsea di ibana,

Pada patik yang pertama ini mengatakan bahwa Raja nasiakbagi

telah bersabda bahwa setiap hari suma dan anggara pada bulan sipaha sada

adalah waktunya Tuhan mendapat pujian dan penyembaha dari orang-orang

yang percaya kepada Nya.

(b). Ditutung do daupa bahen sanganonNa,di dogil /pangurason bahen

pandidionNa, hio puti abit sabinNa, jugia nasopipot bahen tapo-tapolna,

jala di pelehon hambing puti dohot manuk jarumbosi barn

pangharoananNa.

Pada ayat yang kedua ini menjelaskan tentang apa yang harus

disiapkan untuk di persembahkan pada upacara tersebut. Yaitu harus

membakar dupa sebagai lambang penghangat tubuh Nya, perasan air jeruk

purut sebagai air pemandian Nya, kain putih sebagai lampinnya, ulos jugia

yang baru dan bersih, sebagai kain pembungkus Nya, dan harus

mempersembahkan kambing putih dan ayam jantan sebgai persembahan

penyambutan kelahirannya.

(c). Laos diari ima hita mgnignt dihatutubu ni saluhut sahala marsangap

sahala martua I, inaung marsiak bagi humongkop jolama?manisia,

Pada ayat yang ketiga berkata bahwa pada hari yang telah di

tetapkan itulah seluruh umat memperingati hari kelahiran Tuhan yang suci

dan termulia.

Page 58:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

42

2.5.7. Sipaha Lima

Upacara ritual Sipaha lima adalah ritual yang wajib di laksanakan

setiap satu kali satu tahun yaitu tepatnya pada boras pati ni tongkup,

singkora Ni purasa dan samisara ni purasa di bulan sipaha lima

berdasarkan kalender batak. Perayaan upacara ritual tersebut bertujuan

untuk menyampaian pelean bolon (persembahan yang terbesar) kepada

seluruh pemilik kerajaan malim sebagai tanda ucapan syukur untuk segaala

kelimpahan berkat berupa hasil panen dari sawah dan ladang peternakan dan

hasil dari pekerjaan yang di lakukan oleh setiap umat Parmalim. Selama

satu tahun terakhir.

Sipaha lima merupakan sebutan atau istilah yang digunakan untuk

menyatakan bulan kelima berdasarkan kalender batak upacara ritual tersebut

dilaksanakan secara terpusat di satu daerah, dan di hadiri oleh seluruh umat

Parmalim dari berbagai punguan Parmalim di luar dari daerah pelaksanaan

upacara tersebut.

Menurut ajaran Parmalim, setiap pertengahan bulan akan datang

utusan dari harajaon malim banua ginjang yang di utus secara langsung

oleh Debata Mulajadi Nabolon untuk memberkati umat manusia. Berkat

tersebut berupa kesehatan dan keselamatn agar manusia tetap dapat

melakukan aktivitas nya setiap hari.

Terkhusus pada bulan sipaha lima, seluruh pemilik kerajaan malim

turun ke banua tonga untuk memberkati manusia. pada saat itu lah harus di

Page 59:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

43

adakan Pamelean bolon kepada seluruh pemilik kerajaan malim yang turun

ke banua tonga melalui pelaksanaan upacara ritual sipaha lima..

Berikut ini adalah dasar pelaksanaan upacara ritual sipaha lima:

(a). Dibuhu ni partaonan, di bulan sipaha limaari boras patini tangkup

sahat ro disamisarapurasa, ingkon marpungu Parmalim na godang nang

ro di na metmet di ingana bale pasogit partonggoanhuta tinggi pasahathon

pelean hamauliateon

pada ayat ini dikatakan bahwa pada bulan sipaha lima, tepatnya pada

hari ke duabelas sampai hari ke empatbelas, seluruh umat Parmalim tanpa

terkecuali harus datang ke bale pasogit partonggoan untuk menyampaikan

pelean hamauliateon atau persembahan ucapan syukur,

(b). Umbahen dibuhu ni taon I, jaloon ni patuan raja malim sian angka na

niajaranNa.asa rap gabe uma saba, dohot uma tur.

Pada ayat ini dijelaskan bahwa pada setiap buhu ni taon

(pertengahan tahun), adalah saat dimana Patuan raja malim menerima

persembahan, dengan maksud agar hasil panen dan hasil dari segala usaha

dan pekerejaan semakin melimpah.

(c). Tarsurat di pustaha habonaron di buhu ni partaonan, di bulan sipaha

lima, mardalan ma ulos jugia nasopipot, surisuri pandapotan,hambing puti,

manuk lahi bini,parbursanti, daungmaligas, ima sidalanon nasa

naginonggom ni sogit batu na bolon (balepasogit partonggoan) tu patuan

raja Malim.

Dalam ayat ini dikatakan bahwa telah tertulis di dalam pustaha

habonaron tentang pelaksanaan upacara yang di laksanakan setiap

pertengahan bulan sipaha lima, yaitu harus menyampaikan persembahan

berupa ulos jugia naso pipot, ulos surisuri pandapotan, kambing putih,

ayam jantan,dan daung naligas.

(d). Marhite soan ido umbahen digoari raja nasiak bagi ulaon on ari

pameleon, pnasahaat marhite ogung (gondang) jadi gabe aturan.

Di dalam ayat ini dijelaskan bahwa berdasarkan sesajian-sesajian

yang dipersembahkan lah raja nasiakbagi mnetapkan ritual ini sebagai

aturan yang wajib yang di seabut ddengan pameleon bolon yang harus di

sampaikan dengan gondang sabangunan.

Page 60:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

44

Seluruh aktivitas kepercayaan Parmalim dilaksanakan sebagai satu

cara umat untuk bertemu dengan sosok spiritual yang pada hakekat nya

disebut sebagai Tuhan, raja-raja yang telah diutus dan berkuasa atas segala

yang ada di banua ginjang, banua tonga atau banua toru. Berdasarkan

konsep kepercayaannya, seluruh raja-raja yang menjadi pemilik kerajaan

malim merupakan ulubalang ni Ddebata (utusan Debata Mulajadi Nabolon)

yang diberi mandat untuk mendirikan kerajaan Nya di banua ginjang, banua

tonga, dan di baua toru serta berkuasa atas kerajaan tersebut.

2.5.8. Kalender Batak

Seluruh upacara ritual peribadatan Parmalim telaah di atur dan

ditetapkan sebagai satu ketentuan yang harus amalkan oleh selurhu

pemeluknya, waktu pelaksanaan upacara tersebut juga telah tentulan dan di

hitung berdasarkan perhitungan dalam kalender batak.

Kalender batak merupakan satu konsep penghitungan hari, bulan dan

tahun yang dimiliki oleh masyarakat batak toba pada zaaman dahulu.

Kalender tersebut masih digunakan oleh umaat Parmalim sampai pada saat

ini, untuk menetukan waktu pelaksanaan seluruh upacara ritual peribadatan

Parmalim yang ada.

Page 61:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

45

1. Siklus Hari

Hari adalah satuan waktu yang di hitung berdasarkan peristiwa terbit

dan terbenamnya mata hari terhadap siklus perputaran bumi. Satu hari

terdiri dari dua masa yang berbeda. yang pertama adalah satu masa dimana

mata hari akan terbit untuk menyinari bumi hingga pada masa matahari

tersebut akan terbenam, dan yang kedua adalah satu masa dimana mata hari

mulai terbenam dan hingga pada masa dimana matahari tersebut akan terbit

kembali.

Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat simpukan bahwa masa terbit

hingga teerbenan nya mata hari adalah masa diman bumi sedang dalam

keadaan terang, pada masa ini terdapat lima bagian waktu yang dikenal

denga tingki na lima atu range. Apa bila di kaitkan dengan jam, kelima

pembagian waktu tersebut memiliki durasi rata-rata dua sampai empat jam

saja.

Sedangkan masa terbenam hingga pada terbitnya mata hari adalah

masa dimana bumi sedang dalam keadaan gelap, pada masa ini tidak ada

prmabagian waktu itulah yang dinamakan malam hari. Siklus tersebut akan

terjadi secara berulang-ulang, setelah terjadi satu kali pengulangan itulah

yang dinamakan satu hari.

2. Siklus Satu Minggu

Dalam konsep kalender Batak, ada 7 (tujuh) hari yang menjadi hari

utama, masing-masing hari memiliki nama dengan makna yang berbeda.

Page 62:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

46

seluruh hari utama tersebut akan berputar sebanyak 4 (empat) kali

pengulangan dengan tambahan nama yang berbeda di belakang nama awal

di tiap pengulangan. Namun ada beberapa hari pada pengulangan tertentu

yang langsung menggunakan nama tersendiri. Masing-masing pengulangan

dari 7 (tujuh) hari utama tersebut dinamakan satu pekan atau satu minggu

berdasarkankalender masehi.

3. Siklus Bulan

Ke empat pengulangan dari tujuh hari utama dengan satu sampai dua

hari tambahan, akan berputar sebanyak duabelas kali pengulangan. Seluruh

pengulangan tersebut diberi nama yang berbeda berdasarkan urutannya,

namun ada beberapa pengulangan yang langsung memiliki nama sendiri.

Berdasarkan penjelasan tersebut, Seluruh pengulangan-pengulangan yang

berlangsung dikenal dengan istilah bulan.

Satu kali perputaran dari ke empat pengulangan tujuh hari utama

dengan satu sampai dua hari tambahan tersebut dikenal dengan istilah satu

bulan. satu sampai dua hari tambahan yang dimaksud adalah bahwa dalam

satu bulan tersebut, terdapat duapuluh sembilan sampai tiga puluh nama hari

yang berbeda. penggunaan hari tambahan tersbut disesuaikan dengaan

sistem kalender batak. yaitu bulan yang berurutan ganjil menggunakan satu

hari tambahan, dan bulan yang berurutan genap menggunakan dua hari

tambahan.

Page 63:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

47

4. Siklus Tahun

Seluruh perputaran bulan yang berlangsung secara berulang-

ulangan, itulah yang dinamakan tahun. Setiap satu kali perputaran seluruh

bulan, itulah yang dinamakan satu tahun. Di dalam perhitungan kalender

batak, ada satu siklus tahun yang akan berubah setiap tiga tahun sekali yaitu

taon na marlamadu. pada tahun tersebut terdapat satu bulan tambahan

sebagai bulan ke tigaabelas bulan tersebut dikenal dengan istilah bulan

lamadu, dengan jumlah hari yang sama dengan bulan sebelumnya.

Berdasarkan pengamatan penulis, tidak ada yang pernah tau sudah

berapa lama kalender batak tersebut mulai ada dan di gunakan sebagai

perhitungan waktu. Hal tersebut masih bersifaat misterius dan belum

terpecahkan. Namun umat Parmalim yakin bahwa misteri tersebut akan

terungkap pada suatu saat nanti berdasarkan izin Debata Mulajadi Nabolon.

Berdasarkanpada keterangan diatas, belum bisa dipastikan sudah tahun

keberapakah perhitungan waktu yang di hitung berdasarkan kalender batak

tersebu.

Berikut ini adalah nama-nama pembagian waktu dalam satu hari, nama-

nama hari dan bulan dalam sitem perhitungan kalender batak.

Nama-nama pembagian waktu dalam satu hari

No Nama waktu Limit waktu

1. sogot 05:00-07:00

2. Pangulai 07:00-11:00

Page 64:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

48

3. Hos 11:00-13:00

4. Guling 13:00-17:00

5. bot ni ari 17:00-19:00

Nama-nama hari pada kalender batak:

No. Nama hari Keterangan

1. Artia Hari pertama

2. Suma Hari kedua

3. Anggara Hari ke tiga

4. Muda Hari ke empat

5. Boras pati Hari ke lima

6. Singkora Hari ke enam

7. Ssamisara Hari ke tujuh

8. Artia ni aek Hari ke delapan

9. Suma ni mangadop Hari ke sembilan

10. Anggara na samppulu Hari ke sepuluh

11. Muda ni mangadop Hari ke sebelas

12. Boraspati ni tangkup Hari ke duabelas

13. Singkora ni purasa Hari ke tigabelas

14. Samisara ni purasa Hari ke empatbelas

15. Tula Hari ke limabelas

16. Suma ni holom Hari ke enambelas

Page 65:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

49

17. Anggara ni holom Hari ke tujuhbelas

18. Muda ni holom Hari ke delapanbelas

19. Boraspati ni holom Hari ke sembilanbelas

20. Singkora maraturun Hari keduapuluh

21. Samisara maraturun Hari keduapuluh satu

22. Artia ni angge Hari ke duapuluh dua

23. Suma ni mate Hari ke duapuluh tiga

24. Anggara ni begu Hari keduapuluh empat

25. Muda ni begu Hari ke duapuluh lima

26. Boras pati na gok Hari keduapuluh enam

27. Singkora duduk Hari keduapuluh tujuh

28. Samisara bulan mate Hari ke duapuluh delapan

29. delapanHurung Hari ke duauluh sembilan

(ahir bulan ganjil)

30. Ringgar Hari ke tigapuluh

(ahir bulan genap)

Nama-nama bulan pada kalender Batak:

No. Nama bulan Keterangan

1. Sipaha sada Bulan pertama

2. sipaha dua Bulan ke dua

Page 66:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

50

3. Sipaha tolu Bulan ke tiga

4. Sipaha opat Bulan ke empat

5. Sipaha lima Bulan ke lima

6. Sipaha onom Bulan ke enam

7. Sipaha pitu Bulan ke tujuh

8. Sipaha ualu Bulan ke delapan

9. Sipaha sia Bulan ke sembilan

10. Sipaha sampulu Bulan ke sepuluh

11. Bulan li Bulan ke sebelas

12. bulan hurung Bulan ke duabelas

13. Bulan lamadu Bulan ke tigabelas

(satu kali dalam tiga tahun)

Page 67:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

51

BAB III

DESKRIPSI UPACARA RITUAL SIPAHA SADA PARMALIM

3.1. Upacara ritual sipaha sada

Upacara ritual Sipaha sada adalah upacara riutal peribadatan

Parmalim yang wajib di laksanakan satu kali saatu tahun, yaitu pada ari

artia,ari suma dan ari anggara di bulan Sipaha sada berdasarkan

peerhitungan pada kalender batak. Upacara tersebut dilaksananakan untuk

memperingati hari kelahiran Tuhan Simarimbulubosi.

Sipaha sada berasal dari bahasa batak yaitu ”sipaha” berarti

keterangan yang menunujukan bahwa suatu objek tersebut memiliki urutan,

dan ”sada” adalah angka 1 (satu). Berdasarkan pengertian di atas, Sipaha

sada adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan bulan 1 (satu) atau

bulan pertama pada kalender batak.

Upacara ritual sipaha sada adalah upacara yang di laksanakan secara

terpusat yaitu di bale pasogit partonggoan yang dihadiri seluruh umat

Parmalim dan dipimpin oleh ihutan bolon. Upacara ini dilaksanakan pada

awal bulan sipaha sada dan berlangsung selama tiga hari, yang di hadiri

oleh seluruh umat Parmalim dari setiap punguan.

Upacara ritual ini dilaksanakan untuk memperingati dan merayakan

hari lahirnya Tuhan Simarimbulubosi ke dunia sebagai utusan Debata

Mulajadi Nabolon. Simarimbulubosi diutus untuk menyelamatkan umat

manusia dari belenggu-belengu dosa dan mengajarkan patik (aturan-aaturan

Page 68:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

52

keagamaan) dari Debata untuk menuntun manusia agar hidup benar dan

berkenan dihadapan Debata.

Setiap upacara ritual yang terdapat dalam ajaran Parmalim, telah di

atur dan di susun di dalam satu buku yang disebut sebagai pustaha

habonaron. Demikian pula dengan upacara ritual sipaha sada, berikut ini

adalah dasar hukum pelaksanaan upacara ritual sipaha sada.

Simarimbulubosi sendiri lahir pada ari suma pada bulan sipaha

sada. Dia lahir sebagai seorang anak manusia yang mendapat anugrah dari

Debata Mulajadi Nabolon berupa sahala Ketuhanan. Sahala tersebut

membuktikan bahwa Simarimbulubosi adalah anak dari Debata Mulajadi

Nabolon sebagai raja yang mengajarkan hamalimon (ajaran Parmalim),

habonaran (kebenaran) serta menjadi penyelamat bagi umat Nya.

Selama perjalanan hidup Simarimbulubosi, Ia telah mengajarkan

keselamatan dan menjadi panutan bagi banyak orang. Dia juga melakukan

banyak hal di luar dari kemampuan berfikir manusia. oleh karena itu

Simarimbulubosi dianggap sebagai penyelamat umat manusia yang di utus

oleh Debata di tenga-tengah umat nya.

Dalam perjalanan pelaksanaan tugas sebagai penyelamat manusia,

Simarimbulubosi juga kerap mengalami hapaeton (penderitaan). Hingga

pada akhir tugasnya sebagai penyelamat umat manusia, dia tetap menjadi

panutan bagi setiap orang yang mengenalnya sebagai Tuhan

Simarimbulubosi.

Page 69:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

53

Di dalam pelaksanaan upacara ritual sipaha sada terdapat dua belas

gondang khusus peringatan akan seluruh kisah hidup dan perjalanan

pelaksanaan tugasnya. Gondang tersebut dimainkan sebagai peringatan dan

perenungan terhadap apa yang telah dilakukan dan di alami oleh Tuhan

Simarimbulubosi.

Kedua belas gondang tersebut menceritakan kisah dan riwayat hidup

Tuhan simarimbulubosi mulai dari gondang tu inanta na manubuhon

Tuhan simarimbulubosi (gondang untuk ibu yang melahirkan nya), gondang

hatutubu ni Tuhan simarimbulubosi (gondang kelahiran Nya), gondang

ddidang-didang Tuhan simarimbulubosi (gondang masa kecil nya), hingga

pada gondang hasahatan Tuhan simarimbulubosi (gondang akhir

pelaksanaan tugasnya). Seluruh gondang tersebut merupakan inti dari

perayaan upacara ritual sipaha sada yakni upacara ritual yang dilaksanakan

untuk memperingati hari kelahiran tuhan simarimbulubosi ke dunia.

3.2 Komponen Upacara

Untuk mendeskripsikan upacara ritual sipaha sada pada, penulis

menggunakan teori yang dikemukakan oleh Koentjaraningrat (1984 : 243)

yang ssmenyatakan bahwa komponen upacara ada empat, yaitu : (1) tempat

upacara, (2) saat upacara, (3) alat-alat perlengkapan upacara dan (4)

pendukung dan pemimpin upacara. Sehingga penulis akan mendeskripsikan

secara bertahap bagaimana penyajian upacara tersebut disajikan dengan

komponen-komponen yang mendukung didalamnya.

Page 70:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

54

3.2.1 Tempat penyajian upacara ritual sipaha sada

Pada umumnya, seluruh kegiatan ritual peribadatan Parmalim

dilaksanakan di dalam rumah peribadatan Parmalim. Hal tersebut

disebabkan oleh adanya pelean dalam setiap pelaksanaan upacara yang

harus di sediakan untuk di persembahkan dan harus di taru di atas langgatan

sebagai tempat penyajian persembahan. Namun ada juga upacara ritual yang

boleh dilaksanakan di luar dari rumah peribadatan tersebut seperti di rumah

pribadi maupun di luar rumah seperti di halaman rumah dengan syarat harus

membentangkan lage tiar (tikar yang bersih dan baru) sebagai tempat

penyajian pelean.

Rumah peribadatan Parmalim dibagi menjadi dua jenis, yaitu bale

pasogit partonggoan sebagai rumah peribadatan pusat, dan bale parsantian

sebagai rumah peibadatan di tiap-tiap cabang Parmalim. Kedua jenis rumah

peribadatan tersebut merupakan gedung permanen yang di dibangun

berdasarkan kriteria dan kebutuhan dalam pelaksanaan upacara-upacara

ritualnya.

Bangunan tersebut di dirikan dengan satu pintu masuk yang

menghadap ke arah Timur, dan satu jeldela yang di tutup dengan kaca

menghadap ke Barat atau di bagian belakang gedung. hal tersebut

merupakan salah satu persyaratan utama untuk mendirikan bale pasogit

partonggoan yang telah di tetapkan oleh Raja Nasiakbagi dan telah tertulis

di dalam pustaha habonaron Parmalim.

Page 71:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

55

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan penulis melalui wawancara

dengan Hotly sitorus, bahwa dalam setiap ritual peribadatan yang mereka

laksanakan tidak hanya di hadiri oleh umat Parmalim saja, namun juga di

hadiri oleh sahala namarsangap namartua (roh-roh yang suci dan mulia)

untuk menerima pelean-pelean yang di sajikan. Sahala tersebut datang dari

habinsaran (arah terbit matahari) dan juga dari hasundutan (arah

terbenamnya matahari). Berdasarkan keyakinan itulah umat Parmalim

mendirikan rumah peribadatan mereka menghadap ke Timur.

Parmalim adalah satu ajaran agama yang diturunkan langsung oleh

Debata ditengah-tengaah manusia yang berkedudukan di tanah batak, maka

(poltak simanjuntak dalam wawancara dengan penulis) mengemukakan

bahwa bale pasogit partonggoan tersebut hanya ada satu dan harus di

dirikan di tanah batak.

Bale pasogit partonggoan Parmalim telah di dirikan pada tahun

1921 oleh induk bolon Parmalim yang berlokasi di desa Huta Tinggi, lagu

boti, Tobasa. Rumah peribadatan tersebut merupakan bale pasogit

parotnggoan yang pertama yang di dirikan berlandaskan pada titah raja

Nasiakbagi kepada raja Mulia naipospos.

Sedangkan bale prsantian adalah rumah peribadatan Parmalim

cabang yang berada di berbagai daerah baik di luar maupun di tanah batak,

dan rumah peribadatan tersebut merupakan cabang dari bale pasogit

partonggoan. bale parsantian tersebut di dirikan berdasarkan kebutuhan

akan rumah peribadatan bagi umat Parmalim yang berada jauh dari bale

Page 72:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

56

pasogit paetonggoan untuk tetap dapaat melaksanakan ritual peribadatan.

Bale parsantian yang terdapat di berbagai daerah diberi nama sesuai dengan

daerah masing-masing seperti bale parsatian punguan Medan.

Pada sekitar tahun 2017, telah terjadi perbedaan pendapat antar

sesama umat Parmalim huta tingi, perbedaan pendapat tersebut beujung

pada perpecahan di antara mereka. Akibat dari perpecahan tersebut, maka

bale pasogit partonggoan yang ada di huta tinggi menjadi fakum. Oleh

karena itu, umat Parmalim yang merasa harus melaksanakan ritual

peribadatan akhirny berpindah ke desa Sionggang, Lumban julu, Tobasa.

Di lokasi tersebut sedang berlangsung pembangunan balepasogit

partonggoan yang baru. Bale pasogit partonggoan tersebut akan menjadi

rumah peribadatan Parmalim yang baru dan akan menjadi pusat dari ajaran

kepercayaan ini. Oleh sebab itu, seluruh kegiatan yang seharusnya diadakan

di bale pasogit partonggoan huta tinggi akan tetap dilaksanakan di bale

pasogit partonggoan Parmalim yang berada di desa Sionggang.

Upacara ritual sipaha sada yang berlangsung pada 15 hingga 17

februari tahun 2018 yang lalu merupakan salah satu kegiatan peribadatan

Parmalim yang dilaksanakan di bale parsantian yang ada di punguan

Parmalim Kota Medan. Kegiatan tersebut berlangsung sebagai mana

mestinya upacara tersebut dilaksanakan.

Berdasarkan peraturan yang telah tertulis pada pustaha habonaron

Parmalim, bahwa upacara ritual sipaha sada harus dilaksanakan di bale

pasogit partonggoan. Namun situasi dan kondisi yang sedang terjadi tidak

Page 73:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

57

memumgkimkam untuk melaksanakan peraturan tersebut, sehingga

pelaksanaan upacara tersebut berpindah lokasi ke bale parsantian yang ada

di punguan Parmalim di Kota Medan.

3.2.2 Waktu penyajian

Upacara ritual sipaha sada berlangsung selama 3 (tiga) hari yaitu

hari pertama sampai pada hari ketiga di bulan sipaha sada. Ketiga hari

perayaan upacara ritual tersebut diberi nama berdasarkan kegiatan yang

akan dilakukan pada masing-masing hari. yang pertama adalah ari robu,

hari kedua adalah ari pangharoanan, dan hari ketiga adalah ari panantion.

3.2.2.1. Ari robu

Ari robu adalah sebutan hari pertama pada perayaan upacara ritual

Sipaha sada yaitu ari suma di bulan sipaha sada. ada pun kegiatan yang di

lakukan pada hari tersebut adalah dimana setiap umat Parmalim

mempersiapkan diri untuk menyambut perayaan kelahiran tuhan

simarimbulubosi, hal-hal yang dilakukan adalah pembersihan diri dan

persiapan hati masing-masing umat. Karena kegiatan ini lebih bersifat

persiapan pribadi maka kegiatan tersebut dapat dilakukan di rumah masing-

masing.

Bagi mereka yang datang dari luar daerah pelaksanaan upacara, juga

dapat melaksanakan persiapan tersebut di lokasi bale pasogit partonggoan .

Kegiatan tesebut dapat dilakukan sendiri tanpa harus dipimpin dan boleh

Page 74:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

58

dilakukan pada siang hari atau sore hari bahkan pada malam hari tergantung

pada pribadi masing-masing yang melaksanakan nya.

Ari robu juga dapat diartikan sebagai ari holang (hari pemisah)

antara upacara ritual mangan napaet dengan upacara ritual sipaha sada.

Hari tersebut juga biasa di gunakan sebagai hari perjalanan menuju bele

pasogit partonggoan untuk mengikuti pelaksanakan upacara ritual sipaha

sada.

3.2.2.2. Ari pangharoanan

Ari pangharoanan adalah istilah yang digunakan untuk menyebut

hari ke dua dalam perayaan upacara tirual sipaha sada, tepatnya pada ari

suma di bulan sipaha sada. Upacara ritual ini diadakan secara terpusat di

satu wilayah yang ditentukan namun biasanya di laksanakan di Bale Pasogit

Partonggoan. upacara ini di pimpin langsung oleh Ihutan Parmalim, dan

dilaksanakan siang hari pada pukul 13:30 wib.

3.2.2.3. Ari panantion

Ari panantion adalah istilah yang digunakan untuk menyebut hari

ketiga dalam perayaan upacara ritual sipaha sada. Adapun kegiatan yang

dilaksanakan pada hari tersebut hampir sama dengan apa yang di lakukan

pada hari pangharoanan. Namun yang berbeda adalah makna dari perayaan

hari ketiga tersebut yaitu sebagai peringatan akan penerimaan

Simarimbulubosi sebagai Tuhan yang diutus oleh Debata Mulajadi Nabolon.

Page 75:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

59

Berdasarkan kepercayaan Parmalim, Tuhan simarimbulubosi terlahir

dua kali yakni pada ari suma dan ari anggara. Peristiwa itulah yang

meyakinkan umat Parmalim bahwa Simarimbulubosi adalah anak dari

Debata yang diutusnya. makna dari kata panantion itu sendiri adalah

mengiyakan, menerima, dan mengakui bahwa simarimbulubosi adalah

Tuhan yang di utus oleh mula Debata Mulajadi Nabolon.

3.2.3 Alat-alat dan perlengkapan upacara ritual sipaha sada

Berdasarkan pengamatan penulis, peralatan dan perlengkapan yang

digunakan pada saat pelaksanaan upacara ini memiliki makna dan fungsi

yang berda-beda. Seluruh peralatan dan perlengkapan tersebut harus di

sediakan untuk mendukung pelaksanaan upacara ritual tersebut.

3.2.3.1. Peralatan upacara ritual sipaha sada

Adapun peralatan-peralatan yang digunakan untuk mendukung

setiap prosesi pelaksanaan upacara ritual tersebut adalah:

1. Seperangkat ensambel gondang hasapi

Di dalam setiap pelaksanaan upacara ritual sipaha sada, wajib

menggunakan ensambel gondang hasapi sebagai media penghantar dan

penyempurna doa, dan juga merupakan bagian dari pelean yang akan

dipersembahkan. gondang ini juga sering disebut sebagai gondang

Page 76:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

60

parhinaloan atau gondang permohonan kepada seluruh pemilik kerajaan

malim.

Gondang tersebut akan digunakan dalam setiap peosesi pelaksanaan

upacara ritual, yaitu untuk memainkan seluruh gondang yang ada, dimulai

dari gondang alu-alu, gondang tonggoa-tonggoan,gondang parningotan,

gondang pangharoanan Tuhan simarimbulubosi, gondang laho manortor

hingga pada gondang panggohi sebagai gondang panutup.

Ensambel gondang hasapi merupakan esambel musik kecil yang

berasal dari batak toba. ensambel gondang hasapi terdiri dari lima

instrumen musik, yaitu dua buah hasapi (ahot neck lute kordofon),

garantung (Xlyofon), sarune etek (single reed aerofon), dan hesek (idofon).

Berdasarkan fungsinya instrument musik tersebut dapat dibagi menjadi dua

bagian, yaitu sebagai pembawa melodi diantaranya hasapi ende, garantung,

dan sarune etek dan sebagai pembawa ritme konstan adalah hasapi doal dan

hesek.

2. Langgatan

Didalam pustaha habonaron Parmalim, telah dijelaskan bahwa

setiap pelaksanaan upacara ritual sipaha sada wajib menyampaikan pelean

kepada seluru pemilik kerajaan malim, secara khusus kepada Tuhan

simarimbulubosi. Seluruh pelean tersebut disajikan di atas langgatan (altar

persembahan) tersebut untuk di persembahkan. Seluruh pelean tersebut di

Page 77:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

61

susun diatas langgatan sesuai dengan urutan persembahan yang telah

ditentukan.

Langgatan adalah satu fasilitas permanen yang terdapat di bagian

depan tiap-tiap rumah peribadatan parmalim. Langgatan tersebut berbentuk

persegi panjang seperti meja namun terdapat dinding tipis di seluruh

keliling tepian langgatan tersebut hingga membentuk wadah layaknya

nampan besar. Langgatan tersebut terbuat daru material kayu atau pun beton

tergantung pada pembangunan gedung tersebut.

3. Pardaupaan

Berdasarkan patik pekasanaan upacara ritual sipaha sada, harus

menyediakan pardaupaan sebagai tempat pembakaran dupa. hal tersebut

sebagai suatu persyaratan yang mutlak dalam setiap pelaksanaan upacara

ritual yang terdapat dalam ajaran Parmalim. Pardaupaan merupakan sebuah

wadah yang di dalamnya terdapat bara api yang siap membakar apa saja

yang di taburkan ke atasanya. Pardaupaan tersebut di letakan di bagian

tengah langgataan sebagai salahsatu bagian dari pelean yang

dipersembahkan.

4. Kostum

Di dalam pelaksanaan upacara ritual sipaha sada, seluruh peserta

maupun petugas yang mengambil bagian di dalam pelaksanaan upacara

harus mengenakan pakayan yang sopan, dan mengikuti aturan. Setiap

Page 78:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

62

peserta maupun pelaku upacara laki-laki maupun perempuan harus

menggunakan kain sarung layaknya memakai celana, dan mengenakan kain

ulos di pundak sebagai kain has tradisi masyarakat batak toba..

Terkhusus kepada ama (laki-laki yang sudah menikah) harus

mengenakan talitali nabontar atau kain putih sebagai pengikat kepala

layaknya menggunakan topi. selama upacara berlangsung, seluruh peserta

duduk bersila di atas tikar yang telah disediakan di dalam maupun di luar

dari rumah peribadatan, oleh karena itu tidak diperkenankan mengunakan

alas kaki (sepatu atau pun sendal) baik di dalam maupun di luar ruangan

rumah peribadatan.

5. Peralatan memasak dan perabotan rumah tangga

Di dalam pelaksanaan upacara sipaha sada, ada beberapa pelean dan

juga konsumsi yang harus dimasak sebelum di sajikan parhobasan (kegiatan

memasak) tersebut dilakukan di sekitar lokasi pelaksanaan upacara dengan

menggunakan peralatan memasak seperti biasa yakni kompor/tungku api

sebagai perapian, periuk/dandang sebagai penanak nasi, kuali sebagai

tempat memasak daging, kukusan sebagai pengukus snak yang disebut

lampet, dan juga dandang sebagai tempat memasak air minum.

Seluruh bahan masakan yang berupa pelean akan si sajikan di dalam

wadah perabotan rumah tangga seperti pinggan (piring/talam) nampan atau

pun tampi yang berbentuk lingkaran sebagai tempat daging yang sudah

dimasak, cawan/mangkung sebagai tempat pangurason, dan ada juga

Page 79:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

63

parbue santi (beras) yang di sajikan di dalam piring. Seluruh pelean di

susun sedemikian rupa dan ditaruh di atas langgatan untuk dipersembahkan.

Sedangkan bahan masakan yang bukan merupakan pelean, akan disajikan di

dalam piring maupunpanci, untuk di konsumsi sebelum dan sesudah

upacara.

3.2.3.2. Bahan-bahan perlengkapan upacara ritual sipaha sada

Di dalam pustaha habonaron, telah dijelasakan dan ditentukan

tentang pelean yang harus di sajikan dalam setiap upacara ritual. Demikian

pula dengan upacara ritual sipaha sada. Adapun pelean yang telah

ditentukan dan akan di sajikan dalam setiap perayaan upacara sipaha sada

adalah:

1. Hambing Puti

hambing puti adalah kambing jantan yang bulunya berwarna putih

bersih dan sehat secara fisik. Kambing berburlu putih tersebut merupakan

lambang kesucian. Kambing ini disembelih dan dipotong menjadi beberapa

bagian, namun tidak semua bagian tubuh kambing dipersembahkan. Bagian-

bagian tubuh kambing yang dipersembahkan adalah: ulu (bagian kepala)

dipotong menjadi empat bagian, ungkapan (bagian dada), sasap (bagian paha

atasa sebelah kanan), upasira (bagian ekor), ate-ate (bagian hati). bagian-

bagian tersebut dimasak untuk dipersembahkan kepada sembiilan pemilik

Page 80:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

64

kerajaan malim sebagai sahala namrsangap/namartua (roh penguasa/agung

dan termulia)

2. Manuk lahi bini

Manuk lahi bini adalah ayam jantan dan betina yang masih muda

dan bulunya berwarna putih. Ayam tersebut dimasak secara utuh juga

kecuali bagian dalam (kecuali hati), kaki, ceker, ujung sayap, dan ujung

paruh nya. Ayam ini dimasak dan dipersembahkan kepada pemilik kerajaan

malim yang pertama dan kedua berdasarkan urutan tonggo-tonggo.

3. Manuk namarrenteng

Manuk namarenteng adalah ayam betina yang yang masih muda dan

dalam keadaan sehat dan belum pernah bertelur. Bulu ayam tersebut

berwarna hitam atau merah dengan motif bintik-bintik putih seperti bintang.

Auam tersebutdipotong dan dipisahkan daging dari tulang-tulangnya.

Namun bagian dalam (kecuali hati), ceker, kaki, bagian ujung sayap, dan

paruh nya tidak ikut dipersembahkan. Ayam tersebut dipersembahkan

kepada pemilik kerajaan malim yang ke tiga dan kelima,

4. Manuk mira polin

Manuk mira polin adalah ayam jantan yang masih muda dan bulu

nya berwarna merah bercampur hitam. ayam ini juga di masak secara utuh,

namun bagian dalam (kecuali hati), kaki, ceker, ujung sayap, dan ujung

Page 81:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

65

paruh dari ayam tersebut tidak ikut dipersembahkan. Ayam ini di panggang

dan dipersembahkan kepada pemilik kerajaan malim ke 8 sampai ke 10

berdasarkan urutan tonggo-tonggo.

5. Manuk jarum bosi

Manuk jarum bosi adalah ayam jantan yang masih muda dan bulu nya

berwarna merah/kebiru-biruan, dan bermotif bintik-bintik putih seperti

jarum di bulu bagian leher dan sayap nya. Ayam ini disembelih di masak

secara utuh hanya saja baagian dalam (kecuali hati), kaki, ceker, ujung

sayap, dan ujung paruh nya tidak ikut dipersembahkan. Ayam ini

dipersembahkan kepada pemilik kerajaan malim yang ke enam sampai ke

sepuuh berdasarkan urutan tonggo-tonggo

Pada perayaan upacara ritual sipaha sada ayam tersebutjuga

merupakan lambang peringatan akan masa kecil tuhan simarimbulubosi

yang sangat senang bermain dengan manuk jarum bosi

6. Pirani ambalungan

Pirani ambalungan adalah telur ayam kampung yang sudah direbus

dab sudah di kupas yang ditaru dalam satu wadah yang bersamaan dengan

indahan na las dan ihan batak.

7. Dengkeni laiang

Dengkeni laiang adalah ikan yang hanya berada di daerah tanah

batak ata yang disebut dengan ihan batak. ikan ini dimasak untuk

Page 82:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

66

dipersembahkan kepada seluruh pemilik kerajaan malim kecuali pemilik

kerajaan malim yang ke empat berdasarkan urutan tonggo-tonggo

8. Indahan na las

Indahan nalas adalah nasi yang masi hangat dan berasal dari beras

yang sudah dispilih (beras yang utuh/tidak pecah atau terbelah) yang ditaru

dalam piring bersamaan dengan ihan batak dan sebuah telur ayam kampung

yang sudah direbus dan di kupas. Ketiga pelean ini dipersembahkan kepada

seluruh pemilik kerajaan malim kecuali pemilik kerajaan malim urutan ke

empat berdasarkan urutan tonggo-tonggo.

9. Hio Puti

Hio puti adalah kain berwana purih bersih yang disediakan di dalam

pelean, kain tersebut melambangkan kesucian Tuhan si marimbulubosi. Hio

puti tersebut dipersembahkan sebagai lambang peringatan akan kain lampin

yang digunakan untuk membukus tubuh bayi Tuhan simarimbulubosi pada

masa kelahirannya. Pelean tersebut di persembahkan di ari pangharoanan

pada perayaan upacara ritual sipaha sada.

10. Ulos jugia nasopipot

Ulos jugia nasopipot adalah kain ulos yang diberi nama ulos jugia

yang masih baru dan masih bersih yang belum pernah terpakai. Ulos

tersebut disediakan di pelean bersama dengan hio puti sebagai

Page 83:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

67

penghormatan terhadap Tuhan simaribulubosi yang dipersembahkan sebagai

lambang peringatan akan kain pembungkus yang digunakan sebagai

pembungkus bayi Tuhan Simarimbulubosi. Pelean tersebut di

persembahkan di ari pangharoanan.

11. Daupa

Daupa merupakan kata lain dari kemenyan yang berasal getah

sauatu pohon yang berbau harum, daupa tersebut berupa serbuk getah yang

sudah dihaluskan dan akan di taburkan kedalam pardaupaan yang akan

menimbulkan asap yang berbau harum. Asap tersebutlah yang sebenarnya

sebagai persembahan.

Pada perayaan upacara ritual sipaha sada, pardaupaan juga berarti

sebagai lambang peringatan penghangat tubuh yang digunakan pada saat

kelahiran tuhan simarimbulubosi. Pardaupaan juga merupakan salah satu

persembahan yang wajib di sajikan pada setiap perayaan upacara ritual

peribadatan yang terdapat dalam ajaran parmalim.

12. Pangurason

Pangurason merupakan air jeruk purut yang telah di peras di dalam

cawan. Air perasan jeruk purut tersebut akan dipercikan dengan dua helai

dau bane-bane kesetiap pelean dan seluruh jemaat sebagai lambang

pensucian. Pangurason tersebut juga merupakan lambang peringatan akan

air yang digunakan untuk memandikan bayi Tuhan simarimbulubosi pada

Page 84:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

68

saat kelahirannya. Pelean tersebut juga dipersembahkan pada ke 7 (tujuh)

upacara ritual yang wajib di laksanakan oleh seluruh umat Parmalim.

13. Napuran

napuran adalah daun sirih yang dipersembahakan bersama dengean

perlengkapan untuk marnapuran (memakan sirih). Daun sirih yang

digunakan iyalah daun sirih yang disebut dengan napuran namartomu uruk,

ya itu daun sirih yang tulang daun dari sirih itu sendiri bertemu di titik yang

sama sehingga meambentuk sebuah lingkaran sempurna. Daun sirih tersebut

dipersembahkan sebanyak 3 helai daun bersama sengan perlengkapan untuk

makan sirih.

14. Parbue Santi

Parbue santi adalah beras yang telah telah dipili atau beras yang

utuh dan tidak ada yang terpotong yang merupakan beras dari hasil panen

terbaik.. Parbue santi juga dapat diartikan sebaga boras sipirni tondi atau

beras pengesahan dan peneguhan hati yang memberi. Maupun yang

menerima Parbue santi tersebut akan dipersembahkan bersama daun siri

yang tulang daunnya membentuk lungkaran utu h dipersembahkan sebagai

lambang kesungguhan dan ketulusan hati umat Parmalim untuk

melaksanakan dan mempersembahkan sesajian di dalam setiap upacara

ritual Parmalim. Parbuasanti tersebut, biasanya dipersembahkan bersamaan

Page 85:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

69

dengan itak gurgur (tepung beras yang sudah dikukus). dan pelangkap

persembahan lainnya.

3.2.4 Pendukung Upacara ritual sipaha sada

Koentjaraningrat dalam buku nya Ilmu Pengantar Antropologi telah

mengemukakan bahwa ada empat (4) komponen upacara yang merupakan

syarat suatu kegiatan yang dilakukan dapat disebut sebagai upacara ritual.

Pendukung upacara merupakan salah satu dari ke empat kompene tersebut

yang berperan secara langsung sebagai pelaksana jalannya upacara,

pendukung upacara tersebut terdiri dari beberapa orang yang merupakan

ruas Parmalim itu sendiri, yang datang dari berbagai punguan Parmalim di

berbagai daerah. Seluruh petugas pelaksanan upacara tersebut merupakan

satu kesatuan yang saling berhubungan dan harus saling berkordinasi antara

satu dengan yang lain agar upacara tersebut berjalan dengan lancar. Berikut

ini adalah penjelasan dari seluruh pendukung upacara ritual sipaha sada:

1. uluan

Dalam setiap pelaksanaan upacara ritual peribadatan Parmalim,

yang menjadi pemimpin upacara disebut uluan, Uluan tersebut akan

memimpin secara langsung setiap prosesi peribadatan. Uluan tersebut

hanya bisa di lakukan oleh ihutan atau pun ulu punguan Parmalim

tergantung pada upacara ritual yang di laksanakan.

Page 86:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

70

Uluan yang memimpin jalannya upacara akan berperan secara

langsung dalam setiap prosesi, yaitu sebagai paminta gondang, (orang yang

akan meminta gondang), na martonggo (orang yang akan berdoa), na

mambaen pardaupaan (orang yang akan menaburkan dupa ke dalam

pardaupaan), na mambaen pngurason (orang yang akan memercikkan

pangurason), napasahathon tona habonaran (orang yang akan

menyampaikan pesan kebenaran (ceramah keagamaan) na mamelehon

pelean (orang yang akan menyapaikan persembahan), dan juga

namamungka dohot mambuhui ulaon (orang yang memulai dan menutup

upacara ritual).

Segala hal yang akan di lakukan pada setiap pelaksanaan upacara

ritual peribadatan harus dipimpin langsung oleh ihutan Parmalim atau ulu

punguan tergantung pada upacara ritual yang dilaksanakan. Peran tersebut

tidak dapat digantikan kecuali orang yang bersangkutan sedang

berhalangan atau sedang sakit, sedang kemalangna dan lain-lain., dan yang

akan menggantikan peran tersebut merupakan orang yang di tunjuk

langsung oleh orang yang bersangkutan.

Dalam pelaksanaan upacara ritual sipaha sada yang telah

berlangsung pada februari tahun 2018 yang lalu adalah amang Poltak

naipospos selaku ihutan Parmalim pada saat itu. Beliau lah yang perperan

sebagai pelaksana dalam upacara ritual tersebut

Page 87:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

71

2. Ulu Punguan

Ulu punguan adalah orang yang menjadi pemimpin di tiap-tiap

punguan Parmalim yang ada di berbagai daerah. Ulu punguan tersebut

akan mengatur setiap hal yang berhubungan dengan keberlangsungan

kegiatan kepercayaan Parmalim di punguan tersebut.

Di dalam pelaksanaan upacara ritual sipaha sada, seluruh ulu

punguan Parmalim yang hadir bertugas untuk membantu ihutan dalam

manguluhon (memimpin) upacara ritual tersebut, diantaranya termasuk

amang Rinsan simanjuntak selaku ulu punguan Parmalim Kota Medan.

Mereka membantu penyusunan pelean di atas langgatan, agar pelean

tersebut dapat tersusun dan tertata sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3. Ruas

secara administrasi, ruas adalah orang-orang yang terdaftar sebagai

anggota kelompok aliran Parmalim baik di pusat maupundi punguan. Ruas

tersebut akan datang dan ikut serta dalam pelaksanaan upacara ritual

Parmalim yang di laksanakan. Ruas tersebut terdiri dari ruas ama

(kelompok bapak), ruas ina (kelompol ibu) dan naposo kelompok pemuda

dan anak anak.

Dalam pelaksanaan upacara ritual sipaha sada yang telah berlalu,

yang menjadi ruas adalah mereka yang hadir dan duduk di tikar yang telah

tersedia di dalam maupun di luar bale parsantian untuk mengikuti setiap

prosesi ritual peribadatan. Mereka adalah orang-orang yang berasal dari

Page 88:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

72

berbagai daerah yang berkumpul di bale parsantian Parmalim punguan

Kota Medan untuk mengikuti perayan upacara ritual tersebut.

4. Pargonsi

Pargonsi adalah istilah yang digunakan untuk menyebut orang-orang

yang memainkan gondang (alat musik). umat Parmalim percaya bahwa

pargonsi adalah orang-orang yang terpilih yang memiliki tingkat

kemampuan yang lebih tinggi dari manusia pada umumnya. Mereka yakin

bahwa kemampuan atau bakat tersebut merupakan anugerah dari batara

guru. Pargonsi tersebut dipercaya dapat menyampakan doa-doa

permohonan kepada Debata Mulajadi Nabolon, melalui bunyi-bunyian

yang berasal dari alat-alat musik yang mereka mainkan.

Pada perayaan upacara ritual sipaha sada, orang-orang yang

memainkan gondang disebut sebagai pargonsi sipaha sada. Mereka

bertugas mulai dari awal hingga akhir upacara, yaitu sebagai pargonsi

yang akan memainnkan tiap-tiap gondang yang diminta oleh uluan selama

upacara berlangsung.

Pargonsi sipaha sada terdiri dari satu tim yang berjumlah 5 (lima)

orang dan akan memainkan esambel gondang hasapi, yaitu satu orang

parsarune (pemain sarune), satu orang pargarantung (pemain garantung),

satu orang pangheseki (pemain hesek), dua orang parhasapi (pemain hasapi

ende dan hasapi doal).

Page 89:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

73

Seluruh anggota tim tersebut merupakan orang-orang yang dianggap

sudah mampu secara skil individual maupun kelompok untuk memainkan

seluruh repertoar gondang yang telah ditentukan sesuai dengan instrumen

masing-masing. Seluruh anggota dari pargonsi tersebut sudah dipersiapkan

jauh sebelum upacara tersebut dilaksanakan. persiapan tersebut dilakukan

minimal satu bulan sebelum pelaksanaan upacara.

Berdasarkan pengamatan penulis, (Hotli sitorus dalam wawancara

dengan penulis) mengatakan bahwa seseorang dikatakan sebagai seorang

pargonsi hanyalah ketika orang tersebut sedang margondang (bermain

musik) dalam pelaksanaan satu upacara ritual saja. Apabila sudah selesai

atau sedang tidak margondang, maka orang tersebut sama saja dengan ruas

Parmalim biasa.

Orang-orang yang yang berperan sebagai pargonsi pada upacara

ritual sipaha sada yang telah berlangsung pada februari 2018 yang lalu

adalah Hotli sitorus sebagai parsarune, Gopar siahaan sebagai

pargarantung, Ama Dion sebagai parhasapi, Erwin silalahi sebagai

pandoali, Atur sitinjak sebagai pangheseki. Mereka di tujuk sebagai

pargonsi sipaha sada berdasarkan ketentuan yang sudah di tetapkan.

5. Parhobas

Parhobas adalah istilah yang digunakan untuk menyebut setiap

orang yang ikut ambil bagian dalam persiapan upacara. Persiapan tersebut

berupa penyedian pelean yang harus di masak sebelum di sajikan,

Page 90:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

74

kebersihan dan penataan ruangan yang akan digunakan, memasak serta

menghidnagkan segala makanan dan minuman, dan bertanggung jawab akan

kebersihan lokasi tersebut sebelum atau pun sesudah pelaksanaan upacara.

Yang menjadi parhobas dalam pelaksanaan upacara ritual sipaha

sada yang telah berlalu adalah arus Parmalim. yakni ruas ina (kelompok

ibu) yang bertugas memasak pelean, memasak dan menghidangkan

makanan dan minuman, membersihkan dan menyediakan tikar di ruang bale

parsantian. Ruas ama (kelompok bapak) bertugas membantu peroses

memasa seperti mengakat peralatan yang berat, memotong hewan yang akan

dipersembahkan, serta menyiapkan gondang (alat musik) di dalam bale

parsantian. Sedangkan ruas naposo boru (kelompok pemuda permpuan)

bertugas membantu proses masak memasak, membantu kebersihan, dan

ruas naposo baoa (kelompok pemuda laki-laki) bertugas membantu ruas

ama memotong hewan yang akan dipelehon serta mnyediakan peralatan

musik.

3.3 Pelaksanaan upacara ritual sipaha sada

Upacara ritual sipaha sada seharusnya dilaksanakan di bale pasogit

partonggoan Parmalim, Hal tersebut telah tertulis di dalam pustaha

habonaron Parmalim. Di dalam pustaha tersebut terdapat patik yang

menjelasak bahwa upacara tersebtu di laksanakan secara terpusat di satu

lokasi yang telah di tentukan yaitu bale pasogit partomggoan.

Page 91:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

75

Namun upacara tersebut telah di laksanakan pada 15- 16-17 februari

tahun 2018 yang lalu di bale parsantian Parmalim yang ada di punguan

Parmalim kota Medan. Hal tersebut terjadi karna keadaan bale pasogit

partonggoan sedang tidak memungkinkan untuk digunakan sebagai tempat

pelaksanaan upacara tersebut.

3.3.1 Persiapan upacara ritual sipaha sada

Upacara ritual sipaha sada adalah upacara ritual peribadatan yang

wajib di laksanakan pada setiap tahun kalender batak oleh seluruh umat

Parmalim. Di dalam proses pelaksanaan nya, ada beberapa hal yang harus di

persiapkan sebagai syarat pelaksanaan upacara tersebut. Upacara ritual

tersebut sudah di persiapkan jauh sebelum hari pelaksanan nya. Persiapan-

persiapan tersebut sudah di rencanakan berdasarkan kebijakan yang telah di

sepakati bersama.

3.3.1.1. Hadomuan

Persiapan yang pertama kali dilaksanakan adalah hadomuan.

Hadomuan tersebut diadakan di bale pasogit partonggoan atau ditempat

lain yang sudah disepakati bersama seperti bale parsantian Parmalim atau

di rumah salah satu pimpinan Parmalim. Hadomuan tersebut dilaksanakan

satu bulan sebelum hari pelaksanaan upacara ritual, yang di hadiri oleh

seluruh jajaran kepemimpinan Parmalim baik dari pusat maupun dari

punguan.

Page 92:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

76

Di dalam hadomuan tersebut akan dibicarakan mengenai pemilihan

seluruh petugas yang akan berperan dalam pelaksanaan upacara yang akan

dilaksanakan. Pemilihan yang dimaksud berupa pengunjukan seluruh

pargonsi, penghunjukan seluruh parhobas, serta pembahasan anggaran dana

yang dibutuhkan selama persiapan dan pelaksanaan upacara.

Setelah hadomuan tersebut berakhir, maka pada keesokan harinya

semua pihak yang telah di hunju akan memulai bertugas sesuai bidang

mereka masing-masing. pihak yang terpilih sebagai pargonsi akan mulai

berlatih baik secara pribadi maupun bersama sesuai waktu dan lokasi yang

di sepakati. Kemudian pihak yang terpilih sebagai parhobas akan mulai

mencari dan memili hewan-hewan yang terbaik yang akan di persembahkan,

kemudian mnentukan orang-orang yang akan melaksanakan panghobasion

di areal-arel yang menjadi tanggung jawab parhobas seperti dapur, ruang

bale parsantian, halaman dan seluruh bagian komplek pelaksanaan upacara

termasuk pintu gerbang masuk dan lokasi penerimaan tamu.

3.3.1.2. Robu

Robu adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan hari pertama

dalam pelaksanaan upacara ritual sipaha sada. Robu tersebut lazim dikenal

sebagai ari holang atau hari pemisah antara pelaksanaan upacra ritual

mangan na paet dengan upacara ritual sipaha sada. Hari tersebut juga

merupakan hari pertama di tahun yang baru berdasarkan kalender batak.

Page 93:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

77

robu memang merupakan salah satu bahagian dari ketiga hari

perayaan upacara ritual sipaha sada. namun di dalam pelaksanaannya, tidak

terdapat hal-hal yang berupa ritual melainkan hanya persiapan pribadi,

seperti waktu perjalanan bagi mereka yang datang dari jauh menuju lokasi

pelaksanaan upacara, persiapan hati, dan pengontrolan kembali terhadap hal

hal yang akan di gunakan keesokan harinya. Berdasarkan keterangan di

atas,ari robu dapat di artikan sebagai salah satu bagian dari hari-hari yang

digunakan sebagai persiapan pelaksanaan upacara ritual tersebut.

3.3.2 Jalannya upacara ritual sipaha sada

Berdasarkan keterangan di atas, bahwa upacara rieual sipaha sada

dilaksanakan selama tiga hari. Ketiga hari tersebut dikenal dengan istilah

nya masing-masing berdasarkan kegiatan yang akan di lakukan pada hari

tersebut.

3.3.2.1 Ari robu

Ari robu merupakan pengistilahan yang digunakan untuk

menyebutkan hari pertama dalam pelaksanaan upacara ritual sipaha sada.

Berdasarkan kegiatan yang di laksanakan di hari tersebut, ari robu

merupakan hari persiapan terakir untuk melaksanakan upacara ritual sipaha

sada. Maka hari tersebut merupakan bagian paenting dari upacara ritual

sipaha sada tersebut. Ada pun kegiatan yang dilakukan pada ari robu

tersebut adalah:

Page 94:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

78

1. Persiapan Ruas

Pada pembahasan seabelumnya juga telah dijelaskan bahwa aari

robu merupakan ari holang atau hari pemisah antara upacara ritual mangan

napaet dengan upacara ritual sipaha sada. Oleh karena itu, kesempatan

tersebut di manfaatkan sebagai hari perjalanan menuju tempat pelaksanaan

upacara, kegiatan tersebut dilakukan oleh seluruh ruas yang berasal dari

tiap-tiap punguan Parmalim yang ada di luar daerah pelaksanaan upacara

ritual tersebut

Persiapan ruas berikutnya adalah pemilihan kostum yang akan di

gunakan dalam upacara tersebut. Persiapan ini umumnya dilakukan oleh

ibu-ibu rumah tangga seperti penentuan ulos yang akan di gunakan,

menyediakan abit nabontar sebagai pengikat kepala kaum bapak, serta

mempersiapkan pakaian yang akan di pakai oleh seluruh anggot keluarga

yang akan mengikuti upacara pada keesokan harinya.

Persiapan yang dilakukan oleh seluruh ruas berikutnya adalah

parsiapan pribadi seperti persiapan hati dan fikiran yang dilakukan dengan

martamiang (berdoa secara pribadi) agar bersungguh-sungguh, fokus, tulus

dan ikhlas dalam mengikuti paelaksanaan upacara ritual tersebut, persiapan

fisik seperi beristirahat secukupnya serta tetap menjaga kesehatan agar tetap

kuat dan sehat selama pelaksanaan upacara.

Page 95:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

79

2. Persiapan uluan

Kegiatan berukutnya yang di lakukan pada ari robu tersebut adalah

persiapan uluan yang akan manguluhohon (memimpin pelaksanaan) upacara

ritual tersebut. Persiapan yang dilakukan oleh uluan tersebut adalah

meminta dan memohon kepada Debata Mulajadi Nabolon malalui tamiang

agar seluruh ruas yang akan mengikuti pelaksanaan upacara ritual di

lindungi serta diberikan kesungguhan hati untuk mengikuti pelaksanaan

upacara ritual tersebut.

Kemudian uluan tersebut di dalam tamiang nya juga meminta berkat

dan perlindungan agar seluruh rangkayan pelaksanaan upacara berjalan

dengan lancar sesuai dengan aturan dan kehendak Debata Mulajadi

Naabolon. Selain itu, uluan juga tetap melakukan persiapan seperti yang

dilakukan ruas pada umumnya yaitu berdoa untuk dirinya serta beristirahat

dan tetap menjagaa kesehatan nya agar tetap kuat dan sehat selama

pelaksanaan upacara ritual sipaha sada tersebut. Seluruh persiapan yang

dilakukan oleh uluan yang dalam hal ini dilaksanakan oleh ihutan

Parmalim, juga dilakukan oleh seluruh ulu punguan di lokasi perayaan

upacara tersebut.

3. Persiapan pargonsi

Selain melaksanakan persiapan ruas pada umumya, seluruh pargonsi

yang akan margonsi dalam pelaksanaan upacara tersebut juga melaksanakan

beberapa persiapan. Persiapan tersebut dialakukan secara peribadi untuk

Page 96:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

80

memastikan kembali kondisi alat musik yang akan mereka mainkan oleh

masing-masing pargonsi.

Persiapan tersebut meliputi parsarune yang akan mempersiapkan

sarune nya dengan memastikan seluruh bagian-bagian dari sarune tersebut

sedang dalam keadaan prima atau sedang tidak bermasalah. Demikian pula

persiapan yang di lakukan oleh pargonsi sipaha sada agar seluruh alat

musik yang akan mereka pakai tidak menjadi penghabat dalam pelaksanaan

upacara tersebut.

4. Persiapan parhobas

Pada ari robu tersebut seluruh parhobas juga melaksanakan

beberapa persiapan untuk menyambut ari pengharoanan yang akan

dilaksanakan pada keesokan harinya. Persiapan tersebut dilakukan sesuai

dengan tanggung jawab setiap parhobas yang telah di tunjuk pada

hadomuan yang telah dilaksanakan satu bulan sebelumnya.

Persiapan tersebuut berupa penyiapan bahan-bahan pllean maupun

sebagai konsumsi, mempersiapkan peralatan makan dan paralatan

memasak, membersihkan dan menata ruang pelaksanaan upacara, serta

menyediakan meja di depan pintu gerbang masuk serta menyiapkan buku

penerimaan tamu.

Page 97:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

81

3.3.2.2 Ari pangharoanan

Seperti yang telah diketahui, bahwa ari pangharoanan merupakan

hari ke dua dari tiga hari pelaksanaan upacra ritual sipaha sada yakni ari

suma. pada hari tersebut akan di peringati sebagai hari kelahiran tuhan

simarimbulubosi. Tuhan simarimbulubosi sendiri lahir pada ari suma di

bulan sipaha sada, sehingga hari tersebut telah ditetapkan oleh raja nasiak

bagi sebagai ari pangharoanan tuhan simarimbulubosi. pada hari tersebut

akan diadakan upacara ritual peribadatan yang akan menyampaikan pelean

somba (sesajian sembah) kepada seluruh pemilik kerajaan malim.

Sebelum melaksanakan upacara ritual, seluruh parhobas suda

menyiapkan seluruh bahan-bahn pelean di dalam bale parsantian, dan

seluruh peserta yang akan mengikuti prosesi pelaksanan upacara sudah

berada di loksai pelaksanaan upacara untuk mengadakan makan siang

bersama, karena upacara ritual tersebut di mulai pada siang hari tepatnya

pada pukul 13.30. Wib.

Setelah selesai makan siang, ihutan Parmalim bersama seluruh ulu

punguan dan seluruh pargonsi sipaha sada akan terlebih dahulu memasuki

bale parsantian untuk menyajikan pelean yang sudah disediakan parhobas

di bale parsantian tersebut. Penyajian pelean tersebut dilakukan secara

langsung oleh ihutan Parmalim dan di bantu oleh seluruh ulu punguan yang

hadir.

Selama proses penyajian berlangsungm seluruh pargonsi akan

memainkan repertoar gondang untuk mengiringi proses penyajian pelean

Page 98:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

82

tersebut. Gondang tersebut juga berfungsi sebagai isyarat bagi seluruh

peserta upacra bahwa upacara ritual sipaha sada pada ari pangharoanan

akan segera dimulai.

Setelah seluruh peoses penyajian palean selesai, maka ruas

Parmalim yang berada di sekitar lokasi pelaksanaan upacara sudah

diperbolehkan memasuki ruang bale parsantian Parmalim untuk mengikuti

upaacara ritual tersebut dengan tetap menjaga ketertiban dan langsung

mengambil posisi duduk bersila di atas tikar yang sudah disediakan.

Pada pelaksanaan upacara ritual sipaha sada yang dilaksanakan di

bale parsantian punguan medan yang ada di kota medan pada februari 2018

yang lalu, seluruh ruas yang menghadiri upacara ritual tersebut melebihi

kapasitas gedung bale parsantian tersebut. Sehingga ruas yang belum

mendapat tempat duduk di dalam, harus rela duduk di teras bahkan di

halaman dari bale parsantian tersebut agar tetap dapat mengikuti proses

pelaksanaaan upacara ritual.

Setelah seluruh peserta upacara duduk, maka tiba lah saat nya untuk

uluan memulai upacara. Uluan yang menjadi pemimpin upacara akan naik

ke langgatan dan mengabil aek pangurason untuk memercikannya ke

seluruh pelean yang sudah disajikan dengan tujuan manguras pelean

(mensucikan pelean) tersebut. Setelah seluruh pelean diuras, kemudian

uluan tersebut juga akan manguras seluruh peserta upacara dengan cara

memercikan aek pangurasan yang sama ke arah seluruh peserta dari atas

langgatan tersebut.

Page 99:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

83

1. Gondang Alu-alu (gondang pembuka)

setelah seluruh pelean dan seluruh rias diuras oleh uluan, maka

ihutan tersebut langsung meminta kepada pargonsi untuk memainkan

gondang alu-alu sebyak tiga kali. Masing – masing gondang ditujukan

secara berurutan kepada raja nasiak bagi, kepada raja naopatpuluhopat, dan

kepada Tuhan Debata Mulajadi Nabolon sebagai permohonan izin

pelaksanaan upacara akan di mulai. Gondang alu-alu tersebut diminta

secara langsung oleh ihutan yang menjadi uluan pada saat pelaksanaan

upacara. Gondang tersebut di minta satu persatu secara berurutan dengan

kata-kata yang telah tertulis pada pustaha habonaron Parmalim.

(a). Alu-alu tu raja nasiak bagi

Alu-aluhon ma amang panggual parginsi tu manta raja nasiak bagi,

parajar sioloan, parmeme sibonduton ima tumindanghon patik natingkos

uhum nadenggan I. yang artinya mohonkanlah amang pargonsi prmohonan

melali bunyi gondsng hasapi kepada raja nasiak bagi sebagai guru dan

teladan yang baik, yang mengajrkan serta mengamalkan patik dan uhum

yang baik, bahwa umat Parmalim akan memulai pelaksanaan upacara ritual

sipaha sada.

(b). Alu-alu tu raja na opatpuluopat

Alu-aluhon ma tu raja naopat pulu opat, panggomal ni

portibi,pangarahut ni hata,panghansing ni desa na ualuon. Yang artinya

Page 100:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

84

sampaikan lah permohonan kepada empat puluh empat raja yang pernah

berkuasa di seluruh bumi, sebagai pengajar dan pembritaan kebaikan dan

pemersatu dari delapan daerah di seluruh dunia berdasarkan arah mata

angin, bahwa umat Parmalim akan memulai pelaksanaan upacara ritual

sipaha sada.

(c). Alu-alu tu ompu tuhan debata mulajadi nabolon

Alu-aluhon ma tu moputa tuhan debata mula jadi nabonon,

namanjadihon nasa naadong di luat ni portibi on. Yang artinya sampaikan

lah permohonan kepada ompu tuhan debata mulajadi nabolon sabagai tuhan

yang maha kuasa yang menciptakan segala yang ada dimuka bumi ini,

bahwa umat Parmalim akan memulai pelaksanaan upacara ritual sipaha

sada.

2. Martangiang/martonggo.

Setelah seluruh gondang alu-alu seelesai dimainkan, maka tiba lah

saatnya untuk mempersembahkan sesajian-sesajian yang sudah di sajikan di

atas langgatan sebagai pelean somba (sesajian sembah) kepada seluruh

pemilik kerajaan malim. Penyampaian pelean tersebut dilakukan oleh ihutan

Parmalim dengan di iringi gondang hasapi sebagai perantara nya.

Pelean tersebut akan disampaikan satu persatu sesuai urutan sepuluh

tonggo-tonggoan yang di awali dengan penaburan serbuk dupa ke

pardaupaan, dan di ikuti dengan pembacaa tangiang/tonggo-tonggo, serta

Page 101:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

85

di lanjutkan dengan iringan gondang tangiang/tonggo-tonggoan sebagai

penghantar pelean kepada pemilik kerajaan malim yang dimaksud.

Seluruh gondang tersebut terdiri dari 10 (sepuluh) repertoar gondsng

ysng berbeda-beda, yang disesuaikan dengan jumlah tonggo-tonggoan yang

ada. Gondang tersebut sudah baku dan tidak dapat di ubah, dan gondang

tersebut harus dimainkan berdasarkan urutan tonggo-tonggoan tanpa harus

di minta ole uluan yang sedang memimpin upacara tersebut. Setiap isi dari

ke sepuhu tangian/tonggo-tongggo tersebut sudah ditentukan dan telah

tertulis di dalam pustaha habonaron Parmalim.

Kesepuluh tonggo-tonggo tersebut merupaka doa yang wajib

dibawaka pada setiap saat pelaksanaan ketujuh ritual peribadatan Parmalim

tersebut. Isi dari kesepuluh tonggo-tonggo tersebut memang sudah

ditentukan, namun akan ada tambahan yang disesuaikan dengan tujuan

pelaksanaan upacara yang akan dilaksanakan.

Gondang tangiang/tonggo-tonggoan tersebut tidak harus dibawakan

pada setiap upacara tersebut, namun ada beberapa upacara ritual yang

mewajibkan penggunaan gondang seperti upacara ritual sipaha sada dan

sipaha lima, ada juga yang besifat kondisional (boleh pakai gondang boleh

juga tidak) tergantung pada orang yang melaksanakanny, yaitu upacara

ritual mardebata dan pasahat tondi.

Page 102:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

86

Tangiang/tonggo-tonggo

(A). Mulajadi Nabolon

Mauliate ma hu dok tu ho ale ompung debata Mulajadi Nabolon

marhite timpul ni daupa dohot pangurason on. Ala Hodo na manjadihon

langit, mankadihon tanoon, manjadihon saluhut na adong di liat portibi on.

Manjadihon jolma umbahen na adong manjadiho halak torop, manjadihon

halak gabe, manjadihon halak mamora,manjadihon harajaon, asa adong

margomgom na adong di toru nk langit na adong di atas nitanon on,

Dijadihon hodo hami jolma parsala, jala pardosa on alai godang situtu do

asi ni roham dibangkit Ho do amanami Patuan Raja Malim, tumindanghin

patik natingkos, uhum nadenggan i.

Gondang dan tangiang/tonggo-tonggo ini dimainkan untuk

mempersembahkan hambing puti, manuk lahi bini, indahan nalas, dengke

laiang, pirani ambalungan yang ada di bagian sebelah kanan langgatan,

serta parbuesanti dan timpul nidaupa (asap dari dupa yang dibakar)

(B). Debata natolu

Mauliate ma hu dok tu ho sahala ni Tuhan nami Debata natolu

marhite timpul ni daupa dohot pangurason on. Hamu do tuhan sitiop

timbangan harajaon pinasahat Mu tu raja nami Raja Sisingamangaraja,

hamu do sitiop timbangan hamalimon, pinasahat Mu tu Raja Nasiakbagi,

Hamu do napatuduhon sahala pangajari sahala panuturina sampe di abara

jujung di saambubu.

Gondang dan tangiang/tonggo-tonggo ini dimainkan untuk

mempersembahkan hambing puti, manuk lahi bini, indahan nalas, dengke

laiang, pirani ambalungan yang ada di bagian sebelah kanan langgatan,

serta parbuesanti dan timpul nidaupa (asap dari dupa yang dibakar)

(C). Siborudeakparujar

Mauliate ma hu dok hami tu sahala Ama sahala Ina, sahala ni Ina

nami Siborudeakparujar marhite timpul ni daupa dohot pangurason on,

Hodo inang namauli bulung. Mulani pangurason najumadihon

parsungkilon, mulani haiason jumadihon hamalimon. Namarsungkilhon

tondi ni Amanami patuan raja malim marhite tondi porbadia sahala

pangajari

Gondang dan tangiang/tonggo-tonggo ini dimainkan untuk

mempersembahkan hambing puti, manuk namarenteng, indahan nalas,

dengke laiang, pirani ambalungan yang ada di bagian sebelah kanan

Page 103:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

87

langgatan, serta parbuesanti dan timpul nidaupa (asap dari dupa yang

dibakar)

(D). Nagapadohaniaji

Mauliate ma hu dok hami tu Nagapadohaniaji, najumujung tano on,

tano namarlapis-lapis tano namarlopi-lopi, hinaojahan hinaondolan on,

ojahan ni saluhut nasa na adong di liat portibi on. Ale naga padoha niaji,

namambuat do ama nami Raja nasiakbagi di gota ni hau na angur sian tano

na jinujung mon, asa adong parsombaan nami tu Ompung debata mulajadi

nabolon, tu tuhanta debata natolu,tu inanta nasangap nabadia I dohot

sahala marsangap sahala martua i

Gondang dan tangian/tonggo-tonggo ini dimainkan untuk

menyampaikan seluruh darah dari hewan yang sudah ditumpahkan ketanah

sebagai pelean kepada magapadohaniaji. Gondang ini hanya sebagai

pemberitahuan bahwa darah yang sudah ditumpahkan ketanah itu adalah

persembahan kepada nya.

(E). Boru saniangnaga

Mauliate ma hudok hami tu sahala ni namboru nami Boru

saniangnaga, naipinggan natio naiboru hasahatan, naumpegang mual sitio-

tio napina sampur napinadomu dohot unte mungkurangkupni sanggul bane-

bane,asa jadi pangurason,jadi parsuksion jadi parsombaantu Ompung mula

jadi nabolon tu Tuhan deebata natolu, tu inanta sibo sahala martua i.

Gondang dan tangiang/tonggo-tonggo ini dimainkan untuk

mempersembahkan hambing puti, manuk namarenteng, indahan nalas,

dengke laiang, pirani ambalungan yang ada di bagian sebelah kanan

langgatan, serta parbuesanti dan timpul nidaupa (asap dari dupa yang

dibakar)

(F). Patuan raja uti

Mauliate ma hudok hami tu sahala ni ama nami patuan raja uti,uti

naso ra mate, uti naso ra martua sijolo namarsangap dohot boru namartua.

Hodo raja nami raja jumolo tubu, mungkani harajaon, naguminjang sian

hau namarbuntulsian dolok,par uhum natingkos naso jadi juaon.

Gondang dan tangiang/tonggo-tonggo ini dimainkan untuk

mempersembahkan hambing puti, manuk jarumbosi, indahan nalas, dengke

laiang, pirani ambalungan yang ada di bagian sebelah kiri langgatan, serta

parbuesanti dan timpul nidaupa (asap dari dupa yang dibakar)

(G). Tuhan simarimbulubosi.

Page 104:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

88

Mauliate ma hudok hami tu sahala ni tuhan nami tuhan

simarimbulubosi, marhite timpul ni daupa dohot pangurason on, ala ho do

tuhan pargogo naso hatudosan, parbisuk naso boi sumanon, na

paimbarimbar rupa, paubauba tompa naso olo matua matongtong doli-doli.

Hodo tuhan sileon pasu-pasu tu angka na tigor mar roha jala silehon uhum

tu angka perdosa.\

Gondang dan tangiang/tonggo-tonggo ini dimainkan untuk

mempersembahkan hambing puti, manuk jarumbosi, indahan nalas, dengke

laiang, pirani ambalungan yang ada di bagian sebelah kiri langgatan, serta

parbuesanti, hio puti, ulos jugia nasopipot, timpul nidaupa (asap dari dupa

yang dibakar)

(H). Raja naopatpuluopat

Mauliate ma hudok hami tu sahala raja nami raja naopatpuluopat

panggual ni portibi, pangarahut ni hata, panghansing ni desa na ualu on,

marhite timpul ni daupa dohot pangurason on. Hamu do raja nami,

sirungrungi nabubu, siharihari nadapot sambil, sipaulak tondi tu ruma

dalan hangoluam i.

Gondang dan tangiang/tonggo-tonggo ini dimainkan untuk

mempersembahkan hambing puti, manuk mira polin, indahan nalas,

dengke laiang, pirani ambalungan yang ada di bagian sebelah kiri

langgatan, serta parbuesanti dan timpul nidaupa (asap dari dupa yang

dibakar)

(I). Raja sisingmangaja

Mauliate me hudok hami tu sahala ni raja nami raja

sisingamangaraja, singa mangalompoi singa naso halompoan, marhite

timpul ni daupa dohot pangurason on. Hamu do raja nami na sumingahon

uhum, na sumingahon patik, na sumingahon harajaon, sian tano bakkara

julu, bakkara jae, namardingidnghon dolok marhorihhorihon ombun,

parbale pandak parbale pasogit,parbale paradatan,pale paruhuman, bale

pamujian tu Omputa Tuhan debatamulajadi nabolon. Jala pangaturna ni

gastak tarjual, hatian pamonora,solup siopat bale,jual sionom

solup,parmasaan si sampuludua, ampang siduapuluh opat,hatian sisada

ibotna tu ginjang sora mungkit tu toru sora teleng, oma patik ni harajaon

na jinalom sian Omputa debata,naniaturhonmu tu tu raja parbaringin

namarganuphon bius marpusorathon onan.

Gondang dan tangiang/tonggo-tonggo ini dimainkan untuk

mempersembahkan hambing puti, manuk mira polin, indahan nalas,

dengke laiang, pirani ambalungan yang ada di bagian sebelah kiri

Page 105:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

89

langgatan, serta parbuesanti dan timpul nidaupa (asap dari dupa yang

dibakar)

(J). Raja nasiakbagi

Mauliate ma hudok tu ho amang raja nasiak bagi, aming raja tubu,

among raja sitautau, aming raja partuan raja malim marhite somba nami

timpul ni naupadohot pangurason on. Dibangkit debata do ho among raja

nasiakbagi, parajar si oloan, parmeme sibonduton I.

Gondang dan tangiang/tonggo-tonggo ini dimainkan untuk

mempersembahkan hambing puti, manuk mira polin, indahan nalas,

dengke laiang, pirani ambalungan yang ada di bagian sebelah kiri

langgatan, serta parbuesanti dan timpul nidaupa (asap dari dupa yang

dibakar)

3. Gondang parningotan

Setelah seluruh pelean selesai dipersembahakan kepada seluruh

pemilik kerajaan malim melalui pembacaan dan gondang tangiang/tonggo-

tonggo, maka ihutan akan turun dari langgatan dan mengambil posisi

berdiri di hadapan seluruh peserta dan menghadap ke langgatan tersebut

untuk melanjutkan prosesi upacara.

Setelah hutan sampai di posisinya, maka ihutan tersebut langsung

meminta kepada pargoni untuk memainkan gondang parningotan

(gondang peringatan) kepada salah satu leluhur Parmalim yang pernah

berjuang untuk mendirikan Parmalim, serta tokoh yang pernah memimpin

Parmalim pada masa yang lampau. Gondang di minta berdasarkan kuasaan

uluan yang sedang memimpin upacara.

Pada saat pelaksanaan upacara ritual sipaha sada yang telah

dilaksanakan pada februari 2018 yang lalu, gondang parningotan yang di

minta langsung oleh uluan padasaat itu adalah gondang parningotan tu

Page 106:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

90

indung bolon Parmalim (Raja Mulia naipospos), yaitu gondang peringatan

terhadap ihutan Parmalim pertama yang telah mendirikan dan menjalankan

kepemimpina dengan penuh perjuangan.

Gondang tersebut diminta untuk mengenang segala kepahitan dan

penderitaan yang di alami oleh ibdung bolon tersebut selama berjuang

mendirikan dan mempertahankan Parmalim, serta menjalankan

kepemimpina Parmalim pertamakali di tengah-tengah polemik pennjajahan

yang dilakukan oleh pemerintahan hindia belanda pada saat itu.

4. Gondang pangharoanan

Setelah gondang parningotan selesai dimainkan, maka ihutan

Parmalim yang menjadi uluan pada saat itu, langsung meminta kepada

pargonsi untuk memainkan gondang pangharoanan tuhan simarimbulubosi

untuk mengenang segala perbuatan baik seta peristiwa yang telah di laluinya

dalam masa pelaksanaan tugasnya.

Gondang tersebut terdiri dari duabelas repertoar gondang yang berbeda-

beda. Gondang akan di mainkan berdasarkan urutan yang sudah ditentukan

dan di minta langsung satu persatu oleh uluan. Seluruh gondang tersebut

menceritakan riwayat hidup tuhan simarimbulubosi, dimulai dari masa

kandungan ibu Tuhan simarimbulubosi. masa kelahirannya, masa

pertumbuhannya, masa penderitaannya, dan hingga pada masa dimana dia

akan kembali ke banua ginjang.

Page 107:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

91

berikut adalah 12 (duabelas) gondang pangharoanan ni tuhan

simarimbulubosi

1. Gondang inanta namanubuthon tuhan simarimbulu bosi

2. Gondang hatutubu ni tuhan

3. Gondang pangharoanan ni tuhan

4. Gondang didang-didang ni tuhan

5. Gondang haposoon ni tuhan

6. Gondang ni ulaon ni tuhan

7. Gondang habengeton ni tuhan

8. Gondang panghongkopon ni tuhan

9. Gondang hasiakbagion ni tuhuan

10. Gondang hamonangan ni tuhan

11. Gondang parolop olopan

12. Gondang hasahatan

Seluruh gondang tersebut sudah ditetapkan oleh raja nasiakbagi

sebagai gondang pangharoanan tuhan simarimbulubosi yang wajib

dibawakan pada saat perayaan hari kelahiran tuhan simarimbulubosi di ari

pangharoanan dan ari panantion upacara ritual sipaha sada. Seluruh

gondang tersebut sudah baku dan iudak boleh di ubah-ubah.

Page 108:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

92

13. Manortor

Setelah seluruh gondang pangharoaanan selesai dimainkan, maka

ihutan Parmalim akan mempersilahkan kepada seluruh ruas untuk

mengungkapkan kegembiraan mereka dengan manortor (menari). Seluruh

tor-tor yang akan di bawa akan iringi oleh gondang hasapi. Berdasarkan

permintaan yang akan manortor. Kegiatan tersebut di ikuti seluruh peserta

upacara baik ama, ina,dakdanak dan naposo, dilakukan secara bergiliran

berdasarkan urutan yang telah disepakati sebelumnya.

14. Gondang panggohi (gondang penutup)

Setelah seluruh ruas yang hadir selesai manortor, maka ihutan akan

kambali ke posisinya semula yakni di bagian depan bale parsantian, dan

langsung memita kepada pargonsi untuk memainkan gondang hasahatan

sebagai gondang panggohi yang dimainkan sebanyak sepuluh kali.

Gondang tersebut ditujukan kepada sepuluh pemilik kerajaan malim dan di

mainkan sesuai dengan urutan tonggo-tonggoan yang sudah dibacakan

sebelumnya,

Setelah bunyi gondang yang terakhir yaitu gondang hasahat kepada

raja nasiak bagi, maka seluruh ruas akan mengucapkan kata horas sebanyak

tiga kali sebagai ucapan trimakasih serta ucapan syukur untuk

keberlangsungan segala rangkayan acara pelaksanaan upacara ritual sipaha

sada pada ari pangharoanan yang telah berlangsung dengan baik.

Page 109:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

93

Setelah mengucapkan kata horas tersebut, maka seluruh peserta

upacara sudah boleh meniggalkan lokasi pelaksanaan upacara dan kembali

ke temat masing-masing untuk beristirahat, sambil mempersiapkan diri

untuk mengikuti pelaksanaan upacara riutal sipaha sada pada ari

panantion keesokan harinya.

3.3.2.3. Ari panantion

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bawha ari panantian

merupakan hari terakhir dalam pelaksanaan upacara ritual sipaha sada. Hari

tersebut jatuh pada hari ketiga di bulan sipaha sada yang disebut dengan

ari anggara, perayaan upacara pada hari tersebut dilaksanakan di dalam

bale parsantian seperti sebelumnya,dan waktu pelanksanaan nya pun sama

saja yaitu pukul 13.30 wib.

Seluruh rangkayan kegiatan yang akan dikakukan pada ari

panantion tersebut hampir sama dengan apa yang dilakukan pada hari

sebelum nya yaitu aari pangharoanan, hanya saja beberapa pelean yang

dipersembahkan pada hari sebelumnya tidak lagi dipersembahakan pada

hari tersebut.

Adapun kegiatan yang dilaksanakan pada hari tersebut adalah

gondang alu-alu yang dimainkan sebanyak tiga kali sebagai permohonan

kepada raja nasiak bagi, rajanaopatpuluopat, dan ompu debata mulajadi

nabolon untuk memulai pelaksanaan upaca, dan juga sebagai gonang

pembuka upacara,

Page 110:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

94

Setelah gondang alu-alu, maka ihutan akan melanjutkan dengan

membacakan tangian/tongo-tongoan yang ikuti dengan permainan gondang

hasapi oleh pargonsi sipaha sada dengan memainkan gondang

tangiang/tonggo-tonggoan untuk menyampaikan pelean kepada seluruh

pemilik kerajaan malim. Pelean yang dipersembahkan pada hari tersebut

tidak sebanyak pelean yang dipersembahkan pada hari sebelumnya. Pelean

tersebut hanya hanya parbue santi, pangurason, pardaupaan, itak gurgur

dan napuran yang disajikan di atas langgatan untuk dipersembahkan.

Setiap tonggo-tonggo yang disampaikan, akan ada tambahankan

tentang permohonan perlindungan kepada seluruh pemilik kerajaan malim,

agar seluruh ruas Parmalim yang akan meninggalkan lokasi pelaksanan

upacara terlindung dari segala mara bahaya.

Setelah penyampaian pelean tersbut, tidak ada lagi gondang

parningotan sehingga akan langsung dilanjutkan dengan permainan

gondang pangharoanan oleh pargonsi sipaha sada sebagai gondang

peringatan akan tuhan simarimbulubosi.

Setelah gondang pangharoanna tersebut, maka ihutan akan

langsung menyampaikan beberapa pengarahan seperti ceramah keagamaan,

ucapan trimakasih, ucapan selamat jalan dan selamat tinggal kepada seluruh

umat Parmalim sebelum akhirnya akan di tutup dengan gondang panggohi

sebagai penyampaian terakhir dari seluruh gondang maupun tangiang

kepada sahala marsangap sahala namartuua bahwa seluruh rangkayan

upacara ritual sipaha sada telah berakhir dan terlaksana dengan baik.

Page 111:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

95

Dengan berakhirnya seluruh kegiatan tersebut, seluruh ruas akan kembali

ke rempat peristirahatan untuk beristirahat dan berkemas-kemas untuk

kembali tempat tinggal masing-masing.

Page 112:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

96

BAB IV

DESKRIPSI DAN FUNGSI SEPULUH GONDANG

TANGIANG/TONGGO-TONGGO DALAM UPACARA RITUAL

SIPAHA SADA PARMALIM

4.1. Deskripsi Gondang Tangiang/Tonggo-tonggo

Dalam seluruh pelaksanaan upacara ritual peribadatan Parmalim

terdapat satu prosesi upacara yang wajib di laksanakan yang merupakan

salah satu persyaratan yang wajib dan telah tertulis pada pustaha habonaron

parmalim, prosesi tersebut adalah pembacaan 10 (sepuluh)

tangiang/tonggo-tonggo.

Prosesi ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menyampaikan pelean

kepada seluruh pemilik kerajaan malim. Apa bila upacara yang dilaksanakan

menggunakan gondang, maka peelaksanaan prosesi tersebut akan di iringi

dengan gondang yang digunakan. namun apa bila upacara tersebut tidak

menggunakan gondang, maka hanya akan dilakukan dengan pembacaan

tangiang,dan pembakaran dupa saja.

4.1.1. Gondang Tangiang/Tonggo-tonggo

Gondang tangiang/tonggo-tonggo adalah seluruh repertoar gondang

yang digunakan pada saat prosesi penyampaian persembahan dalam

pelaksanaan satu upacara ritual peribadatan Parmalim, yang pada

pelaksanaan nya ada mengunakan gondang. Gondang tersebut digunakan

Page 113:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

97

sebagai media penghantar dan penyempurna pelean yang di persembahkan

melalui pambacaan tangian/tonggo-tonggo.

gondang ini terdiri dari sepuluh repertoar gondang yang berbeda-beda yang

disesuaikan dengan jumlah tonggo-tonggoan yang ada. Seluruh repertoar

gondang tersebut sudah baku dan tidak dapat di ubah-ubah, dan harus

dimainkan berdasarkan urutan tangiang/tonggo-tonggoan tersebut.

Gondang ini akan dimainkan satelah satu tangian/tonggo-tonggo selesai

disampaikan sesuai urutan tangiang/tonggo-tonggo tanpa harus di minta ole

uluan yang sedang memimpin upacara.

Pada awalnya, seluruh gondang dan tangiang/tonggo-tonggo

berjumlah lebih dari sepuluh, namun pada masa kepemimpinan Raja

Ungkap Naipospos (ihutan Parmalim yang ke dua), seluruh gondang dan

tangiang/tonggo-tonggo tersebut telah mengalami perubahan, yaitu

mengurangi jumlah gondang dan tangiang/tonggo-tonggo tersebut hingga

menjadi sepuluh, hal tersebut merupakan salah satu usaha penyempurnaan

ajaran Parmalim pada saat itu.

Seluruh gondang dan tangiang/tonggo-tonggo beserta seluruh

peraturan yang sudah di perbaharui, merupakan salah satu kebijakan yang di

tetapkan sebagai satu persyaratan wajib dalam setiap pelaksanan upacara

ritual peribadatan Parmalim. Kebijakan-kebijakan tersebut ditetapkan oleh

Raja ngkap naipospos sebagai ihutan Parmalim pada masa itu.

Berikut ini adalah sepuluh tokoh spiritual Parmalim yang akan

menerima pujian dan persembahan melalui tengiang/tonggo-tonggo

Page 114:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

98

4,1.1.1. Debata Mulajadi Nabolon

Dalam konsep ajaran Parmalim, Debata Mulajadi Nabolon adalah

Tuhan yang maha kuasa dan yang menciptakan segala sesuatu yang ada di

alam semesta, Dia lah awal dan akhir dari segala yang ada. Umat Parmalim

percaya, bahwa segala yang ada dan tejadi di bumi ini adalah berdasarkan

kehendak Nya.

Berdasarkan penjelasan di atas, umat Parmalim percaya bahwa

mereka harus menyampaikan puji-pujian dan ucapan syukur sebagai mahluk

yang diciptakan oleh Debata Mulajadi Nabolon, maelalui pembacaan

tangiang/tonggo-tonggo yang pertama umntuk menyampaikan persembahan

kepada Nya..

4.1.1.2. Debata natolu

Debata natolu adalah kata yang berasal dari bahasa batak yaitu

Debata yang berarti Tuhan atau dewa, sedangkan natolu adalah keterangan

yang menunjukan bawha Debata tersebut berjumlah tiga tokoh yang

berbeda. Istiljah tersebut digunakan untuk menyebut ke 3 (tiga) pemegang

kekuasaan kerajaan malim di banua ginjang.

Umat parmali percaya bahwa ketiga Debat tersebut merupakan

tokoh yang pertama kali diciptakan oleh Debata Mulajadi Nabolon di banua

ginjang sebagai penguasa Banua ginjang tersebut. Ketiga Debata tersebut

memiliki kekuasaan yang berbeda yang di berikan oleh Debata Mulajadi

Nabolon untuk memegang dan melaksanakan kekuasaan kerajaan malim di

Page 115:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

99

banua ginjang tersebut sebagai Tuhan yang akan meberikan setiap

kebutuhan manusia di banua tonga.

Ketiga Debata tersebut adalah:

a. Bataraguru

Bataraguru adalah Debata yang berkuasaan atas kerajaan dan

segalaa hal yang beerhubungan dengan keberlangsungan hidup dan

kehidupan dari seluruh kerajaan yang ada di bumi. Seperti mengutus

pemimpin, memberikan kebijaksanaan kepada pemimpin, serta yang

berkuasa atas pemimpin tersebut.

b. Sorisohaliapan

Sorisohaliapan adalah Debata yang berkuasaan atas segala kesucian,

kebenaran dan seluruh ajaran agama yang ada di muka bumi ini termasuk

ajaran Parmalim. Seluruh ajaran tersebut bersumber dari Debata Mulajadi

Nabolon, yang di berikan kepada Sorisohaliapan untuk di turunkan kepada

pemilik kerajaan malim di banua tonga.

c. Balabulan

Balabulan adalah Debata yang bertugas memegang kekuasaan atas

seluruh ilmu dan pengetahuan yang ada, seeperti ilmu ketabiban atau ilmu

kesehatan, ilmu kedukunan atau ilmu magis, dan seluruh ilmu pengetahuan

lainnya.

Page 116:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

100

Berdasarkan penjelasan di atas, umat Parmalim percaya bahwa

mereka harus menyampaikan puji-pujian dan ucapan syukur sebagai mahluk

yang di berkati dan dipelihara oleh Debata Natolu, maelalui pembacaan

tangiang/tonggo-tonggo yang ke dua umntuk menyampaikan persembahan

kepada Debata tersebut..

4.1.1.3. Siborudeakparujar

Sibodeakparujar adala putri dari salah satu Debata natolu, yaitu

Debata Batara guru. Menurut ajaran Parmalim, Banua tonga atau bumi

yang di tinggali oleh menusia adalah hasil karya tangan dari

Siborudekaparujar. Setelah bumi selesai dibentuk, maka Siborudeakparujar

pun menikah dengan Raja odapodap yang kemudian mempunya 2 (dua)

oarang anak laki-laki dan perempuan yang diberi nama, raja ihat manusisa

dan boru ihat manisia, mereka adalah manusia yang pertama yang

menempati bumi yang di ciptakan oleh Siboruddeakparujar tersebut.

Berdasarkan penjelasan di atas, umat Parmalim percaya bahwa

mereka harus menyampaikan puji-pujian dan ucapan syukur sebagai

keturunan dari Siborudeakparujar, maelalui pembacaan tangiang/tonggo-

tonggo yang ke 3 (tiga) umntuk menyampaikan persembahan kepada Siboru

deak parujar tersebut.

Page 117:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

101

4.1.1.4. Nagapadohaniaji

Nagapadoha niaji adalah salah satu pemilik kerajaan malim di banua

ginjang yang diberi kuasa untuk mnjadi penguaa tanah atau bumi yang telah

di ciptakan oleh Siborudeakparujar. Dia di utus oleh Debata Mulajadi

Nabolon sebagai penguasa atas seluruh pulau dan benua yang ada di muka

bumI yang menjadi tempat manusia melakukan segala aktivitasnya.

Berdasarkan penjelasan di atas, umat Parmalim percaya bahwa

sebagai mahluk yang membutuhkan penyertaan dan dalam melaluka

aktivitas di atas bumi tersebut, maka harus lah menyampaikan puji-pujian

dan ucapan syukur maelalui pembacaan tangiang/tonggo-tonggo yang ke 4

(empat) umntuk menyampaikan persembahan kepada Nagapadoha tersebut..

4.1.1.5. Boru saniangnaga

Boru saniang naga adalah salah satu pemilik kerajaan malim di

banua ginjang yaitu anak kedua dari Debata Bataragutu atau adik kandung

dari Siborudeakparujar. Dia diberi mandat oleh Debata Mulajadi Nabolon

sebagai penguasa dari segala air yang ada di seluruh bumi. Dia lahyang

berkuasa untuk mnsucikan air,yang akan di pakai sebagai aek pangurason,

dan air yang akan dibutuhkan manusia untuk keperluan sehari-hari.

Berdasarkan penjelasan di atas, umat Parmalim percaya bahwa

sebagai mahluk yang membutuhkan air sebagai salah satu kebutuhan

pokoknya, dan memerlukan penyertaan dalam melaluka seluruh aktivitas di

sekitar perairan tersebut, maka harus lah menyampaikan puji-pujian dan

Page 118:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

102

ucapan syukur maelalui pembacaan tangiang/tonggo-tonggo yang ke 5

(lima) umntuk menyampaikan persembahan kepada Borusaniangnaga

tersebut..

4.1.1.6. Patuan raja uti

Raja uti adalah salah satu pemilik kerajaan malim di banuaa tonga

yang merupakan utusan dari Debata Mulajadi Nabolon yang berwujud

manusia. Dia diutus sebagai raja yang akan memimpin serta mengajarkan

kebaikan dan kebenaran yang di anugerahkan oleh Debata natolu ditengah-

tengah masyarakat bata toba.

Berdasarkan penjelasan tersebut, umat Parmalim percaya bahwas

ebagai orang yang telah mendapa pengajaran dan arahan hidup yang benar

dari Raja Uti tersebut, maka harus lah menyampaikan puji-pujian dan

ucapan syukur maelalui pembacaan tangiang/tonggo-tonggo yang ke 6

(enam) umntuk menyampaikan persembahan kepada raja tersebut.

4.1.1.7. Tuhan simarimbulubosi

Tuhan Simarimbulubosi adalah anak dari Debata Mulajadi Nabolon

yang di utus secara langsung melalui kelahirannya sebagai anak manusia.

Dia diutus untuk mengajarkan ejaran yang berasal dari Debata Nulajadi

Nabolon serta penyelamat umat manusia dari seluruh dosa-dosa yang telah

diperbuat.

Page 119:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

103

Berdasarkan penjelasan tersebut, umat Parmalim percaya bahwas

ebagai orang yang diperjuangkan dan telah diselamatkan serta mendapa

pengajaran tentang kebenaran dari Debata melalui anak yang di utusNya

yaitu Tuhan simarimbulubosi, maka harus lah menyampaikan puji-pujian

dan ucapan syukur maelalui pembacaan tangiang/tonggo-tonggo yang ke 7

(tujuh) umntuk menyampaikan persembahan kepada Tuhan

Simarimbulubosi tersebut.

4.1.1.8. Raja Naopatpuluopat

Menurut kepercayaan Parmalim, seluruh raja yang pernah berkuasa

dan mengajarkan kebaikan dan kebenaran di tenga-tengah manusia di

seluruh dinia adalah utusan dari Debata Mulajadi Nabolon. Mereka di utus

sebagai malim debata (orang suci utusan Debata) untuk mendirikan dan

memimpin satu kerajaan, untuk mengajarkan ajaran kebaikan dan

kebenaran yang berasal dari Debata di seluruh penjuru dunia,yang disebut

desa na ualu

Berdasarkan penjelasan tersebut, umat Parmalim percaya bahwas

sebagai orang yang bersyukur atas segala kebaikan debata kepada umat

manusi di seluruh dunia, yakni melalui orang-orang yang telah diutusan

Nya sebagai bagian dari Raja Naopatpuluopat, maka harus lah

menyampaikan puji-pujian dan ucapan syukur maelalui pembacaan

tangiang/tonggo-tonggo yang ke 8 (delapan) umntuk menyampaikan

persembahan kepada Raja-raja tersebut..

Page 120:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

104

4.1.1.9. Raja sisingamangaraja

Raja sisingamangaraj adalah sebutan terhadap 12 (dua belas) raja

yang pernah bekuasa di tanah batak. raja-raja tersebut merupakan utusan

dari Debata untuk memerintah di seluruh daerah tanah batak. Menurut

kepercayaan Parmalim, raja sisingamangraja adalalah raja yang pernah

memerintah diranah batak selama duabelas gemerasi kepemimpinan.

Kepemimpina tersebut diwariskan secara turun temurun kepada

generasi keturunan raja sisingamangaraja yang pertama. Pada masa itulah

tercipta setiap hukum, adat istiadat, sistem kekerabatan yang diajarkan oleh

setiap raja sisingamangaraja dalam setiap periode kepemimpinannya.

Berdasarkan penjelasan tersebut, umat Parmalim percaya bahwa

sebagai orang yang bersyukur dan bertrimakasi atas segala perjuangan raja-

raja sisingamangaraja tersebut, maka harus lah menyampaikan puji-pujian

dan ucapan syulur maelalui pembacaan tangiang/tonggo-tonggo yang ke

sembilan umntuk menyampaikan persembahan tersebut kepada Raja

tersebut

4.1.1.10. Raja nasiakbagi

Raja nasiakbagi merupakan seorang raja yang telah di utus olaeh

Debata Mulajadi Nabolon untuk mendirikan satu ajaran agam di tengah-

tengah masyarakt batk toba. umat Parmalim percaya, baahwa seluruh ajaran

yang diajarkan oleh raja nasiakbagi merupakan ajaran yang baik yang

berasal dari Debata Mulajadi Nabolon,

Page 121:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

105

Di dalam masa pengajaranNya, Raja nasiakbagi tidak hanya

berbicara tentang apa yang dia ajarkan, tetapi juga melakukan sesuai dengan

apa yang ia katakan. Oleh karna itu raja Nasiakbagi dikatakan sebagai raja

parajar sioloan parmeme sibonduton, yang berarti pengajar yang baik serta

panutan yang baik pula.

Jika dikaitkan dengan sejarah Parmalim, raja Nasiakbagi merupakan

salah satu tokoh sental dalam proses pembentukan dan penidirian ajaran

tersebu. Dia lah yang bersabda tentang segala aturan dan peraturan dalam

pelaksanaan upacara ritual serta pendirian rumah peribadatan bagi umat

parmalim pada saat itu.

Berdasarkan penjelasan tersebut, umat Parmalim percaya bahwas

sebagai raja yang diutus oleh Debata untuk mengajarkan dan mendirikan

ajaran Parmalim di tengah-tengah masyarakat batak toba. maka sudah

seharusnya lah raja Nasiakbagi mendapat puji-pujian dan ucapan syulur

maelalui pembacaan tangiang/tonggo-tonggo yang ke 10 (sepuluh) umntuk

menyampaikan persembahan tersebut kepada Raja tersebut.

4.1.2. tangiang/tonggo-tonggo

Tangian/tonggo-tonggo adalah satu prosesi upacara ritual

peribadatan Parmalim yang wajib dibawakan dalam setiap upacara sebagai

salah satu persyaratan utama yang wajib dalam upacara ritual tersebut.

Tangiang/tonggo-tonggo terdiri dari 10 (sepuluh) bagian doa yang berbeda-

Page 122:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

106

beda yang ditujukan kepada seluruh pemilik kerajaan malim di banua

ginjang, banua tonga,maupundi banua toru.

Seluruh doa tersebut akan dibacakan secara langsung oleh orang

yang memimpin upacara, sebagai doa penyampaian persembahan kepada

masing-masing pemilik kerajaan malim. Persembahan tersebut merupakan

pelean somba (sesajian sembah) yang sudah disajikan di langgatan sesuai

dengan syarat dan ketentuan yang sudah tertulis di dalam pustaha

habonaron.

Persembahan tersebut akan disampaikan satu persatu sesuai urutan

sepuluh tangian/tonggo-tonggoan. Di awali dengan penaburan serbuk dupa

ke pardaupaan, dan di ikuti dengan pembacaa tengiang/tonggo-tonggo,

serta di lanjutkan dengan iringan gondang tangiang/tonggo-tonggo sebagai

penghantar penyempurna doa dan pelean tersebut. Gondang dalam

pembacaan tangiang/tonggo-tonggo tersebut digunakan apa bila upacara

ritual yang sedang dilaksanakan menggunakan gondang.

Ada dua jenis doa yang terdapat daalam ajaran parmali. Doa tersebut

dibedakan berdasarkan penggunaan nya yaitu:

4.1.2.1. Tamiang

Tamiang merupakan kata yang berasal dari bahasa batak, yaitu tami

yang merupakan kata kerja minta, dan akan ditambahkan kata ang di

belakang sebagai kata imbuhan yang menentukan bahwa kata kerja tersebut

Page 123:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

107

akan di kerjakan. Berdasarkan keterangan tersebut, dapat di artikan bahwa

tamiang berarti sedang meminta sesuatu.

Tamiang yang dimaksud dalam ajaran Parmalim adalah permintaan

dan permohonan yang di ucapkan oleh seseorang secara peribadi kepada

Debata secara pribadi. Kegiatan itu disebut doa pribadi, yang dilakukan

secara pribadi untuk memohon berkat perlindungan serta campur tangan

Debata untuk melakukan suatu kegiatan yang akan dilakukan baik dalam

waktu sekarang atau waktu yang akan datang. Doa tersebut juga bisa di

sampaikan sebagai ucapa trima kasih dan pujian syukur atas berkat

perlindungan dan campur tangan Debata terhadap apa yang telah di terima,

di lakukan dan dirasakan.

4.1.2.2. Tangiang/tonggo-tonggo

Tangiang merupakan kata yang berasal dari bahasa batak, yaitu

tangi yang merupakan sebuah kata kerja dengar, dan akan ditambahkan kata

ang dibelakang sebagai imbuhan yang menentukan bahwa kata kerja

tersebut akan di kerjakan. Berdasarkan penjelasan tersebut, tangiang berarti

mendengarkan sesuatu.

Tangiang yang dimaksud dalam ajaran Parmalim adalah doa yang

diucapkan oleh seseorang di hadapan orang banyak sebagai perwakilan doa

dari oeang-orang tersebut, dengan kata lain berdoa bersama yang dipimpin

oleh satu orang. sedangkan tonggo-tonggo meupakan kaata lain dari

tangiang tersrbut, yang memiliki arti sebagai satu doa yang dibacakan pada

Page 124:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

108

saat pelaksanaan upacara oleh pemimpin upacara di hadapan seluruh

peserta upacara.

Berikut ini adalah sepuluh tangiang/tonggo-tonggo yang ada dalam ajaran

Parmalim:

(A). Debata Mmulajadi Nabolon

Mauliate ma hu dok tu ho ale ompung debata Mulajadi Nabolon

marhite timpul ni daupa dohot pangurason on. Ala Hodo na manjadihon

langit, manjadihon tanoon, manjadihon saluhut na adong di liat portibi on.

Manjadihon jolma umbahen na adongmanjadiho halak torop, manjadihon

halak gabe, manjadihon halak mamora,manjadihon harajaon, asa adong

margomgom na adong di toru ni langit na adong di atas nitanon on.

Dijadihon hodo hami jolma parsala, jala pardosa on alai godang situtu do

asi ni roham dibangkit Ho do amanami Patuan Raja Malim, tumindanghin

patik natingkos, uhum nadenggan i.

Artinya:

Kami ucapkan terimakasih kepada mu ya ompung debata Mulajadi

Nabolon malalui asap pembakaran dupa dan air pensucian yang telah kami

sediakan karena Engkaulah yang menjadikan langit bumi dan segala yang

ada di dunia ini, menjadikan manusia dan menjadikannya berkembang

menjadi banyak, dan eka lah yang memberikan kekuasaan dan kekayaan,

dan kau lah yang menciptakan segala kerajaan yang ada untuk memerintah

di tanah yang kau ciptakan di atas tanah di bawah langit ini.kau biarkan

kami jatuh kedalam dosa dan engkau kembali menuntun kami melalui

orang-orang suci yang kau kirimkan unntuk mengajarkan kami peraturan

yang berasal dari padamu itu.

Tangiang/tonggo-tonggo yang pertama adalah doa yang di tujukan

kepada debata Mulajadi Nabolon, ya itu sebagai salah satu cara untuk

berterima kasih kepada debata Mulajadi Nabolon tersebut karna menurut

ajaran parmalim bahwa segala sesuatu yang ada di seluruh dunia ini adalah

ciptaan dari debata Mulajadi Nabolon. Oleh karna itu umat parmalim

berdoa dan menyampaikan persembahan kepadanya.

Page 125:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

109

(B). Debata natolu

Mauliate ma hu dok tu ho sahala ni Tuhan nami Debata natolu

marhite timpul ni daupa dohot pangurason on. Hamu do tuhan sitiop

timbangan harajaon pinasahat Mu tu raja nami Raja Sisingamangaraja,

hamu do sitiop timbangan hamalimon, pinasahat Mu tu Raja Nasiak

bagi,Hamu do napatuduhon sahala pangajari sahala panuturi nasampe di

abara jujung di sambubu

Artinya:

Kami ucapkan terimakasih kepadamu roh tuhan kami Debata natolu

melalui asap pembakaran dupa dan air pensucian yang telah kami sediakan.

Kalianlah tuhan yang memegang kekuasaan atas kerajaan yang telah kalian

turunkan kepada raja kami raja Sisingamangaraja, kalin lah yang memegak

kekuasaan atas kesucian yang kalian turunkan kepada raja kami raja Nasiak

bagi, kalian lah yang menentukan pemimpin yang bijaksana derwibawa

serta bertanggung jawab atas kami.

Tangiang/tongggo-tongo yang kedua ini adalah ucapan terimakasih

serta ucapan syukur umat parmalim kepada debeta Natolu yang telah

memberikan segala sesuatu yang mereka butuhkan. Menerut ajaran

parmalim, debata natolu lah yang di utus oleh debata Mulajadi Nabolon

untuk memenuhi segalasesuatu yang di butuhkan oleh manusia yang tinggal

di banua tonga. Oleh karna itu melalui doa tersebut umat parmalim

mrnyampaikan doa dan ucapan terimakasih kepada debata Natolu serta

memberikan persembaha.

(C). Siborudeakparujar

Mauliate ma hu dok hami tu sahala Ama sahala Ina, sahala ni Ina

nami Siborudeakparujar marhite timpul ni daupa dohot pangurason on,

Hodo inang namauli bulung. Mulani pangurason najumadihon

parsungkilon, mulani haiason jumadihon hamalimon. Namarsungkilhon

tondi ni Amanami patuan raja malim marhite tondi porbadia sahala

pangajari.

Artinya:

Terimakasih kami ucapkan kepada roh kuasa dari ibu kami ibu

Siborudeakparujar melalui asap dari pembakaran dupa dan air pensucian

yang telah kami sediakan. Engkaula awal dari air pensucian, awal dari

kebersihan yang dan keindahan yang menjadikan kessucian, yang

memberikan berkat kepada patuan raja malim atas anugerah Mulajadi

Nabolon.

Tangian/tonggo-tonggo yang ketiga adalah doa yang di panjatkan

kepada siborudeakparujar. Doa tersebut merupakan ucapan syukur umat

Page 126:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

110

parmalim kepada Siborudeakparujar sebagai pencipta tanah yang menjadi

tempat manusia btinggal. Doa ini juga merupakan penghormatan kepada

siborudeakparujar dlam setiap kegitan spiritual parmalim untuk

menyampaikan persembahan.

(D). Nagapadohaniaji

Mauliate ma hu dok hami tu Nagapadohaniaji, najumujung tano on,

tano namarlapis-lapis tano namarlopi-lopi, hinaojahan hinaondolan on,

ojahan ni saluhut nasa na adongdi liat portibi on. Ale nagapadohaniaji,

namambuat do ama nami Raja nasiakbagi di gota ni hau na angur sian tano

na jinujung mon, asa adong parsombaan nami tu Ompung debata mulajadi

nabolon, tu tuhanta debata natolu,tu inanta nasangap nabadia I dohot

sahala marsangap sala martua

Artinya:

Kami ucapkan terimakasih kepada mu Nagapadohaniaji yang

menjunjung tanah yang berlapi-lapis dan berrtumpuk-tumpuk, tempat

berpijak dan tempat untuk berjalan bagi setiap penghuni bumi ini. Oh

nagapadohaniaji raja kami telah mengambil getah pohon yang berbau

harum dari atas tanah yang kau junjung ini untuk kami gunakan sebagai

penyembahan kami kepada tuhan debata Mulajadi Naabolon, kepada debata

natoulu, kepada ibu kita yang kudus dan mulia itu serta seluruh roh yang

kudus dan termulia lainnya.

Tangiang/tonggo-tonggo yang keempat ditujukan kepa

Nagapadohaniaji,ya itu satu tokoh spiritual parmalim yang bertugas

menguasai dan menjaga tanah yang di diami manusia. Doa in merupakan

ucapan terimakasih atas segalah kesuburan tanah yang dikuasai oleh naga

padoha. Doa ini juga merupakan penyampaian persembahan berupa darah

setiap hewan yang di sembelih untuk di dipelehon. Darah tersebut telah di

tuangkan ke tanah sebagai persembahan kepada Nagapadohaniaji.

(E). Boru saniangn

Mauliate ma hudok hami tu sahala ni namboru nami Boru

saniangnaga, naipinggan natio naiboru hasahatan,naumpegang mual sitio-

tio napina sampur napinadomu dohot unte mungkurangkupni sanggul bane-

bane, asa jadi pangurason,jadi parsuksion jadi parsombaan tu Ompung

mula jadi nabolon tu Tuhan deebata natolu, tu inanta siborudeakparujar

dohot saluhut sahala marsangap sahala martua i.

Artinya:

Terimakasih kami ucapkan kepada namboru kami Borusaniang naga

yang berada di dalam air yang bersih dan jerni yang telah dicampur dengan

Page 127:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

111

air jeruk purut dengan daun bane-bane sebagai persembahan kepada debata

Mulajadi Nabolon kepada debata natolu, kepadasiborudeak parujar serta

seluruh roh yang suci dan termulia.

Tangiang/tonggo-tonggoyang kelima ini merupakan dao ucapaan

syukur kepada Borusaneang naga yang merupakan penguasa dari segala air.

Doa tersebut dipanjatkan kepada debata borusaneang naga atas segala

berkatnya. Doa ini juga merupakan penyampaian persembahan kepada

borusaniang naga.

(F). Patuan raja uti

Mauliate ma hudok hami tu sahala ni ama nami patuan raja uti,uti

naso ra mate,uti naso ra martua sijolo namarsangap dohot boru namartua.

Hodo raja nami raja jumolo tubu, mungkani harajaon, naguminjang sian

hau namarbuntulsian dolok,par uhum natingkos naso jadi juaon.

Artinya:

terimakasih kami ucapkan kepada raja kami Patuan rajauti, raja

yang tidak mati dan tidak perna tua, engkau lah raja kami yang membuka

kerajaan yang besar dan megah serta menetapkan hukum yang yang tidak

boleh dilanggar.

Tangiang/tonggo-tonggo yang keenam ini adalah doa yang

dipanjantkan kepada Patuan raja uti yang merupakan utusan debata

Mulajadi Nabolon untuk mnuntun hidup manusia. Doa ini dipanjatkan untuk

menyampaikan persembahan kepada patuan raja uti.

(G). Tuhan simarimbulubosi

Mauliate ma hudok hami tu sahala ni tuhan nami tuhan

simarimbulubosi, marhite timpul ni daupa dohot pangurason on,ala ho do

tuhan pargogo naso hatudosan,parbisuk naso boi sumanon, na

paimbarimbar rupa, paubauba tompa naso olo matua matongtong doli-doli.

Hodo tuhan sileon pasu-pasu tu angka na tigor marrohajala silehon umum

tu angka perdosa.

Artinya:

Terimakasih kami ucapkan kepadamu tuhan kami tuhan

Simarimbulubosi melalui asap dari pembakaran dupa dan air pensucian

yang telah kami sediakan. Engkaluah tuhan yang memiliki segala kekuatan,

kebijaksanaan yang tidak bisa di tiru, yang bisa berubah menjadi banyak

wujud, yang tidak bisa tu dan tetap muda. Engkaulah yang memberi berkat

kepada orang yang berhati tulus serta memberi hikuman kepada orang-orang

yang beardosa.

Page 128:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

112

Tangiang/tonggo-tonggo yang ketujuh ini adalah doa ucapan syukur

kepada tuhan simarimbulubosi atas perjuangannya memperjuangkan

manusia. Pengorbana tuhan simarimbulubosi yang rela marsiak bagi

(menderita) untuk menelamatkan manusia. Doa ini dipanjatkan untuk

menyampaikan persembahan kepada Tuhan simarimbulubosi.

(H). Raja Naopatpuluopat

Mauliate ma hudok hami tu sahala raja nami raja naopatpuluopat

panggual ni portibi,pangarahut ni hata,panghansing ni desa na ualu on,

marhite timpul ni daupa dohot pangurason on. Hamu do raja nami,

sirungrungi nabubu, siharihari nadapot sambil, sipaulak tondi tu ruma

dalan hangoluam i.

Artinya:

Terimakasih kami ucapkan kepa Raja naopatpuluhopat pemimpin di

seluruh dunia,yang mengajarkan kebaikan dan pemersatu seluruh dunia.

Melalui asap dari pembakaran dupa dan air pensucian yang telah kami

sediakan, karna engkaulah raja yang mengajrarkan jalan yang benar menuju

kehidupan.

Tangiang/tonggo-tonggo yang kedelapan merupakan doa ucapan

syukur kepada raja naopatpuluh opat. Raja na opatpuluh opat merupakan

istilah yang digunakan untuk menyebut seluruh raja yang pernah berkuasa

di seluruh dunia. Umat parmalim meyakini bahwa seluruh raja yang pernah

berkuasa di dunia ini adalah utusan dari debata Mulajadi Nabolon. Menurut

Amang poltak simanjuntak, kemungkinan beberapa tokoh raja naopatpuluh

opat yang merupakan tokoh spiritual agama lain ya itu Yesus, nabi msa nabi

muhamad dan beberapa lainnya. Doa tersebut dipanjatkan untuk

menyampaikan ucapan trimakasih serta menyampaikan persembahan.

(I). Raja sisingamangaraja

Mauliate me hudok hami tu sahala ni raja nami raja

sisingamangaraja, singa mangalompoi singa naso halompoan, marhite

timpul ni daupa dohot pangurason on. Hamu do raja nami na sumingahon

uhum, na sumingahon patik, na sumingahon harajaon, sian tano bakkara

julu, bakkara jae, namardingidnghon dolok marhorihhorihon ombun,

parbale pandak parbale pasogit, parbale paradatan, par bale paruhuman,

parbale pamujian tu Omputa Tuhan debatamulajadi nabolon. Jala

pangaturna ni gastak tarjual, hatian pamonora,solup siopat bale,jual

sionom solup,parmasaan si sampuludua, ampang siduapuluh opat,hatian

sisada ibotna tu ginjang sora mungkit tu toru sora teleng, oma patik ni

Page 129:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

113

harajaon na jinalom sian Omputa debata, naniaturhonmu tu tu raja

parbaringin namarganuphon bius marpusorathon onan.

Artinya:

Kami ucapkan terimakasih kepada raja kami raja Sisingamangaraja,

raja yang memimpin bangsa batak, melalui asap dari pembakaran dupa dan

air pensucian yang telah kami sediakan. Engkalah raja yang menjadikan

hukum, adat, serta seluruh peraturan yang baik yang berasal dari debata

Mulajadi Nabolon, engkalah raja yang telah mendirikan kearajaan serta

menjadi pemimpin dari tiap daerah yang ada di tanah batak

Tangiang/tonggo-tonggo yang kesembilan merupakan doa yang

dipanjatkan kepada raja Sisingamangaraja. Doa ini merupakan penyampaian

persembahan kepada raja Sisingamangaraja yang telah menentukan seluruh

peraturan serta adat istiadan yang berlaku di masyarakat batak toba. doa ini

merupakan penyampaikan persembahan kepada raja sisingamangaraja

(J). Raja Nasiakbagi

Mauliate ma hudok tu ho amang raja nasiakbagi, amang raja tubu,

among raja sitautau, amang raja partuan raja malim marhite somba nami

timpul ni daupa dohot pangurason on. Dibangkit debata do ho among raja

nasiakbagi, parajar si oloan, parmeme sibonduton I.

Artinya:

Terimakasih kami ucapkan kepada mu raja kami raja Nasiak bagi,

raja yang terlahir, dan raja yangmaha taju, raja patuan raja malim, melalui

asap pembakaran dupa dan air pensucian yang telah kami sediakankarna

engkaulah guru yang baik dan panutan bagi yang prtcaya.

Tangiang/tonggo-tonggo yang kesepuluh merupakan doa ucapan

syukur kepada raja nasiakbagi yang telah rela marsiak bagi (menderita)

untuk mempertahankan dan memperjuangkan ajaran parmali hingga

menjadi satu agama. Doa ini di sampaikan untuk menyampaikan

persembahan kepada raja nasiakbagi.

Page 130:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

114

4.2. Fungsi Gondang tangiang/tonggo-tonggo

Alan P. Merriam juga mengungkapkan kerangka pemikirannya

bahwa ada sepuluh fungsi musik (Merriam, 1964 : 223-226) yaitu : (1)

fungsi pengungkapan emosional (the funtion of emotional), (2) fungsi

penghayatan estetis (the funtion of aesthetic enjoyment), (3) fungsi hiburan

(the funtion of entertainment), (4) fungsi komunikasi (the funtion of

comunication), (5) fungsi perlambangan (the funtion of symbolic

representation), (6) fungsi reaksi jasmani (the funtion of physical response),

(7) fungsi yang berkaitandengan norma-norma sosial (the funtion of

enforcing coformity to social norms), (8) fungsi pengesahan lembaga sosial

dan upacara agama (the funtion of validation of social institution and

religious rituals), (9) fungsi kesinambungan budaya (the function of

contribution to the continuity and stability of culture), (10) fungsi

pengintegrasian masyarakat (the funtion of contribution the integration of

society).

Dalam penelitian ini, penulis melihat ada enam fungsi musik. dalam

hal ini gondang hasapi dalam pembacaan tangiang/tonggo-tonggo tersebut

yaitu, fungsi musik sebagai komunikasi, fungsi musik sebagai

perlambangan, fungsi musik sebagai reaksi jasmani, fungsi musik sebaagai

pengesahan lembaga sosial dan upacara agama, fungsi musik sebagai

pengintegrasian masyarakat, fungsi musik sebagai penghayatan estetis.

Page 131:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

115

4.2.1. Fungsi Musik sebagai Komunikasi (manyampaikan pelean somba

serta meminta/memohon berkat)

Merriam menyatakan, bahwa musik tanpa syair telah dianggap

mengkomunikasikan sesuatu.1

Sejalan dengan pendapat tersebut, fungsi

musik sebagai komunikasi dapat dilihat pada setiap Upacara yang selalu

mengunakan musik.

Fungsi musik dalam hal ini hanya ada 1 (satu) yaitu fungsi

komunikasi vertikal yang dapat kita lihat ketika musik dimainkan, seperti

repertoar gondang tangian/tongo-tongo yang memiliki makna

penghormatan dan penyampaian pelean kepada seluruh pemilik kerajaan

malim. Pelean yang dimaksud adalah seluruh sesajian-sesajian sembah serta

daupa dan pangurason yang sudah di sajikan di atas langgatan sebagai

lambang peringatan akan peristiwa kelahiran Tuhan simarimbulubosi,

ucapan syukur dan ucapan terimakasih kepada seluruh pemilik kerajaan

malim tersebut.

4.2.2. Fungsi Musik sebagai Perlambangan

Pada upacara ini, musik (gondangt hasapi) melambangkan bahwa,

ada sebuah upacara yang sedang dilaksanakan oleh umat Parmalim.

Berdasarkan wawancara penulis dengan pargonsi sipaha sada pada saat

upacara tersebut, bahwasanya gondang hasapi yang juga merupakan

Page 132:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

116

gondang parhinaloan (gondang permohonan) dimainkan sebagai lambang

dari permohonan yang disampaikan“.

Pemahaman penulis, musik dimainkan pada upacara ini bukan saja

berfungsi sebagai penyampai dan penyampurna doa/permohonan akan

tetapi dimainkannya musik (gondang hasapi) dalam upacara tersebut

merupaka bahagian dari pelean yang dipersembahkan.

4.2.3. Fungsi Musik sebagai Reaksi Jasmani (manortor)

Fungsi musik sebagai reaksi jasmani behubungan dengan

pengungkapan emosional, sebab reaksi jasmani muncul karena

pengungkapan emosional maupun penghayatan dalam mendengarkan

musik. Sebagai wujud dari reaksi jasmani terlihat dari manortor dalam

prosesi penyampaian persembahan padaa saat penyajian gondang

tangiang/tonggo-tonggo yang dalam upacara ritual sipaha sada.

Ketika alat musik itu sedang dimainkan dengan baik ditambah

dengan pembawaan repertoar yang baik pula, maka uluan akan manortor

dengan posisi ke dua tangan di depan dada seperti menyembah yang

merupakan wujud dari reaksi jasmani tersebut, begitu pula dengan seluruh

ruas yang hadir mereka secara tidak langsung manantea (menari alam

keadaan duduk bersila dengan ke dua telapak tangan di letakan di depan

dada dan menggerakannya keatas dan kebawah sembari tetap berdoa.

Page 133:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

117

4.2.4. fungsi musik sebaagai pengesahan lembaga sosial dan upacara

agama (gondang persyaratan mutlak dalam upacara)

pengesahan lembaga soisial dan upacara keagamaan berarti bahwa

peran musik di dalam suatu upacara sangat lah penting yakni sama

pentingnya dengan upacara itu sendiri. Gondang dalam upacara ritual

sipaha sada merupakan bahagian dari upacara itu sendiri yang bermakna

sebagai salahsatu dari persembahan, yangberfungsi untuk mengiringi dan

memainkan seluruh repertoar gondang yang diperlukan. Terkhusus pada

prosesi penyampaian persembahan, gondang berfungsi sebagai penghantar

dan penyempurna tangiang/tonggo-tonggo serta peleanyang di

persembahkan. Gondang berfungsi sebagai pengesahan pelaksanaan upacara

tersebut hal ini dapat dilihat ketika gondang dimainkan sebagai gondang

alu-alu (gondang pembuka) dan sebagai gondang panggohi (gondang

penutup). Berdasarkan haltersebut, dapat disimpulkan bahwa upacara ritual

sipaha sada tidak dapat dilaksanakan tanpa adanya gondang dalam

pelaksanaannya.

4.2.5. fungsi musik sebagai pengintegrasian masyarakat (gondang

sebagai ritual)

Fungsi musik sebagai pengintegrasian masyarakat bermakna bahwa

musik dapat mengumpulkan banyak orang dalam satu kegiatan dan perilaku

yang sama dengan waktu yang bersamaan. Pada saat penyusunan pelean

Page 134:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

118

yangdilakukan oleh uluanbersama dengan seluruh ulu punguan. Gondang

hasapi yang dimainkan oleh seluruh pargonsi sipaha sada akan terus

berbunyi unutk mengiringi kegiatan tersebut, akantetapi bunyi dari gondang

tersebut akan terintegrasi kepada seluruh ruas parmalim yang berada di

sekitar lokasi pelaksanaan upacara untuk bersiap memasuki rumah

peribadatan tersebut. pada saat prosesi penyampaian pelean, gondang

hasapi yang di mainkan dengan bunyi repertoar gondang tangiang/tonggo-

tongggo maka seluruh ruas akan terintegrasi untuk berdoa, manantea, serta

secara serentak akan fokus pada pelean yang sudah didoakan.

4.2.6. fungsi musik sebagai penghayatan estetis (manortor dengan

serentak mengikuti alunan gondang)

fungsi musik sebagai penghayatan estetis berarti gondang yang

disajikan bisa dinikmati oleh setiap pendenganya dengan keadaan yang

tercipta ketika gondang tersebut dimainkan. Hal tersebut dapat dilihat ketika

seluruh peserta upacara dapat mengikuti alunan gondang dan secara

serentak manantea selama gondang tersebut dimainkan.

Page 135:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

119

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah melalui tahap penelitian yang dilakukan, penulis akhirnya

menemukan kesimpulan dari pokok permasalahan yang telah ditentukan.

Adapun penjelasan dari pokok permasalahan telah dijelaskan dalam bab

dua, tiga, dan empat, dan selanjutnya dalam bab lima akan dituliskan

kembali secara singkat sebagai kesimpulan akhir dari penelitian.

Sipaha sada adalah salah satu upacara ritual peribadatan Parmalim

yang dilaksanakan sebagai bentuk peringatan dan perayaan hari kelahiran

Tuhan Simarimbulubosi ke dunia. Dalam proses pelaksanaan upacara

tersebut seluruh umat parmalim yang hadir pada upacara tersebut sangat lah

tertib dan benar-benar kusuh dan fokus kepada tuhan.

Ada pun gondang yang digunakan dalam upacara tersebut adalah

ensambel gondang hasapi yang merupakan salah satu ensambel musik yang

terdapat pada kebudayaan masyarakan batak toba dan masih tettap exis

hingga pada saat ini dikalangan masyarakat, akademisi, maupun masyarakat

adat dan terkhusus dalam kelompok aliran kepercayaan parmalim.

gondang tersebut berfungsi sebaga penghantar dan penyempurna doa

umat parmalim kepada seluruh tokoh spiritual yang terpanggil dalam 10

(sepulu) tangiang/tonggo-tonggo yang di lafalkan pada saat menyampaikan

pelean somba (sesajian sembah). Gondang tersebut juga merupakan bagian

dari seluruh persembahan yang di persembahkan pada saat upacara tersebut,

Page 136:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

120

karna makna gondang hasapi dalam upacara tersebut adalah gondang

parhinaloan (gondang permohonan).

5.2 Saran

Berdasarkan pengamatan penulis, bahwa upacara rituak ini sudah

ada sejak aliran kepercayaan tersebut di himpun dalam satu nama yaitu

parmalim. Hal tersebut jelas terlihat pada pustaha habonaron Parmalim

yang mengatakan bahwa seluruh upacara ritual peribadatan yang terdapat

dalam ajaran Parmalim merupakan sabda dari Raja Nasiakbagi sebaga salah

satu tokoh sental dalam pendirian aliran kepercayaan Parmalim.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam

penelitian ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan untuk peneliti

selanjutnya dapat menggali lebih dalam lagi mengenai upacara ritual

Parmalim yang ada, yang merupakan salah satu kekayaan karya budaya dari

masyarakat suku batak toba.

Semoga tulisan ini dapat memberikan kontribusi yang positif

terhadap apresiasi budaya dan pengetahuan terhadap ilmu pengetahuan

secara umum dalam bidang etnomusikologi secara khusus. Dan semoga

dengan adanya tulisan ini dapat menambah wawasan kita sebagai para

etnomusikolog demikian juga untuk para pembaca.

Page 137:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

121

DAAFTAR PUSTAKA

Gultom, Ibrahim. 2010. Agama Malim di Tanah Batak. Jakarta: Bumi

Aksara

Harahap, Inwansyah. 2016. Hatani Debata: Etnografi Kebudayaan

Spiritual-Musikal Parmalim Batak Toba. Medan: Pusat

Warisan Seni Sumatera.

Koentjaraningrat. 1983. Metode-Metode Penelitian Masyarakat.

Jakarta: Gramedia.

Koentjaraningrat. 1985. Ritus Peralihan di Indonesia. Jakarta Balai

Pustaka.

Naiborhu, Torang. 2006. Gondang Hasapi: Fungsinya pada Upacara

Ritual Parmalim Sipaha Sada, dalam Etnomusikologi, Vol.1 No. 3,

Januari 2006: 299-309.

Sugiono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Bandung:

Alfabeta.

Damanik abdi mulia s. skripsi sarjana 1997, study deskriptif dan musikologis gondang sabanguan dalam upacara parsahadatan

sipaha lima parmalim Huta TingiLlagu boti. Etnomusikologi

universitas sumatera utara.

Pardede boho parulian. Skripsi sarjana 1995, study deskriptif dan

musikologis gondang sabangunan ddakan upacara ritual

parmalim sipaha lima. etnomusikologi Universitas sumatera

utara

Situmorang sitor 1993 guru somalaing dan mondiglani utusan raja

rom

Buku pusaka parmalim. pustaha parguruan taringot tu ugamo malim

Manurung restawati. Skripsi sarjana 2007 study deskriptif

dan musikologis gondang sabangunan dalam upacara ritual

mardebata pada parmalim Huta Tinggi Lagu boti di Desa

Siregar Lumban julu tobasa. Etnomusikologi universitas

sumatera utara

Naipospos R.M. 1985 buku pedoman parmalim: Haposan ni halak

batak dohot hamalimpn ni ugamohon ni raja nasiakbagi

Parmali tunas naimbaru 1995 sulu media informasi dan komunikasi

parmalim edisi 1.

Durkeim emile 2003 sejarah agama Yokyakarta ircisod

Page 138:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

122

Sijabat W.B. 1983 Ahu sisingamangaraja :Jakarta Sinar harapan.

Simangunsong emmi 1988 skripsi sarjana fungsi gondang

sabangunan dalam upacara ritual psrmslim sipaha sada di Desa

lumban gambir Silaen . etnomusikologi universitas sumatera utara

Huta haean desmon Tp. 1995 skripsi sarjana. Study deskriptif dan

muliskologis Igondang hasai pada upacara ritual sipaha sada

parmali huta tinggi lagu boti tobasa. Etnomusikologi universitas

sumatera utara.

Page 139:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

123

DAFTAR INFORMAN

1. Nama : Wanri lumban raja

Umur : 29 Tahun

Pekerjaan : Dosen

Alamat : Medan

Peran : peserta sipaha sada

(Ketua naposo parmalim)

2. Nama : Mangantar Manurung

Umur : 55 Tahun

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Medan

Peran : peserta sipaha sada

3. Nama : Hotli Sitorus

Umur : 37 Tahun

Pekerjaan : Petani

Alamat : Porsea

Peran : pargonsi sipaha sada

4. Nama : Leonardo Siahaan

Umur : 41 Tahun

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Medan Belawan

Peran : Peserta upacara sipaha sada

5. Nama : Gopar Siahaan

Umur : 50 Tahun

Pekerjaan : Petani

Alamat : Laguboti

Peran : pargonsi sipaha sada

6. Nama : Lambok manurung

Umur : 51 tahun

Pekejaan : wiraswasta

Alamat : medan patumbak

Peran : peserta sipaha sada

(raja partahi)

7. Nama : poltak simanjuntaak

Umur : 53 tahun

Pekerjaan : guru

Alamat : porsea

Peran : peserta sipaha sada

(humas parmalim)

Page 140:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

124

8. Nama : ompu dimpu simanjuntak

Umur : 71 tahun

Pekerjaan : petani

Alamat : porsea

Peran : peserta sipaha sada

9. Nama : Ama dion sitorus

Umur : 43 tahun

Pekerjaan : petani

Alamat : porsea

Peran : pargonsi sipaha sada

Page 141:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

125

Page 142:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

126

j

Page 143:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

127

Page 144:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

128

Page 145:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

129

Page 146:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

130

Page 147:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

131

Page 148:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

132

Page 149:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

133

Page 150:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

134

Page 151:  · v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur senantiasa penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang selalu menyertai perjalanan

135

js