v deskripsi kusuma agrowisata 5.1 lokasi dan letak … · 5.2 sejarah perusahaan . ... setiap hari...

18
V DESKRIPSI KUSUMA AGROWISATA 5.1 Lokasi dan Letak Geografis Kusuma Agrowisata merupakan salah satu bentuk objek wisata yang berbasis pertanian. Kusuma Agrowisata terletak di Kota Batu, Jawa Timur, tepatnya terletak di Jalan Abdul Gani Atas, Kelurahan Ngaglik. Kota Batu terletak sekitar 19 km dari Kota Malang dan berada pada ketinggian 680 1700 meter di atas permukaan laut. Menurut Schmitt-Ferguson, kondisi iklim di daerah Batu termasuk dalam golongan C. Suhu rata-rata di Kusuma Agrowisata 26,24 derajat Celcius dengan kelembaban nisbi 79,79 persen serta curah hujan rata-rata 1160 mm/tahun. Hal tersebut menjadikan Kota Batu memiliki hawa yang sejuk dan pemandangan alam yang indah karena dikelilingi oleh beberapa pegunungan antara lain Gunung Panderman (2040 meter), Gunung Arjuno (3339 meter), Gunung Welirang (2156 meter), Gunung Anjasmoro (2277 meter), dan Gunung Kawi (2651 meter). Oleh karena itu, Kota Batu sering dijuluki sebagai kota wisata. Kondisi Kusuma Agrowisata yang berada di daerah pegunungan sangat cocok sebagai tempat usaha pertanian hortikultura (sayuran, buah-buahan, dan bunga). Salah satu buah yang menjadi ciri khas dari Kota Batu adalah Apel tropis. Hamparan kebun Apel di daerah Kota Batu dapat dilihat sampai dengan ketinggian 1500 meter dari permukaan laut. Tanaman Apel membutuhkan daerah dataran tinggi atau kondisi iklim dingin tetapi kering dengan kelembaban udara rata-rata berkisar antara 60 persen sampai dengan 70 persen. 5.2 Sejarah Perusahaan PT Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya merupakan salah satu bentuk usaha agribisnis yang secara harfiah dapat diartikan sebagai salah satu bentuk objek wisata yang menonjolkan usaha pertanian sebagai ciri khas dan dapat mendukung fungsinya sebagai tempat wisata. PT Kusuma muncul pertama kali pada tahun 1989 dengan nama PT Panderman Indera Jaya, kemudian pada tanggal 21 Mei 1990 berganti nama menjadi PT Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya. Berdasarkan akta notaris no. 50, Kusuma Agrowisata berbadan hukum Perseroan Terbatas dengan nama PT Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya, dengan SIUP: 91-

Upload: lythien

Post on 19-Mar-2019

239 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

44

V DESKRIPSI KUSUMA AGROWISATA

5.1 Lokasi dan Letak Geografis

Kusuma Agrowisata merupakan salah satu bentuk objek wisata yang

berbasis pertanian. Kusuma Agrowisata terletak di Kota Batu, Jawa Timur,

tepatnya terletak di Jalan Abdul Gani Atas, Kelurahan Ngaglik. Kota Batu terletak

sekitar 19 km dari Kota Malang dan berada pada ketinggian 680 – 1700 meter di

atas permukaan laut. Menurut Schmitt-Ferguson, kondisi iklim di daerah Batu

termasuk dalam golongan C. Suhu rata-rata di Kusuma Agrowisata 26,24 derajat

Celcius dengan kelembaban nisbi 79,79 persen serta curah hujan rata-rata 1160

mm/tahun. Hal tersebut menjadikan Kota Batu memiliki hawa yang sejuk dan

pemandangan alam yang indah karena dikelilingi oleh beberapa pegunungan

antara lain Gunung Panderman (2040 meter), Gunung Arjuno (3339 meter),

Gunung Welirang (2156 meter), Gunung Anjasmoro (2277 meter), dan Gunung

Kawi (2651 meter). Oleh karena itu, Kota Batu sering dijuluki sebagai kota

wisata.

Kondisi Kusuma Agrowisata yang berada di daerah pegunungan sangat

cocok sebagai tempat usaha pertanian hortikultura (sayuran, buah-buahan, dan

bunga). Salah satu buah yang menjadi ciri khas dari Kota Batu adalah Apel tropis.

Hamparan kebun Apel di daerah Kota Batu dapat dilihat sampai dengan

ketinggian 1500 meter dari permukaan laut. Tanaman Apel membutuhkan daerah

dataran tinggi atau kondisi iklim dingin tetapi kering dengan kelembaban udara

rata-rata berkisar antara 60 persen sampai dengan 70 persen.

5.2 Sejarah Perusahaan

PT Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya merupakan salah satu bentuk

usaha agribisnis yang secara harfiah dapat diartikan sebagai salah satu bentuk

objek wisata yang menonjolkan usaha pertanian sebagai ciri khas dan dapat

mendukung fungsinya sebagai tempat wisata. PT Kusuma muncul pertama kali

pada tahun 1989 dengan nama PT Panderman Indera Jaya, kemudian pada tanggal

21 Mei 1990 berganti nama menjadi PT Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya.

Berdasarkan akta notaris no. 50, Kusuma Agrowisata berbadan hukum Perseroan

Terbatas dengan nama PT Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya, dengan SIUP: 91-

45

92/13-24/PM/VII/97/P.I. Perusahaan ini merupakan perusahaan keluarga yang

dimiliki oleh Ir. Edy Antoro, seorang sarjana jurusan Agronomi, Universitas

Negeri Jember. Beliau pernah bekerja sebagai sinder di perkebunan kopi PT

Perkebunan XXVI (sekarang PTPN XII di daerah Ijen, Bondowoso) sebelum

akhirnya mendirikan Kusuma Agrowisata. Edy Antoro mengawali usaha di

bidang agrowisata dengan mencoba untuk mengolah kebun apel seluas empat

hektar pada tahun 1989. Hasil panen pertamanya kurang memuaskan dan tidak

laku terjual dengan harga tinggi karena pada saat itu sedang terjadi panen raya.

Selain itu, para pedagang apel lebih memilih untuk membeli pasokan apel yang

diimpor dibandingkan hasil dari dalam negeri.

Kendala-kendala di bidang pemasaran tersebut yang mencetuskan ide

untuk menciptakan sebuah agrowisata. Pada saat itu pengunjung hanya dibebani

biaya sebesar 2.500 rupiah per orang dan dapat memetik sendiri serta memakan

buah apel sepuasnya. Apabila pengunjung ingin membawa pulang apel yang telah

dipetik harus ditimbang dan dibayar 2.500 rupiah per kilogram. Menurut

keterangan Edy Antoro, dengan harga apel tersebut, dapat diperoleh keuntungan

kurang lebih sebesar 600 rupiah per kilogram karena harga apel di pasaran adalah

1.900 rupiah sementara pengunjung yang membayar 2.500 rupiah per orang dan

makan sepuasnya paling banyak hanya dapat menghabiskan lima buah apel yang

setara dengan satu kilogram.

Perusahaan mulai membangun cottage sebanyak 16 kamar dan arealnya

diperluas menjadi delapan hektar pada tahun 1992, untuk ditanami apel dan

selebihnya ditanami jeruk. Pada tanggal 21 Mei 1992, Kusuma Agrowisata mulai

diresmikan dan mulai dioperasikan sebagai kawasan wisata untuk umum dan

fasilitas bagi tamu cottage Kusuma. Pada tahun berikutnya perusahaan menambah

kamar cottage menjadi 66 buah dan fasilitas yang lain di antaranya kolam renang,

restoran, dan ruang pertemuan. Kemudian pada tahun 1994 jumlah kamar

bertambah menjadi 84 buah dan pada tahun 1995 dibangun hotel berlantai tiga

sehingga total kamarnya menjadi 152 kamar. Selain itu, fasilitasnya juga

bertambah yaitu lobi, tiga buah restoran, delapan ruang pertemuan dan lapangan

tenis. Pada tahun 1996, untuk menambah objek wisata agrowisata, dibangun

rumah kaca untuk tanaman hias dan kebun kopi jenis Arabika Kate yang genjah

46

seluas Sembilan hektar. Selanjutnya pada tahun 1997 perusahaan melebarkan

usaha ke bidang estate dan travel.

Pada periode 1998-2000 perusahaan menambah jenis tanaman untuk

agrowisata yaitu stroberi dan juga menambah jumlah greenhouse untuk sayur dan

tanaman jenis hidroponik lainnya. Seiring dengan perkembangannya, pada tahun

yang sama juga dibangun home industry dengan buah apel sebagai bahan

utamanya. Tujuan utama didirikannya industry pengolahan ini adalah untuk

menutupi tingginya biaya produksi serta mendayagunakan dan mengefisienkan

buah apel yang rusak. Pada tahun 2002, peralatan yang digunakan telah semi

modern yaitu boiler. Produk industri apel ini sudah menjangkau daerah Jawa

Timur, Jawa Tengah, Jakarta, dan Bali. Pada tahun yang sama juga didirikan

Klinik Agribisnis sebagai pusat kajian agribisnis untuk memberdayakan

khususnya petani Indonesia dan dunia agribisnis di tanah air pada umumnya.

Program dari Klinik Agribisnis antara lain mengadakan pelatihan-pelatihan

(training), studi banding, seminar, kajian-kajian dan memasyarakatkan agrowisata

di masyarakat dengan membuat paket-paket wisata (bekerja sama dengan biro-

biro perjalanan dan travel). Klinik Agribisnis mulai mengembangkan pertanian

organic pada tahun 2002.

Semua usaha dan aktivitas yang telah dirintis, diwadahi dalam sebuah

badan hukum legal yaitu PT Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya yang sekarang

merupakan holding dari beberapa perusahaan antara lain hotel, estate, travel, dan

agrowisata. Total luas arealnya sekarang adalah 60 hektar dengan jumlah

karyawan tetap sekitar 400 orang dan total seluruh karyawan termasuk karyawan

harian lepas mencapai lebih dari 800 orang.

5.3 Visi dan Misi Perusahaan

Agrowisata Kusuma telah menerapkan suatu visi atau suatu pandangan ke

depan yang hendak dicapai. Rumusan visi tersebut adalah “Mewujudkan

perusahaan sebagai objek agrowisata yang bertumpu kepada agribisnis dan

pariwisata dengan tetap melestarikan nilai-nilai budaya dan lingkungan hidup”.

Disamping visi, pernyataan misi yang merupakan deklarasi “alasan

keberadaan” suatu bisnis yang membedakannya dengan bisnis lain adalah:

47

1. Menciptakan iklim usaha yang mendukung kepada pemenuhan kebutuhan

konsumen dalam bentuk pelayanan, fasilitas, sarana dan prasarana.

2. Menciptakan produk dan jasa yang inovatif secara kontinyu sesuai dengan

perubahan pasar lokal dan pasar global.

3. Mengembangkan dan melestarikan citra produk perkebunan sebagai salah

satu diferensiasi dominasi.

4. Menciptakan dan mengembangkan produk-produk industri pengolahan

hasil perkebunan sebagai pendukung perolehan pendapatan bagi

perusahaan.

5.4 Tujuan Perusahaan

Tujuan didirikannya Kusuma Agrowisata terdiri atas tujuan umum dan

tujuan khusus yaitu :

1. Tujuan Umum

Tujuan agrowisata adalah menerima devisa Negara dari sektor non-migas,

kesempatan berusaha dan lapangan pekerjaan melalui pemanfaatan yang

optimal potensi agrowisata sebagai kunjungan wisatawan. Agar

pembangunan pertanian di masa mendatang sesuai dengan yang digariskan

dalam Garis-garis Besar Haluan Negara tahun 1993, dengan demikian

tujuan umum Kusuma Agrowisata adalah sebagai berikut :

a. Meningkatkan pendapatan dan taraf hidup petani

b. Memperluas lapangan kerja dan kesempatan berusaha

c. Mengisi dan memperluas pasar, baik pasar dalam negeri maupun

pasar luar negeri

d. Menunjang perkembangan wilayah

2. Tujuan Khusus

a. Memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada wisatawan

untuk berkunjung ke objek wisata

b. Menciptakan iklim usaha yang baik pada pengusaha di bidang agro

dan pariwisata di dalam menyelenggarakan dan pelayanan wisuda

c. Menciptakan pemasaran terpadu

48

d. Mengamankan dan melestarikan citra produk perkebunan sebagai

salah satu diversifikasi produk wisata

e. Menciptakan lapangan kerja dan kesempatan berusaha di kawasan

usaha pertanian lainnya berupa akomodasi, pertokoan, souvenir,

pemandu dan lain-lain.

Motto PT Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya adalah “We Serve Better

Than The Other” yaitu dengan menganjurkan karyawan tiap divisi untuk bersikap

ramah, berpakaian rapi, dan bertanggung jawab dengan tugas yang diembannya.

5.5 Divisi-Divisi Perusahaan

Kusuma Agrowisata merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa

pariwisata dan pada perkembangannya memiliki beberapa divisi, yaitu divisi

Agrowisata, divisi Hotel, divisi Estate (Villa Kusuma Agro), divisi Travel dan

Koperasi. Divisi-divisi ini memiliki kedudukan yang sejajar kecuali divisi Travel

dan Koperasi yang berada di bawah staf direksi karena divisi ini merupakan divisi

yang baru berdiri.

5.5.1 Divisi Agrowisata

Sebagai cikal bakal kegiatan agrowisata, divisi ini menawarkan kebun

apel, kebun jeruk, dan kebun stroberi dimana pengunjung dapat memetik sendiri

buah-buahan tersebut di lokasi kebun. Divisi ini awalnya bergerak di bidang

agrowisata yang mencakup agrowisata apel dan jeruk. Pada perkembangannya

selanjutnya divisi ini menambah jenis tanaman buah dengan stroberi dan bunga.

Tanaman apel yang diusahakan oleh divisi agrowisata antara lain apel manalagi,

rome beauty, anna, dan wangling. Tanaman jeruk yang diusahakan adalah jova,

keprok punten, dan Valencia. Selain ketiga tanaman utama tersebut, diusahakan

pula sayuran daun seperti: kangkung Thailand, selada, sawi daging, sawi putih,

caisin, tomat cherry, paprika, dan cabai yang seluruhnya merupakan sayuran

bebas pestisida karena diusahakan secara hidroponik dalam rumah kaca (green

house).

Lokasi rumah kaca untuk tanaman hias terdapat di tengah-tengah kebun

apel. Terdapat bermacam-macam tanaman hias dan tanaman buah dalam pot

(tabulampot). Selain tanaman, terdapat aneka cinderamata dan bibit bunga dalam

49

sachet. Tim dari green house tanaman hias ini juga menyediakan jasa pembuatan

taman/landscape, dekorasi pernikahan, ulang tahun, rapat atau karangan bunga

untuk upacara pemakaman.

Pengembangan lebih lanjut dari agrowisata adalah agroindustri. Berawal

dari usaha rumah tangga, divisi ini akhirnya mengarah ke industry kecil

menengah. Produk-produk yang dihasilkan yaitu sari apel, jenang apel, selai apel,

wingko apel, brem apel, dan cuka apel. Produk-produk tersebut dihasilkan dari

buah apel segar dan tidak mengandung bahan pengawet.

Divisi agrowisata memiliki Klinik Agribisnis dan Agrowisata (KAA).

KAA merupakan suatu lembaga yang bertugas mengadakan analisis dan kajian-

kajian mengenai permasalahan yang berkaitan dengan aspek usahatani dan

mencari solusinya. Tujuan dari lembaga ini adalah untuk menjembatani antara

petani dengan pasar, lembaga keuangan, lembaga penelitian, dan konsumen atas

dasar prinsip-prinsip yang saling menguntungkan, kejujuran, keselarasan dengan

lingkungan dan masyarakat.

5.5.2 Divisi Hotel

Hotel Kusuma Agrowisata merupakan resort hotel yang berklarifikasi

bintang tiga dan dapat digunakan sebagai hotel konvensi karena memiliki fasilitas

delapan buah ruang pertemuan dengan kapasitas 20 orang (VIP) sampai dengan

1000 orang. Fasilitas-fasilitas lainnya adalah kolam renang (dengan air hangat

setiap hari Minggu), lapangan tenis, tenis meja, lapangan voli, jogging track,

driving range (mini golf), pertunjukkan musik setiap hari Minggu. Jumlah kamar

hotel sebanyak 152 kamar dengan berbagai tipe mulai dari tipe standar, superior,

cottage, deluxe cottage, duplex, junior suite sampai dengan executive cottage.

5.5.3 Divisi Estate (Villa Agrokusuma)

Divisi estate mengembangkan hunian berupa villa-villa dengan konsep

lingkungan bernuansa bunga. Arealnya dibuat dengan sistem blok yang ekslusif

dimana setiap bloknya hanya terdiri dari 75 villa dengan landscape bunga-

bungaan dan tanaman buah-buahan seperti apel. Terdapat lima tipe villa yang

ditawarkan yaitu tipe khusus, manalagi, anna, rome beauty, dan princess nobel.

50

5.6 Sumber Daya Manusia dan Struktur Organisasi

Tenaga kerja yang ada pada agrowisata tidak mengalami banyak

perubahan tiap tahunnya. Tenaga kerja sebagian besar berasal dari daerah sekitar

Batu dan sebagian kecil berasal dari luar kota Malang. Hal ini karena tidak

terlepas dari tujuan Kusuma Agrowisata yang ingin menyerap tenaga kerja di

sekitar perusahaan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Sistem

perekrutan tenaga kerja tersebut adalah sebagai berikut :

1. Atas dasar kebutuhan tenaga kerja

2. Gethok Tular, yaitu sistem bawaan dari pekerja yang lebih dahulu bekerja

di Kusuma Agrowisata

Hal di atas berlaku bagi pekerja yang ada di dalam kebun pada departemen

teknik budidaya. Saat ini telah dilaksanakan pembagian tenaga kerja sbagai

berikut :

1. Tenaga kerja harian

2. Tenaga kerja bulanan

3. Tenaga kerja kontrak

4. Tenaga kerja musiman

Tenaga kerja harian terdiri dari tenaga kerja harian tetap dan tenaga kerja

lepas atau tidak tetap. Tenaga kerja bulanan adalah tenaga kerja yang sudah

diangkat menjadi karyawan dan mendapat gaji bulanan. Tenaga kerja kontrak

adalah tenaga kerja yang dikontrak untuk pekerjaan tertentu dalam jangka waktu

minimal satu tahun. Tenaga kerja musiman adalah tenaga kerja yang dibutuhkan

hanya pada waktu tertentu saja, misalnya pemandu wisata dan budidaya tanaman.

Bentuk organisasi di Kusuma Agrowisata adalah garis staf yang telah

menempatkan posisi karyawan berdasarkan tugasnya masing-masing. Divisi

agrowisata terbagi menjadi enam departemen yang meliputi :

1. Departemen Keuangan, Umum dan Administrasi bertanggung jawab untuk

melakukan pencatatan secara administratif dari seluruh kegiatan usaha

divisi dan mengambil kesimpulan tentang keuntungan dan kerugian,

mengatur dan bertanggung jawab atas perencanaan keuangan serta dana

yang dibutuhkan bagi kegiatan departemen lain, melakukan pengawasan,

dan pencatatan penggunaan harta perusahaan, melakukan pembayaran-

51

pembayaran dari pembelian, pembayaran gaji dan upah karyawan, dan

menerima penghasilan yang diperoleh dari penjualan produk.

2. Departemen Penjualan dan Pemasaran bertanggung jawab untuk seluruh

kegiatan operasional maupun adminstratif dalam bidang pemasaran,

melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan program produksi agar

dapat berjalan sesuai dengan rencana pemasaran yang telah ditetapkan dan

melakukan perencanaan terhadap usaha-usaha untuk meningkatkan

volume penjualan serta melancarkan kegiatan promosi.

3. Departemen Agroindustri bertanggung jawab untuk melakukan

pengawasan terhadap kegiatan produksi dengan selalu menjaga kualitas

produk yang dihasilkan, menjaga kontinuitas produk olahan apel yang

akan dipasarkan, dan menetapkan petunjuk serta prosedur kerja bagi

karyawan pabrik.

4. Departemen Teknik Budidaya bertanggung jawab untuk melakukan

pengawasan terhadap kegiatan budidaya, baik dalam penyediaan sarana

produksi maupun saat panen, dan menjaga agar tanaman yang

dibudidayakan selalu tersedia dalam keadaan baik untuk dipetik atau

dikonsumsi oleh wisatawan.

5. Departemen Food Beveragen dan Entertainment, mengatur kegiatan baik

perencanaan maupun pelaksanaan kegiatan hiburan yang ditunjukkan bagi

pengunjung maupun tamu hotel Kusuma Agrowisata. Tugas dan tanggung

jawabnya adalah mengatur seluruh kegiatan operasional maupun

administratif dalam bidang hiburan dan prasarananya, dan melakukan

perencanaan terhadap usaha-usaha untuk meningkatkan sarana dan

prasarana hiburan di Kusuma Agrowisata.

6. Departemen Klinik Agribisnis dan Agrowisata melakukan pengkajian

tentang agribisnis dari segala aspeknya. Terdapat empat program utama

yang dilaksanakan melalui empat di bidang jasa layanan yaitu (a) Jasa

Penelitian dan Pengembangan; (b) Jasa Pendidikan dan Pelatihan; (c) Jasa

Layanan Informasi; dan (d) Jasa Layanan Wisata.

Struktur organisasi Kusuma Agrowisata selalu mengalami perubahan

seiring dengan perkembangan usaha. Saat ini terdapat pemisahan untuk

52

departemen budidaya tanaman semusim dengan tanaman tahunan serta adanya

coordinator security. Struktur organisasi divisi agrowisata dapat dilihat pada

Gambar 5.

Gambar 5. Struktur Organisasi Divisi Agrowisata Kusuma Agrowisata Sumber : Klinik Agribisnis Agrowisata, Kusuma Agrowisata 2010

Setiap divisi dikepalai oleh seorang general manager dan untuk tiap

departemen dikepalai oleh seorang kepala bagian yang bertindak sebagai manajer.

Setiap karyawan Kusuma Agrowisata baik general manager, kepala bagian

maupun staf diberikan job description untuk mempertanggungjawabkan tugas-

tugasnya. General manager bertanggung jawab atas kelancaran kerja divisi yang

dipimpin dalam mencapai tujuan perusahaan, yaitu suatu keuntungan yang wajar

dengan memberikan rasa puas kepada pengunjung, pemilik serta karyawan sesuai

dengan standar dan kebijakan yang telah digariskan oleh perusahaan. Seorang

kepala bagian bertanggung jawab atas kelancaran operasional kerja pada

departemen yang dipimpinnya.

OPERATIONAL MANAGER

KA. DEPT. BTT

KA. DEPT. BTS

KA. DEPT PERSONALIA

& PUBLIK AREA

ASST. KA. DEPT. PUBLIC

AREA

KA .DEPT. FOOD & BEVERAGE

ENGINEERING

ASST. KA. DEPT. FOOD &

BEVERAGE

KA. DEPT. PEMASARAN

WISATA & ADVENTURE

KA. DEPT. TRADING

KA. DEPT. ACCOUNTING

53

VI KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN KUSUMA AGROWISATA

Responden yang dipilih untuk penelitian ini adalah para pengunjung

Kusuma Agrowisata yang sedang melakukan kunjungan ke Kusuma Agrowisata

pada saat peneliti berada di sana. Jumlah responden secara keseluruhan adalah

sebanyak 80 orang. Karakteristik umum responden dapat dijelaskan dengan

variabel jenis kelamin, alamat asal, status pernikahan, umur, pendidikan terakhir,

pekerjaan, pendapatan, dan alat transportasi yang digunakan untuk berkunjung ke

Kusuma Agrowisata.

6.1 Jenis Kelamin

Responden Kusuma Agrowisata berdasarkan jenis kelamin didominasi

oleh laki-laki. Pengunjung Kusuma Agrowisata yang berjenis kelamin laki-laki

sebesar 51,25 persen dan yang berjenis kelamin perempuan sebesar 48,75 persen.

Hal ini disebabkan oleh kebanyakan responden yang berperan penting dalam

pengambilan keputusan pembelian paket wisata adalah laki-laki atau kepala

keluarga. Selain itu, berdasarkan hasil penelitian terdahulu dari Karo-karo (2007)

dan Nugraha (2007) yang meneliti karakteristik responden pada agrowisata

menunjukkan bahwa sebagian besar pengunjung agrowisata berjenis kelamin laki-

laki. Sebaran responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden menurut Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Responden

Jumlah (Orang) Persentase (%)

Laki-laki 41 51.25

Perempuan 39 48.75

Total 80 100.00

6.2 Alamat Asal

Pengunjung Kusuma Agrowisata berasal dari berbagai daerah di Indonesia

maupun di luar negeri. Responden yang dipilih dalam penelitian ini adalah

pengunjung yang berasal dari daerah di Indonesia. Sebagian besar responden

Kusuma Agrowisata berasal dari daerah Jawa Timur yaitu sebesar 51,25 persen.

Hal ini disebabkan oleh lokasi Kusuma Agrowisata yang berada di Jawa Timur

54

sehingga pengunjung di sekitar Jawa Timur masih mudah untuk menjangkau

lokasi tersebut. Sedangkan responden yang berasal dari luar Jawa Timur sebesar

48,75 persen. Responden yang berasal dari luar Jawa Timur misalnya Jakarta,

Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan

Sumatera. Data tersebut menunjukkan bahwa masyarakat cenderung akan

memilih objek wisata yang masih dekat dengan tempat tinggalnya. Oleh karena

itu, para pengusaha objek wisata yang berada pada kawasan padat penduduk dapat

mengambil peluang dari kondisi tersebut untuk lebih meningkatkan jumlah

pengunjung yang datang dari daerahnya. Sebaran responden berdasarkan alamat

asalnya dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden menurut Alamat Asal

Daerah Responden

Jumlah (orang) Persentase (%)

Jawa Timur 41 51.25

Luar Jawa Timur 39 48.75

Total 80 100.00

6.3 Status Pernikahan

Pengunjung Kusuma Agrowisata sebagian besar statusnya menikah yaitu

sebesar 53,75 persen. Hal ini disebabkan oleh pengunjung yang biasanya datang

ke Kusuma Agrowisata bersama keluarga. Sedangkan responden yang belum

menikah sebesar 46,25 persen. Responden yang belum menikah biasanya datang

bersama rombongan teman atau pasangannya. Berdasarkan hasil tersebut dapat

dikatakan bahwa agrowisata lebih diminati oleh keluarga sebagai tempat wisata

sekaligus menghabiskan waktu bersama dengan keluarga di alam bebas. Tetapi,

tidak menutup kemungkinan bahwa responden yang belum menikah juga

berminat untuk mengunjungi agrowisata sebagai tempat berkumpul bersama

teman atau sekedar menikmati pemandangan dengan pasangan. Kondisi tersebut

dapat menjadi masukan bagi para pengusaha agrowisata untuk mendesain objek

wisata di dalam agrowisata sebagai wisata keluarga. Agrowisata dapat

memberikan fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan keluarga misalnya

menyediakan areal tertentu di dalam agrowisata sebagai tempat berkumpul

55

keluarga untuk melepaskan kepenatan. Sebaran responden berdasarkan status

pernikahan dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden menurut Status

Pernikahan

Status Pernikahan Responden

Jumlah (orang) Persentase (%)

Menikah 43 53.75

Belum Menikah 37 46.25

Total 80 100.00

6.4 Umur

Pengunjung Kusuma Agrowisata berasal dari berbagai kelompok umur,

yaitu usia remaja, usia kerja, dan usia lanjut. Pemilihan responden dilakukan

terhadap pengunjung yang berusia di atas 15 tahun dengan pertimbangan bahwa

pengunjung yang berusia di atas 15 tahun sudah dapat memahami pertanyaan

yang terdapat dalam kuesioner.

Responden yang berkunjung ke Kusuma Agrowisata didominasi oleh

kelompok umur antara 15 sampai 25 tahun yaitu sebesar 41,25 persen. Hal ini

disebabkan oleh kelompok usia tersebut masih memiliki rasa keingintahuan yang

tinggi dan semangat untuk berekreasi. Responden terbesar kedua adalah kelompok

umur antara 26 sampai 35 tahun yaitu sebesar 33,75 persen. Dua kelompok

terbesar tersebut didominasi oleh keluarga muda sesuai dengan hasil sebaran

responden berdasarkan status pernikahan. Responden terbesar ketiga adalah

kelompok umur antara 36 sampai 45 tahun yaitu sebesar 13,75 persen. Kelompok

umur ini biasanya berkunjung ke Kusuma Agrowisata bersama rombongan studi

kampus atau kantor. Responden dengan persentase terkecil adalah kelompok umur

antara 46 sampai 55 tahun yaitu sebesar 11,25 persen. Kelompok umur ini

biasanya datang ke Kusuma Agrowisata bersama rombongan keluarga besar

beserta anak dan cucunya. Sebaran responden berdasarkan kelompok umur dapat

dilihat pada Tabel 10.

Data hasil sebaran jumlah responden berdasarkan umur dapat menjadi

informasi penting bagi pengelola agrowisata bahwa pengunjung yang dating

56

kebanyakan berada pada rentang umur yang masih relatif muda. Oleh karena itu,

desain wisata yang diciptakan oleh agrowisata sebaiknya sesuai dengan kondisi

pengunjungnya. Pengunjung usia muda kemungkinan akan lebih menyukai

tantangan dan memiliki keingintahuan yang tinggi terhadap suatu ilmu

pengetahuan. Pengunjung dengan usia yang relatif muda juga masih memiliki

kekuatan yang baik untuk bertualang dalam suatu agrowisata. Kondisi tersebut

dapat menjadi peluang bagi agrowisata untuk lebih mengembangkan desain

wisata di dalamnya.

Tabel 10. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden menurut Umur

Kelompok Umur

(tahun)

Responden

Jumlah (orang) Persentase (%)

15-25 33 41.25

26-35 27 33.75

36-45 11 13.75

46-55 9 11.25

>55 0 0.00

Total 80 100.00

6.5 Pendidikan Terakhir

Pendidikan terakhir pengunjung Kusuma Agrowisata adalah pendidikan

yang telah selesai ditempuhnya. Sebagian besar responden Kusuma Agrowisata

berpendidikan terakhir Sarjana/S2/S3 yaitu sebesar 53,75 persen. Responden

terbesar kedua adalah yang berpendidikan terakhir SMA/SMK yaitu sebesar 30

persen. Responden terbesar ketiga adalah yang berpendidikan terakhir diploma

(D1/D2/D3) yaitu sebesar 11,25 persen. Responden dengan persentase terkecil

berpendidikan SMP yaitu sebesar 3,75 persen dan ada sebesar 1,25 persen yang

pendidikan terakhirnya sebagai profesi akuntan.

Berdasarkan hasil tersebut, dapat terlihat bahwa responden yang

berkunjung ke Kusuma Agrowisata adalah masyarakat yang berpendidikan cukup

tinggi sehingga kunjungan ke Kusuma Agrowisata tidak hanya untuk rekreasi

tetapi juga untuk menambah wawasan terutama tentang budidaya tanaman. Hal

tersebut dipengaruhi oleh adanya tingkat pendidikan yang tinggi pada masyarakat

57

maka pola pikirnya pun juga akan lebih sistematis dan ingin mendapatkan sesuatu

yang bermanfaat untuk dirinya. Selain itu, masyarakat yang berpendidikan tinggi

memiliki kesadaran yang juga tinggi terhadap pentingnya ilmu pengetahuan, maka

dengan hal tersebut mereka menyadari bahwa mengunjungi suatu agrowisata

dapat menambah ilmu pengetahuan mereka. Sebaran responden berdasarkan

pendidikan terakhir dapat dilihat pada Tabel 11.

Data hasil karakteristik berdasarkan pendidikan terakhir responden dapat

menunjukkan bahwa agrowisata merupakan suatu objek wisata dengan jenis

pengunjung yang lebih spesifik yaitu masyarakat yang berpendidikan tinggi. Hal

ini terkait dengan adanya agrowisata merupakan suatu media pendidikan bagi

masyarakat sehingga pengunjung yang datang ke agrowisata tidak hanya sekedar

ingin berekreasi tetapi juga ingin memperoleh ilmu pengetahuan yang terdapat di

dalamnya. Oleh karena itu, pengelola agrowisata penting untuk memberikan

fasilitas yang mengandung unsur pengetahuan dan pendidikan bagi para

pengunjungnya dengan tetap memberikan unsur rekreasi di dalamnya.

Tabel 11. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden menurut Pendidikan

Terakhir

Pendidikan Terakhir Responden

Jumlah (orang) Persentase (%)

Tidak Sekolah 0 0.00

SD 0 0.00

SMP 3 3.75

SMA/SMK 24 30.00

Diploma (D1/D2/D3) 9 11.25

Sarjana/S2/S3 43 53.75

Lainnya 1 1.25

Total 80 100.00

6.6 Pekerjaan

Responden Kusuma Agrowisata sebagian besar adalah pegawai swasta

yaitu sebesar 27,50 persen. Hal tersebut berkaitan dengan kondisi responden yang

tingkat pendidikan terakhirnya paling besar adalah S1/S2/S3 karena jenis

58

pekerjaan erat kaitannya dengan tingkat pendidikan terakhir yang dimiliki.

Semakin tinggi pendidikan seseorang maka peluang untuk mendapatkan pekerjaan

yang lebih baik semakin terbuka begitu juga sebaliknya. Responden terbesar

kedua adalah wiraswasta yaitu sebesar 21,25 persen. Responden terbesar ketiga

adalah pelajar/mahasiswa yaitu sebesar 18,75 persen. Sebaran responden

berdasarkan pekerjaannya dapat dilihat pada Tabel 12.

Hasil identifikasi karakteristik responden berdasarkan pekerjaan

menunjukkan bahwa pengunjung agrowisata adalah masyarakat yang memiliki

suatu pekerjaan tetap. Kondisi ini berkaitan dengan tujuan masyarakat melakukan

wisata adalah ingin menghilangkan kepenatan dari rutinitas dalam kesibukan kerja

mereka.

Tabel 12. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden menurut Pekerjaan

Pekerjaan Responden

Jumlah (orang) Persentase (%)

Pelajar/Mahasiswa 15 18.75

Pegawai Negeri 12 15.00

Pegawai Swasta 22 27.50

Wiraswasta 17 21.25

Ibu Rumah Tangga 0 0.00

Guru/Dosen 10 12.50

Tidak/Belum Bekerja 0 0.00

Lainnya 4 5.00

Total 80 100.00

6.7 Gaji per Bulan

Gaji per bulan merupakan penghasilan yang diperoleh responden dari

pekerjaannya, bagi mahasiswa atau pelajar, gaji merupakan uang saku yang

diterimanya setiap bulan. Jumlah gaji responden dibagi menjadi beberapa

kelompok dengan interval tertentu. Responden Kusuma Agrowisata sebagian

besar berada pada kelompok gaji dengan interval Rp 2.000.001 – Rp 3.000.000

dengan persentase sebesar 26,25 persen. Kemudian responden terbesar kedua

dengan persentase sebesar 21,25 persen berada pada kelompok gaji dengan

59

interval Rp 1.000.001 – Rp 2.000.000. hal tersebut dapat dikaitkan dengan jenis

pekerjaan responden yang sebagian besar adalah pegawai swasta dan wiraswasta

sehingga rata-rata gaji mereka berada pada interval tersebut. Sebaran jumlah

responden berdasarkan gajidapat dilihat pada Tabel 13.

Data hasil identifikasi karakteristik responden berdasarkan gaji per bulan

dapat memberikan informasi bahwa sebagian besar responden agrowisata adalah

masyarakat ekonomi menengah ke atas. Hal ini menunjukkan bahwa agrowisata

pada dasarnya lebih diminati oleh masyarakat yang memiliki gaji tinggi sehingga

mereka masih dapat mengalokasikan sebagian gajinya untuk melakukan wisata.

Kondisi tersebut dapat menjadi pertimbangan bagi pengelola agrowisata dalam

menetapkan harga bagi pengunjung. Penetapan harga agrowisata dengan

pengunjung yang sebagian besar masyarakat ekonomi menengah ke atas dapat

disesuaikan dengan tingkat gaji yang mereka peroleh per bulannya.

Tabel 13. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden menurut Gaji per

Bulan

Gaji (Rupiah) Responden

Jumlah (orang) Persentase (%)

≤ Rp 500.000 7 8.75

Rp 500.001 – Rp 1.000.000 15 18.75

Rp 1.000.001 – Rp 2.000.000 17 21.25

Rp 2.000.001 – Rp 3.000.000 21 26.25

Rp 3.000.001 – Rp 4.000.000 12 15.00

Rp 4.000.001 – Rp 5.000.000 3 3.75

≥ Rp 5.000.001 5 6.25

Total 80 100.00

6.8 Alat Transportasi yang Digunakan

Alat transportasi yang digunakan merupakan alat transportasi yang

digunakan untuk mengunjungi Kusuma Agrowisata. Responden Kusuma

Agrowisata sebesar 87,5 persen menggunakan kendaraan pribadi untuk

mengunjungi Kusuma Agrowisata. Sedangkan yang menggunakan kendaraan

umum hanya sebesar 12,5 persen. Responden yang menggunakan kendaraan

umum biasanya datang bersama rombongan dengan bus pariwisata. Sebaran

responden berdasarkan alat transportasi yang digunakan untuk mengunjungi

Kusuma Agrowisata dapat dilihat pada Tabel 14.

60

Berdasarkan data tersebut dapat dikatakan bahwa masyarakat lebih

menyukai untuk mengunjungi objek wisata menggunakan kendaraan pribadi.

Penggunaan kendaraan pribadi untuk mengunjungi objek wisata khususnya

agrowisata diduga karena masyarakat lebih merasa bebas menentukan arah tujuan

mereka untuk berekreasi.

Tabel 14. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden menurut Alat

Transportasi yang Digunakan untuk Mengunjungi Kusuma

Agrowisata

Alat Transportasi Responden

Jumlah (orang) Persentase (%)

Kendaraan Umum 10 12.50

Kendaraan Pribadi 70 87.50

Total 80 100.00

Hasil identifikasi karakteristik responden Kusuma Agrowisata yang erat

kaitannya dengan proses keputusan pembelian paket wisata adalah dilihat dari

status pernikahan, gaji per bulan, tingkat pendidikan terakhir, alamat asal, dan

pekerjaan. Karakteristik tersebut dapat mempengaruhi perilaku pengunjung dalam

memutuskan untuk mengunjungi agrowisata sebagai tempat wisata yang

diinginkannya. Hasil karakteristik responden yang dominan mengunjungi Kusuma

Agrowisata dapat dilihat pada Tabel 15.

Tabel 15. Rekapitulasi Karakteristik Dominan Responden Kusuma

Agrowisata

Karakteristik Responden

Jumlah (Orang) Persentase (%)

Berasal dari Jawa Timur 41 51.25

Sudah Menikah 43 53.75

Pendidikan Sarjana/S2/S3 43 53.75

Gaji per bulan Rp 2.000.001-Rp

3.000.000

21 26.25

Pekerjaan sebagai pegawai swasta 22 27.50

Karakteristik yang dominan dapat menunjukkan jenis masyarakat yang

berkunjung ke agrowisata sehingga pengelola agrowisata dapat menetapkan

sasaran untuk usahanya. Berdasarkan alamat asal dapat mempengaruhi keinginan

pengunjung untuk memilih objek wisata. Karakteristik berdasarkan status

pernikahan dapat menentukan jenis fasilitas wisata yang akan ditawarkan dan

yang lebih dipilih oleh pengunjung. Karakteristik pendidikan berkaitan dengan

61

tujuan masyarakat melakukan wisata dan manfaat yang ingin diperoleh dari

kegiatan wisatanya di agrowisata. Karakteristik gaji per bulan dapat memberikan

pertimbangan bagi pengelola agrowisata untuk menetapkan harga paket wisata

dan karakteristik pekerjaan berkaitan dengan gaiji per bulan yang pengunjung

peroleh sehingga mereka masih dapat melakukan kegiatan wisata untuk

memenuhi kebutuhannya akan refereshing menghilangkan kepenatan dari

pekerjaan rutinnya.