uts sospend

5
DWI AJENG SEKAR ARUM – 1215130092 UTS SOSPEND (SOSIOLOGI PENDIDIKAN) SOAL 1. Jelaskan mengapa sekolah memerlukan disiplin yang bernama MBS (manajemen berbasis sekolah) dan apa peran sosiologi pendidikan terhadap disiplin MBS tersebut ? 2. Dalam wujudnya sosiologi adalah budaya masyarakat (ada 3) jelaskan dan berikan contohnya? 3. Apa syarat dan cirinya sehingga sosiologi pendidikan disebut disiplin ilmiah ? JAWABAN 1. Manajemen layanan khusus disuatu sekolah merupakan bagian penting dalam manajemen berbasis sekolah (MBS) yang efektif dan efisien. Mengapa sekolah memerlukan disiplin yang bernama MBS ? karena setiap sekolah merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas dari penduduk bangsa Indonesia. Jadi, dengan adanya manajemen berbasis sekolah (MBS) membuat sekolah tidak hanya memiliki tanggung jawab dan tugas untuk melaksanakan proses pembelajaran dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi saja, melainkan harus menjaga dan meningkatkan kesehatan baik jasmani maupun rohani peserta didik. untuk

Upload: vinita-iswara

Post on 01-Feb-2016

224 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

f

TRANSCRIPT

Page 1: Uts Sospend

DWI AJENG SEKAR ARUM – 1215130092

UTS SOSPEND (SOSIOLOGI PENDIDIKAN)

SOAL

1. Jelaskan mengapa sekolah memerlukan disiplin yang bernama MBS (manajemen

berbasis sekolah) dan apa peran sosiologi pendidikan terhadap disiplin MBS tersebut ?

2. Dalam wujudnya sosiologi adalah budaya masyarakat (ada 3) jelaskan dan berikan

contohnya?

3. Apa syarat dan cirinya sehingga sosiologi pendidikan disebut disiplin ilmiah ?

JAWABAN

1. Manajemen layanan khusus disuatu sekolah merupakan bagian penting dalam

manajemen berbasis sekolah (MBS) yang efektif dan efisien. Mengapa sekolah

memerlukan disiplin yang bernama MBS ? karena setiap sekolah merupakan salah satu

sarana yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas dari penduduk bangsa

Indonesia. Jadi, dengan adanya manajemen berbasis sekolah (MBS) membuat sekolah

tidak hanya memiliki tanggung jawab dan tugas untuk melaksanakan proses

pembelajaran dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi saja, melainkan

harus menjaga dan meningkatkan kesehatan baik jasmani maupun rohani peserta didik.

untuk memenuhi tugas dan tanggung jawab tersebut maka sekolah memerlukan suatu

manajemen layanan khusus yang dapat mengatur segala kebutuhan peserta didiknya

sehingga tujuan pendidikan tersebut dapat tercapai. Manajemen layanan khusus di

sekolah pada dasarnya ditetapkan dan diorganisasikan untuk mempermudah atau

memperlancar pembelajaran, serta dapat memenuhi kebutuhan khusus siswa di

sekolah. Dapat disimpulkan bahwa manajemen berbasis sekolah (MBS) adalah suatu

proses kegiatan memberikan pelayanan kebutuhan kepada peserta didik untuk

menunjang kegiatan pembelajaran agar tujuan pendidikan bisa tercapai secara efektif

dan efisien. Peran sosiologi pendidikan terhadap disiplin MBS, yaitu adanya pendukung

Page 2: Uts Sospend

DWI AJENG SEKAR ARUM – 1215130092 dan penunjang pelaksanaan pendidikan yang terwujud sebagai tenaga, sarana, dan

prasarana yang tersedia dan didayagunakan oleh keluarga, masyarakat, peserta didik

dan pemerintah, baik sendiri – sendiri maupun bersama – sama. Hal tersebut

mengisyaratkan bahwa peran serta masyarakat dan orang tua bertujuan

mendayagunakan kemampuan yang ada pada orang tua dan masyarakat bagi

pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan, terlebih pada era otonomi sekolah

(MBS) saat ini peran serta orang tua dan masyarakat sangat menentukan.

2. Menurut J. J. Hoenigman, wujud kebudayaan yang dibedakan menjadi 3, yaitu :

Gagasan (wujud ideal)

Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide –

ide, gagasan, nilai – nilai, norma – norma, peraturan, dan sebagainya yang

sifatnya abstrak (tidak dapat diraba atau disentuh). Wujud kebudayaan ini

terletak dalam kepala – kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika

masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan,

maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan, dan buku – buku

hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.

Aktivitas (tindakan)

Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia

dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem

sosial ini terdiri dari aktivitas – aktivitas manusia yang saling berinteraksi,

mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola – pola

tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam

kehidupan sehari – hari, dan dapat diamati, dan didokumentasikan.

Artefak (karya)

Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas,

perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda – benda

Page 3: Uts Sospend

DWI AJENG SEKAR ARUM – 1215130092 atau hal – hal yang diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifat paling konkret di

antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat,

antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud

kebudayaan yang lain. Sebagai contoh : wujud kebudayaan ideal mengatur, dan

memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.

3. Syarat dan ciri sehingga sosiologi pendidikan disebut disiplin ilmiah, yaitu :

Syarat sosiologi pendidikan disebut disiplin ilmiah

Suatu ilmu adalah kerangka pengetahuan yang tersusun secara sistematis

dan teruji kebenarannya berdasarkan hasil penelitian ilmiah

Suatu ilmu adalah suatu metode untuk menemukan suatu kerangka

pengetahuan yang tersusun secara sistematis dan teruji kebenarannya

berdasarkan data hasil penelitian ilmiah

ciri – ciri sosiologi pendidikan disebut disiplin ilmiah

Sosiologi bersifat empiris yang berarti bahwa ilmu pengetahuan tersebut

didasarkan pada observasi terhadap kenyataan dan akal sehat serta

hasilnya tidak bersifat spekulatif.

Sosiologi bersifat teoretis yaitu ilmu pengetahuan tersebut selalu

berusaha untuk menyusun abstraksi dari hasil – hasil observasi.

Sosiologi bersifat kumulatif yang berarti bahwa teori – teori sosiologi

dibentuk atas dasar teori – teori yang sudah ada dalam arti memperbaiki,

memperluas serta memperhalus teori – teori lama.

Sosiologi bersifat non – etis yakni yang dipersoalkan bukanlah buruk –

baiknya fakta tertentu, akan tetapi tujuannya adalah untuk menjelaskan

fakta tersebut secara analitis.