uts pancasila

10
UJIAN TENGAH SEMESTER PANCASILA NAMA : CITRA NURUL AVIANDARI NO URUT : 093 NPM : 1102011067 KELOMPOK : A-3 ANALISA STRATEGI SITUASI DAN KONDISI PENDIDIKAN PANCASILA TERHADAP PANCASILA SEBAGAI IDENTITAS NASIONAL DENGAN STUDI KASUS TENTANG PENINGKATAN PERTUMBUHAN EKONOMI DALAM MEMAJUKAN KESEJAHTERAAN UMUM DI KABUPATEN KOLAKA (1,2,3) Istilah identitas nasional dapat disamakan dengan identitas kebangsaan. Secara etimologis, identitas nasional berasal dari kata identitas dan nasional. Kata identitas berasal dari bahasa Inggris identity yang memiliki pengertian harfiah. ciri, tanda atau jati diri yang melekat pada seseorang, kelompok atau . sesuatu sehingga membedakan dengan yang lain. Kata nasional merujuk pada konsep kebangsaan. Kata identitas berasal dari bahasa Inggris identiti yang memiliki pengerian harfiah ciri-ciri, tanda-tanda atau jati diri yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan yang lain. Jadi, pegertian Identitas Nasional adalah pandangan hidup bangsa, kepribadian bangsa, filsafat pancasila dan juga sebagai Ideologi Negara sehingga mempunyai kedudukan paling tinggi dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara termasuk disini adalah tatanan hukum yang berlaku di Indonesia, dalam arti lain juga sebagai Dasar Negara yang merupakan norma peraturan yang harus dijnjung tinggi oleh semua warga Negara tanpa kecuali rule of law, yang mengatur mengenai hak dan kewajiban warga Negara, demokrasi serta hak asasi manusia yang berkembang semakin dinamis di Indonesia. atau juga Istilah Identitas Nasional adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain. Unsur-unsur pembentuk identitas yaitu: 1. Suku bangsa: adalah golongan sosial yang khusus yang bersifat askriptif (ada sejak lahir), yang sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin. Di Indonesia terdapat banyak sekali suku bangsa atau kelompok etnis dengan tidak kurang 300 dialeg bangsa. 2. Agama: bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang agamis. Agama-agama yang tumbuh dan berkembang di nusantara adalah agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Kong Hu Cu. Agama Kong Hu Cu pada masa orde baru tidak diakui sebagai agama resmi negara. Namun sejak pemerintahan presiden Abdurrahman Wahid, istilah agama resmi negara dihapuskan.

Upload: citra-nurul-aviandari

Post on 28-Dec-2015

55 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Uts Pancasila

TRANSCRIPT

Page 1: Uts Pancasila

UJIAN TENGAH SEMESTER

PANCASILA

NAMA : CITRA NURUL AVIANDARI

NO URUT : 093

NPM : 1102011067

KELOMPOK : A-3

ANALISA STRATEGI SITUASI DAN KONDISI PENDIDIKAN PANCASILA TERHADAP PANCASILA SEBAGAI IDENTITAS NASIONAL DENGAN STUDI

KASUS TENTANG PENINGKATAN PERTUMBUHAN EKONOMI DALAM MEMAJUKAN KESEJAHTERAAN UMUM DI KABUPATEN KOLAKA

(1,2,3)

Istilah identitas nasional dapat disamakan dengan identitas kebangsaan. Secara etimologis, identitas nasional berasal dari kata identitas dan nasional. Kata identitas berasal dari bahasa Inggris identity yang memiliki pengertian harfiah. ciri, tanda atau jati diri yang melekat pada seseorang, kelompok atau . sesuatu sehingga membedakan dengan yang lain.

Kata nasional merujuk pada konsep kebangsaan. Kata identitas berasal dari bahasa Inggris identiti yang memiliki pengerian harfiah ciri-ciri, tanda-tanda atau jati diri yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan yang lain. Jadi, pegertian Identitas Nasional adalah pandangan hidup bangsa, kepribadian bangsa, filsafat pancasila dan juga sebagai Ideologi Negara sehingga mempunyai kedudukan paling tinggi dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara termasuk disini adalah tatanan hukum yang berlaku di Indonesia, dalam arti lain juga sebagai Dasar Negara yang merupakan norma peraturan yang harus dijnjung tinggi oleh semua warga Negara tanpa kecuali rule of law, yang mengatur mengenai hak dan kewajiban warga Negara, demokrasi serta hak asasi manusia yang berkembang semakin dinamis di Indonesia. atau juga Istilah Identitas Nasional adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain.

Unsur-unsur pembentuk identitas yaitu:

1. Suku bangsa: adalah golongan sosial yang khusus yang bersifat askriptif (ada sejak lahir), yang sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin. Di Indonesia terdapat banyak sekali suku bangsa atau kelompok etnis dengan tidak kurang 300 dialeg bangsa.

2. Agama: bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang agamis. Agama-agama yang tumbuh dan berkembang di nusantara adalah agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Kong Hu Cu. Agama Kong Hu Cu pada masa orde baru tidak diakui sebagai agama resmi negara. Namun sejak pemerintahan presiden Abdurrahman Wahid, istilah agama resmi negara dihapuskan.

3. Kebudayaan: adalah pengetahuan manusia sebagai makhluk social yang isinya adalah perangkat- perangkat atau model-model pengetahuan yang secara kolektif digunakan oleh pendukung- pendukungnya untuk menafsirkan dan memahami lingkungan yang dihadapi dan digunakan sebagi rujukan dan pedoman untuk bertindak (dalam bentuk kelakuan dan benda-benda kebudayaan) sesuai dengan lingkungan yang dihadapi.

4. Bahasa: merupakan unsure pendukung Identitas Nasonal yang lain. Bahasa dipahami sebagai system perlambang yang secara arbiter dientuk atas unsure-unsur ucapan manusia dan yang digunakan sebgai sarana berinteraksi antar manusia.

Sebagai identitas nasional, Pancasila sebagai kepribadian bangsa harus mampu mendorong bangsa Indonesia secara keseluruhan agar tetap berjalan dalam koridornya yang bukan berarti menentang arus globalisasi, akan tetapi lebih cermat dan bijak dalam menjalani dan menghadapi tantangan dan peluang yang tercipta. Bila menghubungkan kebudayaan sebagai karakteristik bangsa dengan Pancasila sebagai kepribadian bangsa, tentunya kedua hal ini merupakan suatu kesatuan layaknya keseluruhan sila dalam Pancasila yang mampu menggambarkan karakteristik yang membedakan Indonesia dengan negara lain.Naskah Pancasila .

Pancasila

Page 2: Uts Pancasila

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Identitas Nasional merupakan suatu konsep kebangsaan yang tidak pernah ada padanan sebelumnya. Perlu dirumuskan oleh suku-suku tersebut. Istilah Identitas Nasional secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain. Eksistensi suatu bangsa pada era globalisasi yang sangat kuat terutama karena pengaruh kekuasaan internasional.

Pancasila sebagai Kepribadian dan Identitas Nasional karena Bangsa Indonesia sebagai salah satu bangsa dari masyarakat internasional, memilki sejarah serta prinsip dalam hidupnya yang berbeda dengan bangsa-bangsa lain di dunia .Tatkala bangsa Indonesia berkembang menuju fase nasionalisme modern, diletakanlah prinsip-prinsip dasar filsafat sebagai suatu asas dalam filsafat hidup berbangsa dan bernegara.

Prinsip-prinsip dasar itu ditemukan oleh para pendiri bangsa yang diangkat dari filsafat hidup bangsa Indonesia, yang kemudian diabstraksikan menjadi suatu prinsip dasar filsafat Negara yaitu Pancasila. Jadi, filsafat suatu bangsa dan Negara berakar pada pandangan hidup yang bersumber pada kepribadiannya sendiri.

Dapat pula dikatakan pula bahwa pancasila sebagai dasar filsafat bangsa dan Negara Indonesia pada hakikatnya bersumber kepada nilai-nilai budaya dan keagamaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sebagai kepribadian bangsa.

Sesuai dengan pancasila dalam pembangunan ekonomi maka sistem dan pembangunan ekonomi berpijak pada nilai moral daripada pancasila. Secara khusus, sistem ekonomi harus mendasarkan pada dasar moralitas ketuhanan (sila I Pancasila) dan kemanusiaan ( sila II Pancasila). Sistem ekonomi yang mendasarkan pada moralitas dam humanistis akan menghasilkan sistem ekonomi yang berperikemanusiaan. Sistem ekonomi yang menghargai hakikat manusia, baik selaku makhluk individu, sosial, makhluk pribadi maupun makhluk tuhan.

Sistem ekonomi yang berdasar pancasila berbeda dengan sistem ekonomi liberal yang hanyamenguntungkan individu-individu tanpa perhatian pada manusia lain. Sistem ekonomi demikian juga berbeda dengan sistem ekonomi dalam sistem sosialis yang tidak mengakui kepemilikan individu.

Pancasila bertolak dari manusia sebagai totalitas dan manusia sebagai subjek. Oleh karena itu, sistem ekonomi harus dikembangkan menjadi sistem dan pembangunan ekonomi yang bertujuan pada kesejahteraan rakyat secara keseluruhan. Sistem ekonomi yang berdasar pancasila adalah sistem ekonomi kerakyatan yang berasaskan kekeluargaan. Sistem ekonomi Indonesia juga tidak dapat dipisahkan dari nilai-nilai moral kemanusiaan.

Pembangunan ekonomi harus mampu menghindarkan diri dari bentuk-bentuk persaingan bebas, monopoli dan bentuk lainnya yang hanya akan menimbulkan penindasan, ketidakadilan, penderitaan, dan kesengsaraan warga negara.

Pancasila sebagai pengembangan ekonomi lebih mengacu pada Sila Keempat Pancasila; sementara pengembangan ekonomi lebih mengacu pada pembangunan Sistem Ekonomi Indonesia. Dengan demikian subjudul ini menunjuk pada pembangunan Ekonomi Kerakyatan atau pembangunan Demokrasi Ekonomi atau pembangunan Sistem Ekonomi Indonesia atau Sistem Ekonomi Pancasila.

Dalam Ekonomi Kerakyatan, politik/kebijakan ekonomi harus untuk sebesarbesar kemakmuran/kesejahteraan rakyat—yang harus mampu mewujudkan perekonomian nasional yang lebih berkeadilan bagi seluruh warga masyarakat (tidak lagi yang seperti selama Orde Baru yang telah berpihak pada ekonomi besar/konglomerat). Politik Ekonomi Kerakyatan yang lebih

Page 3: Uts Pancasila

memberikan kesempatan, dukungan, dan pengembangan ekonomi rakyat yang mencakup koperasi, usaha kecil, dan usaha menengah sebagai pilar utama pembangunan ekonomi nasional.

Oleh sebab itu perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Bangun perusahaan yang sesuai dengan ini ialah koperasi. Ekonomi Kerakyatan akan mampu mengembangkan program-program kongkrit pemerintah daerah di era otonomi daerah yang lebih mandiri dan lebih mampu mewujudkan keadilan dan pemerataan pembangunan daerah.

Dengan demikian, Ekonomi Kerakyatan akan mampu memberdayakan daerah/rakyat dalam berekonomi, sehingga lebih adil, demokratis, transparan, dan partisipatif. DalamEkonomi Kerakyatan, Pemerintah Pusat (Negara) yang demokratis berperanan memaksakan pematuhan peraturan-peraturan yang bersifat melindungi warga atau meningkatkan kepastian hukum.

(4)

Visi Misi Kolaka

VISI : " KOLAKA EMAS 2009-2014 "

KOLAKA EMAS, merupakan simbolisasi dari suatu keadaan masyarakat yang menjadi harapan yaitu kondisi Kabupaten Kolaka yang religius, berkeadilan, aman, berbudaya dan sejahtera yang bermakna menata masa depan.

MISI :

Untuk mewujudkan visi pembangunan di atas, maka ditetapkan 5 misi yang digunakan sebagai pedoman dan arah dalam merumuskan strategi/kebijakan dan program kegiatan pada semua sektor pembangunan. Adapun misi tersebut adalah sebagai berikut : 1) Mengembangkan kualitas hidup dan kehidupan masyarakat2) Mengembangkan tata kelola pemerintahan daerah yang baik3) Meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana wilayah4) Meningkatkan perekonomian masyarakat5) Meningkatkan kelestarian lingkungan hidup

Arti Lambang Kolaka

Lambang berbentuk perisai yang dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai segi lima yang melambangkan pancasila.Bahagian-bahagian lambang terdiri dari gambar-gambar :

Bumi dan Langit, melambangkan ruang lingkup hidup dan kehidupan manusia dan makhluk pada umumnya;

Burung Elang Raksasa (Konggoaha/Kongga Owose) yang melambangkan peristiwa sejarah dalam hidup dan kehidupan masyarakat di Negeri Mekongga pada zaman dahulu kala;

Tugu Pahlawan yang melambangkan kepribadian dan kehidupan penduduk Kabupaten Kolaka pada umumnya, yang menunjukkan kepahlawanan dan kepatriotan dalam mempertahankan Proklamasi Kemerdekaan R.I. 17 Agustus 1945 umumnya dan Negeri/Daerah serta rakyat Kolaka pada khususnya dari penjajahan Belanda dibuktikan dengan peristiwa 19 November 1945, perjuangan mana dilanjutkan dengan perlawanan rakyat dengan pasukan-pasukan Merah Putihnya;

Tanah bahagian atas yaitu darat dan laut serta tanah bahagian bawah yang melambangkan keadaan geografis (keadaan alam) daripada daerah Kabupaten Kolaka yang penuh dengan kekayaan yang potensial di bidang pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, perikanan/hasil laut yang dirangkaikan dengan mata pencaharian pokok penduduk dibidang pertanian dan perikanan, bahkan mengandung potensial tambang (Nikel) sebagai salah satu sumber devisa dan merupakan identitas Kabupaten Kolaka dan Prov. Sultra dimata Nasional dan Internasional;

Page 4: Uts Pancasila

Padi dan Kapas adalah lambang kemakmuran yang secara Nasional merupakan cita-cita dan tujuan rakyat dan daerah dalam wilayah R.I. termasuk didalamnya masyarakat Kabupaten Kolaka;

Rantai adalah melambangkan persatuan seluruh rakyat dan masyarakat dalam wilayah Kabupaten Kolaka;

Roda (Cakra) adalah lambang masa depan Kabupaten Kolaka yang industrial dan cukup meyakinkan;

Bintang yang melayang adalah lambang Ketuhanan Yang Maha Esa yang kepada-Nya jua akhirnya semua bentuk usaha dan pengabdian manusia dan makhluk pada umumnya dipersembahkan.

(5)

Seorang dokter akan mengabadikan hidupnya untuk kepentingan bangsanya yaitu bangsa Indonesia. Seorang dokter akan terus belajar dan berprestasi dalam bidangnya untuk mengangkat martabat kebangsaannya. Seorang dokter akan menghormati dan saling membantu rekan sejawatnya dan bersatu-padu untuk membangun Indonesia raya. Selalu menggunakan pancasila sebagai pedoman dalam bertugas sehari-hari dan selalu mencintai negeri pertiwi. Seorang dkter tidak akan menggunakan pengetahuan kedokterannya untuk sesuatu yang bertentangan dengan hukum kemanusiaan dan tidak akan membeda-bedakan pasien dengan status sosialnya demi mencapai Indonesia merdeka.

(6)

Sebagai warga Negara Indonesia yang baik sudah seharusnya dokter juga mengamalkan pancasila dalam bertugas sehari-hari adapun penjabaran butir-butir pancasila sebagai berikut :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa(1) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.(2) Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.(3) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.(4) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.(5) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yangmenyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.(6) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.(7) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.

2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab(1) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.(2) Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturrunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.(3) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.(4) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.(5) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.(6) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.(7) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.(8) Berani membela kebenaran dan keadilan.(9) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.(10) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

3. Persatuan Indonesia(1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.

Page 5: Uts Pancasila

(2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.(3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.(4) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.(5) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.(6) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.(7) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan(1) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.(2) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.(3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.(4) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.(5) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.(6) Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.(7) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.(8) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.(9) Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.(10) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia(1) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.(2) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.(3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.(4) Menghormati hak orang lain.(5) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.(6) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.(7) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.(8) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.(9) Suka bekerja keras.(10) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.(11) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial

(7)

Demi meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, dokter perlu lebih menumbuhkan, melakukan transformasi, dan mereformasi semangat serta identitas kebangsaan. Kurangnya semangat kebangsaan pada dokter selama ini berakibat terhadap kekurangan dokter di daerah-daerah terpencil. Penempatan dokter di Indonesia tidak merata dan masih terpusat di kota. Meskipun jumlah dokter banyak, saat ini terjadi kekurangan dokter di sejumlah pelosok di Indonesia. Di Jawa Barat, misalnya 75% pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) tidak mempunyai dokter. Akibatnya, pelayanan dokter di sejumlah daerah pedesaan terhenti. Untuk memperoleh perawatan dokter, penduduk desa harus ke rumah sakit di daerah kota. Wawasan nasional dan panggilan kemanusiaan sangat diperlukan sehingga dokter-dokter muda terpanggil untuk ditempatkan di pelosok Nusantara ini, sehingga nantinya dokter yang dihasilkan bukan sekedar dokter praktek klinisi tapi juga dokter yang meneruskan tradisi dunia kedokteran yang mengaitkannya dengan kemajuan bangsanya.Dokter Indonesia adalah dokter warga negara Indonesia yang berada di Indonesia atau di luar negeri yang dapat terikat dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) atau bukan anggota IDI. Dokter Indonesia terikat oleh suatu etika yang termuat dalam Kode Etik Kedokteran Indonesia

Page 6: Uts Pancasila

(Kodeki). Penerapan Kode Etik Kedokteran Indonesia ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia No. 221/PB/A.4/04/2002 tanggal 19 April 2002. Salah satu penetapan tersebut berbunyi sebagai berikut: dengan penerapan Kode Etik Kedokteran Indonesia maka semua dokter yang menjalankan profesi kedokterannya wajib berpegang teguh pada KODEKI tersebut. Etik Kedokteran dilandaskan atas norma-norma etik yang mengatur hubungan manusia dan memiliki asas-asas dalam falsafah masyarakat yang diterima dan dikembangkan terus. Khusus di Indonesia, asas itu adalah Pancasila yang sama-sama kita akui sebagai landasan idiil dan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai landasan struktural.

·         Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa.Sila ini tercermin dalam Sumpah Dokter yang berbunyi “…Demi Allah saya bersumpah” (untuk yang beragama Islam), sedangkan untuk penganut agama lain disesuaikan dengan agama masing-masing, misalnya bagi mereka yang tidak mengucapkan sumpah, perkataan sumpah diganti dengan janji (…Demi Allah saya berjanji…)

·         Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan BeradabSila ini dapat dilihat antara lain pada pasal 7d yang berbunyi: Setiap dokter harus senantiasa mengingat akan kewajiban melindungi hidup makluk insani. Sudah sepantasnyalah bila setiap dokter mengingat dan bukan sekedar basa-basi yang dilafalkan: Saya akan menghormati setiap hidup insani, mulai dari saat pembuahan!

·         Sila Ketiga: Persatuan IndonesiaDokter Indonesia sebagai warga negara Indonesia yang baik tentunya berkewajiban untuk mempertahankan persatuan dan kesatuan negara Indonesia yang kita cintai ini.

·         Sila Keempat: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilanDokter Indonesia sebagai warga negara Indonesia tentunya tunduk terhadap aturan yang berlaku di negara kita dan mempercayakan aspirasinya pada lembaga yang telah ditentukan.

·         Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat IndonesiaApa yang menjadi cita-cita negara Indonesia haruslah semua dokter Indonesia turut mewujudkannya. Keadilan Sosial menjadi tanggungan bersama, dan dokter Indonesia haruslah mengambil peran aktif di dalamnya”

(8)

Pola pikir

(9)

Kesimpulan

a. Dokter dengan mewujudkan sumpah dokter berdasarkan pengamatan pancasila dan undang-undang dasar 1945 berarti telah mewujudkan bangsa Indonesia yang maju.

b. Dokter yang bisa mengayomi teman sejawatnya untuk mengamlkan pancasila, undang-undang dasar 1945 dan sumpah dokter dalam bertugas berarti telah mewujudkan persatuan Indonesia.

c. Pemimpin harus berlaku adil terhadap masyarakatnya dan mengambil keputusan yang bijaksana demi kepentingan masyarakatnya.

PANCASILA, UUD 45 DAN SUMPAH DOKTER

DOKTER

DOKTER YANG MENGABDI KEPADA

MASYARAKAT

DOKTER YANG MEMAJUKAN BANGSA

INDONESIA

PEMERINTAH

PEMIMPIN YANG ADIL DAN BIJAKSANA SERTA

MENSEJAHTERAKAN RAKYATNYA

Page 7: Uts Pancasila

d. Pemerintah dan masyarakat saling membutuhkan satu sama lain demi mencapai Indonesia maju.

Saran

a. Dokter sebaiknya mengamalkan sumpah dokter, pancasila dan undang-undang dasar 1945 dalam bertugas.

b. Pancasila harus dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.c. Pemimpin harus bisa menepati janji pada masyarakatnya. d. Memperbaiki hubungan pemerintah dan masyarakat dalam melaksanakan visi dan misi

Indonesia.

(10)

Pelaksanaan pancasila dalam situasi kondisi sebagai dokter dan warga Negara Indonesia

Jujur : saya akan berlaku jujur dalam melaksanakan tugasnya dan tidak melakukan segala bentuk penipuan.

Tanggung jawab : saya akan berusaha bertanggung jawab atas setiap tindakan yang saya ambil kepada pasien.

Visioner : saya akan menetapkan visi dan misi untuk menjadi dokter yang berkualitas. Disiplin : saya akan melaksanakan tugas dengan disiplin serta totalitas kerja yang

sempurna. Kerjasama : saya akan selalu menjaga baik hubungan antara pasien dan dokter serta

bekerjasama dengan teman sejawat. Adil : saya akan selalu bertindak adil kepada pasien dan siapapun tanpa memandang

status. Peduli : saya akan selalu peduli dan peka terhadap apa yang terjadi di linkungan, kepada

pasien yang membutuhkan dan kepada teman sejawat .