uts okt 13
TRANSCRIPT
qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklz
UTS PSIKOLINGUISTIK
AVENY SEPTI ASTRIANI
13020213410033
LINGUISTIK UMUM
1. Apakah dalam Psikolinguistik dibahas masalah Psikologi? Jawablah
dengan mendefinisikan masing-masing ilmu tersebut. (2)
Jawab :
Psikologi tidak dibahas dalam psikolinguistik. Hal ini karena
psikolinguistik merupakan ilmu yang mempelajari proses-proses mental
yang dilalui oleh manusia dalam berbahasa (Dardjowidjojo, 2010:7),
sedangkan menurut (Hartley, 1982:16), psikolinguistik membahas
hubungan bahasa dengan otak dalam memroses dan menghasilkan ujaran
dan pemerolehan bahasa, Kridalaksana (1982: 140) menyatakan bahwa
psikolinguistik adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara bahasa
dengan perilaku dan akal budi manusia serta kemampuan berbahasa dapat
diperoleh.. Berdasarkan pendapat Dardjowidjojo, Hartley, dan
Kridalaksana dapat disimpulkan bahwa psikolinguistik adalah ilmu yang
mempelajari proses ujaran dan pemerolehan bahasa dengan proses mental
yang dilalui oleh manusia dalam berbahasa.
Berbeda halnya dengan psikologi, psikologi adalah studi ilmiah
mengenai perilaku manusia dan proses-proses yang berkaitan dengan
perilaku tersebut, baik perilaku individual maupun perilaku sosial
(Sukadji, 1986:1.3).
Keduanya memang sama-sama mempelajari perilaku kejiwaan
manusia, namun psikolinguistik mempelajari perilaku kejiwaan manusia
dalam proses ujaran maupun pemerolehan bahasa. Sedangkan psikologi
mengenai tingkah laku manusia, yakni interaksi manusia dengan dunia
sekitarnya (manusia, hewan, iklim, kebudayaan)
2. Apa beda penelitian eksperimental dan penelitian observasional
terkontrol?
Beri contoh agar jelas. (3)
3. Jelaskan penggunaan metode penelitian cross-section dalam rangka
memperpendek penelitian longitudinal. Beri contoh (3)
Jawab :
Penggunaan metode penelitian cross-section dalam rangka
memperpendek penelitian longitudinal yaitu, menggunakan beberapa anak
dengan usia yang berbeda pada waktu yang sama sebagai sampel
penelitian, dengan syarat adanya kesamaan latar belakang pekerjaan orang
tua, budaya, dan pendidikan.
Misalnya seseorang akan meneliti pemerolehan bahasa anak dari usia 1-4
tahun, maka orang tersebut meneliti anak dengan usia 1 tahun, 2 tahun, 3
tahun, dan 4 tahun dalam waktu yang bersamaan.
4. Sering ditemukan orang dewasa dari suku tertentu yang pindah dan tinggal
di daerah dengan bahasa yang berbeda, tetap tidak bisa menguasai bahasa
di daerahnya yang baru itu. Selain ada pengaruh faktor motivasi, sebutkan
sebab-sebab mengapa dia tidak bisa menguasai bahasa baru itu dengan
baik. (2)
Jawab :
Orang dewasa yang tinggal di daerah dengan bahasa yang berbeda
tidak bisa menguasai bahasa di daerahnya karena ia telah melewati periode
kritik pada manusia, yaitu suatu periode atau masa seseorang mempelajari
bahasa. Periode kritik biasanya terjadi pada saat anak berusia maksimal 17
tahun, setelah melewati usia tersebut, orang akan kesulitan menerima
bahasa baru yang diajarkan.
5. Apakah yang disebut dengan pivot grammar?
a. Terjadi pada anak usia berapa?
b . Beri contoh dan maknanya. (2)
Jawab :
Menurut Su’udi (2011:11), makna kalimat yang terdiri atas dua
kata ini sangat bervariasi. Tata bahasa mereka biasa disebut “pivot
grammar” (tata bahasa terporos). Disebut demikian karena anak lebih
mengenal kata tertentu dan kurang mengenal kata yang lain.
Dua kata yang diucapkan anak digunakan untuk menggambarkan
keseluruhan makna yang ingin ia ungkapkan. Anak mulai berpikir secara
“subyek + predikat. Dalam pikiran anak itu, subjek + predikat” dapat
terdiri atas kata benda + kata benda atau kata sifat + kata benda.
Pivot grammar terjadi pada saat usia anak 1,5-2 tahun, yaitu pada tahap
ketika anak baru bisa mengucapkan 2 kata sebagai tumpuan untuk
membentuk satu kalimat.
Berikut adalah contoh pivot grammar :
Ujaran Makna yang dimaksud
Baby
chair
The baby is sitting on the
chair.
Bayi duduk di kursi
Mama
bobo
Mama, saya mau bobo.
Papa air Papa minum air.
Hit doggie I hit the doggie.
Aku memukul anjing
Daddy hat Daddy’s hat.
Topi (milik) ayah
6. Jelaskan apa yang disebut periode kritik pada anak-anak. (3)
Jawab :
Critical period atau periode kritis menurut (Lenneberg, 1967)
adalah masa dimana anak harus dikenalkan pada satu bahasa yang
diekspos kepadanya. Masa kritis ini berakhir kira-kira pada akhir masa
kanak-kanak yaitu usia 12 tahun atau mungkin juga masa puber.
Lenneberg mengatakan bahwa jika sampai pada usia ini anak tidak
diperkenalkan pada satu bahasa pun, maka dia tidak akan pernah belajar
bahasa secara normal dan fungsional. Hal ini terjadi pada Genie, seorang
anak yang dikurung di dalam kamar setelah bertahun-tahun dan melewati
masa kritiknya, ketika ia ditemukan dan diberi asupan bahasa, ia tetap saja
tidak bisa mengucapkan satu kata pun.
7. Berbicara tentang pemerolehan kata pada batita, dikenal istilah ‘here’ and
‘now’. Apa maksudnya? (2)
Jawab :
Menurut (Dardjowidjojo, 2010 : 240), istilah sini dan kini (here
and now) artinya dimanapun juga kosakata yang dikuasai anak pertama-
tama adalah kosakata dari objek yang ada di sekelilingnya (=sini) dan
yang saat itu ada (=kini). Anak belum bisa membayangkan benda yang
tidak ada atau peristiwa yang sudah atau belum terjadi. Kata yang
diperoleh anak pada awal ujarannya ditentukan oleh lingkungannya. Pada
anak orang kaya yang mampu membelikan berbagai macam mainan, anak
akan menyebutkan kata boneka, mobil, nyopir, belanja, namun pada anak
petani atau desa yang terpencil, kata yang diujarkan berbeda lagi, prinsip
sini akan membuat anak menguasai kosakata sawah, daun, dan rumput
bebek
8. a. Mengapa fonem /o/ lebih lambat dikuasai anak dari pada fonem /a/? (2)
b. Faktor apa yang mempermudah anak dalam menirukan/mengucapkan
fonem/kata?
Jawab :
a. Anak akan menguasai bunyi [a] terlebih dahulu karena dua hal:
1) Pengucapan bunyi [a] ini terjadi pada rongga mulut bagian belakang
dan anak tidak memerlukan tekanan dalam mengucapkan bunyi ini.
2) Setiap anak sudah menguasai bunyi [a] ini sejak mereka masih bayi
yang baru keluar dari kandungan ibunya. Maka tidak heran huruf
vokal ini lebih dikuasai anak dibanding bunyi vokal lainnya yaitu [i],
[u], [e], [o].
b. Brown dalam Steinberg dan Sciarini (2006:10) menyatakan bahwa anak
memperoleh morfem dipengaruhi oleh 3 variabel, yaitu : mudah atau
tidaknya dapat teramati oleh panca indra, ketertarikan dan keinginan
anak terhadap benda, dan situasi yang ingin ia komunikasikan.
9. Bahasa manusia dan binatang mempunyai fungsi tertentu. Bedakan dengan
contoh. (3)
10. Jelaskan bahwa onomatope mengingkari pernyataan bahwa hubungan
antara kata da makna adalah arbritrer. (2)
11.Penelitian eksperimen pada bayi dengan high amplitude sucking
procedure bertujuan apa? Bagaimana caranya? (2)
Jawab :
Penelitian ini digunakan untuk mengetahui kemampuan anak
dalam memahami bahasa. Anak-anak diberikan stimulus cahaya visual
untuk mengatur kekuatan hisapnya. Lalu membiasakan mereka untuk
dapat membedakan /ba/ dan /pa/.
Caranya, bayi bayi terjaga dan dalam keadaan tenang waspada, ia
ditempatkan dalam kursi yang nyaman dan diberi dot yang telah
disterilkan yang terhubung ke transduser tekanan dan komputer melalui
sepotong pipa karet. Setelah bayi mulai mengisap, komputer mengukur
bayi rata-rata amplitudo ketika bayi mengisap, ketika bayi menghisap
sebuah suara disajikan kepada bayi setiap kali "amplitudo tinggi" kuat atau
mengisap terjadi. Bayi dengan cepat belajar bahwa mengisap mereka
mengontrol suara, dan mereka akan mengisap lebih kuat dan lebih sering
untuk mendengar suara yang mereka paling sukai. Tingkat mengisap juga
dapat diukur untuk melihat apakah bayi merespon ketika suara baru
dimainkan.
12. Apa yang dimaksud dengan child directed speech. Apa ciri-cirinya?
(2)
Jawab :
Child directed speech yaitu bahasa sang ibu yang dipakai oleh
orang dewasa pada waktu berbicara dengan anak yang sedang dalam
proses memperoleh bahasa ibunya. (Dardjowidjojo, 2010:243)
CDS memiliki ciri-ciri khusus, yaitu :
- kalimatnya umumnya pendek-pendek
- banyak menggunakan kata sapaan
- nada suaranya biasanya tinggi
- intonasi agak berlebihan
- laju ujaran agak lambat
- banyak redunansi (pengulangan)
PETUNJUK PENGERJAAN
1. Pilihlah 2 (dua) dari soal-soal berskor 3. ---------- skor
maksimal: 6
2. Pilihlah 7 (tujuh) dari soal-soal berskor 2. --------- skor
maksimal: 14
3. Skor total UTS ----------- 20
4. Tidak diperkenankan mengerjakan lebih dari 9 soal.
5. Tulislah nomor soal aslinya, tulis juga pertanyaan dan skornya.
6. Barang siapa tidak memenuhi persyaratan ini, dinyatakan harus
mengulang tes.