usulan pengabdian pembelajaran melukis dengan teknik air brush
TRANSCRIPT
PROGRAM ILMU PENGETAHUAN,TEKNOLOGI, DAN SENI (IPTEKS)
A. JUDUL
Pembelajaran Melukis dengan Teknik Air Brush bagi Guru SMK Jurusan
Seni Lukis di Daerah Istimewa Yogyakarta.
B. ANALISIS SITUASI
Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang boleh dikatakan semua
orang mengalami, dari lahir sampai meninggal, maka pendidikan disebut juga
pendidikan sepanjang hayat. Penyelenggara pendidikan baik formal maupun non
formal sama-sama ingin mencerdaskan manusia sehingga, terciptanya SDM yang
berkualitas dan cerdas. Pada tatanan pendidikan formal khususnya yang
menyelenggarakan/ membuka studi tentang seni sudah ada dari SLTP sampai
Perguruan Tinggi. SMK sebagai salah satu penyelenggara pendidikan formal
didesain untuk menjawab tantangan kebutuhan tenaga-tenaga profesional di
bidang iptek dan kesenian, untuk itu pemerintah telah membuat peraturan dan
menerapkan kurikulum SMK pola BBC Sekolah Menengah Kejuruan No. 29
Tahun 1990 Pasal 2 ayat 1 bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa
untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, mengembangkan diri
sejalan dengan perkembangan iptek dan kesenian, meningkatkan kemampuan
sebagai anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan
sosial budaya dan alam sekitarnya.
Sedangkan PP 29 Tahun 1990 Pasal 3 Ayat 2 tujuan SMK untuk
menyiapkan tamatan memasuki lapangan kerja dan bersikap profesional, mampu
memilih karier, berkompetisi dan mengembangkan diri. Menyiapkan tenaga kerja
menengah yang produktif, adaptif dan kreatif.
Menyikapi dan menindaklanjuti program pemerintah dalam mendorong
SMK rnampu menyiapkan lulusan yang profesional, tentu sangat berkaitan
dengan operasional proses belajar mengajar di kelas. Ujung tombak keberhasilan
tamatan ditentukan oleh banyak hal. Salah satu faktor terpenting adalah pada
keberhasilan pembelajaran di kelas. SMK seni telah dirancang dan dikondisikan
oleh Dikmenjur dengan sarana dan fasilitas yang cukup lengkap dan memadai.
Walaupun SMK seni telah tampil dengan warna baru, namun peran dan
sumbangannya untuk menyiapkan tenaga kerja belum optimal. Kendala utamanya
adalah mutu guru dan belum mantapnya metode pendidikan dan pelatihan yang
efektif dan efisien (Depdikbud 1997: 3).
Upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran adalah kunci utama
untuk meningkatkan mutu tamatan. Penyiapan sumber daya manusia, fasilitas,
dan yang lain guru dalam pembelajaran akan lebih baik dan profesional.
Selanjutnya Heinz Kock (1986:16) mengatakan bahwa orang yang paling penting
dalam sekolah adalah murid, guru hanya seorang pembantu, atau dengan kata lain
guru melaksanakan pembelajaran ditinjau dan aspek murid bukan aspek guru.
Untuk meningkatkan kwalitas lulusan peranan guru sangat menentukan, salah satu
jurusan di SMK yaitu Seni Lukis, kiprahnya cukup lama, namun sampai saat ini
belum mengalami kemajuan yang berarti, guru sebagai ujung tombak dalam
proses belajar mengajar perlu dibekali ketrampilan yang memadai berbagai media
yang canggih, tidaklah berarti apabila tidak mempunyai tenaga kerja yang
profesional, hal ini menuntut perlunya peningkatan kualitas SMK. SMK di DIY
khususnya jurusan seni lukis tenaga pengajarnya cukup potensial untuk diajak
maju, oleh karena kurangnya informasi dan perhatian dari pihak yang terkait
sehingga perkembangan seni lukis di SMK boleh dikatakan mandeg (stagnan),
berdasarkan kenyataan yang ada diperlukan suatu terobosan yang bisa membawa
kemajuan di SMK DIY, salah satunya adalah memberi pelatihan tentang teknik
air brush yang bisa digunakan untuk meningkatkan kreatifitas melukis baik bagi
guru maupun bagi siswa Jurusan Seni Lukis di DIY, melukis dengan
menggunakan teknik air brush belum digunakan di SMK DIY, padahal teknik ini
sangat efektif untuk mendukung ide penciptaan karya seni lukis dan juga bisa
diterapkan pada segala media. Untuk tahap awal akan diberi kepelatihan adalah
guru-guru SMK se-DIY dengan cuma-cuma, dipilih perwakilannya untuk datang
ke UNY, karena di Jurusan Seni Rupa UNY sudah memiliki laboratorium
Komputer dan perlengkapan air brush yang memadai dan tenaga-tenaga yang ahli
dibidangnya.
C. TINJAUAN PUSTAKA
a. Pengertian Pembelajaran
Konsep dasar pembelajaran pada dasarnya adalah satu rangkaian dengan
konsep belajar dan mengajar. Menurut aliran behaviorisme Skinner (1974)
Learning is a change in behavior, kata kunci dalam difinisi ini belajar adalah
perubahan tingkah laku, sedangkan menurut Robet Gagne (1977) aliran kognitif,
Learning is a change in human disposition or capability, which persist over a
period of time, and which is not simply ascribable to procces of growth. Kata
kunci dari definisi Gagne belajar adalah suatu perubahan watak atau kemampuan
manusia yang berlangsung selama jangka waktu dan tidak sekedar
menganggapnya proses pertumbuhan.
Sedangkan menurut Winkel (1987) belajar adalah suatu aktivitas mental
psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang
menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman,
ketrampilan, dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan
berbekas. Dari pengarahan tersebut pada prinsipnya belajar adalah perubahan
perilaku manusia dari hasil pengalaman berinteraksi dengan lingkunganya.
Pada prinsipnya mengajar adalah proses yang terjadi pada guru bagaimana
menyampaikan materi pelajaran kepada anak didiknya. Mengajar pada prinsipnya
adalah membina bagaimana belajar, berpikir, berlatih untuk penguasaan suatu
pengetahuan, ketrampilan dan perubahan sikap. Mengajar menurut Zamroni
(2000:61) adalah seni untuk mentransfer pengetahuan, ketrampilan, dan nilai-nilai
yang diarahkan oleh nilai-nilai pendidikan, kebutuhan siswa. Kondisi lingkungan,
dan keyakinan yang dimiliki guru.
Menurut Gagne dan Briggs (dalam Margaret 1991:205) pembelajaran
dilukiskan sebagai upaya orang yang tujuannya ialah membantu orang belajar.
Sedangkan menurut Knowles 1973 (dalam Mappa 1994:12) Pembelajaran adalah
suatu proses dimana perilaku diubah, dibentuk atau dikendalikan. Bila
pembelajaran tekanannya suatu fungsi maka pembelajaran adalah suatu perubahan
yang dapat memberikan hasil jika orang berinteraksi dengan informasi (materi,
kegiatan, pengalaman).
Menurut Dimyati (1999:297) pembelajaran adalah kegiatan guru secara
terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif,
yang menekankan pada penyediaan sumber belajar.
b. Tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran menurut Bloom dibagi atas aspek kognitif, aspek
afektif, dan aspek psikomotorik. Aspek kognitif meliputi pengetahuan,
pemahaman, penerapan, analisa, sintesa, dan evaluasi. Aspek afektif meliputi
penerimaan, partisipasi, penilaian/penentuan sikap, organisasi, dan pembentukan
pola hidup. Aspek psikomotorik meliputi persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing,
gerakan yang terbiasa, gerakan yang komplek, penyesuaian pola gerakan, dan
kreativitas .Winkel (1987:150).
Sedangkan tujuan SMK menurut PP NO 29 Tahun 1990 Pasal 2 ayat 1
dijelaskan :
1. Meningkatkan pengetahuan siswa untuk melanjutkan pendidikan pada
jenjang yang lebih tinggi dan untuk mengembangkan diri sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian.
2. Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam
mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial budaya dan
alam sekitarnya.
Sedangkan tujuan SMK menurut PP No 29 Tahun 1990 pasal 3 Ayat 2
dijelaskan :
1. Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan
sikap profesional.
2. Menyiapkan siswa agar mampu memilih karier, mampu berkompetisi, dan
mampu mengembangkan diri.
3. Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan
dunia usaha dan industri pada saat ini maupun masa yang akan datang.
4. Menyiapkan tamatan agar menjadi warga negara yang produktif, adaptif,
dan kreatif.
c. Guru
Guru dalam pembelajaran adalah komponen yang paling menentukan
keberhasilan tamatan pendidikan. Guru adalah motivator bagi siswa untuk belajar.
Guru yang baik menurut Winkel (1987:110) adalah :
a. Kepribadian guru meliputi memiliki penghayatan nilai-nilai yang penuh
tanggung jawab, berperilaku baik dan bijaksana. Guru harus memiliki
motivasi kerja, memiliki sifat dan sikap ramah, suka humor, luwes, dan
mampu memahami anak.
b. Guru sebagai pendidik, mencakup sebagai inspirator harus mampu
memberikan semangat dan motivasi pada siswa. Guru harus disiplin
baik di kelas maupun di luar kelas.
c. Guru sebagai dikdaktikus harus menguasai prosedur mengajar, materi
pelajaran, mengelola kelas, mampu berinterkasi dengan siswa,
berbahasa Indonesia dengan baik
d). Guru sebagai rekan seprofesi harus mampu menciptakan kerjasama
dengan sesama guru, kepala sekolah dan pihak lain.
Semua kriteria persyaratan guru yang baik dan ideal ini hendaknya menjadi dasar
berpijak berperlaku keteladanan dalam mengajar maupun bersikap dalam
kehidupan sehari-hari. Guru yang baik adalah guru yang dapat sebagai model bagi
siswanya dalam berperilaku, berpenampilan di dalam kelas maupun di
masyarakat.
d. Media dalam Seni Rupa (Seni Lukis)
Media pembelajaran dalam proses belajar mengajar seni rupa lebih banyak
media yang bersifat visual dan audio visual. Media visual adalah media yang
dapat dilihat, dalam pembelajaran senirupa media visual antara lain meliputi
sketsa, gambar, foto, lukisan, dan model. Media audio visual meliputi rekaman
video, televisi, dan komputer multi media. Media pembelajaran dalam berkarya
seni rupa identik dengan bahan yang digunakan berkarya. Penyusunan elemen
seni rupa seperti garis, bentuk, warna, dan tekstur untuk berkarya seni dua
dimensi media yang digunakan adalah kertas, kanvas, cat (warna), tinta, pensil,
dan sebagainya. Media pembentukan berkarya seni rupa tiga demensi yang
digunakan adalah tanah liat, kayu, logam, kertas, bubur kertas, rotan, dan
sebagainya. Media tersebut dibentuk berdasarkan kaidah desain yang benar.
Bahan-bahan untuk berkarya seni rupa ini disebut sebagai media penciptaan karya
seni rupa.
Penggunaan media pengajaran dapat berfungsi untuk memperkaya,
mempermudah, dan memperjelas proses belajar mengajar di kelas, untuk
membangkitkan motivasi, memberikan orientasi, memberikan ilustrasi,
memberikan evaluasi, memberikan tugas dan sebagainya Winkel (1987). Media
pembelajaran dalam pengajaran seni rupa lebih berperan sebagai visualisasi dan
pembangkit motivasi siswa untuk mampu menciptakan atau mengekspresikan
gagasannya bukan untuk ditiru. Prinsip penciptaan karya seni rupa adalah bersifat
individual walaupun tema atau obyek yang digambar sama hasilnya relatif
berbeda. Hal ini dapat dilihat pada goresan, gelap terang, karakter obyek,
kekuatan warna, kerapihan, dan media yang digunakan.
Bagaimana selanjutnya guru memilih metode pembelajaran penciptaan
karya seni rupa yang dapat memberikan kemudahan proses mencipta. Dengan
metode yang tepat dapat memberikan motivasi untuk mampu berbuat, mampu
mengembangkan kreativitas, sensitifitas, dan trampil berkarya seni rupa dan kria.
Pembelajaran seni rupa yang baik mampu mengantarkan siswa untuk mampu
menemukan dirinya sendiri.
Penggunaan metode mengajar dalam pembelajaran seni rupa yang lebih
efektif adalah melibatkan langsung dalam aktivitas berkarya seni. Pada umumnya
guru dalam mengajar seni rupa menggunakan kombinasi metode ceramah, tanya
jawab, demontrasi, dan pemberian tugas. Dalam pembelajaran materi produktif
pada kurikulum SMK seni lebih ditekankan pada penguasaan dasar-dasar keahlian
yang luas, kuat, mendasar, serta penguasaan alat dan teknik bekerja yang tepat.
Metode pemberian tugas dan latihan lebih ditekankan untuk penguasaan teknis
berkarya seni rupa. Metode tersebut lebih dikenal dengan istilah Production based
learning by doing.
D. MENTIMASI DAN PERUMUSAN MASALAH
Terdapat banyak masalah yang dihadapi SMK Jurusan Seni Lukis di DIY
dalam usaha membekali para gurunya untuk dapat menguasai Teknik Melukis
dengan air brush dan penggunaan komputer dalam perencanaannya diurai secara
luas adalah :
1. Tidak memiliki guru yang mempunyai keterampilan (profesional) di
bidang air brush dan komputer.
2. Tidak memiliki anggaran untuk pengembangan keterampilan para
guru yang cukup memadai.
3. Kurangnya kepelatihan tentang melukis dengan teknik air brush dan
komputer.
4. Kurangnya ketersediaan buku-buku, modul, dan referensi lain yang
membahas secara aplikatif melukis dengan teknik air brush.
Berbagai masalah tersebut di atas akan secepatnya teratasi bilamana
rencana pelatihan ini dapat terlaksana dengan baik. Dengan demikian rumusan
masalah yang diajukan dalam program IPTEKS hanyalah yang terkait erat dengan
operasional aplikasi melukis dengan teknik air brush, yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana memilih media dan bahan yang tepat untuk teknik air
brush?
2. Bagaimana mengaktifkan semua fasilitas (perintah-perintah) yang
telah tersedia dalam program komputer dalam pembuatan rancangan
desain untuk air brush?
3. Bagaimana membuat lukisan realis dan non realis dengan teknik air
brush ?
E. TUJUAN KEGIATAN
Kegiatan pelatihan ini bertujuan, antara lain
1. Meningkatkan pengetahuan siswa SMK untuk mengembangkan
kreatifitas disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan kesenian.
2. Memperkenalkan teknik seni lukis dengan alat airbrush sebagai salah
satu teknik yang lebih fleksibel penerapannya pada berbagai macam
media dengan kualitas hasil yang prima dan mudah dipelajari oleh
para siswa SMK jurusan seni lukis se-DIY.
3. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru-guru SMK Jurusan
Seni Lukis se-DIY khususnya penguasaan teknik air brush baik secara
manual maupun komputer agar nantinya dapat diterapkan kepada
siswa didiknya.
4. Menyiapkan tamatan SMK se-DIY untuk menjadi warga negara yang
produktif, adaptif, dan kreatif serta mampu menjadi sumber daya
manusia yang handal dan potensial khususnya pada bidang seni lukis
dan bidang-bidang seni rupa pada umumnya.
F. MANFAAT KEGIATAN
Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini akan sangat bermanfaat bagi SMK,
guru-guru dan siswa SMK program Jurusan Seni Lukis se-DIY. Manfaat tersebut
antara lain sebagai berikut :
1 Bagi SMK
Terselenggaranya pelatihan keterampilan air brush ini sangat
mendukung dalam proses belajar-mengajar, disamping pengayaan
materi teknik seni lukis. Diharapkan bisa menjadi SMK unggulan
dalam seni lukis. Sehingga menjadi daya tarik bagi calon siswa untuk
masuk ke SMK bersangkutan.
2. Bagi para guru SMK Jurusan Seni Lukis
Menambah wawasan dan penguasaan keteknikan dalam melukis
khususnya dengan materi air brush yang akan dapat menunjang
kreatifitas guru dalam mensukseskan program belajar mengajar.
3. Bagi para siswa SMK Jurusan Seni Lukis
Mampu menguasai teknik melukis dengan air brush secara baik yang
nantinya setelah lulus dapat dikembangkan lagi menjadi suatu
kegiatan profesional yang mampu menciptakan lapangan kerja baru
secara mandiri dalam hal seni lukis dengan air brush yang profesional.
G. KERANGKA PEMECAHAN MASALAH
Kerangka pemecahan masalah dalam pelatihan Teknik air brush untuk
guru-guru SMK se-DIY ini adalah sbb:
Penyelenggaraan pelatihan intensif teori-teori dasar Air Brush
a. Mengenal peralatan, bahan yang digunakan dalam teknik air brush
b. Mengenal desain/rancangan yang menggunakan komputer grafis
c. Mengenal penggunaan masing-masing tipe spary gun dan pen brush.
d. Mengenal pembuatan karya lukis yang realis dan non realis dengan
teknik air brush serta komputer.
c. Mengenal teknik finishing dan pameran hasil karya mandiri
H. KHALAYAK SASARAN YANG DITUJU
Dalam kepelatihan ini ditujukan kepada guru-guru SMK Jurusan Seni
Lukis se-DIY, baik itu swasta maupun negeri. Alasan mengapa para guru yang
diberi kepelatihan pada tahap awal, yaitu karena guru sebagai ujung tombak
dalam proses belajar-mengajar yang tentunya akan mampu menyampaikan segala
sesuatunya kepada siswa (peserta didiknya). Direncanakan dalam kepelatihan ini
sebanyak 12 orang guru, masing-masing SMK mengirimkan perwakilan sebanyak
3 orang, pelatihan dipusatkan di Jurusan Seni Rupa UNY, hal ini dilakukan
dengan pertimbangan di UNY telah tersedia peralatan yang memadai seperti
tersedianya laboratorium komputer, studio lukis, dan studio fotografi. Dengan
fasilitas 20 komputer multimedia yang bisa digunakan untuk mendesain lukisan
juga tersedia alat-alat pendukung lainnya seperti : kompresor, spray gun, pen
brush dengan segala ukuran, serta lainnya.
I. KETERKAITAN
Lembaga PPM Universitas Negeri Yogyakarta dalam gerak langkahnya
didukung oleh berbagai potensi sumber daya manusia dan peralatan dari FBS
UNY Jurusan Pendidikan Seni Rupa dan Kerajinan sesuai dengan program
pelatihan yang ditawarkan. Potensi yang dimiliki untuk mendukung program
pelatihan ini adalah sebagai berikut :
1. Memiliki ruang Laboratorium komputer yang memadai dengan
fasilitas ruangan sejuk dan 20 unit komputer.
2. Memiliki kompresor dengan didesain untuk air brus dan beraneka
spay gun dan pen brush.
3. Memiliki tenaga pengajar desain dan seni lukis yang menguasai dalam
bidangnya.
4. Memiliki Studio dan laboratorium Seni Lukis yang akan sangat
menunjang pengajaran dan pelatihan.
Dalam pembinaan bagi SMK yang sama-sama bernafaskan seni, UNY
akan berusaha untuk menjalin kerja sama yang sinergis antar instansi terkait.
Manfaat bagi UNY adalah sebagai wujud pelaksanaan Tri Dharma Perguruan
Tinggi khususnya Pengabdian Kepada Masyarakat. Sedangkan bagi SMK yang
mengirimkan peserta pelatihan, akan mempunyai guru pengajar Seni Lukis yang
terampil dibidang teknik air brush dan komputer.
J. METODE KEGIATAN
Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pelatihan ini akan digunakan
metode Ceramah, Demontrasi dan Pemberian Tugas (praktek langsung)
1. Metode Ceramah
Metode ini digunakan untuk memberi bekal pengetahuan teori dan
dasar-dasar mengenai seni lukis pada umumnya serta teknik-teknik air
brush pada khususnya. Dalam hal ini instruktur memberikan
bimbingan mulai dari tahap awal kegiatan berupa teori tentang
estetika, bentuk, komposisi, warna, garis, efek dan lain sebagainya,
kemudian tahap selanjutnya adalah pengenalan alat, pengenalan
bahan, materi pendukung serta media yang akan dipergunakan sebagai
alas gambar. Diharapkan setelah mengikuti metode ceramah ini tiap
peserta pelatihan mampu mempraktekan dan mengoperasikan
perintah-perintah yang diberikan oleh instruktur.
2. Metode Demontrasi
Dalam metode demontrasi ini, para peserta pelatihan diperlihatkan
mengenai tatacara pelaksanaan pembuatan lukis dengan teknik air
brush, disini instruktur memperlihatkan mulai dari persiapan sketsa,
persiapan alat-alat bantu (pinsil, penggaris besi, penghapus, selotip
kertas, cutter, karton serta plastik dan lem stiker), penggunaan cat
dasar, cara mencampur cat, jarak penyemprotan, konsistensi tekanan
udara, penutupan bagian-bagian gambar serta perawatan alat selesai
pemakaian.
3. Pemberian Tugas ( latihan mandiri)
Bagi peserta pelatihan dituntut untuk membuat karya mandiri berupa
karya dengan efek-efek air brush sederhana sampai efek air brush
yang rumit. Disini para peserta menggunakan dua macam teknik air
brush yaitu : Teknik menggunakan mal (positip negatif) serta teknik
free hand drawing yaitu gambar bebas tanpa menggunakan mal, disini
para peserta akan dilihat kemampuannya dalam penguasaan air brush
maupun sense of arts –nya dimana karya tersebut mempunyai nilai
estestis yang tinggi atau belum. Hasilnya akan dipamerkan untuk
mengetahui sejauh mana tiap-tiap peserta mampu melukis dengan
teknik air brush. Dalam metode ini instruktur memberikan tugas-tugas
yang harus diselesaikan oleh para peserta pelatihan dengan
menggunakan teknik air brush mulai dari persiapan, perancangan
desain / sketsa, penyemprotan air brush sampai final berupa karya
lukis air brush.
K. RANCANGAN EVALUASI
Evaluasi tingkat keberhasilan pelaksanaan pelatihan akan dilakukan
secara kontinyu, baik pada saat pelatihan berlangsung maupun pada akhir
kegiatan. Evaluasi pada saat kegiatan berlangsung ditekankan pada keberhasilan
pada masing-masing peserta untuk dapat menyelesaikan tahap-tahap dalam
melukis, mula-mula pembuatan desain bebas dengan teknik air brush dan
rancangan menggunakan komputer, pembuatan lukisan realis dan non realis,
berlangsungnya pelatihan adalah sejauh mana masing-masing peserta dapat
menyelesaikan tahap-tahap dalam pembuatan karya lukisan. Standar keberhasilan
ditetapkan bilamana 80% jumlah peserta dapat menyelesaikan tahap-tahap tugas
dengan baik dan benar. Bila tolok ukur ini dapat tercapai dengan baik, maka
pelatihan dilanjutkan materi berikutnya secara berurutan.
Sedangkan evaluasi akhir kegiatan dilakukan dengan cara memberikan
tugas mandiri kepada masing-masing peserta pelatihan untuk mengadakan tugas
tersebut dengan teknik air brush seperti pada saat latihan berlangsung. Materi
evaluasinya juga menggambar model yang realis dan non realis. Tolok ukur
keberhasilannya ditentukan dengan standar bilamana 90% peserta pelatihan dapat
menyelesaikan tugas mandiri dengan lengkap dalam waktu 4 jam (240 menit),
maka pelatihan ini dapat dikatakan "Berhasil dengan baik.”
L. RENCANA DAN JADWAL KERJA
Untuk melaksanakan program PPM ini dibutuhkan waktu selama 8
(delapan) bulan mulai sejak penanda-tanganan kontrak kerja sampai dengan
penyerahan laporan akhir kegiatan. Berbagai kegiatan yang direncanakan dalam
pelaksanaan program PPM ini sebagaimana yang tertulis pada tabel berikut ini :
Tabel 1. Rencana dan Jadwal Kerja Kegiatan PPMNO KEGIATAN BULAN KE :
I II III IV V VI VII VIII
1 Persiapan sarana dan prasarana x
2 Seminar rencana Kegiatan x
3 Persiapan Materi dan pendaftaran
peserta Pelatihan
x
4 Penjelasan teori dasar - dasar
melukis
x x
5 Teori dan praktek melukis T.
airbrush
x x x x x x
6 Latihan Mandiri x x x x x
7 Evaluasi hasil pelatihan x
8 Evaluasi laporan x
9 Pameran dan seminar x x
M. ORGANISASI PELAKSANA
1. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama dan Gelar Lengkap : Drs. R. Kuncoro Wulan Dewojati, M.Sn.
b. Pangkat/Golongan/NIP : Lektor IIII/c/132107020
c. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli
d. Bidang Keahlian : Desain, Melukis dan Komputer Grafis
e. Fakultas/Program Studi : FBS/Pend. Seni Rupa Kerajinan
f . Waktu untuk kegiatan ini : 12 jam/minggu
2. Anggota Pelaksana
a. Nama dan Gelar Akademik : Drs. Susapto Murdowo, M.Sn
b. Pangkat/Golongan/NIP : Penata Muda Tk. I/III/b/131666725
c. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli
d. Bidang Keahlian : Seni Lukis
e. Fakultas/Program Studi : FBS/ Pendidikan Seni Rupa
f. Waktu untuk kegiatan ini : 12 jam/minggu
3. Tenaga Lapangan
a. Nama dan Gelar Akademik : Drs. Djoko Maruto
b. Pangkat/Golongan/NIP : Lektor/III/d/131411086
c. Unit Kerja : FBS UNY
d. Waktu untuk kegiatan ini : 12 jam/minggu
e. Pembantu Bidang : Adm dan Tgs Lapangan
N. RENCANA BIAYA
Rencana anggaran biaya yang diajukan dalam pelatihan ini adalah :
Tabel 2. Pelaksanaan dan Pengadaan Bahan
No NAMA BAHAN VOLUME HARGA (Rp)
SATUAN
JUMLAH
1 Seminar rencana kegiatan 15 orang 20,000,00300,000,00
2 Penyusunan modul 1 paket 300,000,00300,000,00
3 Foto copy modul 15 paket 10,000,00150,000,00
4 Persiapan peralatan (Melukis) 1 paket 1,500,000,00 1,500,000,00 5 Pengadaan Alat Tulis Kantor (ATK) 1 Keg 200,000,00
200,000,006 Pengadaan konsumsi (15 orang) 1 hari 25,000,00 275,000,007 Pembelian film slide dan cuci 3 paket 100,000,00
300,000,008 Pembelian film dan cuci cetak 1 paket 75,000,00 75.000,009 Seminar laporan 15 orang 20,000,00
300,000,00 10 Penyusunan laporan dan penggandaan 1 paket 150,000,00
150,000,0011 Pembuatan sertifikat 15 lembar 5,000,00 75.000,00
Jumlah 3,525,000,00
Tabel 3. Biaya Honorarium
No KEGIATAN VOLUME HARGA (Rp)
SATUAN JUMLAH
1 Pembimbing Melukis 2 orang 100,000,00100,000,00
2 Instruktur Lapangan 1 orang 100,000,00 100.000,00
3 Praktek (Melukis realis dan non realis) 2 orang 100,000,00 200,000,004 Aplikasi ke desain Komputer 1 orang 100,000,00 100,000,005 HR Kepala Proyek 1 orang 350,000,00 350,000,006 HR Anggota Pelaksana 1 orang 300,000,00 300,000,007 HR Pembantu Pelaksana (1 orang) 1 orang 225,000.00 225,000,00
Jumlah 1,475,000,00
Jumlah anggaran yang diajukan
1. Pelaksanaan dan Pengadaan Bahan Pelatihan : Rp. 3,525,000,- (70,5%)
2. Biaya Honorarium : Rp. 1.475,000,- (29,5%)
Jumlah : Rp. 5.000.000,-
(Lima Juta Rupiah)
LAMPIRAN 2.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
PELAKSANA KEGIATAN PENERAPAN IPTEKS
A. Ketua Pelaksana Pengabdian
1) Nama Lengkap dan Gelar Akademik : Drs.R. Kuncoro Wulan Dewojati, M.Sn.
2) Tempat dan Tanggal Lahir : Yogyakarta, 20 Maret 1966
3) Jenis Kelamin : Laki-laki
4) Fakultas/Jurusan : Bahasa dan Seni /Pend. Seni Rupa
5) Pangkat/Golongan/NIP : Lektor/III/c/ 13107020
6) Bidang Keahlian : Seni Lukis dan Desain Grafis
7) Kedudukan dalam TIM : Ketua
8) Alamat Kantor : Kampus Seni Rupa FBS UNY
Kuningan Yogyakarta Tlp. 586168
Psw. 383
9) Alamat Rumah : Jl. Letjend. Suprapto 16 Yogyakarta
(0274) 582656
10) Curriculum Vitae : Terlampir
B. Anggota Pelaksana Kegiatan
1 . Nama Lengkap dan Gelar Akademik : Drs. Susapto Murdowo, M.Sn
2. Tempat dan Tanggal Lahir : Yogyakarta, 5 Oktober 1957
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Fakultas/Jurusan : Bahasa dan Seni/Pend. Seni Rupa
5. Pangkat/Golongan/NIP : Penata Muda Tk I/III/b/132666736
6. Bidang Keahlian : Seni Lukis
7. Kedudukan dalam TIM : Anggota
8. Alamat Kantor : Kampus Seni Rupa FBS UNY
Kuningan Yogyakarta Tlp 586168
Psw. 383
9. Alamat Rumah : JI.Letjen. Suprapto 76 Yogyakarta
10.Curriculum Vitae : Terlampir
CURRICULUM VITAE
A.DATA PRIBAD11. Nama Lengkap : Drs.R. Kuncoro Wulan Dewojati, M.Sn.2. NIP. : 1321070203. Tempat/TgI Lahir : Yogyakarta, 20 Maret 19664. Pangkat dan Jabatan : Lektor, IIIc5. Jurusan/Program Studi : Pendidikan Seni Rupa dan Kerajinan6, Fakultas/Universitas. : FBS/UNY7. Kedudukan dalam Tim : Ketua8. Bidang Keahlian
a. Kependidikan : -b. Non Kependidikan : S.Lukis, Grafis, Desain, Komputer Grafis Desain
9. Alamat Kantor : Kampus, Kuningan, Pendidikan Seni Rupa FBS, UNY.
10. Alamat Rumah : Jln.Letjed Suprapto 16 Yogyakarta (0274) 58265611. Pengalaman dalam Bidang Pengabdian Masyarakat dan Pembuatan Logo
No. Judul Kegiatan Tahun Sumber Dana1 Mendapat berbagai macam kejuaraan dan
penghargaan dalam bidang seni rupa antara lain:- Juara I Lomba Poster Hardiknas Tingkat Kodya- Juara II Lomba Poster Hardiknas Tingkat Propinsi- Juara I Lomba Lukis Dinding FFI- Juara II Lomba Lukis Kaligrafi Jawa- Juara Favorit Lomba Poster Dinding KNPI- Nominator Logo Tempo
1979-1984
2 Sebagai Chief Visual Mechandising MatahariDept Store Kudus PlazaBanyak mendapatkan penghargan di bidang logodan poster.
1989-1992
3 Sebagai Art Director Gopala Adv. 19944 - Tim Perancang Logo STIE Widya Wiwaha
Yogyakarta- Merancang Logo Muktamar Tapak Suci di
Yogyakarta- Merancang Logo Penerbit Hanindita - Juara III Logo PT Andalan Mobil Indonesia- Juara I Logo Jam Belajar Masyarakat
Yogyakarta
1994- U. N. Y
- Tim Perancang Logo Universitas Negeri
Yogyakarta- Merancang Logo Rick Studio - Merancang Logo Kedai Kalahari- Merancang Logo PT Mahajana Sangga Langit- Merancang Logo CV Mataram Cipta Mandiri- Merancang Logo Sanggar Dewa Ruci- Merancang Logo PT Kepurun Pawana
Indonesia- Merancang Logo PT Yogya Bangun Persada- Merancang Logo Warnet Maga - Merancang Logo Boalemo Sulawesi Tengah- Juara. II Lomba Poster Internasional “Age
Issues” PBB - Merancang Desain Seminar Internasional
Telkom-Bandung - Merancang Logo PT. Solusi Informatika
Semesta - Aktif mengikuti beberapa Seminar dan
pelatihan Desain- Aktif sebagai pemerhati bidang desain sampai
sekarang.
CURRICULUM VITAE
A.DATA PRIBAD11. Nama Lengkap : Drs. Susapto Murdowo, M.Sn.2. NIP. : 1326667363. Tempat/'Tgl. Lahir : 5 Mei 19564. Pangkat dan Jabatan : Penata Muda TkI, IIIb5. Jurusan/Program Studi : Pendidikan Seni Rupa dan Kerajinan6. Fakultas/Universitas : FBS, UNY7. Bidang Keahlian : Seni Lukis8. Alamat Kantor : Kampus Kuningan, Pendidikan Seni Rupa FBS,
UNY9. Alamat Rumah : Jl. Letjen Suprapto No. 76 Yogyakarta
10. Riwayat Pendidikan :
Program Jurusan / Bidang Keahlian
Tahun Lulus Nama Instansi Penyelenggara
Sarjana S.1 Seni Lukis 1982 STSI-ASRI YkSarjana S.2 Seni Murni 2000 ITB Bandung
11. Pengalaman dalam Bidang Pengabdian kepada Masyarakat
No Judul Kegiatan Tahun Sumber Dana1 Pembinaan Sanggar Seni Rupa Anak-anak 1977 UNY2 Penyuluhan Ketrampilan Cetak Sablon pada
Muda-mudi, Depok, Sleman, Yogyakarta1998 UNY
3 Penyuluhan Ketrampilan Cetak pada Muda-mudi, Gandok, Catur Tunggal, CT, Sleman, Yogyakarta
1998 UNY
4 Aktif Pameran Seni Lukis5 Semi Que
CURRICULUM VITAE
1. Nama : Drs. Djoko Maruto2. Jenis Kelamin : Laki-laki3. Status : Kawin4. Agama : Kristen6. Alamat : J1. Cempaka, No 5, Jambu Sari,
Depok, Sleman, Yogyakarta7. Pangkat dan Jabatan : Penata Tk I, IIId, (Lektor)8. Seminar/Simposium/Lokakarya/Workshop
No. Bidang Tempat Tahun1 Seminar Nasional Bahasa, Sastra,
dan Seni dalam PerspektifPluralisme Budaya
FBS, UNY, Yogyakarta 2001
2 Seminar Diskomvis "KiatPengembangan DiskomvisSebagai Program Unggulan"
FBS, UNY, Yogyakarta 2001
3 Seminar Akademik "PeningkatanPengetahuan Tentang PenelitianSeni"
FBS, UNY, Yogyakarta 2002
4 Seminar Nasional "Life Skilldalam Perspektif PendidikanNasional di Era Global"
Hotel Saphire-CenturyYogyakarta
2002
5 Seminar Fotografi Jurnalistikdalam Media Pers Nasional
UPN, Petran, Yogyakarta 2002
6 Seminar Nasional Kurikulum Berbasis Komputer
FBS, UNY, Yogyakarta 2002
7 Aktif Pameran Di Beberapa Daerah