usgfus word
DESCRIPTION
usgfusTRANSCRIPT
Wang dkk [1] pada tahun 2002 melaporkan bahwa ablasi dengan ultrasound-
guided high intensity focused ultrasound (USgHIFU) aman dan layak untuk pengobatan
mioma uteri. Sejak itu, banyak penelitian dilakukan di seluruh dunia dan hasilnya
menunjukkan bahwa ablasi dengan high intensity focused ultrasound (HIFU )
merupakan alternatif yang aman, layak [2-5] dan hemat biaya [6] dalam pengobatan
mioma uteri.
Beberapa penelitian [7,8] menunjukkan bahwa rasio non-perfused volume
(NPV) mioma uteri, yang didefinisikan sebagai tingkat persentase NPV dibandingkan
dengan volum mioma setelah terapi HIFU, merupakan faktor yang paling penting yang
mempengaruhi hasil klinis dari ablasi HIFU. Struktur patologis mioma dikaitkan dengan
deposisi energi ultrasonik pada mioma uteri, dan penelitian [9] menunjukkan bahwa
struktur patologis mioma memiliki hubungan dengan rasio NPV. Mioma uteri dengan
hiperintens pada MRI T2-weighted dapat memiliki struktur patologis yang terdiri dari
komponen-komponen sel yang lebih banyak atau aliran darah dan kolagen yang sedikit
dari jenis mioma yang lain, yang sulit untuk diterapi dengan HIFU [10,11]. Mioma uteri
berdasarkan T2-weighted MRI diklasifikasikan menjadi tiga jenis: hypointense,
isointense dan hiperintens. Mioma hiperintens didefinisikan sebagai intensitas sinyal
mioma sama dengan atau lebih tinggi dari miometrium. Oguchi dkk [12]
mengelompokkan mioma uteri menjadi lima jenis berdasarkan T2- weighted MRI, dan
mioma hiperintens kemudian dibagi lagi menjadi heterogenitas dan homogenitas, di
mana keduanya memiliki struktur patologis yang berbeda.
Baru-baru ini, beberapa penelitian [7,13] menemukan bahwa mioma
hiperintens memiliki rasio NPV rata-rata lebih rendah dari mioma isointense atau mioma
hypointense setelah terapi HIFU, dengan penyusutan volum yang sedikit dan
pengentasan gejala yang terbatas selama masa tindak lanjut. Smart dkk [14]
melaporkan bahwa penggunaan agonis gonadotropin releasing hormone (GnRH) dapat
meningkatkan hasil terapi HIFU, tapi Funaki dkk [15] melaporkan bahwa GnRHa tidak
berguna dalam meningkatkan efek ablatif pada mioma hiperintens. Untuk alasan ini,
sebagian besar peneliti sepakat bahwa mioma hiperintens mungkin tidak menjadi
indikasi HIFU. Namun, Gorny dkk [16] tidak setuju dengan hal itu dan mereka percaya
tidak ada perbedaan statistik pada rasio NPV antara berbagai jenis mioma didasarkan
pada tampilan MRI T2-weighted, dan mioma hiperintens hanya mengkonsumsi energi
sonikasi yang lebih dibandingkan dengan mioma isointense dan hypointense. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki secara retrospektif efek ablative dari
USgHIFU pada mioma hiperintens dari perspektif keberhasilan teknis.
Metode dan Bahan
Pasien
Protokol ini disetujui oleh komite etika di Universitas Chongqing Medical. Para pasien
menandatangani formulir informed consent sebelum setiap prosedur. 282 wanita
premenopause dengan gejala mioma uteri yang menjalani USgHIFU di Rumah Sakit
First Affiliated Chongqing Medical University antara bulan Januari 2008 sampai
September 2011 yang dianalisis secara retrospektif.
Pasien dievaluasi oleh dokter ahli kandungan dan dokter HIFU, dan pasien yang
memenuhi syarat didaftarkan. Kriteria inklusi adalah sebagai berikut: (1) usia pasien
lebih dari 18 tahun, namun dalam status premenopause; (2) semua pasien memiliki
gejala; (3) jalur akustik jelas dan aman; (4) pasien dapat dengan lancar berkomunikasi
dengan perawat atau dokter selama prosedur; (5) semua pasien menerima perawatan
pre dan pasca MRI. Kriteria eksklusi adalah: (1) ibu hamil; (2) kontraindikasi untuk MRI
atau injeksi solusi gadolinium; (3) dicurigai atau memiliki tumor rahim ganas; (4)
penyakit radang akut panggul atau penyakit sistemik yang tidak terkontrol; (5) tidak bisa
berbaring dengan posisi pronasi selama 3 jam; (6) mioma dengan area non-perfusi
spontan pada pretreatment MRI. Ketika pasien memiliki mioma uteri multipel, hanya
satu mioma dominan yang dierapi dalam penelitian ini
2.2. Sistem terapi USgHIFU
Pengobatan dilakukan dengan sistem terapi tumor HIFU dipandu USG [JC, Chongqing
Haifu (HIFU) Tech Co, Ltd, Chongqing, China], B-mode ultrasound (Esaote MyLab70,
Italia) dikombinasikan dengan perangkat dengan gambar visual real-time selama
pengobatan. Transduser dengan diameter 20 cm bekerja di frekuensi 0,8 MHz dan
menghasilkan energi. Panjang fokus adalah 15 cm, dimensi area fokal adalah 1,5 mm x
1.5mm x 10 mm. Transduser terintegrasi yang dikendalikan oleh komputer terfiksir
dalam kantung yang terisi dengan air degassed dapat digerakkan dalam enam arah.
Selama terapi, balon air degassed digunakan untuk mendorong keluar usus pada jalur
emisi akustik.
2.3. Pretreatment MRI
Serangkaian standar pencitraan T1-weighted, pencitraan T2-weighted dan pencitraan
T1-weighted diperkuat dilakukan pada semua pasien dengan unit 1,5 T MR (Signa
Excite-II, General Electric Company, USA) beberapa hari sebelum terapi dan dalam
waktu satu bulan setelah terapi.
Jumlah, ukuran dan lokasi mioma uteri dianalisis dengan MRI. Mioma uteri
diklasifikasikan menjadi tiga jenis pada pretreatment T2-weighted MRI [15]: (1)
hypointense, intensitas sinyal seperti otot rangka; (2) isointense, intensitas sinyal lebih
rendah dari miometrium tetapi lebih tinggi dari otot rangka; (3) intensitas hiperintens,
sinyal sama dengan atau lebih tinggi dari miometrium. Mioma hiperintens secara
subyektif diklasifikasikan menjadi tiga kelompok: (3.1) mioma hiperintens heterogen
yang didefinisikan sebagai batangan (> 5 mm) atau pipih berintensitas sinyal tinggi
yang kira-kira atau sama dengan endometrium, atau batangan (> 5 mm) atau pipih
berintensitas sinyal rendah seperti otot rangka dalam mioma; (3.2) mioma sedikit
homogen hiperintens yang didefinisikan sebagai terdistribusi uniformis berintensitas
sinyal tinggi sama atau sedikit lebih tinggi dari miometrium; (3.3) mioma homogen
hiperintens nyata adalah intensitas sinyal tinggi uniformis didistribusikan nyata lebih
tinggi dari miometrium dan kurang lebih sama dengan endometrium (Gbr. 1).
2.4. Ablasi USgHIFU
Semua pasien menerima persiapan usus dan kulit sebelum terapi. Persiapan usus
termasuk makanan cair selama 3 hari, 12-jam puasa sebelum terapi dan pembersihan
enema 2 jam sebelum prosedur. Persiapan kulit termasuk mencukur rambut perut
anterior dari umbilikus ke perbatasan superior simfisis pubis, membersihkan, dan
degassing kulit dinding perut anterior. Selama terapi, kateter urin dimasukkan ke dalam
kandung kemih dan saline normal diisi untuk mengatur volume kandung kemih.
Prosedur ablasi HIFU dilakukan di bawah sedasi intravena dan sadar (fentanyl, 0,8-1 g /
kg, pemberian diulangi dengan interval 30-40 menit; midazolam hidroklorida, 0,02-0,03
mg / kg, pemberian diulangi dengan interval 30-40 menit). Tujuan dari sedasi yang
sadar adalah untuk meringankan ketidaknyamanan, dan mencegah gerakan volunteer
atau involunter. Semua pasien tetap sadar dan tanda-tanda vital seperti pernapasan,
saturasi oksigen, denyut jantung dan tekanan darah dipantau selama terapi.
Pasien diposisikan pronasi di meja HIFU. Dinding perut anterior bersentuhan dengan air
degassed. Sebuah balon air degassed ditempatkan di dinding perut. Pencitraan
ultrasonografi dinamis real-time digunakan untuk mengamati daerah sasaran dan
struktur berdekatan. Terapi dimulai dari dalam ke permukaan dan fokus setidaknya 1
cm dari batas zona pertemuan dan 1,5 cm dari endometrium untuk mencegah cedera
miometrium normal. Ketebalan satu seksi adalah 5 mm (Gambar. 2).
Selama prosedur, energi terapi disesuaikan berdasarkan umpan balik dari pasien dan
perubahan skala abu-abu pada pencitraan ultrasonografi. Proses ini diulangi seksi demi
seksi untuk mencapai ablasi yang komplit pada volum mioma yang direncanakan;
setelah skala abu-abu menutupi sebagian besar lesi, maka terapi dihentikan (Gambar.
3).
Setelah terapi, setiap pasien berbaring dalam posisi pronasi selama 2 jam di ruang
observasi sebelum meninggalkan rumah sakit atau kembali ke bangsal. Antibiotik
profilaksis oral disarankan selama 3 hari setelah pengobatan. Semua pasien diminta
untuk kontrasepsi dalam waktu 6 bulan setelah pengobatan.
2.5. Penilaian efek terapeutik
Semua pasien diminta untuk melaporkan rasa tidak nyaman selama prosedur. MRI
pasca-operasi dalam waktu satu bulan digunakan untuk mengevaluasi efektivitas terapi.
Semua gambaran dibaca dan diukur oleh tiga ahli radiologi yang berpengalaman.
Pencitraan T2-weighted digunakan untuk mengukur ukuran mioma. Gambar yang
ditingkatkan digunakan untuk mengukur NPV yang biasanya dianggap sebagai Volume
nekrosis mioma (Gbr. 4). Rasio NPV didefinisikan sebagai tingkat persentase NPV
dibandingkan dengan Volume mioma setelah terapi HIFU. Volume mioma dan NPV
diukur dalam tiga dimensi: longitudinal (D1), anteroposterior (D2), transversal (D3), dan
dihitung dengan persamaan berikut: V = 0,5233 × D1 × D2 × D3.