usaha bimbingan konseling islami dalam...

15
USAHA BIMBINGAN KONSELING ISLAMI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMP MUHAMMADIYAH 4 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Tugas Dan Syarat Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Disusun Oleh: NUR ROHMA SRI HIDAYATI G 000 080 029 FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

Upload: others

Post on 26-Oct-2020

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: USAHA BIMBINGAN KONSELING ISLAMI DALAM …eprints.ums.ac.id/24108/10/02._Naskah_Publikasi.pdfbimbingan konseling islami tidak hanya terpecahkannya masalah siswa, tetapi juga untuk

USAHA BIMBINGAN KONSELING ISLAMI

DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

DI SMP MUHAMMADIYAH 4 SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Tugas Dan Syarat – Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)

Disusun Oleh:

NUR ROHMA SRI HIDAYATI

G 000 080 029

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2012

Page 2: USAHA BIMBINGAN KONSELING ISLAMI DALAM …eprints.ums.ac.id/24108/10/02._Naskah_Publikasi.pdfbimbingan konseling islami tidak hanya terpecahkannya masalah siswa, tetapi juga untuk
Page 3: USAHA BIMBINGAN KONSELING ISLAMI DALAM …eprints.ums.ac.id/24108/10/02._Naskah_Publikasi.pdfbimbingan konseling islami tidak hanya terpecahkannya masalah siswa, tetapi juga untuk
Page 4: USAHA BIMBINGAN KONSELING ISLAMI DALAM …eprints.ums.ac.id/24108/10/02._Naskah_Publikasi.pdfbimbingan konseling islami tidak hanya terpecahkannya masalah siswa, tetapi juga untuk

2

ABSTRAK

Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk membantu manusia

dalam mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan

yang terjadi. Keberadaan bimbingan konseling di lembaga pendidikan yang

mengatasnamakan Islam dalam menjalankan tugas bimbingannya tentu harus

berpegang teguh pada ajaran Islam yang baik. Salah satu tugas guru BK adalah

membantu meingkatkan motivasi belajar. Motivasi adalah keadaan internal

organisme (manusia ataupun hewan) yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu.

Bagaimana usaha bimbingan konseling Islami dalam meningkatkan motivasi

belajar siswa di SMP Muhammadiyah 4 Surakarta, serta adakah hambatan dalam

melaksanakan usahanya itu merupakan sesuatu yang perlu kita ketahui.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui usaha bimbingan konseling

dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di SMP Muhammadiyah 4 Surakarta

serta mengetahui hambatan bimbingan konseling dalam meningkatkan motivasi

belajar. Manfaat penelitian ini adalah menambah khasanah pengetahuan dan

wawasan mengenai pendidikan, terutama cara-cara peningkatan motivasi belajar

siswa yang dilakukan BKI di SMP Muhammadiyah 4 Surakarta. Penelitian ini

merupakan penelitian lapangan. Sumber data yang diperoleh dari data primer,

yaitu dari sampel siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 4 Surakarta dan guru BK,

serta dari data sekunder (buku-buku, jurnal dan penelitian sebelumnya yang

menjadi reverensi).

Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan

dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif yaitu

setelah data terkumpul, kemudian dilakukan reduksi data kemudian data tersebut

disajikan secara narasi, kemudian dilakukan verifikasi data.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah usaha yang dilakukan bimbingan

konseling Islami dalam meningkatkan motivasi belajar siswa yaitu dengan cara

meningkatkan gairah belajar siswa, memberikan harapan yang realistis,

memberikan insentif, serta memberikan pengarahan untuk melangkah lebih maju

dan sesuai dengan ajaran agama Islam. Langkah-langkah yang digunakan

bimbingan konseling dalam usaha mengatasi masalah siswa sehingga tercipta

sikap dan belajar yang baik yaitu dengan; (1) Mengidentifikasi masalah siswa. (2)

Mencari latar belakang masalah yang dihadapi siswa. (3) Memberikan bantuan

berupa bimbingan belajar dan sosial.

Motivasi belajar siswa di SMP Muhammadiyah 4 Surakarta setelah

mendapatkan bimbingan dan konseling Islami dapat dikatakan sudah ada

peningkatan dengan ditandai siswa tidak lagi melanggar peraturan sekolah serta

tidak ada masalah dalam belajar, prestasi mulai meningkat.

Kata kunci: Konseling Islami dan Motivasi Belajar

Page 5: USAHA BIMBINGAN KONSELING ISLAMI DALAM …eprints.ums.ac.id/24108/10/02._Naskah_Publikasi.pdfbimbingan konseling islami tidak hanya terpecahkannya masalah siswa, tetapi juga untuk

PENDAHULUAN

Pada dasarnya pendidikan

merupakan proses untuk membantu

manusia dalam mengembangkan

dirinya sehingga mampu menghadapi

segala perubahan yang terjadi di

dunia. Dalam rangka membangun

manusia Indonesia yang

sesungguhnya dan seutuhnya

pembangunan di bidang pendidikan

merupakan sarana dan wahana yang

sangat baik untuk pembinaan sumber

daya manusia, oleh karena itu bidang

pendidikan perlu mendapat perhatian

dan penanganan secara intensif oleh

pemerintah dan pengelola pendidikan

khususnya.

Disinilah pentingnya

bimbingan konseling Islami yang

mengedepankan dan memusatkan

penanaman nilai-nilai Islam dalam

pelaksanaannya. Hal tersebut tidak

hanya menyelesaikan masalah siswa

dalam hubungannya dengan belajar,

namun juga dalam masalah yang

berhubungan dengan tingkah laku

siswa yang tidak sesuai dengan

tuntunan Islam. Bimbingan Konseling

islami merupakan suatu layanan yang

tidak hanya mengupayakan mental

yang sehat dan hidup bahagia,

Bimbingan Konseling Islami juga

menuntut kearah hidup yang sakinah

karena selalu dekat dengan Allah

SWT. (Marsudi, 2007: 53)

Konsep bimbingan konseling

Islami tidak dapat terlepas dengan

hakekat manusia menurut Islam. Pada

dasarnya manusia adalah makhluk

Allah, keberadaannya di dunia

sebagai kholifah Allah. Implikasi dari

perbuatannya semua diketahui Allah

dan terjadi atas takdir Allah. Tujuan

bimbingan konseling islami tidak

hanya terpecahkannya masalah siswa,

tetapi juga untuk meningkatkan

kesadaran serta menyiapkan siswa

agar mampu melaksanakan tugas

sebagai khalifah Allah di bumi

(Marsudi, 2007: 56).

Inti pelaksanaan bimbingan

konseling Islami adalah penjiwaan

agama dalam pribadi siswa

sehubungan dengan usaha

memecahkan masalah dalam

kehidupannya. Siswa dibimbing

sesuai dengan perkembangan sikap

dan perasaan keagamaan sesuai

dengan tingkat dan situasi kehidupan

psikologinya. Dengan keadaan

demikian sikap dan pribadi

pembimbing sangat berpengaruh

terhadap kejiwaan siswa, oleh karena

anak pada saat menderita kesulitan

sangat peka terhadap pengaruh

kejiwaan dari pribadi pembimbingnya

(Arifin, 1995: 25). Pegaruh orang lain

terhadap kejiwaan seseorang

termasuk dalam motivasi.

Motivasi adalah gejala

psikologi yang terbagi menjadi 2

bentuk yaitu: motivasi instrinsik

adalah dorongan yang berasal dari diri

sendiri atau meyatu dengan tugas

yang dilakukannya dan yang kedua

motivasi ekstrinsik adalah dorongan

yang datangnya dari luar diri

seseorang yang tidak berkaitan

dengan tugas yang dilakukannya.

Keduanya sangat diperlukan dalam

pelaksanaan belajar.

Motivasi sangat diperlukan

dalam proses belajar, sebab bagi

seseorang yang tidak mempunyai

motivasi dalam belajar, tidak akan

mungkin melakukan aktifitas belajar.

Hal ini merupakan pertanda bahwa

sesuatu yang akan dikerjakan itu

menyentuh sesuai dengan

kebutuhanya. Segala sesuatu yang

dapat menarik minat orang lain belum

tentu menarik minat orang tertentu

selama sesuatu itu tidak bersentuhan

dengan kebutuhannya (Djamarah,

2002: 114)

Page 6: USAHA BIMBINGAN KONSELING ISLAMI DALAM …eprints.ums.ac.id/24108/10/02._Naskah_Publikasi.pdfbimbingan konseling islami tidak hanya terpecahkannya masalah siswa, tetapi juga untuk

Di setiap lembaga pendidikan

mempunyai tujuan tertentu sesuai

dengan coraknya masing-masing,

seperti halnya dalam lembaga

pendidikan Islam yang bertujuan

untuk membentuk manusia yang

berakhlak atau berkepribadian

muslim. Begitu juga dengan tujuan

bimbingan konseling yang ada di

SMP Muhammadiyah 4 Surakarta,

yaitu selain untuk membentuk

manusia yang berakhlak atau

berkepribadian muslim di sini juga

memberi materi di kelas menyangkut

tentang bimbingan konseling dan budi

pekerti, memberi pembinaan pada

masing-masing siswa baik individu

maupun kelompok, serta membantu

memecahkan masalah yang dihadapi

oleh siswa.

Sebagian siswa di SMP

Muhammadiyah 4 Surakarta

mengalami motivasi belajar yang bisa

dianggap kurang, dikarenakan ada

beberapa siswa yang hasil belajarnya

rendah dibawah rata-rata,kemudian

menunjukkan sikap yang kurang

wajar seperti suka menentang, tidak

mau menyelesaikan tugas yang

diberikan guru, serta suka membolos,

mengganggu dan lain sebagainya.

Berdasarkan kasus-kasus tersebut,

maka guru BK di SMP

Muhammadiyah 4 Surakarta

melakukan suatu strategi. Strategi

dalam memberikan motivasi agar

siswa memiliki semangat dalam

belajarnya dengan menumbuhkan

kesadaran serta motivasi yang sangat

kuat dan semangat tanpa

meninggalkan unsur Islami.

Hal ini dilakukan agar siswa

dapat menemukan arti dan tujuan

hidupnya, serta mampu memahami

bahwa masalah yang datang adalah

ujian dan dapat diselesaikan melalui

proses perjalanan waktu, maka siswa

akan mulai berjuang demi hidupnya

sendiri. Menjadikan diri siswa untuk

mentaati peraturan yang berlaku

secara sadar tanpa harus takut

terhadap guru BK serta lingkungan

yang tak bermasalah, karena ini salah

satu pengaruh yang dapat menjadikan

motivasi bagi siswa dalam

meningkatkan belajarnya.

LANDASAN TEORI

Bimbingan berarti proses

bantuan yang diberikan kepada

seseorang agar mampu

mengembangkan potensi yang

dimiliki seperti bakat, minat dan

kemampuan, mengenali diri sendiri,

mengatasi permasalahan-

permasalahan sehingga mereka

mampu menentukan sendiri jalan

hidupnya secara bertanggung jawab

tanpa bergantung pada orang lain

(Sukardi, 1983: 21).

Bimbingan dan konseling Islami

memberikan pelayanan membantu

siswa untuk mencapai perkembangan

secara utuh yang meliputi empat

dimensi; keindivudual, kesosialan,

kesusilaan dan keagamaan. Dengan

perkembangan yang menyeluruh

siswa diharapkan mampu menjalani

kehidupan dengan baik di lingkungan

keluarga, sekolah dan masyarakat.

Bimbingan dan konseling Islami

merupakan segala kegiatan yang

dilakukan oleh seseorang dalam

rangka memberikan bantuan kepada

orang lain yang mengalami kesulitan-

kesulitan rohaniyah dalam lingkungan

hidupnya agar orang tersebut mampu

mengatasinya sendiri karena timbul

kesadaran atau penterahan diri

terhadap kekuasaan Tuhan Yang

Maha Esa, sehingga timbul pada diri

pribadinya suatu cahaya harapan

kebahagiaan hidup saat sekarang dan

masa depannya (Arifin, 1976: 25).

Page 7: USAHA BIMBINGAN KONSELING ISLAMI DALAM …eprints.ums.ac.id/24108/10/02._Naskah_Publikasi.pdfbimbingan konseling islami tidak hanya terpecahkannya masalah siswa, tetapi juga untuk

Faqih (2001: 36) merumuskan

tujuan bimbingan dan konseling

Islami adalah sebagai berikut:

a. Tujuan umum; Membantu

mewujudkan manusia seutuhnya

agar mencapai kebahagiaan hidup

di dunia dan di akhirat.

b. Tujuan khusus;

1) Membantu menghadapi

masalah.

2) Membantu memelihara situasi

dan kondisi belajar agar tetap

baik dan mengembangkannya

agar lebih baik, sehingga tidak

menjadi masalah bagi dirinya

dan orang lain.

Berdasarkan tujuan bimbingan

dan konseling, para pembimbing

memerlukan beberapa metode untuk

memudahkan proses bimbingan.

Arifin (1976: 54-57) menyebutkan

beberapa metode, antara lain:

a. Metode Interview (wawancara)

Fakta yang didapat dari

interview baik berupa fakta

psikologis dapat dijadikan bahan

masukan yang berharga untuk

membantu memecahkan masalah.

b. Metode Kelompok

Dengan menggunakan metode

kelompok, pembimbing akan

dapat mengembangkan sikap

sosial, sikap memahami peranan

anak bimbing dalam

lingkungannya menurut

penglihatan orang lain dalam

kelompok itu karena dia ingin

mendapatkan pandangan baru

tentang dirinya dari orang lain

serta hubungannya dengan orang

lain.

c. Metode yang dipusatkan pada

Klien

Penggunaan metode ini

didasari bahwa klien sebagai

makhluk yang utuh yang memiliki

kemampuan berkembang sendiri

dan mencari kematangan diri

sendiri. Jadi konselor harus

bersikap sabar mendengarkan

dengan penuh perhatian segala

ungkapan batin klien yang

diutarakan kepadanya.

d. Metode Directive Counselling

Metode ini tidak hanya

dipergunakan oleh para konselor

saja melainkan juga dipakai oleh

para guru, dokter, ahli hukum dan

sebagainya, untuk mencari

informasi tentang keadaan klien.

Dengan mengetahui keadaan klien

konselor dapat memberikan

bantuan pemecahan problema

yang dihadapi.

Peran konselor adalah

merefleksikan kembali segala

tekanan batin atau perasaan yang

diderita oleh klien. Jadi konselor

hanya bersikap menerima atau

menaruh perhatian terhadap

penderitan klien serta

mendorongnya untuk

mengembangkan kemampuannya

sendiri mengatasi problema tanpa

adanya paksaan mengikuti nasehat

konselor.

e. Metode Educative (metode

pencerahan)

Metode yang menekan usaha

mengorek sumber perasaan yang

dirasa menjadi beban tekanan

batin klien serta mengaktifkan

kekuatan/tenaga jiwa klien

(potensi dinamis) dengan melalui

pengertian tentang situasi yang

dialami olehnya..

Menurut Tohirin, 2007 layanan

Bimbingan Konseling Islam antara

lain:

1) Layanan Orientasi

Layanan untuk membantu

siswa memahami lingkungan

sekolah dan luar sekolah yang

baru mereka masuki.

2) Layanan Informasi

Page 8: USAHA BIMBINGAN KONSELING ISLAMI DALAM …eprints.ums.ac.id/24108/10/02._Naskah_Publikasi.pdfbimbingan konseling islami tidak hanya terpecahkannya masalah siswa, tetapi juga untuk

Layana yang diberikan

seperti informasi tentang

perkembangan diri, tentang nilai-

nilai dan moral, pendidikan, sosial

dan budaya, informasi tentang

kehidupan beragama.

3) Layanan Penempatan dan

Penyaluran

Membantu siswa memperoleh

penempatan dan penyaluran tepat

sesuai dengan potensi, bakat dan

minat, serta kondisi

kepribadiannya.

4) Layanan Bimbingan Belajar

Layanan pengembangkan diri

tentang sikap dan kebiasaan

belajar yang baik, materi belajar

yang cocok dengan kecepatan dan

kesulitan belajarnya, serta

berbagai kegiatan belajar lainnya.

5) Layanan Konseling Perorangan

Layanan untuk mendapatkan

layanan secara perorangan dengan

guru pembimbing dalam rangka

membahas dan menuntaskan

permasalahan siswa.

6) Layanan Bimbingan dan

Konseling Kelompok

Layanan untuk membahas

dan mengentaskan permasalahan

yang dialaminya melalui dinamika

kelompok, masalah yang dibahas

merupakan masalah-masalah

pribadi yang dialami masing-

masing siswa.

Pengertian dasar motivasi

adalah kondisi internal organisme

(manusia ataupun hewan) yang

mendorongnya untuk berbuat sesuatu.

Dalam pengertian ini motivasi berarti

pengumpul daya untuk bertingkah

secara terarah (Mahmud, 2010: 100).

Sedangkan Djamarah (2002:

114) mengungkapkan arti motivasi

adalah sebagai pendorong pengubah

energi dalam diri seseorang ke dalam

bentuk aktifitas nyata untuk mencapai

tujuan tertentu.

Kesulitan belajar merupakan

suatu kondisi anak didik tidak dapat

belajar secara wajar, disebabkan

adanya ancaman, hambatan ataupun

gangguan dalam belajar. Gangguan

dari sudut intern dan ekstern anak

didik.

a. Faktor Anak Didik

1) Intelegansi (IQ) yqng kurang

baik.

2) Faktor emosional yang kurang

baik.

3) Aktifitas belajar yang kurang.

4) Latar belakang pengalaman

yang pahit.

5) Keadaan fisik yang kurang

menunjang.

6) Kesehatan yang kurang baik

7) Kehidupan seks yang tak

terkendali

8) Pengetahuan dan ketrampian

b. Faktor Sekolah

Kenyamanan dan ketenangan

dalam belajar akan ditentukan

sejauh mana kondisi dan sistem

sosial di sekolah dalam

menyediakan lingkungan yang

kondusif dah kreatif. Faktor

penyebabnya ntara lain:

1) Pribadi guru yang kurang

baik.

2) Guru tidak berkualitas

3) Hubungan guru dengan siswa

kurang harmonis

4) Guru-guru menuntut standar

pelajaran di atas kemampuan

anak

5) Cara guru mengajar yang

kurang baik

6) Alat/media yang kurang

memadai

7) Waktu sekolah dan disiplin

yang kurang

c. Faktor Keluarga

Keluarga adalah lembaga

pendidikan informal (luar

sekolah) yang diakui

keberadaannya dalam dunia

Page 9: USAHA BIMBINGAN KONSELING ISLAMI DALAM …eprints.ums.ac.id/24108/10/02._Naskah_Publikasi.pdfbimbingan konseling islami tidak hanya terpecahkannya masalah siswa, tetapi juga untuk

pendidikan. Faktor dalam

keluarga yang menjadi penyebab

kesulitan belajar anak sebaga

berikut:

1) Kurangnya kelengkapan alat-

.alat belajar bagi nak dirumah.

2) Kurangnya biaya pendidikan

yang disediakan orang tua.

3) Anak tidak mempunyai ruang

dan tempat belajar yang

khusus.

4) Perhatian orang tua yang tidak

memadai.

5) Anak yang terlalu banyak

membantu orang tua.

d. Faktor Masyarakat Sekitar

Jika keluarga adalah

komunitas masyarakat kecil, maka

masyarakat adalah komunitas

masyarakat dalam kehidupan

sosial yang tersebar. Anak didik

hidup dalam komuitas masyarakat

yang heterogen adalah suasana

kenyataan yang harus diakui.

Kegaduhan, kebisingan,

keributan, pertengkaran dan

sebagainya sudah merupakan

bagian dari kehidupan masyarakat

yang hederogen.

Dalam memberikan bantuan

bimbingan belajar kepada murid,

maka pembimbing harus dapat:

a. Memberikan informasi yang

diperlukan dalam proses belajar.

b. Membantu siswa dalam mengatasi

masalah pribadi.

c. Mengevaluasi hasil setiap

kegiatan yang telah dilakukan.

d. Memberikan kesempatan yang

memadai agar setiap siswa dapat

belajar sesuai dengan karakteristik

pribadinya.

e. Mengenal dan memahami setiap

siswa baik secara individual

maupun secara kelompok (Abu

Ahmadi, 2008: 109-117).

Langkah-langkah yang dapat

ditempuh dalam bimbingan meliputi:

1) Pengumupan data, yaitu suatu

pengamatan langsung yang

dilakukan untuk menemukan

sumber penyebab kesulitan

belajar.

2) Analisis data, data yang telah

dikumpulkan kemudian diolah

dan disajikan untuk mengetahui

secara pasti sebab-sebab kesulitan

belajar yang dialami oleh anak.

3) Diagnosis, merupakan keputusan

(penentuan) mengenai hasil dari

pengolahan data. Diagnosis ini

dapat berupa keputusan mengenai

jenis kesulitan belajar anak (berat

dan ringannya), keputusan

mengenai faktor-faktor yang ikut

menjadi sumber penyebab

kesulitan belajar, serta keputusan

mengenai faktor utama penyebab

kesulitan belajar, dan sebagainya.

4) Prognosis, setelah diketahui faktor

penyebab timbulnya masalah pada

siswa, pembimbing menetapkan

langkah-langkah bantuan yang

akan diambil atau menyususn

rencana/program yang diharapkan

dapat membantu mengatasi

masalah kesulitan belajar anak

didik.

5) Treatment/ terapi, pemberian

bantuan kepada siswa yang

mengalami kesulitan belajar

sesuai dengan program yang telah

disusun pada tahap prognosis

tersebut.

6) Evaluasi/ follow up, dilakukan

untuk melihatkan apakah upaya

bantuan yang telah diberikan

memperoleh hasil atau tidak (Abu

Ahmadi, 2008: 97-100).

De Decce dan Grawford

(1974) menyebutkan empat fungsi

guru sebagai pengajar yang

berhubungan dengan cara

pemeliharaan dan peningkatan

motivasi belajar anak didik;

a. Menggairahkan anak didik

Page 10: USAHA BIMBINGAN KONSELING ISLAMI DALAM …eprints.ums.ac.id/24108/10/02._Naskah_Publikasi.pdfbimbingan konseling islami tidak hanya terpecahkannya masalah siswa, tetapi juga untuk

Guru harus berusaha

menghindari hal-hal yang

monoton dan membosankan. Ia

harus memelihara minat anak

didik dalam belajar. Untuk

dapat meningkatkan gairah anak

didik, guru harus mempunyai

pengetahuan yang cukup

mengenai disposisi awal setiap

anak didiknya.

b. Memberikan harapan realistis

Guru perlu memiliki

pengetahuan yang cukup

mengenai keberhasilan atau

kegagalan akademis setiap anak

didik di masa lalu. Dengan

demikian, guru dapat

membedakan antara harapan-

harapan yang realistis,

pesimistis atau terlalu optimis.

c. Memberikan intensif

Bila anak didik mengalami

keberhasilan, guru diharapkan

memberikan hadiah kepada

anak didik atas keberhasilannya.

Sehingga anak didik terdorong

untuk melakukan usaha lebih

lanjut guna mencapai tujuan-

tujuan pengajaran.

d. Mengarahkan perilaku anak

didik

Guru dituntut memberikan

respon terhadap anak didik yang

tidak terlibat langsung dalam

kegiatan belajar di kelas. Anak

didik yang diam, membuat

keributan, yang berbicara

semaunya, dan sebagainya harus

diberikan teguran secara arif dan

bijaksana(dalam Djamarah,

2002: 134-136).

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah

penelitian lapangan yang bersifat

deskriptif, yaitu prosedur penelitian

yang menghasilkan data deskriptif

yang berupa kata-kata tertulis atau

lisan dari orang-orang dan pelaku

yang diamati (Moleong, 1989: 3).

Sedangkan metode yang

digunakan: 1) Metode Observasi,

yang dilakukan adalah observasi

secara langsung dalam situasi yang

sebenarnya, seperti observasi untuk

mengetahui sarana dan prasarana

yang disediakan sekolah, upaya yang

dilakukan sekolah, serta proses

bimbingan konseling secara Islami. 2)

Metode Wawancara, untuk

mengambil data tentang pelaksanaan

bimbingan konseling Islami. 3)

Metode Dokumentasi, digunakan

untuk mengetahui sumber dokumen

dari SMP Muhammadiyah 4

Surakarta, mengenai letak geografis,

sejarah berdirinya, struktur organisasi

sekolah, dan pelaksanaan bimbingan

konseling secara islami di Sekolah

ini.

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan dari data hasil

wawancara kepada guru BK dalam

hal tujuan bimbingan konseling di

SMP Muhammadiyah Surakarta

yaitu:

a. Tujuan secara umum adalah untuk

membantu mengembangkan diri

secara optimal sesuai dengan

tahap perkembangan yang

dimiliki siswa. Tujuan umum

bimbingan dan konseling di SMP

Muhammadiyah 4 Surakarta

meliputi;

Membantu mengetahui dan

memahami diri sendiri

sesuai kemampuan yang

ada.

Membantu mengembangkan

minat belajar siswa.

Membantu mengembangan

potensi pada diri siswa.

Memberi nasehat untuk

menjadikan siswa yang

Page 11: USAHA BIMBINGAN KONSELING ISLAMI DALAM …eprints.ums.ac.id/24108/10/02._Naskah_Publikasi.pdfbimbingan konseling islami tidak hanya terpecahkannya masalah siswa, tetapi juga untuk

beriman dan bertakwa

kepada Allah SWT.

Membantu untuk

beradaptasi dengan

lingkungan sekitar.

b. Tujuan secara khusus, meliputi;

Membantu menghadapi

masalah yang

mengakibatkan perilaku

menyimpang dalam

kaitannya dengan norma-

norma agama dan aturan

yang ada di sekolah

terutama dalam masalah

yang dapat menganggu

motivasi belajar siswa.

Menanamkan ajaran agama

kepada siswa agar dapat

memahami, mengerti dan

benar-benar mengamalkan

ajaran agama Islam.

Tujuan yang diadakan bimbingan

konseling di SMP Muhammadiyah 4

Surakarta lebih ditekankan pada

bimbingan konseling Islami, sehingga

dalam rangka pembinaan mental dan

akhlak siswa juga ditekankan pada

kedisiplinan mematuhi tata tertib

sekolah, patuh dan taat kepada

peraturan yang berlaku di SMP

Muhammadiyah 4, sehingga tidak

akan mengganggu dalam belajar.

(Wawancara dengan Guru BK, 7

September 2012)

Metode yang diterapkan di SMP

Muhammadiyah 4 Surakarta dalam

memberikan pelayanan bimbingan

konseling menggunakan beberapa

metode, antara lain metode kelompok,

metode wawancara dan metode

konferensi kasus.

a. Metode kelompok, metode ini

digunakan untuk melaksanakan

bimbingan kelompok dan

menangani permasalahan yang

dialami siswa melalui dinamika

kelompok.

b. Metode wawancara, digunakan

untuk mendapatkan pernyataan

atau keterangan yang mendalam

tentang siswa yang memiliki

masalah.

c. Metode konferesi kasus, metode

ini digunakan untuk membahas

permasalahan yang dialami siswa

dalam suatu forum diskusi yang

dihadiri oleh pihak-pihak tertentu

yang terkait dengan permasalahan

tersebut serta upaya

penyelesaiannya. Pihak-pihak

tertentu itu antara lain guru BK,

guru pelajaran, walikelas, kepala

sekolah dan orangtua siswa.

Penggunaan metode bimbingan

dan konseling dalam fungsi

pencegahan sebaiknya guru BK

bekerjasama dengan guru mate

pelajaran supaya pada saat mengajar

guru pelajaran menggunakan metode

yang lebih vang lebih vatiatif yaitu

penggunaan metode belajar yang

bersifat active learning sehingga

siswa tidak jenuh dan dpat menambah

kreatifitas siswa dalam belajar.

Sedangkan penggunaan metode untuk

fungsi pengentasan sudah sesuai

dengan yang diharapkan. Dan lebih

optimal dengan menggunakan metode

konferensi kasus, karena terjalin

kerjasama antar beberapa pihak yang

bersangkutan sehingga lebih

memudahkan untuk menyelesaikan

masalah siswa.

Berdasarkan hasil observasi di

lapangan, terdapat contoh kasus yang

mempunyai masalah dalam belajar.

Adapun penjelasan penyelesaian yang

dilakukan guru BK dengan

menggunakan Bimbingan dan

Konseling Islami sebagai berikut:

*Masalah prestasi belajar menurun

Guru BK memberi pelayanan

kepada siswa dengan konseling

individu. Setelah dilakukan kegiatan

pelayanan BK, berdasarkan perilaku

Page 12: USAHA BIMBINGAN KONSELING ISLAMI DALAM …eprints.ums.ac.id/24108/10/02._Naskah_Publikasi.pdfbimbingan konseling islami tidak hanya terpecahkannya masalah siswa, tetapi juga untuk

sehari-hari yang dilakukan siswa A

guru BK melakukan identifikasi

masalah dan menunjukkan bahwa

siswa Asering tidak masuk sekolah

tanpa keterangan, menggangu

teman saat pelajaran berlangsung,

sulit konsentrasi saat belajar,

dikucilkan dari pergaulan teman-

teman di sekolah.

Dari beberapa masalah yang

dialami siswa A, guru BK

mengumpulkan data dari siswa A

yang berupa data diri, data prestasi

yang didapat dari guru mata

pelajaran dan juga data lingkungan

dengan memanggil perwakilan dari

teman sekelasnya untuk dimintai

keterangan. Setelah guru BK

menganalisis mengapa siswa A

prestasinya menurun serta

dikucilkan teman-temannya ternyata

siswa A sering berperilaku

semaunya sendiri dan sering

menggangu temannya saat pelajaran

berlangsung karena siswa A tidak

bisa konsentrasi belajar. Guru juga

melakukan home visit untuk

mencaritahu kepada orangtuanya

mengapa siswa A berlaku seperti

itu. Dari hasil wawancara degan

orang tua siswa A ternyata siswa A

di rumah jarang belajar, dia susah

sekali disuruh belajar alasannya

tidak ada PR (Pekerjaan Rumah).

Setelah mengetahui faktor-faktor

penyebab pemasalahan yang

dialami siswa A selanjutnya guru

BK menerapkan langkah-langkah

bantuan untuk mengatasi masalah

siswa A tersebut. Treatment yang

dilakukan Guru BK yaitu dengan

memanggil siswa A untuk diberikan

nasehat dan pengarahan bahwa

belajar itu penting, karena jika tidak

diperbaiki belajarnya maka siswa A

bisa saja tidak naik kelas. Maka dari

itu guru Bk bekerjasama dengan

guru pelajaran, teman sekelasnya

serta walikelas untuk memberikan

bimbingan belajar berupa jam

tambahan dan pada saat di kelas

berharap teman-temannya

membantu siswa A apabila kurang

jelas dalam pelajaran, serta

memberikan pengajaran remedial

dalam beberapa mata pelajaran

tertentu yang dianggap hasilnya

kurang maksimal. Untuk pegawasan

dirumah guru juga meminta kepada

orang tuanya agar memperhatikan

anaknya dalam belajar.

Dengan pelaksanaan pemberian

bimbingan belajar kepada siswa A

telah memberikan hasil dimana

prestasi belajar meningkat dan

perilaku siswa A berubah sehingga

tidak lagi dikucilkan temannya

(Wawancara dengan Guru BK, 17

Oktober 2012).

Bimbingan konseling dalam

meningkatkan motivasi belajar

siswa dapat dilakukan oleh kepala

sekolah, guru pelajaran, wali kelas,

guru BK serta segenap karyawan di

SMP Muhammadiyah 4 Surakarta.

Berdasarkan kasus-kasus yang ada,

secara umum yang dilakukan antara

lain:

1) Mengidentifikasi masalah dengan

pengumpulan data siswa yang

bermasalah sehingga akan

menemukan latar belakang

masalah.

2) Melakukan konseling untuk

menindaklanjuti permasalahan

siswa, langkah ini terbagi menjadi

3 bagian pengelompokan masalah

yaitu:

Pertama, masalah ringan, seperti:

kurang memperhatikan guru pada

saat menjelaskan pelajaran, keluar

kelas tanpa ijin, membuat

contekan ketika ujian. Maka dari

itu guru pelajaran serta guru BK

mengidentifikasi kepada siswa

dan menganalisis mengapa

Page 13: USAHA BIMBINGAN KONSELING ISLAMI DALAM …eprints.ums.ac.id/24108/10/02._Naskah_Publikasi.pdfbimbingan konseling islami tidak hanya terpecahkannya masalah siswa, tetapi juga untuk

mereka tidak memperhatikan

penjelasan guru saat mengajar

serta guru memberikan

pengarahan kepasa siswa agar

tidak mengulanginya kembali dan

tidak ketinggalan pelajaran.

Kedua, masalah sedang, seperti:

apabila terdapat siswa yang

memiliki kemampuan belajar

yang rendah, maka guru pelajaran

bekerja sama dengan wali kelas

dan meminta ijin untuk

memberikan jam tambahan

kepada siswa yang memiliki

kemampuan rendah di luar jam

sekolah serta guru pelajaran

melakukan persiapan untuk

mengajar yang ekstra apabila

terdapat siswa yang mempunyai

kemampuan rendah dalam belajar.

Ketiga, masalah berat, masalah ini

berupa perilaku atau perbuatan

siswa yang melanggar peraturan

yang berlaku di sekolah seperti

keluar sekolah saat jam sekolah

tanpa ijin, mencuri, membawa

HP, berkelahi dengan teman dan

sebagainya. Maka dari itu bagi

yang mengetahuinya akan

melapor perbuatan siswa kepada

guru, wali kelas atau guru BK

guna untuk menindaklanjuti

perbuatan siswa yang melanggar

peraturan sekolah tersebut. Tindak

lanjut yang dilakukan guru

berupa: pemanggilan personal,

pemanggilan orangtua untuk

dimintai penjelasan dan diberikan

pengarahan agar menjadi lebih

baik, serta pembuatan surat

pernyataan.

3) Meberikan intensif atau reward

kepada siswa yang yang berhasil,

seperti pemberian beasiswa

kepada siswa yang memiliki

prestasi tinggi. Selain itu guru

juga menampilkan film-film yang

memiliki nilai-nilai motivasi

sehingga siswa dapat mengambil

pelajaran sebagai motivasi dalam

meningkatkan kedisiplinan

belajar.

4) Strategi layanan dalam

penyelesaian masalah

Sekolah yang memiliki anak didik

yang berprestasi merupakan

harapan dari guru-guru di setiap

sekolah tidak lain di SMP

Muhammadiyah 4 Surakarta.

Namun pada keyataannya masih

ada siswa yang mempunyai

motivasi belajar yang rendah,

dengan itu maka guru di SMP

Muhammadiyah 4 Surakarta

memberikan layanan-layanan

guna menciptakan siswa yang

memiliki wawasan dan memiliki

motivasi dalam belajar. Layanan

yang diberikan berupa layanan

orientasi, layanan informasi,

layanan penempatan dan

penyaluran, layanan bimbingan

belajar, layanan bimbingan

konseling individu serta

kelompok, koferensi kasus dan

home visit (kunjungan rumah).

Dengan materi pengenalan,

pengembangan pribadi dan

belajar. (Wawancara dengan guru

BK, 17 Oktober 2012)

KESIMPULAN

Usaha yang dilakukan

bimbingan konseling Islami dalam

meningkatkan motivasi belajar siswa

yaitu dengan:

1. Cara meningkatkan gairah belajar

siswa.

2. Memberikan harapan yang

realistis.

3. Memberikan intensif kepada

siswa yang berhasil dalam belajar

dan berprestasi.

4. Memberikan pengarahan untuk

melangkah lebih maju dan sesuai

dengan ajaran agama Islam.

Page 14: USAHA BIMBINGAN KONSELING ISLAMI DALAM …eprints.ums.ac.id/24108/10/02._Naskah_Publikasi.pdfbimbingan konseling islami tidak hanya terpecahkannya masalah siswa, tetapi juga untuk

Langkah-langkah yang

digunakan bimbingan konseling

dalam usaha mengatasi masalah

siswa sehingga tercipta sikap dan

belajar yang baik yaitu dengan

beberapa tahap, seperti: (a)

pengumpulan data, (b) analisis,

kemudian (c) diagnosa guna untuk

mengetahui faktor penyebab

masalah itu muncul, (d)

prognosis, (e) kemudian terapi,

yaitu melaksanakan jenis bantuan

kepada siswa yang bermasalah, (f)

terakhir guru pelakukan evaluasi

berhasil atau belum usaha yang

dilakukan guru.

Hambatan dalam

pelaksanaan bimbingan konseling

berupa: (a) Pemantauan orang tua

terhadap anak sangat terbatas atau

kurang. (b)Lemahnya kemauan

anak untuk berubah menjadi yang

lebih baik. (c)Lingkungan yang

kurang baik.

Motivasi belajar siswa di

SMP Muhammadiyah 4 Surakarta

setelah mendapatkan bimbingan

dan konseling Islami dapat

dikatakan sudah ada peningkatan.

Karena setelah mendapatkan

bimbingan, siswa tidak lagi

melanggar peraturan sekolah serta

tidak ada masalah dalam belajar,

prestasi mulai meningkat.

SARAN

1. Kepada Kepala Sekolah

Sebagai pemimpin sekolah

diharapkan lebih berperan dalam

memantau perkembangan serta

peningkatan layanan bimbingan

konseling agar tercapainya tujuan

dan sasaran yang telah ditetapkan.

2. Kepada guru Bimbingan

Konseling

a. Demi kesuksesan pelaksanaan

bimbingan konseling tentu

tidak akan lepas dari

keprofesionalan guru BK,

maka dari itu sudah

selayaknya profesionalitas

menjadi perhatian penting.

b. Keberadaan bimbingan

konseling di lembaga

pendidikan Islam sudah

seharusnya menyelenggarakan

bimbingan sesuai dengan

ajaran agama Islam. Focus

bimbingan konseling Islami

berkaitan dengan aspek

keagamaan siswa terkait

masalah hubungan manusia

dengan Allah SWT.

c. Hendaknya guru BK

memberikan teladan dan

contoh yang baik kepada

siswanya.

d. Untuk meningkatkan prestasi

siwa maka perlu adanya

koordinasi antara guru BK,

guru pelajara, wali kelas serta

orangtua.

3. Kepada siswa

Kesabaran dan ketekunan dari

para siswa sangat diperlukan guna

meningkatkan mutu pendidikan

dalam meraih cita-cita. Belajar

demi masa depan yang cemerlang.

Waktu tidak akan terulang

kembali, maka rajinlah belajar

demi keberhasilan dan

kesuksesan.

4. Guru mata pelajaran

Keprofesionalitas sebagai

guru mata pelajaran sangat

diperlukan, serta diharapkan guru

pelajaran mampu

mengembangkan metode dalam

pembelajaran yang bersifat active

learning supaya siswa tidak

merasa jenuh saat belajar.

DAFTAR PUSTAKA

Abu dan Widodo. 2008. Psikologi

Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Page 15: USAHA BIMBINGAN KONSELING ISLAMI DALAM …eprints.ums.ac.id/24108/10/02._Naskah_Publikasi.pdfbimbingan konseling islami tidak hanya terpecahkannya masalah siswa, tetapi juga untuk

Arifin, HM. 1995. Pokok-pokok

Pikiran Tentang Bimbingan dan

Penyuluhan Agama. Jakarta:

Rhineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur

Penelitian Suatu Pendekatan

Praktek. Jakarta: Rhineka Cipta.

Barkan, Adz Dzaky. 2004. Konseling

dan Psikologi Islam. Yogyakarta:

Fajar Pustaka Baru.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2002.

Psikologi Belajar. Jakarta:

Rhineka Cipta.

Dahlan, Abdul Cholid. 2009.

Bimbingan dan Konseling Islami.

Yogyakarta: Pura Pustaka.

Depag. 2005. Al-Qur’an dan

Terjemahannya. Jakarta: Syaamil

Cipta Media.

Depdiknas, Kamus Besar Bahasa

Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta:

Balai Pustaka.

Faqih, AR. 2001. Bimbingan

Konseling Dalam Islam.

Yogyakarta: UII Press.

Mahmud. 2010. Psikologi

Pendidikan. Bandung: Pustaka

Setia.

Margono. 2002. Metode Penelitian

Pendidikan. Jakarta: Rineka

Cipta

Marsudi, Saring dkk. 2007. Layanan

Bimbingan Konseling di Sekolah.

Surakarta: Muhammadiyah

University Press.

Moleong, Lexy. 1989. Metodologi

Penelitian Kualitatif. Bandung:

Remaja Rosda Karya

Prayitno dan Erman A. 1999. Dasar-

dasar Bimbingan Konseling.

Jakarta: Rhineka Cipta.

Sukardi, Dewa Ketut. 1988. Dasar-

dasar Bimbingan dan

Penyuluhan di Sekolah.

Denpasar: Usaha Nasional.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2011.

Metode penelitian pendidikan.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tohirin, 2007. Bimbingan dan

Konseling Sekolah dan

Madrasah (Berbasis

Integrasi). Jakarta: Raja

Grafindo Persada.