urutan invarian dan konsistensi internal dalam tahapan-tahapan pertimbangan moral

19
Urutan invarian dan konsistensi internal dalam tahapan-tahapan pertimbangan moral Leha Silfiana (134254055) Eka Yuli Budi Prastiwi (134254057) Rizal Agmas Tahta Pratama (134254064) Dwi Wahyu Kartika Sari (134254073) Sonie Setiawan (134254091)

Upload: tim

Post on 23-Feb-2016

52 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Urutan invarian dan konsistensi internal dalam tahapan-tahapan pertimbangan moral. Leha Silfiana(134254055) Eka Yuli Budi Prastiwi(134254057) Rizal Agmas Tahta Pratama(134254064) Dwi Wahyu Kartika Sari(134254073) Sonie Setiawan(134254091). - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Urutan invarian dan konsistensi internal dalam tahapan-tahapan pertimbangan moral

Urutan invarian dan konsistensi internal dalam tahapan-tahapan

pertimbangan moralLeha Silfiana (134254055)Eka Yuli Budi Prastiwi (134254057)Rizal Agmas Tahta Pratama

(134254064)Dwi Wahyu Kartika Sari (134254073)Sonie Setiawan (134254091)

Page 2: Urutan invarian dan konsistensi internal dalam tahapan-tahapan pertimbangan moral

Bab ini menyajikan hasil studi longitudional selama 20 tahun tentang perkembangan

pertimbangan moral. Studi ini merupakan suatu upaya untuk mendokumentasi asumsi-asumsi dasar teori perkembangan kognitif

mengenai pertimbangan moral dari Kohlberg.

Page 3: Urutan invarian dan konsistensi internal dalam tahapan-tahapan pertimbangan moral

Perkembangan moral berdasarkan pendapat Kohlberg lebih banyak

memberi penekanan terhadap penalaran moral daripada

perilaku moral

Page 4: Urutan invarian dan konsistensi internal dalam tahapan-tahapan pertimbangan moral

Kohlberg melakukan penelitiannya kepada anak-anak

Page 5: Urutan invarian dan konsistensi internal dalam tahapan-tahapan pertimbangan moral

Kohlberg menyiratkan bahwa perkembangan moral berkembang secara bertahap dan menurut tahapan urutan yang teratur

Page 6: Urutan invarian dan konsistensi internal dalam tahapan-tahapan pertimbangan moral

studi terdahulu mengenai pertimbangan moral tidak sepenuhnya mendukung pendapat konsep tahapan

Page 7: Urutan invarian dan konsistensi internal dalam tahapan-tahapan pertimbangan moral

Mengadakan Skoring

Tahapan Moral

Page 8: Urutan invarian dan konsistensi internal dalam tahapan-tahapan pertimbangan moral

Ada tiga macam metode skoring, yaitu :

1.Sentence Rating2.Global Story Rating3.Standard Issue Scoring

Page 9: Urutan invarian dan konsistensi internal dalam tahapan-tahapan pertimbangan moral

ReliabilitasReliabilitas tahapan-tahapan untuk

menetukan hasil dari pertimbangan moral. Koefisien relasi untuk mengetes dan mengetes ulang reabilitas itu berada di atas 90-an dengan skor di waktu 1 dan waktu 2.

Pada saat wawancara sehubungan dengan tes dan tes ulang menggunakan skala titik untuk mendapatkan skor yang sama.Sehubungan dengan persoalan reliabilitas antar pengukuran angka-angkanya sama benar dengan realibilitas di atas 90-an.

Page 10: Urutan invarian dan konsistensi internal dalam tahapan-tahapan pertimbangan moral

Persentase kesepakatan dapat di bandingkan dengan reliabilitas tes dan tes ulang sekitar 100% dari sepertiga tahapan skor dengan menggunkan katagori 9 dan dua pertiganya menggunakan sistem katagori 13.

Korelasi antara skor kematangan moral untuk reliabilitas bentuk wawancara yang diganti-ganti menunjukkan angka sekitar 95-99.

Page 11: Urutan invarian dan konsistensi internal dalam tahapan-tahapan pertimbangan moral

keabsahanValiditas konstruk memiliki 2 asumsi :

• Invariance dari urutan • Keseluruhan struktural atau internal yaitu sifat

umum dari penggunaan tahapan yang bertautan dengan masalah moral.

Keabsahan dikatakan positif apabila dari analisis yang dilaksanakan mendukung asumsi teoritisnya. Sedangkan keabsahan dapat dikatakan negatif apabila teorinya yang salah, atau tesnya yang salah, atau kedua-duanya salah.

Page 12: Urutan invarian dan konsistensi internal dalam tahapan-tahapan pertimbangan moral

Hasil• kesalahan pengukuran yaitu terjadinya

penyimpangan dari penelitian pertama dan penelitian berikutnya pada suatu individu.

• Frekuensi penyimpangan dalam urutan data dari pnelitian yang dilakukan secara berkala adalah sekitar 4%.

• Menurut Teori perkemangan-kognitif setiap tahapan merupakan syarat bagi tahapan berikutnya

Page 13: Urutan invarian dan konsistensi internal dalam tahapan-tahapan pertimbangan moral

Konsistensi InternalMenurut teori perkembangan kognitif,maka

setiap tahapan membentuk suatu kesluruhan yang berstruktur

Persentase rata-rata dari penalaran pada tahapan mode individu ialah:

68% untuk bentuk A,72% untuk bentuk B,69% untuk bentuk C,dan 67% untuk gabungan bentuk A,B,dan C

Page 14: Urutan invarian dan konsistensi internal dalam tahapan-tahapan pertimbangan moral

Pesentase rata-rata dari penalaran yang digunakan oleh subyek ialah:

98% untuk bentuk A ,97% untuk bentuk B,99% untuk bentuk C,dan 99% untuk kombinasi bentuk A,B,dan C.

Page 15: Urutan invarian dan konsistensi internal dalam tahapan-tahapan pertimbangan moral

Analisis FaktorUntuk kelompok usia individu dan untuk

sampel dari kelompok, dimunculkan tidak lebih dari satu faktor yang dapat diinterpretasikan.

Pertimbangan moral seperti yang diukur dengan Standard Interview Form A, B , dan C, dan diskor dengan menggunakan Standard Issue Skoring, merupakan suatu ranah (domain) yang umum dan tunggal.

Page 16: Urutan invarian dan konsistensi internal dalam tahapan-tahapan pertimbangan moral

Relasi Antara Tahapan Pertimbangan Dengan Usia

Memperhatikan norma usia dalam sebuah sampel dengan wawancara dari berbagai sumber, yaitu :

Usia 10 tahun : Skor 1, 2, 1/2, 2/3Usia 13-14 tahun : Skor 2 atau 3

atau 4 Usia sekitar 20 tahun : Skor 3 atau

4Usia 25 dan 35 tahunan : Skor 3 dan 4,

subjek-subjek yang diskor pada Tahapan Post Konvensional (tahapan 4/5 atau 5), pada usia 20 tahun ke atas.

Page 17: Urutan invarian dan konsistensi internal dalam tahapan-tahapan pertimbangan moral

Kohlberg dan Kremer (1969) menyimpulkan dalam analisisnya, bahwa “tidak ada cara pemikiran baru sehubungan dengan situasi moral, yang ditemukan pada masa dewasa dan tidak ditemukan pada masa remaja”., hal ini menjelaskan bahwa sistim skoring yang dulu tidak mampu membedakan secara tegas di antara berbagai pertimbangan moral pada tahapan-tahapan 3, 4, dan 5yang di atas permukaan tampak sama.

Page 18: Urutan invarian dan konsistensi internal dalam tahapan-tahapan pertimbangan moral

Model TahapanHasil penelitian juga mendukung asumsi

model tahapan melalui urutan perkembangan yang invarian. Dengan beberapa perkecualian yang dapat dicari penyebabnya pada kesalahan Skoring. Dalam model tahapan perkembangan mendapatkan kritikan dalam ranah (domain) kognitif oleh Fiavell (1971) dan, yang lebih langsung lagi, dalam ranah (domain) pertimbangan moral, oleh Rest (1979).

Page 19: Urutan invarian dan konsistensi internal dalam tahapan-tahapan pertimbangan moral

Rest sepakat dengan Kohlberg bahwa bentuk-bentuk pertimbangan moral yang secara

kualitatif berbeda, hal itu dikarenakan diidentifikasi yang mencakup penambahan penggunaan tipe-tipe yang lebih maju dan

canggih.