urgensi bimbingan pranikah dalam upaya pencegahan kekerasan dalam rumah tangga...

98
URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DI KANTOR URUSAN AGAMA (KUA) KECAMATAN MARO SEBO ILIR, KABUPATEN BATANGHARI SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi persyaratan memperoleh gelar sarjana strata satu (S.1) dalam Ilmu Bimbingan Penyuluhan Islam Fakultas Dakwah Oleh: Eli Sukmawarni NIM : UB. 150091 PROGRAM STUDI BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019

Upload: others

Post on 08-Dec-2020

20 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA

PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

DI KANTOR URUSAN AGAMA (KUA) KECAMATAN MARO

SEBO ILIR, KABUPATEN BATANGHARI

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi persyaratan memperoleh gelar sarjana

strata satu (S.1) dalam Ilmu Bimbingan Penyuluhan Islam

Fakultas Dakwah

Oleh:

Eli Sukmawarni

NIM : UB. 150091

PROGRAM STUDI BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2019

Page 2: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk
Page 3: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk
Page 4: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk
Page 5: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

MOTTO

“Istri-istrimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, Maka

datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki.

dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah

dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. dan berilah kabar gembira

orang-orang yang beriman.” (QS. al-Baqarah : 223)1

1 Anonim, al-Qur’an dan terjemahannya (Jakarta: Depertemen Agama RI, 1985)

Page 6: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

PERSEMBAHAN

Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT atas kasih sayang dan Karunia-

Nya yang telah memberikanku Kekuatan serta membekaliku ilmu dan

pengetahuan sehingga diberikan kemudahan dalam menyusun skripsi ini.

Sholawat dan salam selalu terlimpahkan keharibaan Rasullullah Muhammad Saw

Semoga kelak kita mendapatkan Syafaat dari beliau. Aamiin ya Rabb...

Teristimewa ku persembahkan karya kecil ini kepada Cahaya Hidupku yang

sangat aku sayangi Ayahanda (NAJMI) dan Ibunda (ZAMLIHO)Tercinta,

Terkasih, dan yang Tersayang sebagai Tanda Bakti, Hormat dan Terimakasih

yang setulusnya.

Tiada kata yang bias menggantikan segala Sayang, Usaha, Do’a, Semangat dan

materi yang telah diberikan untuk penyelesaian tugas akhir ini dibangku kuliah.

Semoga ini menjadi awal untuk membuat Ayah Dan Ibu Bahagia.

Teruntuk Seluruh Keluarga besarku yang Tercinta, yakni Untuk Adikku yang ter

Cinta (WAHYU) Terimakasih atas Do’a , Cinta, Kasih Sayang dan Bantuanmu

selama ini.

Terkhusus untuk ALMAMATER dan KAMPUS BIRU...

Tidak Terlupakan juga untuk Sahabat Surgaku (HANA MUKAROMAH, RIZKHA

ARMELY dan SAUQI RAHMA PUTRI) juga untuk sahabatku HODIPA,dan kakak

DEDEK ASMAWATI.

Teman-teman seperjuangan BPI ’15. Serta teman-teman keluarga kos CEMARA,

Terimakasih untuk do’a, nasehat, hiburan, kerjasama, ide, traktiran, tebengan

dan Semangat yang kalian berikan.

Semoga dimudahkan Segala Urusan Dunia dan Akhirat kita oleh Allah SWT.

Aamiin...:D

Page 7: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

ABSTRAK

Pada zaman sekarang masalah dalam pernikahan atau masalah kehidupan

dalam rumah tangga tidak bisa dihindari, baik mulai dari masalah kecil maupun

masalah besar yang akan mengakibatkan terjadinya kekerasan dalam rumah

tangga dan juga bisa berujung pada perceraian. Ada banyak faktor yang

menyebabkan tidak tercapainya kehidupan rumah tangga yang sesuai dengan yang

diharapkan. Di dalam membangun kehidupan berumah tangga, diperlukan

persiapan yang baik mental, finansial dan pengetahuan tentang pernikahan. Maka

perlulah adanya Bimbingan pranikah di awal sebelum melaksanakan Pernikahan

agar bisa membantu calon pengantin memiliki ilmu atau bekal dalam

mempersiapkan diri untuk menjadikan kehidupan rumah tangga yang bahagia

dunia dan akhirat.

Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskripstif. Pada penelitian ini

bermaksud melihat langsung bagaimana pelaksanaan bimbingan pranikah bagi

calon pengantin dalam upaya pencegahan kekerasan dalam rumah tangga di KUA

kecamatan Maro Sebo Ilir kabupaten Batanghari, serta mengetahui kendala dan

upaya yang dilakukan. Pengumpulan data dilakukan dengan obsevasi,

wawancara,dan dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan

penelitian komparatif.

Hasil penelitian ini adalah menunjukkan adanya urgensi pelaksanaan

bimbingan pranikah dalam upaya pencegahan kekerasan dalam rumah tangga, ada

dua tahap pelaksanaan yaitu pra pelaksanaan dan tahap pelaksanaan, dan adapun

materi yang di sampaikan ialah tentang pernikahan, hukum dan tujuan, keutamaan

menikah, memilih pasangan hidup, keluarga sakinah, kedudukan suami istri, dan

adab hubungan intim, media yang digunakan ialah media lisan, metode yang

digunakan ialah metode ceramah, tanya jawab dan demonstrasi. Dan adapun

kendala yang ditemukan dalam bimbingan ialah dilihat dari penyuluh, calon

pengantin dan waktu pelaksanaan bimbingan pranikah, dan Upaya mengatasi

kendala yang terjadi ialah dengan diadakannya sosialisasi, Penyuluhan oleh pihak

KUA ataupun pemerintah dan juga bekerja sama dengan tokoh Agama yang ada

dilingkungan masyarakat tersebut, mengadakan pengajian dan memberikan

nasehat pernikahan setelah akad nikah.

Page 8: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Alhamdullillah puji syukur tiada hentinya-hentinya kehadirat Allah AWT.

yang telah menganugrahkan penulis dengan memberikan kesehatan, kemudahan

dan sedikit bekal pengetahuan, serta rezeki sehingga penulis menyelesaikan

penulisan skripsi ini.

Sholawat beriring salam selalu tercurahkan kepada junjungan nabi besar kita

Nabi Muhammad SAW. beliau seorang Nabi yang telah membawa kita umatnya

dari zaman kebodohan menuju zaman yang telah diterangi oleh ilmu pengetahuan

seperti yang kita rasakan saat sekarang ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam upaya penyelesaian karya tulis

ini banyak mengalami hambatan dan rintangan yang ditemui, baik disebabkan

keterbatasan maupun kekurangan penulis. Namun berkat bantuan, motivasi dan

dukungan dari berbagai pihaklah penulis dapat menyelesaikan dalam bentuk

skripsi yang berjudul “Urgensi Bimbingan Pranikah dalam Upaya Pencegahan

Kekerasan Dalam Rumah Tangga di KUA Kecamatan Maro Sebo Ilir

Kabupaten Batanghari ” guna melengkapi salah satu syarat memperoleh gelar

sarjana Srata Satu (S-1) dalam Ilmu Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI) pada

fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sultah Thaha Saifuddin Jambi. Tak

lupa pula rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya penulis ucapkan kepada yang

terhormat :

1. Bapak Dr.Hadri Hasan,M.A selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi.

2. Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi As’ari, M.A. Ph.D sebagai wakil rektor I Bidang

Akademik dan Pengembangan Pendidikan, Bapak Dr. H. Hidayat,M,Pd.

Sebagai wakil rektor II Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

Keuangan, dan Ibu Dr. Hj. Fadhila Jamil, M.Pd sebagai Wakil Rektor III

Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama UIN STS Jambi.

3. Bapak Samsu,S.Ag.,M.Pd.I.,Ph.D selaku Dekan Fakultas Dakwah Universitas

Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi .

4. Bapak Dr. Ruslan Abdul Gani,SH.M.Hum selaku Wakil Dekan Fakultas

Dakwah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

5. Bapak Dr. Ruslan Abdul Gani,SH.M.Hum selaku Pembimbing I dan Ibu

Neneng Hasanah, M.Pd.I selaku Pembimbing II.

6. Bapak Dr.Pirhat Abbas. M.Ag selaku Dosen Pembimbing Akademik.

Page 9: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk
Page 10: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...............................................................................................

NOTA DINAS ..........................................................................................................

PENGESAHAN .......................................................................................................

MOTTO ...................................................................................................................

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI .........................................

PERSEMBAHAN ....................................................................................................

ABSTRAK ...............................................................................................................

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii

DAFTAR TABEL ................................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... vi

PEDOMAN TRANSLITERASI ............................................................................ vii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

B. Permasalahan ............................................................................................ 4

C. Batasan Masalah ...................................................................................... 5

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian.............................................................. 5

E. Kerangka Teori ......................................................................................... 5

F. Metode Penelitian ..................................................................................... 18

F. Pemeriksaan Pengabsahan Data ................................................................ 21

G. Studi Relevan .......................................................................................... 23

BAB II KUA KECAMATAN MARO SEBO ILIR KABUPATEN

BATANGHARI

A. Profil KUA Kecamatan Maro Sebo Ilir ....................................................... 25

B. Program Kerja Kantor Urusan Agama Kecamatan maro Sebo Ilir .............. 26

C. BP4 KUA ..................................................................................................... 29

D. Koordinasi Kantor Urusan Agama dengan Alim Ulama ............................. 30

E. Prestasi yang Pernah Dicapai ....................................................................... 30

F. Sarana dan Prasarana .................................................................................... 30

BAB III PELAKSANAAN BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA

PENCEGAHAN TERJADINYA KEKERASAN DALAM RUMAH

TANGGA (KDRT)

Page 11: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

A. Faktor-faktor Kekerasan Dalam Rumah Tangga ........................................ 33

B. Pelaksanaan Bimbingan Pranikah dalam Upaya pencegahan Kekerasan

dalam Rumah Tangga (KDRT) .................................................................... 36

BAB IV KEDALA DAN UPAYA YANG DIBERIKAN DALAM PENCEGAHAN

TERJADINYA KDRT

A. Kendala yang ditemukan dalam Bimbingan Pranikah ................................ 56

B. Upaya yang dilakukan dalam Mengatasi kendala yang Terjadi ................. 58

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................. 63

B. Rekomendasi ............................................................................................... 64

C. Kata Penutup ............................................................................................... 65

Daftar Pustaka .........................................................................................................

Lampiran .................................................................................................................

Curriculum Vitae ....................................................................................................

Page 12: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Jumlah Penduduk Kec.Maro Sebo Ilir ................................................ 25

Tabel 2 : Jumlah Nikah Rujuk Di KUA Kec. Maro Sebo Ilir ............................ 55

Page 13: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Struktur Organisasi KUA Kec. Maro Sebo Ilir ..................................... 32

Page 14: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

TRANSLITERASI2

A. Alfabet

Arab Indonesia Arab Indonesia

th ط ` ا

zh ظ B ب

a` ع T ت

gh غ Ts ث

f ف J ج

q ق Ch ح

k ك Kh خ

l ل D د

m م Dz ذ

n ن R ر

w و Z ز

h ه S س

؍ ء Sy ش

y ى Sh ص

Dh ض

B. Vokal dan Harkat

Arab Indonesia Arab Indonesia Arab Indonesia

Aa اِى aa ا A ا

Aw ا و ii ا ى U ا

Ay ا ى uu ا و I اِ

2 Tim Penyusun, Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ushuluddin IAIN

STS Jambi (Jambi : Fak.Ushuluddin Iain STS JAMBI, 2014),136-137.

Page 15: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu kebesaran Allah SWT ialah telah diciptakan manusia secara

berpasang-pasangan, ada laki-laki dan perempuan untuk saling melengkapi dalam

suatu ikatan pernikahan. Agama Islam menganjurkan pemeluknya untuk menikah,

karena dengan menikah seseorang akan memperoleh ketenangan hidup serta dapat

menjaga diri dari perbuatan yang di larang.

Setiap orang yang memasuki pintu gerbang kehidupan berkeluarga harus

melalui pintu perkawinan. Mereka tentu menginginkan terciptanya suatu keluarga

atau rumah tangga yang bahagia sejahtera lahir dan batin serta memperoleh

keselamatan hidup dunia dan akhirat.3

Pernikahan merupakan ikatan suci yang menyatukan dua orang insan

menjadikan hal yang tadinya haram dilakukan menjadi halal untuk dilakukan

setelah akad terucapkan, jadi pernikahan bukan hanya keinginan seorang saja

tetapi pernikahan merupakan ibadah kepada Allah Swt. Supaya pernikahan

menjadi ibadah yang baik, maka pernikahan haruslah di landaskan dengan Agama

Islam, sehingga akan mewujudkan ketentraman dan kebahagiaan hidup yang

menjadi tujuan dalam pernikahan.

Seperti telah dikatakan dalam Undang-undang tentang Perkawinan pasal 1

Nomor 1 Tahun 1974 menetapkan bahwa perkawinan ialah ikatan lahir dan batin

antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan

membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan

Ketuhanan Yang Maha Esa.4

Tujuan hukum pernikahan islam adalah untuk melindungi moral manusia.

Islam melarang perzinaan dan hubungan diluar pernikahan. Maksudnya adalah

memaksa kedua jenis manusia lelaki dan wanita untuk mendisiplinkan keinginan

3 Membina Keluarga Sakinah(Jakarta: Departemen Agama RI Direktorat Jendral

Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syari’ah,2007) 1 4 Bimo Walgito,Bimbingan & Konseling Perkawinan, (Yogyakarta: CV. ANDI

OFFSET,2017), 138. 1

Page 16: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

nafsu alami mereka dari ketidak sopanan.5 Firman Allah Swt: Qs. Ar-Rum ayat

21:

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu

isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa

tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang.

Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda

bagi kaum yang berfikir”. (QS. Ar-Rum : 21)6

Ayat tersebut telah menjelaskan alasan mengapa Allah menciptakan untuk

kita pasangan-pasangan dari jenis kita sendiri. Tujuannya, agar kita memperoleh

sakinah.7 Untuk mengarungi kehidupan berumah tangga, diperlukan kematangan,

baik secara fisik, mental maupun pengetahuan yang cukup. Dalam ikatan

pernikahan itu tidak akan terlepas dari masalah-masalah dalam keluarga, baik

masalah kecil sampai masalah besar, dan dari pertengkaran-pertengkaran kecil

sampai pada perceraian. Penyebabnya bisa terjadi dari kesalahan di awal

pembentukan rumah tangga, yaitu pada awal sebelum masa-masa pernikahan dan

juga muncul pada saat-saat berumah tangga.

Rumah tangga seharusnya menjadi tempat yang menyediakan

ketentraman(sakinah) bagi setiap orang atau rumahku surgaku. Namun ada

perilaku kekerasan yang sering kali terjadi, dan menyebabkan ranah yang paling

privat di sebuah masyarakat ini justru berdampak bagi pertumbuhan dan

perkembangan anak tidak berjalan maksimal karena diliputi dengan rasa ketakutan

dan khawatir berkepanjangan, hingga luka fisik,dan ancaman pembunuhan.

Ada banyak faktor penyebab terjadinya perceraian salah santunya adalah

kekerasan dalam Rumah tangga, yang mana dewasa ini banyak ditemukan kasus

KDRT dimana korbannya lebih banyak kaum wanita, yang berakibat timbulnya

kesengsaraan maupun penderitaan secara fisik, psikologis, atau penelantaran

5 Alimuddin Tuwu,bimbingan Nikah & Membina Rumah Tangga menurut al-Qur’an &

Sunnah, Diterjemahkan dari buku”Kitaabun Nikaah” oleh Maulana Muhammad Ibrahim

Palanpuri dan Maulana Zahier Ragie Saheb (Bandung: Pustaka Radhan, 2008),31-32. 6 Anonim, al-Qur’an dan terjemahannya (Jakarta: Depertemen Agama RI, 1985)

7 Hamsah hasan et. al., Buku Panduan Lengkap Agama Islam (Jakarta: Qultum

Media,2010), 233.

Page 17: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau

perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga.

Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Provinsi Jambi terus meningkat.

Hal ini berdasarkan data dari Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan

Perempuan (BPMPP) Provinsi Jambi. Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan

BPMPP Provinsi Jambi, mengatakan bahwa, dari tahun 2010 hingga 2015 angka

kekerasan terhadap perempuan dan anak hanya sekitar 60 lebih kasus. Jumlah itu

meningkat di tahun 2016, tercatat 108 kasus KDRT.8

Badan Pemberdayaan Perempuan Keluarga Berencana (BPPKB)

Kabupaten Batanghari, menyebutkan Kekerarasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)

merupakan kasus menonjol atau meningkat sepanjang 2015, pada tahun 2014

terdapat 21 kasus KDRT. Dan untuk tahun 2015 meningkat menjadi 38 kasus

KDRT.9

Terjadinya kekerasan dalam rumah tangga, itu dikarenakan kurangnya

bekal atau ilmu agama dalam membangun kehidupan berumah tangga. Di sanalah

diperlukan adanya bimbingan khusus, yaitu bimbingan yang diberikan tersebut

kepada calon mempelai, sebagai bekal memasuki kehidupan baru. Diantara bekal

yang ditanamkan adalah nilai-nilai keagamaan dalam berumah tangga, kesiapan

mental, mengarungi kehidupan bersama pasangannya, mengetahui pengetahuan

yang cukup masalah hak-hak dan kewajiban sebagai suami atau sebagai istri

sesuai dengan ajaran islam.

Diantara faktor-faktor penyebab perceraian yang diklasifikasikan

pengadilan agama adalah faktor moral (pologami tidak sehat, krisis akhlak,

cemburu), meninggalkan kewajiban (kawin paksa, ekonomi, tidak ada tanggung

jawab), kawin dibawah umur, menyakiti jasmani (kekejaman jasmani, kekejaman

mental), dihukum, cacat biologis, dan terus menerus berselisih (politis, gangguan

pihak ketiga, tidak ada keharmonisan). Sebagai bagian dari upaya menekan

jumlah angka perceraian di Indonesia, Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat

Islam (Dirjen Bimas Islam) Kementrian Agama mengeluarkan peraturan Nomor

8 Wartawan Jambi Update, Jambi Update, Terbit Jumat, 24 Februari 2017, Diambil

melalui JambiUpdate.co. 9 Heriyanto, Antara Jambi, Terbit Kamis, 18 Februari 2016, Diambil melalui Antara

Jambi.

Page 18: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

DJ.II/491 Tahun 2009 tentang Kursus Calon Pengantin, yang diperbarui dengan

Peraturan Dirjen Bimas Islam No.DJ.II/542 Tahun 2013 sebagai dasar hukumnya.

Kursus pra nikah adalah pemberian bekal pengetahuan, pemahaman, keterampilan

dan penumbuhan kesadaran kepada remaja usia nikah tentang kehidupan rumah

tangga dan keluarga. Remaja usia nikah adalah laki-laki muslim berumur

sekurang-kurangnya 19 tahun dan perempuan muslimah 16 tahun, tujuan

pelaksanaan suscatin/kursus pranikah tersebut antara lain adalah untuk

mewujudkan keluarga sakinah. Keluarga sakinah ialah keluarga yang didasarkan

atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi hajat spiritual dan material secara

serasi dan seimbang, diliputi suasana kasih sayang antara internal keluarga dan

lingkungannya, mampu memahami, mengamalkan dan memperdalam nilai-nilai

keimanan, ketakwaan dan akhlakul karimah.

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian tersebut karena melihat kondisi yang terjadi dari permasalahan diatas.

Dengan penjelasan yang penulis kemukakan, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul proposal “URGENSI BIMBINGAN

PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM

RUMAH TANGGA DI KANTOR URUSAN AGAMA (KUA) KECAMATAN

MARO SEBO ILIR KABUPATEN BATANGHARI”.

B. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang pemikiran atas, masalah pokok yang diangkat

sebagai kajian utama penelitian ini adalah:

1. Apa urgensi pelaksanaan Bimbingan Pranikah yang dilakukan di Kantor

Urusan Agama (KUA) kec. Maro Sebo Ilir?

2. Apa saja kendala yang ditemui dalam pelaksanaan Bimbingan Pranikah?

3. Bagaimana Upaya yang dilakukan dalam mengatasi kendala yang terjadi?

C. Batasan Masalah

Berdasarkan pokok permasalahan di atas, maka penelitian ini difokuskan

pada satu permasalahan. Dimana hal ini untuk menghindari objek bahasan yang

keluar dari koridor yang diharapkan. Oleh karena itulah dalam penelitian peneliti

Page 19: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

membatasi masalah yang akan dibahas hanya tentang bagaimana upaya yang

dilakukan dalam Mengantisipasi terjadinya kasus KDRT(kekerasan dalam rumah

tangga) bagi calon pengantin.

Batasan geografis penelitian ini hanya pada penyuluh/bp4 (sebanyak 4

orang )dan kepala KUA kec. Maro Sebo Ilir, dan klien (7 orang) di kelurahan

Terusan. Hal ini dilakukan karena keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti dalam

melakukan penelitian, maka dari itu peneliti membuat batasan dalam masalah

penelitian.

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui Pelayanan bimbingan pranikah di Kantor Urusan

Agama Kelurahan Terusan.

b. Tujuan khusus

1) Untuk mengetahui bagaimana metode Bimbingan yang diberikan

kepada calon pengantin.

2) Untuk apasaja kendala-kendala yang dialami oleh penyuluh ketika

melakukan bimbingan kepada calon pengantin.

3) Untuk mengetahui upaya yang dilakukan penyuluh dalam mengatasi

terjadinya kekerasan dalam rumah tangga.

2. Manfaat Penelitian

a. Secara Teoritik

Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk Pengembangan ke

Ilmu Jurusan dan Bimbingan Penyuluhan Islam.

b. Secara Praktis

1) Sebagai sumbangan pemikiran bagi penyuluh, masyarakat serta calon

pengantin di Kantor Urusan Agama kelurahan terusan.

2) Memberi pengalaman kepada peneliti khususnya.

Page 20: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

E. Kerangka Teori

Demi memudahkan pemahaman pembaca, didalam landasan teori ini akan

di jelaskan penjabaran masing-masing variabel dan keterkaitannya antara satu

dengan yang lain, yaitu sebagai berikut:

1. Pengertian Urgensi

Urgensi ialah keharusan yang mendesak, hal yang sangat penting.10

2. Pengertian Bimbingan

Winkel mendefinisikan bimbingan : (1) usaha untuk melengkapi individu

dengan pengetahuan, pengalaman, dan informasi tentang dirinya sendiri, (2) cara

untuk memberikan bantuan kepada individu untuk memahami dan mepergunakan

secara efisien dan efektif segala kesempatan yang dimiliki untuk perkembangan

pribadinya, (3) sejenis pelayanan kepada individu-individu agar mereka dapat

menentukan pilihan, menetapkan tujuan dengan tepat, dan menyusun rencana

yang realistis sehingga mereka dapat menyesuaikan diri dengan memuaskan diri

dalam lingkungan tempat mereka hidup, (4) proses pemberian bantuan atau

pertolongan kepada individu dalam hal memahami diri sendiri, menghubungkan

pemahaman tentang dirinya sendiri dengan lingkungan, memilih, menentukan,

dan menyusun rencana sesuai dengan konsep dirinya dan tuntutan lingkungan.11

Guidance; yang berasal dari kata guide (bimbingan); yang mempunyai arti,

menunjukkan jalan, menuntun, mengatur, mengarahkan, memberikan nasehat.

Sehingga bimbingan adalah memberikan informasi dengan cara menyajikan

pengetahuan yang dapat digunakan untuk mengambil suatu keputusan atau

memberitahukan sesuatu sambil memberikan nasihat, atau mengarahkan,

menuntun ke suatu tujuan. 12

Kata “Guidance” yang kata dasarnya “guide”

mempunyai beberapa arti:

a. Menunjukkan jalan (showing the way)

b. Memimpin (leading)

c. Memberikan Petunjuk (giving instruktion)

10

Kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) diakses pada 20 Juni 19 melalui :

https://kbbi.web.id/urgensi. 11

Anas Salahudin, Bimbingan dan Konseling (Bandung: Cv. Pustaka Setia, 2010),14-15. 12

Abu Bakar Baraja,Psikologi Konseling dan Teknik Konseling.(Jakarta Timur: Studia

Pres,2006) 1

Page 21: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

d. Mengatur (regulating)

e. Mengarahkan (governing)

f. Memberi nasehat (giving advice)13

Jadi bimbingan lebih mengarah untuk memberikan petunjuk dan nasehat

atau arahan kepada terbimbing agar mampu mandiri dan berusaha untuk

menyelesaikan masalahnya sendiri. Kebanyakan orang mengaitkan bimbingan

dengan konseling. Perlu diingat bahwa bimbingan dan konseling itu jauh berbeda

dimana bimbingan itu sendiri merupakan suatu bantuan yang diberikan kepada

seseorang atau kelompok yang belum memiliki masalah, bimbingan sebagai

upaya pencegahan dari masalah yang akan timbul. Sedangkan konseling diberikan

kapada seseorang yang memiliki masalah dan dapat menyelasaikan masalahnya

dengan proses konseling.

Bimbingan merupakan suatu proses, yang berkesinambungan, bukan

kegiatan yang seketika atau kebetulan. Bimbingan merupakan serangkaian

kegiatan yang sistematis dan berencana yang terarah kepada pencapaian tujuan.

Tujuan bimbingan adalah perkembangan optimal, yaitu perkembangan yang

sesuai dengan potensi dan sistem nilai tentang kehidupan yang baik dan benar.14

2. Fungsi Bimbingan

a. Pemahaman

Membantu peserta didik (siswa) agar memiliki pemahaman terhadap

dirinya(potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan norma

Agama).

b. Preventif

Yaitu upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi sebagai masalah

yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak

dialami oleh peserta didik.

c. Pengembangan

Yaitu konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan ligkungan belajar

yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan siswa.

13

Thohirin,Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah.(Jakarta:PT. Rajagrafindo

Persada2014) 15 14

Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan,Landasan Bimbingan dan Konseling(Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2005), 6-7.

Page 22: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

d. Perbaikan (penyembuhan)

Yaitu fungsi bimbingan yang bersifat kuratif.

e. Penyaluran

Yaitu fungsi bimbingan dalam membantu individu memilih kegiatan

ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan penguasaan

karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri

kepribadian lainnya.

f. Adaptasi

Yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan khususnya konselor,

guru atau dosen untuk menadaptasikan program pendidikan terhadap latar

belakang pendidikan, minat, kemauan, dan kebutuhan individu (siswa).

g. Penyesuaian

Yaitu fungsi bimbingan dalam membantu individu (siswa) agar dapat

menyesuaikan diri secara dinamis dan konstruktif terhadap program

pendidikan, peraturan sekolah atau norma agama.15

Jika diatas sudah dibahas mengenai pengertian Bimbingan dan fungsi

bimbingan, kemudian arti dari Pranikah itu sendiri berasal dari kata pra dan nikah.

Pra merupakan awalan yang brermakna sebelum,16

nikah adalah perjanjian antara

laki-laki dan perempuan untuk bersuami istri (dengan resmi). Jadi Bimbingan

Pranikah merupakan kegiatan pemberian bantuan dan penyuluhan berupa

penasehatan, bimbingan serta pengarahan mengenai pernikahan kepada calon

pasangan suami istri yang akan melangsungkan pernikahan.

3. Pernikahan

Di antara salah satu anjuran agama Islam adalah menikah. Pernikahan

menurut pandangan Islam tidak akan pernah menjadi penghalang seseorang untuk

mencapai spiritual tetinggi manusia. Bahkan seseorang yang belum menikah

dianggap belum memenuhi setengah dari agamanya.

Manusia adalah salah satu makhluk Allah Swt yang paling sempurna.

Segala potensi yang dimiliki makhluk lain dapat menyatu dalam diri makhluk

yang bernama manusia. Oleh karena itu manusia dipilih oleh Allah Swt untuk

memikul tanggung jawab atas perbuatannya. Mereka bertanggung jawab untuk

15

Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan,Landasan Bimbingan dan Konseling. 17 16

Departemen P&K, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), 607.

Page 23: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

menjaga fisik yang diberikan Allah agar tidak rusak. Mereka bertanggung jawab

menjaga hati yang diberikan Allah Swt agar tidak ternoda. Mereka bertanggung

jawab untuk dapat memilih yang baik dengan akalnya.17

Nikah secara bahasa berarti al-wath’u [hubungan seksual] dan secara syariat

adalah akad yang memperolehkan seseorang melakukan hubungan seksual dengan

menggunakan lafadz inkaah [nakahtuka, zawajtuka] atau terjemahannya.

Dan menikah adalah salah satu bentuk tanggung jawab yang diemban

manusia berakal. Tanggung jawab untuk tetap menciptakan keharmonisan antara

kebutuhan diri dengan ajaran agama. Tanggung jawab untuk tetap menjaga diri

dan jiwanya kembali pada Allah Swt dalam keadaan suci. Suci dan bersih dari

pelanggaran-pelanggaran syariat yang telah diharamkan.

Bahkan menikah adalah salah satu bentuk perilaku paling beradab dari

makhluk yang berakal dalam memenuhi kebutuhan biologisnya. Maka inilah yang

membedakan manusia dengan hewan. Namun menikah tidak untuk tujuan yang

sesederhana itu yang membuktikan bahwa manusia berbeda dengan hewan. Islam

membuat rumus berpikir dan menyampaikan pada umatnya bahwa menikah

adalah untuk menciptakan keluarga yang sakinah, mawaddah,warahmah.

a. Dasar perkawinanan

Dasar perkawinan menurut ajaran Islam, yang pertama adalah

melaksanakan Sunnatullah seperti tercantum dalam Al-Qur’an :

Artinya : “Dan kawinilah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan

orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang

lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. jika mereka miskin

Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. dan Allah Maha

Luas (pemberian-Nya) lagi Maha mengetahui.(QS. An-Nur : 32)18

Dan yang kedua adalah untuk mengamalkan sunnah Rasullullah sebagaimana

disebut dalam hadist Nabi :

17

Ummi Rabiah as-Syafi’i, Membangun Keluarga Islami Sejak Dini (Jakarta:Alita Media,

2009) 34 18

Anonim, al-Qur’an dan terjemahannya (Jakarta: Depertemen Agama RI, 1985)

Page 24: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

“Perkawinan adalah peraturanku, barang siapa yang benci kepada

peraturanku, bukanlah ia termasuk umatku” (Bukhari dan Muslim).

Dasar perkawinan dalam undang-undang No. 1 tahun 1974 bahwa:

Pasal 1

“perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang

wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga)

yang bahagia dan kekal berdasarkan ketuhanan Yang Maha Esa”.19

Perkawinan

disamping mempunyai nilai ikatan yang nyatanya formil, secara lahir dapat

tampak, juga mempunyai ikatan batin ini tentunya merupakan inti dari

perkawinan itu. Lebih lanjut diterangkan dalam penjelasan pasal 1 ini bahwa

perkawinan mempunyai hubungan yang erat sekali dengan kerohania, sehingga

bukan hanya unsur jasmani tapi unsur batin berperan penting.

Pasal 2

(1) Perkawinan adalah sah apabila dilakukan menurut hukum masing-masing

agamanya dan kepercayaannya itu.

(2) Tiap-tiap perkawinan dicatat menurut peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

Perkawinan merupakan salah satu aktivitas individu. Aktivitas individu

umumnya akan terkait pada suatu tujuan yang ingin dicapai oleh individu yang

bersangkutan, dengan demikian pula dalam hal perkawinan. Karena perkawinan

merupakan suatu aktivitas dari pasangan, maka sudah selayaknya mereka

mempunyai tujuan tertentu. Tetapi karena perkawinan itu sendiri terdiri dari dua

individu maka ada kemungkinan bahwa tujuan mereka itu tidak sama. Bila hal

tersebut terjadi, maka tujuan itu harus dibulatkan agar tercipta satu kesatuan

dalam tujuan tersebut.

Pasal 1 undang-undang Perkawinan dengan jelas telah menyebutkan bahwa

tujuan dari perkawinan adalah untuk membentuk keluarga (rumah tangga) yang

bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Diantara suami dan

istri mungkin mempunyai tujuan yang berbeda satu sama lain. Namun demikian

bahwa antara suami dan istri demi membentuk keluarga yang bahagia perlu

mempersatukan tujuan yang akan dicapai dalam perawinan itu. Hal ini memang

19

Ishak Solih,Manajemen Rumah Tangga.(Bandung:Angkasa,1994) 17

Page 25: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

tidak mudah, tetapi bukan berarti tidak dapat dilaksanakan. Tujuan yang sama

harus benar-benar diresapi oleh setiap pasangan dan harus disadari bahwa tujuan

itu akan dicapai secara bersama-sama, bukan hanya oleh istri atau suami saja.

b. Tujuan Perkawinan

Tujuan perkawinan itu ialah membentuk keluarga yang bahagia, tetapi juga

bersifat kekal. Ini berarti bahwa dalam perkawinan perlu disadari bahwa sekali

kawin untuka seterusnya, berlangsung untuk seumur hidup, untuk selama-

lamanya. Pasangan suami istri akan berpisah bila salah satu pasangan tersebut

meninggal dunia. Karena itu diharapkan agar pemutusan ikatan suami istri itu

tidak terjadi kecuali karena kematian, pemutusan ikatan antara suami istri dalam

bentuk perceraian menjadi jalan terakhir, bila usaha-usaha lain memang benar-

benar tidak dapat memberikan pemecahan. Dalam undan-undang perkawinan

dengan jelas dinyatakan batasan-batasan itu; dan bagi pegawai negeri sipil masih

dikaitkan dengan peraturan pemerintah No. 10 tahun 1983 yang mengetatkan akan

terjadinya kemungkinan perceraian tersebut.20

Tujuan hukum pernikahan islam adalah untuk melindungi moral manusia.

Islam melarang perzinaan dan hubungan diluar pernikahan. Maksudnya adalah

memaksa kedua jenis manusia lelaki dan wanita untuk mendisiplinkan keinginan

nafsu alami mereka dari ketidak sopanan.21

Firman Allah Swt: Qs. Ar-Rum ayat 21:

“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu

isteri-isteri dari jenismu sendiri (manusia), supaya kamu cenderung dan

merasa tenteram (sakinah) kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa

cinta dan kasih sayang (mawaddah wa rahmah). Sesungguhnya pada

demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kemahaan-Nya) bagi kaum

yang berpikir.” (QS. Ar-Rum[30]:21)22

20

Bimo Walgito, Bimbingan dan Konseling Perkawinan.(Yogyakarta: Andi,2017) 17 21

Alimuddin Tuwu,bimbingan Nikah & Membina Rumah Tangga menurut al-Qur’an &

Sunnah, Diterjemahkan dari buku”Kitaabun Nikaah” oleh Maulana Muhammad Ibrahim

Palanpuri dan Maulana Zahier Ragie Saheb (Bandung: PUSTAKA RADHAN, 2008),31-32. 22

Anonim, al-Qur’an dan terjemahannya (Jakarta: Depertemen Agama RI, 1985)

Page 26: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

Adapun tujuan lain dari pernikahan adalah untuk memelihara pandangan

mata dan menjaga kehormatan diri sebagai mana dinyatakan dalam hadits Nabi

saw, yang Artinya:

“Dari Abdullah bin Mas’ud ia berkata. Rasullullah telah berkata kepada

kami “Hai sekalian pemuda, barang siapa diantara kamu telah sanggup

kawin, maka hendaklah ia kawin. Maka sesungguhnya kawin itu

menghalangi pandangan (terhadap yang dilarang oleh Agama) dan

memelihara Faraj. Dan barang siapa yang tidak sanggup hendaklah ia

berpuasa. Karena puasa itu adalah perisai baginya” (Bukhari Muslim).

Dan untuk mendapatkan keturunan yang sah serta sehat jasmani, rohani dan

sosial, yang kuat iman, kuat ilmu dan kuat amal sehingga mereka itu akan dapat

membangun hari depannya yang lebih baik, bagi dirinya, keluarganya dan

masyarakat serta bangsa dan negaranya.

Tanpa adanya tujuan itu menikah hanyalah suatu pengembaraan hawa nafsu

yang mengombang-ambingkan hati dan jiwa. Sehingga bukan ketenangan,

ketentraman serta kenyaman yang didapat, melainkan kekalutan yang akan

mengakibatkan hati menjadi lalai dan lupa atas tujuan hidup yang sebenarnya.

c. Langkah-langkah Menuju Pernikahan

1). Disunnahkan Melihat Bakal istri sebelum Pernikahan

Disunnahkan seorang laki-laki memandang wanita yang ingin dinikahi,

karena pandangan peminang terhadap terpinang merupakan bagian dari sarana

keberlangsungan hidup pernikahan dan ketentraman.

Syarat Islam memperbolehkan pandangan terhadap wanita terpinang

padahal asalnya haram memandang wanita lain yang bukan mahram. Hal ini

didasarkan pada kondisi darurat, yakni unsur keterpaksaan untuk melakukan hal

tersebut karena masing-masing calon pasangan memang harus mengetahui secara

jelas permasalahan orang yang akan menjadi teman hidup dan secara khusus

perilakunya. Ia akan menjadi bagian yang paling penting untuk kelangsungan

pernikahan, yakni anak-anak dan keturunannya. Demikian juga diperbolehkan

bagi masing-masing laki-laki dan wanita memandang satu sama lain pada

sebagian kondisi selain khitbah, seperti pengobatan, menerima persaksian, dan

Page 27: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

menyampaikan persaksian. Hal tersebut termasuk masalah pengecualian dari

hukum asal keharaman pandangan laki-laki terhadap wanita dan sebaliknya.

2). Khitbah

Jika seorang laki-laki dan seorang wanita telah melihat calon pasangannya

sesuai dengan yang diajarkan agama dan hati keduanya sudah merasa cocok atau

berkenan , maka langkah selanjutnya ialah yang mewakilinya mengajukan

pinangan atau khitbah atau melamar, sebagai pendahuluan pernikahan, namun

belum akad nikah.

Khitbah merupakan permintaan seorang laki-laki untuk menguasai seorang

wanita tertentu dari keluarganya dan bersekutu dalam urusan kebersamaan hidup.

Atau dapat pula diartikan, seorang laki-laki menampakkan kecintaannya untuk

menikahi seorang wanita yang halal dinikahi secara syara’. Adapun

pelaksanaannya beragam; adakalanya peminang itu sendiri yang meminta

langsung kepada yang bersangkutan, atau melalui keluarga, dan atau melalui

utusan seseorang yang dapat dipercaya untuk meminta orang yang dikehendaki.

3). Akad Nikah

Setelah seorang wanita telah dikhitbah oleh seorang laki-laki maka langkah

selanjutnya ialah akad nikah. Dan setelah akad nikah inilah laki-laki dan

perempuan tersebut sah menjadi pasangan suami istri. Dalam melaksanakan akad

nikah ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:

a). Rukun Pernikahan

(1). Adanya calon mempelai Pria dan Wanita

(2). Adanya wali dari calon mempelai perempuan

(3). Dua orang saksi pria

(4). Adanya ijab: ucapan penyerahan calon mempelai wanita dari walinya

atau wakilnya kepada calon mempelai pria untuk dinikahi.

(5). Adanya Qobul, yaitu; ucapan penerimaan pernikahan oleh calon

mempelai pria atau wakilnya.

b). Syarat Pernikahan

(1). Bagi calon mempelai pria:

(a). Beragama Islam

(b). Pria

Page 28: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

(c). Tidak dipaksa

(d). Tidak beristri empat orang

(e). Bukan muhrimnya calon istri itu

(f).Tidak mempunyai calon istri yang haram dimadu, dengan istrinya

(g). Mengetahui calon istrinya itu tidak haram dinikahinya

(h). Tidak sedang dalam ihram, haji atau umrah

(i). Tidak terdapat halangan perkawinan

(2). Bagi calon mempelai wanita:

(a). Beragama islam

(b). Wanita (bukan banci)

(c). Telah memberi izin kepada wali untuk menikahkannya

(d). Tidak bersuami atau dalam iddah

(e). Bukan mahramnya calon suami itu

(f). Belum pernah dili’an (Sumpah Li’an) oleh calon suaminya

(g). Jelas orangnya

(h). Tidak sedang dalam ihram, haji atau umroh.

(3). Bagi saksi pernikahan:

(a). Dua orang pria

(b). Beragama Islam

(c). Sudah dewasa

(d). Hadir dalam ucapan akad nikah

(e). Dapat mengerti maksud akad nikah

(4). Bagi aqad nikah

(a). Adanya ijab (Penyerahan) dari wali

(b). Adanya Qobul (Penerimaan) dari calon suami

(c). Ijab harus menggunakan kata-kata nikah atau yang seperti

dengannya.

c). Larangan Perkawinan

(1). Karena adanya halangan

(a). Hubungan darah terdekat (Nasab)

(b). Hubungan Persusuan (Radha’ah)

(c). Hubungan persaudaraan (Mushaharah)

Page 29: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

(d). Talak ba’in kubro

(e). Pemaduan

(f).Telah beristri empat

(g). Masih bersuami/dalam iddah

(h). Perbedaan agama

(i). Ihram haji/umrah

(2). Batalnya pernikahan karena:

(a). Adanya hubungan mahram antara pria dan wanita disebabkan:

Kerabat dekat, Hubungan susuan dan Hubungan persemendaan.

(b). Tidak terpenuhinya rukun nikah

(c).Terjadinya murtad bagi yang beragama Islam23

4). Mahar

Maskawin atau dalam bahasa fikihnya mahar adalah wajib hukumnya bagi

seorang lelaki untuk diberikan kepada calon mempelai wanita. Mahar adalah salah

satu bentuk penghormatan dan penghargaan Islam secara syariat kepada kaum

perempuan. Mahar bisa disebut juga dengan ash-shadaaq, nihlah atau ajr.

Kewajiban membayar mahar itu berdasarkan firman Allah Swt,:

“Berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai

pemberian dengan penuh kerelaan. kemudian jika mereka menyerahkan

kepada kamu sebagian dari maskawin itu dengan senang hati, Maka

makanlah (ambillah) pemberian itu (sebagai makanan) yang sedap lagi baik

akibatnya.” (QS. An-Nisaa’[4]:4)

Mahar atau maskawin, sesuai dengan aturan dan ajaran Islam yang sahih

harus disebutkan pada saat akan nikah. Mengingat Rasullullah Saw sendiri selalu

menyebutkan maharnya dalam akad nikah beliau. Dan seorang suami tidak boleh

menggauli mempelai wanita jika ia belum membayar maharnya. Mahar ini

23

Tim Penyusun Buku Panduan Calon Pengantin,Membina Keluarga Sakinah, 21

Page 30: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

walaupun bukan termasuk rukun nikah tapi posisinya sama dengan rukun nikah

yakni sama-sama harus ada.

4. Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)

Kekerasan dalam rumah tangga adalah setiap perbuatan kekerasan yang

mengakibatkan timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual,

psikologis, dan/atau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk

melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan

hukum dalam lingkup rumah tangga. Di dalam Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 23 Tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah

tangga. Dalam pasal 5 UU No.23 Tahun 2004 diatur bahwa setiap orang dilarang

melakukan kekerasan secara fisik, seksual, psikologis, terhadap orang dalam

lingkup rumah tangganya.24

Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004 ini diharapkan menjadi alat yang

mampu menghentikan budaya kekerasan yang ada di masyarakat, justru dari akar

agen pengubah kebudayaan, yaitu keluarga. Perempuan sebagai pendidik pertama

dan utama dalam keluarga, diharapkan mampu mengembangkan nilai-nilai kasih

sayang, kesetaraan dan kesederajatan, kepedulian satu sama lain, sehingga mampu

menyingkirkan pola-pola tindakan agresif dari anak-anak dan remaja. Karena

pada saatnya, tradisi kekerasan yang diwarisi dari pola pengasuhan dalam

keluarga ini, akan berhadapan dengan persoalan hukum negara jika tetap

dipelihara.

Kekerasan dalam rumah tangga ini berpotensi menjadi sumber per

masalahan sosial dimudian hari. Perceraian dengan kekerasan yang sebagian

korbannya adalah perempuan dan anak-anak ini dapat menambah jumlah anak

putus sekolah dan kekurangan kasih sayang, menurunnya produktifitas keluarga,

menambah jumlah keluarga miskin baru, serta menjadi sumber berbagai penyakit

sosial lain.

Hak dan kewajiban suami istri dalam UU Perkawinan ada bab tersendiri

yang mengatur mengenai Hak dan Kewajiban Suami-Istri, yaitu berdasarkan UU

No. 1 Tahun 1974, suami istri memiliki hak dan kewajiban salah satu diantaranya

ialah suami istri wajib saling cinta mencintai, hormat menghormati, setia, dan

24

Tim penyusun, Buku saku untuk calon Pengantin, 4.

Page 31: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

memberikan bantuan lahir batin yang satu pada yang lain. Setiap suami wajib

memuliakan dan menghormati istri serta tidak menyakitinya. Rasullullah saw.

Bersabda:

“ Hendaknya engkau memberi makan istrimu apabila engkau makan,

memberinya pakaian apabila engkau berpakaian, dan janganlah engkau

memukul wajah, menjelek-jelekkan, dan meninggalkannya kecuali didalam

rumah.” (HR Abu Daud)25

Ada dua faktor yang menyebabkan timbulnya KDRT, yaitu faktor internal

dan eksternal. Faktor internal yakni kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dapat

terjadi sebagai akibat dari semakin lemanya kemampuan adaptasi setiap anggota

keluarga yang memiliki kekuasaan dan kekuatan cenderung bertindak

deterministik dan eksploitatif terhadap anggota keluarga yang lemah. Dan faktor

eksternal yakni kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) muncul sebagai akibat

dari intervensi lingkungan di luar keluarga yang secara langsung atau tidak

langsung mempengaruhi sikap anggota keluarga, terutama orang tua atau kepala

keluarga, yang terwujud dalam perlakuan eksploitatif terhadap anggota keluarga

yang sering kali ditampakkan dalam pemberian hukuman fisik dan psikis yang

traumatik baik kepada anaknya, maupun pasangannya.26

F. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Untuk mengkaji persoalan dalam penelitian ini akan digunakkan pendekatan

penelitian deskriptif-kualitatif, yang meminjam istilah Kriek dan Miler dalam

Bogdan merupakan tradisi penelitian ilmu pengetahuan sosial bergantung pada

pengamatan manusia dalam kawasan yang berhubungan dengan orang-orang

tersebut dalam bahasa dan peristilahan yang digunakan Bogdan dan Biklen, data

yang dihasilkan dalam penelitian kualitatif adalah data di amati. Inilah yang

menjadi penyebab studi kualitatif diistilahkan Inquiry research naturalistik

research.27

25

Husein syahatah,ekonomi rumah tangga muslim (jakarta: Gema insani press,1998), 43. 26

Edwin Manumpahi,dkk, “Kajian Kekerasan Dalam Rumah Tangga Terhadap Psikologi

Anak”,e-journal”Acta Diurna”, V, No.1 (2016), 3. 27

Sugiono, Metode Penelitian Kualitatif Dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2015), 218.

Page 32: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

2. Setting dan Subjek penelitian

Setting dalam hal ini adalah lokasi tempat penelitian lapangan dilakukan.

Pemilihan setting harus disertai pertimbangan tertentu, misalnya pertimbangan

rasional, praktis, ataupun ekonomis. Penelitian mengambil lokasi di Kantor

Urusan Agama Kelurahan Terusan. Alasan KUA Kelurahan Terusan ini penulis

pilih sebagai setting penelitian, yaitu karena berdasarkan hasil observasi penulis,

penulis menemukan sesuatu yang unik dan menarik, yaitu belum pernah

sebelumnya diteliti.

Terlebih lagi alasan yang paling mendasar kenapa penulis ingin sekali

melakukan penelitian di KUA kelurahan Terusan adalah karena satu hal yaitu

KUA ini dalam beberapa tahun terakhir tidak ada mendapat pengaduan tentang

adanya kekerasan dalam rumah tangga maupun tentang perceraian.

Subjek adalah responden dan informan yang akan diminta keterangan.

Pemilih subjek ini dilandasi teori bahwa subjek yang baik adalah subjek yang

lama terlibat aktif dalam medan dan aktivitas yang diteliti, cukup mengetahui,

memahami, atau berkepentingan dengan aktivitas-aktivitas yang akan diteliti,

serta memiliki banyak waktu untuk memberikan informasi secara benar kepada

peneliti.28

Dalam menentukan subjek penelitian ini penulis mengunakan teknik

pengambilan sampel, yaitu mengunakkan Nonprobability Sampling yaitu teknik

pengambilan sampel yang tidak memberi peluang yang sama bagi setiap unsur

atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputi,

sampling sistematis, kuota, aksidental, purposive, jenuh dan snowball. Dan dalam

penelitian ini mengunakan teknik purposive sampling yaitu teknik pengambilan

sumber data dengan pertimbangan tertentu.

Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut yang di anggap paling

tahu tetang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga

akan memudahkan penelitian menjelajahi obyek/situasi sosial yang diteliti.29

Dan

didalam penelitian ini penyuluh/BP4 adalah subjek paling penting untuk

memberikan informasi yang penulis harapkan, sedangkan KUA dan lainnya

28

K.Kartono, Pengantar Metodologi Riset Sosial, (Bandung: Mandar Maju, 1990), 45. 29

Sugiono, Metode Penelitian Kualitatif Dan R & D, 218.

Page 33: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

menjadi faktor pendukung untuk menguji validas data dan menjadi perbandingan

antara jawaban Penyuluh/bp4 dan realita yang ada.

3. Sumber dan Jenis Data

Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari, manusia, situas i/peristiwa,

dan dokumentasi. Sumber data berbentuk perkataan maupun tindakan sumber data

orang yaitu sumber data yang bisa memberikan data berupa jawaban lisan melalui

wawancara. Sumber data suasana/peristiwa berupa suasana yang bergerak

(peristiwa) ataupun diam (suasana). Meliputi ruangan suasana, dan proses.

Sumber data tersebutmerupakan objek yang akan diobservasi. Sumber data

dokumenter atau berbagai referensi yang menjadi bahan rujukan dan berkaitan

langsung dengan masalah yang diteliti.

Jenis data yang digunakan meliputi data primer dan data sekunder. Data

primer merupakan sumber data penelitian yang dikumpulkan dan diolah suatu

organisasi atau perorangan dari objeknya. Data primer dari penelitian ini adalah

dari hasil wawancara langsung penulis bersama penyuluh/bp4 KUA kelurahan

Terusan. Kemudian para anggota yang terlibat disana. Data sekunder merupakan

sumber data penelitian yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, sudah

dikumpulkan dan di oleh pihak lain. Data sekunder dalam penelitian ini adalah,

jurnal, skripsi, buku-buku, dokumen-dokumen di Kantor Urusan Agama

kelurahan Terusan.

4. Teknik Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tiga teknik

yang dilakukan secara berkesinambungan agar keabsahan datanya dapat

dipertanggungjawabkan, ketiga teknik itu ialah:

Pertama, Observasi merupakan suatu cara untuk mendapatkan data dengan

jalan pengamatan dan pencatatan sistematis fenomena-fenomena yang diselidiki.

Dalam hal ini peneliti melakukan pengamatan terlibat, yakni pengamatan yang

dilakukan dengan keterlibatan peneliti dalam aktifitas yang diamati.

Kedua, Tujuan dari wawancara adalah untuk menemukan permasalahan

secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan

Page 34: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

ide-idenya. Dalam melakukan wawancara, peneliti perlu mendengarkan secara

teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan.30

Ketiga, Dokumentasi merupakan metode pengukuran data melalui data-data

dokumenter, berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah. Agenda atau

pun jurnal yang dapat memberikan informasi tentang objek yang akan di teliti.

5. Metode/Teknik Analisa Data

Teknik analisis data yang di gunakan adalah teknik analisis data yang di

lapangan, analisis dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan

data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu,

pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang di

wawancarai. Bila jawaban yang di wawancarai setelah di analisis terasa belum

memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap

tertentu, diperoleh data yang kredibel. Miles dan Huberman, mengemukakan

bahwa aktifitas dalam menganalisis data kualitatif di lakukan secara interaktif dan

berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga data nya sudah jenuh.

Aktifitas dalam menganalisis data, yaitu data reduksion, data displey, dan

konklution drawing or ferifikation.

Langkah-langkah analisi ini sebagai berikut :

a. Reduksi data ( data reduktion), yaitu merangkum, memilih hal-hal pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan pola. Dengn

demikian data yang telah di teduksi akan memberikan gambaran yang lebih

jelas, dan mempermudah peneliti unutk melakukan pengumpulan data

selanjutnya dan mencarinya bila di perlukan.

b. Penyajian data atau data displey, yaitu penyajian data berupa narasi

pengungkapan secara tertulis agar alur kronologis peristiwa dapat mengungkap

apa yang terjadi di balik peristiwa itu. Dalam penelitian kualitatif, penjian data

bisa di lakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungna antar kategori,

flochart dan sejenisnya.

c. Penarikan kesimpulan(ferifiktion konklution), yaitu suatu kegiatan yang di

lakukan selama penilitaan berlangsung. Makna yang muncul harus selalu di uji

30

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, 233.

Page 35: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

kebenaran dan kesesuaian nya melalui proses pemeriksaan keabsaan data

sehingga faliditas nya terjamin.31

G. Pemeriksaan Keabsahan Data

Untuk memperoleh data yang terpercaya dan dapat dipercaya, maka peneliti

melakukan teknik pemeriksaan keabsahan data melalui empat cara yakni:

1. Perpanjangan keikutsertaan

Dilakukan lewat keikut sertaan peneliti dilokasi secara langsung dan cukup

lama, dalam upaya mendeteksi dan memperhitungkan penyimoangan yang

mungkin mengurangi keabsahan data, karena kesalahan penilaian data (data

distertion) oleh peneliti atau responden, di sengaja atau tidak sengaja. Distorse

data dari peneliti dapat muncul karena adanya nilai-nilai bawakan dari peneliti

atau saat adanya keterasingan peneliti dari lapangan yang di teliti , sedangkan

distorsi data dari responden, dapat timbul secara tidak sengaja, karena responden

berupaya memberikan informasi fiktif yang dapat menyenangkan peneliti, atau

pun menutupi fata yang sebenrnya.

Distorsi data tersebut, dapat dihindari melalui perpanjangan keikut sertaan

peneliti di lapangan yang di harapkan dapat menjadikan data yang diperoleh

memiliki derajat reabilitas dan faliditas yang tinggi, perpanjangan keikut sertaan

peneliti pada akhirnya juga akan menjadi semacam motifasi unutk menjalin

hubungan baik yang saling mempercayai antara responden sebagai objek peneliti

dan peneliti.

2. Ketekunan Pengamatan

Dilakukan dengan cara melakukan pengamatan secara teliti, rinci, dan

berkesinambungan terhadap faktor-faktor yang mennonjol dalam penelitian.

Faktor-faktor tersebut selanjutnya di telaah, sehingga peneliti dapat memahami

faktor-faktor tersebut. Ketekunan pengamatan dapat dilakukan dengan upya

mendapatkan karakteristik data yang bener-bener relefan dan terfokus pada objek

penelitian.

Permasalahan dan fokus penelitian, hal ini dapat di harapkan pula untuk

mengurangi distorsi data ayng mungkin timbul akibat keterburuan penelitian

untuk menilai suatu persoalan, ataupun distorsi data yang timbul dari kesalahan

31

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, 249.

Page 36: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

responden yang memberikan data secara tidak benar, misalnya berdusta, menipu

dan berpura-pura. 32

3. Triaggulasi

Trianggulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu diluar data pokok, untuk keperluan pengecekan, reabilitas

data melalui pemeriksaan data silang, yaitu lewat perbandingan berbagai data

yang diperoleh dari banyaknya informan terdapat empat macam teknik

trianggulasi yang akan digunakkan dalam penelitian ini yaitu:

a. Sumber yaitu, membandingkan dan mengecek balik derajat reabilitas suatu

informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode

kualitatif.

b. Metode yaitu, teknik pengecekan keabsahan data dengan meneliti hasil

konsistensi, reabilitas, dan validitas data yang diperoleh dari metode

pengumpulan data tertentu. Terdapat dua cara yang dapat dilakukan dalam

trianggulasi dalam metode yaitu: pengecekan derajat kepercayaan penemuan

hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data dan pengecekan derajat

kepercayaan beberapa sumber data dengan metode sumber yang sama.

c. Penyidik yaitu, teknik pengecekan data melalui perbandingan hasil daya yang

diperoleh dari satu pengamat dengan hasil penyidikan pengamat lainnya. Cara

ini dapat dilakukan bila penelitian dilakukan dalam suatu kelompok, dimana

masing-masing peneliti kemudian membandingkan hasil penelitianny.

d. Teori yaitu, pengecekan ke absahan data melalui berbandinggan dua atau lebih

teori yang berbicara tentang hal yang sama, dimaksudkan untuk mendapatkan

penjelasan banding tentang suatu hal yang diteliti. Penerapan teknik tersebut,

dapat dialakukan dengan memasukkan teori-teori pembanding dan

memperkaya dan membendingkan penjelasan pada teori utama yng digunakkan

dalam penelitian.33

4. Diskusi dengan Teman Sejawat

Langkah akhir untuk menjamin keabsahan data, peneliti akan melakukan

diskusi dengan teman sejawat, guna memastikkan data yang diterima benar-benar

32

Lexy Moleong, metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya,1996), 6 33

Yvoinna Lincoin & Egon S Cuba, Content Anaysis: An Indtroduction to its Methodology,

(Baverly Hills: Sage Publications, 1981), 327.

Page 37: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

real dan bukan semata persepsi sepihak dari peneliti atau informan. Melalui cara

tersebut peneliti mengharapkan mendapatkan sambungan, masukan, dan saran

yang berharga dan konstruktif dalam meninjau keabsahan data.

H. Studi Relevan

Kajian dan penelitian tentang urgensi bimbingan pranikah sudah banyak

dilakukan. Berdasarkan penelusuran terdapat beberapa karya yang membicarakan

urgensi bimbingan pranikah diantaranya karya Ruwaida dengan judul, bimbingan

badan penasehatan pembinaan dan pelestarian (BP4) terhadap calon suami istri

di KUA kecamatan kumpeh ulu muaro Jambi. Karya ini menceritakan tentang

proses bimbingan nasehat yang diberikan oleh calon pasangan suami istri di KUA,

menunjukkan bahwasanya proses bimbingan yang diberikan oleh penasehatan

berlangsung dengan baik, materi yang disampaikan berupa memili jodoh,

pengetahuan agama, hubungan suami istri.34

Kemudian karya ilmiah yang kedua yaitu Karya Pebriana Wulansari,

dengan judul Bimbingan Pranikah bagi calon pengantin sebagai upaya

pencegahan perceraian di KUA kedondong Pesawaran lampung, karya ini

ermaksud melihat langsung bagaimana pelaksanaan bimbingan pranikah bagi

calon pengantin serta menganalisis aspek yang menghambat bimbingan pranikah

di KUA tersebut. Hasil penelitian menunjukkan proses bimbingan pranikah di

KUA tersebut dilakukan melalui dua tahap yaitu tahap pra pelaksanaan dan tahap

pelaksanaan. Tahap pra pelaksanaan yaitu masing-masing calon pengantin harus

memenuhi beberapa prosedur sebelum melaksanakan bimbingan pranikah. Pada

tahap pelaksanaan materi yang disampaikan yaitu tentang UU perkawinan fiqih

munakahaf, kesehatan (imunisasi), materi penyuluhan KB, dan materi upaya

membentuk keluarga sakinah. Materi tersebut dilakukan dengan metode ceramah

dan tanya jawab. Media yang di gunakan adalah media lisan.35

Karya yang ketiga, yaitu karya Oktavianna Hidayati, dengan judul Peranan

Kepolisian Dalam Mencegah Kekerasan Dalam Rumah Tangga di Polresta

34

Ruwaida, bimbingan badan penasehat pembinaan dan pelestarian perkawinan (BP4)

terhadap calon suami istri,(Jambi: 2011), 63. 35

Pebriana Wulansari, Bimbingan Pranikah bagi calon Pengantin sebagai upaya

pencegahan Perceraian (Lampung: 2017), 88.

Page 38: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

Bandar Lampung, karya ini menceritakan tentang upaya yang dilakukan

kepolisian dalam mencegah kekerasan dalam rumah tangga, yaitu dengan

memberikan sosialisasi kemasyarakat, pada polresta bandar lampung.36

36

Oktavianna Hidayati,Peranan Kepolisian Dalam Mencegah Kekerasan Dalam Rumah

Tangga (Lampung: 2017), 79.

Page 39: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

BAB II

KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN MARO SEBO ILIR

A. Profil Kantor Urusan Agama Kecamatan Maro Sebo Ilir

Kantor Urusan Agama adalah kantor yang melaksanakan sebagian tugas

kantor Kementerian Agama Indonesia di Kabupaten dan kotamadya di bidang

urusan agama islam dalam wilayah kecamatan.

Tabel .2.1

Jumlah penduduk

Kecamatan Maro Sebo ilir

DESA

(Village)

Laki-Laki

(Male)

Perempuan

(Female)

Jumlah

(Total)

Terusan 1.068 1.06 2.128

Kel. Terusan 879 873 1.752

Danau Embat 741 687 1.428

Bulian Jaya 1.458 1.262 2.72

Tidar Kuranji 947 873 1.82

Kehidupan Baru 576 510 1.086

Karya Mukti 691 587 1.278

Bukit Sari 793 682 1.475

Jumlah 7.153 6.534 13.687

Dalam melaksanakan tugasnya, maka Kantor Urusan Agama berfungsi

sebagai:

1. Penyelenggara statistik dan dokumentasi.

2. Penyelenggara surat menyurat, kearsipan, pengetikan, dan rumah tangga

Kantor Urusan Agama Kecamatan.

3. Pelaksanaan pencatatan pernikahan, rujuk, mengurus dan membina

masjid, zakat, wakaf, baitul maal dan ibadah sosial, kependudukan dan

pengembangan keluarga sakinah sesuai dengan kebijaksanaan yang

ditetapkan oleh Dirjen Bimas Islam berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Kantor Urusan Agama Kecamatan Maro sebo ilir beralamat di jalan

simpang Telkom Kelurahan Terusan Kecamatan maro sebo ilir, Kantor Urusan

Page 40: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

Agama Kecamatan Maro Sebo Ilir terletak berdampingan dengan Kantor Camat

Maro Sebo Ilir dan Puskesmas Induk Kecamatan. Singkatnya, dari segi letak,

KUA Kecamatan Maro Sebo Ilir berada dalam lingkungan perkantoran, hal ini

tentu saja memudahkan dalam kegiatan Lintas Instansi atau sektoral. Letaknya

yang strategis itu juga dapat menunjang pelayanan kepada masyarakat yang ingin

berurusan ke Kantor Urusan Agama (KUA).

Sejak didirikan pada tahun 2005, KUA Kecamatan Maro Sebo ilir sampai

saat ini telah mengalami 3 (tiga) orang Pemimpin/Kepala, yaitu:

1. Muzammil, S. Ag

2. Amiruddin Anshori, S. Sos. I

3. Arofah S.Hi

Sedangkan pegawai KUA Kecamatan Maro Sebo Ilir saat ini berjumlah 4

orang, yaitu 4 laki-laki dan 1 perempuan, dan 1 orang Pramu Kantor (Tenaga suka

rela), jadi jumlah keseluruhannya berjumlah 5 orang.

B. Program Kerja Kantor Urusan Agama Kecamatan maro Sebo Ilir

Secara garis besar, program kerja KUA Kecamatan Maro Sebo Ilir dapat

dibagi kepada beberapa bidang, yaitu:

1. Bidang Peningkatan Pelayanan

Peningkatan pelayanan dilaksanakan demi mencapai harapan dan

kepuasan masyarakat terhadap pelayanan KUA Kecamatan Maro Sebo

Ilir. Bentuk pelayanan itu antara lain:

a. Dalam bidang NR yaitu menyiapkan segala blanko yang diperlukan

dengan baik.

b. Menghadiri, mengawasi dan mencatat peristiwa Nikah dan Rujuk

yang disampaikan oleh Catin.

c. Meningkatkan pelayanan pembinaan kepada calon pengantin melalui

kursus Calon Pengantin (Suscatin) serta peningkatan pembinaan

keluarga sakinah bagi pasangan Pasca nikah melalui bimbingan BP4.

d. Menyaksikan pengucapan Akta Ikrar Wakaf serta menerbitkan Akta

Ikrar Wakaf (AIW).

Page 41: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

e. Mengesahkan Nadzir Wakaf, membantu proses sertifikasi tanah

wakaf di Badan Pertanahan Kabupaten Batang Hari melalui Seksi

Bimas Islam Kantor Kementrian Agama Kabupaten Batang Hari.

f. Pembuatan Surat Keterangan, Legalisir Kutipan Akta Nikah, Surat

Rekomendasi Alih Nikah, serta blanko-blanko NR lainnya yang

diperlukan oleh Desa/Kelurahan.

2. Bidang Kepenghuluan dan Keluarga Sakinah

a. Mengadakan pembinaan dan pelayanan Nikah dan Rujuk.

b. Mencatat dan mengatur pencatatan Nikah dan Rujuk.

c. Mengatur jadwal pelayanan Nikah dan Rujuk.

d. Meningkatkan Peran serta BP 4 Kecamatan dalam membantu

penyelesaian perkara/persoalan rumah tangga.

e. Mendata jumlah keluarga sakinah dalam wilayah kerja KUA

Kecamatan Maro Sebo Ilir.

f. Pelayanan yang baik dalam pelaksanaan akad nikah dan menyiapkan

Buku Kutipan Akta Nikah yang langsung diberikan kepada

pengantin ketika selesai acara Akad Nikah.

g. Memberikan Nasihat perkawinan kepada pengantin tentang keluarga

sakinah.

3. Bidang Kemasjidan

a. Mendata nama-nama Masjid, Mushollah dan Langgar beserta

pegawai syara’ nya.

b. Mendata status tanah masjid, luas bangunan dan tahun berdirinya.

c. Pembinaan kemasjidan dan tertib administrasi kemasjidan.

d. Pembinaan Majelis Ta’lim dan Badan Kontak Majelis Ta’lim

(BKMT).

e. Pembinaan remaja masjid disetiap/kelurahan.

f. Pembinaan Pengajian antara magrib dan isya (PAMI) untuk

memberantas buta aksara al-Qur’an dalam Kecamatan Maro sebo

Ilir.

Page 42: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

4. Bidang Zakat, Wakaf dan Ibadah Sosial (Zawaibsos)

a. Peningkatan dan Pelaksanaan UU No. 38 tahun 1999 tentang

Pengelolaan Zakat, UU No. 41 tahun 2004 Tentang Wakaf, PP No.

42 tahun 2006 tentang pelaksanaan UU No. 41 tahun 2004.

b. Pemberdayaan Badan Amil Zakat Kecamatan (Bazkec) dan terus

berupaya menumbuh kembangkan dan membentuk unit-unit

Pengumpulan Zakat di desa/kelurahan.

c. Koordinasi dengan Badan Amil Zakat Daerah (Bazda) serta Seksi

Penyelenggara Zakat dan Wakaf Kantor Kementrian Agama

Kabupaten Batang Hari.

d. Pembinaan Amil Zakat baik di desa/kelurahan maupun di

Kecamatan.

e. Menginventarisir tanah-tanah wakaf yang belum bersertifikat untuk

segera diproses dan didaftarkan ke PPAIW KUA Kecamatan Maro

Sebo Ilir serta menertibkan direktori tanah wakaf.

f. Membuat laporan penerimaan dan penyaluran Zakat, Infak, dan

sadaqah dalam setiap tahun.

5. Bidang Ibadah Haji

a. Penyuluhan haji bagi masyarakat, baik mengenai kewajiban bagi

yang mampu maupun prosedur pendaftaran ibadah haji.

b. Melaksanakan Bimbingan manasik haji bagi jamaah calon haji

c. Pembinaan dan pelestarian haji mabrur pasca haji.

d. Membentuk Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) tingkat

Kecamatan maro Sebo Ilir.

6. Bidang Umum

Bidang umum ini meliputi beberapa sub bidang, yaitu :

a. Kepegawaian

Program kerja Kecamatan Maro Sebo Ilir yang berhubungan dengan

bidang kepegawaian adalah sebagai berikut:

1) Pembinaan pegawai dan penerapan disiplin kerja

2) Peningkatan kualitas pegawai agar lebih profesional

3) Peningkatan kerja sama antar pegawai

Page 43: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

b. Katata Usahaan

1) Meningkatkan tertib administrasi dan kearsifan

2) Membuat Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

3) Mendata ulang barang-barang inventaris kantor

4) Pengaturan dan penyimpanan dengan baik berkas-berkas NR,

seperti Akta Nikah, Model NB dan arsip lainnya.

5) Tersedianya Papan data statistic Nikah-Rujuk, Zakat, Data

Jumlah Penduduk, Data Masjid, data/struktur Organisasi

Pegawai KUA Kecamatan Maro Sebo Ilir.

c. Keuangan

1) Menerima, dan kemudian menyetorkan keuangan biaya NR ke

Kas Negara melalui BRI.

2) Meningkatkan tertib administrasi keuangan.

C. Bp4 di KUA

Badan penasehatan pembinaan dan pelestarian perkawinan (BP4)

merupakan sebuah lembaga yang bertujuan untuk mempertinggi mutu perkawinan

guna mewujudkan keluarga yang sejahtera. Bp4 kecamatan yang ada di KUA

kecamatan yang mempunyai tugas memberikan bimbingan dan pendidikan kepada

masyarakat khususnya kepada remaja pra usia nikah, calon pengantin (catin) yang

akan melangsungkan pernikahan serta penasehatan kepada keluarga yang

bermasalah.

Adapun dalam menjalankan tugas dan fungsi Bp4 kecamatan terdapat

faktor-faktor pendukung dan penghambatnya, faktor pendukungnya adalah

meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya arti keluarga yang

sejahtera dan bahagia, sedangkan faktor penghambatnya adalah kurangnya

sosialisasi dan pelatihan terhadap keberadaan Bp4, namun dengan hambatan-

hambatan tersebut Bp4 telah berupaya memberikan bimbingan agar tercipta

keluarga yang bahagia.

D. Koordinasi Kantor Urusan Agama dengan Alim Ulama

Kabupaten Batang Hari berpenduduk mayoritas beragama Islam. Demikian

juga dengan Kecamatan Maro Sebo Ilir. Kehidupan masyarakat yang religius

tersebut tentu saja tetap membutuhkan bimbingan dam penyuluhan dari tokoh-

Page 44: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

tokoh Agama dan tidak terkecuali dari Kantor Urusan Agama itu sendiri. Oleh

karena itu maka Kepala KUA beserta pegawai senantiasa menjalin kerja sama

yang baik dengan tokoh-tokoh Agama di desa/kelurahan, sebagian dari mereka itu

juga dahulunya adalah Pembantu Penghulu, yang mana para pembantu penghulu

ini adalah figure yang disegani dan dihormati ditengah-tengah masyarakatnya.

Pihak KUA juga menjalin kerjasama dengan MUI Kecamatan maupun MUI

Kabupaten, ikut serta dalam mengisi jadwal khutbah jum’at, khutbah hari raya

maupun kegiatan safari ramadhan. Sehingga dari kegiatan tersebut diharapkan

akan semakin meningkatkan pengetahuan dan kualitas kehidupan beragama

masyarakat.37

E. Prestasi yang pernah dicapai

1. Terbaik I pemilihan KUA Kecamatan Berprestasi tingkat Kabupaten

Batanghari tahun 2009.

2. Terbaik I pemilihan KUA Kecamatan Terbersih tingkat Kabupaten

Batanghari tahun 2014.

F. Sarana dan Prasarana KUA Kecamatan Maro Sebo Ilir

1. Ruang Kepala

2. Ruang Tata Usaha dan Arsip

3. Ruang penghulu dan BP4

4. Ruang Penyuluh/Nikah

5. Dapur

6. WC38

Bimbingan Pranikah di KUA kec. Maro Sebo Ilir, dilaksanakan jika ada

calon pengantin yang mendaftar nikah di KUA tersebut, bimbingan pranikah ini

diwajibkan bagi setiap calon pengantin untuk mengikutinya. Bimbingan Pranikah

dilaksanakan seminggu sebelum akad pada pukul 10:00-11:30 WIB atau sesuai

kesepakatan bersama kapan bisanya calon pengantin mengikuti bimbingan

pranikah yang dilaksanakan di ruangan KUA kec.Maro Sebo Ilir.

37

Kantor Urusan Agama Kecamatan Maro Sebo Ilir 38

Hasil pengamatan peneliti saat mengunjungi lokasi di KUA Kecamata Maro Sebo Ilir

Kabupaten Batanghari

Page 45: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

G. STRUKTUR ORGANISASI

KEPALA KEMENAG

Herman, Sag, MH

NIP: 197401052000031001

KASUBBAG TU

H. MUSLIM S.Ag, M.Sy

NIP: 196511111996031001

KASI BIMAS ISLAM

ABDUL RAHMAN, S.Ag

NIP: 196603231989121002

KEPALA KUA

AROFAH S.Hi

NIP : 198312202005011003

PENGADMINISTRASI NR

(NIKAH RUJUK)

SAIFUL ANWAR

NIP : 196312311983031034

PENGADMINISTRASI

DOKSTIK

AHMAD YASIRI

NIP : 198302092006041002

PENGADMINISTRASI

ZAWAIBSOS

SAIFUL ANWAR NIP : 196312311983031034

PENGADMINISTRASI

KEMASJIDAN

AHMAD YASIRI

NIP : 198302092006041002

PENGADMINISTRASI

HAJI/UMRAH

AHMAD YASIRI NIP : 198302092006041002

PENGADMINISTRASI

LINTAS SEKTORAL

SAIFUL ANWAR

NIP : 196312311983031034

PENGADMINISTRASI

PRODUK HALAL

AHMAD YASIRI

NIP : 198302092006041002

PENGADMINISTRASI

UMUM

SAIFUL ANWAR

NIP : 196312311983031034

OPERATOR SIMKAH

ARDIANSYAH S.Pd

PRAMU KANTOR

Page 46: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

BAB III

URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN

TERJADINYA KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

A. Faktor-faktor Kekerasan dalam Rumah Tangga

Menurut undang-undang no.23 tahun 2004 kekerasan dalam rumah tangga

adalah setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan, yang berakibat

timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis dan atau

penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan,

ancaman, pemaksaan, atauperampasan kemerdekaan secara melawan hukum

dalam lingkup rumah tangga.39

Adapun faktor-faktor terjadinya kdrt adalah sebagai berikut:

1. Faktor individu ( seperti korban penelantaran anak, penyimpangan psikologis,

penyalahgunaan alkohol, dan riwayat kekerasan dimasa lalu.

2. Faktor keluarga (seperti pola pengasuhan yang buruk, konflik dalam

pernikahan, kekerasan oleh pasangan, rendahnya status sosial ekonomi,

keterlibatan orang lain dalam masalah kekerasan).

3. Faktor komunitas (seperti kemiskinan, angka kriminalitas tinggi, mobilitas

penduduk tinggi, banyaknya pengangguran, perdagangan obat terlarang,

lemahnya kebijakan institusi, kurangnya sarana pelayanan korban, faktor

situasional)

4. Faktor lingkungan sosial (seperti perubahan lingkungan sosial yang cepat,

kesenjangan ekonomi, kesenjangan gender, kemiskinan, lemahnya jejaring

ekonomi, lemahnya penegakan hukum, budaya yang mendukung kekerasan,

tingginya penggunaan senjata api ilegal, masa konflik/pasca konflik.40

Didalam rumah tangga kekerasan lebih sering dialami oleh seorang istri dan

juga anak, terkadang kekerasan yang dialami oleh seorang istri tidak hanya satu

bentuk kekerasan saja yang di lakukan oleh suaminya, melainkan hampir semua

bentuk kekerasan yang dialaminya selama pernikahan. Berdasarkan wawancara

39

Evi Tri Jayanthi, “Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Kekerasan dalam Rumah Tangga

pada Survivor yang ditangani oleh Lembaga Sahabat Perempuan Magelang”,Dimensia,Vol.3, No.

2 (2009). 37 40

Mery Ramadani dan Fitri Yuliani, “Kekerasan dalam Rumah Tangga(KDRT) sebagai

salah satu isu kesehatan masyarakat secara global”,Jurnal kesehatan masyarakat andalas, Vol.9,

No. 2 (2015). 81-82 34

Page 47: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

peneliti dengan ibu Arifah seorang ibu rumah tangga dan juga seorang guru

honorer yaitu:

“[S]uami sayo ni orangnyo kelihatannyo pendiam jarang nian keluar rumah

kalo sedang dak kerjo, cuma kalo dio marah tu suko nampar dan nendang

kadang jugo berkato-kato kasar, dio jugo suko minum-minuman keras, judi

dan jugo dio sekarang sudah ado tigo istri lagi yang dinikahinyo secara sirih,

istrinyo ni masih kayak anak SMA lah, dan itu membuat sayo sangat sedih

sekali tapi yo bagaimano lah lagi mungkin sudah cobaan dan dio ado pulak

turunan dari keluargo dio karno semua abang-abang nyo jugo banyak punyo

istri dan yang paling sedikit tu duo lah istrinyo, kemarin sebenarnyo sayo

mau mintak cerai tapi dio dak mau, dan jugo sayo bertahan di dalam rumah

tanggo ni karno sayo mikirin anak-anak sayo jugo yang masih kecil-kecil.”41

Adapun hasil wawancara peneliti dengan ibu Hanifa seorang ibu rumah

tangga, yaitu:

“[K]alo suami sayo dio memang suko marah tapi marah be kayak bilang

namo-namo hewan tapi kalo mukul atau nampar dak pernah, dio tu emosian

be lah, tapi kalo dio marah tu akibatnyo anak-anak sayo jadi takut kadang-

kandang jugo nangis dibuatnyo”.42

Perempuan sebagai makhluk yang seharusnya disayangi dan di lindungi,

justru menjadi objek kekerasan yang dilakukan oleh para laki-laki yang berada

sangat dekat dengan mereka. Pandangan terhadap perempuan yang sering

dianggap lebih rendah dan dapat diperlakukan sesukanya oleh suaminya sendiri.

Ketika seseorang mengalami kekerasan dalam rumah tangga, maka akan ada

dampak yang di rasakan oleh seorang istri selaku korban kekerasan dalam rumah

tangga. Adapun dampak tersebut meliputi rasa takut, cemas, letih, kelainan, stress

post traumatic, serta gangguan makan dan tidur yang merupakan reaksi panjang

dari tindak kekerasan. Dan juga dampak yang lainnya adalah mengalami sakit

fisik, tekanan mental, menurunnya rasa percaya diri dan harga diri, mengalami

rasa tidak berdaya, mengalami ketergantungan pada suami yang sudah menyiksa

dirinya, mengalami stres psca trauma, mengalami depresi, dan adanya keinginan

untuk bunuh diri. Dampak kekerasan terhadap si istri adalah kinerja menjadi

buruk, lebih banyak waktu dihabiskan untuk mencari psikolog ataupun psikiater,

dan merasa takut kehilangan pekerjaan.

Dampak kekerasan bagi anak ialah kemungkinan kehidupan anak akan

dibimbing dengan kekerasan, peluang terjadinya perilaku yang kejam pada anak-

41

Arifah, ibu rumah tangga, Wawancara dengan peneliti, 8 Maret 2019, kelurahan terusan. 42

Hanifa, ibu rumah tangga, Wawancara dengan peneliti, 23 juni 2019, kelurahan terusan.

Page 48: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

anak akan lebih tinggi, anak dapat mengalami depresi, dan anak berpotensi akan

melakukan kekerasan pada pasangannya apabila telah menikah karena anak

mengimitasi perilaku dan cara memperlakukan orang lain sebagaimana yang

perilaku yang dilakukan oleh orang tuanya.

Menurut undang-undang No.23 Tahun 2004 tindak kekerasan terhadap istri

dalam rumah tangga dibedakan kedalam 4 macam:

1. Kekerasan Fisik

Kekerasan Fisik adalah perbuatan yang mengakibatkan rasa sakit, jatuh

sakit atau luka berat. Prilaku kekerasan yang termasuk dalam golongan ini

atara lain ialah menampar, memukul, meludahi, menarik rambut(menjambak),

menendang, menyudut dengan rokok, memukul atau melukai dengan senjata

dan sebagainya.

2. Kekerasan Psikologis/emosional

Kekerasan psikologis/kekerasan emosional adalah perbuatan yang

mengakibatkan ketakutan, hilangnya rasa percaya diri, hilangnya kemampuan

untuk bertindak, rasa tidak berdaya dan atau penderitaan psikis berat pada

penderita.

Perilaku kekerasan yang termasuk penganiayaan secara emosional adalah

penghinaan, komentar-komentar yang menyakitkan atau merendahkan harga

diri, mengisolir istri dari dunia luar, mengancam atau menakut-nakuti sebagai

sarana memaksakan kehendak.

3. Kekerasan seksual

Kekerasan jenis ini meliputi pengisolasian (menjauhkan) istri dari

kebutuhan batinnya, memaksa melakukan hubungan seksual, memaksa selera

seksual sendiri, tidak memperhatikan kepuasan pihak istri.

4. Kekerasan Ekonomi

Setiap orang dilarang menelantarkan orang dalam lingkup rumah

tangganya, padahal menurut hukum yang berlaku baginya atau karena

persetujuan atau perjanjian ia wajib memberikan kehidupan, perawatan atau

pemeliharaan kepada orang tersebut. Contoh dari kekerasan jenis ini ialah tidak

memberi nafkah istri, bahkan menghabiskan uang istri. 43

43

Undang-Undang No.23 Tahun 2004

Page 49: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

Tindak kekerasan yang dilakukan suami terhadap istri sebenarnya

merupakan unsur yang berat dalam tindak pidana, dasar hukumnya adalah

KUHP (kitab undang-undang hukum pidana) pasal 356 yang secara garis besar

isi pasal yang berbunyi: “Barang siapa yang melakukan penganiayaan terhdap

ayah, ibu, istri atau anak,diancam hukuman pidana”.44

B. Urgensi Pelaksanaan Bimbingan Pranikah dalam Upaya Menccegah

terjadinya KDRT

Urgensi bimbingan pranikah bagi catin ialah awal terbinanya kehidupan

rumah tangga sangat bergantung pada pembekalan awal sebelum calon pengantin

melangsungkan pernikahan. Bimbingan pranikah adalah proses pemberian

bantuan terhadap individu agar memiliki kesiapan dalam menjalankan pernikahan

dan kehidupan berumah tangga bisa selaras dengan ketentuan dan petujuk Allah

Swt, sehingga dapat mencapai kebahagiaan hidup dunia dan akhirat, sehingga

bimbingan pranikah diwajibkan untuk diikuti oleh setiap calon pasangan

pengantin agar dapat mencagah munculnya konflik-konflik didalam rumah

tangga. Berdasarkan wawancara peneliti dengan bapak Kepala KUA kec. Maro

Sebo Ilir:

“[B]imbingan pranikah itu sangat penting karena itu merupakan salah satu

upaya yang dibuat oleh pemerintah dalam mencegah terjadinya kekerasan dalam

rumah tangga. Dan bimbingan pranikah ini di wajibkan bagi setiap pasangan

calon pengantin untuk mengikuti bimbingan atau suscatin sebelum

melangsungkan pernikahan. Dan salah satu tujuannya menjalankan kehidupan

rumah tangga yang bahagia, sakinah otomatis kekerasan rumah tangga ini akan

minim terjadi.”45

Peraturan Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Islam No.DJ.II/542

Tahun 2013 pasal II tentang pedoman penyelenggaraan kursus pranikah, maksud

dan tujuan dibuat peraturan ini ialah untuk meningkatkan pemahaman dan

pengetahuan tentang kehidupan rumah tangga/keluarga dalam mewujudkan

keluarga sakinah, mawaddah warahmah serta mengurangi angka perselisihan,

perceraian dan kekerasan dalam rumah tangga. Adapun hasil wawancara peneliti

44

Sahuri Lasmadi, dkk, “Penyuluhan Hukum Tentang Perlindungan terhadap Korban

Kekerasan dalam Rumah Tangga di Desa Sebapo Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi”,

Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, Vol. 29 , No.4 (2014), 76 45

Arofah, kepala KUA kec. Maro Sebo Ilir, Wawancara dengan peneliti, 20 Maret 2019,

kelurahan terusan, Rekaman Audio.

Page 50: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

dengan calon pengantin (Dahlia dan arisman) yang telah mengikuti bimbingan

pranikah:

“[M]enurut sayo Bimbingan pranikah ini sangat bagus y, karena disini kita

di berikan banyak ilmu pengetahuan tentang bagaimana mengjalani kehidupan

rumah tangga, apa-apa saja tugas dan tanggung jawab seorang istri maupun

suami, dan sayo juga merasa terbantu lah dengan adanya bimbingan pranikah

yang diadokan di KUA ni.46

Bimbingan memiliki fungsi yaitu salah satunya ialah fungsi preventif yaitu

lebih bersifat mencegah agar sesuatu tidak terjadi, sesuai asal katanya yaitu

prevent yang artinya mencegah terjadinya atau munculnya problem pada diri

seseorang.47

Pelaksanaan Bimbingan Pranikah di KUA kec. Maro Sebo Ilir ini dilakukan

dengan dua tahap yaitu tahap prabimbingan dan tahap pelaksanaan, dan

mewajibkan catin mengikuti persyaratan yang telah ditentukan oleh KUA, yaitu:

mendaftar, mengisi formulir, dan melengkapi administrasi pelaksanaan

pernikahan. Sedangkan proses pelaksanaan bimbingan bagi calon pengantin

dilakukan dengan cara memberikan materi bimbingan pranikah kepada calon

pengantin, mengenai pernikahan, kiat-kiat memilih pasangan, kewajiban dan hak

suami istri, dan lain sebagainya.

C. Materi bimbingan pranikah

Sebelum melakukan bimbingan pranikah atau kursus calon pengantin maka

pembimbing harus mempersiapkan materi-materi yang akan di sampaikan kepada

para calon pengantin. Materi merupakan bahan yang digunakan oleh pembimbing

dalam melakukan proses bimbingan pranikah. Adapun materi Bimbingan

Pranikah yang di sampaikan kepada calon pengantin pada saat Bimbingan ialah

sebagai berikut:

1. Pernikahan

Nikah secara bahasa berarti al-wath’u [hubungan seksual] dan

secara syariat adalah akad yang memperolehkan seseorang melakukan

hubungan seksual dengan menggunakan lafadz inkaah [nakahtuka,

zawajtuka] atau terjemahannya.

46

Dahlia dan Arisman calon pengantin Wawancara Peneliti, 08 maret 2019, Kelurahan

Terusan. 47

Arofah, Kepala KUA kec. Maro Sebo Ilir

Page 51: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

Dan menikah adalah salah satu bentuk tanggung jawab yang

diemban manusia berakal. Tanggung jawab untuk tetap menciptakan

keharmonisan antara kebutuhan diri dengan ajaran agama. Tanggung

jawab untuk tetap menjaga diri dan jiwanya kembali pada Allah Swt

dalam keadaan suci. Suci dan bersih dari pelanggaran-pelanggaran

syariat yang telah diharamkan.

Bahkan menikah adalah salah satu bentuk perilaku paling beradab

dari makhluk yang berakal dalam memenuhi kebutuhan biologisnya.

Maka inilah yang membedakan manusia dengan hewan. Namun menikah

tidak untuk tujuan yang sesederhana itu yang membuktikan bahwa

manusia berbeda dengan hewan. Islam membuat rumus berpikir dan

menyampaikan pada umatnya bahwa menikah adalah untuk menciptakan

keluarga yang sakinah, mawaddah,warahmah.

2. Hukum dan Tujuan pernikahan

Kata hukum memiliki dua makna, yang dimaksud disini ialah:

Pertama,sifat syara’(hukum yang ditetapkan syara’ apakah dituntut

mengerjakan atau tidak,itulah yang disebut hukum taklifi yaitu hukum

pembebanan, menurut ulama ushul fiqh) pada sesuatu seperti wajib,

haram, makruh, sunnah, dan mubah.

Kedua, buah dan pengaruh yang ditimbulkan sesuatu menurut syara’,

seperti jual beli adalah memindahkan pemilikan barang terjual kepada

pembeli dan hukum sewa menyewa (ijarah) adalah pemilikan penyewa

pada manfaat barang yang disewakan. Demikian juga hukum perkawinan

atau pernikahan berarti penghalalan masing-masing dari sepasang suami

istri untuk bersenang-senang kepada yang lain, kewajiban suami terhadap

mahar dan nafkah terhadap istri, kewajiban istri untuk taat terhadap

suami dan pergaulan yang baik.48

Tujuan utama menikah ialah agar terhindar dari api neraka. Firman Allah

Swt: Qs. Ar-Rum ayat 21:

48

Abdul Aziz Muhammad Azzam dan Abdul wahhab Sayyed Hawwas,Fiqh

Munakahat.(Jakarta:Amzah,2011) 43

Page 52: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

. “Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu

isteri-isteri dari jenismu sendiri (manusia), supaya kamu cenderung dan

merasa tenteram (sakinah) kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa

cinta dan kasih sayang (mawaddah wa rahmah). Sesungguhnya pada

demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kemahaan-Nya) bagi kaum

yang berpikir.” (QS. ar-Rum[30]:21)49

3. Keutamaan Menikah

Salah satu keutamaan menikah ialah sebagai berikut:

a. Menikah merupakan Anugerah dari Allah Swt kepada nabi Muhammad

Saw dan nabi-nabi terdahulu.

Allah Swt menjadikan pernikahan sebagai bentuk dari salah satu

anugrah dia untuk menunjukkan kasih sayang-Nya pada hamba. Dan atas

anugrah tersebut kita yang hendak ingin menuju ke jenjang pernikahan

dan telah menikah sudah seharusnya untuk mengucap syukur al-

hamdulillah. Dan anugrah tersebut sebaiknya dijaga, dibina dan

dipelihara dengan baik sebagai bentuk ungkapan syukur. Seseorang yang

tidak menghargai pernikahan dan menyia-nyiakannya adalah orang yang

tidak mengerti bersyukur. Apalagi mereka yang merusak dan

menghancurkan pernikahan, mereka adalah orang yang sama sekali tidak

menghargai dan mensyukuri anugerah yang diberikan oleh Allah Swt.

b. Menikah merupakan sunah atau anjuran dari para nabi terutama dari

Rasullullah Saw melalui sabdanya yang sahih. Dalam sebuah ayat Allah

Swt berfirman:

“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu

dan Kami memberikan kepada mereka isteri-isteri dan keturunan. Dan tidak

49

Anonim, al-Qur’an dan terjemahannya (Jakarta: Depertemen Agama RI, 1985)

Page 53: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

ada hak bagi seorang Rasul mendatangkan sesuatu ayat (mukjizat)

melainkan dengan izin Allah Swt. Bagi tiap-tiap masa ada kitab (yang

tertentu)”. (QS. Ar-Ra’d[13]: 38)

c. Tanda Kekuasaan Allah Swt

Menikah merupakan nikmat yang Allah Swt ciptakan untuk

menunjukkan kuasa-Nya. Supaya manusia bisa memahami bahwa

menikah merupakan tanda dari kekuasaan Allah Swt, yang mengantarkan

hati kita pada nilai-nilai tauhid. Sehingga dapat menambah dan

memperkuat iman (keyakinan) yang ada dalam hati kita. Kebutuhan

manusia akan hidup berpasangan adalah bukti kebesaran Allah Swt.

d. Dibukakan Pintu Rezeki

Rezeki adalah tanggung jawab Allah Swt sebagai Rabb dari alam

semesta ini. Untuk segala hal yang berada di luar jangkauan dan kuasa

kita, sebaiknya kita serahkan pada Allah Swt. Seperti halnya nasib ke

depan seseorang setelah menikah. Dan yang paling penting adalah

keyakinan bahwa Allah Swt pasti akan menolong mereka yang menikah

dengan niat dan tujuan yang mulia. Rasullullah saw bersabda “Ada tiga

golongan yang berhak atas Allah menolongnya: pencatat yang ingin

menunaikan (amanatnya), orang menikah yang ingin memelihara

kesucian, dan pejuang dijalan Allah Swt.” (HR. An-Nasa’i)

e. Menambah Generasi Muslim

Sesungguhnya Rasullullah Saw bangga dengan umatnya jika kelak

pada hari kiamat menjumpai mereka dengan keturunan yang banyak.

Suatu kebanggaan tersendiri bagi Rasullullah Saw jika kelak pada saat

semua umat dari seluruh Nabi dan Rasul umatnya terlihat banyak. Dan

oleh sebab itu menikah adalah cara kita sebagai umat Islam untuk ikut

berpartisipasi untuk memperbnyak jumlah generasi muslim.

f. Melahirkan Anak Saleh

Memiliki anak yang saleh dan patuh merupakan cita-cita semua

keluarga muslim, karena mereka tidak hanya membahagiakan kedua

orang tuanya pada saat masih hidup bahkan setelah meninggalpun

mereka mendo’akan keduanya dengan tulus. Inilah salah satu keutamaan

menikah yang paling di banggakan oleh manusia.

Page 54: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

g. Menggenapi Setengah dari Agama

Salah satu cobaan yang paling berat bagi iman seseorang dalam

beragama adalah syahwat al-bathn (perut) dan syahwat al-farj

(kemaluan). Dua hal tersebut dapat menjerumuskan seseorang pada dosa

dan maksiat. Sehingga agama seseorang dapat rusak dan ternodai.

Namun jika syahwat kemaluan seseorang telah terlampiaskan dengan

benar sesuai dengan anjuran syariat Islam maka selamatlah seseorang

dari dosa akibat dari nafsu birahinya. Tinggal bagaimana ia dapat

menjaga syahwat yang kedua yaitu syahwat perutnya. Syahwat perut ini

dapat menjerumuskan seseorang pada makanan yang haram, mencari

harta dengan cara yang haram (korupsi), atau yang lain seperti israaff

(makan yang berlebihan).

Ketika seseorang telah menikah ia akan dapat menjalankan

agamanya dengan baik. Apalagi jika wanita yang dinikahi atau pria yang

dinikahi adalah orang yang saleh/saleha. Mereka akan saling menasehati

satu sama lain untuk tidak melakukan perbuatan baik dan amal ibadah.

Maka dengan kondisi seperti ini seseorang dapat menjaga iman dan

agamanya dengan baik.

Lain halnya dengan mereka yang masih sendiri, mereka dapat

membuat keputusan untuk berbuat apapun tanpa diingatkan oleh orang

lain. Dan pada saat malas dalam beribadah pun mereka akan larut tanpa

disadarkan oleh seorang pun. Menikah merupakan suatu proses untuk

menjadi hamba terbaik dalam ibadah dan amal kebajikan dengan sistem

team (kerja sama). Seseorang yang sendirian dapat melangkah dengan

kakinya ke manapun yang ia tuju. Akan tetapi jika seseorang telah

menikah maka selangkahpun kaki terangkat akan ditanya

tanggungjawabnya oleh sang istri atau suami. Dan ini akan merendam

keinginan kita untuk berbuat dosa dan juga menyemangati kita untuk

tidak beranjak selain pada kebaikan.50

50

Ummi Rabi’ah as-syafi’i,membangun keluarga Islami sejak dini,(jakarta: alita media,

2009) 64

Page 55: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

4. Memilih Pasangan Hidup

Sebelum seseorang masuk kedalam proses pernikahan, lebih awal

setiap laki-laki muslim harus memiliki dasar atau tolak ukur untuk

menentukan kriteria calon mempelai (wanita) yang hendak dinikahinya.

Adapun kiat memilih pasangan hidup:

a. Kiat memilih istri

1) Agamanya Kuat (Shaleha)

Pernikahan adalah gerbang menuju rumah tangga yang akan

diarungi dalam kurun waktu yang sangat lama dan kelak ia akan

mempercayakan anak keturunannya untuk dididik dan diasuh oleh

istrinya tersebut atau ibu dari anak-anaknya.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah, menuturkan bahwa, Rasullullah

Saw bersabda:

“Wanita itu dinikahi karena empat hal: karna hartanya, karena jalur

keturunannya (Nasab), karena kecantikannya, dan karena

agamanya. Dan utamakan agamanya, niscaya kamu akan bahagia.”

(HR. Muslim)

Satu hal yang paling penting untuk mendasari seseorang dalam

pernikahannya adalah demi kehidupan akhirat. Jika menikah untuk

kebahagiaan akhirat maka seseorang dapat menentukan bahwa agama

calon istri adalah yang utama. Namun jika menikah untuk kebahagiaan

dunia semata maka siapapun akan mengabaikan kesalehan dan memilih

hal-hal yang fana seperti kecantikan, harta atau nasab (keturunan).

2) Bukan Perempuan Fasik

Fasik adalah orang yang gemar melakukan kemaksiatan dan

meninggalkan semua perintah Allah Swt serta keluar dari tatanan yang

benar. Di dalam fikih fasik adalah seseorang yang pernah melakukan

dosa besar atau seringkali melakukan dosa kecil.

Dianjurkan untuk sebisa mungkin kepada umat islam untuk dapat

menghindari calon istri atau suami yang fasik. Karena kefasikannya ini

kelak dapat mengancam keharmonisan dan kebahagiaan keluarganya.

Itulah sebabnya Islam menganjurkan kepada calon mempelai pria untuk

memilih perempuan kerena agamanya.

Page 56: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

3) Berakhlak Mulia

Akhlak yang mulia pada dasarnya masih terkait dengan kriteria

pertama (Agama). Tata krama dan kesopanan seorang istri sangatlah

penting untuk membina sebuah keluarga yang bahagia. Dengan

akhlaknya yang mulia seorang istri dapat menjaga harga diri suami.

Bahkan dapat mengangkat harkat suami di mata tetangga dan

masyarakat.

4) Diutamakan yang masih gadis

Rasullullah Saw bersabda,

“Nikahilah wanita yang gadis, karena mereka lebih lembut

berucap, rahim mereka lebih subur, dan lebih ridha terhadap yang

sedikit.”

Karena jika seorang perempuan telah menikah maka biasanya

sering membandingkan sifat-sifat seseorang dengan suami pertamanya.

Sehingga jika ada salah satu dari sifat suami kedua yang bertentangan

dengan suami yang pertama, ia akan menentang dan membencinya.

Namun, sebenarnya hal ini bukan berarti memaksa seseorang untuk

harus selalu memilih perempuan yang masih gadis. Yang paling penting

adalah kebijaksanaan dalam memilih dan mengambil keputusan.

Seseorang boleh saja bahkan dianjurkan untuk menikah dengan seorang

janda jika dia memiliki banyak adik yang masih kecil sedangkan kedua

orang tuanya yang mengurus sudah tiada. Sebagaimana yang telah

dialami oleh sahabat Jabir yang kemudian dibenarkan oleh Rasullullah

Saw.

5) Perempuan subur

Mendapatkan keturunan merupakan salah satu tujuan utama

seseorang dalam berkeluarga, karena kelak diakhirat Rasullullah Saw

bangga dengan umatnya yang berjumlah banyak.

Wanita yang baik untuk dijadikan sebagai calon istri adalah

mereka yang rahimnya subur. Kebahagiaan seseorang dalam berkeluarga

adalah saat mereka memiliki keturunan. Anak, bagaimanapun juga

adalah buah hati setiap orang tua yang paling indah. Setiap orang tua

Page 57: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

memiliki kecenderungan untuk mencintai anak ketika mereka sudah

berkeluarga.

Ada dua cara untuk mengetahui seorang wanita itu subur, yaitu

pertama, perempuan tersebut tidak menderita penyakit yang dapat

mengganggu kesehatan rahimnya. Dan itu dapat diketahui oleh dokter

kandungan. Kedua, dengan cara melihat keluarga perempuan yang

hendak dinikahi. Jika dia dari keturunan yang subur maka dapat

dipastikan rahimnya juga subur.

6) Perempuan yang Sederajat

Maksud dari sederajat adalah sederajat dalam beberapa sisi. Seperti

jarak umurnya tidak berjauhan, pendidikan dan budayanya juga tidak

berbeda jauh. Hal ini penting untuk menjaga keharmonisan, kelak ketika

keluarga sudah terbentuk. Jika seseorang menikah dengan perempuan

dengan jarak umur yang terlalu jauh dikhawatirkan akan sering terjadi

perselisihan. Karena seorang perempuan yang masih belia tidak akan

berpikir sedewasa suaminya jika jaraknya hingga sepuluh tahun. Begitu

juga dengan suaminya, dapat dipastikan ia akan mengalami kejengkelan

tersendiri jika istri tidak mengerti tujuan-tujuan besar dalam keluarga.

Namun pada dasarnya al-kufu’ ini juga terkait dengan masalah

agama dan kekayaan sang perempuan. Agar kelak dengan kesamaan

tersebut tercipta hubungan yang harmonis dan serasi. Dalam sebuah

hadist Rasullullah Saw bersabda,

“Pilihkanlah (anak perempuan kalian) untuk lelaki yang bersih

(suci dari kemaksiatan dan dosa besar) dari kalian. Dan

nikahkanlah dengan mereka yang sederajat, dan melamarlah kalian

(para lelaki) pada mereka (orangtua-orangtua perempuan).

b. Yang tidak boleh dijadikan istri

Terdapat beberapa wanita yang haram untuk dinikahi oleh seorang lelaki.

Pengharaman tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yakni; keturunan (nasab),

hubungan pernikahan (al-mushaharah), dan karena susuan (ar-radha’ah).

Adapun wanita-wanita yang diharamkan karena hubungan nasab adalah:

1) Ibu

2) Anak perempuan kandung

Page 58: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

3) Saudara perempuan kandung

4) Bibi dari pihak ayah

5) Bibi dari pihak ibu

6) Anak perempuan saudara laki-laki kandung

7) Anak perempuan saudara perempuan kandung

Wanita yang diharamkan karena hubungan pernikahan adalah:

1) Ibunya istri (baik istri tersebut hanya akad atau sudah digauli)

2) Anak perempuan istri (janda dengan anak). Dengan syarat istri

perempuan tersebut sudah digauli, namun jika istri belum digauli

(hanya akad kemudian cerai). Maka seseorang boleh menikahi anak

sang janda.

3) Istrinya anak (walaupun anaknya hanya sebatas akad kemudian cerai,

tidak digauli).

4) Istrinya bapak (walaupun bapaknya hanya sebatas akad kemudian

cerai, tidak digauli).

Wanita yang diharamkan karena hubungan saudara satu persusuan

adalah:

1) Wanita yang menyusuinya.

2) Ibunya wanita yang menyusuinya.

3) Ibunya suami dari wanita yang menyusuinya.

4) Cucu dan buyut (anaknya cucu) perempuannya wanita yang

menyusuinya.

5) Saudara perempuan sepersusuan (perempuan yang juga disusui oleh

wanita sama yang menyusui kita).

c. Kiat memilih suami

Ada beberapa kriteria yang harus ada pada diri seorang lelaki yang pantas

untuk diterima lamarannya atau dengan istilah lain lebih diutamakan. Berikut ini

penjelasannya:

Page 59: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

1) Seiman

Merupakan kewajiban bagi para wali untuk menikahkan

putrinya dengan sorang lelaki beriman pada Allah Swt yang mau

mengamalkan pesan Rasullullah Saw dalam kehidupannya. Sabaiknya

seorang lelaki dan perempuan harus menikah dengan seseorang yang

seiman karena dengan begitu kehidupan akhiratnya akan terjaga.

2) Yang bisa menghargai wanita

Jauh sebelum pernikahan berlangsung calon mempelai wanita

hendaknya dapat memilih jodohnya dengan baik. Lihatlah lelaki pada

sikap dan perangainya, bukan tampangnya yang gagah dan ganteng.

Karena ketampanan dan kegagahan lelaki tidaklah menjamin

keharmonisan keluarga, tidak pula menjamin kebahagiaan wanita.

3) Yang direstui orang tua

Ridha dan restu orang tua adalah hal penting yang harus dimiliki

oleh mempelai perempuan(yang masih gadis). Karena orang tua jauh

lebih tahu tentang hidup berkeluarga. Dan berdasarkan pengalaman

orang tua dapat menganalisa sejauh mana seorang lelaki (yang akan

menjadi calon suami anaknya) mampu mampu membina rumah

tangga.

5. Pengertian Keluarga Sakinah

Keluarga adalah kelompok kecil yang memiliki pemimpin dan

anggota, mempunyai pembagian tugas dan kerja, serta hak dan

kewajiban bagi masing-masing anggotanya. Keluarga adalah tempat

pertama dan yang utama dimana anak-anak belajar. Dari sinilah

mereka mempelajari sifat-keyakinan, sifat-sifat mulia, komunikasi dan

interaksi sosial, serta keterampilan hidup.

Ada beberapa syarat keluarga yang ideal, yaitu:

a. Sebuah keluarga dikatakan keluarga jika diikat dalam perkawinan

atau pernikahan.

b. Perkawinan harus sah menurut agama dan hukum negara.

c. Menikah harus dengan pasangan yang memiliki keyakinan yang

sama.

Page 60: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

d. Memiliki anggota yang lengkap (ayah, ibu, dan anak)

e. Sebuah keluarga mengharapkan memiliki keturunan sebagai salah

satu tujuan perkawinan.

f. Setiap pasangan satu sama lain harus saling mengenal.

g. Pasangan hidup bersama dan satu sama lain harus saling

menyayangi sehingga ada ikatan batin.

h. Setiap anggota keluarga hendaknya menciptakan dan merasakan

hidup tentram dan bahagia.

i. Setiap anggota memiliki hak dan kewajiban masing-masing.

j. Saling menghormati hak dan kewajiban setiap anggota keluarga.

k. Dalam keluarga dibuat pembagian tugas kerja sesuai dengan

porsinya.

l. Memiliki waktu yang cukup untuk berkumpul bersama keluarga.

m. Komunikasi lancar dalam keluarga.

n. Perlu ada bimbingan dan pembinaan, serta pengawasan dalam

keluarga.51

Keluarga Sakinah adalah keluarga yang didasarkan atas perkawinan yang

sah, mampu memenuhi hajat spiritual dan material secara serasi dan seimbang,

diliputi suasana kasih sayang antara internal keluarga dan lingkungannya, mampu

memahami, mengamalkan dan memperdalam nilai-nilai keimanan, ketakwaan dan

akhlaqul karimah.

6. Kedudukan Suami dan Istri

Di dalam Undang-undang Perkawinan dinyatakan bahwa “Hak dan

Kedudukan istri adalah seimbang dengan hak dan kedudukan suami dalam

kehidupan rumah tangga dan pergaulan hidup bersama dalam masyarakat.

a. Hak dan kewajiban Suami Istri

Mengenai hak dan kewajiban suami istri di dalam undang-undang di

sebutkan bahwa “suami istri memikul kewajiban yang luhur untuk menegakkan

rumah tangga yang menjadi sendi dasar dari susunan masyarakat. Untuk itu maka

di katakan bahwa:

51

Helmawati, Pendidikan keluarga,(Bandung:Pt.Remaja Rosda Karya,2014) 43

Page 61: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

1) Hak dan kedudukan istri adalah seimbang dengan hak dan kedudukan

suami dalam kehidupan dan pergaulan hidup bersama dalam masyarakat.

2) Masing-masing pihak berhak untuk melakukan perbuatan hukum.

3) Suami adalah kepala keluarga dan istri adalah sebagai ibu rumah tangga.

Adapun mengenai kewajiban suami istri, undang-undang menyebutkan

bahwa “suami istri wajib saling cinta mencintai lahir batin yang satu kepada yang

lain”.

Untuk itu maka disebutkan pula bahwa :

a. Suami wajib melindungi istrinya dan memberikan segala sesuatu

keprluan hidup berumah tangga sesuai dengan kemampuannya.

b. Istri wajib mengatur urusan rumah tangga sebaik-baiknya.

c. Jika suami atau istri melalaikan kewajibannya, masing-masing dapat

mengajukan gugatan kepada pengadilan.

Adapun disebutkan didalam Islam hak dan kewajiban suami istri adalah

sebagai berikut:

1. Hak Istri

a. Hak mengenai harta, yaitu istri berhak mendapatkan mahar atau mas

kawin dan nafkah.

b. Hak mendapatkan perlakuan baik dari suami, seorang suami harus

memperlakukan istrinya dengan baik sesuai dengan ajaran Islam.

c. Hak memperoleh perhatian dan penjagaan dari suaminya. Maksudnya

agar suami selalu menjaga keselamatan dan kehormatan istrinya, tidak

menyia-nyiakan dan menjaga agar senantiasa melaksanakan perintah

Allah seperti yang telah disebutkan dalam al-Qur’an :

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api

neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-

malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang

Page 62: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang

diperintahkan”. (At-Tahrim : 6)

2. Kewajiban Istri

a. Hormat dan patuh kepada suami dalam batas yang telah ditentukan

oleh norma Agama dan susila, kareana seorang suami adalah

pemimpin dalam keluarga dan memiliki tanggung jawab yang besar

terhadap keluarga.

b. Mengatur dan mengurus rumah tangga, menjaga keselamatan dan

mewujudkan atau membina keluarga bahagia dan sejahterah.

c. Memelihara dan mendidik anak sebagai amanah Allah Swt, agar

mereka kelak menjadi anak yang soleh.

d. Memelihara dan menjaga kehormatan serta melindungi harta benda

keluarga.

e. Menerima serta menghormati pemberian suami dan mencukupkan

nafkah yang diberikannya dengan sebaik-baiknya, hemat, cermat dan

bijaksana.

3. Hak Suami

Adapun beberapa hak seorang suami ialah :

a. Suami berhak mendapatkan perlakuan dan pelayanan yang baik dari

istri selaku kepala keluarga atau pemimpin rumah tangga, dalam

batas-batas yang telah ditentukan oleh norma Agama dan susila.

b. Seorang suami harus bisa mengarahkan keluarga agar menjadi

keluarga yang taqwa kepada Allah Swt.

4. Kewajiban Suami

a. Seorang suami wajib untuk memberi nafkah lahir dan bathin sesuai

dengan kemampuan serta mengusahakan keperluan keluarga

terutama sandang, pangan dan papan.

b. Memelihara, memimpin, membimbing dan membina keluarga agar

menjadi keluarga yang soleh dan terjauhkan dari siksaan api neraka.

c. Membantu tugas istri terutama dalam mendidik dan memelihara dan

membina anak dengan penuh rasa tanggung jawab dan kasih sayang.

Page 63: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

d. Memberi kebebasan berpikir dan bertindak kepada istri sesuai

dengan ajaran agama, tidak mempersulit apalagi membuat susah

lahir dan bathin yang dapat mendorong istri berbuat salah.

e. Dapat mengatasi keadaan, mencari penyelesaian dengan cara makruf

dan bijaksana dan tidak bertindak sewenang-wenang.52

7. Adab Hubungan Intim

Adab atau tata cara ini merupakan salah satu bentuk perilaku yang

diajarkan Islam agar pasangan dapat saling menghargai dalam berhubungan.

Islam memahamkan pada kita bahwa hubungan intim merupakan kebutuhan

bersama dari masing-masing pasangan.

Adab dan tata cara yang diatur dalam islam dalam masalah hubungan

intim menjelaskan siapa makhluk yang berakal dan siapa yang tidak.

Perilaku hubungan intim antara suami dan istri pun harus dijaga. Sekalipun

mereka dihalalkan untuk melakukan itu sepuas mungkin dengan

pasangannya namun tetap ada norma-norma yang membatasinya. Norma-

norma inilah yang kemudian dipormulasikan dalam istilah adab

berhubungan. Tanpa adab dan tata cara tidak menutup kemungkinan akan

timbul kekerasan seksual, eksploitasi, kekerasan, atau hal-hal lain yang

mengorbankan salah satu pihak pasangan. Sehingga yang terjadi adalah

egoisme, padahal hubungan intim adalah kenikmatan yang harus dapat

dirasakan bersama. Bukan dominasi satu pihak dan mengabaikan pihak

yang lain.

Adapun adab atau tata cara berhubungan intim antara lain:

1. Bersikap ramah dan Lembut

2. Awali dengan Shalat dua Raka’at

3. Letakkan tangan kanan diatas Ubun-ubun istri

4. Berdo’a, sebelum melakukan hubungan

5. Gunakan posisi yang nyaman bagi kedua pihak

6. Jangan menggauli istri lewat dubur

7. Jangan menolak ajakan suami

52

Pedoman Konselor Keluarga Sakinah, (Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat

Islam dan Penyelenggaraan Haji Departemen Agama RI, 2002) 13

Page 64: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

8. Jangan menggauli istri yang sedang haid

9. Wudhulah jika hendak melanjutkan sesi kedua

10. Mandi junub berdua

11. Wudhu’ sebelum tidur

12. Jagalah rahasia hubungan seks anda.

D. Media Bimbingan Pranikah

Media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti

perantara, tengah atau pengantar. Jadi media adalah sarana yang digunakan oleh

pembimbing untuk menyampaikan materi dalam bimbingan pranikah. Adapun

berdasarkan wawancara peneliti dengan salah satu pihak KUA yang bertugas

sebagai BP4 yang mana BP4 disini juga memberikan bimbingan kepada calon

pengantin selain penyuluh agama:

“[D]i sini kalo untuk media yang kami gunakan pada saat memberikan

bimbingan kepado calon pengantin itu ialah media yang paling sederhana

yakni media lisan, supayo calon pengantin lebih paham, karno kito biso

lakukan tanyo jawab langsung dengan pengantin”. 53

Media yang digunakan oleh pembimbing dalam menyampaikan materi ialah

media lisan, yaitu merupakan media yang sederhana yang menggunakan lidah dan

suara. Media ini dapat berbentuk pidato, ceramah, kuliah, bimbingan, penyuluhan

dan sebagainya.

E. Metode Bimbingan Pranikah

Metode merupakan Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan pengurus

BP4 KUA kec.Maro sebo Ilir, menjelaskan :

“[D]i KUA ini kami melakukan bimbingan pranikah atau kursus calon

pengantin, kami menyampaikan materi kepada calon penganti yakni dengan

metode ceramah, tanya jawab dan demonstrasi.”54

“[U]ntuk metode bimbingan pranikah, kalo saya sendiri menggunakan

metode ceramah, demonstrasi dan tanya jawab, untuk tanya jawab itu sangat

jarang sekali saya temui ada calon pengantin yang bertanya pada saat

bimbingan”.55

53

Saiful Anwar, Penyuluh Agama dan Pengurus BP4, wawancara dengan peneliti 04 Maret

2019, kelurahan terusan. 54

Saiful Anwar, Penyuluh Agama dan Pengurus BP4. 55

Yenni Musa, Penyuluh Agama wawancara dengan peneliti 5 Maret 2019, kelurahan

Terusan.

Page 65: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

Adapun yang dimaksud metode ceramah, tanya jawab dan demonstrasi

dalam bimbingan pranikah ialah:

1. Ceramah

Metode ceramah ini ialah suatu metode yang digunakan untuk

menyampaikan materi-materi bimbingan pernikahan kepada para

calon pengantin. Metode ini disampaikan secara lisan, supaya materi-

materi bimbingan pernikahan bisa tersampaikan dengan baik .

2. Tanya jawab

Metode tanya jawab ini digunakan untuk mengetahui sejauh

mana materi yang di sampaikan diterima/dipahami oleh peserta

bimbingan pranikah. Dan melatih para calon pengantin untuk

menyelesaikan suatu permasalahan yang mungkin akan terjadi

didalam sebuah keluarga. Metode ini juga bertujuan agar calon

pengantin lebih aktif dalam proses bimbingan pranikah. Jadi disini

bukan hanya pembimbing saja yang aktif dalam proses bimbingan

pranikah, akan tetapi calon pengantin pun harus ikut berperan aktif

salama bimbingan pranikah.

3. Demonstrasi

Metode Demonstrasi adalah metode mengajar yang

menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau

untuk memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu kepada anak

didik atau cara guru dalam mengajar dengan memperagakan dan

mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, kejadian, urutan

melakukan suatu kegiatan atau benda tertentu yang sedang dipelajari

baik dalam bentuk yang sebenarnya maupun tiruan melalui berbagai

macam media yang relevan dengan pokok bahasan untuk

memudahkan siswa agar kreatif dalam memahami materi.56

Demonstrasi adalah suatu metode yang digunakan untuk

memperlihatkan suatu proses atau cara kerja suatu benda yang

berkenaan dengan bahan pelajaran. Metode ini menghendaki

pembimbing lebih aktif dari terbimbing. Salah satu nya adalah seperti

56

Rini Safrianti, “ Metode Demonstrasi dalam pembelajaran”, diakses melalui alamat

https://www.kompasiana.com/rinisafrianti/59ba31f2a32cdd2ec014af92/metode-demonstrasi-

dalam-pembelajaran?page=all, tanggal 23 Mei 2019

Page 66: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

praktek sholat yang diajarkan oleh pembimbing kepada para calon

pengantin.

Begitu pula saat peneliti mengajukan pertanyaan kepada

pasangan pengantin dedek aprilianti dan calon pengantin yang telah

mengikuti bimbingan pranikah di KUA kecamatan Maro Sebo Ilir:

“[U]ntuk metode yang digunakan dalam bimbingan pranikah itu

ialah metode cerama dan tanya jawab jika ada materi yang

belum dipahami maka catin di beri kesempatan untuk bertanya

kepada pembimbing”. 57

Dan Ada pula wawancara peneliti dengan calon pengantin

yaitu:

“[P]ada saat mengikuti bimbingan kami mendengarkan

penjelasan dari pembimbing dan juga dites untuk mengaji dan

membaca do’a mandi wajib dan tes hafalan surah-surah

pendek.58

Jadi adapun hasil wawancara peneliti dengan narasumber ialah mengenai

metode yang digunakan oleh penyuluh di KUA kec. Maro Sebo Ilir itu ada 3

yakni menggunakan metode cermah, tanya jawab dan demonstrasi.

Tabel 2

Jumlah Nikah Rujuk

KUA Kec. Maro Sebo Ilir Dalam Tahun

No Desa/kelurahan Tahun Ket

2016 2017 2018

1 Kelurahan Terusan 20 24 16

2 Terusan 11 10 25

3 Danau Embat 22 15 23

4 Bulian Jaya 10 6 14

5 Karya Mukti 6 5 10

6 Kehidupan Baru 12 9 9

7 Tidar Kuranji 11 7 22

8 Bukit Sari 19 12 13

Jumlah 111 88 132

57

Dedek Aprilianti dan Raden, calon pengantin, wawancara dengan peneliti pada 8 Maret

2019. 58

Iffah dan Muhajir, calon Pengantin, Wawancara dengan peneliti pada 24 juni 2019

Page 67: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

BAB IV

KEDALA DAN UPAYA DALAM BIMBINGAN PRANIKAH DALAM

PENCEGAHAN TERJADINYA KDRT

A. Kedala yang ditemukan dalam Bimbingan Pranikah

Adapun yang dimaksud dengan kendala ialah halangan atau faktor yang

dapat menghalangi, mencegah tercapainya suatu tujuan. Dalam melaksanakan

bimbingan pranikah terkadang ada saja yang kendala yang di temukan selama

proses pelaksanaan bimbingan pranikah.

Bimbingan Pranikah yang dimaksud dalam skripsi ini ialah proses

pengarahan atau pemberian bantuan atau nasehat yang dilakukan oleh petugas

KUA berupa nasehat sebelum melangsungkan ikatan lahir bathin antara seorang

pria dan seorang wanita sebagai suami dan istri yang memiliki tujuan untuk

membangun rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan warahma.

Ada beberapa kendala yang ditemukan dalam Bimbingan Pranikah, yaitu

sebagai berikut:

1. Dilihat dari Segi penyuluh atau pembimbing Pranikah

Penyuluh atau pembimbing Agama merupakan salah satu unsur yang paling

pokok dalam pelaksanaan bimbingan pranikah bagi calon pengantin, sebelum

melakukan bimbingan pranikah penyuluh harus membuat perencanaan terlebih

dahulu. Di KUA kecamatan Maro Sebo Ilir memiliki 8 orang penyuluh agama dan

1 orang BP4, akan tetapi penyuluh di KUA kec. Maro Sebo Ilir ini tidak semua

memiliki latarbelakang pendidikan sebagai penyuluh Agama yang benar-benar

khusus pada bimbingan pranikah, disini mereka memberikan bimbingan hanya

berdasarkan pengalaman dan ilmu yang dimiliki, terkadang pembimbing juga

menyampaikan materi bimbingan dengan hanya terfokus pada satu materi saja.

“[R]ata-rata pembimbing di KUA ini pendidikannya SLTA dan sarjana, dan

yang sudah memiliki keluarga, supaya bisa memberi pengalaman

berkeluarga yang telah di alaminya, karena kadang-kadang yang

berpendidikan juga belum tentu bisa mengatasi problem dalam keluarga jika

mereka belum berumah tangga. Dan adapun kendala kami disini yakni

seharusnya ada buku panduan atau buku pedoman yang disediakan untuk

calon pengantin di berikan kepada calon pengantin agar bisa dipelajari dan

Page 68: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

dipahami, akan tetapi karena kekurangan biaya jadi kami hanya

memberikan bimbingan di KUA saja”59

2. Waktu Bimbingan

Bimbingan pranikah hanya dilakukan jika ada calon pengantin yang

mendaftar nikah, lalu kemudian petugas dan calon pengantin membuat

kesepakatan kapan bisa calon pengantin bisa mengikuti bimbingan pranikah,

setelah mebuat kesepakatan barulah dilaksanakannya bimbingan pranikah. Dan

bimbingan itu hanya di berikan selama satu jam, Sehingga materi yang di

sampaikan oleh pembimbing kepada calon pengantin hanya materi yang dianggap

penting oleh pembimbing, padahal seharusnya untuk mengarungi kehidupan

rumah tangga yang berjalan sampai berpuluh-puluh tahun lamanya atau

selamanya, maka harus diberikan bimbingan yang cukup lama untuk

mempersiapkan calon pengantin supaya bisa terwujudnya kehidupan rumah

tangga yang sakinah.

3. Calon Pengantin

Ada berbagai macam umur dan latar belakang calon pengantin yang

mendaftar di KUA Kecamatan Maro Sebo Ilir, banyaknya remaja yang hanya

tamatan SD-SMP yang mendaftar nikah, sehingga menjadi kendala bagi petugas

KUA dalam memberikan bimbingan pranikah kepada calon pengantin karena

masih kurangnya pendidikan dan ilmu yang dimiliki oleh calon pengantin,

sehingga penyuluh atau pembimbing merasa kesulitan dalam memberikan materi

dikarenakan misalnya umur calon pengantin yang masih belum dewasa dan

terlihat belum siap menanggung semua tanggung jawab dan kewajiban menjadi

seorang ayah atau ibu bagi anak-anak mereka nantinya.

Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti, dimana peneliti

menemukan sepasang calon pengantin yang mendaftar nikah ke KUA, akan tetapi

ketika salah satu calon pengantin yakni calon pengantin pria pada saat disuruh

mengisi formulir oleh pihak KUA peneliti melihat bahwa calon pengantin pria ini

tidak bisa menulis dan calon pengantin yang perempuan yang membantunya

menulis, dan ada juga peneliti menemukan sepasang calon pengantin yang masih

59

Saiful Anwar, Petugas BP4 di KUA kec. Maro Sebo Ilir, Wawancara dengan peneliti, 04

Maret 2019, kelurahan terusan, Rekaman audio.

Page 69: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

dibawah umur sedang mengikuti bimbingan pranikah, dan itu dibenarkan oleh

pihak KUA bahwa sepasang calon pengantin yang masih dibawah umur ini sudah

mendaftar nikah dan mereka sudah disidang atau mintak surat keterangan dari

pihak kementrian agama dan juga sudah mendapat restu dari orang tua masing-

masing calon untuk melangsungkan pernikahan di kerenakan ada faktor tertentu.

Akan tetapi catin tersebut belum bisa mendapatkan surat nikah dari KUA sebelum

umurnya sampai pada usia nikah. Diperjelas dengan wawancara peneliti dengan

Saiful Anwar Penyuluh dan juga sebagai BP4 di KUA kec. Maro Sebo Ilir yaitu:

“[M]emang ada terkadang calon pengantin yang mendaftar nikah disini

masih dibawah umur, dikarenakan adanya hal yang mendesak jadi harus

segera dinikahkan, akan tetapi harus melalui proses dulu, dan tadi pada saat

saya memberikan bimbingan pranikah kepada calon pengantin ini, jujur

saya merasa kesulitan dan juga merasa terbeban karena yang saya bimbing

ini masih anak-anak dimana secara mental belum siap untuk menjalani

hidup berumah tangga, jadi saya berusaha untuk memberikan pemahaman

kepada anak ini supaya dia mengerti tentang materi yang saya jelaskan tadi.

Dan untuk setiap calon pengatin itu berbeda-beda misalnya kalo untuk calon

pengantin yang tamatan S1 mereka lebih mudah untuk memahami dan juga

aktif dalam bertanya mengenai materi yang saya sampaikan, dan disitu kita

bisa lihat bahwa pendidikan itu sangat penting, dan kalo untuk anak yang di

bwah umur tadi mereka Cuma diam, dan saat saya berikan kesempatan

untuk bertanya mereka bilang tidak ada pertanyaan, dan saya pun berpikir

kalau mereka ini mengerti atau tidak dengan apa yang saya jelaskan, tetapi

kami terus berusaha untuk memberikan bimbingan supaya mereka mengerti

dengan apa yang saya jelaskan.” 60

Ada juga wawancara peneliti dengan ibu Hani sebagai penyuluh di KUA

kec. Maro Sebo Ili, yaitu:

“Pada saat saya memberikan bimbingan kepada catin, itu saya sering sekali

menemukan adanya catin yang benar-benar tidak bisa mengaji pada saat di

tes untuk mengaji, padahal penampilannya sangat syar’i sekali, jadi disini

saya ajarkan catin itu untuk mengaji dan menyuruhnya untuk sering-sering

belajar mengaji dirumah, karena jika seorang wanita itu telah mempunyai

anak maka dia akan menjadi madrasah pertama bagi anaknya”.61

Seorang penyuluh atau pembimbing harus bisa memberikan bimbingan

dengan komunikasi yang baik dan supaya mudah untuk dipahami oleh calon

60

Saiful Anwar, penyuluh agama dan Bp4. 61

Hani, Penyuluh agama, Wawancara Peneliti di KUA kec. Maro sebo Ilir, 24 Juni 2019

Page 70: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

pengantin, dan menjadi penyuluh harus benar-benar menguasai ilmu tentang

pernikahan.

B. Upaya yang dilakukan dalam mengatasi kendala yang terjadi.

1. Sosialisasi

Sosialisasi Merupakan proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai

dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau

masyarakat. Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai

peranan (role theory). Karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang

harus dijalankan oleh individu.62

Adanya sosialisasi yang sering diadakan oleh Kementrian Agama sebagai

pelatihan kepada penyuluh Agama Islam maupun kepada remaja usia nikah di

kementrian Agama, dalam memberikan ilmu tentang pernikahan sebagai bekal

untuk mengarungi kehidupan berumah tangga, dan juga salah satu upaya agar

meminimalisir terjadinya keretakan ataupun kekerasan dalam rumah tangga yang

banyak sekali terjadi pada zaman sekarang ini. Adapun materi yang sering dibahas

dan disampaikan ialah mengenai bagaimana membangun rumah tangga yang

sakinah, mawaddah dan warrahmah, agar tercapai kehidupan bahagia dunia

akhirat yang menjadi salah satu tujuan dari pernikahan sesuai dengan UUP

(Undang-undang Perkawinan).

Adapun sosialisasi mengenai KDRT(kekerasan dalam rumah tangga) ini

dilakukan oleh pihak kepolisian, karena ini merupakan suatu tindakan kriminal

atau tindakan kejahatan. Dan ada juga dilakukan oleh pihak yang bersangkutan

terhadap kekerasan dalam rumah tangga.

Di dalam UU No.23 Tahun 2004 pada Bab V kewajiban pemerintah dan

Masyarakat pada pasal 11 yang mana pemerintah bertanggung jawab dalam upaya

pencegahan kekerasan dalam rumah tanggga. Dan pada pasal 12 untuk

melaksanakan ketentuan sebagai mana dimaksud dalam pasal 11, pemerintah: (1).

merumuskan kebijakan tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga; a.

menyelenggarakan komunikasi, informasi, dan edukasi tentang kekerasan dalam

rumah tangga; b. menyelenggarakan advokasi dan sosialisasi tentang kekerasan

dalam rumah tangga; c. menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan sensitif

62 Wikipedia, Sosialisasi, diakses melalui : https://id.wikipedia.org/wiki/Sosialisasi tanggal

24 Mei 2019

Page 71: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

gender dan isu kekerasan dalam rumah tangga serta menetapkan standar dan

akreditasi pelayanan yang sensitif gender. (2). Pelaksanaan ketentuan

sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan oleh menteri. (3). Menteri

melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam melakukan ketentuan sebagai

mana dimaksud pada ayat 2.63

2. Penyuluhan

Penyuluhan adalah turunan dari kata exstention yang dipakai secara luas dan

umum dalam bahasa Indonesia penyuluhan berasal dari kata dasar suluh yang

berarti terang ditengah kegelapan. Dalam bahasa Belanda penyuluhan disebut

voorlichthing yang berarti memberi penerangan untuk menolong seseorang

menemukan jalannya, dalam bahasa Inggris dan Jerman mengistilahkan

penyuluhan sebagai pemberian saran atau Beratung yang berarti seseorang dapat

memberikan petunjuk bagi seseorang tetapi seseorang tersebut yang berhak untuk

menentukan pilihannya.64

Sepanjang tahun 2018 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di

kota Jambi terjadi sebanyak 336 kasus, hal tersebut tercatat oleh Dinas

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk

(DP3AP2) Provinsi Jambi.65

Jika dilihat dari permasalahan diatas maka perlindungan terhadap korban

kekerasan dalam rumah tangga, sebagaimana diamanatkan oleh Undang-undang

No.23 tahun 2004 belum terlaksana dengan baik oleh sebab itu penyuluhan

hukum tentang kekerasan dalam rumah tangga dirasa penting untuk dilaksanakan,

mengingat korban kekerasan dalam rumah tangga dapat terjadi kepada siapa saja

dalam lingkup rumah tangga dan terhadap korban harus mendapatkan

perlindungan.

3. Bekerja sama dengan tokoh Agama di daerah tersebut.

Setiap daerah yang berada di kecamatan maro sebo ilir ini mempunyai tokoh

Agama atau Da’i yang memberikan bimbingan agama di masing masing daerah

63

Undang-Undang No. 23 Tahun 2004 64

Wikipedia, Penyuluhan, diakses melalui : https://id.wikipedia.org/wiki/Penyuluhan 25

Mei 2019 65

TribunJambi.com, diakses melalui: http://jambi.tribunnews.com/2019/01/06/2018-rekor-

tertinggi-kekerasan-terhadap-perempuan-dan-anak-ada-336-kasus-di-wilayah-provinsi-jambi pada

tanggal 25 Mei 2019.

Page 72: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

tersebut. Berdasarkan wawancara peneliti dengan BP4 KUA kec. Maro Sebo Ilir

yakni:

“[D]i KUA kec. Maro Sebo ilir ini kami jarang menemukan adanya

laporan tentang kekerasan dalam rumah tangga, tapi pernah ada yang

datang ke KUA dengan tujuan ingin bercerai karena sudah tidak tahan

dengan sikap suaminya yang sering menyakitinya, dan juga sudah merasa

tidak cocok lagi, dan disini kami sebagai kepengurusan BP4 mencoba

untuk menanyakan dulu kepada pihak suaminya, mengenai masalah yang

terjadi, dan disini kami juga melakukan kerja sama dengan da’i-da’i di

daerah tersebut untuk memberikan bimbingan kepada para penduduk yang

ada di daerah tersebut.66

4. Mengadakan pengajian di masyarakat.

Para penyuluh Agama Islam (PAI) yang ada di KUA mempunyai berbagai

macam program dari pemerintah yaitu salah satunya ialah mengadakan pegajian

ibu-ibuk dan juga pengajian bapak-bapak di setiap daerah yang ada di Kec. Maro

sebo ilir, pengajian ini di lakukan secara rutin yakni seminggu duakali, dan

pengajian ini juga diisi dengan bimbingan agama atau memberi nasehat oleh

penyuluh ataupun da’i yang ada di daerah tersebut, dengan adanya pengajian ini

diharapkan bisa menambah ilmu Agama atau memperkuat ilmu Agama pada

masyarakat tersebut. Adapun wawancara peneliti dengan ibu Syarini selaku

Penyuluh Agama di KUA kec. Maro Sebo Ilir:

“[S]elain memberikan Bimbingan pranikah kepada calon pengantin, kami

juga sebagai penyuluh memiliki tugas di masyarakat yakni mengadakan

pengajian bapak-bapak maupun pengajian ibu-ibu dan dengan diadakannya

kegiatan ini kami berharap dapat menambah ilmu agama di lingkungan

masyarakat”. 67

5. Memberikan nasehat setelah akad nikah

Setelah mengikuti bimbingan pranikah, calon pengentin melanjutkan ke

acara akad nikah yang bisa dilakukan di rumah maupun di KUA. Sesuai

permintaaan kedua calon pengantin. Berdasarkan wawancara dengan bapak Saiful

Anwar:

“[A]kad Nikah yang dilakukan dirumah itu kan banyak dihadiri pihak

keluarga baik dari pihak perempuan maupun pihak laki-laki dan juga ada

masyarakat yang hadir pada saat akad nikah tersebut, dan disini lah kami

66

Saiful Anwar, Penyuluh dan Bp4 67

Syarini, Penyuluh Agama di KUA kec. Maro Sebo Ilir, Wawancara dengan peneliti 04

Maret 2019, kelurahan Terusan

Page 73: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

memanfaat kan kesempatan ini untuk memebrikan nasehat-nasehat tentang

pernikahan kepada pengantin dan juga kepada masyarakat yang hadir”.68

Setelah acara akad nikah dilaksankan penghulu akan memberikan sedikit

nasehat kepada kedua pengantin dan juga kepada para tamu undangan yang ikut

dalam menghadiri akad nikah tersebut. Adapun nasehat yang diberikan ialah

mengenai kehidupan rumah tangga, dan tanggung jawab sebagai istri dan juga

suami, dan lain sebagainya.

68

Saiful Anwar, Penyuluh Agama dan Bp4

Page 74: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang urgensi bimbingan pranikah dalam

upaya pencegahan kekerasan dalam rumah tangga di Kantor Urusan Agama di

kecamatan Maro Sebo Ilir Kabupaten Batanghari yang dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Urgensi pelaksanaan bimbingan pranikah bagi catin ialah awal terbinanya

kehidupan rumah tangga sangat bergantung pada pembekalan awal

sebelum calon pengantin melangsungkan pernikahan. Bimbingan pranikah

adalah proses pemberian bantuan terhadap individu agar memiliki

kesiapan dalam menjalankan pernikahan dan kehidupan berumah tangga

bisa selaras dengan ketentuan dan petujuk Allah Swt, sehingga dapat

mencapai kebahagiaan hidup dunia dan akhirat, sehingga bimbingan

pranikah diwajibkan untuk diikuti oleh setiap calon pasangan pengantin

agar dapat mencagah munculnya konflik-konflik didalam rumah tangga.

Pelaksanaan Bimbingan Pranikah di KUA kec. Maro Sebo Ilir ini

dilakukan dengan dua tahap yaitu tahap prabimbingan dan tahap

pelaksanaan, dan mewajibkan catin mengikuti persyaratan yang telah

ditentukan oleh KUA, yaitu: mendaftar, mengisi formulir, dan melengkapi

administrasi pelaksanaan pernikahan. Sedangkan proses pelaksanaan

bimbingan bagi calon pengantin dilakukan dengan cara memberikan

materi bimbingan pranikah kepada calon pengantin, mengenai pernikahan,

kiat-kiat memilih pasangan, kewajiban dan hak suami istri, dan lain

sebagainya. Metode yang digunakan ialah ceramah, tanya jawab dan

demonstrasi, sedangkan untuk media yang digunakan ialah media lisan.

2. Kendala dalam pelaksanaan bimbingan pranikah ialah adanya penyuluh

Agama atau pembimbing pranikah bukan sesuai dengan bidang

pendidikannya. Karena pihak KUA memilih pembimbing yang lebih pada

pengalamannya saja walaupun ia tidak menempuh pendidikan sebagai

seorang penyuluh, waktu pelaksanaan bimbingan yang hanya dilakukan 63

Page 75: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

lebih kurang satu jam dan hanya dilakukan sekali pertemuan, adanya calon

pengantin yang masih dibawah umur sehingga mental yang dimiliki dalam

membangun rumah tangga belum sepenuhnya siap dan ada juga calon

pengantin yang tingkat pendidikannya rendah seperti untuk menulis saja

dia tidak bisa dan harus dibantu.

3. Upaya mengatasi kendala yang terjadi ialah dengan diadakannya

sosialisasi, Penyuluhan oleh pihak KUA ataupun pemerintah dan juga

bekerja sama dengan tokoh Agama yang ada dilingkungan masyarakat

tersebut, mengadakan pengajian dan memberikan nasehat pernikahan

setelah akad nikah.

B. Rekomendasi

1. Kepada ketua KUA Kecamatan Maro Sebo Ilir untuk agar dapat

mengusahkan kerja sama dengan pihak lembaga atau mencari tenaga kerja

yang menguasai materi-materi yang belum ada di KUA Kecamatan Maro

Sebo Ilir ini, seperti materi tentang Psikologi Perkawinan, UU KDRT, dan

UU Perlindungan Anak demi kemajuan dan peningkatan Bimbingan

Pranikah kedepannya. Dan juga agar meningkatkan sarana dan prasarana

yang dimiliki sedapat mungkin ditambah dan dilengkapi untuk menunjang

kegiatan bimbingan pranikah supaya bisa terlaksana dengan sempurna.

2. Bagi calon pengantin diharapkan agar pada saat proses bimbingan

pranikah dilakukan calon pengantin hendaknya berperan aktif dan tidak

malu untuk bertanya kepada pembimbing karena dengan bimbingan inilah

kita dapat menambah ilmu pengetahuan tentang pernikahan dan

bagaimana menciptakan kehidupan rumah tangga yang bahagia dunia

akhirat.

3. Kepada Pembimbing/ penyuluh dan juga BP4 agar menambahkan waktu

pelaksanaan Bimbingan Pranikah Di KUA Kecamatan Maro Sebo Ilir

supaya materi yang disampaikan kepada calon pengantin cukup banyak

dan maksimal dalam pelaksanaannya mengingat Bimbingan Pranikah

sangat penting bagi calon pengantin dalam mempersiapkan kehidupan

barunya.

Page 76: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

C. Kata Penutup

Segala puji dan syukur bagi Allah SWT. Karena dengan Inayah-Nya,

petunjuk dan Ridha-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan skripsi

ini dengan segala usaha yang maksimal, walaupun terdapat berbagai rintangan

dan hambatan yang dihadapi, tetapi peneliti anggap sebagai motivasi untuk

meraih kesuksesan pada masa sekarang dan yang akan dating.

Sholawat beserta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita

nabi besar Muhammad Saw yang setelah bersusah payah membawa ajaran agar

agama yang suci ini dengan dakwah islamiyah dan menjadi contoh teladan dalam

semua bidang yang kita dapat rasakan sekarang ini.

Peneliti sangat menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan

dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, peneliti sangat mengharapkan

saran dan kritikan yang membangun dari seluruh pembaca demi kesempurnaan

dalam penulisan skripsi ini.

Peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang

sudah memberikan bantuan ilmunya dalam membimbing peneliti, dan kepada

semua yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam memberikan

keterangan, informasi, data-data yang akurat dan padat serta untuk kedua orangtua

dan keluarga yang memberikan semangat untuk menyiapkan penulisan ini

sekaligus dari teman-teman seperjuangan.

Peneliti

Eli Sukmawarni

Nim : UB 150091

Page 77: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, al-Qur’an dan terjemahannya (Jakarta: Depertemen Agama RI, 1985)

Bakar Baraja, Abu, Psikologi Konseling dan Teknik Konseling.(Jakarta Timur:

Studia Pres,2006)

Departemen P&K, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,

1998),

Hamsah hasan et. al. Buku Panduan Lengkap Agama Islam. Jakarta:Qultum

Media,2010.

Helmawati, Pendidikan keluarga,Bandung:Pt.Remaja Rosda Karya, 2014.

Hidayati,Oktavianna. Peranan Kepolisian Dalam Mencegah Kekerasan Dalam

Rumah Tangga. Lampung: 2017.

Kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) diakses pada 20 Juni 19 melalui :

https://kbbi.web.id/urgensi.

Profil Kantor Urusan Agama Kecamatan Maro Sebo Ilir

Kartono,K. Pengantar Metodologi Riset Sosial. Bandung: Mandar Maju, 1990.

Lasmadi, Sahuri dkk, “Penyuluhan Hukum Tentang Perlindungan terhadap

Korban Kekerasan dalam Rumah Tangga di Desa Sebapo Kecamatan

Mestong Kabupaten Muaro Jambi”, Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat,

Vol. 29 , No.4 (2014)

Manumpahi, Edwin, dkk. “Kajian Kekerasan Dalam Rumah Tangga Terhadap

Psikologi Anak”,e-journal”Acta Diurna”, V, No.1 (2016).

Membina Keluarga Sakinah. Jakarta: Departemen Agama RI Direktorat Jendral

Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat Urusan Agama Islam dan

Pembinaan Syari’ah, 2007.

Mery Ramadani dan Fitri Yuliani, “Kekerasan dalam Rumah Tangga(KDRT)

sebagai salah satu isu kesehatan masyarakat secara global”,Jurnal kesehatan

masyarakat andalas, Vol.9, No. 2 (2015).

Moleong, Lexy. metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya,1996.

Page 78: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

Muhammad Azzam, Abdul Aziz dan Sayyed Hawwas, Abdul wahhab. Fiqh

Munakahat. Jakarta:Amzah,2011.

Rabi’ah as-syafi’i, Ummi. membangun keluarga Islami sejak dini, Jakarta: alita

media, 2009.

Ramadani, Mery dan Yuliani, Fitri .“Kekerasan dalam Rumah Tangga(KDRT)

sebagai salah satu isu kesehatan masyarakat secara global”,Jurnal kesehatan

masyarakat andalas, Vol.9, No. 2 (2015).

Ruwaida. Bimbingan badan penasehat pembinaan dan pelestarian perkawinan

(BP4) terhadap calon suami istri. Jambi: 2011.

Safrianti, Rini. “ Metode Demonstrasi dalam pembelajaran”. Diakses melalui

alamat

https://www.kompasiana.com/rinisafrianti/59ba31f2a32cdd2ec014af92/met

ode-demonstrasi-dalam-pembelajaran?page=all, tanggal 23 Mei 2019

Salahudin, Anas. Bimbingan dan Konseling. Bandung: Cv. Pustaka Setia, 2010.

Sahuri Lasmadi, dkk, “Penyuluhan Hukum Tentang Perlindungan terhadap

Korban Kekerasan dalam Rumah Tangga di Desa Sebapo Kecamatan

Mestong Kabupaten Muaro Jambi”, Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat,

Vol. 29 , No.4 (2014),

Sugiono. Metode Penelitian Kualitatif Dan R & D. Bandung: Alfabeta, 2015.

Syahatah,Husein. ekonomi rumah tangga muslim. Jakarta: Gema insani

press,1998.

Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan. Landasan Bimbingan dan Konseling.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005.

Tim Penyusun Badan Penasihatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan

(BP4),Membina Keluarga Sakinah. Jambi: 2014.

Tim Penyusun, Buku Pedoman Konselor Keluarga Sakinah, Direktorat Jendral

Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji Departemen

Agama RI, 2002.

Tim Penyusun Buku Panduan Calon Pengantin,Membina Keluarga Sakinah.

Thohirin,Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah.(Jakarta:PT.

Rajagrafindo Persada2014)

Page 79: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

Tri Jayanthi, Evi “Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Kekerasan dalam Rumah

Tangga pada Survivor yang ditangani oleh Lembaga Sahabat Perempuan

Magelang”,Dimensia,Vol.3, No. 2 (2009).

TribunJambi.com, diakses melalui:

http://jambi.tribunnews.com/2019/01/06/2018-rekor-tertinggi-kekerasan-

terhadap-perempuan-dan-anak-ada-336-kasus-di-wilayah-provinsi-jambi

pada tanggal 25 Mei 2019.

Tuwu, Alimuddin. bimbingan Nikah & Membina Rumah Tangga menurut al-

Qur’an & Sunnah, Diterjemahkan dari buku”Kitaabun Nikaah” oleh

Maulana Muhammad Ibrahim Palanpuri dan Maulana Zahier Ragie Saheb.

Bandung: Pustaka Radhan, 2008.

Undang-Undang No.23 Tahun 2004

Walgito, Bimo. Bimbingan & Konseling Perkawinan. Yogyakarta: CV. Andi

Offset, 2017.

Wartawan Jambi Update, Jambi Update, Terbit Jumat, 24 Februari 2017, Diambil

melalui JambiUpdate.co.

Wikipedia, Penyuluhan, diakses melalui :

https://id.wikipedia.org/wiki/Penyuluhan 25 Mei 2019

Wikipedia, Sosialisasi. Diakses melalui : https://id.wikipedia.org/wiki/Sosialisasi

tanggal 24 Mei 2019

Wulansari,Pebriana. Bimbingan Pranikah bagi calon Pengantin sebagai upaya

pencegahan Perceraian. Lampung: 2017.

Yvoinna Lincoin & Egon S Cuba. Content Anaysis: An Indtroduction to its

Methodology. Baverly Hills: Sage Publications, 1981.

Page 80: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

Lampiran 1

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

SKRIPSI

“URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN

TERJADINYA KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DI KANTOR

URUSAN AGAMA (KUA) KECAMATAN MARO SEBO ILIR KABUPATEN

BATANGHARI”

No JENIS DATA METODE SUMBER DATA

1. -Letak Geografis

KANTOR URUSAN

AGAMA KEC.

MARO SEBO ILIR

-Observasi

-Dokumentasi

-Wawancara

-Setting

-Dokumentasi Geografis

-Pengurus/ Staf KUA

2. -Sejarah KUA -Wawancara

-Dokumentasi

-Pengurus/staf KUA

-Dokumen Sejarah KUA

3. -Visi, Misi, dan

Tujuan KUA

-Dokumentasi -Dokumen Visi, Misi, dan

Tujuan KUA

4. -Struktur Organisasi

dan Kepengurusan

KUA

-Dokumentasi -Bagan Struktur Organisasi

dan nama-nama pengurus

KUA

5. -Sarana/Fasilitas KUA -Observasi

-Dokumentasi

-Wawancara

-Keadaan Fasilitas

-Dokumen Fasilitas

-Pengurus/staf KUA

6. -Implementasi

Bimbingan Pranikah

-Observasi

-Dokumentasi

-Praktik Implementasi

-Dokumen Implementasi

-Pengurus/kepala KUA

A. Panduan Observasi

No Jenis Data Objek Observasi

1. -Letak Geografis

KUA kel. Terusan

-Keadaan dan Letak Geografis

2. -Sarana/Fasilitas KUA

kel. Terusan

-Sarana dan prasarana yang tersedia pada KUA,

seperti:- Kelengkapan ruang KUA

3. -Pelaksanaan

Bimbingan Pranikah

-Metode yang diterapkan dalam Bimbingan

Page 81: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

pada KUA -Alokasi waktu yang dibutuhkan untuk

penerapan satu metode

4. -Pelaksanaan

Bimbingan Pranikah

dalam mengatasi

KDRT

- Wawancara dengan penyuluh dan catin

B. Panduan Dokumentasi

No Jenis Data Data Dokumenter

1. -Letak Geografis

KUA Kel. Terusan

-Data Dokumentasi letak geografis KUA Kel.

Terusan

2. -Sejarah KUA kel.

Terusan

-Data dokumentasi tentang sejarah dan

perkembangan KUA kel. Terusan

3. -Visi, Misi, dan

Tujuan KUA kel.

Terusan

-Data dokumentasi tentang visi, misi dan tujuan

KUA kel. Terusan

4. -Struktur Organisasi

dan kepengurusan

KUA kel. Terusan

-Data dokumentasi tentang struktur organisasi

dan kepengurusan pada KUA kel. Terusan

5. -Sarana/Fasilitas KUA

kel. Terusan

-Data dokumentasi tentang sarana/Fasilitas yang

dimiliki KUA kel. Terusan

6. -Program Bimbingan

Pranikah

-Data dokumentasi tentang program Bimbingan

Pranikah

7. -Dasar konseptual

implementasi

Bimbingan Pranikah

-Data tentang dasar konseptual dalam

implementasi Bimbingan Pranikah di KUA kel.

Terusan

8. -Implementasi

bimbingan pranikah

pada KUA kel.

Terusan

-Data tentang implementasi Bimbingan

Pranikah, yang meliputi:administrasi, program,

metode, dan juga implementasinya secara teknis.

C. Butir-butir Wawancara

No Jenis Data Sumber Data dan Substansi Wawacara

1. -Letak Geografis

KUA kel. Terusan

PIMPINAN /staf KUA:

-Bisa dijelaskan letak geografis KUA kel.

Terusan?

2. -Sejarah KUA kel.

Terusan

PIMPINAN/staf KUA kel. Terusan:

-Bagamaina sejarah pendiri KUA kel. Terusan?

-Kapan dan oleh siapa KUA didirikan?

-Apa yang menjadi motivasi pendiri KUA?

-Bagaimana perkembangannya hingga saat ini?

3. -Sarana /Fasilitas

KUA kel. Terusan

PIMPINAN/staf KUA kel. Terusan

-Apa saja sarana yang dimiliki KUA?

Page 82: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

4. -Pelaksanaan

Bimbingan Pranikah

kepada Calon

Pengantin

PIMPINAN/staf KUA kel.Terusan:

-Bagaimana program Bimbingan Pranikah?

-Apa saja aturan administrasinya?

-Apa saja susunan program kegiatannya?

-Apa saja metode yang digunakkan?

-Bagaimana teknis penerapan metode tersebut?

-kapan dilaksanakan dan apa tujuannya?

-apa saja amalan-amalan yang dilakukan?

-apa saja kendala dalam bimbingan?

-apa upaya yang dilakukan?

Page 83: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

Lampiran 2.

NO NAMA-NAMA PENYULUH

KUA Kec. MSI

Ket.

1 Aceng Ma’ruf Sanjaya, S.Pd.i S1

2 Al Mursalim, S. Hi S1

3 Atika SMA

4 Hani SMA

5 Mardiana, S.Hi S1

6 Oktaviani Masyuroh, S.Pd.i S1

7 Sarini, S.Pd.i S1

8 Yenni Musa, S.Pd.i S1

Page 84: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

Lampiran 3

Wawancara dengan bapak Saiful Anwar Pengurus BP4 dan Penyuluh Agama.

Wawancara dengan Kepala KUA kec. Maro Sebo Ilir Bapak Arofah S.Hi

Page 85: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

Wawancara dengan Penyuluh Agama Ibu Syarini

Wawancara peneliti dengan Penyuluh Agama ibu yenni musa

Page 86: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

Wawancara dengan penyuluh ibu heni dan ibu atika

Wawancara peneliti dengan calon pengantin yang mengikuti bimbingan pranikah di KUA

kec. Maro sebo Ilir.

Page 87: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

Wawancara peneliti dengan catin fegi

Wawancara dengan catin iffah dan Muhajir

Page 88: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

Wawancara dengan korban kdrt

Wawancara dengan korban Kdrt

Page 89: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

Proses Bimbingan Pranikah Di KUA kec. Maro Sebo Ilir Kabupaten Batanghari

Proses pemeriksaan data catin sebelum melakukan bimbingan pranikah

Page 90: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

Lampiran 3

Wawancara dengan bapak Saiful Anwar Pengurus BP4 dan Penyuluh Agama.

Wawancara dengan Kepala KUA kec. Maro Sebo Ilir Bapak Arofah S.Hi

Page 91: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

Wawancara dengan Penyuluh Agama Ibu Syarini

Wawancara peneliti dengan Penyuluh Agama ibu yenni musa

Page 92: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

Wawancara dengan penyuluh ibu heni dan ibu atika

Wawancara peneliti dengan calon pengantin yang mengikuti bimbingan pranikah di KUA

kec. Maro sebo Ilir.

Page 93: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

Wawancara peneliti dengan catin fegi

Wawancara dengan catin iffah dan Muhajir

Page 94: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

Wawancara dengan korban kdrt

Wawancara dengan korban Kdrt

Page 95: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

Proses Bimbingan Pranikah Di KUA kec. Maro Sebo Ilir Kabupaten Batanghari

Proses pemeriksaan data catin sebelum melakukan bimbingan pranikah

Page 96: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

JADWAL PENELITIAN

Kegiatan

Januari Februari Maret April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Penulisan Draf

Proposal

x

2 Konsultasi dg

ka.jur/prodi

dan lainnya

untk fokus

penelitian

3 Revisi Draf

Proposal

x

4 Proses Seminar

Proposal

x

5 Revisi Draf

Proposal

Setelah

seminar

x

6 Konsultasi dg

Pembimbing

X

7 Koleksi Data

8 Analisa dan

Penulisan Draf

Awal Skripsi

x

9 Draf Awal

dibaca

pembimbing

10 Revisi Draf

Awal

11 Draf Dua

dibaca

pembimbing

12 Revisi Draf

Data

13 Draf2Revisi

dibaca

pembimbing

X

14 Penulisan Draf

Akhir

X

15 Draf Akhir

Dibaca

Pembimbing

X

16 Ujian

Munaqasah

X

17 Revisi Skripsi

Setelah Ujian

Munaqasah

X

20 Mengikuti

Wisuda

Page 97: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

DAFTAR RESPONDEN

No NAMA KET

1 Arofah Keapala KUA

2 Heni Penyuluh

3 Yenni Musa Penyuluh

4 Saiful Anwar Penyuluh/BP4

5 Syarini Penyuluh

6 Risdayanti Korban kdrt

7 Arifah Korban Kdrt

8 Hanifah Korban Kdrt

9 Fegi dan Ardi Peserta (calon pengantin)

10 Dahlia dan Arisman Peserta (calon pengantin)

11 Dedek Dan Raden Peserta (calon pengantin)

12 Iffah dan Muhajir Peserta (Calon Pengantin)

Page 98: URGENSI BIMBINGAN PRANIKAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA …repository.uinjambi.ac.id/3039/1/UB150091_ELI SUKMA WARNI... · 2020. 5. 4. · rumah tangga termasuk

CURRICULUM VITAE

Nama : Eli Sukmawarni

TTL : Terusan, 21 September 1996

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Fak/Jur : Dakwah/Bimbingan Penyuluhan Islam

NIM : UB. 150091

Alamat Asal : Kel. Terusan, Kec. Maro Sebo Ilir, Kab. Batang Hari

Alamat Sekarang : Pemondokan/Kost Cemara No.55 Rt.09, Rw. 08, Desa

Mendalo darat, Kec. Jaluko, Kab. Muaro Jambi.

Riwayat Pendidikan

SD : SDN 29/1 Terusan (2003-2009)

MI : Madrasah Ibtidaiyyah Kel. Terusan (2003-2009)

SMP : SMPN 28 BATANGHARI (2009-2012)

SMA : SMAN 11 BATANGHARI (2012-2015)

UNIVERSITAS : UIN STS JAMBI (2015-2019)

Motto : Jadikan sholat dan sabar sebagai penolongmu.