upt perpustakaan isi yogyakartadigilib.isi.ac.id/5197/7/jurnal publikasi.pdf · 2019. 10. 2. ·...

20
BURUNG TUGAS A JUR INSTI I G MERAK DALAM KARYA KERAMIK S PENCIPTAAN CHARLY FOURSA IRAWAN NIM: 1311746022 AKHIR PROGRAM STUDI S-1 KRIYA S RUSAN KRIYA FAKULTAS SENI RUPA ITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA 2018 SENI SENI A UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Upload: others

Post on 03-Dec-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UPT Perpustakaan ISI Yogyakartadigilib.isi.ac.id/5197/7/jurnal publikasi.pdf · 2019. 10. 2. · jenis, bentuk, warna, dan ciri yang dimiliki oleh objek yang ... B. Pembahasan dan

I

BURUNG MERAK DALAM KARYA KERAMIK SENI

PENCIPTAAN

CHARLY FOURSA IRAWAN

NIM: 1311746022

TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI S-1 KRIYA SENI

JURUSAN KRIYA FAKULTAS SENI RUPA

INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA

2018

I

BURUNG MERAK DALAM KARYA KERAMIK SENI

PENCIPTAAN

CHARLY FOURSA IRAWAN

NIM: 1311746022

TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI S-1 KRIYA SENI

JURUSAN KRIYA FAKULTAS SENI RUPA

INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA

2018

I

BURUNG MERAK DALAM KARYA KERAMIK SENI

PENCIPTAAN

CHARLY FOURSA IRAWAN

NIM: 1311746022

TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI S-1 KRIYA SENI

JURUSAN KRIYA FAKULTAS SENI RUPA

INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA

2018

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 2: UPT Perpustakaan ISI Yogyakartadigilib.isi.ac.id/5197/7/jurnal publikasi.pdf · 2019. 10. 2. · jenis, bentuk, warna, dan ciri yang dimiliki oleh objek yang ... B. Pembahasan dan

II

BURUNG MERAK DALAM KARYA KERAMIK SENI

PENCIPTAAN

CHARLY FOURSA IRAWAN

NIM: 1311746022

Tugas Akhir ini Diajukan kepada Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia

Yogyakarta sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana S-1

dalam Bidang Kriya Seni

2018

II

BURUNG MERAK DALAM KARYA KERAMIK SENI

PENCIPTAAN

CHARLY FOURSA IRAWAN

NIM: 1311746022

Tugas Akhir ini Diajukan kepada Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia

Yogyakarta sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana S-1

dalam Bidang Kriya Seni

2018

II

BURUNG MERAK DALAM KARYA KERAMIK SENI

PENCIPTAAN

CHARLY FOURSA IRAWAN

NIM: 1311746022

Tugas Akhir ini Diajukan kepada Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia

Yogyakarta sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana S-1

dalam Bidang Kriya Seni

2018

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 3: UPT Perpustakaan ISI Yogyakartadigilib.isi.ac.id/5197/7/jurnal publikasi.pdf · 2019. 10. 2. · jenis, bentuk, warna, dan ciri yang dimiliki oleh objek yang ... B. Pembahasan dan

III

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 4: UPT Perpustakaan ISI Yogyakartadigilib.isi.ac.id/5197/7/jurnal publikasi.pdf · 2019. 10. 2. · jenis, bentuk, warna, dan ciri yang dimiliki oleh objek yang ... B. Pembahasan dan

IV

INTISARI

Burung Merak merupakan burung endemik di Indonesiatersebar di ujungpulau Jawa, masuk dalam jenis unggas dan masih family dengan ayam hutan.Alasan penulis membuat Karya Tugas Akhir keramik dengan tema Burung Merakyaitu kekaguman sejak kecil melihat jenis burung cantik ini.Terdapat sebuahkepuasan dan keprihatinan ketika menyaksikan burung merakdan juga burungmerak masuk burung yang terancam kepunahannya. Tujuan penciptaan inimenjelaskan bagaimana proses penciptaan karya seni keramik dengan konsepburung merak dan mendeskripsikan hasil penciptaan “Burung Merak dalam KaryaKeramik Seni”.

Teori pendekatan estetika dan semiotika digunakan untuk mengolah dataacauan, dan teori tersebut juga dipakai untuk menganalisis karya yangdiwujudkan. Metode tahapan penciptaan karya menggunakan metode dari Sp.Gustami yaitu eksplorasi, perancangan dan perwujudan. Tehnik pembuatan karyamenggunakan tehnik pinch dan tehnik pilinan, tehnik pengglassirannyamenggunakan tehnik kuas. Tahapan pembakaran ada dua tahap, yaitu pembakaranbiskuit sebelum dilapisi bahan glassir dan pembakaran glassir dengan suhu1150ocelcius untuk melelehkan lapisan glassir.

Penciptaan karya seni keramik yang mengangkat tema mengenai BurungMerak akan menghasilkan sebuah sudut pandang berbeda dalam hal menikmatikeindahan, dikemas dalam sebuah ekspresi emosional dari hasil eksplorasipenggalian ide yang matang kemudian divisualisasikan dalam bentuk karyadengan berbagai macam ekspresi lengkap dengan aksen kawat berduri sebagaisimbol jeratan. Karya berjumlah 10 judul karya ditampilkan diatas pustek ataupundinding. Melalui karya yang diciptakan dapat memberikan pengertian kepadamasyarakat untuk melestarikan hewan dan alam sekitar, dan sebagai salah satusumber acuan menciptakan karya seni dengan ragam kreativitas masing-masing.

Kata Kunci : burung Merak, karya seni, keramik

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 5: UPT Perpustakaan ISI Yogyakartadigilib.isi.ac.id/5197/7/jurnal publikasi.pdf · 2019. 10. 2. · jenis, bentuk, warna, dan ciri yang dimiliki oleh objek yang ... B. Pembahasan dan

V

ABSTRACT

Peacock is one of endemic bird species in Indonesia whose habitat is inUjung Kulon, West Java and Baluran National Park,East Java each scattered atthe end of Java Island. Peacock is a type of poultry and is still a family with aforest chicken. One of the reason underlying the author to make works of ceramicfinal project with the theme of peacock that is admiration since childhood see thisbeautiful and unique. Bird species there is a sense of satisfaction and concernwhen watching a peacock directly from the way it attracts the couple’s attention,the expression shown through the long feathers resembling the fan as well as thepeacock entering into one of the birds threatened with extinction. The purpose ofthis creation to explain how the process of creating ceramic art work with theconcept of peacock as basic source of it’s creation and describe the creation of“Peacock In The Work Of ceramic Art”.

The theory of aesthetic and semiotic approaches is used to process thereference data to be used and then sketched, and the theory is also used to analyzethe art work.The method of the creation stage of the work using the method of Sp.Gustami namely exploration, design and embodiment. Techniques of makingworks that are use the pinch techniques and coil techniques and for the glazed usebrush technic. The stage of burning is the final stage inmaking this work, thereare two stages of combustion of baking bisquite before glass coated and glassiercombustion with a temperature 1150o C to melt a layer of glassier that has beensuperimposed on the body of ceramic.

The creation of ceramic artworks that raise the theme of a peacock willbring up a different viewpoint in terms of enjoying the beauty, packed in anemotional expression of the exploration results of a mature idea exploration andthen will be visualized by the shape of the peacock with many expression from thepicture animal was trapped in beauty complete with barbed wire accents as asymbol to binding the beauty. Whole of the work amounted to 10 works displayedabove the pustek or wall. By the works created can provide an understanding tothe community to preserve animals and the natural environment , especially forthe students and art connoisseurs as one source of reference for creating artworkwith their own creative variety.

Keywords: Peacock, art, Ceramic

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 6: UPT Perpustakaan ISI Yogyakartadigilib.isi.ac.id/5197/7/jurnal publikasi.pdf · 2019. 10. 2. · jenis, bentuk, warna, dan ciri yang dimiliki oleh objek yang ... B. Pembahasan dan

1

A. PENDAHULUAN1. Latar Belakang Penciptaan

Burung Merak merupakan salah satu jenis burung endemik diIndonesia yang habitatnya ada di Ujung Kulon, Jawa Barat dan TamanNasional Baluran, Jawa Timur masing-masing tersebar di ujung pulauJawa yang penulis baca dari media internet dan saat melihat televisi.Burung Merak adalah jenis unggas dan masih family dengan ayam hutanyang dijelaskan melalui klasifikasi jenis unggas dan burung. Jenis MerakHijaulah yang banyak terdapat di Indonesia. Hutan tropis, dataran rendahdan pegunungan menjadi daerah tinggalnya dari sumber informasimengenai burung merak.

Salah satu alasan yang mendasari penulis membuat Karya TugasAkhir keramik dengan tema Burung Merak, yaitu kekaguman sejak kecilmelihat jenis burung cantik dan unik ini. Rasa keingintahuan tentangburung merak secara lebih luas terbawa hingga dewasa. Terdapat sebuahkepuasan dan keprihatinan ketika menyaksikan burung merak secaralangsung mulai dari caranya menarik perhatian pasangan, ekspresi yangditunjukkan lewat bulu-bulunya yang panjang menyerupai kipas dan jugaburung merak masuk kedalam salah satu jenis burung yang terancamkepunahannya.

Burung merak memiliki warna yang menarik, bulunya yangpanjang serta memiliki motif khas menyerupai mata pada bagian ujungbulunya, didominasi dengan warna hijau kebiruan. Pengamatan inimemiliki tujuan untuk memperluas ide bentuk ekspresi tentang burungmerak kemudian dituangkan dalam sebuah konsep yang matang sebagaikarya keramik, supaya terdapat nilai artistik dan penuh makna sertamemiliki nilai estetik. Selain itu juga dipertimbangkan dari sisi teorikeramik, tehnik yang dipakai, susunanya, bahan yang dipakai sertafinishing akhir.

Apabila ekspresi burung merak diwujudkan kedalam sebuah karyakeramik maka akan sangat menarik dan menyimpan banyak makna.Dikembangkan berdasarkan bentuk-bentuk alaminya dan unsur konstruksipenyusunannya. Pencarian ide dan gagasan untuk mencari nilai-nilai yangestetis dan semiotik pun dilakukan agar dapat dikembangkan lebih luasmengenai tema burung merak. Konsep yang akan diwujudkan mengambilbentuk yang ekspresif dari burung merak sehingga karya yang terciptaakan memiliki nilai-nilai estetis, konseptual dan komunikatif karenamengandung banyak makna yang akan disampaikan dari perwujudankarya melalui media tanah liat nantinya.

2. Rumusan Penciptaan dan Tujuan Penciptaana. Rumusan Penciptaan

Berdasarkan masalah yang telah ada, rumusan penciptaan dalamlaporan Tugas Akhir ini adalah :1) Bagaimana konsep perwujudan karya keramik dengan burung

Merak sebagai sumber ide penciptaan?

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 7: UPT Perpustakaan ISI Yogyakartadigilib.isi.ac.id/5197/7/jurnal publikasi.pdf · 2019. 10. 2. · jenis, bentuk, warna, dan ciri yang dimiliki oleh objek yang ... B. Pembahasan dan

2

2) Bagaimana proses yang akan dilakukan dengan burung Meraksebagai sumber ide penciptaan?

3) Bagaimana deskripsi karya keramik yang bersumber dari ideburung Merak?

b. Tujuan Penciptaan1) Menjelaskan konsep dari bentuk burung Merak kedalam karya seni

keramik yang memiliki nilai estetik, semiotik dan komunikatif2) Menjelaskan proses yang akan di hasilkan melalui objek tentang

burung Merak dan selanjutnya diwujudkan dalam bentuk karya seni3) Mendeskripsikan hasilkarya keramik yang bersumber dari ide

burung merak

c. Manfaat1) Menambah wawasan pengetahuan tentang karya keramik yang

bersumber dari berbagai macam flora dan fauna terutama burungMerak

2) Menambah kecintaan pada alam sekitar untuk selalu dipelihara dandilestarikan

3) Membangun kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadappentingnya memelihara dan menjaga lingkungan alam sekitar

3. Landasan Teori dan Metode Penciptaana. Landasan Teori

1) Teori EstetikaSachari (2002:2) mengatakan bahwa

estetika merupakan suatu telaah yang berkaitan denganpenciptaan, apresiasi dan kritik terhadap karya seni dalamkonteks keterkaitan seni dengan kegiatan manusia dan peranseni dalam perubahan dunia.

Pemaknaan estetika berdasar pada sebuah penciptaan mengenaikarya seni yang mengandung arti filosofis ataupun kritik sosial yangsedang terjadi dalam kasus hewan dan alam liar yang sedang penulisangkat sebagai tema, yaitu mengenai berkurangnya kesadaranmasyarakat akan pentingnya kehidupan hewan di alam liar untukberkembang biak secara bebas dan tidak terkekang oleh manusia.Kesadaran manusia dimulai ketika sebuah masalah muncul karena rasaberlebih tidak didasari dengan hati dan pikiran yang sejalan tanpapeduli apa yang akan terjadi ke depannya, seperti yang terjadi padaburung Merak dan hewan lainnya yang dimanfaatkan secaraberlebihan.

2) Teori SemiotikaPendekatan Semiotik mengacu pada sistem tanda yang bekerja

pada karya yang dibuat. Pada karya yang akan diwujudkan, sistem

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 8: UPT Perpustakaan ISI Yogyakartadigilib.isi.ac.id/5197/7/jurnal publikasi.pdf · 2019. 10. 2. · jenis, bentuk, warna, dan ciri yang dimiliki oleh objek yang ... B. Pembahasan dan

3

tanda bekerja pada bentuk dan warna sebagaimana makna yang akandisampaikan kepada penikmat seni.

sesuatu yang bagi seseorang mewakili sesuatu yang laindalam beberapa hal dan kapasitas. Sesuatu yang lain itu dinamakan sebagai Interpretan dari tanda yang pertama, padagilrannya mengacu kepada objek. Dengan demikian sebuahtanda atau representamen memiliki relasi triadik langsungdengan interpretan dan objeknya. (Charles S. Pierce).

Sebagaimana apa yang akan penulis buat melalui karyakeramik dengan temaburung merak yang menampilkan ekspresi-ekspresi yang berbeda sesuai dengan maksud atau arti yang terkandungdalam ekspresi tersebut. Sebagai medianya, keramik menjadi salahsatu media seni yang sudah tidak asing lagi

3) Teori KeramikKeramik merupakan sebuah pelengkap kehidupan, baik dari

fungsinya, dan manfaatnya. Keramik sendiri terbuat dari sebuah tanahliat yang mengendap di dasar gunung atau sungai yang memilikikandungan seperti kaca yang di namakan dengan silika, terkandungdengan bahan-bahan lainnya dan disatukan dalam bentuk tanah dantercampur secra alami. Hasil dari tanah liat tersebut dapat di gunakanbaik dari fungsi, bentuk, dan manfaatnya dalam kehidupan manusiasejak jaman dahulu. Sehingga keramik dari bahan tanah liat sangatmemiliki peranan penting dalam kehidupan manusia.

Menurut (Ambar Astuti 1997:1)keramik adalah berasal dari kata keramos yang berarti

periuk atau belanga yang terbuat dari tanah liat, sedangkanpengertian barang keramik ialah semua barang yang terbuatdari tanah liat atau batuan silikat yang proses pembuatannyamelalui proses pembakaran pada suhu tinggi.

b. Metode PenciptaanUntuk tahapan penciptaannya, secara metodologis terdapat tiga

tahapan yaitu: tahap eksplorasi, tahap perancangan, dan tahapperwujudan.

Metode ini disusun berdasarkan pada teori Sp. Gustami.1) Tahap Eksplorasi

Tahap ini merupakan aktivitas penjelajahan menggali sumberide, pengumpulan data dan referensi, pengolahan dan analisa data,hasil dari penjelajahan atau analisa data dijadikan dasar untukmembuat rancangan atau desain. Dalam tahapan ini penulis mengacupada eksplorasi mengenai burung Merak, baik melalui internet dandatang langsung ke kebun binatang untuk mendapatkan data yangjelas. Selanjutnya menganalisa data-data yang sudah penulis dapatkan

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 9: UPT Perpustakaan ISI Yogyakartadigilib.isi.ac.id/5197/7/jurnal publikasi.pdf · 2019. 10. 2. · jenis, bentuk, warna, dan ciri yang dimiliki oleh objek yang ... B. Pembahasan dan

4

dan dipilih yang terbaik untuk diwujudkan dalam sebuah rancangankarya. Tahapan ini meliputi:

a) Mencari Data, Mengumpulkan Informasi, danMenganalisis Objek yang Diambil

b) Mencari Data Acuan dan Menggunakan Landasan Teoriyang Sesuai

2) Tahap PerancanganMelalui tahap ini yaitu emvisualisasikan hasil dari

penjelajahan atau analisis data ke dalam berbagai alternatif desain(sketsa), untuk kemudian ditentukan rancangan/sketsaterpilih.Perancangan karya dilakukan dengan melihat hasil dari data-data yang sudah penulis dapatkan baik dari internet maupun datanglangsung ke kebun binatang untuk mencari referensi burung Merak,dari bentuk, warna dan pengekspresian burung Merak sehinggatercipta sebuah rancangan karya yang sudah di pertimbangkan daridata-data yang ada.

3) Tahap perwujudanMewujudkan rancangan terpilih menjadi model prototipe

sampai ditemukan kesempurnaan karya sesuai dengan desain dan idegagasan. Melalui proses ini akan tercipta sebuah gambaran burungMerak yang memiliki makna dan penuh kritik sosial. Dimulai dariekspresi penggambaran jiwa mengenai kekaguman terhadap sesuatu,yang dikembangkan menjadi sebuah gagasan ide, dan di analisa darijenis, bentuk, warna, dan ciri yang dimiliki oleh objek yangdiambil.Langkah selanjutnya adalah perancangan sebuah gambar dankemudian merealisasikannya ke dalam sebuah bentuk sesuai denganrancangan gambar dari sumber yang sudah dipilih.

B. Pembahasan dan Hasil1. Sumber Penciptaan dan Data Acuan

Burung Merak merupakan salah satu jenis burung terbesar. Merekamenarik perhatian orang di seluruh dunia. Burung megah ini tidakbermigrasi. Merak terutama dibagi menjadi empat kategori yang palingumum di antara mereka adalah Merak Biru, Merak Hijau, Merak Putih danMerak Hitam (Kongo). Burung Merak termasuk ke dalam jenis omnivora(pemakan segala), makan rumput dan biji-bijian serta ular dan kadalkecil.Burung Merak baik dari bentuknya maupun keindahan bulu yangdimilikinya sangat menarik untuk dijadikan sebagai sumber penciptaan,penulis ingin menciptakan sebuah karya seni yang mengambil ekspresitentang keindahan burung merak tersebut.

Penelitian yang dilakukan mengenai burung Merak sudah banyakdilakukan. Morten (2001: 2) dalam bukunya menjelaskan bahwasebenarnya warna dari bulu burung Merak berwarna cokelat, disebabkanoleh lapisan tanduk yang menutupi cahaya, sehingga memunculkan warna-

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 10: UPT Perpustakaan ISI Yogyakartadigilib.isi.ac.id/5197/7/jurnal publikasi.pdf · 2019. 10. 2. · jenis, bentuk, warna, dan ciri yang dimiliki oleh objek yang ... B. Pembahasan dan

5

warna lain.Kehidupan yang ada di alam memiliki banyak sumber ide yangtidak ada habisnya untuk dimanfaatkan sebagai objek penciptaan karyaseni. Munculnya ide dan konsep terhadap burung Merak ini merupakanhasil dari eksplorasi dan pengalaman estetis penulis, sehingga dari hasileksplorasi dan pengalaman tersebut menjadi dasar sumber ide penciptaankarya seni keramik. Berikut ini adalah gambar sumber penciptaan dan dataacuan yang penulis pilih sebagai referensi:

Gambar 1. Sumber penciptaan dan Data acuan2. Rancangan karya

Rancangan karya dibuat dengan tujuan merealisasikan ide atau

gagasan yang ada di dalam pemikiran berupa imajinasi. Setelah melalui

tahap sketsa, kemudian sketsa dipilih yang terbaik dan selanjutnya

diwujudkan dengan pembuatan karya dengan bahan tanah liat. Berikut ini

adalah rancangan karya terpilih dan sudah di ACC oleh dosen

pembimbing:

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 11: UPT Perpustakaan ISI Yogyakartadigilib.isi.ac.id/5197/7/jurnal publikasi.pdf · 2019. 10. 2. · jenis, bentuk, warna, dan ciri yang dimiliki oleh objek yang ... B. Pembahasan dan

6

Gambar 2. Sketsa terpilih

3. Tahap Perwujudana. Teknik pengerjaan

1) Persiapan Alat dan BahanAlat merupakan bagian penting dalam proses pembentukan.

Selain sebagai fungsi pendetailan pada dekorasi, alat ini jugabertujuan untuk membuat sebuah benda akan tampak seperti aslinyajika membuat karya meniru bentuk flora dan fauna. Bahan adalahsebuah media yang diambil dari alam atau diciptakan sebagai salahsatu komponen utama dalam pembuatan sebuah benda. Dalam

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 12: UPT Perpustakaan ISI Yogyakartadigilib.isi.ac.id/5197/7/jurnal publikasi.pdf · 2019. 10. 2. · jenis, bentuk, warna, dan ciri yang dimiliki oleh objek yang ... B. Pembahasan dan

7

pembuatan karya ini media yang di gunakan adalah tanah liat.Bahandan alat merupakan satu kesatuan media yang tidak bisa di pisahkan.Seorang seniman akan membuat sebuah benda yang sebelumnyasudah melakukan eksplorasi, eksperiman, dan analisis sebagai dasardalam pembuatan karya. Maka pemilihan alat dan bahan sangat ditentukan dalam proses pembuatan karya ini yang akanmempengaruhi hasil dari pembuatan karya nantinya. Lewat daftartabel di bawah ini akan di jelaskan mengenai alat dan bahan yangpenulis gunakan dalam proses pembuatan karya.

2) Teknik Pembentukan Pijit (pinch) dan PilinPada proses pembentukan ini, penulis menggunakan tehnik

pijit (pinch) dan tehnik pilin (coil). Tehnik yang penulis gunakan initujuannya adalah agar penulis dapat mengetahui tebal tipisnya bendayang dibuat dengan merasakannya lewat jari-jari penulis ketikaproses pembentukan karya, sehingga penulis dapat menentukanbagian mana saja yang terasa lebih tebal atau tipis. Berikut gambarproses pada waktu pembentukan.

Tahap pembentukan yang pertama membuat pilinansecukupnya dari tanah liat setelah di pilin, letakkan pilinan diatashand wheel atau putaran tangan dan dibentuk melingkar sebagaialasnya, posisi pilinan dibentuk pipih seperti donat yang bagiantengahnya berlubang dan fungsinya nanti sebagai lubang keluarnyaudara ketika proses pembakaran. Teknik yang kedua adalah tehnikpijit (pinch).Tahap awal penulis membuat badan atau body burungmerak yang menyerupai seperti unggas, kemudian bagainselanjutnya adalah bagian kepala dan jambulnya serta cakar yangmenekuk sebagai penggambaran seekor burung yang sedang singgahdiatas tiang. Detail pada bulu-bulunya dibentuk timbul dan cekungdengan diukir menggunakan alat butsir kawat kecil yang sesuaidengan ukuran yang diinginkan.

Setelah semua proses terbentuk dari awal sampai badanbenda jadi tahapan yang lain yaitu mendekorasi atau mnghias benda.Sebelum didekorasi, sebelumnya badan benda yang kosong tadi dibuat goresan menggunakan pensil yang membentuk pola-pola bulupada burung merak. Pola setelah dibuat kemudian diukir mengikutigaris pola yang dibuat, untuk tahap ini penulis menggunakan butsirkawat kecil untuk mengukir setiap bulu-bulunya karena cenderungtimbul dan berkelok-kelok.

3) PengeringanSetelah benda keramik selesai dibentuk, maka tahap

selanjutnya adalah pengeringan. Tujuan utama dari tahap ini adalahuntuk menghilangkan air plastis yang terikat pada badankeramik.Setelah proses pengeringan selesai dan karya sudah benar-benar kering maka selanjutnya adalah prose pembakaran.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 13: UPT Perpustakaan ISI Yogyakartadigilib.isi.ac.id/5197/7/jurnal publikasi.pdf · 2019. 10. 2. · jenis, bentuk, warna, dan ciri yang dimiliki oleh objek yang ... B. Pembahasan dan

8

Pembakaran merupakan inti dari pembuatan keramik dimana prosesini mengubah massa yang rapuh menjadi massa yang padat, keras,dan kuat. Pembakaran dilakukan dalam sebuah tungku dengan suhutinggi. Dalam proses pembakaran ini terdapat dua prosespembakaran yaitu pembakaran bisquite dan pembakaran suhu tinggiatau glassir

4) Pembakaran BisquitePada proses pembakaran tahap awal ini, penulis

menggunakan pembakaran biskuit dengan teknik pembakarantradisional yaitu dengan bahan bakar kayu. Tungku yang digunakanpenulis buat sendiri dengan menggunakan batu bata merah dansebagai perekatnya penulis menggunakan slip dari tanah liat.Ukurantungku yang penulis buat dengan lebar 50 cm x 50cm dan tinggi 100cm. Kapasitas tungku yang penulis buat dapat memuat tiga hinggaempat karya sekali bakar. Ukuran tungku yang penulis buat denganlebar 50 cm x 50cm dan tinggi 100 cm. Kapasitas tungku yangpenulis buat dapat memuat tiga hingga empat karya sekali bakar.Setiap satu kali pembakaran penulis menghabiskan hampir dua ikatkayu bakar yang setiap ikatnya seharga Rp. 18. 000, 00. Lamanyaproses pembakaran sekitar 8 jam pembakaran.

Setelah karya dimasukkan kedalam tungku sesuaipenempatannya. Proses selanjutnya sebeleum dibakar adalahpemanasan dengan api kecil yang berfungsi untuk menghindaripecahnya karya ketika pembakaran. Pada proses pembakaranbisquite ini suhu yang diperlukan adalah sekitar 800o celcius sampai900o celcius dengan durasi waktu maksimal 12 jam. Warna tanahsetelah dibakar bisquite menjadi kemerah-merahan, ini menunjukkanbahwa proses pembakaran tahap awal telah berhasil.

5) PengglassiranSetelah tahap pembakaran biskuit selesai selnjutnya adalah

proses pengglassiran yaitu tahapan menuju akhir dari semua prosespembuatan karya Tugas Akhir ini. Finishing glassir digunakan agarkarya lebih terlihat indah dan menarik sesuai dengan warna glassiryang digunakan dan nantinya akan dibakar menggunakan suhutinggi. Sebelum memulai pengglassiran yang pertama dilakukanadalah menyiapkan tempat atau wadah sebagai tempat glassir, yaitugelas plastik beberapa buah tergantung warna yang digunakan,penulis menggunakan 5 wadah plastik untuk 5 warna glassir.Selanjutnya menyiapkan kuas berbagai ukuran yang fungsinya akanberbeda saat digunakan, lalu baskom atau ember wadah air sebagaitempat mencuci kuas setelah digunakan dari satu warna ke warnayang lain dan koran untuk alas benda keramik agar tetesan glassirtidak kemana-mana.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 14: UPT Perpustakaan ISI Yogyakartadigilib.isi.ac.id/5197/7/jurnal publikasi.pdf · 2019. 10. 2. · jenis, bentuk, warna, dan ciri yang dimiliki oleh objek yang ... B. Pembahasan dan

9

Setelah semua tempat sudah siap langkah selanjutnya adalahmengambil benda keramik yang sudah di biskuit untuk diglassirnamun sebelum di glassir benda keramik tersebut sudah dibersihkansebelumnya agar bebas dari debu dan kotoran, karena jika terdapatdebu dan kotoran dapat menghambat meresapnya warna glassir yangsudah di lapiskan dan efeknya glassir akan mengelupas dan tidakmenempel dengan sempurna sehingga pada hasil proses pembakaranakan terlihat belang dan warnanya tidak rata.

Finishing glassir digunakan agar karya lebih terlihat indahdan menarik sesuai dengan warna glassir yang digunakan dannantinya akan dibakar menggunakan suhu tinggi. Pada prosespelapisan glassir ini penulis menggunakan tehnik kuas karena padakarya Tugas Akhir yang penulis buat lebih cenderung berbentukcekung berkelok-kelok dan banyak ukiran, sehingga tehnik ini tepatdigunakan untuk proses pewarnaan bahan glassir pada bendakeramik.

6) Pembakaran glassirSetelah semua karya dilapisi dengan pewarna glassir tahapan

berikutnya atau tahapan akhir yaitu pembakaran glassir ataupembakaran suhu tinggi. Suhu yang akan dicapai untukmematangkan bahan glassir adalah sekitar 1150o celcius, sesuaidengan tes formula glassir sebelumnya. Suhu tersebut dipilih karenapada suhu bakaran tersebut warna glassir akan muncul, apabilatinggi suhu melebihi dari 1150o celcius maka warna akan menjadigosong dan terlihat hanya kecoklatan.

Waktu suhu sudah mencapai 1150o celcius, dilakukanpenahanan suhu sampai 10 menit untuk meratakan suhu keseluruhbagian tungku. Penahanan ini juga berfungsi untuk meratakanbakaran glassir pada body keramik. Tahap penahanan suhu inidilakukan dengan mengontrol regulator gas karena jika dibiarkansuhu akan terus naik, jika suhu naik ketika proses penahanan suhumaka regulator gas diputar untuk mengurangi tekanan gasmenyesuaikan suhu yang sudah di tentukan.

4. Hasil Karya Yang Telah DibuatKonsep penciptaan karya keramik tentang burung merak ini

muncul ketika melihat keindahan dari warna dan keunikan yang dimiliki.Selain itu semakin langkanya jenis burung ini bahkan terancam punah.Penggambaran bentuk yang diciptakan melalui karya keramik berupaekspresi dari tingkah laku burung merak yang terjebak karenakeindahannhya digambarkan melalui kawat berduri yang melilit. Halitulah yang coba ingin disampaikan oleh penulis lewat penciptaan karyaini melalui objek burung merak sebagai pengungkapan makna. Sebagaibentuk gambaran dari hewan yang di pajang dan dinikmati keindahannyatanpa memperdulikan kehidupan aslinya.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 15: UPT Perpustakaan ISI Yogyakartadigilib.isi.ac.id/5197/7/jurnal publikasi.pdf · 2019. 10. 2. · jenis, bentuk, warna, dan ciri yang dimiliki oleh objek yang ... B. Pembahasan dan

10

Berikut ini adalah gambar karya jadi yang sudah melalui prosesperwujudan dan sudah di display diatas pustek maupun dinding.

Gambar 3. Hasil karya yang telah dibuat

Dari kesepuluh karya yang telah dibuat, penulis mengambil tiga karyasebagai perwakilan kesepuluh karya yang memiliki makna dan tujuan pesan yangsama. Pada gambar di bawah ini akan dijelaskan secara mendetail tentang karyayang penulis buat yang pada dasarnya memiliki arti dan filosofi yang samamengenai hewan liar yang terancam kepunahannya. Karya-karya yang penulispilih berdasarkan dari ekspresi dan bentuk karya yang memiliki pesan secaravisual.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 16: UPT Perpustakaan ISI Yogyakartadigilib.isi.ac.id/5197/7/jurnal publikasi.pdf · 2019. 10. 2. · jenis, bentuk, warna, dan ciri yang dimiliki oleh objek yang ... B. Pembahasan dan

11

Beberapa karya yang penulis ambil anatar lain:

1. Karya 1

Gambar 4. Karya 1

Judul karya : “Terjerat”Bahan Tanah Liat : Stoneware & EarthenwareBahan Glassir : TSG & Stain WarnaTeknik : Pijit dan Pilin, Dekorasi GoresUkuran : 38 cm x 20 cm x 20 cmSuhu Bakar : 1150o CFotografer : Charly Foursa IrawanTahun : 2018

DeskripsiKarya nomor 1 ini berbentuk burung merak yang digambarkan berada

diatas batang sebuah pohon tua yang sudah mati. Ekspresi burung menoleh atautertunduk kebawah dengan aksen kawat berduri yang melilit melingkari leherburung merak terjulur kebawah tertancap pada daratan dibawahnya. Pada karyaini penulis ingin menyampaikan bagaimana sebuah ekspresi yang ditunjukkanoleh seekor hewan cantik dengan ketidakberdayaanya terjerat oleh keindahanyang ia miliki. Penggambaran pohon tua yang mati adalah refleksi dari keadaanalam yang sudah rusak dan kering sesuai dengan habitat asli burung merak yangsaat ini terancam kepunahan karena eksploitasi alam dan perburuan liar.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 17: UPT Perpustakaan ISI Yogyakartadigilib.isi.ac.id/5197/7/jurnal publikasi.pdf · 2019. 10. 2. · jenis, bentuk, warna, dan ciri yang dimiliki oleh objek yang ... B. Pembahasan dan

12

2. Karya 2

Gambar 5. Hasil karya 2

Judul karya : “Trapped In Beauty”Bahan Tanah Liat : Stoneware & EarthenwareBahan Glassir : TSG & Stain WarnaTeknik : Pijit dan Pilin, Dekorasi GoresUkuran : 23 cm x 30 cm x 21 cmSuhu Bakar : 1150o CFotografer : Charly Foursa IrawanTahun : 2018

DeskripsiKarya kedua yang berjudulTrapped In Beauty ini sesuai dengan artinya,

yaitu terjebak dalam kecantikan. Penggambaran dari seekor burung yangmenyeret bulunya sambil berjalan karena tak bisa terbang terjerat oleh kawatberduri yang menancap, bentuk dari kepasrahan oleh hewan yang harus tundukpada puncak rantai makanan yaitu manusia. Dipajang seperti sebuah hiasan padaetalase diatas kayu dan tak bisa bebas. Terbuat dari bahan yang sama seperti karyalainnya dengan finishing glassir. Dekorasi yang digunakan adalah dekorasi gores,pada dekorasi ini langkah sebelumnya adalah menggambar sketsa bentuk bulumerak pada badan keramik yang sudah jadi. Alat butsir kawat dengan ujung yangpaling kecil digunakan untuk menggores bulu demi bulu. Pengerjaan karya inimemakan waktu tiga hari.

Secara simbolik burung merak menjadi salah satu hewan favorit untukdijadikan tingkat derajat kekayaan manusia. Penyampaian makna pada karya iniadalah kehidupan alam dan kekayaan yang dimiliki memang sangat beragam,sehingga manusia yang memiliki akal sebagai khalifah dibumi ini mampumemanfaatkan sumber daya apapun di sekitarnya karena dibekali dengan akal.Sehingga tanpa disadari pemanfaatan yang berlebihan merusak kehidupan laindidarat maupun di laut.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 18: UPT Perpustakaan ISI Yogyakartadigilib.isi.ac.id/5197/7/jurnal publikasi.pdf · 2019. 10. 2. · jenis, bentuk, warna, dan ciri yang dimiliki oleh objek yang ... B. Pembahasan dan

13

3. Karya 3

Gambar 6. Hasil karya 3

Judul karya : “Menjerit”Bahan Tanah Liat : Stoneware & EarthenwareBahan Glassir : TSG & Stain WarnaTeknik : Pijit dan Pilin, Dekorasi GoresUkuran : 35 cm x 28 cm x 20 cmSuhu Bakar : 1150o CFotografer : Charly Foursa IrawanTahun : 2018

DeskripsiPenggambaran seekor hewan yang ingin melepaskan diri dari jerat tali

yang melilitnya. Pada karya ini penulis ingin menampilkan sebuah ekspresiburung merak yang memberontak dan ingin sebuah kebebasan yang selama inimemenjaraknnya. Ingin terbebas dari semua simbol keindahan yang hanyamenjebaknya dalam belenggu namun dinikmati oleh manusia sebagai bentukhiasan. Proses penciptaan menggunakan dua jenis tanah yaitustoneware&earthenware dengan tehnik pinchdan pilin. Warna glassirmenggunakan glassir TSG dan stain warna dominan warna biru tua sesuai denganciri khas merak biru, mix media menggunakan kawat berduri yang penulis buatsendiri. Pembakaran melalui dua proses yaitu pembakaran biskuit dengan bahanbakar kayu dan pembakaran yang kedua menggunakan tungku berbahan bakar gasuntuk mematangakan lapisan glassir pada suhu 1150o C.

Ketiga karya diatas memiliki makna penggambaran seekor hewan yangingin melepaskan diri dari jerat tali yang melilitnya. Pada karya ini penulis inginmenampilkan sebuah ekspresi burung merak yang memberontak danmenginginkan sebuah kebebasan yang selama ini memenjaraknnya. Ingin terbebasdari semua simbol keindahan yang hanya menjebaknya dalam belenggu namundinikmati oleh manusia sebagai bentuk hiasan. Secara konsep karya inimemunculkan konstruksi burung merak yang diciptakan melalui keramik dengan

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 19: UPT Perpustakaan ISI Yogyakartadigilib.isi.ac.id/5197/7/jurnal publikasi.pdf · 2019. 10. 2. · jenis, bentuk, warna, dan ciri yang dimiliki oleh objek yang ... B. Pembahasan dan

14

posisi berdiri dan salah satu paruh burung terbuka, serta ekspresi kaki berusahamelepaskan tali kawat berduri yang mengikatnya.

Pada karya ini penulis ingin menyampaikan bagaimana sebuah ekspresiyang ditunjukkan oleh seekor hewan cantik dengan ketidakberdayaanya terjeratoleh keindahan yang ia miliki. Penggambaran pohon tua yang mati adalah refleksidari keadaan alam yang sudah rusak dan kering sesuai dengan habitat asli burungmerak yang saat ini terancam kepunahan karena eksploitasi alam dan perburuanliar. Secara simbolik burung merak menjadi salah satu hewan favorit untukdijadikan tingkat derajat kekayaan manusia. Penyampaian makna pada karya iniadalah kehidupan alam dan kekayaan yang dimiliki memang sangat beragam,sehingga manusia yang memiliki akal sebagai khalifah dibumi ini mampumemanfaatkan sumber daya apapun di sekitarnya karena dibekali dengan akal.Sehingga tanpa disadari pemanfaatan yang berlebihan merusak kehidupan laindidarat maupun dilaut.

C. PENUTUP

Karya keramik dengan judul tugas akhir penciptaan “Ekspresi BurungMerakYang Terjebak Kecantikan Dalam Karya Keramik Seni” tercipta melaluiproses yang panjang dan konsep yang sudah panjang. Berrmula darikekaguman terhadap burung merak yang memiliki kecantikan bulu menjadidasar dari sebuah proses penciptaan karya seni keramik. Burung merak sebagaiobjek penciptaan menjadi sumber ide penulis, berkembang menjadi idegagasan yang menarik untuk dieksplorasi lebih dalam. Burung merak yangmenjadi sumber ide utamanya dan diambil menjadi sebuah tema.

Pada penulisan laporan ini penulis telah berhasil membuat sebuah karyaseni yang mengambil tema mengenai kehidupan burung Merak melalui mediatanah liat dan dibakar menjadi benda keramik. Seluruh karya memiliki pesandan makna yang mana tujuan pembuatan karya ini dapat dipahami olehmasyarakat sehingga aspirasi dari penulis dapat terwakili melalui pembuatankarya ini. Diharapkan karya yang penulis buat dapat menjadi media kampanyeuntuk melestarikan hewan liar yang terancam kepunahannya akibat eksploitasiyang berlebihan dengan pengertian bahwa dalam menikmati suatu keindahantidak perlu mengorbankan keindahan itu sendiri, dan keindahan dapat terciptamelalui media apapun.

Konsep yang matang menjadi dasar yang selanjutnya dilakukanpenuangan ide dan gagasan secara tekstual supaya semua hal yang menyangkutmengenai ide yang akan diciptakan menjadi lebih jelas dan terarah. Data acuandigunakan untuk memberikan gambaran agar karya yang akan diciptakan tidakabstrak. Analisis data acuan dilakukan untuk mencari kualitas menggunakanpendekatan semiotika dan estetis. Selanjutnya kesemuanya itu dipadukansehingga tercipta konsep yang jelas untuk penciptaan sebuah karya seni.

SaranSecara keseluruhan, proses penciptaan karya seni keramik yang berjudul

Burung Merak Dalam Karya Keramik Seni dapat dialakukan secara maksimal

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 20: UPT Perpustakaan ISI Yogyakartadigilib.isi.ac.id/5197/7/jurnal publikasi.pdf · 2019. 10. 2. · jenis, bentuk, warna, dan ciri yang dimiliki oleh objek yang ... B. Pembahasan dan

15

dengan proses yang berurutan dan sudah terpikirkan sebelumnya. Padapenciptaan ini penulis banyak melewati hambatan-hambatan untukmenciptakan sebuah karya keramik Tugas Akhir ini. Banyaknya hambatanmembuat penulis berfikir lebih luas untuk mencari solusi mengenai hambatanyang dialami, mulai dari sulitnya mencari bahan, faktor cuaca ketika prosespengerjaan pada saat karya masih basah serta kurangnya alat dan bahan yangbelum memadai.

Lewat hambatan-hambatan itu penulis menjadi lebih semangat untukmenyelesaikan karya Tugas Akhir ini. Semakin dekatnya ujian Tugas Akhiryang akan dihadapi tidak disadari bahawa hambatan yang banyak sedikit demisedikit berkurang. Semua itu menjadi pengalaman untuk selanjutnya kepadapara kreator agar tidak patah semangat dalam menghadapi hambatan yang ada.

Daftar Pusataka

Astuti, Ambar. (1997). Pengetahuan Keramik. Yogyakarta. Gadjah MadaUniversity Press.

Budiman, Kris. (2011). Semiotika Visual Konsep, Isu, Dan ProblemIkonistas. Yogyakarta. Jalasutra.

Sachari, Agus. (2002). Estetika Makna, Simbol dan Daya. Bandung. ITB.

Strange, Morten. (2001). Birds Of Indonesia. L. td. ISBN 962-593-402-2. .Periplus Editions (HK). (Perpustakaan Institut Seni IndonesiaYogyakarta)

Tory Peterson, Roger. (1986). Burung. USA. Pustaka Time Life. PT. TiraPustaka. (Perpustakaan Institut Seni Indonesia Yogyakarta)

Daftar laman

https://www.google.com/search?q=merak&ie=utf-8&oe=utf-8.

Kategori Merak diakses tanggal 22 April 2016 pukul 19.05 WIB

https://www.google.com/search?q=merak+anatomy&ie=utf-8&oe=utf-

8.Kategori Merak diakses tanggal 22 April 2016 pukul 19.28 WIB

https://www.google.com/search?q=dunia+merak&ie=utf-8&oe=utf-

8.Kategori Merak diakses tanggal 23 April 2016 pukul 20.05 WIB

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta