upaya poupaya pokok kesling

37
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Hendrik L. Blum (1974), derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh empat faktor utama yaitu : faktor lingkungan, perilaku manusia, pelayanan kesehatan dan keturunan. Keempat faktor tersebut saling terkait dengan beberapa faktor lain, yaitu sumber daya alam, keseimbangan ekologi, kesehatan mental, system budaya, dan populasi sebagai satu kesatuan. Lingkungan mempunyai pengaruh yang paling besar terhadap derajat kesehatan masyarakat. Faktor lingkungan meliputi lingkungan fisik, lingkungan biologik dan lingkungan sosio kultural. Menurut World Health Organization (WHO), kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia. Himpunan Ahli Kesehatan

Upload: dita-garfield-assegaf

Post on 19-Dec-2015

28 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

puskesmas

TRANSCRIPT

Page 1: Upaya Poupaya pokok Kesling

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Hendrik L. Blum (1974), derajat kesehatan masyarakat

dipengaruhi oleh empat faktor utama yaitu : faktor lingkungan, perilaku manusia,

pelayanan kesehatan dan keturunan. Keempat faktor tersebut saling terkait dengan

beberapa faktor lain, yaitu sumber daya alam, keseimbangan ekologi, kesehatan

mental, system budaya, dan populasi sebagai satu kesatuan. Lingkungan

mempunyai pengaruh yang paling besar terhadap derajat kesehatan masyarakat.

Faktor lingkungan meliputi lingkungan fisik, lingkungan biologik dan lingkungan

sosio kultural.

Menurut World Health Organization (WHO), kesehatan lingkungan

adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan

lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia. Himpunan Ahli

Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) mendefinisikan kesehatan lingkungan

sebagai suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi

yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya

kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia.

Menurut WHO ada 17 ruang lingkup kesehatan lingkungan, yaitu:

1. Penyediaan Air Minum

2. Pengelolaan air Buangan dan pengendalian pencemaran

3. Pembuangan Sampah Padat

Page 2: Upaya Poupaya pokok Kesling

4. Pengendalian Vektor

5. Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia

6. Higiene makanan, termasuk higiene susu

7. Pengendalian pencemaran udara

8. Pengendalian radiasi

9. Kesehatan kerja

10. Pengendalian kebisingan

11. Perumahan dan pemukiman

12. Aspek kesling dan transportasi udara

13. Perencanaan daerah dan perkotaan

14. Pencegahan kecelakaan

15. Rekreasi umum dan pariwisata

16. Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan

epidemi/wabah, bencana alam dan perpindahan penduduk

17. Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan.

Menurut pasal 22 Undang-undang Nomor 23 tahun 1992 tentang

Kesehatan menyebutkan antara lain :

1. Kesehatan lingkungan diselenggarakan untuk mewujudkan kualitas

lingkungan yang sehat.

2. Kesehatan lingkungan dilaksanakan terhadap tempat umum, lingkungan

pemukiman, lingkungan kerja, angkutan umum dan lingkungan lainnya.

3. Kesehatan lingkungan meliputi:

a) Penyehatan air, tanah dan udara

Page 3: Upaya Poupaya pokok Kesling

b) Pengamanan limbah padat, limbah cair, limbah gas, radiasi dan kebisingan

c) Pengendalian vektor penyakit

d) Penyehatan atau pengamanan lainnya

4. Setiap tempat atau sarana pelayanan umum wajib memelihara dan

meningkatkan lingkungan yang sehat sesuai dengan standar dan persyaratan

Permasalahan sampai saat ini diketahui bahwa penyakit terbanyak yang

terdapat di wilayah kerja puskesmas didominasi oleh penyakit-penyakit yang

berhubungan dengan masalah kesehatan lingkungan.

Peningkatan kesehatan lingkungan dimaksudkan untuk perbaikan mutu

lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan, melalui kegiatan peningkatan

sanitasi dasar serta pencegahan dan penanggulangan kondisi fisik dan biologis

yang tidak baik, termasuk berbagai akibat sampingan pembangunan.

Peranan Puskesmas sangat strategis, karena puskesmas berada pada tingkat

terdekat dengan tempat di mana masalah yang menyangkut kesehatan itu terjadi.

Sehingga kemampuan untuk mendeteksi adanya masalah serta kemampuan untuk

menganalisa besarnya masalah akan menentukan keberhasilan upaya

pemecahannya. Masalah pada derajat yang tidak terlalu besar dimana masih dalam

lingkup jangkauan kemampuan puskesmas maka masalah tersebut dapat cepat

ditangani.

Puskesmas Banjarbaru Utara merupakan salah satu unit pelayanan

kesehatan masyarakat yang berada di bawah Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru

yang bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan kesehatan masyarakat

tingkat dasar di wilayah kerjanya. Wilayah kerja kerja dari Puskesmas Banjarbaru

Page 4: Upaya Poupaya pokok Kesling

Utara meliputi Kelurahan Loktabat Utara dan mentaos. Dalam pelaksanaan

kewajibannya sebagai unit pelayanan kesehatan masyarakat, Puskesmas

Banjarbaru Utara tidak dapat terlepas dari peran serta keberadaan kesehatan

lingkungan sebagai salah satu poin vital dari terlaksananya suatu pelayanan

kesehatan.

Semua kegiatan penyehatan lingkungan dan pemukiman yang dilakukan

oleh staf Puskesmas, sebaiknya dilaksanakan dengan mengikutsertakan

masyarakat secara bergotong-royong. Adanya rasa tanggung jawab diperlukan

dalam sejumlah evaluasi terhadap kebijakan–kebijakan yang telah ada, khususnya

kebijakan terkait dengan pelayanan kesehatan lingkungan di Puskesmas

Banjarbaru Utara.

Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan

pertimbangan dan masukan dalam menyusun dan memperbaharui kebijakan–

kebijakan yang telah ada dalam meningkatkan kualitas pelayanankesehatan

lingkungan yang optimal di wilayah kerja Puskesmas Banjarbaru Utara.

Penulisan makalah ini, diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan

pertimbangan dan masukan dalam menyusun dan memperbaharui kebijakan–

kebijakan yang telah ada dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan

lingkungan yang optimal di wilayah kerja Puskesmas Banjarbaru Utara.

Page 5: Upaya Poupaya pokok Kesling

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Memberikan gambaran kegiatan peningkatan kesehatan lingkungan dan

pemukiman bertujuan berubahnya, terkendalinya atau hilangnya semua

unsur fisik dan lingkungan yang terdapat di masyarakat, yang dapat

memberi pengaruh jelek terhadap kesehatan mereka pada daerah kerja

Puskesmas Banajrbaru Utara tahun 2014.

2. Tujuan Khusus

a. Meningkatnya mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin

masyarakat mencapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal

b. Terwujudnya kesadaran dan keikutsertaan masyarakat, dan sektor

lain yang berkaitan serta bertanggung jawab atas upaya

peningkatan dan pelestarian lingkungan hidup

c. Terlaksananya peraturan perundangan, tentang penyehatan

lingkungan dan pemukiman yang berlaku

d. Terselenggarannya pendidikan kesehatan guna menunjang

kegiatan dalam peningkatan kesehatan lingkungan dan

pemukiman

e. Terlaksannya pengawasan secara teratur pada sarana sanitasi

perumahan, kelompok masyarakat, tempat pembuatan/ penjualan

makanan, perusahaan dan tempat-tempat umum

Page 6: Upaya Poupaya pokok Kesling

BAB III

UPAYA POKOK

PENGELOLAAN KESEHATAN LINGKUNGAN

Pengelolaan kesehatan lingkungan di Puskesmas Banjarbaru Utara

merupakan salah satu program dari puskesmas. Program ini bertujuan menjamin

kelangsungan kesehatan lingkungan, serta keterjangkauan pelayanan yang efisien,

efektif dan rasional. Adapun struktur organisasi kesehatan lingkungan

PuskesmasBanjarbaru Utara tertera pada skema berikut :

Struktur Organisasi Kesehatan Lingkungan

Puskesmas Banjarbaru Utara

Gambar 1. Struktur Organisasi Kesehatan Lingkungan Puskesmas Rawat Jalan Puskesmas Banjarbaru Utara 2014

Top ManagerNama : Bahrul Ilmi,SKM,MMNIP : 19700906 199002 1 001Jabatan : Kepala Puskesmas

Banjarbaru Utara

Unit Penunjang

Kesehatan lingkunganMariani

HeldawatiSuparmi

Page 7: Upaya Poupaya pokok Kesling

Menurut surat peraturan walikota Banjarmasin nomor 20 tahun 2008, tugas

pokok dan fungsi sanitarian ialah:

1. Melaksanakan upaya perbaikan kesehatan lingkungan

2. Pemeriksaan rumah

3. Pemeriksaan jamban keluarga

4. Pemeriksaan kualitas air

5. Pemeriksaan TTU

6. Pemeriksaan institusi

7. Pemeriksaan TPM

8. Pengamatan penyakit

9. Penyelidikan KLB

10. Penyuluhan

11. Konsultasi kesehatan lingkungan

12. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi

Page 8: Upaya Poupaya pokok Kesling

1. Melaksanakan upaya perbaikan kesehatan lingkungan

Pengelolaan kesehatan lingkungan di Puskesmas bertujuan menjamin

kelangsungan, keterjangkauan pelayanan kesehatan lingkungan yang efisien,

efektif, dan rasional. Ruang lingkup kesehatan lingkungan secara keseluruhan

mencakup :

1. Penyehatan lingkungan

2. Hygiene dan sanitasi makanan dan minuman

3. Penyehatan tempat penampungan sementara (TPS) dan lingkungan

pemukiman

4. Pengawasan sanitasi TTU

Tujuan perencanaan dalam penyehatan lingkungan adalah untuk

mendapatkan :

a. Inspeksi sanitasi (IS) sarana air bersih

b. Pembinaan kelompok pemakai air

c. Pengawasan kualitas air bersih

Puskesmas Banjarbaru Utara ditangani oleh 3 orang tenaga sanitarian.

Menurut DEPKES (2005), rasio ideal jumlah tenaga sanitarian di suatu daerah

adalah 40 : 100.000 jiwa penduduk. Sehingga berdasarkan hal tersebut setidaknya

jumlah tenaga sanitarian di wilayah kerja Puskesmas Banjarbaru Utara adalah

sebanyak 13-14 orang.

Page 9: Upaya Poupaya pokok Kesling

2. Pemeriksaan rumah

Tabel 3.1. Data Perumahan di Wilayah Kerja Puskesmas Banjarbaru Utara

No. Rincian Kegiatan

Satuan Target 1 tahun

Realisasi Januari-November 2013

%

1 Rumah yang diperiksa

Buah 6720 6720 100

2 Rumah yang Memenuhi Syarat

Buah 5510 5337 75%

Grafik 3.1. Kegiatan Pengawasan Rumah tahun 2013

Kriteria rumah sehat menurut Winslow:

• Memenuhi kebutuhan fisiologis : Pencahayaan, Penghawaan dan ruang

gerak yang cukup, Terhindar dari kebisingan yang mengganggu dan,

• Memenuhi kebutuhan psikologis :

Ruang cukup baik

Aman dan nyaman bagi masing-masing penghuni

Page 10: Upaya Poupaya pokok Kesling

Kemudahan komunikasi

Ruang duduk dapat dipakai ruang makan keluarga

Penataan meubel, kebutuhan air bersih berkisar 100 l/orang/hari

Ada WC dan kamar mandi bersih

Rumah harus ditanami tanaman yang bersih dan rapi

Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit

Tersedia air minum yang cukup dan memenuhi syarat kesehatan

Tidak memberi kesempatan serangga bersarang didalam/sekitar

rumah sistem pembuatan air limbah/tinja memenuhi syarat

kesehatan

Pembuangan sampah pada tempat yang baik dan sehat, luas kamar

tidur/orang sesuai standar, tempat masak/menyimpan makanan

bebas dari pencemaran dan gangguan binatang,

Fasilitas mandi

Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan

Bangunan yang kokoh (tidak curam dan licin)

Cukup ventilasi dan cahaya (mencegah tersandung, teriris, dll)

Jarak ujung atap dengan atap tetangga minimal 3 m

Jauh dari pohon-pohon yang besar, jarak rumah kejalan sesuai

peraturan,

Lantai selalu basah jangan sampai terlalu licin,

Didepan pintu utama ditambah lantai tambahan

Bagian bangunan yang dekat api/listrik harus terbuat dari bahan tahan api

Page 11: Upaya Poupaya pokok Kesling

Rumah sehat di wilayah kerja Puskesmas Banjarbaru Utara sudah

mencapai 75%. Meskipun demikian, belum tentu menyatakan jumlah rumah

sehat yang sebenarnya karena sampel tidak mencakup seluruh rumah yang ada.

Dari sistem yang di terapkan di puskesmas Banjarbaru Utara menggunakan

sampel acak dari setiap RT yang ada dan di ketahui oleh kepala RT setempat, dan

melihat kondisi yang pantas untuk diberikan penyuluhan.Rumah sehat

mempengaruhi kesehatan penghuni dari rumah dan sekitarnya.

Mulai bergesernya penduduk wilayah kerja Puskesmas Banjarbaru Utara

ke arah daerah lebih tinggi dan sadarnya akan rumah sehat dan standar serta

meningkatnya kondisi ekonomi sehingga banyak rumah yang sesuai syarat, ini

menjadi faktor yang berpengaruh.

3. Pemeriksaan jamban keluarga

Tabel 3.2 Kegiatan Pengawasan Jamban Keluarga tahun 2013

Grafik 3.2 Kegiatan Pengawasan Jamban Keluarga tahun 2013

No. Rincian Kegiatan

Satuan Target 1 tahun

Realisasi Januari-November 2013

%

1 Jamban Keluarga yang diperiksa

Buah 5510 5337 96,9

2 Jamban Keluarga yang Memenuhi Syarat

Buah 3278 71,8

Page 12: Upaya Poupaya pokok Kesling

Persyaratan penyediaan sarana jamban antara lain :

a. Jenis jamban yang harus disediakan dan memenuhi syarat kesehatan

b. Jumlah jamban yang diperlukan untuk tempat pengungsian adalah 1 buah

dipakai untuk sekitar 20 orang

c. Diupayakan mempergunakan bahan lokal

d. Tempat atau lokasi jamban harus mempertimbangkan beberapa hal antara

lain

e. Letak cubluk harus lebih rendah dari lantai jamban sehingga air

penyiraman dapat mengalir dengan lancar (kemiringan saluran minimal

l2%)

f. Agar cubluk tidak cepat penuh, jangan ditempatkan pada tempat yang

memungkinkan masuknya air hujan

g. Tidak mencemari sumber air bersih (sumur gali/SPT) dan air tanah.

h. Jarak cubluk dengan sumur gali/SPT

i. Jenis tanah pasir 15 meter

Page 13: Upaya Poupaya pokok Kesling

j. Jenis tanah liat 10 meter

k. Jarak dasar cubluk dengan permukaan air tanah paling sedikit 2 meter.

Pengawasan terhadap jamban keluarga di Puskemas Banjarbaru Utara

memenuhi 96,9% pada tahun 2013. Jamban keluarga yang memenuhi syarat

sekitar 71,8%. Masih adanya jamban yang tidak memenuhi syarat yaitu sekitar

Page 14: Upaya Poupaya pokok Kesling

28,2% dikarenakan kondisi rumah yang masih di dekat sungai ataupun rumah

lama yang belum di renovasi sehingga kurangnya perbaikan atas jamban sehat,

namun dari presentasi yang berhasil menandakan kepedulian dari pihak

masayarakat akan pentingnya sanitasi terutama jamban.

Menurut data dari Puskemas Banjarbaru Utara bagian kesehatan

lingkungan, dalam beberapa tahun ini masih belum ada bantuan atau

pembangunan jamban umum, Jadi kegiatan yang di lakukan hanya himbauan dan

pendampingan dalam pembuatan jamban keluarga.

4. Pemeriksaan kualitas air

Tabel 3.3. Pemeriksaan SAB dan SPAL

No. Rincian Kegiatan Satuan Target 1 tahun

Realisasi Januari-November 2013

%

1 Sarana air bersih yang memenuhi syarat

Sarana 6052 5772 95

2 SPAL yang memenuhi syarat

Sarana 4991 3689 75

Untuk kegiatan inspeksi sanitasi sarana air bersih serta kegiatan

pembinaan kelompok pemakai air selama ini dilakukan bersamaan dengan

penyuluhan, dimana inspeksi dilakukan langsung ke rumah-rumah warga.

Masyarakat di wilayah kerja puskesmas Banjarbaru Utara tersebut rata-

rata sudah memiliki sarana air bersih (PDAM) di setiap rumah, yaitu sekitar 95%

pada tahun 2013.Namun, masyarakat biasanya hanya menggunakan air bersih

untuk dipakai memasak atau diminum, sedangkan untuk mandi, cuci kakus dan

mencuci masih menggunakan air sungai. Berkenaan dengan hal tersebut,

Page 15: Upaya Poupaya pokok Kesling

pengawasan yang dilakukan terhadap kualitas air bersih pun menjadi belum

optimal. Kerjasama antar warga, dan pihak-pihak terkait tentunya sangatlah

dibutuhkan dalam penanganan serta pemecahan hal tersebut di atas.

Mengamati hal demikian diperlukan tindak lanjut serta solusi, diantaranya

mungkin dengan dilakukannya penjernihan dan pembersihan air sungai dengan

penjernihan berlapis, yang nantinya berdampak pada meningkatnya kualitas

kesehatan lingkungan pada umumnya dengan tidak melupakan budaya menjaga

kebersihan lingkungan, seperti tidak membuang sampah di sungai, dan

sebagainya.

5. Pemeriksaan Tempat Sampah

Tabel 3.6 Pemeriksaan Tempat Sampah Wilayah Kerja Puskesmas Banjarbaru Utara 2013

No. Rincian Kegiatan

Satuan Jumlah terdaftar

Target 1 tahun

Realisasi Januari-November 2013

%

1 Inspeksi sanitasi sarana pembuangan sampah

Sarana 3.645 3.645 2.579 70,8

2 TPS MS Sarana 13 13 9 69,2

Grafik 3.4.Pemeriksaan Tempat Sampah Wilayah Kerja Puskesmas Banjarbaru Utara 2013

Page 16: Upaya Poupaya pokok Kesling

Kegiatan penyehatan TPS dan lingkungan pemukiman bertujuan agar

meminimalkan sampah yang diproduksi sehingga bisa mengurangi lingkup

penyebaran penyakit di daerah sekitar daerah kerja Puskesmas Banjarbaru Utara.

Untuk kegiatan penyehatan TPS tidak ada kegiatan yang spesifik,

dikarenakan tidak tersedianya TPS di wilayah kerja Puskemas Banjarbaru Utara,

dan untuk menggantikannya dilakukan penyuluhan oleh petugas kesehatan

lingkungan kepada masyarakat sekitar diantaranya seperti untuk tidak membuang

sampah sembarangan di depan-depan rumah atau pasar, maupun sarana umum

lainnya yang akan menyebabkan penumpukan sampah, dan menimbulkan sarang

penyakit, dan lain sebagainya.

Pihak puskemas Banjarbaru Utara sudah mengusulkan ke pihak kelurahan

terkain dan pemerintah kota agar disediakan tempat pembunagan sampah

sementara (TPS) setiap kelurahan namun sampai saat ini belum ada tindakan.

Perlu adanya upaya advokasi dengan instansi pemerintah yang terkait untuk

pengadaan TPS agar tercipta lingkungan yang sehat dan diharapkan dapat

Page 17: Upaya Poupaya pokok Kesling

menekan penularan penyakit.

6. Pemeriksaan TTU

Tabel 3.7. Pemeriksaan Tempat-tempat Umum

No. Rincian Kegiatan Satuan Target Realisisasi Persentasi

1 Inspeksi sanitasi

TTU

Sarana 169 169 100 %

2 Sanitasi tempat

umum memenuhi

syarat

Sarana 135 132 96,8 %

Pengawasan sanitasi TTU telah mencapai 100%. Kegiatan ini dilakukan

dengan penghitungan target di awal tahun.Pengelolaan kesehatan lingkungan di

Puskesmas Rawat Jalan Banjarbaru Utara dapat dikategorikan baik. Proses

kegiatan pengelolaan kesehatan lingkungan sudah mencakup keseluruhan.

7. Pemeriksaan TPM

Tabel 3.9. Pemeriksaan TPM Wilayah Kerja Puskesmas Banjarbaru Utara 2013No. Rincian Kegiatan Satuan Jumlah

terdaftar

Target 1

tahun

Realisasi

Januari-

November

2013

%

1 Inspeksi sanitasi

tempat pengolahan

makanan

Sarana 198 198 198 100

2 Inspeksi sanitasi

tempat pengolahan

makanan MS

Sarana

198 198 136 68,6%

Page 18: Upaya Poupaya pokok Kesling

Tujuan hygiene dan sanitasi makanan dan minuman adalah memenuhi

kebutuhan kesehatan lingkungan pada tiap unit pelayanan kesehatan sesuai

dengan pola penyakit yang ada di wilayah kerja. Adapun di wilayah kerja

Puskesmas Banjarbaru Utara pola penyakit yang berhubungan dengan sanitasi

makanan ini yaitu ISPA dan diare,yang masuk 10 besar penyakit yang banyak

ditemukan.

Secara umum penyehatan TPM dilakukan dengan pembinaan teknis dan

pengawasan terhadap tempat penyehatan makanan dan minuman, kesiap-siagaan

dan penanggulangan KLB keracunan, kewaspadaan dini serta penyakit bawaan

makanan.

Penyehatan Tempat Pengelola Makanan (TPM) meliputi:

1) Kegiatan Pengawasan Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) puskesmas

Banjarbaru Utara memiliki tujuan : untuk meningkatkan jumlah makanan

yang memenuhi persyaratan kesehatan serta untuk menurunkan frekuensi

penyakit bawaan makanan dan keracunan makanan.

2) Pada tahun 2012, kegiatan pengawasan TPM dilaksanakan dengan hasil

kegiatan berupa usaha untuk menghindarkan makanan agar tidak kontak

langsung dengan vektor seperti lalat dan serangga lain,

3) Perlunya penekanan dan pemahaman kepada masyarakat tentang arti

kebersihan, dan perlunya pemahaman penggunaan air bersih pada proses

pengolahan makanan.

4) Pemeriksaan formalin dan borak pada sampel makanan jajanan.

Bila dalam pemeriksaan sampel dinyatakan positif, maka petugas

Page 19: Upaya Poupaya pokok Kesling

kesehatan akan melakukan tindak lanjut berupa pendekatan dan arahan kepada

TPM yang bersangkutan.

Kegiatan pada hygiene dan sanitasi makanan dan minuman berupa

pemeriksaan sampel makanan, pemeriksaan rutin dilakukan sesuai dengan jadwal

yang disusun oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

Berdasarkan cakupan kesehatan lingkungan makanan dan minuman

wilayah kerja Puskesmas Banjarbaru Utara 2013, pemeriksaan tempat yang

menyediakan makanan dan minuman dan pengawasan sudah dilakukan

sepenuhnya (100%).

Pemeriksaan sampel makanan belum dilakukan oleh puskesmas

Banjarbaru Utara. Kemungkinan karena puskemas Banjarbaru Utara hanya

melakukan pengambilan saja, sedang pemeruksaan sampel makanan yang

dilakukan oleh pihak dinas kesehatan kota dan hasilnya langsung di dinas

kesehatan, sehingga pengelolaan program ini sepenuhnya dilakukan oleh pihak

Dinkes. Kemungkinan karena tidak adanya sarana dan prasarana untuk mengelola

program ini secara mandiri.

Page 20: Upaya Poupaya pokok Kesling

BAB IV

ANALISIS MASALAH KESEHATAN LINGKUNGAN

A. Perumusan Masalah

RUMUSAN PENYEBAB MASALAH

RUMUSAN MASALAH

Hanya ada 3 karyawan di kesehatan lingkungan Puskesmas Banjarbaru Utara

Jumlah rumah yang tidak memenuhi syarat rumah sehat yakni 141 rumah

Jumlah jamban keluarga yang tidak memenuhi syarat

Tidak adanya TPS sehingga pengelolaan sampah hanya berupa himbauan

Bagaimana mengoptimalisasi kinerja dan program kesehatan lingkungan dengan jumlah tenaga yang terbatas di wilayah kerja Puskesmas Banjarbaru Utara? (sisi tenaga kerja)

Bagaimana mengatasi rumah keluarga yang belum memenuhi syarat rumah sehat

Bagaimana mengatasi adanya jamban yang tidak memenuhi syarat.

Bagaimana pengelolaan sampah yang masih belum optimal

B. Perumusan Penyebab Masalah

No Perumusan Penyebab Masalah

Intervensi Alternatif Pendekatan Pemecahan

Masalah

Rumusan Pendekatan Pemecahan Masalah

1 Kurangnya karyawan di

ruang kesehatan

lingkungan

Mengoptimalkan kinerja pegawai kesling dan

adanya upaya lintas sektor

Melakukan pembagian kerja yang jelas antara 2 orang pegawai dan hubungan yang baik

dengan dinas terkaitKonsultasi dengan Dinas Kesehatan

2 Jumlah rumah tidak memenuhi

syarat

Mengoptimalkan sarana dan prasarana yang ada di

rumah warga

Pembuatan ventilasi dan menjaga kebersihan lingkungan rumah serta membiakan sinar

matahari untuk masuk

3 Jumlah jamban keluarga

Mengoptimalkan pembuatan dan

pengelolaan sarana umum dan edukasi tentang

sanitasi sendiri

Pembuatan jamban masayarat secara umum sesuai standard san pengoptimalkan jamban

keluarga yang sesuaiKonsultasi dengan pihak RT, RW, dan warga,

serta pihak pembangun rumah4. Tidak adanya

TPS diwilayah

kerja Puskesmas

Memberikan alternative untuk tempat pembuangan sampah dan pengengkutan atau pengolahan sampah

Menyarankan agar semua warga mempunyai tempat penampungan sampah sementara di rumah kemudian mengkoordinasikan atau

memperkerjakan orang khusus yang mengangkut sampah tersebut ke TPS di

Page 21: Upaya Poupaya pokok Kesling

wilayah lain

C. Perumusan Penyebab Masalah

SWOT dari perumusan masalah

A. Tenaga Kerja (SDM)

No. Strength (Kekuatan) Weakness (Kelemahan)

Oppurtunity (Kesempatan)

Threat (Hambatan)

Tingkat pendidikan yang sesuai

Kinerja tenaga kerja yang belum optimal dikarenakan luas nya cakupan daerah Banjarbaru Utara

Beberapa TTU kooperatif dan mudah di jangkau oleh transportasi darat

Sedikitnya tenaga kerja yang berminat pada bidang ini dan kurangnya penerimaan pegawai di bidang ini

B. Masyarakat

No.

Strength (Kekuatan) Weakness (Kelemahan)

Oppurtunity (Kesempatan)

Threat (Hambatan)

Ada beberapa masyarakat yang tingkat pendidikannya tinggi dan banyak masyarakat yang sadar akan

Tidak adanya

tempat

pembuangan

sampah umum

dan sementara

Penyuluhan-

penyuluhan

oleh beberapa

kader

Adanya kerja

sama dengan

Tidak adanya . kesesuaian waktu,antara petugas dan masyarakat saat hendak

Kesehatan lingkungan di Puskesmas Banjarbaru Utara

Kesehatan lingkungan efisien, efektif, dan rasional

Tenaga kerja (SDM)

Kondisi geografis Masyarakat

Fasilitas dan biaya

Page 22: Upaya Poupaya pokok Kesling

pentingnya kesehatan lingkungan, rumah sehat dan jamban yang baik

Tidak adanya

biaya untuk

membuat

jamban

ataupun rumah

sehat dan

wilayah rumah

di pinggir

sungai

dinas terkait

dalam rangka

penyehatan

sanitasi secara

cepat

memberikan pelayanan dan kunjungan

Tingkat pendidikan masyarakat yang masih rendah

Kelelahan dari petugas

C. Kondisi Sistem

No.

Strength (Kekuatan) Weakness (Kelemahan)

Oppurtunity (Kesempatan)

Threat (Hambatan)

Tersedianya

petugas yang

sesuai

dibidangnya dan

pendidikan cukup

Akses lintas

sektoral yang

mumpuni

Luasnya

wilayah kerja

Puskesmas

Banjarbaru

Utara

Tidak adanya

system yang

baku

Metode

pengambilan

sampel rumah

sehat dan

jamban yang

kurang

Mahirnya

petugas dalam

pengolahan

data dan

pahamnya

petugas akan

bidangnya

sendiri dalam

kesehatan

lingkungan

Hubungan baik

antara dinas

terkait dan

pemerintahan

setempat

Tidak optimalnya

kinerja dalam

pengolahan data

System yang tidak

baku sehingga bisa

berubah sewaktu-

waktu

Page 23: Upaya Poupaya pokok Kesling

SWOTStrength

(Kekuatan)

Weakness

(Kelemahan)

Oppurtunity (Kesempatan) S x O W x O

Threat (Hambatan) S x T W x T

Kekuatan (Strength) dan Kesempatan (Oppurtunity)

Kelemahan (Weakness) dan Kesempatan (Oppurtunity)

Kekuatan (Strength) dan Hambatan (Threat)

Kelemahan (Weakness) dan Hambatan (Threat

Page 24: Upaya Poupaya pokok Kesling

BAB V

P E N U T U P

A. Kesimpulan

Puskesmas Banjarbaru Utara berada di Kecamatan Banjarmasin Utara

Kota Banjarmasin dengan wilayah kerja sebanyak 3 Kelurahan yaitu Kelurahan

Banjarbaru Utara, Kelurahan Kuin Utara dan Kelurahan Pangeran.Dengan Luas

Wilayah 464,75 Ha wilayah kerja Puskesmas Banjarbaru Utara memiliki jumlah

penduduk sebanyak 32.693 jiwa.

Puskesmas Banjarbaru Utara sekarang telah memiliki unit-unit kegiatan

yang masing-masing unit tersebut memiliki program kesehatan tersendiri dan

masing-masing unit yang telah melaksanakan program tersebut. Hasil kegiatan

pada umumnya mengalami peningkatan dibanding tahun lalu walaupun masih

banyak yang belum memenuhi target.

Sebagian besar masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Banjarbaru Utara

sudah menyadari dan memiliki sarana yang sesuai dengan syarat syarat rumah

sehat dan jamban yang sehat tetapi ada juga sebagian masyarakat yang sudah

sadar tetapi masih terkendala untuk memiliki hal tersebut.

B. Saran

Dari data yang telah didapatkan disarankan:

a. Perencanaan dilakukan lebih matang mengenai program dan

dengan jumlah tenaga yang tersedia sehingga hambatan berupa kurangnya

Page 25: Upaya Poupaya pokok Kesling

tenaga kesehatan dapat di minimalisasi serta dilakukan koordinasi antara

berbagai sektor yang terkait dalam kegiatan puskesmas agar pelaksanaan

kegiatan program dapat tercapai dan berjalan dengan baik.

b. Pengoptimalkan tenaga dari puskemas dan pengrekrutan kader-

kader yang berupaya lebih dimasyarakat.

c. Memanfaatkan organisasi serta tempat-tempat umum yang banyak

tersedia di masyarakat sehingga penyampaian informasi menyeluruh dan

berkelanjutan.

d. Kerjasama dengan dinas terkait dan lintas sektoral untuk

menjalankan program terutama maslah biaya dan fasilitasyang belum ada.

e. Pembuatan system yang efisien dan tepat sasaran dalam

pengawasan dan penataan masyarakat.

Page 26: Upaya Poupaya pokok Kesling

DAFTAR PUSTAKA

1. Laporan Tahunan Puskesmas Banjarbaru Utara Tahun 2011

2. Laporan Tahunan Puskesmas Banjarbaru Utara Tahun 2012

3. Data Dinding Puskesmas Banjarbaru Utara Tahun 2012

4. Laporan Tahunan Apotek Rawat Jalan Puskesmas Banjarbaru Utara tahun

2012

5. Profil Puskesmas Banjarbaru Utara Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin tahun 2013.

6. Pedoman Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas. Departemen Kesehatan RI, 2006.