upaya peningkatan kebugaran jasmani …eprints.uns.ac.id/9788/1/193501011201110471.pdf · nilai...

60
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI SENAM KEBUGARAN JASMANI 2008 SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 GEMURUH KECAMATAN BAWANG KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Oleh: SAMSI NIM. 4709121 PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI (PENJASKESREK) UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: truongbao

Post on 06-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI …eprints.uns.ac.id/9788/1/193501011201110471.pdf · nilai rata-rata ulangan harian siswa yang dicapai pada siklus I ini ... Rekan-rekan sejawat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI SENAM KEBUGARAN JASMANI 2008 SISWA KELAS VI

SD NEGERI 1 GEMURUH KECAMATAN BAWANG KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Oleh: SAMSI

NIM. 4709121

PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI (PENJASKESREK)

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Page 2: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI …eprints.uns.ac.id/9788/1/193501011201110471.pdf · nilai rata-rata ulangan harian siswa yang dicapai pada siklus I ini ... Rekan-rekan sejawat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI SENAM KEBUGARAN JASMANI 2008 SISWA KELAS VI

SD NEGERI 1 GEMURUH KECAMATAN BAWANG KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Oleh: SAMSI

NIM. 4709121

Skripsi Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Penjaskesrek

PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI (PENJASKESREK)

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Page 3: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI …eprints.uns.ac.id/9788/1/193501011201110471.pdf · nilai rata-rata ulangan harian siswa yang dicapai pada siklus I ini ... Rekan-rekan sejawat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI …eprints.uns.ac.id/9788/1/193501011201110471.pdf · nilai rata-rata ulangan harian siswa yang dicapai pada siklus I ini ... Rekan-rekan sejawat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi:

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Drs. Agustiyanta, M.Pd. ................................

Sekretaris : Dra. Ismaryati, M.Kes.. ................................

Anggota 1 : Drs. Agus Mukholid, M.Pd. ................................

Anggota 2 : Drs. Waluyo, M.Or. ................................

Disahkan oleh:

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Dekan

Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. NIP. 19600727 198702 1 001

Page 5: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI …eprints.uns.ac.id/9788/1/193501011201110471.pdf · nilai rata-rata ulangan harian siswa yang dicapai pada siklus I ini ... Rekan-rekan sejawat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

Samsi. UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI SENAM KEBUGARAN JASMANI 2008 SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 GEMURUH KECAMATAN BAWANG KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN PELAJARAN 2010/2011. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas maret Surakarta, Juni 2011

Penilitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa materi

Peningkatan Kebugaran Jasmani melalui Senam Kebugaran Jasmani 2008 dan

meningkatkan hasil belajar siswa, bagi sekolah dapat memunculkan inovasi dalam

pembelajaran olahraga dan kesehatan sehingga pembelajaran lebih bermakna.

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Subjek penelitian adalah siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri 1 Gemuruh

Kecamatan Bawang Kabupaten Banjarnegara, sebanyak 38 siswa, yang

dilaksanakan dalam 2 siklus,masing-masing siklus terdiri dari 2 kali pertemuan.

Setiap siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi, dan

refleksi. Metodologi tujuan menggunakan lembar observasi aktivitas guru dan

siswa serta evaluasi belajar siswa.

Berdasarkan Hasil penelitian ini diperoleh simpulan, hasil belajar siswa

selama proses pembelajaran siklus I sampai Siklus II mengalami peningkatan.

nilai rata-rata ulangan harian siswa yang dicapai pada siklus I ini adalah 68.1,

sedangkan pada Siklus II ini adalah 81.1. Siswa yang mengalami ketuntasan

belajar mencapai 35 siswa atau 92,1% dari 38 siswa, sedangkan yang belum

tuntas mencapai 3 siswa atau 7.89% dari 38 siswa. Ketuntasan belajar mencapai

92.1% melebihi indikator keberhasilan yaitu ketuntasan belajar sampai 80%.

Sedangkan untuk aktivitas belajar siswa juga mengalami peningkatan

dari siklus I ke Siklus II. hal ini dibuktikan dengan hasil yang diperoleh siswa

dalam Observasi terhadap siswa pada Siklus I dengan nilai yang cukup baik yaitu

2.5, sedangkan pada siklus II Aktivitas siswa sudah mengalami peningkatan

dengan kriteria nilai Baik dengan rata-rata penilaian 3.2. Kesimpulan dalam

penelitian ini dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

Page 6: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI …eprints.uns.ac.id/9788/1/193501011201110471.pdf · nilai rata-rata ulangan harian siswa yang dicapai pada siklus I ini ... Rekan-rekan sejawat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

MOTTO

Ø Orang yang tidak pernah jatuh itu biasa, tetapi orang yang setiap jatuh

sanggup bangun kembali itulah yang luar biasa. (Mirabeau) Ø Kita berdoa kalau kesusahan dan membutuhkan sesuatu, mestinya kita juga

berdoa dalam kegembiraan besar dan saat rejeki melimpah (Khalil Gibran) Ø Kesakitan membuat anda berpikir. Pikiran membuat anda bijaksana.

Kebijaksanaan membuat kita bisa bertahan hidup (John Pettrick)

Page 7: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI …eprints.uns.ac.id/9788/1/193501011201110471.pdf · nilai rata-rata ulangan harian siswa yang dicapai pada siklus I ini ... Rekan-rekan sejawat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

PERSEMBAHAN

Skripsi Penelitian Tindakan Kelas ini penulis persembahkan kepada :

1. Kedua Orang Tuaku

2. Sri Rahayu istriku tercinta

3. Anak-anakku: Satya Aj Pratama, Rozak Dwi Nur Arifin dan Farah Melani.

4. Rekan-rekan sejawat guru Penjaskes Kecamatan Bawang dan Rekan-rekan

Mahasiswa S1 PPKHB UNS.

Page 8: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI …eprints.uns.ac.id/9788/1/193501011201110471.pdf · nilai rata-rata ulangan harian siswa yang dicapai pada siklus I ini ... Rekan-rekan sejawat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan laporan penelitian tindakan

kelas dengan judul ”Upaya Peningkatan Kebugaran Jasmani Melalui Senam

Kebugaran Jasmani 2008 Siswa Kelas VI Sekolah Dasar Negeri 1 Gemuruh

Kecamatan Bawang Kabupaten Banjarnegara Tahun Pelajaran 2010/2011” yang

merupakan salah satu syarat tugas akhir Program Penjaskesrek Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

Dalam menyusun laporan ini, tidak lepas dari bantuan pihak-pihak yang

terkait. Peneliti mendapatkan bantuan, saran dan kritik yang sangat membangun

sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik. Untuk itu, peneliti

mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya Kepada :

1. Bapak Drs. WALUYO, M.Or., selaku Dosen Pembimbing I dalam

Penyusunan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

2. Bapak Drs. AGUS MUKHOLID, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II dalam

Penyusunan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

3. Kepala UPT Dindikpora Kecamatan Bawang

4. Kepala SDN 1 Gemuruh yang telah memberikan tempat penelitian

5. Para Guru Sekolah Dasar Negeri 1 Gemuruh yang turut membantu dalam

penelitian ini.

Penulis hanya bisa mendoakan kepada berbagai pihak yang telah

membantu dalam penyusunan skripsi ini, semoga semua amal ibadahnya diterima

oleh Allah SWT. Harapan penulis, semoga Penelitian Tindakan Kelas ini dapat

bermanfaat bagi kemajuan dunia pendidikan Indonesia, khususnya di SD Negeri 1

Gemuruh, juga kepada para pembaca sekalian.

Gemuruh, Juni 2011

Penulis

Page 9: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI …eprints.uns.ac.id/9788/1/193501011201110471.pdf · nilai rata-rata ulangan harian siswa yang dicapai pada siklus I ini ... Rekan-rekan sejawat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR ISI

JUDUL ............................................................................................................... i

PENGAJUAN .................................................................................................... ii

PERSETUJUAN ................................................................................................ iii

PENGESAHAN ................................................................................................. iv

ABSTRAK ......................................................................................................... v

MOTTO ............................................................................................................. vi

PERSEMBAHAN .............................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belaang Masalah ............................................................. 1

B. Rumusan Masalah..................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian .................................................................... 3

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka....................................................................... 4

B. Hasil Penelitian Yang Relevan ................................................. 17

C. Kerangka Pikir .......................................................................... 17

D. Hipotesa Penelitian ................................................................... 17

BAB III METODE PENELITIAN

A. Seting Penelitian ....................................................................... 18

B. Subyek penelitian ..................................................................... 18

C. Instrumen Penelitian ................................................................. 18

D. Sumber Data ............................................................................. 19

E. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 20

Page 10: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI …eprints.uns.ac.id/9788/1/193501011201110471.pdf · nilai rata-rata ulangan harian siswa yang dicapai pada siklus I ini ... Rekan-rekan sejawat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

F. Analisis Penelitian .................................................................... 21

G. Prosedur Penelitian ................................................................... 21

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ......................................................................... 33

B. Pembahasan .............................................................................. 44

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ................................................................................... 46

B. Implikasi ................................................................................... 46

C. Saran ......................................................................................... 46

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 48

LAMPIRAN-LAMPIRAN................................................................................. 49

Page 11: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI …eprints.uns.ac.id/9788/1/193501011201110471.pdf · nilai rata-rata ulangan harian siswa yang dicapai pada siklus I ini ... Rekan-rekan sejawat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR TABEL

Tabel

1. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ............................................................ 20

2. Hasil Observasi Peserta Didik dalam Pembelajaran Siklus I ...................... 36

3. Perolehan Nilai Ulangan Harian Siklus I ..................................................... 37

4. Hasil Observasi Peserta Didik dalam Pembelajaran Siklus II ..................... 42

5. Perolehan Nilai Ulangan Harian Siklus II ................................................... 43

Page 12: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI …eprints.uns.ac.id/9788/1/193501011201110471.pdf · nilai rata-rata ulangan harian siswa yang dicapai pada siklus I ini ... Rekan-rekan sejawat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar

1. Baring Duduk ............................................................................................ 23

2. Gantung Siku............................................................................................. 25

3. Loncat Tegak............................................................................................. 26

4. Lari 30 m ................................................................................................... 28

5. Lari 600m .................................................................................................. 30

6. Senam Kebugaran Jasmani 2008 .............................................................. 31

7. Grafik Perbandingan Nilai Ketuntasan Belajar dan Nilai Rata-rata

Ulangan harian Siklus I dan II .................................................................. 43

Page 13: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI …eprints.uns.ac.id/9788/1/193501011201110471.pdf · nilai rata-rata ulangan harian siswa yang dicapai pada siklus I ini ... Rekan-rekan sejawat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan 1 ........................... 49

2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan 2 ........................... 57

3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan 1.......................... 63

4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan 2.......................... 68

5. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 1 ........................... 76

6. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 2 ........................... 78

7. Rekapitulasi Observasi Terhadap Aktifitas Siswa Siklus I ........................... 80

8. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 1 .......................... 81

9. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 2 ......................... 83

10.Rekapitulasi Observasi Terhadap Aktifitas Siswa Siklus II ......................... 85

11.Perolehan Hasil Evaluasi Siklus I Pertemuan 1 ............................................ 86

12.Perolehan Hasil Evaluasi Siklus I Pertemuan 2 ............................................ 88

13.Perolehan Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus I .......................................... 90

14.Perolehan Hasil Evaluasi Siklus II Pertemuan 1 ........................................... 91

15.Perolehan Hasil Evaluasi Siklus II Pertemuan 2 ........................................... 93

16.Perolehan Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus II ......................................... 95

17.Surat Permohonan Ijin Penelitian ................................................................. 96

18.Surat Ijin Penelitian ....................................................................................... 97

19.Surat Keterangan Penelitian .......................................................................... 98

20.Foto Kegiatan ................................................................................................ 99

Page 14: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI …eprints.uns.ac.id/9788/1/193501011201110471.pdf · nilai rata-rata ulangan harian siswa yang dicapai pada siklus I ini ... Rekan-rekan sejawat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem

pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu, pelaksanaan pendidikan jasmani

harus diarahkan pada pencapaian tujuan tersebut. Tujuan pendidikan jasmani

bukan hanya mengembangkan ranah jasmani, tetapi juga mengembangkan aspek

kesehatan, kebugaran jasmani, ketrampilan berfikir kritis, stabilitas emosional,

ketrampilan sosial, penalaran dan tindakan moral melalui kegiatan aktivitas

jasmani dan olah raga

Pendidikan jasmani merupakan media untuk mendorong perkembangan

motorik, kemampuan fisik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai

(sikap-mental-emosional-spritual-dan-sosial), serta pembiasaan pola hidup sehat

yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan yang

seimbang.

Pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat penting dalam

mengitensifkan penyelenggaraan pendidikan sebagai suatu proses pembinaan

manusia yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan jasmani memberikan

kesempatan pada siswa untuk terlibat langsung dalam aneka pengalaman belajar

melalui aktivitas jasmani, bermain dan berolahraga yang dilakukan secara

sistematis, terarah dan terencana. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan

untuk membina, sekaligus membentuk gaya hidup sehat dan aktif sepanjang

hayat.

Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani guru harus dapat

mengajarkan berbagai ketrampilan gerak dasar, teknik dan strategi

permainan/olahraga, internalisasi nilai-nilai (sportifitas, jujur kerjasama, dan lain-

lain) dari pembiasaan pola hidup sehat. Pelaksanaannya bukan melalui pengajaran

konvensional di dalam kelas yang bersifat kajian teoritis, namun melibatkan unsur

fisik mental, intelektual, emosional dan sosial. Aktivitas yang diberikan dalam

pengajaran harus mendapatkan sentuhan dikdakdik-metodik, sehingga aktivitas

Page 15: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI …eprints.uns.ac.id/9788/1/193501011201110471.pdf · nilai rata-rata ulangan harian siswa yang dicapai pada siklus I ini ... Rekan-rekan sejawat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

yang dilakukan dapat mencapai tujuan pengajaran. Melalui pendidikan jasmani

diharapkan siswa dapat memperoleh berbagai pengalaman untuk mengungkapkan

kesan pribadi yang menyenangkan, kraetif, inovatif, terampil, meningkatkan dan

memeliharan kesegaran jasmani serta pemahaman terhadap gerak manusia.

Senam Kebugaran Jasmani 2008 pada hakekatnya sama dengan senam-

senam sebelumnya baik dilihat dari sisi teknik, gaya serta cara di dalam

melakukan gerakan. Gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan kebugaran

jasmani siswa yang pada umumnya sangat berguna untuk kesehatan dan

kebugaran siswa sehingga akan dapat menerima berbagai macam pelajaran yang

diberikan oleh guru baik dalam pendidikan olahraga maupun pelajaran lainnya.

Senam Kesegaran Jasmani pada umumnya saat ini kurang disenangi oleh

siswa. Hal ini terlihat kurangnya minat siswa dalam mengikuti pembelajaran

senam. Kurangnya minat siswa dapat disebabkan oleh beberapa faktor, peneliti

mengamati pada saat pembelajaran senam ini khususnya senam keegaran jasmani

2008 siswa kurang minat dalam mengikutinya, baik siswa putra maupun siswa

putri. Keadaan semacam ini tentu menjadi masalah, bagaimana caranya

pembelajaran senam dapat tercapai sesuai tujuan.

Peneliti mencoba pembelajaran peningkatan kegugaran jasmani melalui

senam kebugaran jasmani 2008. Senam Kebugaran Jasmani 2008 dapat berbentuk

macam-macam gerakan, ini dikarenakan teknik yang utama pada senam ini adalah

bermacam-macam gerakan yang bertujuan untuk meningkatkan kebugaran

jasmani siswa.. Dengan bermacam-macam variasi gerak senam ini menjadi daya

tarik tersendiri terhadap materi pembelajaran senam yang bertujuan untuk

meningkatkan kebugaran siswa, sehingga siswa lebih siap dan termotivasi dalam

mengikuti pembelajaran, dan dengan kata lain tujuan pembelajaran pun akan

mudah tercapai.

Agar standar kompetensi pembelajaran pendidikan jasmani dapat

terlaksana sesuai dengan pedoman, maksud dan juga tujuan sabagaimana yang ada

dalam kurikulum, maka guru pendidikan jasmani harus mampu membuat

pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Untuk itu perlu adanya

pendekatan, variasi maupun modifikasi dalam pembelajaran. Berdasarkan uraian

Page 16: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI …eprints.uns.ac.id/9788/1/193501011201110471.pdf · nilai rata-rata ulangan harian siswa yang dicapai pada siklus I ini ... Rekan-rekan sejawat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

diatas, penulis melakukan penelitian dengan judul Upaya Peningkatan Kebugaran

Jasmani melalui Senam Kebugaran Jasmani 2008.

B. Rumusan Masalah.

Apakah pemberian Senam Kebugaran Jasmani 2008 dapat meningkatkan

Aktivitas dan Hasil belajar siswa kelas VI SD Negeri 1 Gemuruh Kecamatan

Bawang Kabupaten Banjarnegara?

C. Tujuan Penelitian.

Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah :

1. Untuk meningkatkan kebugaran jasmani siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri

1 Gemuruh melalui Senam Kebugaran Jasmani 2008.

2. Untuk menigkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa materi kebugaran jasmani

siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri 1 Gemuruh melalui Senam Kebugaran

Jasmani 2008.

D. Manfaat Penelitian.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak

yaitu:

1. Guru.

Untuk meningkatkan kualitas mengajar dan mencoba menerapkan model

pembelajaran sebagai inovasi baru dalam proses pembelajaran.

2. Siswa.

Dengan banyaknya model pembelajaran mereka mendapatkan banyak variasi

dalam pembelajaran, Selain itu siswa dapat belajar sambil bermain, dan

tingkat kebugaran siswa dapat diketahui.

3. Sekolah.

Hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan sekolah untuk

mengembangkan kebugaran jasmani dan bakat dari pada siswa.

Page 17: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI …eprints.uns.ac.id/9788/1/193501011201110471.pdf · nilai rata-rata ulangan harian siswa yang dicapai pada siklus I ini ... Rekan-rekan sejawat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka.

1. Hakekat Pendidikan Jasmani.

Teori-teori tentang upaya meningkatkan kebugaran jasmani banyak

dikemukakan oleh para pakar, Tetapi pendidikan jasmani adalah suatu proses

pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan

kebugaran jasmani, mengembangkan ketrampilan motorik, pengetahuan dan

perilaku hidup sehat, sikap spotrifitas dan kecerdasan emosi (KTSP 2006 :

1196) sedangkan menurut Alip Syarifudin dan Muhadi (1992 : 4), Pendidikan

Jasmani adalah suatu proses melalui aktivitas jasmani yang dirancang dan di

susun secara sistematik, untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan,

meningkatkan kemampuan dan ketrampilan jasmani, kecerdasan dan

pembentukan watak serta nilai dan sikap yang positif bagi setiap warga negara

dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.

Bandi Utama ( 2005 : 75 ) mengatakan bahwa pendidikan jasmani

mengandung dua pengertian pendidikan untuk jasmani dan pendidikan

melalui aktivitas jasmani. Pendidikan jasmani mengandung pengertian bahwa

jasmani merupakan tujuan akhir dari proses pendidikan dengan mengabaikan

aspek yang lain, sedangkan pendidikan melalui aktivitas jasmani mengandung

pengertian bahwa jasmani merupakan tujuan pendidikan dapat dicapai melalui

aktivitas jasmani. Tujuan pendidikan dalam hal ini adalah tujuan pendidikan

pada umumnya, yaitu : aspek fisik, psikis dan social atau psikomotor, kognitif

dan efektif.

Sukintoko ( 1995 : 130 ) menyatakan behwa pendidikan jasmani

merupakan proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungan yang

dikelola melalui aktivitas jasmani secara sistimatik menuju pembentukan

manusia seutuhnya.

Berdasarkan berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

pendidikan jasmani adalah suatu proses pembelajaran yang melalui aktivitas

Page 18: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI …eprints.uns.ac.id/9788/1/193501011201110471.pdf · nilai rata-rata ulangan harian siswa yang dicapai pada siklus I ini ... Rekan-rekan sejawat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

jasmani yang dilakukan secara sistimatik untuk meningkatkan kebugaran

jasmani, ketrampilan gerak, pengetahuan, kesehatan, perilaku hidup sehat dan

kecerdasan emosi. Proses pembelajaran pendidikan jasmani yang efektif dapat

meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan selurh ranah jasmani, kognitif

dan efektif setiap siswa.

2. Karakteristik Peserta Didik

Untuk mengembangkan pembelajaran yang efektif, guru pendidikan

jasmani harus memahami karakteristik siswa. Dengan memahami karakteristik

perkembangan siswa, guru akan mampu membantu siswa belajar secara

efektif, selama di SD seluruh obyek perkembangan manusia psikomotor,

kognitif dan afektif mengalami perubahan luar biasa (KTSP 2006: 1200).

Berikut rincian perkembangan. Aspek psikomotor, kognitif dan afektif (KTSP

2006: 1200-1202)

a. Perkembangan Aspek Psikomotor

Menurut Wuest dan Lombardo (KTSP 2006) menyatakan bahwa

perkembangan aspek psikomotor siswa SD ditandai dengan perubahan

jasmani dan sosiologis secara luar biasa, salah satu perubahan yang luar

biasa yang dialami oleh siswa adalah pertumbuhan badan dan tinggi

badan, juga pertumbuhan tinggi badan diikuti dengan perubahan berat

badan. Perubahan berat badan menggambarkan perubahan ukutan tulang,

otot dan organ tubuh dan juga lemak tubuh. Perubahan yang lain adalah

perkembangan ketrampilan motorik, kinerja motorik siswa mengalami

penghalusan.

b. Aspek Kognitif

Menurut Wuest dan Lombardo (KTSP 2006) menyatakan bahwa

perkembangan yang terjadi pada anak SD meliputi peningkatan fungsi

intelektual, kapabilitas memori dan bahasa dalam pemikiran konseptual

perkembangan kematangan intelaktual bervariasi, memori remaja

sebanding dengan memori orang dewasa dalam hal kemampuan

menyerap, memproses dan engungkap informasi.

Page 19: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI …eprints.uns.ac.id/9788/1/193501011201110471.pdf · nilai rata-rata ulangan harian siswa yang dicapai pada siklus I ini ... Rekan-rekan sejawat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Siswa mengalami peningkatan kemampuan mengekspresikan diri

melalui kemampuan berbahasa lebih baik perbendaharaan kata lebih

banyak. Ketika remaja mencapai kematangan mereka akan memiliki

kemampuan untuk menyusun alasan rasional. Menerapkan informasi,

mengimplementasikan pengetahuan dan menganalisa situasi secara kritis,

kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan akan

meningkat pada saat nanti di SMP.

c. Aspek Afektif

Menurut Wuest dan Lombardo (KTSP 2006) perkembangan

afektif siswa SD proses belajar perilaku yang layak pada budaya tertentu,

seperti cara berinteraksi dengan orang lain (bersosialisasi) berlangsung

lewat pemodalan dan meniru perilaku, terutama bagi yang terpengaruh

terhadap proses sosialisasi adalah keluarga, sekolah dan teman-teman

sebayanya.

Siswa mengalami kondisi egosentris, yaitu kondisi yang hanya

mementingkan pendapat sendiri dan megabaikan orang lain. Siswa SD

mengalami perubahan persepsi diri selaras dengan peningkatan

kemampuan dan keyakinan yang kuat.

Bandi Utama (2005: 75), mengatakan bahwa pendidikan jasmani

mengandung dua pengertian pendidikan untuk jasmani dan pendidikan

melalui aktivitas jasmani mengandung pengertian bahwa tujuan pendidian

dapat dicapai melalui aktivitas jasmani. Tujuan pendidikan dalam hal ini

adalah tujuan pendidikan pada umumnya, yaitu aspek fisik, psikis dan

social atau psikomotr, kognitif dan fektif

Page 20: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI …eprints.uns.ac.id/9788/1/193501011201110471.pdf · nilai rata-rata ulangan harian siswa yang dicapai pada siklus I ini ... Rekan-rekan sejawat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

3. Hakikat Belajar Gerak

a. Pengertian Belajar

Menurut Reber (Dalam Sugihartono, dkk 207: 74) mendefinisikan

belajar dalam dua hal, pertama, belajar sebagai proses memperoleh

pengetahuan dan kedua, belajar sebagai perubahan kemampuan bereaksi

yang relatif langgeng sebagai hasil latihan. Sejalan dengan pendapat

sebelunya Oemar Hamalik (200: 29) mengatakan bahwa belajar adalah

suatu proses, belajar bukan suatu tujuan tetapi merupakan suatu proses

untuk mencapai tujuan, jadi merupakan langkah-langkah atau prosedur

yang harus ditempuh.

Menurut Sugihartono, dkk (2007: 74) mengatakan bahwa belajar

merupakan suatu proses perubahan tingkah laku individu dengan

lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Belajar merupakan

suatu perubahan dimana perubahan itu untuk memenuhi kebutuhannya

yang disesuaikan dengan lingkungannya.

Sri Rumini, dkk (1993: 59) mengemukakan, belajar adalah suatu

proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku yang relatif menetap, baik yang diamati maupun tidak dapat

diamati secara langsung, yang terjadi sebagai suatu hasil latihan atau

pengalaman dalam interaksinya dengan lingkungan. Lebih lanjt Wasty

Soemanto (1998: 104) mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses

dasar perkembangan hidup manusia, manusia melakukan perubahan-

perubahan kualitatif individu sehingga tingkah lakunya berkembang.

Berdasarkan pendapat dari para ahli di atas, dapat disimpulkan

bahwa belajar merupakan suatu proses dari perkembangan hidup manusia,

dengan belajar manusia melakukan perubahan-perubahan dalamn

hidupnya, dengan belajar manusia melakukan perubahan-perubahan dalam

hidupnya, aktivitas dan prestasi dalamn hidup manusia merupakan hasil

dari belajar. Profesi seorang berdasarkan apa yang dipelajari, belajar

merupakan suatu proses, bukan suatu hasil, karena itu belajar berlangsung

Page 21: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI …eprints.uns.ac.id/9788/1/193501011201110471.pdf · nilai rata-rata ulangan harian siswa yang dicapai pada siklus I ini ... Rekan-rekan sejawat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

secara aktif dan berkelanjutan dengan menggunakan berbagai bentuk

perbuatan.

b. Ciri-Ciri Perilaku Belajar

Tidak semua tingkah laku dikategorikan belajar atau aktivitas

belajar. Adapun tingkah laku yang dikategorikan belajar menurut

Sugihartono, dkk 207: 74-76), mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

1) Perubahan tingkah laku terjadi secara sadar

Suatu perilaku digolongkan sebagai aktivitas belajar apabila pelaku

menyadari terjadinya perubahan atau sekurang-kurangnya merasakan

adanya suatu perubahan dalam dirinya, misalnya menyadari

pengetahuan bertambah. Sebaliknya perubahan tingkah laku yang

terjadi karena mabuk atau tidak sadar tidak termasuk dalam pengertian

belajar.

2) Perubahan bersifat kontinu dan fungsional

Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang berlangsung secara

berkesinambungan dan tidak serius. Suatu perubahan yang terjadi

akan menyebabkan perubahan berikutnya dan selanjutnya akan

berguna bagi kehidupan atau proses belajar berikutnya. Misalkan :

seorang anak belajar membaca, maka ia akan mengalami perubahan

dari tidak dapat membaca menjadi dapat membaca. Perubahan ini

akan berlangsung terus sampai kecakapan membacanya menjadi cepat

dan lancar.

3) Perubahan bersifat permanen

Perubahan yang terjadi karena belajar bersifat atau permanent.

Misalkan kecakapan seseorang anak dalam bermain sepeda setelah

belajar tidak akan hilang begitu saja, bahkan akan berkembang bila

terus digunakan dan dilatih.

4) Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah

Perubahan tingkah laku dalam belajar mensyaratkan adanya tujuan

yang akan dicapai oleh pelaku belajar dan terarah pada perubahan

tingkah laku yang benarbenar disadari. Misalkan seorang belajar

Page 22: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI …eprints.uns.ac.id/9788/1/193501011201110471.pdf · nilai rata-rata ulangan harian siswa yang dicapai pada siklus I ini ... Rekan-rekan sejawat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

mengetik, sebelumnya sudah menetapkan apa yang dapat dicapai

dengan belajar mengetik.

5) Perubahan menyangkut semua aspek tingkah laku

Perubahan yang diperoleh seseorang setelah melalui proses belajar

meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Perubahan dalam hal

sikap, ketrampilan, pengetahuan dan sebagainya.

c. Pengertian dan Batasan Belajar Gerak

Menurut Rusli Lutan (1999: 57) bahwa belajar gerak meliputi tiga

tahap. Pertama tahap orientasi, yakni penguasaan informasi. Kedua, tahap

pemantapan gerak melalui latihan berdasarkan informasi yang diperoleh.

Ketiga, tahap otomatisasi, yaitu ketrampilan itu dapat dilakukan secara

otomatis.

Menurut Schmidt (dalam Amung Mamun dan Yudha M. Saputra,

2000: 45), mengatakan bahwa belajar gerak adalah suatu rangkaian proses

yang berhubungan dengan latihan atau pengalaman yang mengarah pada

terjadinya perubahan-perubahan yang relatif permanen dalam kemampuan

seseorang untuk menampilkan gerakan-gerakan yang terampil.

Menurut Gagne (dalam Arie Asnaldi, 2008), mengatakan bahwa

belajar gerak adalah sebagai tingkah laku atau perubahan kecakapan yang

mampu bertahan dalam jangka waktu tertentu, dan bukan berasal dari

proses pertumbuhan. Lebih lanjut Weineck (dalam Arie Asnaldi, 2008)

mengatakan bahwa tugas utama dari belajar gerak adalah penerimaan

segala informasi yang relevan tentang gerakan-gerakan yang dipelajari,

kemudian mengolah dan menyusun informasi tersebut memungkinkan

suatu realisasi secara optimal.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat kita simpulkan bahwa belajar

gerak merupakan suatu proses yang didalamnya terjadi penyampaian

informasi, pemberian latihan dan perubahan yang terjadi akibat latihan

relatif permanen. Penyampaian informasi ini sebagai awal dari proses

belajar gerak atau sebagai dasar dari belajar gerak, penyampai informasi

Page 23: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI …eprints.uns.ac.id/9788/1/193501011201110471.pdf · nilai rata-rata ulangan harian siswa yang dicapai pada siklus I ini ... Rekan-rekan sejawat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

dalam belajar derak dapat berupa penjelasan dan pemberian contoh

gerakan.

Proses selanjutnya dari belajar gerak adalah pemberian latihan,

dalam hal ini tidak jauh berbeda dengan belajar pada umumnya, karena

dalam belajar pada umumnya pemberian pengalaman atau latihan lewat

latihan-latihan soal atau yang sifatnya teori, sedangkan pada belajar

gerak prosesnya tidak jauh berbeda melainkan latihan-latihan yang

digunakan berupa praktik atau yang berhubungan dengan gerak. Proses

belajar gerak ini akan menuju pada ketrampilan gerak atau penampilan

gerakannya akan meningkat.

Proses kematangan dan pertumbuhan dapat meningkatkan

kemampuan seseorang tanpa melalui latihan, misalkan ketrampilan anak

dalam berlari, tanpa berlatih dalam hal yang sebenarnya, kemampuan

berlari akan berkembang dengan sendirinya karena adanya pengaruh

kematangan. Perubahan ketrampilan anak dalam hal ini bukan merupakan

belajar gerak karena perubahan tersebut bukan hasil dari hasil latihan.

Perubahan yang terjadi relatif permanen. Pemberian latihan atau

pengalamnan gerak ini akan masuk pada sistem memori otak, proses ini

akan menyebabkan perubahan yang relatif permanen. Kejadian semacam

ini tidak dapat diamati secara langsung, akan tetapi perubahan-perubahan

yang terjadi lewat penampilan geraknya dapat diamati secara langsung.

Kemampuan akibat latihan ini akan tersimpan dalam memori otak

sehingga sewaktu-waktu dibutuhkan akan dapat digunakan.

4. Senam Kebugaran Jasmani Indonesia.

Senam yang di maksud di sini Senam pada umumnya yaitu latihan

tubuh yang dipilih dan dikontruksi dengan sengaja, dilakukan secara sadar dan

terencana, disusun scara sistematik dengan tujuan meningkatkan kesegaran

jasmani, mengembangkan ketrampilan, dan menanamkan nili-nilai mental

spiritual. Senam merupakan aktivitas jasmani yang efektif untuk

mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak. Gerakan-gerakan

Page 24: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI …eprints.uns.ac.id/9788/1/193501011201110471.pdf · nilai rata-rata ulangan harian siswa yang dicapai pada siklus I ini ... Rekan-rekan sejawat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

senam sangat sesuai untuk mengisi program pendidikan jasmani seperti

kekuatan dan daya tahan otot dari seluruh bagian tubuh.

Disamping itu senam juga berpotensi mengembangkan ketrampilan

gerak dasar, sebagai landasan penting bagi penguasaan ketrampilan teknik

suatu cabang olehraga. Lebih penting lagi senam lebih dapat meningkatkan

kesegaran secara efektif bagi siapapun yang melakukannya. Senam

didefinisikan sebagai latihan fisik yang dipilih, disusun dan dirangkai secara

sistematis sehingga berguna untuk tubuh, sikap, kesehatan serta kebugaran

jasmani (Berty Tilarso, 2000:1).

5. Karakteristik Peserta Didik.

Untuk mengembangkan pembelajaran yang efektif, guru pendidikan

jasmani harus memahami karakteristik siswa, dengan memahami karakteristik

perkembangan siswa, guru akan mampu membawa siswa belajar secara

efektif.

Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran dilakukan

secara sadar untuk meningkatkan kebugaran jasmani dan ketrampilan motorik,

mengembangkan sikap dan perilaku agar terbentuk gaya hidup yang aktif,

Aktifitas jasmani yang dilakukan dalam berolahraga

6. Komponen Kebugaran Jasmani.

Kebugaran jasmani mencakup pengertian yang kompleks maka baru

dapat dipahami jika mengetahui tentang komponen-komponen kebugaran

jasmani yang saling berkaitan antara satu dengan yang lain, namun masing-

masing komponen memiliki ciri-ciri tersendiri yang berfungsi pokok pada

kebugaran jasmani seseorang. Agar seseorang dapat dikatakan kondisi

fisiknya atau kebugaran jasmaninya baik, maka status setiap komponennya

harus dalam kategori baik.

Kebugaran jasmani sangat penting dalam menunjang aktifitas

kehidupan sehari-hari, akan tetapi nilai kebugaran jasmani tiap-tiap orang

berbeda-beda. Kebugaran jasmani terdiri dari komponen-komponen yang

Page 25: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI …eprints.uns.ac.id/9788/1/193501011201110471.pdf · nilai rata-rata ulangan harian siswa yang dicapai pada siklus I ini ... Rekan-rekan sejawat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

dikelompokan menjadi kelompok yang berhubungan dengan kesehatan (Healt

Related Physical Fitness) dan kelompok yang berhubungan dengan

ketrampilan (Skill Related Physical Fitness).

Menurut Purnomo Ananto ( 2000 : 25 ), komponen kebugaran jasmani

yang berkaitan dengan kesehatan pada umumnya adalah :

a. Daya Tahan Jantung dan Paru-paru (Cardiorespiratory endurance).

Daya tahan jantung dan paru-paru dapat diartikan sebagai

kemampuan untuk melanjutkan tugas-tugas berat yang melibatkan

kelompok-kelompok otot besar untuk jangka waktu yang lama.

Kemampuan system peredaran darah pernafasan bertugas menyesuaikan

dan memulihkan kesegaran fisik dari efek-efek latihan atau pekerjaan

keseluruhan tubuh. Tingginya kapasitas kerja fisik, yang merupakan

kemampuan untuk melepaskan jumlah energy yang relative tinggi dalam

suatu jangka waktu yang lama.

b. Komposisi Tubuh (body composition).

Adalah presentase (%) lemak dari berat badan total dan Indeks

Massa Tubuh (IMT). Lemak cepat meningkat setelah berumur 30 th dan

cenderung menurun setelah berumur 60 th.

Komposisi tubuh mengacu pada jumlah relative dari lemak tubuh

disbanding dengan jumlah jaringan aktif.

c. Kelenturan (flexibility).

Kapasitas fungsional yang menunjukan keleluasaan gerak dari

sendi-sendi dan otot untuk bergerak secara penuh.

d. Kekuatan Otot (muscular strength).

Kekuatan atau upaya maksimal yang dapat digunakan untuk

melawan beban.

e. Daya Tahan Otot (muscular endurance).

Kemampuan otot untuk digunakan secara berulang-ulang atau

mempertahankan kontraksi otot selama periode waktu tertentu.

Page 26: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI …eprints.uns.ac.id/9788/1/193501011201110471.pdf · nilai rata-rata ulangan harian siswa yang dicapai pada siklus I ini ... Rekan-rekan sejawat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Menurut Casady, Mapes, dan Alley ( 1071 : 8 ) yang dikutip oleh

Sudarno, SP ( 1992 : 9 ). Komponen-komponen kebugaran jasmani yang

dimaksud :

a. Kesehatan yang baik

b. Kekuatan

c. Kelincahan

d. Ketahanan muscular

e. Kecepatan

f. Keseimbangan

g. Kelentukan

h. Koordinasi

i. Ketahanan Radiorespiratori

j. Berat badan yang sesuai

k. Kemampuan motorik umum

l. Ketangkasan Neuromuskular

Menurut Nurhasan (2001 ; 133 ) secara umum komponen jasmani atau

unsur-unsur yang terdapat pada kebugaran jasmani ada dua yaitu :

a. Kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan, meluputi :

1) Daya Tahan Jantung ( cardiovaskuler ).

Daya tahan kardiofaskuler adalah kesegaran system jantung,

paru dan pembuluh darah untuk berfungsi secar optimal pada keadaan

istirahat dan kerja dalam mengambil oksigen dan menyalurkan

kebagian yang aktif sehingga dapat dipergunakan pada proses

metabolism tubuh.

2) Kekuatan Otot ( strength ).

Kekuatan otot adalah kemampuan badan dalam menggunakan

daya. Serabut otot yang ada di dalam otot akan memberikan respon /

tanggapan apabila dikenakan beban atau tahanan dalam latihan.

Tanggapan atau respon ini membuat otot lebih efisien dan mampu

memberikan respon lebih baik kepada sistem urat syaraf pusat.

Page 27: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI …eprints.uns.ac.id/9788/1/193501011201110471.pdf · nilai rata-rata ulangan harian siswa yang dicapai pada siklus I ini ... Rekan-rekan sejawat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

3) Daya Tahan Otot (Ketahanan Muskular).

Daya tahan otot adalah kemampuan atau kapasitas sekelompok

otot untu melakukan kontraksi yang beruntun atau berulang-ulang

terhadap suatu beban dalam jangka waktu tertentu, jadi daya tahan

otot merupakan kemampuan mengatasi kelelahan otot.

4) Kelentukan ( flexibilitas ).

Kemampuan untuk melakukan gerakan persendian melalui

jangkauan gerak yang luas.

5) Komposisi Tubuh.

Komposisi tubuh digambarkan dengan berat badan tanpa lemak

dan berat lemak. Berat badan tanpa lemak terdiri atas masa otot (40-

50 %), tulang (16-18 %) dan organ-organ tubuh (29-39 %). Berat

lemak dinyatakan dalam persentasenya terhadap berat badan total.

Secara umum dapat dikatakan makin kecil persentase lemak makin

baik kenerja seseorang.

b. Kebugaran Jasmani yang berhubungan dengan Ketrampilan Gerak

(motorskill related fitness), meliputi :

1) Kelincahan ( agility ).

Kelincahan adalah kemampuan mengubah secara cepat arah

tubuh atau bagian tubuh tanpa ganguan pada keseimbangan.

2) Kecepatan ( Speed ).

Kecepatan adalah kemampuan untuk berjalan atau bergerak

dengan sangat cepat, seperti semua kemampuan biomotor kecepatan

dapat dirinci menjadi dua tipe yaitu kecepatan maximal dan kecepatan

terkontrol.

3) Keseimbangan.

Keseimbangan adalah kemampuan mempertahankan sikap tubuh

atau bagian tubuh tanpa ganguan pada keseimbangan.

Page 28: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI …eprints.uns.ac.id/9788/1/193501011201110471.pdf · nilai rata-rata ulangan harian siswa yang dicapai pada siklus I ini ... Rekan-rekan sejawat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

4) Koordinasi.

Koordinasi adalah kemampuan untuk melakukan gerakan

dengan berbagai tingkat kesukaran dengan cepat dan dengan efisien

dan penuh ketepatan.

5) Daya Ledak ( power ).

Daya ledak adalah kemampuan seseorang mempergunakan

kekuatan maximum yang dikerahkan pada waktu yang sependek-

pendeknya.

7. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kebugaran Jasmani.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kebugaran jasmani adalah sebagai

berikut :

a. Makanan dan Gizi.

Makanan dan gizi sangat diperlukan bagi tubuh untuk proses

pertumbuhan, pergantian sel tubuh yang rusak dan untuk mempertahanan

kondisi tubuh. Unsur-unsur yang diperlukan tubuh antara lain protein

lemak, karbohidrat, garam-garam mineral, vitamin dan air.

b. Faktor tidur dan Istirahat.

Setelah melakukan aktivitas tubuh terasa lelah, hal ini disebabkan

oleh pemakaian tenaga untuk aktivitas yang bersangkutan. Untuk

mengembalikan tenaga yang telah terpakai diperlukan istirahat dan tidur

agar tubuh kan menyusun kembali tenaga yang hilang.

c. Faktor Lingkungan.

Lingkungan adalah tempat dimana seseorang tinggal dalam waktu

lama. Dalam hal ini menyangkut lingkungan fisik serta social ekonomi,

mulai dari pekerjaan, daerah tempt tinggal dan sebagainya.

d. Faktor Latihan dan Olahraga.

Faktor latihan dan olahraga juga bisa digunakan untuk peningkatan

kebugaran jasmani. Latihan fisik adalah suatu kegiatan yang menurut cara

dan aturan tertentu, yang mempunyai sasaran meningkatkan efisiensi fa’al

tubuh dan sebagai hasil akhir adalah peningkatan kesegaran jasmani.

Page 29: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI …eprints.uns.ac.id/9788/1/193501011201110471.pdf · nilai rata-rata ulangan harian siswa yang dicapai pada siklus I ini ... Rekan-rekan sejawat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

8. Bentuk-Bentuk Latihan Kebugaran Jasmani.

Latihan adalah suatu proses yang sistematis secara berulang-ulang,

secara tetap dengan selalu memberikan peningkatan beban. Tujuan pokok dari

latihan adalah prestasi maksimal disamping kesehatan serta kesegaran

jasmani. Ada 3 macam bentuk latihan kondisi fisik :

a. Fartlek.

Bentuk latihan yang dilakukan engan lari jarak jauh. Untuk latihan ini

dipilih medan yang mempunyai pemandangan indah sedikit rintangan

dengan lintasan yang berbeda-beda. Pemandangan yang indah

menyebabkan lupa akan kelelahan sehingga dengan bebas melakukan

latihan.

b. Internal Training.

Merupakan bentuk latihan yang diselingi dengan istirahat tertentu

(intervasi). Merupakan penyempurnaan dari Fartlek

c. Latihan Peningkatan Kelincahan.

Adalah kemampuan seseorang untuk dapat mengubah arah dengan cepat

dan tepat pada waktu bergerak tanpa kehilangan keseimbangan.

Kelincahan berkaitan dengan tingkat kelentukan. Tanpa kelentukan yang

baik seseorang tidak dapat bergerak dengan lincah. Selain itu factor

keseimbangan sangat berpengaruh terhadap kemampuan kelincahan

seseorang. Bentuk-bentuk latihan kelincahan antara lain : Lari bolak-balik

(shuttle-run), lari belak-belok (zig-zag) dan jongkok-berdiri (squat thrust).

Page 30: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI …eprints.uns.ac.id/9788/1/193501011201110471.pdf · nilai rata-rata ulangan harian siswa yang dicapai pada siklus I ini ... Rekan-rekan sejawat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

B. Hasil Penelitian Yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang

dilakukan oleh Hadiono Putra. yang berjudul Upaya Peningkatan Kebugaran

Jasmani Melalui Pendekatan Permainan Pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 2

Pekalongan.

C. Kerangka Berfikir

Tujuan dari senam jenis apapun adalah untuk mencapai kebugaran jasmani

yang maksimal. Oleh karena itu tata urutan senam dikemas sedemikian rupa

sehingga dimungkinkan dapat meningkatkan kebugaran, hal ini dapat dilihat dari

gerakan atau latihan-latihan senam.

Senam Kebugaran Jasmani 2008 yang terdiri atas tiga bagian ialah

pemanasan, inti dan pendinginan dan masing-masing bagian mempunyai gerakan-

gerakan yang kalau dilakukan semua unsur otot digerakan.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan banyak sekali hal-hal yang dapat

mempengaruhi tingkat kebugaran jasmani seseorang, salah satunya yaitu melalui

aktifitas jasmani. Pendidikan jasmani dapat digunakan sebagai bentuk kegiatan

siswa dalam upaya menjaga dan sekaligus meningkatkan tingkat kesegaran

jasmani. Dengan mempertimbangkan karakter dan perkembangan siswa guru

harus dapat merencanakan dengan matang proses pembelajaran. Dalam membuat

perencanaan tersebut guru bisa menggunakan pendekatan, teknik, metode ataupun

model pembelajaran.

D. Hipotesis.

Melalui Senam Kebugaran Jasmani 2008 dapat meningkatkan aktivitas dan

hasil belajar siswa kelas VI SDN 1 Gemuruh Kecamatan Bawang Kabupaten

Banjarnegara.

Page 31: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI …eprints.uns.ac.id/9788/1/193501011201110471.pdf · nilai rata-rata ulangan harian siswa yang dicapai pada siklus I ini ... Rekan-rekan sejawat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian

Dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan kelas (PTK) ini peneliti

melakukan pengamatan awal untuk memahami dalam penjelasan tentang kondisi

atau situasi dan latar belakang subjek atau setting peneliti.

Adapun setting Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini meliputi; (1) tempat

penelitian, (2) waktu penelitian, (3) jenis penelitian.

1. Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan pada siswa kelas VI

Sekolah Dasar Negeri 1 Gemuruh Kecamatan Bawang Kabupaten

Banjarnegara.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran

2010/2011 dari tanggal 28 Maret 2011 sampai dengan 28 April 2011 di Kelas

VI SD Negeri 1 Gemuruh Kecamatan Bawang Kabupaten Banjarnegara

3. Jenis Penelitian

Dalam penelelitian ini, peneliti menggunakan jenis Penelitian Tindakan

Kelas (PTK). Penelitian akan dilaksanakan dalam dua siklus yang setiap

siklusnya terdiri dari dua pertemuan dan diberi tindakan menggunakan Senam

Kesegaran Jasmani 2008 untuk meningkatkan kebugaran siswa..

B. Subyek Penelitian

Subjek Penelitian adalah siswa kelas VI SD Negeri 1 Gemuruh

Kecamatan Bawang Kabupaten Banjarnegara tahun pelajaran 2010/2011,

sebanyak 38 siswa yang terdiri dari siswa laki-laki 18 dan perempuan 20.

C. Instrumen Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu cara untuk menumbuh

kembangkan pembaharuan yang dapat meningkatkan atau memperbaiki hasil

Page 32: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI …eprints.uns.ac.id/9788/1/193501011201110471.pdf · nilai rata-rata ulangan harian siswa yang dicapai pada siklus I ini ... Rekan-rekan sejawat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

belajar siswa. Agar dalam pelaksanaannya dapat brjalan dengan lancar, maka

peneliti berkolaborasi dengan observer atau teman sejawat dan supervisor. Namun

kenyataan menunjukkan bahwa birorasi dan formalitas yang ada di sekolah tidak

menunjang terjadinya itu semua. Seperti yang diungkapkan oleh Shumsky dan

Holly (dalam MC Togger 1991).

Penelitian Tindakan Kelas merupakan terjemahan dari Classroom Action

Rescarch (CAR), yairu suatu Action Reascarch yang dilakukan di kelas. Kunci

utama dalam PTK adalah adanya tindakan (action) yang dilakukan berulang-ulang

dalam rangka mencapai perbaikan yang diinginkan. PTK berbeda dengan

Penelitian Kelas (Classroom Rescarch). Karena Penelitian Kelas mencakup tidak

hanya PTK, tetapi juga berbagai jenis penelitian yang dilakukan di dalam kelas.

Penelitian Kelas yang terkenal adalah penelitian yang dilakukan dengan

menggunakan cara Flanders, yang mengamati proporsi berbicara antara guru dan

siswa. Penelitian Tindakan kelas dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur,

yaitu terdiri dari 4 tahap yaitu merencanakan refleksi (planning), melakukan

(acting), mengamati (observing), dan melakukan refleksi (reflecting). Hasil

refleksi terhadap tindakan yang dilakukan akan digunakan kembali untuk merevisi

rencana pembelajaran. Jika ternyata tindakan yang dilakukan belum berhasil

memperbaiki praktik yang belum berhasil memecahkan masalah yang menjadi

kerisauan guru.

Setelah siklus ini berlangsung beberapa kali, barangkali perbaikan yang

diinginkan sudah tercapai. Dalam hal ini daur PTK dengan tujuan perbaikan yang

direncanakan sudah berakhir. Namun biasanya akan muncul kembali masalah atau

kerisauan baru dari guru.

D. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah:

1. Siswa, untuk mendapatkan data tentang kebugaran jasmani dengan penerapan

pembelajaran pada siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri 1 Gemuruh

Kecamatan Bawang Kabupaten Banjarnegara.

Page 33: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI …eprints.uns.ac.id/9788/1/193501011201110471.pdf · nilai rata-rata ulangan harian siswa yang dicapai pada siklus I ini ... Rekan-rekan sejawat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

2. Guru, sebagai teman sejawat untuk mengamati atau melihat tingkat

kemampuan siswa dengan penerapan model pembelajaran melalui Senam

Kesegaran Jasmani 2008 pada siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri 1

Gemuruh Kecamatan Bawang Kabupaten Banjarnegara.

E. Tehnik Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari tes dan

observasi.

1. Tes dipergunakan untuk mendapatkan data tentang kemampuan siswa dalam

melakukan Senam Kesegaran Jasmani 2008 yang dilakukan oleh siswa kelas

VI Sekolah Dasar Negeri 1 Gemuruh Kecamatan Bawang Kabupaten

Banjarnegara tahun pelajaran 2010/2011.

2. Pengamatan atau observasi dipergunakan sebagai tehnik untuk

mengumpulkan data tentang aktifitas siswa selama kegiatan belajar mengajar

pada saat menerapkan peningkatan kebugaran melalui senam kesegaran

jasmani 2008.

Alat pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian adalah sebagai

berikut :

No Sumber Jenis Data

Tehnik

Pengumpul

an Data

Instrumen

1 Siswa Kelas

VI

Hasil Ketrampilan

melakukan senam

kebugaran jasmani

2008

Tes dan

Peragaan

Praktik

Tes Ketrampilan

melakukan

senam kesegaran

jasmani 2008

2 Aktivitas Kejadian-kejadian Pengamatan Observasi

Tabel 3.1. Teknik dan alat pengumpulan data

Page 34: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI …eprints.uns.ac.id/9788/1/193501011201110471.pdf · nilai rata-rata ulangan harian siswa yang dicapai pada siklus I ini ... Rekan-rekan sejawat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

F. Analisis Penelitian

Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa lembar observasi dan tes

hasil belajar.

1. Analisis data lembar observasi

Data observasi diperoleh pada setiap tindakan untuk menilai ada

perubahan peningkatan sikap siswa pada setiap siklus. Data ini disajikan

secara deeskripif pada hasil penelitian.

2. Analisa Hasil Tes Belajar

Hasil tes belajar yang dilaksanakan pada akhir pertemuan dihitung

nilai rata-rata, kemudian dikategorikan dalam batas-batas penilaian yang

didasarkan pada ketuntasan siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan

G. Prosedur Penelitian

Penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom

Action Research). Menurut Pardjono, dkk ( 28:2007) penelitian tindakan kelas

mempunyai empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan

refleksi. Perencanaan terdiri dari perencanaan umum dan perencanaan tindakan

atau Action Plan. Perncanaan umum meliputi penentuan tempat penelitian,

kolabolator, metode dan strategi mengajar, instrumen monitoring dan yang lain-

lainnya. Rencana tindakan (Action Plan) adalah prosedur, strategi yang dilakukan

oleh guru (peneliti) dalam rangka melakukan tindakan atau perlakuan terhadap

siswa. Pelaksanaan adalah implementasi tindakan ke dalam konteks proses belajar

mengajar yang sebenarnya. Pelaksanaan tindakan bisa dilakukan oleh peneliti

ataupun kolabolator. Setiap kali tindakan minimal ada dua peneliti, yaitu yang

melakuakn pembelajaran dan kolabolator yang memantau terjadinya perubahan

akibat suatu tindakan, kalau mungkin juga ada critical friends yang tidak

berkepentingan dengan proyek penelitian yang dilaksanakan. Observasi atau

pengamatan berfungsi sebagai proses pendokumentasian dampak dari tindakan

dan menyediakan informasi untu tahap refleksi. Pengamatan dilakukan oleh

penelii sendiri ataupun kolabolator. Dampak tindakan terhadap siswa, menjadi

fokus penelitian. Refleksia dalah upaya evaluasi diri secara kritis dilakukan oleh

Page 35: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI …eprints.uns.ac.id/9788/1/193501011201110471.pdf · nilai rata-rata ulangan harian siswa yang dicapai pada siklus I ini ... Rekan-rekan sejawat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

tim penelii, kolabolator, dan orang-orang yang terlibat dalam penelitian. Refleksi

dilakukan pada akhir siklus, dan berdasarkan refleksi ini dilakukan revisi pada

Rencana Tindakan dan di buat kembali Rencana Tindakan yang baru, untuk

diimplementasikan pada siklus berikunya.

Keempat tahapan dalam penelitian ini membentuk sebuah siklus. Setiap

siklus di mulai dari perncanaan sampai dengan refleksi. Banyaknya siklus

tergantung pada masih atau tidaknya tindakan diperlukan. Tindakan dianggap

selesai bilamana permasalahan dalam lempar turbo sudah dipecahkan. Berikut

penjelasan kegiatan-kegiatan dalam siklus penelitian tindakan ini.

1. Rancangan Siklus Pertama

a. Tahap Perencanaan

1) Penyusunan RPP

2) Konsultasi dengan teman (guru kelas)

3) Perencanaan tindakan kelas (senam dan materi)

b. Tahap Pelaksanaan

1) Pendahuluan

a) Siswa dibariskan, dihitung, dipimpin berdoa

b) Apersepsi

c) Memimpin pemanasan

2) Kegiatan Inti

Tes Kebugaran Jasmani antara lain :

a) Baring Duduk

(1) Tujuan.

Tes ini mempunyai tujuan untuk mengukur kekuatan dan

daya tahan otot perut.

(2) Tes ini memerlukan alat dan fasilitas diantaranya :

(a) Lantai / matras, lapangan rumput yang rata dan bersih.

(b) Stop watch.

(c) Nomer dada/ bila perlu

(d) Formulir isian dan alat tulis.

Page 36: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI …eprints.uns.ac.id/9788/1/193501011201110471.pdf · nilai rata-rata ulangan harian siswa yang dicapai pada siklus I ini ... Rekan-rekan sejawat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

(3) Petugas tes (tester).

(a) Pengamat waktu

(b) Penghitung gerakan merangkap pencatat hasil.

(4) Pelaksanaan.

(a) Sikap Permulaan.

- Berbaring terlentang di lantai atau di rumput, ke dua

lutut di tekuk dengan sudut ± 90º ke dua tangan jari-

jarinya berselang selip diletakan dibelakang kepala.

- Tester atau pasangannya memegang atau menekan

kedua pergelangan kaki agar tidak bergerak. Lihat

Gambar 3.

Gambar 3.2 : Baring Duduk

Sumber: (TKJI Depdikbud 1995:1)

(b) Gerakan.

- Pada aba-aba “ya” testi bergerak mengambil sikap

duduk, sehingga ke dua sikunya menyentuh ke dua

paha kemudian kembali ke sikap permulaan.

- Gerakan tersebut dilakukan berulang-ulang dengan

capat tanpa istirahat, selama 30 detik.

Keterangan :

Gerakan tidak dihitung jika tangan terlepas, sehingga

jari-jarinya tidak terjalin lagi, atau ke dua siku tidak

sampai menyentuh paha atau mempergunakan sikunya

untuk membantu menolak tubuhnya.

Page 37: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI …eprints.uns.ac.id/9788/1/193501011201110471.pdf · nilai rata-rata ulangan harian siswa yang dicapai pada siklus I ini ... Rekan-rekan sejawat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

(5) Pencatat hasil.

(a) Gerakan tes tidak dihitung apabila :

(b) Pegangan tangan terlepas sehingga kedua tangan tidak

terjalin lagi

(c) Kedua siku tidak sampai menyentuh paha

(d) Menggunakan sikunya untuk membantu menolak tubuh.

Keterangan :

(a) Hasil yang dihitung dan di catat adalah jumlah gerakan

baring duduk yang dapat dilakukan dengan sempurna

selama 30 detik.

(b) Testi yang tidak mampu melakukan item tes baring

duduk, berdiri nilai 0 (nol).

b) Gantung Siku

(1) Tujuan.

Tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahanan atot

lengan dan otot bahu.

(2) Tes ini memerlukan alat dan fasilitas diantaranya :

(a) Menggunakan palang tunggal

(b) Stop watch

(c) Formulir isian dan alat tulis

(d) Nomor dada

(e) Serbuk kapur atau ganesium karbonat.

(3) Tester.

Pengukuran waktu merangkap pencatat hasil.

(4) Pelaksanaan.

Palang tunggal dipegang dengan ketinggian sedikit di atas

kepala testi.

(a) Sikap permulaan.

Peserta berdiri di bawah palang tunggal dengan bantuan

tolakan ke dua kaki testi melompat ke atas dan memegang

Page 38: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI …eprints.uns.ac.id/9788/1/193501011201110471.pdf · nilai rata-rata ulangan harian siswa yang dicapai pada siklus I ini ... Rekan-rekan sejawat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

palang tunggal. Cara pegangan telapak tangan menghadap

kearah kepaala testi.

Gambar 3.3 : Gantung Siku

Sumber: (TKJI Depdikbud 1995 : 1)

(b) Gerakan.

Dari sikap menggantung (pada sikap permulaan) seperti

pada gambar, testi kemudian menarik menarik badannya

ke atas sambil menekuk ke dua sikunya, sampai dagu testi

berada di atas palang tunggal, sikap ini dipertahankan

selama mungkin.

(c) Pencatat Hasil.

Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh testi

untuk mempertahankan sikap tersebut di atas dalam satuan

waktu detik. Karena dalam bentuk tes ini testi sering gagal,

maka bagi testi yang tidak dapat melakukan diberi nilai 0

(nol).

c) Loncat Tegak

(1) Tujuan.

Tes ini mempunyai tujuan untuk mengukur daya ledak otot

(ekspolit).

Page 39: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI …eprints.uns.ac.id/9788/1/193501011201110471.pdf · nilai rata-rata ulangan harian siswa yang dicapai pada siklus I ini ... Rekan-rekan sejawat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

(2) Tes ini memerlukan alat dan fasilitas diantaranya:

(a) Papan berskala sentimeter, warna gelap, berukuran 20x50

cm, dipasang pada dinding atau tiag. Jarak antara lantai

dengan angka nol ( 0 ) pada skala yaitu 150 cm.

(b) Serbuk kapur

(c) Alat penghapus

(d) No dada bila perlu

(e) Formulir isian dan alat tulis.

(3) Petugas (tester).

Pengmbil dan pencatat hasil.

(4) Pelaksanaan.

(a) Sikap Permulaan.

- Ujung jari tangan testi terlebih dahulu diolesi dengan

serbuk kapur atau magnesium karbonat.

- Testi berdiri tegak dekat papan skala dengan kedua

kaki rapat, papan skala berada disamping kiri atau

kanan testi. Kemudian tangan yang dekat papan skala

dengan lurus ke atas, ujung jari tangan yang diolesi

magnesium tadi ditempelkan pada papan skala,

sehingga meninggalkan bekas dan menunjuk suatu

angka. ( lihat gambar).

Gambar 3.4 : Loncat Tegak

Sumber: (TKJI Depdikbud 1995 : 1)

Page 40: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI …eprints.uns.ac.id/9788/1/193501011201110471.pdf · nilai rata-rata ulangan harian siswa yang dicapai pada siklus I ini ... Rekan-rekan sejawat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

(b) Gerakan.

- Testi mengambil ancang-ancang dengan sikap

menekukan ke dua lutut, sedangkan kedua lengannya

di ayunkan ke belakang ( lihat gambar) kemudian testi

meloncat setinggi mungkin sambil menepuk papan

skala dengan jari-jari tangan yang terdekat sehingga

meninggalkan bekas dan menunjukan suatu angka.

- Ulangi loncatan ini sampai tiga kali berturut-turut.

(c) Pencatat hasil.

- Angka raih loncatan dikurangi angka raihan berdiri

tegak.

- Ketiga selisih raihan dicatat.

- Masukan hasil selisih yang paling besar.

d) Lari Cepat 30 meter

(1) Tujuan.

Tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan.

(2) Tes ini memerlukan alat dan fasilitas diantaranya :

(a) Lintasan lari sejauh 40m, atau tanah yang datar, rata dan

tidak licin dan masih mempunyai lintasan lanjutan.

(b) Bendera

(c) Peluit

(d) Tiang pancang

(e) Stop watch

(f) Serbuk kapur

(g) Formulir isian / TKJI

(h) Alat tulis.

(3) Petugas.

(a) Juru keberangkatan

(b) Pengukur waktu

Page 41: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI …eprints.uns.ac.id/9788/1/193501011201110471.pdf · nilai rata-rata ulangan harian siswa yang dicapai pada siklus I ini ... Rekan-rekan sejawat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

(4) Pelaksanaan

(a) Sikap permulaan.

Testi berdiri dibelakang garis pemberangkatan

(b) Gerakan.

Pada aba-aba bersedia, siap. Pada aba-aba “Ya” testi lari

secepat mungkin menuju garis akhir, menempuh jarak 30m

(lihat gambar).

Gambar 3.5:Lari 30 m

Sumber: (TKJI Depdikbud 1995:1)

(c) Lari bisa diulang apabila :

- Testi mencuri star

- Testi tidak melewati garis akhir

- Testi terganggu oleh testi yang lain, seperti masuk ke

lintasan yang lain

(d) Pengukuran waktu.

Pengukuran waktu dilakukan dari saat bendera start

diangkat sampai testi melewati garis akhir.

(e) Pencatat hasil.

- Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai testi dan

menempuh jarak 30m dalam satuan waktu detik.

- Waktu dan alat catat.

Satu angka dibelakang koma (stop watch manual).

Dua angka dibelakang kola (stop watch digital).

Page 42: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI …eprints.uns.ac.id/9788/1/193501011201110471.pdf · nilai rata-rata ulangan harian siswa yang dicapai pada siklus I ini ... Rekan-rekan sejawat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

e) Lari 600 meter

(1) Tujuan.

Tes ini mempunyai tujuan untuk mengukur daya jantung paru,

dan peredaran darah.

(2) Tes ini memerlukan alat dan fasilitas diantaranya :

(a) Lintasan lari sejauh 600 meter

(b) Stop watch

(c) Bendera start

(d) Peluit

(e) Tiang pancang

(f) Nomor dada bila perlu

(g) Formulir isian dan alat tulis.

(3) Petugas tes (tester).

Tester terdiri dari :

(a) Juru keberangkatan

(b) Pengukur waktu (teamer)

(c) Pencatat hasil

(d) Pembantu umum

(4) Pelaksanaan.

(a) Sikap permulaan.

Testi berdiri di belakang garis start

(b) Gerakan

Pada aba-aba “siap” testi mengambil sikap start, berdiri di

belakang garis start, siap untuk lari. Pada aba-aba “ya”

testi lari secepat mungkin menuju garis akhir setelah

menempuh jarak 600 meter.

Page 43: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI …eprints.uns.ac.id/9788/1/193501011201110471.pdf · nilai rata-rata ulangan harian siswa yang dicapai pada siklus I ini ... Rekan-rekan sejawat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Gambar 3.6 : lari 600 meter

Sumber: (TKJI depdikbud 1995 : 1)

Keterangan :

Lari diulang apabila ada pelari yang mencuri start atau tidak

melewati garis akhir perlu diulang.

(c) Pencatat hasil.

- Pengambilan waktu dilaksanakan dari start bendera

diangkat sampai pelari tepat melintasi garis akhir.

- Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh pelari

dalam menempuh jarak 600 meter dalam menit, dan

detik sampai per seratur detik.

3) Pendinginan Siswa dibariskan

a) Mengevaluasi gerakan yang kurang sempurna

b) Siswa duduk untuk melakukan refleksi massase secara berurutan.

c) Melakukan do’a bersama

d) Siswa menyanyi potong bebek angsa sambil bertepuk tangan, lalu

dibubarkan.

2. Rancangan Siklus Kedua

a) Perencanaan

1) Penentuan waktu tindakan kelas

2) Penentuan kelas yang akan diberi tindakan

3) Perencanaan tindakan yang akan diberikan

Page 44: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI …eprints.uns.ac.id/9788/1/193501011201110471.pdf · nilai rata-rata ulangan harian siswa yang dicapai pada siklus I ini ... Rekan-rekan sejawat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

4) Pembuatan Rencana Pembelajaran (RPP)

5) Persiapan Bahan dan Alat

b) Tindakan

1) Pendahuluan

(a) Siswa dibariskan dan di pimpin do’a

(b) Apersepsi

(c) Melakukan pemanasan

2) Kegiatan Inti

Melakukan Senam Kebugaran Jasmani dua kali satu minggu.

Gambar 3.8 : Senam Kebugaran Jasmani 2008

Sumber: (TKJI depdikbud 1995 : 1)

Page 45: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI …eprints.uns.ac.id/9788/1/193501011201110471.pdf · nilai rata-rata ulangan harian siswa yang dicapai pada siklus I ini ... Rekan-rekan sejawat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

3) Pendinginan.

a) Siswa dibariskan.

b) Mengevaluasi gerakan-gerakan yang kurang sempurna, tidak

sesuai dengan irama atau music.

c) Siswa dibubarkan dengan do’a bersama.

d) Bernyanyi gundul pacul sambil bertepuk tangan.

Page 46: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI …eprints.uns.ac.id/9788/1/193501011201110471.pdf · nilai rata-rata ulangan harian siswa yang dicapai pada siklus I ini ... Rekan-rekan sejawat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, setiap siklusnya terdiri dari dua

pertemuan. Setiap pertemuan alokasi waktu 2 x 35 menit (2 jam pelajaran).

Adapun hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Siklus I

Penelitian Tindakan Kelas terdiri 2 siklus menurut Kemmis dan MC

Taggart tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai.

Diawali siklus I kemudian hasilnya direfleksikan agar diketahui tingkat

keberhasilannya. Jika siklus I belum menunjukkan hasil yang diinginkan,

maka dilanjutkan siklus II demikian seterusnya sampai dengan tercapainya

tujuan penelitian yaitu 80%.

a. Tahap Rancangan Persiapan

Kegiatan ini dilaksanakan secara bersama-sama antara pengembang dan

guru dalam menentukan langkah-langkah pengembangan yang meliputi:

1) Peneliti menetapkan metode pembelajaran Senam Kesegaran Jasmani

2008 untuk meningkatkan aktifitas dan hasil belajar siswa dalam

meningkatkan Kebugaran Jasmani dalam mata pelajaran Olahraga dan

Kesehatan

2) Membuat perencanaan pengajaran

3) Membuat dan melengkapi alat media pembelajaran

4) Membuat lembar observasi

5) Mendesain alat evaluasi

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan dalam dua kali

pertemuan. Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan pertama

dilaksanakan pada hari Senin tanggal 28 Maret 2011 di halaman SD

Negeri 1 Gemuruh Kecamatan Bawang Kabupaten Banjarnegara.

Page 47: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI …eprints.uns.ac.id/9788/1/193501011201110471.pdf · nilai rata-rata ulangan harian siswa yang dicapai pada siklus I ini ... Rekan-rekan sejawat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Adapun langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang dilakukan

oleh guru pada pertemuan pertama yaitu:

1) Kegiatan Awal (10 menit)

a) Menyiapkan alat-alat dan mengkondisikan tempat kegiatan

pembelajaran

b) Siswa dibariskan

c) Mengecek kehadiran siswa/absensi, berdoa

d) Melakukan kegiatan pemanasan yang berorientasi pada kegiatan

inti

e) Mendemonstrasikan materi inti yang akan disampaikan

2) Kegiatan Inti (50 menit)

a) Peneliti menyajikan materi pelajaran

b) Peneliti membagi siswa menjadi beberapa kelompok

c) Peneliti memberikan penjelasan tentang senam kebugaran yang

akan dilakukan, yaitu melakukan senam kebugaran jasmani 2008

secara kelompok atau beregu

d) Peneliti memberi tugas kepada siswa untuk melaksanakan senam

kebugaran secara bergantian

e) Peneliti memberi tugas kepada kelompok untuk melakukan senam

kebugaran jasmani 2008.

f) Regu yang tidak melakukan senam untuk menunggu giliran.

Setelah kelompok kesatu selesai bergantian dengan kelompok

lainnya

g) Guru mendemonstrasikan cara melakukan senam kebugaran

jasmani.

3) Kegiatan Akhir (10 menit)

a) Peneliti mengadakan evaluasi hasil pembelajaran senam

kebugaran jasmani 2008

b) Mengakhiri pembelajaran

Page 48: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI …eprints.uns.ac.id/9788/1/193501011201110471.pdf · nilai rata-rata ulangan harian siswa yang dicapai pada siklus I ini ... Rekan-rekan sejawat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Setelah pertemuan pertama dilanjutkan pada pertemuan kedua.

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Senin tanggal 4 April 2011. pada

pertemuan kedua guru menyampaikan pembelajaran sebagai berikut:

1) Kegiatan Awal (10 menit)

a) Menyiapkan alat-alat dan mengkondisikan tempat kegiatan

pembelajaran

b) Siswa dibariskan

c) Mengecek kehadiran siswa/absensi, berdoa

d) Melakukan kegiatan pemanasan yang berorientasi pada kegiatan

inti

e) Mendemonstrasikan materi inti yang akan diberikan

2) Kegiatan Inti (50 menit)

a) Peneliti menyajikan materi pelajaran

b) Peneliti membagi siswa menjadi beberapa kelompok

c) Peneliti memberikan penjelasan tentang senam yang akan

disampaikan, yaitu melakukan senam kebugaran jasmani secara

kelompok atau beregu

d) Peneliti memberi tugas kepada siswa untuk melaksanakan senam

kebugaran jasmani secara bergantian

e) Peneliti memberi tugas kepada kelompok untuk melakukan senam

secara beregu dengan bergantian.

f) Guru mendemonstrasikan cara melempar sasaran

2) Kegiatan Akhir (10 menit)

a) Peneliti mengadakan evaluasi hasil pembelajaran lempar turbo

b) Mengakhiri pembelajaran

c. Observasi

Dalam tahap ini dilakukan observasi terhadap siswa selama

kegiatan berlangsung. Hasil observasi kemudian dianalisis dan dievaluasi

tingkat keberhasilannya. Selanjutnya ditentukan langkah-langkah

perbaikan untuk tahap pembelajaran pada siklus berikutnya.

Page 49: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI …eprints.uns.ac.id/9788/1/193501011201110471.pdf · nilai rata-rata ulangan harian siswa yang dicapai pada siklus I ini ... Rekan-rekan sejawat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

1. Observasi Aktivitas Siswa

Observasi terhadap aktivitas siswa dilakukan dengan

berpedoman pada instrumen observasi yang telah disusun. Aktivitas

belajar siswa pada siklus I ini belum menunjukkan hasil yang baik.

Banyak siswa yang tidak mempersiapkan materi sebelum kegiatan

pembelajaran berlangsung, selain itu di dalam kerja pembelajaran

banyak siswa yang kurang aktif dan hanya bermain sendiri sehingga

kurang menguasai materi pembelajaran. Akibatnya pada saat guru

mengajarkan contoh pembelajaran banyak siswa yang enggan

mengeluarkan pendapatnya, hanya satu, dua murid saja yang aktif

memberikan pertanyaan kepada guru. Pembagian kelompok pada

pertemuan pertama menyebabkan suasana belajar menjadi gaduh dan

kurang kondusif.

Secara rinci, berikut ini hasil observasi aktivitas siswa selama

kegiatan belajar mengajar Siklus I:

Tabel 4.1. Hasil Observasi Peserta Didik dalam Pembelajaran Siklus I

No Aktivitas yang diamati Pertemuan 1 Pertemuan 2

Jml Rata-Rata Jml

Rata-Rata

1 Memperhatikan.penjelasan.guru 103 2.7 107 2.8

2 Ikut.aktif.dalam.pembelajaran 102 2.7 105 2.8

3 Menanyakan yang kurang dimengerti 101 2.7 113 3.0

4 Merespon pertanyaan 108 2.8 110 2.9

5 Mengkomunikasikan gagasan

dengan sesama teman

96 2.5 107 2.8

6 Perilaku yang menyimpang dalam

KBM

109 2.9 113 3.0

Jumlah 619 16.3 655 17.2

Rata-rata Siklus I 2.5

Kriteria Cukup Baik

Page 50: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI …eprints.uns.ac.id/9788/1/193501011201110471.pdf · nilai rata-rata ulangan harian siswa yang dicapai pada siklus I ini ... Rekan-rekan sejawat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Berdasarkan tabel di atas, maka aktivitas siswa dalam

pembelajaran Siklus I diperoleh rata-rata akivitas siswa pada

pertemuan I adalah 16.3, sedangkan pada pertemuan II rata-rata

aktivitas siswanya sebesar 17.2. Hasil ini dirasa masih kurang

maksimal, karena masih banyak siswa yang sering ribut sendiri yang

dikarenakan siswa belum terbiasa dengan pembelajaran lempar turbo,

serta peran guru yang belum optimal dalam mengkondisikan siswa

selama proses pembelajaran.

2. Hasil Belajar Siswa

Hasil pembelajaran siswa yang dilakukan pada akhir Siklus I

sebagai berikut:

Tabel 4.2. Perolehan Nilai Pembelajaran Siklus I

No Aspek Penilaian Jumlah Siswa Prosentase

1 Nilai ≤ 70 13 34,2%

2 Nilai ≥ 70 25 65.8%

3 Tuntas Belajar 25 65.8%

4 Tidak Tuntas Belajar 13 34,2%

5 Nilai Tertinggi : 80 1 2.56%

6 Nilai Terendah : 50 1 2.56%

7 Nilai Rata-rata 68.1

Nilai tertinggi pembelajaran senam kebugaran jasmani 2008

berdasarkan nilai afektif, kognitif dan psikomotorik yang dicapai

siswa pada siklus I adalah 80 dan nilai terendah adalah 50. Nilai rata-

rata pembelajaran senam kebugaran jasmani 2008 siswa yang dicapai

pada siklus I ini adalah 68.1. Siswa yang mengalami ketuntasan

belajar mencapai 25 siswa atau 65.8% dari 38 siswa, sedangkan yang

belum tuntas mencapai 13 siswa atau 34.2% dari 38 siswa.

Page 51: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI …eprints.uns.ac.id/9788/1/193501011201110471.pdf · nilai rata-rata ulangan harian siswa yang dicapai pada siklus I ini ... Rekan-rekan sejawat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

d. Refleksi

Berdasarkan hasil analisis data pada tahap observasi dan evaluasi

selanjutnya dilakukan refleksi diri tentang kegiatan pembelajaran yang

telah dilaksanakan. Pada tahap ini, pengembang dan guru dapat

mengetahui besarnya partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran yang

dilakukan. Berdasarkan refleksi ini akan dapat diketahui kelemahan

kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru sehingga dapat

digunakan untuk menentukan pelaksanaan tindakan pada siklus I

diantaranya adalah sebagai berikut:

1) Guru harus dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif, nyaman

dan mengajak siswa untuk berani mempraktikkan lempar turbo dengan

sebaik-baiknya.

2) Guru perlu mengubah variasi pembelajaran agar siswa lebih fokus

pada materi pembelajaran

2. Siklus II

Siklus II merupakan kelanjutan dari siklus I. Pada Siklus II, materi

pembelajaran yang disampaikan adalah Peningkatan Kebugaran melalui

Senam Kebugaran Jasmani 2008 yang dirancang dan tertuang dalam Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran. Secara rinci, kegiatan pembelajaran yang

dilakukan pada Siklus II dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Perencanaan

Kegiatan ini dilaksanakan secara bersama-sama antara pengembang dan

guru dalam menentukan langkah-langkah pengembangan yang meliputi :

1) Peneliti menetapkan metode pembelajaran Peningkatan Kegugaran

Siswa melalui Senam Kegugaran jasmani 2008 untuk meningkatkan

aktifitas dan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Olahraga dan

Kesehatan

2) Membuat perencanaan pengajaran

3) Membuat dan melengkapi alat media pembelajaran

Page 52: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI …eprints.uns.ac.id/9788/1/193501011201110471.pdf · nilai rata-rata ulangan harian siswa yang dicapai pada siklus I ini ... Rekan-rekan sejawat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

4) Membuat lembar observasi

5) Mendesain alat evaluasi

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan dalam dua kali

perteman. Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan pertama

dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 15 April 2011 di halaman SD

Negeri 1 Gemuruh Kecamatan Bawang Kabupaten Banjarnegara.

Adapun langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang dilakukan

oleh guru pada pertemuan pertama yaitu:

1) Kegiatan Awal (10 menit)

a) Menyiapkan alat-alat dan mengkondisikan tempat kegiatan

pembelajaran

b) Siswa dibariskan menjadi tiga bersaf

c) Mengecek kehadiran siswa/absensi, berdoa

d) Melakukan kegiatan pemanasan yang berorientasi pada kegiatan

inti

e) Mendemonstrasikan materi inti yang akan dipelajari/dilakukan

2) Kegiatan Inti (50 menit)

a) Peneliti menyajikan materi pelajaran

b) Peneliti memberikan penjelasan tentang permainan yang akan

dilakukan, yaitu melempar sasaran berupa simpai yang digantung

secara beregu.

c) Siswa dibariskan menjadi 3 bersaf kira-kira 10 meter, masing-

masing siswa diberi bola berekor. Di depan barisan diberi simpai

yang digantung, setelah guru memberikan peluit siswa baris

pertama melempar bola mengarah ke simpai sampai melewati

lobang lingkaran. Setelah baris pertama melakukan disusul barisan

yang kedua dengan posisi lengan lurus ke belakang di atas kepala.

Hal ini dilakukan terus sebanyak 3 kali. Regu yang tidak

melempar berada di sisi belakang sasaran untuk memungut bola

yang telah dilempar

Page 53: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI …eprints.uns.ac.id/9788/1/193501011201110471.pdf · nilai rata-rata ulangan harian siswa yang dicapai pada siklus I ini ... Rekan-rekan sejawat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

d) Guru mendemonstrasikan cara melempar sasaran, siswa

melakukan gerakan melempar sasaran sesuai dengan petunjuk dan

contoh dari guru

3) Kegiatan Akhir (10 menit)

a) Peneliti mengadakan evaluasi hasil pembelajaran lempar turbo

b) Mengakhiri pembelajaran

Setelah pertemuan pertama dilanjutkan pada pertemuan kedua.

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 28 April 2011.

Pada pertemuan kedua guru menyampaikan pembelajaran sebagai

berikut :

1) Kegiatan Awal (10 menit)

a) Menyiapkan alat-alat dan mengkondisikan tempat kegiatan

pembelajaran

b) Siswa dibariskan menjadi tiga bersaf

c) Mengecek kehadiran siswa/absensi, berdoa

d) Melakukan kegiatan pemanasan yang berorientasi pada kegiatan

inti

e) Mendemonstrasikan materi inti yang akan dipelajari/dilakukan

2) Kegiatan Inti (50 menit)

a) Peneliti menyajikan materi pelajaran

b) Peneliti memberikan penjelasan tentang permainan yang akan

dilakukan, yaitu melempar sasaran berupa simpai yang digantung

secara beregu.

c) Siswa dibariskan menjadi 3 bersaf kira-kira 10 meter, masing-

masing siswa diberi bola berekor. Di depan barisan diberi simpai

yang digantung, setelah guru memberikan peluit siswa baris

pertama melempar bola mengarah ke simpai sampai melewati

lobang lingkaran. Setelah baris pertama melakukan disusul barisan

yang kedua dengan posisi lengan lurus ke belakang di atas kepala.

Page 54: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI …eprints.uns.ac.id/9788/1/193501011201110471.pdf · nilai rata-rata ulangan harian siswa yang dicapai pada siklus I ini ... Rekan-rekan sejawat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Hal ini dilakukan terus sebanyak 3 kali. Regu yang tidak

melempar berada di sisi belakang sasaran untuk memungut bola

yang telah dilempar

d) Guru mendemonstrasikan cara melempar sasaran, siswa

melakukan gerakan melempar sasaran sesuai dengan petunjuk dan

contoh dari guru

3) Kegiatan Akhir (10 menit)

a) Peneliti mengadakan evaluasi hasil pembelajaran lempar turbo

b) Mengakhiri pembelajaran

c. Observasi

Dalam tahap ini dilakukan observasi terhadap siswa selama

kegiatan berlangsung. Hasil observasi kemudian dianalisis dan dievaluasi

tingkat keberhasilannya. Selanjutnya ditentukan langkah-langkah

perbaikan untuk tahap pembelajaran pada siklus berikutnya.

1. Aktivitas Siswa

Observasi terhadap aktivitas siswa dilakukan dengan

berpedoman pada instrumen observasi yang telah disusun. Aktivitas

belajar siswa pada siklus II ini sudah menunjukkan hasil yang baik.

Banyak siswa yang sudah mempersiapkan materi sebelum kegiatan

pembelajaran berlangsung, selain itu di dalam kerja pembelajaran

banyak siswa yang sudah aktif dan mendengarkan penjelasan guru

mengenai materi pembelajaran. Akibatnya pada saat guru

mengajarkan contoh pembelajaran sudah banyak siswa yang

mengeluarkan pendapatnya, hanya satu, dua murid saja yang belum

aktif bertanya kepada guru. Pembagian kelompok pada pertemuan

kedua sudah berjalan baik hal ini dibuktikan dengan siswa yang sudah

tertib dan memperhatikan penjelasan guru.

Secara rinci, berikut ini hasil observasi aktivitas siswa selama

kegiatan belajar mengajar Siklus II:

Page 55: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI …eprints.uns.ac.id/9788/1/193501011201110471.pdf · nilai rata-rata ulangan harian siswa yang dicapai pada siklus I ini ... Rekan-rekan sejawat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Tabel 4.3. Hasil Observasi Peserta Didik dalam Pembelajaran Siklus II

No Aktivitas yang diamati Pertemuan 1 Pertemuan 2

Jml Rata-Rata

Jml Rata-Rata

1 Memperhatikan.penjelasan.guru 114 3.0 130 3.4

2 Ikut.aktif.dalam.pembelajaran 116 3.1 124 3.3

3 Menanyakan yang kurang dimengerti 119 3.1 129 3.4

4 Merespon pertanyaan 120 3.2 126 3.3

5 Mengkomunikasikan gagasan

dengan sesama teman

119 3.1 120 3.2

6 Perilaku yang menyimpang dalam

KBM

120 3.2 132 3.5

Jumlah 708 18.6 761 20.0

Rata-rata Siklus II 3.2

Kriteria Baik

Berdasarkan tabel di atas, maka aktivitas siswa dalam

pembelajaran Siklus II diperoleh rata-rata akivitas siswa pada

pertemuan I adalah 18.6, sedangkan pada pertemuan II rata-rata

aktivitas siswanya sebesar 20.0. Hasil ini sudah baik dan maksimal,

karena sudah banyak siswa yang memperhatikan pembelajaran

lempar turbo, serta peran guru yang optimal dalam mengkondisikan

siswa selama proses pembelajaran.

2. Hasil Belajar Siswa

Hasil Pembelajaran Peningkatan Kebugaran melalui Senam

Kebugaran Jasmani berdasarkan nilai afektif, kognitif dan

psikomotorik pada Siklus II sebagai berikut:

Page 56: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI …eprints.uns.ac.id/9788/1/193501011201110471.pdf · nilai rata-rata ulangan harian siswa yang dicapai pada siklus I ini ... Rekan-rekan sejawat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Tabel 4.4. Perolehan Nilai Pembelajaran Siklus II

No Aspek Penilaian Jumlah Siswa Prosentase

1 Nilai ≤ 70 3 7.89%

2 Nilai ≥ 70 35 92.1%

3 Tuntas Belajar 35 92.1%

4 Tidak Tuntas Belajar 3 7.89%

5 Nilai Tertinggi : 90 3 7.89%

6 Nilai Terendah : 66.33 1 2.36%

7 Nilai Rata-rata 81.1

Nilai pembelajaran senam kebugaran jasmani 2008

berdasarkan nilai afektif, kognitif dan psikomotorik yang dicapai

siswa pada siklus II nilai tertinggi adalah 90 dan nilai terendah adalah

66.3. Nilai rata-rata pembelajaran kebugaran jasmani melalui senam

kebugaran jasmani 2008 siswa yang dicapai pada siklus II ini adalah

81.1. Siswa yang mengalami ketuntasan belajar mencapai 35 siswa

atau 92.1% dari 38 siswa, sedangkan yang belum tuntas mencapai 3

siswa atau 7.89% dari 38 siswa.

Berikut ini disajikan perbandingan ketuntasan belajar dan nilai

rata-rata ulangan harian siswa pada Siklus I dan II

0

20

40

60

80

100

SIKLUS I SIKLUS II

Ketuntasan Belajar

Nilai Rata-Rata

Gambar 4.1. Grafik Perbandingan Nilai Ketuntasan belajar dan Nilai

Rata-Rata Pembelajaran Siswa Siklus I dan II.

Page 57: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI …eprints.uns.ac.id/9788/1/193501011201110471.pdf · nilai rata-rata ulangan harian siswa yang dicapai pada siklus I ini ... Rekan-rekan sejawat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Berdasarkan tabel di atas, maka terlihat adanya peningkatan

baik pada ketuntasan belajar siswa maupun nilai pembelajaran yang

dilakukan pada akhir Siklus I dan II. Peningkatan tersebut

menunjukkan bahwa pembelajaran Peningkatan Kebugaran Jasmani

melalui Senam Kebugaran Jasmani 2008 dapat meningkatkan hasil

belajar siswa IV SD Negeri I Gemuruh Kecamatan Bawang

Kabupaten Banjarnegara.

d. Refleksi

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari hasil pembelajaran Siklus

II, aktivitas siswa maupun nilai pembelajaran siswa mengalami

peningkatan. Hal ini disebabkan karena siswa maupun guru telah terbiasa

dengan model pembelajaran yang diterapkan. Aktivitas belajar siswa pada

Siklus II pertemuan kedua telah mencapai hasil baik dengan rata-rata

aktivitas 3.2 dengan nilai rata-rata ulangan harian siswa sebesar 81.1

dengan ketuntasan belajar 35 siswa atau 92.1% dari 38 siswa. Dengan

hasil yang demikian, maka indikatir penelitian ini telah tercapai.

Setelah melihat hasil pembelajaran pada Siklus II dan pengamatan

aktivitas siswa terlihat baik, peneliti menyimpulkan bahwa penelitian

dihentikan sampai pada Siklus II, karena hasil belajar sudah memenuhi

target penelitian yaitu mengalami peningkatan baik dari aktivitas belajar

siswa maupun dari hasil ulangan harian yang dilakukan pada akhir setiap

siklus. Untuk itu, penelitian tindakan kelas ini berakhir pada siklus II.

B. Pembahasan

Berdasarkan temuan dan refleksi selama siklus pertama dan siklus kedua,

Pembelajaran Peningkatan Kebugaran melalui Senam Kebugaran Jasmani 2008

ternyata sangat efektif dalam pembelajaran Olahraga dan Kesehatan.. Mampu

meningkatkan prestasi belajar siswa, serta pemahaman terhadap materi

pembelajaran.

Page 58: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI …eprints.uns.ac.id/9788/1/193501011201110471.pdf · nilai rata-rata ulangan harian siswa yang dicapai pada siklus I ini ... Rekan-rekan sejawat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Kenaikan prestasi belajar siswa terhadap materi Peningkatan Kebugaran

melalui Senam Kebugaran Jasmani 2008 mencapai tingkat ketuntasan belajar

92,2% dan peningkatan nilai rata-rata sebesar 81.1. Ini memberikan bukti bahwa

Pembelajaran Peningkatan Kebugaran melalui Senam Kebugaran Jasmani 2008

dapat melatih siswa menghubungkan potensi yang dimilikinya.

Dari 38 siswa hanya ada 3 siswa yang belum tuntas dalam perbaikan

pembelajaran terhadap materi Peningkatan Kebugaran melalui Senam Kebugaran

Jasmani 2008. Peneliti dapat mengungkap ketidakberhasilan perbaikan

pembelajaran itu dikarenakan siswa tersebut mengalami kekurangan gizi, sering

sakit-sakitan yang berdampak terhadap Perkembangan kecerdasan siswa. Menurut

Hera Lestari Mikarsa, (2004 : 5.15) faktor lingkungan yang berpengaruh besar

terhadap perkembangan intelektual anak nutrisi dan gizi dan rangsangan. Untuk

perbaikan pembelajaran Peningkatan Kebugarabn siswa (peningatan prestasi

belajar siswa) yang belum tuntas masih ada 3 siswa. Hal ini disebabkan oleh

faktor intelegensi siswa yang lambat dalam perkembangannya.

Aktivitas siswa juga mengalami peningkatan dari Siklus I ke Siklus II hal

ini dibuktikan dengan hasil yang diperoleh siswa dalam Observasi terhadap siswa

pada Siklus I dengan nilai yang kurang cukup yaitu 2.5 sedangkan pada siklus II

Aktivitas siswa sudah mengalami peningkatan dengan kriteria nilai Baik dengan

rata-rata penilaian 3.2.

Melihat data tersebut di atas maka Pembelajaran Peningkatan Kebugaran

Siswa melalui Senam Kebugaran Jasmani pada siswa kelas VI SD Negeri 1

Gemuruh mengalami keberhasilan hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai,

baik aktivitas siswa dan hasil belajar siswa dari Siklus I Pertamuan 1 sampai

Siklus II Pertemuan II mengalami peningkatan dan melebihi KKM.

Page 59: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI …eprints.uns.ac.id/9788/1/193501011201110471.pdf · nilai rata-rata ulangan harian siswa yang dicapai pada siklus I ini ... Rekan-rekan sejawat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Hasil dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa, pembelajaran

Peningkatan Kebugaran Siswa melalui Senam Kebugaran Jasmani 2008 dapat

meningkakan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Hasil

belajar siswa selama proses pembelajaran siklus I sampai siklus II mengalami

peningkatan. Nilai rata-rata yang dicapai pada siklus I yaitu 68.1, siswa yang

mengalami ketuntasan belajar mencapai 65.8%, sedangkan yang belum tuntas

belajar 34.2% dari 38 siswa. Pada siklus II diperoleh nilai rata-rata 81.1, siswa

yang mengalami ketuntasan belajar mencapai 92.1%, sedangkan yang belum

tuntas belajar 7.89% dari 38 siswa. Ketuntasan belajar siswa 92.1% melebihi

indikator keberhasilan, yaitu ketuntasan belajar 80%.

B. Implikasi

Hasil penelitian yang diperoleh ini mempunyai implikasi bagi

perkembangan pengajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di sekolah-

sekolah pada umumnya dan khususnya di SDN 1 Gemuruh. Guru Pendidikan

Jasmani dapat menerapkan pembelajaran senam dengan materi Kebugaran

Jasmani siswa melalui Senam Kebugaran Jasmani 2008.

C. Saran

Sehubungan dengan kesimpulan di atas, maka peneliti sebaiknya:

1. Bagi siswa hendaknya selalu melakukan latihan-latihan pembelajaran yang

diberikan guru untuk menggali potensi yang ada pada diri siswa

Page 60: UPAYA PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI …eprints.uns.ac.id/9788/1/193501011201110471.pdf · nilai rata-rata ulangan harian siswa yang dicapai pada siklus I ini ... Rekan-rekan sejawat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

2. Bagi guru-guru yang lain untuk melaksanakan Penelitian Tindakan kelas

untuk meningkatkan teknik proses belajar mengajar. Dengan Penelitian

Tindakan kelas hambatan untuk peningkatan prestasi belajar siswa secara dini

dapat terdeteksi.

3. Bagi sekolah pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dapat meningkatkan

kinerja guru dalam Proses Belajar Mengajar.