upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

129
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PKN MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRY DISCOVERY LEARNING DI KELAS V MI TA’LIM MUBTADI CIPONDOH TANGERANG Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Persyaratan Akademik Program Kualifikasi S1 Kependidikan dan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Disusun Oleh SURYANIH NIM: 1811018300056 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014

Upload: trandat

Post on 12-Jan-2017

233 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PKN MELALUI

STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRY DISCOVERY

LEARNING DI KELAS V MI TA’LIM MUBTADI

CIPONDOH TANGERANG

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi

Persyaratan Akademik Program Kualifikasi S1 Kependidikan dan

Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Disusun Oleh

SURYANIH

NIM: 1811018300056

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014

Page 2: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi
Page 3: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi
Page 4: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi
Page 5: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi
Page 6: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

v

ABSTRAK

Suryanih, Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar PKn Melalui Strategi

Pembelajaran Inquiry Discovery Learning Di Kelas V MI Ta’lim Mubtadi

Cipondoh Tangerang, Skripsi PGMI Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan motivasi

belajar PKn dengan penerapan strategi pembelajaran Inquiry Discovery Learning

pada siswa kelas V MI Ta’lim Mubtadi Cipondoh Tangerang.

Pendekatan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan. Sedangkan

model penelitian tindakan yang digunakan adalah model Jhon Elliot. Model ini

didasarkan atas empat komponen pokok yang juga menunjukan langkah, yaitu:

Perencanaan (Planning), Tindakan (Acting), Pengamatan (Observing), dan

Refleksi (Reflecting). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V yang

berjumlah 18 siswa. Penelitian siswa kelas V sebagai subjek penelitian dilakukan

berdasarkan pengamatan penelitian selama 3 bulan dan hasil wawancara dengan

siswa. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pembelajaran PKn dengan

penerapkan metode metode Inquiry Discovery Learning dapat meningkatkan

motivasi belajar siswa kelas V MI Ta’lim Mubtadi Cipondoh Tangerang

meningkat signifikan, itu terlihat dari nilai pengamatan, Peningkatan ini

ditunjukkan pada skor angket motivasi belajar siswa yang dicapai antara siklus I

(68,30%) dan siklus II (80,88%) peningkatan prosentase 12,58%. Pembelajaran

dengan penerapkan metode Inquiry Discovery Learning berdampak positif bagi

siswa yaitu: siswa menjadi lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran,

Peningkatan ini ditunjukkan pada siklus I (16,70%) dan siklus II (88,90%)

peningkatan prosentase 72,20% Siswa menjadi lebih kooperatif (kerjasama)

dalam belajar, ini ditunjukkan pada siklus I (7,0%) dan siklus II (77,8%)

peningkatan prosentase 70,8%. Siswa menjadi lebih disiplin dalam belajar, ini

ditunjukkan pada siklus I (55,6%) dan siklus II (83,3%) peningkatan

prosentase 27,7%. Siswa menjadi lebih perhatian terhadap pelajaran, ini

ditunjukkan pada siklus I (27,8%) dan siklus II (83,3%) peningkatan

prosentase 65,5%.

Kata Kunci : Motivasi Belajar, Strategi Pembelajaran Inquiry Discovery

Learning.

Page 7: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah Swt Rabb semesta alam, atas rahmat-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Upaya

Meningkatkan Motivasi Belajar PKn Melalui Strategi Pembelajaran Inquiry

Discovery Learning Di Kelas V MI Ta’lim Mubtadi Cipondoh Tangerang, Skripsi

PGMI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta”. Skripsi ini merupakan syarat akademis dalam

menyelesaikan Studi Strata I untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan Islam pada

Program Studi PGMI Dual Mode Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Dalam penyusunan skripsi ini penulis telah menerima banyak bimbingan,

dorongan dan bantuan dari berbagai pihak yang tidak ternilai harganya. Oleh

karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Nurlena Rifa’i, M.Ph.D. Selaku Dekan Fakultas Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Fauzan, M.A. Selaku Ketua Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Nafia Wafiqni, M.Pd. Selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Para Dosen di lingkungan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membekali penulis

dengan berbagai ilmu pengetahuan, sehingga wawasan penulis semakin

bertambah.

5. Kepala Sekolah beserta para guru, staf dan karyawan Madrasah Ibtidaiyah

Ta’lim Mubtadi Cipondoh Tangerang.

6. Sukayati, S.Pd. Selaku Observer yang telah membantu penulis dalam

melakukan penelitian ini.

Page 8: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

vii

7. Teristimewa kepada kedua orang tua yang telah mengasuh, mendidik dan

membimbing penulis.

8. Suami dan anak-anak tercinta yang terus mendukung dan memotivasi

penyelesaian skripsi ini.

9. Rekan-rekan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

banyak membantu, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Hanya Doa dan rasa terima kasih tak terhingga yang terlahir dari lubuk

hati terdalam yang dapat penulis sampaikan, semoga semua yang telah diberikan

dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya serta orang lain pada

umumnya. Amin

Tangerang, 27 Oktober 2014 M

03 Muharram 1436 H

Penulis,

Suryanih

Page 9: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

viii

DAFTAR ISI

ABSTRAK ......................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vi

DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .............................................................. 3

C. Pembatasan Masalah .............................................................. 3

D. Perumusan Masalah ................................................................ 3

E. Tujuan Penelitian .................................................................... 4

F. Manfaat Penelitian .................................................................. 4

BAB II KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori ............................................................................ 5

1. Motivasi ............................................................................. 5

a. Pengertian Motivasi ......................................................... 5

b. Fungsi Motivasi dalam Belajar ........................................ 6

c. Macam-macam Motivasi ................................................. 7

d. Bentuk-bentuk Motivasi .................................................. 8

e. Tujuan Motivasi .............................................................. 11

f. Motivasi Belajar .............................................................. 11

g. Indikator Motivasi ……………………………………. 11

h. Teori-teori Motivasi ………………………………….. 11

i. Peran Motivasi dalam Mencapai Keberhasilan Belajar .. 11

j. Unsur-unsur yang Mempengaruhi Motivasi Belajar....... 11

k. Tehnik-tehnik Motivasi dalam Pembelajaran ................. 13

2. Pembelajaran PKn ............................................................. 17

a. Pengertian Pembelajaran PKn ........................................ 17

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembelajaran PKn 17

c. Tujuan Pembelajaran PKn .............................................. 18

d. Ruang Lingkup Pembelajaran PKn ............................... 19

e. Karakteristik Pembelajaran PKn ................................... 20

3. Strategi Pembelajaran ........................................................ 21

a. Pengertian Strategi Pembelajaran .................................... 21

b. Komponen Strategi Pembelajaran ................................... 21

c. Kriteria Pemilihan Strategi Pembelajaran ....................... 22

4. Inquiry Discovery Learning ............................................... 22

Page 10: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

ix

a. Pengertian Inquiry Discovery Learning ........................ 22

b. Langkah-langkah Strategi Pembelajaran Inquiry

Discovery Lerning ........................................................ 23

B. Hasil Penelitan yang Relevan ................................................. 24

C. Hipotesa Tindakan .................................................................. 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................ 26

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian ............. 26

C. Subyek Penelitian ................................................................... 28

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian ............................. 28

E. Tahapan Intervensi Tindakan ................................................. 28

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan .......................... 30

G. Data dan Sumber Data ............................................................ 31

H. Instrumen Pengumpulan Data ................................................ 32

I. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 38

J. Teknik Pemeriksaan Kepercayaan ......................................... 39

K. Analisa Data ........................................................................... 40

BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ....................................................................... 42

1. Pra Siklus .......................................................................... 42

2. Pelaksanaan Tindakan Siklus I ......................................... 43

3. Pelaksanaan Tindakan Siklus II ....................................... 55

B. Analisa Data ........................................................................... 65

1. Analisis Skor Motivasi Belajar Siswa .............................. 65

2. Analisis Observasi Aktivitas Belajar Siswa ..................... 68

C. Pembahasan ............................................................................ 68

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................. 73

B. Saran ...................................................................................... 73

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 75

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 11: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

x

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : Jadwal Rencana Kegiatan Penelitian ............................................... 26

Tabel 3.2 : Lembar Pengamatan Kemampuan Guru dalam Pembelajaran

Inquiry Discovery Learning ............................................................. 32

Tabel 3.3 : Lembar Pengamatan Motivasi Siswa .............................................. 33

Tabel 3.4 : Instrumen Angket Motivasi Belajar ……………………………… 35

Tabel 3.5 : Kisi-kisi Instrument Angket Motivasi Belajar ................................. 38

Tabel 3.6 : Tabel Kualifikasi Hasil Presentasi Rata-rata Skor Angket .............. 40

Tabel 4.1 : Hasil Pengamatan Pra Siklus ........................................................... 42

Tabel 4.2 : Pengamatan Terhadap Guru Siklus I................................................ 48

Tabel 4.3 : Hasil Pengamatan Motivasi Siswa Siklus I ..................................... 49

Tabel 4.4 : Keaktifan Siwa pada Siklus I ........................................................... 50

Tabel 4.5 : Kerjasama Siswa pada Siklus I ........................................................ 51

Tabel 4.6 : Kedisiplinan Siwa pada Siklus I ...................................................... 52

Tabel 4.7 : Perhatian Siswa pada Siklus I .......................................................... 53

Tabel 4.8 : Pengamatan Terhadap Guru Siklus II .............................................. 59

Tabel 4.9 : Hasil Pengamatan Motivasi Siswa Siklus II ................................... 60

Tabel 4.10 : Keaktifan Siwa pada Siklus II .......................................................... 61

Tabel 4.11 : Kerjasama Siswa pada Siklus II ....................................................... 62

Tabel 4.12 : Kedisiplinan Siswa pada Siklus II.................................................... 63

Tabel 4.13 : Perhatian Siswa pada Siklus II ......................................................... 64

Tabel 4.14 : Skor Rata-Rata Hasil Angket Siklus I .............................................. 66

Tabel 4.15 : Skor Rata-Rata Hasil Angket Siklus II ............................................ 67

Tabel 4.16 : Aktivitas Belajar Siswa dari Siklus I – Siklus II .............................. 68

Page 12: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 : Siklus Penelitian Tindakan Kelas .................................................. 27

Gambar 4.1 : Aktivitas Diskusi Guru dan Siswa pada Awal Pembelajaran ........ 45

Gambar 4.2 : Aktivitas Guru dan Siswa pada Pembagian Kelompok Belajar .... 46

Gambar 4.3 : Aktivitas Guru Saat Menjelaskan Materi ...................................... 46

Gambar 4.4 : Aktivitas Siswa Saat Diskusi Siklus I ............................................ 47

Gambar 4.5 : Aktivitas Siswa Saat Melaporkan Hasil Diskusi Siklus I .............. 47

Gambar 4.6 : Grafik Keaktifan Siswa pada Siklus I ............................................ 50

Gambar 4.7 : Grafik Kerjasama Siswa pada Siklus I .......................................... 51

Gambar 4.8 : Grafik Kedisiplinan Siswa pada Siklus I ....................................... 52

Gambar 4.9 : Grafik Perhatian Siwa pada Siklus I .............................................. 53

Gambar 4.10 : Aktivitas Observasi siswa dan Diskusi Pada Penjelajahan ............ 56

Gambar 4.11 : Aktivitas Diskusi Guru dan Siswa Pada Siklus II ......................... 57

Gambar 4.12 : Aktivitas Pelaporan Pengamatan Siswa Pada Siklus II ................. 58

Gambar 4.13 : Grafik Keaktifan Siwa pada Siklus II ............................................ 61

Gambar 4.14 : Grafik Kerjasama Siswa pada Siklus I .......................................... 62

Gambar 4.15 : Grafik Kedisiplinan Siswa pada Siklus II ...................................... 63

Gambar 4.16 : Grafik Perhatian Siswa pada Siklus II ........................................... 64

Gambar 4.17 : Grafik Keaktifan Siswa Siwa dari Pra Siklus I – Siklus II ............ 70

Gambar 4.18 : Grafik Kerjasama Siswa dari Pra Siklus I – Siklus II .................... 70

Gambar 4.19 : Grafik Kedisiplinan Siswa dari Pra Siklus I – Siklus II ................ 71

Gambar 4.20 : Grafik Perhatian Siswa dari Pra Siklus I – Siklus II ...................... 71

Page 13: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ................................. 77

Lampiran 2 : Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I ................................. 87

Lampiran 3 : Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ................................ 89

Lampiran 4 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ................................. 91

Lampiran 5 : Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II ................................ 101

Lampiran 6 : Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ............................... 103

Lampiran 7 : Uji Validitas Angket .................................................................... 105

Lampiran 8 : Hasil Angket Siklus I .................................................................. 108

Lampiran 9 : Hasil Angket Siklus II ................................................................. 109

Page 14: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran sebagai suatu sistem merupakan seperangkat

komponen saling bergantungan dan saling mempengaruhi satu sama lain

untuk mencapai tujuan.1 Untuk tercapainya tujuan pembelajaran guru harus

dapat mengorganisasikan komponen-komponen pembelajaran dengan baik

secara efektif dan efisien. Karenanya guru harus dapat merumuskan tujuan

pembelajaran yang hendak dicapai, memilih metode alat dan sumber belajar

yang akan digunakan serta menetapkan langkah-langkah dan prosedur atau

scenario pembelajaran.

Kegiatan belajar mengajar tidak terlepas dari masalah, problem

yang dihadapi dalam proses belajar mengajar kecenderungan para siswa

yang kurang semangat, begitu pula dalam pembelajaran PKn yaitu

kurangnya minat siswa untuk mengikuti pembelajaran PKn. Sama halnya

yang dialami pada siswa kelas V MI Ta’lim Mubtadi Cipondoh Tangerang,

permasalahan tersebut kemungkinan besar dikarenakan metode yang

digunakan oleh guru kurang variatif.

Agar pembelajaran PKn ini bisa maksimal dan diminati oleh siswa‚

maka pelaksanaan pembelajaran haruslah menyenangkan dan menantang.

Untuk itu para guru harus mampu membangkitkan semangat siswa dan

menjadikan siswa merasa mengalami sendiri apa yang disampaikan oleh

guru‚ sehingga siswa merasa tertantang untuk menggali pengalamanya.

Dengan demikian‚ diharapkan setiap siswa akan merasa senang mengikuti

pelajaran PKn.

Strategi pembelajaran Inquiry Discovery Learning merupakan

srtategi belajar mengajar yang menekankan pada siswa untuk belajar

1 H.E. Syarifudin‚ dkk..‚Strategi Belajar Mengajar‚ (Jakarta: Diadet Media‚

2010)‚ Cet. Ke-1 hal. 5

1

Page 15: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

2

mencari dan menemukan sendiri.2 Dalam strategi belajar mengajar ini

penyajian bahan pelajaran oleh guru tidak dalam bentuk final,tetapi siswa

diberi peluang mencari penemuan-penemuan tentang mata pelajaran terkait

dengan mempergunakan teknik pendekatan pemecahan masalah.

Meminjam pendapat Bruner dalam Trianto, bahwa berusaha sendiri

untuk mencari pemecahan masalah serta pengetahuan yang menyertainya,

menghasilan pengetahuan yang benar-benar bermakna3. Teknik pendekatan

ini merupakan medium yang luwes‚ sehingga berbagai maksud dan tujuan

pembelajaran dapat tercapai‚ sebab teknik ini menyenangkan. Dengan

penerapan strategi pembelajaran Inquiry Discovery Learning diharapkan

dapat mempengaruhi tingkat motivasi‚ konsentrasi kecepatan menyerap

materi pelajaran‚ serta kematangan pemahaman terhadap materi pelajaran.

Berdasarkan observasi awal dan wawancara langsung penulis pada

siswa kelas V MI. Ta’lim Mubtadi Cipondoh Tangerang. diketahui bahwa

dalam kegiatan pembelajaran terlihat motivasi belajar siswa pada mata

pelajaran PKn sangat rendah. Kondisi ini terlihat dari sikap siswa yang

kurang perhatian pada mata pelajaran tersebut. Hal ini disebabkan karena

monotonnya pendekatan pembelajaran yang gunakan oleh guru dan

minimnya media pembelajaran yang digunakan. Selain itu terbatasnya jam

pelajaran untuk pembelajaran PKn juga berpengaruh besar terhadap

motivasi belajar siswa.

Berdasarkan pada permasalahan tersebut di atas, penulis berupaya

mengatasi hal tersebut‚ dengan mencoba menerapkan strategi pembelajaran

Inquiry Discovery Learning dalam proses pembelajaran PKn di kelas V MI.

Ta’lim Mubtadi Cipondoh Tangerang. Karena itu penulis memberi judul

penelitian ini yaitu: “Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar PKn Melalui

Strategi Pembelajaran Inquiry Discovery Learning Di Kelas V MI Ta’lim

Mubtadi Cipondoh Tangerang”.

2 Ibid.‚ hal. 14

3Trianto, Mendesain Model Pembelajarn Inovatif-Progresif, (Jakarta: Kencana,

2010), hal. 7

Page 16: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

3

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas‚ maka dapat dibuat

identifikasi masalah sebagai berikut:

1. Kurangnya perhatian siswa pada mata pelajaran Pkn menyebabkan

rendahnya motivasi belajar siswa

2. Monotonnya pendekatan pembelajaran yang gunakan oleh guru

mengakibatkan kurang minatnya siswa dalam belajar

3. Minimnya penggunaan media pembelajaran yang digunakan guru

berakibat pada rendahnya motivasi siswa dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran.

C. Pembatasan Masalah

Agar pembahasan dalam penelitian ini tidak meluas‚ maka penulis

hanya akan membatasinya pada:

1. Motivasi belajar dalam penelitian ini adalah kekuatan yang terdapat

dalam diri individu yang menyebabkan individu tersebut

bertindak/berbuat.

2. Strategi pembelajaran inquiry discovery learning yang dimaksud yakni

strategi belajar mengajar yang menekankan pada siswa untuk belajar

mencari dan menemukan sendiri.

3. Siswa yang dimaksud ialah siswa kelas V MI Ta’lim Mubtadi

Cipondoh Kota Tangerang

4. Materi PKn yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu memahami

pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kompetensi

dasar mendeskripsikan NKRI‚ menjelaskan pentingnya keutuhan NKRI.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka yang menjadi

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana upaya

meningkatkan motivasi belajar PKn melalui strategi pembelajaran Inquiry

Page 17: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

4

Discovery Learning pada siswa kelas V MI Ta’lim Mubtadi Cipondoh Kota

Tangerang?”

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan

dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya meningkatkan motivasi

belajar PKn melalui strategi pembelajaran Inquiry Discovery Learning pada

siswa kelas V MI Ta’lim Mubtadi Cipondoh Kota Tangerang.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru

Memotivasi guru untuk meningkatkan keterampilan

memilih metode pembelajaran yang sesuai dan bervariasi‚ guru

lebih termotivasi untuk terbiasa mengadakan penelitian sederhana

yang bermanfaat bagi perbaikan dalam proses pembelajaran.

b. Bagi Siswa

Dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Inquiry

Discovery Learning memungkinkan siswa untuk memahami

pelajaran lebih baik‚ karena pembelajaran yang bermakna.

Memberi tantangan dan suasana baru dalam kegiatan belajar

mengajar.

c. Bagi Peneliti

Menambah wawasan dan pengalaman yang dapat dijadikan

bekal untuk menghadapi tugas dilapangan.

2. Manfaat Teoritis

Dengan penerapan strategi pembelajaran Inquiry Discovery

Learning ini‚ diharapkan dapat memperkaya khasanah kepustakaan

pendidikan dan meningkatkan aset ilmu pengetahuan khususnya mata

pelajaran PKn.

Page 18: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

5

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Motivasi

a. Pengertian Motivasi

Motivasi merupakan suatu hal yang paling pokok didalam

berbagai aktivitas/pekerjaan manusia. Tanpa adanya motivasi, manusia

tidak dapat mengerjakan aktivitasnya dengan baik. Oleh karena itu

perlunya motivasi harus dibangkitkan dalam diri manusia. Pengertian

motivasi telah banyak dikemukakan dan dikembangkan oleh para tokoh

terkemuka. Di bawah ini akan dikemukakan berbagai pengertian

motivasi:

Menurut Muhibbin Syah motivasi ialah keadaan internal

organisme-baik manusia ataupun hewan-yang mendorongnya untuk

berbuat sesuatu.Dalam pengertian ini‚ motivasi berarti pemasok daya

(energizer) untuk bertingkah laku secara terarah.4

Menurut Purwanto, motivasi merupakan usaha yang disadari

untuk menggerakkan, mengarahkan, dan menjaga tingkah laku

seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu

sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.5

Menurut Jeanne motivasi adalah sesuatu yang menghidupkan

(energize)‚ mengarahkan dan mempertahankan prilaku‚ motivasi

membuat siswa bergerak‚ menentukan mereka dalam suatu arah tertentu

dan menjaga mereka agar terus bergerak.6

4 Muhibbin Syah‚ Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru‚ (Bandung:

PT. Remaja Rosda Karya‚ 2010)‚ hal.134 5 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

1990), Cet. Ke-5, hal. 73 6 Jeanne Ellis Ormrod‚ Psikologi Pendidikan Membantu Siswa Tumbuh dan

Berkembang‚ (Jakarta: Erlangga‚ 2008)‚ hal. 58

5

Page 19: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

6

Menurut Nyanyu Khodijah motivasi adalah sebuah konsep yang

digunakan untuk menjelaskan inisiasi‚ arah dan intensitas perilaku

individu.7

Menurut Sabri motivasi diartikan sebagai segala sesuatu yang

menjadi pendorong timbulnya suatu tingkah laku.8

Sedangkan menurut Hamzah B. Uno motivasi adalah kekuatan

yang terdapat dalam diri individu yang menyebabkan individu tersebut

bertindak atau berbuat.9

Dari berbagai pengertian diatas disimpulkan bahwa motivasi

adalah suatu dorongan yang disadari untuk melakukan aktivitas-

aktivitas tertentu guna mencapai sebuah tujuan tertentu yang

mengakibatkan perubahan-perubahan dalam prestasi.

b. Fungsi Motivasi Dalam Belajar

Dalam perilaku belajar sangat diperlukan adanya motivasi. Hasil

belajar akan menjadi optimal kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi

yang diberikan‚ akan makin berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi

akan senantiasa menentukan intensiatas usaha belajar bagi para siswa.

Sehubungan dengan hal tersebut ada tiga fungsi motivasi‚ yaitu:

1) Mendorong manusia untuk berbuat‚ jadi sebagai penggerak atau

motor yang melepaskan energy. Motivasi dalam hal ini merupakan

motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

2) Menentukan arah perbuatan‚ yakni ke arah tujuan yang hendak

dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan

kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

7 Nyanyu Khodijah‚ Psikologi Pendidikan‚ (Jakarta: RajaGrafindo Persada‚

2014)‚ hal. 150 8 Alisuf Sabri‚ Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya‚ 2010)‚ Cet.

Ke- 4‚ hal. 85 9 Hamzah B. Uno‚ Teori Motivasi dan Pengukurannya‚ (Jakarta‚ Bumi Aksara‚

2008)‚ Cet. Ke-3‚ hal. 3

Page 20: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

7

3) Menyeleksi perbuatan‚ yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa

yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan‚ dengan

menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi

tujuan tersebut. Di samping itu motivasi juga dapat berfungsi

sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi.10

c. Macam-macam motivasi

Motivasi adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang

untuk melakukan sesuatu.11

Berbicara tentang macam atau jenis

motivasi ini dapat dilihat dari berbagai sudut pandang‚ yaitu:

1. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya.

a. Motif-motif bawaan

Yang dimaksud dengan motif bawaan adalah motif yang dibawa

sejak lahir‚ jadi motivasi itu ada tanpa dipelajari.

b. Motif-motif yang dipelajari

Maksudnya motif-motif yang timbul karena dipelajari.12

Adapun

dilihat dari timbulnya‚ motivasi ada dua jenis yaitu: Intristic

Motivation dan Exstrinsic Motivation.

Di samping itu Frandsen‚ masih menambahkan jenis-jenis motif

berikut ini:

a. Cognitive Moties

Yang menunjuk pada gejala intrinsic‚ yakni menyangkut kepuasan

individual. Keputusan individual yang berada dalam diri manusia

dan biasanya berwujud proses dalam produk mental. Jenis motif

seperti ini adalah sangat primer dalam kegiatan belajar di sekolah‚ terutama yang berkaitan dengan pengembangan intelektual.

b. Self-expression

Penampilan diri adalah sebagian dari perilaku manusia.Yang penting

kebutuhan individu itu tidak sekedar tahu mengapa dan bagaimana

sesuatu itu terjadi‚ tetapi juga mampu membuat suatu kejadian.Untuk

10

Sardiman‚ Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar‚ (Jakarta: PT.

RajaGrafindo Persada‚ 2004)‚ Cet. 11‚ hal. 85 11

Abu Ahmadi‚ Joko Tri Prasetyo‚ Strategi Belajar Mengajar‚ (Bandung:

Pustaka Setia‚ 2007)‚ hal. 109 12

Sardiman‚ op. cit.‚hal. 86

Page 21: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

8

itu memang diperlukan kreativitas‚ penuh imajinasi. Jadi dalam hal

ini seseorang memiliki keinginan untuk aktualisasi diri.

c. Self-enhancement

Melalui aktualisasi diri dan pengembangan kompetensi akan

meningkatkan kemajuan diri seseorang.13

2. Jenis motivasi menurut pembagian dari Woordworth dan Marquis

a. Motif atau kebutuhan organis.

b. Motif-motif darurat.

c. Motif-motif objektif.

3. Motivasi Jasmaniah dan Rohaniah

Ada beberapa ahli yang menggolongkan jenis motivasi itu menjadi dua

jenis yaitu motivasi jasmaniah dan motivasi rohaniah. Motivasi Jasmani

terdiri dari: refleks‚ insting otomatis dan nafsu. Sedangkan yang

termasuk motivasi rohaniah adalah kemauan.

4. Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik

a. Motivasi Intrinsik (Intrinsic Motivation)

Yaitu motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu

dirangsang dari luar‚ karena dari diri individu sudah ada dorongan

untuk melakukan sesuatu.

b. Motivasi Ekstrinsik (Extrinsic Motivation)

Motivasi Ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya

karena adanya perangsang dari luar.14

d. Bentuk-bentuk Motivasi

Di dalam kegiatan belajar-mengajar peranan motivasi baik intristik

maupun ekstrinsik sangat diperlukan. Dengan motivasi‚ pelajar dapat

mengembangkan aktivitas dan inisiatif‚ dapat mengarahkan dan

memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar.

13

Sardiman‚ op. cit.‚hal. 87 14

Sardiman‚ op. cit.‚hal. 89-90

Page 22: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

9

Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi

dalam kegiatan belajar disekolah‚ menurut Sardiman sebagai berikut:

1. Memberi angka

Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan

belajarnya.Banyak siswa belajar‚ yang utama justru untuk mencapai

angka/nilai yang baik.

2. Hadiah

Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi‚ tetapi tidaklah

selalu demikian. Karena hadiah untuk suatu pekerjaan‚ mungkin tidak

akan menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat

untuk suatu pekerjaan tersebut.

3. Saingan/kompetesi

Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi

untuk mendorong belajar siswa. Persaingan‚ baik persaingan individual

maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar

siswa.

4. Ego-involvement

Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan

pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja

keras dengan mempertaruhkan harga diri‚ adalah sebagai salah satu

bentuk motivasi yang cukup penting. Seseorang akan berusaha dengan

segenap tenaga untuk mencapai prestasi yang baik dengan menjaga

harga dirinya.

5. Memberi ulangan

Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada

ulangan. Oleh karena itu‚ memberi ulangan ini juga merupakan sarana

motivasi.Tetapi yang harus diingat oleh guru‚ adalah jangan terlalu

sering karena bisa membosankan dan bersifat rutinitas. Dalam hal ini

guru harus juga terbuka‚ maksudnya kalau akan ulangan harus

diberitahukan kepada siswanya.

6. Mengetahui hasil

Dengan mengetahui hasil pekerjaan‚ apalagi kalau terjadi

kemajuan‚akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar. Semakin

mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat‚ maka ada motivasi

pada diri siswa untuk harus belajar‚ dengan harapan hasilnya terus

meningkat.

Page 23: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

10

7. Pujian

Apabila ada siswa yang sukses yang berhasil menyelesaikan

tugas dengan baik‚ perlu berikan pujian. Pujian ini adalah bentuk

reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang

baik.

8. Hukuman

Hukuman sebagai reinforcement yang negative tetapi kalau

diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi.Oleh

karena itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman.

9. Hasrat untuk belajar

Hasrat untuk belajar‚ berarti ada unsur kesengajaan‚ ada maksud

untuk belajar. Hal ini akan lebih baik bila dibandingkan segala sesuatu

kegiatan yang tanpa maksud. Hasrat untuk belajar berarti pada diri

anak didik itu memang ada motivasi untuk belajar‚ sehingga sudah

barang tentu hasilnya akan lebih baik.

10. Minat

Di depan sudah diuraikan bahwa soal motivasi sangat erat

dengan unsur minat. Motivasi muncul karena ada kebutuhan‚ begitu

juga minat sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi

yang pokok. Proses belajar itu akan berjalan lancar kalau disertai

dengan minat. Mengenai minat ini antara lain dapat dibangkitkan

dengan cara-cara sebagai berikut:

a. Membangkitkan adanya suatu kebutuhan.

b. Menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau.

c. Memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik.

d. Menggunakan berbagai macam bentuk mengajar.

11. Tujuan yang diakui

Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa‚ akan

merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan

memahami tujuan yang harus dicapai‚ karena dirasa sangat berguna

dan menguntungkan‚ maka akan timbul gairah untuk terus belajar.15

Motivasi selalu mempunyai tujuan‚ jika tujuan berarti bagi

siswa‚ akan berusaha untuk mencapainya. Tujuan yang menarik

merupakan motivasi yang terbaik.

15

Sardiman‚ op. cit.‚hal. 92-95

Page 24: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

11

e. Tujuan Motivasi

Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan motivasi adalah untuk

menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan

kemampuannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh

hasil atau mecapai tujuan tertentu.16

f. Motivasi Belajar

Motivasi belajar adalah kondisi psikologis yang mendorong

seseorang untuk belajar.17

Menurut Hamzah B. Uno hakekat Motivasi

belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang

sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku‚ pada umumnya

dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung.18

g. Indikator Motivasi

Indikator motivasi belajar menurut Hamzah B. Uno dapat

diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Adanya hasrat dan keinginan berhasil

2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar

3. Adanya harapan dan cita-cita masa depan

4. Adanya penghargaan dalam belajar

5. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar

6. Adanya lingkungan belajar yang kondusif.19

Dalam perilaku belajar terdapat motivasi belajar. Penguatan

motivasi-motivasi belajar tersebut ditangan para guru/pendidik dan

anggota masyarakat lain.20

h. Teori-teori Motivasi

Elliot‚ dkk. (1986) mengemukakan empat teori motivasi‚ yaitu:

teori hierarki kebutuhan Maslow‚ Teori Kognitif Bruner‚ teori Kebutuhan

Berprestasi‚ dan teori Atribusi.

16

Ngalim Purwanto, Loc. Cit. 17

Nyanyu Khodijah‚ Op. Cit.‚hal. 151 18

Hamzah B. Uno‚ Op. Cit.‚hal. 23 19

Hamzah B. Uno‚Op. Cit.‚ 20

Dimyati‚ Mudjiono‚ Belajar dan Pembelajaran‚ (Jakarta: Rineka Cipta‚

2013)‚ Cet. Ke-5, hal. 94

Page 25: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

12

1. Teori Hierarki Kebutuhan Maslow

Menurut teori ini‚ orang termotivasi terhadap sesuatu perilaku karena ia

memperoleh pemuasan kebutuhannya. Ada lima tipe dasar kebutuhan

dalam teori Maslow‚ yaitu: kebutuhan fisiologis‚ kebutuhan akan rasa

aman‚ kebutuhan akan cinta dan memiliki‚ kebutuhan akan penghargaan

dan kebutuhan aktualisasi diri (self-actualization).

2. Teori Kognitif Bruner

Kunci untuk membangkitkan motivasi bagi Bruner adalah discovery

learning. Siswa dapat melihat makna pengetahuan‚ keterampilan‚ dan

sikap bila mereka menemukan semua itu sendiri.

3. Teori Kebutuhan Berprestasi (Need Achievement Theory)

McClelland (dalam Elliot‚ 1996) menyatakan bahwa individu yang

memiliki kebutuhan untuk berprestasi adalah mereka yang berupaya

mencari tantangan‚ tugas-tugas yang cukup sulit‚ dan ia mampu

melakukannya dengan baik‚ mengharapkan umpan balik yang mungkin‚ serta ia juga mudah merasa bosan dengan keberhasilan yang terus

menerus.

4. Teori Atribusi

Teori ini berstandar pada tiga asumsi dasar (Petri‚ dalam Elloit‚ dkk.‚ 1996). Pertama orang ingin tahu penyebab perilakunya dan perilaku

orang lain‚ terutama perilaku yang penting bagi mereka. Kedua‚ mereka

tidak menetapkan penyebab perilaku mereka secara random. Ketiga‚ penyebab perilaku yang ditetapkan individu mempengaruhi perilaku

berikutnya. Jadi‚ menurut teori ini perilaku seseorang ditentukan

bagaimana atribusinya terhadap penyebab perilaku yang sama

sebelumnya.21

Sedangkan Teori motivasi menurut Purwanto adalah sebagai

berikut:

1. Teori Hedonisme‚ yaitu suatu aliran di dalam filsafat yang memandang

bahwa tujuan hidup yang utama pada manusia adalah mencari

kesenangan yang bersifat duniawi. Implikasi dari teori ini ialah adanya

anggapan bahwa semua orang akan cenderung menghindari hal-hal

yang sulit dan menyusahkan‚ merekacenderung lebih suka melakukan

yang mendatangkan kesenangan.

2. Teori Naluri‚ pada dasarnya manusia memiliki tiga dorongan nafsu

pokok yang dalam hal ini disebut juga naluri‚ yaitu:

a) Naluri mempertahankan diri

b) Naluri mengembangkan diri

21

Nyayu Khodijah‚ Op. Cit.‚hal. 154

Page 26: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

13

c) Naluri mengembangkan/mempertahankan jenis.

Dengan memiliki ketiga naluri pokok tersebut maka kebiasaan-

kebiasaan ataupun tindakan-tindakan dan tingkah laku manusia yang

diperbuatnya.

3. Teori Reaksi yang Dipelajari

Teori ini berpandangan bahwa tindakan atau perilaku manusia tidak

berdasarkan naluri-naluri‚ tetapi berdasarkan pola-pola tingkah laku

yang dipelajari dari kebudayaan di tempat orang itu hidup.

4. Teori Daya Pendorong

Teori ini merupakan perpaduan antara “teori naluri” dengan “teori

reaksi yang dipelajari. Daya pendorong adalah semacam naluri‚ tetapi

hanya sesuatu dorongan kekuatan yang luas terhadap suatu arah yang

umum.misalnya‚ suatu daya pendorong pada jenis kelamin yang lain.

5. Teori Kebutuhan

Teori motivasi yang sekarang banyak dianut orang adalah teori

kebutuhan. Teori beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan oleh

manusia pada hakikatnya adalah untuk memenuhi kebutuhannya‚ baik

kebutuhan fisik maupun kebutuhan psikis.22

i. Peran Motivasi Dalam Mencapai Keberhasilan Belajar

Motivasi merupakan salah satu unsur dalam mencapai prestasi

belajar yang optimal selain kondisi kesehatan secara umum‚ intelegensi‚

dan bakat minat.23

Dalam kegiatan belajar‚ motivasi dapat dikatakan sebagai

keseluruhan daya penggerak dalam diri individu yang menimbulkan

kegiatan belajar‚ yang menjamin kelangsungan kegiatan belajar‚ dan

yang memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang

dikehendaki akan tercapai.

Prinsip-prinsip motivasi dalam aktivitas belajar‚ yaitu:

1) Motivasi sebagai penggerak yang mendorong aktivitas belajar.

2) Motivasi instrinsik lebih utama daripada motivasi ekstrinsik dalam

belajar.

3) Motivasi berupa pujian lebih baik daripada hukuman.

4) Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan belajar.

22

Ngalim Purwanto‚ Op. Cit. hal. 74 23

Ibid.‚hal. 156

Page 27: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

14

5) Motivasi dapat memupuk optimisme dalam belajar.

6) Motivasi melahirkan prestasi dalam belajar.24

j. Unsur-unsur yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Motivasi belajar merupakan segi kejiwaan yang mengalami

perkembangan‚ artinya pengaruh oleh kondisi fisiologis dan

kematangan psikologi siswa‚ sebagai ilustrasi‚ keinginan anak untuk

membaca majalah misalnya‚ terpengaruh oleh kesiapan alat-alat indra

untuk mengucap kata25

. Adapun unsur-unsur yang mempengaruhi

motivasi belajar menurut Dimyati dan Mudjiono adalah sebagai berikut:

1) Cita-cita atau aspirasi siswa

Cita-cita akan memperkuat motivasi belajar intrinsic maupun

ekstrinsik. Sebab tercapainya suatu cita-cita akan mewujudkan

aktualisasi diri.

2) Kemampuan siswa

Keinginan seorang anak perlu dibarengi dengan kemampuan

anak kecakapan mencapainya. Latihan yang berulang-ulang akan

membentuk suatu kemampuan yang diinginkannya‚ secara pelan-

pelan terjadilah kegemaran yang akan timbul dalam diri anak

tersebut. Sehingga akan tercapainya keberhasilan yang akan

memuaskan dan menyenangkan hatinya. Secara ringkas dapat

dikatakan bahwa kemampuan akan memperkuat motivasi anak untuk

melaksanakan tugas-tugas perkembangan.

3) Kondisi siswa

Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani

mempengaruhi belajar.

24

Ibid.‚ 25

Dimyati‚ Mudjiono Op.Cit.‚ hal. 97

Page 28: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

15

4) Kondisi lingkungan siswa

Lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam‚ lingkungan

tempat tinggal‚ pergaulan sebaya‚ dan kehidupan kemasyarakatan.

Sebagai anggota masyarakat siswa dapat terpengaruh oleh

lingkungan sekitar. Dengna lingkungan yang aman‚ tentram‚ tertib‚

dan indah‚ maka semangat dan motivasi belajar mudah diperkuat.

5) Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran

Pelajar yang masih berkembang jiwa raganya‚ lingkungan yang

semakin bertambah baik berkat dibangun‚ merupakan kondisi

dinamis yang bagus bagi pembelajaran.Guru yang profesional

diharapkan mampu memanfaatkan sumber belajar disekitar sekolah

untuk memotivasi belajar.

6) Upaya guru dalam membelajarkan siswa

Upaya guru dalam membelajarkan siswa terjadi di sekolah

dan diluar sekolah. Upaya pembelajaran di sekolah meliputi hal-hal

berikut:

a) Menyelenggarakan tertib belajar disekolah

b) Membina disiplin belajar dalam tiap kesempatan‚ seperti

pemanfaatan waktu dan pemeliharaan fasilitas sekolah

c) Membina belajar tertib pergaulan

d) Membina belajar tertib lingkungan sekolah

Disamping penyelenggaraan tertib yang umum tersebut‚ maka

secara individual tiap guru menghadapi anak didiknya. Upaya

pembelajaran tersebut meliputi:

a) Pemahaman tentang diri siswa dalam rangka kewajiban tertib

belajar.

b) Pemanfaatan penguatan berupa hadiah‚ kritik‚ hukuman secara

tepat guna.

Page 29: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

16

c) Mendidik cinta belajar.

k. Teknik-teknik Motivasi Dalam Pembelajaran

Beberapa teknik motivasi yang dapat dilakukan dalam

pembelajaran menurut Hamzah B. Uno sebagai berikut:

1) Pernyataan penghargaan secara verbal

2) Menggunakan nilai ulangan sebagai pemicu keberhasilan

3) Menimbulkan rasa ingin tahu

4) Memunculkan sesuatu yang tidak diduga oleh siswa

5) Menjadikan tahap dini dalam belajar mudah bagi siswa

6) Menggunakan materi yang dikenal siswa sebagai contoh dalam

belajar

7) Gunakan kaitan yang unik dan tak terduga untuk menerapkan

suatu konsep dan prinsip yang telah dipahami

8) Menuntut siswa untuk menggunaka hal-hal yang telah dipelajari

sebelumnya

9) Menggunakan simulasi dan permainan

10) Memberi kesempatan kepada siswa untuk memperlihatkan

kemahirannya di depan umum

11) Mengurangi akibat yang tidak menyenangkan dan keterlibatan

siswa dalam kegiatan belajar

12) Memahami iklim social dalam sekolah

13) Memanfaatkan kewibawaan guru secara tepat

14) Memperpadukan motif-motif yang kuat

15) Memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai

16) Merumuskan tujuan-tujuan sementara

17) Memberitahukan hasil kerja yang telah dicapai

18) Membuat suasana persaingan yang sehat di antara para siswa

19) Menyembangkan persaingan dengan diri sendiri

20) Memberikan contoh yang positif.26

26

Hamzah B. Uno‚ Op. Cit.‚hal. 34-37

Page 30: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

17

2. Pembelajaran PKn

a. Pengertian Pembelajaran PKn

Pendidikan Kewarganegaraan yang dalam bahasa Inggris

dikenal dengan istilah Civic Education mempunyai banyak

pengertian dan istilah.

Henry Randall Waiten (1988) sebagaimana dikutip oleh

Ubaidillah (2006) merumuskan penegertian civics sebagai berikut:

“The science of citizenship‚ the relation of man‚ the

individual‚ to man in organized collections‚ the individual in his

relation to the state”. (Ilmu pengetahuan kewarganegaraan‚ hubungan seseorang dengan orang lain dalam perkumpulan-

perkumpulan yang terorganisir‚ hubungan seorang individu dengan

Negara).27

Muhammad Numan Soematri mengartikan civics sebagai

ilmu kewarganegaraan yang membicarakan hubungan manusia

dengan perkumpulan-perkumpulan yang terorganisir (organisasi

social‚ ekonomi‚ politik)‚ dan hubungan individu-individu dengan

Negara.28

Disamping itu Pendidikan Kewarganegaraan juga

dimaksudkan sebagai usaha membekali siswa dengan budi pekerti‚

pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan

antara sesama warga Negara maupun antar warga Negara dengan

Negara.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembelajaran PKn

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan

pembelajaran PKn antara lain adalah:

27

Junaidi‚ dkk.‚ Pendidikan Kewarganegaraan‚ (Surabaya; Lapis-PGMI‚ 2009)‚

paket 1‚ hal. 12 28

Ibid.

Page 31: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

18

1. Guru

Seorang guru yang profesional dituntut untuk mempunyai

kemampuan-kemampuan tertentu‚ guru merupakan pribadi yang

berkaitan erat dengan tindakannya di dalam kelas‚cara berkomunikasi‚

berinteraksidengan warga sekolah dan masyarakat umumnya. Seorang

guru harus menjadi orang yang special‚ namun lebih baik lagi jika ia

menjadi special bagi semua siswanya.29

2. Siswa

Jika ditinjau dari siswa maka banyak factor-faktor yang perlu

mendapat perhatian‚ lebih-lebih hubungannya dengan belajar PKn.

PKn bagi siswa pada umumnya merupakan pelajaran yang kurang

disenangi karena kurangnya antusias siswa terhadap pelajaran ini.

3. Sarana dan Prasarana

Pembelajaran akan dapat berlangsung lebih baik jika sarana dan

prasarananya menunjang. Sarana yang cukup lengkap seperti

perpustakaan dengan buku-buku PKn yang relevan.

4. Strategi Pembelajaran

Strategi Pembelajaran PKn adalah strategi pembelajaran yang

aktif‚ Pembelajaran aktif ditandai oleh dua faktor‚ yaitu:

(1) Adanya interaksi antara seluruh komponen dalam proses

pembelajaran terutama antara guru dan siswa

(2) Berfungsi secara optimal seluruh sence siswa yang meliputi

indera‚ emosi‚ karsa‚ dan nalar.

c. Tujuan Pembelajaran PKn

Berdasarkan Permendiknas No. 22/2006 tentang Standar Isi Kurikulum

Nasional‚ tujuan pembelajaran PKn di MI agar peserta didik memiliki

kemampuan sebagai berikut:

29

Jejen Musfah‚ Peningkatan Kompetensi Guru‚ (Jakarta: Kencana‚ 2011)‚ hal.

54

Page 32: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

19

1. Berpikir secara kritis‚ rasional dan kreatif dalam menanggapi isu

kewarganegaraan

2. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab dan bertindak secara

cerdas dalam kegiatan bermasyarakat‚ berbangsa dan bernegara serta

anti-korupsi

3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri

berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup

bersama dengan bangsa-bangsa lainnya

4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam pencaturan dunia secara

langsung atau tidak langsung dengan memnfaatkan teknologi informasi

dan komunikasi.30

Lebih lanjut‚ tujuan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan‚

menurut Mulyasa adalah untuk menjadikan siswa dan siswi:

1. Mampu berpikir secara kritis‚rasional dan kreatif dalam menanggapi

persoalan hidup maupun isu kewarganegaraan di negaranya.

2. Mampu berpartisipasi dalam segala bidang kegiatan‚ secara aktif dan

bertanggung jawab‚ sehingga dapat bertindak secara cerdas dalam

semua kegiatan‚ dan

3. Dapat berkembang secara positif dan demokratis‚ sehingga mampu

hidup bersama dengan bangsa lain di dunia dan mampu berinteraksi‚ serta mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi

dengan baik.31

Dengan demikian tujuan pembelajaran PKn MI adalah untuk

menjadikan warganegara yang baik‚ yaitu warganegara yang tahu‚ mau

dan sadar akan hak dan kewajibannya.

d. Ruang Lingkup Pembelajaran PKn

Ruang lingkup pembelajaran PKn MI sebagaimana yang

dinyatakan pada kurikulum nasional yang tercantum dalam

Permendiknas 22/2006 tentang Standar Isi adalah sebagai berikut:

1. Persatuan dan kesatuan bangsa‚ meliputi hidup rukun dalam

perbedaan‚ cinta lingkungan‚ kebanggaan sebagai bangsa Indonesia‚ sumpah pemuda‚ keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia‚ partisipasi dalam pembelaan negara‚ sikap positif terhadap Negara

Kesatuan Republik Indonesia‚ keterbukaan dan jaminan keadilan.

30

Murtado Amin‚ dkk.‚ Pembelajaran PKn MI‚ (Surabaya: LAPIS-PGMI‚

2009)‚ hal. 8-9 paket 1 31

Ibid.‚

Page 33: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

20

2. Norma‚ hukum dan peraturan, meliputi tertib dalam kehidupan

keluarga, tata tertib di sekolah, norma yang berlaku dimasyarakat,

peraturan-peraturan daerah, norma-norma dalam kehidupan

berbangsa dan bernegardana, sistim hukum dan peradilan nasional,

dan hukum dan peradilan internasional.

3. Hak asasi manusia, meliputi hak dan kewajiban anak, hak dan

kewajiban anggota masyarakat, instrument nasional dan

internasional HAM, pemajuan, penghormatan dan perlindungan

HAM.

4. Kebutuhan warganegara, meliputi hidup gotong royong, harga diri

sebagai warga masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan

mengeluarkan pendapat, menghargai keputusan bersama, prestasi

diri, persamaan kedudukan warga Negara.

5. Konstitusi Negara, meliputi proklamasi kmerdekaan dan konstitusi

yang pertama, konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di

Indonesia, hubungan dasar Negara degan konstitusi.

6. Kekuasaan dan politik, meliputi pemerintahan desa dan kecamtan,

pemerintahan daerah dan otonomi-pemerintahan pusat, demokrasi

dan sistem politik, budaya politik, budaya demokrasi menuju

masyarakat madani, sistem pemerintah, pers dalam masyarakat

demokrasi.

7. Kedudukan pancasila, meliputi kedudukan pancasila sebagai dasar

Negara dan ideology Negara, proses perumusan pancasila sebagai

dasar Negara, pengalaman nilai-nilai pancasila, dalam kehidupan

sehari-hari, pancasila sebagai ideology terbuka.

8. Globalisasi, meliputi globalisasi dilingkungannya, politik luar negeri

Indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi, hubungan

internasional, dan mengevaluasi globalisasi.32

e. Karakteristik Pembelajaran PKn

Dalam standar isi 2006 dijelaskan bahwa PKn persekolahan atau

mata pelajaran PKn adalah mata pelajaran yang memfokuskan pada

pembentukan warga Negara yang memahami dan mampu

melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara

Indonesia yang cerdas‚ terampil‚ dan berkarakter yang diamanatkan

oleh Pancasila dan UUD 1945.

Dalam naskah Kurikulum 2006 dinyatakan bahwa pembelajaran

dalam mata pelajaran kewarganegaraan merupakan proses dan upaya

32

Ibid.‚ hal. 9-10 paket 1

Page 34: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

21

dengan menggunakan pendekatan belajar kontekstual untuk

mengembangkan dan meningzkatkan kecerdasan‚ keterampilan‚ dan

karakter warga Negara Indonesia.

Pendekatan belajar kontekstual dapat diwujudkan antara lain

dengan metode-metode:

1) Kooperatif

2) Penemuan (discovery)

3) Inkuiri (inquiry)

4) Interaktif

5) Eksploratif

6) Berpikir kritis

7) Pemecahan masalah (problem solving)

3. Strategi Pembelajaran

a. Pengertian Strategi Pembelajaran

Menurut Hamzah B. Uno strategi pembelajaran adalah cara-

cara yang akan digunakan oleh pengajar untuk memilih kegiatan

belajar yang akan digunakan selama proses pembelajaran.33

Kemp

(1995) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu

kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar

tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.34

Dari berbagai pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

strategi pembelajaran harus digunakan dalam proses pembelajaran

agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien.

b. Komponen Strategi Pembelajaran

Dick dan Carey (1978) menyebutkan ada 5 komponen

strategi pembelajaran‚ yaitu (1) kegiatan pembelajaran

33

Hamzah B. Uno‚ Model Pembelajaran‚ (Jakarta: Bumi Aksara‚ 2008)‚ Cet‚

ke-3‚ hal. 3 34

Wina Sanjaya‚ Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan‚ (Jakarta: Prenada media Group‚ 2006)‚ hal. 126

Page 35: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

22

pendahuluan‚ (2) penyampaian informasi‚ (3) partisipasi peserta

didik‚ (4) tes‚ dan (5) kegiatan lanjutan.35

c. Kriteria Pemilihan Strategi Pembelajaran

Mager (1977:54) menyampaikan beberapa kriteria yang dapat

digunakan dalam memilih strategi pembelajaran‚ yaitu sebagai

berikut:

1) Berorientasi pada tujuan pembelajaran

2) Pilih teknik pembelajaran sesuai dengan keterampilan yang

diharapkan dapat dimiliki saat bekerja

3) Gunakan media pembelajaran yang sebanyak mungkin

memberikan rangsangan pada indra peserta didik.36

4. Inquiry Discovery Learning

a. Pengertian Inquiry Discovery Learning

Inquiry Discovery Learning merupakan strategi belajar mengajar

yang menekankan pada siswa untuk belajar mencari dan menemukan

sendiri37

. Penyajian bahan dalam strategi pembelajaran ini tidak dalam

bentuk final‚ tetapi siswa diberi peluang untuk mencari dan menemukan

sendiri dengan mempergunakan teknik pendekatan pemecahan masalah.

Menurut Brunner discovery learning adalah merupakan belajar

dengan menemukan sendiri menggunakan prinsip belajar induktif‚ yaitu

dari khusus ke yang umum.38

Sedangkan menurut Djamarah dan Aswan

Inquiry Discovery Learning adalah belajar mencari dan menemukan

sendiri.39

Proses pembelajaran strategi ini berlangsung dengan cara

memberikan stimulus atau rangsangan yang dapat medorong siswa

35

Hamzah B. Uno‚Op. Cit.‚ 36

Ibid.‚ hal. 8 37

H.E. Syarifudin‚dkk.‚ op. cit.‚ hal. 14 38

Junaidi‚ dkk.‚ Strategi Pembelajaran‚ (Surabaya: LAPIS-PGMI‚ 2008)‚ paket

3‚ hal. 11 39

Djamarah dan Aswan Zain‚Strategi Belajar Mengajar‚ (Jakarta: Rineka

Cipta‚ 2006)‚ Cet‚ ke-3‚ hal.19

Page 36: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

23

untuk ikut terlibat dalam berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran

dan peran guru lebih banyak sebagai pembimbing dan fasilitator.

b. Langkah-langkah Strategi Pembelajaran Inquiry Discovery

Learning

Secara garis besar lagkah-langkah pokok strategi ini

dikemukakan oleh Djamarah meliputi:

1. Simulation. Guru mengajukan permasalahan kepada siswa atau

siswa menemukan sendiri permasalahan dalam buku teks atau

sumber-sumber lainnya.

2. Problem Statement. Siswa diberi kesempatan untuk

mengidentifikasi masalah serta merumuskan permasalahan yang

paling actual untuk di pecahkan. Dari rumusan masalah yang

dikemukakan siswa dibimbing untuk mencari jawaban sementara

atau merumuskan hipotesis yang merupakan jawaban sementara

dari rumusan masalah yang telah dibuat.

3. Data collection. Untuk membuktikan rumusan hipotesis yang telah

dibuat‚ siswa diberi kesempatan untuk membuktikannya melalui

kegiatan pengumpulan data (data collection) dengan mencari dan

mengumpulkan berbagai informasi yang diperlukan dan relevan

dengan cara membaca literature‚ mengamati objek‚ wawancara

dengan nara sumber‚ melakukan uji coba sendiri‚ dan sebagainya.

4. Data processing. Pada kegiatan pemprosesan data semua informasi

yang telah diperoleh baik melalui bacaan‚ wawancara‚ observasi‚

dan sebagainya‚ kemudian diolah‚ diklasifikasikan‚ ditabulasikan‚

bahkan bila diperlukan dihitung dengan menggunakan analisis

statistic diskriptif maupun statistic analisis dinferensial.

5. Verification‚ atau pembuktian. Dari hasil pengolahan dan

pentafsiran‚ atau informasi yang ada dan dengan bantuan analisis

statistic diskriptif dan analisis statistic inferensial‚ dugaan

Page 37: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

24

sementara atau hipotasis yang telah dirumuskan terdahulu itu

kemudian dicek‚ apakah terjawab atau tidak apakah terbukti atau

tidak.

6. Generalization. Tahap selanjutnya adalah siswa dibimbing untuk

menarik kesimpulan berdasarkan vertifikasi yang telah dilakukan

pada langkah-langkah sebelumnya.40

B. Hasil Penelitian Yang Relevan

Alimun Sulkan dalam penelitian: “penerapan metode eksploratory

discovery sebagai upaya peningkatan motivasi belajar SAINS pada siswa

kelas V”. hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode

Eksploratory Discovery dapat meningkatkankan motivasi belajar siswa pada

mata pelajaran SAINS. Peningkatan ini ditunjukkan pada keaktifan yang

dicapai antara siklus I (16‚60%)‚ siklus II (45‚50%)‚ peningkatan prosentase

28‚90% dan siklus III (88‚80%) peningkatan prosentase 43‚30%.

Mohammad Anis Choerul Basyar dalam penelitian: “Upaya

meningkatkan motivasi belajar mata pelajaran PKn melalui layanan

bimbingan kelompok pada siswa kelas V”. hasil penelitian menunjukkan

bahwa layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan motivasi belajar.

Berdasarkan hasil observasi sebelum tindakan‚ 7 siswa kategori kurang dan

3 siswa katageri cukup (motivasi sebelum tindakan sebesar 43‚9%)

Peningkatan ditunjukkan pada siklus I sebesar (68%) terjadi peningkatan

sebesar 24‚1%. Sedangkan hasil analisis siklus II‚ motivasi belajar

meningkat baik sebesar 84‚5% terjadi peningkatan sebesar 16‚5% dari siklus

I. sehingga keseluruhan dari 2 siklus terjadi peningkatan 40‚5% dan semua

siswa berada dalam kategori sangat baik.

Sukron dalam penelitian “Peningkatan Motivasi belajar melalui

Metode Bermain kelas III MI Hidayatul Istiqomah Basmol Jakarta

Barat”.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran

40

H.E. Syarifudin‚ dkk.‚ op. cit.‚ hal. 15-16

Page 38: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

25

menggunakan metode bermain dapat meningkatkan motivasi belajar

pendidikan kewarganegaraan (PKn).Motivasi belajar siswa dapat dilihat

melalui angket.Hasil perhitungan angket menunjukkan motivasi belajar

siswa sebesar 65%‚ siklus I sebesar 75% dan siklus II sebesar

80%.Kesimpulannya bahwa penerapan pembelajaran menggunakan metode

bermain dapat meningkatan motivasi belajar siswa.

C. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka teori dan kerangka pemikiran di atas‚ maka

yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah: meningkatnya motivasi

belajar PKn melalui strategi pembelajaran Inquiry Discovery Learning pada

siswa kelas V MI Ta’lim Mubtadi Cipondoh Kota Tangerang.

Page 39: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

26

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat Dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah Ta’lim Mubtadi

yang beralamat di Jalan Maulana Hasanudin Kelurahan Cipondoh Kecamatan

Cipondoh Kota Tangerang. Adapun Waktu penelitian ini selama 5 bulan

direncanakan dari bulan Agustus sampai dengan Desember 2014. Untuk

kegiatan yang lebih rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.1

Jadwal Rencana Kegiatan Penelitian

No Kegiatan

Bulan

Agustus September Oktober November Desember

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengajuan Judul

2 Bimbingan

Proposal

3 Seminar

Proposal

4 Revisi Seminar

5 Pembuatan

Instrumen

6 Penelitian di

sekolah

7 Siklus I

8 Siklus II

9 Pengolahan dan

Analisis Data

10 Sidang Skripsi

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Penelitian Tindakan Kelas merupakan bentuk kajian yang bersifat reflektif.

Sementara Mc Niff (2002:1) dalam bukunya yang berjudul “Action

26

Page 40: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

27

Research: Principles and practice” memandang penelitian sebagai bentuk

penelitian reflektif yang dilakukan oleh guru sendiri yang hasilnya dapat

dimanfaatkan sebagai alat untuk mengembangkan dan perbaikan

pembelajaran.41

Jadi dapat disimpulkan PTK adalah kajian yang

dilaksanakan dengan maksud untuk meningkatkan kemantapan rasional dan

memiliki tujuan memperbaiki praktik pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Komponen yang dikaji dalam penelitian ini meliputi siswa kelas V‚

guru pengampu kelas V‚ materi pelajaran‚ serta motivasi belajar. Praktik

pembelajaran terbagi menjadi tiga tahapan‚ yaitu kondisi awal‚ siklus I dan

siklus II. Konsep pokok penelitian tindakan kelas menurut Kurt Lewin

terdiri dari empat komponen‚ yaitu (1) perencanaan (planning)‚ (2) tindakan

(acting)‚ (3) pengamatan (observing)‚ (4) refleksi (reflecting).42

Keempat

tahap dalam PTK dapat digambarkan pada bagan berikut:

Gambar 1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas

Model Jhon Elliot

41

M. Asrori‚ Penelitian Tindakan Kelas‚ (Bandung: CV. Wacana Prima‚ 2009)‚ hal. 4 42

Dadang Yudhistira‚ Menulis Penelitian Tindakan Kelas Yang APIK‚ (Jakarta:

Mulya Abadi‚ 2012)‚ hal. 46

Pelaksanaan

Perencanaan Pengamatan

Refleksi

SIKLUS I

Pelaksanaan

Pengamatan

Refleksi

Perencanaan SIKLUS II

Page 41: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

28

Proses penelitian tindakan kelas dari setiap siklus terdiri dari empat

tahap, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.

C. Subjek penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V MI Ta’lim Mubtadi

Cipondoh Kota Tangerang yang berjumlah 18 siswa‚ yang terdiri dari 11

siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan. Sementara partisipan dalam

penelitian ini adalah rekan sejawat yang merupakan guru kelas V yang

bertindak sebagai pengamat yang dipercaya dapat bekerjasama untuk

memberi masukan‚ kritik dan saran yang membangun dalam penelitian.

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian

Peran peneliti disini bukan hanya sebagai peneliti namun terlibat

langsung dalam kegiatan pembelajaran. Peneliti sekaligus memperbaiki

kondisi belajar‚ mengenai permasalahan yang muncul dalam pembelajaran

serta mencari alternatif permasalahan‚ dengan mengembangkan kemitraan

dengan guru (teman sejawat) yang mengajar dikelas V MI Ta’lim Mubtadi

Cipondoh Kota Tangerang.

Posisi peneliti dalam penelitian ini sebagai pelaksana utama yaitu

keikutsertaan peneliti dikategorikan pada peran aktif‚ peneliti sebagai

pelaksana tunggal proses pembelajaran/tindakan. Peneliti langsung

melakukan kegiatan pembelajaran berusaha mengumpulkan data sesuai

focus penelitian.

E. Tahapan Intervensi Tindakan

Ciri utama yang membedakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

dengan penelitian jenis lainnya adalah tindakan. Tindakan yang dilakukan

tentu saja berdasarkan atas kesadaran adanya masalah yang dirasakan

mengganggu proses pembelajaran yang kemudian hendak dipecahkan

melalui hipotesa yang diajukan.

Page 42: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

29

Secara garis besar prosedur penelitian tindakan mencapai empat

tahap yaitu: perencanaan‚ tindakan‚ pengamatan‚ refleksi. Rencana

intervensi tindakan yang akan dilakukan dalam dua siklus‚ dengan rincian

siklus satu terdiri dari dua pertemuan dan pertemuan ketiga merupakan

siklus kedua. Dalam penelitian ini tahapan-tahapan yang dilakukan adalah

sebagai berikut:

1. Perencanaan (Planning)

Setelah peneliti mengetahui pokok permasalahan yang terjadi‚

peneliti merencanakan tindakan sebagai berikut:

a. Peneliti dengan observer mengadakan pertemuan dan berdiskusi

untuk menentukan langkah-langkah yang akan dilaksanakan dalam

penelitian.

b. Peneliti merencanakan scenario pembelajaran yang sesuai dengan

kurikulum dan tingkat kemampuan awal siswa berdasarkan hasil

kesepakan dengan observer.

2. Tindakan (Acting)

Peneliti melaksanakan proses belajar mengajar sesuai dengan

rencana pembelajaran yang telah disusun dalam scenario pembelajaran

dengan materi yang telah direncanakan sesuai dengan kesepakatan

bersama. Dalam melaksanakan kegiatan ini peneliti mengikuti petunjuk-

petunjuk yang telah disusun dalam scenario pembelajaran. Dalam

penelitian ini juga melibatkan kolabolator. Kolabolator disini adalah

teman sejawat yang mengamati saat berlangsung kegiatan.

3. Pengamatan (Observing)

Observasi dilakukan untuk mengamati pelaksanaan tindakan yang

sedang dan telah dilaksanakan. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini‚

observer mengamati pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan

lembar pengamatan/observasi yang meliputi motivasi dan keaktifan siswa

dalam belajar yang dapat dilihat dari semangat belajar‚ keberanian

Page 43: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

30

bertanya dan menjawab pertanyaan‚ keteunan belajar‚ mengekspresikan

diri dan sebagainya.

Observasi dilakukan untuk melihat perkembangan motivasi belajar

siswa terhadap pelajaran pendidikan kewarganegaraan dan juga

kesesuaian pelaksanaan tindakan dengan rencana tindakan yang telah

disusun sebelumnya‚ serta mengetahui seberapa jauh pelaksaan tindakan

yang sedang berlangsung dapat menghasilkan perubahan yang

diharapkan yakni meningkatkan motivasi belajar pendidikan

kewarganegaraan.

4. Refleksi (Reflecting)

Refleksi dilakukan untuk mengumpulkan dan menganalisis data

hasil observer‚ baik peneliti maupun kolaborator bersama-sama

melakukan refleksi. Refleksi juga dilakukan untuk melihat hasil

sementara penggunaan strategi pembelajaran Inquiry Discovery

Learning dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata

pelajaran pendidikan kewarganegaraan.

Diantara proses kegiatan refleksi adalah peneliti dengan

kolaborator mengadakan diskusi dan Tanya jawab dengan tujuan untuk

melakukan perbaikan pada proses pembelajaran bagi peneliti pada

putaran berikutnya.

F. Hasil intervensi tindakan yang diharapkan

Pencapaian keberhasilan dari setiap tindakan yang dilaksanakan dalam

kegiatan pembelajaran dapat dicapai dengan baik apabila:

1. Melalui proses‚ tercapainya tujuan yang telah ditentukan‚ pelaksanaan

program yang sesuai dengan rencana yang telah disusun‚ bentuk

kegiatan yang sesuai dengan apa yang telah dibuat‚ adanya kesesuaian

antar strategi pembelajaran Inquiry Discovery Learning dengan

materi yang diberikan pada siswa dan adanya keaktifan siswa secara

langsung terhadap pembelajaran. Hal ini tercermin pada sikap antusias

Page 44: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

31

siswa terhadap kegiatan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan

dengan menggunakan strategi pembelajaran Inquiry Discovery

Learning‚ adanya motivasi dalam diri siswa serta sikap interaktif dan

keaktifan siswa baik secara individu maupun kelompok.

2. Melalui angket motivasi‚ hasil angket refleksi siswa terhadap

pembelajaran untuk masing-masing siklus, digunakan untuk

mengetahui pendapat siswa mengenai pembelajaran yang sudah

dilaksanakan. Penelitian dianggap berhasil apabila disetiap siklus

memperlihatkan peningkatan motivasi belajar pendidikan

kewarganegaraan.

G. Data dan Sumber Data

1. Data penelitian

Data penelitian yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas

tentang upaya meningkatkan motivasi belajar PKn melalui strategi

pembelajaran Inquiry Discovery Learning ada dua jenis‚ yaitu :

pertama‚ data pemantau tindakan (akting) yang diperoleh untuk

mengontrol kesesuaian tindakan dengan rencana yang telah dibuat

sebelumnya. kedua‚ data penelitian (research) merupakan data yang

diambil melalui hasil tindakan yang dilakukan‚ yaitu berupa

peningkatan motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran PKn.

2. Sumber Data

a. Data pemantau diperoleh dari guru disaat guru melaksanakan

pembelajaran (observer)

b. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas V MI

Ta’lim mubtadi Cipondoh Kota Tangerang pada semester I Tahun

Pelajaran 2014-2015.

Page 45: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

32

H. Instrumen Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan instrument pengumpulan data yaitu

pengamatan tindakan yang dilakukan oleh peneliti, dalam penelitian ini

intrumen pengumpulan data berbentuk pengamatan pelaksanaan tindakan

kelas dan catatan lapangan. Sedangkan instrument untuk mengukur

motivasi belajar siswa dengan strategi pembelajaran Inquiry Discovery

Learning berbentuk angket. Angket atau

1. Instrument Pengamatan Tindakan

Dalam penelitian ini skor diperoleh berdasarkan pengamatan

pembelajaran pendidikan kewarganegaraan dengan menggunakan

strategi pembelajaran Inquiry Discovery Learning melalui format

observasi kegiatan siswa dan guru yang diisi oleh observer selama

penelitian berlangsung. Adapun pedoman observasi guru dan siswa

sebagai berikut:

Tabel 3.2

Lembar Pengamatan Kemampuan Guru

dalam Pembelajaran Inquiry Discovery Learning

Nama Guru :

Hari / Tanggal :

Sekolah :

Kelas / Semester :

Berilah penilaian anda dengan mencantumkan tanda cek list () pada kolom

yang sesuai

No Aspek yang Dinilai Dilakukan Skor

Ya Tidak 1 2 3 4

1 Persiapan guru memulai kegiatan

pembelajaran

2 Memberikan apersepsi

3 Menyampaikan pengarahan tentang

pembelajaran

4 Membagi kelompok

5 Kemampuan guru memberikan

motivasi

6 Diskusi dan penjelasan konsep

Page 46: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

33

No Aspek yang Dinilai Dilakukan Skor

Ya Tidak 1 2 3 4

7 Kemampuan menggunakan metode

8 Kemampuan mengarahkan siswa

Jumlah Skor Total

Rata-Rata

Kriteria Penskoran

Skor 1,0 – 1,4 : Pembelajaran Kurang Baik

Skor 1,5 – 2,4 : Pembelajaran Cukup Baik

Skor 2,5 – 3,4 : Pembelajaran Baik

Skor 3,5 – 4,0 : Pembelajaran Sangat Baik

Mengetahui

Kepala Madrasah Ibtidaiyah Observer

Ta’lim Mubtadi

(…………………………….) (……………………….)

Tabel 3. 3

Lembar Pengamatan Motivasi Siswa

Nama Siswa :

Hari / Tanggal :

Sekolah :

Kelas / Semester :

Berilah penilaian anda dengan mencantumkan tanda cek list () pada kolom

yang sesuai

No Butir Pengamatan / Aktivitas Siswa Dilakukan Skor

Ya Tidak A B C D

1. Keaktifan Siswa

Aktif mengemukakan pendapat

Aktif bertanya

Aktif menjawab pertanyaan

Aktif mengerjakan evaluasi

2. Kerja Sama

Siswa mengkondisikan diri

berkelompok

Page 47: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

34

No Butir Pengamatan / Aktivitas Siswa Dilakukan Skor

Ya Tidak A B C D

Mengolah data yang telah

terkumpul

Aktif berinteraksi dengan guru dan

teman

3. Kedisiplinan

Datang tepat waktu

Menyelesaikan tugas dengan baik

Tidak mengganggu teman ketika

proses pembelajaran

4. Perhatian terhadap Pelajaran

Mampu mengidentifikasi masalah

Mampu Merumuskan kesimpulan

hasil pembahasan materi

Berani tampil di depan kelas

Semangat mengerjakan tugas

Jumlah Skor Total

Persentase

Kriteria Penskoran

Skor A : Sangat Baik

Skor B : Baik

Skor C : Cukup

Skor D : Kurang

Mengetahui

Kepala Madrasah Ibtidaiyah Observer

Ta’lim Mubtadi

(…………………………….) (……………………….)

2. Instrument Angket Motivasi Belajar

a. Skor yang diperoleh dari angket motivasi belajar pendidikan

Kewarganegaraan siswa kelas V MI Ta’lim Mubtadi Cipondoh

diberikan setelah tindakan kelas berlangsung. Melalui strategi

Page 48: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

35

pembelajaran Inquiry Discovery Learning dapat menjadikan siswa

aktif‚ tertib‚ tekun‚ membuat daya ingat terhadap konsep yang diajarkan

bertahan cukup lama‚ bekerja sama‚ meningkatkan daya imajinasi dan

belajar memecahkan masalah dalam pembelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan‚ sehingga siswa lebih tertarik dalam pembelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan yang akhirnya dapat meningkatkan

motivasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa tersebut. Adapun

instrument angket motivasi belajar siswa dapat di lihat dibawah ini :

Tabel 3.4

Instrument Angket Motivas Belajar

ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP

PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRY

DISCOVERY LEARNING

Nama : …………….. Mata Pelajaran : PKn

Kelas : V Siklus : …….

Petunjuk Pengisian :

1. Bacalah Basmallah sebelum kalian mengerjakan soal-soal dibawah ini.

2. Jawaban kalian tidak akan mempengaruhi penilaian prestasi kalian

3. Jawablah dengan member tanda cek list (√) pada kolom dibawah yang sesuai

dengan pendapat kalian

4. Pilihan jawaban terdiri dari :

SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju

S = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju

No SOAL PERTANYAAN PILIHAN JAWABAN

SS S TS STS

1. Selalu memperhatikan pelajaran

2. Semangat untuk mengikuti pelajaran

3. Berusaha untuk tidak terlambat masuk

kelas

Page 49: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

36

4. Senang belajar PKn yang berhubungan

dengan kehidupan sehari-hari

5. Merasa terganggu kalau ada yang rebut

6. Saya tidak dapat belajar ditempat yang

ramai

7. Saya merasa mengantuk ketika belajar

8. Saya dapat belajar dalam keadaan apapun

9. Saya lebih senang bermain dari pada

belajar

10. Senang apabila dipuji guru karena nilai

bagus

11. Mengerjakan tugas dengan sebaik-baiknya

12. Jika saya tidak paham dengan materi yang

di ajarkan oleh guru, saya diam saja

13. Saya tidak mencari sumber pelajaran yang

lain untuk mata pelajaran PKn selain buku

paket yang diberikan oleh sekolah

14. Meskipun nilai ulangan saya cukup tinggi,

saya tetap berusaha mendapatkan nilai PKn

yang lebih tinggi

15. Jika guru memberikan tugas di kelas, saya

lebih suka bergurau dengan teman dan

mencotek jika akan dikumpulkan

16. Semangat mengerjakan PR PKn

17. Senang membaca materi PKn walaupun

tidak disuruh guru

18. Saya akan bertanya kepada siapapun jika

saya tidak mengetahuinya

19. Saya memiliki cita-cita untuk memotivasi

saya belajar

Page 50: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

37

20. Saya tidak memiliki cita-cita untuk

memotivasi saya belajar

21. Saya senang jika guru memuji atas prestasi

belajar PKn saya

22. Saya merasa sangat malas untuk belajar

23. Saya akan meminta remedial jika nilai saya

jelek

24. Saya sudah cukup puas dengan nilai saya

yang jelek, yang penting memenuhi nilai

KKM

25. Bila guru memuji atas prestasi saya, saya

merasa puas dan malas belajar

26. Menargetkan menjadi juara kelas hanya

membebani pikiran saya

27. Saya selalu ingin menjadi peringkat satu di

kelas

28. Saya merasa senang dan tertarik saat

belajar sesuatu yang baru

29. Saya merasa sudah cukup dengan ilmu

yang saya miliki

30. Saya senang belajar dengan strategi

pembelajaran Inquiry Discovery Learning

31. Saya tidak suka belajar dengan strategi

pembelajaran Inquiry Discovery Learning

Presentasi hasil angket motivasi : NA = A x 100%

Keterangan : NA = Nilai akhir presentasi motivasi

A = Jumlah skor pencapain

B = Skor mak

Page 51: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

38

b. Kisi-kisi

Kisi-kisi lembar angket upaya meningkatkan motivasi belajar

pendidikan kewarganegaraan siswa kelas V MI Ta’lim Mubtadi

Cipondoh Kota Tangerang melalui strategi pembelajaran Inquiry

Discovery Learning pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.5

Kisi-kisi Instrument Angket Motivasi Belajar

No Indikator Butir Item

Positif Negatif

1. Adanya hasrat dan keinginan berhasil 11‚ 16‚ 18‚

23

12‚ 15‚ 24‚

2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam

belajar

1‚ 2‚ 3‚ 13‚

17

7‚9‚ 22

3. Adanya harapan dan cita-cita masa depan 14‚ 19‚27 20‚ 26‚ 29

4. Adanya penghargaan dalam belajar 10‚ 21 25

5. Adanya kegiatan yang menarik dalam

belajar

4‚ 28‚ 31 31

6. Adanya lingkungan belajar yang kondusif 5‚ 6 8‚25‚30

Jumlah

Rata-rata

I. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data

penelitian adalah dengan cara:

a. Observasi

Observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan

secara sistematis‚ logis‚ objektif‚ dan rasional mengenai berbagai

fenomena‚ baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam

Page 52: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

39

situasi situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu.43

Observasi

digunakan ubtuk pengambilan data proses dengan mengumpulkan

data melalui pengamatan langsung secara sistematis mengenai

permasalahan yang akan diteliti‚ kemudian dibuat cacatan sesuai

hasil tersebut. Jenis observasi yang digunakan adalah observasi

langsung untuk mengetahui proses penggunaan strategi

pembelajaran Inquiry Discovery Learning dan motivasi belajar

siswa.

b. Angket

Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis

yang digunakan untuk memperoleh informasi dan responden dalam

arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui.44

Penggunaan angket pada penelitian ini adalah untuk mengukur

tanggapan siswa terhadap penggunaan strategi pembelajarn

Inquiry Discovery Learning. Dilakukan melalui pengisian angket

yang dilakukan siswa.

J. Teknik Pemeriksaan Kepercayaan

1. Kredibilitas

Proses pengumpulan data dan penyusunan instrument dalam

penelitian ini berdasarkan teori-teori yang terkait dalam penelitian

tindakan kelas. peneliti juga telah menyusun rumusan yang tepat pada

setiap indikator instrument.

2. Validitas

Teknik meningkatkan validitas dalam penelitian tindakan kelas

ini dilakukan sesuai dengan keadaan tanpa ada perkiraan atau rekayasa

dalam pengumpulan data.

43

Zainal Arifin‚ Evaluasi Pembelajarn‚ (Bandung:PT. Remaja Rosda Karya‚ 2012)‚

cet. Ke-4‚ hal. 153 44

Arikunto‚ Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik‚ (Jakarta: PT. Rineka

Cipta‚ 2010)‚ hal 194

Page 53: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

40

3. Realibilitas

Reabilitas alat penilaian menurut Sudjana adalah ketepatan atau

keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilai‚ artinya

kapanpun alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil

yang relative sama.45

K. Analisis Data

Analisis data PTK ini dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif

(statistic sederhana). Setelah diperoleh data kemudian dianalisis dan

dihitung dengan menggunakan analisis kuantitatif yang dinyatakan dalam

prosentase (%)‚ untuk melihat keberhasilan penerapan strategi

pembelajaran Inquiry Discovery Learning didalam kelas dalam rangka

meningkatkan motivasi belajar siswa.

Tabel 3.6

Tabel Kualifikasi Hasil Presentasi Rata-rata Skor Angket

Persentasi yang diperoleh Keterangan

75% - 100 % Sangat Baik

50% - 75% Baik

25% – 50% Cukup

0% - 25% Kurang

Sebelum melakukan analisis‚ peneliti perlu mengolah seluruh data

yang diperoleh yaitu :

1. Keterlaksanaan pembelajaran

Observasi keterlaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan

oleh peneliti dihitung dengan:

NA = prosentasi keterlaksanaan pembelajaran

45

Nuraida dan Halid Alkaf‚ Metodologi Penelitian Pendidikan‚ (Jakarta: Islamic

Research Publishing‚ 2009)‚ hal. 120

Page 54: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

41

A = jumlah checklist pada tahapan pembelajaran

B = jumlah keseluruhan tahap pembelajaran

2. Angket Motivasi

Untuk menghitung angket motivasi belajar siswa menggunakan

skala likert yang berupa pilihan alternative empat jawaban yang harus

dipilih oleh subyek yaitu: sangat setuju (SS)‚ setuju (S)‚ tidak setuju

(TS)‚ dan sangat tidak setuju (STS). Karena pilihan jawaban

berjenjang‚ maka setiap jawaban bias diberi bobot sesuai dengan

intensitasnya. Intensitas terendah akan diberi skor 1 dan yang tertinggi

diberi skor 4. Analisis tingkat motivasi belajar siswa dapat dihitung

dengan menggunakan rumus:

Setelah diketahui skor rata-ratanya kemudian dibuat prosentasenya‚

yaitu dengan rumus:

Prosentase hasil angket motivasi siswa secara keseluruhan:

NA = nilai akhir prosentase motivasi

A = Jumlah skor pencapaian

B = Skor maksimun

Page 55: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

42

BAB IV

DESKRIPSI, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan diuraikan tentang deskripsi hasil penelitian, analisis

data dan pembahasannya. Hasil penelitian yang akan diuraikan secara garis besar

adalah informasi pelaksanaan tindakan kelas yang direncanakan dilaksanakan

dengan dua siklus pembelajaran dengan tujuan meningkatkan motivasi belajar

siswa dengan menggunakan Strategi pembelajaran inquiry discovery learning.

Pembahasan merupakan uraian hasil analisis informasi pelaksanaan tindakan

kelas persiklus, dan peningkatan motivasi siswa dengan menggunakan Strategi

pembelajaran inquiry discovery learning.

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada pembelajaran PKn dengan

menggunakan Strategi pembelajaran inquiry discovery learning siswa kelas V

MI Ta’lim Mubtadi Cipondoh Tangerang dilaksanakan dalam dua siklus.

Kegiatan pembelajaran dari siklus pertama sampai siklus kedua dilaksanakan oleh

peneliti dan guru kelas V MI Ta’lim Mubtadi Cipondoh Tangerang

A. Hasil Penelitian

1. Pra Siklus

Sebelum penerapan Strategi pembelajaran inquiry discovery

learning, guru dalam penyampaian materi menggunakan metode ceramah.

Dari dokumentasi pengamatan yang dilakukan oleh guru sebelum

penerapan metode Inquiry Discovery Learning diperoleh data sebagai

berikut:

Table 4.1

Hasil Pengamatan Pra Siklus

Kategori

Aspek Yang Dinilai

Keaktifan Kerjasama Kedisiplinan Perhatian

Jumlah Presentase Jumlah Presentase Jumlah Presentase Jumlah Presentase

A 2 11,11% 0 0,00% 3 16,67% 4 22,22%

42

Page 56: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

43

Kategori

Aspek Yang Dinilai

Keaktifan Kerjasama Kedisiplinan Perhatian

Jumlah Presentase Jumlah Presentase Jumlah Presentase Jumlah Presentase

B 4 22,22% 4 22,22% 3 16,67% 6 33,33%

C 5 27,78% 6 33,33% 7 38,89% 8 44,44%

D 7 38,89% 8 44,44% 5 27,78% 0 0,00%

Jumlah 18 100% 18 100% 18 100% 18 100%

Dari data di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, tingkat keaktifan

siswa dalam pelajaran PKn 2 siswa atau 11,2% yang tergolong sangat

baik, 4 siswa atau 22,2% tergolong baik, 5 siswa atau 38,8% tergolong

cukup, dan 7 siswa atau 38,8% tergolong kurang. Untuk aspek

kerjasama, 6 siswa atau 33,3% tergolong kurang, 8 siswa atau 44,5%

tergolong cukup, dan 22,2% atau 4 siswa tergolong baik. Untuk aspek

kedisiplinan 5 siswa atau 27,8% tergolong kurang, 7 siswa atau 38,8%

tergolong cukup, sedangkan 3 siswa atau 16,7% tergolong baik, dan 3

siswa atau 16,7% yang tergolong sangat baik.

Sedangkan untuk aspek perhatian, 8 siswa atau 44,44%

tergolong cukup, sedangkan 6 siswa atau 33,3% tergolong baik, dan 4

siswa atau 22,2% tergolong sangat baik atau yang sudah terfokus

dalam perhatiannya.

2. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

a. Perencanaan

Sebelum memberikan implementasi tindakan kepada siswa di

kelas, guru dan observer menyusun rencana pembelajaran. Perencanaan

pada siklus ini, guru akan melakukan pembelajaran PKn, dengan

menggunakan Strategi pembelajaran inquiry discovery learning. Waktu

pembelajaran dalam satu kali pertemuan adalah 2 x 35 menit. Rencana

tindakan yang dilakukan guru dan observer pada siklus pertama

meliputi:

Page 57: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

44

1) Merancang rencana pelaksanaan pembelajaran dengan Strategi

pembelajaran inquiry discovery learning yang dianggap paling

efektif dalam upaya meningkatkan motivasi pembelajaran PKn siswa

khususnya materi memahami pentingnya keutuhan Negara Kesatuan

Republik Indonesia. Mula-mula siswa diajak berdiskusi tentang

memahami pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik

Indonesia. Selanjutnya siswa diberikan materi memahami

pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan

memperkenalkan Strategi pembelajaran inquiry discovery learning;

2) Menyiapkan penyediaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan pada

saat pembelajaran;

3) Menyiapkan instrumen yang berupa buku paket dan buku-buku lain

yang berhubungan dengan materi pembelajaran, lembar pedoman

pengamatan dan lembar kerja siswa;

4) Mengadakan tes penjajakan (prasiklus) untuk mengetahui

kemampuan awal siswa dalam memahami pentingnya keutuhan

Negara Kesatuan Republik Indonesia

b. Implementasi Tindakan

Implementasi tindakan pada siklus I ini dilaksanakan dalam 2 kali

pertemuan. Kegiatan pembelajaran baik pada pertemuan pertama maupun

kedua berlangsung selama 2 x 35 menit (2 jam pelajaran). Wali kelas V

hadir sebagai observer yang mengamati aktivitas siswa satu persatu

kemudian dicatat pada lembar observasi. selain itu observer juga

melakukan penilaian pada peneliti ketika mengajar dikelas. Hal ini

dilakukan untuk mendapatkan informasi bagi perbaikan pengajaran pada

pertemuan selanjutnya.

Penerapan strategi pembelajaran inquiry discovery learning dalam

kegiatan pembelajaran PKn terdiri dari apersepsi, eksplorasi, diskusi,

pengumpulan tugas kelompok. langkah-langkahnya adalah sebagai

berikut:

Page 58: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

45

Pada tahap apersepsi. Guru mengkondisikan siswa agar siap

mengikuti kegiatan pembelajaran, guru membawa siswa untuk

mengungkapkan hal-hal yang pernah dipelajari sebelumnya dan

menanyakan secara langsung tentang materi PKn memahami pentingnya

keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Gambar 4.1

Aktivitas Diskusi Guru dan Siswa pada Awal Pembelajaran

Pada tahap eksplorasi. Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok

dan membagikan soal yang digunakan untuk melakukan observasi serta

diskusi pada penjelajahan. Tahap diskusi, Guru memberikan penjelasan

tentang pelaksanaan penjelajahan serta mengulas sedikit tentang konsep

dasar memahami pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik

Indonesia .

Page 59: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

46

Gambar 4.2

Aktivitas Guru dan Siswa pada Pembagian Kelompok Belajar

Guru berusaha menjelaskan materi dengan sejelas-jelasnya

sehingga membuat siswa semakin mengerti dan paham tentang konsep

dasar memahami pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik

Indonesia

Gambar 4.3

Aktivitas Guru Saat Menjelaskan Materi

Page 60: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

47

Gambar 4.4

Aktivitas Siswa Saat Diskusi Siklus I

Tahap pengumpulan tugas, setelah berdiskusi dengan kelompoknya

dan mengerjakan tugas. Setiap kelompok melaporkan hasil diskusinya

terhadap pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Gambar 4.5

Aktivitas Siswa Saat Melaporkan Hasil Diskusi Siklus I

c. Tahap Pengamatan (Observasi)

Saat siswa belajar PKn dengan menggunakan Strategi pembelajaran

inquiry discovery learning, guru bersama observer melakukan pemantauan

dan evaluasi terhadap jalannya perlakuan tindakan. Pengamatan ini

meliputi: pertama, pengamatan terhadap guru selama melaksanakan proses

pembelajaran dan kedua, pengamatan terhadap siswa selama mengikuti

proses pembelajaran.

1) Pengamatan Terhadap Guru

Berikut tabel pengamatan terhadap guru melaksanakan Strategi

pembelajaran inquiry discovery learning dalam pembelajaran:

Page 61: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

48

Tabel 4.2

Pengamatan Terhadap Guru Siklus I

No Aspek yang Dinilai Skor Persentase Kriteria

1 Persiapan guru memulai

kegiatan pembelajaran 1 25% Kurang

2 Memberikan apersepsi 4 100% Sangat Baik

3 Menyampaikan pengarahan

tentang pembelajaran 2 50% Cukup

4 Membagi kelompok 2 50% Cukup

5 Kemampuan guru memberikan

Motivasi 2 50% Cukup

6 Diskusi dan penjelasan konsep 3 75% Baik

7 Kemampuan menggunakan

metode 3 75% Baik

8 Kemampuan mengarahkan siswa 1 25% Kurang

Jumlah 18 450% Cukup

Rata-Rata 2,3 56%

Kriteria Penskoran

Skor 1,0 – 1,4 : Pembelajaran Kurang Baik

Skor 1,5 – 2,4 : Pembelajaran Cukup Baik

Skor 2,5 – 3,4 : Pembelajaran Baik

Skor 3,5 – 4,0 : Pembelajaran Sangat Baik

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata prosentase

penilaian total dari hasil pengamatan terhadap guru pada siklus I mencapai

rata-rata skor 2,3 dengan rata-rata persentase 56% sehingga dapat

disimpulkan bahwa hasil pengamatan terhadap guru pada siklus I tergolong

dalam kategori cukup.

2) Pengamatan Terhadap Siswa

Page 62: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

49

Selanjutnya prosentase penilaian dari hasil pengamatan

terhadap siswa selama pelaksanakan pembelajaran PKn dengan

menggunakan Strategi pembelajaran inquiry discovery learning dapat

dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4. 3

Hasil Pengamatan Motivasi Siswa Siklus I

N

o Nama Siswa

Keaktifan Kerjasama Kedisiplinan Perhatian

A B C D A B C D A B C D A B C D

1 AM

2 DA

3 DP

4 EE

5 FN

6 IS

7 MF

8 MR

9 M.RI

10 MK

11 NA

12 AL

13 PA

14 RP

15 SA

16 SK

17 WA

18 RA

Jumlah 3 6 5 4 7 4 6 1 10 3 4 1 5 8 3 2

Persentase 16,7 33,3 27,8 22,2 38,9 22,2 33,3 5,6 55,6 16,7 22,2 5,6 27,8 44,4 16,7 11,1

Kriteria Penskoran

Skor A : Sangat Baik

Skor B : Baik

Skor C : Cukup

Skor D : Kurang

Page 63: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

50

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap motivasi belajar siswa di

atas diketahui bahwa:

(1) Pengamatan Keaktifan Siswa dalam Belajar

Tabel 4.4

Keaktifan Siwa pada Siklus I

No Kategori Jumlah Siswa Persentase

1 Sangat Baik 3 16,7

2 Baik 6 33,3

3 Cukup 5 27,8

4 Kurang 4 22,2

Jumlah 18 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa sebanyak 4 siswa atau 22,2%

siswa kurang aktif dalam pembelajaran. 5 siswa atau 27,8% siswa

keaktifannya cukup aktif. Sedangkan 6 siswa 33,3% siswa sudah aktif

dalam memperhatikan pelajaran, dan 3 siswa atau 16,7% siswa telah fokus

dalam perhatiannya (Sangat baik keaktifannya). Gambaran hasil

pengamatan tersebut dapat dilihat pada grafik di bawah ini:

Gambar 4.6

Grafik Keaktifan Siwa pada Siklus I

Page 64: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

51

(2) Pengamatan Kerjasama Siswa dalam Belajar

Tabel 4.5

Kerjasama Siswa pada Siklus I

No Kategori Jumlah Siswa Persentase

1 Sangat Baik 7 38,9

2 Baik 4 22,2

3 Cukup 6 33,3

4 Kurang 1 5,6

Jumlah 18 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa sebanyak 1 siswa atau 5,6%

siswa kurang dalam kerjasamanya dalam pembelajaran. 6 siswa atau 33,3%

siswa kerjasamanya cukup baik. Sedangkan 4 siswa 22,2% siswa sudah baik

dalam bekerjasama memecahkan masalah. Dan 7 siswa atau 38,9% siswa

sangat baik dalam bekerjasama memecahkan masalah. Gambaran hasil

pengamatan tersebut dapat dilihat pada grafik di bawah ini:

Gambar 4.7

Grafik Kerjasama Siwa pada Siklus I

Page 65: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

52

(3) Pengamatan Kedisiplinan Siswa dalam Belajar

Tabel 4.6

Kedisiplinan Siwa pada Siklus I

No Kategori Jumlah Siswa Persentase

1 Sangat Baik 10 55,6

2 Baik 3 16,7

3 Cukup 4 22,2

4 Kurang 1 5,6

Jumlah 18 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa sebanyak 1 siswa atau 5,6%

siswa kurang dalam kedisiplinannya dalam pembelajaran. 4 siswa atau

22,2% siswa kedisiplinannya cukup baik. Sedangkan 3 siswa 16,7% siswa

sudah baik dalam kedisiplinannya. Dan 10 siswa atau 55,6% siswa sangat

baik dalam kedisiplinannya. Gambaran hasil pengamatan tersebut dapat

dilihat pada grafik di bawah ini:

Gambar 4.8

Grafik Kedisiplinan Siwa pada Siklus I

Page 66: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

53

(4) Pengamatan Perhatian Siswa dalam Belajar

Tabel 4.7

Perhatian Siwa pada Siklus I

No Kategori Jumlah Siswa Persentase

1 Sangat Baik 5 27,8

2 Baik 8 44,4

3 Cukup 3 16,7

4 Kurang 2 11,1

Jumlah 18 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa sebanyak 2 siswa atau 11,1%

siswa kurang perhatiannya dalam pembelajaran. 3 siswa atau 16,7% siswa

perhatiannya cukup baik. Sedangkan 8 siswa 44,4% siswa sudah baik dalam

perhatiannya. Dan 5 siswa atau 27,8% siswa sangat baik dan focus dalam

memperhatikan pelajarannya. Gambaran hasil pengamatan tersebut dapat

dilihat pada grafik di bawah ini:

Gambar 4.9

Grafik Perhatian Siwa pada Siklus I

Page 67: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

54

3) Pelaksanaan Refleksi Siklus I

Dalam pembelajaran siklus I sudah sesuai dengan pembelajaran PKn

yang menggunakan Strategi pembelajaran inquiry discovery learning. Rencana

pembelajaran siklus I ini sudah sesuai dengan pembelajaran yang

menggunakan Strategi pembelajaran inquiry discovery learning. Kegiatan guru

dalam pembelajaran ini sudah baik, ada beberapa aspek yang belum mencapai

100% antara lain Persiapan guru memulai kegiatan pembelajaran 25%,

kemampuan mengelola waktu pembelajaran 50%, menyampaikan pengarahan

tentang pembelajaran 50%, membagi kelompok 50%, kemampuan guru

memberikan motivasi 50%, diskusi dan penjelasan konsep 75%, kemampuan

menggunakan metode 75% dan kemampuan mengarahkan siswa 25%. Inilah

yang menjadi tindakan lebih lanjut ke siklus II agar lebih baik.

Setelah dianalisis dapat disimpulkan bahwa pada saat proses

pembelajaran siklus I terjadi hambatan antara lain:

a) Ada beberapa siswa yang nilainya rendah, tertinggal dengan

temannya, disebabkan karena kurang memahami materi pada saat guru

sedang memberikan pelajaran di kelas, seperti beberapa siswa ada yang

bergurau sendiri, ada pula siswa yang mengantuk dikelas.

b) Pada saat diskusi terlihat ada siswa yang pasif dan diam, disebabkan

karena takut pada temannya yang lebih pandai, mungkin diri siswa

tersebut merasa kurang pandai daripada temannya tersebut.

c) Ada beberapa siswa yang kurang aktif dalam kelompoknya, dikarenakan

jumlah kelompok yang terlalu besar, sehingga kerja kelompok tersebut

kurang maksimal.

d) Suasana kelas sedikit ramai bila ada waktu luang, karena siswa lebih

banyak suka bergurau daripada belajar sendiri dikelas walau ada waktu

luang yang diberikan oleh guru kelas pada waktu guru sedang

meninggalkan kelas.

Dengan munculnya hambatan pada saat penelitian, maka perlu adanya

perbaikan yang dilanjutkan pada penelitian dalam siklus II.

Page 68: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

55

3. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

1) Perencanaan

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, rencana tindakan siklus II

adalah sebagai berikut:

a) Guru dan observer menentukan materi dan lembar kerja siswa yang

nantinya akan diberikan kepada siswa;

b) Menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan pada saat

pembelajaran;

c) Menyiapkan instrumen penelitian yang berupa lembar catatan lapangan

dan lembar kerja siswa menggunakan Strategi pembelajaran inquiry

discovery learning ;

d) Menyiapkan skenario pelaksanaan tindakan saat pembelajaran.

2) Implementasi Tindakan

Implementasi tindakan pada siklus II ini dilaksanakan dalam 2 kali

pertemuan. Kegiatan pembelajaran baik pada pertemuan pertama maupun

kedua berlangsung selama 2 x 35 menit (2 jam pelajaran). Wali kelas V

hadir sebagai observer yang mengamati aktivitas siswa satu persatu

kemudian dicatat pada lembar observasi. selain itu observer juga melakukan

penilaian pada peneliti ketika mengajar dikelas. Hal ini dilakukan untuk

mendapatkan informasi bagi perbaikan pengajaran pada pertemuan

selanjutnya. Implementasi tindakan pembelajaran PKn dengan Strategi

pembelajaran inquiry discovery learning pada siklus II terdiri dari

apersepsi, eksplorasi, diskusi, pengumpulan tugas kelompok. langkah-

langkahnya adalah sebagai berikut:

Pada tahap apersepsi. Guru mengkondisikan siswa agar siap

mengikuti kegiatan pembelajaran, guru membawa siswa untuk

mengungkapkan hal-hal yang pernah dipelajari pada siklus sebelumnya dan

menanyakan secara langsung tentang memahami pentingnya keutuhan

Negara Kesatuan Republik Indonesia

Page 69: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

56

Pada tahap eksplorasi. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok

yang berdasarkan jenis kelamin siswa, dan membagikan soal yang

digunakan untuk melakukan observasi dan diskusi pada penjelajahan.

Gambar 4.10

Aktivitas Observasi siswa dan Diskusi Pada Penjelajahan

Tahap diskusi, Guru memberikan penjelasan tentang pelaksanaan

penjelajahan serta mengulas sedikit tentang memahami pentingnya keutuhan

Page 70: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

57

Negara Kesatuan Republik Indonesia. Guru berusaha menjelaskan materi

dengan sejelas-jelasnya sehingga membuat siswa semakin mengerti dan

paham tentang memahami pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik

Indonesia

Gambar 4.11

Aktivitas Diskusi Guru dan Siswa Pada Siklus II

Tahap pengumpulan tugas, setelah berdiskusi dengan

kelompoknya dan mengerjakan tugas. Setiap kelompok melaporkan hasil

pengamatannya tentang pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik

Indonesia

Page 71: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

58

Gambar 4.12

Aktivitas Pelaporan Pengamatan Siswa Pada Siklus II

3) Tahap Pengamatan (Observasi) Tindakan

a) Pengamatan Terhadap Guru

Dalam pembelajaran ini tugas guru adalah sebagai motivator

dan fasilitator. Kegiatan guru pada pembelajaran siklus II ini lebih baik

daripada siklus I. Hasil presentase dapat dilihat di bawah ini:

Page 72: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

59

Tabel 4.8

Pengamatan Terhadap Guru Siklus II

No Aspek yang Dinilai Skor Persent

ase Kriteria

1 Persiapan guru memulai kegiatan

pembelajaran 4 100% Sangat Baik

2 Memberikan apersepsi 4 100% Sangat Baik

3 Menyampaikan pengarahan

tentang pembelajaran 4 100% Sangat Baik

4 Membagi kelompok 3 75% Baik

5 Kemampuan guru memberikan

motivasi 4 100% Sangat Baik

6 Diskusi dan penjelasan konsep 4 100% Sangat Baik

7 Kemampuan menggunakan

metode 4 100% Sangat Baik

8 Kemampuan mengarahkan siswa 3 75% Baik

Jumlah 30 750

Sangat Baik Rata-Rata

3,8 94%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata prosentase

penilaian total dari hasil pengamatan terhadap guru pada siklus II mencapai

rata-rata skor 3,8 dengan rata-rata persentase 94% sehingga dapat

disimpulkan bahwa hasil pengamatan terhadap guru pada siklus II tergolong

dalam kategori Sangat Baik.

b) Pengamatan Terhadap Siswa

Selanjutnya prosentase penilaian dari hasil pengamatan terhadap

siswa selama pelaksanakan pembelajaran PKn dengan menggunakan

Strategi pembelajaran inquiry discovery learning dapat dilihat pada tabel di

bawah ini:

Page 73: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

60

Tabel 4.9

Hasil Pengamatan Motivasi Siswa Siklus II

N

o Nama Siswa

Keaktifan Kerjasama Kedisiplinan Perhatian

A B C D A B C D A B C D A B C D

1 AM

2 DA

3 DP

4 EE

5 FN

6 IS

7 MF

8 MR

9 M.RI

10 MK

11 NA

12 AL

13 PA

14 RP

15 SA

16 SK

17 WA

18 RA

Jumlah 16 2 0 0 14 4 0 0 15 2 1 0 15 3 0 0

Persentase 88,9 11,1 0,0 0,0 77,8 22,2 0,0 0,0 83,3 11,1 5,6 0,0 83,3 16,7 0,0 0,0

Kriteria Penskoran

Skor A : Sangat Baik

Skor B : Baik

Skor C : Cukup

Skor D : Kurang

Page 74: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

61

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap motivasi belajar siswa di

atas diketahui bahwa:

(1) Pengamatan Terhadap Kaktifan Siswa dalam Belajar

Tabel 4.10

Keaktifan Siwa pada Siklus II

No Kategori Jumlah Siswa Persentase

1 Sangat Baik 16 88,9

2 Baik 2 11,1

3 Cukup

-

4 Kurang

-

Jumlah 18 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa sebanyak 2 siswa atau 11,1%

siswa sudah baik keaktifannya dalam memperhatikan pelajaran. Dan 8 siswa

atau 44,4% siswa telah fokus dalam perhatiannya (Sangat baik

keaktifannya). Gambaran hasil pengamatan tersebut dapat dilihat pada

grafik di bawah ini:

Gambar 4.13

Grafik Keaktifan Siwa pada Siklus II

Page 75: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

62

(5) Pengamatan Terhadap Kerjasama Siswa dalam Belajar

Tabel 4.11

Kerjasama Siswa pada Siklus II

No Kategori Jumlah Siswa Persentase

1 Sangat Baik 14 77,8

2 Baik 4 22,2

3 Cukup

-

4 Kurang

-

Jumlah 18 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa sebanyak 4 siswa atau 22,2%

siswa sudah baik kerjasamanya. Dan 14 siswa atau 50% siswa telah

bekerjasama dengan sangat baik. Gambaran hasil pengamatan tersebut dapat

dilihat pada grafik di bawah ini:

Gambar 4.14

Grafik Kerjasama Siwa pada Siklus II

Page 76: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

63

(6) Pengamatan Kedisiplinan Siswa dalam Belajar

Tabel 4.12

Kedisiplinan Siwa pada Siklus II

No Kategori Jumlah Siswa Persentase

1 Sangat Baik 15 83,3

2 Baik 2 11,1

3 Cukup 1 5,6

4 Kurang

-

Jumlah 18 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa 1 siswa atau 5,6% siswa

kedisiplinannya cukup baik. Sedangkan 2 siswa 11,1% siswa sudah baik

dalam kedisiplinannya. Dan 15 siswa atau 83,3% siswa sangat baik dalam

kedisiplinannya. Gambaran hasil pengamatan tersebut dapat dilihat pada

grafik di bawah ini:

Gambar 4.15

Grafik Kedisiplinan Siswa pada Siklus II

Page 77: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

64

(7) Pengamatan Perhatian Siswa dalam Belajar

Tabel 4.13

Perhatian Siswa pada Siklus II

No Kategori Jumlah Siswa Persentase

1 Sangat Baik 15 83,3

2 Baik 3 16,7

3 Cukup

-

4 Kurang

-

Jumlah 18 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa sebanyak 3 siswa atau 16,7%

siswa sudah baik dalam perhatiannya. Dan 8 siswa atau 44,4% siswa sangat

baik dan focus dalam memperhatikan pelajarannya. Gambaran hasil

pengamatan tersebut dapat dilihat pada grafik di bawah ini:

Gambar 4.16

Grafik Perhatian Siswa pada Siklus II

Jumlah Siswa

Persentase0

20

40

60

80

100

Sangat Baik BaikCukup

Kurang

15

3

83.3

16.7

- -

Jumlah Siswa

Persentase

Page 78: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

65

4) Pelaksanaan Refleksi Siklus II

Pelaksanaan siklus II berpedoman pada rencana pembelajaran sikus

II yang telah dibuat. Pada siklus II ini berdasarkan pengamatan kegiatan

guru dalam melakukan pembelajaran dengan menggunakan Strategi

pembelajaran inquiry discovery learning dalam kategori sangat baik yaitu

mencapai rata-rata 3,7 atau 93%. Pengamatan terhadap siswa juga

mengalami kemajuan dari siklus I. ke siklus II. Hal ini ditunjukkan pada

siswa lebih aktif dalam pembelajaran, mereka melakukan diskusi untuk

memecahkan masalah dengan baik, mampu bekerjasama dengan kelompok

serta disiplin yang tergolong baik. Kegiatan guru pada siklus II juga

menunjukkan bahwa guru lebih aktif, mampu memotivasi siswa dan

mampu menjelaskan materi dengan baik serta melaksanakan perannya yang

utama sebagai fasilitator dan pendamping siswa dalam melakukan

penjelajahan.

Berdasarkan hasil pada siklus II, maka tindakan dalam siklus

dihentikan, karena hasil yang diharapkan sudah maksimal dan sudah

mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan.

B. Analisis Data

Pada bagian analisis data ini menjelaskan analisis data hasil penelitian

yang meliputi skor motivasi belajar dan hasil observasi aktivitas belajar

siswa.

1. Analisis Skor Motivasi Belajar Siswa

a. Skor Motivasi Belajar Siswa Siklus I

Perolehan skor angket motivasi belajar siswa pada siklus I

terlihat pada tabel di bawah ini:

Page 79: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

66

Tabel 4.14

Skor Rata-Rata Hasil Angket Siklus I

No Instrumen Motivasi Skor

1 Semangat untuk mengikuti pelajaran 77,78

2 Senang belajar PKn yang berhubungan dengan kehidupan

sehari-hari 66,67

3 Merasa terganggu kalau ada yang ribut 70,83

4 Saya dapat belajar dalam keadaan apapun 65,28

5 Saya lebih senang bermain daripada belajar 70,83

6 Jika saya tidak pahamdengan materi yang di ajarkan

oleh guru‚saya diam saja 70,83

7 Meskipun nilai ulangan saya cukup tinggi saya tetap

berusaha mendapatkan nilai PKn yang lebih tinggi 62,50

8 Senang membaca materi PKn walaupun tidak disuruh

guru 69,44

9 Saya akan bertanya kepada siapapun jika saya tidak

mengetahuinya 69,44

10 Saya memiliki cita-cita untuk memotivasi saya

belajar 61,11

11 Saya tidak memiliki cita-cita untuk memotivasi saya

belajar 62,50

12 Saya senang jika guru memuji atas prestasi belajar

PKn saya 70,83

13 Saya akan meminta remedial jika nilai saya jelek 65,28

14 Saya sudah cukup puas dengan nilais aya yang jelek‚ yang penting memenuhi nilai KKM

69,44

15 Menargetkan menjadi juara kelas hanya membebani

pikiran saya 77,78

16 Saya selalu ingin menjadi peringkat satu di kelas 61,11

17 Saya merasa senang dan tertarik saat belajar sesuatu

yang baru 69,44

Rata-Rata 68,30

Berdasarkan tabel 4.14 di atas perolehan skor motivasi belajar

siswa pada siklus I sebesar 68,30. Skor ini belum mencapai target

indikator keberhasilan dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.

Page 80: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

67

b. Skor Motivasi Belajar Siswa Siklus II

Tabel 4.15

Skor Rata-Rata Hasil Angket Siklus II

No Instrumen Motivasi Skor

1 Semangat untuk mengikuti pelajaran 84,72

2 Senang belajar PKn yang berhubungan dengan kehidupan

sehari-hari 76,39

3 Merasa terganggu kalau ada yang ribut 81,94

4 Saya dapat belajar dalam keadaan apapun 76,39

5 Saya lebih senang bermain daripada belajar 80,56

6 Jika saya tidak pahamdengan materi yang di ajarkan

oleh guru‚saya diam saja 79,17

7 Meskipun nilai ulangan saya cukup tinggi saya tetap

berusaha mendapatkan nilai PKn yang lebih tinggi 76,39

8 Senang membaca materi PKn walaupun tidak disuruh

guru 81,94

9 Saya akan bertanya kepada siapapun jika saya tidak

mengetahuinya 80,56

10 Saya memiliki cita-cita untuk memotivasi saya

belajar 81,94

11 Saya tidak memiliki cita-cita untuk memotivasi saya

belajar 81,94

12 Saya senang jika guru memuji atas prestasi belajar

PKn saya 79,17

13 Saya akan meminta remedial jika nilai saya jelek 81,94

14 Saya sudah cukup puas dengan nilais aya yang jelek‚ yang penting memenuhi nilai KKM

81,94

15 Menargetkan menjadi juara kelas hanya membebani

pikiran saya 86,11

16 Saya selalu ingin menjadi peringkat satu di kelas 83,33

17 Saya merasa senang dan tertarik saat belajar sesuatu

yang baru 80,56

Rata-Rata 80,88

Berdasarkan tabel 4.15 di atas perolehan skor motivasi belajar siswa

pada siklu II sebesar 80,88. Jika dibandingkan dengan skor motivasi belajar

siswa pada siklu I yang sebesar 68,30, maka skor motivasi belajar siswa

mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Dengan adanya

Page 81: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

68

peningkatan motivasi belajar siswa pada pembelajaran PKn dan indikator

keberhasilan telah tercapai maka penelitian ini dihentikan pada Siklus II

sesuai dengan target yang direncanakan.

2. Analisis Observasi Aktivitas Belajar Siswa

Berdasarkan hasil penelitian dengan menerapkan Strategi

pembelajaran inquiry discovery learning dapat meningkatkan motivasi

belajar. Berikut gambaran hasil penelitian dengan menerapkan Strategi

pembelajaran inquiry discovery learning dapat meningkatkan motivasi

belajar siswa:

Tabel 4.16

Aktivitas Belajar Siswa dari Siklus I – Siklus II

No Indikator Kategori Siklus I Siklus II

1 Kaeaktifan

Sangat Baik 16,7 88,9

Baik 33,3 11,1

Cukup 27,8 -

Kurang 22,2 -

2 Kerjasama

Sangat Baik 7,0 77,8

Baik 4,0 22,2

Cukup 6,0 -

Kurang 1,0 -

3 Kedisiplinan

Sangat Baik 55,6 83,3

Baik 16,7 11,1

Cukup 22,2 5,6

Kurang 5,6 -

4 Perhatian

Sangat Baik 27,8 83,3

Baik 44,4 16,7

Cukup 16,7 -

Kurang 11,1 -

C. Pembahasan

Pembelajaran dengan Strategi pembelajaran inquiry discovery

learning adalah kegiatan belajar dimana siswa menemukan pengalaman

belajarnya dengan jelajah alam sekitarnya yang dianggap menyenangkan, dan

dengan cara belajar yang menyenangkan, tetapi tetap berapa dalam koridor

Page 82: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

69

kegiatan belajar dan mengajar. Siswa mencari arti sendiri dari apa yang

mereka pelajari. Mereka sendiri yang membuat penalaran atas apa yang

dipelajarinya dengan cara mencari dan memecahkan masalah,

mengungkapkan apa yang telah ia ketahui dengan suasana alam yang

menyegarkan membuat siswa lebih semangat dalam pembelajaran, sehingga

mereka menemukan pengalaman-pengalaman baru yang tidak diperoleh di

dalam kelas.

Sebagai sebuah metode, Strategi pembelajaran inquiry discovery

learning memanfaatkan alam sekitar kehidupan peserta didik baik

lingkungan fisik, sosial, budaya sebagai obyek belajar dengan cara

menemukan sendiri serta mempelajari fenomenanya melalui pemecahan

masalah dengan kerja ilmiah. Metode ini menekankan pada kegiatan

pembelajaran yang dikaitkan dengan situasi nyata, sehingga selain dapat

membuka wawasan berpikir yang beragam dari seluruh peserta didik, metode

ini memungkinkan peserta didik dapat mempelajari berbagai konsep dan cara

mengaitkannya dengan kehidupan nyata, sehingga hasil belajarnya lebih

berdaya guna bagi kehidupannya.

Berdasarkan hasil penelitian dengan menerapkan Strategi

pembelajaran inquiry discovery learning dapat meningkatkan motivasi

belajar. Berikut gambaran hasil penelitian dengan menerapkan Strategi

pembelajaran inquiry discovery learning dapat meningkatkan motivasi belajar

siswa:

1. Peningkatan Keaktifan Siswa Pra Siklus – Siklus II

Page 83: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

70

Gambar 4.17

Grafik Keaktifan Siswa Siwa dari Pra Siklus I – Siklus II

Dari gambar grafik diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

keaktifan siswa dari Pra Siklus sampai Siklus II mengalami perubahan

perbaikan, jadi penerapan Strategi pembelajaran inquiry discovery

learning dapat meningkatkan keaktifan siswa, itu terbukti dari kategori

yang kurang (D) terus menurun dan kategori sangat baik (A) terus

meningkat.

2. Peningkatan Kerjasama Siswa Pra Siklus – Siklus II

Gambar 4.18

Grafik Kerjasama Siswa dari Pra Siklus I – Siklus II

Dari gambar grafik diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kerjasama

siswa dalam pembelajaran PKn dengan penerapan Strategi pembelajaran

inquiry discovery learning dapat menunculkan banyak kerjasama, dan dari

Pra Siklus sampai Siklus II mengalami perubahan perbaikan, itu terbukti

dari kategori yang kurang (D) terus menurun dan kategori sangat baik (A)

terus meningkat.

Page 84: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

71

3. Peningkatan Kerjasama Siswa Pra Siklus – Siklus II

Gambar 4.19

Grafik Kedisiplinan Siswa dari Pra Siklus I – Siklus II

Dari gambar grafik di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kedisiplinan

siswa dalam pembelajaran PKn dengan penerapan Strategi pembelajaran

inquiry discovery learning dapat menunculkan banyak kerjasama, dan dari

Pra Siklus sampai Siklus II mengalami perubahan perbaikan, itu terbukti

dari kategori yang kurang (D) terus menurun dan kategori sangat baik (A)

terus meningkat.

4. Peningkatan Perhatian Siswa Pra Siklus – Siklus II

Gambar 4.20

Grafik Perhatian Siswa dari Pra Siklus I – Siklus II

Pra Siklus

Siklus I

Siklus II

-

50.00

100.00

SangatBaik

BaikCukup

Kurang

0.11 0.17

0.28 0.45

55.6

16.7 22.2

5.6

83.3

11.1 5.6

-

Pra Siklus

Siklus I

Siklus II

Pra Siklus

Siklus I

Siklus II

-

50.00

100.00

Sangat Baik BaikCukup

Kurang

0.11 0.17

0.28 0.45

55.6

16.7 22.2

5.6

83.3

11.1 5.6

-

Pra Siklus

Siklus I

Siklus II

Page 85: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

72

Dari gambar grafik di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa perhatian

siswa dalam pembelajaran PKn dengan penerapan Strategi pembelajaran

inquiry discovery learning dapat menunculkan banyak kerjasama, dan dari

Pra Siklus sampai Siklus II mengalami perubahan perbaikan, itu terbukti

dari kategori yang kurang (D) terus menurun dan kategori sangat baik (A)

terus meningkat.

Page 86: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

73

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

PKn dengan penerapkan metode Strategi pembelajaran inquiry discovery

learning adalah sebagai berikut:

1. Motivasi belajar siswa kelas V MI Ta’lim Mubtadi Cipondoh

Tangerang meningkat signifikan, itu terlihat dari nilai pengamatan,

Peningkatan ini ditunjukkan pada skor angket motivasi belajar siswa yang

dicapai antara siklus I (68,30%) dan siklus II (80,88%) peningkatan

prosentase 12,58%

2. Pembelajaran dengan penerapkan Strategi pembelajaran inquiry discovery

learning berdampak positif bagi siswa yaitu:

a. Siswa menjadi lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran, Peningkatan

ini ditunjukkan pada siklus I (16,70%) dan siklus II (88,90%)

peningkatan prosentase 72,20%

b. Siswa menjadi lebih kooperatif (kerjasama) dalam belajar, ini

ditunjukkan pada siklus I (7,0%) dan siklus II (77,8%) peningkatan

prosentase 70,8%

c. Siswa menjadi lebih disiplin dalam belajar, ini ditunjukkan pada siklus I

(55,6%) dan siklus II (83,3%) peningkatan prosentase 27,7%

d. Siswa menjadi lebih perhatian terhadap pelajaran, ini ditunjukkan pada

siklus I (27,8%) dan siklus II (83,3%) peningkatan prosentase

65,5%

B. Saran-saran

Berdasarkan kesimpulan dan hasil penelitian yang telah dikemukakan

di atas, saran untuk penelitian ini adalah sebagai berikut.

73

Page 87: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

74

1. Sebagai bahan masukan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran

khususnya pembelajaran PKn untuk menerapkan Strategi pembelajaran

inquiry discovery learning sehingga pembelajaran menjadi lebih optimal.

2. Guru dalam mengajar hendaknya harus melibatkan siswa secara aktif

agar siswa merasa lebih dihargai dan diperhatikan sehingga akan

meningkatkan perilaku belajar yang baik.

3. Dalam kegiatan pembelajaran hendaknya siswa dimotivasi untuk mampu

mengungkapkan pengalamannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga

siswa akan mampu mengkonstruksikan pengalamannya ke dalam konsep

pelajaran yang sedang dipelajarinya.

Page 88: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

75

DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi‚ Joko Tri Prasetyo‚Strategi Belajar Mengajar‚(Bandung: Pustaka

Setia‚ 2007)

Arifin‚ Zainal, Evaluasi Pembelajarn‚ (Bandung:PT. Remaja Rosda Karya‚ 2012)

Arikunto‚ Suharsemi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik‚ (Jakarta:

PT. Rineka Cipta‚ 2010)

Asrori‚ M., Penelitian Tindakan Kelas‚ (Bandung: CV. Wacana Prima‚ 2009)

B. Uno, Hamzah‚ Teori Motivasi dan Pengukurannya‚(Jakarta‚ Bumi Aksara‚

2008)

Djamarah dan Zain‚ Aswan, Strategi Belajar Mengajar‚ (Jakarta: Rineka Cipta‚

2006)

Junaidi‚ dkk‚ Pendidikan Kewarganegaraan‚ (Surabaya; Lapis-PGMI‚ 2009)

Khaeruddin, dkk, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Yogyakarta:

Nuansa Aksara, 2007)

Khodijah, Nyanyu‚ Psikologi Pendidikan‚(Jakarta: RajaGrafindo Persada‚ 2014)

Mudjiono‚ Dimyati‚ Belajar dan Pembelajaran‚(Jakarta: Rineka Cipta‚ 2013)

Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005)

Murtado Amin‚ dkk.‚ Pembelajaran PKn MI‚ (Surabaya: LAPIS-PGMI‚ 2009)

Musfah, Jejen‚ Peningkatan Kompetensi Guru‚ (Jakarta: Kencana‚ 2011)

Nuraida dan Alkaf‚ Halid, Metodologi Penelitian Pendidikan‚ (Jakarta: Islamic

Research Publishing‚ 2009)

Ormrod, Jeanne Ellis ‚ Psikologi Pendidikan Membantu Siswa Tumbuh dan

Berkembang‚(Jakarta: Erlangga‚ 2008)

Purwanto, Ngalim, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2010)

Sabri, Alisuf‚ Psikologi Pendidikan (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya‚ 2010)

Sanjaya‚ Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan‚(Jakarta: Prenada media Group‚ 2006)

75

Page 89: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

76

Sardiman‚ Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar‚(Jakarta: PT. RajaGrafindo

Persada‚ 2004)

Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru‚(Bandung: PT.

Remaja Rosda Karya‚ 2010)

Syarifudin‚ H.E. dkk..‚Strategi Belajar Mengajar‚ (Jakarta: Diadet Media‚ 2010)

Trianto, Mendesain Model Pembelajarn Inovatif-Progresif, (Jakarta: Kencana,

2010)

Yudhistira‚ Dadang, Menulis Penelitian Tindakan Kelas Yang APIK‚ (Jakarta:

Mulya Abadi‚ 2012)

Page 90: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

77

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( R P P )

Nama Sekolah : MI. TA’LIM MUBTADI I

Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan

Kelas/ Semester : V / I

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (1 pertemuan).

Standar Kompetensi 1. Memahami pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia

(NKRI).

I. Kompetensi Dasar

1.1. Mendeskripsikan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

II. Indikator

Menjelaskan pengertian NKRI

Menyebutkan nama-nama provinsi yang menjadi wilayah NKRI pada

awal kemerdekaan.

Memahami batas-batas wilayah NKRI.

III. Tujuan Pembelajaran

Melalui Strategi pembelajaran inquiry discovery learning siswa dapat

menjelaskan pengertian NKRI‚ menyebutkan nama-nama provinsi yang

menjadi wilayah NKRI pada awal kemerdekaan‚ dan memahami batas-batas

wilayah NKRI.

Karakter siswa yang diharapkan : Religius‚ Rasa ingin tahu, rasa

kebangsaan, cinta tanah air,

bertanggung jawab, kerja sama.

IV. Materi Ajar

Negara Kesatuan Republik Indonesia

Batas wilayah NKRI

V. Metode Pembelajaran Information search

Inquiri Discovery Learning

Page 91: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

78

VI. Langkah-langkah Kegiatan

A. Pendahuluan (5 Menit)

KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA NILAI

KARAKTER

Mengucapkan salam dan

mengajak siswa berdo’a

untuk mengawali pelajaran

Mengajukan pertanyaan

hubungan materi

sebelumnya dengan tujuan

pembelajaran yang akan

dipelajari saat ini

Menyampaikan tujuan

atau indokator

pembelajaran

Menjawab salam dan

berdo’a bersama

mengawali kegiatan

belajar

Menjawab

sepengetahuan siswa

dan memahami tujuan

pembelajaran yang akan

dipelajari

Memperhatikan tujuan

pembelajaran yang

dijelaskan oleh guru

Religious

Rasa Ingin

tahu

B. Kegiatan Pembelajaran

B.1. Eksplorasi (30 menit)

KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA NILAI

KARAKTER

o Guru membagi peserta

didik dalam 3 kelompok

o Guru meminta peserta

didik untuk membuka dan

membaca buku siswa

o Guru mempresentasikan

secara singkat tentang

pengertian NKRI

o Guru menyiapkan peta

buta dan menugaskan

kepada tiap kelompok

untuk mencari dan

menemukan provinsi-

provinsi yang menjadi

wilayah NKRI pada awal

kemerdekaan.

o Siswa mengkondisikan

diri berkelompok

dengan teman-teman

yang sudah ditentukan

guru

o Siswa membuka dan

membaca buku

pelajaran PKn yang

diarahkan oleh guru

o Siswa memperhatikan

penjelasan guru tentang

pengertian NKRI

o Siswa mengamati peta

untuk mencari dan

menemukan provinsi-

provinsi yang menjadi

wilayah NKRI pada

awal kemerdekaan.

Kerjasama

Cinta tanah

air

Tekun dan

tanggung

jawab

Page 92: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

79

o Guru menugaskan kepada

masing-masing kelompok

untuk berdiskusi tentang

batas-batas wilayah NKRI

dengan mencari informasi

dari buku LKS dan buku

paket PKn kelas V serta

buku dari sumber lain yang

sesuai dengan materi.

o Melalui tahapan

mengidentifikasi‚

merumuskan‚

menyusun jawaban

sementara‚

pengumpulan data‚

mengolah data‚

merumuskan

kesimpulan hasil

pembuktian‚dan

melakukan pembuktian

melalui buku LKS dan

buku paket kelas V

serta buku dari sumber

lain yang mendukung

dan sesuai dengan

materi.

B.2. Elaborasi (20 Menit)

KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA NILAI

KARAKTER

o Guru mengamati dan

membimbing proses belajar

kelompok

o Dalam kegiatan

membimbing‚ guru

membuka kesempatan untuk

bertanya tentang hal-hal

yang belum jelas berkenaan

dengan batas wilayah

NKRI.

o Setelah proses diskusi‚ guru

meminta perwakilan

kelompok untuk

mempresentasikan hasil

temuannya

o Siswa menemukan

hasil pencarian tentang

provinsi pada awal

kemerdekaan dan

batas-batas wilayah

NKRI dari pencarian

informasi melalui buku

LKS dan paket PKn

Kelas V dan buku

sumber lain yang

sesuai dengan materi.

o Siswa mengajukan

pertanyaan tentang hal-

hal yang belum jelas

tentang propinsi-

provinsi yang menjadi

wilayah NKRI pada

awal kemerdekaan dan

batas-batas wilayah

NKRI.

o Wakil dari masing-

masing kelompok

mempresentasikan

hasil temuannya

Tanggung

jawab

Page 93: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

80

B.3. Konfirmasi (10 Menit)

KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA NILAI

KARAKTER

o Setelah perwakilan siswa

dari setiap kelompok

mempresentasikan hasil

diskusi‚ guru memberikan

penguatan dan meluruskan

yang salah tentang propinsi-

provinsi yang menjadi

wilayah NKRI pada awal

kemerdekaan dan batas-

batas wilayah NKRI.

o Setelah proses konfirmasi‚

guru menjelaskan tentang

pentingnya keutuhan NKRI

o Siswa memperhatikan

penguatan yang

diberikan oleh guru

Rasa hormat

dan perhatian

C. Penutup (5 menit)

KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA NILAI

KARAKTER

o Bersama siswa

menyimpulkan hasil

kegiatan inti tentang

propinsi-provinsi yang

menjadi wilayah NKRI pada

awal kemerdekaan dan

batas-batas wilayah NKRI.

o Guru mengajukan post test

kompetensi hasil

pembelajaran dan meminta

siswa mengangkat tangan

yang sanggup menjawab

o Guru memberikan

apersepsi‚ dan motivasi

setelah proses belajar

berlangsung utamanya bagi

yang berpartisipasi dan aktif

selama pembelajaran juga

guru meminta siswa untuk

membaca materi untuk

minggu depan dirumah

o Bersama guru siswa

menyimpulkan tentang

propinsi-provinsi yang

menjadi wilayah NKRI

pada awal

kemerdekaan dan

batas-batas wilayah

NKRI.

o Mengerjakan post test

kompetensi secara

individu melalui teknik

acak

o Bersama guru

memberikan appersepsi

dan meresapi motivasi

yang diberikan oleh

guru serta membuat

catatan tugas membaca

dirumah untuk materi

minggu depan

Disiplin

Mandiri

Gemar

membaca

Page 94: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

81

VII. Sumber/Bahan Belajar

Peta Indonesia.

Buku paket PKN untuk Sekolah Dasar Kelas V, terbitan BSE

Buku LKS

Buku-buku perpustakaan

VIII. Media Belajar

Kertas HVS

Peta

IX. Penilaian

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen Instrumen/ Soal

Skor

Nilai

Menjelaskan

pengertian NKRI

Menyebutkan

nama-nama

provinsi yang

menjadi wilayah

NKRI pada awal

kemerdekaan.

Memahami batas-

batas wilayah

NKRI.

Tugas

kelompok

Tes lisan

Laporan

Jelaskan pengertian

NKRI!

sebutkan nama-

nama provinsi yang

menjadi wilayah

NKRI pada awal

kemerdekaan dan

nama-nama

provinsi hingga

sekarang!

Sebutkan batas-

batas wilayah

geografis Indonesia

! .

Apa saja batas-

batas wilayah

NKRI!

20

30

25

25

Jumlah skor Nilai 100

Cipondoh, 14 Agustus 2014

Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Mapel PKN.

Drs. KOMARUDDIN SURYANIH

NIP : NIP :

Page 95: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

82

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( R P P )

Nama Sekolah : MI. TA’LIM MUBTADI I

Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan

Kelas/ Semester : V / I

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (1 pertemuan).

Standar Kompetensi

1. Memahami pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia

(NKRI).

I. Kompetensi Dasar

1.2. Menjelaskan pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik

Indonesia

II. Indikator

Memahami arti penting keutuhan NKRI.

Menjelaskan fungsi Pancasila sebagai perekat persatuan bangsa.

Menjelaskan makna kesatuan wilayah Indonesia dari keempat segi

kehidupan bernegara (politik, sosial budaya, ekonomi, pertahanan-

keamanan).

III. Tujuan Pembelajaran

Melalui Strategi pembelajaran inquiry discovery learning Siswa dapat

memahami arti penting keutuhan NKRI‚ menjelaskan fungsi Pancasila

sebagai perekat bangsa‚ menjelaskan makna kesatuan wilayah

Indonesia dari keempat segi kehidupan bernegara (politik, sosial

budaya, ekonomi, pertahanan-keamanan).

Karakter siswa yang diharapkan : Religius‚ Rasa ingin tahu, rasa

kebangsaan, cinta tanah air,

bertanggung jawab, kerja sama.

IV. Materi Ajar

Arti penting keutuhan NKRI

Fungsi Pancasila sebagai perekat persatuan bangsa

Makna kesatuan wilayah Indonesia

V. Metode Pembelajaran

Information search

Inquiri Discovery Learning

Page 96: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

83

VI. Langkah-langkah Kegiatan

A. Pendahuluan (5 Menit)

KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA NILAI

KARAKTER

Mengucapkan salam dan

mengajak siswa berdo’a

untuk mengawali pelajaran

Mengajukan pertanyaan

hubungan materi

sebelumnya dengan tujuan

pembelajaran yang akan

dipelajari saat ini

Menyampaikan tujuan

atau indokator

pembelajaran

Menjawab salam dan

berdo’a bersama

mengawali kegiatan

belajar

Menjawab

sepengetahuan siswa

dan memahami tujuan

pembelajaran yang akan

dipelajari

Memperhatikan tujuan

pembelajaran yang

dijelaskan oleh guru

Religious

Rasa Ingin

tahu

B. Kegiatan Pembelajaran

B.1. Eksplorasi (30 menit)

KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA NILAI

KARAKTER

o Guru membagi peserta

didik dalam 3 kelompok

o Guru meminta peserta

didik untuk membuka dan

membaca buku siswa

o Guru mempresentasikan

secara singkat tentang

pentingnya menjaga

keutuhan NKRI

o Guru mengajak siswa

keperpustakaan untuk

mencari informasi dari

sumber buku selain buku

PKn kelas V untuk

o Siswa mengkondisikan

diri berkelompok dengan

teman-teman yang sudah

ditentukan guru

o Siswa membuka dan

membaca buku pelajaran

PKn yang diarahkan

oleh guru

o Siswa memperhatikan

penjelasan guru tentang

pentingnya keutuhan

NKRI

o Siswa keluar kelas

kemudian pergi

keperpustakaan untuk

melakukan

tahapan

mengidentifikasi‚

merumuskan‚ menyusun

Kerjasama

Cinta tanah

air

Page 97: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

84

mengetahui fungsi

Pancasila sebagai perekat

persatuan Bangsa.

jawaban sementara‚

pengumpulan data‚

mengolah data‚

merumuskan

kesimpulan hasil

pembuktian‚dan

melakukan pembuktian

dengan panduan buku

PKn kelas V dan buku

sumber lain yang ada

diperpustakaan sekolah.

Tekun dan

tanggung

jawab

B.2. Elaborasi (20 Menit)

KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA NILAI

KARAKTER

o Guru mengamati dan

membimbing proses belajar

kelompok

o Dalam kegiatan

membimbing‚ guru

membuka kesempatan untuk

bertanya tentang hal-hal

yang belum jelas berkenaan

dengan pentingnya keutuhan

NKRI.

o Setelah proses diskusi‚ guru

meminta perwakilan

kelompok untuk

mempresentasikan hasil

temuannya

o Siswa menemukan

hasil pengamatan

tentang pentingnya

keutuhan NKRI dan

fungsi pancasila

sebagai perekat

persatuan bangsa dari

pencarian informasi

melalui buku paket

PKn kelas V dan buku

sumber lain yang ada

diperpustakaan

sekolah.

o Siswa mengajukan

pertanyaan tentang hal-

hal yang belum jelas

tentang pentingnya

keutuhan NKRI.

o Wakil dari masing-

masing kelompok

mempresentasikan

hasil penemuannya

Tanggung

jawab

Page 98: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

85

B.3. Konfirmasi (10 Menit)

KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA NILAI

KARAKTER

o Setelah perwakilan siswa

dari setiap kelompok

mempresentasikan hasil

diskusi‚ guru memberikan

penguatan dan meluruskan

yang salah tentang

pentingnya keutuhan NKRI

dan fungsi Pancasila sebagai

perekat persatuan Bangsa.

o Setelah proses konfirmasi‚

guru menjelaskan tentang

pentingnya keutuhan NKRI

o Siswa memperhatikan

penguatan yang

diberikan oleh guru

Rasa hormat

dan perhatian

C. Penutup (5 menit)

KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA NILAI

KARAKTER

o Bersama siswa

menyimpulkan hasil

kegiatan inti tentang

pentingnya keutuhan NKRI

dan fungsi Pancasila

terhadap keutuhan bangsa.

o Guru mengajukan post test

kompetensi hasil

pembelajaran dan meminta

siswa mengangkat tangan

yang sanggup menjawab

o Guru memberikan

apersepsi‚ dan motivasi

setelah proses belajar

berlangsung utamanya bagi

yang berpartisipasi dan aktif

selama pembelajaran‚

kemudian guru memberikan

tugas rumah kepada tiap

kelompok untuk

memecahkan masalah

melalui pencarian informasi

dari media internet serta

media-media lain mengenai

o Bersama guru siswa

menyimpulkan hasil

kegiatan inti tentang

pentingnya keutuhan

NKRI dan fungsi

Pancasila terhadap

keutuhan bangsa.

o Mengerjakan post test

kompetensi secara

individu melalui teknik

acak

o Bersama guru

memberikan appersepsi

dan meresapi motivasi

yang diberikan oleh

guru serta membuat

catatan tugas rumah

kepada tiap kelompok

untuk memecahkan

masalah melalui

pencarian informasi

dari media internet

serta media-media lain

mengenai apa saja

Disiplin

Mandiri

Gemar

membaca

Page 99: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

86

apa saja makna kesatuan

wilayah Indonesia dari

keempat segi kehidupan

bernegara.

makna kesatuan

wilayah Indonesia dari

keempat segi

kehidupan bernegara.

VII. Sumber/Bahan Belajar

Peta Indonesia.

Buku paket PKN untuk Sekolah Dasar Kelas V, terbitan BSE

Internet

Lembar bahan diskusi

VIII. Media Belajar

Kertas HVS

Peta

IX. Penilaian

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen Instrumen/ Soal

Skor

Nilai

Menjelaskan

pengertian NKRI

Menunjukkan

posisi garis

lintang dan garis

bujur NKRI.

Memahami tujuan

penetapan batas-

batas fisik NKRI.

Tugas

kelompok

Tes lisan

Laporan

Jelaskan pengertian

NKRI!

Tunjukkan posisi

garis lintang dan garis

bujur NKRI pada

peta!

Sebutkan batas-batas

wilayah geografis

Indonesia ! .

Apa saja tujuan

penetapan batas-batas

wilayah NKRI!

20

20

30

30

Jumlah skor Nilai 100

Cipondoh, 21 Agustus 2014

Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Mapel PKN.

Drs. KOMARUDDIN SURYANIH

NIP : NIP :

Page 100: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

87

Lampiran 2

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU

SIKLUS I

Nama Guru : Suryanih

Hari / Tanggal : Kamis/14 Agustus 2014

Sekolah : MI. Ta’lim Mubtadi

Kelas / Semester : V/I

Berilah penilaian anda dengan mencantumkan tanda cek list () pada kolom

yang sesuai

No Aspek yang Dinilai Dilakukan Skor

Ya Tidak 1 2 3 4

1 Persiapan guru memulai kegiatan

pembelajaran

2 Kemampuan mengelola waktu

3 Memberikan apersepsi

4 Menyampaikan pengarahan tentang

pembelajaran

5 Membagi kelompok

6 Kemampuan guru memberikan

motivasi

7 Diskusi dan penjelasan konsep

8 Pengembangan aplikasi

9 Kemampuan menggunakan metode

10 Kemampuan mengarahkan siswa

Jumlah Skor Total 2 8 6 8

Rata-Rata 20 80 60 80

Page 101: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

88

Kriteria Penskoran

Skor 1,0 – 1,4 : Pembelajaran Kurang Baik

Skor 1,5 – 2,4 : Pembelajaran Cukup Baik

Skor 2,5 – 3,4 : Pembelajaran Baik

Skor 3,5 – 4,0 : Pembelajaran Sangat Baik

Perhitungan Aktivitas Guru =

Keseimpulan : Aktivitas guru dalam kategori Cukup Baik

Tangerang, 14 Agustus 2014

Observer

(………………………….)

Page 102: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

89

Lampiran 3

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

( Siklus I )

Mata Pelajaran : PKn (Pendidikan Kewarganegaraan)

Kelas / Semester : V / I

Hari / Tanggal : Kamis / 14 Agustus 2014

Fokus Observasi : Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran.

N

o Nama Siswa

Keaktifan Kerjasama Kedisiplinan Perhatian

A B C D A B C D A B C D A B C D

1 AM

2 DA

3 DP

4 EE

5 FN

6 IS

7 MF

8 MR

9 M.RI

10 MK

11 NA

12 AL

13 PA

14 RP

15 SA

16 SK

17 WA

18 RA

Jumlah 3 6 5 4 7 4 6 1 10 3 4 1 5 8 3 2

Persentase 16,7 33,3 27,8 22,2 38,9 22,2 33,3 5,6 55,6 16,7 22,2 5,6 27,8 44,4 16,7 11,1

Page 103: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

90

Kriteria Penskoran

Skor A : Sangat Baik

Skor B : Baik

Skor C : Cukup

Skor D : Kurang

Tangerang, 14 Agustus 2014

Observer

(……………………….)

Guru (Peneliti)

(Suryanih)

Page 104: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

91

Lampiran 4

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( R P P )

Nama Sekolah : MI. TA’LIM MUBTADI I

Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan

Kelas/ Semester : V / I

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (1 pertemuan).

Standar Kompetensi**

1. Memahami pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia

(NKRI).

I. Kompetensi Dasar

1.3. Menunjukkan contoh-contoh perilaku dalam menjaga keutuhan

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

II. Indikator

Menjelaskan peranan siswa dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

Meneladani sikap kepahlawanan

Menunjukkan contoh-contoh perilaku dalam menjaga keutuhan

Negara Kesatuan Republik Indonesia

III. Tujuan Pembelajaran

Melalui Strategi pembelajaran inquiry discovery learning Siswa dapat

Menjelaskan peranan siswa dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan

Republik Indonesia, meneladani sikap pahlawan dan menunjukkan

contoh-contoh perilaku dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

Karakter siswa yang diharapkan : Religius‚ Rasa ingin tahu, rasa

kebangsaan, cinta tanah air,

bertanggung jawab, kerja sama.

IV. Materi Ajar

Contoh-contoh atau ilustrasi perilaku yang baik dalam menjaga

keutuhan NKRI.

Page 105: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

92

V. Metode Pembelajaran

Information search

Inquiri Discovery Learning

VI. Langkah-langkah Kegiatan

A. Pendahuluan (5 Menit)

KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA NILAI

KARAKTER

Mengucapkan salam dan

mengajak siswa berdo’a

untuk mengawali pelajaran

Mengajukan pertanyaan

hubungan materi

sebelumnya dengan tujuan

pembelajaran yang akan

dipelajari saat ini

Menyampaikan tujuan

atau indokator

pembelajaran

Menjawab salam dan

berdo’a bersama

mengawali kegiatan

belajar

Menjawab

sepengetahuan siswa

dan memahami tujuan

pembelajaran yang akan

dipelajari

Memperhatikan tujuan

pembelajaran yang

dijelaskan oleh guru

Religious

Rasa Ingin

tahu

B. Kegiatan Pembelajaran

B.1. Eksplorasi (30 menit)

KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA NILAI

KARAKTER

o Guru membagi peserta

didik dalam 3 kelompok

o Guru meminta peserta

didik untuk membuka dan

membaca buku siswa

o Guru mempresentasikan

secara singkat tentang

pentingnya menjaga

keutuhan NKRI

o Guru mengajak siswa

keperpustakaan untuk

o Siswa mengkondisikan diri

berkelompok dengan teman-

teman yang sudah

ditentukan guru

o Siswa membuka dan

membaca buku pelajaran

PKn yang diarahkan oleh

guru

o Siswa memperhatikan

penjelasan guru tentang

pentingnya keutuhan NKRI

o Siswa keluar kelas

kemudian pergi

keperpustakaan untuk

melakukan

Kerjasama

Cinta tanah

air

Page 106: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

93

mencari informasi dari

sumber buku selain buku

PKn kelas V untuk

mengetahui peranan siswa

dalam menjaga keutuhan

NKRI

tahapan mengidentifikasi‚

merumuskan‚ menyusun

jawaban sementara‚

pengumpulan data‚

mengolah data‚

merumuskan kesimpulan

hasil pembuktian‚dan

melakukan pembuktian

dengan panduan buku PKn

kelas V dan buku sumber

lain yang ada

diperpustakaan sekolah.

Tekun dan

tanggung

jawab

B.2. Elaborasi (20 Menit)

KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA NILAI

KARAKTER

o Guru mengamati dan

membimbing proses belajar

kelompok

o Dalam kegiatan

membimbing‚ guru

membuka kesempatan untuk

bertanya tentang hal-hal

yang belum jelas berkenaan

dengan pentingnya keutuhan

NKRI.

o Setelah proses diskusi‚ guru

meminta perwakilan

kelompok untuk

mempresentasikan hasil

temuannya

o Siswa menemukan hasil

pengamatan tentang

pentingnya keutuhan

NKRI dan peranan

siswa dala menjaga

keutuhan NKRI dari

pencarian informasi

melalui buku paket PKn

kelas V dan buku

sumber lain yang ada

diperpustakaan sekolah.

o Siswa mengajukan

pertanyaan tentang hal-

hal yang belum jelas

tentang pentingnya

keutuhan NKRI.

o Wakil dari masing-

masing kelompok

mempresentasikan hasil

penemuannya

Tanggung

jawab

B.3. Konfirmasi (10 Menit)

KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA NILAI

KARAKTER

o Setelah perwakilan siswa

dari setiap kelompok

o Siswa memperhatikan

penguatan yang Rasa hormat

Page 107: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

94

mempresentasikan hasil

diskusi‚ guru memberikan

penguatan dan meluruskan

yang salah tentang

pentingnya keutuhan NKRI

dan peranan siswa dalam

menjaga keutuhan NKRI.

o Setelah proses konfirmasi‚

guru menjelaskan tentang

pentingnya keutuhan NKRI

diberikan oleh guru dan perhatian

C. Penutup (5 menit)

KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA NILAI

KARAKTER

o Bersama siswa

menyimpulkan hasil

kegiatan inti tentang

pentingnya keutuhan NKRI

dan peran siswa dalam

menjaga keutuhan NKRI.

o Guru mengajukan post test

kompetensi hasil

pembelajaran dan meminta

siswa mengangkat tangan

yang sanggup menjawab

o Guru memberikan

apersepsi‚ dan motivasi

setelah proses belajar

berlangsung utamanya bagi

yang berpartisipasi dan aktif

selama pembelajaran‚

kemudian guru memberikan

tugas rumah kepada tiap

kelompok untuk

memecahkan masalah

melalui pencarian informasi

dari media internet serta

media-media lain mengenai

apa saja makna kesatuan

wilayah Indonesia dari

keempat segi kehidupan

bernegara.

o Bersama guru siswa

menyimpulkan hasil

kegiatan inti tentang

pentingnya keutuhan

NKRI dan peran siswa

dalam menjaga

keutuhan NKRI.

o Mengerjakan post test

kompetensi secara

individu melalui teknik

acak

o Bersama guru

memberikan appersepsi

dan meresapi motivasi

yang diberikan oleh

guru serta membuat

catatan tugas rumah

kepada tiap kelompok

untuk memecahkan

masalah melalui

pencarian informasi

dari media internet

serta media-media lain

mengenai apa saja

makna kesatuan

wilayah Indonesia dari

keempat segi

kehidupan bernegara.

Disiplin

Mandiri

Gemar

membaca

Page 108: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

95

VII. Sumber/Bahan Belajar

Peta Indonesia.

Buku paket PKN untuk Sekolah Dasar Kelas V, terbitan BSE

Internet

Lembar bahan diskusi

VIII. Media Belajar

Kertas HVS

Peta

IX. Penilaian

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen Instrumen/ Soal

Skor

Nilai

Menjelaskan

peranan siswa

dalam menjaga

keutuhan Negara

Kesatuan

Republik

Indonesia.

Meneladani

sikap

kepahlawanan

Menunjukkan

contoh-contoh

perilaku dalam

menjaga

keutuhan Negara

Kesatuan

Republik

Indonesia

Tugas

kelompok

Tes lisan

Laporan

Jelaskan apa saja

perilaku yang harus

kamu lakukan

dalam menjaga

keutuhan NKRI!

Sebutkan sikap

pahlawan yang

patut diteladani ! .

Sebutkan contoh-

contoh perilaku

dalam menjaga

keutuhan NKRI!

40

30

30

Jumlah skor Nilai 100

Cipondoh, 28 Agustus 2014

Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Mapel PKN.

Drs. KOMARUDDIN SURYANIH

NIP : NIP :

Page 109: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

96

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( R P P )

Nama Sekolah : MI. TA’LIM MUBTADI I

Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan

Kelas/ Semester : V / I

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (1 pertemuan).

Standar Kompetensi**

1. Memahami pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia

(NKRI).

I. Kompetensi Dasar

1.3. Menunjukkan contoh-contoh perilaku dalam menjaga keutuhan

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

II. Indikator

Menjelaskan peranan siswa dalam menjaga keutuhan Negara

Kesatuan Republik Indonesia.

Meneladani sikap kepahlawanan

Menunjukkan contoh-contoh perilaku dalam menjaga keutuhan

Negara Kesatuan Republik Indonesia

III. Tujuan Pembelajaran

Melalui Strategi pembelajaran inquiry discovery learning Siswa dapat

Menjelaskan peranan siswa dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan

Republik Indonesia, meneladani sikap pahlawan dan menunjukkan

contoh-contoh perilaku dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

Karakter siswa yang diharapkan : Religius‚ Rasa ingin tahu, rasa

kebangsaan, cinta tanah air,

bertanggung jawab, kerja sama.

IV. Materi Ajar

Contoh-contoh atau ilustrasi perilaku yang baik dalam menjaga

keutuhan NKRI.

V. Metode Pembelajaran

Information search

Inquiri Discovery Learning

Page 110: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

97

VI. Langkah-langkah Kegiatan

A. Pendahuluan (5 Menit)

KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA NILAI

KARAKTER

Mengucapkan salam dan

mengajak siswa berdo’a

untuk mengawali pelajaran

Mengajukan pertanyaan

hubungan materi

sebelumnya dengan tujuan

pembelajaran yang akan

dipelajari saat ini

Menyampaikan tujuan

atau indokator

pembelajaran

Menjawab salam dan

berdo’a bersama

mengawali kegiatan

belajar

Menjawab sepengetahuan

siswa dan memahami

tujuan pembelajaran yang

akan dipelajari

Memperhatikan tujuan

pembelajaran yang

dijelaskan oleh guru

Religious

Rasa Ingin

tahu

B. Kegiatan Pembelajaran

B.1. Eksplorasi (30 menit)

KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA NILAI

KARAKTER

o Guru membagi peserta

didik dalam 3 kelompok

o Guru meminta peserta

didik untuk membuka dan

membaca buku siswa

o Guru mempresentasikan

secara singkat tentang

contoh-contoh perilaku

dalam menjaga keutuhan

Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

Guru mengajak siswa

keperpustakaan untuk

mencari informasi dari

sumber buku selain buku

o Siswa mengkondisikan diri

berkelompok dengan

teman-teman yang sudah

ditentukan guru

o Siswa membuka dan

membaca buku pelajaran

PKn yang diarahkan oleh

guru

o Siswa memperhatikan

penjelasan guru tentang

contoh-contoh perilaku

dalam menjaga keutuhan

Negara Kesatuan Republik

Indonesia Siswa keluar

kelas kemudian pergi

keperpustakaan untuk

melakukan

tahapan mengidentifikasi‚

merumuskan‚ menyusun

jawaban sementara‚

pengumpulan data‚

Kerjasama

Cinta tanah

air

Tekun dan

tanggung

Page 111: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

98

PKn kelas V tentang

contoh-contoh perilaku

dalam menjaga keutuhan

Negara Kesatuan

Republik Indonesia

mengolah data‚

merumuskan kesimpulan

hasil pembuktian‚dan

melakukan pembuktian

dengan panduan buku PKn

kelas V dan buku sumber

lain yang ada

diperpustakaan sekolah.

jawab

B.2. Elaborasi (20 Menit)

KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA NILAI

KARAKTER

o Guru mengamati dan

membimbing proses belajar

kelompok

o Dalam kegiatan

membimbing‚ guru

membuka kesempatan untuk

bertanya tentang hal-hal

yang belum jelas berkenaan

dengan contoh-contoh

perilaku dalam menjaga

keutuhan Negara Kesatuan

Republik Indonesia Setelah

proses diskusi‚ guru

meminta perwakilan

kelompok untuk

mempresentasikan hasil

temuannya

o Siswa menemukan hasil

pengamatan tentang

contoh-contoh perilaku

dalam menjaga keutuhan

Negara Kesatuan

Republik Indonesia dari

pencarian informasi

melalui buku paket PKn

kelas V dan buku sumber

lain yang ada

diperpustakaan sekolah.

o Siswa mengajukan

pertanyaan tentang hal-hal

yang belum jelas tentang

contoh-contoh perilaku

dalam menjaga keutuhan

Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

o Wakil dari masing-masing

kelompok

mempresentasikan hasil

penemuannya

Tanggung

jawab

B.3. Konfirmasi (10 Menit)

KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA NILAI

KARAKTER

o Setelah perwakilan siswa

dari setiap kelompok

mempresentasikan hasil

diskusi‚ guru memberikan

o Siswa memperhatikan

penguatan yang

diberikan oleh guru

Rasa hormat

dan perhatian

Page 112: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

99

penguatan dan meluruskan

yang salah tentang

pentingnya keutuhan NKRI

dan peranan siswa dalam

menjaga keutuhan NKRI.

o Setelah proses konfirmasi‚

guru menjelaskan tentang

pentingnya keutuhan NKRI

C. Penutup (5 menit)

KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA NILAI

KARAKTER

o Bersama siswa

menyimpulkan hasil

kegiatan inti tentang contoh-

contoh perilaku dalam

menjaga keutuhan Negara

Kesatuan Republik

Indonesia.

o Guru mengajukan post test

kompetensi hasil

pembelajaran dan meminta

siswa mengangkat tangan

yang sanggup menjawab

o Guru memberikan

apersepsi‚ dan motivasi

setelah proses belajar

berlangsung utamanya bagi

yang berpartisipasi dan aktif

selama pembelajaran‚

kemudian guru memberikan

tugas rumah kepada tiap

kelompok untuk

memecahkan masalah

melalui pencarian informasi

dari media internet serta

media-media lain mengenai

apa saja makna kesatuan

wilayah Indonesia dari

keempat segi kehidupan

bernegara.

o Bersama guru siswa

menyimpulkan hasil

kegiatan inti tentang

pentingnya keutuhan

NKRI dan peran siswa

dalam menjaga

keutuhan NKRI.

o Mengerjakan post test

kompetensi secara

individu melalui teknik

acak

o Bersama guru

memberikan appersepsi

dan meresapi motivasi

yang diberikan oleh

guru serta membuat

catatan tugas rumah

kepada tiap kelompok

untuk memecahkan

masalah melalui

pencarian informasi

dari media internet

serta media-media lain

mengenai apa saja

makna kesatuan

wilayah Indonesia dari

keempat segi

kehidupan bernegara.

Disiplin

Mandiri

Gemar

membaca

Page 113: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

100

VII. Sumber/Bahan Belajar

Peta Indonesia.

Buku paket PKN untuk Sekolah Dasar Kelas V, terbitan BSE

Internet

Lembar bahan diskusi

VIII. Media Belajar

Kertas HVS

Peta

IX. Penilaian

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen Instrumen/ Soal

Skor

Nilai

Menjelaskan

peranan siswa

dalam menjaga

keutuhan Negara

Kesatuan Republik

Indonesia.

Meneladani sikap

kepahlawanan

Menunjukkan

contoh-contoh

perilaku dalam

menjaga keutuhan

Negara Kesatuan

Republik Indonesia

Tugas

kelompok

Tes lisan

Laporan

Jelaskan apa saja

perilaku yang harus

kamu lakukan

dalam menjaga

keutuhan NKRI!

Sebutkan sikap

pahlawan yang

patut diteladani ! .

Sebutkan contoh-

contoh perilaku

dalam menjaga

keutuhan NKRI!

40

30

30

Jumlah skor Nilai 100

Cipondoh, 04 September 2014

Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Mapel PKN.

Drs. KOMARUDDIN SURYANIH

NIP : NIP :

Page 114: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

101

Lampiran 5

LEMBAR OBSERVASI GURU

SIKLUS II

Nama Guru : Suryanih

Hari / Tanggal : Kamis/21 Agustus 2014

Sekolah : MI. Ta’lim Mubtadi

Kelas / Semester : V/I

Berilah penilaian anda dengan mencantumkan tanda cek list () pada kolom

yang sesuai

No Aspek yang Dinilai Dilakukan Skor

Ya Tidak 1 2 3 4

1 Persiapan guru memulai kegiatan

pembelajaran

2 Kemampuan mengelola waktu

3 Memberikan apersepsi

4 Menyampaikan pengarahan tentang

pembelajaran

5 Membagi kelompok

6 Kemampuan guru memberikan

motivasi

7 Diskusi dan penjelasan konsep

8 Pengembangan aplikasi

9 Kemampuan menggunakan metode

10 Kemampuan mengarahkan siswa

Jumlah Skor Total

9 28

Rata-Rata

90 280

Page 115: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

102

Kriteria Penskoran

Skor 1,0 – 1,4 : Pembelajaran Kurang Baik

Skor 1,5 – 2,4 : Pembelajaran Cukup Baik

Skor 2,5 – 3,4 : Pembelajaran Baik

Skor 3,5 – 4,0 : Pembelajaran Sangat Baik

Perhitungan Aktivitas Guru =

Keseimpulan : Aktivitas guru dalam kategori Sangat Baik

Tangerang, 21 Agustus 2014

Observer

(………………………….)

Page 116: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

103

Lampiran 6

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

( Siklus II )

Mata Pelajaran : PKn (Pendidikan Kewarganegaraan)

Kelas / Semester : V / I

Hari / Tanggal : Kamis / 21 Agustus 2014

Fokus Observasi : Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran

N

o Nama Siswa

Keaktifan Kerjasama Kedisiplinan Perhatian

A B C D A B C D A B C D A B C D

1 AM

2 DA

3 DP

4 EE

5 FN

6 IS

7 MF

8 MR

9 M.RI

10 MK

11 NA

12 AL

13 PA

14 RP

15 SA

16 SK

17 WA

18 RA

Jumlah 16 2 0 0 14 4 0 0 15 2 1 0 15 3 0 0

Page 117: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

104

N

o Nama Siswa

Keaktifan Kerjasama Kedisiplinan Perhatian

A B C D A B C D A B C D A B C D

Persentase 88,9 11,1 0,0 0,0 77,8 22,2 0,0 0,0 83,3 11,1 5,6 0,0 83,3 16,7 0,0 0,0

Kriteria Penskoran

Skor A : Sangat Baik

Skor B : Baik

Skor C : Cukup

Skor D : Kurang

Tangerang, 21 Agustus 2014

Observer

(……………………….)

Guru (Peneliti)

(Suryanih)

Page 118: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

105

Lampiran 7

UJI VALIDITAS ANGKET

JUMLAH KETERANGAN

Soal No. 1 Pearson Correlation -,049

TIDAK VALID Sig. (2-tailed) ,837

N 20

Soal No. 2 Pearson Correlation ,524*

VALID Sig. (2-tailed) ,018

N 20

Soal No. 3 Pearson Correlation -,224

TIDAK VALID Sig. (2-tailed) ,343

N 20

Soal No. 4 Pearson Correlation ,610**

VALID Sig. (2-tailed) ,004

N 20

Soal No. 5 Pearson Correlation ,682**

VALID Sig. (2-tailed) ,001

N 20

Soal No. 6 Pearson Correlation ,272

TIDAK VALID Sig. (2-tailed) ,246

N 20

Soal No. 7 Pearson Correlation ,093

TIDAK VALID Sig. (2-tailed) ,698

N 20

Soal No. 8 Pearson Correlation ,541*

VALID Sig. (2-tailed) ,014

N 20

Soal No. 9 Pearson Correlation ,655**

VALID Sig. (2-tailed) ,002

N 20

Soal No. 10 Pearson Correlation ,191

TIDAK VALID Sig. (2-tailed) ,419

N 20

Soal No. 11 Pearson Correlation ,214

TIDAK VALID Sig. (2-tailed) ,366

N 20

Soal No. 12 Pearson Correlation ,671**

VALID

Sig. (2-tailed) ,001

Page 119: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

106

JUMLAH KETERANGAN

N 20

Soal No. 13 Pearson Correlation -,110

TIDAK VALID Sig. (2-tailed) ,643

N 20

Soal No. 14 Pearson Correlation ,614**

VALID Sig. (2-tailed) ,004

N 20

Soal No. 15 Pearson Correlation ,135

TIDAK VALID Sig. (2-tailed) ,570

N 20

Soal No. 16 Pearson Correlation ,219

TIDAK VALID Sig. (2-tailed) ,354

N 20

Soal No. 17 Pearson Correlation ,656**

VALID Sig. (2-tailed) ,002

N 20

Soal No. 18 Pearson Correlation ,519*

VALID Sig. (2-tailed) ,019

N 20

Soal No. 19 Pearson Correlation ,529*

VALID Sig. (2-tailed) ,017

N 20

Soal No. 20 Pearson Correlation ,478*

VALID Sig. (2-tailed) ,033

N 20

Soal No. 21 Pearson Correlation ,655**

VALID Sig. (2-tailed) ,002

N 20

Soal No. 22 Pearson Correlation -,148

TIDAK VALID Sig. (2-tailed) ,534

N 20

Soal No. 23 Pearson Correlation ,478*

VALID Sig. (2-tailed) ,033

N 20

Soal No. 24 Pearson Correlation ,704**

VALID Sig. (2-tailed) ,001

N 20

Soal No. 25 Pearson Correlation -,309 TIDAK VALID

Sig. (2-tailed) ,185

Page 120: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

107

JUMLAH KETERANGAN

N 20

Soal No. 26 Pearson Correlation ,485*

VALID Sig. (2-tailed) ,030

N 20

Soal No. 27 Pearson Correlation ,692**

VALID Sig. (2-tailed) ,001

N 20

Soal No. 28 Pearson Correlation ,530*

VALID Sig. (2-tailed) ,016

N 20

Soal No. 29 Pearson Correlation ,397

TIDAK VALID Sig. (2-tailed) ,083

N 20

Soal No. 30 Pearson Correlation ,049

TIDAK VALID Sig. (2-tailed) ,836

N 20

Soal No. 31 Pearson Correlation -,063

TIDAK VALID Sig. (2-tailed) ,792

N 20

Page 121: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

108

Lampiran 8

HASIL ANGKET SIKLUS I

No Resp No Pernyataan

Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 35

2 4 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 46

3 2 2 5 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 5 2 3 45

4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 2 3 3 3 2 53

5 4 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 1 3 3 3 46

6 3 2 3 2 2 4 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 42

7 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 4 3 3 3 2 3 2 44

8 3 2 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 46

9 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 2 2 4 3 4 52

10 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 4 3 3 44

11 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 45

12 3 3 2 3 3 3 2 4 3 2 3 4 3 3 3 2 3 49

13 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 48

14 3 4 3 4 3 3 1 3 3 2 1 3 3 4 3 3 3 49

15 3 3 3 3 4 3 2 3 2 2 1 2 3 3 3 1 4 45

16 3 2 3 2 3 2 3 2 4 2 3 3 3 3 3 2 3 46

17 4 4 2 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 54

18 4 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 4 3 3 47

Jumlah 56 48 51 47 51 51 45 50 50 44 45 51 47 50 56 44 50 836

Rata-rata 3,11 2,67 2,83 2,61 2,83 2,83 2,50 2,78 2,78 2,44 2,50 2,83 2,61 2,78 3,11 2,44 2,78

Skor rata-Rata 0,78 0,67 0,71 0,65 0,71 0,71 0,63 0,69 0,69 0,61 0,63 0,71 0,65 0,69 0,78 0,61 0,69

Persentase 77,78 66,67 70,83 65,28 70,83 70,83 62,50 69,44 69,44 61,11 62,50 70,83 65,28 69,44 77,78 61,11 69,44

Page 122: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi

109

Lampiran 9

HASIL ANGKET SIKLUS II

No Resp No Soal

Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 4 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 40

2 4 3 3 3 2 2 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 2 48

3 2 2 5 2 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 5 2 3 57

4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 57

5 4 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 4 3 4 3 50

6 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 2 2 2 2 4 4 55

7 3 4 3 3 4 2 2 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 56

8 3 2 4 2 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 57

9 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 59

10 3 4 3 4 4 3 4 3 4 2 3 4 4 3 4 3 3 58

11 3 2 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 52

12 3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 56

13 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 55

14 3 4 3 4 3 3 1 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 55

15 3 3 3 3 4 3 4 3 2 4 4 4 4 4 3 4 4 59

16 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 58

17 4 4 2 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 58

18 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 60

Jumlah 61 55 59 55 58 57 55 59 58 59 59 57 59 59 62 60 58 990

Rata-rata 3,39 3,06 3,28 3,06 3,22 3,17 3,06 3,28 3,22 3,28 3,28 3,17 3,28 3,28 3,44 3,33 3,22

Skor rata-Rata 0,85 0,76 0,82 0,76 0,81 0,79 0,76 0,82 0,81 0,82 0,82 0,79 0,82 0,82 0,86 0,83 0,81

Persentase 84,72 76,39 81,94 76,39 80,56 79,17 76,39 81,94 80,56 81,94 81,94 79,17 81,94 81,94 86,11 83,33 80,56

Page 123: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi
Page 124: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi
Page 125: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi
Page 126: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi
Page 127: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi
Page 128: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi
Page 129: upaya meningkatkan motivasi belajar pkn melalui strategi