upaya hukum

22
UPAYA HUKUM MOHAMMAD HAMIDI MASYKUR

Upload: xena

Post on 22-Mar-2016

96 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

UPAYA HUKUM. MOHAMMAD HAMIDI MASYKUR. UPAYA HUKUM BIASA. 1. BANDING Dasar Hukum : Pasal 199 s.d . 205 RBg ( untuk daerah di luar Jawa dan Madura). Pasal 188 s.d . 194 HIR ( untuk daerah Jawa dan Madura) dan dalam - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: UPAYA HUKUM

UPAYA HUKUMMOHAMMAD HAMIDI MASYKUR

Page 2: UPAYA HUKUM

UPAYA HUKUM BIASA

1. BANDING Dasar Hukum: 1. Pasal 199 s.d. 205 RBg (untuk daerah di luar Jawa dan Madura). 2. Pasal 188 s.d. 194 HIR (untuk daerah Jawa dan Madura) dan dalam 3. Pasal 3 Jo pasal 5 UU No. 1/1951 (UU-Darurat No. 1/1951),

pasal188 s.d. 194 HIR dinyatakan tidak berlaku lagi dan diganti dengan UU Bo. 20/1947 tentang Peraturan Peradilan Ulangan di Jawa dan Madura.1] [1]

Riduan Syahrani, Hukum Acara Perdata di Lingkungan Peradilan

Umum,cet. 1, (Jakarta :Sinar Grafika,1994), hal. 94,

Page 3: UPAYA HUKUM

www.themegallery.com

Syarat Mengajukan Banding Pasal 6 UU No 20 Tahun 1947 “perkara yang

dapat dimintakan banding adalah apabila besar nilai gugatan yang diputus itu lebih dari 100, (seratus rupiah)

Page 4: UPAYA HUKUM

PROSEDUR MENGAJUKAN BANDING

1. Diajukan kepada Pengadilan setempat, bisa secara lisan maupun tertulis dalam tenggang waktu 14 hari. Dan 30 hari apabila pemohon banding berdiam di luar daerah Hukum pengadilan negeri yang bersidang

2. Untuk pengadilan Luar jawa Madura tenggang waktunya adalah 6 bulan.

3. Permohonan banding disertai dengan Pembayaran biaya banding yang di taksir oleh penitera pengadilan berdasar jumlah pihak dan jauh dekatnya jarak tempat tinggal para pihak yang bersengketa

Tenggang waktu pernyataan mengajukan banding adalah 14 hari sejak putusan dibacakan bila para pihak hadir atau 14 hari pemberitahuan putusan apabila salah satu pihak tidak hadir. Ketentuan ini diatur dalam pasal 7 ayat (1) dan (2) UU No. 20/1947 jo pasal 46 UU No. 14/1985. Dalam praktek dasar hukum yang biasa digunakan adalah pasal 46 UU No. 14 tahun 1985.

Page 5: UPAYA HUKUM

PROSEDUR MENGAJUKAN PERMOHONAN BANDING

1. Diajukan di Panitera PN dimana putusan tersebut dijatuhkan, dengan terlebih dahulu membayar lunas biaya permohonan banding.

2. Permohonan banding dapat diajukan tertulis atau lisan (pasal 7 UU No. 20/1947) oleh ybs maupun kuasanya.

3. Panitera PN akan membuat akte banding yang memuat hari dan tanggal diterimanya permohonan banding dan ditandatangani oleh panitera dan pembanding. Permohonan banding tersebut dicatat dalam Register Induk Perkara Perdata dan Register Banding Perkara Perdata.

Page 6: UPAYA HUKUM

Lanjutan ..

4. Permohonan banding tersebut oleh panitera diberitahukan kepada pihak lawan paling lambat 14 hari setelah permohonan banding diterima.

5. Para pihak diberi kesempatan untuk melihat surat serta berkas perkara di Pengadilan Negeri dalam waktu 14 hari.

6. Walau tidak harus tetapi pemohon banding berhak mengajukan memori banding sedangkan pihak Terbanding berhak mengajukan kontra memori banding. Untuk kedua jenis surat ini tidak ada jangka waktu pengajuannya sepanjang perkara tersebut belum diputus oleh Pengadilan Tinggi. (Putusan MARI No. 39 k/Sip/1973, tanggal 11 September 1975).

7. Pencabutan permohonan banding tidak diatur dalam undang-undang sepanjang belum diputuskan oleh Pengadilan Tinggi pencabutan permohonan banding masih diperbolehkan.

Page 7: UPAYA HUKUM

www.themegallery.com

Bagaimanakah Proses Pemerikasaan dalam tingkat Banding Pemeriksaan Ulang terhadap putusan

Pengadilan negeri (Judex facti) Putusan Pengadilan Tinggi berupa:

Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Memperbaiki Membatalkan

Page 8: UPAYA HUKUM

2.KASASI ALASAN-ALASAN MENGAJUKAN KASASI Diatur dalam pasal 30 UU No. 14/1985 jo pasal 30 UU

No.5 Tahun 2005 Tentang MA jo ps. 30 UU No.4/2004 antara lain :

1. Tidak berwenang atau melampaui batas Wewenang.

2. Salah menerapkan atau melanggar hukum yang berlaku.

3. Lalai memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan

Page 9: UPAYA HUKUM

TENGGANG WAKTU KASASI

UU NO 14 TAHUN 1985 TENTANG MA

Pasal 46 Ayat 1 & 21. 14 hari setelah putusan/penetapan diberitahukan2. Lewat 14 hari untuk membuat memori kasasi sejak

pernyataan kasasi

Pasal 47Ayat 1 1. 14 hari untuk membuat memori kasasi sejak

pernyataan kasasi

PERMA NO 1 TAHUN 2001 TENTANG PERMOHONAN KASASI PERKARA PERDATA

Pasal 1 Ayat (a)1. Persyaratan formal adalah persyaratan yang wajib

dipenuhi oleh pemohon kasasi dalam mengajukan permohonan kasasi (Pasal 46-47 UU NO 14/1985

Pasal 2 Ayat (1)1. Panitera pengadilan tingkat pertama yang

memutus perkara yang dimohon kasasi, tidak meneruskan kepada MA permohonan kasasi yang tidak memenuhi syarat formal.

Page 10: UPAYA HUKUM

PROSEDUR MENGAJUKAN PERMOHONAN KASASI

1. Permohonan kasasi disampaikan oleh pihak yang berhak baik secara tertulis atau lisan kepada Panitera Pengadilan Negeri yang memutus perkara tersebut dengan melunasi biaya kasasi.

2. Pengadilan Negeri akan mencatat permohonan kasasi dalam buku daftar, dan hari itu juga membuat akta permohonan kasasi yang dilampirkan pada berkas (pasal 46 ayat (3) UU No. 14/1985)

3. Paling lambat 7 hari setelah permohonan kasasi didaftarkan panitera Pengadilan Negeri memberitahukan secara tertulis kepada pihak lawan (pasal 46 ayat (4) UU No. 14/1985)

Page 11: UPAYA HUKUM

Lanjutan..

4. Dalam tenggang waktu 14 hari setelah permohonan kasasi dicatat dalam buku daftar pemohon kasasi wajib membuat memori kasasi yang berisi alasan-alasan permohonan kasasi (pasal 47 ayat (1) UU No. 14/1985)

5. Panitera Pengadilan Negeri menyampaikan salinan memori kasasi pada lawan paling lambat 30 hari (pasal 47 ayat (2) UU No. 14/1985).

6. Pihak lawan berhak mengajukan kontra memori kasasi dalam tenggang waktu 14 hari sejak tanggal diterimanya salinan memori kasai (pasal 47 ayat (3) UU No. 14/1985)

7. Setelah menerima memori dan kontra memori kasasi dalam jangka waktu 30 hari Panitera Pengadilan Negeri harus mengirimkan semua berkas kepada Mahkamah Agung (pasal 48 ayat (1) UU No. 14/1985)

Page 12: UPAYA HUKUM

www.themegallery.com

Bentuk Putusan Kasasi Permohonan Kasasi tidak dapat diterima Permohonan Kasasi Di tolak Permohonan Kasasi di Kabulkan/ditolak

Page 13: UPAYA HUKUM

3. VERZETPENGERTIAN Verzet merupakan salah satu upaya hukum biasa yang

dapat diminta oleh salah satu atau kedua belah pihak yang berperkara terhadap suatu putusan Pengadilan Negeri yang diputus Verstek.

PROSEDUR MENGAJUKAN VERZET ,pasal 129 HIR/153 Rbg

Dalam waktu 14 hari setelah putusan verstek itu diberitahukan kepada tergugat sendiri;

Bila memungkinkan di periksa oleh Majelis Hakim yang sama.

Pembuktian berdasakan SEMA No.9/1964, walaupun sebagai Pelawan bukan sbg Penggugat tapi tetap Terlawan sehingga yang membuktikan dulu adalah Terlawan/Penggugat asal.

[1] Supomo, Prof. Dr. , S.H., Hukum Acara Perdata Pengadilan Negeri, (Jakarta, Pradnjaparamita, 1967) hal 39.

Page 14: UPAYA HUKUM

UPAYA HUKUM LUAR BIASA1. PENINJAUN KEMBALI Upaya hukum peninjauan kembali (request civil) merupakan suatu

upaya agar putusan pengadilan baik dalam tingkat Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi, maupun Mahkamah Agung yang telah berkekuatan hukum tetap (inracht van gewijsde).

Permohonan Peninjauan Kembali tidak menangguhkan atau menghentikan pelaksanaan putusan pengadilan (eksekusi).

Menurut Prof. Dr. Sudikno Mertokusumo, S.H., merupakan upaya hukum terhadap putusan tingkat akhir dan putusan yang dijatuhkan di luar hadir tergugat (verstek), dan yang tidak lagi terbuka kemungkinan untuk mengajukan perlawanan. [1]

[1] R. Soeroso,Praktik Hukum Acara Perdata, Tata Cara, Proses Persidangan, cet. 1,(Jakarta: Sinar Grafika, 1994),hal.92.

Page 15: UPAYA HUKUM

ALASAN PENINJAUAN KEMBALI

( pasal 67 UU No. 14/1985, jo Per MA No. 1/1982). 1. Apabila putusan didasarkan pada suatu

kebohongan atau tipu muslihat pihak lawan yang diketahui setelah perkaranya diputus, atau didasarkan pada bukti-bukti yang kemudian oleh hakim pidana dinyatakan palsu.

2. Apabila setelah perkara diputus, ditemukan surat-surat bukti yang bersifat menentukan yang pada waktu perkara diperiksa tidak ditemukan.

3. Apabila telah dikabulkan suatu hal yang tidak dituntut atau lebih daripada yang dituntut.

Page 16: UPAYA HUKUM

Lanjutan …4. Apabila antara pihak-pihak yang sama

mengenai suatu soal yang sama atas dasar yang sama, oleh pengadilan yang sama atau sama tingkatannya, telah diberikan putusan yang bertentangan satu dengan yang lain.

5. Apabila mengenai sesuatu bagian dari tuntutan belum diputus tanpa dipertimbangkan sebab-sebabnya.

6. Apabila dalam suatu putusan terdapat suatu kekhilafan hakim atau suatu kekeliruan yang nyata.

Page 17: UPAYA HUKUM

TENGGANG WAKTU PK

Tenggang Waktu (Pemohon PK) : 180 hr-ps.69 Ad.1: semenjak putusan Perdata diberitahukan. Ad.2: dihitung sejak ditemukannya surat bukti baru tsb

dimana hari dan tgl. Dinyatakan dibawah sumpah dan disahkan oleh pihak yang berwenang.

Ad.3,4,5 dan 6 sejak Putusan mempunyai kekuatan hukum yang tetap dan diberitahukan kepada para pihak.

Tenggang Waktu Termohon PK (ps.72 UU No.14/1985) 30 hari setelah ada pemberitahuan.

Page 18: UPAYA HUKUM

PROSEDUR PENGAJUAN PK1. Permohonan kembali diajukan oleh pihak yang

berhak kepada Mahkamah Agung melalui Ketua Pengadilan Negeri yang memutus perkara dalam tingkat pertama.

2. Membayar biaya perkara.3. Permohonan Pengajuan Kembali dapat

diajukan secara lisan maupun tertulis.4. Bila permohonan diajukan secara tertluis maka

harus disebutkan dengan jelas alasan yang menjadi dasar permohonannnya dan dimasukkan ke kepaniteraan Pengadilan Negeri yang memutus perkara dalam tingkat pertama (Pasal 71 ayat (1) UU No. 14/1985)

Page 19: UPAYA HUKUM

5. Bila diajukan secara lisan maka ia dapat menguraikan permohonannya secara lisan dihadapan Ketua Pengadilan Negeri yang bersangkutan atau dihadapan hakim yang ditunjuk Ketua Pengadilan Negeri tersebut, yang akan membuat catatan tentang permohonan tersebut (Pasal 71 ayat (2) UU No. 14/1985)

6. Hendaknya surat permohonan peninjauan kembali disusun secara lengkap dan jelas, karena permohonan ini hanya dapat diajukan sekali.

Page 20: UPAYA HUKUM

Lanjutan...

7. Setelah Ketua Pengadilan Negeri menerima permohonan peninjauan kembali maka panitera berkewajiban untuk memberikan atau mengirimkan salinan permohonan tersebut kepada pihak lawan pemohon paling lambat 14 hari dengan tujuan agar dapat diketahui dan dijawab oleh lawan (pasal 72 ayat (1) UU No. 14/1985)

8. Pihak lawan hanya punya waktu 30 hari setelah tanggal diterima salinan permohonan untuk membuat Kontra Memori PK bila lewat maka jawaban tidak akam dipertimbangkan (pasal 72 ayat (2) UU No. 14/1985).

9. Kontra Memori PK diserahkan kepada Pengadilan Negeri yang oleh panitera dibubuhi cap, hari serta tanggal diteimanya untuk selanjutnya salinan jawaban disampaikan kepada pemohon untuk diketahui (pasal 72 ayat (3) UU No. 14/1985).

10. Permohonan peninjauan kembali lengkap dengan berkas perkara beserta biayanya dikirimkan kepada Mahkamah Agung paling lambat 30 hari (pasal 72 ayat (4) UU No. 14/1985).

11. Pencabutan permohona PK dapat dilakukan sebelum putusan diberikan, tetapi permohonan peninjauan kembali hanya dapat diajukan satu kali (pasal 66 UU No. 14/1985)

Page 21: UPAYA HUKUM

3.Derden Verzet(Perlawanan Pihak Ketiga)

Mnrt ps. 1917 KUHPerdata : pts hakim hanya mengikat para pihak yg berperkara.

Ps. 378 Rv: Pihak ke-3 yg merasa dirugikan oleh pts aquo dapat mengajukan perlawanan.

Ps.382 Rv bila perlawanan dikabulkan maka pts tsb. Direvisi sepanjang kerugian pihak ke-3 tsb.

Perlawanan thd CB, RB dan Sita Eksekusi hrs diajukan Pemilik ke Pengadilan Negri yang secara nyata menyita (ps. 195 (6) HIR, ps.206 (6) Rbg).

Perlawanan tidak menunda Eksekusi, namun bila ada alasan yang essensil maka KPN harus menunda.

Page 22: UPAYA HUKUM

Click to edit subtitle style