upaya guru pendidikan agama islam dalam...

162
UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN BUDAYA RELIGIUS DI SMK NEGERI 1 TENGARAN TAHUN 2019 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Lina Khunnatun Nuroniyah NIM. 23010150167 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2019

Upload: others

Post on 25-Nov-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DALAM MEWUJUDKAN BUDAYA RELIGIUS

DI SMK NEGERI 1 TENGARAN TAHUN 2019

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Lina Khunnatun Nuroniyah

NIM. 23010150167

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2019

Page 2: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

ii

Page 3: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

iii

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DALAM MEWUJUDKAN BUDAYA RELIGIUS

DI SMK NEGERI 1 TENGARAN TAHUN 2019

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Lina Khunnatun Nuroniyah

NIM. 23010150167

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2019

Page 4: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

iv

Page 5: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

v

Page 6: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

vi

Page 7: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

vii

Page 8: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

viii

MOTTO

الهذين آمنوا منكم والهذين أوتوا العلم درجات يرفع الله

(Q.S Al-Mujadalah (58) : 11)

“ Allah akan meninggikan orang- orang yang beriman di

antaramu dan orang- orang yang diberi ilmu

pengetahuan

beberapa derajat…”

PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-

Nya, skripsi ini penulis persembahkan untuk:

1. Ayahanda Ngadiono dan Ibunda Dewi Khofsatun yang selalu

membimbing, memberikan do’a, nasihat, kasih sayang, dan motivasi

kepada penulis.

2. Adik saudaraku tersayang Farah Aulia Safitri.

3. Sahabat dan teman, Angga Prasongko, Dyah Fitriyana, Dyah Fitriyani,

Nurul Azalia yang selalu memberikan dukungan.

4. Keluarga besar Bani Abdul Basit yang selalu memberikan dukungannya.

Page 9: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

ix

5. Teman seperjuangan dari semester 1 sampai sekarang Annisa

Destyaningrum, Ana Alfi Khamidah, Khikmahtun, Endang

Sulistyaningrum yang selalu memberikan motivasi kepadaku dan

membantu menyelesaikan skripsi ini.

6. Sahabat- sahabat seperjuanganku angkatan 2015 khususnya program studi

Pendidikan Agama Islam.

Page 10: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

x

KATA PENGANTAR

بسم الله الر حمن الرحيم

Puji Syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang

selalu memberikan nikmat, karunia, taufik dan hidayah-Nya. Sehingga

skripsi dengan judul Upaya Guru Pendidikan Agama Islam dalam

Mewujudkan Budaya Religius di SMK Negeri 1 Tengaran Tahun 2019

dapat terselesaikan. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada

junjungan kita baginda Nabi Muhammad SAW, yang menjadikannya

suri tauladan yang mana beliaulah satu- satunya umat manusia yang

dapat mereformasi umat manusia dari zaman kegelapan menuju zaman

terang benerang yakni dengan ajarannya agama Islam.

Penulis skripsi ini tidak akan selesai tanpa motivasi, dukungan dan

bantuan dari berbagai pihak terkait sehingga kebahagiaan yang tiada

tara penulis rasakan setelah skripsi ini selesai. Oleh karena itu penulis

mengucapkan banyak terima kasih setulusnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Zakiyyudin Baidhawy, M.Ag selaku Rektor IAIN

Salatiga.

2. Bapak Prof. Dr. H. Mansur, M.Ag, selaku Dekan Fakultas

Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga, dan juga selaku dosen

pembimbing skripsi yang telah mengarahkan, membimbing,

memberikan petunjuk dan meluangkan waktunya dalam penulisan

skripsi ini.

Page 11: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

xi

3. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si selaku ketua Prodi Pendidikan Agama

Islam.

4. Dosen Pembimbing Akademik Mohammad Ali Zamroni, M.A

yang telah memberikan pengarahan selama 4 tahun menjadi

mahasiswi IAIN Salatiga.

5. Kepada seluruh Dosen Tarbiyah khususnya pada Program Studi

Pendidikan Agama Islam di FTIK IAIN Salatiga.

6. Ayahanda Ngadiono dan Ibunda Dewi Khofsatun yang selalu

membimbing, memberikan do’a, nasihat, kasih saying, dan

motivasi kepada penulis.

7. Kepala sekolah SMK Negeri 1 Tengaran Bapak Sriyanto,

S.Pd.M.Pd., kepada guru PAI Bapak Sidik Afandi, bapak

Muhammad Muhlas dan ibu Heni Wulandari serta bapak Sri

Wahyu Sarwoko selaku wakil kepala kurikulum dan ibu Endang

Widayati selaku Tu SMK Negeri 1 Tengaran yang telah

memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.

8. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu atas

bantuan dan dorongannya.

Penulis hanya bisa berdo’a, semoga Allah SWT mencatatnya

sebagai amal sholeh yang akan mendapat balasan yang berlipat ganda.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, masih banyak

Page 12: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

xii

kekurangan baik dalam segi isi maupun metodologi. Untuk itu saran

dan kritik yang membangun penulis harapkan dari berbagai pihak

guna kebaikan penulisan di masa yang akan datang. Semoga skripsi ini

bermanfaat untuk penulis pada khususnya dan bagi para pembaca pada

umumnya. Amin.

Salatiga, 19 Agustus 2019

Penulis

Page 13: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL LUAR ............................................................................... i

LEMBAR BERLOGO IAIN .................................................................................. ii

HALAMAN SAMPUL DALAM ......................................................................... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................... v

PENGESAHAN KELULUSAN ........................................................................... vi

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ..................................................... vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... viii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvi

ABSTRAK ......................................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1

B. Fokus Penelitian ........................................................................................ 6

C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 7

1. Manfaat Teoritis ............................................................................ 7

2. Manfaat Praktis ............................................................................. 8

E. Penegasan Istilah ....................................................................................... 8

F. Sistematika Penulisan .............................................................................. 10

Page 14: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

xiv

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Kajian Tentang Guru ............................................................. 13

a. Pengertian Guru ......................................................... 13

b. Syarat- Syarat Guru .................................................... 20

c. Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam ............... 24

2. Kajian Tentang Budaya Religius

a. Pengertian Budaya ..................................................... 27

b. Pengertian Religius .................................................... 28

c. Pengertian Budaya Religius ...................................... 29

3. Pembentukan Budaya Religius

a. Pengertian Budaya Religius Sekolah ......................... 29

b. Proses Terbentuknya Budaya Religius ....................... 31

B. Kajian Pustaka ................................................................................... 33

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .................................................................................. 37

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................ 38

C. Sumber Data ...................................................................................... 38

D. Prosedur Pengumpulan Data ............................................................. 39

Page 15: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

xv

E. Analisis Data ..................................................................................... 42

F. Pengecekan Keabsahan Data .............................................................. 45

BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA

A. Paparan Data

1. Profil SMK Negeri 1 Tengaran

a. Sejarah Singkat Sekolah .................................................. 47

b. Letak Geografis ............................................................... 48

c. Visi, Misi dan Tujuan ...................................................... 49

d. Fasilitas Pendukung ......................................................... 51

e. Struktur Organisasi Sekolah ............................................. 53

f. Program Pendidikan ........................................................ 57

g. Kegiatan Ekstrakulikuler .................................................. 57

h. Daftar Guru dan Karyawan ............................................. 58

i. Jumlah Peserta Didik ........................................................ 66

2. Hasil Penemuan

a. Budaya Religius di Sekolah ............................................ 67

b. Upaya Guru Pendidikan Agama Islam dalam

Mewujudkan Budaya Religius ......................................... 73

c. Faktor Penghambat dan Faktor Pendorong ..................... 76

B. Analisis Data ...................................................................................... 81

Page 16: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

xvi

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................ 89

B. Saran ................................................................................................... 91

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN- LAMPIRAN

Page 17: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

xvii

DAFTAR TABEL

1. Tabel 4.1 Struktur Organisasi ................................................................. 53

2. Tabel 4.2 Daftar Guru dan Karyawan ..................................................... 58

3. Tabel 4.3 Jumlah Peserta Didik .............................................................. 66

Page 18: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1 Instrumen Penelitian

2. Lampiran 2 Transkip Wawancara Guru dan Siswa

3. Lampiran 3 Foto

4. Lampiran 4 Data Sekolah

5. Lampiran 5 Surat ijin penelitian

6. Lampiran 6 Surat Keterangan Penelitian

7. Lampiran 7 Surat Tugas Pembimbing Skripsi

8. Lampiran 8 Daftar Nilai SKK

9. Lampiran 9 Lembar Konsultasi

10. Lampiran 10 Riwayat Hidup Penulis

Page 19: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

xix

ABSTRAK

Nuroniyah, Lina Khunnatun. 2019. Upaya Guru Pendidikan Agama Islam

Dalam Mewujudkan Budaya Religius Di SMK Negeri 1

Tengaran Tahun 2019. Skripsi , Salatiga: Program Studi

Pendidikan Agama Islam (PAI). Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan (FTIK). Institut Agama Islam Negeri (IAIN).

Pembimbing Prof. Dr. H. Mansur, M.Ag.

Kata Kunci : Guru Pendidikan Agama Islam; Budaya Religius

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Religiusitas yang

ada di SMK Negeri 1 Tengaran tahun 2019, bagaimana upaya guru

Pendidikan Agama Islam di SMK Negeri 1 Tengaran dalam mewujudkan

budaya religius di sekolah.?

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Dalam

memperoleh data peneliti menggunakan metode wawancara, observasi,

dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini meliputi reduksi data,

penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan data

menggunakan ketekunan peneliti dan triangulasi sumber data. Hasil

penelitian ini menyimpulkan bahwa SMK Negeri 1 Tengaran adalah salah

satu sekolah yang memiliki banyak kegiatan religius di antaranya :

membaca Asmaul Husna, sholat berjama’ah, pembacaan surat Yasin,

Jum’at shadaqah, kegiatan mengaji, kajian Annisa, ta’ziah dan kegiatan

Hari Besar Islam. Upaya guru PAI dalam mewujudkan budaya religius di

sekolah itu terbilang bagus, di antaranya adalah: mencontohkan, proses

pembiasaan, membimbing dan mengarahkan, mengingatkan dan

memotivasi peserta didik dalam melakukan budaya religius.

Page 20: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

xx

Upaya guru Pendidikan Agama Islam tidak dapat berjalan dengan baik

tanpa adanya faktor pendorong dan faktor penghambat. Faktor pendorong

tersebut di antaranya adalah: dukungan dari kurikulum sekolah, latar

belakang guru PAI, dukungan dari kepala sekolah, dukungan dari guru,

dan semangat peserta didik dalam melakukan budaya religius. Faktor

penghambat dalam pelaksanaan kegiatan, di antaranya adalah: latar

belakang siswa, peserta didik kurang memperhatikan kegiatan budaya

religius, kurangnya kedisiplinan dalam diri siswa dan faktor keluarga.

Page 21: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan sangat penting bagi manusia dalam kehidupan yang harus

dipenuhi dalam berbangsa dan bernegara. Dengan adanya pendidikan akan

membantu meningkatkan ilmu pengetahuan dan mengembangkan potensi

yang dimiliki sehingga mampu ikut serta dalam membangun kemajuan suatu

Negara. Kemajuan masyarakat atau bangsa banyak ditentukan oleh

pendidikannya. Oleh karena itu pendidikan sangat penting dalam

pembangunan masyarakat atau bangsa dan bermanfaat bagi kehidupannya.

Perkembangan masyarakat dari waktu ke waktu terus berubah. Sekarang ini

arus globalisasi dan informasi telah merubah wajah dunia semakin indah dan

berkembang. Pada Era ini ditandai dengan kemampuan menguasai dan

mendayagunakan arus informasi, bersaing secara terus menerus dan

menguasai kemampuan menggunakan berbagai teknologi. (Toto Suharto,

2005: 101)

Pendidikan termasuk dalam kegiatan belajar mengajar yang bertujuan untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran. Untuk mencapai tujuan

pembelajaran, proses kegiatan pembelajaran harus dilakukan dengan baik,

sehingga peserta didik dapat mengembangkan potensi dirinya dengan lebih

baik. Fungsi dan tujuan pendidikan dalam Undang- Undang Nomor 20 Tahun

Page 22: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

2

2003 pasal 3, menegaskan bahwa: pendidikan nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan bentuk watak serta peradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta

bertanggung jawab. (Depdiknas, 2003: 64) Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa fungsi dan tujuan pendidikan yaitu untuk

mengembangkan kemampuan peserta didik agar menjadi manusia yang

mandiri, berilmu, kreatif, bertanggung jawab, sehat dan berakhlak mulia, serta

seluruh apa yang dilakukannya menjadi bermanfaat bagi dirinya sendiri dan

masyarakat.

Di dalam pendidikan terdapat unsur pendidik atau guru. Guru merupakan

promotor terlaksananya proses pendidikan. Oleh karena itu pendidik adalah

orang yang melakukan kegiatan mendidik, terlepas dari jenis pendidikan

tersebut formal atau in formal. (Sudarto, 2016: 107) Guru memiliki satu

kesatuan peran dan fungsi atau tugas yang tidak terpisahkan, antara

kemampuan mendidik, membimbing, mengajar, dan melatih. Keempat

kemampuan tersebut merupakan kemampuan integratif, yang satu tidak dapat

terpisahkan dengan yang lain. (Mufron, 2013: 36) Oleh karena itu, guru

berperan sangat penting dalam meningkatkan kemajuan pendidikan. Guru

harus bisa mengembangkan sumber belajar, tidak hanya mengandalkan

Page 23: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

3

sumber belajar yang ada. Apabila seorang guru berhasil dalam merencanakan,

merancang, melaksanakan dan mengevaluasi proses pembelajaran, maka bisa

dikatakan berhasil sebagai seorang guru yang profesional.

Peran guru sangat penting karena keterlibatannya dalam bimbingan aktivitas-

aktivitas disekolah yang mengacu kepada tujuan- tujuan yang diinginkan.

Pengaruh guru bagi anak didiknya itu datang melalui jalan memberi ide- ide

yang dibangun bersama sebagaimana tingkah laku pribadinya. (Abdullah,

1994: 231) Sebagai seorang guru agama Islam yang baik harus memberikan

contoh bagi anak didiknya dengan perilaku dan kepribadian yang baik, dengan

begitu akan adanya kesadaran bagi peserta didik untuk berperilaku dan

berkepribadian yang baik.

Guru dalam pandangan Islam adalah siapa saja yang melakukan proses

pendidikan baik secara formal atau tidak formal, yang bertanggung jawab

terhadap peserta didik dalam mentransfer ilmu pengetahuan. Guru dalam

Islam juga melakukan transfer akhlak, dengan tujuan agar peserta didik dapat

berkembang pengetahuannya dan mengantarkannya kepada kesuksesan, baik

di dunia maupun diakhirat. (Sudarto, 2016: 129)

Guru sebagai salah satu faktor yang berpengaruh terhadap proses

pertumbuhan dan perkembangan kepribadian siswa. Salah satu bentuk

kepribadian yang harus ditanamkan kepada siswa adalah pribadi yang religius.

Seorang guru agama Islam tidak hanya mengajarkan ilmu pendidikan agama

Islam saja, akan tetapi melakukan usaha- usaha lainnya yang dapat membantu

Page 24: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

4

tercapainya tujuan pendidikan agama Islam. Usaha- usaha tersebut

diwujudkan melalui peran guru agama Islam dalam mewujudkan budaya

religius di sekolah.

Budaya religius di sekolah merupakan cara berfikir dan cara bertindak

warga sekolah yang didasarkan atas nilai- nilai religius (keberagamaan).

Religius menurut Islam adalah menjalankan ajaran agama secara menyeluruh.

(Sahlan, 2010: 75) Allah berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 208:

هبعوا خطوات الشهيطان إ نهه لكم عدو مبين يا أيها الهذين آمنوا ادخلوا في السلم كافهة ولا تت

“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara

keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah setan.

Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu”

Allah memerintah kepada seluruh umat manusia agar melakukan

perbuatan menurut ajaran Islam dan jangan melakukan hal keburukan yang

dilarang oleh ajaran Islam. Dalam dunia pendidikan, budaya dapat digunakan

sebagai salah satu transmisi pengetahuan., sedangkan religius lebih kepada

keberagamaan. Budaya religius di lembaga pendidikan merupakan budaya

yang tercipta dari pembiasaan suasana religius yang berlangsung lama dan

terus menerus bahkan sampai muncul kesadaran dari semua anggota lembaga

pendidikan untuk melakukan nilai religius. (Faturrohman, 2015: 104) Berawal

dari kesadaran akan menajdi kebiasaan, dimana kebiasaan tersebut menjadi

budaya yang dilakukan dalam kehidupan sehari- hari dengan tujuan

mewujudkan budaya keagamaan dalam pendidikan.

Page 25: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

5

Menurut Tafsir dalam Asmaun Sahlan ada beberapa strategi yang dapat

dilakukan oleh para praktisi pendidikan untuk membentuk budaya religius di

sekolah, diantaranya melalui: 1) memberikan contoh yang baik (teladan), 2)

membiasakan hal- hal yang baik, 3) menegakkan disiplin, 4) memberikan

motivasi dan dorongan, 5) memberikan hadiah terutama psikologis, 6)

menghukum (mungkin dalam rangka kedisiplinan), 7) penciptaan suasana

yang berpengaruh bagi pertumbuhan anak. (Sahlan, 2010: 84)

Menurut survey yang peneliti lakukan, banyak sekali budaya keagamaan yang

ada di SMK N 1 Tengaran. Guru PAI sangat memantau betul bagaimana

siswa berinteraksi dalam kesehariannya. Budaya keagamaan yang ada pada

sekolah ini salah satunya adalah pembacaan asmaul husna sebelum memulai

pelajaran pada pagi hari, sholat berjama’ah, mengadakan peringatan hari besar

Islam (PHBI), penanaman sikap peduli sesama, yang dimana disampaikan

oleh guru PAI pada pertengahan pembelajaran atau pada akhir pembelajaran

dengan bertujuan sebagai motivasi dan renungan bagi siswa. Selain itu, setiap

hari jum’at sebelum memulai pembelajararan diadakan pembacaan surat

Yasin secara bersama dan diadakan infaq sadaqoh. Semua dilakukan dengan

bertujuan mewujudkan sistem kebudayaan di sekolah yang nantinya akan

membentuk kepribadian yang baik, tidak hanya kedisiplinan saja melainkan

kebiasaan yang baik yang nantinya akan diterapkan dalam kehidupan sehari-

hari pada lingkungan bermasyarakat.

Page 26: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

6

Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti akan menelusuri bagaimana

perkembangan budaya keagamaan di sekolah tersebut dan hasil dari upaya

guru PAI dalam mewujudkan budaya religius kepada siswa. Dari latar

belakang di atas peneliti membuat judul: “UPAYA GURU PENDIDIKAN

AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN BUDAYA RELIGIUS DI

SMK NEGERI 1 TENGARAN TAHUN 2019”.

B. Fokus Penelitian

Dalam penelitian ini fokus penelitian atau pembatasan masalah

diperlukan dalam setiap penelitian. Pembatasan masalah bertujuan untuk

membatasi penelitian yang dilakukan agar tidak keluar dari permasalahan dan

tujuan penelitian yang dilakukan. Berdasarkan judul penelitian di atas, maka

peneliti dapat memfokuskan beberapa masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Upaya Guru Pendidikan Agama Islam dalam Mewujudkan

Budaya Religius di SMK Negeri 1 Tengaran.

2. Bagaimana faktor pendorong dan penghambat upaya guru Pendidikan

Agama Islam dalam mewujudkan budaya religius di SMK Negeri 1

Tengaran.

Page 27: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

7

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat ditentukan tujuan

penelitian yang ingin dicapai, antara lain:

1. Untuk mengetahui upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam

mewujudkan budaya religius di SMK Negeri 1 Tengaran.

2. Untuk mengetahui faktor pendorong dan penghambat upaya guru

Pendidikan Agama Islam dalam mewujudkan budaya religius di SMK

Negeri 1 Tengaran.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan

tentang upaya guru PAI dalam mewujudkan budaya religius di

sekolah.

b. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi solusi bagi para

pembaca.

c. Hasil penelitian ini sebagai tambahan pengetahuan bagi dunia

pendidikan Islam tentang budaya religius yang harus

diterapkan.

Page 28: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

8

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti, dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan

serta lebih mendalami dibidang pendidikannya yaitu jurusan

Pendidikan Agama Islam, yang dapat diterapkan pada

masyarakat.

b. Bagi pendidik, pendidikan agama Islam merupakan tambahan

ilmu pengetahuan tentang bagaimana mewujudkan budaya

religius pada siswa.

c. Bagi para guru Agama Islam akan lebih memperhatikan

siswanya dalam hal religius.

E. Penegasan Istilah

1. Upaya guru pendidikan agama Islam

a. Pengertian Guru Pendidikan Agama Islam

Dalam bahasa Arab, kata guru dikenal dengan al-Mu’alim atau al-

Ustadh yang bertugas memberikan ilmu dalam majlis ta’lim

(tempat memperoleh ilmu). Makna guru selalu dikaitkan dengan

profesi yang terkait dengan pendidikan anak di sekolah, di

lembaga pendidikan, dan mereka yang harus menguasai bahan ajar

yang terdapat di dalam kurikulum. (Mufron, 2013: 28)

Page 29: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

9

2. Budaya religius

a. Pengertian Budaya Religius

Budaya religius merupakan hal yang sangat penting dan harus

diciptakan di lembaga pendidikan, karena lembaga pendidkan

merupakan salah satu lembaga yang mentransformasikan nilai atau

melakukan pendidikan nilai. Sedangkan budaya religius

merupakan salah satu wahana untuk mentransfer nilai kepada

peserta didik. Tanpa adanya budaya religius, maka pendidik akan

kesulitan melakukan transfer nilai kepada anak didik dan transfer

nilai tersebut tidak cukup hanya mengandalkan pembelajaran di

dalam kelas. (Fathurrohman, 2015: 48- 104)

3. Proses terbentuknya budaya religius

a. Pembiasaan perilaku religius di sekolah yang sering disebut

dengan budaya religius, budaya yang mencerminkan nilai- nilai

religius yang dapat membentuk budaya religius di sekolah antara

lain dengan cara: 1) Pembiasaan mengucapkan salam, 2)

Pembiasaan membaca AL-Qur’an dan berdo’a sebelum dan

sesudah belajar, 3) Pembiasaan sholat berjama’ah di sekolah, 4)

Penyelenggaraan Bina Rohani Islam (ROHIS), 5) Perayaan Hari-

Hari Besar Islam (PHBI), 6) Pesantren kilat/ Ramadhan, 7) Budaya

Jilbab di sekolah. (Masdub, 2015: 158-161) Proses terbentuknya

budaya religius adalah langkah- langkah terbentuknya budaya

Page 30: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

10

religius di sekolah yang dilalui dengan berbagai usaha seperti

pembiasaan sehingga terbentuklah suatu budaya religius di

sekolah.

Berdasarkan penegasan istilah diatas peneliti dapat menyimpulkan

bahwa yang dimaksud dengan upaya guru PAI (Pendidikan Agama Islam)

dalam mewujudkan budaya religius di SMK Negeri 1 Tengaran Tahun 2019

adalah suatu usaha yang dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam dalam

mewujudkan budaya religius yang sudah ada sehingga dapat menjadikan

budaya tersebut menjadi lebih baik.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan

gambaran umum mengenai masalah yang akan dibahas.

BAB I : Pendahuluan

Pada bab I ini merupakan pendahuluan yang memuat tentang

kerangka pokok yang dijadikan landasan untuk penelitian

meliputi: Latar Belakang, fokus penelitian, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, penegasan istilah dan sistematika

penulisan.

Page 31: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

11

BAB II : Kajian Pustaka

Pada bab II ini akan membahas tentang landasan teori dan kajian

pustaka penelitian terdahulu. Landasan teori pada bab ini

meliputi:

1. Landasan teori tentang guru pendidikan agama Islam

meliputi: pengertian guru , pendidikan agama Islam, guru

pendidikan agama Islam, syarat- syarat guru pendidikan

agama Islam, dan kompetensi guru pendidikan agama

Islam.

2. Landasan teori tentang budaya religius meliputi: pengertian

budaya, pengertian religius dan pengertian budaya religius.

3. Landasan teori tentang pembentukan budaya religius

meliputi: pengertian budaya di sekolah dan proses

terbentuknya budaya religius di sekolah.

Kajian pustaka penelitian terdahulu pada bab ini meliputi beberapa

versi penelitian antara lain:

1. Sintang Kasim (2012), PERAN GURU PENDIDIKAN

AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK SIKAP

KEAGAMAAN PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1

KOTA PALOPO.

2. Slamet Susilo (2013), STRATEGI GURU PENDIDIKAN

AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN

Page 32: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

12

RELIGIUSITAS SISWA DI SMA NEGERI 3

YOGYAKARTA.

3. Miftakhul Nurul Jannah (2016), PROGRAM KEPALA

SEKOLAH UNTUK MENCIPTAKAN SUASANA

RELIGIUS DI SMP N 1 KEDUNGJATI KECAMATAN

KEDUNGJATI KABUPATEN GROBOGAN TAHUN

2015/2016.

BAB III : Metode Penelitian

Pada bab III ini mengkaji tentang metodologi penelitian meliputi:

jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, sumber data,

prosedur pengumpulan data, analisis data dan pengecekan

keabsahan data.

BAB IV : Paparan dan Analisis Data

Pada bab IV ini berisi tentang pembahasan yang merupakan bagian

yang menjelaskan tentang temuan peneliti tentang upaya guru

pendidikan agama Islam dalam mewujudkan budaya religius di

SMK Negeri 1 Tengaran Tahun 2019.

BAB V : Penutup

Pada bab ini menyimpulkan hasil penelitian dan memberikan saran

dalam penelitian.

Page 33: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

13

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Guru Pendidikan Agama Islam

a. Pengertian Guru Pendidikan Agama Islam

Dalam bahasa Arab, kata guru dikenal dengan al-Mu’alim atau al-

Ustadh yang bertugas memberikan ilmu dalam majlis ta’lim

(tempat memperoleh ilmu). Makna guru selalu dikaitkan

dengan profesi yang terkait dengan pendidikan anak di

sekolah, di lembaga pendidikan, dan mereka yang harus

menguasai bahan ajar yang terdapat di dalam kurikulum.

(Mufron, 2013: 28)

Dalam Kamus Besar Indonesia, dinyatakan bahwa guru

(pendidik) adalah orang yang mendidik. Sedangkan mendidik

itu sendiri artinya memelihara dan memberi latihan mengenai

akhlak dan kecerdasan pikiran. (Poerwadarminta, 2006: 291)

Guru adalah orang yang kerjanya mengajar atau memberikan

pelajaran di sekolah, guru berarti orang yang bekerja dalam

bidang pendidikan dan pengajaran yang ikut bertanggung

jawab dalam membantu anak didik mencapai kedewasaan.

(Nana Sudjana, 2000: 30) Guru merupakan orang yang

Page 34: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

14

bertanggung jawab terhadap berlangsungnya proses

pertumbuhan dan perkembangan potensi anak didik, baik

potensi kognitif maupun potensi psikomotoriknya. (Ramayulis,

2013: 3)

Menurut PP. RI. NO. 19/2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan pasal 28, guru adalah agen pembelajaran yang

harus memiliki empat kompetensi, yaitu kompetensi

pedagogik, kepribadian, professional dan sosial. Dalam

konteks itu, maka kompetensi guru dapat diartikan sebagai

kebulatan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang

diwujudkan dalam bentuk perangkat tindakan cerdas dan

penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang guru untuk

memangku jabatan guru sebagai profesi. (Masdub, 2015: 164)

Guru adalah orang yang bertanggung jawab

mencerdaskan kehidupan anak didik, sosial guru adalah orang

yang identik dengan pihak yang memiliki tugas dan tanggung

jawab membentuk karakter generasi bangsa. (Siti Asdiqoh,

2015: 13) Guru merupakan ujung tombak pendidikan, terutama

tampak menonjol peranannya pada proses pembelajaran. Guru

menjadi komponen yang penting dalam mencapai keberhasilan

pendidikan, terutama guru yang professional. (Mujamil Qomar,

2014: 170)

Page 35: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

15

Guru adalah pendidikan profesional, karenanya secara

implisit ia telah merelakan dirinya menerima dan memikul

sebagian tanggung jawab pendidikan yang terpikul di pundak

para orang tua. Mereka ini, tatkala menyerahkan anaknya ke

sekolah, sekaligus berarti pelimpahan sebagian tanggung jawab

pendidikan anaknya kepada guru. Hal itupun menunjukkan

pula bahwa orang tua tidak mungkin menyerahkan anaknya

kepada sembarang guru atau sekolah karena tidak sembarang

orang dapat menjabat guru. (Zakiah Daradjat, 2011: 39)

Dari beberapa pendapat di atas dapat dikatakan bahwa

seorang guru itu harus profesional dan bertanggung jawab

dalam proses belajar mengajar, membimbing, melatih dan

mengevaluasi anak didiknya, baik dilingkungan formal

maupun non formal. Guru memiliki peran yang sangat penting

dalam proses pertumbuhan dan perkembangan potensi anak

didik, baik potensi kognitif maupun potensi psikomotoriknya.

Karena keduanya sangat penting dalam proses belajar mengajar

untuk mencapai tujuan yang diharapkan dalam pendidikan.

Istilah pendidikan diyakini berasal dari bahasa Arab

yaitu tarbiyah yang berbeda dengan kata ta’lim yang berarti

pengajaran atau teaching dalam bahsa Inggris. Istilah tarbiyah

dapat juga diartikan sebagai proses transformasi ilmu

Page 36: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

16

pengetahuan dari pendidik (rabbani) kepada peserta didik, agar

ia memiliki sikap yang tinggi dalam memahami dan menyadari

kehidupannya, sehingga terbentuk ketaqwaan, budi pekerti dan

kepribadian yang luhur. (Masdub, 2015: 37)

Kata pendidikan (tarbiyah) menurut Suwaid memiliki

tiga kata dasar yaitu: dari kata rabaa- yarbuu (bertambah dan

berkembang), rabaa- yarbii (tumbuh dan mekar). Dalam

UUSPN no. 20 tahun 2003 pendidikan diartikan sebagai usaha

sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. (Ahmad Taufiq,

2011: 217-218)

Pendidikan agama merupakan kata majemuk yang

terdiri dari kata “pendidikan” dan “agama”. Dalam Kamus

Umum Bahasa Indonesia, pendidikan berasal dari kata didik,

dengan diberi awalan “pe” dan akhiran “an”, yang berarti

“proses pengubahan sikap dalam usaha mendewasakan

manusia melalui upaya pengajaran dan latihan”. Sedangkan arti

mendidik itu sendiri adalah memelihara dan memberi latihan

Page 37: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

17

(ajaran) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. (Aat Syafaat,

2008: 11)

Agama adalah aturan perilaku bagi umat manusia yang

sudah ditentukan dan dikomunikasikan oleh Allah Swt.

Melalui orang- orang pilihan-Nya yang dikenal sebagai utusan-

utusan, rasul- rasul atau nabi- nabi. Agama merupakan

peraturan yang bersumber dari Allah Swt, yang berfungsi

untuk mengatur kehidupan manusia, baik hubungan manusia

dengan sang pencipta maupun hubungan antar sesamanya yang

dilandasi dengan mengharap ridha Allah Swt. Untuk mencapai

kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Lalu, pengertian Islam

sendiri adalah “Agama yang diajarkan oleh Nabi Muhammad

Saw, berpedoman pada kitab suci Al-Qur’an, yang diturunkan

ke dunia melalui wahyu Allah Swt.”

Menurut Zakiah Daradjat ( 2011: 86) merumuskan

bahwa pendidikan Agama Islam sebagai berikut: “(a)

Pendidikan Agama Islam adalah usaha berupa bimbingan dan

asuhan terhadap anak didik agar setelah selesai dari

pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan ajaran

agama Islam serta menjadikannya sebagai pandangan hidup

(way of life). (b) Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan

yang dilaksanakan berdasarkan ajaran Islam. (c) Pendidikan

Page 38: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

18

agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran

agama Islam, yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap

anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia

dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran- ajaran

agama Islam yang telah diyakininya secara menyeluruh, serta

menjadikan ajaran agama Islam itu sebagai suatu pandangan

hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia

maupun di akhirat kelak.

Sedangkan menurut M. Arifin dalam Aat Syafaat

(2008: 16) mendefinisikan bahwa pendidikan Islam adalah

proses yang mengarahkan manusia kepada kehidupan yang

lebih baik dan mengangkat derajat kemanusiaannya, sesuai

dengan kemampuan dasar (fitrah) dan kemampuan ajarannya

(pengaruh dari luar).

Pendidikan agama Islam adalah pendidikan dengan

melalui ajaran- ajaran Islam, yaitu berupa bimbingan dan

asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari

pendidikan ia dapat memahami, menghayati dan mengamalkan

ajaran- ajaran agama Islam yang telah diyakininya secara

menyeluruh, serta menjadikan ajaran agama Islam itu sebagai

suatu pandangan hidupnya demi keselamatan dan

Page 39: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

19

kesejahteraan hidup di dunia maupun di akhirat kelak. (Zakiah

daradjat, 2011: 86)

Menurut Prof. Dr. Kamrani Buseri, MA dalam Masdub

(2015: 3) “Pendidikan Islam adalah pendidikan yang merujuk

kepada Al-Qur’an dan Sunnah”. Sebagai instrument kehidupan

pendidikan adalah upaya manusia untuk mengembangkan

kualitas hidup untuk dunia dan akhirat. Dengan kata lain,

pendidikan adalah upaya memanusiakan manusia.

Dari beberapa pendapat diatas, dapat dijelaskan bahwa

pendidikan Agama Islam adalah pendidikan yang sesuai

dengan ajaran- ajaran agama Islam yaitu Al-Qur’an dan

Sunnah, yaitu usaha yang berupa pengajaran, bimbingan dan

asuhan terhadap anak agar setelah selesai pendidikannya anak

dapat memahami, menghayati dan mengamalkan agama Islam,

menjadikan sebuah pedoman kehidupan baik di dunia maupun

di akhirat.

Menurut M.Athiyah al- Abrasyi dalam Mujamil Qomar

( 2014: 173) guru dalam pendidikan Islam harus memiliki sifat

zuhud dan mencari keridhoan Allah, bersih jasmani dan rohani,

ikhlas dalam pekerjaan, pemaaf, mengetahui tabiat murid, dan

menguasai pelajaran. Tugas guru dalam pandangan Islam

secara umum ialah mendidik, yaitu mengupayakan

Page 40: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

20

perkembangan seluruh potensi anak didik, baik potensi

psikomotor, kognitif, maupun potensi afektif. Potensi itu harus

dikembangkan secara seimbang sampai ke tingkat setinggi

mungkin, menurut ajaran Islam. (Ahmad Tafsir, 1994: 74)

Guru Pendidikan Agama Islam adalah guru agama

disamping melaksanakan tugas pengajaran yaitu

memberitahukan pengetahuan keagamaan, ia juga

melaksanakan tugas pendidikan dan pembinaan bagi peserta

didik. Ia membantu pembentukan kepribadian dan pembinaan

akhlaq, juga menumbuhkan kepribadian dan mengembangkan

keimanan dan ketaqwaan para peserta didik. (Novan Ardy,

2012: 100)

Dari beberapa definisi diatas dapat dikatakan bahwa

Guru Pendidikan Agama Islam adalah seorang pendidik harus

memiliki sifat zuhud, bersih jasmani dan rohani, menguasai

pelajaran dan memiliki pengetahuan yang luas. Mendidik dan

membina anak didik dengan menanamkan nilai- nilai agama

Islam sesuai dengan ajaran Islam dalam kehidupan sehari- hari

yang berguna untuk kehidupan dunia dan diakhirat.

b. Syarat- Syarat Guru Pendidikan Agama Islam

Syaikh Ahmad al-Rifa’i mengungkapkan bahwa seseorang bisa

dianggap sah untuk dijadikan sebagai pendidik dalam

Page 41: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

21

pendidikan Agama Islam apabila memenuhi dua kriteria

berikut:

1) Alim yaitu mengetahui betul tentang segala ajaran dan

syariahnya Nabi Muhammad SAW, sehingga ia akan

mampu mentransformasikan ilmu yang komprehenshif

tidak setengah- setengah.

2) Adil riwayat yaitu tidak pernah mengerjakan satupun dosa

besar dan mengekalkan dosa kecil, seseorang pendidik

tidak boleh fasik sebab pendidik tidak hanya bertugas

mentransformasikan ilmu kepada anak didiknya namun

juga pendidik harus mampu menjadi contoh dan suri

tauladan bagi seluruh peserta didiknya. Dikhawatirkan

ketika seorang pendidik adalah orang fasik atau orang

bodoh, maka bukan hidayah yang diterima anak didik

namun justru pemahaman- pemahaman yang keliru yang

berujung pada kesesatan. (Mufron, 2013: 32)

Karena pekerjaan guru adalah pekerjaan professional maka untuk

menjadi guru harus pula memenuhi persyaratan, beberapa

diantaranya adalah:

1) Harus memiliki bakat sebagai guru

2) Harus memiliki keahlian sebagai guru

3) Memiliki kepribadian yang baik dan integrasi

Page 42: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

22

4) Memiliki mental yang sehat

5) Berbadan sehat

6) Memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas

7) Guru adalah manusia berjiwa pancasila

8) Guru adalah seseorang warga Negara yang baik. (Latifah

Husien, 2017: 29)

Syarat unrtuk menjadi guru antara lain: 1) takwa kepada Allah

sebagai syarat menjadi guru, 2) berilmu sebagai syarat untuk

menjadi guru, 3) sehat jasmani sebagai syarat menjadi guru, 4)

berkelakuan baik sebagai syarat menjadi guru. (Zakiah

Daradjat, 2011: 41)

Menurut Al Hasyimi dalam Sudarto ( 2018: 124)

syarat- syarat dasar yang harus dipenuhi seorang guru yaitu: 1)

Dari segi jasmaniah, seorang guru hendaknya tidak memiliki

cacat tubuh, selamat dari aib atau celaan, sehat atau bebas dari

penyakit jasmani yang vital, penampilan yang bagus dan

bersih, serta ungkapan yang baik dan bermakna. 2) dari segi

aqliyah- fikriyah, seorang guru harus memiliki kecerdasan,

ilmu yang luas tentang bidang yang akan diajarkannya, ilmu

yang selain di bidangnya, selalu mengikuti perkembangan

dunia pendidikan, serta memahami dengan sempurna tujuan

Page 43: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

23

pengajaran dan kurikulum secara mendalam. 3) dari segi

khuluqiyah, harus memiliki keteguhan hati dalam mengatur

kelas dan menghadapi setiap peristiwa, sabar dan lemah

lembut. 4) dari segi ijtimaiyah, harus memiliki jiwa yang

menyenangkan, cenderung untuk menumbuhkan hubungan

yang penduh rasa persahabatan dan membantu murid, serta

memiliki jiwa yang terbuka dalam menghadapi peristiwa dan

berinteraksi dengan orang lain.

Menurut Soejono syarat- syarat guru dalam pendidikan Islam

adalah sebagai berikut:

1) Tentang umur, harus sudah dewasa.

Tugas mendidik adalah tugas yang amat penting karena

menyangkut perkembangan seseorang, jadi

menyangkut nasib seseorang. Oleh karena itu, tugas

harus dilakukan secara bertanggung jawab. Itu hanya

dapat dilakukan oleh orang yang telah dewasa.

2) Tentang kesehatan, harus sehat jasmani dan rohani

Jasmani yang tidak sehat akan menghambat pelaksanaan

pendidikan, bahkan dapat membahayakan anak didik

bila mempunyai penyakit menular. Dari segi rohani,

orang gila berbahaya juga bila ia mendidik.

Page 44: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

24

3) Tentang kemampuan mengajar, ia harus ahli.

Dengan pengetahuannya itu diharapkan ia akan lebih

berkemampuan menyelenggarakan pendidikan bagi

anak- anak.

4) Harus berdedikasi tinggi

Dedikasi tinggi tidak hanya diperlukan dalam mendidik

selain mengajar, dedikasi tinggi diperlukan juga dalam

meningkatkan mutu mengajar. (Ahmad Tafsir, 1994:

80)

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa secara

umum untuk menjadi guru yang baik yaitu dapat memenuhi

tanggung jawab yang dibebankan kepadanya, bertakwa kepada

Allah, berilmu, sehat jasmaninya, baik akhlaknya, bertanggung

jawab dan berjiwa nasional.

c. Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam

Dalam UU No. 14 Tahun 2005 tentang guru pasal 10 dikemukakan

bahwasannya kompetensi guru meliputi empat kompetensi,

yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional dan

sosial. Dalam konteks ini, maka kompetensi guru dapat

diartikan sebagai kebulatan pengetahuan, keterampilan dan

sikap yang diwujudkan dalam bentuk perangkat tindakan

Page 45: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

25

cerdas dan penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang guru

untuk memangku jabatan guru sebagai profesi.

1) Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam

pengelolaan pembelajaran peserta didik yang sekurang-

kurangnya meliputi:

a) Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan

b) Pemahaman terhadap peserta didik

c) Pengembangan terhadap peserta didik

d) Pengembangan kurikulum/ silabus

e) Perancangan pembelajaran

f) Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis

g) Pemanfaatan teknologi pembelajaran

h) Evaluasi hasil belajar, dan

i) Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan

berbagai potensi yang dimilikinya.

2) Kompetensi kepribadian sangat besar pengaruhnya

terhadap pertumbuhan dan perkembangan pribadi para

peserta didik. Guru tidak hanya dituntut untuk mampu

memaknai pembelajaran, yang paling penting adalah

bagaimana menjadikan pembelajaran sebagai ajang

pembentukan kompetensi dan perbaikan kualitas pribadi

Page 46: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

26

peserta didik. (Mulyasa, 2008: 171) Kompetensi

kepribadian mencakup kepribadian yang:

a) Mantap

b) Stabil

c) Dewasa

d) Arif dan bijaksana

e) Berwibawa

f) Berakhlak mulia

g) Menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat

h) Secara objektif mengevaluasi kinerja sendiri, dan

i) Mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan.

3) Guru dituntut untuk memiliki kompetensi sosial yang

memadai, terutama dalam kaitannya dengan pendidikan,

yang tidak terbatas pada pembelajaran di sekolah tetapi

juga pada pendidikan yang terjadi dan berlangsung di

masyarakat. (Mulyasa, 2008: 173) Kompetensi sosial

merupakan kemampuan guru sebagai bagian dari

masyarakat yang meliputi kompetensi:

a) Berkomunikasi secara lisan, tulisan dan isyarat

b) Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi

secara fungsional

Page 47: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

27

c) Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama

pendidik, tenaga kependidikan, orang tua atau wali

peserta didik

d) Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar. (Siti

Asdiqoh, 2015: 28)

4) Kompetensi profesional merupakan kemampuan

penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam.

(Latifah Husien, 2017: 35)

Keempat kompetensi ini harus dimiliki oleh seorang guru

Pendidikan Agama Islam. Dengan memiliki keempat

kompetensi tersebut , seorang guru dapat melakukan tugas

pendidikan dan pembelajarannya. Sehingga guru Pendidikan

Agama Islam dapat memberikan pembelajaran mengenai

pendidikan agama Islam dengan baik.

2. Budaya Religius

a. Pengertian Budaya

Kata budaya berasal dari bahasa Sansekerta “buddhayah” yang

merupakan bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal.

(Elly M. Setiadi, 2006: 27) Budaya merupakan hasil cipta, karya

dan karsa manusia yang lahir atau terwujud setelah diterima oleh

masyarakat atau komunitas tertentu serta dilaksanakan dalam

Page 48: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

28

kehidupan sehari- hari dengan penuh kesadaran tanpa pemaksaan

dan ransmisikan pada generasi selanjutnya secara bersama.

(Fathurrohman,2015: 48)

b. Pengertian Religius

Menurut Harun Nasution dalam Thohirin ( 2013: 55) kata religi

berasal dari bahasa latin yang berarti mengumpulkan dan

membaca. Pengertian ini nampaknya identik dengan pemaknaan

kata agama dengan “jalan” yaitu merujuk kepada muatan yang

terkandung di dalam suatu agama yang riilnya berupa kumpulan

aturan- aturan tentang cara pengabdian kepada Tuhan, dan

kumpulan aturan ini terformulasi di dalam kitab suci yang harus

dibacanya.

Religius biasa diartikan dengan kata agama. Agama menurut

Clifford Geertz dalam Fathurrohman (2015: 48) bukan hanya

masalah spirit, melainkan telah terjadi hubungan intens antara

agama sebagai sumber nilai dan agama sebagai sumber kognitif.

Pertama, agama merupakan pola bagi tindakan manusia (patter for

behaviour). Dalam hal ini agama menjadi pedoman yang

mengarahkan tindakan manusia. Kedua, agama merupakan pola

dari tindakan manusia (pattern of behaviour).

Religius menurut Islam mempunyai makna bahwa

menjalankan ajaran agama secara menyeluruh dari semua aspek

Page 49: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

29

kehidupan bagi setiap muslim baik dalam berfikir, bersikap

maupun bertindak. Untuk itu perlu adanya penekanan terhadap

semua aspek kehidupan setiap muslim supaya dalam bertindak

seseorang harus sesuai dengan apa yang telah diperintahkan Allah

sesuai dengan ajaran Islam. (Muhaimin, 2001: 297)

c. Pengertian Budaya Religius

Budaya religius merupakan hal yang sangat penting dan harus

diciptakan di lembaga pendidikan, karena lembaga pendidkan

merupakan salah satu lembaga yang mentransformasikan nilai atau

melakukan pendidikan nilai. Sedangkan budaya religius

merupakan salah satu wahana untuk mentransfer nilai kepada

peserta didik. Tanpa adanya budaya religius, maka pendidik akan

kesulitan melakukan transfer nilai kepada anak didik dan transfer

nilai tersebut tidak cukup hanya mengandalkan pembelajaran di

dalam kelas. (Fathurrohman, 2015: 104)

3. Pembentukan Budaya Religius

a. Pengertian Budaya Religius Sekolah

Budaya religius sekolah merupakan cara berfikir dan cara bertindak

warga sekolah yang didasarkan atas nilai- nilai religius. Religius

menurut Islam adalah menjalankan ajaran agama secara

menyeluruh. Dalam tataran nilai, budaya religius berupa: semangat

berkorban, semangat persaudaraan, semangat saling menolong dan

Page 50: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

30

tradisi mulia lainnya. Sedangkan dalam tataran perilaku, budaya

religius berupa: tradisi sholat berjam’ah, gemar bersodaqoh, rajin

belajar dan perilaku yang mulia lainnya. (Sahlan, 2010: 76-77)

Dengan demikian, budaya religius sekolah adalah terwujudnya

nilai- nilai ajaran Agama Islam sebagai pembiasaan dalam

berperilaku dan budaya yang diikuti oleh seluruh warga sekolah.

Dengan begitu warga sekolah mengikuti semua budaya yang

tertanam dalam lingkungan sekolah.

Sistem pendidikan Agama Islam mewujudkan perilaku Islami

sesuai dengan dasar pendidikan Islam yaitu Al-Qur’an dan Hadist.

Pendidikan bertujuan untuk membudayakan ajaran Islam , dengan

harapan peserta didik dapat mencapai kebahagiaan di dunia dan di

akhirat. (Masdub, 2015: 155) Dengan demikian, budaya religius di

sekolah diterapkan melalui perilaku Islami sesuai dengan dasar

pendidikan Islam yaitu Al-Qur’an dan Hadist. Dengan pembiasaan

bersifat religius yang dilakukan oleh peserta didik di sekolah

diharapkan mampu mencapai tujuan yang baik bagi kehidupan

peserta didik di dunia maupun di akhirat.

Budaya religius sekolah merupakan budaya yang tercipta dari

pembiasaan suasana religius yang berlangsung lama dan terus

menerus bahkan sampai muncul kesadaran dari semua anggota

lembaga pendidikan untuk melakukan nilai religius. Budaya

Page 51: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

31

religius merupakan hal yang sangat penting dan harus diciptakan

di lingkungan sekolah.

b. Proses Terbentuknya Budaya Religius Sekolah

Secara umum budaya dapat terbentuk secara prescriptive dan dapat

juga secara terprogram sebagai terprogram sebagai learning

process atau solusi terhadap suatu masalah. Yang pertama adalah

pembentukan atau terbentuknya budaya religius sekolah melalui

penurutan, peniruan, penganutan dan penataan suatu skenario dari

atas atau dari luar pelaku budaya yang bersangkutan. Yang kedua

adalah pembentukan secara terprogram melalui learning process.

Pola ini bermula dari dalam diri pelaku budaya, dan suara

kebenaran, keyakinan, anggapan dasar atau dasar yang dipegang

teguh sebagai pendirian dan diaktualisasikan menjadi kenyataan

melalui sikap dan perilaku.

Dalam tatanan praktik keseharian, nilai- nilai religius yang

diwujudkan dalam bentuk sikap dan perilkau keseharian oleh

semua warga sekolah. Proses pengembangan tersebut dapat

dilakukan melalui tiga tahap, yaitu: pertama, sosialiasi nilai- nilai

agama yang disepakati sebagai sikap dan perilaku ideal yang ingin

dicapai pada masa mendatang di sekolah. Kedua, penetapan action

plan mingguan atau bulanan sebagai tahapan dan langkah

sistematis yang akan dilakukan oleh semua pihak di sekolah dalam

Page 52: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

32

mewujudkan nilai- nilai agama yang telah disepakati tersebut.

Ketiga, pemberian penghargaan terhadap prestasi warga sekolah,

seperti guru, tenaga kependidikan atau peserta didik sebagai usaha

pembiasaan (habitformation) yang menjunjung sikap dan perilaku

yang komitmen dan loyal terhadap ajaran dan nilai- nilai agama

yang disepakati.

Dalam tatanan simbol-simbol budaya, pengembangan yang perlu

dilakukan adalah mengganti simbol- simbol budaya yang kurang

sejalan dengan ajaran dan nilai- nilai agama dengan simbol-

simbol budaya yang agamis. Perubahan simbol dapat dilakukan

dengan mengubah berpakaian dengan prinsip menutup aurot,

pemasangan hasil karya peserta didik, foto- foto dan motto yang

mengandung pesan- pesan dan nilai- nilai religius. (Sahlan, 2010:

85-86)

Pembiasaan perilaku religius di sekolah yang sering disebut

dengan budaya religius, budaya yang mencerminkan nilai- nilai

religius yang dapat membentuk budaya religius di sekolah antara

lain dengan cara: 1) Pembiasaan mengucapkan salam, 2)

Pembiasaan membaca Al-Qur’an dan berdo’a sebelum dan sesudah

belajar, 3) Pembiasaan sholat berjama’ah di sekolah, 4)

Penyelenggaraan Bina Rohani Islam (ROHIS), 5) Perayaan Hari-

Hari Besar Islam (PHBI), 6) Pesantren kilat/ Ramadhan, 7) Budaya

Page 53: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

33

Jilbab di sekolah. (Masdub, 2015: 158-161) Dengan proses

pembiasaan tersebut yang dilakukan oleh guru Pendidikan Agama

Islam diharapkan dapat merubah perilaku dan pola pikir peserta

didik agar menjadi lebih baik dalam menjalani kehidupannya.

B. Kajian Pustaka

Terdapat beberapa versi penelitian, ada yang meneliti penelitian

terdahulu atau sebelumnya. Pada penelitian ini peneliti berencana untuk

mengembangkan penelitian lama yang sudah diteliti oleh peneliti sebelumnya.

Ada beberapa penelitian terdahulu yang peneliti cantumkan diantaranya:

1. Sintang Kasim (2012), PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA

ISLAM DALAM MEMBENTUK SIKAP KEAGAMAAN PESERTA

DIDIK DI SMA NEGERI 1 KOTA PALOPO, penelitian ini

menggunakan penelitian kualitatif bercorak deskriptif. Hasil

penelitian ini ditemukan bahwa peran guru Pendidikan Agama

Islam dalam membentuk sikap keagamaan peserta didik di SMA

Negeri 1 Kota Palopo, menanamkan nilai- nilai keislaman secara

subtansial dan universal sehingga tercapai tujuan utama sebagai

guru PAI disekolah.

2. Slamet Susilo (2013), STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA

ISLAM DALAM MENINGKATKAN RELIGIUSITAS SISWA DI

SMA NEGERI 3 YOGYAKARTA, penelitian ini menggunakan

metode kualitatif yang bersifat naratif. Hasil dari penelitian ini

Page 54: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

34

menunjukkan bahwa strategi guru Pendidikan Agama Islam dalam

meningkatkan religiusitas siswa SMA Negeri 3 Yogyakarta antara

lain meningkatkan profesionalisme guru PAI melalui kegiatan

keagamaan. Membentuk seksi kerohanian Islam (rohis),

membangun komitmen warga sekolah, penciptaan budaya religius

di sekolah.

3. Miftakhul Nurul Jannah (2016), PROGRAM KEPALA SEKOLAH

UNTUK MENCIPTAKAN SUASANA RELIGIUS DI SMP N 1

KEDUNGJATI KECAMATAN KEDUNGJATI KABUPATEN

GROBOGAN TAHUN 2015/2016, penelitian ini menggunakan

pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, berdasarkan

penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah dalam

menciptakan suasana religius perlu dukungan dari semua warga

sekolah, untuk menciptakan suasana religius sekolah mengadakan

pembiasaan kegiatan yang berbau keagamaan.

NO NAMA PERSAMAAN PERBEDAAN

1. Sintang Kasim (2012), PERAN GURU

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

MEMBENTUK SIKAP KEAGAMAAN

PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1

KOTA PALOPO

- Sama- sama

membahas

tentang

keagamaan

(religius)

- Membentuk

sikap

keagamaan

peserta didik

- Peran Guru

Page 55: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

35

Pendidikan

Agama Islam

- Lokasi

penelitian

2. Slamet Susilo (2013), STRATEGI GURU

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

MENINGKATKAN RELIGIUSITAS

SISWA DI SMA NEGERI 3

YOGYAKARTA

- Sama- sama

membahas

tentang

religius

- Strategi guru

Pendidikan

Agama Islam

- Meningkatkan

religiusitas

- Lokasi

penelitian

3. Miftakhul Nurul Jannah (2016), PROGRAM

KEPALA SEKOLAH UNTUK

MENCIPTAKAN SUASANA RELIGIUS

DI SMP N 1 KEDUNGJATI

KECAMATAN KEDUNGJATI

KABUPATEN GROBOGAN TAHUN

2015/2016

- Sama- sama

membahas

tentang

religius

- Program

kepala

sekolah

- Menciptakan

suasana

religius

- Lokasi

penelitian

Page 56: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

36

Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu, peneliti ingin meneliti

tentang upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam mewujudkan budaya

religius di sekolah. Berbagai budaya religius dalam lingkungan sekolah telah

diterapkan untuk membekali peserta didik dalam ilmu keagamaan. Dengan

demikian peneliti ingin meneliti tentang “Upaya Guru Pendidikan Agama

Islam dalam Mewujudkan Budaya Religius di SMK Negeri 1 Tengaran Tahun

2019”

Page 57: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

37

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian yang

bersifat deskriptif kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode

penelitian yang berlandaskan pada filsafah postpositivisme, digunakan untuk

meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah

eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, tehnik

pengumpulan data dilakukan secara triangulasi ( gabungan), analisis data

bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih

menekankan makna dari pada generalisasi. (Sugiyono, 2016: 9)

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk

memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian

misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll. Secara holistik dan

dengan cara deskripsi dalam bentuk kata- kata dan bahasa, pada suatu konteks

khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

(Lexy J. Moleong, 2014: 6)

Penelitian ini termasuk kualitatif deskriptif, karena peneliti berusaha

untuk menggambarkan fakta tentang upaya guru Pendidikan Agama Islam

dalam mewujudkan budaya religius di SMK Negeri 1 Tengaran.

Page 58: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

38

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Pada bagian ini akan dijelaskan lokasi dan waktu yang digunakan

dalam penelitian. Dan hal tersebut sebagai berikut :

1. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 1 Tengaran yang terletak di JL.

Darun Na’im Karangduren Tengaran Kabupaten Semarang. Alasan

peneliti memilih lokasi ini adalah bahwa SMK Negeri 1 Tengaran

merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan di Kab. Semarang

yang telah mengembangkan budaya religius. Adapun budaya religius

yang tercermin dalam sekolah tersebut antara lain: 1) Toleransi

beragama, 2) Saling memberi salam, 3) Melaksanakan kegiatan

keagamaan, 4) Lingkungan yang bersih, 5) Tertib, 6) Disiplin, dan 7)

Sopan santun.

2. Waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan antara bulan Maret tahun 2019 sampai dengan

selesai.

C. Sumber Data

Sumber data menurut Moleong dalam Suharsimi (2013: 21-22) adalah

tampilan yang berupa kata- kata lisan atau tertulis yang dicermati oleh

peneliti, dan benda- benda yang diamati sampai detailnya agar dapat

ditangkap makna yang tersirat dalam dokumen atau bendanya. Sumber data

adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Apabila peneliti menggunakan

Page 59: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

39

kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data

disebut responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-

pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan. (Suharsimi, 2013:

172)

Berdasarkan sumbernya data terbagi menjadi dua, yaitu:

1. Data primer

Data primer adalah data dalam bentuk verbal atau kata- kata yang

diucapkan secara lisan, gerak gerik atau perilaku yang dilakukan oleh

subjek yang dapat dipercaya, dalam hal ini adalah subjek penelitian

(informan) yang berkenaan dengan variable yang diteliti.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen- dokumen grafis (

table, catatan, notulen rapat, SMS, dan lain- lain), foto- foto, film,

rekaman video, benda- benda dan lain- lain yang dapat memperkaya

data primer. (Suharsimi, 2013: 22)

Dengan adanya kedua sumber data tersebut, diharapkan peneliti dapat

mendeskripsikan tentang Upaya Guru Pendidikan Agama Islam dalam

Mewujudkan Budaya Religius di SMK Negeri 1 Tengaran.

D. Prosedur Pengumpulan Data

Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural

setting (kondisi yang alamiah), sumber data primer dan tehnik pengumpulan

data lebih banyak pada observasi berperan serta (participant observation),

Page 60: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

40

wawancara mendalam (in depth interview) dan dokumentasi. (Sugiyono,

2016: 225)

Pengumpulan data biasanya menghasilkan catatan tertulis yang sangat banyak,

transkip wawancara yang diketik, atau pita video/ audio tentang percakapan

yang berisi penggalan data yang jamak nantinya dipilah- pilah dan dianalisis.

(Lexy J. Moleong, 2014: 235) Pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti

untuk mendapatkan data yang cukup yaitu dengan menggunakan beberapa

tehnik pengumpulan data, antara lain:

1. Observasi

Menurut Sutrisno Hadi dalam Basrowi (2008: 94) mengemukakan

bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu

proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis.

Dua di antara yang terpenting adalah proses- proses pengamatan

dan ingatan. Teknik pengumpulan data dengan observasi

digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia,

proses kerja, gejala alam dan bila responden yang diamati tidak

terlalu besar. Observasi ini dilakukan dengan melibatkan diri

secara aktif dengan aktivitas- aktivitas yang dilakukan oleh

masyarakat yakni tinggal di lokasi penelitian dalam waktu yang

relatif cukup lama, sehingga mengetahui secara langsung aktivitas

dan interaksi masyarakat dalam hal yang diteliti. Data observasi

digunakan untuk mengamati kegiatan yang dilakukan oleh guru

Page 61: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

41

Pendidikan Agama Islam dalam mewujudkan budaya religius di

SMK Negeri 1 Tengaran.

2. Wawancara

Wawancara menurut Moleong dalam Ibrahim (2015: 88) adalah

percakapan dengan maksud tertentu, yang melibatkan dua pihak,

yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan

terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas

pertanyaan itu. Metode wawancara digunakan untuk memperoleh

gambaran secara menyeluruh bagaimana upaya guru Pendidikan

Agama Islam dalam mewujudkan budaya religius di SMK Negeri

1 Tengaran .

3. Dokumentasi

Dokumen bukan hanya yang berwujud tulisan saja, tetapi dapat berupa

benda- benda peninggalan seperti prasasti dan simbol- simbol.

Metode dokumentasi ini dapat merupakan metode utama apabila

peneliti melakukan pendekatan analisis isi (content analysis).

(Suharsimi Arikunto, 2010: 202) Metode dokumentasi digunakan

untuk memperoleh data yang bersifat dokumen seperti foto

ataupun video dalam proses penelitian mewujudkan budaya

religius di SMK Negeri 1 Tengaran.

Page 62: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

42

E. Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari atau menyusun secara sistematis

data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi,

dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke

dalam unit- unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana

yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga

mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Analisis data kualitatif

adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh,

selanjutnya dikembangkan menjadi hipotesis.(sugiyono, 2016: 244- 245)

Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2016: 246) mengemukakan bahwa

aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan

berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah

jenuh. Aktivitas dalam analisis data terbagi menjadi tiga tahap, antara lain:

1. Reduksi data (Data Reduction)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal- hal yang pokok,

memfokuskan pada hal- hal yang penting, dicari tema dan polanya.

Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran

yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan

pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.

(Sugiyono, 2016: 247)

Page 63: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

43

2. Penyajian Data (Data Display)

Melalui penyajian data maka data terorganisasikan, tersusun dalam pola

hubungan, sehingga akan semakin mudah difahami. Penyajian data bisa

dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori,

flowchart dan sejenisnya. Dengan mendisplay data, maka akan

memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja

selanjutnya berdasarkan apa yang telah difahami. (Sugiyono, 2016: 249)

3. Penarikan kesimpulan dan verifikasi (Conclusion Drawing/ verification)

Langkah ketiga menurut Miles dan Huberman dalam Sugiyono ( 2016: 252)

adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang

dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak

ditemukan bukti- bukti yang kuat yang mendukung pada tahap

pengumpulan data berikutnya.

Page 64: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

44

Gambar 01.

Komponen dalam analisis data

Model interaktif ini diawali dengan proses pengumpulan data yang berhubungan

dengan pelaksanaan mewujudkan budaya religius di SMK Negeri 1 Tengaran

sesuai metode yang telah ditentukan yaitu observasi, wawancara dan

dokumentasi.

Setelah data penelitian terkumpul, maka proses selanjutnya adalah memilih

data yang sesuai dengan reduksi data, sehingga akan mendapatkan data sesuai

dengan fokus penelitian. Data- data hasil reduksi dilihat keseluruhan.

Kemudian dari tampilan data ini maka peneliti mengambil kesimpulan tentang

penelitiannya. Apabila pada penarikan kesimpulan ini masih terdapat

kekurangan, maka proses analisis data kembali pada proses awal yaitu proses

Pengumpulan Data

(Data Collection)

Penyajian Data

(Data Display)

Reduksi Data

(Data Reduction)

Penarikan Kesimpulan/

verifikasi

(Conclusion Drawing/

Verification)

Page 65: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

45

pengumpulan data. Proses ini akan terus dilakukan sampai mendapat suatu

kesimpulan yang akan menjawab rumusan masalah dalam penelitian.

F. Pengecekan Keabsahan Data

Triangulasi adalah tehnik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan

atau sebagai pembanding terhadap data itu. (Lexy J. Moleong, 2014: 330)

Keabsahan data yang digunakan oleh peneliti pada penelitian ini adalah

triangulasi dengan sumber dan triangulasi dengan metode. Menurut Patton

dalam Lexy J. Moleong (2014: 331) triangulasi dengan sumber berati

membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi

yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda. Hal itu dapat dicapai

dengan jalan:

1) Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara

2) Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan

apa yang dikatakannya secara pribadi

3) Membandingkan apa yang dikatakan orang- orang tentang situasi

penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu

4) Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai

pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang

berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang

pemerintahan

Page 66: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

46

5) Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang

berkaitan

Triangulasi dengan metode terdapat dua strategi, yaitu:

1) Pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa

tehnik pengumpulan data

2) Pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode

yang sama.

Tehnik triangulasi ini adalah dengan jalan memanfaatkan peneliti atau pengamat

lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data.

Pemanfaatan pengamat lainnya membantu mengurangi kemelencengan dalam

pengumpulan data.

Page 67: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

47

BAB IV

PAPARAN DATA DAN ANALISIS DATA

A. PAPARAN DATA

1. Profil SMK Negeri 1 Tengaran

a. Sejarah singkat sekolah

Berdiri sebagai Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Kecil yang berlokasi pada Jalan Raya Solo-Semarang KM.07

Karangduren Tengaran. Pada tanggal 1 Agustus 2005, SMK

Kecil tersebut berpindah di Jalan Darun Na'im, Karangduren,

Tengaran dengan menempati gedung sendiri yang berposisi

berada di belakang SMP Negeri 2 Tengaran. SMK Kecil

Tengaran tersebut dengan Program Keahlian yaitu Teknik

Kendaraan Ringan (TKR), Rekayasa Perangkat Lunak (RPL),

Tata Busana (TB), Tehnik Sepeda Motor (TSM), Tehnik

Komputer Jaringan (TKJ) dan Tata Boga (TG) yang dipimpin

oleh Bapak Drs. Saliminudin, MM Tahun Pelajaran 2006/2007

berganti nama menjadi SMK Negeri 1 Tengaran hingga

sekarang.

Page 68: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

48

b. Letak Geografis

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Tengaran

merupakan bagian terpadu dari sistem Pendidikan Kejuruan di

bawah naungan kementrian Pendidikan Nasional, dalam hal ini

Dinas Pendidikan dan Pengajaran Propinsi Jawa Tengah. Serta

mengemban misi untuk meningkatkan pendidikan kejuruan di

Wilayah Indonesia bagian barat, khususnya Kabupaten

Semarang bagian selatan dan sekitarnya. Dalam

mempersiapkan tugas tersebut, Sekolah Menengah Kejuruan

Negeri 1 Tengaran telah mengembangkan sumber daya

manusia, terutama mengikuti program pengembangan tenaga

kependidikan baik di dalam maupun di luar negeri. Sesuai

dengan potensi dan eksistensi Sekolah Menengah Kejuruan

Negeri 1 Tengaran melaksanakan pendidikan dan pelatihan

pada enam paket keahlian antara lain: Tata Busana, Teknik

Kendaraan Ringan, Rekayasa Perangkat Lunak, Teknik Sepeda

Motor, Tehnik Komputer Jaringan dan Tata Boga yang dalam

melaksanakan kegiatan didukung oleh beberapa urusan antara

lain: ketatausahaan, urusan kurikulum, urusan hubungan

industri dan masyarakat, urusan kesiswaan, serta urusan sarana

dan prasarana.

Page 69: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

49

Berikut ini identitas Sekolah Menengah Kejuruan

Negeri 1 Tengaran secara lengkap:

Alamat `: Jl Darun Na‟im Karangduren Tengaran

Kabupaten Semarang 50775

NIS `: 32.03.22.02.011

Nomor Telepon`: 0298.3405144

Nomor Fax `: 0298.3405166

Web site : smkn1tengaran.sch.id

e-mail :[email protected]

Luas Tanah : 15.257 m2

Luas Bangunan: 5.038 m2

c. Visi, Misi dan Tujuan SMK Negeri 1 Tengaran

1) Visi

Terwujudnya lulusan yang unggul, profesional,

kompetitif, berwawasan lingkungan yang didasari Iman

dan Taqwa.

2) Misi

a) Mengembangkan keunggulan dengan

mengedepankan kemandirian dan kreatifitas;

b) Mendidik dan melatih peserta didik yang

berkarakter berdasarkan iman dan taqwa;

Page 70: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

50

c) Mendidik dan melatih peserta didik sesuai

kebutuhan dunia kerja;

d) Menciptakan lingkungan yang aman, nyaman,

dan kondusif untuk mengasah khasanah

keilmuan;

e) Memberikan layanan prima kepada pelanggan;

f) Mewujudkan sekolah sebagai wadah kreasi,

inovasi untuk pengembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi.

3) Tujuan

a) Mempersiapkan peserta didik menjadi manusia

produktif, mampu bekerja mandiri, dan dapat

diserap oleh DU/DI sebagai tenaga kerja tingkat

menengah sesuai dengan kompetensi yang

dimilikinya;

b) Memberikan pembekalan agar mampu berkarir,

ulet dan giat dalam berkompetisi, mampu

beradaptasi di lingkungan kerja dan dapat

mengembangkan sikap professional sesuai

kompetensi yang dimilikinya;

Page 71: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

51

c) Membekali peserta didik dalam ilmu

pengetahuan, teknologi, seni dan wawasan

entrepreneur agar mampu mengembangkan diri

dikemudian hari baik secara mendiri maupun

melanjutkan pada jenjang pendidikan lebih

tinggi.

d. Fasilitas Pendukung

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Tengaran

terletak di tempat yang srategis tepatnya di jalan yang dapat

diakses oleh semua transportasi umum, hal ini memudahkan

bagi setiap pelanggan yang hendak berhubungan dengan pihak

kami. Secara planologis letak Sekolah Menengah Kejuruan

Negeri 1 Tengaran berada perbatasan wilayah Kota Salatiga

dan Kabupaten Boyolali di Provinsi Jawa Tengah, yang

dikelilingi oleh bukit-bukit hijau dan pemandangan yang

sangat indah. Selain itu juga didukung oleh tatanan organisasi

dan sistem manajemen yang siap menghadapi persaingan

global. Tidak mengherankan bila banyak peserta pendidikan

dan pelatihan maupun para stake holders memberikan

komplimen terhadap organisasi kami dari sisi geografis.

Page 72: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

52

1) Aula

Gedung pertemuan berdaya tampung 250 orang, yang

dilengkapi dengan sound system. Apabila tidak digunakan

untuk pertemuan, dapat difungsikan sebagai tempat latihan

olah raga bagi guru dan siswa diluar jam pelajaran atau

dapat difungsikan untuk kegiatan kesiswaan, rekrutmen

tenaga kerja dan sebagainya.

2) Ruangan Belajar

Sejumlah 54 kelas teori, 3 ruang praktek Tata Busana, 2 ruang

praktek Teknik Kendaraan Ringan, 2 ruang praktek

Rekayasa Perangkat Lunak, 2 ruang praktek Teknik Sepeda

Motor, 2 ruang praktek Tata Boga, 2 ruang praktek Teknik

Komputer dan Jaringan, 2 laboratorium komputer, 1

laboratorium IPA, 2 ruang perpustakaan, menjadikan tanda

kesiapan sarana dan prasarana yang dimiliki SMKN 1

Tengaran.

3) Perpustakaan

Perpustakaan kami memiliki stok buku sebanyak kurang lebih

4.000 eksemplar yang terdiri dari buku pelajaran, BSE,

buku kurikulum 2013, buku fiksi, buku non fiksi, dan buku

referensi yang ditulis dalam bahasa Indonesia, Inggris,

belum termasuk majalah, tabloid, dan penerbitan lainnya.

Page 73: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

53

Juga termasuk data elektronik melalui e-mail dan akses

internet yang dapat digunakan setiap saat serta adanya Hot

Spot area dimana setiap orang dapat mengakses internet

secara gratis. Di SMK Negeri 1 Tengaran mempunyai 2

gedung perpustakaan. Yang diberi nama perpustakaan 1

dan perpustakaan 2. Di perpustakaan 1 menyediakan buku-

buku jurusan tingakat kelas XII serta buku-buku umum.

Sedangkan di perpustakaan 2 menyediakan buku-buku

jurusan tingakat kelas X dan XI yang ada di SMK Negeri 1

Tengaran serta buku-buku umum. Misalnya buku

penjaskes, bahasa Indonesia, bahasa Jawa, seni budaya, dan

lain sebagainya.

e. Struktur Organisasi Sekolah

Struktur Organisasi SMK Negeri 1 Tengaran Tahun

Pelajaran 2018/2019.

Tabel 4.1 STRUKTUR ORGANISASI

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1

TENGARAN TAHUN PELAJARAN 2018/2019

1 Kepala Sekolah Sriyanto, M.Pd.

2 Wakil Manajemen Mutu (WMM) Eko Susilo, S.Pd.

Page 74: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

54

M.M.

3 Wakil Kepala

- Kurikulum Sri Wahyu Sarwoko,

S.Pd.

- Kesiswaan Arif Subagiono, S.Pd.

- Sarana Prasarana dan

Ketenagaan

Dra. Sri Wahyuni

- Hubungan Masyarakat Aris Abadi, S.Pd.

4 Tata Administrasi Endang Widayati,

S.E.

5 Koordinator ADM. Pembelajaran dan

Pengajaran

Ida Sriyati, S.Pd.

6 Koordinator Pengembangan

Pengajaran

Galih Wisnu M, S.Pd.

M.Pd.

7 Koordinator Evaluasi dan Penilaian - Eko Supriyadi, S.

Kom.

- Nur Chabibur

Rokhim

Page 75: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

55

8 Koordinator Ekstrakurikuler Widi Haryanti, S.Pd.

9 Koordinator BK Dwi Retnawati,

S.Psi. M.Si.

10 Koordinator Osis - Sudaryanto,

S.Pd.M.Or.

- Sintauli

Sulistyawati, S.Pd.

- Suyitno,

S.Pd.

- Avi

Febriand, S.Pd.

11 Koordinator STP2K (Satuan Tugas

Pelaksanaan Pembinaan Kesiswaan)

- Sugiyanto, S.Pd.

- Nazarudin Zen,

S.Kom

- Sunarto Sri S, S.Pd.

- Arif Yuliyanto,

S.Pd.

12 Koordinator Pengadaan Barang Sugiyanto, S.E

13 Koordinator SKP/PAK/PKB Harti, S.Pd. M.Kom.

Page 76: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

56

14 Koordinator Inventaris Barang M. Rifai

Fajirin,S.Pd.

15 Koordinator Humas dan

Kekeluargaan

Drs. Trijoko

16 BKK (Bursa Kerja Khusus) - Sartono,

S.Pd.

- Istiqlaila

Nugroho, S.Pd.

17 PRAKERIN (Praktek Kerja Industri) - Ali Mashudi,

S.Pd.

- Agung

Nugroho, S.Pd.

18 Admin Humas dan Kekeluargaan Indah Winanti,

S.Pd.

19 Ketua Kompetensi Keahlian

- Tehnik Komputer dan

Jaringan

Agus Fajri Widodo,

S.Pd.

- Tehnik Sepeda Motor Ta’mirur Rojak DS.

S.Pd.

Page 77: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

57

- Tehnik Kendaraan

Ringan

Luqman, S.T

- Tata Busana Sulasminingsih, S.Pd.

- Tehnik Rekayasa

Perangkat Lunak

Siwi Puji Setiyati,

S.Pd. M.Pd.

- Tata Boga Heni Wahyutisari,

S.E,M.M

f. Program Pendidikan

Program pendidikan yang ada di SMK Negeri 1 tengaran

meliputi:

1) Teknik Kendaraan Ringan (TKR),

2) Rekayasa Perangkat Lunak (RPL),

3) Tata Busana (TB),

4) Tehnik Sepeda Motor (TSM),

5) Tehnik Komputer Jaringan (TKJ) dan

6) Tata Boga (TG).

Page 78: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

58

g. Kegiatan ektrakulikuler yang ada di SMK Negeri 1

Tengaran meliputi:

1) Pramuka

2) Paskibra

3) PMR (Palang Merah Remaja)

4) Basket

5) Rebana

6) SKI ( Seksi Kerohanian Islam)

7) Drumband

8) Bela diri pencak silat

9) Sepak bola.

h. Daftar Guru dan Karyawan

Guru dan karyawan SMK Negeri 1 Tengaran terdiri dari

105 guru dan 37 karyawan. Berikut daftar guru dan karyawan

SMK Negeri 1 Tengaran dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.2 Daftar Guru dan Karyawan

NO NAMA JABATAN

1. Sriyanto, S.Pd, M.Pd KEPALA

SEKOLAH

2. Harti, S.Pd, M.Kom GURU

Page 79: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

59

3. Dwi Retnawati, S.Psi, M.Si GURU

4. Dra. Sri Wahyuni GURU

5. Sudaryanto, S.Pd,M.Or GURU

6. Drs. Tri Joko GURU

7. Siti Suhartini, S.PdI GURU

8. Indah Winanti, S.Pd GURU

9. Eko Susilo, S.Pd, M.M GURU

10. Arif Subagiono, S.Pd GURU

11. Riyanti, S.Pd GURU

12. Heni Wahyutisari, S.E, M.M. GURU

13. Chomsijati, S.Pd, M.M.Par GURU

14. Siswi Puji Setyati, S.Pd, M.Pd GURU

15. Trisno Dirgantoro, S.Pd GURU

16. Titin Khoufiyah, S.Pd GURU

17. Mustabiyatun Umriyah, S.Pd,

M.Pd

GURU

Page 80: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

60

18. Sartono, S.Pd GURU

19. Ida Sriyati, S.Pd GURU

20. Istiqlalia Irawati, S.Psi GURU

21. Maya Harsasi, S.Pd GURU

22. Aris Abadi, S.Pd GURU

23. Joko Listiawan Sukowati, S.T GURU

24. Amy Iswardani, S.Pd GURU

25. Joko Sukamto, S.T GURU

26. Ali Mashudi, S.Pd GURU

27. Ahmad Mahbub, S.T GURU

28. Retno Infriyastuti, S.E GURU

29. Eko Supriyadi, S.Kom GURU

30. Ta’mirur Rojak DS, S.Pd GURU

31. Sinung Ratih Kurniani, S.Pd GURU

32. Sri Wahyu Sarwoko, S.Pd GURU

Page 81: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

61

33. Sulasminingsih, S.Pd GURU

34. Amik Atin, S.Pd GURU

35. Theresia Ning Yuni Rahayu, S.Si GURU

36. Galih Wisnu Murdhani, S.Pd,

M.Pd

GURU

37. Maulida Wulan Sari, S.Pd GURU

38. Nazarudin Zen, S.Kom GURU

39. Arif Yuliyanto, S.Pd GURU

40. Ni Made Astiti Byantari, S.Si GURU

41. Sugiyanto, S.Pd GURU

42. Titik Sifriyanti, S.Pd GURU

43. Siswati, S.T GURU

44. Sintauli Sulistyawati, S.Pd GURU

45. Widi Haryani, S.Pd GURU

46. Misbahul Mujib, S.Pd GURU

47. Mulkani, S. Ag,S.Kom GURU

Page 82: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

62

48. Nuzul Naskin, S.Pd GURU

49. Sadiyah Woro Asih, S.Pd GURU

50. Afid Anggorowati, S.Pd GURU

51. Wahyu Pagiarsih, S.Pd GURU

52. Widiyono, S.T GURU

53. Lutfi Ariani W, S.Pd GURU

54. Luqman, S.T GURU

55. Rohman, S.Pd GURU

56. Agung Manik P, S.T GURU

57. Ninik Dwi Royani, S.Pd GURU

58. Junaida Khusnanto, S.T GURU

59. Dwi Ernawati, S.Pd GURU

60. Susi Nugraheni, S.Pd GURU

61. Rizky Kristiana, S.Pd GURU

62. Ambar Rukmiati, S.Pd GURU

Page 83: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

63

63. M. Habibi, S.T GURU

64. Tri Wahyanto, S.T GURU

65. Fitri Yunita, S.Pd GURU

66. Imam Fajar Utama, S.Pd GURU

67. Mas’ula, S.Kom GURU

68. Heni Wulandari, S.Pd.I GURU

69. Supriyadmadi, S.Pd GURU

70. Achmad Asari, S.Pd GURU

71. Triani Prihatiningsih, S.Pd GURU

72. Heni Hidayati, S.Pd GURU

73. Agung Nugroho, S.Pd. GURU

74. Anggi Subkhan Fitrianto, S.Pd GURU

75. Ariana Romasari, S.Pd. GURU

76. Imam Muthohar, S.Pd.Kom GURU

78. Afifatul Ummah, S.Pd. GURU

Page 84: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

64

79. M.Sidik Afandi, S.Pd.I GURU

80. Suyitno, S.Pd. GURU

81. Titom Pradana, S. GURU

82. Agus Fajri Widodo, S.T GURU

83. Avi Febriand, S.Pd GURU

84. Sunarto Sri Wibowo, S.Pd GURU

85. Muh Rifai Fajrin, S.Pd GURU

86. Tuhu Susilowati, S.Pd GURU

87. M. Lutfi Zaeni Fuad, S.Pd GURU

88. Meila Rian Prasetyo, S.Pd GURU

89. Karina Kusumastuti, S.Pd GURU

90. Enggar Kusuma W. S, Pd GURU

91. Diarny Widyastuti, S.Pd GURU

92. Ika Nur Khasanah, S.Pd.Kom GURU

93. Mike Ariyani, S.Pd GURU

Page 85: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

65

94. Marita Anggiet Artaty, S.Pd GURU

95. Muhammad Muhlas, S.Pd.I GURU

96. Mustaqim, S.Pd GURU

97. Abdul Majid, S.Pd.I GURU

98. Aldila Saputri, S.Pd.I GURU

99 Irvan Surya Hady, S.Pd GURU

100 Lara Fitriana Galih Pratiwi, S.Pd. GURU

101 Ahmad Bagus Pambudi, S.Pd.

Kom

GURU

102 Aprilia Tidar Naresta, S.Pd.Kom GURU

103. Taufik Hermawan, S.Pd. GURU

104. Nurjanah, S.Pd GURU

105. Zulfa Nur Azizah, S.Pd GURU

106. Nur Cahyono, S.Pd GURU

107. Endang Widayatti, S.E KASUBAG TU

108. Nanik Setyaningsih, S.E STAF TU

Page 86: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

66

109. Sugiyanto, S.E STAF TU

110. Herry Fitriyanti, S.E STAF TU

111. Wiwit Kristiyowati, S.Kom STAF TU

112. Ani Widiastuti, S.E STAF TU

113. Inurita Sunargo, S.Pd. STAF TU

114. Ashli Khatul Fuadah, S.H. STAF TU

115. Muslimah STAF TU

116. Nurma Baiti Abidin, S.Hum STAF TU

117. Rina Ristanti, S.Hum STAF TU

118. Rosidatun Aminah, S.I.Pust STAF TU

119. Nur Chabibur Rohim STAF TU

120 Supriyanto STAF TU

121. Karyanto STAF TU

122. Ahmadi STAF TU

123. Jaswadi STAF TU

Page 87: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

67

124. Mustofa STAF TU

125. Slamet Widodo STAF TU

126. Bero Pujo STAF TU

127. Soewanto STAF TU

128. Sukiman STAF TU

129. Sodiqin STAF TU

130. Rumini STAF TU

131. Painem STAF TU

132. Munajibur Rohman STAF TU

133. Miftahurrohmah STAF TU

134. M. Aji Setyawan STAF TU

135. Nurul Atika STAF TU

136. Arti Rhayu Prasetyaningsih STAF TU

137. M. Fateh STAF TU

138. Evi Jazilatul Ulya, A.Md. STAF TU

Page 88: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

68

139 M. Mujiburrohman, S.Pd STAF TU

140 Aminanto PHL

141 Juminah PHL

142 Dalati PHL

143. Purwanti PHL

Page 89: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

69

i. Jumlah peserta didik

Jumlah peserta didik di SMK Negeri 1 Tengaran terdiri

dari 1780 siwa dari enam paket keahlian. Berikut daftar peserta

didik SMK Negeri 1 Tengaran dapat dilihat pada tabel berikut

ini:

Tabel 4.3 Jumlah Peserta Didik

No Kompetensi

Keahlian

Kelas

X Kelas XI Kelas XII Jumlah

Kelas Siswa Kelas Siswa Kelas Siswa Kelas

1 Teknik Kendaraan

Ringan 4 141 4 135 4 135 12 411

2 Teknik Sepeda

Motor 4 140 4 133 4 133 12 406

3 Rekayasa Perangkat

Lunak 4 136 3 102 3 101 10 339

4 Tata Busana 3 79 3 89 3 104 9 272

5 Tata Boga 2 58 2 58 1 34 5 150

6 Teknik Komputer &

Jaringan 2 72 2 65 2 65 6 202

Jumlah 19 626 18 582 17 572 54 1780

Page 90: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

70

2. Hasil Penemuan

a. Budaya Religius di SMK Negeri 1 Tengaran

Berdasarkan temuan penelitian di SMK Negeri 1 Tengaran,

peneliti menemukan beberapa fakta bahwa sekolah ini memang

memiliki kegiatan bersifat religius yang dilakukan oleh semua

warga sekolah. Mengenai Upaya Guru Pendidikan Agama Islam

dalam Mewujudkan Budaya Religius di SMK Negeri 1 Tengaran,

peneliti menemukan beberapa budaya religius yang ada di SMK

Negeri 1 Tengaran, diantaranya adalah:

1) Membaca Asmaul Husna dan berdoa ketika sebelum

melakukan kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan

secara bersama- sama dengan menggunakan pengeras

suara.

Kegiatan ini merupakan budaya religius yang dilakukan oleh

semua warga sekolah setiap pagi pada hari senin sampai

hari kamis secara bersama- sama yang dipandu oleh

beberapa siswa dari perwakilan setiap kelas yang mendapat

jadwal panduan membaca dengan penggunakan pengeras

suara, dan setelah selesai membaca Asmaul Husna selalu

ditutup dengan do’a bersama.

Page 91: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

71

2) Sholat Dzuhur berjama’ah

Sholat merupakan kegiatan yang wajib dilakukan oleh umat

muslim. Kegiatan ini dilakukan di sekolah ini yaitu dengan

membiasakan peserta didik untuk selalu sholat dzuhur

berjama’ah. Guru selalu mengajak dan mengingatkan

bahwa sholat dalam Islam hukumnya adalah wajib.

3) Pembacaan ayat suci Al-Quran yaitu surat Yasin yang

dilakukan pada hari jum’at di pagi hari sebelum kegiatan

belajar mengajar, dilaksanakan secara bersama- sama

dengan menggunakan pengeras suara.

Kegiatan ini merupakan budaya religius yang diterapkan di

sekolah ini, kegiatan membaca ayat suci Al-Qur’an

mungkin juga dilakukan oleh sekolah lain, akan tetapi pada

sekolah ini sedikit berbeda, pada hari jum’at pagi

dikhususkan untuk membaca surat Yasin secara bersama-

sama.

4) Jum’at shadaqah yaitu shadaqah yang dilakukan pada hari

jum’at sebagai upaya untuk membiasakan peserta didik

dalam bershadaqah.

Kegiatan mingguan ini merupakan budaya religius yang

dilakukan di sekolah pada hari jum’at yaitu dengan

memberikan sebagian harta yang kita miliki dengan tujuan

Page 92: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

72

mengajarkan peserta didik untuk berbagi ke sesama

manusia yang sedang membutuhkan dan dapat membantu

meringankan beban orang yang sedang membutuhkan.

5) Kegiatan mengaji

Kegiatan mengaji ini di lakukan secara berbeda- berbeda,

untuk kelas X (sepuluh) guru Pendidikan Agama Islam

setiap pagi wajib mengajak peserta didik mengaji sebelum

proses kegiatan belajar mengajar, kegiatan ini dilakukan

setelah pembacaan Asmaul Husna, dengan tujuan agar

peserta didik dapat membaca ayat suci Al-Quran dengan

baik. Untuk kelas XI dan kelas XII, guru Pendidikan

Agama mengajak peserta didik mengaji dengan membaca

dan menghafalkan ayat- ayat suci Al-Quran.

6) Kajian Annisa

Kegiatan ini merupakan budaya religius yang dilakukan di

sekolah setiap hari jum’at yang khusus bagi peserta didik

perempuan, dan dilakukan setelah selesai kegiatan belajar

mengajar.

7) Ta’ziah

Kegiatan ini dilaksanakan setiap ada wali murid yang sedang

berduka atau meninggal dengan mengunjungi rumah

Page 93: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

73

peserta didik merupakan kegiatan yang diterapkan di SMK

Negeri 1 Teangaran.

8) Kegiatan HBI (Hari Besar Islam)

Kegiatan ini merupakan budaya religius yang diterapkan di

sekolah, setiap Hari Besar Islam seluruh warga sekolah

melaksanakannya secara bersama, seperti Hari Raya Idul

Adha, sholat dan proses pemotongan hewan Qurban diikuti

oleh semua warga sekolah.

Peneliti melakukan wawancara dengan berbagai

sumber yang berpengaruh dalam pelaksanaan budaya religius

yang terdapat di SMK Negeri 1 Tengaran. Dari penelitian yang

dilakukan peneliti terdapat berbagai macam kegiatan budaya

religius yang diterapkan di sekolah ini tentu mengandung

banyak unsur positif yang akan didapat oleh semua warga

sekolah. Hal ini disampaikan oleh bapak M. Sidiq Afandi,

selaku guru Pendidikan Agama Islam:

“Terkait dengan bentuk- bentuk religius siswa tentu yang kita

upayakan juga satu terkait sholat lima waktu jadi kita

mencoba selalu mengajak siswa untuk sholat lima waktu atau

sholat wajibnya itu berjama’ah, salah satunya kita mengajak

anak- anak sholat di mushola, ketika waktu sholat tiba

bersegera kita sebagai guru PAI mengajak siswa untuk sholat

Page 94: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

74

berjama’ah baik sholat dhuhur maupun ashar. Setiap pagi kita

mengusahakan siswa kita untuk membaca asmaul husna hari

senin sampai kamis, kemudian jumatnya kita yasin bersama

sebagai salah satu budaya dimasyarakat sekitar kita dimana

terkait membiasakan siswa biar lebih dekat dengan Islam itu

sendiri kemudian biar bisa menikmati faedah apa itu asmaul

husna dan membaca yasin. Kegiatan HBI (Hari Besar Islam)

kita juga laksanakan termasuk juga ketika Ramadhan kita

melaksanakan pesantren kilat itu juga menjadi salah satu

sarana bagi siswa untuk menambah pengetahuan tentang

Islam kemudian menambah pengetahuan yang mungkin tidak

didapatkan dari guru yang ada disini kita mendatangkan

pemateri dari luar. Ketika peringatan hari besar islam kita

mengadakan pengajian akbar. Infaq jum’at (jum’at sadaqah)

juga kita lakukan, kita sampaikan kepada anak- anak terkait

faedah tentang sadaqah itu sendiri, tujuan apa si kita

mengadakan sadaqah, mengajarkan untuk saling berbagi.

Dan ketika ada saudara kita dari siswa tertimpa musibah kita

juga adakan dan menjadi tanggungan bersama biar bisa saling

berbagi antara yang sehat dan anak- anak yang terkena

musibah.” ( MSA, 15-4-2019)

Page 95: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

75

Hal serupa juga disampaikan oleh bapak M. Muhlas,

selaku guru Pendidikan Agama Islam:

“Yang setiap hari dilakukan pertama ya pembacaan asmaul husna

setiap pagi seluruh kelas, bapak ibu guru yang mengajar di

jam pertama itu juga membimbing ikut membaca asmaul husna

di kelas bersama, terus yang kedua yaitu membaca surat yasin

setiap hari jum’at dibimbing oleh bapak ibu guru yang ada

dikelas dan kemudian nanti ada yang membaca di speaker,

selain itu juga ada ekstra keagamaan misalnya kajian annisa

bagi perempuan terus peringatan- peringatan hari besar

Islam.”(MM, 12-4-2019)

Hal yang sama juga disampaikan oleh Gallis Rosyid

Ardanu selaku siswa SMK Negeri 1 Tengaran:

“kita membaca asmaul husna setiap pagi hari senin sampai kamis.

Dan jum’atnya kita membaca Yasin dan melakukan infaq

seiklasnya bagi siswa, untuk hari besar Islam di sini

mengadakan pengajian, adapun pembiasan lain seperti sholat

berjamaah, dan kajian.” (GRA, 12-4-2019)

Berdasarkan hasil wawancara dengan MSA, MM dan

GRA, peneliti dapat menyimpulkan bahwa SMK Negeri 1

Tengaran memiliki berbagai macam kegiatan religius yang

Page 96: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

76

diterapkan di sekolah yang tentunya dapat memberikan

manfaat bagi yang melaksanakannya. Pelaksanaan kegiatan ini

juga dilaksanakan berjalan dengan baik dan sangat bagus

terutama untuk peserta didik, hal ini disampaikan oleh ibu Heni

Wulandari, selaku guru Pendidikan Agama Islam:

“pelaksanaannya Alhamdulillah berjalan dengan baik mbak.”

(HW, 14-5-2019)

Hal serupa juga disampaikan Nurul Kurnia Sari selaku

siswi SMK Negeri 1 Tengaran:

“Menurut saya pelaksanaan budaya religius yang diterapkan

disekolah itu sangat bagus karena memberikan siswa wadah

untuk mengetahui atau mempelajari tentang agama,

menjadikan siswa menjadi lebih tau tentang agama dan

menjadikan siswa agar bisa lebih mendalami tentang

agama.”(NKS, 15-5-2019)

b. Upaya Guru Pendidikan Agama Islam dalam

Mewujudkan Budaya Religius di SMK Negeri 1

Tengaran.

Pelaksanaan budaya religius di SMK Negeri 1

Tengaran itu baik dan sangat bagus, dapat memberikan

manfaat bagi peserta didik. Hal ini juga didasari oleh upaya

guru Pendidikan Agama Islam dalam mewujudkan budaya

Page 97: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

77

religius dengan cara mencontohkan dan pembiasaan,

karena sebagai guru tidak hanya memberikan pelajaran saja

tetapi juga perlu mempraktekkan dan mencontohkan agar

peserta didik juga melakukan apa yang guru lakukan.

Seorang anak itu melakukan sesuatu apa yang dia lihat,

maka dengan sendirinya anak dapat mengikuti apa yang dia

lihat dan guru merupakan suri tauladan bagi anak. Hal ini

disampaikan oleh ibu Heni Wulandari:

“kalau saya si satu ya mulai dari contoh dulu ya, biasanya

anak itukan kalau menilai sesuatu itu dilihat dari apa yang

dia lihat gitu, kalau kita ngajak sholat ya kita sendiri juga

harus sholat, kalau kita ngajak ngaji ya kita juga harus

ngaji, mereka kan butuh suri tauladan.” (HW, 14-5-2019)

Hal serupa juga di ungkapkan oleh Gallis Rosyid Ardanu:

“Adapun guru memberikan contoh seperti sholat pada

waktunya, guru langsung mengajak siswa “ Ayo kita sholat

berjamam’ah.”(GRA, 12-4-2019)

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa

upaya guru Pendidikan Agama Islam di SMK Negeri 1

Tengaran itu sangat baik, dimulai dari mencontohkan terlebih

dahulu kepada peserta didik, karena seorang anak itu menilai

sesuatu dari apa yang dia lihat. Setelah mencontohkan tugas

Page 98: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

78

guru adalah membiasakan, membimbing, mengarahkan,

mengingatkan, memotivasi seperti yang disampaikan oleh

bapak M. Sidiq Afandi :

“tentunnya pembiasaan, kemudian waktu pembelajaran kita juga

menyampaikan pentingan budaya religius dalam beragama itu

harus kita tanamkan dikehidupan sehari- hari, dimanapun

kapanpun dan dalam kondisi apapun. Ketika kita bisa

menyampaikan atau memahamkan siswa terkait bagaimana

bahwa Allah itu senantiasa melihat kita dalam kondisi

apapun.” (MSA, 15-4-2019)

Hal yang sama juga disampaikan oleh Siti Rofiah selaku siswa

SMK Negeri 1 Tengaran:

“para guru disini lebih menggunakan cara- cara yang halus

seperti memotivasi, sering mengajak kumpul bersama, guru

memberikan pengarahan tentang religius yang ada di SMK

Negeri 1 Tengaran ini agar lebih berkembang dengan baik.”

(SR, 12- 4- 2019)

Dari hasil wawancara dengan MSA dan SR dapat

disimpulkan bahwa upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam

mewujudkan budaya religius dengan cara pembiasaan yang

dilakukan dalam kehidupan sehari- hari, dengan memberikan

pemahaman, pengarahan dan juga motivasi bagi peserta didik agar

Page 99: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

79

senantiasa dapat melaksanakan budaya religius dengan baik dan

benar.

c. Faktor Penghambat dan Faktor Pendorong Upaya Guru

Pendidikan Agama Islam dalam Mewujudkan Budaya Religius

di SMK Negeri 1 Tengaran.

Dalam proses pembiasaan tersebut tentunya dalam

mewujudkan budaya religius di sekolah ini ada beberapa faktor

pendorong dalam proses kegiatan. Upaya guru Pendidikan Agama

Islam tidak dapat berjalan dengan baik tanpa adanya faktor

pendorong dalam mewujudkan budaya religius di sekolah.

a) Dukungan dari kurikulum sekolah, seperti yang

disampaikan oleh bapak M. Sidiq Afandi:

“Banyak si mbak, pertama dari kurikulum sendiri,

bagaiamana kurikulum meluangkan waktu untuk setiap

pagi itu asmaul husna, setiap jum’at pagi itu Yasin,

infaq, itu kita butuh waktu yang memotong jam

pembelajaran, disisi lain kita ada ekstrakulikuler

seperti SKI, rebana, kajian Annisa, itu sebagai salah

satu bentuk pendekatan atau pemberian motivasi

pendorong untuk siswa kita terkait pembelajaran

mengenai Islam.”(MSA, 15-4-2019)

Page 100: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

80

b) Latar belakang guru PAI

Ditambah lagi bapak M. Muhlas, faktor pendorong dalam

mewujudkan budaya religius yaitu:

“Pertama itu dalam diri guru PAI itu sendiri bagaimana

bisa memotivasi guru- guru lain dan anaknya untuk

terus melakukan budaya- budaya religi yang ada di

sekolah ini.”

(MM, 12-4-2019)

c) Dukungan dari kepala sekolah, hal ini disampaikan oleh

ibu Heni Wulandari :

“.............yang terpenting kepala sekolahnya juga

mendukung gitu, ngasih motivasi gitu.”

(HW, 14-5-2019)

d) Dukungan dari guru, hal tersebut disampaikan oleh

(MM, 12-4-2019)

“guru- guru lain yang bagaimanapun meskipun sudah ada

guru PAI tetep kita juga membutuhkan dukungan dari

guru- guru lain.”

e) Semangat peserta didik dalam melakukan berbagai

budaya religius disekolah, hal ini dijelaskan oleh

(MSA, 15-4-2019)

Page 101: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

81

“...............dan anak ikut aktif juga kita libatkan dalam

memandu pembacaan Asmaul husna dan Yasin, mereka

djadwalkan membaca, itu juga sebagai sarana

pembelajaran bagi anak- anak kita , mereka juga pede

tampil di depan, ini tidak didapat oleh semua siswa

yang ada disini, tetapi menjadi salah satu

pembelajaran untuk siswa kita untuk aktif dan

termotivasi dan menanamkan keagamaan mereka

dalam diri.”

Berdasarkan hasil wawancara mengenai faktor

pendorong dalam mewujudkan budaya religius maka peneliti

dapat menyimpulkan bahwa faktor pendorong di sekolah ini

meliputi pihak sekolah terlebih dahulu, dimana kurikulum,

kepala sekolah dan semua guru memberikan dukungan dengan

adanya budaya religius disekolah. Semua guru berpartisipasi

dalam proses terwujudnya budaya religius di sekolah ini, tidak

hanya guru Pendidikan Agama Islam saja yang berpartisipasi

penuh dalam proses kegiatan ini, namun juga harus ada

dukungan dari guru- guru lain. Sehingga dalam mewujudkan

budaya religius di sekolah ini dapat menumbuhkan jiwa

religius pada diri anak dengan baik. Selain itu juga semangat

peserta didik dalam melaksanakan kegiatan budaya religius di

Page 102: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

82

sekolah dilakukan dengan pembiasaan dilingkungan sekolah.

Dengan harapan peserta didik dapat menanamkan hal- hal

positif melalui budaya religius yang sudah diterapkan.

Dalam proses mewujudkan budaya religius pastinya

ada faktor pendorong, akan tetapi pasti ada juga faktor

penghambatnya dalam proses kegiatan tersebut. Yaitu

meliputi:

a) Latar belakang siswa, seperti yang disampaikan oleh bapak

M. Muhlas:

“ pertama itu dari siswa itu sendiri, tidak semua siswa itu

berlatar belakang Islam yang baik katakanlah begitu ya.”

(MM, 12-4-2019)

Hal senada juga disampaikan oleh ibu Heni Wulandari:

“ Kalau secara umum ya kendala- kendalanya di faktor

anaknya, karena latar belakang mereka karena ada anak

yang belum tumbuh kesadarannya gitukan.”

(HW, 14-5-2019)

b) Peserta didik kurang memperhatikan kegiatan budaya

religius seperti kegiatan Hari Besar Islam, (MSA, 15-4-

2019) menjelaskan:

“Misalkan waktu PHBI itu kita adakan pengajian akbar,

terkadang anak ngobrol sendiri ketika berada di majelis

Page 103: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

83

yang besar, iya itu memang salah satu kelemahan dari

sebuah ceramah ketika kurang menarik anak- anak

membuat fotum sendiri di belakang, kemudian ketika waktu

pesantren kilat ketika mungkin yang menyampaikan kurang

memahami materi atau kurang sempurna dalam

menyampaikan materi anak juga tidak serius dalam

memperhatikan.”

c) Kurangnya kedisiplinan dalam diri siswa, hal ini juga

dijelaskan oleh MSA:

“Mereka masih asyik ngobrol ketika masih ditempat wudhu

atau masih bercanda senggol senggolan dengan temannya.

Jadi dalam membentuk kebudayaan anak senantiasa rajin

sholat juga banyak hambatannya juga, yang terdiri dari

faktor anaknya sendiri.”

d) Faktor keluarga, hal ini dijelaskan oleh MSA:

“kemudian juga faktor keluarga juga salah satu faktor

penghambat juga, dari keluarga sendiri mungkin dirumah

juga tidak diingatkan, mungkin ada pembiaran

dilingkungan keluarganya. Maka disini kita mengajak

anak- anak , “ayo kita sholat dan belajar ngaji” akan

tetapi juga ada anak yang bilang “ enggak bisa pak,

dirumah enggak pernah ngaji juga enggak pernah sholat,

Page 104: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

84

bapakku saja gak sholat, gak pernah nyuruh saya ngaji

atau sholat”, ini menjadi salah satu faktor juga yang

bagaimana sebenarnya anaknya bisa, dengan usia yang

sudah dewasa tetapi budaya keagamaan mereka masih

kurang, sedangkan waktu kita di sekolah terbatas, tidak

sekedar hanya PAI saja.”

Dari beberapa hasil wawancara oleh guru Pendidikan Agama

Islam, peneliti dapat menyimpulkan bahwa faktor penghambat

dalam proses mewujudkan budaya religius yang pertama yaitu

latar belakang dari peserta didik itu sendiri, karena tidak semua

siswa itu berlatar belakang Islam dengan baik. Seperti yang

disampaikan oleh siswi Indri Ashari Ramadhani:

“ ada, sholat jamaah itu kadang enggak tepat waktu, terus belum

bisa baca Al-Qur’an dengan baik kadang pas baca Asmaul

husna itu sambil diajak ngobrol gitu jadi kurang

memperhatikan.” (IAR, 15-5-2019)

Hal yang sama juga dijelaskan oleh Nurul Kurnia Sari:

“Iya ada , karena biasanya itu misalnya pembacaan Yasin itu

belum begitu lancar, tetapi lama- lama juga pasti bisa,

pembacaan Asmaul husna juga. Kalau sholat jamaah itu ya

masalah belom bisa membagi waktu.” (NKS, 15-5-2019)

Page 105: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

85

Lain halnya yang disampikan oleh siswa Muhammad Luqman

Khakim:

“Alhamdulillah selama ini saya tidak ada kesulitan, mungkin

hanya saat sholat berjama’ah itu saya kadang agak sedikit

telat” (MLK, 13-4-2019)

Hal yang berbeda juga disampaikan oleh Aditya Gilang

Rusdiyanto:

“Alhamdulillah saya selama ini juga melakukan budaya religius,

hanya karena mungkin sayakan setiap hari Jum’at itu kadang

dari rumah itu mungkin lupa wudhu sehingga saat baca surat

Yasin itukan di kelas saya itu bacaan surat Yasin terbatas

(kurang hafal) jadi harus baca di Al-Quran, sehingga kalau

saya mungkin lupa enggak wudhu atau gimana jadi saya

enggak baca jadi hanya dengerin saja cuma nyimak tok.”

(AGR, 13-4-2019)

Dari beberapa hasil wawancara mengenai latar

belakang peserta didik peneliti dapat menyimpulkan bahwa

faktor penghambat yang utama yaitu latar belakang peserta

didik itu sendiri, tidak semua peserta didik dari keluarga yang

sama dan dalam lingkungan yang sama pula. Karena

pendidikan karakter yang pertama yaitu dari pendidikan

keluarga, oleh karena itu upaya guru Pendidikan Agama Islam

Page 106: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

86

mewujudkan budaya religius juga sudah dilaksanakan dengan

baik, membiasakan budaya religius di sekolah itu dilakukan

oleh guru dengan harapan peserta didik lebih dekat dan

memahami tentang agama dan juga lebih Istiqomah dalam

melakukan ibadah.

B. ANALISIS DATA

1. Upaya Guru Pendidikan Agama Islam dalam Mewujudkan Budaya

Religius di SMK Negeri 1 Tengaran.

Setelah peneliti mengumpulkan data dari penelitian di lapangan yang

diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi, maka peneliti

akan melakukan analisis data untuk menjelaskan lebih lanjut mengenai

penelitian tersebut. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan peneliti dapat

menyimpulkan mengenai upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam

mewujudkan budaya religius di SMK Negeri 1 Tengaran.

SMK Negeri 1 Tengaran adalah salah satu sekolah yang memiliki

banyak kegiatan yang salah satunya adalah kegiatan yang religius.

Kegiatan ini dilakukan oleh semua warga sekolah dan sudah menjadi

budaya dalam sekolah tersebut. Budaya religius merupakan hal yang

sangat penting dan harus diciptakan di lembaga pendidikan, karena

lembaga pendidkan merupakan salah satu lembaga yang

mentransformasikan nilai atau melakukan pendidikan nilai. Sedangkan

budaya religius merupakan salah satu wahana untuk mentransfer nilai

Page 107: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

87

kepada peserta didik. Tanpa adanya budaya religius, maka pendidik akan

kesulitan melakukan transfer nilai kepada anak didik dan transfer nilai

tersebut tidak cukup hanya mengandalkan pembelajaran di dalam kelas.

(Fathurrohman, 2015: 104)

Berdasarkan data yang telah didapatkan SMK Negeri 1 Tengaran

memiliki banyak kegiatan budaya religius diantaranya meliputi:

1) Membaca Asmaul Husna dan berdoa ketika sebelum melakukan

kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan secara bersama-

sama dengan menggunakan pengeras suara.

2) Sholat Dzuhur berjama’ah

3) Pembacaan ayat suci Al-Quran yaitu surat Yasin yang dilakukan

pada hari jum’at di pagi hari sebelum kegiatan belajar mengajar,

dilaksanakan secara bersama- sama dengan menggunakan

pengeras suara.

4) Jum’at shadaqah yaitu shadaqah yang dilakukan pada hari jum’at

sebagai upaya untuk membiasakan peserta didik dalam

bershadaqah.

5) Kegiatan mengaji

6) Kajian Annisa

7) Ta’ziah

8) Kegiatan HBI (Hari Besar Islam)

Page 108: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

88

Berbagai macam kegiatan religius yang diterapkan di SMK Negeri 1

Tengaran tentunya dapat memberikan manfaat bagi yang

melaksanakannya yaitu semua warga sekolah. Pelaksanaan

kegiatan ini juga dilaksanakan berjalan dengan baik dan sangat

bagus terutama untuk peserta didik.

Budaya religius yang ada di SMK Negeri 1 Tengaran itu salah

satunya dipengaruhi oleh guru PAI, sebab guru PAI memiliki

pengaruh yang sangat penting bagi proses terwujudnya budaya

religius di sekolah. Guru PAI memberikan contoh, pengarahan,

motivasi dan membiasakan peserta didik untuk melakukan budaya

religius.

Pelaksanaan budaya religius yang ada di SMK Negeri 1

Tengaran ini berjalan dengan baik, dapat diikuti oleh seluruh

warga sekolah terutama para peserta didik. Dapat memberikan

manfaat bagi peserta didik. Hal ini juga didasari oleh upaya guru

Pendidikan Agama Islam dalam mewujudkan budaya religius

dengan cara mencontohkan dan pembiasaan, karena sebagai guru

tidak hanya memberikan pelajaran saja tetapi juga perlu

mempraktekkan dan mencontohkan agar peserta didik juga

melakukan apa yang guru lakukan. Seorang anak itu melakukan

sesuatu apa yang dia lihat, maka dengan sendirinya anak dapat

Page 109: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

89

mengikuti apa yang dia lihat dan guru merupakan suri tauladan

bagi anak.

Upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam mewujudkan budaya

religius didukung pihak sekolah, kepala sekolah dan bapak ibu

guru maupun peserta didik. Walaupun SMK ini merupakan

sekolah negeri akan tetapi pelaksanaan kegiatan religius sangat

penting dikembangkan dalam pembiasaan sehari- hari yang sudah

diterapkan dilingkungan sekolah. Guru PAI memberikan contoh

dan melakukan pembiasaan itu tidak langsung diterima oleh

peserta didik dengan instan, harus dengan proses sebagaimana

guru dapat membuat peserta didik mau melaksanakan budaya

religius yang ada di sekolah, seperti yang disampaikan oleh Siti

Rofiah selaku siswa SMK Negeri 1 Tengaran:

“para guru disini lebih menggunakan cara- cara yang halus seperti

memotivasi, sering mengajak kumpul bersama, guru memberikan

pengarahan tentang religius yang ada di SMK Negeri 1 Tengaran

ini agar lebih berkembang dengan baik.”

(SR, 12- 4- 2019)

Proses pembiasaan yang dilakukan oleh guru Pendidikan Agama

Islam diharapkan dapat merubah perilaku dan pola pikir peserta

didik agar menjadi lebih baik dalam menjalani kehidupan sehari-

hari sesuai dengan ajaran agama Islam.

Page 110: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

90

2. Faktor Pendorong dan Penghambat.

Dalam proses mewujudkan budaya religius tersebut pastinya terdapat

factor pendorong dan faktor penghambat dalam pelaksanaanya.

a. Faktor pendorong

Upaya guru Pendidikan Agama Islam tidak dapat berjalan dengan

baik tanpa adanya faktor pendorong dalam mewujudkan

budaya religius di sekolah. Faktor pendorong tersebut

diantaranya adalah:

a) Dukungan dari kurikulum sekolah

b) Latar belakang guru PAI

c) Dukungan dari kepala sekolah

d) Dukungan dari guru, dan

e) Semangat peserta didik dalam melakukan

berbagai budaya religius disekolah.

Berdasarkan data yang ditemukan bahwa semua guru

berpartisipasi dalam proses terwujudnya budaya religius di

sekolah ini, tidak hanya guru Pendidikan Agama Islam saja

yang berpartisipasi penuh dalam proses kegiatan ini, namun

juga ada dukungan dari guru- guru lain. Sehingga dalam

mewujudkan budaya religius di sekolah ini dapat

menumbuhkan jiwa religius pada diri anak dengan baik. Selain

itu juga semangat peserta didik dalam melaksanakan kegiatan

Page 111: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

91

budaya religius di sekolah dilakukan dengan pembiasaan

dilingkungan sekolah. Dengan harapan peserta didik dapat

menanamkan hal- hal positif melalui budaya religius yang

sudah diterapkan di sekolah.

b. Faktor penghambat

Dalam kegiatan budaya religius di sekolah ini juga terdapat

beberapa faktor penghambat dalam pelaksanaan kegiatan

tersebut, diantarannya adalah:

a) Latar belakang siswa

b) Peserta didik kurang memperhatikan kegiatan budaya

religius seperti kegiatan Hari Besar Islam

c) Kurangnya kedisiplinan dalam diri siswa

d) Faktor keluarga.

Dengan adanya beberapa faktor penghambat dalam

kegiatan tersebut diharapkan tidak akan merubah upaya guru

Pendidikan Agama Islam dalam mewujudkan budaya religius

bagi peserta didik SMK Negeri 1 Tengaran.

Page 112: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

92

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah peneliti lakukan,

mulai dari bab I sampai bab IV guna menjawab pokok permasalahan yang ada

dalam penelitian. Maka terdapat beberapa hal yang menjadi garis besar

sebagai kesimpulan pada skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Upaya yang dilakukan guru Pendidikan Agama Islam dalam

mewujudkan budaya religius di SMK Negeri 1 Tengaran

diantaranya sebagai berkut:

a. Guru Pendidikan Agama Islam mencontohkan budaya religius

dengan cara melakukan budaya religius terlebih dahulu kepada

peserta didik.

b. Guru Pendidikan melakukan proses pembiasaan dengan

melakukan budaya religius di sekolah setiap hari.

c. Guru Pendidikan Agama membimbing dan mengarahkan

kepada peserta didik tentang religius yang ada di SMK Negeri

1 Tengaran.

d. Guru Pendidikan Agama Islam mengingatkan kepada peserta

didik akan pentingnya budaya religius dalam kehidupan sehari-

hari.

Page 113: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

93

e. Guru Pendidikan Agama Islam memotivasi peserta didik dalam

melakukan budaya religius.

2. Faktor pendorong dan penghambat dalam mewujudkan budaya

religius di SMK Negeri 1 Tengaran. Upaya guru Pendidikan

Agama Islam tidak dapat berjalan dengan baik tanpa adanya faktor

pendorong dalam mewujudkan budaya religius di sekolah. Faktor

pendorong tersebut di antaranya adalah: dukungan dari kurikulum

sekolah, latar belakang guru PAI, dukungan dari kepala sekolah,

dukungan dari guru, dan semangat peserta didik dalam melakukan

budaya religius. Selain adanya faktor pendorong terdapat beberapa

faktor penghambat dalam pelaksanaan kegiatan, di antaranya

adalah: latar belakang siswa, peserta didik kurang memperhatikan

kegiatan budaya religius, kurangnya kedisiplinan dalam diri siswa

dan faktor keluarga.

Page 114: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

94

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SMK Negeri 1 Tengaran, maka

penulis memberikan beberapa saran kepada instansi di antaranya sebagai

berikut:

1. Perbaikan sarana dan prasarana demi penunjang terlaksananya

religius perlu dilengkapi dan diperbaiki agar kegiatan religius

terlaksana dengan baik dan dapat memotivasi peserta didik untuk

lebih giat dalam melaksanakan budaya religius

2. Memberikan kesempatan kepada peserta didik dalam mengikuti

perlombaan yang berbasis keagamaan sehingga kualitas religius di

SMK Negeri 1 Tengaran dapat lebih berkembang.

Page 115: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Abdurrahman Saleh. 1994. Teori- Teori Pendididikan berdasarkan

Al-Qur’an. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: PT Rineka Cipta.

Asdiqoh, Siti. 2015. Etika Profesi Keguruan. Salatiga: LP2M- Press.

Basrowi dan Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Daradjat, Zakiah, 2011. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Faturrohman, Muhammad. 2015. Budaya Religius Dalam Peningkatan Mutu

Pendidikan. Yogyakarta: Kalimedia.

Husien, Latifah. 2017. Profesi Keguruan Menjadi Guru Profesional.

Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Ibrahim. 2015. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: ALFABETA

J. Moleong, Lexy. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

M. Setiadi, Elly. 2006. Ilmu Sosial & Budaya Dasar. Jakarta: Kencana

Mufron, Ali. 2013. Ilmu Pendidikan Islam. Yogyakarta: Aura

Pustaka.

Muhaimin. 2001. Paradigma Pendidikan Islam. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Mulyasa. 2008. Standar Kompetensi dan Sertifikasi guru. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Masdub, 2015. Sosiologi Pendidikan Agama Islam. Yogyakarta: Aswaja

Pressindo.

Novan, Ardy, 2013. Pendidikan Karakter Berbasis Iman dan Taqwa.

Yogyakarta: Teras.

Page 116: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

Poerwadarminta, 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka.

Qomar, Mujamil, 2014. Menggagas Pendidikan Islam. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Ramayulis, 2013. Profesi dan Etika Keguruan. Jakarta: Kalam

Mulia.

Sahlan, Asmaun. 2010. Mewujudkan Budaya Religius Di Sekolah. Malang:

UIN-Maliki Press.

Sudarto, 2016. Filsafat Pendidikan Islam. Yogyakarta: CV

Budi Utama.

Sudjana, Nana, 2000. Dasar- Dasar Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru

Algensindo.

Sugiyono. 2016. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.

Bandung: ALFABETA

Suharto, Toto. 2005. Rekonstruksi dan Modernisasi Lembaga Pendidikan

Islam. Yogyakarta: Global Pustaka Utama.

Syafaat, Aat, 2008. Peran Pendidikan Agama Islam dalam Mencegah

Kenakalan Remaja. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Tafsir, Ahmad, 1994. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Taufiq, Ahmad, 2011. Pendidikan Agama Islam.Surakarta: Yuma Pustaka.

Thohirin. 2013. Khazanah Pendidikan Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003. Tentang Sistem

Pendidikan Nasional.

Page 117: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

Lampiran 1

INSTRUMEN PENELITIAN

Pengumpulan data harus disesuaikan dengan:

A. Indikator

1. Budaya religius

a. Membiasakan mengucapkan salam

b. Membiasakan berdo’a sebelum dan sesudah belajar

a. Membiasakan melaksanakan ibadah keagamaan

b. Memperingati hari besar Islam.

2. Upaya Guru Pendidikan Agama Islam

a. Guru menjadikan akhlak mulia dan teladan bagi siswa

b. Memberikan contoh kepada peserta didik umtuk mewujudkan

budaya religius

c. Melaksanakan dan membiasakan berperilaku sesuai dengan

tuntutan karimah yang dicontohkan Rasulullah, seperti:

mengucapkan dan menjawab salam kepada sesama guru dan

teman di sekolah, berdo’a bersama sebelum memulai dan

sesudah kegiatan belajar mengajar, dan bersikap santun serta

rendah hati kepada siswa

Page 118: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

d. Membiasakan sholat berjama’ah untuk meningkatkan disiplin

ibadah, memperdalam rasa kebersamaan dan persaudaraan

antar sesame muslim

e. Mengadakan kegiatan kajian untuk memberikan tambahan

pengetahuan tentang ajaran Islam

f. Memberikan hukuman sesuai pelanggaran siswa agar timbul

rasa jera.

B. Pedoman wawancara

Dari indikator tersebut, dibuat kisi- kisi pedoman wawancara :

1. Pedoman wawancara guru Pendidikan Agama Islam SMK Negeri 1

Tengaran:

a. Identitas Informan

1) Nama :

2) Status :

3) Tanggal :

4) Tempat wawancara :

5) waktu :

b. Sasaran Wawancara

Upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam mewujudkan budaya religius

di SMK Negeri 1 Tengaran.

Page 119: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

c. Butir- butir pertanyaan

1) Apa saja bentuk- bentuk budaya religius di SMK Negeri 1

Tengaran?

2) Bagaimana pelaksanaan budaya religius di SMK Negeri 1

Tengaran?

3) Bagaimana upaya bapak/ ibu guru dalam mewujudkan budaya

religius dalam diri siswa?

4) Adakah kesulitan dalam mengatasi siswa dalam pelaksanaan

budaya religius?

5) Adakah hukuman yang bapak/ ibu berikan apabila ada siswa yang

tidak mematuhi perintah atau nasihat guru dan melanggar tata

tertib sekolah?

6) Apa saja faktor pendorong dalam mewujudkan budaya religius di

SMK Negeri 1 Tengaran?

7) Apa saja faktor penghambat dalam mewujudkan budaya religius di

SMK Negeri 1 Tengaran?

8) Adakah manfaat bagi lingkungan sekolah dengan adanya budaya

religius di SMK Negeri 1 Tengaran?

9) Adakah manfaat bagi bapak/ ibu guru dengan adanya budaya

religius di SMK Negeri 1 tengaran?

10) Adakah manfaat bagi siswa dengan adanya budaya religius di

SMK Negeri 1 Tengaran?

Page 120: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

2. Pedoman wawancara siswa SMK Negeri 1 Tengaran

a. Identitas Informan

1) Nama :

2) Status :

3) Tanggal :

4) Tempat wawancara :

5) Waktu :

b. Sasaran wawancara

Upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam mewujudkan budaya religius

di SMK Negeri 1 Tengaran.

c. Butir- butir pertanyaan

1) Bagaimana pendapat anda tentang adanya pelaksanaan budaya

religius yang diterapkan di sekolah ?

2) Bagaimana menurut anda upaya guru PAI dalam membimbing dan

mengarahkan siswa untuk melakukan budaya religius?

3) Apa kesulitan anda dalam membiasakan diri dalam melakukan

budaya religius?

4) Bagaimana menurut anda dengan adanya hukuman yang diberikan

kepada guru ketika ada siswa yang melanggar tata tertib khususnya

salah satu dari budaya religius ?

5) Adakah manfaat bagi anda dengan adanya pelaksanaan budaya

religius di sekolah?

Page 121: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

C. Pedoman Observasi

Dari indikator masalah, dibuat kisi- kisi pedoman observasi sebagai berikut:

1. Gambaran umum SMK Negeri 1 Tengaran

2. Budaya Religius di SMK Negeri 1 Tengaran

3. Upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam mewujudkan budaya religius

di SMK Negeri 1 Tengaran

4. Keadaan siswa SMK Negeri 1 Tengaran

D. Pedoman Dokumentasi

Dari indikator masalah, dibuat kisi- kisi pedoman dokumentasi sebagai berikut:

1. Letak geografis sekolah

2. Identitas sekolah

3. Visi dan misi sekolah

4. Sarana dan prasarana

5. Keadaan sekolah

6. Pembagian tugas

7. Data guru

Page 122: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

Lampiran 2

A. TRANSKIP WAWANCARA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SMK NEGERI 1 TENGARAN

1. Nama : M. Sidiq Afandi S.PdI.

Status : Guru Pendidikan Agama Islam kelas XII

Tanggal : 15 April 2019

Tempat : Ruang kelas XII TKJ 1 SMK Negeri 1

Tengaran

Waktu : 10.00

Kode Responden : MSA

Tanya/ jawab

Peneliti : “Apa saja bentuk- bentuk budaya religius di SMK

Negeri 1 Tengaran” ?

Narasumber : “terkait dengan bentuk- bentuk religius siswa tentu

yang kita upaya kan juga satu terkait sholat lima waktu

jadi kita mencoba selalu mengajak siswa untuk sholat

lima waktu atau sholat wajibnya itu berjama’ah, salah

satunya kita mengajak anak- anak sholat di mushola,

ketika waktu sholat tiba bersegera kita sebagai guru

PAI mengajak siswa untuk sholat berjama’ah. Setiap

pagi kita mengusahakan siswa kita untuk membaca

asmaul husna hari senin sampai kamis, kemudian

jumatnya kita yasin bersama sebagai salah satu budaya

dimasyarakat sekitar kita dimana terkait membiasakan

siswa biar lebih dekat dengan Islam itu sendiri

kemudian biar bisa menikmati faedah apa itu asmaul

husna dan membaca yasin. Kegiatan HBI (Hari Besar

Page 123: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

Islam) kita juga laksanakan. Infaq jum’at (jum’at

sadaqah) juga kita lakukan, kita sampaikan kepada

anak- anak terkait faedah tentang sadaqah itu sendiri,

tujuan apa si kita mengadakan sadaqah, mengajarkan

untuk saling berbagi. Dan ketika ada saudara kita dari

siswa tertimpa musibah kita juga adakan dan menjadi

tanggungan bersama biar bisa saling berbagi antara

yang sehat dan anak- anak yang terkena musibah”.

Peneliti : “Bagaimana pelaksanaan budaya religius di SMK

Negeri 1 Tengaran”?

Narasumber : “Kita mengajak anak- anak baik di dalam kelas

maupun di luar kelas, misalkan kita lewat anak- anak

belom sholat kita mengajak sholat, ada kemungkinan

anak- anak belom sholat, lalu kita ajak sholat. “mas,

mbak ayo kita sholat”. Kalau sholat berjama’ah itu kita

ada dua mushola mbak, minimal setiap guru agama saat

mengajar kemudian disitu kok berdekatan dengan

waktu sholat wajib, maka guru bisa mengajak sholat

tepat waktu.

Peneliti :”Bagaimana upaya bapak dalam mewujudkan budaya

religius dalam diri siswa”?

Narasumber :”tentunnya pembiasaan, kemudian waktu pembelajaran

kita juga menyampaikan pentingan budaya religius

dalam beragama itu harus kita tanamkan dikehidupan

sehari- hari, dimanapun kapanpun dan dalam kondisi

apapun.

Peneliti :“Adakah kesulitan dalam mengatasi siswa dalam

pelaksanaan budaya religius”?

Page 124: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

Narasumber :“yaa adaa, Kesulitan itu pasti ada, dimanapun dan oleh

siapapun, tetapi bagaimana kita menyikapi, senantiasa

berlaku baik kepada siswa.

Peneliti :“Adakah hukuman yang bapak berikan apabila ada

siswa yang tidak mematuhi perintah atau nasihat guru

dan melanggar tata tertib sekolah?”

Narasumber :“Kalau saya tidak berani memberikan hukuman fisik,

paling hanya marah saja. Pada intinya saya memberikan

hukuman tidak secara fisik, tapi bagaimana saya

sebagai seorang bapak bagi mereka memberikan

nasehat yang terbaik, ketika harus marah yang tidak

harus mukul.

Peneliti :” Apa saja faktor pendorong dalam mewujudkan

budaya religius di SMK Negeri 1 Tengaran?”

Narasumber :“banyak si mbak, pertama dari kurikulum sendiri,

bagaiamana kurikulum meluangkan waktu untuk setiap

pagi itu asmaul husna, setiap jum’at pagi itu Yasin,

infaq, itu kita butuh waktu yang memotong jam

pembelajaran, disisi lain kita ada ekstrakulikuler seperti

SKI, rebana, kajian Annisa, itu sebagai salah satu

bentuk pendekatan atau pemberian motivasi pendorong

untuk siswa kita terkait pembelajaran mengenai Islam.

dan anak ikut aktif juga kita libatkan dalam memandu

pembacaan Asmaul husna dan Yasin, mereka

djadwalkan membaca, itu juga sebagai sarana

pembelajaran bagi anak- anak kita , mereka juga pede

tampil di depan, ini tidak didapat oleh semua siswa

yang ada disini, tetapi menjadi salah satu pembelajaran

Page 125: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

untuk siswa kita untuk aktif dan termotivasi dan

menanamkan keagamaan mereka dalam diri.”

Peneliti :“Apa saja faktor penghambat dalam mewujudkan

budaya religius di SMK Negeri 1 Tengaran?”

Narasumber : Misalkan waktu PHBI itu kita adakan pengajian

akbar, terkadang anak ngobrol sendiri ketika berada di

majelis yang besar, iya itu memang salah satu

kelemahan dari sebuah ceramah ketika kurang menarik

anak- anak membuat fotum sendiri di belakang.

Kemudian ketika waktu pesantren kilat ketika mungkin

yang menyampaikan kurang memahami materi atau

kurang sempurna dalam menyampaikan materi anak

juga tidak serius dalam memperhatikan dan ketika

waktu sholat mereka masih asyik ngobrol ketika masih

ditempat wudhu atau masih bercanda senggol

senggolan dengan temannya. Jadi dalam membentuk

kebudayaan anak senantiasa rajin sholat juga banyak

hambatannya juga, yang terdiri dari faktor anaknya

sendiri. “kemudian juga faktor keluarga juga salah satu

faktor penghambat juga, dari keluarga sendiri mungkin

dirumah juga tidak diingatkan, mungkin ada pembiaran

dilingkungan keluarganya. Maka disini kita mengajak

anak- anak , “ayo kita sholat dan belajar ngaji” akan

tetapi juga ada anak yang bilang “ enggak bisa pak,

dirumah enggak pernah ngaji juga enggak pernah

sholat, bapakku saja gak sholat, gak pernah nyuruh saya

ngaji atau sholat”, ini menjadi salah satu faktor juga

yang bagaimana sebenarnya anaknya bisa, dengan usia

yang sudah dewasa tetapi budaya keagamaan mereka

Page 126: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

masih kurang, sedangkan waktu kita di sekolah

terbatas, tidak sekedar hanya PAI saja.”

Peneliti :“Adakah manfaat bagi lingkungan sekolah dengan

adanya budaya religius di SMK Negeri 1 Tengaran ?”

Naraumber :“InsyaAllah ada, misalkan ketika kita asmaul husna itu

suara yang ada di kelas itu bisa sampai di luar area

sekolah, ketika Yasin juga bisa terdengar sampai di luar

area sekolah, insyaAllah sampai di msyarakat sekitar.

Secara tidak langsung memberikan kekuatan religius

dan spiritual yang lebih dibandingkan sekolah- sekolah

yang lain yang tidak menerapkan seperti ini. Dan ketika

ada tamu masuk ketika waktu pagi mendengar seperti

itu insyaAllah pasti akan tenang mendengarnya. Ketika

disisi lain ada suara yang bermanfaat juga bisa memberi

manfaat dan bisa menjadi contoh juga bagi sekolah-

sekolah lain. Misalkan ada tamu dari sekolah lain,

mendengar seperti ini “pak disini kok bagus ya ada

pembacaan asmaul husna, itu bisa diterapkan disekolah

saya”, secara tidak langsung ini dapat memberikan

motivasi bagi sekolah lain.

Peneliti :“Adakah manfaat bagi bapak sendiri dengan adanya

budaya religius di SMK Negeri 1 Tengaran?”

Narasumber :“Tentu ada mbak, satu selain juga kita memberikan

nasihat, juga menjadikan nasehat untuk diri kita sendiri.

Jadi kita menyampaikan otomatis kita juga melakukan,

misalnya “ayo mas kita sholat” otomatis saya juga

sholat. Ketika menjadi guru Agama itu akan menjadi

tombak paling depan untuk memberikan contoh yang

baik, dimana pun guru agama akan menjadi kiblat

Page 127: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

dalam sebuah sikap. Akan banyak hal yang dicontoh

dari guru Agama, misalnya sikapnya, ibadahnya, cara

ngomongnya. Dari budaya yang kita tanamkan di

sekolah kita berharap semua dalam keadaan yang baik,

tidak mungkin kan mbak kita mengajarkan hal- hal

yang buruk bagi anak- anak kita bagi diri kita senidri”.

Kalau kita berlaku tidak baik otomatis anak juga

berlaku tidak baik.

Peneliti :“Adakah manfaat bagi siswa dengan adanya budaya

religius di SMK Negeri 1 Teangarn?”

Narasumber : “adaa, untuk dirinya sendiri ketika siswa memahami

tentang kewajiban dalam beribadah, kewajiban dalam

bermuamalah kepada yang lainnya itu tentu akan

memberikan manfaat bagi siswa, kita tidak bisa melihat

hal itu secara langsung di sekolah tetapi kita bisa lihat

di masyarakat. Ketika siswa kita dibutuhkan di dalam

bermasyarakat itu apa yang kita berikan di sekolah

insyaAllah bermanfaat di masyarakat. secara tidak

langsung memberikan tretmen untuk membiasakan

bersikap yang baik. Misalnya ketika di dalam

masyarakat atau majelis ada acara yasinan, terus anak

mengajak untuk menambah membaca asmaul husna, itu

kan menjadi manfaat ohh itu suatu ide yang bagus di

majelis tersebut. Saya yakin ketika mereka dewasa

mereka akan memahami apa yang di dapatkan di dalam

sekolah itu akan menjadikan kemanfaatan di kemudian

hari. Karena memang kurikulum kita saat ini dibentuk

bukan untuk kita sekarang tetapi untuk kita di masa

depan.

Page 128: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

2. Nama : M. Muhlas, S.PdI.

Status : Guru Pendidikan Agama Islam kelas XI

Tanggal : 12 April 2019

Tempat : Mushola SMK Negeri 1 Tengaran

Waktu : 08.00

Kode Responden : MM

Tanya/ jawab

Peneliti : “ Apa saja bentuk- bentuk budaya religius di SMK

Negeri 1 Tengaran?”

Narasumber : “ Banyak, yang setiap hari dilakukan pertama

pembacaan asmaul husna setiap pagi seluruh kelas,

bapak ibu guru yang mengajar di jam pertama itu juga

membimbing ikut membaca asmaul husna di kelas

bersama, terus yang kedua yaitu membaca surat yasin

setiap hari jum’at dibimbing oleh bapak ibu guru yang

ada di kelas dan kemudian nanti ada yang membaca di

speaker, selain itu juga ada ekstra keagamaan misalnya

kajian annisa bagi perempuan terus peringatan-

peringatan hari besar Islam.

Peneliti : “ Bagaimana pelaksanaan budaya religius di SMK

Negeri 1 Tengaran ?”

Narasumber : “ ya kalau selama ini ya semua berjalan dengan baik.

Peneliti : “ Bagaimana upaya bapak dalam mewujudkan budaya

religius dalam diri siswa ?

Narasumber : “ya kalau kita pakai metode bagaimana kita mengajar,

selain itu juga dengan apa seringkali mengaitkan

kehidupan sehari- hari anak dengan mata pelajaran

Page 129: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

yang di ajarkan dan menurut saya itu akan akan lebih

bermakna dan mereka akan menjalani dengan ikhlas.

Jadi bahasa yang digunakan terkadang ya harus bahasa

mereka, bahasa pergaulan mereka, kalau kita formal itu

terus terang mereka susah menerima.

Peneliti : “ adakah kesulitan dalam mengatasi siswa dalam

pelaksanaan budaya religius?”

Narasumber : “ ya kesulitane nggeh tetap ada, tidak semua anak itu

mempunyai latar belakang keislaman yang baik, masih

banyak juga anak- anak yang dari sini itu belum bisa

membaca Al-Qur’an sepenuhnya maka harus dibimbing

satu persatu.

Peneliti : “Adakah hukuman yang bapak berikan apabila ada

siswa yang tidak mematuhi perintah atau nasihat guru

dan melanggar tata tertib sekolah ?”

Narasumber :” ada, misalnya pelanggaran tidak sholat itu biasanya

hukumannya saya suruh menulis Al-Qur’an surat apa

gitu.

Peneliti : “Apa saja faktor pendorong dalam mewujudkan

budaya religius di SMK Negeri 1 Tengaran ?

Narasumber : “ Pertama itu dalam diri guru PAI itu itu sendiri

bagaimana bisa memotivasi guru- guru lain dan

anaknya untuk terus melakukan budaya- budaya religi

yang ada di sekolah ini. Yang kedua itu dari guru- guru

lain yang bagaimanapun meskipun sudah ada guru PAI

tetep kita juga membutuhkan dukungan dari guru- guru

lain, selain itu juga dari kebijakan sekolah sendiri ,

karena setiap kegiatan yang kita lakukan di SMK itu

harus dibawah kendali kebijakan sekolah.”

Page 130: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

Peneliti : “apa saja faktor penghambat dalam mewujudkan

budaya religius di SMK Negeri 1 Tengaran ?”

Narasumber : “ pertama itu dari siswa itu sendiri, tidak semua siswa

itu berlatar belakang Islam yang baik katakanlah begitu

ya”.

Peneliti :” adakah manfaat bagi lingkungan sekolah dengan

adanya budaya religius di SMK Negeri 1 Tengaran ?”

Narasumber : “ iya banyak sekali manfaatnya, salah satunya

menambah nilai keimanan atau nilai religius bagi siswa

itu sendiri. bagi guru PAI dapat menambah nilai

spiritualnya”.

Peneliti :” adakah manfaat bagi bapak sendiri dengan adanya

budaya religius di SMK Negeri 1 Tengaran ?”

Narasumber :” iya tentunya ada, keistiqomahan itu yang paling

penting”.

Peneliti :” adakah manfaat bagi siswa dengan adanya budaya

religius di SMK Negeri 1 Tengaran?”

Narasumber :” iya sangat banyak sekali kalau bagi siswa, karena ya

itu meningkatkan nilai religius siswa itu sendiri terus

kemudian menambah pengetahuan siswa, itu juga

memotivasi teman- teman lain yang misalnya belum

begitu paham dengan ajaran Islam itu termotivasi untuk

lebih belajar lagi.”

Page 131: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

3. Nama : Heni Wulandari, S.PdI.

Status : Guru Pendidikan Agama Islam kelas X

Tanggal : 14 Mei 2019

Tempat : Ruang Perpustakaan SMK Negeri 1 Tengaran

Waktu : 09.00

Kode Responden : HW

Tanya/ jawab

Peneliti : “Apa saja bentuk- bentuk budaya religius di SMK

Negeri 1 Tengaran?”

Narasumber : “ bentuknya itu mulai dari kegiatan harian, itu setiap

pagi anak- anak itu biasanya diajak membaca Asmaul

Husna sebelum memulai pelajaran. Setiap mengawali

kegiatan itu mereka tidak lupa untuk berdo’a gitu. Jadi

Kemudian juga setiap mengawali pelajaranpun

ditekankan untuk selalu berdo’a gitu, nah setelah

mengakhiri pelajaran juga diajak untuk berdo’a tutup

majlis itukan, kemudian selain itu juga disini diajak

untuk setiap kegiatan ibadah dikesehariannya sholat

dhuhur berjama’ah, terus untuk yang beragama Islam

untuk dari guru PAI nya sendiri juga ada tadarus kelas

sepuluh, dengan tujuan disini ya ini untuk mengajak

anak- anak lebih dekat dengan Al-Qur’an, mulai

pengenalannya dengan juz ama dulu. Setiap jum’at pagi

itu ada pembacaan surat Yasin kemudian dilnjutkan

disetiap kelas- kelas disediakan kotak infaq.

Peneliti : “ Bagaimana pelaksanaan budaya religius di SMK

Negeri 1 Tengaran ?”

Page 132: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

Narasumber : “pelaksanaannya Alhamdulillah berjalan dengan

baik”.

Peneliti : “ Bagaimana upaya ibu dalam mewujudkan budaya

religius dalam diri siswa ?

Narasumber : “kalau saya si satu ya mulai dari contoh dulu ya,

biasanya anak itukan kalau menilai sesuatu itu dilihat

dari apa yang dia lihat gitu, kalau kita ngajak sholat ya

kita sendiri juga harus sholat, kalau kita ngajak ngaji ya

kita juga harus ngaji, mereka kan butuh suri tauladan”.

Peneliti : “ Adakah kesulitan dalam mengatasi siswa dalam

pelaksanaan budaya religius”?

Narasumber : “ada, kesulitannya itu banyak, mengkondisikan itu

mbak

Peneliti : “Adakah hukuman yang ibu berikan apabila ada siswa

yang tidak mematuhi perintah atau nasihat guru dan

melanggar tata tertib sekolah?”

Narasumber : “ada misalnya dari awal mulai pelajaran itu tak kasih

kontrak pembelajaran gitu ya kayak misalnya telat

masuk kelas, telat masuk dan mau ijin masuk kelas itu

gimana sih ya harus ada caranya gitu.”

Peneliti :” Apa saja faktor pendorong dalam mewujudkan

budaya religius di SMK Negeri 1 Tengaran?”

Narasumber : “karena kami guru PAI itu bersatu padu gitu ya, jadi

sebisa mungkin kami menumbuhkan suri tauladan gitu,

yang terpenting kepala sekolahnya juga mendukung

gitu, ngasih motivasi gitu.

Peneliti : “Apa saja faktor penghambat dalam mewujudkan

budaya religius di SMK Negeri 1 Tengaran?”

Page 133: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

Narasumber :” kalau secara umum ya kendala- kendalanya di faktor

anaknya, karena latar belakang mereka karena ada anak

yang belum tumbuh kesadarannya gitukan.”

Peneliti : “ Adakah manfaat bagi lingkungan sekolah dengan

adanya budaya religius di SMK Negeri 1 Tengaran ?”

Narasumber : “ada, jadi disini kita sebisa mungkin menumbuhkan

karakter anak yang tidak hanya cerdas, tapi berakhlak

mulia dan rajin beribadah juga, kalau tidak ada budaya

religius disini anaknya cuma pinter tok mbak, enggak

sopan, enggak bertanggung jawab, enggak rajin sholat,

jadi sebisa mungkin kita menumbuhkan kesadaran

mereka bahwa hidup ini enggak Cuma kesenangan

dunia saja. Harus dekat dengan yang kuasa juga. Kalau

sudah tercipta suasana religius itu kita bisa ngerasain

gitu mbak, tercipta nyaman, tenang gitu mbak.

Peneliti : “Adakah manfaat bagi ibu sendiri dengan adanya

budaya religius di SMK Negeri 1 Tengaran?”

Narasumber :” ada, lebih ke perasaan yang tenang gitu ayem gitu,

lebih teratur gitu, sholatnya juga tenang.

Peneliti : “ Adakah manfaat bagi siswa dengan adanya budaya

religius di SMK Negeri 1 Teangarn?”

Narasumber :” ada, anak jadi sadar kalau disini itu tugasnya enggak

belajar tok mbak, tercipta kesadaran diri dalam anak

kalau ibadah itu penting yang harus dilakukan.

Page 134: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

B. TRANSKIP WAWANCARA SISWA SMK NEGERI 1 TENGARAN

1. Nama : Aditya Gilang Rusdiyanto

Status : Siswa X RPL 4

Tanggal : 13 Mei 2019

Tempat : Ruang kelas XI TB 2 SMK Negeri 1 Tengaran

Waktu : 15.00

Kode Responden : AGR

Tanya jawab :

Peneliti : “Bagaimana pendapat anda tentang adanya

pelaksanaan budaya religius yang diterapkan di sekolah

?”

Narasumber : “Saya menanggapi dengan positif dan saya setuju

dengan adanya budaya religius di sekolah ini, karena

anak- anak zaman sekarang ini kurangnya ilmu agama

sehingga adanya budaya religius di SMK membantu

siswa disini untuk dapat menjalankan syariat Islam

dengan baik dan budi pekerti yang baik. Budaya yang

ada disini itu setiap hari Senin sampai Kamis pagi itu

diadakan pembacaan Asmaul Husna, terus di hari

Jum’at itu ada baca Yasin selain itu juga ada kegiatan

tadarus dan baca surat- surat pendek dipelajarn Agama.

Setiap hari Jum’at itu ada infaq sodaqoh.

Peneliti : “bagaiman menurut anda upaya guru PAI dalam

membimbing dan mengarahkan siswa untuk melakukan

budaya religius?”

Page 135: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

Narasumber : “ upaya guru PAI sampai saat ini masih berupaya

untuk siswa- siswanya itu agar melaksanakan budaya

religius yang ada di SMK ini, guru itu selalu menegur,

selalu membimbing, selalu mengajak, tetapi terkadang

ada siswa yang enggak nurut atau bandel gak mau

mengikuti budaya religius di sekolah ini. Saya rasa

selama ini lancar terus upaya guru PAI juga masih ada.

Guru PAI mengarahkan kedalam hal- hal yang baik

gitu, misalnya sholat juga guru PAI ajak- ajak.

Peneliti : “apa kesulitan anda dalam membiasakan diri dalam

melakukan budaya religius?”

Narasumber : “Alhamdulillah saya selama ini juga melakukan

budaya religius, mungkin dalam hal lain itu saat pas

sholat mungkin saya ada kegiatan atau ada jam

pelajaran yang diganti misalnya istirahatnya diganti

nanti gitu.

Peneliti : “bagaimana menurut anda dengan adanya hukuman

yang diberikan kepada guru ketika ada siswa yang

melanggar tata tertib khususnya salah satu dari budaya

religius?”

Narasumber : “ selama ini guru itu cuma menegur terutama dalam

hal religius, karena itukan juga butuh kita sendiri,

kayak halnya sholat itukan kewajiban kita sendiri, guru

itu sudah ada upaya tetapi kalau murid bandel ya

bagaimana lagi. Selama ini guru memberikan teguran

dengan kata halus, dengan kata ajakan, diajak sholat,

selama ini saya belum pernah mendengar guru itu

menegur muridnya dengan kata- kata kasar.

Page 136: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

Peneliti : “Adakah manfaat bagi anda dengan adanya

pelaksanaan budaya religius di sekolah ?”

Narasumber : “Alhamdulillah dengan adanya budaya religius di

sekolah ini, menjadikan saya yang kadang di rumah

males ngaji itu di sekolah ada motivasi gitu lo untuk

mau ngaji karena ada banyak temennya juga, dirumah

males hafalan surat pendek yang belom dihafal kalau

dirumah gak ada motivasi buat hafalin, setelah di

sekolah dengan adanya budaya religius yang mengarah

saat pelajaran PAI misalnya itu kadang disuruh

menghafal surat- surat jadi kita tertantang dan

termotivasi untuk menghafal surat- surat tersebut jadi

ada manfaat dari setiap budaya religius yang diterapkan

di sekolah ini.

2. Nama : Gallis Rosyid Ardanu

Status : Siswa XII RPL 3

Tanggal : 12 April 2019

Tempat : Mushola SMK Negeri 1 Tengaran

Kode Responden : GRA

Tanya jawab :

Peneliti : “ Bagaimana pendapat anda tentang adanya

pelaksanaan budaya religius yang diterapkan di

sekolah?

Narasumber : “ Saya setuju dengan pelaksanaan budaya religius di

sekolah, kita membaca asmaul husna setiap pagi hari

senin sampai kamis. Dan jum’atnya kita membaca

Yasin dan melakukan infaq seiklasnya bagi siswa,

untuk hari besar Islam di sini mengadakan pengajian,

Page 137: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

adapun pembiasan lain seperti sholat berjamaah, dan

kajian”

Peneliti :” Bagaimana menurut anda upaya guru PAI dalam

membimbing dan mengarahkan siswa untuk melakukan

budaya religius?”

Narasumber :” ada beberapa yang pertama guru PAI dalam

memberikan materi guru menambah motivasi sehingga

siswa itu tergerak hatinya untuk mendalami belajar

agama Islam. Adapun guru memberikan contoh seperti

sholat pada waktunya, guru langsung mengajak siswa “

Ayo kita sholat berjamam’ah”.

Peneliti :” apa kesulitan anda dalam membiasakan diri dalam

melakukan budaya religius?”

Narasumber :” saya itu kesulitan untuk melakukan sholat tepat

waktu, ada rasa malas, malasnya itu kitakan sudah tau

itu waktunya tetapi tidak langsung mengambil air

wudhu, itu membuat kita mengulur waktu.

Peneliti :” Bagaimana menurut anda dengan adanya hukuman

yang diberikan kepada guru ketika ada siswa yang

melanggar tata tertib khususnya salah satu dari budaya

religius ?”

Narasumber :” saya setuju dengan pemberian hukuman, karena itu

dapat membuat siswa lebih disiplin.

Peneliti :” adakah manfaat bagi anda dengan adanya

pelaksanaan budaya religius di sekolah ?”

Narasumber :” manfaatnya itu banyak, contohnya kita menjadi

pribadi yang disiplin, kedua kita akan melakukan

pekerjaan itu dengan hati- hati, kita tau bahwa

pekerjaan kita akan dicatat oleh malaikat. Yang ketiga

Page 138: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

kita akan menambah wawasan tentang agama, bukan

bentuk materi atupun pengetahuan biasa, tetapi

kegiatan- kegiatan yang akan kita lakukan di dalam

masyarakat.

3. Nama : Indri Ashari Ramadhani

Status : Siswi XI RPL 3

Tanggal : 15 Mei 2019

Tempat : Ruang kelas XI TB 2 SMK Negeri 1 Tengaran

Waktu : 10.00

Kode Responden : IAR

Tanya jawab :

Peneliti : “Bagaimana pendapat anda tentang adanya

pelaksanaan budaya religius yang diterapkan di sekolah

?”

Narasumber :” menurut saya bagus, karena bisa membuat para siswa

menjadi lebih giat beribadah, ingin rajin membaca Al-

Qur’an gitu, yang mislanya belum bisa membaca Al-

Qur’an dengan lancar jadi bisa lebih lancar.

Peneliti : “bagaiman menurut anda upaya guru PAI dalam

membimbing dan mengarahkan siswa untuk melakukan

budaya religius?”

Narasumber :” setiap pagi itu harus baca Asmaul husna terus diawal

pelajaran itu membaca juz ama, biasanya dua surat atau

tiga surat gitu, menurut saya guru PAI itu dalam

membimbing dan mengarahkan itu dengan baik.

Peneliti : “apa kesulitan anda dalam membiasakan diri dalam

melakukan budaya religius?”

Narasumber :”ada, sholat jamaah itu kadang enggak tepat waktu,

terus belum bisa baca Al-Qur’an dengan baik kadang

Page 139: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

pas baca Asmaul husna itu sambil diajak ngobrol gitu

jadi kurang memperhatikan.

Peneliti : “bagaimana menurut anda dengan adanya hukuman

yang diberikan kepada guru ketika ada siswa yang

melanggar tata tertib khususnya salah satu dari budaya

religius?”

Narasumber :” Dengan adanya hukuman itu ada efek jeranya jadi

lebih tertib lagi, kalau sholat berjamaah itu

hukumannya hanya teguran saja sama nasehat

Peneliti : “Adakah manfaat bagi anda dengan adanya

pelaksanaan budaya religius di sekolah ?”

Narasumber :”ada, sholatnya lebih tepat waktu, baca Al-Qur’an jadi

lebih lancar jadi tau tajwid- tajwidnya, kalau baca

Asmaul husna itu jadi rajin baca setiap hari.

4. Nama : Muhammad Luqman Khakim

Status : Siswa X TBSM 1

Tanggal : 13 Mei 2019

Tempat : Ruang kelas XI TB 2 SMK Negeri 1 Tengaran

Waktu : 15.30

Kode Responden : MLK

Tanya jawab :

Peneliti : “Bagaimana pendapat anda tentang adanya

pelaksanaan budaya religius yang diterapkan di sekolah

?”

Narasumber : “kalau budaya religius itu saya berfikir positif saja,

dapat menjadikan siswanya itu berkarakter baik di

sekolah dan di luar sekolahan, lebih beriman kepada

Tuhan. Budaya religius disini itu kalau pagi membaca

Page 140: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

Asmaul Husna, terus hari Jum’at itu membaca Yasin,

terus kalau pelajaran Agama itu kadang tadarusan, juga

ada kajian, hari Jum’at juga ada infaq sadaqoh, sholat

jama’ah juga.

Peneliti : “bagaiman menurut anda upaya guru PAI dalam

membimbing dan mengarahkan siswa untuk melakukan

budaya religius?”

Narasumber : “ upaya guru itu sering mengingatkan untuk selalu

sholat dan diberi arahan untuk kedepannya lebih baik

terus diberi motivasi juga.

Peneliti : “apa kesulitan anda dalam mebiasakan diri dalam

melakukan budaya religius?”

Narasumber : “Alhamdulillah selama ini saya tidak ada kesulitan,

mungkin hanya saat sholat berjama’ah itu saya kadang

agak sedikit telat”

Peneliti : “bagaimana menurut anda dengan adanya hukuman

yang diberikan kepada guru ketika ada siswa yang

melanggar tata tertib khususnya salah satu dari budaya

religius?”

Narasumber : “kalau hukuman itu satu dua kali melanggar paling

diberi teguran, kalau untuk hukuman fisik itu kurang di

berlakukan.

Peneliti : “Adakah manfaat bagi anda dengan adanya

pelaksanaan budaya religius di sekolah ?”

Narasumber : “manfaatnya bagi saya itu ada, kalau disekolah sering

diajarin membaca Asmaul Husna, membaca Yasin,

Tadarusan, kajian. Kalau dirumah itu saya males baca-

baca gitu, kalau disekolahkan banyak temannya jadinya

semangat. Untuk infaq sodaqah itu untuk amal jariyah

Page 141: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

juga, kalau sholat jama’ah itu lebih mendekatnya saya

kepada Tuhan saya juga bisa lebih memanagemen

waktu sedikit demi sedikit, manfaat untuk kajian itu

dapat memberi pengetahuan lebih bagi saya dengan

kajian yang dibahas.

5. Nama : Nurul Kurnia Sari

Status : Siswi XI RPL 3

Tanggal : 15 Mei 2019

Tempat : Ruang kelas XI TB 2 SMK Negeri 1 Tengaran

Waktu : 10.30

Kode Responden : NKS

Tanya jawab :

Peneliti : “Bagaimana pendapat anda tentang adanya

pelaksanaan budaya religius yang diterapkan di sekolah

?”

Narasumber :”Menurut saya pelaksanaan budaya religius yang

diterapkan disekolah itu sangat bagus karena

memberikan siswa wadah untuk mengetahui atau

mempelajari tentang agama, menjadikan siswa menjadi

lebih tau tentang agama dan menjadikan siswa agar bisa

lebih mendalami tentang agama. Budaya disini ini ada

membaca Asmaul husna dipagi hari, sholat berjamaah,

setiap hari jumat pagi juga ada pembacaan surat Yasin

dan infaq sadaqoh juga.

Peneliti : “bagaimana menurut anda upaya guru PAI dalam

membimbing dan mengarahkan siswa untuk melakukan

budaya religius?”

Narasumber : ”sudah bagus, guru- guru PAI disini mengarahkan

dengan baik misalnya mengarahkan untuk bisa

Page 142: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

membaca Al-Qur’an, pas waktu kelas sepuluh itu mulai

diajarai cara membaca Al-Quran dengan baik dan

benar.

Peneliti : “apa kesulitan anda dalam membiasakan diri dalam

melakukan budaya religius?”

Narasumber :”iya ada , karena biasanya itu misalnya pembacaan

Yasin itu belum begitu lancar, pembacaan Asmaul

husna juga. Kalau sholat jamaah itu ya masalah belom

bisa membagi waktu.

Peneliti : “bagaimana menurut anda dengan danya hukuman

yang diberikan kepada guru ketika ada siswa yang

melanggar tata tertib khususnya salah satu dari budaya

religius?”

Narasumber :” menururt saya hukumnya kurang tegas ya karena

kalau misalnya enggak sholat itu enggak ada hukuman

yang keras gitu hanya hukuman teguran gitu.

Peneliti : “Adakah manfaat bagi anda dengan adanya

pelaksanaan budaya religius di sekolah ?”

Narasumber :” ada, karena dengan budaya religius di sekolah ini

saya bisa membaca Al-Quran itu lebih lancar, sholatnya

pun Alhamdulillah enggak bolong- bolong gitu, terus

sekarang juga rajin baca Asmaul husna dan surat Yasin

juga.

Page 143: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

6. Nama : Siti Rofiah

Status : Siswi XII RPL 3

Tanggal : 12 April 2019

Tempat : Mushola SMK Negeri 1 Tengaran

Waktu : 09.00

Kode Responden : SR

Tanya jawab :

Peneliti : “Bagaimana pendapat anda tentang adanya

pelaksanaan budaya religius yang diterapkan di sekolah

?

Narasumber : “ Menurut saya itu merupakan budaya yang sangat

baik, disitu kita bisa meningkatkan masalah keagamaan

yang ada di sekolah jadi memalui penerapan tersebut

jadi siswa- siswi SMK Tengaran bisa mendalami

tentang keagamaan. Disini setiap hari jum’at pagi itu

pembacaan surat yasin terus setiap hari senin sampai

kamis itu pembacaan Asmaul husna perkelas, kadang

kalau waktu ada acara besar keagamaan itu juga ada.

Peneliti : “ Bagaimana menurut anda upaya guru PAI dalam

membimbing dan mengarahkan siswa untuk melakukan

budaya religius ?”

Narasumber : “sangat baik, para guru disini lebih menggunakan

cara- cara yang halus seperti memotivasi, sering

mengajak kumpul bersama, guru mereka memberikan

pengarahan tentang religius yang ada di SMK Tengaran

ini agar lebih berkembang dengan baik.

Peneliti :” Apa kesulitan anda dalam membiasakan diri dalam

melakukan budaya religius ?”

Page 144: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

Narasumber :” emmm terutama dalam pembacaan Asmaul husna,

kadang kita gak bisa konsentrasi dalam pembacaannya,

lebih sering gojek, jadi gak bisa melaksanakan

pembacaan Asmaul husna itu secara baik. Ketika sholat

dhuhur itu terkadang ada anak yang gak bisa diem jadi

gak bisa konsentrasi.

Peneliti :” bagaimana menurut anda dengan adanya hukuman

yang diberikan kepada guru ketika ada siswa yang

melanggar tata tertib khususnya salah satu dari budaya

religius?”

Narasumber :” menurut saya dengan adanya hukuman itu baik

yaa,misalnya tu kebiasaan ketika kita telat masuk

sekolah itu hukumannya menghafal surat- surat pendek.

Peneliti :” adakah manfaat bagi anda dengan adanya

pelaksanaan budaya religius di sekolah?”

Narasumber :”saya lebih menambah pengetahuan dalam bidang

keagamaan dan juga membuat saya bisa menerapkan

perilaku yang baik disni jadi bisa lebih istiqomah.

Page 145: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

Lampiran 3

1. Proses wawancara dengan guru Pendidikan Agama Islam

Page 146: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

2. Proses wawancara dengan

siswa

Page 147: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

3. Proses budaya religius di SMK

Negeri 1 Tengaran

Sholat berjamaah di

mushola

Pembacaan surat Yasin

Ngaji bersama

Page 148: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

Kajian Annisa

Pengajian peringatan Hari

Besar Islam

Pembacaan

Asmaul Husna

4. Ekstrakurikuler di SMK Negeri

1 Tengaran

Rebana

Pramuka

Page 149: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

Drum band

SKI (Sie Kerohanian Islam)

Page 150: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah
Page 151: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah
Page 152: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah
Page 153: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah
Page 154: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah
Page 155: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah
Page 156: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah
Page 157: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah
Page 158: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah
Page 159: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah
Page 160: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah
Page 161: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah

Lampiran 10

Nama : Lina Khunnatun Nuroniyah

Jenis Kelamin : Perempuan

TTL : Kab. Kendal, 05 Agustus 1995

Alamat : Brayo Barat RT 01 RW 05, Kelurahan Kertosari, Kec.

Singorojo, Kab. Kendal

Riwayat Pendidikan : SD 02 Kertosari

MTS NU 17 KYAI JOGORESO

MA NU 04 Al-Ma’arif Boja

IAIN Salatiga

Page 162: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5818/1/skripsi.pdf · 2019. 9. 12. · beberapa derajat…” PERSEMBAHAN Puji syukur kehadirat Allah