upaya guru dalam pemberian motivasi terhadap …repository.uinjambi.ac.id/352/1/skripsi pini - pini...
TRANSCRIPT
1
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
UPAYA GURU DALAM PEMBERIAN MOTIVASI TERHADAP
SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI SEKOLAH
MTS.S JAUHARUL ISLAM PENYENGAT OLAK
KABUPATEN MUARO JAMBI
SKRIPSI
PINI-ELVIONITA
NIM.TP.140864
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2018
2
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
UPAYA GURU DALAM PEMBERIAN MOTIVASI TERHADAP
SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI SEKOLAH
MTS.S JAUHARUL ISLAM PENYENGAT OLAK
KABUPATEN MUARO JAMBI
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (SI)
Dalam Pendidikan Agama Islam
PINI-ELVIONITA
NIM.TP.140864
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2018
3
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
KEMENTERIAN AGAMA RI
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR
Kode Dokumen Kode Formulir Berlaku tgl No.
Revisi
Tgl.
Revisi
Halaman
In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 2018 R-0 - 1 dari 2
Hal : Nota Dinas
Lampiran : -
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
di
Tempat
Assalamu’alaikum wr.wb.
Setelah membaca, menelit i, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta
mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat
bahwa skripsi saudara;
Nama : Pini Elvionita
NIM : TP.140864
Judul Skripsi : Upaya Guru Dalam Pemberian Motivasi Terhadap
Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqh di Madrasah Tsanawiyah
Swasta Jauharul Islam Penyingat Olak Kabupaten Muaro
Jambi
Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Jurusan/Program Studi Pendidikan Agama Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam
Pendidikan Agama Islam. Dengan ini kami mengharap agarskripsi/tugas akhir
Saudara tersebut di atas dapat segera dimunaqasyahkan. Atas Perhatiannya kami
ucapkan terima kasih.
Jambi, November 2018
Pembimbing I
Dra.Hj.Huda,M,Pd.I
NIP.196810151992012001
4
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
KEMENTERIAN AGAMA RI
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR
Kode Dokumen Kode Formulir Berlaku tgl No.
Revisi
Tgl.
Revisi
Halaman
In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 2018 R-0 - 1 dari 2
Hal : Nota Dinas
Lampiran : -
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
di
Tempat
Assalamu’alaikum wr.wb.
Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta
mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat
bahwa sk ripsi saudara;
Nama : Pini Elvionita
Nim : 140864
Judul Skripsi : Upaya Guru Dalam Pemberian Motivasi Terhadap
Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqh di Madrasah Tsanawiyah
Swasta Jauharul Islam Penyingat Olak Kabupaten Muaro
Jambi
Sudah dapat diajukan kembali kepada FakultasTarbiyah dan Keguruan
Jurusan/Program Studi Pendidikan Agama Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam
Pendidikan Agama Islam. Dengan ini kami mengharap agarskripsi/tugas akhir
Saudara tersebut di atas dapat segera dimunaqasyahkan. Atas Perhatiannya kami
ucapkan terima kasih.
Jambi, November 2018
Pembimbing II
Hj. Hindun, S.Ag,M.Pd.I
NIP.197101091997032002
5
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya susun
sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Uin Sulthan Thaha Saifuddin Jambi seluruhnya merupakan hasil karya
sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi yang saya kutip dari
hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan
norma, kaidah, dan etika penulisan Ilmiah.
Apabila Kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian skripsi bukan hasil
karya saya sendiri atau terindikasi adanya unsur plagiat dalam bagian-bagian
tertentu, saya bersedia menerima sangsi dengan peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku.
Jambi, 9 Oktober 2018
Pini Elvionita
Tp.140864
v
6
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
Nomor :
Skripsi/Tugas Akhir dengan judul : Upaya Guru dalam Pemberian Motivasi
Terhadap Siswa Pada Mata Pelajaran
Fiqh di Madrasah Tsanawiyah Swasta
Jauharul Islam Penyingat Olak
Kabupaten Muaro Jambi
Yang dipersiapkan dan disusun oleh
Nama : PINI ELVIONITA
Nim : Tp.140864
Telah di munaqasyahkan pada : Rabu, 30 Mei 2018
Nilai Munaqasyah : 75,85 (b+)
Dan telah dinyatakan telah diterima oleh Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi.
TIM MUNAQASYAH
Ketua Sidang
Ridwan, S.Psi, M.Psi, Psikolog
NIP. 19731016 2007011017
Penguji I
Dr. H. Saman Sulaiman, M.Ag
NIP. 19571229198703 1 003
Penguji II
Drs. H. Ahmad Madani, M.Pd
NIP. 19551005 198203 1 003
Pembimbing I
Dra. Hj. Huda, M.Pd.I
NIP. 196810151992012001
Pembimbing II
Hj. Hindun, S.Ag, M.Pd.I
NIP. 197101091997032002
Sekretaris Sidang
Hamami, S.Pd.I
PENGESAHAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR
Kode
dokumen Kode formulir
Berlaku
tgl. No. revisi Tgl. Revisi Halaman
In.08-PP-05-
01
In.08-FM-PP-
05-01
25-10-
2013 R-0 - 1 dari1
7
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Persembahan
Ku persembahkan sebuah karya kecil ini untuk Ayahanda M Sani. Dan Ibunda ku
tercinta Masriani, yang tiada pernah hentinya selama ini memberikan semangat,
doa, dorongan, nasehat dan kasih sayang serta pengorbanan yang tak tergantikan
hingga aku selalu kuat menjalani setiap rintangan yang ada di depanku, yang telah
berjuang keras untuk keberhasilanku tanpa kenal lelah dengan penuh keikhlasan
dan cintanya kepadaku. Takkan pernah bisa ku balas semua yang mereka lakukan
untukku. Hanya do’a semoga Allah SWT mengasihi dan menyayangi mereka
sebagaimana mereka mengasihi dan menyayangi dari kecil hingga akhir hayat
nanti,
Ayah, Ibu, terimalah bukti kecil ini sebagai kado terindah dari perjuanganku,
maafkan anakmu ini yang selalu saja menyusahkan mu, serta untuk adikku
terkasih M. Afiqri. Novi jumiati. dan Rahmiati dan seluruh keluarga besarku yang
selalu memotivasi serta mendo’a kan kelancaran dalam penulisan tugas akhir ini,
terima kasih yang tiada tara atas motivasi serta do’a nya selama ini.
Terima kasih yang tak terhingga pula untuk dosen-dosenku. Terutama dosen
pembimbing Ibu Dra.Hj.Huda,M.Pd.I dan Ibu Hj.Hindun,S.Ag,M.Pd.I yang tak
pernah lelah dan selalu sabar memberikan bimbingan dan arahan kepadaku.
Semoga Allah selalu melindungi dan meninggikan derajat mu di dunia dan di
akhirat nanti, semoga ilmu yang telah di ajarkan menuntunku menjadi manusia
yang berharga di dunia dan bernilai di akhirat
Hanya sebuah karya kecil dan untaian kata-kata ini yang dapat ku persembahkan
kapada kalian semua. Terimakasih beribu terimakasih ku ucapkan, Skripsi ini ku
persembahkan.
8
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
MOTTO
بقوم سوءا فل ... ل يغير ما بقوم حتى يغيروا ما بأنفسهم وإذا أراد الل إن الل
(11مرد له وما لهم من دونه من وال )
Artinya:Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum
Sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.
Dan apabila Allah Menghendaki keburukan terhadap susuatu kaum,
maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung
bagi mereka selain Dia. (Qs. Ar-Rad;11).
9
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kehadiran Allah SWT, Tuhan semesta alam yang tiada
tempat untuk memohon kecuali kepada-Nya atas Ridho serta hidayah –Nya
sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi dengan Judul:
Upaya Guru dalam Pemberian Motivasi Terhadap Siswa pada Mata
Pelajaran Fiqh di Madrasah Tsanawiyah Swasta Jauharul Islam Penyengat
Olak Kabupaten Muaro Jambi. Sholawat beserta salam tak lupa pula penulis
haturkan kepada junjungan umat, nabi dari segala nabi dan pimpinan para rasul
yakni habibullah nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari
alam kegelapan yang penuh dengan kebodohan menuju alam yang terang
benderang yang penuh dengan ilmu pngetahuan sehingga kita bisa membedakan
mana yang hak dan mana yang batil, semoga safaat beliau selalu tercurahkan
kepada kita di dunia dan diakhirat kelak.
Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat akademik
guna mendapatkan gelar sarjana pendidikan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari sepenuhnya
bahwa dalam penyelesaian skripsi ini melibatkan banyak pihak yang telah
memberikan motivasi kepada penulis baik secara moril maupun materil, untuk itu
pada kesempatan ini dengan segala hormat dan kerendahan hati penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA, Selaku Rektor UIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi
2. Ibu Dr. Hj.Armida, M. Pd.I Selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Bapak Ridwan, S.Psi, M.Psi, Psikolog selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
viii
10
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
4. Ibu Dra.Hj.Huda,M.Pd.I,sebagaiPembimbing I dan Ibu Hj.Hindun,S.Ag,M.Pd.I
Sebagai Pembimbing II yang telah meluangkan Waktu dan mencurahkan
pemikiranya demi mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
5. Yusmidar, M.Daud.M.Pd.I selaku kepala Sekolah Madrasah Tsanawiyah
Swasta Jauharul Islam Penyengat Olak Kabupaten Muaro Jambi beserta
majelis guru
6. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan Motivasi tiada henti hingga
menjadi kekuatan pendorong bagi penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
7. Sahabat-sahabat mahasiswa yang senasib dan seperjuangan angkatan 2014
Khususnya teman-teman lokal PAI D Jurusan Pendidikan Agama Islam yang
telah menjadi Patner diskusi dalam penyusunan skripsi ini.
Akhirnya semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan dan amal
semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi
pengembangan ilmu
8. Seluruh Staf dan Karyawan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi, yang telah mempermudah segala urusan penulis.
Akhirnya semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan dan amal
semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi
pengembangan ilmu.
Jambi, 9 Oktober 2018
Penulis.
Pini Elvionita
NIM.Tp.140864
ix
11
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
ABSTRAK
Nama : Pini elvionita
NIM : Tp.140864
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Judul : Upaya guru dalam pemberian motivasi terhadap siswa pada
Mata Pelajaran Fiqh di Madrasah Tsanawiyah Swasta Jauharul
Islam Penyengat Olak Kabupaten Muaro Jambi
Skripsi ini membahas tentang upaya pemberian motivasi yang di lakukan
oleh guru terhadap siswa dalam proses pembelajaran Fiqh di Madrasah
Tsanawiyah Swasta Jauharul Islam Penyengat Olak Kabupaten Muaro Jambi.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengunakan pengumpulan
data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya guru Fiqh dalam
pemberian motivasi terhadap siswa, dan mengetahuil dari upaya guru Fiqh dalam
pemberian motivasi terhadap siswa pada mata pelajaran Fiqh di Madrasah
Tsanawiyah Swasta Jauharul. Islam Penyengat Olak Kabupaten Muaro Jambi
Sumber data dari penelitian ini terdiri dari data primer yaitu para pengajar
(guru), siswa-siswi, dan data sekunder yaitu berupa upaya yang di lakukan guru
Fiqh dalam pemberian motivasi pada saat proses belajar mengajar, dan suasana
kehidupan siswa-siswi di Madrasah Tsanawiyah Swasta Jauharul Islam Penyengat
Olak Kabupaten Muaro Jambi. Sedangkan teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi, data yang telah di
kumpulkan kemudian diolah dengan teknik analisis domain, taksonomi dan
kopenensial.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Madrasah Tsanawiyah Swasta
Jauharul Islam Penyengat Olak Kabupaten Muaro Jambi telah berupaya untuk
memberikan motivasi dengan cara. Memberikan pujian dan dalam pelaksanaan
masih ada beberapa orang siswa yang kurang termotivasi dalam proses
pembelajaran
Adapun upaya yang di lakukan guru Fiqh dalam Pemberian Motivasi
Terhadap Siswa di Madrasah Tsanawiyah Swasta Jauharul Islam Penyengat Olak
Kabupaten Muaro Jambi ialah dengan selalu memberikan pujian. Terhadap siswa,
dan memberikan nasehat
Kata kunci: upaya, motivasi.
xi
12
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
ABSTRACT
Name : Pini elvionita
NIM : Tp. 140864
Department : Islamic Education
Title : Teacher's efforts in providing motivation to students at
Fiqh Subjects at Swasta Jauharul Tsanawiyah Madrasah
Islam Penyengat Olak, Muaro Jambi Regency
This thesis discusses the efforts to provide motivation by the teacher to
students in the process of learning Fiqh in Madrasah Tsanawiyah Private Jauharul
Islam Penyengat Olak Muaro Jambi Regency. This research is a qualitative
research using data collection with observation, interview and documentation
techniques.
The purpose of this study was to determine the efforts of the teacher of
Fiqh in giving motivation to students, and knowing from the efforts of the teacher
Fiqh in giving motivation to students in the subjects of Fiqh in the Madrasah
tsanawiyah private Jauharul Islam penyengat olak regency muaro jambi
Sources of data from this study consist of primary data, namely the
teachers (teachers), students, and secondary data, namely in the form of efforts
made by the teacher of Fiqh in giving motivation during the teaching and learning
process, and the life atmosphere of students in Private Madrasah Tsanawiyah
Jauharul Islam Penyengat Olak Muaro Jambi Regency. While the data collection
techniques used are observation, interviews and documentation, the data that has
been collected is then processed with domain, taxonomy and copenential analysis
techniques.
The results showed that Private Madrasah Tsanawiyah Jauharul Islam
Penyengat Olak in Muaro Jambi Regency had tried to provide motivation in a
way. Give praise and in the implementation there are still some students who are
less motivated in the learning process
As for the efforts that Fiqh teachers do in Giving Motivation to Students in
Madrasah Tsanawiyah Private Jauharul Islam Penyengat Olak Muaro Jambi
Regency is always giving praise. Against students, and give advice
Keywords: effort, motivation.
x
13
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................i
NOTA DINAS......................................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................iii
PERNYATAAN ORISINALITAS..................................................................... v
PERSEMBAHAN................................................................................................vi
MOTTO...............................................................................................................vii
KATA PENGANYTAR.....................................................................................viii
ABSTRAK........................................................................................................... x
ABSTRACT......................................................................................................... xi
DAFTAR ISI....................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL.............................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... xvi
BAB 1. PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah..................................................................... 1
B. Fokus Penelitian................................................................................ 5
C. Rumusan Masalah............................................................................. 6
D. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian..................................................... 6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori....................................................................................... 8
B. Studi Relevan..................................................................................... 24
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Metode Penelitian................................................... 28
B. Seting dan Subjek Penelitian............................................................. 29
C. Jenis dan Sumber Data...................................................................... 30
D. Metode Pengumpulan Data............................................................... 31
E. Teknik Analisis Data........................................................................ 33
F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data.............................................. 34
G. Jadwal Penelitian............................................................................. 36
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Umum................................................................................. 37
B. Temuan khusus dan Pembahasan..................................................... 55
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................... 61
B. Saran................................................................................................. 64
C. Kata Penutup.................................................................................... 64
DAPTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
14
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
DAPTAR TABEL
Tabel 1. Jadwal Penelitian.....................................................................................36
Tabel 2. Jumlah Tenaga Pendidikan dan Kependidikan........................................47
Tabel 3. Jumlah Siswa Madrasah Tsanawiyah Swasta Jauharul Islam
Penyengat Olak Kabupaten Muaro Jambi..............................................................49
Tabel 4. Sarana dan Prasarana Madrasah Tsanawiyah Swasta Jauharul Islam....50
x
15
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Struktur Organisasi Sekolah Tsanawiyah Swasta Jauharul Islam
Penyingat Olak Kabupaten Muaro Jambi
1
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pelaksanaan pendidikan bagi bangsa Indonesia dalam era pembangunan ini
sangatlah penting, karena melalui usaha pendidikan dapat ditentukan keberhasilan
dari semua pelaksanaan pembangunan yang di cita-citakan baik berupa
pembangunan fisik, maupun mental spiritual. Pendidikan juga merupakan syarat
mutlak untuk menuju masyarakat adil, makmur dan sejahtera. Sesuai dengan
tujuan Pendidikan Nasional yang tercantum dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional menjelaskan
bahwa tujuan PendidikanNasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga yang demokratis serta bertanggung jawab. (Undang-Undang Sisdiknas,
2003. Hlm.5-6).
Berhasil tidaknya proses pembelajaran di tentukan pribadi pendidik dan
peserta didik yang sedang melakukan proses pembelajaran. Sekolah hanya sebagai
lembaga pendidikan yang membantu mengembangkan potensi yang dimiliki
peserta didik melalui proses pembelajaran. Fasilitas, sarana, media, sumber dan
tenaga kependidikan merupakan fasilitator yang membantu, mendorong dan
membimbing peserta didik dalam proses pembelajaran guna memperoleh
keberhasilan dalam belajar
Pendidik memiliki arti dan peranan yang sangat penting dalam pendidikan
islam. Hal ini di sebabkan ia memiliki tanggung jawab dan menentukan arah
pendidikan. Itulah sebab nya islam sangat menghargai dan menghormati seorang
2
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Pendidik yang berilmu pengetahuan. Islam mengangkat derajat mereka
dan memuliakan mereka dari pada orang islam yang lainya yang tidak berilmu
pengetahuan. Allah berfirman dalam surah Al-Mujadalah ayat 11:
واي فسح الله لكم وإذا قيل انشز يا أي ها الذين آمنوا إذا قيل لكم ت فسحوا ف المجالس فافسحوا
(11)ملون خبيرله با ت ع والفانشزوا ي رفع الله الذين آمنوا منكم والذين أوتوا العلم درجات
Artinya: Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: Berlapang-
lapanglah dalam majelis. Maka lapangkanlah Niscaya Allah akan Memberi
kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: Berdirilah kamu maka berdirilah,
niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha
mengetahui apa yang kamu kerjakan. ( QS Al-Mujadalaha :11 ).
pendidik yang berilmu pengetahuan. Islam mengangkat derajat mereka
dan memuliakan mereka dari pada orang islam yang lainya yang tidak berilmu
pengetahuan. Allah berfirman dalam surah Al-Mujadalah ayat 11:
Masalah penting diperankan oleh para pendidik adalah’’ keteladanan’’ dalam
hidup, dapat menjadi figur dan panutan bagi peserta didiknya dalam kehidupan
sehari-hari baik dalam tuturkata, sikap dan prilakunya. Peran seperti itu akan
dapat dilakukan dengan baik atau sebalik nya oleh para pendidik, tergantung
dengan kondisi internal nya, terutama kondisi religiusitasnya. Kondisi
moralitasnya, kondisi intelektualitasnya, dan kondisi sosialisasinya. (Muhammad
Tholah Hasan, 2005. Hlm 156)
Proses pembelajaran adalah reaksi terhadap semua situasi yang ada di
sekitar individu. Pendidik adalah pelaku penting terjadinya interaksi belajar ini
dalam proses pembelajaran. Proses belajar mengajar merupakan interaksi edukatif
yang dilakukan oleh guru dan siswa di dalam situasi tertentu. Mengajar atau lebih
spesifik lagi di laksanakan proses belajar mengajar bukanlah suatu pekerjaan yang
mudah dan dapat terjadi begitu saja tanpa direncanakan sebelum nya, akan tetapi
3
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
mengajar itu merupakan suatu kegiatan yang semestinya di rencanakan dan
didesain sedemikian rupa mengikuti langkah-langkah dan prosedur tertentu.
Sehingga dengan demikian pelaksanaan nya dapat di capai hasil yang di harapkan.
(Syafrudin Nurdin dan Basyiruddin Usman, 2002. Hlm85) proses pembelajaran
merupakan suatu proses yang dengan sengaja di ciptakan untuk kepentingan anak
didik agar anak didik senang bergairah belajar. Guru berusaha menyediakan
lingkungan belajar yang kondusif dengan memanfaatkan semua potensi kelas
yang ada. Keinginan ini selalu ada pada setiap hari guru di manapun dan
kapanpun. Hanya sayang nya, tidak semua keinginan guru itu terwujud.
Karena berbagai faktor penyebab nya, salah satunya adalah motivasi belajar,
Guru sebagai komponen yang bertanggung jawab dalam proses dan misi
pendidikan secara umum serta proses pembelajaran secara khusus, sangat sering
berhadapan dengan berbagai persoalan yang muncul. Apabila rencana awal proses
pembelajaran ini tidak direncanakan secara matang dan bijak, maka akan
berimplikasi pada gagal nya proses pembelajaran. Salah satunya di karenakan
ketidak mampuan memotivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran.
Meskipun banyak hal yang mempengaruhi dalam keberhasilan belajar siswa.
Namun yang jelas keberhasilan siswa merupakan bagian utama dari
penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di sekolah.
Keberhasilan belajar siswa secara mendasar di pengaruhi oleh dua faktor
yakni faktor internal dan faktor ekternal. Hal-hal yang mencakup faktor internal
antara lain kecerdasan bakat, motivasi, minat, perhatian, kesejahteraan jasmani
dan cara belajar, sedangkan yang mencakup faktor ekternal antara lain lingkungan
alam, lingkungan keluarga, masyarakat, sekolah dan pelajaran. Kutipan tersebut
menjelaskan bahwa salah satu faktor penentu keberhasilan siswa dalam belajar
nya adalah motivasi belajar siswa itu sendiri. Motivasi merupakan pendorong bagi
perbuatan seseorang. Yang menyangkut soal mengapa seseorang berbuat
demikian, dan apa tujuanya sehingga ia membuat demikian. Untuk mencari
jawaban pertanyaan tersebut, mungkin harus mencari pada apa yang mendorong
(dari dalam ) dan atau pada perangsang atau stimulus ( faktor luar ) yang menarik
nya untuk melakukan perbuatan itu. Mungkin ia didorong oleh nalurinya atau
4
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
keinginan nya memperoleh kepuasan atau juga karena kebutuhan hidupnya yang
sangat mendesak.
Motivasi memang merupakan faktor yang mempunyai arti penting bagi
seorang anak didik. Apalah artinya anak didik pergi kesekolah tanpa motivasi
untuk belajar.
Untuk bermain- main berlama lama di sekolah adalah bukan waktunya yang tepat.
Untuk menggangu teman atau membuat keributan adalah suatu perbuatan yang
kurang terpiji bagi seorang anak didik. Maka anak didik datang kesekolah bukan
untuk itu semua, tetapi untuk belajar demi masa depan nya kelak.
Sejak awal guru harus mampu berperan sebagai pelaku memotivasi siswa,
sekaligus sebagai evaluator dalam proses. Efektivitas dan mutu dalam proses
pembelajaran haruslah mencapai tujuan pendidikan sebagai mana yang ditetapkan.
Hal ini sudah tentu akan menimbulkan dalam proses pendidikan secara umum
maupun dalam proses pembelajaran secara khusus.
Guru merupakan orang yang paling penting statusnya dan bertanggung
jawab atas semua proses pembelajaran kepada siswa dengan hasil yang baik.
Dengan demikian kendala seperti mengenai materi dalam penyampaian pelajaran
yang menyebabkan prilaku siswa tentang pemahaman pembelajaran yang di
berikan guru kepada siswa rendah harus di atasi guru. Guru harus mampu
membuat strategi mengajar yang baik dan harus menguasai materi sehingga siswa
menarik perhatian dalam menerima pembelajaran sesuai yang di harapkan
mengunakan metode yang tepat dalam memberikan pelajaran dan mengunakan
alat-alat peraga untuk membagikan semangat para siswa dalam belajar serta
motivasi prestasi belajar siswa bisa meningkatkan dan mendapatkan hasil yang
baik.
Sesunguhnya begitu, guru tidak menutup mata bahwa diantara sekelompok
anak didik lain yang belum termotivasi untuk belajar teman temanya dengan giat
belajar, tetapi mereka tidak. Mereka duduk berdiam diri di kursi sambil
5
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
memperhatikan apa yang temanya kerjakan. Suatu ketika mereka membicarakan
masalah yang tidak ada sangkut pautnya dengan pembelajaran. Di lain waktu
mereka minta izin keluar dengan alasan yang di buat buat. Padahal sebenarnya
mereka malas menerima pembelajaran yang di berikan.
Ketika seorang guru melihat tingkah laku seorang anak didik seperti itu, maka
perlu diambil langkah-langkah yang dapat menimbulkan motivasi untuk belajar
bagi anak didik tersebut.hanya dengan motivasi anak didik dapat bergerak hatinya
untuk belajar bersama teman –temanya yang lain. Bila tidak, maka sia-sialah
bahan pelajaran yang guru sampaikan ketika itu.
Berdasarkan pengamatan awal (grand tour) penulis menemukan beberapa
masalah dalam proses Pemberian Motivasi Terhadap Siswa Pada Mata Pelajaran
Fiqh diantaranya:
1.Siswa kurang aktif dalam pembelajaran boleh terlihat aktif untuk bertanya
ataupun menjawab pertanyaan yang diajukan guru. Contohnya pada saat proses
belajar mengajar berlangsung siswanya tidur.
2. Kondisi pembelajaran yang terlihat monoton atau berjalan tidak kondusif di
mana beberapa siswa terlihat tidak begitu memiliki kemauan untuk belajar dan
tidak begitu berkonsentrasi dalam belajar. Contohnya dalam diri siswa tersebut
tidak ada semangat untuk belajar dan pikiranya pun tidak fokus pada saat proses
belajar mengajar berlangsung.
3. Kondisi ini yang menyebabkan interaksi edukatif tidak berjalan dengan baik.
Dengan kondisi ini bagaimana guru berperan memotivasi belajar siswa agar bisa
mengikuti pembelajaran dengan penuh motivasi. Contonya guru harus lebih
kreatiflagi supaya anak senang dalamproses pembelajaran tersebut Berdasarkan
latar belakang masalah di atas, peneliti untuk mengkaji permasalahan tersebut
dengan judul penelitianya adalah: upaya guru dalam pemberian motivasi terhadap
siswa pada mata pelajaran Fiqh di Madrasah Tsanawiyah Swasta Jauharul Islam
Kabupaten Muaro Jambi.
6
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
4. Siswa kurang bersemangat dalam pelajaran Fiqh dikarenakan Faktor waktu
seharian membuat siswa lelah hal ini yang menyebabkan anak kurang termotivasi
contohnya sehabis pelajaran siswa dilanjutkan dengan kegiatan lain seperti
ekstrakurikuler
B. Fokus Penelitian
Secara umum penelitian ini penulis fokuskan untuk membahas tentang
upaya guru dalam pemberian motivasi terhadap parasiswa dalam mata pelajaran
Fiqh di kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Swasta Jauharul Islam Kabupaten
Muaro Jambi motivasi yang di maksud dalam penelitian yaitu pemberian motivasi
oleh guru Fiqh baik yang bersifat intrinsik maupun ekstrinsik ketika proses
pembelajaran Fiqh dilaksanakan.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat di ambil beberapa
pokok permasalahan berikut ini:
1. Bagaimana Efektifitas Pemberian Motivasi Terhadap siswa dalam mata
pelajaran Fiqh di Madrasah Tsanawiyah Swasta Jauharul Islam Penyengat Olak
Kabupaten Muaro Jambi?
2. Apa kendala guru Fiqh dalam memberikan motivasi terhadap siswa pada mata
pelajaran Fiqh di Madrasah Tsanawiyah Swasta Jauharul Islam Kabupaten muaro
jambi?
3. Bagaimana upaya guru Fiqh dalam pemberian motivasi terhadap siswa dalam
mata pelajaran Fiqh di Madarsah Tsanawiyah Swasta Jauharul Islam Penyengat
Olak Kabupaten Muaro Jambi?
7
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
D.Tujuan dan Kegunaan penelitian
1. Tujuan Penelitian
Ada beberapa tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian yang
penulis lakukan ini, diantaranya yaitu sebagai berikut
a. Ingin mengetahui efektifitas pemberian motivasi terhadap siswa dalam mata
pelajaran Fiqh di Madrasah Tsanawiyah Swasta Jauharul Islam Penyengat Olak
Kabupaten Muaro Jambi.
b. Ingin mengetahui kendala guru Fiqh dalam memberikan motivasi terhadap
siswa dalam mata pelajaran Fiqh di Madrasah Tsanawiyah Swasta Jauharul Islam
Penyengat Olak Kabupaten Muaro Jambi.
c. Ingin mengetahui upaya pemberian motivasi terhadap siswa dalam mata
pelajaran Fiqh di Madarasah Tsanawiyah Swasta Jauharul Islam Penyengat Olak
Kabupaten Muaro Jambi.
2. Kegunaan Penelitian
Setelah tujuan penelitian tercapai dengan baik, maka kegunaan penelitian
di harapkan adalah sebagai berikut:
a. Sebagai masukan bagi pihak sekolah yang bersangkutan dalam permasalahan
ini yaitu Madrasah Tsanawiyah Swasta Jauharul Islam Penyengat Olak Kabupaten
Muaro Jambi tentang permasalahan yang di teliti.
b. Sebagai wahana menambah khasanah pengetahuan tentang konsep pendidikan
islam bagi penulis khususnya dan seluruh pembaca pada umumnya.
c. Sebagai salah satu persyaratan untuk meraih gelar Sarjana Strata Satu (SI)
Jurusan Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
8
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teoretik
1. Upaya
Dalam kamus umum bahasa indonesia diungkapkan bahwa definisi dari
kata upaya adalah’’ usaha (syarat) untuk menyampaikan suatu maksud .
maksudnya bahwa kata upaya memiliki makna usaha untuk melakukan sesuatu
dalam mencapai tujuan tertentu.
Upaya adalah usaha, akal, ikhtiar, untuk mencapai, sesuatu maksud,
memecahkan persoalan, mencari jalan keluar dan seterusnya. (Depdikbud, Kamus
Besar Bahasa Indonesia, 1988. Hlm 5)
Terkait dengan penelitian yang penulis lakukan ini maka makna upaya
diarahkan para usaha ataupun ikhtiar yang dilakukan oleh guru Fiqh dalam
menangani gangguan belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah Swasta Jauharul
Islam Penyengat Olak Kabupaten Muaro Jambi.
2. Guru
Guru merupakan pekerja profesional, yang memerlukan keahlian khusus.
Untuk dapat mencapai sebutan guru profesional, menurut dawam (2011),
memerlukan beberapa kondisi minimal. Guru yang demikian ini tidak mungkin
terwujud dengan hanya memenuhi salah satu dari kebutuhan rohani, jasmani,
untuk sosialnya saja akan tetapi semua kebutuhan tersebut harus terpenuhi walau
dalam standar minimal. Untuk memenuhi ketiga kebutuhan itu dibutuhkan adanya
usaha yang harus dilakukan, baik secara internal, maupun eksternal.Usaha internal
merupakan upaya yang dilakukan oleh dari guru itu sendiri untuk dapat
memenuhinya.
9
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Sedangkan usaha eksternal merupakan dukungan atau bantuan yang
diberikan oleh pihak lain dalam rangka memenuhi kebutuhan guru tersebut.
Salah satu bentuk bantuan eksternal datang dari pemerintah, yang dalam
hal ini di batasi pada upaya pemenuhan kebutuhan jasmani. Untuk memenuhi
kebutuhan ini, pemerintah sejak tahun 2006 telah melaksanakan kebijakan tentang
sertifikasi guru. Pelaksanaan kebijakan sertifikasi merupakan tuntutan perundang-
undangan. Sertifikasi guru telah ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, dan Undang-Undang Nomor 14
Tahun 2005 tentang guru dan dosen.
3. Peranan Guru
Pada dasarnya peranan guru Fiqh dan guru umum itu sama, yaitu sama-
sama berusaha untuk memindahkan ilmu pengetahuan yang ia miliki kepada anak
didiknya, agar mereka lebih banyak memahami dan mengetahui ilmu
pengetahuanyang lebih luas lagi. Akan tetapi peranan guru agama islam selain
berusaha memindahkan ilmu (transfer of knowladge), ia juga harus menanamkan
nilai-nilai agama islam kepada anak didiknya agar mereka bisa mengaitkan antara
ajaran agama dan ilmu pengetahuan.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah mengatakan bahwa sehubungan dengan
peranan guru sebagai ’’ pengajar’’ pendidik dan pembimbing. Juga masih ada
berbagai peranan guru lainya. Dan peranan guru ini senantiasa akan
menggambarkan pola tingkah laku yang diharapkan dalam berbagai interaksinya,
baik dengan siswa, guru maupun dengan Staf yang lain, dari berbgai kegiatan
interaksi belajar mengajar, dapat dipandang guru sebagai sentral bagi peranannya.
Sebab baik di sadari atau tidak bahwa sebagian dari waktu dan perhatian guru
banyak di curahkan untuk menggarap proses belajar mengajar dan berinteraksi
dengan siswanya. (Syaiful Bahri Djamarah 2002, Hlm 37)
Guru memiliki peran yang beragam, meliputi sebagai pendidik, pemimpin,
10
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
demontrator, kulminator, pengajar, inisiator, fasilitator, model dan teladan,
a. Guru sebagai pendidik (edukator)
Guru adalah pendidik yang menjadi toko, panutan, dan identifikasi bagi
para peserta didik dan lingkungan. (Mulyasa, 2013. Hlm 37) selain itu, tugas
pertama guru, adalah mendidik murid-murid sesuai dengan mata pelajaran yang
diberikan kepadanya oleh karena itu tugas guru dapat disebut pendidik dan
pemeliharaan anak.
b. Guru sebagai pemimpin (managerial)
Guru sebagai pemimpin berarti guru bertugas dalam memimpin kegiatan
belajar mengajar (KBM) sebagai pemimpin yang baik sayang nya guru dalam
memimpin dan mengantarkan peserta didik pada kesuksesan dalam pencapaian
cita-cita mereka (Zahro, 2015. Hlm 173) maka, guru harus bisa menguasai,
mengendalikan, dan mengarahkan kelas menuju tercapainya tujuan pembelajaran
yang berkualitas terbuka, demokratis, egaliter dan menghindari cara-cara
kekerasan (Jamal Ma’mur Asmani, 2009, hlm 2003)
c. Guru sebagai demonstrator
Peran guru sebagai demonstrator pembelajaran adalah peran guru dalam
mempertunjukkan kepada peserta didik untuk lebih mengerti dan memahami
setiap pesan (materi) yang di sampaikan pada KBM. Sebagai demontrator, guru
memiliki peran dalam memperagakan apa yang hendak di sampaikan dan
diajarkan memiliki efek pada peningkatan kemampuan (ability) menuju tingkat
keberhasilan yang lebih baik (Zahro. 2015. Hlm 170).
d. Guru sebagai kuminator
Belajar diruang kelas tidak bersifat insidental, melainkan terencana,
artifisial, dan sangat selektif. Guru harus mampu menciptakan suatu kulminasi
pada unit tertentu dari suatu kegiatan belajar dalam bentuk menutup pembelajaran,
menarik atau membuat kesimpulan bersama peserta didik, melaksanakan
penilaian, dan mengadakan kenaikan kelas. (Mulyasa. 2015. Hlm 64). Disinilah
11
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
peran guru sebagai kulminator yang mengarahkan proses belajar secara bertahap
dari awal hingga akhir (kulminasi) yang merupakan suatu tahap yang
memungkinkan setiap peserta didik bisa mengetahui kemajuan belajarnya. Disini
peran kulminator terpadu dengan peran sebagai evaluator.
e. Guru sebagai pengajar (instruksional)
Tugas guru sebagai pengajar artinya meneruskan dan mengembangkan
ilmu pengetahuan dan teknologi kepada anak didik. Mengajar merupakan ’’
aktifitas intensional’’ yakni aktifitas yang menimbulkan belajar ’’ (Jamal Ma’mur
Asmani, 2009, hlm 39)
f. Inisiator
Dalam peranannya sebagai inisiator guru harus dapat menjadi pencetus ide-
ide kemajuan dalam pendidikan dan pengajaran. Proses interaksi edukatif yang
ada sekarang harus diperbaiki sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi di bidang pendidikan. Kompetensi guru harus di perbaiki, keterampilan
penggunaan media pendidikan dan pengajaran harus diperbaiki sesuai kemajuan
media komunikasi dan informasi abad ini. Guru harus menjadikan dunia
pendidikan, khususnya interaksi edukatif agar lebih baik dari dulu. Bukan
mengikuti terus tanpa mencetuskan ide-ide inovasi bagi kemajuan pendidikan dan
pengajaran.
g. Fasilitator
Sebagai fasilitator guru hendaknya dapat menyediakan fasilitas yang
memungkinkan kemudahan kegiatan belajar anak didik. Lingkungan belajar yang
tidak menyenangkan, suasana ruang kelas yang pengap, meja dan kursi yang
berantakan, fasilitas belajar yang kurang tersedia, menyebabkan anak didik malas
belajar. Oleh karena itu menjadi tugas guru bagaimana menyediakan fasilitas,
sehingga akan tercipta lingkungan belajar yang menyenangkan anak didik.
h. Guru sebagai model dan teladan
Guru merupakan model atau teladan bagi para peserta didik dan semua
12
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
orang yang menganggap dia sebagai guru. Sebagai teladan, tentu saja pribadi dan
apa yang dilakukan guru akan mendapat sorotan peserta didik serta orang di
sekitar lingkunganya. Ada beberapa hal yang harus di perhatikan oleh guru: sikap
dasar, bicara dan gaya bicara, kebiasaan bekerja, sikap melalui pengalaman dan
kesalahan, pakaian, hubungan kemanusiaan, proses berfikir, prilaku neurotis,
selera, keputusan, kesehatan, gaya hidup secara umum (Mulyasa. 2015. Hlm 45)
4. Motivasi
Motivasi berawal dari kata’’motif’’ yang dapat diartikan sebagai daya
penggerak yang telah menjadi aktif, motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu,
terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan/mendesak.
(Sardiman am, 2005. Hlm 73)
Motivasi memiliki banyak persamaan makna atau beberapa istilah
memiliki makna seperti motivasi dalam berbagai literatur, seperti needs, drives,
wants, interests, desires. Motivasi merupakan perilaku yang akan menentukan
kebutuhan (needs) atau wujud perilaku mencapai tujuan. (Martinis Yamin, 2003.
Hlm 82).
Mc donald dalam oemar hamalik mendefinisikan motivasi adalah suatu perubahan
energi dalam diri (pribadi) seseorang ditandai dengan timbulnya perasaan dan
reaksi untuk mencapai tujuan. (Oemar Hamalik, 2005. Hlm 106).
Malayu s p hasibuan mengatakan bahwa motivasi berasal dari kata lain
movere yang artinya dorongan atau daya penggerak. Motivasi ini hanya diberikan
kepada manusia, khususnya kepada bawahan atau pengikut. (Malayu s p
Hasibuan, 2000. Hlm 92)
1. Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau
tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. (kamus
besar bahasa indonesia, 1994. Hlm 66). Morgan, sebagaimana dikutip oleh
2. Muhaimin, menjelaskan bahwa: motivasi dapat diartikan sebagai tenaga
pendorong atau
13
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku kearah suatu tujuan tertentu. Ada
tidaknya motivasi dalam diri peserta didik dapat diamati dari observasi tingkah
lakunya.
3. Apabila pesertadidik mempunyai motivasi, ia akan: bersungguh-sungguh
menunjukkan minat, mempunyai perhatian dan rasa ingin tahu yang kuat untuk
ikut serta dalam kegiatan belajar,
4. Berusaha keras dan memberikan waktu yang cukup untuk melakukan kegiatan
tersebut dan
5. Terus bekerja sampai tugas-tugas tersebut terselesaikan. (Muhaimin, 2001.
Hlm 136)
Ada tiga unsur yang saling terkait mengenai motivasi berdasarkan definisi diatas
yaitu:
a. Motivasi dimulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi.
b. Motivasi ditandai dengan timbulnya perasaan.
c. Motivasi ditandai dengan reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan.
Pengertian mendasar motivasi adalah keadaan internal organisme yang
mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Dalam pengertian ini, motivasi berarti
termasuk daya untuk bertingkah laku secara terarah. (Muhibbin Syah, 2005. Hlm
151). Motivasi adalah suatu dorongan dari dalam individu untuk melakukan suatu
tindakan dengan cara tertentu sesuai dengan tujuan yang direncanakan. Motivasi
disini merupakan suatu alat kejiwaan untuk bertindak sebagai daya gerak atau
daya dorong untuk melakukan pekerjaan.
5. Macam-Macam Motivasi
Untuk membangkitkan adanya motivasi dalam diri seorang siswa agar dapat
berhasil dalam belajarnya, maka harus ada pendorong dari dalam individu itu
sendiri atau dari luar. Berdasarkan sumbernya, motivasi dapat dibagi menjadi dua,
yaitu motivasi intrinsik, yakni motivasi yang datang dari dalam peserta didik: dan
14
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
motivasi ektrinsik, yakni motivasi yang datang dari lingkungan di luar diri peserta
didik. (Muhaimin, 2001. Hlm 138) untuk lebih jelasnya, maka akan di uraikan
kedua faktor tersebut dalam pembahasan berikut:
a. Motivasi intrinsik
Menurut sardiman am. Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah’’
motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar,
karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu’’
(Muhaimin, 2001. Hlm 138). Motivasi ini sering juga disebut motivasi murni,
motivasi yang sebenarnya, yang timbul dari dalam diri anak sendiri. (Sardiman
AM, 2005. Hlm 89)
sebagai contoh orang yang senang membaca, tidak usah ada yang menyuru atau
mendorongnya, ia sudah rajin mencari buku-buku untuk dibacanya. Kemudian
dilihat dari segitujuan kegiatan yang dilakukanya dalam proses belajar, maka yang
dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah ingin mencapai tujuan yang
terkandung di dalam perbuatan belajar itu sendiri. Sebagai contoh konkret,
seorang siswa itu melakukan belajar, karena betul-betul ingin mendapat
pengetahuan, nilai atau keterampilan agar dapat berubah tingkah lakunya secara
konstruktif, tidak ada tujuan yang lain-lain.
Siswa yang memiliki motivasi intrinsik akan memiliki tujuan menjadi orang
terdidik, yang berpengetahuan, yang ahli dalam studi tertentu. Satu-satunya jalan
untuk menuju ke tujuan yang ingin di capai ialah belajar, tanpa belajar tidak
mungkin dapat pengetahuan, tidak mungkin menjadi ahli.
Dorongan yang menggerakkan itu bersumber dari pada kebutuhan,
kebutuhan yang berisikan keharusan untuk menjadi orang yang terdidikdan
berpenggetahuan. Jadi memang motivasi itu muncul dari kesadaran diri sendiri
dengan tujuan secara esensial, bukan sekedar, simbol dan seremonial.
Jadi yang di maksud motivasi intrinsik adalah dorongan untuk melakukan
sesuatu yang berasal dari dalam anak sendiri tanpa dirangsang dari luar. Dalam
15
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
hal ini pujian, hadiah, atau sejenisnya tidak diperlukan karena tidak akan
menyebabkan peserta didik bekerja atau belajar untuk mendapat pujian atau
hadiah itu. Seperti dikatakan oleh emerson,’’
the reward of a thing well done is to have done it.’’ Jadi jelas bahwa motivasi
intrinsik bersifat riel dan motivasi sesungguhnya.
b. Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena
adanya rangsangan dari luar. (Sardiman am, Hlm 90)
sebagai contoh seseorang itu belajar, karena tahu besok paginya akan ujian
dengan harapan mendapatkan nilai baik, sehingga akan di puji oleh pacarnya, atau
temanya. Jadi yang penting bukan karena belajar ingin mengetahui sesuatu, tetapi
ingin mendapatkan nilai yang baik, atau agar mendapat hadiah,
Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari
luar situasi seperti angka, kredit, ijazah, tingkatan, hadiah, mendali, dan
persaingan. Yang bersifat negatif adalah sindiran tajam, cemoohan, dan hukuman.
Motivasi ekstrinsik ini tetap diperlukan disekolah, sebab pengajaran disekolah
tidak semuanya menarik minat peserta didik atau sesuai dengan kebutuhanya.
Lagi pula sering kali peserta didik tidak memahami untuk apa ia belajar hal-hal
yang di berikan oleh sekolah. Oleh karena itu, motivasi terhadap pelajaran itu
perlu dibangkitkan oleh guru sehinga peserta didik akan mau dan
Dari definisi di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa motivasi
ekstrinsik pada hakikatnya adalah suatu dorongan yang berasal dari seseorang
baik itu berupa hal-hal yang tidak terwujud, misalnya: pemberian hadiah, pujian
dan sebagainya. Hal-hal tersebut dapat mendorong siswa untuk bisa lebih giat
dalam belajar, jadi berdasarkan motivasi ekstrinsik tersebut anak belajar seperti
bukanlah karena ingin mengetahui sesuatu, akan tetapi ingin hal-hal yang ada di
balik pemberian motivasi tersebut, misalnya: ingin mendapatkan nilai yang baik
atau berupa hadiah yang akan diberikan ketika tujuanya itu tercapai.
16
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Dari uraian di atas, seolah-olah seorang anak dalam melakukan proses
belajarnya hanya karena untuk mendapatkan hal-hal yang akan diberikan, tetapi
esensinya adalah supaya anak dapat melakukan kegiatan belajarnya dengan baik
dan kontiniyu. Motivasi ekstrinsik bukan berarti motivasi yang tidak diperlukan
dan tidak baik dalam pendidikan.
Motivasi ekstrinsik diperlukan agar siswa mau belajar. Berbagai macam
cara bisa dilakukan agar siswa termotivasi untuk belajar. Guru harus bisa
membangkitkan minat siswa dengan memanfaatkan motivasi ekstrinsik dalam
berbagai bentuknya kesalahan pengunaan bentuk-bentuk motivasi ekstrinsik akan
merugikan siswa. Akibatnya, motivasi ekstrinsik bukan berfungsi sebagai
pendorong, tetapi menjadikan siswa malas belajar. Dan juga bukan berarti bahwa
motivasi ekstrinsik ini tidak baik dan tidak penting. Dalam kegiatan belajar
mengajar tetap penting. Sebab kemungkinan besar keadaan siswa itu dinamis,
berubah-ubah dan juga mungkin komponen-komponen lain dalam proses belajar
mengajar ada yang kurang menarik bagi siswa, sehingga di perlukan motivasi
ekstrinsik. Pada hal telah di ketahui, bahwa motivasi memberi semangat kepada
seorang siswa dalam aktifitas belajarnya. Untuk itu seorang guru harus bisa
mempergunakan motivasi ekstrinsik ini dengan tepat dan benar dalam rangka
menunjang proses interaksi belajar mengajar. (Syaiful Bahri Djamarah, Hlm 37)
c. Bentuk-bentuk motivasi
Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsik maupun
ekstrinsik sangat diperlukan dengan motivasi, pelajaran dapat dikembangkan
aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam
melakukan kegiatan belajar.
Dalam kaitanya cara dan jenis menumbuhkan motivasi adalah bermacam-
macam. Tetapi untuk motivasi ekstrinsik kadang-kadang tepat, dan kadang-
kadang juga bisa kurang sesuai. Hal ini guru harus hati-hati dalam menumbuhkan
dan memberi motivasi bagi kegiatan belajar dalam anak didik. Sebab mungkin
17
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
maksudnya memberikan motivasi tetapi justru tidak menguntungkan
perkembangan belajar siswa.
Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan
belajar di sekolah.
1.Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dan nilai kegiatan belajarnya. Banyak
siswa belajar, yang utama justru untuk mencapai angka atau nilai yang baik.
Sehingga siswa biasanya yang dikejar nilai ulangan atau nilai-nilai pada rapor
angkanya baik-baik. Angka-angka yang baik itu bagi para siswa merupakan
motivasi yang sangat kuat. Tetapi ada juga, bahkan banyak siswa bekerja atau
belajar hanya ingin menggejar pokoknya naik kelas saja. Ini menunjukkan
motivasi yang dimilikinya kurang berbobot bila dibandingkan dengan siswa-siswa
yang mengginginkan angka baik.
Namun demikian semua itu harus di ingat oleh guru bahkan pencapaian
angka-angka seperti itu belum merupakan hasil belajar yang sejati, hasil belajar
yang bermakna. Oleh karena itu langkah selanjutnya yang ditempuh oleh guru
adalah bagaimana cara memberikan angka-angka dapat dikaitkan dengan valuei
yang terkandung didalam setiap pengetahuan yang di ajarkan kepada para siswa
sehinga tidak sekedar kongnitif saja tetapi juga keterampilan dan efeksinya.
2. Hadiah
Hadiah juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah selalu demikian.
Karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak akan menarik bagi seseorang
yang tidak senang dan tidak berbakat untuk sesuatu pekerjaan tersebut. Sebagai
contoh hadiah yang diberikan untuk gambar yang terbaik mungkin tidak akan
menarik bagi seseorang siswa yang tidak memiliki bakat menggambar.
3. Saingan/kompetisi
Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk
mendorong belajar siswa persaingan, baik persaingan individual maupun
persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
18
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Memang unsur persaingan ini banyak dimanfaatkan di dalam dunia industri atau
perdagangan, tetapi juga sangat baik digunakan untuk meningkatkan kegiatan
belajar siswa.
Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas
dan menerimanya sebagai tantangan sehinga bekerja keras dengan
mempertaruhkan harga diri, adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup
penting. Seseorang akan berusaha dengan segenap tenaga untuk mencapai prestasi
yang baik dengan menjaga harga dirinya. Penyelesaian tugas dengan baik adalah
simbol kebanggaan dan harga diri begitu juga untuk siswa si subjek belajar.
Para siswa akan belajar dengan keras bisa jadi karena harga dirinya memberi
ulangan. Para siswa akan menjadi giat belajar kalau menggetahui akan ada
ulangan. Oleh karena itu, memberi ulangan ini juga merupakan sarana motivasi.
Tetapi yang harus di ingat oleh guru, adalah jangan terlalu sering (misalnya setiap
hari) karena bisa membosankan dan bersifat rutinitas. Dalam hal ini guru harus
juga terbuka, maksudnya kalau akan ulangan harus diberitahukan kepada
siswanya.
6. Mengetahui hasil
Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan, akan
mendorong siswa untuk lebih giat belajar. Semakin mengetahui bahwa grafik
hasil belajar meningkat, maka ada motivasi pada diri siswa untuk terus belajar,
dengan suatu harapan hasil terus meningkat.
7. Pujian
Apabila ada siswa yang sukses yang berhasil menyelesaikan tugas dengan
baik, perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang positif
dan sekaligus merupakan motivasi yang baik. Oleh karena itu, supaya pujian ini
merupakan motivsi, pemberianya harus tepat.
Dengan pujian yang tepat akan memupuk suasana yang menyenagkan dan
mempertinggi gaira belajar serta sekaligus akan membangkitkan harga diri.
19
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
8. Hukuman
Hukuman sebagai rainforcement yang negatif tetapi kalaw diberikan secara
tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Anak yang pernah mendapat hukuman
oleh karena kelalaian tidak mentaati peraturan atau kelalaian tanggung jawab,
maka ia berusaha tidak mendapat hukuman lagi seperti semula.
9. Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk
belajar. Hal ini akan lebih baik, bila dibandingkan segala sesuatu kegiatan yang
tanpa maksud. Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak didik itu memang ada
motivasi untuk belajar, sehingga sudah barang tentu hasilnya akan lebih baik.
10. Minat
Di depan sudah di uraikan bahwa soal motivasi sangat erat hubunganya
dengan unsur minat. Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat
sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok. Proses belajar
itu akan berjalan lancar kalau di sertai dengan minat.
Mengenai minat ini antara lain dapat dibangkitkan dengan cara-cara seperti
berikut:
a. Membangkitkan adanya suatu kebutuhan
b. Menghubungkan dengan persoalan-persoalan pengalaman yang lampau
c. Memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik.
d. Menggunakan berbagai macam bentuk mengajar
11. Tujuan yang diakui
Menguntungkan rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh
siswa, akan merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan
memahami tujuan yang harus dicapai, karena dirasa sangat berguna dan maka
akan timbul gairah. Untuk terus belajar.
Disamping bentuk-bentuk motivasi sebagai mana di uraikan diatas, sudah barang
tentu masih banyak bentuk dan cara yang bisa dimanfaatkan hanya yang
20
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
penting bagi guru adanya bermacam-macam motivasi itu dapat dikembangkan dan
diarahkan untuk dapat melahirkan hasil belajar yang bermakna. Mungkin pada
mulanya, karena ada sesuatu (bentuk motivasi) siswa itu rajin belajar, tetapi guru
harus mampu melanjutkan dari tahap rajin belajar itu bisa diarahkan menjadi
kegiatan belajar yang bermakna sehingga hasilnyapun akan bermakna bagi
kehidupan si subjek belajar (Sardiman Am,hlm 91-95).
6. Fungsi Motivasi
Dalam proses belajar dibutuhkan adanya motivasi ,makin tepat motivasi
yang diberikan,maka akan berhasil pula pelajaran tersebut. Jadi motivasi
senantiasa dapat menentukan intensitas belajar bagi siswa. begitu juga untuk
belajar sangat diperlukan adanya motivasi. Motivation is anessential condition of
learning.
Apabila motivasi dapat diberikan atau diterapkan dalam proses belajar –mengajar,
maka hasil belajar akan oftimal. Makin kuat motivasi yang kitaberikan, maka
makin intensif usaha belajar bagi anak didik. Sehubungan dengan hal tersebut
diatas maka motivasi mempunyai fungsi yang sangat penting dalam belajar.
Menurut Sardiman AM, ada tiga fungsi motivasi dalam belajar :
a. Mendorong manusia untuk berbuat,jadi sebagai penggerak atau motor yang
melepas energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap
kegiatan yang akan dikerjakan.
b. Menentukan arah perbuatan yakni ke arah tujuan yang hendak di capai. dengan
demikianmotivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan
sesuai dengan rumusan tujuan.
c. Menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus
dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisikan perbuatan-
perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. (Sardiman AM.Hlm 85)
disamping pungsi motivasi diatas, motivasi dapat berpungsi sebagai
21
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
pendorong usaha dalam pencapaian prestasi. Seseorang melakukan usaha karena
adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan
hasil yang baik. Dengan kata lain bahwa dengan adanya usaha yang tekun dan
terutama didasari adanya motivasi maka seseorang yang belajar itu akan dapat
melahirkan prestasi yang baik. Itensitas motivasi seseorang siswa akan sangat
menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya.
7. Upaya Guru dalam Memotivasi Belajar Siswa
Guru sebagai tenaga pendidik yang memberikan sejumlah ilmu
pengetahuan kepada anak didik disekolah. Guru juga orang yang berpengalaman
dalam bidang profesinya. Dengan keilmuan yang di miliki, guru dapat menjadikan
anak didik menjadi orang yang cerdas. Sebaliknya guru menyadari fungsi
motivasi itu sebagai proses yang memiliki fungsi berikut ini:
a. Memberikan semangat dan mengaktifkan peserta didik supaya tetap berminat
dalam belajar.
b. Memusatkan perhatian peserta didik pada tugas-tugas tertentu yang
berhubungan dengan pencapaian tujuan belajar.
c. Membantu memenuhi kebutuhan akan hasil jangka pendek dan hasil jangka
panjang dalam belajar. (Ahmad Rohani, 2004. Hlm 11-12).
Dalam usaha membangkitkan gairah belajar anak didik, ada enam hal yang harus
dikerjakan oleh guru, yaitu:
a. Membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar.
b. menjelaskan secara konkrit kepada anak didik apa yang dapat di lakukan pada
akhir pelajaran.
c. Memberikan ganjaran terhadap prestasi yang dicapai anak didik sehinga dapat
merangsang untuk mendapat prestasi yang lebih baik di kemudian hari.
d. Membentuk kebiasaan belajar yang baik.
e. Membantu kesulitan belajar anak didik secara individual maupun kelompok.
22
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
f. Menggunakan metode yang bervariasi. (Syaiful Bahri Djamarah dan Azwan
Zain, 2002. Hlm 167-168).
Guru dapat menggunakan berbagai cara untuk menggerakkan atau
membangkitkan motivasi belajar siswanya, yaitu:
a. Memberi angka. Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan
belajarnya. Banyaknya siswa belajar, yang utama justru untuk mencapai
angka/nilai yang baik.
b. Hadiah. Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi. Tetapi tidaklah selalu
demikian, karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak akan menarik bagi
seorang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk suatu pekerjaan tersebut.
c. Saingan/kompetisi. Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat
motivasi untuk mendorong siswa. Persaingan, baik individual maupun kelompok
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
d. Ego-involvemen. Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan
kepentinnganya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehinga bekerja keras
dengan mempertaruhkan harga diri adalah sebagai salah satu motivasi yang cukup
penting.
e. Mengetahui hasil. Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apabila kalau terjadi
kemauan, akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar. Semakin mengetahui
grafik hasil belajar meningkat maka ada motivasi pada siswa untuk terus belajar,
dengan suatu harapan hasilnya terus meningkat.
f. Pujian. Apabila ada siswa yang sukses yang berhasil. Menyelesaikan tugas
dengan baik perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang
fositif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik.
g. Hukuman. Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau di berikan
secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi oleh karna itu guru harus
memahami prinsip-prinsip pemberian hukum. (Oemar Hamalik, Hlm 161).
Motivasi dapat di tambahkan kepada diri siswa dengan cara lain
23
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
memberikan latihan-latihan atau kebiasaan yang kadang-kadang juga
mempengaruhi oleh keadaan lingkungan. Motivasi yang kuat itu sangatlah perlu
di dalam belajar yang dapat dilaksanakan adanya latihan-latihan dengan pengaruh
lingkungan belajar. Beberapa upaya yang dapat dilakukan guru dalam memotivasi
siswa untuk belajar:
a. Belajar melalui model. Konsep belajar observasional memperhatikan bahwa
seorang dapat belajar dengan mengamati orang lain. Melakukan apa yang akan di
pelajari karna itu perlu di perhatikan, agar siswa-siswa lebih banyak di berikan
kesempatan untuk mengamati model-model prilaku yang baik atau yang
diinginkan, dan mengurangi kesempatan-kesempatan untuk melihat prilaku yang
tidak baik.
b. Belajar kebermaknaan. Penyajian materi oleh guru mengandung makna bagi
seluruh siswa, guru mengaitkan materi dengan pengalaman siswa pada masa
lampau dan bagaimana mengantisipasi untuk masa depan.
c. Penyajian yang menarik. Guru harus mampu menyajikan materi dengan
menarik dan asing bagi siswa. Penyajian dengan teknik baru dengan kemasan
yang bagus akan membuat siswa tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran.
d. Mengulangi kesimpulan materi. Setelah materi pelajaran disampaikan oleh guru
di depan kelas dan kemudian umpan balik dari siswa telah dilakukan guru untuk
beberapa orang, setelah itu siswa di minta untuk mengulangi kesimpulan materi
yang disampaikan dalam bentuk poin-poin. (Martinis , 2006. 165-172).
Para siswa memiliki harapan-harapan tertentu setelah menyelesaikan pelajaran,
tugas atau suatu proyek. Guru perlu memberikan harapan-harapan tertentu untuk
menggungah motivasi belajar siswa. Cara-cara yang dapat digunakan, adalah:
a. Rumuskan tujuan pembelajaran se khusus mungkin, operasional yang dapat di
amati, karna akan mendorong siswa untuk mencapainya tujuan-tujuan tersebut
mengandung harapan-harapan bagi siswa.
24
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
b. Tujuan pembelajaran disusun menjadi tujuan langsung dan jangka panjang.
Tujuan langsung digunakan harapan-harapan yang dapat dicapai selesainya
kegiatan belajar mengajar berupa tingkah laku terminal. Jauh dekatnya tujuan
pembelajaran memberikan pengaruh terhadap rasa percaya diri pada siswa dan
pengerakan energi untuk mencapainya.
c. Perubahan-perubahan harapan. Harapan adalah antisipasi tentang konsekuensi
tingkah laku. Harapan sebenarnya adalah produk pengalaman masa lampau
harapan-harapan yang dapat diubah, sebab pengalaman masa lampau tentang
keberhasilan dan kegagalan merupakan dasar utama untuk meramaikan
keberhasilan atau kegagalan yang mungkin terjadi pada masa yang akan datang
keberhasilan atau kegagalan yang mungkin terjadi.
d. Tingkat aspirasi pengaruh harapan-harapan siswa terhadap tingkah lakunya
dapat diamati pada beberapa tingkat aspirasi. Keberhasilan pada masa lampau
mengkondisikan siswa untuk meningkatkan harapan-harapan mereka, sedangkan
ke gagalan masa lampau agar bisa mencegah jangan terulang kembali kegagalan
yang sama. ( Malik, 118-119).
Berbagai upaya yang telah di paparkan melalui beberapa pandangan para
ahli di atas bisa digunakan oleh guru dalam membangkitkan motivasi belajar
siswa dalam pembelajaran. Ada banyak pilihan yang dapat dilakukan oleh guru
agar menghasilkan motivasi belajar siswa yang baik. Namun pemilihan tersebut
hendaknya sesuai dengan kondisi anak dan sarana yang dimiliki oleh sekolah.
B. Studi Relevan
Berikut ini ada beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan
penelitian yang penulis lakukan ini. Adapun penelitian beberapa penelitian
terdahulu tersebut adalah sebagai berikut:
1. Ahmad Noparullah,
Adalah mahasiswa jurusan pai fakultas tarbiyah uin malang, melakukan
penelitianya pada tahun 2009 dengan judul’’ upaya guru pendidikan agama islam
25
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di smp negeri 13 malang. Hasil
penelitianya secara singkat menggemukakan bahwa: upaya guru pendidikan
agama islam dalam meningkatkan.
Motivasi belajar di bagi menjadi tiga jenis motivasi. Motivasi tinggi,
motivasi sedang, dan motivasi rendah, motivasi tinggi terdiri dari memberi angka,
kompetisi, motivasi sedang terdiri dari memberi tugas, mengadakan ulangan,
memberikan angka. Sedangkan motivasi rendah terdiri dari memberikan ganjaran,
menumbuhkan minat, dan menjelaskan tujuan akhir, selain dari pada itu yang
menjadi faktor pendukung dan penghambat yang dapat meningkatkan motivasi
belajar di smpn 13 malang adalah sebagai berikut:
faktor pendukung adalah sarana dan prasarana yang lengkap di smp negeri 13
malang, lingkungan yang aman dan nyaman, dukungan dan kerja sama dari guru-
guru agama islam, ekonomi siswa yang memadai. Sedangkan faktor
penghambatnya adalah semangat belajar dari siswa yang kurang, karena mereka
mudah terpengaruh dari lingkungan tempat mereka bergaul di luar sekolah yang
berbeda dengan pola lingkungan di smp negeri 13 malang, dan kemampuan
ekonomi siswa. ( Noparuddin, 2009. 141).
2. Karuni Ayu Sawitri.
Adalah mahasiswa Jurusan Pai Fakultas Tarbiyah Uin Sunan Kalijaga
Yogyakarta, melakukan penelitianya pada tahun 2009 dengan judul skripsi’’
upaya menumbuhkan motivasi belajar siswa melalui kuantum teaching pada santri
TPA Al-ikhlas tempel caturtunggal Sleman Yogyakarta’’
Hasil penelitianya menggemukakan bahwa: penerapan quantum teaching dengan
mengikuti Pola Tandur (tumbuh, alami, damai, demonstrasika, ulangi, dan
rayakan)dapat di terapkan pada proses pembelajaran santri tpa. Pola tandur dibagi
dalam tiga kegiatan pembelajaran, yakni kegiatan awal, inti dan penutup,
tumbuhan merupakan kegiatan pembuka dalam proses pembelajaran dengan
memberikan cerita pengantar dan manfaat materi.
Sementara kegiatan inti pembelajaran terjadi pada alami, damai, dan
26
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
demonstrasi, selanjutnya penerapan quantum teaching dengan metode permainan
dapat menstimulasi motivasi belajar santri dengan baik. Terdapat kenaikan
motivasi yang cukup singnifikat pada setiap siklusnya. Asa utama dalam quantum
teacing,” bawalah duniamereka ke dunia kita, dan antarkan dunia kita ke dunia
mereka “ menemukan bentuknya dalam kombinasi ini. Santri merasakan bahwa
mereka belajar pada dunianya, sementara ustadzah mengajarkan keilmuan dengan
memasuki dunia santrinya. Sehingga upaya motivasi belajar santri dapat tumbuh
denga sendirinya, bukan karena suruhan atau paksaan. Pada proses ini terjadilah
transpormasi dari motivasi ekstrinsik ke intrinsik meskipun masih sangat pelan.
(karunia ayu sawitri,2009.hlm 109-110).
3.siti wardiah,
Adalah mahasiswa Fakultas Tarbiyah Iain Sts Jambi, melakukan
penelitiannya pada tahun 2007 dengan judul skripsi “fungsi hadiah dan hukuman
terhadap motivasi belajar anak di Sekolah dasar (SD) 04 /IV kelurahan Arab
melayu kecamatan pelayangan kota jambi. “ hasi penelitianya menggemukakan
bahwa: motivasi anak dalam kegiatan pembelajaran di sd 04/iv kelurahan arab
melayu kecamatan pelayangan masih rendah di mana kurangnya.
Disiplin dalam belajar, kurang nya perhatian dalam belajar, keluar kelas
saat pergantian pelajaran tanpa izin dan membuat kegaduhan di dalam kelas.
Upaya guru dalam memfungsikan hadiah sebagai alat motivasi belajar anak.
Dalam kegiatan pembelajaran. Di sd 04/IV kelurahan arab melayu
kecamatan pelayangan dengan meningkatkan minat anak dalam belajar,
memahami tipe-tipe khusus siswa agar hadiah yang diberikan tepat dalam
membangkitkan motivasi belajar siswa, bekerja sama dengan orang tua hadiah
menjadi efektip. Sedangkan cara guru mempungsikan hukuman adalah dengan
meningkatkan disiplin agar mengurangi hukuman dan meningkatkan kerja sama
antara guru dan kepala sekolah
Kendala guru memfungsikan hadiah sebagai alat motivasi belajar anak.
Dalam kegiatan pembelajaran di sd 04/IV kelurahan arab melayu kecamatan
pelayangan karena kurangnya kesadaran orang tua untuk memfungsikan hadiah
27
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
untuk membantu motivasi siswa dalam belajar di sekolah dan kurang nya dana
pendidikan untuk mengadakan hadiah melaksanakan kegiatan yang menunjang
prestasi belajar. Sedangkan kendala guru memfungsikan hukuman sebagai alat
motivasi belajar anak disebabkan prilaku anak yang sudah tidak bisa di nasehati
dan cenderung selalu di hukum dan daya serap/tanggap siswa yang lemah.
Sehingga berpeluang malas belajar dan menjadi berpeluang juga di hukum
Upaya mengatasi kendala mempungsikan hadiah sebagai alat motivasi
belajar anak dalam kegiatan pembelajaran di sd 04/IV kelurahan arab melayu
kecamatan pelayangan dengan memberikan motivasi pujian untuk sungguh-
sungguh dalam belajar agar mendapat hadiah karena prestasi yang di capai.
Sedangkan upaya mengatasi kendala memfungsikan hukuman sebagai alat
motivasi belajar anak dengan memberikan nasehat agar tekun belajar dan
memberikan hasil belajar siswa secara terbuka agar siswa menjadi termotivasi
belajar dan tidak berpeluang mendapat hukuman. (Wardiah, 2007. hlm 62-63)
Materi Fiqh di kelas delapan (VIII)
no Materi Pelajaran Fiqh di Kelas Delapan (VIII)
1 Istinja
2 Ibadah Puasa
3 Zakat
4 Haji
5 Bersedekah
6 Makanan yang halal dan haram
7 Sholat Jenazah
8 Sujud tilawah
28
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Nilai Fiqh Siswa Kelas Delapan (VIII)
NO NAMA SISWA NILAI
1 Ahmad Ilan Rosyid 73
2 Anggi Natasya 73
3 Armelia Tri Usmawarni 50
4 Diko Adi Yusa 50
5 Dimas Alif Setiawan 50
6 Fela Pelisa 50
7 Feri Yansah 50
8 Irvan 50
9 Jupita Sari 50
10 Maharani Oktaviadi 50
11 Meri Ariyani 50
12 Muhammad Iqbal 50
13 Nur Izza Mawadha 50
14 Olivia Yolanda 73
15 Ramadhan 73
16 Rio Sanjaya 73
17 Rona Ispiana 50
18 Surya Ramadhan 73
19 Ummi Kalsum 50
20 Weni Suheni 50
21 Zulfandi 50
29
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, sebagai upaya untuk
memberi jawaban atas permasalahan yang telah di bentangkan, karena sifatnya
menggunakan pendekatan analisis deskriptif. Dengan kata lain penelitian ini
berupaya menggambarkan. Menguraikan suatu keadaan yang sedang berlangsung
berdasarkan fakta dan informasi yang diperoleh dari lapangan dan kemudian di
analisis berdasarkan variabel yang satu dengan lainya sebagai upaya untuk
memberikan solusi tentang upaya guru dalam pemberian motivasi terhadap siswa
pada mata pelajaran Fiqh di Madrasah Tsanawiyah Swasta Jauharul Islam
Penyengat Olak Kabupaten Muaro Jambi.
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan
untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah
eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai key informant, teknik pengumpulan
data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan
hasil penelitian kualitatif lebih menekankan kepada makna dari pada generalisasi.
(Sugiyono, 2015 : 1)
Metode kualitatif bertitik tolak dari fenomenologis yang menekankan pada
pemahaman makna tingkah laku manusia sebagaimana yang dimaksud oleh
pelakunya sendiri. Pandangan fenologis tidak mengakui bahwa peneliti tahu apa
makna sesungguhnya suatu perbuatan atau tindakan yang dilakukan oleh orang-
orang yang sedang diteliti.
30
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
B. Setting dan Subjek Penelitian
1. Setting penelitian
Lokasi penelitian yang penulis lakukan ini adalah di Madrasah Tsanawiyah
Swasta Jauharul Islam Penyengat Olak Kabupaten Muaro Jambi.Penelitian ini
membahas tentang upaya guru dalam pemberian motivasi terhadap siswa pada
mata pelajarn Fiqh di Madarasah Tsanawiyah Swasta Jauharul Islam Penyengat
Olak Kabupaten Muaro Jambi. Sedangkan yang menjadi subjek utama dalam
penelitian ini adalah guru Fiqh sebanyak satu orang sebagai responden utama.
Dan para guru, siswa serta kepala sekolah sebagai informan tambahan. Adapun
kelas yang penulis teliti khususnya di kelas VIII. Penentuan subjek penelitian
dalam penelitian yang penulis lakukan ini yaitu penulis menggunakan teknik
menggumpulkan data penulis akan melakukan observasi dan wawancara terhadap
orang-orang tertentu yang penulis anggap mempunyai kredibilitas untuk
menjawab materi-materi yang disampaikan dalam penggumpulan data.
Adapun yang dimaksud dengan teknik purpusif sampling adalah teknik
pengambilan sempel sumberdata dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan
tertentu ini, misalnya orang tersebut yang dianggab paling tau tentang apa yang
kita harapkan, atau munkin ia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan
peneliti menjelajahi objek /situasi sosial yang diteliti.(Sugiono, 2009, Hlm 300)
2. Subjek Penelitian
Penelitian kualitatif tidak di kenal konsep’’ keterwakilan contoh/sample
dalam rangka generalisasi yang berlaku bagi populasi. (Sanafiyah Faisal, 1990,
Hlm. 38). Untuk memperoleh hasil yang ideal maka penentuan sample dan
informan di tentukan oleh empat faktor; derajad kesimpulan, proposisi yang
dikehendaki dalam penelitian ini, rencana analisa, tenaga, biaya, dan waktu.
Atas berbagai pertimbangan sebagaimana dikemukakan di atas maka yang akan di
jadikan sebagai informan (Subjek Penelitian) ini adalah:
31
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
a) Guru mata pelajaran Fiqh yang mengajarkan pelajaran di Madrasah
Tsanawiyah Swasta Jauharul Islam Penyengat Olak Kabupaten Muaro Jambi
b) Para Siswa Madrasah Tsanawiyah Swasta Jauharul Islam Penyengat Olak
Kabupaten Muaro Jambi
Adapun teknik pengambilan sample dan informan dalam penelitian ini
menggunakan cara purposive sampling. Sugiono mengatakan bahwa purposive
sampling adalah” teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan
tertentu’’ (Sugiono, 2015, Hlm. 54). Sebagai subjek utama yaitu guru mata
pelajaran Fiqh beserta kepala sekolah dan siswa kelas VIII sebagai sumber
informasi untuk memperoleh data tentang Upaya Guru dalam Pemberian Motivasi
Terhadap Siswa pada Mata Pelajaran Fiqh di Madrasah Tsanawiyah Swasta
Jauharul Islam Penyengat Olak Kabupaten Muaro Jambi
C. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data:
a. Data Primer
Data primeradalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, di amati
dan dicatat untuk pertama kalinya. Data tersebut menjadi data sekunder kalau
dipergunakan orang yang tidak berhubungan langsung dengan penelitian yang
bersangkutan.(Mukhatar, 2007.Hlm 87).
Data primer yang penulis maksudkan dalam penelitian ini adalah data
mengenai upaya guru dalam pemberian motivasi terhadap siswa pada mata
pelajaran Fiqh di Madrasah Tsanawiyah Swasta Jauharul Islam Penyengat Olak
Kabupaten Muaro Jambi yang meliputi keterangan tentang:
1.Efektivitas pemberian motivasi terhadap siswa dalam mata pelajaran Fiqh di
Madrasah Tsanawiyah Swasta Jauharul Islam Penyengat Olak Kabupaten Muaro
Jambi .
2.Faktor kendala dalam pemberian motivasi terhadap siswa pada mata pelajaran
32
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Fiqh di Madrasah Tsanawiyah Swasta Jauharul Islam Penyengat Olak Kabupaten
Muaro Jambi .
3.Upaya pemberian motivasi terhadap siswa dalam mata pelajaran Fiqh di
Madrasah Tsanawiyah Swasta Jauharul Islam Penyengat Olak Kabupaten Muaro
Jambi .
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang bukan di usahakan sendiri
penggumpulanya oleh peneliti, misalnya dari biro trastistik, majalah, koran,
keterangan-keterangan atau publikasi lainya. Data sekunder dalam penelitian ini
adalah data yang diambil di Madrasah Tsanawiyah Swasta Jauharul Islam
Penyengat Olak Kabupaten Muaro Jambi mengenai gambar umum sekolah
tersebut seperti: (Mukhtar, 2010. Hlm. 86)
1) Historis dan geografis
2) Struktur organisasi
3) Keadaan guru dan siswa
4) Keadaan sarana dan prasarana
2. Sumber Data
Sumber data adalah’’. Subjek dimana data dapat diperoleh’’. Sedangkan
sumber data dalam penelitian ini adalah berupa manusia yakni guru mata
pelajaran Fiqh serta guru yang pendidik, dan para siswa yang terdapat di
Madrasah Tsanawiyah Swasta Jauharul Islam Penyengat Olak Kabupaten Muaro
Jambi yang meneliti. Guru pai, kepala sekolah, siswa, arsip dan peristiwa
kejadian.
D. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
33
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
1. Observasi
Metode observasi atau disebut juga dengan pengamatan merupakan’’
kegiatan pemuatan perhatian semua objek dengan menggunakan seluruh indera’’.
Penulis menggunakan metode observasi untuk melihat di lapangan. Tentang
upaya guru dalam pemberian motivasi terhadap siswa pada mata pelajaran Fiqh di
Madrasah Tsanawiyah Swasta Jauharul Islam Penyengat Olak Kabupaten Muaro
Jambi yang meliputi keterangan tentang:
1. Bagaimana Efektifitas pemberian motivasi terhadap siswa dalam mata pelajaran
Fiqh di Madrasah Tsanawiyah Jauharul Islam Penyengat Olak Kabupaten Muaro
Jambi.
2. Apa faktor kendala guru Fiqh dalam memberikan motivasi terhadap siswa pada
mata pelajaran Fiqh di Madrasah Tsanawiyah Jauharul Islam Kabupaten Muaro
Jambi.
3. Bagaimana upaya guru Fiqh dalam pemberian motivasi terhadap siswa dalam
mata pelajaran Fiqh di Madrasah Tsanawiyah Swasta Jauharul Islam Penyengat
Olak Kabupaten Muaro Jambi
.
2. Wawancara
Wawancara adalah. Interview yang juga disebut dengan wawancara atau
kuesioner lisan, adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara
(interview) untuk memperoleh informasi dari terwawancara. (Suharsimi Arikunto.
2006 Hlm. 156)Wawancara yang penulis gunakan untuk menggumpulkan data
tentang upaya guru dalam pemberian motivasi terhadap siswa pada mata pelajaran
Fiqh di Madrasah Tsanawiyah Jauharul Islam Kabupaten Muaro Jambi yang
meliputi keterangan tentang
1. Bagaimana Efektifitas pemberian motivasi terhadap siswa dalam mata pelajaran
Fiqh di Madrasah Tsanawiyah Jauharul Islam Penyengat Olak Kabupaten Muaro
Jambi.
2. Apa faktor kendala guru Fiqh dalam memberikan motivasi terhadap siswa pada
mata pelajaran Fiqh di Madrasah Tsanawiyah Jauharul Islam Kabupaten Muaro
Jambi.
34
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
3. Bagaimana upaya guru Fiqh dalam pemberian motivasi terhadap siswa dalam
mata pelajaran Fiqh di Madrasah Tsanawiyah Swasta Jauharul Islam Penyengat
Olak Kabupaten Muaro Jambi.
3. Dokumentasi
Dokumentasi sebagai’’. Cara mencari data mengurai hal-hal atau variabel-
variabel yang merupakan catatan manuskrip, buku, surat kabar, majalah, notulen,
rapat, prasasti, lengger, agenda, dan sebagainya.’’
Dokumentasi yang penulis gunakan untuk memperoleh semua data-data yang
berhubungan dengan gambar umum di Madarsah Tsanawiyah Swasta Jauharul
Islam Penyengat Olak Kabupaten Muaro Jambi.
a. Historis dan geografis
b. Struktur organisasi
c. Keadaan guru dan siswa
e. Keadaan sarana dan prasarana
E. Teknik Analisis Data
Setelah data dari lapangan terkumpul maka data tersebut, langkah yang
harus di tempuh sebelum menganalisis data dengan teknik sebagai berikut:
1. Analisis domain
Analisis domain dilakukan terhadap data yang di peroleh dari pengamatan
berperan serta/wawancara atau pengamatan deskriptif yang terdapat dalam catatan
lapangan, yang dapat dilihat dibuku lampiran. (Moleong, 2009. Hlm 305)
Analisis data pada tahap ini, peneliti memperoleh gambaran secara garis besarnya
tentang upaya guru dalam pemberian motivasi terhadap siswa dalam mata
pelajaran Fiqh di Madarsah Tsanawiyah Swasta Jauharul Islam Penyengat Olak
Kabupaten Muaro Jambi.
35
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
2. Analisis taksonomi
Setelah selesai analisis domain, dilakukan pengamatan dan wawancara
terfokus berdasarkan fokus yang sebelumnya telah dipilih oleh peneliti (Moleong,
2009. Hlm 305) pada tahap ini,peneliti akan menganalisis tentang bagaimana
peran guru Fiqh dalam pemberian motivasi terhadap siswa pada mata pelajaran
Fiqh di Madarsah Tsanawiyah Swasta Jauharul Islam Penyengat Olak Kabupaten
Muaro Jambi.
3. Analisis komponensial
Setelah analisis taksonomi, dilakukan wawancara terpilih untuk
memperdalam data yang telah di temukan melalui pengajuan sejumlah pertanyaan
kontras (Moleong, 2009. Hlm 307). Analisis komponensial ini digunakan untuk
menjawab permasalahan-permasalahan tentang Upaya guru dalam pemberian
motivasi terhadap siswa pada mata pelajaran Fiqh di Madarsah Tsanawiyah
Swasta Jauharul Islam Penyengat Olak Kabupaten Muaro Jambi.
F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Pemeriksaan keabsahan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini
adalah teknik triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data
yang memanfaatkan suatu yang lahir diluar data itu untuk keperluan pengecekan
atau sebagai perbandingan terhadap data itu. Penelitian ini penulis menggunakan
triangulasi dengan sumber yakni membandingkan dan menggecek balik drajat
kepercayaan atau informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda
dalam penelitian kualitatif. Hal ini dapat dicapai dengan jalan. (Moleong. 2004.
Hlm 178).
1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara
2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa
yang dikatakanya secara pribadi.
3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi
penelitian dengan apa yang dikatakanya sepanjang waktu.
36
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai
pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang berpendidikan
menengah atau tinggi, orang kaya, dan pemerintah.
5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang
berkaitan. Berdasarkan teknik triangulasi tersebut di atas, maka dimaksud
untuk menggecek kebenaran dan keabsaan data-data yang di peroleh di
lapangan tentang upaya guru dalam pemberian motivasi terhadap siswa
pada mata pelajaran Fiqh di Madrasah Tsanawiyah Swasta Jauharul Islam
Penyengat Olak Kabupaten Muaro Jambi dari sumber hasil observasi,
wawancara maupun melalui dokumentasi, sehingga dapat dipertanggung
jawab seluruh data yang diperoleh di lapangan dalam penelitian tersebut.
G. Jadwal Penelitin
Penelitian ini dilaksanakan selama enam bulan. Penelitian
dilakukan dengan pembuatan proposal, kemudian dilanjutkan dengan
perbaikan hasil seminar proposal skripsi. Setelah pengesahan judul dan
izin riset, maka penulis mengadakan pengumpulan data, verifikasi dan
analisis data dalam waktu yang berurutan. Hasilnya penulis lakukan
konsultasi dengan pembimbing sebelum di ajukan kepada sidang
munaqasah. Adapun jadwal kegiatan dapat di lihat pada tabel berikut ini:
37
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Jadwal Penelitian
Tabel 1.1. Jadwal Penelitian
No KEGIATAN
Tahun 2018
Juni
Juli
Agustus
September Oktober November
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pengajuan judul
proposal
x
2. Penyusunan proposal x
3. Bimbingan proposal x x
4. Seminar proposal x
5. Perbaikan proposal x x
6. Pengurusan Izin riset x
7. Pelaksanaan Riset x x
8 Penyusunan Data x x x X
9 Penulisan Skripsi x x
10 Perbaikan Skripsi X x
11 Peyempurnaan
12 Munaqasah x x
13 Pegandaan Skripsi x x x
38
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB IV
TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Umum
1. Sejarah sekolah/madrasah
Historis
Madrasah Tsanawiyah Jauharul Islam berdiri pada tahun 1948 yang
didirikan oleh bapak Alm.h.m. daud maksis, ba di desa penyengat olak. Jadwal
belajarnya pada pagi hari dari jam 7.15-12.00 wib yang mana pada waktu itu
Madrasah Tsanawiyah Jauharul Islam hanya khusus untuk laki-laki, sedangkan
dari jam 13.00- 17.00 wib sekolah tersebut digunakan untuk pembelajaran khusus
untuk perempuan yang setara dengan Madrasah Ibtidaiyah yang bernama AL-
BANAT yang sekarang dinamakan dta al-banat.
Sejak berdiri pada tahun 1948 banyak para orang tua yang ingin
memasukkan anak-anak nya pada sekolah tersebut, karena para orang tua melihat
Madrasah Tsanawiyah Jauharul Islam selain memberikan pengetahuan agama dan
pengetahuan umum, dalam legalitas kepemerintahan pun Madrasah Tsanawiyah
Jauharul Islam juga diakui, serta mengikutkan siswa-siswanya EBTANAS dengan
menumpang pada Madrasah Tsanawiyah Negeri Berembang.
Bapak H.M.Daud Maksis, BA berusaha keras menjadi siswa-siswa yang
belajar pada Madrasah Tsanawiyah Jauharul islam mempunyai pengetahuan di
bidang umum maupun di bidang agama. Pada waktu pertama berdirinya tenaga
pengajar pada Madrasah Tsanawiyah Jauharul Islam hanya berjumlah 7 orang
Yaitu:
39
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
a) H.M.Daud Maksis, BA
b) Drs.Syafi’i
c) Abdurrahman Meng
d) Mat Kadri,A.Ma
e) Drs. Jangtih
f) Drs. Ishak
g) Syamsudin
Hari berganti minggu, minggu berganti bulan dan bulan berganti tahun
semakin lama madrasah tsanawiyah jauharul islam mulai dilirik
para orang tua untuk memasukkan anaknya pada sekolah tersebut sehingga
madrasah tsanawiyah jauharul islam mulai menjadi bagian dari masyarakat.
Melihat semakin meningkatnya jumlah murid yang ingin sekolah pada Madrasah
Tsanawiyah Jauharul Islam, maka H.M.Daud Maksis, BA mencoba mendobrak
pendapat para ulama’ dan tua tengganai tradisional tentang sistem pembelajaran.
H.M.Daud Maksis, BA mencoba membuat suatu lokal ada yang laki-laki
dan ada yang perempuan (digabung) cara pembelajaranya. Ini H.M.Daud Maksis,
BA lakukan mengingat terbatasnya jumlah lokal yakni hanya bisa menampung
siswa untuk 3 (tiga) lokal, jika laki-laki dan perempuan dipisah pembelajaranya
tentulah lokal tersebut tidak memadai, jika yang perempuannya belajar pada sore
hari akan menggangu siswi-siswi Madrasah AL-Banat yang juga memakai
sekolah tersebut untuk belajar.
Melihat tindakan ini para ulama’ dan tua tengganai tradisional menentang
perbuatan H.M.Daud Maksis, BA yang membuat sistem pembelajaran satu lokal
ada yang laki-laki dan ada yang perempuan tersebut, serta tidak mau menerima
alasan apapun dari tindakan yang dilakukan oleh H.M.Daud Maksis, BA tersebut.
Menurut mereka laki-laki dan perempuan tidak boleh di buat satu lokal sistem
pembelajaranya.
Mulai hari ke hari Bapak H.M.Daud Maksis, BA terus mendapat tekanan
dari para ulama’ dan tua tengganai tentang perbuatanya tersebut. Sehingga pada
40
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
tahun 1982 Madrasah Tsanawiyah Jauharul Islam pindah dari MI AL-
banat(sekarang dta) dan menumpang belajar pada sore hari di sekolah dasar Inpres
130/I Desa Penyengat Olak. Berkat kerja keras Bapak Alm.H.M.Daud Maksis,BA
mempertahankan Madrasah Tsanawiyah Jauharul islam semakin lama siswa yang
belajar pada Madrasah Tsanawiyah Jauharul Islam semakin bertambah baik itu
yang laki-laki maupun yang perempuan.
Beberapa tahun Madrasah Tsanawiyah Jauharul Islam menumpang belajar
pada Sekolah Dasar Inpres 130/I Desa Penyengat Olak (sekarang telah menjadi
SDN 130/I Desa Penyengat Olak Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro
Jambi)dan keberhasilan dari didikan Madrasah Tsanawiyah Jauharul Islam juga
sudah terlihat, kemudian Bapak H.M.Daud Maksis, BA mencoba kembali untuk
minta izin pada para ulama’
dan tua tengganai tradisional Desa Penyengat Olak untuk membolehkan di buka
kembali Madrasah Tsanawiyah Jauharul Islam di Desa Penyengat Olak pada
tempat lama dengan mengizinkan siswa laki-laki dan perempuan digabung tempat
belajarnya.
Madrasah Tsanawiyah Jauharul Islam belajar seperti biasanya yakni dari
jam 7.15-12.00 wib dan pada sore hari tetap digunakan oleh santri AL-Banat yang
setingkat Madrasah Ibtidaiyah (sekarang telah
menjadi Madrasah Ibtidaiyah Negeri AL-Banat Desa Penyengat Olak
dan tidak khusus untuk perempuan saja namun juga ada siswa yang laki-laki)
yakni dari jam 13.00-17.00 wib. Setelah belajar pada tempat lama di Desa
Penyengat Olak. Oleh Bapak H.M.Daud Maksis, BA melihat banyak kekurangan
dari tempat tersebut yang berkenaan dengan sarana dan prasarana penunjang
kegiatan belajar mengajar.
Bangunan dari sekolah tersebut sudah mulai rapuh karena bangunannya
tersebut dari papan bukan bangunan batu permanen. Kemudian bapak h.m.daud
maksis,ba mencoba mengajukan permohonan bantuan dana dari pemerintah
41
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
daerah tingkat II kabupaten batang hari (pada tahun 2001 menjadi kabupaten
muaro jambi). Dana tersebut nantinya diharapkan dapat memperbaiki sarana dan
prasarana yang telah rusak untuk meningkatkan kegiatan belajar mengajar pada
sekolah tersebut.
Akhirnya ada warga dari desa penyengat olak yang bernama Zakaria
bermaksud untuk mewakafkan tanahnya untuk digunakan sebagai tempat
pembangunan Madrasah Tsanawiyah Jauharul Islam yang baru. Dengan tanah
wakaf dari Bapak Zakaria H.M.Daud Maksis, BA membangun Sekolah Madrasah
Tsanawiyah Jauharul Islam yang baru pada tempat tersebut. Pada tahun ajaran
2000/2001 Madrasah Tsanawiyah Jauharul Islam resmi pindah ke Desa Penyengat
Olak. Sejak saat itu Bapak H.M.Daud Maksis, BA bisa lebih leluasa mengatur
Madrasah Tsanawiyah Jauharul Islam karena tidak ada lagi tekanan dari orang
luar dan bisa mengikuti kurikulum pemerintah yang telah ditetapkan.
2. Visi Dan Misi Sekolah/ Madrasah
1. Visi
Berkarakter Islami, Berilmu dan Berwawasan Lingkungan
1. Misi
a. Berkarakter Islami
Menjadikan Al-qur’an sebagai basis Karakter Sumber Daya Insani
1. Membudayakan Sholat Berjamaah ( Dhuha, Dzuhur, dan Asar) serta
Tahfidz
2. Membudayakan Bersedekah Dalam Kehidupan.
3. Membudayakan Selalu Berprilaku 5-S (Salam,Senyum, Sapa, Sopan
Santun, dan Sabar)
b. Berilmu
1. Melaksanakan Pembelajaran dan bimbingan secara efektif, sehingga setiap
peserta didik berkembang secara optimal.
42
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
2. Meningkatkan efektivitas tenaga pendidik tenaga pendidik/kependidikan
yang profesional serta memiliki kompetensi di bidang nya
3. Mewujudkan peserta didik yang berprestasi dibidang akademik maupun
non akademik
c. Berwawasan Lingkungan
1. Menciptakan 5-k dilingkungan Madrasah (Ketertiban, Keamanan,
Kebersihan, Keindahan dan Keasrian).
2. Membudayakan selalu Berprilaku hidup sehat.
Tujuan Madrasah Tsanawiyah Jauharul Islam Penyengat olak
a. Tujuan Umum
Menumbuhkan penghayatan dan pengalaman ajaran agama Islam sesuai
dengan tuntutan Al-qur’an dan sunnah Rasulullah.
b. Tujuan Khusus
Secara khusus Madrasah Tsanawiyah Swasta Jauharul Islam penyengat Olak
bertujuan akan Menumbuhkan rasa memiliki bagi warga madrasah atas kemajuan
madrasah yang telah dan akan di capai.
3. Kurikulum Sekolah/Madrasah
1. Prinsip Penyusunan Kuriklum
KTSP dan kurikulum 2013 ini di kembangkan berdasarkan prinsip-prinsip
sebagai berikut:
a. Berpusat pada potensi perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik
dan lingkungannya
b. Beragam dan terpadu
c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan.
e. Menyeluru dan berkesinambungan.
f. Belajar sepanjang hayat
g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
43
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
2. Acuan Operasional Penyusunan Kurikulum
a. KTSP pada MTs.S jauharul islam di susun dengan memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
1) Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia.
2) Peningkatan potensi, kecerdasan dan minat sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kemampuan peserta didik.
Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan.
4) Tuntutan pembangunan daerah dan nasional.
5) Tuntutan dunia kerja.
6) Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
7) Agama
8) Dinamika perkembangan global
9) Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
10) Kondisi sosial budaya masyarakat setempat
11) Kesetaraan gender.
12) Karakteristik satuan pendidikan
b. Kurikulum 2013 pada madrasah tsanawiyah swasta jauharul islam di rancang
dengan karakteristik sebagai berikut:
1) Kenggembangkankeseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan
sosial, rasa ingin tahu, kreatifitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan
psikomotorik;
2) Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman
belajar terencana di mana peserta didik menerap kan apa yang dipelajari di
sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;
3) Mengembangkan sikap,pengetahuan dan keterampilan serta menerapkan nya
dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;
4) Memberi waktu yang cukup leluasa untuk menggembangkan berbagai sikap,
pengetahuan dan keterampilan;
44
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
5) Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih
lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran;
6) Kompetensi inti kelas menjadi unsur penggorganisasi ( organizing elements )
kompetensi dasar, di mana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran
dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi
inti;
7) Kompetensi dasar di kembangkan di dasarkan pada prinsip akumulatif, saling
memperkuat ( reinforcet ) dan memperkaya ( enriched) antar mata pelajaran dan
jenjang pendidikan ( organisasi horizontal dan vertikal ).
3. Standar kompetensi lulusan Madrasah Tsanawiyah Swasta Jauharul Islam
Penyengat Olak
a)Mengamalkan ajaran agama ( islam ).
b) Memahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri.
c) Menunjukkan sikap percaya diri.
d.) Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang lebih luas.
e) Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras dan golongan sosial
ekonomi dalam lingkup nasional.
f) Mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumber-sumber
lain secara logis, kritis dan kreatif
g) Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif dan inofatip
h) Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi yang
dimilikinya
i) Menunjukkan kemampuan menganalisa dan memecahkan masalah dalam
kehidupan sehari-hari.
j) Mendeskripsi gejala alam dan sosial
k) Memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab
l) Menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara demi terwujudnya persatuan dalam negera kesatuan
45
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
republik indonesia.
m) Menghargai karya seni dan budaya nasional.
n) Menghargai tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk berkarya.
o) menerapkan hidup bersi,sehat, bugar, aman dan memanfaatkan waktu luang
dengan hal-hal yang fositif.
p) Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektip dan santun.
Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan dimasyarakat.
r) Menghargai adanya perbedaan pendapat
s) Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis naska pendek sederhana.
t) Menunjukkan keterampilan menyimak,berbicara, membaca dan menulis dalam
bahasa indonesia, bahasa arab dan bahasa inggris sederhana
u) Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan
menengah
v) Mampu menghafal surah-surah pendek pilihan dalan al-qur’an.
4. Standar Kompetensi Kelompok mata pelajaran (SK-KMP)
Standar kompetensi kelompok mata pelajaran (SK-KMP) terdiri atas 5 kelompok
mata pelajaran yaitu:
a. Agama dan Akhlak mulia;
b. Kewarganegaraan dan kepribadian;
c. Ilmu pengetahuan dan teknologi;
d. Estetika;
e. Jasmani, olahraga dan kesenian
5. Cakupan kurikulum
a. Kompetensi Inti
Kompetensi inti di rancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik
pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai
kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat di jaga. Rumusan kompetensi
46
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1) Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2) Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3) Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4) Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
2. Geografis
Letak geografis dapat diartikan dengan keadaan lingkungan yang mendukung
secara realita dari tempat tersebut. Suasana dari tempat Madrasah Tsanawiyah
Jauharul islam yang baru ini sangat strategis untuk kegiatan belajar mengajar.
Karena selain letaknya yang strategis yakni dekat dengan Jalan Lintas Timur
Sumatra hanya berjarak # 500 Meter, suasana di tempat tersebut juga sangat
mendukung karena lokasi Madrasah Tsanawiyah Jauharul Islam berbatasan
dengan perkebunan warga yaitu:
A) Sebelah barat berbatasan dengan perkebunan karet warga Penyengat Olak
B) Sebelah timur berbatasan dengan jalan Jepang (aspal)
C) Sebelah selatan berbatasan dengan beberapa rumah warga
D) Sebelah utara berbatasan dengan rumah Bapak Zakaria (Dokumentasi
Madrasah Tsanawiyah Swasta Jauharul Islam)
Dengan suasana tersebut sangat mendukung kegiatan belajar mengajar yang
dilaksanakan pada Madrasah Tsanawiyah Jauharul islam, suasana alam yang
alami dan tidak terlalu jauh dari perumahan warga sangat baik untuk siswa yang
belajar pada Madrasah Tsanawiyah Jauharul Islam. Dilihat dari letak Madrasah
Tsanawiyah Jauharul Islam sangat bagus untuk warga Penyengat Olak maupun
daerah sekitarnya yang ingin memasukkan anaknya ke Sekolah tersebut.
Mengingat warga Desa Penyengat Olak dan desa-desa sekitarnya yang
mempunyai ekonomi menengah ke bawah sehingga untuk memasukkan anaknya
sekolah pada sekolah tersebut tidak perlu mengeluarkan biaya banyak, sebab letak
Madrasah Tsanawiyah Jauharul Islam cukup dekat dengan permukiman warga
47
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
dan bisa dijangkau dengan berjalan kaki dan bersepeda. Ini sangat
menguntungkan bagi para orang tua yang mempunyai ekonomi menengah
kebawah yang ingin menyekolahkan anak- anaknya dengan lokasi sekolah
tersebut.
3. Keadaan Guru dan Siswa
1. Keadaan Guru
Pendidikan yang ditujukan untuk membantu siswa dalam mengembangkan
potensi-potensi yang dimilikinya, tentunya dipengaruhi oleh kepiawaian dan
keahlian dari tenaga pendidik dan kependidikan. Dengan adanya tenaga pendidik
dan kependidikan, maka urusan dalam bidang pendidikan dapat dijalani secara
maksimal.
Guru mempunyai peranan yang penting dalam keberhasilan siswanya dan
tanggung jawab dalam proses pembelajaran di sekolah. Keberhasilan guru dalam
menggajar tergantung dari sejauh mana guru tersebut melaksanakan peranan dan
tanggung jawabnya.
Guru merupakan unsur dari terlaksananya proses pendidikan dan
pengajaran dalam suatu lembaga pendidikan. Guru merupakan alat yang
mentransfer ilmu pengetahuan kepada murid, atau yang disebut sebagai pemberi
informasi tanpa guru suatu lembaga pendidikan tidak akan berjalan sebagaimana
mestinya.
Peranan guru sebagai tenaga pengajar atau pendidik sangatlah penting
didalam memupuk minat dan menumbuhkan semangat siswa dalam memberikan
bekal ilmu pengetahuan melalui program pembelajaran. Keberhasilan dalam
setiap mata pelajaran tentunya didukung oleh semangat guru dalam
menyampaikan materi pelajaran. Guru yang baik adalah guru yang memberikan
pelajaran kepada siswanya secara efektif dan efesien senantiasa membuat
pelajaran, baik jangka pendek maupun jangka panjang serta berusaha untuk
menanamkan, memupuk dan menggembangkan sikap cinta kepada pelajaran, serta
48
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
memberikan semangat dalam setiap proses pembelajaran.
Guru merupakan unsur dari terlaksananya proses pendidikan dan pengajaran
dalam suatu lembaga pendidikan.
Adapun jumlah tenaga pendidik dan kependidikan di Madrasah Tsanawiyah
Swasta Jauharul Islam Penyengat Olak Kabupaten Muaro Jambi berjumlah 24
orang, yaitu
Tabel. I : Keadaan Guru di Madrasah Tsanawiyah Swasta Jauharul Islam
Penyengat Olak Kabupaten Muaro Jambi
No Nama Mata Pelajaran Jabatan
1. Yusmidar MD, M.pd.I SKI Kepala Sekolah MTs.S jauharul
Islam
2. Syaira Wenni
Roza,SE
IPS. Terpadu Wakamad Bidang Kurikulum, Wali
Kelas VII.I
3. Saipul, S.Ag PKN Wakamad Bidang Kesiswaan
4. Muttaqin, S.pd.I Mulok Wakamad Bidang Sarpras
5. Suhatman, S.Pd.I Bhs. Arab Bend.BOS/Pemb. Seni/Kaligrafi,
Wali KelasVII.3
6. Ezva Sapruwendi SKI Pemb. OSIS, Wali Kelas VIII.3
7. Joko Samudra, S.Pd. IPS Terpadu Pemb Pramuka/Paskibra
8. SuaibatulAslamiyah,
S.Pd
Bhs.Indonesia Pemb. PMR/Club Bhs. Indonesia,
Wali kelas VII.2
9. Fitrianti, S.Pd Ipa Biologi Pemb. UKS, Wali kelas VIII.I
10. Rd. Padlan, S.Pd.I Fikih Kepala pustaka/pemb. Keagamaan,
Wali Kelas IX.2
11. Sulasmi,A.Ma Seni Budaya Tata usaha
12. Dwi Fitriyadi, S.Pd Penjas Pemb.olahraga(Futsal, Volly, dll)
13 Rini SetiaWati Bhs. Inggris Pelatih Pramuka/Club Bhs Inggris
14 Maria lusi widya
S,S.Pd
Matematika Staf pustaka/Club Matematika
49
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
1 II III IV
15 Anis fitriani K.S, S.Pd IPA Fisika Club IPA
16 Thabrani, S.Pd Al-qur’an
Hadist
Wali kelas VIII.2
17 Irma Suryani,S.Ag Aqidah akhlak Wali kelas IX.I
18 Bari, S.Pd Bhs. Indonesia Wali kelas IX.3
19 Ade Irawan, S. Pd Penjas
20 Dian Melati,S. Pd Matematika
21 Tohirotuddiniyah,
S.Pd
Bhs. Inggris
22 Susilawati, S.hum Seni budaya
23 DRA.Zahara Matematika
24 Yeni BK
25 Dewi Purwita Sari, S.
Pd
IPS terpadu
2. Keadaan Siswa
Pada dasarnya siswa adalah unsur penentu dalam proses belajar
menggajar. Tanpa adanya siswa, sesungguh nya tidak akan terjadi proses
pengajaran. Siswa merupakan salah satu komponen manusiawi yang menempati
posisi penting dalam proses pembelajaran karena siswa sebagai pihak yang
membutuhkan pengajaran ingin meraih cita-cita, memiliki tujuan dan kemudian
ingin mencapainya secara optimal.
Tabel 2 : Keadaan Siswa berdasarkan Jumlah Tingkatan di Madrasah
Tsanawiyh Swasta Jauharul Islam
50
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
No
Keadaan Siswa
BANYAK SISWA
TK.I TK.II Tk.III Jumlah.
Bagian
Jumlah
LK PR LK PR LK PR LK PR
1
Akhir bulan
yang lalu
33
28
28
33
32
26
93
87
180
2 Masuk bulan ini 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Keluar bulan ini 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Akhir bulan ini 33 28 28 33 32 26 93 97 180
Tabel 3 : Keadaan Siswa Berdasarkan Tingkatan Umur TP. 2017/2018 di
Madrasah Tsanawiyah Swasta Jauharul Islam Penyengat Olak Kabupaten
Muaro Jambi
No Umur Siswa TK.I TK.II TK.III TK. IV
LK PR LK PR LK PR LK PR
1 13 Tahun 15 18 0 2 0 0 15 20 25
2 13 Tahun 14 9 16 17 0 0 30 26 56
3 14 Tahun 4 1 8 10 16 16 28 27 55
4 15 Tahun 0 0 4 4 10 10 14 14 28
5 16 Tahun 0 0 0 0 5 0 5 0 5
6 17 Tahun 0 0 0 0 1 0 1 0 1
7 18 Tahun 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 19 Tahun 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 20 Tahun 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 21 Tahun 0
11 21 Tahun 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah Bagian
33
28
28
33
32
26
180
Jumlah 61 61 58
51
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
3. Keadaan Sarana dan Prasarana
Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan dan tercapainya tujuan yang
telah ditetapkan, maka dalam suatu lembaga pendidikan harus adanya faktor yang
menunjang terlaksananya proses pembelajaran tersebut. Karna hal itu sarana dan
prasarana merupakan salah satu faktor yang mempunyai fungsi penting yang
dapat memperlancar proses pendidikan demi tercapainya tujuan pendidikan.
Sarana pendidikan merupakan tempat berlangsung nya proses pembelajaran
agar dapat berjalan dengan baik dan juga dapat memberikan motivasi kepada
siswa dalam belajar. Sementara sarana prasarana merupakan fasilitas yang
membantu dan menunjang proses pembelajaran.
Dengan adanya sarana dan prasarana yang sesuai dengan keinginan dunia
pendidikan saat ini, hal ini dapat memberikan hasil yang optimal dan berhasil
guna dalam mencetak generasi yang berilmu. Hal inipun merupakan salah satu
upaya dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai yang di amanatkan
dalam UUD 1945.
Tabel 4 : Keadaan Sarana Madrasah Tsanawiyah Swasta Jauharul Islam
Penyengat Olak TP. 2017/2018
Luas Tanah/persil dikuasai Sekolah menurut Status pemilikan dan penggunaan
Status pemilikan Luas tanah
seharusnya
Penggunaan
Bangunan Halaman Lap.Olahraga Kebun
Milik
Sertifikat 0 0 0 O 0
Belum
Sertifikat
2580 M2
597 M2
1985
M2
840 M2
O
Bukan Milik 0 0 0 0 0
No Gedung Meubilair KEADAAN
Jumlah Baik Rusak ringan Rusak berat
1
GEDUNG
Milik 5 - 2 7
Bukan - - - -
52
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
milik
2 Lemari 1 1 1 3
3 Rak buku 1 1 1 3
Meja Guru/TU 1 4 - 5
4 Meja guru/TU 1 4 - 5
5 Meja Siswa 54 60 66 180
Kursi siswa 60 64 56 180
6 Papan Tulis 8 1 9
Keadaan Buku Referensi Madrasah Tsanawiyah Swasta Jauharul Islam Penyengat
Olak Kabupaten Muaro Jambi Tahun Pelajaran 2017/2018
No
Mata
pelajaran
Buku Alat tulis
Pegangan
Guru
Teks Siswa Penunjang
Peraga
Praktik
Media Jml
judul
Jml
Eks
Jml
Judul
Jml
Eks
Jml
judul
Jml
Eks
1 Ppkn 1 3 1 90 0 0 0 0 0
2 Pendidikan
agama
4
3
4
361+
263
0
0
0
0
0
3 Bahasa dan
Sastra
Indonesia
1
3
1
85
0
0
0
0
0
4 Bahasa
Inggris
2 3 2 66 0 0 0 0 0
5 Sejarah
Nasional dan
Umum
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6 Pendidikan
Jasmani
1
3
1
44
0
0
0
0
0
53
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
7 Matematika 1 8 1 155 0 0 0 0 0
8 Ilmu
pengetahuan
Alam(Ipa)
1
3
1
55
0
0
0
0
0
a. FISIKA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
b. Biologi 0 0 0 0 0 0 0 0 0
c. Kimia 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Ilmu
pengetahuan
Sosial (IPS)
1
3
1
109
1
3
0
0
0
a. Ekonomi 0 0 0 0 0 0 0 0 0
b. Sosiologi 0 0 0 0 0 0 0 0 0
c. Geografi 0 0 0 0 0 0 0 0 0
d. Tata
negara
0 0 0 0 0 0 0 0 0
e. Sejarah
Negara
0
0
0
0
0
0
0
0
0
f.Antropologi 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Pendidikan
Seni
1 3 1 30 3 3 0 0 0
11 Bahasa asing
lain
1
3
1
90
0
0
0
0
0
12 Bimbing dan
Penyuluhan
1
2
0
0
0
0
0
0
0
13 Muatan
Lokal
2 6 0 0 2 2 0 0 0
14 Kerajinan
Tangan dan
Kesenian
0
0
0
0
0
0
0
0
0
15 Produktif (6) 0 0 0 0 0 0 0 0 0
54
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
4. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Madrasah Tsanawiyah Swasta Jauharul Islam
Penyengat Olak
Suatu organisasi pasti tidak terlepas dari yang namanya struktur organisasi, baik
itu pada organisasi pemerintahan, kemasyarakatan dan sekolah. Struktur
organisasi memiliki peran penting dalam sebuah organisasi, di mana dalam
struktur tersebut dapat terlihat dan menjelaskan setiap tugas, peran dan fungsi dari
setiap komponen penyelenggara organisasi
Struktur organisasi sekolah merupakan suatu bentuk yang berupaurutan
atau daptar yang berpungsi sebagai suatu upaya dalam menjelaskan tugas dan
fungsi dari setiap komponen penyelenggara pendidikan yang bersangkutan dengan
sekolah tersebut. Selain sebagai penjelasan mengenai tugas dan fungsi dari setiap
komponen yang bersangkutan, pada struktur tersebut kita dapat melihat mengenai
kepemimpinan seseorang siapa yang menjadi pemimpin dan siapa saja yang di
pimpin.
Struktur organisasi sekolah adalah struktur yang mendasari keputusan para
pembina atau pendiri sekolah untuk mengawali suatu proses perencanaan
sekolahmyang strategis. Organisasi sekolah juga dapat dikatakan sebagai
seperangkat
hukum yang mengatur formasi dan administrasi atau tatalaksana organisasi-
organisasi sekolah.
Dalam rangka mengarahkan para pegawainya, setiap orang butuh yang
namanya organisasi. Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan pala
tatap hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi, tugas-tugas, tanggung jawab,
serta wewenang yang berbeda-beda dalam sebuah organisasi.
Sekolah merupakan suatu organisasi yang mempunyai visi dan misi, oleh
karena itu dibutuhkan suatu struktur dimana setiap bagian pada struktur ini
mempunyai fungsi sosialisasi kerja sehingga sekolah terorganisasi dengan baik.
55
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
56
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
B. Temuan Khusus
1. Efektivitas pemberian Motivasi Terhadap Siswa dalam Mata Pelajaran
Fiqh di Madrasah Tsanawiyah Jauharul Islam Penyengat Olak Kabupaten
Muaro Jambi
Dalam pelaksanaan Upaya Guru Dalam Pemberian Motivasi Terhadap
Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqh Di Madrasah Tsanawiyah Swasta Jauharul Islam
penyengat Olak Kabupaten Muaro Jambi Adapun data-data yang diperoleh
penulis terkait Upaya Guru dalam Pemberian Motivasi terhadap Siswa Pada Mata
Pelajaran Fiqh Di Madrasah Tsanawiyah Jauharul Islam Penyengat Olak
Kabupaten Muaro Jambi
a.Latar belakang diadakanya efektifitas pemberian motivasi terhadap Siswa dalam
pelajarannFiqh di Madrasah Tsanawiyah Swasta Jauharul Islam Penyengat
OlakPeran Guru dalam pemberian motivasi Terhadap Siswa sangat berpengaruh
terhadap kelangsungan Siswa di saat belajar tersebut. Adanya motivasi belajar
Fiqh ini sangat membantu sekali karena motivasi belajar Fiqh di sini akan
menjadikan siswa semangat dalam belajar dan bisa di amalkan dalam kehidupan
sehari-hari
Hal ini di ungkapkan oleh Bapak Padlan bahwaBegitu banyak bentuk-
bentuk motivasi yang dapat diberikan oleh seorang guru terhadap siswa.
Kreatifitas guru dalam memilih dan menggunakan berbagai jenis motivasi akan
menentukan apakah motivasi tersebut efektif atau tidak untuk di berikan terhadap
Siswa. Seorang guru yang kreatif dan paham akan situasi dan kondisi para siswa
maka dia akan memilih dan memberikan sebuah bentuk motivasi yang sesuai
dengan keadaan siswa tersebut.
Sebagaimana yang telah dikemukakan Sebelumnya bahwa Bapak
Padlanyang ada di Madrasah Tsanawiyah Swasta Jauharul Islam Penyengat Olak
Kabupaten Muaro Jambi telah berupaya untuk menerapkan berbagai jenis metode
yang biasa dipakainya sehari-hari. Kemudian yang menjadi Pertanyaannya adalah
57
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
apakah motivasi-motivasi yang diberikan tersebut efektif atau tidak untuk
Pemberian Motivasi Terhadap Siswa pada Mata Pelajaran Fiqh di Madrasah
Tsanawiyah Swasta Jauharul Islam Penyengat Olak Kabupaten Muaro Jambi
Menurut Bapak PadlanMadrasah Tsanawiyah Jauharul Islam Penyengat
Olak Kabupaten Muaro Jambi kalimat efektif, harus berkembang sesuai bakat dari
siswa madrasah tsanawiyah swasta lanjutan bukan realitas motivasi yang
diberikan secara stimulus. Berbentuk, Pujian ceramah, cerita, praktek, yang ahli
ada manfaatnya dari pekerjaan yang baik. ( Wawancara Guru Fiqh 17 Juli 2018 )
Dari hasil Penelitian yang penulis lakukan PadaSaat Bapak Padlan
Mengajar didalam kelas dan peneliti mengikuti masuk dalam kelas memang benar
Efektivitas pemberian motivasi yang Bapak Padlan lakukan dengan menggunakan
ceramah dan cerita. Dengan menggunakan ceramah dan cerita anak akan sedikit
Fres dan bisa memetik pelajaran dan hikmahnya dari ceramah dan cerita yang
Bapak Padlanberikan dan bisa memfraktekkan dalam kehidupan sehari-hari
Dari Wawancara Penulis dengan Bapak Padlandi atas dapat di pahami
bahwa pemberian motivasi terhadap Siswa dalam mata pelajaran Fiqh melalui
ceramah atau cerita yang di kaitkan dengan kehidupan sehari-hari bisa sedikit
dipahamioleh siswa dan bisa di amalkan dalam kehidupan sehari-hari
Hal di atas dibenarkan oleh Kepala Sekolah Ibu Yusmidar
Melalui praktek dalam kegiatan sehari-hari dengan praktek murid akan lebih
paham dalam pembelajaran tersebut dan memudahkan siswa di dalam proses
pembelajaran dan juga bisa mengamalkan di dalam kehidupan sehari-hari
(Wawancara 17 JULI 2018 )
Apa yang dikatakan oleh Kepala Sekolah Ibu Yusmidar itu memang benar,
pada saat Penulis menggadakan Observasi di Madrasah Tsanawiyah Swasta
jauharul Islam Penyengat Olak Kabupaten Muaro Jambi, saya melihat Bapak
Padlan dalam pemberian Motivasi dengan menggunakan Pujian
58
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Dari hasil Wawancara Penulis di atas dapat di simpulkan bahwa
Melalui praktek anak murid lebih mudah dalam menerima pembelajaran dan lebih
bisa memahami ketimbang dengan teori dan bisa mengamalkan dalam kehidupan
sehari-hari dan pemberian motivasi ini sangat dibutuhkan guna meningkatkan
semangat belajar anak dalam proses pembelajaran
Selanjutnya, wawancara penulis dengan salah seorang Siswa kelas VIII
bernama Fela mengatakan
Alhamdulilla kami sangat senang belajar dengan bapak karna bapak menjelaskan
sesuai dengan kehidupan sehari-hari dan mempunyai pengaruh positif khususnya
bagi kami ( Wawancara 17 Juli 2018 )
Dari hasil wawancara penulis di atas dapatlah dipahami bahwa Pada
dasarnya secara umum sebenarnya mata pelajaran Fiqh bukanlah sebuah mata
pelajaran yang sulit untuk para siswa. Hal ini dapat dibuktikan bahwa jika kita
mau bertanya kepada siswa apakah mata pelajaran Fiqh lebih sulit jika dibanding
dengan mata pelajaran seperti matematika atau bahasa inggris, maka hampir dapat
dipastikan mereka akan menjawab bahwa mata pelajaran eksak lebih sulit
dibandingkan mata pelajaran Fiqh. Namun meskipun demikian, mata pelajaran
yang dinilai mudah oleh para siswa tidak menjadi patokan apakah mereka dapat
mendapatkan nilai atau pemahaman yang baik tentang mata pelajaran ini.
Pembiasaan dan peran guru dalam memberikan contoh kepada siswanya akan
mudah menerima contoh-contoh yang dilakukan gurunya, yang mana sekolah
merupakan lembaga pendidikan yang kedua bagi para siswa sehingga dengan
keluarnya siswa dari sekolah tersebut sudah mempunyai bekal
59
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
2. Kendala Guru Fiqh dalam Memberikan Motivasi Terhadap Siswa pada
MataPelajaran Fiqh di Madrasah Tsanawiyah Swasta Jauharul Islam
Kabupaten Muaro Jambi
Kendala Guru Fiqh dalam Memberikan Motivasi Terhadap Siswa pada
Mata Pelajaran Fiqh di Madrasah Tsanawiyah Swasta Jauharul Islam Kabupaten
Muaro Jambi
a) Kemauan dari diri Siswa yang tidak mau berubah
kurangnya kesadaran dari diri Siswa yang tidak mau berubah kebiasaan
buruk dari rumah itu yang membuat guru susah untuk mengubahnya salah satu
faktor yang menyebabkan datang dari diri siswa sendiri karena kurangnya
kesadaran dari siswa.
Pengamatan dikelas VIII dimana siswa pada saat Pembelajaran
berlangsung yang kurang termotivasi yaitu, Aditya, Bayu, Jubana, Dika, Sigit,
Meri, Anggi Natasya, Weni (Observasi 17 Juli 2018)
Observasi tersebut menjelaskan bahwa masih adanya siswa yang belum
termotivasi pada saat proses pembelajaran berlangsung, hal ini salah satu faktor
penyebab kurang nya kesadaran dari dalam diri siswa siswi tersebut.
Menurut Pak Padlan Kemauan dari diri siswa yang tidak mau berubah
kebiasaan buruk dari rumah itu yang membuat guru susah untuk mengubah
prilaku siswa contoh kebiasaan buruk siswa yang susah untuk di ubah.
Anak kurang rutin ibadah itu bukan niat dari dalam hati mereka melainkan
paksaan dari guru (Wawancara 17 Juli 2018 )
Pengamatan Penulis terhadap siswa di Madrasah Tsanawiyah Swasta Jauharul
Islam Penyengat Olak Kabupaten Muaro Jambi bagi anak yang kurang termotivasi
diberikan Pujian. Agar bersemangat di saat proses pembelajaran berlangsung dan
mempertinggi gairah belajar serta sekaligus akan membangkitkan harga diri
Dari hasil Wawancara di atas dapat di pahami bahwa
Kebiasaan buruk siswa dari rumah yang membuat guru susah untuk mengubah
60
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
contoh kebiasaan buruk siswa yang susah untuk di ubah. anak kurang rutin ibadah
itu bukan niat dari dalam hati mereka melainkan paksaan dari guru
dan peran orang tua disini sangatlah penting karna waktu di rumah lebih banyak
dari pada di sekolah
Wawancara Penulis dengan Kepala sekolah Ibu Yusmidar
Menurut Kepala Sekolah Ibu Yusmidar
Pertama kurangan media atau alat praktek.Kekurangan media atau alat Praktek
menyebabkan anak mudah bosan dan tidak bergairah di dalam Proses
Pembelajaran berlangsung
kedua. Minat belajar anak yang kurangsalah satu kendala guru Fiqh dalam
pemberian Motivasi di Madrasah Tsanawiyah Swasta Jauharul Islam Penyengat
Olak Kabupaten Muaro Jambi yaitu minat dari dalam diri siswa tersebut kurang
ketiga. Prasarana yang kurang mendukung. Prasarana yang kurang mendukung
membuat siswa-siswi kurang termotivasi untuk melaksanakan suatu proses
pembelajaran di Madrasah tsanawiyah swasta jauharul islam penyengat olak
kabupaten muaro jambi (Wawancara 17 Juli 2018 )
dari hasil Wawancara di atas dapat di pahami bahwa
seorang Guru harus lebih kreatif lagi agar proses pembelajaran tidak bosan atau
boring agar Siswa semangat dalam proses pembelajaran berlangsung dan tidak
mudah bosan dan juga sekolah harus memperhatikan sarana dan prasarana untuk
menunjang suatu proses pembelajaran.
Kemudian hasil Wawancara dengan Siswa kelas VIII yaitu Fela
mengatakan kurang nya media atau alat peraktek, dan juga sarana dan prasarana
yang kurang lengkap membuat siswanya kurang bergairah dalam melaksanakan
proses pembelajaran
Dari hasil Wawancara tersebut dapat di simpulkan bahwa kurang nya
media dan sarana prasarana menyebabkan siswa kurang bersemangat dan kurang
bergairah dalam proses pembelajaran dan kepala sekolah juga harus
memperhatikan sarana dan prasarana di sekolah
61
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
3. Upaya guru Fiqh dalam Pemberian Motivasi Terhadap Siswa dalam Mata
Pelajaran Fiqh di Madrasah Tsanawiyah Swasta Jauharul Islam Penyengat
Olak Kabupaten Muaro Jambi
Motivasi belajar Fiqh Sangat berpengaruh terhadap kelangsungan Siswa
disaat belajar Pelajaran tersebut. Adanya motivasi belajar Fiqh ini sangat
membantu sekali dan menerima ataupun mempelajari Pelajaran Fiqh karena
motivasi belajar Fiqh disini akan menjadikan siswa senang di dalam mempelajari
pelajaran Fiqh dan juga Siswa akan mudah memahami Pelajaran Fiqh tersebut.
Dalam perkembangan siswa disekolah seorang pendidik tidak hanya
bertugas sebagai pengajar akan tetapi sebagai motivasi untuk meningkatkan
spiritual yang ada didalam diri siswa, oleh karena salah satu faktor yang sangat
membantu tercapainya tujuan guru Fiqh dalam pemberian motivasi terhadap siswa
pada mata pelajaran Fiqh di Madrasah Tsanawiyah Swasta Jauharul Islam
Penyengat Olak Kabupaten Muaro Jambi tersedianya dan tercukupinya fasilitas
maka akan mempertimbangkan aspek efesiensi, artinya dengan adanya fasilitas
tersebut dapat memberikan kemudahan dalam pelaksanaan kegiatan proses
pembelajaran dan sekaligus dapat mengembangkan potensi peserta didik.
Disamping itu, harus juga dipertimbangkan adalah fasilitas tersebut sesuai
dengan kondisi lingkungan dan karakteristik program pelaksanaan yang dilakukan
guru Fiqh dalam Upaya Pemberian motivasi Terhadap Siswa Pada Mata Pelajaran
Fiqh di Madrasah Tsanawiyah Swasta Jauharul Islam Penyengat Olak Kabupaten
Muaro Jambi adalah
Dalam Perkembangan siswa disekolah seorang pendidik tidak hanya
bertugas sebagai pengajar akan tetapi sebagai motivasi yang ada didalam diri
siswa, oleh karena salah satu faktor yang sangat membantu tercapainya tujuan
guru Fiqh dalam Pemberian Motivasi Terhadap Siswa di Madrasah Tsanawiyah
Swasta Jauharul Islam Penyengat Olak Kabupaten Muaro Jambi tersedianya dan
tercukupinya fasilitas maka akan mempertimbangkan aspek efesiensi, artinya
62
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
dengan adanya fasilitas tersebut dapat memberikan kemudahan dalam
pelaksanaan pemberian motivasi terhadap siswa sekaligus dapat mengembangkan
potensi peserta didik. Disamping itu, harus juga dipertimbangkan adalah fasilitas
tersebut sesuai dengan kondisi lingkungan dan karakteristik frogram pemberian
motivasi terhadap siswa dan upaya-upaya yang dilakukan guru Fiqh dalam
pemberian motivasi
a. Memberi Pujian
Memberi pujian adalah salah satu upaya yang dilakukan guru Fiqh dalam
pemberian motivasi terhadap siswa-siswi di dalam proses pembelajara Fiqh
berlangsung
Menurut Pak Padlan Mengatakan
upaya yang saya lakukan selaku guru mata pelajaran Fiqh adalah dengan
memberikan pujian terhadap siswa-siswi dan mengajarkan kepada siswa-siswi
seluruh kegiatan harus sesuai dengan kaidah islam
Contoh. Istinja. Harus sesuai dengan istinja yang ada di dalam buku Fiqh
Mandi wajib. Harus sesuai dengan rukun mandi wajib dan siswa-siswi harus dapat
mengamalkan dan dilakukan dalam kehidupan sehari-hari karna pembelajaran
Fiqh ini menyangkut kegiatan yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-
hari(Wawancara 17 Juli 2018 )
Dari hasil Wawancara di atas dapat penulis pahami bahwa
Upaya Bapak Padlan dalam pemberian motivasi terhadap siswa sudah cukup
bagus mengajarkan kepada anak didik sesuai dengan rukun yang ada. proses
pemberian motivasi yang di berikan Bapak Padlan telah berupaya
untukmemberikan motivasi terhadap para siswa-siswi yang ada di Madrasah
Tsanawiyah Swasta Jauharul Islam Penyengat Olak
b. Memberikan arahan
Madrasah Tsanawiyah Swasta Jauharul Islam Penyengat Olak Kabupaten
Muaro Jambi pada saat jam pelaksanaan guru mengajar di lokal kegiatan lainya
63
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
seperti mengontrol siswa-siswi yang keluar masuk dari dalam kelas yaitu anak
yang piket pada saat itu dan guru yang piket pada saat itu, hal ini dibenarkan oleh
Kepala Sekolah Ibu Yusmidar beliau mengatakan
memberikan arahan kepada guru Fiqh untuk lebih banyak menggunakan waktu
dalam pelaksanaan praktikumnya ketimbang teori hal ini bukan hanya untuk guru
Fiqh saja tetapi untuk semua guru harus berperan dalam pemberian motivasi
terhadap siswa agar pada saat proses pembelajaran berlangsung suasana yang
menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar serta sekaligus akan
membangkitkan harga diri. (Wawancara 17 Juli 2018 )
Dari hasil penelitian yang penulis lakukan memang benar Kepala Sekolah
Ibu Yusmidar sangat memperhatikan dan selalu memberikan arahan terhadap guru
Fiqh dan guru-guru yang lain
Wawancara penulis denganSiswa Kelas VIII Fela mengatakan
Upaya pemberian motivasi yang Bapak Padlan berikan kepada kami yaitu dengan
Pujian.Teori dan praktek. Sesuai dengan kehidupan sehari-hari dan sesuai dengan
syariat islam. (Wawancara 17 Juli 2018 )
Dari hasil penelitian yang penulis lakukan benar adanya bahwa Pemberian
Motivasi Terhadap Siswa di Madrasah Tsanawiyah Swasta Jauharul Islam
Penyengat Olak Kabupaten Muaro Jambi memberikan pujian kepada siswa-siswi
yang bisa menjawab pertanyaan dari Bapak Padlan.
64
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan panjang lebarnya pembahasan pada bab sebelumnya, maka ada
beberapa poin kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan tersebut. Adapun
yang menjadi kesimpulanya adalah sebagai berikut:
1. Efektivitas pemberian motivasi terhadap iswa pada mata pelajaran Fiqh di
madrasah tsanawiyah swasta jauharul islam kabupaten muaro jambi
kalimat efektif, harus berkembang sesuai bakat dari siswa madrasah
tsanawiyah swasta lanjutan bukan realitas motivasi yang diberikan secara
stimulus. Berbentuk, ceramah, cerita, yang ahli ada manfaatnya dari pekerjaan
yang baik.
2. Kendala guru Fiqh dalam pemberian motivasi terhadap siswa pada mata
pelajaran Fiqh di madrasah tsanawiyah swasta jauharul islam kabupaten
muaro jambi
a. Kemauan dari siswa yang tidak mau berubah
b. Kebiasaan buruk dari rumah itu yang membuat guru susah mengubah prilaku
siswa contoh kebiasaan buruk siswa yang susah untuk di ubah.
Anak kurang rutin ibadah itu bukan niat dari dalam hati mereka
melainkan paksaan dari guru
3. Upaya pemberian motivasi terhadap siswa dalam mata pelajaran Fiqh di
Madrasah Tsanawiyah Swasta Jauharul Islam Penyengat Olak Kabupaten
Muaro Jambi dilakukan oleh guru dengan cara
Mengajarkan kepada anak seluruh kegiatan harus sesuai dengan kaidah islam
Contoh. Istinja harus sesuai dengan istinja Fiqh. Mandi wajib.
Pemberian motivasi upaya yang dilakukan harus di amalkan dalam kehidupan
sehari-hari
65
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
B. Saran
Dalam kesempatan ini, maka ada beberapa saran dan masukan pemikiran
dari penulis adalah:
1. Bagi guru Fiqh di Madrasah Tsanawitah Swasta Jauharul Islam agar terus
menggali berbagai jenis motivasi lain yang dapat di manfaatkan untuk di
berikan terhadap siswa. Selain itu juga agar pemberian motivasi yang
selama ini telah berjalan dapat terus di pertahankan dan lebih di
oftimalkan.
2. Bagi kepala sekolah agar terus memberikan dukungan terhadap semua
guru terutama guru Fiqh terkait dengan Upaya Pemberian Motivasi bagi
siswa.
3. Bagi siswa di harapkan untuk dapat membangkitkan motivasi dirinya
sendiri tanpa harus adanya rangsangan dari guru, motivasi yang timbul
dari dalam diri sendiri atas kemauanya sendiri akan lebih menimbulkan
semangat dalam melakukan sesuatu termasuk dalam hal belajar.
C. Penutup
Penulis sangat menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran ilmiah yang dapat membangun
sangat penulis harapkan demi penyempurnaan skripsi ini,
Atas semua bantuan yang di berikan, penulis hanya dapat mengucapkan
terima kasih dan teriring doa semoga mendapat balasan dari Allah SWT.
Akhirnya penulis harap dan memohon Ridho-Nya semoga Skripsi ini dapat di
terima dan bermanfaat bagi semua pihak.
Jambi, 18 Oktober 2018
Penulis
Pini Elvionita
NIM.Tp140864
66
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2017). Al-Qur’an Terjemahnya. Jakarta: Departemen Agama RI
Abu Ahmadi dan widodo Supriyono. (2004) Psikologi Belajar. Jakarta:Rineka
Cipta
Ahmad Rohani. (2004) Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Anonim, (1995) Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka
Buku Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi 2017.
Jamal Ma’mur Asmani, (2009), Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif, dan Inovat,
DIVA Pres, Jogjakarta
Lexi J. Moleong. (2009) Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya
M. Dalyono (2005) Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Martinis Yain dan Maisah , (2010) Standarisasi Kerja Guru. Gaung Perss. Jakarta
Muhammad Tholhah Hasan. (2005) Islam dan Masalah Sumber Daya Manusia,
Jakarta: Lantabora Press.
Muktar, (2010). Bimbingan Skripsi, Tesis dan Artikel Ilmiah Panduan Berbasis
Penelitian Kualitatif Lapangan dan Perpustakaan. Jambi: Gaung Persada
Mulyasa, Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007
Oemar Hamalik. (2004) Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
67
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Sardiman AM. (2005) Interaksi dan Motivasi Belajar Menggajar. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian: Satu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta
Suharsimi. & Arikunto. Prosedur Penelitian: Satu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Asdi Mahasatya.
Syafrudin Nurdin dan Basyiruddin Usman. (2002) Guru Profesional dan
Implementasi Kurikulum, Jakarta: Ciputat Pers.
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. (2002) Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Tim Penyusun. (2015). Pedoman Penulisan Skripsi. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Zakiah Daradjat, (2008), Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam.
68
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(CURRICULUM VITAE)
Nama : Pini Elvionita
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/tgl lahir : Penyingat Olak 18 oktober 1996
Alamat : Penyingat Olak RT:1 RW:1
Kecamatan Jambi Luar Kota
Pekerjaan : Mahasiswa UIN STS Jambi
No.Hp : 082316516942
Pendidikan Formal
1. SD Negeri 48/Pasir panjang Tahun 2002
2. Madrasah Tsanawiyah Swasta jauharul Islam Penyingat Olak Tahun
2008
3. Madrasah Aliyah Laboratorium Tahun 2011
Pendidikan Non Formal :-
Pengalaman Organisasi :-
Motto Hidup : Teruslah berjuang sampai menemukan
hasil
Yang diinginkan
Jambi, November 2018
PINI ELVIONITA Nim. Tp 140864
69
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
KEMENTERIAN AGAMA RI
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN Jl. Jambi-Ma.Bulian Km.16 Simp.Sungai Duren Kab.Muaro Jambi 36363
KARTU BIMBINGAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR
Kode
Dokumen
Kode Formulir
Berlaku
Tanggal
No
Revis
i
Tangga
l
Revisi
Halaman
In. 08-PP-05-
01
In.08-FM-PP-05-
03
R-0 - 1 dari 2
Nama Mahasiswa : PINI ELVIONITA
NIM : TP.140864
Pembimbing I : Dra. Hj. Huda, M.Pd.I
Judul : Upaya Guru dalam Pemberian Motivasi Terhadap Siswa Pada
Mata Pelajaran Fiqh di Madrasah Tsanawiyah Swasta Jauharul
Islam Penyingat Olak Kabupaten Muaro Jambi
Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
No Tanggal Materi Bimbingan
Tanda
Tangan
Pembimbing
1. 23-04-2018 Penyerahan Penunjukan Dosen
Pembimbing
2. 26-04-2018 Konsultasi Proposal Sebelum
Seminar
3. 08-05-2018 ACC Proposal untuk
Diseminarkan
4. 16-10-2018 Perbaikan Proposal Sesuai Hasil
Seminar
5. 28-06-2018 ACC Riset
6. 19-10-2018 Bimbingan Bab IV dan V
7. 23-10-2018 ACC Skripsi
8. 23-10-2018 Tanda Tangan Nota Dinas dan
Kartu Konsultasi
Jambi, Oktober 2018
Pembimbing I
Dra. Hj. Huda, M. Pd.I
NIP. 196810151992012001
70
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
KEMENTERIAN AGAMA RI
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN Jl. Jambi-Ma.Bulian Km.16 Simp.Sungai Duren Kab.Muaro Jambi 36363
KARTU BIMBINGAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR
Kode Dokumen
Kode Formulir
Berlaku
Tanggal
No
Revisi
Tanggal
Revisi
Halaman
In. 08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 R-0 - 2 dari 2
Nama Mahasiswa : PINI ELVIONITA
NIM : TP.140864
Pembimbing II : Hj. Hindun, S.Ag, M.Pd.I
Judul : Upaya Guru dalam Pemberian Motivasi Terhadap Siswa Pada
Mata Pelajaran Fiqh di Madrasah Tsanawiyah Swasta Jauharul
Islam Penyingat Olak Kabupaten Muaro Jambi
Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
No Tanggal Materi Bimbingan
Tanda
Tangan
Pembimbing
1. 23-04-2018 Penyerahan Penunjukan Dosen
Pembimbing
2. 26-04-2018 Perbaikan Latar Belakang Masalah
3. 08-05-2018 Perbaikan Batasan Masalah dan
Sistematika Penulisan
4. 16-10-2018 ACC Untuk Diseminarkan
5. 28-06-2018 Seminar proposal
6. 19-10-2018 ACC Riset dan pengesahan
7. 06-10-2018 Perbaikan studi relavan, daftar pustaka
8. 06-10-2018 Perbaikan bab IV dan V
9. 06-10-2018 Bimbingan Skripsi Lengkap
10. 23-10-2018 ACC Skripsi
11. 23-10-2018 ACC nota dinas
Jambi, Oktober 2018
Pembimbing II
Hj. Hindun, S.Ag. M.Pd.I
NIP. 197101091997032002
71
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
DAFTAR INFORMAN
NO NAMA KETERANGAN
1. Yusmidar MD, M.Pd.I Kepala Sekolah
2. Rd. Padlan, S.Pd.I Guru Fiqh
DAFTAR RESPONDEN
NO NAMA KETERANGAN
1 Fella Felisa Siswa Kelas VIII
2 Armelia Tri Usmawani Siswa Kelas VIII
3 Diko Adi Yusa Siswa Kelas VIII
4 Dimas Alif Setiawan Siswa Kelas VIII
5 Feri Yansah Siswa Kelas VIII
72
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA ( IPD )
Judul Skripsi: Upaya Guru dalam Pemberian Motivasi Terhadap Siswa
Pada Mata Pelajaran Fiqh di Madrasah Tsanawiyah Swasta
Jauharul Islam Penyingat Olak
Pedomam Observasi
Metode observasi ini peneliti gunakan untuk mengamati secara langsung
lokasi peneliti serta mencatat hal-hal yang berkenaan dengan
A. Dokumentasi tentang letak Geografis
B. Dokumentasi tentang Histori
Pedoman wawancara
Wawancara yang diajukan untuk Kepala Sekolah
1. Bagaimana Efektifitas Pemberian Motivasi Terhadap siswa dalam mata
pelajaran Fiqh di Madrasah Tsanawiyah Swasta Jauharul Islam Penyengat Olak
Kabupaten Muaro Jambi?
2. Apa kendala guru Fiqh dalam memberikan motivasi terhadap siswa pada mata
pelajaran Fiqh di Madrasah Tsanawiyah Swasta Jauharul Islam Kabupaten muaro
jambi?
3. Bagaimana upaya guru Fiqh dalam pemberian motivasi terhadap siswa dalam
mata pelajaran Fiqh di Madarsah Tsanawiyah Swasta Jauharul Islam Penyengat
Olak Kabupaten Muaro Jambi?
Wawancara yang diajukan untuk Guru Fiqh
1. Bagaimana Efektifitas Pemberian Motivasi Terhadap siswa dalam mata
pelajaran Fiqh di Madrasah Tsanawiyah Swasta Jauharul Islam Penyengat Olak
Kabupaten Muaro Jambi?
73
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
2. Apa kendala guru Fiqh dalam memberikan motivasi terhadap siswa pada mata
pelajaran Fiqh di Madrasah Tsanawiyah Swasta Jauharul Islam Kabupaten muaro
jambi?
3. Bagaimana upaya guru Fiqh dalam pemberian motivasi terhadap siswa dalam
mata pelajaran Fiqh di Madarsah Tsanawiyah Swasta Jauharul Islam Penyengat
Olak Kabupaten Muaro Jambi?
Wawancara yang diajukan kepeda siswa
1. Bagaimana Efektifitas Pemberian Motivasi Terhadap siswa dalam mata
pelajaran Fiqh di Madrasah Tsanawiyah Swasta Jauharul Islam Penyengat Olak
Kabupaten Muaro Jambi?
2. Apa kendala guru Fiqh dalam memberikan motivasi terhadap siswa pada mata
pelajaran Fiqh di Madrasah Tsanawiyah Swasta Jauharul Islam Kabupaten muaro
jambi?
3. Bagaimana upaya guru Fiqh dalam pemberian motivasi terhadap siswa dalam
mata pelajaran Fiqh di Madarsah Tsanawiyah Swasta Jauharul Islam Penyengat
Olak Kabupaten Muaro Jambi?
Pedoman Dokumentasi
Dokomentasi Histori dan Geografis Tempat Penelitian
Doumentasi Struktur Organisasi
Dokumentasi Keadaan Guru dan Siswa
Dokumentasi Keadaan Sarana dan Prasarana