untitled-1 [banksumselbabel.com] finansial bsb edisi 2.pdf · sebagai representasi dari semangat...

48

Upload: others

Post on 14-Nov-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Untitled-1 [banksumselbabel.com] Finansial BSB Edisi 2.pdf · sebagai representasi dari semangat transformasi budaya yang dilakukan oleh Bank Sumsel Babel. Untuk itu, kami mengucapkan
Page 2: Untitled-1 [banksumselbabel.com] Finansial BSB Edisi 2.pdf · sebagai representasi dari semangat transformasi budaya yang dilakukan oleh Bank Sumsel Babel. Untuk itu, kami mengucapkan

2 | Edisi 02 - Juli 2015 | Majalah Finansial

Page 3: Untitled-1 [banksumselbabel.com] Finansial BSB Edisi 2.pdf · sebagai representasi dari semangat transformasi budaya yang dilakukan oleh Bank Sumsel Babel. Untuk itu, kami mengucapkan

Edisi 02 - Juli 2015 | Majalah Finansial | 3

Daftar Isi

5

4

6

24

27

38

8

18

30

32

12

15

22

20

BPD Lebih Nyaman Holding Company untuk Memperkuat Bisnisnya

Ramadan Tiba, Awas Jangan Boros

BSB Tradisikan LombaDemi MenaikanMutu Layanan

Tradisi Transaksi Nontunai Dihadang Persoalan Infrastruktur

Layanan Elektronik Makin Luas

Nasabah Kartu Debit Lebih Suka Bertransaksi di ATM BSB

Irene Camelyn Sinaga, Menjadi Andalan Perekonomian

Pariwisata Sumsel Menjual Kebesaran Sejarah Sriwijaya

Menjelang Asian Games 2018

Jalan Tol Palembang-Indralaya & Moda LRT Jadi Mimpi Sumsel

LAPSPI, Niat Baik Perbankan untuk Profesional Melayani

Pelonggaran LTV: Kredit Rumah Mendapatkan Angin Segar

Perbankan Syariah JaminNPF Aman, Asalkan...

Wong Kito Berhaji

Bank Sumsel Babel Ingin Jadi Raja L/C di Daerah

Bank Sumsel BabelMulai Gesit GarapCash Management

BSB Gandeng REI Garap KPR untuk 1000 Unit Rumah

Dapur Redaksi

Insight

Laporan Utama

Finansial & Modal

Ekonomi Syariah

43 Etalase34 Intisari & Profil

41 Ekonomi Kreatif

44 Bidik Lensa

32

18

25 32

Bank Sumsel Babel Ingin Jemaah Nyaman Beribadah Perhiasan Cantik dari

Kulit Kerang

Page 4: Untitled-1 [banksumselbabel.com] Finansial BSB Edisi 2.pdf · sebagai representasi dari semangat transformasi budaya yang dilakukan oleh Bank Sumsel Babel. Untuk itu, kami mengucapkan

intisari

4 | Edisi 02 - Juli 2015 | Majalah Finansial

Pelindung:Direktur Utama BANK SUMSEL BABEL

Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi:

Pemimpin Satuan Sekretaris Perusahaan

Wakil Pemimpin Redaksi:Irsad Sati (Bisnis Indonesia Group)

Sidang Redaksi:Board of Directors BANK SUMSEL BABELPemimpin Satuan Sekretaris Perusahaan

Irsad Sati

Redaktur:Fanani

Reporter:Dinda Wulandari, Teddy Pratama Putra,

Ibnu Holdun, Ringkang Gumiwang, Muhammad Ikhsan

Fotografer:Teddy Pratamaputra

KOMUNITAS FOTOGRAFERBANK SUMSEL BABEL

Distribusi:Ansori Fauzi

Mulkan Indera Iraja

Percetakan:PT Aksara Grafika Pratama

ALAMAT REDAKSI:Kantor Pusat Bank Sumsel Babel Lantai 11

Jl. Gubernur H. Ahmad Bastari No. 7 Silaberanti Kec. Seberang Ulu I,

Jakabaring PalembangEmail: [email protected]

Sidang pembaca yang terhormat. Edisi perdana Majalah Finansial yang terbit April lalu, ternyata mendapatkan apresiasi yang bagus dari banyak pihak.

Terbayar lunas kerja keras awak Majalah Finansial yang sejak awal berupaya menghadirkan majalah yang berkualitas, sebagai representasi dari semangat transformasi budaya yang dilakukan oleh Bank Sumsel Babel.

Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih kepada jajaran direksi Bank Sumsel Babel, terutama Pak Muhammad Adil, selaku Direktur Utama, lalu Pak Faisol Sinin, Sekretaris Perusahaan/Pimpinan Satuan Sekretaris Perusahaan, Pak Fanani, Kepala Humas serta jajaran di Humas Bank Sumsel Babel yang mendukung terbitnya majalah tersebut.

Selanjutnya, tangggungjawab moral bagi kami adalah menghasilkan majalah yang lebih berkualitas lagi pada edisi ini. Salah satu upayanya adalah mengevaluasi kekurangan pada edisi perdana. Dengan begitu, kami bisa memperbaiki dan menyempunakan edisi kedua dan selanjutnya. Seperti kata orang bijak, Relentless improvement and innovation-melakukan perbaikan dan inovasi tiada henti.

Pada edisi kedua ini, kami berupaya menampilkan konten dengan isu terkini, di antaranya proyek jalan tol Palembang-Indralaya dan rencana proyek Light Rail Transit (LRT) Untuk Palembang. Juga pembentukan lembaga alternatif penyelesaian sengketa Perbankan Indonesia (LAPSPI). Lembaga ini dibentuk oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama asosiasi perbankan, yakni Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara), Perhimpunan Bank-bank Nasional (Perbanas), Asbanda, Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo), Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo), dan Perhimpunan Bank Asing (Perbina). Semoga Majalah Finansial edisi II bisa lebih memuaskan pembaca.

Memasuki bulan suci Ramadhan 1436 H/2015, tidak lupa, segenap tim Majalah Finansial mengucapkan selamat berpuasa. Marhaban ya Syahro Ramadhan ya Syahro Syiam.

Redaksi

dapur redaksi

Isi di luar tanggung jawab percetakan

Page 5: Untitled-1 [banksumselbabel.com] Finansial BSB Edisi 2.pdf · sebagai representasi dari semangat transformasi budaya yang dilakukan oleh Bank Sumsel Babel. Untuk itu, kami mengucapkan

Edisi 02 - Juli 2015 | Majalah Finansial | 5

BPD Lebih Nyaman Holding Company untuk Memperkuat BisnisnyaWacana penggabungan bank pembangunan daerah (BPD) mulai terdengar. Ide tersebut menjadi sebuah opsi yang cukup feasible untuk membesarkan dan meningkatkan daya saing bank BUMD dalam menghadapi peta persaingan industri perbankan yangmakin ketat di Tanah Air.

insight

Edisi 01 - Juli 2015 | Majalah Finansial | 5

Page 6: Untitled-1 [banksumselbabel.com] Finansial BSB Edisi 2.pdf · sebagai representasi dari semangat transformasi budaya yang dilakukan oleh Bank Sumsel Babel. Untuk itu, kami mengucapkan

Insight

Langkah penguatan BPD di Tanah Air itu juga seirama dengan program transformasi BPD yang baru—baru ini

diluncurkan oleh Presiden RI Joko Widodo. Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda), tempat berkumpulnya 26 bank milik Pemda se Indonesia itu pun sudah mengapungkan gagasan tersebut dalam pertemuan anggotanya di Bukit Tinggi pada pertengahan Maret lalu.

Untuk mengimplementasikan program transformasi itu, Asbanda telah membentuk lima work stream transformasi, yaitu strategic group BPD, pengembangan SDM, pengembangan produk dan pelayanan. Rencana transformasi BPD itu akhirnya bermuara pada aksi strategic holding di mana setiap BPD masih memiliki otonomi meski sudah menyatu.

Ketua Umum Asbanda Eko Budiwiyono mengatakan pihaknya belum berencana menyusun langkah financial holding.

Strategic holding merupakan

penyatuan produk BPD, jaringan informasi teknologi dan lainnya. “Kami mulai dulu dengan strategic collaboration atau strategic holding, belum masuk financial holding,” katanya.

Asbanda meyakini bakal muncul kekuatan besar perbankan di dalam negeri dengan adanya penyatuan BPD, salah satunya dari sisi aset.

Berdasarkan data yang dihimpun, kinerja aset BPD se-Indonesia terus mengalami pertumbuhan yang positif. Aset bank daerah telah mencapai Rp498,95 triliun per Maret 2015 atau tumbuh 22,39% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang senilai Rp407,66 triliun. Pertumbuhan aset itu membuat BPD menempati peringkat ke-4 dalam perbankan nasional, setelah BRI, Mandiri dan BCA.

“Kekuatan aset BPD ini menunjukkan bahwa apabila BPD seluruh Indonesia bersinergi akan menjadi kekuatan yang solid dalam kancah persaingan industri perbankan nasional, serta dapat memberikan kontribusi lebih optimal bagi perekonomian, khususnya di daerah,”ujarnya.

Selain aset yang tumbuh tinggi, kinerja kredit juga tak kalah mentereng. Realisasi penyaluran kredit BPD di Indonesia sudah mencapai Rp304,49 triliun per Maret 2015 meningkat 13,02% dibandingkan posisi yang sama 2014 senilai Rp269,41 triliun.

Sementara raihan dana pihak ketiga (DPK) juga tumbuh cukup tinggi sebanyak 28,15% dari Rp320,55 triliun pada Maret 2014 menjadi Rp410,78 triliun pada Maret 2015. Penghimpunan DPK itu membuat BPD se-Indonesia mendapat posisi ke-4 besar untuk pengumpulan DPK.

6 | Edisi 02 - Juli 2015 | Majalah Finansial

Page 7: Untitled-1 [banksumselbabel.com] Finansial BSB Edisi 2.pdf · sebagai representasi dari semangat transformasi budaya yang dilakukan oleh Bank Sumsel Babel. Untuk itu, kami mengucapkan

Bank Sumsel Babel Dukung Strategic Holding BPD

Bank Sumsel—Babel mendukung rencana aksi strategic holding bank pembangunan daerah karena dinilai dapat menyatukan kekuatan bank daerah untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) akhir tahun ini. BSB sendiri merupakan salah satu BPD yang memiliki kekuatan modal, teknologi serta SDM yang cukup memenuhi syarat ke arah tersebut.

Direktur Utama Bank Sumsel—Babel (BSB), Muhammad Adil, mengatakan kekuatan bank daerah yang beragam perlu disatukan supaya lebih berdaya saing dalam menghadapi era MEA. “Itu bagus, kami mendukung karena nantinya akan banyak sekali efisiensi dengan sistem yang terintegrasi,” katanya.

Menurutnya, nasabah nanti akan merasakan hal yang sama jika melakukan transaksi perbankan di daerah mana saja. Bank Sumsel babel siap mendukung rencana itu dengan menawarkan dua keunggulannya, yaitu teknologi informasi dan sistem serta prosedur mereka. “Kami punya dua keunggulan, yaitu teknologi serta sistem dan prosedur karena kami telah melakukan pembenahan dan banyak hal yang bisa disambungkan ke Asbanda,” paparnya.

Dalam hal teknologi, dia mencontohkan BSB dapat melakukan sharing teknologi e-banking, ATM maupun infrastruktur.

Bahkan, menurut dia, pihaknya

sudah diajak untuk mengembangkan SDM di BPD—BPD mengingat BSB sudah memiliki learning center tersendiri.

Sebelumnya, Adil mengatakan keberadaan learning center bisa berdampak positif terhadap per-usahaan. Salah satunya menyangkut BOPO di mana perusahaan bisa menjadi lebih efisien.

“Ternyata setelah saya analisa jika mengadakan pelatihan di tempat sendiri terjadi penghematan yang tidak sedikit,”katanya.

BSB telah mendirikan learning center sejak Mei 2014 bertepatan dengan peringatan hari Pendidikan nasional. Saat itu, BSB juga mengundang sejumlah rektor perguruan tinggi dan direktur pascasarjana di Kota Palembang.

Learning center tersebut juga ditujukan sebagai tempat pelatihan untuk meningkatkan kualitas SDM perusahaan.

Masalah kualitas SDM di BPD itu ternyata juga diakui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sehingga OJK pun mendukung transformasi BPD dengan membentuk strategic holding atau strategic group.

Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad mengatakan kurang memadainya tata kelola, SDM, manajemen risiko dan infrastruktur dapat memicu kredit bermasalah sektor produk serta membuat kurangnya daya saing produk BPD.

“BPD perlu bertransformasi untuk membenahi kelemahan struktural tersebut dan memperkuat fondasi organisasi agar mampu tumbuh dan bersaing sehingga lebih berperan dalam perekonomian daerah ke depan,” katanya.

Dia menambahkan terdapat tiga sasaran dalam program transformasi BPD, meliputi daya saing atau kom-petitif, menguatnya ketahanan kelem-bagaan dan meningkatnya kontribusi terhadap pembangunan daerah.

Pada akhirnya, langkah konsoli-dasi dan sinergi itu bisa membuat bank BPD mampu tumbuh menjadi kekuatan utama dalam industri keuangan secara mandiri sebagai aset daerah, maka sesungguhnya, hakekat otonomi daerah telah di-praktikan secara penuh dalam in-dustri perbankan nasional.(Irsad Sati/

Dinda Wulandari/Finansial)

Insight

“Kekuatan aset BPD ini menunjukkan bahwa apabila BPD seluruh Indonesia bersinergi akan menjadi kekuatan yang solid dalam kancah persaingan industri perbankan nasional, serta dapat memberikan kontribusi lebih optimal bagi perekonomian, khususnya di daerah.”

Edisi 02 - Juli 2015 | Majalah Finansial | 7

Page 8: Untitled-1 [banksumselbabel.com] Finansial BSB Edisi 2.pdf · sebagai representasi dari semangat transformasi budaya yang dilakukan oleh Bank Sumsel Babel. Untuk itu, kami mengucapkan

Sama seperti kota besar lainnya, Palembang juga

punya mimpi memiliki moda transportasi

yang nyaman, cepat dan modern. Mimpi itu pun mengerucut pada

pembangunan kereta api ringan (light rapid transit/

LRT).

Laporan Utama

Pemprov Sumatra Selatan pun mencoba mewujudkan mimpi tersebut untuk memenuhi

kebutuhan Palembang sebagai kota metropolis yang mulai terbiasa mengalami kemacetan

Sebenarnya, wacana moda alternatif masa depan itu sendiri sudah mulai diwacanakan sejak 2012 lalu. Akan tetapi, pada saat itu, Pemprov Sumatra Selatan

berencana membangun monorel. Saat itu terdapat enam kota yang berencana membagun monorel. Selain DKI Jakarta dan Palembang, proyek serupa juga direncanakan di Bandung, Surabaya, Makassar dan Padang.

Pemprov Sumsel sempat menggandeng PT True North Bridge Capital (TNB) untuk mewewujudkan investasi proyek monorel senilai Rp5 triliun tersebut. Tetapi

Menjelang Asian Games 2018

Jalan Tol Palembang-Indralaya & Moda LRT

Jadi Mimpi Sumsel

8 | Edisi 02 - Juli 2015 | Majalah Finansial

Page 9: Untitled-1 [banksumselbabel.com] Finansial BSB Edisi 2.pdf · sebagai representasi dari semangat transformasi budaya yang dilakukan oleh Bank Sumsel Babel. Untuk itu, kami mengucapkan

kerjasama dengan investor itu tidak pernah teralisasi, dimana awalnya ditargetkan dimulai pada pengujung 2013, pada tahun ini yang juga urung dilaksnakan. Untuk mewujudkan moda transportasi alternatif yang sangat baru bagi Indonesia itu tidaklah semudah membalikkan telapak tangan.

Kini, Pemprov beralih mengembangkan proyek LRT. Meskipun memiliki beberapa kesamaan, LRT dinilai lebih efektif dan efisien dalam operasionalnya. Bahkan, LRT juga diklaim lebih menguntungkan. Oleh karena itu, Pemprov Sumsel mantap memilih

LRT sebagai moda alternatif di Kota Palembang.

“Kalau LRT, sama seperti rel kereta api biasa. Kalau listrik mati, penumpang LRT bisa langsung turun dan jalan sampai stasiun terdekat dan sifatnya lebih aman,” ujar Sekretaris Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumsel Uzirman Irwandi.

Meski demikian, jalur yang akan dibangun tetap sama, yakni terbagi atas 2 koridor antara Bandara SMB II—Kolonel H. Burlian—Demang Lebar Daun—Angkatan 45—Kapten A. Rivai—Jln. Jenderal Sudirman—Masjid Agung serta koridor 2 yaitu

Masjid Agung—Jakabaring Sport City.

Adapun hal yang cukup berubah signifikan yakni porsi pendanaan dari APBN. Dari sebelumnya, hanya disuntik dana sekitar Rp550 miliar, kini menjadi sekitar Rp4 triliun-Rp7 triliun. Dengan kata lain, pembangunan LRT murni sepenuhnya berasal dari APBN.

Gubernur Sumatra Selatan Alex Noerdin mengatakan keberadaan LRT diperlukan untuk mengurangi kemacetan lalu lintas di Sumatra Selatan, khususnya Palembang. Apalagi, Sumatra Selatan bakal menggelar event internasional, yakni Asian Games pada 2018 mendatang.

“Ini kan dampaknya besar bagi kegiatan sosial ekonomi masyarakat, apabila pembangunan LRT tidak sesegera mungkin dilakukan, akan mengganggu jalannya penyelenggaraan Asian Games. Para atlet atau pihak yang terlibat bisa terkunci di jalan,” katanya.

Alex mengaku pemprov sudah melakukan pemaparan saat Rapat Percepatan Pembangunan LRT di Gedung Sekretariat Negara pada beberapa waktu yang lalu. Dia ber-harap payung hukum terkait pem-bangunan LRT tersebut dapat segera rampung.

Terkait lahan, gubernur mengaku hal itu tidak akan menjadi persoalan karena sebagian besar pembangunan LRT dibangun di atas median atau tengah jalan. Sementara sisanya, seperti pembangunan halte bakal menggunakan lahan milik pemerintah.

Laporan Utama

Deputi Perekonomian Setkab Ratih Nurdiati menerima dokumen pembangunan LRT dari Gubernur Sumsel Alex Nordin, di kantor Setkab, Senin (11/5)

Edisi 02 - Juli 2015 | Majalah Finansial | 9

Page 10: Untitled-1 [banksumselbabel.com] Finansial BSB Edisi 2.pdf · sebagai representasi dari semangat transformasi budaya yang dilakukan oleh Bank Sumsel Babel. Untuk itu, kami mengucapkan

Laporan Utama

10 | Edisi 02 - Juli 2015 | Majalah Finansial

Kepala Dinas Per-hubungan Komunikasi dan Informatika Sumsel Nasrun Umar mengatakan kondisi rasio volume lalu lintas berbanding kapa-sitas jalan ( v/c rasio lalu lintas) di Palembang sudah lebih dari 1 atau terindikasi macet. Bahkan, beberapa ruas jalan utama saat ini memiliki v/c rasio hingga di atas 2.

“V/c rasio diatas 1 itu artinya lalu lintas macet. Nah, ini malah bisa sampai di atas 2. Misalnya, Jalan Basuki Rahmat di level 3,37. Kemudian, Jalan Sukamto di level 2,3. Lalu, ruas jalan Sudirman dengan v/c rasio sebesar 2,01 pada saat ini,” tuturnya.

Apabila hal tersebut dibiarkan, kemungkinan besar jalanan di Palembang akan mengalami grand lock pada 2018. Pada akhirnya, kegiatan event internasional seperti Asian Games yang menjadi agenda prioritas di Sumsel justru malah berisiko terganggu.

Tol Palembang- Inderalaya Mulai Dipatok Presiden

Kabar bahagia itu disampaikan pemerintah provinsi Sumsel melalui billboard di sejumlah jalan utama di Palembang, pesannya singkat namun dapat membuat masyarakat

Sumsel tersenyum bahagia sekaligus lega.

“Alhamdulillah, groundbreaking jalan tol Palembang – Indralaya pada 30 April 2015.” Wajar saja jika peme-rintah provinsi menaruh pesan singkat itu di jalan raya. Proyek itu adalah salah satu proyek infrastruktur yang ditunggu-tunggu masyarakat Sumsel.

Hampir 15 tahun lamanya, ma-syarakat menginginkan pembangun-an Jalan Tol Trans Sumatra yang menghubungkan Aceh hingga Lam-

pung bisa terealisasi. Kini, di tangan Presiden Joko Widodo, mega proyek tersebut akhirnya dimulai.

Pada akhir April 2015 yang lalu, Presiden meresmikan groundbreak-ing ruas tol Palembang-Indralaya dan ruas tol Bakaheuni-Terbanggi Besar. Kedua ruas tol ini merupakan bagian dari tahap pertama dari mega proyek Tol Trans Sumatra.

Ruas tol Palembang-Indralaya nantinya memiliki panjang 22 km, sementara panjang ruas tol Bakauhe-

Sumber: Kementerian PU-Pera, diolah

Perkiraaninvestasi Rp44 triliun

Lampung-Palembang

358km

Ruas UtamaJalan TolTrans Sumatra

303km

Perkiraaninvestasi Rp63 triliun

Palembang–Bengkulu

610km

Palembang-Pekanbaru

Perkiraaninvestasi Rp95 triliun

Pekanbaru-Padang

242km

Perkiraaninvestasi Rp35 triliun

Pekanbaru-Medan

548km

Perkiraan investasi Rp64 triliun

172km

Medan-Sibolga Perkiraaninvestasi Rp30 triliun

Medan-Banda Aceh

460km

Perkiraaninvestasi Rp95 triliun

Page 11: Untitled-1 [banksumselbabel.com] Finansial BSB Edisi 2.pdf · sebagai representasi dari semangat transformasi budaya yang dilakukan oleh Bank Sumsel Babel. Untuk itu, kami mengucapkan

Edisi 02 - Juli 2015 | Majalah Finansial | 11

Laporan Utama

ni-Terbanggi Besar mencapai 139 km. Pemerintah menargetkan ruas tol tersebut dapat rampung dalam waktu tiga tahun.

Presiden yang biasa disapa Jokowi ini menilai keberadaan Tol Trans Sumatra sangat penting, ter-utama bagi perekonomian di Suma-tra. Sayangnya, mega proyek yang ditaksir membutuhkan biaya Rp273 triliun tersebut justru terkatung-katung nasibnya.

“Makanya, pada November yang lalu, saya minta proyek Tol Trans Sumatra ini harus dimulai, maksimal 6 bulan ke depan, bagaimana pun caranya. Sekarang terbukti kurang dari enam bulan bisa dimulai,” ujarnya.

Menurutnya, waktu tempuh Palembang-Lampung saat ini seti-daknya memerlukan waktu hingga 9 jam. Namun, apabila ruas jalan tol Palembang-Lampung sudah terhubung, waktu yang dibutuhkan menjadi hanya sekitar 3 jam.

“Selama ini, harga barang mahal karena biaya transportasi di Indo-nesia itu tiga kali lipat lebih mahal dibandingkan dengan negara tet-angga. Oleh karena itu, jalan tol ini sangat penting,” ujar mantan Guber-nur DKI Jakarta ini.

Jokowi juga meminta gubernur se-Sumatra untuk turut mendukung proyek Tol Trans Sumatra, terutama terkait pembebasan lahan. Menurut-nya, pemerintah daerah harus dapat bersikap tegas dalam menyelesaikan proses pembebasan lahan tersebut.

Dalam pembangunan ruas tol tersebut, PT Hutama Karya (Perse-

ro) akan menjadi aktor utama dalam pembangunan ruas tol tersebut. Hal ini sesuai dengan Peraturan Presiden No. 100/2014 tentang percepatan pembangunan jalan tol di Sumatra.

Sementara itu, Gubernur Sum-sel Alex Noerdin mengaku ruas tol Palembang-Simpang Indralaya me-mang harus segera dibangun meng-ingat kondisinya yang sudah mende-sak. Maklum saja, hampir saban hari jalan raya Palembang – Indralaya macet.

Kemacetan itu disebabkan tingginya intensitas kendaraan yang lalu—lalang di sepanjang jalan tersebut, belum lagi truk—truk yang kerap berseliweran mengangkut hasil bumi Sriwijaya, utamanya batu bara dan kayu menambah kepadatan arus lalu lintas di sana.

Jika jalan tol tersebut tereal-isasi maka keluhan—keluhan dari

segenap lapisan masyarakat itu bisa diatasi. Oleh karena itu, pemerintah provinsi bersama pusat menggenjot pemba ngunan proyek dengan ditan-dai ground breaking pada akhir April 2015.

Di sisi lain, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumatra Se-latan Ahmad Rizal mengaku pelaku bisnis sangat mendukung upaya presiden dalam mendorong pertum-buhan perekonomian dengan cara mempercepat pembangunan infra-struktur.

Rizal meyakini dimulainya pem-bangunan Tol Trans Sumatra terse-but bakal membuat Sumatra kian dilirik para investor. Menurutnya, Sumatra Selatan bakal kebanjiran investasi dibandingkan dengan provinsi lainnya.

Senada, Direktur Utama Bank Sumsel Babel Muhammad Adil mengaku proyek infrastruktur dari pemerintah pusat, seperti Tol Trans Sumatra merupakan peluang bagi Bank Sumsel Babel untuk mening-katkan kinerjanya.

“Jangan sampai, Bank Sumsel Babel sekadar menjadi penonton di tengah hiruk pikuk pembangunan di Sumsel dan Babel. Kami harus ikut andil dalam pembangunan agar ki-nerja kami semakin baik,” katanya.

Akan tetapi, Adil mengaku Bank Sumsel Babel perlu terlebih dahulu meningkatkan modal karena kapa-sitas modal saat ini masih terlam-pau kecil untuk menangkap secara maksimal peluang yang ada. (Ring-

kang Gumiwang/Dinda Wulandari/

Finansial)

“Jangan sampai, Bank Sumsel Babel

sekadar menjadi penonton di

tengah hiruk pikuk pembangunan di

Sumsel dan Babel. Kami harus ikut andil dalam pembangunan

agar ki nerja kami semakin baik.”

Page 12: Untitled-1 [banksumselbabel.com] Finansial BSB Edisi 2.pdf · sebagai representasi dari semangat transformasi budaya yang dilakukan oleh Bank Sumsel Babel. Untuk itu, kami mengucapkan

Laporan Utama

Perbankan dipilih menjadi jembatan karena dipercayai oleh pembeli dan penjual bahwa

pembayaran dan pengiriman barang yang menjadi objek transaksi akan aman dilakukan dengan melibatkan bank sebagai pihak ketiga.

Jadi jangan heran, kesuksesan sebuah bank ditentukan oleh faktor kadar kepercayaan yang terbangun atas dirinya. Pendek

kata, perbankan sebagai industri keuangan hidup dari membangun dan menjual kepercayaan.

Terjadinya peningkatan volume perdagangan antar benau, antar negara, domestik dan lokal ikut mendongkrak layanan dokumen pembayaran yang dikelola perbankan. Dalam hal ini, kita mengenal surat pembayaran dalam perdagangan antara pembeli dan penjual dalam bentuk Letter of Credit (L/C) beserta turunannya.

Perbankan dengan kegiatan perdagangan mempunyai relasi yang panjang dalam

sejarah perekonomian. Bank menjembatani dan melakukan intermediasi

antara pembeli dan penjual yang berada di dua lokasi

yang berbeda.

Bank Sumsel Babel Ingin Jadi Raja L/C di Daerah

12 | Edisi 02 - Juli 2015 | Majalah Finansial

Page 13: Untitled-1 [banksumselbabel.com] Finansial BSB Edisi 2.pdf · sebagai representasi dari semangat transformasi budaya yang dilakukan oleh Bank Sumsel Babel. Untuk itu, kami mengucapkan

Banyak bank-besar besar di dunia yang bersaing memperebutkan kue pasar dalam layanan kegiatan perdagangan antar benua dan negara. Di Indonesia sendiri banyak bank yang bersaing dalam layanan L/C dan sejenis. Bank swasta nasional dan BUMN bersaing ketat dengan perbankan global yang sudah memiliki kantor perwakilan di Indonesia.

Di tengah peta persaingan antar bank besar itu, menjadi sangat menarik untuk melihat upaya bank dalam kelompok Bank Pembangunan Daerah yang jumlahnya mencapai 26 bank untuk ikut mengias kue yang ada di pasar. Karakter bank BPD yang kuat jaringannya di daerah sesungguhnya mempunyai peluang untuk merebut lebih banyak porsi pasar di daerahnya. Hal ini bisa dilakukan oleh beberapa BPD yang

dianggap sudah kuat organisasi dan infrasruktur pendukungnya, terutama infrastuktur bidang teknologi informatikanya.

Bank Sumsel Babel termasuk salah satu dari sedikit BPD yang memiliki potensi untuk bersaing dalam layanan dokumen perdagangan di Sumsel dan Babel yang menjadi basis operasionalnya. Kedua provinsi ini sangat kuat aktifitas perdagangannya untuk berorientasi ekspor dengan komoditas unggulan terdiri dari karet, minyak kelapa sawit mentah (CPO), timah, dan batubara. Banyak korporasi besar maupun menengah yang terjun dalam bisnis keempat komoditas andalan Sumsel dan Babel tersebut.

Dalam catatan BPS Sumsel nilai ekspor Sumatera Selatan pada April 2015 sebesar US$273,13 juta yang terdiri dari ekspor migas sebesar US$ 37,73 juta

dan komoditi non migas sebesar US$235,41 juta. Nilai ekspor itu mengalami peningkatan sebesar 26,44% dibandingkan dengan realisasi bulan sebelumnya tapi menurun 0.34% dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya.

Pengapalan tujuan Malaysia, Amerika Serikat dan India menjadi tujuan utama ekspor dari Sumsel pada periode Januari - April 2015, dengan nilai transaksi masing-masing mencapai US$236,79 juta, US$148,38 juta dan US$102,72 juta. Ketiga negara tujuan ekspor itu menguasai 51,61% dari total nilai ekspor Sumsel. Tujuan eskpor ke Uni Eropa sendiri mencapai US$92,05 juta atau 9,74% dari total nilai ekspor Bumi Sriwijaya. Untuk ke kawasan ASEAN sendiri mencapai US$279,13 juta atau 29,53% dari total nilai ekspor.

Sebaliknya, realisasi impor Sumsel pada April 2015 sebesar US$66,53 juta yang terdiri dari impor migas sebesar US$1,24 juta dan nonmigas sebesar US$ 65,29 juta. Kinerja impor itu mengalami penurunan sebesar 50,99% dibandingkan dengan realisasi Maret 2015. Negara asal impor terbesar bagi Sumsel selama periode Januari – April 2015, yaitu Tiongkok dengan nilai impor sebesar US$145,11 juta, Malaysia dengan nilai impor US$45,70 juta dan Jerman dengan nilai impor mencapai US$37,20 juta.

Bank Sumsel Babel memiliki peluang untuk masuk dalam

Laporan Utama

Edisi 02 - Juli 2015 | Majalah Finansial | 13

Page 14: Untitled-1 [banksumselbabel.com] Finansial BSB Edisi 2.pdf · sebagai representasi dari semangat transformasi budaya yang dilakukan oleh Bank Sumsel Babel. Untuk itu, kami mengucapkan

Laporan Utama

kegiatan perdagangan tersebut sehingga mampu memacu kegiatan bisnis perseroan dalam menghasilkan fee based income atau pendapatan nonbunga dalam layanan jasa perbankan.

Assistant Vice President International and FI Departement BSB, Janardono Tanuhito, mengatakan pihaknya punya potensi untuk berkembang menjadi salah satu pemain penting dalam kegiatan perdagangan ekspor mapun impor di Sumsel dan Babel.

“Bahkan kami di Divisi Treasuri dan Internasional ditargetkan mulai tahun ini menjadi salah satu divisi andalan yang didorong menjadi profit center. Layanan dokumen perdagangan kami mulai banyak diminati oleh eksportir maupun importir,” ujarnya kepada Tim Majalah Finansial di ruangan kerjanya, pada akhir Mei lalu.

Janardono Tanuhito yang familiar disebut Doni itu mengatakan secara bertahap Bank Sumsel Babel didorong menjadi menjadi raja L/C dan produk sejenisnya untuk aktifitas perdagangan di Sumsel dan Babel.

“Kinerjanya cukup bagus bahkan target revenue kami sudah terpenuhi untuk tahun ini sehingga kami sudah dianggap profit center,” katanya lagi.

Bank Sumsel Babel memberikan perhatian khusus untuk empat komoditas perdagangan utama di Sumsel dan Babel, yaitu karet, batubara, CPO, dan timah.

Dia memaparkan salah satu komoditas utama Sumsel, yaitu karet, sudah menguasai pangsa pasar ekspor nasional sebanyak 30%. Adapun timah telah menorehkan market share 30% di dunia.

Perdagangan Domestik Mulai Jadi Primadona

Selain intensif mengelola penerbitkan L/C, bank BUMD milik pemda se Sumsel dan Babel ini juga mengelola layanan SKBDN untuk kebutuhan dokumen pembayaran bagi perdagangan antar pulau atau domestik.

Doni mengaku layanan SKBDN Bank Sumsel Babel mulai banyak diminati oleh bank mitra yang meru-pakan bank bank besar di tanah air. “Permintaan SKBDN kepada kami itu cukup besar untuk ukuran kami. Dari salah satu bank mitra saja kami mentransaksikan SKBDN itu mencapai hampir separoh target kami tahun ini yang nilainya sekitar Rp500 miliar. Untuk ukuran BPD ini cukup menggembirakan.”

Tren makin meningkatnya aktifitas layanan SKBDN itu, menurut Doni, sangat mengembirakan di tengah tren penurunan aktifitas layanan L/C yang dihadapi oleh semua perbankan di tanah air.

“Sebetulnya jumlah transaksi L/C belakangan ini tidak setinggi tahun—tahun sebelumnya saat harga komoditas sedang bagus di pasar dunia. Tetapi sekarang kami justru banyak melayani dokumen

SKBDN untuk perdagangan domestik atas permintaan mitra bank nasional.”

Namun, manajemen BSB sendiri mengaku tidak surut menjalankan layanan L/C kepada perdagangan luar negeri Sumsel karena pihaknya sudah menyiapkan strategi untuk menghadapi sejumlah tantangan.

Dia mengatakan sesuai karak-teristiknya, bank itu bersifat follow the trade atau follow the costumer. Saat perdagangan sedang lesu atau menurun maka bank akan mera-sakan penurunan tersebut. “Itu tidak hanya kami yang merasakan-nya tetapi semua bank di Sumsel yang mengandalkan komoditas ekspor juga,” katanya.

Tantangan selanjutnya adalah antara eksportir dan importir sudah menjadi regular buyer sehingga sebetulnya mereka sudah tidak membutuhkan L/C sebagai penjamin atau pengikat kepercayaan. Untuk menghadapi tantangan tersebut, menurut dia, BSB sudah memasang strategi, yaitu menjual apa yang nasabah butuhkan. “Pebisnis itu melihat apakah bank tersebut kompetitif atau tidak, dan bagaimana servis atau layanan yang diberikan dan ini yang kami benahi, soal interest kami cukup bersaing,”ujarnya.

BSB juga tengah mencari peluang baru yang akan memunculkan transaksi L/C di perdagangan luar negeri Sumsel. (Dinda Wulandari/Irsad Sati/

Finansial)

14 | Edisi 02 - Juli 2015 | Majalah Finansial

Page 15: Untitled-1 [banksumselbabel.com] Finansial BSB Edisi 2.pdf · sebagai representasi dari semangat transformasi budaya yang dilakukan oleh Bank Sumsel Babel. Untuk itu, kami mengucapkan

Edisi 02 - Juli 2015 | Majalah Finansial | 15

LAPSPI, Niat Baik Perbankan untuk Profesional MelayaniDalam dunia bisnis, sengketa merupakan suatu hal yang tidak terhindarkan. Sengketa seringkali timbul dan harus dihadapi oleh setiap pihak yang terlibat di dalamnya. Biasanya, sengketa diselesaikan secara kekeluargaan atau melalui pengadilan.

Jika perselisihan yang ada bisa dibicarakan dan diselesaikan secara baik, tentunya penyelesaian

secara kekeluargaan merupakan cara yang efisien, baik dari sisi waktu dan biaya. Namun, penyelesaian sengketa juga sering dilakukan melalui pengadilan.

Dalam hal ini, waktu yang terpakai lebih banyak dan harus merogoh kocek lebih dalam karena harus melalui tahap-tahapan peradilan yang ada. Tapi faktanya, penyelesaian sengketa tersebut justru banyak melalui pengadilan.

Hal ini tidak salah, karena pihak yang bersengketa ingin memperoleh kepastian dan kejelasan secara hukum terhadap

obyek sengketa. Yang pasti, secara umum putusan pengadilan menghasilkan pihak yang menang dan pihak yang kalah.

Sengketa bisnis juga terjadi di sektor perbankan. Sepanjang 2014, jumlah pengaduan jasa keuangan yang diterima Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencapai 2.197 pengaduan. Dari total jumlah pengaduan tersebut, masalah perbankan paling sering diadukan.

Melihat kondisi tersebut, OJK bersama asosiasi perbankan membentuk Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa Perbankan Indonesia (LAPSPI). Rencananya, LAPSPI ini mulai efektif berjalan pada Januari 2016 mendatang.

LAPSPI merupakan lembaga

independen yang membantu konsumen dan lembaga perbankan untuk bersama-sama mencari solusi secara musyarawarah dan mufakat. Penyelesaian sengketa melalui LAPSPI akan lebih efisien dibandingkan melalui peradilan umum.

Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Kusumaningtuti Sandriharmy Soetiono mengungkapkan proses penyelesaian melalui LAPSPI bakal lebih cepat dan berbiaya murah.

“LAPSPI ini akan membantu individual yang mengalami sengketa dengan lembaga keuangan. LAPSPI ini juga nantinya bekerja secara

Laporan Utama

Page 16: Untitled-1 [banksumselbabel.com] Finansial BSB Edisi 2.pdf · sebagai representasi dari semangat transformasi budaya yang dilakukan oleh Bank Sumsel Babel. Untuk itu, kami mengucapkan

16 | Edisi 02 - Juli 2015 | Majalah Finansial

Laporan Utama

independen, dan membantu menyelesaikan masalah secara adil,” ujarnya.

LAPSPI juga diharapkan mampu menyediakan mediator, ajudikator, dan arbiter yang handal dalam menyelesaikan sengketa konsumen. Alhasil, penyelesaian sengketa konsumen benar-benar berjalan sesuai harapan dan aturan yang ada.

Kusumaningtuti menambahkan penyelesaian sengketa hendaknya tidak mencari kalah menang, tetapi lebih menekankan pada pentingnya mencari kesepakatan yang win-win solution. Dengan demikian, hubungan bisnis antara konsumen dan pelaku usaha perbankan tetap langgeng.

OJK Sumsel Dorong LAPSPI Di Sumsel Dan Babel

Sementara itu, Kepala OJK Sumatra Selatan Patahuddin mendorong agar LAPSPI juga dibentuk di daerah untuk menangani sengketa antara perbankan dan nasabah. Hal ini bertujuan agar penanganan sengketa lebih mudah.

“LAPSPI ini memang lembaga yang baru dibentuk, kami melihat akan lebih baik kalau setiap cabang industri juga punya lembaga alternatif,” katanya

Sebetulnya, lanjut Patahuddin, penyelesaian sengketa antara nasabah dan perbankan itu dapat dibantu OJK. Bahkan sebelum OJK terbentuk, Bank Indonesia

memiliki satuan kerja Departemen Investigasi dan Mediasi Perbankan.

“Tapi kan ternyata begitu banyak sehingga dibentuk peraturan OJK yang membolehkan membentuk lembaga alternatif oleh industri. Tetapi, ini juga bukan berarti OJK tidak mampu mengatasi masalah nasabah. Ini hanya agar dapat memperluas layanan saja,” tuturnya

Hingga saat ini, OJK Sumsel menerima sebanyak 120-150 pengaduan masyarakat terkait masalah jasa keuangan. Jumlah tersebut cenderung meningkat karena pada Oktober 2014 yang lalu, jumlah pengaduan hanya sebanyak 66 laporan.

Pengaduan tersebut itu disampaikan masyarakat, baik

Page 17: Untitled-1 [banksumselbabel.com] Finansial BSB Edisi 2.pdf · sebagai representasi dari semangat transformasi budaya yang dilakukan oleh Bank Sumsel Babel. Untuk itu, kami mengucapkan

Edisi 02 - Juli 2015 | Majalah Finansial | 17

melalui surat elektronik, telepon maupun mendatangi langsung kantor perwakilan OJK. Mayoritas pengaduan tersebut antara lain terkait masalah suku bunga kredit maupun restrukturisasi kredit.

Sekedar informasi, keenam asosiasi yang mendirikan LAPSPI a.l. Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas), Asosiasi Bank Daerah (Asbanda), Himpunan Bank Negara (Himbara), Perbarindo, Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo), dan Perhimpunan Bank Asing (Perbina).

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Bank Sumsel Babel Faisol Sinin mengaku selama ini Bank Sumsel Babel belum pernah sekalipun bersengketa dengan nasabah. Meski demikian, dia menilai keberadaan LAPSPI cukup penting demi menjaga iklim usaha tetap kondusif.

“LAPSPI ini sebagai antisipasi saja, apabila terjadi sengketa. Apalagi, penyelesaian sengketa melalui LAPSPI bisa lebih cepat dibandingkan dengan melalui peradilan umum. Tapi tetap sebisa mungkin jangan sampai muncul sengketa bisnis,” katanya.

Faisol juga berharap penyelesaian sengketa melalui LAPSPI juga sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku saat ini. Dengan demikian, hasil atau keputusan dari pihak LAPSPI tersebut bisa diakui secara hukum dan sah.

Di samping itu, dia juga meminta OJK atau pihak LAPSPI untuk melakukan sosialisasi kepada pihak perbankan dan nasabah di daerah, lebig gencar lagi. Pasalnya, banyak pelaku usaha perbankan yang belum mengetahui rencana pembentukan LAPSPI tersebut.

Senada, Ketua Perhimpunan Bank Umum Nasional (Perbanas) Sigit Pramono juga menyambut baik terbentuknya LAPSPI. Menurutnya, LAPSPI mampu memberikan keadilan tidak hanya untuk konsumen, tetapi bagi perbankan itu sendiri.

“Kadang-kadang apabila ada kasus, yang sering disalahkan itu adalah pihak lembaga keuangan atau banknya. Padahal, pihak bank belum tentu salah. Tetapi, mereka cenderung memilih membayar ganti rugi agar citra bank tidak tercoreng. Ini kan tidak adil,” ujarnya.

Oleh karena itu, Sigit menilai adanya LAPSPI merupakan suatu kemajuan karena sesuai dengan praktik umum di luar negeri, dimana penyelesaian sengketa tersebut dilakukan oleh lembaga independen, bukan oleh regulator. (Ringkang

Gumiwang/Dinda Wulandari/Finansial)

Laporan Utama

“LAPSPI ini sebagai antisipasi saja, apabila terjadi sengketa. Apalagi, penyelesaian sengketa melalui LAPSPI bisa lebih cepat dibandingkan dengan melalui peradilan umum. Tapi tetap sebisa mungkin jangan sampai muncul sengketa bisnis.”

Page 18: Untitled-1 [banksumselbabel.com] Finansial BSB Edisi 2.pdf · sebagai representasi dari semangat transformasi budaya yang dilakukan oleh Bank Sumsel Babel. Untuk itu, kami mengucapkan

Finansial & Modal

Penjualan rumah dan sebagian besar produk

properti di dunia, termasuk di Indonesia sangat mengandalkan

bantuan skim pembiayaan yang

disebut dengan Kredit Pemilikan Rumah

(KPR).

Pelonggaran LTV:Kredit Rumah MendapatkanAngin Segar

Dalam salah satu hasil survei yang dilakukan oleh Bank Indonesia

pernah disebutkan sekitar 77,23% dari konsumen perumahan memi-lih menggunakan KPR sebagai media pembayaran.

KPR dalam transaksi pasar perumahan itu sudah seperti dua sisi mata uang yang tidak bisa

dipisah kan. Di negara manapun, KPR menjadi alat pembayaran yang paling mendominasi dalam proses transaksi jual beli rumah.

Sebenarnya kebutuhan pembia-yaan dalam industri perumahan tidak hanya soal kredit konsumer, tapi juga terkait dengan kredit kon-struksi dan kredit modal kerja yang dibutuhkan oleh developer untuk menggarap proyek propertinya.

Untuk itu, dalam perkembang-annya, antara pengembang dan per-bankan sering ada kerjasama kom-plimen fasilitas KPR dengan kredit konstruksi dan modal kerja sehingga melibatkan secara langsung pengem-bang, konsumen dan perbankan dalam kerjasama skim pembiayaan walau dilakukan secara terpisah.

Seiring dengan pertumbuhan industri properti yang besar di

18 | Edisi 02 - Juli 2015 | Majalah Finansial

Page 19: Untitled-1 [banksumselbabel.com] Finansial BSB Edisi 2.pdf · sebagai representasi dari semangat transformasi budaya yang dilakukan oleh Bank Sumsel Babel. Untuk itu, kami mengucapkan

Indonesia, menjadikan aktifitas pembiayaan properti makin mem-besar pula. Bahkan pertumbuhan kredit properti menjadi salah satu pendorong utama bagi ekspansi kredit perbankan nasional. Dalam beberapa tahun terakhir tercatat pertumbuhan kredit properti itu rata-rata di atas 20%.

Terkait dengan ini, pasar pro-perti mendapat angin segar dari bank sentral yang menjanjikan untuk merevisi aturan Loan to Value (LTV) atau kebijakan yang terkait dengan ketentuan besaran uang muka rumah ber-KPR.

Bank Indonesia menjanjikan mulai Juni 2015 akan melonggar-kan kebijakan LTV yang selama ini mewajibkan pembayaran uang muka beli rumah sebesar 30% sejak Juni 2012. Kebijakan lama itu diperlonggar menjadi 20%.

Penurunan porsi uang muka diyakini banyak pelaku pasar pro-perti dari kalangan perbankan dan industri properti akan menaikan kemampuan mendapatkan KPR bagi masyarakat dalam membeli rumah.

Pertengahan Mei lalu, Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah memperkirakan kebijakan pelong-garan ini dapat mendorong penam-bahan kredit baru sekitar Rp80 triliun dan mendorong 0,1% hingga 0,2% produk domestik bruto (PDB).

Merujuk pada statistik perbank-an Indonesia pada posisi Maret 2015 tercatat nilai pembiayaan KPR yang disalurkan oleh bank umum mencapai Rp305,95 triliun atau meningkat 12,48% diban-

dingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year).

Pemberlakuan kebijakan pelonggaran LTV baru akan terli-hat dampaknya terhadap kinerja kredit perbankan pada kuartal II tahun ini.

Pasar Kelas Menengah Kembali Berdarah

Kue pasar KPR terbesar dan ter-kuat di industri perumahan nasional itu ada pada kelompok pasar kelas menengah ke bawah, yang kalau diukur dari harga propertinya ada pada pasar properti Rp300 juta ke bawah. Cushman & Wakefield Indonesia, perusahaan riset global yang membuka perwakilan di Jakarta, menyebutkan sekitar 75% dari total nilai akad kredit KPR ber-asal dari kalangan konsumen rumah menengah bawah.

Pasar kelas menengah ini ba nyak digerakkan oleh kalangan karyawan dan pegawai peme-rintahan yang daya tahan pasar sangat kuat, sehingga risiko kredit macetnya terkontrol. Selama ini yang menguasai segmen pasar ini adalah PT Bank Tabungan Negara Tbk,. (BTN) dan jaring-an bank pembangunan daerah (BPD). Belakangan sejumlah bank nasional mulai masuk ke segmen ini, terutama PT Bank Negara Indonesia Tbk, (BNI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) yang terlihat agresif dalam beberapa tahun belakangan ini.

Bagi BPD sendiri penggarapan pasar KPR kelas menengah bawah

sangat dimungkinkan karena pem-beli terbesarnya di daerah adalah pegawai pemerintahan daerah yang notabene adalah nasabah BPD. Dalam hal ini, menggarap calon de bitur dari kalangan pegawai pemda sangat menguntungkan bagi BPD dari sisi manajemen risiko kredit dan kelancaran penjaminan kredit.

Di sisi lain, pemerintah telah menurunkan tingkat suku bunga KGS/KPR FLPP dari 7,5% menjadi 5% dengan tenor kredit hingga 20 tahun, yang tujukan untuk skim pembiayaan pembelian rumah bagi masyarakat berpenghasilan di bawah Rp4 juta per bulan. Apalagi, pemerintah cuma mene-tapkan uang muka untuk program perumahan bersubsidi hanya sebe-sar 5% dari nilai harga rumah yang berkisar Rp120 juta per unit.

Perbaikan kebijakan pembiaya-an ini akan turut meningkatkan penetrasi kredit perumahan di seg-men pasar menengah ke bawah. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) sendiri berencana menyiapkan dana Rp 10 triliun untuk sektor perumahan di 2015. Pemerintah akan memanfaatkan anggaran itu untuk merealisasikan pembangun-an satu juta unit hunian selama 2015, yang mencangkup pem-bangunan langsung oleh perintah sebanyak 100 ribu unit dan dan 900 ribu unit melalui skim pem-biayaan, termasuk program KGS-FLPP yang melibatkan pengem-bang swasta. (Irsad Sati/Finansial)

Finansial & Modal

Edisi 02 - Juli 2015 | Majalah Finansial | 19

Page 20: Untitled-1 [banksumselbabel.com] Finansial BSB Edisi 2.pdf · sebagai representasi dari semangat transformasi budaya yang dilakukan oleh Bank Sumsel Babel. Untuk itu, kami mengucapkan

20 | Edisi 02 - Juli 2015 | Majalah Finansial

Finansial & Modal

Skim pembiayaan kredit konsumer untuk MPR ini menggunakan program Kredit Griya Sejahtera

Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KGS-FLPP) yang didukung oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera).

Direktur Utama Bank Sumsel Babel (BSB) Muhammad Adil me -ngatakan program tersebut merupa-kan fasilitas kredit dari Bank Sumsel Babel bagi masyarakat berpenghasil-an rendah atau berpenghasilan di bawah Rp4 juta per bulan.

“Program ini merupakan salah satu dukungan kami terhadap ren-cana pemerintah dalam memba-ngun 1 juta rumah pada tahun ini,” ujarnya usai menandatangani nota kesepahaman antara BSB dengan DPD Real Estate Indonesia (REI) Sumsel, Kamis (28/05).

Program KPR yang dikem-bangkan oleh bank kebanggaan

masyarakat Sumsel dan Babel ini sangat menarik karena mengguna-kan tingkat suku bunga kredit hanya 5% sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah dalam program KGS-FLPP, dengan jangka waktuKPR hingga 20 tahun.

Bahkan, calon debitur hanya perlu menyediakan uang muka/DP sebesar 5% dari harga rumah yang ditetapkan paling tinggi seharga Rp118 juta.

Adil optimistis target pembia-yaan konsumer untuk 1000 unit

rumah itu bisa dicapai dengan menyasar potensi debitur dari kalang an masyarakat yang mem-butuhkan perumahan yang masih besar jumlahnya di Sumsel dan Babel.

Salah satu strateginya, mana-jemen mengandeng asosiasi pengembang yang menyediakan perumahan kelas MPR, seperti Dewan Pimpinan Daerah Realestat Indonesia Sumsel.

Menurut Adil, sektor properti merupakan salah satu fokus pem-

BSB Gandeng REI Garap KPR untuk1000 Unit RumahBank Sumsel Babel (BSB) kembali memperkuat komitmen dalam membiayai konsumen perumahan kelas masyarakat berpenghasilan rendah dengan membidik pembiayaan untuk 1.000 unit pada tahun ini.

Page 21: Untitled-1 [banksumselbabel.com] Finansial BSB Edisi 2.pdf · sebagai representasi dari semangat transformasi budaya yang dilakukan oleh Bank Sumsel Babel. Untuk itu, kami mengucapkan

Finansial & Modal

biayaan Bank Sumsel Babel pada tahun ini. Rencananya, total pem-biayaan Bank Sumsel Babel tahun ini ditargetkan sebesar Rp1,5 triliun. Sayangnya, dia tidak menyebutkan kisaran porsi dari sektor properti.

Sedangkan, Ketua DPD REI Sumsel Herryadi Bengawan menutur-kan penandatanganan nota ke se pa-ham an tersebut merupakan upaya REI Sumsel untuk merealisasikan pemba-ngunan rumah MBR sebanyak 15.000 unit Sumatra Selatan pada tahun ini.

“Ini merupakan upaya kami agar kebutuhan untuk merealisasikan rumah MBR itu siap. Kami optimis pembangunan 15.000 unit rumah MBR bisa terealisasi, apalagi peme-rintah dan perbankan ikut mendu-kung,” katanya.

Herryadi mengaku bisnis pro perti di Sumatra Selatan pada awal tahun ini belum terlihat bergairah. Bahkan, lanjutnya, realisasi pembangunan rumah MBR di Sumatra Selatan pada periode Januari-April 2015 baru 20% atau 3.000 unit dari target pada tahun ini.

Namun, dia yakin bisnis pro-perti akan kembali bergairah se iring de ngan kebijakan pemerintah, seper-ti diturunkannya bunga pembiayaan rumah dari 7,25% menjadi 5%, serta rencana menurunkan uang muka rumah MBR, dari 5% menjadi 1%.

Khusus di Kota Palembang, lanjut-nya, REI juga semakin terbantu karena pemerintah kota telah mengeluarkan peraturan daerah (perda) yang membe-baskan retribusi untuk izin mendirikan bangun an (IMB) untuk rumah bersub-sidi bagi MBR. (Irsad Sati/Finansial)

Edisi 02 - Juli 2015 | Majalah Finansial | 21

Page 22: Untitled-1 [banksumselbabel.com] Finansial BSB Edisi 2.pdf · sebagai representasi dari semangat transformasi budaya yang dilakukan oleh Bank Sumsel Babel. Untuk itu, kami mengucapkan

22 | Edisi 02 - Juli 2015 | Majalah Finansial22 | Edisi 02 - Juli 2015 | Majalah Finansial

Era layanan kredit dan tabungan itu sudah lewat. Melalui penguasaan infrastuktur TI yang

handal membuka banyak ruang bagi perbankan untuk mengembangkan berbagai produk layanan di luar layanan kredit dan produk tabungan. Salah satunya adalah layanan cash management yang kini marak digarap oleh perbankan nasional menjadi mesin pengeruk uang untuk meraih pendapatan nonbunga atau sering disebut dalam dunia perbankan dengan fee based income. Banyak bank kini mengandalkan laba dari produk layanan semacam ini, bahkan menjadi siasat untuk keluar dari situasi

pelambatan penyaluran kredit.Bank Sumsel Babel yang tumbuh

sebagai bank pembangunan daerah mulai serius melihat peluang usaha di bidang layanan cash management tersebut. Direktur Utama Bank Sumsel Babel Muhammad Adil mengatakan sudah saatnya bank milik pemda se provinsi Sumatera Selatan dan Bangka Belitung ini mulai intensif berkembang dalam produk layanan cash management.

Berbagai institusi pemerintahan, perguruan tinggi, dan korporasi yang ada di Provinsi Sumsel dan Babel bekerjasama dengan Bank Sumsel Babel terkait dengan layanan cash management.

Bank Sumsel Babel Mulai Gesit Garap Cash Management

Perbankan di era modern yang ditopang oleh kemajuan teknologi informatika bukan lagi sekadar institusi keuangan yang hanya sibuk dengan layanan kredit dan tabungan kepada nasabahnya.

Era layanan kredit dan pelambatan penyaluran kredit.

Bank Sumsel

Mulai Gesit Cash

Management

ditopang oleh kemajuan teknologi informatika bukan lagi sekadar institusi keuangan yang hanya sibuk dengan layanan kredit dan tabungan kepada

Finansial & Modal

Page 23: Untitled-1 [banksumselbabel.com] Finansial BSB Edisi 2.pdf · sebagai representasi dari semangat transformasi budaya yang dilakukan oleh Bank Sumsel Babel. Untuk itu, kami mengucapkan

Edisi 02 - Juli 2015 | Majalah Finansial | 23Edisi 02 - Juli 2015 | Majalah Finansial | 23

Finansial & Modal

Edisi 01 - April 2015 | Majalah Finansial | 23

Misalnya dengan Pemprov Sumatera Selatan, Pemprov Babel, hingga semua kabupaten dan kota di kedua provinsi tersebut sudah terikat kerjasama dengan Bank Sumsel Babel untuk pelaksanaan Cash Management System (CMS). Kerjasama ini dibawah supervisi dari BPK untuk menciptakan iklim tata kelola keuangan dan anggaran yang transparan, akuntabel, dan efisien dalam sistem pemerintahan di dae-rah. Sebagai institusi keuangan, Bank Sumsel Babel menyediakan infra-struktur TI untuk mengembangkan pengelolaan transaksi anggaran pemda secara online dan termonitor. Layanan cash management itu juga ditujukan untuk agar pengelolaan anggaran pemda berjalan secara eletronik-audit Finanncial Tracking.

Kerjasama cash management dengan lembaga pemerintah daerah itu tidak hanya berhenti sampai di situ, Bank Sumsel Babel bahkan juga mengembangkan la yanan dibidang sistem payment terkait dengan tran-saksi pembayaran pajak kendaraan dengan mengembangkan E-Samsat. Kerjasama ini sudah dilakukan den-gan Pemprov Sumsel, Polda Sumsel, dan Jasa Rahardja selaku pemilik program tersebut.

Dengan Pemkot Palembang, BPD Kebanggana Wong Kito Galo ini juga sudah menyepakati ker-jasama layanan pajak daerah online dengan sasaran, seperti menginput pembayaran pajak perhotelan, pajak restoran, pajak reklame, pajak hiburan, pajak bahan mi neral bukan batuan & logam, pajak

penerangan jalan, pajak air tanah, hingga pajak sarang burung walet dan pajak parkir.

Walikota Palembang Harnojoyo mengatakan banyak sekali keuntungan dari bekerjasama dengan Bank Sumsel Babel dalam mengelola sistem pembayaran pajak daerah secara online. Dia menuturkan bentuk keuntungan itu, di antaranya menghemat waktu antri di kantor pajak, transaksi yang dilakukan menjadi lebih cepat, dan mengurangi risiko fraud atau kecurangan karena pajak yang disetor akan otomatis langsung masuk ke kas daerah.

Direktur Umum Bank Sumsel Babel M. Iskandar mengatakan kemampuan infrastruktur TI perse-roan mampu mengembangkan layan-an transaksi secara realtime. Dengan percaya diri, Iskandar mengatakan kehandalan infrastruktur TI Bank Sumsel Babel termasuk yang terbaik di kelompok BPD di Indonesia

Merangkul Kampus dan Mengaet Korporasi

Layanan cash management yang dikembangkan Bank Sumsel Babel sudah mulai intensif masuk ke dunia perguruan tinggi. Sebagian besar perguruan tinggi yang ada di Palembang sudah menjadi klain bank tersebut, termasuk UIN Raden Patah dan Universitas Sriwijaya, dua PTN yang ada di Sumsel.

Layanan yang diberikan Bank Sumsel Babel adalah transaksi keuangan internal dan eksternal

dari perguran tinggi, hingga pelayanan non tunai dalam transaksi pembayaran SPP mahasiswa dengan sistem host to host. Termasuk kerjasama penerbitan kartu ATM yang sekaligus berfungsi sebagai Kartu Tanda Mahasiswa (KTM).

Berhasil masuk ke kampus, Bank Sumsel Babel juga giat masuk ke korporasi besar yang banyak ber-operasi di Sumsel Babel. Perusahaan dalam kelompok BUMN saja seti-daknya ada lima yang beroperasi di Sumsel, seperti PT Pusri, PT Timah Tbk, PT Semen Baturaja Tbk, dan PT Bukit Asam Tbk.

Dirut Bank Sumsel Babel mengatakan berbagai peluang kerjasama dijajaki dengan dengan semua perusahaan swasta dan BUMN yang ada di Sumsel dan Babel. Menurut dia, semua sektor usaha yang digarap oleh korporasi yang bergerak di kedua provinsi ini bisa tarik untuk menggunakan jasa layanan cash management yang dikembangkan perseroan.

Dalam model layanan perbankan saat ini, diservikasi bisnis ke bidang layanan cash management merupakan sebuah keharusan untuk menjadi payung ataupun memperkuat core bisnis dalam mencari sumber pendapatan fee based income. Hal itu akan semakin dirasa penting pada saat ekspansi kredit sulit dilakukan atau ruang margin kredit makin terkikis oleh pengaruh kebijakan industri perbankan yang disopiri oleh OJK. (Irsad Sati/Finansial)

Page 24: Untitled-1 [banksumselbabel.com] Finansial BSB Edisi 2.pdf · sebagai representasi dari semangat transformasi budaya yang dilakukan oleh Bank Sumsel Babel. Untuk itu, kami mengucapkan

Finansial & Modal

Selain tidak praktis, risiko pencurian pun sangat besar. Dari sini lah, muncul ide

cashless atau bertransaksi tanpa menggunakan uang tunai. Pada mulanya, keberadaan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) cukup meminimalisir jumlah uang tunai yang ada di dompet.

Namun, seiring berkembangnya teknologi,

masyarakat mulai menggunakan uang elektronik (e-money) dalam transaksinya. Di kota besar, penggunaan uang elektronik sudah marak, mulai dari pembayaran tiket tol, transportasi publik hingga makan di restoran.

Berdasarkan data Bank Indonesia periode Maret 2015, jumlah kartu uang elektronik yang beredar mencapai 37,99

Tradisi Transaksi Nontunai Dihadang Persoalan Infrastruktur

Sebelum elektronik berkembang sepesat ini, orang

tua kita seringkali membawa uang tunai dalam jumlah

besar di dompetnya. Apalagi ketika pulang kampung atau

berwisata. Dompet setebal hamburger pasti sering kita

jumpai.

24 | Edisi 02 - Juli 2015 | Majalah Finansial

Page 25: Untitled-1 [banksumselbabel.com] Finansial BSB Edisi 2.pdf · sebagai representasi dari semangat transformasi budaya yang dilakukan oleh Bank Sumsel Babel. Untuk itu, kami mengucapkan

Finansial & Modal

Edisi 02 - Juli 2015 | Majalah Finansial | 25

juta kartu, tumbuh 27,14% dari periode yang sama tahun lalu 29,88 juta kartu.

Dari sisi volume, transaksi uang elektronik kuartal I/2015 tumbuh 111,65% menjadi 80,26 juta transaksi. Sementara dari sisi nominal, sepanjang kuartal pertama mencapai Rp838,84 miliar, atau tumbuh 12%.

Jika melihat tren tersebut, potensi penggunaan uang elektronik ke depan semakin besar. Namun, untuk membuat masyarakat Indonesia menjadi Less Cash Society (LCS) atau kebiasaan bertransaksi nontunai dalam waktu dekat, tentunya tidak mudah.

Pasalnya, masyarakat masih merasa lebih nyaman memegang uang tunai, ketimbang uang elektronik. Selain pemahaman mengenai uang elektronik masih rendah, infrastruktur pendukung transaksi non tunai juga belum merata di Indonesia.

Kepala Kantor Bank Indonesia Wilayah VII Palembang Hamid Ponco mengatakan BI Palembang terus berupaya mewujudkan Less Cash Society, dengan cara melakukan edukasi dan sosialisasi.

“Tapi memang, mesti diakui masih banyak kabupaten/kota yang belum memiliki infrastruktur yang handal dalam menunjang layanan keuangan digital, seperti jaringan komunikasi, listrik, PLN, SDM hingga teknologi,” ujarnya.

Oleh karena itu, sambung Hamid, program tersebut perlu mendapatkan perhatian serius, terutama pemerintah dan pihak perbankan dalam menyediakan sarana dan prasarananya.

Saat ini, BI Wilayah VII Palembang meluncurkan penggunaan e-money di koperasi dan kantin di lingkungan Kantor Perwakilan BI. Peluncuran ini merupakan pilot project dari impelementasi uang elektronik.

”Penggunaan e-money ini menjadi pilot project penerapan transaksi nontunai di Sumatera. Untuk tahap awal, kami mengaplikasikan e-money di koperasi dan kantin, dengan nilai maksimum Rp 1 juta,” tuturnya.

Selain itu, BI Palembang juga bakal menjalin kerjasama dengan pemerintah daerah demi memperluas implementasi Less Cash Society. Dia berharap transaksi

nontunai dapat menjadi pola atau gaya hidup saat ini.

Sekadar informasi, Less Cash Society merupakan tujuan dari dicanangkannya Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) oleh Bank Indonesia pada tahun lalu, sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penggunaan instrumen non tunai.

Dukung Less Cash SocietySementara itu, Direktur Umum

Bank Sumsel Babel Muhammad Iskandar mengatakan program Less Cash Society dari Bank Indonesia sangat penting bagi Bank Sumsel Babel. Manajemen sudah melakukan persiapan jauh-jauh hari, terutama

Edisi 02 - Juli 2015 | Majalah Finansial | 25

potensi penggunaan uang elektronik

bertransaksi nontunai dalam waktu

Pasalnya, masyarakat masih merasa lebih nyaman memegang

elektronik. Selain pemahaman mengenai uang elektronik masih rendah, infrastruktur pendukung transaksi non tunai juga belum

Kepala Kantor Bank Indonesia Wilayah VII Palembang Hamid Ponco mengatakan BI Palembang terus berupaya mewujudkan Less

, dengan cara

memiliki infrastruktur yang handal dalam menunjang layanan keuangan digital, seperti jaringan komunikasi, listrik, PLN, SDM

sarana dan prasarananya.Saat ini, BI Wilayah VII

Palembang meluncurkan penggunaan e-money di koperasi dan kantin di lingkungan Kantor Perwakilan BI. Peluncuran ini merupakan pilot project dari pilot project dari pilot projectimpelementasi uang elektronik.

”Penggunaan e-money ini menjadi pilot project penerapan transaksi nontunai di Sumatera. Untuk tahap awal, kami mengaplikasikan e-money di koperasi dan kantin, dengan nilai maksimum Rp 1 juta,” tuturnya.

Selain itu, BI Palembang juga bakal menjalin kerjasama dengan pemerintah daerah demi memperluas implementasi Less Cash Society. Dia berharap transaksi

upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penggunaan instrumen non tunai.

Dukung Less Cash SocietySementara itu, Direktur Umum

Bank Sumsel Babel Muhammad Iskandar mengatakan program Less Cash Society dari Bank Indonesia sangat penting bagi Bank Sumsel Babel. Manajemen sudah melakukan persiapan jauh-jauh hari, terutama

Page 26: Untitled-1 [banksumselbabel.com] Finansial BSB Edisi 2.pdf · sebagai representasi dari semangat transformasi budaya yang dilakukan oleh Bank Sumsel Babel. Untuk itu, kami mengucapkan

Finansial & Modal

dari sisi dukungan sistem teknologi informatikanya.

“Kami memiliki blue print pengembangan teknologi ke depannya. Apa-apa yang dimiliki bank besar, kami akan ikuti. Semua layanan keuangan nasabah akan terus kami permudah, dan semuanya ini bisa online,” ujarnya.

Selain TI, Iskandar menilai peran kantor cabang sangat besar dalam mendorong program Less Cash Society. Pasalnya, kantor cabang tersebut berada di garis depan atau banyak bertemu langsung dengan para nasabah Bank Sumsel Babel.

Oleh karena itu, Bank Sumsel Babel mengucurkan dana investasi yang sangat besar dalam meningkatkan kualitas SDM dan TI. Menurutnya, upaya tersebut merupakan bentuk dari komitmen

Bank Sumsel Babel dalam mewujudkan Less Cash Society.

Di sisi lain, performa layanan keuangan digital juga bakal terbantu seiring upaya pemerintah pusat bersama industri telekomunikasi dalam meningkatkan kualitas jaringan layanan data, yakni dengan menata pita 1.800 MHz.

Seperti diketahui, penataan pita 1.800 MHz tersebut bertujuan agar layanan 4G Long Term Evolution (LTE) dapat diterapkan di Indonesia. Dengan jaringan tersebut, kecepatan internet di Indonesia diklaim bakal mengalahkan kecepatan internet di Malaysia dan Thailand.

GM ICT Operation Telkomsel Region Sumbagsel Yogi Rizkian mengatakan penataan frekuensi 1.800 Mhz tersebut tidak menutup kemungkinan bakal menyebabkan

gangguan bagi pelanggan Telkomsel yang menggunakan jaringan 2G.

“Bagi pengguna jaringan 3G, dipastikan tidak akan mengalami gangguan sama sekali. Akan tetapi, untuk pengguna 2G, ada kemungkinan terkena gangguan, akibat penataan frekuensi 1.800 Mhz tersebut,” tuturnya.

Dia memperkirakan jumlah pelanggan yang terkena gangguan, mungkin hanya 30% dari jumlah pengguna 2G tersebut, atau sebanyak 1,05 juta pelanggan. Meski demikian, Telkomsel tidak akan tinggal diam, dan berupaya keras agar gangguan tersebut tidak terjadi. Telkomsel sudah menyiapkan berbagai langkah untuk memilihara kualitas layanan kepada publik. (Ringkang Gumiwang/

Finansial)

“Kami memiliki blue print pengembangan teknologi

ke depannya. Apa-apa yangdimiliki bank besar, kami akan ikuti.

Semua layanan keuangan nasabah akan terus kami permudah, dan

semuanya ini bisa online.”

26 | Edisi 02 - Juli 2015 | Majalah Finansial

Page 27: Untitled-1 [banksumselbabel.com] Finansial BSB Edisi 2.pdf · sebagai representasi dari semangat transformasi budaya yang dilakukan oleh Bank Sumsel Babel. Untuk itu, kami mengucapkan

Edisi 02 - Juli 2015 | Majalah Finansial | 27

Bank Sumsel Babel dalam beberapa tahun belakangan ini menunjukkan komitmen untuk mengembangkan kapasitas infrastruktur TI-nya. Direktur Umum Bank Sumsel Babel mengatakan M. Iskandar mengatakan pengembangan teknologi

informatika (TI) dijalankan sesuai dengan blue-print yang ditetapkan manajemen. Kiblat dari pengembangan TI Bank Sumsel Babel tak lagi merujuk pada BPD (Bank Pembangunan Daerah) di seluruh Indonesia melainkan mengacu pada teknologi yang dimiliki oleh bank-bank kelas atas.

Nasabah Kartu Debit Lebih Suka Bertransaksidi ATM BSB

Finansial & Modal

Layanan Elektronik Makin LuasDaya dukung sistem teknologi Informatika

(TI) bagi perbankan sudah menjadi sebuah persyaratan mendasar

untuk menjadi institusi jasa keuangan yang unggul. Hal

ini juga menjadi amanat dari OJK, sejak regulator

masih di bawah Bank Indonesia. Tingkat daya

saing produk dan jasa yang dikembangkan oleh

perbankan juga sangat ditentukan oleh kapasitas

dan daya dukung dari infrastrukur TI-nya.

Page 28: Untitled-1 [banksumselbabel.com] Finansial BSB Edisi 2.pdf · sebagai representasi dari semangat transformasi budaya yang dilakukan oleh Bank Sumsel Babel. Untuk itu, kami mengucapkan

M. Iskandar, Direktur Umum Bank Sumsel Babel

Saat ini daya dukungan infrastruktur TI Bank Sumsel Babel boleh dikata merupakan yang terbaik di antara BPD se-Indonesia. Sejak tahun 2011 bank ini menjadi satu-satunya BPD yang tergabung dalam keanggotaan jaringan Visa Internasional. Hal ini menjadikan Bank Sumsel Babel menjadi satu-satunya BPD yang kartu debitnya dapat digunakan di ATM jaringan Visa Internasional di seluruh belahan dunia .

“Tak mudah menjadi member Visa Internasional. Ini butuh kesiapan TI, infrastruktur, dan SDM yang sesuai dengan standar yang ditetapkan Visa. Hebatnya waktu itu kita cuma perlu waktu 10 bulan untuk memenuhi semua persyaratan. Padahal sebelumnya bank di Indonesia yang mengajukan kerjasama dengan Visa butuh waktu bertahun-tahun,

entah satu tahun, dua tahun, bahkan tiga tahun.”

Hal itu sampaikan Iskandar kepada tim Majalah Finansial yang menemuinya di Kantor Pusat Bank Sumsel Babel di Palembang pada akhir Mei lalu.

Teknologi perbankan yang dimiliki oleh Bank Sumsel Babel terdiri dari beberapa lapisan keamanan yang dirancang sedemikian rupa sehingga sangat sulit ditembus oleh pelaku kejahatan dunia maya. Selain itu, teknologi yang dimiliki Bank Sumsel Babel memungkinkan semua data ter-back-up sempurna, meskipun terjadi pemadaman listrik atau dalam kemungkinan terjadinya kondisi yang terburuk sekalipun, seperti timbulnya bencana alam atau kebakaran.

Iskandar mengungkapkan fakta menarik mengenai ATM

Bank Sumsel Babel yang menjadi primadona bagi masyarakat Sumsel dan Babel. Bahkan yang lebih menarik itu adalah sekitar sepertiga dari total volume transaksi di anjungan ATM BSB dilakukan oleh nasabah pemegang kartu debit dari bank lain.

“Penggunaan ATM Bank Sumsel Babel oleh nasabah bank lain cukup tinggi, pertumbuhannya sekitar 25 hingga 30 persen setiap tahun. Ini tentu menjadi tambahan fee based income bagi kami,” ujar Iskandar.

Mendekatkan Masyarakat Dengan Bank

Iskandar menjelaskan dalam blueprint 5 tahunan TI Bank Sumsel Babel, salah satu poinnya adalah menjadi sarana mempermudah masyarakat melakukan transaksi.

Oleh karenanya, seluruh kantor Bank Sumsel Babel, mulai dari cabang, capem, kantor cabang perseroan di pelosok manapun, sistemnya semuanya telah online. Kemudahan bagi nasabah juga diperoleh melalui layanan ATM dan SMS Banking dimana nasabah dapat melakukan transfer dan pembayaran berbagai tagihan mulai dari tagihan listrik, PBB, Samsat, pembayaran SPP, hingga tiket dan pulsa.

Ketangguhan TI Bank Sumsel Babel menjadikan BPD Papua terpikat untuk menjalin kerjasama keanggotaan Visa. Dimana Bank Papua yang tidak terkait langsung

Finansial & Modal

28 | Edisi 02 - Juli 2015 | Majalah Finansial

Page 29: Untitled-1 [banksumselbabel.com] Finansial BSB Edisi 2.pdf · sebagai representasi dari semangat transformasi budaya yang dilakukan oleh Bank Sumsel Babel. Untuk itu, kami mengucapkan

intisari

Edisi 02 - Juli 2015 | Majalah Finansial | 29

Finansial & Modal

dengan jaringan Visa Internasional dapat memanfaatkan infrastruktur TI switching milik Bank Sumsel Babel selaku sponsor. “Sekarang Bank Papua sudah bisa pula menerbitkan kartu ATM berlogo Visa dengan menginduk ke Bank Sumsel Babel,” ujar Iskandar.

Rintisan pengembangan TI Bank Sumsel Babel dimulai dari kebijakan manajemen yang memutuskan untuk melakukan investasi di bidang SDM. Iskandar mengenang saat dirinya menjabat sebagai pemimpin divisi TI, dimana saat itu adalah masa awal pengembangan IT di Bank Sumsel Babel sendiri. “Waktu itu semua pegawai bekerja keras, pulang pagi sudah biasa. Kita juga harus berkeliling ke kantor-kantor cabang di seluruh wilayah Sumsel dan Babel untuk bersosialisasi dan berbagai pengetahuan mengenai

sistem TI. Itu boleh dibilang saat-saat yang sulit,” kenang Iskandar.

Dampaknya, saat ini Bank Sumsel Babel memetik manfaat jangka panjang. Saat ini pegawai IT di Bank Sumsel Babel hampir mencapai 60 orang, padahal di BPD lain yang menggunakan tenaga TI dengan sistem outsourching mungkin baru

berkisar 12 hingga 14 orang pegawai.

“Tenaga TI kita tak ada yang outsourching. Walau ini investasi mahal tetapi manfaatnya jelas. Tutup hari atau merubah aplikasi dilakukan sendiri oleh pegawai TI kita. Kalau ada kebijakan dari manajemen yang ingin mengubah sesuatu yang berkaitan dengan TI maka dapat segera kita wujudkan. Ini jauh lebih baik dibandingkan jika menggunakan jasa vendor,” ujar Iskandar. Menurut dia, investasi di bidang TI memang tidak murah. Paling tidak untuk pengembangan investasi yang ideal dalam bidang TI diperlukan alo-kasi dana mencapai 30% dari total belanja modal.

“Secara bertahap kebutuhan investasi bidang TI itu sudah kami cicil sejak beberapa tahun lalu sehingga kami mampu memenuhi kapasitas sesuai dengan kebutuhan kami,” ujarnya mengakiri. (Muhammad Ikhsan/

Kontributor)

“Penggunaan ATM Bank Sumsel Babel oleh nasabah bank lain cukup tinggi, pertumbuhannya

sekitar 25 hingga 30 persen setiap tahun.

Ini tentu menjadi tambahan fee based income bagi kami.”

Page 30: Untitled-1 [banksumselbabel.com] Finansial BSB Edisi 2.pdf · sebagai representasi dari semangat transformasi budaya yang dilakukan oleh Bank Sumsel Babel. Untuk itu, kami mengucapkan

30 | Edisi 02 - Juli 2015 | Majalah Finansial

Perbankan Syariah Jamin NPF Aman, Asalkan...

Kendati demikian permintaan relaksasi ketentuan ini, diklaim Permana, tak akan mengerek rasio non perfoming finance (NPF). “Kami juga tetap menerapkan asas kehati-hatian sehingga akan

mengurangi laju pembiayaan ke segmen tersebut jika terpantau ada kenaikan NPF,” ujar Permana di Jakarta, baru-baru ini.

Apalagi, Permana menuturkan portofolio pembiayaan ke Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) dan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) di perbankan syariah masih kecil. Sehingga, permintaan kelompok bank ini untuk memberikan relaksasi terhadap ketentuan LTV tersebut diklaim tak akan memberikan dampak sebesar ke bank konvensional. Hingga kini, lanjutnya, total pembiayaan KPR di industri syariah baru bersekitar 1% dari total aset kelompok bank ini.

Dari data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang dipublikasikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan

ekonomi syariah

Kalangan perbankan syariah menjamin jika loan to value di relaksasi, tak akan mengerek rasio pembiayaan bermasalah

atau non performing financing. Bahkan, Sekretaris Jenderal

Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) Achmad Kusna

Permana mengakui pihaknya memang tengah mengajukan

relaksasi ketentuan loan to value (LTV) yang dianggap membuat pembiayaan ke segmen perumahan dan

kendaraan bermotor anjlok.

Page 31: Untitled-1 [banksumselbabel.com] Finansial BSB Edisi 2.pdf · sebagai representasi dari semangat transformasi budaya yang dilakukan oleh Bank Sumsel Babel. Untuk itu, kami mengucapkan

Laporan Utama

Edisi 02 - Juli 2015 | Majalah Finansial | 31

ekonomi syariah

hingga Januari 2015, aset industri perbankan syariah senilai Rp263,46 triliun atau naik 34,06% secara year on year (y-o-y). Dengan posisi tersebut, industri ini baru mencapai 4,69% dari total aset bank konvensional sebesar Rp5.616,01 triliun pada Januari 2015.

Sementara itu, Permana mengestimasi tingkat pembiayaan bermasalah (NPF) perbankan syariah akan tetap berada di level 5% hingga akhir kuartal II 2015. NPF sukar turun karena ekspansi pembiayaan perbankan syariah tahun ini tidak akan melejit. “Sampai kuartal II trennya masih flat,” ujarnya selepas Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Bank Permata Tbk, Jumat (24/4/2015).

Dia menjelaskan ekspansi pembiayaan yang lambat membuat rasio NPF tetap tinggi. Pasalnya,

jumlah oustanding pembiayaan sebagai faktor pembagi tidak bertambah.

Adapun, hingga Februari 2015, rasio NPF perbankan syariah mencapai 5,1% atau naik 157 basis poin secara tahunan. Sementara itu, penyaluran pembiayaan tumbuh 8,67% menjadi Rp Rp197,543 triliun.

Permana menekankan ke depan perbankan syariah perlu menjaga kualitas aset pembiayaan untuk mencegah terjadinya pemburukan.

Pasalnya, pemburukan rentan terjadi seiring kenaikan jumlah pembiayaan yang turun ke kolektabilitas tingkat dua atau special mention.

Data OJK menunjukkan portofolio pembiayaan yang masuk dalam kategori ini naik 97,7% menjadi Rp20,52 triliun. Sementara jumlah pembiayaan dengan status kolektabilitas terburuk atau pembiayaan macet mencapai Rp5,27 triliun atau naik 62%. (Bisnis Indonesia)

Ke depan perbankan syariah perlu menjaga kualitas aset pembiayaan untuk mencegah terjadinya pemburukan. Pasalnya, pemburukan rentan terjadi seiring kenaikan jumlah pembiayaan yang turun ke kolektabilitas tingkat dua atau special mention.

Page 32: Untitled-1 [banksumselbabel.com] Finansial BSB Edisi 2.pdf · sebagai representasi dari semangat transformasi budaya yang dilakukan oleh Bank Sumsel Babel. Untuk itu, kami mengucapkan

32 | Edisi 02 - Juli 2015 | Majalah Finansial

ekonomi syariah

Rela antri, rela menabung bahkan rela menjual sawah ladang biar bisa berhaji.

Tak heran, di Sumatera Selatan daftar tunggu calon jemaah haji mencapai sekitar 74.000 orang dengan peluang berangkat hingga 15 tahun lagi. Sumsel sendiri hanya dijatah kuota haji sekitar 5000 jemaah per tahun. Pada 2015 ini, Sumsel dapat jatah 5.040 jemaah.

Sedangkan daftar tunggu calon haji dari Bangka Belitung mencapai 12.000 orang dengan jadwal berangkat hingga 2033. Kuota haji Provinsi Babel tahun ini mencapai 913 orang.

Dari data calon haji Sumsel dan Babel itu, Bank Sumsel Babel mendapatkan kepercayaan dari calon jemaah haji untuk mengelola setoran haji pada tahun ini sebanyak 2.046 calon jemaah haji. Direktur Utama Bank Sumsel Babel Muhammad Adil mengatakan realisasi pemberangkatan jemaah haji pada tahun ini menunjukan peningkatan market share dari 32,1% menjadi 34,85 %. Bank Sumsel Babel bisa dibilang sudah menjadi tuan rumah bagi pengelolaan dana tabungan haji/ONH di Sumsel dan Babel. Hal itu ditunjukan oleh tingginya kepercayaan masyarakat dalam

Bank Sumsel Babel Ingin Jemaah Nyaman Beribadah

Wong Kito Berhaji

Berhaji adalah penyempurna keakuan seorang muslim

sebagai hamba Allah SWT. Ada pada rukun Islam yang

kelima, haji ke Mekkah menjadi dambaan bagi

setiap muslim.

Page 33: Untitled-1 [banksumselbabel.com] Finansial BSB Edisi 2.pdf · sebagai representasi dari semangat transformasi budaya yang dilakukan oleh Bank Sumsel Babel. Untuk itu, kami mengucapkan

ekonomi syariah

menyetorkan tabungan ONH kepada bank wong kito tersebut.

Prioritas Kenyamanan Para Jemaah

Untuk menyukseskan pelaksanaan haji di kalangan nasabah ONH, Bank Sumsel Babel menyelenggarakan lima kali kegiatan manasik haji atau latihan pelaksanaan prosesi haji. Salah satu kegiatannya dilaksanakan pada pertengahan Mei lalu bertempat di Masjid Al-Falah di Jalan Rajawali, Palembang. Kegiatan manasik ini terakhir digelar pada 16 Juni.

“Pada musim haji tahun ini, ada 2.015 orang nasabah tabungan Tasbih Bank Sumselbabel yang termasuk dalam calon jamaah haji Sumatera Selatan dan Bangka Belitung yang akan berangkat melalui embarkasi Palembang,” kata Muhammad Adil Direktur Utama Bank Sumselbabel, sesuai menyaksikan pelaksanaan manasik itu, Kamis (21/5).

Bank Sumsel Babel sendiri menyebut program tabungan ONH-nya dengan nama tabungan Tasbih yang mulai diluncurkan sejak Juli 2014. Berdasarkan catatan Finansial, jumlah penabung di tabungan Tasbih mencapai sedikitnya 42.985 nasabah dengan total dana yang berhasil dihimpun sebesar Rp70 miliar.

Terkait dengan pengelolaan setoran tabungan haji itu, Adil menambahkan Bank Sumsel Babel sebagai bank yang

diberikan kepercayaan oleh masyarakat Sumsel dan Babel untuk menerima setoran ONH berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik.

Dalam hal ini, bank milik pemda se Provinsi Sumsel dan Provinsi Babel itu akan memberikan pelayanan terbaik

dalam bidang jasa perbankan dan layanan pendukung yang bisa diberikan.

Salah satunya adalah Bank Sumsel Babel menyiapkan penukaran mata uang Riyal di asrama haji bagi jemaah calon haji, dengan pecahan mata uang riyal dari pecahan terkecil sampai terbesar.

Bahkan, bank wong kito ini memberikan kemudahan bagi nasabah yang sedang menunaikan ibadah haji di Tanah Suci, melalui layanan kartu ATM Bank Sumsel Babel yang bisa ditransaksikan di ATM yang ada di Arab Saudi.

“Kami bisa lebih mudah melayani transaksi kartu debit ini karena sudah bekerjasama dengan Visa International. Jadi tidak persoalan kalau jemaah tiba tiba kehabisan uang Riyal di Makkah. Mereka bisa ambil di ATM,” ujarnya. (Irsad Sati/Finansial)

“Pada musim haji tahun ini, ada 2.015

orang nasabah tabungan Tasbih

Bank Sumselbabel yang termasuk dalam

calon jamaah haji Sumatera Selatan

dan Bangka Belitung yang akan berangkat

melalui embarkasi Palembang.”

“Pada musim haji

Edisi 02 - Juli 2015 | Majalah Finansial | 33

Page 34: Untitled-1 [banksumselbabel.com] Finansial BSB Edisi 2.pdf · sebagai representasi dari semangat transformasi budaya yang dilakukan oleh Bank Sumsel Babel. Untuk itu, kami mengucapkan

Menjadi Andalan Perekonomian

Intisari & Profil

Pariwisata Sumsel Menjual Kebesaran Sejarah Sriwijaya

Tentu tinta sejarah tidak bisa melupakan bahwa Sumatra Selatan mewarisi peradaban besar Kerajaan Sriwijaya di masa lalu. Sebuah akar sejarah yang memberi pengaruh

tidak saja tentang keberadaan nusantara, tapi bertali temali hingga ke seluruh kawasan dunia dalam dimensi kekuatan politik, budaya, ekonomi, diplomatik hingga mitos.

Popularitas kerajaan yang pernah menyandang sebagai kerajaan terbesar di kawasan Simenanjung Melayu yang kini disebut ASEAN itu hingga sekarang masih menarik untuk dikenal dan didalami. Terkait

dengan akar sejarah ini, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan pun memiliki tanggungjawab moral untuk menjaga dan memelihara sejarah Sriwijaya, salah satunya melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sumsel. Tim Finansial berkesempatan wawancara dengan Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sumsel Irene Camelyn Sinaga pada beberapa waktu lalu. Kami banyak bertanya soal bagaimana strategi pemerintah untuk mengembangkan pariwisata provinsi itu dengan tetap membawa kebesaran sejarah Sriwijaya. Berikut petikannya:

34 | Edisi 02 - Juli 2015 | Majalah Finansial

Irene Camelyn Sinaga

Page 35: Untitled-1 [banksumselbabel.com] Finansial BSB Edisi 2.pdf · sebagai representasi dari semangat transformasi budaya yang dilakukan oleh Bank Sumsel Babel. Untuk itu, kami mengucapkan

Intisari & Profil

Bagaimana Anda memandang sejarah Kerajaan Sriwijaya?

Indonesia ini tidak boleh lupa kalau Nusantara didirikan salah satunya oleh dua kerajaan besar, yaitu Sriwijaya dan Majapahit.

Hal itu membuat saya teringat lagi sambutannya Pak Joko Widodo ketika dia baru dilantik menjadi Presiden RI dan dia mengatakan bahwa kekuatan maritim kita itu sudah ada dari dulu. Cikal bakalnya itu ada di Palembang. Kerajaan sriwijaya itu kita tahu pertama kali dengan Raja Dapunta Hyang membawa bala pasukannya ke Palembang , itu bisa kita lihat dari prasasti kedukan bukit .

Tetapi sejarah itu lama-kelamaan mulai tergerus, mengapa Palembang tinggal kebesaran namanya saja? Orang tidak bisa melihat secara simbolik kebesaran Sriwijaya itu sendiri.

Banyak peninggalan tetapi masyarakat sendiri kurang mengerti nilai sejarah padahal itu merupakan kekayaan kita .

Apakah sejarah Sriwijaya itu bisa menjadi daya tarik pariwisata bagi Sumsel?

Pariwisata itu ada banyak, ada wisata religi, alam, MICE hingga budaya. Kalau kita mengembangkan MICE kita akan kalah dengan Bali, Jakarta atau Bandung karena mereka punya gedung—gedung bagus,

entertainmentnya sudah penuh. Boleh saja mengembangkan MICE tetapi itu bukan strategi kami ke depan.

Akan tetapi kalau nilai sejarah orang tak akan punya yang sedetil kita, sehingga saya lihat pariwisata sejarah itu sangat bagus untuk bisa dikembangkan dan itu tidak bisa dicuri orang.

Sumsel punya 17 kabupaten /kota yang sangat beragam,kenapa kita terkenal dengan batu akik karena itu sudah ada dari dulu, di Kabupaten Pali itu banyak manik-manik dari abad ke 4. Artinya Sumsel sudah terbiasa dengan batu, yaitu pada masa Kerajaan Sriwijaya.

Bahkan baru -baru ini Badan Arkeologi menemukan peradaban 15.000 tahun Sebelum Masehi (SM) di Baturaja. Itu yang tertua di Indonesia. Ketuaan Sriwijaya bisa jadi seksi. Potensi pariwisata yang paling enak dijual adalah sejarah, tinggal bagaimana pengembangannya.

Bagaimana tanggapan Anda dengan banyaknya peninggalan sejarah Sriwijaya di galeri museum Singapura? Apa ada usaha untuk mengembalikannya?

Singapura itu yang membangunnya adalah Kerajaan Sriwijaya. Dulu ketika mulai digali sebelum zaman kolonial, sudah ada temuan-temuan bahkan sampai saat ini masih ada tetapi

kami terbatas dengan jumlah ahli atau peneliti karena untuk penelitian saja harus terjadwal satu tahun sebelumnya. Kendala lainnya menyangkut dana, untuk melakukan eskapasi itu butuh dana yang besar.

Kalau di Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya (TPKS) penemuan itu ditimbun lagi untuk keamanan. Saya sih kurang setuju dengan metode itu tetapi apa boleh buat kami tidak punya anggaran dan kemampuan, kalau Dinas Pariwisata punya kemampuan untuk meneliti akan berbeda ceritanya. Akan tetapi ada badannya tersendiri namun cakupannya sungguh luas .

Nama Irene Camelyn Sinaga

LahirPematang Siantar, 11 Juli 1974

Pendidikan - S3 IPDN Cilandak (sedang berlangsung)- S2 Universitas Sriwijaya Magister Pendidikan- STPDN Angkatan ke-5

Anak 2 orang

Hobby Menyanyi

Tokoh Idola Bunda Theresa

Profil Irene

Edisi 02 - Juli 2015 | Majalah Finansial | 35

Page 36: Untitled-1 [banksumselbabel.com] Finansial BSB Edisi 2.pdf · sebagai representasi dari semangat transformasi budaya yang dilakukan oleh Bank Sumsel Babel. Untuk itu, kami mengucapkan

Intisari & Profil

Untuk urusan penelitian , balainya ada di Palembang cuma untuk pemeliharaannya sendiri ada di jambi dan itu cakupannya untuk seluruh Sumatra.

Apa salah satu upaya Dinas Pariwisata untuk mengenalkan dan menjaga nama besar Sriwijaya?

Kebetulan sudah terbentuk pusat kajian Sriwijaya. Nanti kami akan kerjasama dengan Balai Arkeologi untuk melakukan soft launching kota tua di Palembang, kalau Jakarta kan kota tua-nya ada sekitar tahun 1000-an, nah Palembang sudah adah sejak abad ke-6 hingga abad ke-7.

Untuk lokasi, sampai saat ini berdasarkan penemuan prasasti kedukan bukit lokasi kota tua berada di Karang Anyar. Kami akan rapatkan kembali soal lokasi ini.

Palembang sendiri sebetulnya sudah tercatat sebagai kota tua dan kota pusaka pada 2003, namun kebiasaan orang Indonesia jika belum di-launching belum ada gaungnya.

Kira–kira agenda pariwisata Sumsel ke depan seperti apa?

Event ke depan sebetulnya sedikit,tetapi dengan keterbatasan dana, kami ingin membuat event yang tidak menggunakan dana APBD. Salah satu event yang terdekat adalah pameran oleh komunitas gemstone di Jakabaring pada 30 Mei 2015.

Selanjutnya ada Festival Sriwijaya di TPKS di mana konsepnya 75% tradisional dan 25% tema kreatif. Dalam acara itu nantinya semua budaya Sumsel akan disampaikan, seperti ada Batang Hari Sembilan, Dul Muluk, kami juga akan mengangkat wayang kulit Palembang yang sudah jadi warisan tak benda sejak 2003 oleh Unesco tetapi tidak terpelihara regenerasinya. Ada sekitar 11 kegiatan dalam rangkaian Festival Sriwijaya 2015 ini.

Kami juga akan menyiapkan festival kopi pada September 2015, kebetulan saya juga pecinta kopi. Agenda ini sebetulnya tak ada anggaran tetapi saya coba tarik sponsor dan dana dari pusat. Saya menyayangkan selama ini ekspor kopi kita hanya 20% yang berasal dari sini karena banyak diperdagangkan lewat provinsi lain.

Selanjutnya terdapat agenda pameran museum se-Indonesia pada Oktober yang merupakan agenda pemerintah pusat.

Kami ingin selalu membawa cita rasa Sriwijaya, salah satu agendanya seperti Sriwijaya Fashion Carnival, bentuknya seperti Jember Fashion Carnival tetapi Jember kan sudah go public nah kalo kami lebih menonjolkan taste Sriwijaya. Kami berkomitmen mengusung atau mengangkat kebesaran Sriwijaya. Hal itu sudah kami lakukan, seperti di Festival Jazz Sriwijaya di mana tetap mengusung Batang Hari Sembilan yang dipadukan dengan music jazz.

Kami ingin selalu membawa cita rasa Sriwijaya,

salah satu agendanya

seperti Sriwijaya Fashion Carnival,

bentuknya seperti Jember Fashion

Carnival tetapi Jember kan sudah

go public nah kalo kami lebih

menonjolkan taste Sriwijaya. Kami

berkomitmen mengusung atau

mengangkat kebesaran Sriwijaya.

36 | Edisi 02 - Juli 2015 | Majalah Finansial

Page 37: Untitled-1 [banksumselbabel.com] Finansial BSB Edisi 2.pdf · sebagai representasi dari semangat transformasi budaya yang dilakukan oleh Bank Sumsel Babel. Untuk itu, kami mengucapkan

Intisari & Profil

Bagaimana Anda melihat pariwisata Sumsel ke depan?

Pariwisata ini sudah berkontribusi cukup besar terhadap perekonomian Sumsel. Kontribusinya masuk dalam tiga besar sektor yang memberi pengaruh terhadap pendapatan asli daerah (PAD). Secara nasional juga sama, itulah mengapa pemerintah pusat mengambil arah kebijakan ingin mengembangkan sektor pariwisata.

Mereka sudah punya pandangan ke depan sektor pariwisata dan perdagangan itu ratingnya naik terus, investasi di sektor pariwisata itu tidak rugi, kenapa? Indonesia dikenal orang dengan budayanya yang kental sekali. Kemajuan suatu daerah itu bergantung pada budaya masyarakatnya. Ke depan, saya yakin pertumbuhan pariwisata Sumsel akan semakin baik tetapi tidak bisa bergantung pada dinas

pariwisata saja. Jika masyarakat sudah sadar dengan sapta pesona dan perhatian pemerintah juga makin kuat, maka saya berharap perekonomian masyarakat turut membaik.

Bagaimana peran pemandu wisata dalam meningkatkan pariwisata Sumsel?

Setiap tahun kami adakan workshop untuk guide travel dengan memanggil perhimpunan pramuwisata indonesia tetapi kami cuma bisa mengadakan satu angkatan. Kami juga sudah mengubah konsep pelatihan, tadinya satu orang ikut diklat di Jakarta, namun saya berpikir beda, kami bekerjasama dengan Universitas Sriwijaya untuk melakukan pembinaan guiding travel, nanti mereka akan uji coba memandu di Festival Sriwijaya karena kami mengundang

perwakilan beberapa negara.Pariwisata itu tidak bisa lepas

dari organisasi pelaku pariwisata, seperti PHRI, Asita dan organisasi lainnya. Tak hanya itu, kami juga ingin mengaktifkan pendukung lainnya, seperti Bujang-Gadis Palembang. Kami ingin membina adik-adik ini supaya tidak hanya cantik tapi juga smart sehingga bisa menyampaikan potensi pariwisata dan keunggulan Sumsel.

Apakah ada pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca dan masyarakat Sumsel terkait pengembangan pariwisata Sumsel?

Kita punya kekayaan sejarah dan alam, marilah kita jaga, tapi mengapa masyarakat Sumsel ini belum sadar akan hal tersebut. Terlihat dari masih ada masyrakat yang tidak menjaga temuan- temuan dengan baik.

Kalau sudah ada kesadaran itu enak, misalnya benda cagar budaya yang masih jadi barang pribadi jangan dijual karena ejarah itu kan tidak bisa terulang kembali.

Oleh karena itu, kami minta peran pemerintah daerah hingga ke tingkat kelurahan untuk menyampaikan ke masyarakat jika ada temuan jangan dijual, tetapi pemda juga perlu member solusi untuk masyarakat. Apalagi tahun ini kami akan menerbitkan Perda peresmian cagar budaya. (Dinda

Wulandari/Finansial)

Edisi 02 - Juli 2015 | Majalah Finansial | 37

Page 38: Untitled-1 [banksumselbabel.com] Finansial BSB Edisi 2.pdf · sebagai representasi dari semangat transformasi budaya yang dilakukan oleh Bank Sumsel Babel. Untuk itu, kami mengucapkan

38 | Edisi 02 - Juli 2015 | Majalah Finansial

Bank Sumsel Babel berupaya agar sistem layanan ini selalu prima

dan ditingkatkan secara berkesinambungan. Untuk itu secara berkala, Divisi Bisnis Cabang Bank (BCB) melakukan pengukuran kualitas layanan. Hidayat, Pengelola Layanan Cabang, Divisi BCB, menjelaskan

pengukuran kualitas layanan di kantor cabang dan kantor cabang Bank Sumsel Babel untuk 2014, interval penilaiannya adalah bulan Januari hingga Desember.

“Tujuan dari pengukuran kualitas layanan ini agar nasabah kita mempunyai customer experience yang

BSB Tradisikan Lomba Demi MenaikanMutu Layanan

Intisari & Profil

Service atau Pelayanan merupakan salah satu pilar dalam budaya kerja atau corporate culture Bank Sumsel Babel. Guna memastikan pelayanan yang diberikan dapat memenuhi dan melebihi kebutuhan, keinginan, dan harapan nasabah, perlu dilaksanakan sistem yang melibatkan semua jajaran, baik pimpinan maupun pegawai.

Page 39: Untitled-1 [banksumselbabel.com] Finansial BSB Edisi 2.pdf · sebagai representasi dari semangat transformasi budaya yang dilakukan oleh Bank Sumsel Babel. Untuk itu, kami mengucapkan

Intisari & Profil

Hasil Pengukuran Kualitas Layanan Bank Sumsel Babel Tahun 2014

memuaskan dan berkesan sehingga menciptakan persepsi yang baik atas Bank Sumsel Babel. Jadi ini dalam rangkaian 3 S Bravo untuk melakukan continous improvement guna mewujudkan service excellent dan Cerah Nian,” jelas Hidayat.

Hidayat mengatakan, ada dua aspek yang menjadi penilaian dalam pengukuran kualitas layanan ini yakni aspek fisik dan aspek people. Aspek fisik terdiri dari empat poin penilaian, yakni kenyamanan banking hall, peralatan di dalam ruangan, ATM, dan toilet. Sedangkan aspek people, yaitu customer service, teller, satpam, dan operator telepon. “Mulai penilaian tahun 2014 ini, ditambah penilaian e-channel, yakni produk-produk yang berbasis teknologi dan internet, seperti e-banking dan sms banking,” terang Hidayat.

Lebih lanjut Hidayat menjelaskan, dalam penilaian yang mengacu pada penilaian MRI (Marketing Research Indonesia), persentase nilai pembobotan terbesar ada pada bagian customer service, yakni 43 persen, teller 19 persen, dan satpam 10 persen. Kemudian ATM 9 persen, telepon 7 persen, kenyamanan ruangan dan toilet masing-masing 3 persen, dan peralatan dalam ruangan 2 persen. E-channel yang menjadi poin penilaian tahun ini memiliki bobot nilai 3 persen.

Hidayat mengatakan, pengukuran yang dilakukan setahun sekali ini juga memiliki reward dan punishment. Reward-nya berupa piala berbentuk hati, piagam, dan uang, sedangkan punishment-nya berupa piala kura-kura.

“Kenapa kura-kura, karena itu kan hewan yang bergerak lamban, sementara kita inginnya bergerak cepat, pelayannya maksimal, kinerja baik sesuai budaya kerja perusahaan,” ujarnya.

Hasil pengukuran kualitas pelayanan ini diperoleh rangking kantor terbaik, customer service terbaik, teller terbaik, satpam terbaik, dan operator telepon terbaik. Selain itu, juga ada penilaian untuk kantor terburuk, customer service terburuk, teller terburuk, satpam terburuk, dan operator telepon terburuk.

SUMSEL BABEL

No Cabang/Capem Nilai

1. Capem Kertapati 93,7

2. Capem Batumarta 90,6

3. Capem Pendopo Talang Ubi 86,1

4. Cabang Syariah Baturaja 85,7

5. Cabang Lahat 84,2

No Cabang/Capem Nilai

1. Capem Kertapati 98,3

2. Capem Batumarta 90,3

3. Capem Pendopo Talang Ubi 88,5

4. Cabang Syariah Baturaja 84,1

5. Cabang Lahat 83,3

Kantor Terbaik

Customer Service Terbaik

Edisi 02 - Juli 2015 | Majalah Finansial | 39

Page 40: Untitled-1 [banksumselbabel.com] Finansial BSB Edisi 2.pdf · sebagai representasi dari semangat transformasi budaya yang dilakukan oleh Bank Sumsel Babel. Untuk itu, kami mengucapkan

Intisari & Profil

Untuk kantor terbaik diraih oleh kantor cabang pembantu Kertapati dengan skor 93,7, customer service terbaik diraih oleh cs kantor cabang pembantu Kertapati dengan nilai 98,3, teller terbaik oleh capem Belitang dengan skor 92,8, satpam terbaik oleh capem syariah Baturaja dengan skor 99, telepon terbaik cabang Jakabaring dengan skor 88,1.

Bagaimana untuk penilaian kualitas layanan tahun 2015? Tentunya, saat ini semua pimpinan cabang dan jajaran pegawai berharap dapat membawa pulang piala hati, bukannya piala kura-kura sebagai simbol kalahnya pelayanan dengan cabang dan capem lainnya. Agar piala hati dapat dipajang dilemari caranya cuma satu, melayani dengan sepenuh hati. (Bisnis Indonesia)

No Cabang/Capem Nilai

1. Capem Belitang 92,8

2. Cabang Inderalaya 92,6

3. Capem Tanjung Raja 92,6

4. Capem Tanjung Enim 91,9

5. Capem Batumarta 91,4

Teller Terbaik

No Cabang/Capem Nilai

1. Cabang Syariah Baturaja 99

2. Capem Batumarta 97,9

3. Cabang Kayu Agung 95,8

4. Cabang Inderalaya 94,2

5. Cabang Sungailiat 93,1

Satpam Terbaik

No Cabang/Capem Nilai

1. Cabang Jakabaring 88,1

2. Cabang Lahat 87,9

3. Cabang Jakarta 87,9

4. Capem Syariah Muara Kelingi 87

5. Cabang Tebing Tinggi 86,6

Operator Telepon Terbaik

40 | Edisi 02 - Juli 2015 | Majalah Finansial

“...pengukuran yang dilakukan setahun sekali ini juga memiliki reward dan punishment. Reward-nya berupa piala berbentuk hati, piagam, dan uang, sedangkan punishment-nya berupa piala kura-kura.”

Page 41: Untitled-1 [banksumselbabel.com] Finansial BSB Edisi 2.pdf · sebagai representasi dari semangat transformasi budaya yang dilakukan oleh Bank Sumsel Babel. Untuk itu, kami mengucapkan

Edisi 02 - Juli 2015 | Majalah Finansial | 41

Ekonomi Kreatif

Perhiasan Cantik dari

Kulit Kerang

Berawal dari kepiawaian sang ayah mengolah kulit kerang menjadi kerajinan tangan nan unik, Ryandika

Terra bersama ibunya mengkreasikan komoditas laut ini sehingga menghasilkan perhiasan unik dan menarik.

Mengusung label Lamops, Ryandika berhasil mencipta kan dan

memasar kan beragam souvenir berbahan dasar kulit kerang, antara lain, piagam, tempat sabun, liontin, bross, anting, cincin, gelang kaki, dan banyak lainnya.

”Kebetulan yang mengawali ini ayah saya, kemudian beliau mengajarkan pada saya dan ibu,” kata Ryandika.

Kulit kerang sendiri terbagi

Bagi sebagian orang, kulit kerang mungkin dianggap sebagai limbah yang sudah tak ada artinya lagi. Namun, di tangan para perajin, kulit kerang bisa disulap menjadi berbagai perhiasan dan kerajinan

yang unik dan bernilai jual tinggi.

Page 42: Untitled-1 [banksumselbabel.com] Finansial BSB Edisi 2.pdf · sebagai representasi dari semangat transformasi budaya yang dilakukan oleh Bank Sumsel Babel. Untuk itu, kami mengucapkan

42 | Edisi 02 - Juli 2015 | Majalah Finansial

Ekonomi Kreatif

menjadi dua, yakni kulit kerang mutiara yang menghasilkan mutiara bulat berwarna kuning, putih, dan silver. Kedua, jenis mabe yang memiliki bentuk setengah bulat dan menempel pada kulit kerang.

Untuk meningkatkan nilai jual, berbagai perhiasan dari kulit kerang tersebut juga dikombinasikan dengan silver 925%, emas, dan batu berlian sesuai dengan permintaan konsumen.

Seperti halnya kulit kerang, bahan lainnya juga berasal dari Lombok. Sedangkan berlian biasanya didatang-kan dari Banjar atau Hong Kong. Untuk bebatuan ini, Ryandika selalu membeli yang sudah bersertifikat.

Seluruh perhiasaan ini dibuat dengan mengandalkan tangan atau handmade, yang hanya menggunakan bantuan gergaji emas tipis untuk membentuk ukirannya.

Sebelum proses penggergajian, mula-mula kulit kerang diberi motif dengan menggunakan spidol atau kertas stempel. Selanjutnya, baru diukir dengan menggunakan gergaji.

Mengukir di atas kerang ini tidak jauh berbeda dengan membatik. Butuh kesabaran dan ketelitian. ”Alatnya cuma bisa pakai gergaji ini, kalau laser harus stabil seperti kayu yang ukurannya sama. Jadi teknik dasarnya adalah sikap hati-hati dan tenang. Jika salah sedikit saja akan merusak semuanya, kecuali desain ulang yang tentunya membutuhkan waktu lagi,” ujar Ryandika.

Segmen perhiasan ini dari anak-anak hingga dewasa. Lamops sendiri memiliki ciri khas desain unggulan berupa bros kupu-kupu klasik yang berantai. Ryandika mengaku berbagai desain yang diciptakan sang ayah selalu memiliki keunggulan berupa finishing yang berseni kelas tinggi.

Desain-desain Lamops memiliki tema classic to modern. Selain itu, beragam bros kulit kerang juga memiliki dua fungsi sebagai liontin juga menjadi perhiasan unggulan Lamops.

Kebanyakan inspirasi perhiasan ini berasal dari motif-motif kain Nusantara. Namun, untuk memperka-ya motif sekaligus mencari inspirasi, Ryandika juga membaca buku-buku desain dari Jepang milik sang ayah serta mencari berbagai informasi de ngan berselancar di dunia maya.

Hingga kini, sudah ribuan kreasi perhiasan yang dihasilkan. Aneka perhiasan ini sudah didistribusikan ke hampir seluruh daerah di Indonesia. Selain itu, produk Lamops juga sudah merambah ke Dubai, Belanda, Australia, hingga Amerika Serikat.

Tak mau berpuas diri, Ryandika juga tengah mempersiapkan produksi sendiri yang lebih menyasar kaum muda, de ngan desain yang lebih mo dern dan simpel. Anda tergoda tampil cantik de ngan perhiasan kulit kerang? Bisa didapatkan dengan harga mulai Rp500.000—Rp7 juta. (Bisnis Indonesia)

Segmen perhiasan ini dari anak-

Page 43: Untitled-1 [banksumselbabel.com] Finansial BSB Edisi 2.pdf · sebagai representasi dari semangat transformasi budaya yang dilakukan oleh Bank Sumsel Babel. Untuk itu, kami mengucapkan

Edisi 02 - Juli 2015 | Majalah Finansial | 43

Langkah pertama yang dapat dipraktikkan untuk mengatur pengeluaran selama

Ramadan yaitu membuat daftar menu selama satu bulan. Para ibu seringkali bersemangat membuat daftar menu berbuka puasa dan makan sahur untuk keluarganya. Nah, kebiasaan

ini baik untuk membantu mengerem pengeluaran selama Ramadan.

Perencana keuangan dari PT Zapfi ndo Arzieta Perdana (ZAP Finance) Prita Hapsari Ghozie menuturkan selain menu, cantumkan pula bahan makanan yang diperlukan, hingga jumlah orang yang

etalaseetalase

Ramadan Tiba,Awas Jangan Boros Oleh : Tisyrin Naufalty Tsani

Tak terasa, sebentar lagi Ramadan tiba. Para ibu

biasanya kerap mengeluh karena mereka harus

mengeluarkan uang lebih banyak terutama untuk

keperluan konsumsi keluarga. Apa yang sebenarnya membuat

pengeluaran membengkak saat Ramadan? Bagaimana

mengatur keuangan keluarga agar tidak boros?

Page 44: Untitled-1 [banksumselbabel.com] Finansial BSB Edisi 2.pdf · sebagai representasi dari semangat transformasi budaya yang dilakukan oleh Bank Sumsel Babel. Untuk itu, kami mengucapkan

intisarietalase

akan ikut makan. “Tujuannya agar bahan makanan yang dibelanjakan sesuai dengan kebutuhan,” katanya. Jika sudah punya rencana untuk berbuka puasa di luar rumah, maka untuk beberapa hari tidak perlu membeli bahan makanan di pasar.

Selanjutnya, aturlah alokasi pos pengeluaran. Saat Ramadan, keluarga akan memperoleh masukan lebih berupa tunjangan hari raya (THR). Pandai-pandailah untuk membedakan penggunaan gaji dan THR. Untuk pengeluaran bulanan selama Ramadan gunakanlah uang gaji, sementara untuk pembelian baju baru dan lainnya dapat menggunakan THR.

Selain itu, batasi penggunaan kartu kredit selama Ramadan. Tidak mau kan melihat tagihan yang tinggi setelahnya?

Ada beberapa faktor yang bisa membuat pengeluaran sebuah

keluarga membengkak saat Ramadan. Penulis buku Menjadi Cantik, Gaya, & Tetap Kaya ini menyebutkan salah satunya adalah kebiasaan untuk berbuka puasa di luar rumah setiap hari, seperti makan di restoran.

Faktor lainnya yaitu membuat acara buka puasa bersama. Selama melakukan ibadah puasa, banyak orang ingin sesekali berkumpul bersama keluarga besar, teman, atau rekan kerja sembari buka puasa bersama. Tapi ingat, membuat acara buka puasa bersama juga kerap memerlukan

biaya tak sedikit. Jangan sampai setelah acaranya lewat, kepala menjadi puyeng karena tidak pandai dalam mengatur pengeluaran untuk hal ini.

Memberi bingkisan kepada sanak saudara dan rekan-rekan juga dapat merogoh kocek tak sedikit. Selain itu, kebiasaan lain yang dapat menguras kantong saat Ramadan adalah membeli barang-barang baru seperti televisi, handphone, atau mengganti kendaraan.

Jadi, pandai-pandailah mengatur pengeluaran selama Ramadan.

Selama melakukan ibadah puasa, banyak orang ingin sesekali berkumpul bersama keluarga besar, teman, atau rekan kerja sembari buka puasa bersama. Tapi ingat, membuat acara buka puasa bersama juga kerap memerlukan biaya tak sedikit. Jangan sampai setelah acaranya lewat, kepala menjadi puyeng...

44 | Edisi 02 - Juli 2015 | Majalah Finansial

Page 45: Untitled-1 [banksumselbabel.com] Finansial BSB Edisi 2.pdf · sebagai representasi dari semangat transformasi budaya yang dilakukan oleh Bank Sumsel Babel. Untuk itu, kami mengucapkan

Bidik Lensa

BSB Rebut Juara Umum Porseni BPD di Yogyakarta

PALEMBANG- Pembuktian bagi Bank Sumsel Babel (BSB) tidak hanya pada bisnis jasa keuangan, tapi juga merambah dunia olahraga.

Hal itu dibuktikan dengan merebut gelar Juara Umum pada Pekan Olahraga dan Seni Bank Pembangunan Daerah Seluruh Indonesia ke XI yang telah berlangsung di Yogyakarta pada 1- 3 Mei 2015.

Dalam ajang yang diikuti oleh 26 BPD dari seluruh Indonesia itu, tim Porseni Bank Sumsel Babel berhasil meraih 9 medali emas, 11 medali perak, dan 7 medali perunggu untuk menjadi juara umum.

Kemenangan itu meneruskan prestasi Bank Sumsel Babel pada Porseni ke X yang juga meraih gelar juara umum sehingga mampu mempertahankan piala bergilir di ajang olahraga prestisius di kalangan BPD di tanah air.

Ketua Kontingen Tim Porseni Bank Sumsel Babel M. Iskandar, yang juga Direktur Umum Bank Sumsel Babel, mengatakan timnya mampu mengoptimalkan 163 orang delegasi yang dikirim yang terdiri dari 109 orang atlet, 22 orang pelatih, dan 32 orang Official.

“Sejak awal kami ingin tim ini solid dan efisien dalam mencapai misi untuk merebut gelar juara umum. Dan terbuki kami merebut gelar juara umum dengan perolehan 9 medali emas, 11 medali perak, dan 7 medali perunggu,” ujarnya kepada Finansial dalam suatu kesempatan di ruang kerjanya, baru baru ini. (MF)

BSB Sabet Gelar Stand Terbaik padaSouth Sumatera Expo 2015

PALEMBANG- Bank Sumsel Babel berhasil meraih gelar Stand Terbaik dalam ajang eksebisi dan pameran South Sumatera Expo 2015 yang digelar dalam memeri-ahkan HUT Provinsi Sumatera Selatan ke 69 di Benteng Kuto Besak Palembang.

Perhelatan yang menghadirkan pagelaran band, festival kuliner dan pameran berbagai stand itu dilak-sanakan pada 15-20 mei 2015 lalu.

Bank Sumsel Babel yang turut berpartisipasi meng-hadirkan stand didaulat menjadi stand terbaik dari 43 stand dengan kategori stand BUMN/BUMD.

Penghargaannya sendiri diterima langsung oleh Direktur Operasional Bank Sumsel Babel, Mertolihan. (MF)

Diskon Spektakuler 75 % Untuk Wanita di Hari Kartini

PALEMBANG- Bank Sumsel Babel melaksanakan tradisi yang baik saat memperingati Hari Kartini atau Hari Perempuan Indonesia pada 21 April 2015 lalu.

Dengan mengusung tema,”Srikandi Indonesia, Kelembutanmu Taklukan Dunia”, bank kembanggaan masyarakat Wong Kito Galo menawarkan diskon hingga 75% untuk transaksi di Tropical Garden Spa, Twink Salon, Chicken Story Palembang Icon, River Side Restaurant, Bukit Golf Resto dan Pancake MOI pada Hari Kartini tersebut.

Tidak hanya diskon spektakuler itu saja, Bank Sumsel Babel juga memberikan souvenir bagi settiap nasabah perempuan yang membuka rekening tabungan dan palikasi ATM dengan saldo minimal Rp 1.000.000 dan deposito mini-mal Rp 5.000.000.

“ Pemberian souvenir ini dilaksanakan serentak di selu-ruh kantor cabang Bank Sumsel Babel pada saat Hari Kartini diperingati,” ujar Faisol Sinin, Sekretaris Perusahaan Bank Sumsel Babel, dalam suatu kesempatan. (MF)

Edisi 02 - Juli 2015 | Majalah Finansial | 45

Page 46: Untitled-1 [banksumselbabel.com] Finansial BSB Edisi 2.pdf · sebagai representasi dari semangat transformasi budaya yang dilakukan oleh Bank Sumsel Babel. Untuk itu, kami mengucapkan

PALEMBANG- Kementerian Keuangan melalui Ditjen Perbendaharaan menunjuk Bank Sumsel Babel bersama 25 Bank BUMN dan BPD menjadi Bank Penyalur Dana Surat Perintah Pencairan Dana Gaji Bulanan.Kerjasama itu dilakukan melalui Bank Operasional II ( BO II) Mitra Kerja Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Tahun 2015.

Bertempat di di Gedung Kementerian di Jakarta, Direktur Utama Bank Sumsel Babel Muhammad Adil

menandatangani perjanjian kerjasama itu dengan Dirjen Perbendaharaan Kemenkeu pada Senin, (13/04) lalu.

Bank Sumsel Babel sebagai Bank Pembangunan Daerah di Sumatera Selatan dan Bangka Belitung berkomitmen untuk berperan secara terus menerus dalam mendukung program pemerin tahan pusat dalam reformasi pengelolaan Keuangan Negara untuk mewujudkan pengelolaan Keuangan Negara yang lebih baik. (MF)

Bidik Lensa

PALEMBANG- Bank Sumsel Babel memaknai peringatan Hari Kebangkitan Nasional dengan menyerahkan sebanyak 253 eksamplar yang terdiri dari buku-buku di bidang teknik, komputer, dan kedokteran kepada Perpustakaan Daerah Provinsi Sumatera Selatan.

Direktur Umum Bank Sumsel Babel M. Iskandar menyerahkan langsung sumbangan buku pengeahuan iu kepada Kepala Badan Perpustakaan Daerah Provinsi Sumatera Selatan,

Kabul Aman di Kantor Perpustakaan Daerah yang berlokasi di kawasan Demang Lebar Daun pada, Rabu, 20 Mei 2015 lalu.

Menurut Iskandar, pemberian buku itu bagian dari program tanggungjawab sosial (CSR) perusahaan terhadap dunia pendidikan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

“Bank Sumsel Babel mencoba untuk

terus berperan aktif di dalam setiap kegiatan sosial, agar dapat memberikan yang terbaik khususnya bagi masyarakat sekitar dan menjadi lebih dekat, erat dan bersahabat kepada semua stakeholdersnya,” ujarnya. (MF)

Dua Penghargaan Lagi untukBank Sumsel Babel

PALEMBANG- Bank Sumsel Babel secara konsisten terus melakukan penyempurnan kualitas pelayanan kepada nasabah.

Hal itu dibuktikan dengan diraihnya dua penghargaan dalam jangka waktu tidak terlalu lama dalam ajang Digital Brand Of The Year 2015 dan Banking Service Excellence Award 2015.

Pertama, Bank Sumsel Babel meraih juara pertama dalam ajang Digital Brand Of The Year 2015 untuk bidang Tabungan Unit Usaha Syariah yang diraih oleh Bank Sumsel Babel Syariah. Penghargaan ini diperoleh di Jakarta pada 26 Maret 2015.

Kedua penghargaan juara pertama di ajang Banking Service Excellence Award 2015 untuk Best ATM kategori Bank Pembangunan Daerah mengalahkan 25 BPD lainnya. Penghargaan

kedua ini diraih di Jakarta pada 6 Juni lalu yang diserahkan dalam suatu acara resmi di Hotel Shangri-La Jakarta. Keduanya didapatkan dari Marketing Research Indonesia Infobank.

Direktur Utama Bank Sumsel Babel Muhammad Adil mengharapkan semua jajaran di bank BPD yang dia pimpin menjadi lebih terpacu dan punya rasa tanggung jawab moral untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah. (MF)

46 | Edisi 02 - Juli 2015 | Majalah Finansial

BSB Hadiahkan 253 Buku Untuk Perpustakaan Sumsel

BSB Dipercaya Kemenkeu JadiBank Pencair Gaji PNSpenghargaan juara

pertama di ajang Banking Service Excellence Award 2015 untuk Best

Page 47: Untitled-1 [banksumselbabel.com] Finansial BSB Edisi 2.pdf · sebagai representasi dari semangat transformasi budaya yang dilakukan oleh Bank Sumsel Babel. Untuk itu, kami mengucapkan
Page 48: Untitled-1 [banksumselbabel.com] Finansial BSB Edisi 2.pdf · sebagai representasi dari semangat transformasi budaya yang dilakukan oleh Bank Sumsel Babel. Untuk itu, kami mengucapkan