unsur-unsur-iklim.doc
DESCRIPTION
tentang iklimTRANSCRIPT
MINGGU KE 3
UNSUR-UNSUR IKLIM
1. INFORMASI IKLIM
Para perancang tertarik terhadap masalah iklim dimana aspek ini mempengaruhi
kenyamanan manusia dalam bangunan. Aspek iklim ini adalah: perubahan dan suhu
ekstri, perbedan suhu siang dan malam (diurnal range), kelembaban, kondisi langit,
radiasi datang dan pergi , curah hujan dan distribusinya, gerakan udara dan sifat-sifat
khusunya, seperti perubahan angin, petir, hurikan.
Catatan iklim seperti yang dikumpulkan di lapangan udara dan stasion meteorology
bukan sepenuhnya ditujukan untuk para desainer. Banyak publikasi yang diperlukan
oleh para perancangan tidak ada.
Adalah tanggung jawab perancangan untuk menganalisi informasi iklim dan
menyajikannya dalam bentuk yang memungkinkan nya untuk mengenali keuntungan
dan bahaya pemakai bangunan di masa depan.
A. PENGERTIAN CUACA DAN IKLIM SERTA UNSUR - UNSURNYA
Cuaca merupakan keadaan atmosfer pada suatu tempat dan waktu tertentu,
biasanya diperhitungkan pada kondisi harian. Misalnya, Badan Meterologi dan Geofisika
memperkirakan cuaca Jakarta esok hari cerah, dengan suhu rata – rata maksimum 310C
dan suhu minimumnya 240C. umumnya kajian cuaca hanya meliputi temperatur, curah
hujan dan angin.
Sedangkan yang dimaksud dengan iklim merupakan kondisi cuaca pada waktu
yang lama dan meliputi daerah yang luas. Contoh kajian iklim yaitu wilayah Eropa Utara,
Asia Utara, Amerika Bagian Selatan ataupun Australia Bagian Selatan, tanaman
musiman tidak bisa tumbuh pada musim dingin. Tanaman musiman hanya dapat
tumbuh dan berdaun segar sejak musim semi sampai akhir musim panas.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. M. Syarif Hidayat M.ArchARSITEKTUR TROPIS
Unsur-unsur cuaca/iklim terdiri dari temperature, angin, tekanan udara, curah
hujan dan kelembapan udara.
2. RADIASI MATAHARI: PENGUKURAN
pencatat cahaya matahari sederhana akan mencatat durasi cahaya matahari;
yang dapat dinyatakan dengan jam per hari, rata-rata setiap bulan.
Alat-alat lain yang lebih canggih adalah solarimeter, heliometer, actinometer dan
pyranometer dapat digunakan untuk mendapatkan data kuantitatif radiasi matahari.
Intensitas radiasi matahari diukur dalam Btu/ft2h, dalam kkal/m2h. dalam satuan
internasional adalah W/m2 . Ini adalah intensitas energi dalam Joule per meter persegi
dari sebuah permukaan setiap detik (W/m2 = J/m2s, maka W = J/s). jumlah radiasi total
yang diterima selama satu hari dinyatakan dalam J/m2 hari.
3. RADIASI MATAHARI: DATA
Jumlah radiasi matahari rata-rata setiap hari (MJ/m2hari) untuk setiap bulan
selama satu tahun akan meberikan indikasi kondisi iklim, yang meliputi variasi musiman.
Data ini dapat dilengkapi dengan jumlah total tertinggi fdan ternedah setiap hari untuk
setiap bulan. Untuk perancangan terperinci, total setiap jam (MJ/m2h), atau rata –rata
intensitas setiap jam (W/m2) harus diketahui untuk hari-hari yang sama setiap bulan.
Atau paling sedikitnya rata-rata tertinggi dan terendah selama setahun.
a. Temperatur
Temperatur adalah derajat panas dari aktivitas molekul dalam atmosfer.
Lazimnya pengukuran temperature dinyatakan dalam skala celcius, reamur, dan
Fahrenheit. Temperatur di muka bumi tidaklah sama di berbagai tempat.
Suhu udara diukur oleh derajat Celcius (0C), dengan alat thermometer air raksa. Suhu
bola kering atau “suhu udara sebenarnya” adalah sebuah nilai yang diambil pada
sebuah tempat yang terlindung. Diletakkan pada ketinggian 120 cm s/d 180 cm dari
permukaan tanah. Bacaan dapat diambil pada waktu tertentu dai suatu hari.
Suhu rata-rata bulanan: suhu yang diambil setiap bulanan. Rata-rata diambil dari suhu
udara maksimum dan suhu udara minimum harian dan di rata-rata selama 30 hari.
Untuk menunjukkan indikasi variasi diurnal, ini dapat dilengkapi dengan rata-rata
maksimum dan minimum bulanan. (rata-rata maksimum bulanan adalah rata-rata dari
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. M. Syarif Hidayat M.ArchARSITEKTUR TROPIS
suhu maksimum selama 30 hari). Selain itu juga baik untuk mengumpulkan suhu udara
tertinggi dan terendah setiap bulannya.
Persebaran temperatur di bedakan menjadi dua yaitu :
Persebaran horizontal
Persebaran temperature horizontal di perlihatkan dalam peta oleh isotherm. Isotherm
yaitu garis hayal dalam peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai
suhu yang sama. Persebaran horizontal secara tidak teratur di pengaruhi oleh
kondisi lingkungannya, misalnya perbedaan temperatur daratan dan lautan.
Persebaran Vertikal
Persebaran Vertikal di pengaruhi oleh letak/posisi tinggi lintang dan musim. Sebab-
sebab adanya perbedaan temperatur, yaitu:
a) Panas dari sinar matahari dapat menembus lebih dalam di lautan daripada di
daratan.
b) Panas yang di serap oleh air di sebabkan oleh arus vertikal dan horizontal
sedangkan daratan tidak.
c) Air dapat menyerap panas lebih baik daripada tanah.
Suhu di Indonesia tidak berubah karena musim seperti yang sering terjadi
pada daerah-daerah yang terletak di luar daerah tropik. Perubahan suhu di
Indonesia adalah:
Dalam waktu 24 jam, atau antara siang dan malam, dengan suhu tertinggi biasanya
terdapat antara pukul 14-15, dan suhu terendah pukul 06-07 pagi.
Menurut ketinggian tempat, setiap naik 100 meter suhu turun 0,50C. Adanya
perairan, seperti selat dan laut sangat besar peranannya pada pengendalian suhu,
sehingga tidak terjadi perbedaan suhu terendah dan suhu tertinggi yang sangat
besar, seperti misalnya di Siberia dan Mongolia yang letaknya jauh dari lautan.
b. Angin
Angin adalah udara yang bergerak dari daerah bertekanan udara tinggi ke
daerah bertekanan udara rendah. Tekanan udara berhubungan erat dengan temperatur.
Bila temperatur tinggi maka tekanannya rendah.
Tekanan udara pada berbagai wilayah di muka bumi tidak sama. Daerah tropic,
terutama di sekitar equator (100LU-100LS), mempunyai tekanan udara rendah. Daerah
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. M. Syarif Hidayat M.ArchARSITEKTUR TROPIS
pusat tekanan udara rendah pada wilayah ini disebut daerah minimum ukuatorial
(daerah Doldrum). Hal ini disebabkan oleh suhu rata-rata yang selalu tinggi sepanjang
tahun. Sebaliknya daerah subtropik merupakan pusat tekanan udara tinggi (Daerah
Maksimum Subtropik), karena kurang mendapatkan sinar matahari.
Adanya tekanan udara menyebabkan terjadinya angin. Gejala ini sesuai dengan
hukum Boys Ballot bahwa udara akan senantiasa mengalir dari daerah bertekanan
tinggi kedaerah yang bertekanan rendah dan dibelahan bumi utara angin berbelok
kekanan, dibelahan bumi selatan angin berbelok kekiri. Dengan demikian maka di
daerah tropik akan terjadi angin dari daerah maksimum subtropik kedaerah minimum
ekuator. Angin ini disebut angin passsat timur laut dibelahan bumi utara dan angin pasat
tenggara dibelahan bumi selatan. Angin passat ini banyak membawa uap air karena
berhembus di laut lepas. Akan tetapi, pada beberapa wilayah dipermukaan bumi angin
passat tersebut mengalami perubahan arah akibat pengaruh lingkungan alam setempat.
Di Indonesia yang secara geografis terletak di antara dua benua dan dua
samudera, angin passat tersebut mengalami perubahan menjadi angin musim (angin
muson). Perubahan ini disebabkan oleh pergeseran semu tahunan matahari antara
garis balik utara dan garis balik selatan.
Pada bulan Oktober sampai dengan April, matahari berada pada belahan langit
selatan, sehingga benua Australia lebih banyak memperoleh pemanasan matahari dari
benua Asia. Akibatnya di Australia terdapat pusat-pusat tekanan udara rendah
(depressi) sedangkan di Asia terdapat pusat-pusat tekanan udara tinggi (kompressi).
Keadaan itu menyebabkan terjadinya arus angin dari benua Asia ke benua Australia. Di
Indonesia, angin tersebut merupakan angin musim timur laut di belahan bumi utara dan
angin barat di belahan bumi selatan. Oleh karena angin ini melewati samudera Pasifik
dan Samudera Hindia maka banyak membawa uap air, sehingga pada umumnya di
Indonesia terjadi musim penghujan. Musim penghujan meliputi hampir seluruh wilayah
Indonesia, hanya saja persebarannya tidak merata. Makin ketimur, curah hujan makin
berkurang karena kandungan uap airnya makin sedikit.
Pada bulan April sampai dengan Oktober, matahari berada dibelahan langit
utara, sehingga benua Asia lebih panas dari pada benua Australia. Akibatnya, di Asia
terdapat pusat-pusat tekanan udara rendah, sedangkan di Australia terdapat pusat-
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. M. Syarif Hidayat M.ArchARSITEKTUR TROPIS
pusat tekanan udara tinggi yang menyebabkan terjadinya angin dari Australia menuju ke
Asia. Di Indonesia, terjadi angin musim timur dibelahan bumi selatan dan angin musim
barat daya dibelahan bumi utara. Oleh karena tidak melewati lautan yang luas maka
pada umumnya di Indonesia terjadi musim kemarau, kecuali pantai barat Sumatera,
Sulawesi Tenggara dan pantai Selatan Irian Jaya.
Antara kedua musim tersebut ada musim yang disebut musim pancaroba
(peralihan), yaitu: Musim Kemareng yang merupakan peralihan dari musim penghujan
ke musim kemarau, dan Musim Labuh yang merupakan peralihan dari musim kemarau
kemusim penghujan.
Adapun ciri-ciri musim pancaroba antara lain yaitu: udara terasa panas, arah
angin tidak teratur, dan sering terjadi hujan secara tiba-tiba, dalam waktu yang sangat
singkat dan lebat .
Disamping angin musim tersebut, di Indonesia terdapat angin setempat yang
antara lain dibedakan sebagai berikut .
1) Angin darat dan angin laut. Angin ini terjadi di daerah pantai. Kejadian ini
diakibatkan adanya perbedaan sifat daratan dan lautan. Pada malam hari
daratan lebih dingin dari pada lautan, sehingga di daratan merupakan daerah
maksimum yang menyebabkan terjadinya angin darat. Sebaliknya, pada siang
hari terjadi angin laut.
2) Angin lembah dan angin gunung. Di lembah-lembah pegunungan yang terisolir
pada siang hari terjadi angin lembah, sedangkan pada malam hari terjadi angin
gunung. Keadaan ini akan menyebabkan terjadinya suhu yang labih rendah dari
pada lapisan atasnya, sehingga terjadi kabut dan embun. Lebih-lebih pada cuaca
yang cerah, peristiwa ini menyebabkan terjadinya pembekuan air, sehingga
sering menimbulkan kerusakan pada perkebunan teh dimusim kemaaru yang
cerah.
3) Angin terjun atau angin jatuh. Angin ini menuruni lereng pegunungan, yang
memiliki sifat kencang dan kering. Di Indonesia, angin jatuh ini disamping
kencang dan kering juga bersifat panas. Peristiwa ini disebabkan oleh adanya
angin yang menuju kepuncak gunung yang membawa uap air, yang suhunya
makin keatas makin turun, sehingga terjadi kondensasi yang menyebabkan
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. M. Syarif Hidayat M.ArchARSITEKTUR TROPIS
terjadinya hujan pada lereng bagian depan pegunungan. Angin yang menuruni
lereng belakang pegunungan sifatnya panas, kencang, dan kering.
mempengaruhi Angin seperti itu banyak, tetapi yang dikenal dengan nama
tertentu hanyalah beberapa saja, seperti: Angin Bahorok (Sumatera Utara),
Angin Kumbang (Cirebon), Angin Gending (Pasuruan), Angin ditempat-tempat
itu langsung mempengaruhi perkebunan.
Di Eropa, angin seperti itu dikenal dengan nama “fohn”, sedangkan di Amerika
Serikat dikenal dengan nama “Chinook”.
4) Angin puyuh atau angin putting beliung. Angin ini terjadi pada musim pancaroba
disaat pemanasan setempat cukup tinggi, tetapi suhu daerah sekitarnya masih
dibawah suhu tempat itu. Akibatnya, terjadi angin kencang yang bergerak keatas
dan berpusing. Kerugian yang diakibatkan angin demikian ini cukup besar.
Nirkayanto pernah mengadakan penelitian tentang angin ini dipulau Jawa
terutama terjadi pada bulan Maret, April dan Nopember dan tempatnya yang dilanda
kebanyakan daerah pedalaman seperti Purwokerto, Boyolali, Blora.
c. Tekanan udara
Tekanan udara adalah gaya yang ditimbulkan oleh kolom udara secara vertical
pada bidang yang luasnya 1 cm2. Tekanan udara diukur dengan barometer dan
dinyatakan dengan milibar (mb).
4. Tekanan uap air
Indikasi lain dari kelembaban atmosfir adalah tekanan uap air (vapour pressure), yaitu
tekanan parsial uap air yang ada dalam udara. “tekanan atmosfir” (P) adalah merupakan
jumlah dari tekanan parsial udara kering (Pa) dan tekanan parsial uap air (Pv).
Udara jenuh apabila tekanan uap air (Pv) sama dengan tekanan uap air jenuh pada
suhu yang sama (Pvs). Kelembaban Relatif juga dapat dinyatakan sebagai rasio tekanan
uap air sebenarnya dengan tekanan uap air titik jenuh.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. M. Syarif Hidayat M.ArchARSITEKTUR TROPIS
Tekanan uap air diukur dalam unit tekanan SI, Newton per meter persegi (N/m2)
Macam-macam tekanan udara:
Tekanan udara tinggi, lebih dari 1013 mb
Tekanan udara rendah, kurang dari 1013 mb
Tekanan di permukaan laut, sama dengan 1013 mb
Garis khayal dalam peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai
tekanan udara yang sama disebut isobar.
Adapun satuan yang digunakan adalah cm Hg dan mb (milibar).
1 atmosfer besarnya sama dengan 76 cm Hg, dan 1 mb = ¾ mm Hg, sehingga 1
atmosfer sama dengan 1013 mb.
Selanjutnya kita kaji hal dibawah ini sehubungan dengan tekanan udara, yaitu:
Pada saat di mana suhu dibelahan bumi disebelah Utara seimbang dengan suhu di
belahan bumi selatan, tekanan udara diatasnya pun tidak akan jauh berbeda. Kejadian
seperti itu akan terdapat dua kali dalam setahun. Musim-musim itu dinamakan musim
pancaroba di Indonesia. Musim pancaroba ini berlangsung kira-kira pada bulan Maret-
April dan Oktober-November. Adanya keseimbangan itu membuat gerakan angin, baik
kekuatannya maupun arahnya, menjadi tidak menentu. Karena suhu antara kedua
belahan bumi berimbang, tekanan uadaranya pun berimbang. Hampir tidak ada
perbedaannya. Satu-satunya arah yang ada bagi gerakan angin itu adalah “ke atas”.
Maka musim pancaroba itu ditandai juga dengan banyaknya kejadian “angin berputar”
sebagai akibat dari perbedaan tekanan udara setempat.
5. kondisi langit
Kondisi langit biasanya menunjukkan ada tidaknya awan. Biasanya dua
pengamatan dilakukan selama sehari, dimana persentase jumlah awan yang menutup
langit. Biasanya dinyatakan dengan persen.
Adalah bermanfaat bagi desainer untuk mengetahui waktu dalam sehari dan frekuensi
pengamatan. Sebuah data cuaca yang menggambarkan kondisi langit untuk hari-hari
yang sama pada suatu bulan tertentu dapat memberikan perbedaan penting antara pagi
dan sore, dimana hal ini dapat mempengaruhi perancangan atap, teritisan atap, dan
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. M. Syarif Hidayat M.ArchARSITEKTUR TROPIS
alat-alat pelindung. Nilai terangnya langit diperlukan dalam bangunan yang
menggunakan pencahayaan alami.
d. curah hujan
presipitasi adalah istilah untuk hujan, salju, cair dan beku untuk semua bentuk air.
Diukur oleh rain gauges, mm/unit waktu mm/bulan, mm/hari).
Nilai yang menunjukan presipitasi total untuk setiap bulan akan menunjukkan musim
hujan dan panas. Curah hujan rata-rata maksimum setiap 24 jam adalah merupakan
panduan yang efektif untuk memprediksi banjir dan saluran.
adalah karakteristik suatu daerah tertentu yang merupakan produk curah hujan tahunan
(dalam m) dan kecepatan angin tahunan (dalam m/det) jadi dimensinya adalah m2/det
curah hujan yang jatuh di suatu daerah di Indonesia dipengaruhi oleh factor-
faktor sebagai berikut.
1) Bentuk medan/topografi. Relief daratan Indonesia tidak homogen. Adanya medan
yang berbukit dan bergunung-gunung akan menyebabkan angin yang membawa up
air naik. Maikn keatas suhunya makin turun sehingga terjadi kondensasi dan
menimbulkan hujan orografis.
2) Arah lereng medan. Factor ini sebenarnya berkaitn dengan factor bentuk medan.
Pada lereng pegunungan yang menghadap kearah ngin banyak terjadi hujan,
sebaliknya pada lereng pegununganyang membelakangi arah angin merupakn
daerah baying-bayang hujan. Itulah sebabnya kota Bandung dan Palu memiliki curah
hujan yang sedikit, karena kota tersebut terletak di daerah baying-bayang hujan.
3) Arah angin yang sejajar dengan garis pantai. Factor ini menyebabkan suhu yang
konstan sehingga curah hujan sedikit/endah. Contoh: Pantai Utara Pulau Jawa,
Pulau Madura, Pantai Barat Pualai Bali.
4) Jarak perjalanan angin diatas medan datar. Angin yang berasal dari daerah perairan
menuju kedaratan pada umumnya dapat menimbulkan hujan. Jika dataran yang
dilewati angin itu lebar, sedengkan sifat permukaannya tidak berubah maka pada
kawasan sekitar pantai kemungkinan akan terjadi hujan, tetapi didaerah pedalaman
tidak terjdi hujan. Kemungkinan hujan akan turun lagi apa bila medannya mulai naik.
Sebaliknya, jika uap air yang dibawa angin dari daerah perairan belum cukup
menimbulkn hujan dikawasan pantai maka daerah dipedalaman kemungkinan akan
terjadi hujan, sedangkan pada daerah yang medannya mulai naik tidak akan terjadi
lagi hujan. Peristiwa demikian sering sekali terjadi pada kawasan Jakarta, Cibinong,
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. M. Syarif Hidayat M.ArchARSITEKTUR TROPIS
dan Bogor. Pada bulan Januari-Februari hujan turun di Jakarta dan Bogor,
sedangkan di Cibinong udara cerah. Sebaliknya, pada bulan April-Mei Jakarta dan
Bogor cerah, tetapi Cibinong terjadi hujan.
Kita dapat menggolongkan macam-macam hujan berdasarkan butiran yang
dicurahkan dan asal terjadinya.
1) berdasarkan butiran-butiran yang dicurahkan hujan dapat dibedakan menjadi
empat macam.
- Hujan gerimis atau drizzle.
- Hujan salju atau snow
- Hujan batu es
- Hujan deras atau rain
2) berdasarkan asal terjadinya, hujan dapat dibedakan menjadi empat macam.
- Hujan front. Hujan front adalah hujan yang terjadi antara pertemuan dua
jenis udara yang berbeda temperatur, yakni udara panas/lembab dengan
udara dingin sehingga berkondensasi dan turun hujan.
- Hujan buatan. Hujan ini dibuat dengan merangsang awan dengan garam-
garaman sehingga uap air diudara dengan ketinggian 3.000 kaki lebih
cepat berkondensasi menjadi air dan turun sebagai hujan.
- Hujan orografi atau hujan gunung. Hujan orografi terjadi dari udara yang
mengandung uap air dipaksa oleh angin mendaki lereng pegunungan.
e. Kelembapan udara
Kelembaban udara dapt digambarkan sebagai kelembaban mutlak
(absolute humidity: AH), yaitu jumlah uap air yang sebenarnya ada dalam satuan
massa atau unit volume udara, yaitu gram/ kilogram (g/kg) atau gram/ meter
kubik (g/m3).
Kelembaban relative (RH) adalah merupakan bentuk yang menunjukkan
indikasi langsung dari potensi penguapan. Jumlah uap air udara yang dapat
ditampung (saturation-point humidity SH) tergantung kepada suhunya.
Kelembaban Relatif adalah rasio antara jumlah persentase uap air yang
sebenarnya dengan jumlah uap air dalam udara yang dapat dikandung pada
suhu tertentu. Dinyatakan dengan persen:
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. M. Syarif Hidayat M.ArchARSITEKTUR TROPIS
Kelembaban biasanya diukur dengan hygrometer bola basah dan kering. Alat ini
biasanya terdiri dari dua thermometer yang digantungkan berdekatan. Temometer yang
satu mengukur suhu udara bola kering (dry bulb). Suhu bola kedua dibalut dengan kain
basah. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan kesan pendinginan dan ini yang
menunjukkan suhu bola basah (WBT) yang selalu lebih rendah dari DBT. Kelembaban
dapat dibaca dari tabel.
Untuk mendapatkan data kondisi kelembanan , adalah cukup untuk menentukan
Kelembaban Relatif rata-rata bulanan maksimum dan minimum (maksimum selama 30
hari) dan Kelmbanan Relatif minimum rata-rata selama 12 bulan. Kelembana Relatif
biasanya maksimum pada jam 6.00 pagi dan jam 15.00 minimum pada sore hari.
Adalah perbandingan antara uap air dengan udara pada saat tertentu dan dari
suatu tempat tertentu dan merupakan ukuran banyaknya uap air di udara. Klasifikasi
kelembapan dibedakan menjadi beberapa hal sebagai berikut.
1) kelembapan spesifik, yaitu perbandingan antara masa udara sebenarnya di
atmosfer dengan satu masa udara, biasanya dinyatakan dalam sistim matrik,
gram/kilogram.
2) Nisbi Campuran (Mixing ratio), yaitu massa uap air per satuan massa udara
kering.
3) Kelembapan mutlak, yaitu masa uap air yang terdapat dalam satu satuan udara,
dinyatakan dalam gram/m3.
4) Kelembapan nisbi (relatif humidity), yaitu perbandingan antara masa uap air
yang ada di dalam satu satuan volume udara, dengan masa uap air yang
maksimum dapat dikandung pada suhu dan tekanan yang sama. Oleh karena itu
kelembapan nisbi dapat pula merupakan perbandingan antara tekanan uap air
(actual) dengan tekanan uap air jenuh pada suhu yang sama. Satuan
kelembapan nisbi dinyatakan dalam bentuk %. Alat untuk mengukur kelembapan
udara disebut psychrometer atau hygrometer.
Kandungan uap air di atmosfer secara rata-rata cendrung konstan sekalipun ada
perubahan musim dan variasi cuaca.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. M. Syarif Hidayat M.ArchARSITEKTUR TROPIS
Udara di atas Indonesia senantiasa lembap. Di dataran rendah, dekat pantai,
rawa, hutan tropik, atau sungai-sungai besar, kelembapan uadara selalu tinggi, yaitu
diatas 60 persen. Didaerah pedalaman atau di daerah-daerah yang tinggi di lereng
gunung, kelembapan udara yang tinggi, lebih memungkinkan adanya turun hujan.
Karena sifat kepulauannya, maka kelembapan udara diatas Indonesia selalu tinggi.
Penurunan suhu tadi menyebabkan kapasitas udara (jumlah uap air yang
terkandung di udara) akan turun sampai kapasitas tetap sama dengan jumlah uap air
yang sebenarnya terkandung di udara. Penurunan suhu merupakan panas alam yang
penting dalam menjenuhkan udara. Bila suhu terus turun sampai dibawah suhu udara
jenuh, maka terjadi kelebihan uap air dibandingkan dengan kapasitas udara pada suhu
baru yang lebih rendah itu.
Akibatnya, uap air akan berubah menjadi bentuk titik-titik air atau es. Suhu pada
waktu kejenuhan itu terjadi menyebabkan perubahan uap air menjadi air disebut titik
embun.
kecepatan angin diukur oleh anemometer, dan arahnya diukur oleh busur angin (vane) .
alat anemograf dapat menghasilkan rekaman menerus dari kecepatan angin dan
perubahan arah. Angin bebas normalnya diukur pada daerah yang datar pada
ketinggian 10 m. Pengukuran pada daerah perkotaan biasanya diambil pada ketinggian
antara 10 m sampai dengan 20 m untuk menghindari halangan. Kecepatan dekat
permukaan tanah baik lebih rendah daripada angin bebas.
Arah angin dapat dikelompokkan menjadi delapan atau enam belas kategori. Kecepatan
angin diukur dengan m/det (m/s)
6. angin: data
Seorang perancang harus mencoba menentukan apakah ada arah angin yang
tetap, apakah dapat diramalkan setiap hari atau terdapat perubahan-perubahan
musiman dan apakah ada pola yang dapat dikenali setiap hari, atau kecepatan
musiman. Juga penting untuk mengetahui angin tenang setiap bulannya.
7. karakteristik khusus
Banyak daerah mengalami kondisi yang tidak menyenangkan seperti angi riut, petir,
gempa bumi, angin debu dll.
8. Vegetasi
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. M. Syarif Hidayat M.ArchARSITEKTUR TROPIS
Gambaran iklim tidak cukup tanpa beberapa catatan tentang karakter dan jumlah
kehidupan tanaman. Tanaman pada gilirannya dapat mempengaruhi iklim lokal atau
tapak. Ia merupakan elemen yang penting dalam perancangan ruang luar, menyediakan
perlindungan sinar matahari dan perlindungan terhadap silau matahari.
B. GERAKAN UDARA DAN KAITANNYA DENGAN KEHIDUPAN
Udara bersifat diathermal, artinya melewatkan panas matahari. Hal ini terdapat
pada udara murni. Setelah sampai kepermukaan bumi, panas tersebut oleh bumi
digunakan untuk memanasi udara disekitarnya. Berbagai pola gerakan udara yaitu:
konduksi, konveksi, turbulensi.
1. Konduksi, yaitu pemanasan secara kontak atau secara bersinggungan. Molekul-
molekul udara yang dekat dengan permukaan bumi akan menjadi panas karena
bersinggungan dengan bumi yang menerima panas langsung dari matahari. Moluk-
molekul udara belum panas; lalu saling memberikan panas sehingga menjadi sama-
sama panas.
2. Konveksi, yaitu pemanasan secara vertical. Hal ini terjadi karena adanya gerakan
udara secara vertical, sehingga udara di atas yang belum panas akan menjadi panas
karena pengaruh udara dibawahnya yang sudah panas.
3. Adveksi, yaitu persebaran panas secara horizontal. Hala ini terjadi sebagai akibat
gerakan uadara panas secara horizontal dan menyebabkan udara di dekatnya juga
menjadi panas.
4. Turbulensi, yaitu persebaran panas secara berputar-putar. Hal ini akan
menyebabkan udara yang sudah panas bercampur dengan udara yang belum
panas, sehingga udara yang belum panas ini akan menjadi panas pula.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. M. Syarif Hidayat M.ArchARSITEKTUR TROPIS