unsur-drama.docx

14
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Drama adalah suatu karya sastra yang bertujuan menggambarkan kehidupan dengan menampilkan tikaian/konflik dan emosi lewat lakuan dan dialog. Lazimnya dirancang untuk pementasan di panggung. Drama dapat juga diartikan sebagai ragam sastra dalam bentuk dialog yang dibuat untuk dipertunjukkan di atas pentas. Drama adalah suatu aksi atau perbuatan (bahasa yunani). Sedangkan dramatik adalah jenis karangan yang dipertunjukkan dalan suatu tingkah laku, mimik dan perbuatan. Sandiwara adalah sebutan lain dari drama di mana sandi adalah rahasia dan wara adalah pelajaran. Orang yang memainkan drama disebut aktor atau lakon. Dalam sebuah drama terdapat unsur – unsur penting yang membuat drama tersebut menjadi hidup dan dapat dinikmati oleh penonton, sehingga tujuan utama dari sebuah dapat terpenuhi. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan drama? 2. Apa saja jenis-jenis drama? 3. Apa unsur-unsur penting dalam sebuah drama? C.Kegunaan

Upload: coriactr

Post on 27-Oct-2015

21 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Unsur-Drama.docx

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar BelakangDrama adalah suatu karya sastra yang bertujuan menggambarkan

kehidupan dengan menampilkan tikaian/konflik dan emosi lewat lakuan dan dialog. Lazimnya dirancang untuk pementasan di panggung. Drama dapat juga diartikan sebagai ragam sastra dalam bentuk dialog yang dibuat untuk dipertunjukkan di atas pentas.

Drama adalah suatu aksi atau perbuatan (bahasa yunani). Sedangkan dramatik adalah jenis karangan yang dipertunjukkan dalan suatu tingkah laku, mimik dan perbuatan. Sandiwara adalah sebutan lain dari drama di mana sandi adalah rahasia dan wara adalah pelajaran. Orang yang memainkan drama disebut aktor atau lakon.

Dalam sebuah drama terdapat unsur – unsur penting yang membuat drama tersebut menjadi hidup dan dapat dinikmati oleh penonton, sehingga tujuan utama dari sebuah dapat terpenuhi.

B. Rumusan Masalah1. Apa yang dimaksud dengan drama?2. Apa saja jenis-jenis drama?3. Apa unsur-unsur penting dalam sebuah drama?

C. Kegunaan

Melalui makalah ini kita dapat mendapatkan berbagai manfaat. Diantaranya adalah kita dapat mengetahui apa itu drama, jenis-jenis drama dan unsur-unsur penting yang terdapat dalam sebuah drama.

Page 2: Unsur-Drama.docx

BAB II

PEMBAHASAN

A. Jenis DramaBerdasarkan bentuk dramatisnya, ada drama tragedi dan komedi.

Berdasarkan bentuk sastra cakupannya, ada drama prosa dan drama puisi. Ditinjau dari kuantitas kata cakapannya, dikenal drama mini kata, pantomim, dan drama kata. Berdasarkan penonjolan unsur seninya, ada drama tablo, sendratari, dan opera, sedangkan berdasarkan media pementasannya, terdapat drama televisi, radio, drama pentas, drama baca.

B. Unsur - Unsur Dalam DramaUnsur dalam drama terdiri atas:

1. Tokoh

Tokoh dalam drama disebut tokoh rekaan yang berfungsi sebagai pemegang peran watak tokoh. Itulah sebebanya istilah tokoh juga disebut karakter atau watak. Istilah penokohan juga sering disamakan dengan istilah perwatakan atau karakterisasi (tidak sama dengan karakteristik) (Saliman : 1996 : 32).

Menurut Akhmad Saliman (1996 : 25 : 27) berdasarkan peranannya di dalam alur cerita tokoh dapat diklasifikasikan menjadi 3 macam yakni :

a. Antagonis, tokoh utama berprilaku jahat, b. Protagonis, tokoh utama berprilaku baik, c. Tritagonis, tokoh yang berperanan sebagai tokoh pembantu.

Selain itu, masih menurut Akhmad Saliman (1996 : 27) berdasarkan fungsinya di dalam alur cerita tokoh dapat diklasifikasi menjadi 3 macam juga, yakni :

a. Sentral, tokoh yang berfungsi sebagai penentu gerakan alur cerita, b. Utama, tokoh yang berfungsi sebagai pendukung tokoh antagonis atau

protagonis, c. Tokoh pembantu, tokoh yang berfungsi sebagai pelengkap penderita

dalam alur cerita.

Page 3: Unsur-Drama.docx

Masih berkaitan dengan tokoh ini, ada istilah yang lajim digunakan yakni penokohan dan teknik penokohan. Penokohan merujuk kepada proses penampilan tokoh yang berfungsi sebagai pembawa peran watak tokoh cerita dalam drama. Sedangkan teknik penokohan adalah teknik yang digunakan penulis naskah lakon, sutradara, atau pemain dalam penampilan atau penempatan tokoh-tokoh wataknya dalam drama.

Teknik penokohan dilakukan dalam rangka menciptakan citra tokoh cerita yang hidup dan berkarakter. Watak tokoh cerita dapat diungkapkan melalui salah satu 5 teknik di bawah ini:

a. Apa yang dipikirkan, dirasakan, atau dikehendaki tentang dirinya atau tentang diri orang lain.

b. Lakuan, tindakan, c. Cakapan, ucapan, ujaran, d. Kehendak, perasaan, pikiran, e. Penampilan fisik.

Tokoh watak atau karakter dalam drama adalah bahan baku yang paling aktif dan dinamis sebagai penggerak alur cerita. Para tokoh dalam drama tidak hanya berfungsi sebagai penjamin bergeraknya semua peristiwa cerita, tetapi juga berfungsi sebagai pembentuk, dan pencipta alur cerita. Tokoh demikian disebut tokoh sentra (Saliman, 1996 : 33).

Penokohan, gerak, dan cakapan adalah tiga komponen utama yang menjadi dasar terjadinya konflik (tikaian) dalam drama. Pada hakekatnya, konflik (tikaian) merupakan unsur instrinsik yang harus ada di dalam sebuah drama.

Tokoh cerita dalam drama dapat diwujudkan dalam bentuk 3 dimensi, meliputi:

a. Dimensi fisiologi, yakni ciri-ciri fisik yang bersifat badani atau ragawi, seperti usia, jenis kelamin, keadaan tubuh, ciri wajah, dan ciri-ciri fisik lainnya.

b. Dimensi psikologi, yakni ciri-ciri jiwani atau rohani, seperti mentalitas, temperamen, cipta, rasa, karsa, IQ, sikap pribadi, dan tingkah laku.

c. Dimensi sosiologis, yakni ciri-ciri kehidupan sosial, seperti status sosial, pekerjaan, jabatan, jenjang pendidikan, kehidupan pribadi, pandangan pribadi, sikap hidup, perilaku masyarakat, agama, ideologi, sistem kepercayaan, aktifitas sosial, aksi sosial, hobby pribadi, organisasi sosial, suku bangsa, garis keturunan, dan asal usul sosial.

Page 4: Unsur-Drama.docx

2. Amanat

Menurut Akhmad Saliman (1996 : 67) amanat adalah segala sesuatu yang ingin disampaikan pengarang, yang ingin ditanakannya secara tidak langsung ke dalam benak para penonton dramanya.

Harimurti Kridalaksana (183) berpendapat amanat merupakan keseluruhan makna konsep, makna wacana, isi konsep, makna wacana, dan perasaan yang hendak disampaikan untuk dimengerti dan diterima orang lain yang digagas atau ditujunya.

Amanat di dalam drama ada yang langsung tersurat, tetapi pada umumnya sengaja disembunyikan secara tersirat oleh penulis naskah drama yang bersangkutan. Hanya pentonton yang profesional aja yang mampu menemukan amanat implisit tersebut.

3. Bahasa

Menurut Akhmad Saliman (1996 : 68), bahasa yang digunakan dalam drama sengaja dipilih pengarang dengan titik berat fungsinya sebagai sarana komunikasi.

Setiap penulis drama mempunyai gaya sendiri dalam mengolah kosa kata sebagai sarana untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya. Selain berkaitan dengan pemilihan kosa kata, bahasa juga berkaitan dengan pemilihan gaya bahasa (style).

Bahasa yang dipilih pengarang untuk kemudian dipakai dalam naskah drama tulisannya pada umumnya adalah bahasa yang mudah dimengerti (bersifat komunikatif), yakni ragam bahasa yang dipakai dalam kehidupan kesehatian. Bahasa yang berkaitan dengan situasi lingkungan, sosial budyaa, dan pendidikan.

Bahasa yang dipakai dipilih sedemikian rupa dengan tujuan untuk menghidupkan cerita drama, dan menghidupkan dialog-dialog yang terjadi di antara para tokoh ceritanya. Demi pertimbangan komunikatif ini seorang pengarang drama tidak jarang sengaja mengabaikan aturan aturan yang ada dalam tata bahasa baku.

4. Dialog

Page 5: Unsur-Drama.docx

Menurut Akhmad Saliman (1996 : 98) dialog adalah mimetik (tiruan) dari kehidupan keseharian. Dialog drama ada yang realistis komunikatif, tetapi ada juga yang tidak realistis (estetik, filosopis, dan simbolik). Diksi dialog disesuaikan dengan karekter tokoh cerita.

5. Alur

Alur drama adalah rangkaian peristiwa dalam sastra drama yang mempunyai penekanan pada adanya hudungan sebab-akibat, yang berupa jalinan peristiwa. Drama sebagai karya sastra lengkap, umumnya mengandung delapan tahapan alur. Kedelapan tahapan alur itu yaitu: eksposisi atau pemaparan, rangsangan, konflik, rumitan, klimaks, kritis, leraian, dan penyelesaian.

Untuk memahami drama, kita harus melihatnya secara keseluruhan, tidak bisa hanya membaca sinopsisnya saja.

6. Latar

Latar adalah segala sesuatu yang mengacu kepada keterangan mengenai waktu, ruang, serta suasana peristiwanya.Latar pada drama dalam pementasan biasanya dibuat panggung yang dihiasi dengan dekorasi, seni lukis, tata panggung, seni patung, tata cahaya, dan tata suara.

7. Tema

Tema adalah sesuatu yang menjadi dasar cerita, sesuatu yang menjiwai cerita, atau sesuatu yang menjadi pokok permasalahan dalam cerita. Drama adalah suatu karya sastra yang bertujuan menggambarkan kehidupan dengan menampilkan tikaian/konflik dan emosi lewat lakuan dan dialog. Lazimnya dirancang untuk pementasan di panggung. Drama dapat juga diartikan sebagai ragam sastra dalam bentuk dialog yang dibuat untuk dipertunjukkan di atas pentas.

8. Petunjuk Teknis

Petunjuk teknis adalah rambu-rambu yang sengaja dicantumkan oleh seorang penulis naskah drama sebagai penuntun penafsiran bagi siapa saja yang ingin mementaskannya.

Page 6: Unsur-Drama.docx

Petunjuk teknis dalam naskah drama bisa berupa paparan tentang adegan demi adegan, profil tokoh cerita, latar cerita (tempat adegan) tata lampu, tata musik, tata panggung, dan daftar properti yang harus disiapkan.

Tema menurut WJS Poerwadarminta (185 : 1040) tema adalah pokok pikiran. Mursal Esten (1990) berpendapat tema adalah sesuatu yang menjadi pikiran atau sesuatu yang menjadi persoalan.

Seorang pengarang drama, sadar atau tidak sadar pasti menyampaikan amanat dalam dramanya. Amanat bersifat kias, subjektif, dan umum. Setiap orang dapat saja saling berbeda pendapat dalam menafsirkan amanat yang disampaikan pengarang drama.

Page 7: Unsur-Drama.docx

BAB III

PENUTUP

A. KesimpulanDrama adalah suatu karya sastra yang bertujuan menggambarkan

kehidupan dengan menampilkan tikaian/konflik dan emosi lewat lakuan dan dialog.

Berdasarkan bentuk dramatisnya, ada drama tragedi dan komedi. Berdasarkan bentuk sastra cakupannya, ada drama prosa dan drama puisi. Ditinjau dari kuantitas kata cakapannya, dikenal drama mini kata, pantomim, dan drama kata. Berdasarkan penonjolan unsur seninya, ada drama tablo, sendratari, dan opera, sedangkan berdasarkan media pementasannya, terdapat drama televisi, radio, drama pentas, drama baca.

Ada 8 Unsur penting dalam drama yaitu: Tokoh, Amanat, Bahasa, Dialog, Alur, Latar, Tema, dan Petunjuk Teknis.

B. Saran Sebagai pelajar kita harus mengetahui unsur-unsur yang terdapat

dalam drama sehingga ketika kita akan mementaskannya kita telah memiliki dasar yang kuat.

Page 8: Unsur-Drama.docx

REFERENCES

www.google.com

www.wikipedia.com

Diah, Marwah M., Mengenal seni peran dalam drama, Jakarta: Literata Lintas

Media, 2003.

Page 9: Unsur-Drama.docx

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha EsA karena hanya atas berkat dan rahmatnya sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Makalah ini dibuat untuk melengkapi tugas bahasa Indonesia yang diberikan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.

Dalam pembuatan makalah ini penulis menyadari masih banyak kekurangan yang ada sehingga penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan. Semoga makalah ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh setiap pihak disamping makalah lainnya.

Atas perhatian, bantuan, kritik, dan saran yang membangun penulis mengucapkan limpah terimakasih.

Kupang, 18 November 2010

Penulis

Page 10: Unsur-Drama.docx

MAKALAH

BAHASA INDONESIA

‘Unsur - Unsur Drama’

OLEH KELOMPOK 5:

Jems Everson Djulete Marlen Sanu Marlis Penu Martini Radja Naema Tabun

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMK) 1

Kupang

Tahun Ajaran

2010/2011