unsur bentuk puisi

30
UNSUR BENTUK PUISI DRA. HERLIN A RUSMARYANTI, M. PD. BAHASA INDONESIA KELAS X Smtr. gazal Sman 1 tanjungbalai

Upload: sydney

Post on 09-Feb-2016

299 views

Category:

Documents


19 download

DESCRIPTION

UNSUR BENTUK PUISI. BAHASA INDONESIA KELAS X Smtr. gazal. Sman 1 tanjungbalai. Dra . Herlina Rusmaryanti , M. Pd. Kompetensi Dasar: 5.1 Mengidentifikasi unsur-unsur bentuk suatu puisi yang disampaikan secara langsung atau melalui rekaman. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: UNSUR BENTUK PUISI

UNSUR BENTU

KPUISI

DRA. HERLINA

RUSMARYANTI, M.

PD.

BAHASA INDONESIA KELAS X Smtr. gazalSman 1 tanjungbalai

Page 2: UNSUR BENTUK PUISI

1. Mengidentifikasi unsur bentuk puisi berupa diksi dan majas dalam puisi yang disampaikan secara langsung/rekaman

2. Mengidentifikasi unsur bentuk puisi berupa irama dan rima dalam puisi yang disampaikan secara langsung/rekaman

3. Mengidentifikasi unsur bentuk puisi berupa baris, bait, dan tipografi dalam puisi yang disampaikan secara langsung/rekaman

Kompetensi Dasar:5.1 Mengidentifikasi unsur-unsur bentuk suatu puisi yang disampaikan secara langsung atau melalui rekaman

Page 3: UNSUR BENTUK PUISI

A. PENGANTARPuisi sebenarnya adalah hasil

karya seseorang yang menciptakan dunianya tersendiri. Ia mencipta dengan penuh perenungan dan ekspresi hati paling dalam. Oleh sebab itu, sebuah puisi yang lahir dari tangan penyair atau Anda sendiri adalah curahan hati yang menggambarkan suasana batin.

Sebuah puisi terdiri dari dua unsur pembangunnya, yaitu: unsur bentuk dan unsur isi. Unsur bentuk puisi dikenal juga dengan nama struktur fisik puisi atau metode puisi. Sementara unsur isi puisi disebut juga dengan struktur batin puisi atau hakikat puisi.

APRESIASI PUISI

Page 4: UNSUR BENTUK PUISI

Bangun struktur puisi adalah unsur pembentuk puisi yang dapat diamati secara visual. Unsur tersebut meliputi: a. bunyi; b. kata; c. Larik/baris dan bait; d. tipografi.

Bunyi meliputi: rima dan irama. Kata meliputi: diksi, kata konkret, majas, lambang, simbol, dan citraan. Larik dan bait meliputi: enjambemen dan tipografi.

Unsur bentuk (Bangun Struktur) Puisi

Page 5: UNSUR BENTUK PUISI

Bangun struktur disebut sebagai salah satu unsur yang dapat diamati secara visual karena dalam puisi juga terdapat unsur-unsur yang hanya dapat ditangkap lewat kepekaan batin dan daya kritis pikiran pembaca. Unsur tersebut pada dasarnya merupakan unsur yang tersembunyi di balik apa yang dapat diamati secara visual. Unsur yang tersembunyi di balik bangun struktur disebut dengan istilah lapis makna. Unsur lapis makna ini sulit dipahami sebelum memahami bangun strukturnya terlebih dahulu.

Unsur bentuk (Bangun Struktur) Puisi

Page 6: UNSUR BENTUK PUISI

Bunyi dalam Puisi

Rima/persajakan merupakan Persamaan bunyi dalam puisi untuk menimbulkan efek irama, estetika, dan suasana tertentu.

Page 7: UNSUR BENTUK PUISI

RIMA BEBASRima yang tidak berpola / beraturan

Angin kencang datang dari jiwaAir berpusar dan gelombang naikMemukul hati kita yang telanjangDan menyelimuti dengan kegelapan

Rima Akhir

Page 8: UNSUR BENTUK PUISI

RIMA BERATURANRima yang berpola / beraturan (aaaa, abab, aabb, abba, dsb).

Pagiku hilang sudah melayangHari mudaku sudah pergiSekarang petang datang membayangBatang usiaku sudah tinggi

Page 9: UNSUR BENTUK PUISI

Berdasarkan bentuk dan isi, kata-kata dalam puisi dapat dibedakan, antara lain:

a. Lambang, yakni jika kata-kata itu mengandung makna seperti makna dalam kamus (makna leksikal) sehingga acuan maknanya tidak merujuk pada berbagai macam kemungkinan lain (makna denotatif).

Kata-Kata dalam Puisi

Page 10: UNSUR BENTUK PUISI

b. Utterance atau indice, yakni kata-kata yang mengandung makna sesuai dengan keberadaan dalam konteks pemakaian. Kata "jalang" dalam baris puisi Chairil, "Aku ini binatang jalang", telah berbeda maknanya dengan "wanita jalang itu telah berjanji mengubah nasibnya".

Kata-Kata dalam Puisi

Page 11: UNSUR BENTUK PUISI

c. Simbol, yakni jika kata-kata itu mengandung makna ganda (makna konotatif) sehingga untuk memahaminya seseorang harus menafsirkannya (interpretatif) dengan melihat bagaimana hubungan makna kata tersebut dengan makna kata lainnya (analisis kontekstual), sekaligus berusaha menemukan fitur semantisnya lewat kaidah proyeksi, mengembalikan kata ataupun bentuk larik (kalimat) ke dalam bentuk yang lebih sederhana lewat pendekatan parafrastis. Lambang dalam puisi mungkin dapat berupa kata tugas, kata dasar, maupun kata bentukan.

Page 12: UNSUR BENTUK PUISI

Adapun simbol dapat dibedakan antara lain:a. Blank symbol, yakni jika simbol itu, meskipun

acuan maknanya bersifat konotatif, pembaca tidak perlu menafsirkannya karena acuan maknanya sudah bersifat umum, misalnya "tangan panjang", "lembah duka", atau "mata keranjang",

b. Natural symbol, yakni jika simbol itu menggunakan realitas alam, misalnya "cemara pun gugur daun", "ganggang menari", atau "hutan kelabu dalam hujan",

c. Private symbol, yakni jika simbol itu secara khusus diciptakan dan digunakan penyairnya,. misalnya "aku ini binatang jalang", "mengabut nyanyian", atau 'lembar bumi yang fana". Batas antara private symbol dengan natural symbol dalam hal ini sering kali kabur.

Page 13: UNSUR BENTUK PUISI

Ada pula istilah pengimajian, yakni penataan kata yang menyebabkan makna-makna abstrak menjadi konkret dan cermat. Adanya kekonkretan dan kecermatan makna kata-kata dalam puisi membuat pembaca lebih mampu mengembangkan daya imajinasinya sekaligus mengembangkan daya kritisnya dalam upaya memahamitotalitas makna suatu puisi.

Imaji atau Citraan

Page 14: UNSUR BENTUK PUISI

CITRAAN / IMAJIBayangan, khayalan,

pikiran, gambaran.Citraan berfungsi untuk menggugah perasaan, merangsang imajinasi, dan menggugah pikiran di balik sentuhan indra.

Page 15: UNSUR BENTUK PUISI

Jenis – jenis CitraanCitraan visual (penglihatan)Citraan auditif (pendengaran)

Citraan kinestetik (gerak)Citraan termal (rabaan/peraba)

Citraan penciumanCitraan perasaanCitraan pencecapan (lidah)

Page 16: UNSUR BENTUK PUISI

DEWA TELAH MATI(Subagio Sastrowardojo)

Tak ada dewa di rawa-rawa iniHanya gagak yang mengakak malam

hariDan siang terbang mengitari bangkai

Pertapa yang terbunuh dekat kuil-----------

Baris pertama = citraan visual (tak ada)Baris kedua = citraan auditif (mengakak)Baris ketiga = citraan kinestetik (terbang) dan citraan penciuman (bangkai)Baris keempat = citraan visual (dekat kuil)

Page 17: UNSUR BENTUK PUISI

MajasMajas adalah gaya bahasa yang digunakan

untuk memperindah sebuah karya tulis (puisi, pidato, dsb.)

Secara umum, majas dibagi empat macam :A. Majas PerbandinganB. Majas SindiranC. Majas PenegasanD. Majas Pertentangan

Page 18: UNSUR BENTUK PUISI

Majas PersonifikasiMajas yang melukiskan suatu benda dengan memberikan sifat-sifat manusia kepada benda mati sehingga seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia atau benda hidup.Contoh :Angin berbisik menyampaikan salamku padanya.

Page 19: UNSUR BENTUK PUISI

Majas MetaforaMajas yang melukiskan sesuatu dengan perbandingan langsung dan tepat atas dasar sifat yang sama.Contoh :Raja siang telah pergi ke peraduannya.(raja siang = matahari)Aku bunga dan engkau kumbangnya.

Page 20: UNSUR BENTUK PUISI

Majas HiperbolaMajas yang melukiskan sesuatu dengan mengganti peristiwa/tindakan sesungguhnya dengan kata-kata yang lebih hebat pengertiannya untuk menyangatkan arti.

Contoh :Cintaku membara setiap melihat wajahmu.Airmatanya jatuh menganak sungai.

Page 21: UNSUR BENTUK PUISI

Majas LitotesMajas yang melukiskan keadaan dengan kata-kata yang berlawanan artinya dengan kenyataan yang sebenarnya guna merendahkan diri.Contoh :Perjuangan kami hanyalah setitik air dalam samudera luas.Singgahlah ke gubuk kami yang reyot ini.

Page 22: UNSUR BENTUK PUISI

Majas SimbolikMajas yang melukiskan sesuatu dengan memperbandingkan benda-benda lain sebagai simbol atau perlambang.

Contoh :Melati lambang kesucianBunga lambang kecantikan

Page 23: UNSUR BENTUK PUISI

Majas Repetisi

Majas penegasan yang melukiskan sesuatu dengan mengulang kata atau beberapa kata berkali-kali.Contoh :Cinta adalah keindahanCinta adalah kebahagiaanCinta adalah pengorbanan

Page 24: UNSUR BENTUK PUISI

Majas ParalelismeMajas penegasan seperti repetisi tetapi dipakai dalam puisi. Paralelisme dibagi dua :a. Anafora

bila kata/frase yang diulang terletak di awal baris/larik.

contoh : Kalau’lah diam malam yang kelamKalau’lah tenang sawah yang lapangKalau’lah lelap orang di lawang

Page 25: UNSUR BENTUK PUISI

b. Epiforabila kata/frase yang diulang terletak di akhir baris/larik.contoh :Kalau kau mau, aku akan datangJika kau kehendaki, aku akan datangBila kau minta, aku akan datang

c. Gabunganbila kata/frase yang diulang terletak di awal dan akhir baris sekaligus.contoh :Kami jemu pada laguKami benci pada laguKami runtuh karena lagu

Page 26: UNSUR BENTUK PUISI

-Awal baris (anafora)Sajak ini mengingatkan …Sajak ini melupakan …Sajak ini melupakan ….

-Tengah barissungai pergi ke laut membawa …laut pergi ke laut membawa …awan pergi ke hujan membawa …

-Dalam satu baris dan berebut menyebut nama Allah

Page 27: UNSUR BENTUK PUISI

Objek Perlambangan Dalam Sajak.

Bunga

Apabila perkataan bungaditambah dengan

perkataan lain, maka wujud makna

Atas tafsiran yang berbeda.

Contoh: Sekuntum bunga.

Bunga mekar.Bunga layu.

Bunga layu di taman. Hatinya berbunga.

Sejambak bunga

Page 28: UNSUR BENTUK PUISI

Memahami Simbol2 dalam PuisiUnsur-unsur Alam(1) bunga - perempuan, gadis, keindahan, cita-cita yang diharapkan(2) bunga sayu - kesedihan(3) kumbang - lelaki, jejaka, pria(4) bulan - rindu(5) embun - harapan dan kemurniaan(6) api peperangan - kemarahan(7) burung merpati - kedamaian, utusan

kedamaian(8) burung - kebebasan(9) burung gagak - kejahatan, kemusnahan(10) angin - perubahan, berita(11) laut dan ombak - pergolakan hidup(12) daun tak hijau - cinta mula pudar(13) gunung - harapan, cita-cita tinggi(14) hujan - pahit getir manusia(15) kematian angin - kekecewaan

Page 29: UNSUR BENTUK PUISI

(16) kicau burung - keriangan (17) langit - tempat bernaung (18) mentari - harapan cerah, sinar kebahagiaan atau kejayaan (19) pohon - tempat bergantung (20) pulau - tempat atau tujuan (21) rumput - kehidupan yang terbiar (22) senja - jangka waktu yang singkat (23) sungai - pengalaman kehidupan (24) tembok - penghalang, pemisah

Masa (1) pagi - kehidupan baru (2) fajar - peralihan daripada duka kepada bahagia, kelahiran

harapan baru (3) siang - permulaan, ketenangan, harapan (4) senja - peralihan daripada bahagia kepada derita (5) malam - kecewa, derita

Page 30: UNSUR BENTUK PUISI

Warna

(1) merah - bahaya, cemas, bergelora, berani(2) kuning - raja-raja(3) kuning keemasan - kemakmuran, hasil yang banyak (3) biru - cinta, kasih dan rindu, aman, damai,

kasih sayang, tempat yang jauh(4) hijau - muda, baru, harapan, kesuburan, keremajaan(5) jingga - kedukaan(6) putih - suci, bersih, kegembiraan,aman(7) hitam - kecelakaan, kesengsaraan, kekotoran, kejahatan, kesedihan(8) kelabu - samar-samar