unnes 19 mei 2015

60
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 2016 UNNES, 19 Mei 2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH @bappeda-05052015

Upload: samuel-rikardo-nainggolan

Post on 29-Jan-2016

235 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

xcac

TRANSCRIPT

Page 1: Unnes 19 Mei 2015

ARAH KEBIJAKAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PROVINSI PEMBANGUNAN PROVINSI

JAWA TENGAH TAHUN 2016JAWA TENGAH TAHUN 2016

UNNES, 19 Mei 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

@bappeda-05052015

Page 2: Unnes 19 Mei 2015

NAMA : MUJI PURNOMO, SE, M.SiPANGKAT/GOL : PEMBINA TINGKAT I/ IV/bJABATAN : PERENCANA MADYAINSTANSI : BAPPEDA PROVINSI JAWA TENGAHTEMPAT /TGL LAHIR : PURWOKERTO/24 JUNI 1968ALAMAT KANTOR : JL. PEMUDA No. 127-133 SEMARANGALAMAT TINGGAL : JL. SADEWA I No. 53 SEMARANG

KELURAHAN PENDRIKAN KIDUL

Page 3: Unnes 19 Mei 2015

3

KONSEP OTONOMI DAERAH

Topik 1:

Page 4: Unnes 19 Mei 2015

KONSEP OTONOMI DAERAHKONSEP OTONOMI DAERAH

PEMERINTAH

PEMDA

OTONOMIDAERAH

- MENERIMA DANA PERIMBANGAN- MENGGALI SUMBER DAYA- MENGELOLA SUMBER DAYA

DAERAH BERHAKBERWENANG & BERKEWAJIBANMENGATUR & MENGURUS RUMAH TANGGANYA SENDIRI

MENINGKATKAN KESJAH MASYMENYEDIAKAN YAN UMUMMENINGKATKAN DAYA SAING

Page 5: Unnes 19 Mei 2015

PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN YANG DILAKSANAKAN OLEH MASING-MASING TINGKATAN PEMERINTAHAN

PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN YANG DILAKSANAKAN OLEH MASING-MASING TINGKATAN PEMERINTAHAN

Menurut UU Menurut UU No No 32 Tahun 2004 dan PP 32 Tahun 2004 dan PP No No 38 Tahun 200738 Tahun 2007 ttentang entang PPembagian embagian UUrusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan rusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan

Provinsi, Pemerintahan Daerah Kabupaten/KotaProvinsi, Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota

PUSATPUSAT

Berwenang membuat norma-norma, standar, prosedur, Berwenang membuat norma-norma, standar, prosedur, mmonev, supervisi, onev, supervisi, fasilitasifasilitasi dan urusan-urusan pemerintahan dengan eksternalitas nasionaldan urusan-urusan pemerintahan dengan eksternalitas nasional

ProvinsiProvinsi

Berwenang mengatur dan mengurus urusan–urusan Pemerintahan dengan Berwenang mengatur dan mengurus urusan–urusan Pemerintahan dengan Eksternalitas regional (lintas Kabupaten/Kota) dalam wilayah provinsiEksternalitas regional (lintas Kabupaten/Kota) dalam wilayah provinsi

Kab/KotaKab/Kota

Berwenang mengatur dan mengurus urusan–urusan PemerintahanBerwenang mengatur dan mengurus urusan–urusan Pemerintahan dengan Eksternalitas lokal (dalamdengan Eksternalitas lokal (dalam satusatu Kabupaten/Kota)Kabupaten/Kota)

Page 6: Unnes 19 Mei 2015

URUSAN YANG BERSIFAT WAJIBURUSAN YANG BERSIFAT WAJIB(Pasal 7 Ayat 2 PP No 38 Tahun 2007)(Pasal 7 Ayat 2 PP No 38 Tahun 2007)

URUSAN YANG BERSIFAT WAJIBURUSAN YANG BERSIFAT WAJIB(Pasal 7 Ayat 2 PP No 38 Tahun 2007)(Pasal 7 Ayat 2 PP No 38 Tahun 2007)

1. Pendidikan; 2. Kesehatan;3. Lingkungan Hidup; 4. Pekerjaan Umum; 5. Penataan Ruang;6. Perencanaan Pembangunan; 7. Perumahan;8. Kepemudaan dan Olahraga;9. Penanaman Modal;10.Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah;11.Kependudukan dan Catatan

Sipil;12.Ketenagakerjaan;13.Ketahanan Pangan;14.Pemberdayaan Perempuan

dan Perlindungan Anak;

15.15. Keluarga Berencana dan Keluarga Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera;Sejahtera;

16.16. Perhubungan;Perhubungan;17.17. Komunikasi dan Informatika;Komunikasi dan Informatika;18.18. Pertanahan;Pertanahan;19.19. Kesatuan Bangsa dan Politik Kesatuan Bangsa dan Politik

Dalam Negeri;Dalam Negeri;20.20. Otonomi Daerah, Pemerintahan Otonomi Daerah, Pemerintahan

Umum, Administrasi Keuangan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian;Kepegawaian, dan Persandian;

21.21. Pemberdayaan Masyarakat dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa;Desa;

22.22. Sosial;Sosial;23.23. Kebudayaan; Kebudayaan; 24.24. Statistik; Statistik; 25.25. Kearsipan; danKearsipan; dan26.26. Perpustakaan.Perpustakaan.

Page 7: Unnes 19 Mei 2015

Urusan Yang Bersifat Pilihan (Pasal 7 Ayat 4 PP No 38 Tahun 2007)

Urusan Yang Bersifat Pilihan (Pasal 7 Ayat 4 PP No 38 Tahun 2007)

1. Kelautan dan Perikanan;2. Pertanian;3. Kehutanan; 4. Energi dan Sumber Daya Mineral;5. Pariwisata;6. Industri;7. Perdagangan; dan 8. Ketransmigrasian.

Page 8: Unnes 19 Mei 2015

8

Konsep Perencanaan Pembangunan Nasional dan Regional di Indonesia

Topik 2:

Page 9: Unnes 19 Mei 2015

1. UU 25/2004 tentang Sistem Perencanaan pembangunan nasional

2. UU 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah

3. PP 08/2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah

4. PERMENDAGRI 54/2010 tentang Pelaksanaan PP 08/2008

Dasar HukumDasar Hukum

Page 10: Unnes 19 Mei 2015

PEMERINTAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA PROVINSI JAWA

TENGAHTENGAH

SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (UU 25/2004)

Proses TeknokratisProses PolitisProses PartisipatifProses Bottom-upProses Top-down

Menjamin terciptanya integrasi,

sinkronisasi, dan sinergi baik

antar-daerah, antar-ruang, antar-waktu, antar-fungsi pemerintah,

maupun antara pusat dan daerah

Menjamin terciptanya integrasi,

sinkronisasi, dan sinergi baik

antar-daerah, antar-ruang, antar-waktu, antar-fungsi pemerintah,

maupun antara pusat dan daerah

10

Page 11: Unnes 19 Mei 2015

PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

11

Amandemen UUD’45

RPJP Nasional (20 tahunan) :Visi, Misi, dan Arah Pemb. Nas

Visi, Misi dan Prog. Presiden Terpilih

RPJM Nasional (5 tahunan) : Strategi Pemb. Nas.; Kebijakan umum, prog. Kementrian/lembaga dan lintas KL; kewilayahan dan lintas wilayah, kerangka ekonomi makro, kebijakan fiskal : regulasi dan pendanaan yang bersifat indikatif.

RKP RKP RKP RKP RKP

RPJP Daerah (20 tahunan) :Visi, Misi dan Arah Pemb. Daerah

Visi, Misi dan Prog. Kepala Daerah terpilih

RPJM Daerah (5 tahunan) : Strategi Pemb. Daerah; Keb. Keu. Daerah; Keb. Umum dan prog. SKPD dan lintas SKPD; Prog. Kewilayahan dan lintas wilayah; Renja : regulasi dan pendanaan yang bersifat indikatif.

RKPD RKPD RKPD RKPD RKPD

PEMERINTAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA PROVINSI JAWA

TENGAHTENGAH

Page 12: Unnes 19 Mei 2015

PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

12

RPJM Nasional

Renstra-KL : Visi, Misi, Tujuan, Strategi, Kebijakan, Program dan

Kegiatan Pembangunan KL

Tupoksi KL

Renja KLRenja KL Renja KLRenja KLRenja KL

RPJM Daerah

RKP RKP RKP RKP RKP

RKPD RKPDRKPD RKPDRKPD

Tupoksi SKPD

Renstra-SKPD : Visi, Misi, Tujuan, Strategi, Kebijakan, Program dan

Kegiatan Pembangunan SKPD

Renja SKPDRenja SKPDRenja SKPDRenja SKPDRenja SKPD

PEMERINTAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA PROVINSI JAWA

TENGAHTENGAH

Page 13: Unnes 19 Mei 2015

DOKUMENDOKUMEN PENETAPANPENETAPAN TAHAPANTAHAPAN TATA CARA TATA CARA PENYUSUNANPENYUSUNAN

RPJPDRPJPD (20 th) (20 th) PERDAPERDA Psl Psl 2020 s.d s.d Psl Psl 4949 Lampiran II Lampiran II

RPJMDRPJMD (5 th) (5 th) PERDAPERDA Psl Psl 5050 s.d s.d Psl Psl 8484 Lampiran III Lampiran III

RENSTRA RENSTRA SKPDSKPD (5 th)(5 th)

PENGESAHPENGESAHAN KDHAN KDH

Psl Psl 8585 s.d s.d Psl Psl 9898

Lampiran Lampiran IV IV

RKPDRKPD (1 th) (1 th) PERKADAPERKADA Psl Psl 9999 s.d s.d Psl Psl 133133 Lampiran V Lampiran V

RENJA SKPDRENJA SKPD (1 (1 th)th)

PENGESAHAN PENGESAHAN KDHKDH

Psl Psl 134134 s.d s.d Psl Psl 154154 Lampiran VI Lampiran VI

DOKUMEN PERENCANAAN (Permendagri No. 54 Tahun 2010)

Page 14: Unnes 19 Mei 2015

SINERGI DAN KOORDINASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN

14

Antar WAKTU

Antar PELAKU Pembangunan

Antar SEKTOR Pembangunan

Antar DAERAH/ RUANG

PEMERINTAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA PROVINSI JAWA

TENGAHTENGAH

Page 15: Unnes 19 Mei 2015

15

Kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016

Topik 3:

Page 16: Unnes 19 Mei 2015

ALUR PIKIR PERENCANAAN PEMBANGUNAN TH. 2016

HASIL EVALUASI TH.

2014

PERMASALAHAN PEMB DAERAH

ARAH KEBIJAKAN

PEMBANGUNAN

6 PROG. PRIORITAS

PEMBANGUNAN

9 FOKUS PEMBANGUNAN

PENCAPAIAN TARGET &

PERMASALAHAN PEMBANGUNAN

DAERAH

16

Page 17: Unnes 19 Mei 2015

CAPAIAN TAHUN 2014

17

Page 18: Unnes 19 Mei 2015

PERMASALAHAN

1. Masih tingginya jumlah penduduk miskin1. Masih tingginya jumlah penduduk miskin

2. Cukup banyaknya jumlah pengangguran

3. Belum optimalnya upaya pemenuhan kesejahteraan pekerja 3. Belum optimalnya upaya pemenuhan kesejahteraan pekerja 4. Belum optimalnya ketersediaan, keterjangkauan,

kualitas, kesetaraan dan kepastian dalam penyelenggaraan pendidikan

5. Masih rendahnya derajat kes masy (AKI, AKB, AKBA & Kit menular)5. Masih rendahnya derajat kes masy (AKI, AKB, AKBA & Kit menular)6. Belum optimalnya pengemb & penerapan hasil penelitian & Iptek

7. Belum optimalnya penanganan PMKS7. Belum optimalnya penanganan PMKS

8. Masih rendahnya kualitas hidup & perlindungan thdp perempuan dan anak

18

Page 19: Unnes 19 Mei 2015

19

9. semakin memudarnya nilai adiluhung Jawa9. semakin memudarnya nilai adiluhung Jawa

10. Rendahnya minat baca masyarakat

11. Tingginya ketimpangan pendapatan masy & kesenjangan wilayah 11. Tingginya ketimpangan pendapatan masy & kesenjangan wilayah 12. Masih tingginya ketergantungan terhadap energi fosil

13. Belum optimalnya upaya peningkatan investasi 13. Belum optimalnya upaya peningkatan investasi

14. Belum optimal KUMKM sebagai penggerak perekonomian daerah

15. Belum optimalnya pengembangan pariwisata 15. Belum optimalnya pengembangan pariwisata

16. Belum optimalnya pengelolaan aset daerah

17. Belum optimalnya pengelolaan SDA & LH17. Belum optimalnya pengelolaan SDA & LH

18. Belum optimalnya upaya-upaya penanggulangan bencana

Page 20: Unnes 19 Mei 2015

“Meningkatkan Kesejahteraan dan Perekonomian Masy

Didukung Infrastruktur Yang Semakin Mantap”

20

KESEJAHTERAAN

PEREKONOMIAN

INFRASTRUKTUR

Mempedomani :RPJMD Prov. Jateng 2013-

2018

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

PROV. JATENG TH 2016Memperhatikan :RPJMN 2014-2019

Page 21: Unnes 19 Mei 2015

KEBIJAKAN PUSAT•Pemb Kualitas Manusia•Pemb Sektor Unggulan•Pemerataan & Kewilayahan

ISU GLOBAL & REG• Geo ekonomi

(pergeseran eknm global dari eropa & amerika ke asia)

• Perubahan iklim, konservasi SDA

KINGUR

Kat Kualitas

hidup masy

& perluasan cakupan yan sosial

dasar

Pemulihan daya dukung

& tampung lingkung

an

Optimalkan yan publik,tata kelola

pem & kondusivita

s wil

Kat kualitas & kapasitas infrast

KUMKM

TAN

PAR

Kat eknm berbasis potensi unggulan

daerah

PROGRAM PRIORITAS

PEMBANGUNAN JATENG

21

Page 22: Unnes 19 Mei 2015

Kondisi seseorang atau sekelompok orang yang tidak

mampu memenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan dan

mengembangkan kehidupan yang bermartabat

1.Definisi Umum Kemiskinan

Penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita perbulan di bawah

garis kemiskinan

2.Penduduk Miskin

22

Page 23: Unnes 19 Mei 2015

(1) Garis Kemiskinan Makanan (GKM) Merupakan nilai pengeluaran kebutuhan

minimum makanan yang disetarakan dengan 2.100 kilo kalori per kapita per hari.

52 jenis komoditi.

3. Garis Kemiskinan

(2) Garis Kemiskinan Non-Makanan (GKNM) Kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang,

pendidikan, dan kesehatan. Perkotaan : 51 jenis komoditi; Perdesaan : 47 jenis komoditi.

23

Page 24: Unnes 19 Mei 2015

No.

Komoditi Kota (%)

Komoditi Desa (%)

1 Beras 34,37 Beras 38,28

2 Rokok kretek filter

16,07 Rokok kretek filter 10,60

3 Telur ayam ras 5,29 Tempe 5,564 Tempe 5,02 Telur ayam ras 4,615 Gula pasir 3,95 Gula pasir 4,346 Tahu 3,73 Tahu 3,907 Mie Instan 3,64 Mie instan 3,45

8 Daging ayam ras

3,15 Bawang merah 2,58

9 Bawang merah 1,96 Daging ayam ras 2,46

10 Susu kental manis

1,57 Kopi 1,54

No. Komoditi Kota (%)

Komoditi Desa (%)

1 Perumahan 20,26 Perumahan 21,202 Listrik 9,45 Bensin 9,153 Pendidikan 9,21 Pakaian jadi anak-anak 7,924 Bensin 9,11 Listrik 7,32

5 Pakaian jadi anak-anak 7,84Pakaian jadi perempuan desasa

7,00

Sumber: BPS, Susenas (Agst, 2014)

2424

Page 25: Unnes 19 Mei 2015

KINGUR

• Pemberdayaan Masy• Bantuan Modal• Bantuan Alat

Kat Kualitas hidup masy & perluasan cakupan

yan sosial dasar

• Jamkesda• Beasiswa Miskin

• RTLH• Sanitasi• Air Minum• Listrik• Subsidi pupuk

Kat eknm berbasis potensi unggulan

daerah

• Lat Kewirausahaan • Lat Ketrampilan• Akses Pasar

Pemulihan daya

dukung & tampung lingkung

an

Optimalkan yan publik,tata kelola

pem & kondusivitas

wil

Kat kualitas & kapasitas infrast

JANGKA PANJAN

G

JANGKA PENDE

K

25

Page 26: Unnes 19 Mei 2015

26

FOKUS PEMBANGUNAN

A. Pengurangan Beban Pengeluaran Kel Miskin

1) Bea siswa miskin Siswa SMA/SMK/MA (15 rb siswa) & Siswa SDLB (3.724 siswa)

2) RTLH. Asumsi Pst 20%, Prov 30%, Kab 50%Penyelesaian sisa target 2015 sebesar 1.693 RTLH

3) BPJS Kes non kuota (257.576 Jiwa)

Page 27: Unnes 19 Mei 2015

1) Urusan Kop & UMKM, antara lain :− Kat kualitas SDM, lembaga, manajemen pelaku usaha;− Bantuan akses modal, sarprod, perlindungan produk.− Keg Fas Akses pemasaran produk UMKM;− Kat produktivitas & daya saing UMKM;2) Urusan Pembermasdes, antara lain :- Pasar Desa (65 Unit)- UED-SP (85 Unit)- BUMDES (30 Unit)- CPPD (29 Unit)- UP2K – PKK (210 Unit)3) Urusan Perindag, antara lain :− Bantuan sarpras industri; − Pembinaan & kat sarpras usaha dagang, pasar tradisional serta pengemb

potensi unggulan lokal wilayah; − Pengembangan wirausaha baru IKM potensial; 4) Urusan Pertanian, antara lain :- Pengemb & kat produksi & produktifitas tanaman perkebunan (866 Ha)- Bantuan Alsintan (Pupuk, APPO, Hand Tractor, Cultivator & pompa air)- Peningkatan produksi tanaman pangan.5) Urusan ESDM, antara lain :- Pemb Jaringan Listrik Pedesaan (21,35 kms)- Pembangunan 2 PLTMH & Rehab 2 PLTMH- Pengemb listrik murah & Hemat (1.171 sambungan rumah)

Lanjutan...B. Pemberdayaan Ekonomi Desa Miskin

27

Page 28: Unnes 19 Mei 2015

1) Urusan Naker, antara lain :- Kat produktivitas tenaga kerja (TKI, AKAD, AKAN, PENCA, Magang LN, BLK) - Hubungan Industrial (Tripartit) - Penyiapan calon transmigran (pelatihan)- Pelatihan SDM tenaga kesehatan perusahaan2) Urusan UMKM, antara lain :- Peningkatan dan penguatan ketrampilan kerja pelaku usaha;- Pembinaan dan pengembangan usaha produktif;- Pelatihan manajemen, akutansi, IT serta penyusunan rencana kerja.3) Urusan Pertanian- Peningkatan kualitas dan ketrampilan SDM petani4) Urusan Pendidikan (desa vokasi)- Kat pengetahuan ttg kecakapan hidup (Produksi sd Pemasaran)- Pemberian bantuan modal5) Urusan Perindag, antara lain :- Pengembangan SDM & produk industri; - Kat layanan sertifikasi mutu barang & komoditi orientasi ekspor daerah- Kat standarisasi produk industri6) Urusan Pariwisata, antara lain :- Bimbingan teknis dan pembinaan usaha jasa akomodasi,- Kat kinerja manajemen kelembagaan.7) Urusan Penanaman Modal- Kat SDM & kelembagaan pelaku usaha industri kecil, pertanian dan

pariwisata

Lanjutan...

C. Peningkatan Kualitas SDM Masyarakat

28

Page 29: Unnes 19 Mei 2015

Urusan Penanaman Modal, antara lain : -Promosi dalam & Luar Negeri-Kat Kinerja yan Perijinan UPT PTSP-Pemantauan perusahaan PMA/PMDN di Jateng-Pembuatan media promosi dan Sertifikasi ISO 9001:2008

D. Promosi dan Pelayanan Investasi

Urusan PU (Bina Marga) Rp. 2,5 T

E. Pembangunan Jalan dan Jembatan

Urusan PU (Sumber Daya Air) Rp. 200 M

F. Pembangunan Irigasi

Lanjutan...

29

Page 30: Unnes 19 Mei 2015

Urusan Pemberdayaan perempuan, antara lain:Bant pengganti Uang transport bg Calon Aseptor @Rp. 100 rbBant pengganti Uang transport bg Babinsa yg mendapatkan 1 Aseptor @Rp. 20 rb

Urusan Kesehatan, antara lain:Penyuluhan PHBS di sekolahan & PonpesKat kualitas strata desa siaga melalui pengaktifan Forum Komunikasi DesaPengobatan & Sunatan masalKunjungan pasien pasca perawatan RSJ

Lanjutan...

G. Promosi Kesehatan

30

H. Penanganan Lahan Kritis Rp. 20 M, antara lain :

Bantuan bibit, perbenihan & pengemb budidaya tanaman kehutanan

Rehabilitasi dan penanganan DAS Pengelolaan Kebun benih dan bibit tanaman dan MPTS Koordinasi Penanganan Kawasan lindung di luar kawasan

hutan Penanganan kerusakan dan pelestarian kawasan

tambak/permukiman masyarakat pada ekosistem pesisir pantura

Page 31: Unnes 19 Mei 2015

31

Integrasi SIM dlm GRMS; Dik politik, Kat Wasbang & Kondusivitas wilayah; Kat Sarpras Yan Publik & Wajib Pajak; Penyusunan / Revisi Perda serta Penegakan Perda; Penataan SOTK; Pengamanan Aset; Kat SDM Aparatur mll Jenjang Dik Formal (S2 & S3); Pengadaan CPNSD; Diklat Teknis, Fungsional, Pim & Prajab; Pengawasan Internal;

I. Reformasi Birokrasi Rp. 151,4 M, antara lain :

Lanjutan...

Page 32: Unnes 19 Mei 2015

32

TARGET TAHUN 2016

Page 33: Unnes 19 Mei 2015

a. Percepatan pengurangan kemiskinan dan pengangguran berdimensi kewilayahan;

b. Kat perekonomian daerah berbasis potensi unggulan daerah;c. Peningkatan kualitas hidup masyarakat dan perluasan cakupan layanan sosial

dasar;d. Optimalisasi pembangunan infrastruktur dan pengembangan teknologi guna

meningkatkan daya saing daerah;e. Peningkatan pengendalian pemanfaatan ruang dalam upaya pemulihan daya

dukung dan daya tampung lingkungan serta pengurangan potensi ancaman bencana;

f. Peningkatan pelayanan publik, penyelenggaraan tata kelola pemerintahan dan penciptaan kondusivitas wilayah.

ARAH KEBIJAKAN

“Meningkatkan Kesejahteraan dan Perekonomian Masy Didukung Infrastruktur Yang Semakin Mantap”

33

Page 34: Unnes 19 Mei 2015

INDIKATORCAPAIAN 2014

PROV JATENG NASIONAL

PE 5,42% 5,02%

Inflasi 8,22% (yoy) 8,36 (yoy Des)

Kemiskinan13,58%/

4,562 jt orang (Sept)

10,96%/27,73 jt orang

(Sept)

TPT (%)5,68%/

0,996 jt orang (Agst)

5,94%/7,24 jt orang (Agst)

NTP 100,55 (Des) 101,32 (Des)

IPM* 74,05% 73,29%

KONDISI JATENG DIBANDINGKAN NASIONAL TH 2014

Ket :*) Data tahun 2013

34

Page 35: Unnes 19 Mei 2015

NO INDIKATOR 2015 20161 Pertumbuhan Ekonomi

(%)5,4 – 5,9 5,7 – 6,1*)

2 Inflasi (%) 4,5 + 1 4,0 + 1*)

3 Nilai Tukar Petani 102,36 102,63

TARGET CAPAIAN 2016

*) Koreksi dari Bank Indonesia per April 2015

@bappeda-0505201535

Page 36: Unnes 19 Mei 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI

(Target : 5,7 – 6,1%)

@bappeda-0505201536

Page 37: Unnes 19 Mei 2015

PERBANDINGAN PERTUMBUHAN EKONOMIPROVINSI JAWA TENGAH DAN NASIONAL

2004 - 2014

@bappeda-0505201537

Page 38: Unnes 19 Mei 2015

KONTRIBUSI LAPANGAN USAHA TERHADAP PDRBDI JAWA TENGAH, 2012 - 2014DI JAWA TENGAH, 2012 - 2014

@bappeda-0505201538

Page 39: Unnes 19 Mei 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI DI PULAU JAWA – BALI, 2004 - 2014

39@bappeda-05052015

Page 40: Unnes 19 Mei 2015

PDRB ADHK TAHUN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHAPDRB ADHK TAHUN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHAPDRB ADHK TAHUN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHAPDRB ADHK TAHUN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA

PPEERRSSEENNTTAASSEE

PPEERRSSEENNTTAASSEE

T A H U NT A H U NT A H U NT A H U N 40@bappeda-05052015

Page 41: Unnes 19 Mei 2015

PPEERRSSEENNTTAASSEE

PPEERRSSEENNTTAASSEE

T A H U NT A H U NT A H U NT A H U N

PDRB ADHK TAHUN 2000 MENURUT PENGELUARANPDRB ADHK TAHUN 2000 MENURUT PENGELUARANPDRB ADHK TAHUN 2000 MENURUT PENGELUARANPDRB ADHK TAHUN 2000 MENURUT PENGELUARAN

41@bappeda-05052015

Page 42: Unnes 19 Mei 2015

RRUUPPIIAAHH

RRUUPPIIAAHH

T A H U NT A H U NT A H U NT A H U N

42@bappeda-05052015

Page 43: Unnes 19 Mei 2015

Kep. Karimunjawa

RATA-RATA PERTUMBUHAN EKONOMI DI JAWA TENGAHMENURUT REGIONALISASI, 2013

4,534,29

4,76

4,18

4,60

4,594,044,94

@bappeda-0505201543

Page 44: Unnes 19 Mei 2015

1. Pertumbuhan ekonomi nasional ditargetkan 5,8 – 6,6% (Kementerian Keuangan RI, 2015)

2. Perkembangan pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah kurun waktu 10 tahun terakhir (berkisar: 5,13 – 6,03%);

3. Peminatan investasi ke Jawa Tengah (Upah Minimum Kab/Kota, kebijakan pemerintah terkait dengan tax allowance dan tax holiday);

4. Pengembangan infrastruktur (Kawasan Industri, transportasi, energi, air, sarpras pertanian);

5. Reformasi birokrasi terkait dengan optimalisasi pelayanan dunia usaha (melalui PTSP yang terintegrasi);

6. Pertumbuhan sektoral yang relatif stabil (dominasi: industri pengolahan, perdagangan, pertanian dan jasa);

7. Kapasitas pengelolaan potensi unggulan daerah (termasuk pengembangan UMKM);

8. Peningkatan kapasitas sektor keuangan dalam mendorong pengembangan sektor riil;

BEBERAPA PERTIMBANGAN DALAMPENETAPAN TARGET PERTUMBUHAN EKONOMI

@bappeda-0505201544

Page 45: Unnes 19 Mei 2015

UPAYA PENCAPAIAN TARGET PERTUMBUHAN EKONOMI:

1. Meningkatkan produktivitas dan inovasi sektor pertanian dalam arti luas

2. Mendorong pengembangan investasi PMA/PMDN di sektor: pangan, kemaritiman, energi, manufaktur, infrastruktur dan pariwisata;

3. Peningkatan produktivitas UMKM melalui peningkatan akses permodalan, pemasaran, penguasaan teknologi, branding, diversifikasi produk, magang kerja dan pengembangan program CSR dan PKBL;

4. Mendorong pembangunan infrastruktur untuk konektivitas dan pendukung sektor pangan dan industri (energi, air, Kawasan Industri) @bappeda-05052015

45

Page 46: Unnes 19 Mei 2015

@bappeda-05052015

5. Mengoptimalkan sistem pelayanan investasi yang melalui PTSP yang terintegrasi (Pusat, Provinsi dan Kabupaten/ Kota);

6. Peningkatan kualitas ketenagakerjaan sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja;

7. Peningkatan ekspor non migas melalui diversifikasi produk dengan memanfaatkan peluang pasar di negara non tradisional

8. Mengoptimalkan koordinasi dan konsultasi kebijakan/ peraturan secara intensif antar sektor dan wilayah;

Lanjutan………………..

46

Page 47: Unnes 19 Mei 2015

INFLASI (Target: 4,0 + 1 %

@bappeda-0505201547

Page 48: Unnes 19 Mei 2015

@bappeda-0505201548

Page 49: Unnes 19 Mei 2015

INFLASI PER KELOMPOK INFLASI PER KELOMPOK MEI 2014 – APRIL 2015MEI 2014 – APRIL 2015

INFLASI PER KELOMPOK INFLASI PER KELOMPOK MEI 2014 – APRIL 2015MEI 2014 – APRIL 2015

49

Page 50: Unnes 19 Mei 2015

UPAYA PENCAPAIANUPAYA PENCAPAIAN TARGET TARGET INFLASIINFLASI

UPAYA PENCAPAIANUPAYA PENCAPAIAN TARGET TARGET INFLASIINFLASI

1. Pengembangan sistem logistik untuk menjamin kelancaran distribusi, ketersediaan pasokan dan komunikasi untuk mengarahkan ekspektasi masyarakat;

2. Peningkatan kapasitas dan infrastruktur produksi;

3. Pengaturan kesinambungan produksi;4. Penguatan infrastruktur logistik pangan

dan konektivitas;5. Penguatan koordinasi pusat, provinsi dan

Kabupaten/Kota6. Penguatan informasi pangan (pasokan,

harga dan distribusi);

1. Pengembangan sistem logistik untuk menjamin kelancaran distribusi, ketersediaan pasokan dan komunikasi untuk mengarahkan ekspektasi masyarakat;

2. Peningkatan kapasitas dan infrastruktur produksi;

3. Pengaturan kesinambungan produksi;4. Penguatan infrastruktur logistik pangan

dan konektivitas;5. Penguatan koordinasi pusat, provinsi dan

Kabupaten/Kota6. Penguatan informasi pangan (pasokan,

harga dan distribusi);

@bappeda-0505201550

Page 51: Unnes 19 Mei 2015

NILAI TUKAR PETANI(Target: 102,63)

@bappeda-0505201551

Page 52: Unnes 19 Mei 2015

KOMPONEN YANG MEMPENGARUHI ANGKA NTP

Konsumsi Rumah Tangga

Bahan Makanan

Perumahan, Air, Listrik & Bahan Bakar

Sandang

Makanan jadi, Rokok &Tembakau

Kesehatan

Transportasi & Komunikasi

Pendidikan, Rekreasi & Olah Raga

Kuantitas Produksi

Harga Produsen

% Marketed Surplus

Biaya Produksi &

Penambahan Barang Modal

Bibit/Benih

Buruh Tani

Pupuk

Sewa lahanTransportasi

Modal (dari tanam sampai panen)

Pakan Unggas/ Pakan Ternak/

Pakan Ikan

Obat-Obatan

ANGKA NTP

@bappeda-0505201552

Page 53: Unnes 19 Mei 2015

TAHUN DASAR 2007 = 100

NTP NASIONAL, JAWA TENGAH DAN PROVINSI LAIN DI PULAU JAWA, 2008 - 2012

@bappeda-0505201553

Page 54: Unnes 19 Mei 2015

TAHUN DASAR 2012 = 100

NTP NASIONAL, JAWA TENGAH DAN PROVINSI LAIN DI PULAU JAWA TAHUN 2013 - 2014

@bappeda-0505201554

Page 55: Unnes 19 Mei 2015

UPAYA PENCAPAIANUPAYA PENCAPAIAN TARGET TARGET NTPNTPUPAYA PENCAPAIANUPAYA PENCAPAIAN TARGET TARGET NTPNTP1. Peningkatan produktivitas sektor pertanian

(on farm dan off farm);2. Pemberian dukungan subsidi dan insentif

(sarana produksi, kredit usaha , peralatan dll.)

3. Mendorong kelancaran distribusi dan stabilisasi harga jual produk;

4. Penyediaan Infrastruktur di sektor pangan (pergudangan, jaringan irigasi, bendung)

5. Bantuan dan perlindungan keluarga petani untuk mengurangi beban pengeluaran petani

6. Pemberdayaan Masyarakat / Kelompok Petani

7. Pengembangan Balai/Laboratorium Pengujian

1. Peningkatan produktivitas sektor pertanian (on farm dan off farm);

2. Pemberian dukungan subsidi dan insentif (sarana produksi, kredit usaha , peralatan dll.)

3. Mendorong kelancaran distribusi dan stabilisasi harga jual produk;

4. Penyediaan Infrastruktur di sektor pangan (pergudangan, jaringan irigasi, bendung)

5. Bantuan dan perlindungan keluarga petani untuk mengurangi beban pengeluaran petani

6. Pemberdayaan Masyarakat / Kelompok Petani

7. Pengembangan Balai/Laboratorium Pengujian

@bappeda-05052015

55

Page 56: Unnes 19 Mei 2015

NO DINAS / SKPD 2013 2014

6Lingkungan Hidup (BLH) 45.123.142 44.367.327

10Koperasi dan UMKM (Dinkop dan UMKM)

63.904.681 61.375.930

11Penanaman Modal (BPMD) 18.049.705 23.361.377

12 Kebudayaan (Dinbudpar) 75.096.977 84.567.821

16Ketahanan Pangan (BKP) 27.109.903 32.007.965

1Pertanian 341.996.657 388.589.283

  1Dinpertan TPH 144.970.934 170.946.275

  2Dinas Perkebunan 108.002.273 113.581.813

  3Dinas Keswan 68.112.183 81.795.942

  4Set Bakorluh 20.911.267 22.265.253

2Kehutanan (Dinhut) 32.697.085 37.936.591

3ESDM (Din ESDM) 73.454.939 82.723.809

4Kelautan dan Perikanan (Dinlutkan) 87.169.667 88.725.810

5Industri (Dinindagkop) 128.991.169 131.574.056

TOTAL 1.712.090.873 1.865.892.117

RUANG LINGKUP PERENCANAAN DI BIDANG PEREKONOMIAN

Page 57: Unnes 19 Mei 2015

1. Memperhatikan capaian kinerja Th 2014, prakiraan pencapaian hasil pemb Th 2015 serta kondisi aktual Th 2015;

2. Meningkatkan sinergitas & sinkronisasi kebijakan antara Pemerintah, Pemprov & Pemkab;

3. Optimalisasi pelayanan publik guna pengemb potensi & daya saing daerah;

4. Percepatan pencapaian SPM;5. Memperhatikan keterkaitan antar sektor & wilayah

secara efektif & efisien guna mengurangi disparitas antar wilayah;

HAL – HAL YG PERLU DIPERHATIKAN

57

Page 58: Unnes 19 Mei 2015

6. Memperhatikan prinsip pemb berkelanjutan & antisipasi dampak perubahan iklim;

7. Meningkatkan kualitas belanja agar lebih efisien & efektif;

8. Hasil kesepakatan perencanaan program/kegiatan dlm musrenbang perlu dikawal.

9. Terbitnya UU No. 5/2014 tentang ASN, UU No. 6/2014 tentang Desa & UU No. 23/2014 tentang Pemda.

Lanjutan………….

58

Page 59: Unnes 19 Mei 2015

Salah satu indikasi yang dapat menggambarkan kondisi perekonomian suatu wilayah adalah dari nilai PDRB. Untuk Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah, nilai PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) tahun 2011 rata-rata meningkat dari tahun 2010. Dilihat dari Gambar 2.22, diketahui bahwa PDRB Kabupaten/Kota di Jawa Tengah tersebar tidak merata. Kabupaten/kota yang memiliki nilai PDRB

tertinggi tahun 2011 adalah Kota Semarang, Kabupaten Cilacap, dan Kabupaten Kudus. Sedangkan Kota Salatiga, Magelang dan Tegal memiliki nilai PDRB tahun 2011 terendah di Jawa Tengah

Page 60: Unnes 19 Mei 2015